Sejarah Lokal Bendungan Sutami Malang (1)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malang adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa timur yang terdiri dari Kota
Malang, dan Kabupaten malang. Malang di kelilingi oleh beberapa Kabupaten seperti di timur
oleh Kabupaten Lumajang utara oleh Kabupaten Pauruan dan barat oleh Kabupaten Blitar.
Malang juga merupakan daerah metropolitan, pusat ekonomi dan salah satu pusat pendidikan di
Jawa Timur yang berpusat di Kota Malang, sedangkan wilayah Kabupaten di dominasi oleh
pertanian, perkebunan beberapa industri dan juga tempat-tempat wisata. Beberapa daerah di
Kabupaten memiliki tempat wisata yang menarik seperti hal nya daerah wisata di sebelah selatan
Malang tepatnya di Bendungan Ir Sutami yang terletak di Desa Karangkates Kecamatan
Sumberpucung Kabupaten Malang berbatasan dengan Kabupaten Blitar.
Bendungan Ir Sutami memang sebenarnya merupakan salah satu pembangkit tenaga listrik
untuk Jawa dan Bali yang di bangun pada tahun antara 1973 sampai 1977 pembangunan saat itu
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 4 april 1973. Tetapi selain untuk pembangkit tenaga
listrik bendungan Sutami tersebut juga digunakan untuk wisata yang juga menyediakan fasilitas
pariwisata yang lengkap pada dekade 1990 sampai 2000 an. Bendungan tersebut diantaranya
berfungsi sebagai pengendali banjir dengan kala ulang 50 tahun setara dengan 1.650 m
kubik/detik, sebagai pembangkit listrik dengan daya 3 x 35.000 kWh (488 juta kWh/tahun),
sebagai penyediaan air irigasi 24 m kubik/dt pada musim kemarau (seluas 34.000 ha) melalui
pengaliran ke hilir dan juga pariwisata dan perikanan darat.

Selain pemanfaatan Bendungan sebagai PLTA, masyarakat sekitar juga memanfaatkan
sebagai kegiatan ekonomi pariwisata untuk menunjang penghasilan dan memberdayakan SDM
dan SDA masyarakat desa Karangkates Kec Sumberpucung Kab Malang. Karena Bendungan
Sutami merupakan panorama wisata PLTA terbaik di jawa timur, keindahan dan kemegahannya
sudah dikenal banyak orang, baik dari wiyah jawa timur maupun luar jawa timur. Keindahan
karangkates juga menyimpan banyak kenangan bagi para pengunjungnya.

1

B. RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana Proses Pembangunan Bendungan dan PLTA Sutami ?
2) Bagaimana Kondisi Bendungan Pasca Selesai Pembangunan ?
3) Bagaimana Dampak Terhadap Masyarakat Dan Pemanfaatan Bendungan Sutami
Sebagai Tempat Pariwisata ?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui Bagaimana Proses Pembangunan Bendungan dan PLTA
Sutami
2) Untuk mengetahui Bagaimana Kondisi Bendungan Pasca Selesai Pembangunan
3) Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Terhadap Masyarakat Dan Pemanfaatan
Bendungan Sutami Sebagai Tempat Pariwisata


2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Pembangunan Bendungan Dan PLTA Sutami
PLTA Karangkates atau PLTA Sutami adalah Pembangkit
Malang, Jawa Timur. Didirikan pada tahun 1961-1972 dalam kawasan

Listrik Tenaga Air di
Waduk

Karangkates, Kecamatan Sumberpucung dengan nama PLTA Karangkates. Sejak 16 April 1981,
PLTA Karangkates berubah nama menjadi PLTA Sutami sebagai penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada Prof. Dr. Ir. Sutami yang berjasa dalam pembangunan nasional. PLTA Sutami
adalah salah satu dari 12 PLTA yang dimiliki Unit Pembangkitan Brantas PT Pembangkitan
Jawa-Bali. PLTA ini menghasilkan produksi listrik sebesar 360 Gwh (Giga watt per hour)
per tahun untuk disalurkan ke sistem kelistrikan Jawa-Bali.
Bendungan Karangkates atau yang sekarang biasa disebut dengan Bendungan Sutami
terletak di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Bendungan yang airnya berasal dari Sungai Brantas ini mulai dibangun oleh pemerintah antara
tahun 1961-1972 dengan dana sekitar US$37,97 juta atau Rp.10.093 milyar untuk dijadikan
sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Karakteristik tubuh bendungan sendiri panjang
puncaknya 823, 5 meter, elevasi puncak EL 279 meter, lebar puncak 13,7 meter, tinggi
bendungan 100 meter, volume timbunan 6.156.000 m3, serta panjang lebar dasar 400 meter.
Manfaat dan tujuan adanya bendungan tersebut menurut pria asal Blitar itu selain sebagai tempat
pariwisata, juga sebagai pengendali banjir, pemberian air irigasi, pembangkit tenaga listrik,
untuk air minum, dan perikanan air darat.
Tidak ada perbedaan antara Penyebutan PLTA Sutami atau PLTA Karangkates dengan
Bendungan Sutami atau Bendungan Karangkates, Semula, bendungan yang melayani
pembangkit listrik tenaga air (PLTA) itu memang bernama Bendungan dan PLTA Karangkates.
Keduanya, yang merupakan satu paket, diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 4 April 1973.
Namun oleh Soeharto pula, saat meresmikan Bendungan Gunungsari Baru, Surabaya, 16 April
1981, nama Bendungan dan PLTA Karangkates resmi diganti menjadi Bendungan dan PLTA
Sutami. Yang tak berubah adalah lokasinya: Desa Karangkates, Kecamatan Sumperpucung,
Kabupaten Malang.

3

Penyematan nama baru itu tak lain wujud penghormatan bagi Prof Dr Ir Sutami, tokoh

yang dikenal sebagai pakar konstruksi, menteri Pekerjaan Umum, dan penggagas berbagai
proyek konstruksi raksasa di era Soeharto. Pak profesor ini sudah mengabdi di jagad ke-PU-an
sejak era Soekarno dan berlanjut terus hingga ke era Soeharto. Pengabdiannya tercatat
berlangsung selama 12 tahun, sejak 1964 hingga 1978, dan berganti-ganti sebanyak 6 kabinet.
Meski kabinetnya berganti, nama kementerian yang ditangani masih beraroma Pekerjaan
Umum.
Dalam kesehariannya, kedua fasilitas negara ini dikelola dua perusahaan pelat merah yang
berbeda. Bendungan Sutami dikelola oleh Perum Jasa Tirta 1. PLTA Sutami dikelola PT
Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), lewat Unit Pembangkitan Brantas. Sebagai pengelola
bendungan, Perum Jasa Tirta 1 bertanggung jawab memastikan kelangsungan pasokan air bagi
PLTA Sutami yang berada di sisi bawah bendungan, di sebelah barat bendungan. Dari 3
pembangkit 35 MW yang ada di PLTA Sutami, hanya 2 pembangkit yang mendayagunakan air
Sungai Brantas yang ditampung di Bendungan Sutami. Satu pembangkit lagi diguyur oleh air
Sungai Lahor, yang lebih dulu ditampung di Bendungan Lahor, yang berada di seberang jalan,
yang kebetulan hanya terpisahkan oleh jalan nasional lintas Malang-Blitar, di sisi utara
Bendungan Sutami. Bendungan Lahor --dan juga kawasan wisatanya-- dikelola Perum Jasa Tirta
1. PT PJB1 Unit Pembangkitan Brantas sendiri tak cuma mengelola PLTA Sutami. Totalnya ada
12 PLTA yang berada di bawah kendalinya, yang mendayagunakan aliran Sungai Brantas dan
Sungai Konto. Khusus PLTA Sutami, setelah sekian lama bertahan dengan 3 pembangkit, pada
2015 ini rencananya akan ketambahan 2 pembangkit lagi: 2 x 50 MW. Satu PLTA lain di

Kabupaten Blitar yang juga di bawah kendalinya, PLTA Lodoyo (1x4,5MW), juga akan
ditambahi satu pembangkit 1x9 MW. Di Blitar pula, akan dibangun satu PLTA baru: PLTA
Kesamben, 2x18 MW.

1 PT Pembangkitan Jawa-Bali (disingkat PT PJB) adalah sebuah anak perusahaan

PLN BUMN produsen listrik yang menyuplai kebutuhan listrik di Banten, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali. Saat ini PT PJB mengelola 6 Pembangkit Tenaga Listrik di
Pulau Jawa, dengan kapasitas total 6.511 Mega Watt. PT PJB juga mengelola sejumlah unit bisnis,
termasuk unit pengelolaan, teknologi informasi, dan pengembangan. Kantor pusat PT PJB berada
di Surabaya. PT. PJB Adalah perusahaan pertama di asia pasifik yang memiliki sertifikasi ISO 55001.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkitan_Jawa-Bali
4

Foto Proses Pembangunan Bendungan PLTA Karangkates

Proses pembangunan PLTA Karangkates 1963

Aliran sungai Riam Kanan dibelokkan dengan menguruk celah sungai dengan batu dan tanah. Pada saatsaat terakhir bahkan satu Bulldozer terpaksa dikorbankan agar aliran sungai berhenti pada jalur semula,
dan air sungai membelok ke Terowongan Pengelak (Diversion Tunnel) yang sudah disiapkan, 18 Juli 1969


5

Pekerjaan pembuatan terowongan pengelak (Diversion Tunnel)

Persiapan pembangunan Pipa Pesat (Penstock) dari Terowongan Tekan (Pressure Tunnel) ke Gedung
Pembangkit (Power Sytation).
6

Air waduk melimpah melalui Pelimpah (Spillway) jenis Bunga Kecubung (Morning Glory) pada saat tinggi
permukaan air Waduk melebihi tinggi maksimum Waduk EL 60.0 m

Gedung Pembangkit dalam tahap penyelesaian. Tampak disebelahnya Switchyard 70 kV untuk
menaikkan tegangan listrik menjadi 70 kV dan disalurkan ke Gardu Induk Cempaka dan Banjarmasin
melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV.

7

Upacara pengecoran Buku Pesan-pesan (semacam prasasti) di dasar Poros Bendungan sebagai tanda
dimulainya pembangunan Bendungan Riam Kanan, 30 Juli 1970


Tailrace (Saluran hilir) Pembangkit Hidro Riam Kanan dalam penyelesaian. Tampak menjulang bangunan
Surge Tank untuk menahan gejolak air yang mengalir melalui Terowongan Tekan (Pressure Tunnel) dan
Pipa Pesat (Penstock) menuju Turbin

8

Bendungan Utama (Main Dam) selesai dibangun – 1973

B. Kondisi Bendungan Pasca Selesai Pembangunan
Bendungan dan waduk Karangkates yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta I (PJT I) yang
berkedudukan di Kabupaten Malang ini mempunyai luas keseluruhan sekitar 6 hektar. Air
waduknya hanya berasal dari Sungai Brantas yang semakin hari bertambah keruh dan kotor
karena polusi. Hal ini menyebabkan beberapa tahun yang lalu banyak ikan di Waduk
Karangkates mati karena kekurangan oksigen. Menurut Ir Tjoek Walujo Subijanto (Direktur
Pengelolaan Sungai Brantas), oksigen yang menipis itu merupakan dampak dari polusi limbah
cair berbahaya yang berasal dari deterjen dan limbah industri yang merangsang berkembang
biaknya tumbuhan algae.
Namun lepas dari masalah itu, yang jelas Bendungan Karangkates memiliki kapasitas
terpasang 3x35 megawatt (MW) dan mampu memproduksi listrik sekitar 400 juta kwh per tahun.

Selain itu, Bendungan Karangkates saat ini juga dijadikan sebagai sarana rekreasi dan olahraga,
terutama bagi masyarakat yang berasal dari Malang dan Kediri. Konon, hijaunya pepohonan
serta suasananya yang tenang, membuat banyak orang tertarik untuk berkunjung ke sana, walau
terkadang harus diselingi oleh bau tak sedap dari sampah yang mengapung di waduk.
Perikanan disini dilakukan oleh warga setempat dengan menggunakan jaring terampung
yang biasa disebut kerramba (warga menyebut kerambak). Pemeliharaan ikan dengan

9

memanfaatkan perairan di waduk Ir Sutami ini terjadi semenjak era reformasi, yang sebelumnya
menangkap dan memelihara ikan di perairan ini dilarang oleh pihak pemilik bendungan.
Selain manfaat sebagai sarana pariwisata dan perikanan, Bendungan Sutami yang juga biasa
disebut "dam" oleh masyarakat setempat ini juga memiliki manfaat lain, yaitu digunakan sebagai
akses oleh para pengentara motor untuk melintas pada siang hari dengan membayar karcis.
Mereka yang sering melintas mayoritas adalah warga yang tinggal di wilayah selatan waduk,
seperti warga Kalipare dan Donomulyo.
Waduk Ir. Sutami mempunyai beberapa fungsi sebagai:


Pengendali banjir dengan kala ulang 50 tahun setara 1.650 m3/detik,




Pembangkit listrik dengan daya 3 x 35.000 kWh (488 juta kWh/tahun),



Penyediaan air irigasi 24 m³/dt pada musim kemarau (seluas 34.000 ha) melalui
pengaliran ke hilir,



Pariwisata dan perikanan darat.

C. Dampak Terhadap Masyarakat Dan Pemanfaatan Bendungan Sutami Sebagai
Tempat Pariwisata
Bendungan Sutami merupakan panorama wisata PLTA terbaik di jawa timur, keindahan dan
kemegahannya sudah dikenal banyak orang, baik dari wiyah jawa timur maupun luar jawa timur.
Keindahan karangkates juga menyimpan banyak kenangan bagi para pengunjungnya. Keindahan
panorama alamnya serta kemegahan bangunan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Membuat

banyak orang terpesona olehnya Selain dari pada itu penduduk atau warga sekitar yang sangat
bersahabat dan welcome bagi para pengunjungnya merupakan daya pikat tersendiri.
Bendungan Karangkates terletak di kecamatan Sumber Pucung, 40 Km arah selatan Kota
Malang. Di bendungan ini, para pengunjung bisa menikmati keindahan danau buatan sembari
berperahu ataupun memancing. Bendungan Karangkates atau biasa disebut Bendungan Sutami
terletak di desa karangkates, kecamatan Sumberpucung.
Air dari bendungan ini berasal dari sungai Brantas dan telah dibangun sejak tahun 19611972 dan digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air. Selain digunakan sebagai PLTA,
bendungan ini telah menjadi salah satu obyek pariwisata di Malang dan telah dilengkapi dengan
beberapa fasilitas seperti wahana olah raga, tempat pemancingan ikan, lapangan tenis hingga
lapangan golf. Wisata Karangkates mempunyai dua lokasi taman wisata, yaitu taman wisata
10

Karangkates yang terletak di sebelah utara bendungan Sutami dan taman wisata Bendungan
Lahor yang terletak di sebelah selatan Bendungan Lahor 2. Dan, apabila telah lelah berkeliling,
pengunjung juga dapat menikmati aneka makanan yang dijual di warung-warung yang ada di
sekitar bendungan.
Selain fasilitas di atas, masih ada berbagai fasilitas penunjang lainnya yang membuat
kawasan wisata Bendungan Karangkates atau Sutami banyak dikunjungi orang. Fasilitas-fasilitas
tersebut diantaranya adalah: lapangan parkir yang cukup luas, camping ground, kebun binatang
mini, taman bermain anak-anak, kios-kios penjual souvenir khas daerah Malang dan sekitarnya,

mushola, kamar mandi, WC, dan lain sebagainya. Sebagai catatan, untuk dapat memasuki obyek
wisata Bendungan Karangkates pihak pengelola mematok harga tiket masuk bagi pengunjung
hanya sebesar Rp.2.000,00 per orang.

Daftar harga wisata bendungan Sutami Karangkates

2 Bendungan Lahor yang dibangun di atas Sungai Lahor letaknya berhimpitan dengan Bendungan

Sutami. Konon, bendungan dan waduk Lahor lebih indah dan produksi ikannya pun lebih banyak
dibandingkan dengan Bendungan Sutami karena tingkat pencemaran di Sungai Lahor lebih rendah dari
Sungai brantas.

11

Selain mendapatkan lapangan pekerjaan melalui pariwisata Masyarakat sekitar bendungan dapat
merasakan manfaat lain seperti:


Disamping manfaat waduk sebagai pariwisata dan PLTA, air tawar pada waduk
karangkates ini juga berfungsi untuk irigasi. Dengan mengatur pemberian air irigasi di
hilir, maka akan diperoleh penambahan daerah penanaman padi seluas 1.100 Ha pada
musim kemarau. Dengan demikian akan menaikkan produksi padi dan palawija sebesar
9.800 ton setiap tahunnya.



Masyarakat dapat menggunakan air tawar pada waduk ini sebagai usaha perikanan darat.

12

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PLTA Karangkates atau PLTA Sutami adalah Pembangkit
Malang, Jawa

Timur.

Didirikan pada

tahun 1961-1972

Listrik Tenaga Air di

dalam

kawasan

Waduk

Karangkates, Kecamatan Sumberpucung dengan nama PLTA Karangkates. Sejak 16 April 1981,
PLTA Karangkates berubah nama menjadi PLTA Sutami sebagai penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada Prof. Dr. Ir. Sutami yang berjasa dalam pembangunan nasional.
Waduk Ir. Sutami mempunyai beberapa fungsi sebagai:


Pengendali banjir dengan kala ulang 50 tahun setara 1.650 m3/detik,



Pembangkit listrik dengan daya 3 x 35.000 kWh (488 juta kWh/tahun),



Penyediaan air irigasi 24 m³/dt pada musim kemarau (seluas 34.000 ha) melalui
pengaliran ke hilir,



Pariwisata dan perikanan darat.
Air dari bendungan ini berasal dari sungai Brantas dan telah dibangun sejak tahun 1961-

1972 dan digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air. Selain digunakan sebagai PLTA,
bendungan ini telah menjadi salah satu obyek pariwisata di Malang dan telah dilengkapi dengan
beberapa fasilitas seperti wahana olah raga, tempat pemancingan ikan, lapangan tenis hingga
lapangan golf. Wisata Karangkates mempunyai dua lokasi taman wisata, yaitu taman wisata
Karangkates yang terletak di sebelah utara bendungan Sutami dan taman wisata Bendungan
Lahor yang terletak di sebelah selatan Bendungan Lahor. Dan, apabila telah lelah berkeliling,
pengunjung juga dapat menikmati aneka makanan yang dijual di warung-warung yang ada di
sekitar bendungan.
B. Saran
Demi tertujunya makalah ini yang mendekati kesempurnaan penulis memerlukan kritik dan
saran yang membangun yang bersifat positif yang bertujuan untuk memperbaiki makalah ini
kedepannya.

13

Referensi
Fauzi, A. 2014. Proses Pembangunan dan system eksitasi PT.PJB Unit Pembangkit Brantas
PLTA Sutami 1961-1972 Laporan Kerja Nyata: Teknik Elektro Konsentrasi Teknik Energi
Listrik. Institut Tinggi Nasional Malang.
Jadfan. 2015. Studi Pendugaan Sisa Usia Guna Waduk Berdasarkan Pendekatan Erosi dan
Sedimentasi.Malang: Universitas Islam NegeriMalang.
Halimah.2009. Bendungan Karangkates(Malang,Jawa Timur). Malang. Pusat Jurnal Bebas.
Maulana, Septian. 2013. Studi Perencanaan PLTA Karangkates IV & V
padaBendungan Karangkates Kabupaten Malang. Malang: Universitas Brawijaya.
Wawancara dengan Bpk Hariadi (Humas PT PJB Sutami)
Wawancara dengan Bpk Tamin (Pengelola Daerah Wisata Karangkates)
Wawancara dengan Bpk Solikin (Warga dan Pedagang di Sekitar Wisata Karangkates)
http://www2.kompas.com
http://www.pu.go.id
http://dewey.petra.ac.id

14

Dokumen yang terkait

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

Pola Mikroba Penyebab Diare pada Balita (1 bulan - 5 tahun) dan Perbedaan Tingkat Kesembuhan Di RSU.Dr.Saiful Anwar Malang (Periode Januari - Desember 2007)

0 76 21

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Studi Keanekaragaman Semut (Family Formicidae) di Perkebunan Jeruk Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang

9 72 22

PENGARUH DAYA TARIK BERITA METRO XIN WEN TERHADAP INTENSITAS ETNIK TIONGHOA MENONTON METRO XIN WEN Studi pada Masyarakat Etnik Tionghoa di Pecinan Malang

1 28 2

PENGARUH PENILAIAN dan PENGETAHUAN GAYA BUSANA PRESENTER TELEVISI TERHADAP PERILAKU IMITASI BERBUSANA (Studi Tayangan Ceriwis Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Komunikasi Angkatan 2004)

0 51 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Konstruksi Media tentang Kontroversi Penerimaan Siswa Baru di Kota Malang (Analisis Framing pada Surat Kabar Radar Malang Periode 30 Juni – 3 Juli 2012)

0 72 56