Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Men
3
Lomba Karya Tulis Ilmiah PPIPM FAIR 2013
PENGGUNAAN STRATEGI KOOPERATIF DALAM
MENGEMBANGKAN NILAI KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI
APLIKASI MACROMEDIA FLASH
Diusulkan oleh :
TIA AYU NINGRUM 17919/2010 (Ketua Kelompok)
RAHMI PRATIWI 17231/2010 (Anggota Kelompok)
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2013
i 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmatNYalah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Kemudian Salawat
beriringan salam untuk nabi besar Muhammad SAW.
Penulisan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dan bantuan dan saran yang
telah diberikan oleh berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih
kepada:
1. Dosen pembimbing yakninya Bapak Nofri Hendri, S.Pd
2. Orang tua yang memberikan bantuan moril dan materil serta iringan do’a
kepada penulis
3. Sahabat dan rekan-rekan yang memberikan inspirasi dan kepada semua
pihak yang membantu kelancaran penulisan karya tulis ilmiah ini.
Penulis mengharapkan saran dan kritikan yang dapat dijadikan
pertimbangan untuk masa yang akan datang. Harapan penulis semoga karya tulis
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kepada Allah SWT Penulis berdo’a dan memohon semoga segala bantuan
yang diberikan mendapat balasan dan menjadi amal saleh hendaknya di sisi Allah
SWT, amin.
Padang, Agustus 2013
Penulis
ii 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... vi
RINGKASAN................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................... 2
C. TUJUAN PENULISAN........................................................................ 3
D. MANFAAT TULISAN.......................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP PEMBELAJARAN............................................................... 4
1. Pengertian Pembelajaran................................................................. 4
2. Ciri-Ciri Pembelajaran..................................................................... 4
B. NILAI KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN............................. 6
C. STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN............................................ 8
D. MEDIA PEMBELAJARAN................................................................. 9
1. Pengertian Media Pembelajaran...................................................... 9
2. Fungsi Media Pembelajaran............................................................ 9
3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran..................................................... 11
4. Aplikasi Macromedia Flash........................................................... 12
BAB III METODE PENULISAN.................................................................... 13
BAB IV PEMBAHASAN
A. Penggunaan Strategi Kooperatif Dalam Pembelajaran........................ 14
B. Macromedia Flash Dalam Pembelajaran ............................................ 15
C. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Proses Pembelajaran
Melalui Aplikasi Macromedia Flash.................................................... 17
III3
D. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Kreatifitas
Peserta Didik pada Proses Pembelajaran Melalui Aplikasi
Macromedia Flash ...............................................................................18
E. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Komunikatif
Pese...rta Didik pada Proses Pembelalajaran Melalui Aplikasi Macromedia
Flash..................................................................................................... 18
F. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Demokratif
Peserta Didik pada Proses Pembelalajaran Melalui Aplikasi
Macromedia Flash................................................................................ 19
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 20
B. Saran..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
iv 3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Contoh Media Dari Aplikasi Macromedia Flash
Gambar 2. Contoh materi dan latihan dari apikasi Macromedia Flash
Gambar 3. Skema penggunaan strategi kooperatif menggunakan aplikasi
macromedia flash dalam proses pembelajaran
v3
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Fase-Fase Dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif
VI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Scan bukti pembayaran
Lampiran 2. Scan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa)
Lampiran 3. Lembar Pengesahan LKTI PPIPM FAIR 2013
Lampiran 4. Lembar Orisinalitas Karya Tulis
Lampiran 5. Formulir Pendaftaran Peserta LKTI
3
1 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadikan generasi yang cerdas merupkan cita-cita bangsa.
Seperti yang tertuang dalam UUD 1945 sebagai dasar negara yakninya
“mencerdaskan kehidupan bangsa.” Upaya negara dalam mewujudkan
cita-cita bangsa tersebut adalah melalui proses pendidikan.
Berbagai
usaha dilakukan agar pendidikan dapat berjalan sehingga dapat
mewujudkan cita-cita bangsa tersebut, seperti menciptakan berbagai
kebijakan mengenai pendidikan, menciptakan UU sistem pendidikan
nasional dan berbagai UU yang berkaitan dengan pendidikan lainnya.
Wujud dari cita-cita bangsa tersebut lebih jelasnya tertuang dalam
UU SISDIKNAS yang berbunyi ”pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadiann,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa.” Tujuan pendidikam ini sangat mengedepankan hasil
yang berakarakter seperti yang dewasa ini hangat diperbincangkan dalam
dunia pendidikan yakninya tentang pendidikan berkarakter.
Pendidikan berkarakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai
tersebut. Menurut Diknas, nilai-nilai dalam pendidikan berkarakter
tersebut adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Dalam proses penanaman nilai-nilai karakter tersebutlah maka
diperlukan strategi dan media dalam pencapaiannya. Karena menanamkan
nilai-nilai karakter pada peserta didik tentunya sangat mengedepankan
proses untuk dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan.
23
Sebagaimana dalam defenisi pendidikan merupakan sistem yang
terdiri dari beberapa komponen yang sling terkait. Salah satu komponen
tersebut adalah strategi dan media. Untuk menghasilkan output (peserta
didik) yang baik media dan strategi dalam pembelajaran ini sangat
berperan. Begitu juga tentunya dalam pendidikan yang berakter. Karena
tujuan dari pendidikan berkarakter itu sama dengan tujuan pendidikan
pada umumnya.
Melihat berperannya media dan strategi pembelajaran dalam
menanamkan nilai-nilai karakter maka penulis mengambil tema dalam
penulisan ini adalah tentang Penggunaan Strategi Kooperatif Dalam
Mengembangkan Nilai Karakter Peserta Didik Melalui Aplikasi
Macromedia Flash. Karena kreatifitas dan komunikatif merupakan nilainilai dalam pendikan karakter yang ingin diwujudkan bagi peserta didik.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah dalam
penulian karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan strategi koooperatif dalam pembelajaran?
2. Bagimana penggunaan media dari aplikasi macromedia flash dalam
pembelajaran?
3. Bagaimana
penggunaan
strategi
kooperatif
dalam
proses
pembelalajaran melalui aplikasi macromedia flash?
4. Bagaimana penggunaan strategi kooperatif dalam mengembangkan
kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran melalui aplikasi
macromedia flash?
5. Bagaimana penggunaan strategi kooperatif dalam mengembangkan
komunikatif peserta didik dalam proses pembelajaran melalui aplikasi
macromedia flash?
6. Bagaimana penggunaan strategi kooperatif dalam mengembangkan
demokarif peserta didik dalam proses pembelajaran melalui aplikasi
macromedia flash?
3
3
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan dalam
karya tulis lmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan tentang penggunaan strategi koooperatif dalam
pembelajaran.
2. Untuk menjelaskan tentang media dari aplikasi macromedia flash
dalam pembelajaran.
3. Untuk menjelaskan tentang
penggunaan strategi kooperatif dalam
proses pembelajaran melalui aplikasi macromedia flash.
4. Untuk menjelaskan tentang penggunaan strategi kooperatif dalam
mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran
melalui aplikasi macromedia flash.
5. Untuk menjelaskan tentang penggunaan strategi kooperatif dalam
mengembangkan komunikatif peserta didik dalam proses pembelajaran
melalui aplikasi macromedia flash.
6. Untuk menjelaskan tentang penggunaan strategi kooperatif dalam
mengembangkan demokarif peserta didik dalam proses pembelalajaran
melalui aplikasi macromedia flash.
D. Manfaat
Manfaat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
1. Untuk menambah pengetahuan penulis.
2. Untuk
memberikan
informasi
kepada
para
pembaca
tentang
Penggunaan strategi kooperatif dalam mengembangkan nilai karakter
peserta didik melalui aplikasi macromedia flash.
3. Memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan.
43
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
Defenisi pembelajaran menurut Syaiful Sagala (2006:61)
adalah
membelajarkan peserta didik menggunakan asas pendidikan maupun teori
belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran
merupakan proses komunkasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak
guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik
atau murid. Menurut Corey dalam Syaiful Sagala (2006: 61) konsep
pembelajaran adalah:
Suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja
dikelolah untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah
laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau
menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran
merupakan subset khusus dari pendidikan.
Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Syaiful Sagala
(2006:2) kegitan guru secara terpogram dalam desain intruksional, untuk
membuat peserta didik belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyedian sumber belajar. Menurut
UU Sidiknas No 20 tahun 2003
pembelajaran merupakan proses interakksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah
proses atau kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang
mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru.
2. Ciri-Ciri Pembelajaran
Menurut Darsono dalam buku Hamdani (2011:47) berpendapat
bahwa ciri-ciri pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara
sistematis.
b. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi peserta
didik dalam belajar.
53
c. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menari perhatian
dan menantang peserta didik.
d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik.
e. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi peserta didik.
f. Pembelajaran dapat memuat peserta didik siap menerima pelajaran,
baik yang fisik maupun psikologi.
g. Pembelajaran menekankan keaktifan peserta didik.
h. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan sengaja.
Menurut Sugandi dalam Hamdani (2011:48), komponen-komponen
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Tujuan, biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap
yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran.
b. Subjek belajar, dalam sistem pembelajaran merupakan komponen
utama karena berperan ubaga subjek sekaligus objek.
c. Materi pelajaran, merupakan komponen utama dalam proses
pembelajaran karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk
kegiatan pembelajaran.
d. Strategi pembelajaran, merupakan pola umum mewujudkan proses
pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
e. Media pembelajaran, adalah alat atau wahana yang digunakan guru
dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan
pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan
strategi pembelajaran.
f. Penunjang, dalam sistem pemebalajaran adalah fasilitas belajar,
sumber belajar, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya.
Penunjang berfungsi memperlancar dan mempermudah terjadinya
proses pembelajaran.
63
B. Nilai Karakter Dalam Pembelajaran
Delapan nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Diknas adalah:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.
2.
Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
7 3
10. Semangat kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta tanah air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
14. Cinta damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
15. Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab
Sikap
dan
perilaku
seseorang
untuk
melaksanakan
tugas
dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
8
3
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.
C. Strategi Dalam Pembelajaran
Strategi pembelajaran ada beberapa macam, yakninya strategi
pembelajaran kooperatifm kontekstual, kontruktivisme, learning Community,
refleksi, ingkuiri, pemodelan, penilaian otentik, dan lain-lain. Namun yang
akan dibahas dalam karya tulis ilmiah ini hanya mengenai strategi
pembelajaran kooperatif.
Menurut Wina Sanjaya dalam buku Hamdani (2011:30)
model
pembelajaran koopertif adalah rangkaian kegiatan belajar peserta didik dalam
kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang durumuskan.
Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan sejumlah
peserta didik sebagai anggota kelompok kecil yang itngkat kemampuannya
berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota harus
saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
Dalam pembelajaran ini, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman
dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
1. Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.
2. Para peserta didik harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam
atau berenang bersama.”
3. Para peserta didik harus memiliki tanggung jawab terhadap peserta
didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri
sendiri dalam materi yang dihadapi.
4. Para peserta didik harus berpandangan bahwa mereka memiliki tujuan
yang sama.
5. Para peserta didik berbagi tugas dan tanggung jawab di antara anggota
kelompok.
6. Para peserta didik diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang ikut
berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
7. Para peserta didik berbagi kepemimpinan dan mereka memperoleh
keterampilan bekerja sama selama belajar.
93
8. Setiap peserta didik akan diminta mempertanggungjawabkan secara
individual materi yangditangani dalam kemlompok kooperatif.
D. Media Pembelajaran
1. Pengertian media pembelajaran
Menurut Hamalik dalam Hamdani (2011:24) :
Media pembelajaran dalam proses belajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologi terhadap peserta didik.
Media pembelajaran sangat beragam macam dan bentuknya,
Gagne dan Briggs (dalam Arsyad 2009) mengemukakan bahwa media
pembelajaran, meliputi alat yag digunakan secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, perangkat
lunak dan perangkat keras seperti: komputer, TV, OHP,video, tape, slide,
buku film, model transparasi dan lain-lainnya.
2. Fungsi media pembelajaran
Secara umum, media mimiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah
sebagai berikut.
a. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa
lampau. Dengan perantara gambar, potret, slide, film, video, atau
media yang lain, peserta didik dapat memperoleh gambaran yang nyata
tentang benda atau peristiwa sejarah.
b. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena
jarajknya jauh, berbahaya dan terlarang. Misalnya video tentang
kehidupan harimau di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reaktor
nuklir, dan sebagainya.
c. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal-hal yang
sukar diamati secara langsung karenaukurannya terlalu besar atau
terlalu kecil. Misalnya dengan perantara potret, peserta didik dapat
memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks
10 3
pembangkit listrik, dengan slide dan film, peserta didik memperoleh
gambaran tentang bakteri, amuba dan sebagainya.
d. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan teling secara langsung.
Misalnya rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
e. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara
langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret,
slide, film, atau video, peserta didik dapat mengamati berbagai macam
serangga, burung hantu, kelalawar dan sebagainya.
f. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya
untuk didekati. Dengan slide, film, atau video, peserta didik dapat
mengamati pelangi, gunung meletus, pertempuran dan sebagainya.
g. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau sukar
diawetkan. Dengan menggunakan model atau benda tiruan, peserta
didik dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang organ-organ
tubuh manusia, seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan dan
sebagainya.
h. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar,
model, atau foto, peserta didik dapat dengan mudah membandingkan
dua benda yang berbeda, seperti sifat, ukuranm warna, dan sebagainya.
i. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara
lambat. Dengan video, proses perkembanngan katak dari telur sampai
menjadi katak, dapat diamati hanya dalam waktu beberapa menit.
Bunga dari kuncup sampai mekar yang berlangsung beberapa hari,
dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam beberapa detik.
j. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara
cepat. Dengan bantuan film atau video, peserta didik dapat mengamati
dengan jelas gaya lompat tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan
secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.
k. Mengamati gerakan-gerakan mesin atau alat yang sukar diamati secara
langsung. Dengan film atau video, peserta didik dapat dengan mudah
mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan sebagainya.
11
3
l. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suara alat. Dengan
diagram, bagan, model, peserta didik dapat mengamati bagian mesin
yang sukar diamati secara langsung.
m. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang atau
lama. Setelah peserta didik melihar proses penggilingan tebu di pabrik
gula, mereka dapat mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu
yang disajikan dengan menggunakan film atau video (memantapkan
hasil pengamatan).
n. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu
objek secara serempak. Dengan siaran radio atau televisi, ratusan,
bahkan ribuan peserta didik dapat mengikuti kuliah yang disajikan,
seorang narasumber dalam waktu yang lama.
o. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya
masing-masing. Dengan modul atau pengajaran berprograma, peserta
didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan
kecepatan masing-masing.
3. Jenis media pembelajaran
a. Media visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indra penglihatan. Jenis media inilah yang sering
digunakann oleh para guru untuk membantu menyampaikan isi atau
materi pelajaran. Media visual terdiri atas media yang tidak dapat
diproyeksi (non prjected visuals) dan media yang dapat diproyeksikan
(project visual). Media yang dapat diproyeksikan bisa berupa gambar
diam (still pictures) atau bergerak (motion pictures).
b. Media audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat dirangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemampuan para peserta didik untuk
mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan program radio
adalah bentuk media audio. Penggunaan media audio dalam
123
pembelajaran pada umumnya untuk menyampaikan materi pelajaran
tentang mendengarkan.
c. Media audio visual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi
audio dan visual atau bisa disebut media pandang-dengar. Audio
visual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada peserta didik
semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam batas-batas
tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Sebab,
penyajian materi bisa diganti oleh media, dan guru bisa beralih
menjadi fasilitator dalam belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi
para peserta didik untuk belajar. Contoh dari media audio visual adalah
aplikasi macromedia flash , program video atau televisi, video atau
televisi instruksional, dan program slide suara (soundslide).
4. Aplikasi Macromedia Flash
Macromedia Flash adalah software yang dipakai luas oleh para
profesional web karena kemampuannya yang mengagumkan dalam
menampilkan multimedia, menggabungkan unsur teks, grafis, animasi,
suara dan serta interaktivitas bagi pengguna program animasi internet.
Dewasa ini Macromedia Flash telah menjadi primadona para designer web
sebagai sarana untuk menciptakan sebuah situs web yang menarik dan
interaktif. Macromedia Flash adalah software yang banyak dipakai oleh
desainer web karena mempunyai kemampuan yang lebih unggul dalam
menampilkan multimedia, gabungan antara grafis, animasi, suara, serta
interaktifitas user. Macromedia Flash merupakan sebuah program aplikasi
standar authoring tool profesional yang digunakan untuk membuat animasi
vektor dan bitmap yang sangat menakjubkan untuk membuat suatu situs
web yang interaktif, menarik dan dinamis. Software ini berbasis animasi
vektor yang dapat digunakan untuk menghasilkan animasi web, presentasi,
game, film, maupun CD interaktif, CD pembelajaran.
13 3
BAB III
METODE PENULISAN
Meode penulisan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan metode
wawancara dan angket. Menurut Lufri (2007:110) metode wawancara merupakan
suatu bentuk komunikasi verbal semacam percakapan yang bertujuan untuk
memperoleh informasi tertentu. Kemudian angket menurut Lufri (2007:104) ,
biasanya disusun dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan. Dan juga
sugiono (2009:142) angket merupkan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataa tertulis kepada
respoden tertulis untuk dijawabnya. Menurutnya, angket merupkan teknik
pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Metode wawancara dilakukan penulis dengan mewawancarai dosen yang
menguasai bidang macromedia flash dan strategi Pembelajaran Kooperatif. Untuk
bidang macromedia flash penulis mewawancarai Nofri Hendri, S.Pd yang
merupakan dosen dijurusan Kurikulum dan Teknologi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang. Dan untuk bidang strategi Pembelajaran Kooperatif
penulis mewawanvarai Dr. Jasrial, M.Pd yang juga merupakan dosen dijurusan
Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Proses wawancara juga dilakukan penulis kebeberapa mahasiswa Universitas
Negeri Padang
untuk mendapatkan pandangan atau pendapat mengenai
penggunaan strategi pembelajaran kooperatif dan media Macromediaflash.
Metode pengumpulan data menggunakan angket dilakukan dengan
menyebar 50 angket pada perwakilan dari masing-masing Fakultas di Universitas
Negeri Padang. Metode ini hanya bertujuan untuk bersuvei mahasiswa mengenai
strategi Kooperatif dan Macromedia Flash. Skala yang digunakan dalam angket
tersebut adalah skala Guttman dengan pilihan ganda “Ya” dan “Tidak”. Hal ini
agar jawaban yang diperoleh lebih tegas dari hasil angket tersebut. Angket yang
disebar berisi pernyataan yang berkaitan dengan judul karya ilmiah ini (angket
terlampir).
14
3
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Penggunaan Strategi Koooperatif Dalam Pembelajaran
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan srategi pembelajaran koopertif
adalah rangkaian kegiatan belajar peserta didik dalam kelompok tertentu
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Pada strategi
kooperatif peserta didik dituntut untuk bekerja sama dalam kelompok.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam strategi koopertif.
Menurut Hamdani (2011:31), beberapa ciri pembelajaran kooperatif
adalah:
1. Setiap anggota memiliki peran.
2. Terjadi hubungan interaksi langsuang di antara peserta didik.
3. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas cara belajarnya dan
juga teman-teman sekelompoknya.
4. Guru
membantu
mengembangkan
keterampilan-keterampilan
interpersonal kelompok.
5. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Tabel 1 Fase-Fase Dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif
Fase-fase
Perilaku Guru
Fase 1:
Menyampaikan semua tujuan
Menyampaikan tujuan dan
yang ingin dicapai selama
memotivasi peserta didik
pembelajaran dan memotivasi
peserta didik untuk belajar.
Menyajikan informasi kepada
Fase 2:
Menyajikan informasi
peserta
didik
dengan
jalan
demonstrasi atau melalui bahan
Fase 3:
Mengorganisasikan
bekerja dan belajar
bacaan.
Menjelaskan
kelompok
didik
kelompok
membantu
kepada
cara
peserta
membentuk
belajar
setiap
dan
kelompok
agar melakukan transisi secara
15
3
efesien.
Fase 4:
Membimbing kelompok belajar
Membimbing kelompok bekerja
pada saat mereka mengerjakan
dan belajar
tugas mereka.
Fase 5:
Mengevaluasi hasil belajar
Evaluasi
tentang materi yang telah
dipelajari/meminta
Fase 6:
Memberikan penghargaan
presentasi
hasil kerja kepada kelompok.
Menghargai upaya dan hasil
belajar individu dan kelompok.
B. Macromedia Flash Dalam Pembelajaran.
Penggunaan aplikasi macromedia flash dalam pembelajaran di
kelas dilakukan dengan cara menampilkan materi pelajaran yang
ditampilkan dalam bentuk media audio visual, baik berupa gambar,
animasi, video simulasi dan musik. Dengan media tersebut, peserta didik
akan
tertarik
dan
mudah
menangkap
pelajaran.
Karena
media
pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran
agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan mudah dipahami.
Materi yang disampaikan akan lebih bagus, jika dijalankan dengan strategi
yang tepat pula. Salah satunya adalah dengan strategi kooperatif.
Berikut contoh penggunaan media dengan aplikasi macromedia
flash dengan materi bangun ruang pada pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
16
3
Gambar 1 Contoh Media Dari Aplikasi Macromedia Flash
salam
absensi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menyampaikan pokok-pokok pembelajaran
Gambar 2. Contoh materi dan latihan dari apikasi Macromedia Flash
Memotivasi peserta didik
17
siswa kedalam
kelompok
C. PenggunaanMengorganisir
Strategi Kooperatif
dalam
Proses belajar
Pembelajaran Melalui
Aplikasi Macromedia Flash
Menampilkan aplikasi macromedia flash di depan kelas
Strategi kooperatif dilakukan setelah guru melakukan pembukaan
dengan menjelaskan tujuan pembelajaran terlebih dahulu. Setelah itu, peserta
Peserta didik diskusi dalam kelompok
didik dibagi beberapa kelompok kecil untuk membahas dan mendiskusikan
tentang materiMeminta
pelajarannya.
kelompok menampilkan hasil diskusi
Aplikasi macromedia flash digunakan sebagai media dalam proses
pembelajaran. Aplikasi
macomedi
flash
tersebut ditampilakan sebelum proses
Meminta
kelompok
lain menanggapi
Meminta menyimpulkan dan mengevaluasi
Memberikan pengahargaan kepada kelompok
3
diskusi kelompok dimulai. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada skema
gambar di bawah ini.
18
Gambar 3. Skema penggunaan strategi kooperatif menggunakan aplikasi
macromedia flash dalam proses pembelajaran
D. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Kreatifitas
Peserta Didik pada Proses Pembelajaran Melalui Aplikasi Macromedia
Flash
Penggunaan strategi kooperatif dalam proses pembelajaran melalui
aplikasi macromedia flash dapat memancing kreatifitas peserta didik, karena
dengan bantuan
media tersebut dan pembagian peserta didik secara
kelompok akan menyebabkan masing-masing anggota kelompok berpikir
secara aktif dan kreatif untuk menjadikan kelompok mereka menjadi yang
3
terbaik. Setiap individu dalam kelompok akan mempunyai pendapat yang
berbeda-beda sesuai dengan kemampuan mereka, setelah berdiskusi dan
menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok. Apabila keseluruhan
pendalapat telah dikemukakan, setiap anggota kelompok nantinya akan
meninjau kembali pendapat-pendapat tersebut, dan nantinya kelompok akan
mendiskusikan kembali mana pendapat mana yang akan digunakan dalam
pemecahan masalah tersbut.
Dengan penggunaan aplikasi macromedia flash yang berupa media
audio visual dapat membantu siswa memahami materi dengan cepat dan
kreatifitas mereka pun akan cepat terpancing, dibandingkan dengan hanya
mendengarkan materi dari guru saja.
Penggunaan aplikasi macromedia flash mampu menyajikan materi
secara audio visual dengan jelas kepada peserta didik dan materi yang bersifat
abstrak dapat diilustrasikan secara lebih menarik kepada siswa dengan
berbagai gambar animasi, sehingga mampu memancing rasa ingin tahu
peserta didik dalam pembelajaran.
E. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Komunikatif
Peserta Didik pada Proses Pembelalajaran Melalui Aplikasi Macromedia
Flash
Komunikasi
merupakan
unsur
yang
penting
dalam
proses
19
pembelajaran. Karena dengan komunikasilah pesan/inforamsi tersebut dapat
tersampaiakan oleh pendidik dan diterima oleh peserta didik. Namun yang
dimaksud penulis disinilah bukannlah komunkasi antara pendidik dan peserta
didik melainkan kemampuan berkomunikasi pada peserta didik.
Peserta didik akan lebih berkomunikasi antara sesama dengan strategi
berkelompok. Untuk menjaga agar kelompok tidak menjadi ajang ngerumpi
atau membicarakan hal-hal selain materi pembelajaran maka guru sangat
perlu mengawasi proses diskusi dalam kelompok. Seperti yang tertera pada
tahap strategi kooperatif dimana guru mengorganisir peserta didik dalam
diskusi. Dalam kelompok, peserta didik dituntut untuk bertanggung jawab
dengan kelompoknya, peserta didik dituntut untuk menganalisa materi dengan
3
mendiskusikan dari proses melihat aplikasi macromedia flash yang
diatayngkan.
F. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Demokratif
Peserta Didik pada Proses Pembelalajaran Melalui Aplikasi Macromedia
Flash
Peserta didik merupakan objek pembelajaran. Berbagai Metode,
strategi dan media digunakan untuk menghasilkan peserta didik yang
berkualitas. Sesuai dengan harapan dan tujuan yang diinginnkan
Dalam Proses pembelajaran tentunya terdapat interaksi antara
pendidik dengan peserta didik dan antara sesama peserta didik.
Dalam
interaksi tersebut akan timbul berbagai macam pendapat, asumsi mengenai
apa yang dibahas dalam proses pembelejaran tersebut. Hal tersebut, dapat
menimbulkan perbedaan pendapat, spekulasi, aumsi atau semacamnya.
Strategi pembelajaran yang digunakan dapat mempengaruhi hal
tersebut. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada
Dr. Jasrial M.Pd, bahwa dengan sistem student center learning akan
meningkatkan sikap demokratif seperti srtategi kooperatif ini.
Hal
itu
dikarenakan peserta didik yang duduk secara berkelompok dalam penggunaan
strategi kooperatif, akan membuat peserta didik lebih mau mendengarkan
berdiskusi, membagi tanggung jawab, dan memutuskan sesuatu dengan cara
20
musyarawah atau yang sering disebut demokrasi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpilan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai
berikut;
1. Tujuan dari pembelajaran adalah untuk menghasilkan manusia yang
berkarakter sesuai dengan cita-cita bangsa dan tujuan pendidikan itu
sendiri
3
2. Strategi pembelajaran kooperatif lebih efektif digunakan untuk
mengembangkan nilai karakter peserta didik yakni nilai karakter
demokratif dan komunikatif
3. Penggunaan aplikasi Macromedia Flash dalam pembelajaran dapat
membantu dalam mengembangkan nilai karakter peserta didik
yakninya dapat membantu memacu kreatifitas dan semangat.
4. Penggunaan strategi kooperatif dan aplikasi Macromedia flash akan
lebih mengefektifitaskan proses pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan maka dapat
disarankan agar pembelajaran menggunakan Macromedia Flash dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran untuk
mengembangkan nilai karakter peserta didik. Strategi kooperatif juga
dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran yang efektif dalam
mengembangkan karakter peserta didik.
3
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono. 1995. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Gragindo
Persada
Arief S. Sadiman. 2009. Media Pendidikan. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
Lutfri. 2007. Kiat memahami metodelogi dan melakukan penelitian. Padang:UNP
Press
Sisdiknas. 2011. Undang-Undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Th. 2003).
Jakarta:Sinar Grafika
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
cipta
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bangung:
Alfabeta Bandung
Syaiful Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alfabeta
Tabrani Rusyan. 1990. Penuntun Belajar yang Sukses. Jakarta: Nine Karya Jaya
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran dan Inovatif-Progresif.Jakarta:
Kencana
Yenny Anjar Jayadi. 2008. Jurnal
Penggunaan Jurnal Belajar dengan
Macromedia Flash Dalam Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Peserta didik Kelas X Di Sma Negeri 2 Surakarta.
Lomba Karya Tulis Ilmiah PPIPM FAIR 2013
PENGGUNAAN STRATEGI KOOPERATIF DALAM
MENGEMBANGKAN NILAI KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI
APLIKASI MACROMEDIA FLASH
Diusulkan oleh :
TIA AYU NINGRUM 17919/2010 (Ketua Kelompok)
RAHMI PRATIWI 17231/2010 (Anggota Kelompok)
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2013
i 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmatNYalah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Kemudian Salawat
beriringan salam untuk nabi besar Muhammad SAW.
Penulisan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dan bantuan dan saran yang
telah diberikan oleh berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih
kepada:
1. Dosen pembimbing yakninya Bapak Nofri Hendri, S.Pd
2. Orang tua yang memberikan bantuan moril dan materil serta iringan do’a
kepada penulis
3. Sahabat dan rekan-rekan yang memberikan inspirasi dan kepada semua
pihak yang membantu kelancaran penulisan karya tulis ilmiah ini.
Penulis mengharapkan saran dan kritikan yang dapat dijadikan
pertimbangan untuk masa yang akan datang. Harapan penulis semoga karya tulis
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kepada Allah SWT Penulis berdo’a dan memohon semoga segala bantuan
yang diberikan mendapat balasan dan menjadi amal saleh hendaknya di sisi Allah
SWT, amin.
Padang, Agustus 2013
Penulis
ii 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... vi
RINGKASAN................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................... 2
C. TUJUAN PENULISAN........................................................................ 3
D. MANFAAT TULISAN.......................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP PEMBELAJARAN............................................................... 4
1. Pengertian Pembelajaran................................................................. 4
2. Ciri-Ciri Pembelajaran..................................................................... 4
B. NILAI KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN............................. 6
C. STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN............................................ 8
D. MEDIA PEMBELAJARAN................................................................. 9
1. Pengertian Media Pembelajaran...................................................... 9
2. Fungsi Media Pembelajaran............................................................ 9
3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran..................................................... 11
4. Aplikasi Macromedia Flash........................................................... 12
BAB III METODE PENULISAN.................................................................... 13
BAB IV PEMBAHASAN
A. Penggunaan Strategi Kooperatif Dalam Pembelajaran........................ 14
B. Macromedia Flash Dalam Pembelajaran ............................................ 15
C. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Proses Pembelajaran
Melalui Aplikasi Macromedia Flash.................................................... 17
III3
D. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Kreatifitas
Peserta Didik pada Proses Pembelajaran Melalui Aplikasi
Macromedia Flash ...............................................................................18
E. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Komunikatif
Pese...rta Didik pada Proses Pembelalajaran Melalui Aplikasi Macromedia
Flash..................................................................................................... 18
F. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Demokratif
Peserta Didik pada Proses Pembelalajaran Melalui Aplikasi
Macromedia Flash................................................................................ 19
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 20
B. Saran..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
iv 3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Contoh Media Dari Aplikasi Macromedia Flash
Gambar 2. Contoh materi dan latihan dari apikasi Macromedia Flash
Gambar 3. Skema penggunaan strategi kooperatif menggunakan aplikasi
macromedia flash dalam proses pembelajaran
v3
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Fase-Fase Dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif
VI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Scan bukti pembayaran
Lampiran 2. Scan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa)
Lampiran 3. Lembar Pengesahan LKTI PPIPM FAIR 2013
Lampiran 4. Lembar Orisinalitas Karya Tulis
Lampiran 5. Formulir Pendaftaran Peserta LKTI
3
1 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadikan generasi yang cerdas merupkan cita-cita bangsa.
Seperti yang tertuang dalam UUD 1945 sebagai dasar negara yakninya
“mencerdaskan kehidupan bangsa.” Upaya negara dalam mewujudkan
cita-cita bangsa tersebut adalah melalui proses pendidikan.
Berbagai
usaha dilakukan agar pendidikan dapat berjalan sehingga dapat
mewujudkan cita-cita bangsa tersebut, seperti menciptakan berbagai
kebijakan mengenai pendidikan, menciptakan UU sistem pendidikan
nasional dan berbagai UU yang berkaitan dengan pendidikan lainnya.
Wujud dari cita-cita bangsa tersebut lebih jelasnya tertuang dalam
UU SISDIKNAS yang berbunyi ”pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadiann,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa.” Tujuan pendidikam ini sangat mengedepankan hasil
yang berakarakter seperti yang dewasa ini hangat diperbincangkan dalam
dunia pendidikan yakninya tentang pendidikan berkarakter.
Pendidikan berkarakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai
tersebut. Menurut Diknas, nilai-nilai dalam pendidikan berkarakter
tersebut adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Dalam proses penanaman nilai-nilai karakter tersebutlah maka
diperlukan strategi dan media dalam pencapaiannya. Karena menanamkan
nilai-nilai karakter pada peserta didik tentunya sangat mengedepankan
proses untuk dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan.
23
Sebagaimana dalam defenisi pendidikan merupakan sistem yang
terdiri dari beberapa komponen yang sling terkait. Salah satu komponen
tersebut adalah strategi dan media. Untuk menghasilkan output (peserta
didik) yang baik media dan strategi dalam pembelajaran ini sangat
berperan. Begitu juga tentunya dalam pendidikan yang berakter. Karena
tujuan dari pendidikan berkarakter itu sama dengan tujuan pendidikan
pada umumnya.
Melihat berperannya media dan strategi pembelajaran dalam
menanamkan nilai-nilai karakter maka penulis mengambil tema dalam
penulisan ini adalah tentang Penggunaan Strategi Kooperatif Dalam
Mengembangkan Nilai Karakter Peserta Didik Melalui Aplikasi
Macromedia Flash. Karena kreatifitas dan komunikatif merupakan nilainilai dalam pendikan karakter yang ingin diwujudkan bagi peserta didik.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah dalam
penulian karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan strategi koooperatif dalam pembelajaran?
2. Bagimana penggunaan media dari aplikasi macromedia flash dalam
pembelajaran?
3. Bagaimana
penggunaan
strategi
kooperatif
dalam
proses
pembelalajaran melalui aplikasi macromedia flash?
4. Bagaimana penggunaan strategi kooperatif dalam mengembangkan
kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran melalui aplikasi
macromedia flash?
5. Bagaimana penggunaan strategi kooperatif dalam mengembangkan
komunikatif peserta didik dalam proses pembelajaran melalui aplikasi
macromedia flash?
6. Bagaimana penggunaan strategi kooperatif dalam mengembangkan
demokarif peserta didik dalam proses pembelajaran melalui aplikasi
macromedia flash?
3
3
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan dalam
karya tulis lmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan tentang penggunaan strategi koooperatif dalam
pembelajaran.
2. Untuk menjelaskan tentang media dari aplikasi macromedia flash
dalam pembelajaran.
3. Untuk menjelaskan tentang
penggunaan strategi kooperatif dalam
proses pembelajaran melalui aplikasi macromedia flash.
4. Untuk menjelaskan tentang penggunaan strategi kooperatif dalam
mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran
melalui aplikasi macromedia flash.
5. Untuk menjelaskan tentang penggunaan strategi kooperatif dalam
mengembangkan komunikatif peserta didik dalam proses pembelajaran
melalui aplikasi macromedia flash.
6. Untuk menjelaskan tentang penggunaan strategi kooperatif dalam
mengembangkan demokarif peserta didik dalam proses pembelalajaran
melalui aplikasi macromedia flash.
D. Manfaat
Manfaat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
1. Untuk menambah pengetahuan penulis.
2. Untuk
memberikan
informasi
kepada
para
pembaca
tentang
Penggunaan strategi kooperatif dalam mengembangkan nilai karakter
peserta didik melalui aplikasi macromedia flash.
3. Memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan.
43
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
Defenisi pembelajaran menurut Syaiful Sagala (2006:61)
adalah
membelajarkan peserta didik menggunakan asas pendidikan maupun teori
belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran
merupakan proses komunkasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak
guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik
atau murid. Menurut Corey dalam Syaiful Sagala (2006: 61) konsep
pembelajaran adalah:
Suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja
dikelolah untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah
laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau
menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran
merupakan subset khusus dari pendidikan.
Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Syaiful Sagala
(2006:2) kegitan guru secara terpogram dalam desain intruksional, untuk
membuat peserta didik belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyedian sumber belajar. Menurut
UU Sidiknas No 20 tahun 2003
pembelajaran merupakan proses interakksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah
proses atau kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang
mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru.
2. Ciri-Ciri Pembelajaran
Menurut Darsono dalam buku Hamdani (2011:47) berpendapat
bahwa ciri-ciri pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara
sistematis.
b. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi peserta
didik dalam belajar.
53
c. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menari perhatian
dan menantang peserta didik.
d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik.
e. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi peserta didik.
f. Pembelajaran dapat memuat peserta didik siap menerima pelajaran,
baik yang fisik maupun psikologi.
g. Pembelajaran menekankan keaktifan peserta didik.
h. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan sengaja.
Menurut Sugandi dalam Hamdani (2011:48), komponen-komponen
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Tujuan, biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap
yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran.
b. Subjek belajar, dalam sistem pembelajaran merupakan komponen
utama karena berperan ubaga subjek sekaligus objek.
c. Materi pelajaran, merupakan komponen utama dalam proses
pembelajaran karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk
kegiatan pembelajaran.
d. Strategi pembelajaran, merupakan pola umum mewujudkan proses
pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
e. Media pembelajaran, adalah alat atau wahana yang digunakan guru
dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan
pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan
strategi pembelajaran.
f. Penunjang, dalam sistem pemebalajaran adalah fasilitas belajar,
sumber belajar, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya.
Penunjang berfungsi memperlancar dan mempermudah terjadinya
proses pembelajaran.
63
B. Nilai Karakter Dalam Pembelajaran
Delapan nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Diknas adalah:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.
2.
Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
7 3
10. Semangat kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta tanah air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
14. Cinta damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
15. Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab
Sikap
dan
perilaku
seseorang
untuk
melaksanakan
tugas
dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
8
3
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.
C. Strategi Dalam Pembelajaran
Strategi pembelajaran ada beberapa macam, yakninya strategi
pembelajaran kooperatifm kontekstual, kontruktivisme, learning Community,
refleksi, ingkuiri, pemodelan, penilaian otentik, dan lain-lain. Namun yang
akan dibahas dalam karya tulis ilmiah ini hanya mengenai strategi
pembelajaran kooperatif.
Menurut Wina Sanjaya dalam buku Hamdani (2011:30)
model
pembelajaran koopertif adalah rangkaian kegiatan belajar peserta didik dalam
kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang durumuskan.
Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan sejumlah
peserta didik sebagai anggota kelompok kecil yang itngkat kemampuannya
berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota harus
saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
Dalam pembelajaran ini, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman
dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
1. Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.
2. Para peserta didik harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam
atau berenang bersama.”
3. Para peserta didik harus memiliki tanggung jawab terhadap peserta
didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri
sendiri dalam materi yang dihadapi.
4. Para peserta didik harus berpandangan bahwa mereka memiliki tujuan
yang sama.
5. Para peserta didik berbagi tugas dan tanggung jawab di antara anggota
kelompok.
6. Para peserta didik diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang ikut
berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
7. Para peserta didik berbagi kepemimpinan dan mereka memperoleh
keterampilan bekerja sama selama belajar.
93
8. Setiap peserta didik akan diminta mempertanggungjawabkan secara
individual materi yangditangani dalam kemlompok kooperatif.
D. Media Pembelajaran
1. Pengertian media pembelajaran
Menurut Hamalik dalam Hamdani (2011:24) :
Media pembelajaran dalam proses belajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologi terhadap peserta didik.
Media pembelajaran sangat beragam macam dan bentuknya,
Gagne dan Briggs (dalam Arsyad 2009) mengemukakan bahwa media
pembelajaran, meliputi alat yag digunakan secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, perangkat
lunak dan perangkat keras seperti: komputer, TV, OHP,video, tape, slide,
buku film, model transparasi dan lain-lainnya.
2. Fungsi media pembelajaran
Secara umum, media mimiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah
sebagai berikut.
a. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa
lampau. Dengan perantara gambar, potret, slide, film, video, atau
media yang lain, peserta didik dapat memperoleh gambaran yang nyata
tentang benda atau peristiwa sejarah.
b. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena
jarajknya jauh, berbahaya dan terlarang. Misalnya video tentang
kehidupan harimau di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reaktor
nuklir, dan sebagainya.
c. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal-hal yang
sukar diamati secara langsung karenaukurannya terlalu besar atau
terlalu kecil. Misalnya dengan perantara potret, peserta didik dapat
memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks
10 3
pembangkit listrik, dengan slide dan film, peserta didik memperoleh
gambaran tentang bakteri, amuba dan sebagainya.
d. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan teling secara langsung.
Misalnya rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
e. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara
langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret,
slide, film, atau video, peserta didik dapat mengamati berbagai macam
serangga, burung hantu, kelalawar dan sebagainya.
f. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya
untuk didekati. Dengan slide, film, atau video, peserta didik dapat
mengamati pelangi, gunung meletus, pertempuran dan sebagainya.
g. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau sukar
diawetkan. Dengan menggunakan model atau benda tiruan, peserta
didik dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang organ-organ
tubuh manusia, seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan dan
sebagainya.
h. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar,
model, atau foto, peserta didik dapat dengan mudah membandingkan
dua benda yang berbeda, seperti sifat, ukuranm warna, dan sebagainya.
i. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara
lambat. Dengan video, proses perkembanngan katak dari telur sampai
menjadi katak, dapat diamati hanya dalam waktu beberapa menit.
Bunga dari kuncup sampai mekar yang berlangsung beberapa hari,
dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam beberapa detik.
j. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara
cepat. Dengan bantuan film atau video, peserta didik dapat mengamati
dengan jelas gaya lompat tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan
secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.
k. Mengamati gerakan-gerakan mesin atau alat yang sukar diamati secara
langsung. Dengan film atau video, peserta didik dapat dengan mudah
mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan sebagainya.
11
3
l. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suara alat. Dengan
diagram, bagan, model, peserta didik dapat mengamati bagian mesin
yang sukar diamati secara langsung.
m. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang atau
lama. Setelah peserta didik melihar proses penggilingan tebu di pabrik
gula, mereka dapat mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu
yang disajikan dengan menggunakan film atau video (memantapkan
hasil pengamatan).
n. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu
objek secara serempak. Dengan siaran radio atau televisi, ratusan,
bahkan ribuan peserta didik dapat mengikuti kuliah yang disajikan,
seorang narasumber dalam waktu yang lama.
o. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya
masing-masing. Dengan modul atau pengajaran berprograma, peserta
didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan
kecepatan masing-masing.
3. Jenis media pembelajaran
a. Media visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indra penglihatan. Jenis media inilah yang sering
digunakann oleh para guru untuk membantu menyampaikan isi atau
materi pelajaran. Media visual terdiri atas media yang tidak dapat
diproyeksi (non prjected visuals) dan media yang dapat diproyeksikan
(project visual). Media yang dapat diproyeksikan bisa berupa gambar
diam (still pictures) atau bergerak (motion pictures).
b. Media audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat dirangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemampuan para peserta didik untuk
mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan program radio
adalah bentuk media audio. Penggunaan media audio dalam
123
pembelajaran pada umumnya untuk menyampaikan materi pelajaran
tentang mendengarkan.
c. Media audio visual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi
audio dan visual atau bisa disebut media pandang-dengar. Audio
visual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada peserta didik
semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam batas-batas
tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Sebab,
penyajian materi bisa diganti oleh media, dan guru bisa beralih
menjadi fasilitator dalam belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi
para peserta didik untuk belajar. Contoh dari media audio visual adalah
aplikasi macromedia flash , program video atau televisi, video atau
televisi instruksional, dan program slide suara (soundslide).
4. Aplikasi Macromedia Flash
Macromedia Flash adalah software yang dipakai luas oleh para
profesional web karena kemampuannya yang mengagumkan dalam
menampilkan multimedia, menggabungkan unsur teks, grafis, animasi,
suara dan serta interaktivitas bagi pengguna program animasi internet.
Dewasa ini Macromedia Flash telah menjadi primadona para designer web
sebagai sarana untuk menciptakan sebuah situs web yang menarik dan
interaktif. Macromedia Flash adalah software yang banyak dipakai oleh
desainer web karena mempunyai kemampuan yang lebih unggul dalam
menampilkan multimedia, gabungan antara grafis, animasi, suara, serta
interaktifitas user. Macromedia Flash merupakan sebuah program aplikasi
standar authoring tool profesional yang digunakan untuk membuat animasi
vektor dan bitmap yang sangat menakjubkan untuk membuat suatu situs
web yang interaktif, menarik dan dinamis. Software ini berbasis animasi
vektor yang dapat digunakan untuk menghasilkan animasi web, presentasi,
game, film, maupun CD interaktif, CD pembelajaran.
13 3
BAB III
METODE PENULISAN
Meode penulisan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan metode
wawancara dan angket. Menurut Lufri (2007:110) metode wawancara merupakan
suatu bentuk komunikasi verbal semacam percakapan yang bertujuan untuk
memperoleh informasi tertentu. Kemudian angket menurut Lufri (2007:104) ,
biasanya disusun dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan. Dan juga
sugiono (2009:142) angket merupkan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataa tertulis kepada
respoden tertulis untuk dijawabnya. Menurutnya, angket merupkan teknik
pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Metode wawancara dilakukan penulis dengan mewawancarai dosen yang
menguasai bidang macromedia flash dan strategi Pembelajaran Kooperatif. Untuk
bidang macromedia flash penulis mewawancarai Nofri Hendri, S.Pd yang
merupakan dosen dijurusan Kurikulum dan Teknologi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang. Dan untuk bidang strategi Pembelajaran Kooperatif
penulis mewawanvarai Dr. Jasrial, M.Pd yang juga merupakan dosen dijurusan
Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Proses wawancara juga dilakukan penulis kebeberapa mahasiswa Universitas
Negeri Padang
untuk mendapatkan pandangan atau pendapat mengenai
penggunaan strategi pembelajaran kooperatif dan media Macromediaflash.
Metode pengumpulan data menggunakan angket dilakukan dengan
menyebar 50 angket pada perwakilan dari masing-masing Fakultas di Universitas
Negeri Padang. Metode ini hanya bertujuan untuk bersuvei mahasiswa mengenai
strategi Kooperatif dan Macromedia Flash. Skala yang digunakan dalam angket
tersebut adalah skala Guttman dengan pilihan ganda “Ya” dan “Tidak”. Hal ini
agar jawaban yang diperoleh lebih tegas dari hasil angket tersebut. Angket yang
disebar berisi pernyataan yang berkaitan dengan judul karya ilmiah ini (angket
terlampir).
14
3
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Penggunaan Strategi Koooperatif Dalam Pembelajaran
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan srategi pembelajaran koopertif
adalah rangkaian kegiatan belajar peserta didik dalam kelompok tertentu
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Pada strategi
kooperatif peserta didik dituntut untuk bekerja sama dalam kelompok.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam strategi koopertif.
Menurut Hamdani (2011:31), beberapa ciri pembelajaran kooperatif
adalah:
1. Setiap anggota memiliki peran.
2. Terjadi hubungan interaksi langsuang di antara peserta didik.
3. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas cara belajarnya dan
juga teman-teman sekelompoknya.
4. Guru
membantu
mengembangkan
keterampilan-keterampilan
interpersonal kelompok.
5. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Tabel 1 Fase-Fase Dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif
Fase-fase
Perilaku Guru
Fase 1:
Menyampaikan semua tujuan
Menyampaikan tujuan dan
yang ingin dicapai selama
memotivasi peserta didik
pembelajaran dan memotivasi
peserta didik untuk belajar.
Menyajikan informasi kepada
Fase 2:
Menyajikan informasi
peserta
didik
dengan
jalan
demonstrasi atau melalui bahan
Fase 3:
Mengorganisasikan
bekerja dan belajar
bacaan.
Menjelaskan
kelompok
didik
kelompok
membantu
kepada
cara
peserta
membentuk
belajar
setiap
dan
kelompok
agar melakukan transisi secara
15
3
efesien.
Fase 4:
Membimbing kelompok belajar
Membimbing kelompok bekerja
pada saat mereka mengerjakan
dan belajar
tugas mereka.
Fase 5:
Mengevaluasi hasil belajar
Evaluasi
tentang materi yang telah
dipelajari/meminta
Fase 6:
Memberikan penghargaan
presentasi
hasil kerja kepada kelompok.
Menghargai upaya dan hasil
belajar individu dan kelompok.
B. Macromedia Flash Dalam Pembelajaran.
Penggunaan aplikasi macromedia flash dalam pembelajaran di
kelas dilakukan dengan cara menampilkan materi pelajaran yang
ditampilkan dalam bentuk media audio visual, baik berupa gambar,
animasi, video simulasi dan musik. Dengan media tersebut, peserta didik
akan
tertarik
dan
mudah
menangkap
pelajaran.
Karena
media
pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran
agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan mudah dipahami.
Materi yang disampaikan akan lebih bagus, jika dijalankan dengan strategi
yang tepat pula. Salah satunya adalah dengan strategi kooperatif.
Berikut contoh penggunaan media dengan aplikasi macromedia
flash dengan materi bangun ruang pada pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
16
3
Gambar 1 Contoh Media Dari Aplikasi Macromedia Flash
salam
absensi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menyampaikan pokok-pokok pembelajaran
Gambar 2. Contoh materi dan latihan dari apikasi Macromedia Flash
Memotivasi peserta didik
17
siswa kedalam
kelompok
C. PenggunaanMengorganisir
Strategi Kooperatif
dalam
Proses belajar
Pembelajaran Melalui
Aplikasi Macromedia Flash
Menampilkan aplikasi macromedia flash di depan kelas
Strategi kooperatif dilakukan setelah guru melakukan pembukaan
dengan menjelaskan tujuan pembelajaran terlebih dahulu. Setelah itu, peserta
Peserta didik diskusi dalam kelompok
didik dibagi beberapa kelompok kecil untuk membahas dan mendiskusikan
tentang materiMeminta
pelajarannya.
kelompok menampilkan hasil diskusi
Aplikasi macromedia flash digunakan sebagai media dalam proses
pembelajaran. Aplikasi
macomedi
flash
tersebut ditampilakan sebelum proses
Meminta
kelompok
lain menanggapi
Meminta menyimpulkan dan mengevaluasi
Memberikan pengahargaan kepada kelompok
3
diskusi kelompok dimulai. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada skema
gambar di bawah ini.
18
Gambar 3. Skema penggunaan strategi kooperatif menggunakan aplikasi
macromedia flash dalam proses pembelajaran
D. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Kreatifitas
Peserta Didik pada Proses Pembelajaran Melalui Aplikasi Macromedia
Flash
Penggunaan strategi kooperatif dalam proses pembelajaran melalui
aplikasi macromedia flash dapat memancing kreatifitas peserta didik, karena
dengan bantuan
media tersebut dan pembagian peserta didik secara
kelompok akan menyebabkan masing-masing anggota kelompok berpikir
secara aktif dan kreatif untuk menjadikan kelompok mereka menjadi yang
3
terbaik. Setiap individu dalam kelompok akan mempunyai pendapat yang
berbeda-beda sesuai dengan kemampuan mereka, setelah berdiskusi dan
menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok. Apabila keseluruhan
pendalapat telah dikemukakan, setiap anggota kelompok nantinya akan
meninjau kembali pendapat-pendapat tersebut, dan nantinya kelompok akan
mendiskusikan kembali mana pendapat mana yang akan digunakan dalam
pemecahan masalah tersbut.
Dengan penggunaan aplikasi macromedia flash yang berupa media
audio visual dapat membantu siswa memahami materi dengan cepat dan
kreatifitas mereka pun akan cepat terpancing, dibandingkan dengan hanya
mendengarkan materi dari guru saja.
Penggunaan aplikasi macromedia flash mampu menyajikan materi
secara audio visual dengan jelas kepada peserta didik dan materi yang bersifat
abstrak dapat diilustrasikan secara lebih menarik kepada siswa dengan
berbagai gambar animasi, sehingga mampu memancing rasa ingin tahu
peserta didik dalam pembelajaran.
E. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Komunikatif
Peserta Didik pada Proses Pembelalajaran Melalui Aplikasi Macromedia
Flash
Komunikasi
merupakan
unsur
yang
penting
dalam
proses
19
pembelajaran. Karena dengan komunikasilah pesan/inforamsi tersebut dapat
tersampaiakan oleh pendidik dan diterima oleh peserta didik. Namun yang
dimaksud penulis disinilah bukannlah komunkasi antara pendidik dan peserta
didik melainkan kemampuan berkomunikasi pada peserta didik.
Peserta didik akan lebih berkomunikasi antara sesama dengan strategi
berkelompok. Untuk menjaga agar kelompok tidak menjadi ajang ngerumpi
atau membicarakan hal-hal selain materi pembelajaran maka guru sangat
perlu mengawasi proses diskusi dalam kelompok. Seperti yang tertera pada
tahap strategi kooperatif dimana guru mengorganisir peserta didik dalam
diskusi. Dalam kelompok, peserta didik dituntut untuk bertanggung jawab
dengan kelompoknya, peserta didik dituntut untuk menganalisa materi dengan
3
mendiskusikan dari proses melihat aplikasi macromedia flash yang
diatayngkan.
F. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Demokratif
Peserta Didik pada Proses Pembelalajaran Melalui Aplikasi Macromedia
Flash
Peserta didik merupakan objek pembelajaran. Berbagai Metode,
strategi dan media digunakan untuk menghasilkan peserta didik yang
berkualitas. Sesuai dengan harapan dan tujuan yang diinginnkan
Dalam Proses pembelajaran tentunya terdapat interaksi antara
pendidik dengan peserta didik dan antara sesama peserta didik.
Dalam
interaksi tersebut akan timbul berbagai macam pendapat, asumsi mengenai
apa yang dibahas dalam proses pembelejaran tersebut. Hal tersebut, dapat
menimbulkan perbedaan pendapat, spekulasi, aumsi atau semacamnya.
Strategi pembelajaran yang digunakan dapat mempengaruhi hal
tersebut. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada
Dr. Jasrial M.Pd, bahwa dengan sistem student center learning akan
meningkatkan sikap demokratif seperti srtategi kooperatif ini.
Hal
itu
dikarenakan peserta didik yang duduk secara berkelompok dalam penggunaan
strategi kooperatif, akan membuat peserta didik lebih mau mendengarkan
berdiskusi, membagi tanggung jawab, dan memutuskan sesuatu dengan cara
20
musyarawah atau yang sering disebut demokrasi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpilan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai
berikut;
1. Tujuan dari pembelajaran adalah untuk menghasilkan manusia yang
berkarakter sesuai dengan cita-cita bangsa dan tujuan pendidikan itu
sendiri
3
2. Strategi pembelajaran kooperatif lebih efektif digunakan untuk
mengembangkan nilai karakter peserta didik yakni nilai karakter
demokratif dan komunikatif
3. Penggunaan aplikasi Macromedia Flash dalam pembelajaran dapat
membantu dalam mengembangkan nilai karakter peserta didik
yakninya dapat membantu memacu kreatifitas dan semangat.
4. Penggunaan strategi kooperatif dan aplikasi Macromedia flash akan
lebih mengefektifitaskan proses pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan maka dapat
disarankan agar pembelajaran menggunakan Macromedia Flash dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran untuk
mengembangkan nilai karakter peserta didik. Strategi kooperatif juga
dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran yang efektif dalam
mengembangkan karakter peserta didik.
3
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono. 1995. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Gragindo
Persada
Arief S. Sadiman. 2009. Media Pendidikan. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
Lutfri. 2007. Kiat memahami metodelogi dan melakukan penelitian. Padang:UNP
Press
Sisdiknas. 2011. Undang-Undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Th. 2003).
Jakarta:Sinar Grafika
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
cipta
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bangung:
Alfabeta Bandung
Syaiful Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alfabeta
Tabrani Rusyan. 1990. Penuntun Belajar yang Sukses. Jakarta: Nine Karya Jaya
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran dan Inovatif-Progresif.Jakarta:
Kencana
Yenny Anjar Jayadi. 2008. Jurnal
Penggunaan Jurnal Belajar dengan
Macromedia Flash Dalam Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Peserta didik Kelas X Di Sma Negeri 2 Surakarta.