PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BONEKA JARI TE
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BONEKA JARI TERHADAP KEMAMPUAN
BERCERITA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK BHAYANGKARI 06 SALIDO
Megi Desfita, Dadan Suryana
Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Negeri
Padang
megidesfita7@gmail.com
Abstrak
Bercerita merupkan awal bagi anak untuk belajar berbicara dan berinteraksi
dengan orang lain, hal ini bermanfaat untuk kelangsungan hidup anak di lingkungannya
untuk masa depan. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk
mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhan anak. Anak-anak yang memiliki
kemampuan
berbahasa
yang
baik
umumnya
memiliki
kemampuan
dalam
mengungkapkan pikiran, perasaan, serta tindakan interaktif dengan baik pula. Untuk
meningkatkan bercerita pada anak guru membutuhkan media yang sangat menarik. salah
satu media yang digunakan dalam meningkatkan bercerita pada anak adalah melalui
boneka jari . boneka jari merupakan sebuah media pembelajaran yang bersifat edukatif
menggunakan boneka yang dimainkan dengan ujung jari tangan yang terbuat dari kain
yang
tidak
mudah
bertiras.
Melalui
media
boneka
jari
ini
dapat
meningkatkankemampuan bahasa pada anak..penelitian ini di lakukan pada anak
kelompok B di TK Bhayangkari 06 Salido.
Kata kunci: Boneka Jari, Kemampuan Bercerita
Page 1
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah merupakan
perilaku serta beragama ), bahasa dan
aset penting bagi kemajuan sebuah
komunikasi, sesuai dengan keunikan
Negara. Negara yang maju dapat
dan tahap-tahap perkembangan yang
dilihat
dilalui oleh anak usia dini.
Taman Kanak-kanak
dari
tingkat
keberhasilan
pendidikan di Negara tersebut. Oleh
karena itu setiap warga Negara harus
mengikuti jenjang pendidikan, baik
jenjang pendidikan anak usia dini,
pendidikan
dasar,
pendidikan
(TK)
merupakan suatu lembaga PAUD pada
jalur formal yang melayani anak usia
4-6 tahun. TK bertujuan membantu
anak
mengembangkan
berbagai
potensi baik psikis maupun fisik yang
menengah maupun tinggi.
Mengacu pada
Undang-
meliputi moral dan nilai-nilai agama,
undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal
sosial emosional, kognitif, bahasa,
1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan
fisikmotorik, kemandirian untuk siap
Nasional: “Pendidikan Anak Usia Dini
memasuki pendidikan dasar.
Anak merupakan generasi
(PAUD)
adalah
suatu
upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak
sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun
yang
pemberian
dilakukan
rangsangan
melalui
pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut”.
bangsa yang harus dipersiapkan sejak
dini baik dari segi fisik maupun
rohaninya,
agar
seluruh
aspek
perkembangan pada anak berkembang
secara optimal. Setiap anak yang lahir
sudah
memiliki
potensi
masing-
masing dalam diri anak. Potensi itu
akan berkembang dengan optimal
apabila orang tua dan para pendidik
PAUD merupakan salah satu
bentuk penyelenggaraan pendidikan
memberikan stimulus kepada anak
pada
secara terus menerus.
Salah satu kemampuan yang
peletakkan dasar ke arah pertumbuhan
harus dikembangkan pada masa anak
dan perkembangan fisik
( koordinasi motorik halus dan kasar),
usia
yang
menitik
beratkan
kecerdasan ( daya piker, daya cipta,
kecerdasan
emosi,
kecerdasan
spiritual) sosial emosional ( sikap dan
dini
adalah
kemampuan
berbahasa. Oleh karena itu TK atau
pendidikan pra sekolah merupakan
wahana yang sangat penting dalam
mengembangkan bahasa anak. Bahasa
merupakan
alat
untuk
pembelajaran anak usia dini adalah
mengekspresikan ide dan bertanya,
kekonkretan,
dan bahasa juga menghasilkan konsep
diharapkan dapat mempelajari sesuatu
dan kategori-kategori untuk berpikir.
secara nyata. Prinsip kekonkretan
Melalui
tersebut
bahasa
anak
dapat
artinya
bahwa
mengisyaratkan
perlunya
berkomunikasi, mengekspresikan ide
digunakan
dengan lingkungan sekitarnya.
penyampai pesan dari guru kepada
Ada
beberapa
kemampuan
bahasa anak yang perlu dikembangkan
6 tahun sudah bisa bercerita tentang
gambar
yang
disediakan,
menceritakan
pengalaman
secara
sederhana,
mendengar
dan
menceritakan
cerita
secara
urut,
bercerita menggunakan kata ganti
(aku, saya, kamu dan mereka ). Dalam
mengembangkan
kemampuan
bercerita pada anak agar lebih menarik
perhatian anak, diperlukan adanya
media
pembelajaran
mendukung
yang
dalam
dapat
proses
pembelajaran. Di mana penggunaan
media
pembelajaran
dapat
memperjelas penyajian pesan dan
informasi
sehingga
dapat
mengarahkan perhatian anak serta
memotivasi anak dalam mengikuti
pembelajaran. Dalam pembelajaran
anak usia dini media sangat berperan
penting di dalamnya, sebab prinsip
sebagai
saluran
anak agar pesan dapat diterima anak
dengan baik.
salah satunya kemampuan bercerita
pada anak. Idealnya pada anak usia 5-
media
anak
Melalui pengamatan peneliti di
TK Bhayangkari 06 Salido bahwa
bahasa anak dalam bercerita belum
berkembang dengan baik. Dimana di
TK
Bhayangkari
menggunakan
06
media
Salido
buku
atau
majalah untuk melatih kemampuan
bercerita anak. Selain itu, guru masih
menggunakan metode ceramah dalam
bercerita
yang
menyebabkan
pembelajaran menjadi kurang menarik
bagi anak. Berdasarkan latar belakang
permasalahan
berinisiatif
tersebut
melakukan
peneliti
penelitian
dengan judul “Pengaruh Penggunaan
Media
Boneka
Jari
Terhadap
Kemampuan Bercerita Anak di Taman
Kanak-Kanak Bhayangkari 06 Salido.
PEMBAHASAN
disampaikan dalam bentuk pesan,
informasi atau hanya sebuah dongeng
A. Pengertian Bercerita
Bahasa
yang untuk didengarkan dengan rasa
merupakan
alat
menyenangkan. Sedangkan menurut
komunikasi utama bagi seorang anak
Moeslichatoen
untuk
menyebutkan
mengungkapkan
berbagai
( 2004
bercerita
: 157
)
merupakan
keinginan maupun kebutuhan anak.
salah satu pemberian pengalaman
Anak-anak
belajar
yang
memiliki
bagi
anak
TK
dengan
kemampuan berbahasa yang baik
membawakan cerita kepada anak
umumnya
secara lisan. Cerita yang dibawakan
memiliki
kemampuan
pikiran,
guru harus menarik, dan mengundang
perasaan, serta tindakan interaktif
perhatian anak dan tidak lepas dari
dengan baik pula.
tujuan pendidikan bagi anak TK.
dalam
mengungkapkan
Dari pendapat di atas dapat
Menurut Susanto ( 2011: 74 )
bahasa adalah alat untuk berpikir,
disimpulkan
bahwa
mengekspresikan
merupakan
kegiatan
diri
dan
disampaikan
pendapat Sunarto ( 2006: 136 )
menggunakan alat atau tanpa alat,
bahasa merupakan alat komunikasi
disampaikan dengan menarik agar
yang digunakan oleh seseorang dalam
mengundang perhatian anak sehingga
pergaulannya
tujuan pembelajaran tercapai.
hubungannya
lisan
yang
berkomunikasi. Sedangkan menurut
atau
secara
bercerita
dengan
dengan orang lain.
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan
bahwasanya
bahasa
merupakan alat untuk berkomunikasi
dengan orang lain, yang tujuannya
untuk
mengungkapkan
pikiran,
perasaan dan tindakan.
Menurut Dhieni ( 2009 : 6.3 )
bercerita adalah suatu kegiatan yang
dilakukan
seseorang
B. Pengertian Media
secara
lisan
kepada orang lain dengan alat atau
tanpa alat tentang apa yang harus
Menurut
Sadiman
dalam
Kustandi ( 2011:7 ) mengemukakan,
bahwa media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Sedangkan menurut
yamin ( 2009:148 ) “ media adalah
suatu
perangkat
yang
dapat
menyalurkan informasi dari sumber
ke penerima informasi “. Dari dua
pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwasanya
suatu
adalah media yang hanya dapat
perantara atau perangkat yang bisa
dilihat. Media visual terdiri atas
menyampaikan pesan dari pengirim
media yang diproyeksikan dan tidak
pesan ( guru ) ke penerima pesan
diproyeksikan.
2)
(anak
defenisi
adalah
yang
menurut
pesan dalam bentuk auditif (yang
pembelajaran
dapat didengar). 3) Media Audio
merupakan sistem, yang terdiri atas
Visual, merupakan kombinasi dari
berbagai
media audio dan visual disebut media
).
media
adalah
Menyinggung
pembelajaran,
Rusman(
2010:1
)
komponen
yang
saling
berhubungan satu dengan yang lain.
metode
mengandung
Berdasarkan pendapat di atas,
evaluasi.
maka dapat disimpulkan bahwa media
Kustandi
bermain boneka jari adalah jenis
( 2011:6 ) “ pembelajaran adalah
media visual yaitu media yang dapat
suatu kegiatan yang bertujuan “. Dari
dilihat dan dirasakan oleh peserta
pendapat di atas dapat disimpulkan
didik.
Sedangkan
dan
audio,
pandang dengar.
komponen tersebut meliputi : tujuan,
materi,
media
Media
menurut
pembelajaran merupakan suatu sistem
yang terdiri dari berbagai komponen (
C. Media Boneka Jari
tujuan, materi, metode dan evaluasi )
dimana
komponen-komponen
itu
Menurut Eliyawati ( 2005 : 71)
harus saling melengkapi satu dengan
mengatakan bahwa boneka jari adalah
yang lainnya agar mencapai tujuan
boneka yang dibuat dari kain yang
pembelajaran itu sendiri.
tidak mudah bertiras. Kain dibentuk
Setelah
istilah
sesuai dengan figur cerita, satu narasi
media dan pembelajaran, maka dapat
cerita dapat sepuluh boneka, dan
disimpulkan
media
penyelesaian boneka dijahit dengan
sebuah
tusuk feston. Sedangkan menurut
sarana untuk meningkatkan kegiatan
Sukerti ( 2013 ) boneka jari adalah
proses belajar dan mengajar. Media
salah satu bentuk media pembelajaran
dalam proses pembelajaran dapat
yang bisa digambar langsung di ujung
dikelompokkan
beberapa
jari tangan atau dapat pula dibuat dari
jenis. Menurut Eliyawati (2005: 114-
kain atau bahan lainnya yang dibentuk
118) menyatakan jenis-jenis media
menyerupai
pendidikan adalah:1) Media Visual,
bentuk dengan berbagai macam sifat
pembelajaran
menganalisa
bahwa
itu
adalah
menjadi
wajah
atau
berbagai
yang
dapat
dimainkan
dengan
menggunakan ujung jari tangan.
disimpulkan bahwa boneka jari adalah
pembelajaran
dapat
mengembangkan
imajinasi, keaktifan dan menambah
Dari pendapat di atas dapat
sebuah media
pembelajar
suasana gembira pada siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
yang
Dari pendapat di atas dapat
bersifat edukatif menggunakan boneka
disimpulkan
yang dimainkan dengan ujung jari
penggunaan
tangan. Adapun tujuan boneka jari
mengembangkan
menurut Eliyawati ( 2005 : 71 ) adalah
meningkatkan
keterampilan,
mengembangkan
kreativitas,
anak,
mempertinggi
bahasa
anak,
keterampilan
bahwa
tujuan
boneka
jari
dapat
bahasa,
imajinasi
serta
dan
menambah suasana gembira pada anak
kreativitas anak, belajar bersosialisasi
saat belajar. peneliti memilih Media
dan
boneka
bergotong
melatih
royong
keterampilan
disamping
jari
jemari
jari
karena
mampu
memberikan motivasi dan minat anak
tangan. Sedangkan menurut Sukerti
dalam
(2013 ) tujuan penggunaan boneka jari
perkembangan bahasa pada anak dapat
sebagai media pembelajran adalah
meningkat.
menimbulkan
daya
membangkitkan
tarik
minat
bercerita
sehingga
baspek
dan
bagi
PENUTUP
komunikasi utama bagi seorang anak
Pendidikan anak usia dini
untuk
mengungkapkan
berbagai
adalah suatu upaya pembinaan yang
keinginan maupun kebutuhan anak.
ditujukan kepada anak sejak lahir
Anak-anak
samapai dengan usia enam tahun,
kemampuan berbahasa yang baik
dilakukan
umumnya
melalui
pemberian
ransangan
pendidikan
membantu
pertumbuhan
untuk
dalam
yang
memiliki
memiliki
kemampuan
mengungkapkan
pikiran,
dan
perasaan, serta tindakan interaktif
perkembangan jasmani agar anak
dengan baik pula. Dengan adanya
memiliki kesiapan dalam memasuki
media boneka jari ini agar anak lebih
pendidikan
tertarik
lebih
lanjut.
Dengan
mengajarkan anak-anak kemampuan
Berbahasa. Bahasa merupakan alat
dan
bersemangat
dalam
mengenal berbagai cerita tentu saja
mampu mengembangkan bahasa pada
Manual dan Digital. Jakarta:
anak uisa dini.
Ghalia Indonesia.
.
Moeslichatoen.
DAFTAR PUSTAKA
2004.
Pengajaran
Metode
di
Taman
Kanak-Kanak. Jakarta: PT
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.
Jakarta:
Rineka
Rineka Cipta.
Sunarto
Rayandra.
2011.
Kreatif
Peserta
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan
Media
Pembelajaran.
Anak Usia Dini: Pengantar
Jakarta:
Dalam Berbagai Aspeknya.
Gaung Persada (GP) Press.
Nurbiana.
2006.
Didik. Jakarta : Rineka Cipta
Mengembangkan
Dhieni,
Hartono.
Perkembangan
Cipta.
Asyar,
dan
2006.
Pengembangan
Jakarta: Kencana Pranada
Media Group.
Metode
Bahasa.
Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar
Jakarta: Universitas Terbuka.
Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: Depdiknas.
Dwi Tati Sukerti, 2013, Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran
Sederhana
Percakapan
Dengan
Menggunakan Boneka Jari
Dikelas I. Artikel.
2010.
Statistika.
Padang:
Sukabina Press.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan
Eliyawati, Cucu. 2005. Pemilihan dan
Pengembangan
Syafril.
Sumber
Belajar Untuk Anak Usia
Dini. Jakarta: Depdiknas.
Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang.
2011. Media Pembelajaran
Nasional.
Jakarta:
Sinar
Grafika.
Yamin, Martianis & Sanan, Jamilah
Sabri. 2013. Panduan PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini.
Ciputat: Referensi.
BERCERITA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK BHAYANGKARI 06 SALIDO
Megi Desfita, Dadan Suryana
Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Negeri
Padang
megidesfita7@gmail.com
Abstrak
Bercerita merupkan awal bagi anak untuk belajar berbicara dan berinteraksi
dengan orang lain, hal ini bermanfaat untuk kelangsungan hidup anak di lingkungannya
untuk masa depan. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk
mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhan anak. Anak-anak yang memiliki
kemampuan
berbahasa
yang
baik
umumnya
memiliki
kemampuan
dalam
mengungkapkan pikiran, perasaan, serta tindakan interaktif dengan baik pula. Untuk
meningkatkan bercerita pada anak guru membutuhkan media yang sangat menarik. salah
satu media yang digunakan dalam meningkatkan bercerita pada anak adalah melalui
boneka jari . boneka jari merupakan sebuah media pembelajaran yang bersifat edukatif
menggunakan boneka yang dimainkan dengan ujung jari tangan yang terbuat dari kain
yang
tidak
mudah
bertiras.
Melalui
media
boneka
jari
ini
dapat
meningkatkankemampuan bahasa pada anak..penelitian ini di lakukan pada anak
kelompok B di TK Bhayangkari 06 Salido.
Kata kunci: Boneka Jari, Kemampuan Bercerita
Page 1
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah merupakan
perilaku serta beragama ), bahasa dan
aset penting bagi kemajuan sebuah
komunikasi, sesuai dengan keunikan
Negara. Negara yang maju dapat
dan tahap-tahap perkembangan yang
dilihat
dilalui oleh anak usia dini.
Taman Kanak-kanak
dari
tingkat
keberhasilan
pendidikan di Negara tersebut. Oleh
karena itu setiap warga Negara harus
mengikuti jenjang pendidikan, baik
jenjang pendidikan anak usia dini,
pendidikan
dasar,
pendidikan
(TK)
merupakan suatu lembaga PAUD pada
jalur formal yang melayani anak usia
4-6 tahun. TK bertujuan membantu
anak
mengembangkan
berbagai
potensi baik psikis maupun fisik yang
menengah maupun tinggi.
Mengacu pada
Undang-
meliputi moral dan nilai-nilai agama,
undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal
sosial emosional, kognitif, bahasa,
1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan
fisikmotorik, kemandirian untuk siap
Nasional: “Pendidikan Anak Usia Dini
memasuki pendidikan dasar.
Anak merupakan generasi
(PAUD)
adalah
suatu
upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak
sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun
yang
pemberian
dilakukan
rangsangan
melalui
pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut”.
bangsa yang harus dipersiapkan sejak
dini baik dari segi fisik maupun
rohaninya,
agar
seluruh
aspek
perkembangan pada anak berkembang
secara optimal. Setiap anak yang lahir
sudah
memiliki
potensi
masing-
masing dalam diri anak. Potensi itu
akan berkembang dengan optimal
apabila orang tua dan para pendidik
PAUD merupakan salah satu
bentuk penyelenggaraan pendidikan
memberikan stimulus kepada anak
pada
secara terus menerus.
Salah satu kemampuan yang
peletakkan dasar ke arah pertumbuhan
harus dikembangkan pada masa anak
dan perkembangan fisik
( koordinasi motorik halus dan kasar),
usia
yang
menitik
beratkan
kecerdasan ( daya piker, daya cipta,
kecerdasan
emosi,
kecerdasan
spiritual) sosial emosional ( sikap dan
dini
adalah
kemampuan
berbahasa. Oleh karena itu TK atau
pendidikan pra sekolah merupakan
wahana yang sangat penting dalam
mengembangkan bahasa anak. Bahasa
merupakan
alat
untuk
pembelajaran anak usia dini adalah
mengekspresikan ide dan bertanya,
kekonkretan,
dan bahasa juga menghasilkan konsep
diharapkan dapat mempelajari sesuatu
dan kategori-kategori untuk berpikir.
secara nyata. Prinsip kekonkretan
Melalui
tersebut
bahasa
anak
dapat
artinya
bahwa
mengisyaratkan
perlunya
berkomunikasi, mengekspresikan ide
digunakan
dengan lingkungan sekitarnya.
penyampai pesan dari guru kepada
Ada
beberapa
kemampuan
bahasa anak yang perlu dikembangkan
6 tahun sudah bisa bercerita tentang
gambar
yang
disediakan,
menceritakan
pengalaman
secara
sederhana,
mendengar
dan
menceritakan
cerita
secara
urut,
bercerita menggunakan kata ganti
(aku, saya, kamu dan mereka ). Dalam
mengembangkan
kemampuan
bercerita pada anak agar lebih menarik
perhatian anak, diperlukan adanya
media
pembelajaran
mendukung
yang
dalam
dapat
proses
pembelajaran. Di mana penggunaan
media
pembelajaran
dapat
memperjelas penyajian pesan dan
informasi
sehingga
dapat
mengarahkan perhatian anak serta
memotivasi anak dalam mengikuti
pembelajaran. Dalam pembelajaran
anak usia dini media sangat berperan
penting di dalamnya, sebab prinsip
sebagai
saluran
anak agar pesan dapat diterima anak
dengan baik.
salah satunya kemampuan bercerita
pada anak. Idealnya pada anak usia 5-
media
anak
Melalui pengamatan peneliti di
TK Bhayangkari 06 Salido bahwa
bahasa anak dalam bercerita belum
berkembang dengan baik. Dimana di
TK
Bhayangkari
menggunakan
06
media
Salido
buku
atau
majalah untuk melatih kemampuan
bercerita anak. Selain itu, guru masih
menggunakan metode ceramah dalam
bercerita
yang
menyebabkan
pembelajaran menjadi kurang menarik
bagi anak. Berdasarkan latar belakang
permasalahan
berinisiatif
tersebut
melakukan
peneliti
penelitian
dengan judul “Pengaruh Penggunaan
Media
Boneka
Jari
Terhadap
Kemampuan Bercerita Anak di Taman
Kanak-Kanak Bhayangkari 06 Salido.
PEMBAHASAN
disampaikan dalam bentuk pesan,
informasi atau hanya sebuah dongeng
A. Pengertian Bercerita
Bahasa
yang untuk didengarkan dengan rasa
merupakan
alat
menyenangkan. Sedangkan menurut
komunikasi utama bagi seorang anak
Moeslichatoen
untuk
menyebutkan
mengungkapkan
berbagai
( 2004
bercerita
: 157
)
merupakan
keinginan maupun kebutuhan anak.
salah satu pemberian pengalaman
Anak-anak
belajar
yang
memiliki
bagi
anak
TK
dengan
kemampuan berbahasa yang baik
membawakan cerita kepada anak
umumnya
secara lisan. Cerita yang dibawakan
memiliki
kemampuan
pikiran,
guru harus menarik, dan mengundang
perasaan, serta tindakan interaktif
perhatian anak dan tidak lepas dari
dengan baik pula.
tujuan pendidikan bagi anak TK.
dalam
mengungkapkan
Dari pendapat di atas dapat
Menurut Susanto ( 2011: 74 )
bahasa adalah alat untuk berpikir,
disimpulkan
bahwa
mengekspresikan
merupakan
kegiatan
diri
dan
disampaikan
pendapat Sunarto ( 2006: 136 )
menggunakan alat atau tanpa alat,
bahasa merupakan alat komunikasi
disampaikan dengan menarik agar
yang digunakan oleh seseorang dalam
mengundang perhatian anak sehingga
pergaulannya
tujuan pembelajaran tercapai.
hubungannya
lisan
yang
berkomunikasi. Sedangkan menurut
atau
secara
bercerita
dengan
dengan orang lain.
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan
bahwasanya
bahasa
merupakan alat untuk berkomunikasi
dengan orang lain, yang tujuannya
untuk
mengungkapkan
pikiran,
perasaan dan tindakan.
Menurut Dhieni ( 2009 : 6.3 )
bercerita adalah suatu kegiatan yang
dilakukan
seseorang
B. Pengertian Media
secara
lisan
kepada orang lain dengan alat atau
tanpa alat tentang apa yang harus
Menurut
Sadiman
dalam
Kustandi ( 2011:7 ) mengemukakan,
bahwa media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Sedangkan menurut
yamin ( 2009:148 ) “ media adalah
suatu
perangkat
yang
dapat
menyalurkan informasi dari sumber
ke penerima informasi “. Dari dua
pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwasanya
suatu
adalah media yang hanya dapat
perantara atau perangkat yang bisa
dilihat. Media visual terdiri atas
menyampaikan pesan dari pengirim
media yang diproyeksikan dan tidak
pesan ( guru ) ke penerima pesan
diproyeksikan.
2)
(anak
defenisi
adalah
yang
menurut
pesan dalam bentuk auditif (yang
pembelajaran
dapat didengar). 3) Media Audio
merupakan sistem, yang terdiri atas
Visual, merupakan kombinasi dari
berbagai
media audio dan visual disebut media
).
media
adalah
Menyinggung
pembelajaran,
Rusman(
2010:1
)
komponen
yang
saling
berhubungan satu dengan yang lain.
metode
mengandung
Berdasarkan pendapat di atas,
evaluasi.
maka dapat disimpulkan bahwa media
Kustandi
bermain boneka jari adalah jenis
( 2011:6 ) “ pembelajaran adalah
media visual yaitu media yang dapat
suatu kegiatan yang bertujuan “. Dari
dilihat dan dirasakan oleh peserta
pendapat di atas dapat disimpulkan
didik.
Sedangkan
dan
audio,
pandang dengar.
komponen tersebut meliputi : tujuan,
materi,
media
Media
menurut
pembelajaran merupakan suatu sistem
yang terdiri dari berbagai komponen (
C. Media Boneka Jari
tujuan, materi, metode dan evaluasi )
dimana
komponen-komponen
itu
Menurut Eliyawati ( 2005 : 71)
harus saling melengkapi satu dengan
mengatakan bahwa boneka jari adalah
yang lainnya agar mencapai tujuan
boneka yang dibuat dari kain yang
pembelajaran itu sendiri.
tidak mudah bertiras. Kain dibentuk
Setelah
istilah
sesuai dengan figur cerita, satu narasi
media dan pembelajaran, maka dapat
cerita dapat sepuluh boneka, dan
disimpulkan
media
penyelesaian boneka dijahit dengan
sebuah
tusuk feston. Sedangkan menurut
sarana untuk meningkatkan kegiatan
Sukerti ( 2013 ) boneka jari adalah
proses belajar dan mengajar. Media
salah satu bentuk media pembelajaran
dalam proses pembelajaran dapat
yang bisa digambar langsung di ujung
dikelompokkan
beberapa
jari tangan atau dapat pula dibuat dari
jenis. Menurut Eliyawati (2005: 114-
kain atau bahan lainnya yang dibentuk
118) menyatakan jenis-jenis media
menyerupai
pendidikan adalah:1) Media Visual,
bentuk dengan berbagai macam sifat
pembelajaran
menganalisa
bahwa
itu
adalah
menjadi
wajah
atau
berbagai
yang
dapat
dimainkan
dengan
menggunakan ujung jari tangan.
disimpulkan bahwa boneka jari adalah
pembelajaran
dapat
mengembangkan
imajinasi, keaktifan dan menambah
Dari pendapat di atas dapat
sebuah media
pembelajar
suasana gembira pada siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
yang
Dari pendapat di atas dapat
bersifat edukatif menggunakan boneka
disimpulkan
yang dimainkan dengan ujung jari
penggunaan
tangan. Adapun tujuan boneka jari
mengembangkan
menurut Eliyawati ( 2005 : 71 ) adalah
meningkatkan
keterampilan,
mengembangkan
kreativitas,
anak,
mempertinggi
bahasa
anak,
keterampilan
bahwa
tujuan
boneka
jari
dapat
bahasa,
imajinasi
serta
dan
menambah suasana gembira pada anak
kreativitas anak, belajar bersosialisasi
saat belajar. peneliti memilih Media
dan
boneka
bergotong
melatih
royong
keterampilan
disamping
jari
jemari
jari
karena
mampu
memberikan motivasi dan minat anak
tangan. Sedangkan menurut Sukerti
dalam
(2013 ) tujuan penggunaan boneka jari
perkembangan bahasa pada anak dapat
sebagai media pembelajran adalah
meningkat.
menimbulkan
daya
membangkitkan
tarik
minat
bercerita
sehingga
baspek
dan
bagi
PENUTUP
komunikasi utama bagi seorang anak
Pendidikan anak usia dini
untuk
mengungkapkan
berbagai
adalah suatu upaya pembinaan yang
keinginan maupun kebutuhan anak.
ditujukan kepada anak sejak lahir
Anak-anak
samapai dengan usia enam tahun,
kemampuan berbahasa yang baik
dilakukan
umumnya
melalui
pemberian
ransangan
pendidikan
membantu
pertumbuhan
untuk
dalam
yang
memiliki
memiliki
kemampuan
mengungkapkan
pikiran,
dan
perasaan, serta tindakan interaktif
perkembangan jasmani agar anak
dengan baik pula. Dengan adanya
memiliki kesiapan dalam memasuki
media boneka jari ini agar anak lebih
pendidikan
tertarik
lebih
lanjut.
Dengan
mengajarkan anak-anak kemampuan
Berbahasa. Bahasa merupakan alat
dan
bersemangat
dalam
mengenal berbagai cerita tentu saja
mampu mengembangkan bahasa pada
Manual dan Digital. Jakarta:
anak uisa dini.
Ghalia Indonesia.
.
Moeslichatoen.
DAFTAR PUSTAKA
2004.
Pengajaran
Metode
di
Taman
Kanak-Kanak. Jakarta: PT
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.
Jakarta:
Rineka
Rineka Cipta.
Sunarto
Rayandra.
2011.
Kreatif
Peserta
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan
Media
Pembelajaran.
Anak Usia Dini: Pengantar
Jakarta:
Dalam Berbagai Aspeknya.
Gaung Persada (GP) Press.
Nurbiana.
2006.
Didik. Jakarta : Rineka Cipta
Mengembangkan
Dhieni,
Hartono.
Perkembangan
Cipta.
Asyar,
dan
2006.
Pengembangan
Jakarta: Kencana Pranada
Media Group.
Metode
Bahasa.
Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar
Jakarta: Universitas Terbuka.
Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: Depdiknas.
Dwi Tati Sukerti, 2013, Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran
Sederhana
Percakapan
Dengan
Menggunakan Boneka Jari
Dikelas I. Artikel.
2010.
Statistika.
Padang:
Sukabina Press.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan
Eliyawati, Cucu. 2005. Pemilihan dan
Pengembangan
Syafril.
Sumber
Belajar Untuk Anak Usia
Dini. Jakarta: Depdiknas.
Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang.
2011. Media Pembelajaran
Nasional.
Jakarta:
Sinar
Grafika.
Yamin, Martianis & Sanan, Jamilah
Sabri. 2013. Panduan PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini.
Ciputat: Referensi.