BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian - Kemelimpahan jenis udang (crustaceae) di aliran Sungai Kahayan di Kota Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
deskriptif kuantitatif
yaitu penelitian untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasisituasi
atau
matematis.1
kejadian-kejadian
Langkah-langkah
mengumpulkan
spesimen,
alam
dalam
dengan
menggunakan
penelitian
mengidentifikasi,
deskripsi
model
adalah
mengklasifikasi
dan
menganalisis.
2. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September
sekitar +1 bulan. Lokasi penelitian adalah di daerah aliran sungai Kahayan
di Kota Palangka Raya.
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.2 Populasi penelitian ini
adalah jenis udang yang paling banyak ditemukan yang berada di daerah
aliran sungai Kahayan di Kota Palangka Raya.
1
2
Sumadi suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta : PT Raja Grafindo, 2010, h. 76.
Moh. Nazir, Metodologi penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988, h. 64.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.3 Metode
dalam pengambilan sampel adalah metode pencuplikan. Sampel penelitian
adalah jenis udang (Crustaceae) yang tertangkap oleh alat tangkap.
C. Instrumen Penelitian
1. Alat
Alat
Jumlah
Kegunaan
Alat tulis
1 buah
Mencatat hasil tangkapan
Kertas lakmus
4 buah
Mengukur pH
Thermometer
1 buah
Mengukur suhu
Bola plastik
1 buah
Mengukur arus
Ember
3 buah
Tempat udang
Toples
2 buah
Menyimpan formalin
Plastik
9 buah
Menyimpan tiap spesies udang
Meteran
1 buah
Mengukur luas stasiun
Kamera
1 buah
Dokumentasi penelitian
Kalang
20 buah
Alat penangkap udang
2. Bahan
3
Bahan
Jumlah
Kegunaan
Formalin
20%
Pembuatan herbarium basah
Aquades
750 ml
Pembuatan herbarium basah
Kelapa
3 Buah
Umpan
Ibid, h. 131.
D. Teknik Sampling Penentuan Wilayah
Penentuan wilayah pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive
Sampling (sampel bertujuan), dilakukan dengan cara mengambil subjek
didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena
beberapa pertimbangan, yaitu alasan keterbatasan waktu dan tenaga, sehingga
tidak dapat mengambil sampel yang jauh.4 Pengambilan sampel dilakukan
dengan memasang perangkap udang pada masing-masing wilayah sampling
yang telah ditentukan.
E. Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan
menggunakan metode pencuplikan.
2. Prosedur Penelitian
a. Studi Pendahuluan
Melakukan observasi dan wawancara terhadap nelayan setempat
dengan tujuan mengetahui jenis-jenis dan banyaknya udang yang
ditangkap oleh nelayan di daerah aliran sungai Kahayan di Kota
Palangka Raya.
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
Citra, 2006, h. 139-140.
b. Penetuan Stasiun Pengamatan
Terdapat tiga stasiun yang ditetapkan sebagai lokasi pengambilan
data yaitu stasiun I di Kelurahan Tumbang Rungan, stasiun II di
Kelurahan Bereng Bengkel, dan stasiun III di Kelurahan Petuk
Katimpun.
c. Pemetaan Plot
Analisis pengambilan sampel menggunakan metode kuadrat (plot).
Pemetaan plot dilakukan pada masing-masing stasiun yang telah
ditentukan dengan ukuran panjang sekitar 1 m dan lebar sekitar 1 m,
sehingga luas dalam masing-masing plot adalah 1 m. Jadi, pada setiap
stasiun pengamatan terdapat 20 plot dengan luas 20 m. Dengan demikian,
di daerah aliran sungai Kahayan Kecamatan Pahandut terdapat 60 plot
dalam tiga stasiun pengamatan. Plot/alat penangkap di pasang
bersebrangan masing-masing terdiri dari 10 kalang, dengan jarak antara
kalang 1 dengan yang lain 2 m. dengan demikian, luas penelitian dari
masing-masing stasiun yaitu 20 m. Berikut gambaran denah penataan
plot pada lokasi penelitian:
1) Stasiun I: Kelurahan Tumbang Rungan
PLOT PENGAMATAN
Plot
1
Plot
2
Plot
3
Plot
4
Plot
5
Plot
6
Plot
7
Plot
8
Plot
9
Plot
10
1m
Plot
18
Plot
19
Plot
20
1m
Plot
8
Plot
9
Plot
10
1m
Plot
18
Plot
19
Plot
20
1m
Plot
8
Plot
9
Plot
10
1m
Plot
18
Plot
19
Plot
20
1m
DAERAH ALIRAN SUNGAI
Plot
11
Plot
12
Plot
13
Plot
14
Plot
15
Plot
16
Plot
17
20 m
2) Stasiun II: Kelurahan Bereng Bengkel
PLOT PENGAMATAN
Plot
1
Plot
2
Plot
3
Plot
4
Plot
5
Plot
6
Plot
7
DAERAH ALIRAN SUNGAI
Plot
11
Plot
12
Plot
13
Plot
14
Plot
15
Plot
16
Plot
17
20 m
3) Stasiun III: Kelurahan Petuk Katimpun
PLOT PENGAMATAN
Plot
1
Plot
2
Plot
3
Plot
4
Plot
5
Plot
6
Plot
7
DAERAH ALIRAN SUNGAI
Plot
11
Plot
12
Plot
13
Plot
14
Plot
15
Plot
16
20 m
Keterangan:
: Plot pengamatan
: Zona tengah (jalur transportasi)
Plot
17
d. Pengambilan sampel udang
Jebakan dipasang pada waktu pagi hari pada setiap stasiun
kemudian pada keesokan harinya akan diambil sampel udang yang
terperangkap dalam jebakan. Sampel diambil dengan cara menelusuri
setiap plot secara bertahap pada setiap stasiun. Setiap sampel udang yang
ditemukan dihitung jumlahnya, difoto dan diamati morfologinya.
Pemberian kode spesimen menggunakan kertas label berisi nomor
stasiun, nomor spesimen, dan tanggal pengambilan
sampel yang
ditempelkan pada kantong plastik berisi aquades dan formalin 20%.
e. Pengukuran faktor lingkungan:
1) Suhu
Pengukuran
suhu
dilakukan
dengan
menggunakan
Thermometer, dengan cara mencelupkan thermometer secara perlahan
ke dalam air dan sambil melihar gerakan air raksa pada thermometer,
apabila sudah tidak mengalami pergerakan lagi maka angka tersebut
menunjukkan suhu perairan.
2) pH
Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan indikator pH.
Pengukurannya dengan cara sebagai berikut:
a) Memasukkan indikator pH pada air yang akan diukur pH-nya.
b) Mencocokkan warna indikator pH pada indikator warna.
3) Pengukuran Arus
Pengukuran arus dilakukan dengan tehnik sederhana, cara
kerja adalah:
a) Memotong tali rafia sepanjang 1 meter
b) Mengikatkan tali rafia pada 1 bola plastik
c) Meregangkan bola plastik di perairan
d) Menghitung jarak tempuh dengan Stopwatch.
e) Menghitung hasil dengan memasukkan ke dalam rumus berikut.
Rumus:
v = s/t
Keterangan:
v
= kecepatan arus (m/s)
s
= jarak yang ditempuh bola arus (1 m)
t
= waktu (detik)
Kecepatan arus dikelompokkan menjadi empat kriteria yaitu
sebagai berikut:5
Tabel 3.1 Kriteria Kecepatan Arus
5
No
Kecepatan Arus ( cm/dt)
Jenis Arus
1
100
Sangat kuat
2
50-100
Cepat
3
25-50
Lambat
4
10-25
Sangat lambat
Ika yesi setyaningsih, Laporan Praktikum Ekologi Perairan Kondisi Fisikokimia
Ekosistem Sungai (Pola Longitudinal Sungai Di Bantaran Dieng), Purwokerto: Fakultas Sains
Dan Teknik Jurusan Perikanan Dan Kelautan, 2014.
f. Identifikasi
Identifikasi hewan berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas
jati diri suatu hewan dengan menentukan nama yang benar dan tempat yang
tepat
dalam
sistem
klasifikasi.
Berikut
langkah-langkah
dalam
mengidentifikasi udang:
1) Mengambil setiap jenis udang yang terperangkap pada kalang.
2) Mengamati morfologi udang secara seksama.
3) Mencocokkan ciri-ciri udang yang ditemukan dengan gambar-gambar
yang sudah diketahui klasifikasinya.
4) Menetapkan klasifikasi atau nama dari spesies udang yang ditemukan.
F. Analisis Data
1. Menganalisis data kemelimpahan dengan menggunakan rumus:6
a) Indeks kemelimpahan
Kemelimpahan spesies dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
1) Kerapatan
Ʃ individu
K=
Ʃ plot
K suatu jenis
KR=
x 100
Ʃ K semua jenis
Dimana:
K : Kerapatan suatu jenis
KR: Kerapatan Relatif
6
Tim, ekologi hewan Petunjuk Praktikum Edisi Pertama, Palangka Raya: laboratorium
biologi tadris biologi jurusan tarbiyah, 2014, h.33
2) Frekuensi
Ʃ plot yang ditempati
F=
Ʃ plot
FR=
F suatu jenis
x 100
Ʃ F semua jenis
Dimana:
F : Frekuensi suatu jenis
FR : Frekuensi relatif
3) Nilai Penting
NP= KR+FR
Dimana:
NP
: Nilai penting
KR
: Kerapatan relatif
FR
: Frekuensi relatif
b) Dominansi
Spesies yang dominan dapat diketahui dengan menghitung indeks
nilai penting dari setiap jenis yang ditemukan pada wilayah penelitian.
NP= KR+FR
Dimana:
NP
: Nilai penting
KR
: Kerapatan relatif
FR
: Frekuensi relatif
G. Alur Penelitian
Diagram Alur Penelitian
Tahap-tahap penelitian
Tahap-tahap
pengumpulan data
Observasi
Tahap awal
Mencari informasi nelayan,
tempat daerah mencari udang
Penentuan stasiun pengamatan
dan memasang plot (jebakan)
Mengidentifikasi
jenis-jenis udang
Pengambilan Sampel
udang
Menghitung jumlah udang
yang tertangkap pada setiap
stasiun
Mengklasifikasi
jenis udang
Analisis Data Dengan Menggunkan
Rumus Sebagai berikut:
1. Kemelimpahan spesies dan
2. Dominansi
Gambar 3.1 Alur Penelitian
G. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2015. Adapun jadwal
kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
No
1
2
3
4
4
5
5
6
7
8
Kegiatan
Observasi awal
Penyusunan dan
konsul proposal
Seminar proposal
Persiapan penelitian
Pelaksanaan
penelitian dan
Pengumpulan data
Analisis data
Penyusunan laporan
penelitian dan
konsultasi
Munaqasah
Perbaikan skripsi
Selesai
2
X
3
4
Bulan / Tahun 2015
5 6 7 8 9 10
11
12
X X X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
deskriptif kuantitatif
yaitu penelitian untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasisituasi
atau
matematis.1
kejadian-kejadian
Langkah-langkah
mengumpulkan
spesimen,
alam
dalam
dengan
menggunakan
penelitian
mengidentifikasi,
deskripsi
model
adalah
mengklasifikasi
dan
menganalisis.
2. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September
sekitar +1 bulan. Lokasi penelitian adalah di daerah aliran sungai Kahayan
di Kota Palangka Raya.
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.2 Populasi penelitian ini
adalah jenis udang yang paling banyak ditemukan yang berada di daerah
aliran sungai Kahayan di Kota Palangka Raya.
1
2
Sumadi suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta : PT Raja Grafindo, 2010, h. 76.
Moh. Nazir, Metodologi penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988, h. 64.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.3 Metode
dalam pengambilan sampel adalah metode pencuplikan. Sampel penelitian
adalah jenis udang (Crustaceae) yang tertangkap oleh alat tangkap.
C. Instrumen Penelitian
1. Alat
Alat
Jumlah
Kegunaan
Alat tulis
1 buah
Mencatat hasil tangkapan
Kertas lakmus
4 buah
Mengukur pH
Thermometer
1 buah
Mengukur suhu
Bola plastik
1 buah
Mengukur arus
Ember
3 buah
Tempat udang
Toples
2 buah
Menyimpan formalin
Plastik
9 buah
Menyimpan tiap spesies udang
Meteran
1 buah
Mengukur luas stasiun
Kamera
1 buah
Dokumentasi penelitian
Kalang
20 buah
Alat penangkap udang
2. Bahan
3
Bahan
Jumlah
Kegunaan
Formalin
20%
Pembuatan herbarium basah
Aquades
750 ml
Pembuatan herbarium basah
Kelapa
3 Buah
Umpan
Ibid, h. 131.
D. Teknik Sampling Penentuan Wilayah
Penentuan wilayah pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive
Sampling (sampel bertujuan), dilakukan dengan cara mengambil subjek
didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena
beberapa pertimbangan, yaitu alasan keterbatasan waktu dan tenaga, sehingga
tidak dapat mengambil sampel yang jauh.4 Pengambilan sampel dilakukan
dengan memasang perangkap udang pada masing-masing wilayah sampling
yang telah ditentukan.
E. Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan
menggunakan metode pencuplikan.
2. Prosedur Penelitian
a. Studi Pendahuluan
Melakukan observasi dan wawancara terhadap nelayan setempat
dengan tujuan mengetahui jenis-jenis dan banyaknya udang yang
ditangkap oleh nelayan di daerah aliran sungai Kahayan di Kota
Palangka Raya.
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
Citra, 2006, h. 139-140.
b. Penetuan Stasiun Pengamatan
Terdapat tiga stasiun yang ditetapkan sebagai lokasi pengambilan
data yaitu stasiun I di Kelurahan Tumbang Rungan, stasiun II di
Kelurahan Bereng Bengkel, dan stasiun III di Kelurahan Petuk
Katimpun.
c. Pemetaan Plot
Analisis pengambilan sampel menggunakan metode kuadrat (plot).
Pemetaan plot dilakukan pada masing-masing stasiun yang telah
ditentukan dengan ukuran panjang sekitar 1 m dan lebar sekitar 1 m,
sehingga luas dalam masing-masing plot adalah 1 m. Jadi, pada setiap
stasiun pengamatan terdapat 20 plot dengan luas 20 m. Dengan demikian,
di daerah aliran sungai Kahayan Kecamatan Pahandut terdapat 60 plot
dalam tiga stasiun pengamatan. Plot/alat penangkap di pasang
bersebrangan masing-masing terdiri dari 10 kalang, dengan jarak antara
kalang 1 dengan yang lain 2 m. dengan demikian, luas penelitian dari
masing-masing stasiun yaitu 20 m. Berikut gambaran denah penataan
plot pada lokasi penelitian:
1) Stasiun I: Kelurahan Tumbang Rungan
PLOT PENGAMATAN
Plot
1
Plot
2
Plot
3
Plot
4
Plot
5
Plot
6
Plot
7
Plot
8
Plot
9
Plot
10
1m
Plot
18
Plot
19
Plot
20
1m
Plot
8
Plot
9
Plot
10
1m
Plot
18
Plot
19
Plot
20
1m
Plot
8
Plot
9
Plot
10
1m
Plot
18
Plot
19
Plot
20
1m
DAERAH ALIRAN SUNGAI
Plot
11
Plot
12
Plot
13
Plot
14
Plot
15
Plot
16
Plot
17
20 m
2) Stasiun II: Kelurahan Bereng Bengkel
PLOT PENGAMATAN
Plot
1
Plot
2
Plot
3
Plot
4
Plot
5
Plot
6
Plot
7
DAERAH ALIRAN SUNGAI
Plot
11
Plot
12
Plot
13
Plot
14
Plot
15
Plot
16
Plot
17
20 m
3) Stasiun III: Kelurahan Petuk Katimpun
PLOT PENGAMATAN
Plot
1
Plot
2
Plot
3
Plot
4
Plot
5
Plot
6
Plot
7
DAERAH ALIRAN SUNGAI
Plot
11
Plot
12
Plot
13
Plot
14
Plot
15
Plot
16
20 m
Keterangan:
: Plot pengamatan
: Zona tengah (jalur transportasi)
Plot
17
d. Pengambilan sampel udang
Jebakan dipasang pada waktu pagi hari pada setiap stasiun
kemudian pada keesokan harinya akan diambil sampel udang yang
terperangkap dalam jebakan. Sampel diambil dengan cara menelusuri
setiap plot secara bertahap pada setiap stasiun. Setiap sampel udang yang
ditemukan dihitung jumlahnya, difoto dan diamati morfologinya.
Pemberian kode spesimen menggunakan kertas label berisi nomor
stasiun, nomor spesimen, dan tanggal pengambilan
sampel yang
ditempelkan pada kantong plastik berisi aquades dan formalin 20%.
e. Pengukuran faktor lingkungan:
1) Suhu
Pengukuran
suhu
dilakukan
dengan
menggunakan
Thermometer, dengan cara mencelupkan thermometer secara perlahan
ke dalam air dan sambil melihar gerakan air raksa pada thermometer,
apabila sudah tidak mengalami pergerakan lagi maka angka tersebut
menunjukkan suhu perairan.
2) pH
Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan indikator pH.
Pengukurannya dengan cara sebagai berikut:
a) Memasukkan indikator pH pada air yang akan diukur pH-nya.
b) Mencocokkan warna indikator pH pada indikator warna.
3) Pengukuran Arus
Pengukuran arus dilakukan dengan tehnik sederhana, cara
kerja adalah:
a) Memotong tali rafia sepanjang 1 meter
b) Mengikatkan tali rafia pada 1 bola plastik
c) Meregangkan bola plastik di perairan
d) Menghitung jarak tempuh dengan Stopwatch.
e) Menghitung hasil dengan memasukkan ke dalam rumus berikut.
Rumus:
v = s/t
Keterangan:
v
= kecepatan arus (m/s)
s
= jarak yang ditempuh bola arus (1 m)
t
= waktu (detik)
Kecepatan arus dikelompokkan menjadi empat kriteria yaitu
sebagai berikut:5
Tabel 3.1 Kriteria Kecepatan Arus
5
No
Kecepatan Arus ( cm/dt)
Jenis Arus
1
100
Sangat kuat
2
50-100
Cepat
3
25-50
Lambat
4
10-25
Sangat lambat
Ika yesi setyaningsih, Laporan Praktikum Ekologi Perairan Kondisi Fisikokimia
Ekosistem Sungai (Pola Longitudinal Sungai Di Bantaran Dieng), Purwokerto: Fakultas Sains
Dan Teknik Jurusan Perikanan Dan Kelautan, 2014.
f. Identifikasi
Identifikasi hewan berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas
jati diri suatu hewan dengan menentukan nama yang benar dan tempat yang
tepat
dalam
sistem
klasifikasi.
Berikut
langkah-langkah
dalam
mengidentifikasi udang:
1) Mengambil setiap jenis udang yang terperangkap pada kalang.
2) Mengamati morfologi udang secara seksama.
3) Mencocokkan ciri-ciri udang yang ditemukan dengan gambar-gambar
yang sudah diketahui klasifikasinya.
4) Menetapkan klasifikasi atau nama dari spesies udang yang ditemukan.
F. Analisis Data
1. Menganalisis data kemelimpahan dengan menggunakan rumus:6
a) Indeks kemelimpahan
Kemelimpahan spesies dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
1) Kerapatan
Ʃ individu
K=
Ʃ plot
K suatu jenis
KR=
x 100
Ʃ K semua jenis
Dimana:
K : Kerapatan suatu jenis
KR: Kerapatan Relatif
6
Tim, ekologi hewan Petunjuk Praktikum Edisi Pertama, Palangka Raya: laboratorium
biologi tadris biologi jurusan tarbiyah, 2014, h.33
2) Frekuensi
Ʃ plot yang ditempati
F=
Ʃ plot
FR=
F suatu jenis
x 100
Ʃ F semua jenis
Dimana:
F : Frekuensi suatu jenis
FR : Frekuensi relatif
3) Nilai Penting
NP= KR+FR
Dimana:
NP
: Nilai penting
KR
: Kerapatan relatif
FR
: Frekuensi relatif
b) Dominansi
Spesies yang dominan dapat diketahui dengan menghitung indeks
nilai penting dari setiap jenis yang ditemukan pada wilayah penelitian.
NP= KR+FR
Dimana:
NP
: Nilai penting
KR
: Kerapatan relatif
FR
: Frekuensi relatif
G. Alur Penelitian
Diagram Alur Penelitian
Tahap-tahap penelitian
Tahap-tahap
pengumpulan data
Observasi
Tahap awal
Mencari informasi nelayan,
tempat daerah mencari udang
Penentuan stasiun pengamatan
dan memasang plot (jebakan)
Mengidentifikasi
jenis-jenis udang
Pengambilan Sampel
udang
Menghitung jumlah udang
yang tertangkap pada setiap
stasiun
Mengklasifikasi
jenis udang
Analisis Data Dengan Menggunkan
Rumus Sebagai berikut:
1. Kemelimpahan spesies dan
2. Dominansi
Gambar 3.1 Alur Penelitian
G. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2015. Adapun jadwal
kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
No
1
2
3
4
4
5
5
6
7
8
Kegiatan
Observasi awal
Penyusunan dan
konsul proposal
Seminar proposal
Persiapan penelitian
Pelaksanaan
penelitian dan
Pengumpulan data
Analisis data
Penyusunan laporan
penelitian dan
konsultasi
Munaqasah
Perbaikan skripsi
Selesai
2
X
3
4
Bulan / Tahun 2015
5 6 7 8 9 10
11
12
X X X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X