BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kompetensi Guru dalam Penyusunan Program Layanan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar Melalui Pelatihan Komunikasi Kelompok Kecil di SDN Jurangomb

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Sekolah dengan menggunakan Teknik Pelatihan Komunikasi Kelompok Kecil. Dalam pelatihan, seorang pelatih memberikan materi pelatihan dengan teknik tutorial kelompok. Pelatih membimbing lima atau enam orang pada waktu yang bersamaan.

  Selama mengikuti pelatihan peserta mengerjakan tugas dalam pelatihan secara kelompok.

  3.2 Lokasi dan Waktu

  Penelitian untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penyusunan program layanan perpustakaan sekolah ini dilaksanakan di SD Negeri Jurangombo 2 Kota Magelang. Lokasi sekolah terletak di Jalan Sunan Gunung Jati III/40, Kelurahan Jurangombo Utara, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang. SD Negeri Jurangombo 2 termasuk salah satu sekolah imbas dalam Gugus Sekolah Jenderal Sudirman di lingkup UPT Dinas Pendidikan Magelang Selatan. Sedangkan Penelitian dilaksanakan pada Bulan April sampai dengan Mei 2015.

3.3 Prosedur Penelitian

  Prosedur penelitan tindakan dimulai dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang ditemukan di sekolah. Dari masalah-masalah yang ditemukan di lapangan dilakukan analisa, kemudian ditetapkan masalah yang menjadi fokus. Dilanjutkan dengan tindakan yang terdiri dari siklus-siklus, dimana setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi, refleksi. Prosedur penelitian dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

  Identifikasi masalah Tindakan Perencanaan I Refleksi

  Dan Observasi Refleksi Tindakan Perencanaan II

  Dan Observasi

Gambar 3.1: Prosedur Penelitian

3.3.1 Identifikasi Masalah

  Identifikasi masalah dimaksudkan untuk mendata masalah-masalah yang ada terkait dengan layanan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Pada tahap ini dilakukan penelitian pendahuluan melalui wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas untuk mengetahui manajemen dan layanan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Peneliti juga mengadakan observasi terhadap dokumen sekolah yang terkait dengan layanan perpustakaan sekolah. Kendala apa yang dihadapi oleh sekolah untuk mengembangkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Setelah identifikasi masalah dilanjutkan dengan analisis masalah. Analisis masalah dilakukan untuk menentukan fokus masalah yang akan dacarikan solusinya.

3.3.2 Tindakan Siklus I

3.3.2.1 Perencanaan Tindakan siklus I

  Kegiatan perencanaan merupakan persiapan sebelum melakukan tindakan. Perencanaan diperlukan agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah:

  1) Menentukan masalah yang akan dijadikan fokus dalam penelitian.

  Berdasarkan hasil studi awal tentang masalah- masalah yang ditemukan makaa dapat ditentukan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian. Kemudian menyusun program untuk merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan.

  2) Menyusun program pelatihan.

  Program pelatihan merupakan rencana berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pelatihan. Dengan perencanaan yang cermat diharapkan pelatihan dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah disusun. Perencanaan yang disusun bertujuan agar pelatihan dapat berjalan dengan lancar, sesuai dengan yang diharapkan. Program pelatihan meliputi aspek judul, identitas sekolah, kata pengantar, daftar isi, isi program, tujuan, kegiatan, media, materi, evaluasi, dan penutup. Menentukan kompetensi yang harus dicapai

  3) oleh peserta pelatihan. Dalam menentukan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta pelatihan sesuai dengan hasil analisa masalah yang telah ditetapkan. Kompetensi yang diharapkan disesuaikan dengan kebutuhan guru-guru SDN Jurangombo 2 Kota magelang. 4) Menentukan materi pelatihan

  Pemilihan materi pelatihan didiskusikan dengan nara sumber agar materi yang diberikan kepada peserta pelatihan sesuai dengan kebutuhan guru. Masalah mendesak yang harus dicarikan solusinya juga hal penting yang harus

  5) Menyusun skenario pelatihan Skenario kegiatan pelatihan sesuai dengan teknik yang digunakan dalam tindakan penelitian yaitu komunikasi kelompok kecil. Skenario pelatihan disusun oleh nara sumber

  Membuat instrumen pelatihan 6)

  Instrumen disusun untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan pengumpulan data yang dibutuhkan dalam pelatihan. Instrumen merupakan alat pengumpul data ketika penelitian tindakan dilakukan. Instrumen yang disusun meliputi: (1) Instrumen pengamatan atau observasi nara sumber. Instrumen ini dipergunakan selama pelatihan berlangsung dan diisi data sesuai dengan hasil pengamatan. Objek yang diamati atau diobservasi adalah tindakan nara sumber ketika memberikan pelatihan. (2) Instrumen Pengamatan atau observasi hasil pelatihan. Instrumen ini digunakan dalam melakukan penilaian terhadap hasil pelatihan, yaitu berupa program layanan perpustakaan sebagaai sumber belajar. Hasil pelatihan dinilai sesuai dengan indikator ketercapaian. (3)Instrumen penilaian terhadap keterlaksana-an kegiatan pelatihan. Penilaian terhadap keterlaksanaan pelatihan dilakukan dimasukkan menggambarkan bagaimana pelatihan dilaksanakan, meliputi ketersediaan alat dan media sampai pada kelancaran pelaksanaan pelatihan.

  3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan siklus I Tahap pelaksanaan merupakan tindakan yang dilakukan pelatih/nara sumber dalam pelatihan komunikasi kelompok kecil. Pada tahap ini nara sumber memberikan materi dengan teknik tutorial menggunakan makalah yang sudah disusun. Nara sumber juga menggunakan LCD sebagai media dalam menyampaikan materi pelatihan. Peserta menyimak materi yang disampaikan nara sumber dan dapat menanyakan jika terdapat hal-haal yang kurang jelas. Pada kegiatan penugasan guru melaksankan tugas secara kelompok dan dan hasil kerjanya merupakan hasil dari diskusi dalam kelomppok.

  3.3.2.3 Observasi Tindakan siklus I Kegiatan observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan pelatihan dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan. Selain untuk mengamati kegiatan pelatihan, observasi juga dilakukan untuk mengetahui keberhasilan tindakan. Observasi juga dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keterlaksanan kegiatan instrumen yang sudah disiapkan. Hasil observasi kemudian menjadi bahan refleksi untuk kegiatan berikutnya. Jika menurut hasil refleksi pelatiahan belum berhasil dalam arti belum mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan maka dilaksanakan siklus berikutnya.

3.3.2.4 Refleksi tindakan siklus I

  Peneliti melakukan refleksi mengenai hal-hal yang terjadi sebelum dan sesudah pelatihan pada siklus1. Hasil observasi atau pengamatan dianalisa kemudian diambil kesimpulan, dikomunikasikan dengan kepala sekolah dan nara sumber untuk merencanakan tindakan selanjutnya. Jika pada siklus I belum diperoleh program layanan yang sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan maka dilakukan tindakan selanjutnya pada siklus II.

3.3.3 Tindakan siklus II

  Jika hasil refleksi pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan, maka yang dilakukan berikutnya adalah melaksanakan tindakan siklus II. Tindakan yang dilakukan pada siklus II bertujuan memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I, agar mencapai kriteria keberhasilan yang diharapkan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada siklus II adalah:

3.3.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus II

  Pada kegiatan perencanaan ini dilakukan persiapan untuk melaksanakan tindakan berdasarkan hasil rekomendasi pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus II adalah:

  Menyusun rencana program pelatihan. 1)

  Rencana program pelatihan pada siklus II ini disusun agar kegiatan yang akan dilaksanakan dapat direncanakan dengan baik. Rencana program yang disusun mengacu pada rekomendasi siklus I, (lampiran....)

  2) Menentukan kompetensi yang harus dikuasai peserta peltihan berdasarkan hasil refleksi pada kegiatan siklus I. Program pelatihan yang digunakan adalah program pelatihan pada mengacu pada siklus I, terdapat perbedaan dalam materi pelatihan (lampiran....)

  3) Menyiapkan instrumen pada siklus II Instrumen yang disiapkan pada tindakan siklus II sama dengan instrumen yang digunakan pada siklus I. Instrumen tersebut meliputi (1) Instrumen pengamatan atau observasi nara sumber. Instrumen ini dipergunakan selama pelatihan berlangsung dan diisi data sesuai dengan hasil pengamatan. Objek yang diamati atau diobservasi adalah tindakan nara sumber ketika atau observasi hasil pelatihan. Instrumen ini digunakan dalam melakukan penilaian terhadap hasil pelatihan, yaitu berupa program layanan perpustakaan sebagaai sumber belajar. Hasil pelatihan dinilai sesuai dengan indikator ketercapaian. (3)Instrumen penilaian terhadap keterlaksana-an kegiatan pelatihan. Penilaian terhadap keterlaksanaan pelatihan dilakukan selama pelatihan berlangsung. Hasil yang dimasuk- kan menggambarkan bagaimana pelatihan dilaksanakan, meliputi ketersediaan alat dan media sampai pada kelancaran pelaksanaan pelatihan.

3.3.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

  Pelaksanaan tindakan siklus II dengan teknik komunikasi kelompok kecil sesuai dengan rencana yang telah disusun untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Nara sumber menyampaikan materi yang berbeda pada pelatihan siklus II. Adapun perbedaan tindakan pada siklus I dan tindakan pada siklus II tergantung pada hasil refleksi tindakan siklus I.

  3.3.3.3 Observasi tindakan siklus II Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan pelatihan dan hasil kerja kelompok pada siklus II, yaitu program layanan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Kegiatan observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan pelatihan dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan. Selain untuk mengamati kegiatan pelatihan, observasi juga dilakukan untuk mengetahui keberhasilan tindakan.

  Observasi juga dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keterlaksanan kegiatan pelatihan. Observasi dilakukan menggunakan instrumen yang sudah disiapkan. Hasil observasi kemudian menjadi bahan refleksi. Diharapkan hasil dari refleksi hasil tindakan siklus II sudah mencapai kriteria ketuntasan sehingga tindakan yang dilakukan sudah cukup.

  3.3.3.4 Refleksi Tindakan Siklus II Hasil pengamatan yang diperoleh pada tindakan siklus

  II dianalisa pada akhir pertemuan. Kemudian peneliti melakukan refleksi tentang berhasil tidaknya tindakan yang dilakukan pada siklus II. Diharapkan pada akhir tindakan siklus II diperoleh hasil kerja peserta pelatihan yaitu program layanan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dengan mencapai kriteria ketuntasan yang sudah ditetapkan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mendapatkan data dari nara sumber yang diperlukan dalam kepentingan penelitian. Terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang bisa digunakan tergantung dari kepentingannya. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.4.1 Observasi

  Observasi dilaksanakan untuk mendapatkan data dari nara sumber agar diperoleh informasi yang lengkap dan akurat untuk kemudian dianalisa. Dari hasil analisa masalaah yang ditemukan akan diperoleh fokus penelitian. Observasi atau pengamatan dilaksanakan sebelum tindakan dan ketika tindakan berlangsung. Objek yang diobservasi untuk identifikasi masalah adalah pengelolaan perpustakaan yang meliputi (1)struktur organisasi (2)ruang perpustakaan (3) tenaga pengelola (4)Kegiatan pengembangan (5) program layanan (6) peran guru dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Sedangkan observasi yang dilaksanakan ketika pelatihan berlangsung dilakukan oleh kepala sekolah dan peneliti. Objek yang diobservasi atau diamati adalah pelaksanaan pelatihan dan hasil kerja kelompok peserta pelatihan berupa program layanan

  3.4.2 Wawancara Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah dan guru dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur.

  Wawancara dilakukan dengan bertatap muka dengan nara sumber, peneliti mengajukan pertanyaan kepada kepala sekolah dan guru kelas, kemudian menulis jawaban yang disampaikan oleh kepala sekolah dan guru. pertanyaan yang diajukan meliputi gambaran sekolah secara umum, gambaran pengelolaan perpustakaan sekolah, peran guru dalam layanan perpustakaan sekolah dan jawabannya merupakan pendapat dari guru yang diwawancarai. Teknik pengumpulan data dengan wawancara ini digunakan untuk mendapatkan gambaran suatu obyek secara menyeluruh dan detail.

  3.4.3 Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data dengan mempelajari dokumen yang dimiliki oleh obyek penelitian. Studi dokumentasi dilakukan dengan mempelajari dokumen yang dimiliki dan digunakan untuk melengkapi data yang sudah diperoleh dengan wawancara dan observasi.

  Dokumen yang dijadikan sumber data dapat berbentuk tulisan, gambar, atau hasil karya seseorang. Dokumen yang dipelajari dalam penelitian ini adalah profil sekolah, pengelolaan perpustakaan sekolah, admistrasi perpustakaan, serta dokumen peran guru dalam layanan perpustakaan sekolaah.

  3.5 Analisis Data

  Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif yaitu analisa terhadap data yang berbentuk uraian deskriptif dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang dikumpulkan. Peneliti memperoleh data awal melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dari kegiatan observasi diperoleh data tentang masalah-masalah yang dihadapi sekolah. Dari masalah-masalah yang ditemui peneliti melakukan analisa dan menentukan fokus penelitian.

  3.6 Fokus Penelitian

  Fokus penelitian merupakan masalah pokok yang terdapat dalam suatu obyek penelitian dan harus segera dicaikan solusinya. Fokus penelitian diperoleh setelah peneliti melakukan analisa data yang diperoleh ketika melakukan identifikasi masalah melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

  3.7 Subyek Penelitian

  Subyek dalam penelitian ini adalah guru SD Negeri Jurangombo 2 Kota Magelang, yang terdiri dari 5 guru kelas yaitu: guru kelas1, guru kelas 2, guru kelas 3, guru kelas 4, dan guru kelas 5.

3.8 Triangulasi Data

  Peneliti menggunakan Triangulasi teknik, yaitu menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda- beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti mengumpulkan data dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Observasi: Peneliti melakukan observasi di SDN Jurangombo 2 terhadap pengelolaan perpustakaan terutama pada sistem layanan. Observasi juga dilakukan terhadap peran guru kelas dalam menggunakan koleksi perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Observasi dilakukan pada tanggal 1 Bulan April 2015. Wawancara: Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas SDN Jurangombo

  2. Wawancara dilakukan untuk mengetahui peran guru dalam layanan perpustakaan sekolah dan memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar. Wawancara dilkukan pada tanggal 4 bulan april 2015. Studi dokumentasi: Studi dokumentasi dilakukan dengan melihat dan mempelajari administrasi pengelolaan perpustakaan sekolah yang telah ada di SDN Jurangombo 2. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 4 Bulan April 2015.

  Dari ketiga teknik pengumpulan data diatas diperoleh dari satu sumber data yaitu guru kelas. Menggunakan tenik triangulasi teknik agar diperoleh data yang lengkap dan akurat.

3.8.1 Penetapan Kriteria Keberhasilan

  Kriteria keberhasilan penelitian tindakan sekolah yang ditetapkan adalah target keberhasilan terhadap Pelaksanaan pelatihan dan hasil kerja kelompok yang berupa program layanan perustakaan sekolah sebagai berikut:

  1) Kriteria keberhasilan pelaksanaan pelatihan adalah nilai 85 dengan kategori baik. 2) Kriteria keberhasilan penyusunan program layanan perpustakaan sekolah adalah nilai 85 dengan kategori baik. Indikator yang harus dipenuhi dalam penyusunan program layanan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar meliputi perumusan visi, penentuan misi, penetapan tujuan, penetuan sasaran, dan kegiatan. Uraian indikator tentang penyusunan program layanan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar terdapat

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Mengajar Guru Kelas V Bersertifikasi di Daerah Binaan 2 Kecamatan Parakan

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kemampuan Guru dalam menyusun RPP Tematik di Gugus Kendalisodo Tretep Temanggung

0 0 8

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kemampuan Guru dalam menyusun RPP Tematik di Gugus Kendalisodo Tretep Temanggung

0 0 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat dan Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kemampuan Guru dalam menyusun RPP Tematik di Gugus Kendalisodo Tretep Temanggung

0 0 16

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelatihan Model Simulasi untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Penyusunan RPP Tematik di SDN Wates 4 Magelang

0 1 23

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelatihan Model Simulasi untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Penyusunan RPP Tematik di SDN Wates 4 Magelang

0 0 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelatihan Model Simulasi untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Penyusunan RPP Tematik di SDN Wates 4 Magelang

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelatihan Model Simulasi untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Penyusunan RPP Tematik di SDN Wates 4 Magelang

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelatihan Model Simulasi untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Penyusunan RPP Tematik di SDN Wates 4 Magelang

0 0 181

BAB II KAJIAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kompetensi Guru dalam Penyusunan Program Layanan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar Melalui Pelatihan Komunikasi Kelompok Kecil di SDN Jurangombo 2 Ko

0 0 15