Lembaga Pemerintahan Daerah Dalam Sistem

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pemerintahan suatu negara akan berjalan dengan
baik

apabila

didukung

oleh

lembaga-lembaga

negara

yang

saling

berhubungan satu sama lain dalam kesatuan untuk mewujudkan nilai-nilai

kebangsaan sesuai dengan kedudukan, peran, kewenangan dan tanggung
jawabnya masing-masing. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi yang dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah
kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota mempunyai
lembaga pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Perangkat
Daerah adalah organisasi atau lembaga pada Pemerintah Daerah yang
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan di daerah. Lembaga pemerintahan daerah memiliki kedudukan
yang penting dalam sistem pemerintahan Negara Indonesia. Oleh karena itu,
perlu diketahui bagaimana struktur dan fungsi lembaga pemerintahan daerah
ini karena sebagai warga negara kita memiliki kewajiban untuk ikut
mengawasi jalannya pemerintahan, khususnya pemerintahan daerah kita
sendiri. Apalagi pada saat ini daerah sudah memiliki otonomi sehingga
lembaga pemerintahan daerah memiliki posisi yang benar-benar penting
dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan daerah.
Hal inilah yang melatarbelakangi saya sebagai penulis untuk
membahas

mengenai


lembaga

pemerintahan

daerah

dalam

sistem

pemerintahan Negara Indonesia di dalam makalah ini agar pembaca
mendapatkan pengetahuan mengenai lembaga pemerintahan daerah yang
memiliki peran, kedudukan serta fungsi yang penting di dalam jalannya
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di daerah.

1|Lembaga Pemerintahan Daerah dalam Sistem
Pemerintahan Indonesia

B. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Sistem Pemerintahan di Indonesia ?

2. Apa pengertian lembaga negara Indonesia menurut UUD 1945 hasil
amandemen ?
3. Bagaimana Sistem Pemerintahan Daerah di Indonesia dalam kaitannya
dengan Sistem Pemerintahan Indonesia ?
4. Apa saja yang termasuk kedalam lembaga Pemerintahan Daerah?

C. TUJUAN PENULISAN
Melalui penulisan makalah ini tujuan yang ingin dicapai yaitu agar
pembaca mendapatkan pengetahuan mengenai lembaga pemerintahan daerah
yang memiliki peran, kedudukan serta fungsi yang penting di dalam jalannya
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di daerah.

BAB II
2|Lembaga Pemerintahan Daerah dalam Sistem
Pemerintahan Indonesia

PEMBAHASAN
A. Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem berarti suatu keseluruhan yang terdiri atas beberapa bagian
yang mempunyai hubungan fungsional. Pemerintahan adalah pemerintah

atau lembaga-lembaga Negara yang menjalankan segala tugas pemerintah
baik sebagai lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Sistem
pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas
berbagai komponen pemerintahan yang bekerja dalam hubungan saling
berkaitan dan saling memengaruhi dalam pencapaian tujuan dan fungsi
pemerintahan.
Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, negara Indonesia adalah
negara kesatuan yang berbentuk republik. Maka dapat disimpulkan bahwa
bentuk

negara

pemerintahannya

Indonesia
adalah

adalah
republik.


kesatuan,
Presiden

sedangkan
Republik

bentuk
Indonesia

memegang kekuasaan sebagai pemerintahan menurut Undang-Undang
Dasar. Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut
sistem pemerintahan presidensial. Ciri-ciri dari sistem pemerintahan
presidensial adalah sebagai berikut.
1. Penyelenggara negara berada di tangan presiden. Presiden adalah
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih
oleh parlemen, tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan
majelis.
2. Kabinet

(dewan


menteri)

dibentuk

oleh

presiden.

Kabinet

bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif.
3. Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen. Hal itu
dikarenakan presiden tidak dipilih oleh parlemen.
4. Presiden tidak dapat dibubarkan parlemen seperti dalam sistem
parlementer.
5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga
perwakilan. Anggota parlemen dipilih oleh rakyat.
3|Lembaga Pemerintahan Daerah dalam Sistem
Pemerintahan Indonesia


6. Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas.
Wilayah negara terbagi dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk

pemerintahan

adalah

republik,

sedangkan

sistem

pemerintahan presidensial.
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan.
Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam satu

paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab
kepada presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota
dewan merupakan anggota MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif
dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan
peradilan dibawahnya.
Sistem pemerintahan Indonesia merupakan satu kesatuan, mulai
dari Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi
sampai pada pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota.
B. Sistem Pemerintahan Daerah di Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah
Provinsi. Daerah Provinsi itu dibagi lagi atas daerah Kabupaten dan
daerah Kota. Setiap daerah Provinsi, daerah Kabupaten, dan daerah Kota
mempunyai Pemerintahan Daerah yang diatur dengan undang-undang.
Pemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara Pemerintahan
Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

4|Lembaga Pemerintahan Daerah dalam Sistem
Pemerintahan Indonesia

Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
1945.
Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan
Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
Perangkat Daerah adalah organisasi atau lembaga pada pemerintah daerah
yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Pada Daerah Provinsi,
Perangkat Daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan
Lembaga Teknis Daerah. Pada Daerah Kabupaten/Kota, Perangkat
Daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis
Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan. Perangkat Daerah dibentuk oleh
masing-masing Daerah berdasarkan pertimbangan karakteristik, potensi,
dan kebutuhan Daerah. Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah setempat dengan berpedoman kepada Peraturan
Pemerintah. Pengendalian organisasi perangkat daerah dilakukan oleh
Pemerintah


Pusat

untuk

Provinsi

dan

oleh

Gubernur

untuk

Kabupaten/Kota dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Formasi
dan persyaratan jabatan perangkat daerah ditetapkan dengan Peraturan
Kepala Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh
Undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat. Urusan

pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat meliputi :
1. politik luar negeri;
2. pertahanan;
3. keamanan;
4. yustisi;
5. moneter dan fiskal nasional; dan
6. agama

5|Lembaga Pemerintahan Daerah dalam Sistem
Pemerintahan Indonesia

Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dibagi berdasarkan
kriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan
keserasian hubungan antar susunan pemerintahan. Urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, yang diselenggarakan
berdasarkan kriteria di atas terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.
Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi
merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi 16 buah urusan.
Urusan pemerintahan provinsi yang bersifat pilihan meliputi urusan
pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi
unggulan daerah yang bersangkutan.
Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluasluasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintahan daerah
dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan
dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya.
Hubungan tersebut meliputi hubungan wewenang, keuangan, pelayanan
umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya.
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam,
dan sumber daya lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan
wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam
dan sumber daya lainnya menimbulkan hubungan administrasi dan
kewilayahan antar susunan pemerintahan. Penyelenggaraan pemerintahan
daerah kabupaten atau daerah kota yang terdiri atas pemerintah daerah
kabupaten atau kota dan DPRD kabupaten atau kota.
Dalam

menyelenggarakan

pemerintahan,

pemerintah

pusat

menggunakan asas desentralisasi, tugas pembantuan, dan dekonsentrasi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam menyelenggarakan
pemerintahan daerah, pemerintahan daerah menggunakan asas otonomi
6|Lembaga Pemerintahan Daerah dalam Sistem
Pemerintahan Indonesia

dan tugas pembantuan. Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah
mempunyai hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban tersebut diwujudkan
dalam bentuk rencana kerja pemerintahan daerah dan dijabarkan dalam
bentuk pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam
sistem pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah
dimaksud dilakukan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib,
adil, patut, dan taat pada peraturan perundang-undangan. Setiap daerah
dipimpin oleh kepala pemerintah daerah yang disebut kepala daerah.
Kepala daerah untuk provinsi disebut gubernur, untuk kabupaten
disebut bupati dan untuk kota adalah wali kota. Kepala daerah dibantu
oleh satu orang wakil kepala daerah, untuk provinsi disebut wakil
Gubernur, untuk kabupaten disebut wakil bupati dan untuk kota disebut
wakil wali kota. Kepala dan wakil kepala daerah memiliki tugas,
wewenang dan kewajiban serta larangan. Kepala daerah juga mempunyai
kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan
daerah kepada Pemerintah, dan memberikan laporan keterangan
pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat. Gubernur
yang karena jabatannya berkedudukan juga sebagai wakil pemerintah
pusat di wilayah provinsi yang bersangkutan, dalam pengertian untuk
menjembatani dan memperpendek rentang kendali pelaksanaan tugas dan
fungsi Pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan

urusan

pemerintahan

pada

strata

pemerintahan

kabupaten dan kota. Dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah
pusat sebagaimana dimaksud, Gubernur bertanggung jawab kepada
Presiden.
Pemerintah daerah bersama-sama DPRD mengatur (regelling)
urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya. Pemerintah
daerah mengurus (bestuur) urusan pemerintahan daerah yang menjadi
kewenangannya. Pemerintah daerah wajib menyebarluaskan Perda yang
7|Lembaga Pemerintahan Daerah dalam Sistem
Pemerintahan Indonesia

telah diundangkan dalam Lembaran Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
yang telah diundangkan dalam Berita Daerah.
Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang bersumber
dari Pemerintah, pemerintah daerah lain, lembaga keuangan bank,
lembaga keuangan bukan bank, dan masyarakat untuk membiayai
penyelenggaraan

pemerintahan

daerah.

Pemerintah

daerah

dapat

melakukan pinjaman yang berasal dari penerusan pinjaman hutang luar
negeri dari Menteri Keuangan atas nama Pemerintah setelah memperoleh
pertimbangan Menteri Dalam Negeri. Perjanjian penerusan pinjaman
tersebut dilakukan antara Menteri Keuangan dan Kepala Daerah.
Pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD dapat menerbitkan
obligasi

daerah

penerimaan

untuk

daerah.

membiayai
Pemerintah

investasi
daerah

yang
dalam

menghasilkan
meningkatkan

perekonomian daerah dapat memberikan insentif dan/atau kemudahan
kepada masyarakat dan/atau investor yang diatur dalam Perda dengan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal pada suatu
Badan Usaha Milik Pemerintah dan/atau milik swasta. Penyertaan modal
tersebut dapat ditambah, dikurangi, dijual kepada pihak lain, dan/atau
dapat dialihkan kepada badan usaha milik daerah. Pemerintah daerah
dapat memiliki BUMD yang pembentukan, penggabungan, pelepasan
kepemilikan, dan/atau pembubarannya ditetapkan dengan Perda yang
berpedoman pada peraturan perundangundangan.
Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan guna
membiayai kebutuhan tertentu yang dananya tidak dapat disediakan
dalam satu tahun anggaran. Pengaturan tentang dana cadangan daerah
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

8|Lembaga Pemerintahan Daerah dalam Sistem
Pemerintahan Indonesia

Pemerintah daerah wajib melaporkan posisi surplus/defisit APBD
kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan setiap semester
dalam tahun anggaran berjalan. Pemerintah daerah mengajukan
rancangan Perda tentang perubahan APBD, disertai penjelasan dan
dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD.
Pemerintah

daerah

dapat

membentuk

badan

pengelola

pembangunan di kawasan perdesaan yang direncanakan dan dibangun
menjadi kawasan perkotaan. Pemerintah daerah mengikutsertakan
masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan pembangunan, dan pengelolaan kawasan perkotaan

C. Lembaga Pemerintahan Daerah
Lembaga adalah proses yang terstruktur, yang digunakan orang
untuk menyelenggarakan kegiatannya. Jadi lembaga pemerintahan daerah
adalah sistem aturan atau proses yang terstruktur, yang digunakan untuk
menyelenggarakan

pemerintahan

daerah.

Sistem

aturan

ini lalu

dikonkritkan menjadi organisasi. Jadi, organisasi adalah wujud konkrit
lembaga yang bersifat abstrak. Melalui wujud organisasi inilah, lembaga
pemerintahan daerah menjalankan kegiatannya untuk mencapai tujuan.
Masing-masing lembaga daerah menjalankan peranannya sesuai
dengan kedudukan, tugas pokok, dan fungsinya dalam sistem administrasi
negara Indonesia. Selanjutnya akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai
lembaga-lembaga pemerintahan daerah ini.

A. Kepala Daerah
Kepala

daerah

adalah

pimpinan

lembaga

yang

melaksanakan peraturan perundangan. Dalam wujud konkritnya,
lembaga pelaksana kebijakan daerah adalah organisasi pemerintahan.
Kepala daerah provinsi disebut gubernur, kepala daerah kabupaten
disebut bupati, dan kepala daerah kota disebut walikota. Kepala
daerah memiliki tugas, wewenang dan kewajiban serta larangan.
9|Lembaga Pemerintahan Daerah dalam Sistem
Pemerintahan Indonesia

Kepala daerah juga mempunyai kewajiban untuk memberikan
laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah,
dan memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada
DPRD,

serta

menginformasikan

laporan

penyelenggaraan

pemerintahan daerah kepada masyarakat. Dalam UU No. 32/2004
pasal 25sampai 26 Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Kepala Daerah
(baik daerah provinsi maupun kabupaten/kota) ditentukan sebagai
berikut :
a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;
b. mengajukan rancangan Perda;
c. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama
DPRD;
d. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD
kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama;
e. mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah;
f. mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat
menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan; dan
g. melaksanakan tugas dan kewajiban lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Wakil kepala daerah mempunyai tugas :
a. membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan
daerah;
b. membantu kepala daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan
instansi vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan/atau
temuan hasil pengawasan aparat pengawasan, melaksanakan
pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta mengupayakan
pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan lingkungan
hidup;
10 | L e m b a g a P e m e r i n t a h a n D a e r a h d a l a m S i s t e m
Pemerintahan Indonesia

c. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan
kabupaten dan kota bagi wakil kepala daerah provinsi;
d. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di
wilayah kecamatan, kelurahan dan/atau desa bagi wakil kepala
daerah kabupaten/kota;
e. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah
dalam menyelenggarakan kegiatan pemerintah daerah;
f. melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang
diberikan oleh kepala daerah; dan
g. melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala
daerah berhalangan.
Dalam

melaksanakan

tugasnya

wakil

kepala

daerah

bertanggung jawab kepada kepala daerah. Apabila kepala daerah
meninggal dunia, berhenti, diberhentikan atau tidak dapat melakukan
kewajibannya selama 6 bulan secara terus-menerus dalam masa
jabatannya, wakil kepala daerah menggantikan kepala daerah sampai
habis masa jabatannya.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, kepala daerah
dan wakil kepala daerah mempunyai kewajiban :
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
UUD 1945, serta mempertahankan dan memlihara keutuhan
NKRI;
b. meningkatkan kesejahteraan rakyat;
c. melaksanakan kehidupan demokrasi;
d. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat;
e. menaati

dan

menegakkan

seluruh

peraturan

perundang-

undangan;
f. menjaga

etika

dan

norma

dalam

menyelenggarakan

pemerintahan daerah;
11 | L e m b a g a P e m e r i n t a h a n D a e r a h d a l a m S i s t e m
Pemerintahan Indonesia

g. memajukan dan mengembangkan daya saing daerah;
h. melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;
i. melaksanakan

dan

mempertanggungjawabkan

pengelolaan

keuangan daerah;
j. menjalin hubungan kerja seluruh instansi vertikal di daerah dan
semua perangkat daerah;
k. menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan
daerah di hadapan rapat paripurna DPRD.
UU No. 32/2004 pasal 29 mengatur tentang pemberhentian
kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah. Kepala daerah dan/atau
wakil kepala daerah berhenti karena :
a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri;
c. diberhentikan karena :
a) berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pejabat yang
baru;
b) tidak dapat melaksanakan tugasnya secara berkelanjutan
atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 bulan;
c) tidak lagi memenuhi syarat sebagai kepala daerah dan/atau
wakil kepala daerah;
d) dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan kepala daerah
dan/atau wakil kepala daerah;
e) tidak melaksanakan kewajiban kepala daerah dan/atau wakil
kepala daerah;
f) melanggar larangan bagi kepala daerah dan/atau wakil
kepala daerah.
Kepala daerah terbagi menjadi Kepala Daerah Pemerintah
Provinsi, Kepala Daerah Pemerintah Kabupaten dan Kepala
Daerah Pemerintah Kota.
12 | L e m b a g a P e m e r i n t a h a n D a e r a h d a l a m S i s t e m
Pemerintahan Indonesia

1. Kepala Daerah Pemerintah Provinsi
Untuk daerah provinsi, lembaga pelaksana kebijakan
daerah adalah pemerintah provinsi yang dipimpin oleh
gubernur. Dalam menjalankan tugasnya gubernur dibantu oleh
perangkat pemerintah provinsi. Gubernur dan perangkatnya ini
disebut birokrat/perangkat pemerintah provinsi.
Gubernur adalah kepala daerah otonom sekaligus kepala
wilayah administrasi. Sebagai kepala daerah otonom gubernur
adalah kepala pemerintah daerah provinsi, yang bertanggung
jawab kepada rakyat daerah setempat.

Sedangkan sebagai

kepala wilayah administrasi (local state government), gubernur
adalah wakil pemerintah pusat di wilayah administrasi provinsi
yang bersangkutan. Adanya kedudukan ganda pada gubernur
tersebut karena pemerintah pusat menyerahkan kewenangan
(desentralisasi) kepada daerah provinsi dan melimpahkan
kewenangan (dekonsentrasi) kepada gubernur selaku wakil
pemerintah.
Dalam statusnya sebagai kepala daerah otonom, gubernur
dan

perangkatnya

adalah

pelaksana

kebijakan

daerah.

Sedangkan dalam kedudukannya sebagai kepala wilayah
administrasi, gubernur dan perangkatnya adalah pelaksana
kebijakan pemerintah pusat.
Menurut UU No. 32/2004 pasal 38, gubernur dalam
kedudukan sebagai wakil pemerintah pusat memiliki tugas dan
wewenang sebagai berikut :
1. pembinaan

dan

pengawasan

penyelenggaraan

pemerintahan daerah kabupaten/kota;
2. koordinasi penyelenggaraan urusan Pemerintah di daerah
provinsi dan kabupaten/kota;
3. koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
tugas pembantuan di daerah provinsi dan kabupaten/kota.
13 | L e m b a g a P e m e r i n t a h a n D a e r a h d a l a m S i s t e m
Pemerintahan Indonesia

Dalam kedudukannya tersebut, Gubernur bertanggung
jawab kepada Presiden.
2. Kepala Daerah Pemerintah Kabupaten
Lembaga pelaksana kebijakan daerah kabupaten adalah
pemerintah kabupaten yang dipimpin oleh bupati. Pemerintah
kabupaten yang daerahnya termasuk ke dalam suatu provinsi
tertentu merupakan daerah otonom di bawah koordinasi
pemerintah provinsi yang bersangkutan.
Pemerintah kabupaten dipimpin oleh bupati. Bupati dan
aparatnya adalah pelaksana kebijakan daerah kabupaten.
Daerah kabupaten adalah daerah otonom penuh, karena hanya
berasaskan desentralisasi. Kabupaten bukanlah bawahan dari
provinsi. Kabupaten maupun kota merupakan daerah otonom
yang diberi wewenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahannya sendiri. Dalam menjalankan tugasnya bupati
dibantu oleh wakil bupati. Masa jabatan bupati adalah 5 tahun.
3. Kepala Daerah Pemerintahan Kota
Seperti halnya pemerintah kabupaten, pemerintah kota juga
bukan bawahan pemerintah provinsi. Pemerintah kota adalah
daerah otonom lain di bawah koordinasi pemerintah provinsi.
Walikota dan perangkatnya adalah pelaksana kebijakan
daerah kota yang dibuat bersama DPRD Kota. Kedudukan
walikota adalah sebagai kepala pemerintahan kota yang
bertugas melaksanakan kebijakan daerah kota dan peraturan
perundangan lain yang menjadi kewajibannya.

B. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan
berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah.
14 | L e m b a g a P e m e r i n t a h a n D a e r a h d a l a m S i s t e m
Pemerintahan Indonesia

DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. DPRD
mempunyai tugas dan wewenang. DPRD mempunyai hak interpelasi,
hak angket dan hak menyatakan pendapat.
Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan
hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan.
Kedudukan yang setara bermakna bahwa di antara lembaga
pemerintahan daerah itu memiliki kedudukan yang sama dan sejajar,
artinya tidak saling membawahi. Hal ini tercermin dalam membuat
kebijakan daerah berupa Peraturan Daerah. Hubungan kemitraan
bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan DPRD adalah samasama mitra sekerja dalam membuat kebijakan daerah untuk
melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan fungsi masing-masing
sehingga antar kedua lembaga itu membangun suatu hubungan kerja
yang sifatnya saling mendukung bukan merupakan lawan ataupun
pesaing satu sama lain dalam melaksanakan fungsi masing-masing.
DPRD terbagi menjadi :
1. DPRD Provinsi
DPRD Provinsi adalah lembaga yang mewakili rakyat
untuk daerah provinsi yang bersangkutan. Fungsi utama DPRD
Provinsi

adalah

legislasi,

pengawasan,

dan

anggaran.

Kedudukannya adalah sebagai lembaga perwakilan rakyat daerah
provinsi.
2. DPRD Kabupaten
DPRD Kabupaten adalah lembaga yang mewakili rakyat
daerah kabupaten yang bersangkutan.

Kedudukan, fungsi,

susunan, hak dan kewajiban, alat kelengkapan, dan hubungannya
dengan rakyat dan kepala daerah sama dan sebangun dengan yang
dimiliki DPRD Provinsi. Yang membedakan hanya ruang
lingkupnya saja, yaitu pada ruang lingkup kabupaten.

15 | L e m b a g a P e m e r i n t a h a n D a e r a h d a l a m S i s t e m
Pemerintahan Indonesia

3. DPRD Kota
DPRD Kota adalah lembaga yang mewakili rakyat daerah
kota yang bersangkutan. Kedudukan, fungsi, susunan, hak dan
kewajiban, alat kelengkapan, dan hubungannya dengan rakyat dan
kepala daerah sama dan sebangun dengan yang dimiliki DPRD
Provinsi dan Kabupaten. Yang membedakan hanya ruang
lingkupnya saja, yaitu pada ruang lingkup kota.

C. Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah.
Sekretaris Daerah karena kedudukannya sebagai pembina pengawai
negeri sipil di daerahnya. Sekretaris Daerah diangkat dari pegawai
negeri sipil yang memenuhi persyaratan. Sekretaris Daerah Provinsi
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Gubernur sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Sekretariat Daerah terdiri
dari

Sekretariat

Daerah

Provinsi

dan

Sekretariat

Daerah

Kabupaten/Kota. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota diangkat dan
diberhentikan oleh Gubernur atas usul Bupati/Walikota sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

D. Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD.
Sekretaris DPRD Provinsi diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur
dengan

persetujuan

DPRD

Provinsi.

Sekretaris

DPRD

Kabupaten/Kota diangkat dan diberhentikan oleh Bupati/Walikota
dengan persetujuan DPRD Kabupaten/Kota.
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Sekretariat
DPRD) merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD. Tugas
sekretariat DPRD antara lain:

1. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD.
16 | L e m b a g a P e m e r i n t a h a n D a e r a h d a l a m S i s t e m
Pemerintahan Indonesia

2. Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD.
3. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.
4. Menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan
DPRD dalam pelaksanaan fungsinya sesuai kemampuan daerah.

E. Dinas Daerah
Dinas daerah adalah unsur pelaksana otonomi daerah yang
dipimpin oleh kepala dinas. Kepala dinas diangkat dan diberhentikan
oleh kepala daerah. Contoh dinas daerah antara lain dinas pendidikan,
dinas pekerjaan umum, dinas kesehatan, dinas pendapatan daerah,
dan sebagainya.
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.
Dinas Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan
Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana tugas teknis
pada Dinas dan Badan. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana
pemerintahan daerah. Dinas daerah dipimpin oleh kepala dinas yang
diangkat dan diberhentikan kepala daerah, yang memenuhi syarat atas
usul sekretaris daerah.
Kepala dinas dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. Misalnya,
dinas pekerjaan umum yang bertugas mengurus dan membangun
jalan raya atau jembatan. Dinas daerah yang lain adalah Dinas
Kesehatan dan Pendidikan.

F. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas
kepala

daerah.

Tugasnya

berperan

dalam

penyusunan

dan

pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat khusus. Lembaga teknis
daerah berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah.
17 | L e m b a g a P e m e r i n t a h a n D a e r a h d a l a m S i s t e m
Pemerintahan Indonesia

Lembaga-lembaga tersebut dipimpin kepala badan, kepala kantor,
dan direktur rumah sakit umum. Mereka diangkat oleh kepala daerah
dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat atas usul sekretaris
daerah.

G. Kecamatan
Kecamatan merupakan bagian dari wilayah kabupaten.
Wilayah kecamatan terdiri atas beberapa desa/kelurahan. Kecamatan
dibentuk di wilayah kabupaten/kota dengan Perda berpedoman pada
Peraturan Pemerintah. Kecamatan dipimpin oleh camat yang dalam
pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian wewenang
bupati atau walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi
daerah. Camat diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul sekretaris
daerah kabupaten/kota dari pegawai negeri sipil yang menguasai
pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

H. Kelurahan
Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dengan Perda
Kabupaten/Kota yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang dalam pelaksanaan
tugasnya memperoleh pelimpahan dari Bupati/Walikota. Lurah
diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul Camat dari pegawai negeri
sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan
memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

I. Desa
Dalam pemerintahan daerah kabupaten/kota dibentuk
pemerintahan desa yang terdiri dari pemerintah desa dan Badan
Permusyawaratan Desa. Landasan pemikiran dalam pengaturan

18 | L e m b a g a P e m e r i n t a h a n D a e r a h d a l a m S i s t e m
Pemerintahan Indonesia

mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli,
demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah mengakui
otonomi yang dimiliki oleh desa ataupun dengan sebutan lainnya dan
kepada desa melalui pemerintah desa dapat diberikan penugasan
ataupun pendelegasian dari Pemerintah ataupun pemerintah daerah
untuk melaksanakan urusan pemerintah tertentu. Sedang terhadap
desa di luar desa geneologis yaitu desa yang bersifat administratif
seperti desa yang dibentuk karena pemekaran desa ataupun karena
transmigrasi ataupun karena alasan lain yang warganya pluralistis,
majemuk, ataupun heterogen, maka otonomi desa akan diberikan
kesempatan untuk tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan
dari desa itu sendiri.
Kepala desa dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa
warga negara Republik Indonesia yang syarat selanjutnya dan tata
cara pemilihannya diatur dengan Perda yang berpedoman kepada
Peraturan Pemerintah. Calon kepala desa yang memperoleh suara
terbanyak dalam pemilihan kepala desa sebagaimana dimaksud,
ditetapkan sebagai kepala desa. Masa jabatan kepala desa adalah 6
(enam) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali
masa jabatan berikutnya. Masa jabatan kepala desa dalam ketentuan
ini dapat dikecualikan bagi kesatuan masyarakat hukum adat yang
keberadaannya masih hidup dan diakui yang ditetapkan dengan
Perda.
Badan Permusyawaratan Desa berfungsi menetapkan
peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat. Di desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan
yang ditetapkan dengan peraturan desa dengan berpedoman pada
peraturan perundangundangan. Yang dimaksud dengan lembaga
kemasyarakatan desa dalam ketentuan ini seperti Rukun Tetangga,
Rukun Warga, PKK, karang taruna, lembaga pemberdayaan
masyarakat.
19 | L e m b a g a P e m e r i n t a h a n D a e r a h d a l a m S i s t e m
Pemerintahan Indonesia

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa
mencakup:
1. urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul
desa;
2. urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota
yang diserahkan pengaturannya kepada desa;
3. tugas pembantuan dari Pemerintah, pemerintah provinsi, dan/atau
pemerintah kabupaten/kota;
4. urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundangperundangan diserahkan kepada desa.

J. Instansi Vertikal
Instansi vertikal adalah lembaga milik pusat yang
ditempatkan diluar kantor pusatnya.
1. Instansi Vertikal pada Wilayah Provinsi
Keberadaan instansi vertikal di provinsi berdasarkan
kebutuhan akan tugas dekonsentrasi yang ditentukan oleh
pemerintah dan departemen teknis yang bersangkutan. Instansi
vertikal yang berada di provinsi adalah kantor cabang
departemen pusat di provinsi yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada menteri yang bersangkutan.
2. Instansi Vertikal pada Wilayah Kabupaten/Kota
Keberadaan instansi vertikal di kabupaten/kota disesuaikan
dengan kebutuhan pelayanan departemen yang bersangkutan dan
penilaian pemerintah mengenai perlu tidaknya suatu wilayah
dibentuk instansi vertikal tertentu.

20 | L e m b a g a P e m e r i n t a h a n D a e r a h d a l a m S i s t e m
Pemerintahan Indonesia

Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluasluasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintahan daerah
dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan
pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah yang meliputi
hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber
daya alam, dan sumber daya lainnya. Agar kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan daerah berjalan lancar, dibutuhkan lembaga pemerintahan
daerah yang menjalankan peranannya sesuai dengan kedudukan, tugas
pokok, dan fungsinya dalam sistem pemerintahan negara Indonesia.

B. Saran
Saya sebagai penulis dengan penulisan makalah ini ingin
memberikan sedikit saran terkait dengan lembaga pemerintahan daerah
dalam sistem pemerintahan negara Indonesia. Negara kita adalah negara
yang kaya dan dibutuhkan pengelolaan yang baik agar kekayaan ini dapat
membawa kesejahteraan bagi seluruh warga negara. Salah satu cara
pengelolaannya adalah melalui lembaga pemerintahan daerah. Lembaga
pemerintahan daerah dapat dioptimalisasi fungsinya agar kegiatan
pemerintahan di daerah dapat berjalan sebgaimana mestinya. Karena
daerah adalah bagian dari negara Indonesia yang memiliki berbagai
potensi yang dapat dikembangkan. Oleh karena itu saya harap pemerintah
pusat dapat mengawasi dan bekerjasama dengan pemerintah daerah
melalui lembaga-lembaga pemerintahan daerah untuk bersama-sama
membangun daerah.
21 | L e m b a g a P e m e r i n t a h a n D a e r a h d a l a m S i s t e m
Pemerintahan Indonesia

DAFTAR PUSTAKA
Gie, The Liang, 1993, Pertumbuhan Pemerintah Daerah di Negara Republik
Indonesia, Jilid I dan II, Yogyakarta: Liberty Offset.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_daerah_di_Indonesia
http://www.crayonpedia.org/mw/
SISTEM_PEMERINTAHAN_KABUPATEN_KOTA_DAN_PROVINSI_4.1_RESSI_
KARTIKA
http://jamarisonline.blogspot.com/2011/09/susunan-lembaga-lembaganegara-dalam.html
http://fristianhumalanggionline.wordpress.com/2008/05/26/sejarahlembaga-lembaga-negara-indonesia/
http://pkbmcibanggala.blogspot.com/2011/06/mengenal-sistempemerintahan-di.html

22 | L e m b a g a P e m e r i n t a h a n D a e r a h d a l a m S i s t e m
Pemerintahan Indonesia