TINJAUAN MANAJEMEN KUALITAS ATAS PENINGK

TINJAUAN MANAJEMEN KUALITAS ATAS PENINGKATAN PENJUALAN BRAND ONEPLUS,
STARTUP BERBASIS SMARTPHONE
Marazuddin Budianto Harahap
Program Studi Magister Manajemen Telekomunikasi, Fakultas Teknik
Universitas Indonesia, Jakarta - Indonesia
marazuddin.budianto@ui.ac.id
Dosen: Dr. Ir. Iwan Krisnadi, M.B.A.
Abstrak
Jurnal ini bertujuan untuk meninjau sejauh mana dan bagaimana peningkatan penjualan yang
dilakukan dan diterapkan dari perusahaan startup berbasis smartphone atau ponsel pintar asal
Tiongkok, Oneplus melalui teori manajemen kualitas dan strategi diferensiasi produk terkait pasar
smartphone dan ICT (Information and Communication). Jurnal penelitian ini menggunakan
metodologi kualitatif deskriptif dan menggunakan analisa melalui data primer dari Website resmi
OnePlus juga data sekunder dari jurnal bisnis terkait. Hasil analisa yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa smartphone OnePlus dengan strategi diferensiasi produk yang tepat berhasil mengatur
kualitas produknya melalui penerapan teori manajemen kualitas yaitu Six Sigma yang menghasilkan
peningkatan penjualan setiap tahun dan menjadi salah satu market leader Negara dengan user
pengguna smartphone terbanyak di dunia yaitu India, dan tentu berpotensi untuk menjadi salah satu
market leader di dunia apabila terus meningkatkan strategi dan kualitasnya di masa mendatang.
Kata Kunci: OnePlus, ponsel, kualitas, penjualan, manajemen.
Abstract

This journal aims to review the extent and how to increase sales made and applied from startup
companies based on smartphones from China, Oneplus through the theory of quality management
and product differentiation strategy related with smartphone market and ICT (Information and
Communication). This research journal uses descriptive qualitative methodology and uses analysis
through primary data from OnePlus official website as well as and for secondary data from related
business journals. The results of the analysis have shown that the OnePlus smartphone with the right
product differentiation strategy managed to manage the quality of its products through the application
of the quality management theory that is Six Sigma which generate sales increase every year and
become one of the market leader of the country with the user of the most smartphone users in the
world that is India, and certainly has the potential to become one of the market leaders in the world if
it continues to improve its strategy and quality in the future.
Keywords: OnePlus, smartphone, quality, sales, management.
1.

Pendahuluan
Perkembangan smartphone saat ini begitu dinamis, hampir kurang dari satu tahun sudah ada
lagi smartphone jenis terbaru, merk OnePlus salah satunya. OnePlus sendiri adalah sebuah
perusahaan startup asal negeri Tiongkok yang bergerak dibidang ICT sebagai produsen
smartphone. OnePlus didirikan pada Desember 2013 oleh mantan wakil presiden Oppo, Pete Lau
sebagai CEO dan Carl Pei. Pada bulan Maret 2016, OnePlus secara resmi hadir melayani di 38

Negara. Sejauh ini OnePlus telah memproduksi dan merilis 7 smartphone. Pada April 2014,
OnePlus meluncurkan smartphone perdananya yang bernama OnePlus One. Hal tersebut
disambut baik oleh para pengguna dan pengamat perkembangan smartphone di dunia. Pada
bulan Desember 2014, bersamaan dengan peluncuran OnePlus One di India secara eksklusif
melalui Amazon, OnePlus juga mengumumkan rencana untuk membangun kehadiran di negara
ini, dengan rencana untuk membuka 25 pusat layanan resmi berjalan di India. OnePlus bekerja
sama dengan Lazada guna tersedia produknya tersebut di area Asia Tenggara. Di Indonesia
sendiri, pada Januari 2015 Lazada Indonesia bekerja sama dengan OnePlus untuk menyediakan
produknya tersebut. OnePlus hadir di dunia smartphone sebagai market challenger yang siap
menyaingi para market leader lainnya atau merek-merek besar lainnya seperti Samsung, Apple,
LG, Sony dan lain-lain. Walaupun OnePlus sendiri memiliki saingan yang tak kecil, penjualan dan
juga kualitas dari OnePlus sendiri terus naik dari tahun ke tahun.

1

Di India, OnePlus cukup digemari dan juga masuk ke dalam 5 dari top list penjualan
smartphone. India sendiri adalah pasar smartphone terbesar kedua dunia yang ada saat ini.
Pergerakan peningkatan pasar smartphone di India dapat mereseprentasikan pergerakan pasar
smartphone secara global. OnePlus di India disambut sangat baik sampai sekarang ini, bahkan
Pete Lau CEO Oneplus mengatakan bahwa India adalah rumah kedua dari Oneplus setelah

tiongkok, negara asalnya. Penetrasi OnePlus di India memang sangat baik, hal itu didukung oleh
strategi dari OnePlus sendiri yang baik dengan melihat pangsa pasar di India yang
mementingkan kualitas dan juga harga yang sesuai. Pilihan OnePlus menjadikan India sebagai
rumah kedua dari OnePlus karena Pete Lau, CEO OnePlus melihat banyak kemiripan antara
India dan Tiongkok. OnePlus menggunakan strategi penjualan online agar lebih menarik dan
terkesan ekslusif bagi para penggunanya. Penjualan OnePlus secara online pun dapat menekan
cost penjualan tanpa adanya toko fisik yang dibutuhkan untuk menjual produknya. OnePlus
bekerja sama dengan online store yang ada di negara-negara yang disambanginya, contohnya
seperti Lazada Indonesia di Indonesia. OnePlus juga membuka pintu yang besar bagi para
pengguna untuk memberikan ulasan, keluhan ataupun saran yang ditujukan pada produkproduknya guna diperbaiki lagi di masa mendatang. OnePlus memakai cara ini sejak awal
peluncuran produknya tersebut. Respons dari OnePlus sendiri cukup baik dalam menanggapi
pelanggan yang memberikan keluhan, saran ataupun pertanyaan yang menyangkut produknya
sendiri. Hal tersebut membuat para pengguna menjadi lebih eksklusif bila dibandingkan dengan
merek-merek smartphone lainnya. Dengan begitu tak heran bila penjualan OnePlus semakin naik
dari tahun ke tahunnya.

Gambar 1 Smartphone Market Share 2015
Pada tahun 2015 OnePlus telah berhasil masuk ke dalam top market leader di India dengan
mengalahkan beberapa merek-merek besar lainnya seperti LG, Lenovo, Huawei dan Vivo. Pada
tahun 2017 Q2, OnePlus berhasil menembus pimpinan penjualan di India dengan penjualan

sebesar 57% berdasarkan International Data Corporation's (IDC). Itu adalah hasil yang luar biasa
bagi sebuah perusahaan yang masih cukup muda umurnya ini.

Gambar 2 Smartphone Market Share 2017 Q2
(Sumber: IDC, 2017)
2

Dari data di atas bisa dilihat bahwa terdapat kenaikan yang cukup signifikan oleh OnePlus.
hal tersebut dikarenakan terus dijaganya kualitas baik itu produk dan juga layanan purna jual dari
OnePlus dengan mengandalkan komunitas online yang akan terus memberikan keluhan maupun
saran untuk OnePlus sendiri. Strategi tersebut berhasil digunakan oleh OnePlus dan memberikan
pengalaman tersendiri bagi para pengguna seperti istimewa dan seperti dibawa terhadap
kemajuan OnePlus dari masa ke masa. Dari sisi produknya pun, OnePlus terus memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada di smartphone sebelumnya dengan memberikan
pembaharuan ataupun kejutan-kejutan yang ada pada smartphone keluaran selanjutnya.
OnePlus yang selalu mengusung teknologi terbaru pada produknya ini terus memberikan produk
terbaik dan pengalaman terbaik bagi para penggunanya.
2. Landasan Teori
2.1. Strategi Diferensiasi
Philip Kotler (1999), memberikan definisi dari diferensiasi sebagai berikut: “Diferensiasi

adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran
perusahaan dari penawaran pesaing”.
Strategi diferensiasi adalah suatu strategi yang dapat memelihara loyalitas pelanggan di
mana dengan menggunakan strategi diferensiasi, pelanggan mendapat nilai lebih dibandingkan
dengan produk lainnya. Aaker dan Jummaini menyatakan bahwa strategi diferensiasi yang
sukses haruslah strategi yang mampu:
1.
Menghasilkan nilai pelanggan,
2.
Memunculkan persepsi yang bernilai khas dan baik serta,
3.
Tampil sebagai wujud berbeda yang sulit untuk ditiru.
Esensi dari strategi diferensiasi adalah perusahaan dapat memberikan perbedaan yang lebih
unik dari pada pesaing, sehingga dengan perbedaan itu konsumen memiliki nilai yang lebih
tinggi, dan menciptakan competitive advantage yang baik dan berkelanjutan secara long-term
atau jangka panjang bagi kelangsungan hidup perusahaan.
2.2. Strategi Manajemen Kualitas
2.2.1. Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas adalah "sebuah sistem manajemen strategis terpadu yang melibatkan
semua staf dan menggunakan metode-metode kualitatif dan kuantitatif untuk terus meningkatkan

proses-proses di dalam organisasi demi memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan-harapan
pelanggan".
Secara konseptual, manajemen kualitas dapat diterapkan baik pada barang maupun jasa,
karena yang ditekankan dalam penerapan manajemen kualitas adalah peningkatan sistem
kualitas.
Pada dasarnya proses industri harus dipandang sebagai suatu peningkatan terus menerus
(continuous industrial process improvement), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ideide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi
kepada konsumen. Seterusnya, berdasarkan informasi sebagai umpan-balik yang dikumpulkan
dari pengguna produk (pelanggan) itu dapat dikembangkan ide-ide kreatif untuk menciptakan
produk baru atau memperbaiki produk lama beserta proses produksi yang ada saat ini.
2.2.2. Elemen Pokok Manajemen Kualitas
Terdapat 2 elemen pokok yang ada dalam manajemen kualitas, yaitu:
1. Jaminan Kualitas
Untuk menjaga kualitas produk dan pelayanan di atas tingkat tertentu. Kualitas yang
dibutuhkan oleh pelanggan akan dipastikan pada tahap-tahap memperoleh bahan baku,
pembuatan, penerimaan order/penjualan, logistic, penggunaan oleh pelanggan dan pembuangan.
2. Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan kualitas semua pekerjaan. Identifikasi kebutuhan pelanggan,
perencanaan/desain, pengembangan produk baru, peningkatan pekerjaan termasuk dalam
proses produksi, dan kesungguhan merespons komplain/keluhan.

3

Proses produksi dan pengiriman produk dengan memuaskan pelanggan (quality assurance)
dan membuat pengembangan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan baru dari
pelanggan dan menanggulangi semua masalah yang terjadi (problem resolution) merupakan dua
elemen pokok dalam manajemen kualitas.
2.3. Six Sigma
2.3.1. Pengertian Six Sigma
Six sigma terdiri dari dua kata yaitu Six yang berarti enam dan sigma yang berarti sebuah
simbol atau lambang standar deviasi yang lebih dapat diartikan sebagai ukuran satuan dalam
statistik yang melambangkan kemampuan suatu proses dan ukuran suatu nilai sigma.
Pengertian six sigma secara umum adalah sebuah proses bisnis yang dapat dikaitkan
dengan sebuah kinerja, yang di mana sebuah kinerja harus ditingkatkan dalam sebuah
perusahaan. Kinerja dapat ditingkatkan dengan cara mendesain dan memonitor kegiatan bisnis
setiap hari untuk mengurangi hingga menghindari kecacatan dan sumber daya yang tersedia
pada saat dibutuhkan oleh konsumen, hal tersebut dilakukan demi mencapai sebuah kepuasan
dari konsumen,
Six sigma memiliki artian yang sangat luas dan memiliki beberapa artian dari beberapa
sumber, yaitu strategi Six Sigma merupakan metode sistematis yang menggunakan
pengumpulan data dan analisis statistik untuk menentukan sumber-sumber variasi dan cara-cara

untuk menghilangkannya (Harry dan Scroeder, 2000).
2.3.2. Metodologi Six Sigma
Pendekatan metode six sigma yang dibutuhkan untuk melakukan peningkatan terus menerus
yaitu pendekatan yang sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan dan fakta dengan
menggunakan peralatan, pelatihan dan pengukuran, sehingga semua kebutuhan pelanggan
dapat terpenuhi.
Terdapat pendekatan yang digunakan dalam pendekatan metode six sigma, yaitu sebagai
berikut:
DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control)
Metodologi DMAIC digunakan pada saat sebuah perusahaan sudah terdapat sebuah produk jadi
atau produk yang masih dalam tahap proses, namun belum mencapai spesifikasi yang
dibutuhkan oleh pelanggan. Berikut adalah penjelasan dari metodologi DMAIC:
1. Define, menentukan tujuan proyek dan ekspektasi pelanggan.
2. Measure, mengukur proses untuk dapat
mengalami perbaikan.

menentukan kinerja sekarang atau sebelum

3. Analyze, menganalisis dan menentukan akar permasalahan dari suatu cacat atau kegagalan.
4. Improve, memperbaiki proses menghilangkan atau mengurangi jumlah cacat atau kegagalan.

5. Control, mengawasi kinerja proses yang akan datang setelah mengalami perbaikan.
Ada lima tahap atau langkah dasar dalam menerapkan strategi Six Sigma ini yaitu Define Measure - Analyze - Improve - Control (DMAIC), di mana tahapannya merupakan tahapan yang
berulang atau membentuk siklus peningkatan kualitas dengan Six Sigma. Siklus DMAIC dapat
digambarkan sebagai berikut:

4

Gambar 3 Siklus DMAIC
(Sumber: Pende, 2000)
2.3.3. Langkah-langkah Six Sigma
Defin
e

Meas
ure

Analy
ze

Impro

ve

Contr
ol

Gambar 4 Langkah Six Sigma
1. Define (D)
Langkah ini adalah langkah operasional awal dalam program peningkatan kualitas six sigma. Pada
tahap define ada 2 hal yang perlu dilakukan yaitu:
1. Mendefinisikan proses inti perusahaan
Proses inti adalah suatu rantai tugas, biasanya mencakup berbagai departemen atau fungsi
yang mengirimkan nilai (produk, jasa, dukungan, informasi) kepada para pelanggan
eksternal. Dalam hal pemilihan tema Six Sigma pertama-tama yang dilakukan adalah
mempertimbangkan dan menjelaskan tujuan dari suatu proses inti akan dievaluasi. (Pende,
2000).
2. Mendefinisikan kebutuhan spesifik pelanggan
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi pemain paling penting didalam semua proses,
yakni pelanggan, pelanggan bisa internal maupun eksternal adalah tugas Black Belt dan tim
untuk menentukan dengan baik apa yang diinginkan pelanggan eksternal. Pekerjaan ini
membuat suara pelanggan (voice to customer VOC) menjadi hal yang menantang. Dalam hal

mendefinisikan kebutuhan spesifik dari pelanggan adalah memahami dan membedakan
diantara dua kategori persayaratan kritis, yaitu persyaratan output dan persyaratan
pelayanan. (Pende, 2000).
2. Measure (M)
Dalam langkah yang kedua dalam tahapan operasional pada program peningkatan kualitas
Six Sigma terdapat 3 hal pokok yang dilakukan, salah satunya adalah: (Vincent Gaspersz, 2002:
72-198).
Mengembangkan rencana pengumpulan data
Pada dasarnya pengukuran karakteristik kualitas dapat dilakukan pada tiga tingkat, yaitu:
Rencana pengukuran tingkat proses, adalah mengukur setiap langkah atau aktivitas dalam
proses dan karakteristik kualitas input yang diserahkan oleh pemasok yang mengendalikan dan
mempengaruhi karakteristik kualitas output yang diinginkan. Tujuan dari pengukuran ini adalah
mengidentifikasi setiap perilaku yang mengatur setiap langkah dalam proses.
Pengukuran tingkat output, mengukur karakteristik kualitas output yang dihasilkan suatu
proses dibandingkan dengan karakteristik kualitas yang diinginkan pelanggan.
Rencana pengukuran tingkat outcome, mengukur bagaimana baiknya suatu produk atau jasa itu
memenuhi kebutuhan spesifik dari pelanggan. Jadi pada tingkat ini adalah mengukur kepuasan

5

pelanggan dalam menggunakan produk dan/atau jasa yang diserahkan kepada pelanggan.
(Vincent Gaspersz, 2002: 96).
3. Analyze (A)
Analyze merupakan langkah operasional ketiga dalam program peningkatan kualitas. Pada
tahap ini, tiga hal yang perlu dilakukan, salah satunya adalah:
Menentukan stabilitas dan kemampuan proses
Proses industri harus dipandang sebagai suatu peningkatan terus-menerus, yang dimulai dari
sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk (barang dan/atau jasa),
pengembangan produk, proses produksi, sampai kepada 13 distribusi kepada pelanggan.
Berdasarkan informasi sebagai umpan balik yang dikumpulkan dari pengguna produk itu dapat
dikembangkan ide untuk menciptakan produk baru atau memperbaiki produk lama beserta
proses produksinya.
4. Improve (I)
Setelah sumber-sumber dan akar penyebab masalah kualitas teridentifikasi, maka perlu
dilakukan penetapan rencana tindakan untuk melakukan peningkatan kualitas Six Sigma. Pada
dasarnya rencana-rencana tindakan akan mendeskripsikan tentang alokasi sumber-sumber daya
serta prioritas dan/atau alternatif yang dilakukan dalam implementasi dari rencana tersebut.
5. Control (C)
Perlu adanya pengawasan untuk meyakinkan bahwa hasil yang diinginkan sedang dalam
proses pencapaian. Hasil dari tahap improve harus diterapkan dalam kurun waktu tertentu untuk
dapat dilihat pengaruhnya terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Pada tahap ini hasil-hasil
peningkatan kualitas didokumentasikan dan disebarluaskan, praktik-praktik terbaik yang sukses
dalam meningkatkan proses distandarisasikan dan disebarluaskan, prosedur-prosedur
didokumentasikan dan dijadikan pedoman kerja standar, serta kepemilikan atau tanggung jawab
ditransfer dari tim Six Sigma kepada pemilik atau penanggung jawab proses.
3. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan pada jurnal ini adalah Kualitatif Deskriptif yang
bertujuan untuk mengungkapkan kejadian, fakta, keadaan juga fenomena dari subjek yang ingin
diangkat. Peneliti ingin menguraikan serta memberikan pandangan yang terjadi terhadap
keadaan yang terjadi pada subjek yang ingin diteliti. Adapun menurut Sugiyono (2005) yang telah
menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas. Penelitian ini melakukan pengambilan primary data dari website
smartphone OnePlus dan secondary data dari jurnal dan artikel bisnis terkait perkembangan
merk OnePlus, smartphone secara global dan teknologi ICT (Information and Communication)
terkini.
4. Analisa Penelitian
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan teori yang dipaparkan di atas, berikut merupakan
analisa yang didapatkan oleh peneliti :




Sebagai market challenger, OnePlus menggunakan strategi diferensiasi melalui penjualan
produk yang eksklusif hanya lewat portal online dan juga dengan bekerja sama dengan
beberapa retailer online dari masing-masing negara, untuk terus meningkatkan competitive
advantage dari perusahaan, agar dapat bersaing dengan merek smartphone lain, dan
menjadi salah satu dari top market leader dengan market share yang terus meningkat.
Hal tersebut terbukti dengan keberhasilan OnePlus belakangan ini. Dilansir dari artikel
berjudul “OnePlus 5T Sold Out Within 5 Minutes in Second Early Access Sale on Amazon
India” yang ditulis oleh Gadget360 tahun 2017, penjualan smartphone terbarunya habis
terjual hanya dalam waktu 5 menit saja pada Amazon India. Hal tersebut membuktikan
bahwa konsumen dari OnePlus terus meningkat dikarenakan kepuasan yang OnePlus
berikan. Itu hasil dari strategi diferensiasi yang diterapkan oleh OnePlus yang memiliki motto
“biggest fans as biggest critics” sebagai penunjang strateginya. Dengan hal tersebut,

6



OnePlus terus meningkatkan kualitas produknya dan terus mendengar masukan dari para
konsumen dan penggemarnya ini.
Adapun alat manajemen strategi Six Sigma pada OnePlus yang digunakan untuk
mengendalikan kualitas tersebut, dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara
keseluruhan terkait kualitas produk adalah sebagai berikut :

Setiap proses development produk dalam satu periode berulang, OnePlus terus
mengendalikan dan meningkatkan kualitas produknya guna meningkatkan competitive advantage
agar terus bersaing dalam perkembangan smartphone. Terkait skema Six Sigma, berikut adalah
proses pengendalian kualitas yang digunakan oleh OnePlus : (Jelaskan kesimpulan dari
chartsnya, contoh ada di bawah).
1. Define
Mendefinisikan proses inti perusahaan
OnePlus mendefinisikan proses inti perusahaannya dengan menjelaskan semua tentang
perusahaan dan lini bisnis yang dijalankan. Dijelaskan kepada setiap anggota perusahaan
mengenai semua produk, jasa dan juga alur bisnis yang dijalankan oleh OnePlus, dengan
tujuan memiliki visi dan misi yang sama mulai dari semua anggota perusahaan sampai
dengan para stake holder yang berada di dalamnya.
Mendefinisikan kebutuhan spesifik pelanggan
Di sini semua tim di OnePlus mendefinisikan semua kebutuhan para konsumen atau
pelanggan akan smartphone pada zaman tersebut. Contoh misalnya pada saat kehadiran
pertama kali OnePlus dengan produk OnePlus One nya, tim OnePlus mendefinisikan setiap
kebutuhan akan manusia (konsumen) akan smartphone. Mulai dari situ, akan terlihat bahwa
semua fitur-fitur yang bisa ditanamkan dan juga semua kemudahan yang dapat dihadirkan
pada smartphone tersebut bisa ter gambarkan. Disusunlah sejumlah keunggulan produk
yang akan diusung oleh OnePlus dalam produknya tersebut, dalam kasus ini adalah OnePlus
One. Dan dinilai bahwa hal tersebut akan membuat pelanggan mendapatkan kepuasannya.
2. Measure
Pada tahap ini, OnePlus menggunakan forum online untuk berdiskusi antar para pengguna
ataupun dengan tim dari OnePlus itu sendiri. Di dalam forum ini bisa berupa kritikan, saran,
dan juga permintaan fitur lainnya yang diminta pada produk keluaran berikutnya. Salah satu
upaya OnePlus dalam tahap ini adalah mengumpulkan setiap data yang masuk, mau berupa
saran, kritikan dan juga permintaan akan fitur-fitur yang diinginkan oleh para pengguna.
Dengan begitu, OnePlus dapat membaca kebutuhan pelanggan secara tepat dan tidak salah
sasaran. Pada kasus ini contohnya pada produk keluaran OnePlus saat ini, yaitu OnePlus
5T. OnePlus 5T hadir sebagaimana kampanyenya pada video teaser nya. OnePlus 5T hadir
karena para fans nya menginginkan smartphone tersebut, setiap fitur yang dihadirkan adalah
hasil evaluasi dari produk sebelumnya dan juga ditambahkan kebutuhan yang ada pada
setiap individu pelanggan. Semua dihadirkan akibat permintaan dari para pengguna atau
fansnya.
Selain itu OnePlus juga memperhatikan sebagaimana growth perusahaannya, apabila semua
sesuai dan juga sejalan dengan growth yang diinginkan maka OnePlus akan terus
melanjutkan pada tahap berikutnya.
3. Analyze
Setelah mendapatkan semua input informasi dari berbagai sumber, OnePlus mulai masuk
dalam tahap produksinya. Mulai menginisiasi produksi smartphone terbarunya tersebut, mulai
dari penerapan konsep yang diinginkan dari para pengguna dan menyatukannya dengan
kemungkinan yang ada. Bagian riset berperan penting dalam tahap ini, bagaimana caranya
menghadirkan sekumpulan fitur yang diinginkan, ditanamkan pada sebuah smartphone yang
memiliki keterbatasan yang ada.
OnePlus juga menganalisa akan pertumbuhan kebutuhan smartphone yang ada, dengan
pertumbuhan smartphone yang terus meningkat OnePlus harus jeli di mana dan bagaimana
7

cara memasarkan produknya ini, OnePlus memilih India sebagai lokasi yang tepat untuk
terus mengembangkan perusahaannya ini, seperti yang dilansir pada artikel dengan judul
“OnePlus is the Fastest Growing Premium Smartphone in India - Doubled Market Share
During 2017 Q3” oleh BusinessWireIndia pada tahun 2017.
4. Improve
Masuk ke tahap berikutnya, setelah setiap konsep dan rencana implementasi sudah matang,
produksi smartphone pun mulai naik produksi. Setiap perubahan dari produk-produk yang
ada mengalami perbaikan dari produk-produk sebelumnya, hal ini harus dilakukan agar
OnePlus terus bisa mengikuti perkembangan industri smartphone saat ini, dan bisa menjadi
market leader pada industri ini. Seperti yang dilansir pada artikel yang berjudul “OnePlus
gains over 50% of Indian smartphone market share in Q2” oleh The Hindu Business Line
pada tahun 2017, bahwa OnePlus berhasil mengungguli beberapa merk lain pada market
share smartphone di India. Nilai yang signifikan dari sebelumnya, OnePlus mendapatkan
57% market share, di atas Apple yang mendapatkan 38% dan Samsung hanya 4%. Ini
sebuah hasil yang baik bagi OnePlus.
5. Control
Tahap ini sangat penting, karena tahap ini lah yang berperan penting dalam perkembangan
OnePlus. Kontrol yang baik harus dilakukan pada setiap anggota perusahaan. Proses
pengontrolan juga terus dipantau mulai dari diskusi online di forum maupun setiap keluhan
yang datang dari para pengguna ke service center OnePlus itu sendiri. Ini juga menjadi
sebuah tahap yang penting yang berhubungan dengan tahap Measure dan juga Improve.
Pengontrolan setiap produk dan juga bagaimana bisnis dari smartphone ini bisa terus
berjalan.
Begitu juga para Stakeholder harus jeli dengan perkembangan dunia smartphone ke
depannya, harus jeli melihat lini bisnis ini akan berkembang dengan baik ataukah memang
harus mulai menekan jumlah produksi untuk alasan tertentu. Kontrol daripada pengguna juga
harus terus diperhatikan, di mana produksi harus ditingkatkan yang bertujuan berimbang
dengan tingkat kebutuhan atau di mana produksi harus ditekan karena kebutuhannya
memang tidak begitu tinggi.
5. Penutup
Penjualan OnePlus dari tahun ke tahun menunjukkan adanya kenaikan setiap rilisnya produk
baru. Hal ini disebabkan oleh kualitas produk yang terjaga, juga adanya community dalam
OnePlus yang selalu responsif dan aktif, yang digunakan sebagai tempat riset bagi pihak RnD
OnePlus untuk mengetahui produk apa yang diinginkan oleh konsumen sekaligus peningkatan
kualitas.
Proses Six Sigma yang dilalui oleh OnePlus sendiri sudah baik, hanya saja ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan seperti penentuan harga dan juga waktu untuk peluncuran produk.
Sebaiknya harga yang ditetapkan untuk sebuah produk terbarunya harus dilihat dan
dibandingkan dengan keunggulan yang ada pada produk tersebut. Agar harga yang pas dirasa
cocok untuk semua fans yang setia memberikan masukan untuk OnePlus agar bisa lebih
berkembang lagi ke depannya. Untuk waktu peluncuran produk barunya sendiri, harus
dipertimbangkan dengan matang agar tidak terlalu dirasa cepat atau memiliki jarak yang pendek
dari peluncuran produk terbaru dari produk sebelumnya, sepertinya 1 tahun adalah waktu yang
dirasa cukup untuk setiap peluncuran produk terbaru dari OnePlus ini, agar tidak terlalu sering
pergantian yang diberikan, agar para fans pun tidak begitu merasa sia-sia apabila membeli
produknya.
Ditambah lagi mungkin sebagai kontrol dan improve nya OnePlus harus terus memberikan
beberapa kejutan-kejutan yang diberikan kepada fans nya. Agar kesan eksklusif terus dipegang
oleh smartphone merk OnePlus ini.

8

6. Daftar Pustaka
Amanda, Fitria (2017). Strategi Diferensiasi. Dikutip dari:
http://www.eko-faiqurridho.com/2017/06/Differentiation-Strategy.html
Bhagat, htesh Raj (2016). Consumer loyalty boosting organic growth: OnePlus co-founder Carl
Pei. Dikutip dari:
https://economictimes.indiatimes.com/opinion/interviews/consumer-loyalty-boosting-organicgrowth-oneplus-co-founder-carl-pei/articleshow/53459957.cms
BusinessWireIndia (2017). OnePlus is the Fastest Growing Premium Smartphone in India Doubled Market Share During 2017 Q3. Dikutip dari:
http://businesswireindia.com/news/fulldetails/oneplus-is-fastest-growing-premium-smartphoneindia-doubled-market-share-during-2017-q3/55776
Cerira (2015). Di 2017, India Jadi Pasar Smartphone Terbesar Kedua di Dunia. Dikutip dari:
http://www.jagatreview.com/2015/07/di-2017-india-jadi-pasar-smartphone-terbesar-kedua-didunia/
Gadget360 (2017). OnePlus 5T Sold Out Within 5 Minutes in Second Early Access Sale on
Amazon India. Dikutip dari:
https://gadgets.ndtv.com/mobiles/news/oneplus-5t-sold-out-within-5-minutes-in-second-earlyaccess-sale-on-amazon-india-1779595
Krisnadi, Iwan (2017). Project Management
Merriman, Chris (2017). OnePlus 5 has 'sold out' everywhere fuelling rumours of a OnePlus 5T.
Dikutip dari:
https://www.theinquirer.net/3019253
Metasari, Nur (2008). Konsep Six Sigma. Dikutip dari:
https://qualityengineering.wordpress.com/tag/konsep-six-sigma/
Rao, Chethan (2017). OnePlus 5 breaking records already: 3x higher sales than the OnePlus 3T.
Dikutip dari:
http://www.techradar.com/news/oneplus-5-breaking-records-already-3x-higher-sales-than-theoneplus-3t
Statista (2017). Number of smartphone users* in top 15 countries worldwide, as of April 2017 (in
millions). Dikutip dari:
https://www.statista.com/statistics/748053/worldwide-top-countries-smartphone-users/
Tech Desk (2016). Premium smartphone segment grows, OnePlus emerges as big winner: CMR.
Dikutip dari:
http://indianexpress.com/article/technology/mobile-tabs/premium-smartphone-segment-growsOnePlus-emerges-as-big-winner-cmr/
Valecha, Urvashi & Thomas, K Thomas (2017). India will be OnePlus’ second headquarters in 5
years, says CEO. Dikutip dari:
http://www.thehindubusinessline.com/info-tech/india-will-be-oneplus-second-headquarters-in-5years-says-ceo/article9733666.ece
Venkatraman, Aarti (2017). How OnePlus India Plans To Leverage ‘Never Settle’ To Build A
Premium O2O Smartphone Experience For Indian Users. Dikutip dari:
https://inc42.com/startups/chinas-oneplus-india-smartphone/
Wijaya (2008). Manajemen Kualitas. Dikutip dari:
https://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-management/

9

(2013). Kualitas dan Manajemen Kualitas. Dikutip dari:
https://tariecliple.wordpress.com/2013/05/04/kualitas-dan-manajemen-kualitas/
(2017). OnePlus gains over 50% of Indian smartphone market share in Q2. Dikutip dari:
http://www.thehindubusinessline.com/news/one-plus-covers-over-50-of-indian-smartphonemarket-share-in-q2/article9886561.ece

10