Kepribadian pelaku kekerasan dalam kepribadian (5)

Kepribadian
I.

PENGERTIAN KEPRIBADIAN

Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang
merespon lingkungannya (Schiffman & Kanuk , 2000). Berdasarkan definisi ini maka Nampak bahwa yang
ditekankan adalah karakter-karakter internal termasuk didalamnya berbagai atribut, sifat, tindakan yang
membedakannya dengan orang lain.
II.
SIFAT SIFAT DASAR KEPRIBADIAN
Dalam studi kepribadian terdapat tiga hal yang sangat penting :
1.
Kepribadian mencerminkan perbedaan individu
karena kepribadian merupakan kombinasi pemikiran, perasaan dan perilaku, maka kepribadian seseorang tidak
akan pernah sama dengan yang lain sekalipun anak kembar. Sehingga setiap konsumen tidak akan memberikan
respon yang sama untuk setiap stimuli pemasaran yang di sediakan konsumen. Misalnya ada orang yang tergolong
tinggi dalam kesukaan berpetualang,artinya dia akan suka mengambil resiko mencoba mengkonsumsi produk
baru.Sebaliknya orang yang tergolong rendah dalam kesukaan berpetualang akan cenderung takut mencoba
mengkonsumsi produk baru.
2.

Kepribadian bersifat konsisten dan bertahan lama
Memiliki keteraturan dan keseragaman perilaku. Intinya seseorang bertindak dengan cara yang sama untuk
berbagai situasi yang berbeda. Meskipun kepribadian bersifat jangka panjang, namun perilaku yang Nampak dapat
bervariasi karena adanya pengaruh lingkungan, social budaya, psokologis dan situasional. Hal ini wajar karena
kepribadian hanyalah satu dari sekian banyak factor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
3.
Kepribadian dapat berubah

Seorang perempuan yang baru melahirkan anaknya akan mengalami perubahan kepribadian dari seorang gadis
menjadi seorang ibu. Namun demikian perubahan kepribadian ini akan berjalan bertahap
III.
TEORI KEPRIBADIAN
Terdiri dari 3 teori kepribadian utama yaitu :
1.
Teori Freud
Teori ini diciptakan oleh Sigmund Freud dan merupakan tonggak awal psikologi modern. Disini dirumuskan dengan
premis bahwa kebutuhan atau dorongan yang tidak disadari (unconscious need) konsumen terutama dorongan
biologis dan seksual merupakan inti dari motivasi dan kepribadian. Ada tiga system yang berinteraksi didalam
kepribadian manusia yaitu :


Id merupakan pusat dari semua dorongan-dorongan primitive dan impulsive.

Superego merupakan ekspresi individual tentang perilaku yang dibenarkan menurut norma dan etika social.

Ego merupakan pengendalian diri yang disadari oleh individu.
Beberapa cara/metode yang digunakan individu untuk mengatasi masalah psikologis yaitu :
1.

Identifikasi - Bila individu menggunakan metode ini, maka mereka akan mengadopsi metode orang lain yang

telah terbukti berhasil mengatasi masalah psikologi. Misalkan menggunakan produk yang sama dengan yang biasa
digunakan oleh keluarganya.
2.

Represi - Individu dapat mengendalikan kebutuhan fisiologis dengan membiarkan kebutuhan tersebut tak

terpuaskan. Misalkan konsumen menahan diri untuk tidak mengeluh ketika penjual mengecewakan.
3.

Displacement - Individu berupaya mengkonversikan kebutuhan fisiologisnya dalam bentuk yang lebih dapat


diterima. Misalkan menggati kebiasaan merokok dengan mengkonsumsi permen rokok.
4.

Prosyeksi - Individu berupaya untuk menyelesaikan konflik psikologis yang dihadapinya dengan

menyalahkan orang lain.

5.

Rasionalisasi - Individu menciptakan pemikiran rasional untuk suatu tindakan dari pada mengakui kebenaran

dari tindakan tersebut. Misalkan seorang konsumen mengaku lebih menyukai Toyota Kijang dari pada Toyota Altis,
karena bentuknya yang elegan, namun sesunguhnya ia tidak mampu membeli Toyota Altis.
2.
Teori Kepribadian Neo-Freud
 Alfred Adler : Berpendapat bahwa manusia berusaha mencapai berbagai tujuan

rasional yang disebut gaya


hidup.

Harry Stack Sulivan : Berpendapat bahwa manusia terus membina hubungan dengan manusia lainnya untuk
memperoleh manfaat dari hubungan tersebut.

Karen Hornet : Memfokuskan perhatian pada hubungan anak – orangtua dan keinginan individu untuk
mengatasi perasaan gelisah.
individu dapat dibedakan menjadi 3 kepribadian yaitu :
1.
Compliant Individual - Individu-individu yang cenderung mendekati orang lain. Mereka mempunyai hasrat
untuk dikasihi, diingini, dan dihargai.
2.
Aggressives Individual - Individu-individu yang cenderung menentang orang lain. Mereka mempunyai hasrat
untuk berprestasi dan mendapatkan pujian
3.
Detached Individual - Individu-individu yang cenderung menjauhi orang lain. Mereka suka kemandirian,
kemerdekaan, kebebasan dari kewajiban.
3.
Teori Sifat (Trait Theory)
Trait Theory menggunakan asumsi (1) bahwa semua individu memiliki karakter berbeda, (2) karakter tersebut

bersifat konsisten dan dapat diukur perbedaanya antara individu yang satu dengan yang lain. Costa dan
McCrae (1992; dalam Walzuch,2001), membagi karakter manusia menjadi 5 yaitu :

1.

Extraversion - Manusia memiliki karakter extraversion adalah mereka yang suka berada didunia lain selain

dunia mereka. Mereka adalah manusia ekstrovert yang focus pada dunia luar, lebih bersifat social, tidak terlalu
peduli dan cepat sekali berubah.
2.
Neurotism - Karakter ini ditandai dengan kondisi emosi yang tidak stabil, pesimis dan kepercayaan diri yang
rendah.
3.
Agreebleness - Manusia yang memiliki karakter ini cenderung berkeyakinan posotif dan menghargai nilainilai orang lain, mereka sangat peduli pada norma-norma masyarakat. Manusia dengan karakter ini adalah mereka
yang dapat sangat dipercaya.
4.
Conscientiousness - Karakter ini ditandai dengan sikap bertanggung jawab, penuh dedikasi, dan dapat
dipercaya. Mereka yang berkarakter conscientiousness cenderung mengambil keputusan dengan serius dan sangat
hati-hati.
5.

Openess to experience - Jika seseorang memiliki karakter ini maka akan nampak pada keterbukaan cara
berpikir dan mau menerima konsep-konsep baru. Umumnya mereka akan membuat keputusan yang tidak
konservatif.
Inovator

Konsumen adalah

mereka

yang

cenderung

menjadi

orang

pertama

yang


mencoba

berbagai

produk,jasa,atau praktik baru.
Sifat Kepribadian yang terkait :
1.

Keinovatifan Konsumen

Para peneliti konsumen telah menyusun instrumen pengukuran untuk menaksir tingkat keinovatifan konsumen,
karena ukuran sifat kepribadian tersebut memberikan wawasan yang penting mengenai sifat dan batas-batas
kesediaan konsumen untuk berinovasi.

2.
Materialisme Konsumen
Maerialisme adalah sifat kepribadian membedakan antara individu yang menganggap kepemilikan barang sangat
penting bagi identitas dan kehidupan mereka,dan orang yang menganggap kepemilikan barang adalah hal
sekunder.

Beberapa ciri individu yang materialisme :
1.
Mereka sangat menghargai barang barang yang dapat diperoleh dan dipamerkan.
2.
Mereka sangat egosentris dan egois
3.
Mereka mencari gaya hidup dan banyak orang
4.
Kebanyakan milik mereka tidak tidak memberikan kepuasan atau kebahagiaan lebih besar.

3.

Etnosentrisme konsumen

Mereka memandang kelompok lain dari perspektif mereka sendiri, dan menolak orang-orang yang berbeda dan
menerima orang-orang yang mirip (Netemeyer et al, 1991;. Shimp & Sharma, 1987). (misal : cinta produk-produk
Indonesia → MASPION)
4.

Dogmatisme adalah sebuah sifat kepribadian yang mengukur tingkat kekakuan (versus keterbukaan) yang


ditunjukkan individu terhadap hal yang belum dikenal dengan baik dan terhadap informasi yang berlawanan
dengan kepercayaan mereka yang sudah mendalam.
5.

Karakteristik Sosial adalah sifat kepribadian yang berkisar dari pengarahan diri sendiri dan pengarahan oleh

orang lain.
6.

Tingkat stimulasi optimum

Tingkat stimulasi optimum(TSO) berkaitan dengan kesediaan yang lebih besar untuk mengambil resiko, mencoba
berbagai produk baru, menjadi inovatif, mencari informasi yang berhubungan dengan pembelian, dan menerima
fasilitas eceran yang baru daripada TSO yang rendah.
7.

Sensation seeking (SS)

Sebuah sifat kepribadian yang ditandai oleh kebutuhan untuk bervariasi, memperbarui, dan menikmati sensasi

pengalaman, dan kemauan untuk mengambil risiko fisik dan sosial demi pengalaman tersebut.

IV.

FAKTOR KEPRIBADIAN KOGNITIF

Kepribadian kognitif mempengaruhi berbagai aspek perilaku konsumen. Khususnya dua sifat kepribadian kognitif :
kebutuhan akan kognisi mengukur kebutuhan atau kesenangan seseorang untuk berpikir. Oang-orang yang suka
visual (pengamat) versus orang-orang yang suka verbal (kata-kata).
V.

PERILAKU KONSUMEN YANG MENDALAM

Para konsumen yang berperasaan mendalam tidak merahasiakan barang-barang atau pembelian barang yang
diminatinya sebaliknya mereka sering mempertunjukkannya, dan keterlibatan mereka secara terbuka dilakukan
bersama-sama orang lain yang mempunyai minat yang sama.
Karakteristik konsumen yang mendalam yaitu :
o minat yang dalam (mungkin penuh gairah) terhadap barang atau golongan produk tertentu
o kesediaan untuk bepergian jauh dalam rangka menambah contoh-contoh barang atau golongan produk yang
diminati


o dedikasi untuk mengorbankan uang dan waktu yang banyaksecara bebas untuk mencari barang atau produk
tersebut.
VI.

PERILAKU KONSUMSI YANG KOMPULSIF

Para konsumen yang kompulsif cenderung kecanduan dalam beberapa hal : mereka tidak dapat mengendalikan
diri, dan tindakan mereka dapat berakibat merusak diri sendiri dan orang-orang di sekeliling mereka. Contohnya
adalah berjudi yang tidak dapat dikendalikan, kecanduan obat bius alkoholisme, dan berbagai penyimpangan
makanan dan minuman. Untuk mengendalikan atau menghilangkan masalah kompulsif tersebut biasanya
diperlukan beberapa tipe terapi atau perlakuan klinis.
VII. KEPRIBADIAN MERK
Kepribadian merk menghubungkan berbagai sifat atau karakteristik ”mirip-kepribadian” pada berbagai merk di
berbagai macam golongan produk.
Personifikasi Merk
Personifikasi merek yaitu berusaha menuangkan kembali persepsi konsumen mengenai sifat-sifat produk atau jasa
”karakter manusiawi”. Banyak konsumen yang menyatakan perasaan diri mereka mengenai produk atau merek
menurut kepribadian yang mereka kenal. Mr. Coffee, merek alat pembuat kopi yang populer dan menetes secara
otomatis menggambarkan hubungan konsumen-merek. Para konsumen menyebut Mr.Coffee seolah-olah produk
tersebut adalah seseorang.
Jadi Mr.Coffee dipandang sebagai seseorang yang dapat diandalkan, bersahabat, efisien, cerdas, dan hebat. Ada
lima dimensi yang menentukan kepribadian merek yaitu ketulusan, kegairahan, kemampuan, kecanggihan, dan

kekuatan, dan segi-segi kepribadian yang mengalir dari tiap dimensi seperti ketulusan hati, keberanian, cerdas,
dan luwes. Kerangka ini cenderung menampung berbagai kepribadian merek yang dikejar oleh berbagai produk
konsumen.
Kepribadian Produk Dan Gender
Kepribadian produk atau pesona sering melengkapi produk atau merek dengan gender. Pemberian gender sebagai
bagian dari gambaran kepribadian produk sesuai sekali dengan realitas pasar bahwa produk dan jasa, pada
umumnya dipandang oleh konsumen mempunyai gender. Misalnya kopi dan pasta gigi merupakan produk
maskulin, sedangkan sabun mandi dan shampo dipandang sebagai produk feminin.
Kepribadian dan Warna
Kepribadian Dan Warna Konsumen tidak hanya mengaitkan sifat-sifat kepribadian ke produk dan jasa tetapi mereka
juga cenderung menghubungkan berbagai faktor kepribadian ke berbagai warna khusus. Contohnya, Coca Cola
dihubungkan dengan merah yang mengandung arti kegembiraan. Kuning dihubungkan dengan sesuatu yang baru,
dan hitam sering mengandung arti kecanggihan. Kombinasi hitam dan putih menunjukkan bahwa produk dibuat
dengan teliti, berteknologi tinggi, dan desainnya canggih. Nike menggunakan warna hitam, putih, dan sedikit
merah untuk berbagai model sepatu olahraganya yang terpilih yang secara tidak langsung menyatakan ”sepatu
olahraga berkinerja tinggi”. Untuk mengungkapkan pandangan tersebut, para peneliti menggunakan berbagai
macam teknik pengukuran kualitatif,seperti observasi, kelompok fokus, wawancara yang mendalam, dan teknik
proyektif.
Contoh :



Levi’s : dapat diandalkan



Volvo sebagai keamanan



Nike sebagai atlit dalam diri kita

CITRA DIRI
Citra Diri merupakan Persepsi mengenai diri. Pada Dasarnya konsumen berusaha menggambarkan diri mereka ke
dalam berbagai pilihan merek mereka.
Setiap Individu mempunyai cita diri yang dirasakan sebagai satu orang tertentu dengan sifat sifat kebiasaan,
kepemilikan barang,hubungan dan cara berperilaku tertentu.
Para konsumen sering berusaha memelihara,meningkatkan,mengubah atau memperluas citra diri mereka dengan
membeli produk dan jasa dan berbelanja di toko toko yang mereka rasa sesuai dengan citra diri mereka yang
relevan dan dengan menghindari produk dan toko yang tidak relevan.
Jenis-Jenis Citra Diri :
1.

Citra Diri Aktual : Bagaimana Konsumen memandang Diri Mereka dalam Kenyataannya.

2.

Citra Diri Ideal : Bagaimana Kosnumen ingin Memandang diri mereka.

3.

Citra Diri Sosial : Bagaimana konsumen merasa orang lain memandang mereka.

4.

Citra Diri Sosial Ideal : Bagaimana Konsumen ingin Dipandang oleh orang lain

5.

CitraDiri yang diharapkan : Bagaimana konsumen diharapkan memandang diri mereka diwaktu tertentu

dimasa yang akan datang. Terletak diantara Citra diri Aktual & Citra Diri Ideal

KEPRIBADIAN ATAU DIRI YANG SESUNGGUHNYA
Gagasan kepribadian virtual atau diri virtual memberi kesempatan kepada individu untuk mencoba kepribadian
yang berbeda atau identitas yang berbeda.
Internet telah mendefinisikan kembali identitas manusia dengan menciptakan ”pribadi online”. Sehingga
menimbulkan perubahan berbagai perilaku membeli dan pada gilirannya dapat memberikan peluang baru kepada
para pemasar untuk menargetkan berbagai ”pribadi online”