PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENEL

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA HASIL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh:
Drs. H. Husain Jusuf, M. Pd.
1. Pendahuluan
Pengolahan dan analisis data merupakan salah satu langkah dalam Penelitian
Tindakan

Kelas.

Mettetal

(2001)

mengemukakan

tujuh

langkah

dalam


mengembangkan proyek Penelitian Tindakan Kelas. Langkah-langkah yang
dimaksud meliputi: “statement of the problem, review of literature, research strategy,
data gathering, data analysis, taking action, and sharing the findings”.
Agar hasil analisis data dapat bermakna untuk langkah selanjutnya yaitu
untuk pengambilan keputusan (taking action) dan untuk ditawarkan kepada lembaga
atau orang lain (sharing the findings) maka selain teknik analisisnya harus benar dan
tepat, langkah-langkah sebelum analisis data pun harus benar dan tepat pula. Jangan
sampai data yang dianalisis itu seperti muncul dengan tiba-tiba, tidak jelas diperoleh
dengan cara apa, bagaimana hubungannya dengan tujuan penelitian dan bagaimana
strategi penelitiannya. Masalah penelitian hendaknya jelas dan bermakna, landasan
teorinya tepat, strategi penelitiannya tepat dan jelas, dan cara dan alat pengumpul
data juga harus tepat dan jelas.
Strategi penelitian hendaknya berisi desain penelitian, subjek penelitian, dan
tata cara penelitian. Menurut Mattetal (2001): “both quantitative and qualitative
methods were appropriate to assess the outcomes of a classroom action research
project. Three major research designs could be used for classroom action research
projects: pretest-posttest designs atau before-after design, comparisons of similar
classes atau matched-pairs design, and case studies”.
Pretest-posttest designs adalah desain penelitian yang bertujuan untuk

menguji efektifitas suatu tindakan dengan membandingkan hasil postes atau keadaan
sesudah dilakukan tindakan dengan hasil pretes atau keadaan sebelum dilakukan
tindakan.. Comparisons of similar classes adalah desain penelitian yang bertujuan
untuk melihat perbedaan efektifitas tindakan yang berbeda pada kelas-kelas yang

1

sama. Case studies adalah desain penelitian yang bertujuan untuk meneliti kasuskasus tertentu misalnya ingin mengetahui bagaimana persepsi siswa terhadap
penggunaan dua macam strategi pembelajaran yang berbeda dan bagaimana hasil
belajar mereka. (Lihat contoh PTK-1)
Mengenai analisis data Mettetal (2001) menyatakan bahwa: ”the researcher
should be looking for findings with practical significance when analyzing the data, in
addition to statistical significance. She further suggested that simple statistical
analyses of quantitative data, such as simple t-tests, ANOVA, Chi Square (Chi
Kuadrat), and correlations, were sufficient”.
2. Maksud Pengolahan dan Analisis Data:
1. Deskriptif.
a. Memberikan gambaran tentang keadaan data yang ada dengan menghitung
antara lain: nilai rata-rata dan standar deviasi, frekuensi dan proporsi,
perbandingan dan hubungan atau ketergantungan antar variabel melalui

analisis regresi dan korelasi.
b. Menampilkan hasil perhitungan data dalam bentuk antara lain: tabel, dan
grafik atau diagram sehingga dapat dibaca dan dipahami dengan mudah.
2.

Inferensial.
a. Menguji sejauh mana hasil perhitungan data yang diperoleh dari sample itu
benar-benar bermakna (signifikan). Misalnya: PTK dengan Pretest-posttest
designs ingin menguji apakah nilai rata-rata hasil postes berbeda secara
signifikan dengan nilai rata-rata hasil pretes. Contoh lain: PTK dengan
desain Comparisons of similar classes ingin melihat apakah perbedaan
nilai rata-rata hasil tindakan yang berbeda pada kelas-kelas yang sama
merupakan perbedaan yang signifikan atau hanya perbedaan yang bersifat
kebetulan misalnya karena kesalahan sampling.
b. Menguji sejauh mana hasil perhitungan data yang diperoleh dari sampel
dapat berlaku bagi populasi dengan menggunakan statistik parametrik dan
atau statistik non-parametrik, antara lain dengan menghitung dengan
menggunakan tingkat kepercayaan atau tingkat signifikansi tertentu::

2


1). Keberartian nilai rata-rata
2). Keberartian perbedaan nilai rata-rata menggunakan t-test atau uji-t.
3). Keberartian proporsi( persentasi).
4). Keberartian perbedaan frekuensi atau proporsi melalui uji-z. atau
teknik Chi Kuadrat.
5). Keberartian koefisien regresi dan koefisien korelasi.
6). Ketergantungan antara dua variabel melalui Chi-Kuadrat (Chi-Square)
3. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik yang dipilih untuk pengolahan dan analisis data disesuaikan dengan
tujuan penelitian, sifat/bentuk dan skala pengukuran data, serta persyaratan statistik,
antara lain: normalitas distribusi data, penggunaan hipotesis nol, dan kriteria
penerimaan atau penolakan hipotesis.
Jika tujuan penelitian hanya bersifat deskriptif yaitu sekedar menggambarkan
keadaan yang terjadi pada sample, maka analisis datanya cukup dengan menghitung
nilai rata-rata, standar deviasi, perbedaan nilai rata-rata, frekuensi atau proporsi,
perbedaan proporsi, analisis regresi dan korelasi. Tetapi jika tujuan penelitiannya
bersifat inferensial yaitu ingin meramalkan keadaan populasi berdasarkan data yang
diperoleh dari sample, maka hasil-hasil perhitungan di atas perlu diuji
kebermaknaannya atau tingkat signifikansinya.

Selanjutnya mengenai sifat/bentuk dan skala pengukuran data, data PTK
dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif. Data kualitatif berbentuk kategori seperti
tinggi/sedang/rendah, berat/sedang/ringan, baik/rusak, laki-laki/perempuan, setuju/
netral/tidak setuju, dan sebagainya. Data kuantitatif berbentuk bilangan terdiri dari
data diskrit dan data kontinu. Data deskrit yaitu data hasil menghitung atau
membilang misalnya jumlah orang, jumlah gedung, nomor/ranking 1, 2, 3, dst., dan
sebagainya. Data kontinu adalah data hasil mengukur atau menimbang tinggi badan,
luas gedung, berat badan, dan sebagainya.
Data deskrit terdiri dari data skala nominal dan ordinal, sedangkan data
kontinu terdiri dari data skala interval dan rasio.

3

Pengolahan dan analisis data hasil PTK dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan cara manual dan dengan melalui komputer dengan program SPSS atau
program statistic Microsoft Excel.
4. Menghitung Nilai Rata-Rata (Mean)
4.1 Menghitung secara Manual

4


4.2 Menghitung dengan Komputer
1. Masukkan data ke program Microsoft Excel sebagai berikut:

5

2. Click icon Tools, akan keluar tampilan sbb:

3. Click icon Data Analysis, akan keluar tampilan sebagai berikut:

6

4. Click icon Descriptive Statistics--- OK, akan keluar tampilan sbb:

5. Isi Imput Range seperti berikut:

7

6. Click OK, akan tampil hasil analisis sbb:


8

Perhatikan: Perhitungan dengan komputer di atas menghasilkan nilai rata-rata
(Mean) sebesar 7,2 yang sama dengan hasil perhitungan secara manual di atas ( X =
7,2) dan sekaligus menghasilkan standar deviasi sebesar 1,32 yang sama betul
dengan hasil perhitungan secara manual (S = 1,32) sebagai berikut:
5. Menghitung Standar Deviasi Secara Mmanual

9

10

6. Menguji Hipotesis
6.1 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata (uji-t atau t-Test).
6.1.1 Pengujian Secara Manual:
Hasil Belajar Siswa Melalui Uji Coba Strategi Pembelajaran
Pembelajaran

Pembelajaran


Tradisional

On-Line

(X1)

(X2)

72

X 1²

X2²

63

5184

3969


87

66

7569

4356

95

75

9025

5625

67

84


4489

7056

90

78

8100

6084

84

69

7056

4769


76

87

5776

7569

11

79

81

6241

6561

92

90

8464

8100

80

72

6400

5184

822

765

68304

59265

12

Catatan: Ternyata bahwa t hitung sebesar t = 1.41 berada di daerah penerimaan H o,
baik pada taraf nyata 5% maupun 1%. Ini berarti bahwa Ho diterima dan H1 ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti dari
rata-rata hasil belajar dari kedua strategi pembelajaran itu.
13

Dari kesimpulan di atas dapat diambil keputusan sebagai tindak lanjut dari
PTK ini (taking action) yaitu: terserah kepada guru untuk memilih salah satu dari
strategi itu atau mengintegrasikannya.
6.1.2 Pengujian Dengan Komputer
1. Masukkan Data ke Program Microsoft Excel sebagai berikut:

2. Ikuti petunjuk pada No.4.2. 2
3. Ikuti petunjuk pada No.4.2. 3, muncul tampilan sbb:

14

4. Click icon t-Test: Paired Two Sample for Means-OK, muncul tampilan
sbb:

5. Isi Variable 1 Range dan Variable 2 Range seperti di atas, kemudian Click
OK, muncul hasil perhitungan terakhir sebagai berikut:

15

Perhatikan: Perhitungan dengan Komputer di atas menghasilkan t hitung sebesar 1,42
dengan t kritis sebesar. 2,26. Hasil ini tidak berbeda jauh dengan hasil melalui
perhitungan dengan cara manual yang menghasilkan t hitung sebesar t = 1,41 dengan
t kritis sebesar 2,88. Kedua-duanya menerima Ho dan dengan sendirinya menolak
H1.
6.2 Uji Perbedaan Lebih dari Dua Rata-Rata (Analisis Varians / F-tes)).
Contoh: Peneliti ingin membandingkan efektivitas tiga macam cara belajar siswa,
yaitu belajar dengan teman yang sama jenis kelamin, belajar dengan teman yang
berbeda jenis kelamin dan belajar mandiri, dengan membandingkan nilai rata-rata
hasil belajar dari masing-masing cara belajar itu. Peneliti juga ingin mengetahui
apakah ada perbedaan hasil belajar berdasarkan jenis kelamin.
Datanya sebagai berikut:
SEJENIS

CAMPURAN

MANDIRI

7
9

9
11

4
5

16

10
12
8
14
8
11
12
10

14
9
7
6
4
5
11
3

11
8
2
10
9
4
9

Pengujian Dengan Komputer:
1. Masukkan Data ke Program Microsoft Excel sebagai berikut:

2. Click berturut-turut: Tools, Data Analisis, muncul tampilan sbb:

17

8

3. Click di Anova: Two Factor With Replication-OK, muncul tampilan sbb:

4. Isi Input Range dan Rows per Sample sbb:

18

5. Click OK, muncul output sbb:

19

6.3 Uji Perbedaan Frekuensi/Proporsi (Teknik Chi Kuadrat)
Uji perbedaan yang dilakukan dengan uji t-Test dan analisis varians (F-test)
di atas, selalu berkaitan dengan data-data berskala interval. Dalam penelitian, data
yang diperoleh tidak selamanya berupa data skala interval saja, melainkan juga data
berskala nominal, yaitu yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan tertentu yang
juga sering menunjukkan adanya perbedaan jumlah, misalnya jumlah mahasiswa
yang memilih strategi pembelajaran tradisional 185 orang, sedangkan yang memilih
strategi pembelajaran on-line 125 orang. Pertanyaan muncul, apakah pebedaan itu
merupakan perbedaan yang signifikan, artinya bahwa perbedaan itu benar-benar
mencerminkan pilihan mahasiswa tentang kedua strategi itu ataukah hanya terjadi
secara kebetulan disebabkan oleh kesalahan sampling. Teknik yang paling tepat
untuk menguji perbedaan frekuensi ini adalah teknik Chi Kuadrat. Chi Kuadrat
mempertentangkan frekuensi yang diobservasi atau observed frequencies (disingkat
O) dan frekuensi yang diharapkan atau expected frequencies (disingkat E). Nilai Chi
Kuadrat dilambangkan dengan X².
Hipotesis yang diuji:

20

Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pilihan mahasiswa pada strategi
pembelajaran tradisional dan starategi pembelajaran on-line.
H1 : Ada perbedaan yang signifikan antara pilihan mahasiswa pada strategi
pembelajaran tradisional dan starategi pembelajaran on-line.
Kriteria Pengujian: Tolak Ho jika nilai Chi Kuadrat (X²) yang diperoleh lebih besar
dari nilai Chi Kuadrat Tabel pada tingkat signifikansi 1% atau 5% dengan dk =
jumlah kelompok dikurangi satu.
Rumus yang dipakai untuk menghitung X² adalah:
X² =



(O  E ) 2
E

X² = Chi Kuadrat
O = Frekuensi Observasi
E = frekuensi harapan
Untuk memudahkan perhitungan nilai Chi Kuadrat perlu dibuat Tabel sbb:

STRATEGI

O

E

O-E

(O-E)²

(O  E ) 2
E

Tradisional

186

157

+29

841

5,357

On-Line

128

157

-29

841

5,357
X² = 10,714

Tabel nilai-nilai Chi Kuadrat dengan db (derajat kebebasan 1 (2-1=1) pada
tarf signifikansi 5% dan 1% adalah sebesar 3,841 dan 6,635. Karena nilai Chi
Kuadrat yang diperoleh lebih besar, yaitu 10,714, maka hipotesis nol yang
menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara pilihan mahasiswa pada
strategi pembelajaran tradisional dan starategi pembelajaran on-line ditolak. Artinya,
perbedaan itu mencerminkan pilihan mahasiswa, dan tidak hanya bersifat kebetulan

21

atau kesalahan sampling belaka. Sebagai tindak lanjut penelitian ini dapat diambil
keputusan bahwa hendaknya dosen lebih banyak menggunakan strategi pembelajaran
tradisional karena strategi ini yang yang lebih disukai mahasiswa (mungkin karena
fasilitas on-line yang terbatas), walaupun pada pengujian sebelumnya ternyata bahwa
nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa yang diperoleh melalui kedua strategi
pembelajaran itu tidak berbeda secara signifikan.

7. Penyajian Data.
Data penelitian dapat disajikan dalam bentuk table atau grafik (diagram)
supaya dapat dibaca dan dipahami dengan mudah.
Contoh: Untuk melihat perbandingan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang
diperoleh dari penerapan tiga macam strategi belajar yang tertera pada Tabel output
komputer terakhir pada uraian No. 6.2 Uji Perbedaan Lebih dari Dua Rata-Rata
di atas, peneliti dapat mengkreasikan Tabel atau Grafik.
Tabel dapat dibuat sebagai berikut:
Tabel . . .:

Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Melalui Tiga Macam Strategi
Belajar Menurut Jenis Kelamin

STRATEGI BELAJAR
JENIS KELAMIN

Kelompok

Kelompok

Mandiri

Sejenis

Campuran

92

10

6

11

5,8

8

10,1

7,9

7

Laki-Laki
Nilai Rata-Rata
Perempuan
Nilai Rata-Rata
Campuran
Nilai Rata-Rata

22

Supaya lebih menarik maka data di atas dapat ditampilkan dalam bentuk
Grafik atau Diagram sbb:

Cara mengerjakannya dengan computer:
1. Masukkan data ke dalam Program Microsoft Excel sbb:

23

2. Click berturut-turut di Data- Pivot Table and PivotChart Report-Next-NextLayout, sampai muncul tampilan sbb:

24

3. Drag (Tarik) Jenis Kelamin dan Strategi ke kolomRow dan Nilai Rata-Rata
ke baris Collumn dan kebari Data, sehinggan tampak sbb:

4. Click berturut-turut OK – Finish, akan muncul output sbb:

5. Click di gambar grafik, akan muncul output sbb:

25

6. Click kanan di layer- click Chart Option, akan muncul tampilan sbb:

7. Isi Chat title, Category (X) axis, dan Value (Y) axis, sehingga nampak sbb:

26

8. Click OK, akan muncul output sbb:

8. Cara Mengolah Data dengan SPSS Versi – 10.
1. Memasukkan data ke SPSS
a. Buka Program SPSS dan akan muncul tampilan sebagai berikut:
27

b. Click di Type in data, kemudian click OK, dan akan tampil tabel dengan
tulisan “Data View” dan “Variable View” sebagai berikut:

c.Click pada “Variabel View”, dan akan muncul tampilan sebagai berikut:
28

Perhatikan bahwa yang terbuka adalah “Variable View” untuk menuliskan
nama variabel variabel.
Tiap variabel didefinisikan sesuai judul pada setiap kolom. Misalnya ada
tujuh variabel yang akan dimasukkan yaitu:

1) Nama, 2) IPK, 3) Lamanya

waktu belajar, 4) Sikap mahasiswa terhadap pelajaran, 5) Kemandirian
mahasiswa, 6) Nilai sebelum diberikan perlakuan (tindakan), dan 7) Nilai
sesudah diberikan tindakan (perlakuan). Setelah didefinisikan, maka hasilnya
akan tampil sebagai berikut:

29

d. Click pada “Data View” dan masukkan data pada masing-masing variabel,
sehingga tampak sebagai berikut:

2. Menganalisis Data:
a. Click di “Analize”, akan muncul menu bermacam-macam teknik analisis
sebagai berikut:

30

b. Pilih dan Click menu yang diperlukan sesuai tujuan penelitian, misalnya
deskriptif (Click “Descriptive Statistic”), membandingkan nilai rata-rata
sesudah dan sebelum perlakuan (click “Compare Means”), menghitung
regresi dan korelasi (Click “Regression” dan “Correlation”) atau mencari
ketergantungan

antar

dua

variabel

dengan

nonparametrik (click “Nonparametric Statistic”).

31

menggunakan

statistik

c. Jika ingin menampilkan hasil perhitungan dalam bentuk grafik, click menu
“Graphs”, dan akan muncul macam-macam grafik. Pilih grafik sesuai
keinginan misalnya grafik batang, click “Bar”.
d. Selanjutnya ikuti petunjuk pada menu “Analize” dan atau “Graphs” atau
ikuti panduan yang diberikan oleh nara sumber.
Contoh:
Analisis Data Penelitian Tindakan (Action Research) atau Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research)
Judul : Meningkatkan Kualitas Perilaku Sosial Siswa di Kelas . . . . SMA . . . . . .
melalui Latihan Kerja Kelompok
Masalah Penelitian (Research Problem): Rendahnya kualitas perilaku sosial siswa.
Pertanyaan Penelitian:
1. Bagaimana cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas perilaku sosial siswa?
2. Apakah kualitas perilaku sosial siswa dapat ditingkatkan dengan Latihan Kerja
Kelompok?
3. Bagaimana Pola Latihan Kerja Kelompok yang efektif untuk meningkatkan
kualitas perilaku sosial siswa?
Hipotesis: Perilaku Sosial Siswa dapat ditingkatkan secara signifikan melalui
Latihan Kerja Kelompok.
Tujuan Penelitian :
1. Memecahkan

masalah

rendahnya

kualitas

perilaku

sosial

siswa

atau

Meningkatkan Kualitas Perilaku Sosial Siswa.
2. Menemukan pola Latihan Kerja Kelompok yang efektif untuk meningkatkan
kualitas perilaku sosial siswa.
Pengumpulan, Pengolahan Data Penelitian:
1. Dinilai perilaku sosial siswa sebelum dan sesudah pelatihan. Misalnya nilainya
seperti yang tertera pada tabel di atas (sebelum-sesudah).

32

2. Data dimasukkan ke SPSS dengan tiga variabel, yaitu: !. Nama Mahasiswa, 2.
Perilaku sebelum, dan 3). Perilaku Sesudah.
3. Selanjutnya ikuti petunjuk yang telah dikemukakan di atas atau ikuti panduan dari
nara sumber.
Pengujian hipotesis:
Untuk kepentingan pengujian hipotesis dengan menggunakan statistika maka
hipotesis penelitian yang tertera di atas dirumuskan ke dalam hipotesis operasional
sebagai berikut: “Ada perbedaan antara nilai rata-rata perilaku sosial siswa sebelum
dilakukan tindakan kelas dengan nilai rata-rata perilaku sosial siswa sesudah
dilakukan tindakan kelas”. Ini disebut hipotesis kerja (H 1/Hipotesis Alternatif).).
Selanjutnya untuk menggunakan teknik statistika untuk menguji hipotesis kerja
(apakah dapat diterima atau ditolak), maka hipotesis ini harus diubah lebih dahulu
menjadi hipotesis nol (H0) yaitu: “Tidak ada perbedaan antara nilai rata-rata perilaku
sosial siswa sebelum dilakukan tindakan kelas dengan nilai rata-rata perilaku sosial
siswa sesudah dilakukan tindakan kelas”. Jika dari hasil pengujian ternyata hipotesis
nol ditolak, maka hipotesis alternatif (H1) yang merupakan hipotesis kerja diterima.
Pengubahan hipotesis diperlukan karena teknik pengujian yang dipakai sengaja
didesain hanya valid untuk menolak hipotesis nol, dan tidak valid untuk menerima
hipotesis kerja. Ini berarti bahwa penerimaan hipotesis kerja tidak dapat dilakukan
secara langsung, melainkan secara tidak langsung, yaitu melalui penolakan hipotesis
nol.
Contoh pengujian hipotesis:
Hipotesis yang akan diuji:
H0 : Tidak ada perbedaan antara nilai rata-rata perilaku sosial siswa sebelum
dilakukan tindakan kelas dengan nilai rata-rata perilaku sosial siswa sesudah
dilakukan tindakan kelas.
H1 : Ada perbedaan antara nilai rata-rata perilaku sosial siswa sebelum dilakukan
tindakan kelas dengan nilai rata-rata perilaku sosial siswa sesudah dilakukan
tindakan kelas.
Kriteria Pengujian:

33

1. Berdasarkan nilai t:
Tolak H0, jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t daftar.
2. Berdasarkan nilai probabilitas:
Tolak H0, jika nilai probabilitas kurang dari 0.05
Analisis Data:
1.

Buka file data yang akan dianalisis, misalnya sebagai berikut:
Anggap saja data-data pada kolom sebelum dan sesudah adalah data tentang
perilaku sosial siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan kelas.

34

2.

Click di icon Analyze, dan akan muncul tampilan sebagai

3. Click di icon Compare Means, kemudian click di Paired Samples T Test, dan akan
muncul tampilan sebagai berikut:

4. Click berturut-turut di Hasil Pretes, Hasil Postes, tanda panah, dan OK, dan akan
muncul tampilan sebagai berikut:
Paired Samples Statistics
Mean

N

35

Std. Std. Error

Pair 1

Hasil
Prestes
Hasil
Postes

65.5000

10

Deviation
10.1242

Mean
3.2016

72.0000

10

10.3280

3.2660

N Correlation
10
.919

Sig.
.000

Paired Samples Correlations
Pair 1

Hasil
Prestes &
Hasil
Postes

Paired Samples Test
Paired
Differences
Mean

Pair
Hasil
1 Prestes Hasil
Postes

-6.5000

t
Std.
95%
Error Confidence
Mean Interval of the
Difference
Lower Upper
4.1164 1.3017
-9.4447 -3.5553 -4.993

df

Sig. (2-tailed)

9

.001

Std.
Deviation

Atau :
Paired Samples Test
Paired
Differences

Pair 1
Hasil Prestes - Hasil Postes
-6.5000

Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference

4.1164
1.3017
-9.4447

Lower
Upper

-3.5553
-4.993
9
.001

t
df
Sig. (2-tailed)

Pengambilan keputusan:
1. Berdasarkan nilai t
Nilai t hitung -4.993.
Nilai t tabel untuk dk 9 (N-1) pada taraf signifikansi 0.05 adalah 2.2622..
Dengan menggunakan Uji dua sisi, maka Daerah penerimaan Ho berada berada di
antara -2.2622 sampai dengan +2.2622.

36

Karena nilai t hitung berada di luar daerah penerimaan HO, maka H0 di tolak dan
HA diterima, yaitu bahwa “Ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata
perilaku sosial siswa sebelum dilakukan tindakan kelas dengan nilai rata-rata
perilaku sosial siswa sesudah dilakukan tindakan kelas”
Dari data terlihat bahwa rata-rata nilai postes lebih tinggi dari rata-rata nilai
pretes.
Kesimpulan:
Hipotesis: “Perilaku Sosial Siswa dapat ditingkatkan secara signifikan melalui
Latihan Kerja Kelompok” dapat diterima pada tingkat signifikansi 0.05.
Atau dengan kata lain: “Kita yakin 95% bahwa: Perilaku Sosial Siswa dapat
ditingkatkan secara signifikan melalui Latihan Kerja Kelompok
2. Berdasarkan nilai probabilitas:
Nilai probabilitas untuk uji dua sisi adalah 0.001 lebih kecil dar 0.05.
Sesuai kriteria pengujian, maka HO ditolak dan HA diterima.
Kesimpulan: sama dengan pengujian dengan nilai t.

Referensi:
1. Jusuf, Husain (1995), Analisis Statistika, Gorontalo: STKIP Gorotalo.
2. Dertzke, Beverly J. (2001). Statistics With Microsoft Excel, Second Edition,
USA: Prentice Hall
3. Nurgiantoro, Burhan; Gunawan, dan Marzuki, 2000. Statistik Terapan untuk
Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Yogyakarta: Gajahmada University Press.
4. Santoso, Singgih, 2000. Buku Latihan SPSS Statistika Parametrik, Jakarta: PT
Elex Media Komputindo
5. Sudjana (1996), Metoda Statistika, Bandung: Tarsito
6. Wijaya, IR, 2000. Statistika Non Parametrik (Aplikasi Program SPSS), Bandung:
Alfabeta Bandung.

Judul-Judul Penelitian Tindakan (Action Research):
1. Efek Studi Banding Kepala Desa terhadap Kualitas Kinerja Kepala Desa.

37

2. Efek Studi Banding Kepala Desa terhadap Kualitas Kepemimpinan Kepala
Desa
3. Efek Studi Banding Kepala Desa terhadap Sikap Rakyat terhadap
Kepemimpinan Kepala Desa.
4. Efek Studi Banding Dosen/Guru/ Kepala Sekolah terhadap Kualitas Kinerja
Dosen/Guru/Kepala Sekolah..
5. Efek

Pendidikan/Latihan/Penataran

terhadap

Produktifitas

Pegawai/

Pengrajin/ Salesman.
6. Efek Pendidikan/Latihan/Penataran terhadap Kinerja Pegawai/Pengrajin/
Sales-man.
7. Efek Pupuk tertentu terhadap Produktifitas Pertanian
8. Efek BLT terhadap Tingkat Kesejahteraan Rakyat.
9. Efek Reklame Melalui Radio/TV/Poster terhadap Penjualan Barang/Jasa.
10. Efek obat tertentu terhadap pertambahan berat ayam piaraan.
Masalah Penelitian:
 Suatu Tantangan yang harus dipecahkan
 Gap antara harapan dan realita
 Keraguan terhadap sesuiatu
 Hubungan/Ketergantungan/Efek atau pengaruh antar dua atau lebih variabel

38