Implementasi Pendekatan Scientific dalam (2)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PENGAJARAN
BAHASA INGGRIS KURIKULUM 2013 DI SMPN 1 PAMEKASAN
Siti Azizah
(STAIN Pamekasan/email: azizahstainpmk@yahoo.com)
Eko Ariwidodo
(STAIN Pamekasan/email:) ekarwdd@gmail.com)
Iswah Adriana
(STAIN Pamekasan/email: iswah.ana@gmail.com)

Abstract:
This article is a summary of a group research describing the implementation of
scientific approach in teaching English of Curriculum 2013 at SMPN 1
Pamekasan. Scientific approach is an approach focusing on investigation
techniques on phenomena, getting new knowledge, or correcting and relating the
previous knowledge. Scientific approach is a new approach in teaching English.
This research has three study focuses that is: 1) How the English teachers of the
seventh grade plan English learning process by using scientific approach 2) How
the implemntation of scientific approach in teaching English of Curriculum
2013 at SMPN 1 Pamekasan 3) What problems or difficulties faced by the
English teachers in implementing the scientific approach. The Research result
shows the first, English teachers of the seventh grade at SMPN 1 Pamekasan

plan their English learning process by writing the lesson plan first. Second, the
implementation of scientific approach in teaching English of Curriculum 2013
at SMPN 1 Pamekasan on the first year does not run well. Third, most of
English teachers of the seventh grade at SMPN 1 Pamekasan get difficulties in
facilitating the students to ask and answer the questions to their friends or
teacher. It means that the teachers still get difficulties in questioning step of
scientific approach.

Keywords:
Scientific Approach, Curriculum 2013
tujuan pendidikan tertentu.1 Pendidikan

Pendahuluan
Pelaksanaan

pembelajaran

di

dikatakan


berhasil

sekolah tidak lepas dari penggunaan

kurikulum

dan

kurikulum.

dipergunakan

Kurikulum

merupakan

bisa

metode

oleh

dilihat

dari

apa

yang

guru

dalam

seperangkat rencana dan pengaturan

mengajarkan kepada muridnya dengan

mengenai


melihat hasil evaluasi setelah melakukan

tujuan,

isi,

dan

bahan

pelajaran serta cara yang digunakan

proses

sebagai

merupakan

pedoman


penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai

belajar

mengajar.

salah

satu

Kurikulum
perangkat


 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
1

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun


2005

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
296

 

pendidikan selain metode.2 Dalam dunia

mempersiapkan manusia Indonesia agar

pendidikan, kurikulum yang digunakan

memiliki

senantiasa berkembang seiring dengan

pribadi dan warga negara yang beriman,

perkembangan


produktif, kreatif, inovatif, dan afektif

keadaan

masyarakat

kemampuan

hidup

sebagai

karena kurikulum itu sifatnya dinamis

serta

serta harus selalu dilakukan perubahan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa,


dan

bernegara, dan peradaban dunia.4

pengembangan

agar

dapat

mampu

mengikuti perkembangan dan tantangan

berkontribusi

Kurikulum

2013

pada

merupakan

zaman. Meskipun demikian, perubahan

langkah

dan pengembangannya harus dilakukan

Kurikulum Berbasis Kompetensi yang

secara sistematis dan terarah, tidak asal

telah dirintis pada tahun 2004 dan

berubah.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Perubahan

dan

kurikulum

tersebut

pengembangan

(KTSP)

lanjutan

2006

pengembangan

yang

mencakup

harus memiliki visi dan arah yang jelas,

kompetensi sikap, pengetahuan, dan

mau dibawa kemana sistem pendidikan

keterampilan

nasional

merespon

dengan

kurikulum

tersebut.

secara

terpadu,

tantangan

internal

untuk
dan

Pengembangan kurikulum merupakan

eksternal. Titik tekan pengembangan

suatu

Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan

proses

yang

kompleks,

dan

melibatkan berbagai komponen yang

pola

saling terkait. Menurut Mulyoto, ada

kurikulum, pendalaman dan perluasan

enam faktor yang menentukan terjadinya

materi, penguatan proses pembelajaran,

perubahan

kurikulum

filsafat,

dan penyesuaian beban belajar agar

psikologi,

sosial

politik,

dapat menjamin kesesuaian antara apa

yakni

budaya,

perkembangan dunia, dan IPTEK.
Dalam
masyarakat

rangka
yang

3

yang

mewujudkan

bisa

pikir,

penguatan

diinginkan

dihasilkan.

tata

dengan

apa

Pengembangan

kelola

yang

kurikulum

mengikuti

menjadi amat penting sejalan dengan

perkembangan zaman maka pemerintah

kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan,

melalui Departemen Pendidikan dan

teknologi,

Kebudayaan

melakukan

perubahan masyarakat pada tataran

pembaharuan dan inovasi dalam bidang

lokal, nasional,regional,dan global di

pendidikan,

masa depan. Aneka kemajuan dan

terus
salah

satunya

adalah

pembaharuan dan inovasi kurikulum,
yakni

lahirnya

Kurikulum

2013

kurikulum

2013.

bertujuan

untuk

perubahan

dan

itu

seni

budaya

melahirkan

serta

tantangan


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
2

Abdul Ghofur, Materi Pembekalan
Kuliah
Pengabdian
Kepada
Masyarakat
(Yogyakarta: Pustaka Nusantara, 2013) hlm. 54
3
Mulyoto, Strategi Pembelajaran di Era
Kurikulum 2013 (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013)
hlm. 98


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
4

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian
Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013)
Suatu Pendekatan Praktis
Disertai dengan Contoh (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2013) hlm. 16

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
297

 

internal

dan

eksternal

di

bidang

5

pendidikan.

atau beberapa fenomena atau gejala,
memperoleh pengetahuan baru, atau

Pada

implementasi

Kurikulum

mengoreksi

dan

memadukan

2013 di sekolah, salah satunya adalah

pengetahuan yang sebelumnya. Metode

guru harus menggunakan pendekatan

ilmiah umumnya memuat serangkaian

6

scientific (ilmiah).
cara

umum

dalam

permasalahan
Menurut

Pendekatan adalah

atau

memandang

objek

Sanjaya,

7

kajian.

aktivitas

pengumpulan

data

melalui

observasi atau eksperimen, mengolah
informasi

atau

data,

menganalisis,

pendekatan

kemudian menformulasi, dan menguji

pembelajaran dapat diartikan sebagai

hipotesis. Adapun langkah-langkah yang

titik tolak atau sudut pandang kita

dimaksud dalam pendekatan scientific

terhadap proses pembelajaran, yang

dalam pembelajaran meliputi mengamati

merujuk

(observing),

pada

pandangan

tentang

menanya

terjadinya suatu proses yang sifatnya

menalar

masih

(experimenting),

sangat

umum,

di

dalamnya

mewadahi, menginspirasi, menguatkan,
dan

melatari

metode

dengan cakupan teoritis.
menurut

La

Iru,

(associating),

mencoba

dan

membentuk

jejaring (networking).

pembelajaran
8

(questioning),

Pembelajaran

Sedangkan

pendekatan

pendekatan

hasilnya

berbasis

scientific

lebih

dibandingkan

efektif

pembelajaran

pembelajaran adalah cara memandang

tradisional. Hasil penelitian membuktikan

terhadap

misalnya

bahwa pada pembelajaran tradisional,

pendekatan sistem yang memandang

retensi informasi dari guru sebesar 10

pembelajaran sebagai unsur-unsur yang

persen setelah 15 menit dan perolehan

saling berkaitan dan memiliki hubungan

pemahaman kontekstual sebesar 25

pembelajaran,

9

sistematis.

Pendekatan

scientific

persen.

Pada

pembelajarn

berbasis

merupakan pendekatan yang merujuk

pendekatan ilmiah, retensi informasi dari

pada teknik-teknik investigasi atas suatu

guru sebesar lebih dari 90 persen


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

setelah

5

Muh. Nuh, Materi Pelatihan Guru:
Implementasi Kurikulum 2013 (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)

dua

http://ptk.blogspot.com/2013/07/pendekatanscientific-dalam-implementasi-kurikulum2013.html.
7
La Iru dan La Ode, S.A, Analisis
Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, dan
Model-Model Pembelajaran (Yogyakarta: Multi
Presindo, 2012) hlm. 3
8
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2011) hlm. 127
9
La Iru dan La Ode, S.A, Analisis
Penerapan, hlm. 4

persen.10

Kajian

perolehan

teoritis

pendekatan

tentang
scientific

dalam Kurikulum 2013 sudah dilakukan
banyak pihak, yang hasil kajiannya
menyimpulkan
scientific

bahwa

akan

pendekatan

mampu

memenuhi

kebutuhan peserta didik pada dimensi

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
10

Materi Pelatihan Guru: Implementasi
Kurikulum
2013
SMP/MTs
(Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
298

 

dan

pemahaman kontekstual sebesar 50-70
implementasi

6

hari

pedagogik

modern

dalam

11

pembelajaran.

sehingga

tujuan

pembelajaran

tidak

tercapai. Untuk itu, peneliti tertarik untuk

Pada tahun 2013 ini tepatnya

mengetahui implementasi pendekatan

tahun pelajaran 2013-2014, pemerintah

scientific

secara terbatas mulai melaksanakan

Inggris Kurikulum 2013 di SMPN 1

Kurikulum

Pamekasan

2013

khususnya

sekolah-sekolah

yang

persyaratan

ditetapkan

dan

bagi

memenuhi
secara

pada

pengajaran

karena

bahasa

implementasi

Kurikulum 2013 dengan menggunakan
pendekatan scientific merupakan suatu

selektif, salah satunya di SMPN 1

keharusan

Pamekasan. Di SMPN 1 Pamekasan

Inggris untuk menerapkannya dalam

Kurikulum 2013 digunakan di kelas VII

proses pembelajaran. Maka, persoalan

pada semua mata pelajaran termasuk

yang

pada mata pelajaran bahasa Inggris

Bagaimana para guru merencanakan

yang diajarkan dengan menggunakan

pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum

pendekatan scientific.

2013 dengan pendekatan scientific di

Salah satu kunci sukses yang

bagi

akan

guru-guru

dijawab

bahasa

adalah:

a)

SMPN 1 Pamekasan, b) bagaimana

menentukan keberhasilan implementasi

implementasi

kurikulum 2013 adalah kreativitas guru,

dalam

karena guru merupakan faktor penting

Kurikulum 2013 di SMPN 1 Pamekasan,

yang

dan c) apa saja kendala yang dihadapi

besar

pengaruhnya,

bahkan

pendekatan

pengajaran

Inggris

para

peserta didik dalam belajar, khususnya

menerapkan pendekatan scientific.

menerapkan

pendekatan

scientific

Inggris

dalam

implementasi
dalam

proses

Perspektif Teoritis
Definisi Kurikulum

pembelajaran di kelas.
Berdasarkan

bahasa

Bahasa

sangat menentukan berhasil tidaknya
dalam

guru

scientific

hasil

wawancara

Kurikulum

merupakan

dengan beberapa guru bahasa Inggris

seperangkat rencana dan pengaturan

kelas VII di SMPN 1 Pamekasan,

mengenai

penggunaan pendekatan scientific pada

pelajaran serta cara yang digunakan

pembelajaran bahasa Inggris dirasakan

sebagai

cukup sulit dalam penerapannya karena

kegiatan pembelajaran untuk mencapai

beberapa faktor, yaitu: 1) pendekatan

tujuan pendidikan tertentu.12 Pendidikan

scientific merupakan pendekatan baru

dikatakan

berhasil

dalam pembelajaran bahasa Inggris, 2)

kurikulum

dan

siswa

dipergunakan

belum

terbiasa

menggunakan

tujuan,
pedoman

isi,

dan

penyelenggaraan

bisa

metode
oleh

bahan

dilihat

dari

apa

yang

guru

dalam

dalam

mengajarkan kepada muridnya dengan

pembelajaran, sehingga dikhawatirkan

melihat hasil evaluasi setelah melakukan

hasil
pembelajaran
tidak

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

pendekatan

11

scientific

http://ipa.unnes.ac.id

optimal

12

Peraturan
Tahun 2005

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
299

 

Pemerintah

Nomor

19

belajar mengajar. Kurikulum merupakan

makin kompleks yang membutuhkan

salah satu perangkat pendidikan selain

manusia-manusia yang kreatif-inovatif).14

metode.13
Urgensi

Pemberlakuan

Kurikulum
Kunci Sukses Kurikulum 2013

2013

Kurikulum

Ada beberapa alasan berkenaan
dengan

perlunya

pemberlakuan

menjanjikan

lahirnya generasi penerus bangsa yang
produktif,

Kurikulum 2013, yaitu:

2013

kreatif,

inovatif,

dan

agar

materi

berkarakter. Dengan kreativitas, anak-

dengan

tahap

anak bangsa mampu berinovasi secara

perkembangan peserta didik. Selama

produktif untuk menjawab tantangan

ini hal tersebut kurang mendapat

masa depan yang semakin rumit dan

stressing

kompleks.

a. Butuh

penekanan

pelajaran

terjadi

sesuai

sehingga
adanya

masih

sering

materi

yang

Meskipun

keberhasilan

Kurikulum

mengabaikan tahap perkembangan

menghasilkan

insan

anak.

kreatif,

inovatif,

b. Perlunya pembelajaran yang mampu

dan

merealisasikan

demikian,
2013

yang

produktif,

serta

tujuan

dalam
dalam

pendidikan

mengembangkan kreativitas siswa.

nasional untuk membentuk watak dan

Selama

yang

peradaban bangsa yang bermartabat

memberi ruang kepada siswa untuk

sangat ditentukan oleh berbagai faktor

mengembangkan kreativitas belum

(kunci sukses). Kunci sukses tersebut

mendapat tempat.

antara

ini

c. Masih

pembelajaran

sangat

diperlukannya

lain

kepemimpinan

berkaitan

dengan

kepala

sekolah,

ini

kreativitas guru, aktivitas peserta didik,

kurikulum yang sebelumnya sudah

sosialisasi, fasilitas dan sumber belajar,

melaksanakan pendidikan karakter,

lingkungan yang kondusif akademik, dan

namun hasilnya belum maksimal.

partisipasi warga sekolah15.

pendidikan

karakter.

Selama

utama

Salah satu kunci sukses yang

pemberlakuan Kurikulum 2013 adalah

menentukan keberhasilan implementasi

faktor

kurikulum 2013 adalah kreativitas guru,

Jadi

pertimbangan

psikologis

materi

(yaitu

pelajaran

perkembangan

penyesuain

dengan

anak,

teori

pentingnya

karena guru merupakan faktor penting
yang

besar

pengaruhnya,

bahkan

penguatan aspek afeksi), dan faktor

sangat menentukan berhasil tidaknya

sosial

peserta didik dalam belajar, khususnya

budaya

masalah

yang

(berkenaan
dihadapi

dengan

masyarakat


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
14


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
13

Abdul Ghofur, Materi Pembekalan
(Yogyakarta: Pustaka Nusantara, 2013) Hlm. 54

Mulyoto,
Strategi
Pembelajaran
(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013) hlm. 102
15
E. Mulyasa, Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013) Hlm. 39

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
300

 

dalam

menerapkan

pendekatan

perbedaan individual peserta didik, guru

scientific yang merupakan fokus kajian

perlu memperhatikan hal-hal berikut:17

dalam penelitian ini.

a. Menggunakan

Rogers mengidentifikasikan guru
sebagai

fasilitator

memiliki

7

sedikitnya

(tujuh)

sikap

harus
sebagai

16

a. Tidak

berlebihan

mempertahankan

pendapat dan keyakinannya, atau
b. Dapat lebih mendengarkan peserta
didik, terutam tentang aspirasi dan

setiap peserta didik.

dan

peserta

mampu

didik

yang

menerima

ide

inovatif,

dan

kreatif, bahkan yang sulit sekalipun.
meningkatkan

perhatiannya

peserta

didik

berdasarkan kemampuannya, serta
disesuaikan dengan mata pelajaran.
dan

memperkaya

bahan pembelajaran.
e. Menghubungi
peserta

perasaannya.

d. Lebih

b. Memberikan tugas yang berbeda bagi

d. Memodifikasi

kurang terbuka

yang

bervariasi

c. Mengelompokkan

berikut:

c. Mau

metode

spesialis,

didik

yang

bila

ada

mempunyai

kelainan.
f. Menggunakan

prosedur

yang

bervariasi dalam membuat penilaian
dan laporan.

terhadap hubungan dengan peserta

g. Memahami bahwa peserta didik tidak

didik seperti halnya terhadap bahan

berkembang dalam kecepatan yang

pembelajaran.

sama.

e. Dapat menerima balikan (feedback),

h. Mengembangkan situasi belajar yang

baik yang sifatnya positif maupun

memungkinkan setiap anak bekerja

negatif, dan menerimanya sebagai

dengan kemampuan masing-masing

pandangan yang konstruktif terhadap

pada setiap pelajaran, dan
i. Mengusahakan keterlibatan peserta

diri dan pelakunya.
f. Toleransi terhadap kesalahan yang
diperbuat

peserta

didik

selama

didik

dalam

berbagai

kegiatan

Scientific

dalam

pembelajaran.

proses pembelajaran, dan
g. Menghargai prestasi peserta didik,

Pendekatan

meskipun biasanya mereka sudah

Pembelajaran

tahu prestasi yang dicapainya.

a. Esensi Pendekatan Scientific

Agar
2013

implementasi

berhasil

Proses

Kurikulum

memperhatikan

dapat

pembelajaran

dipadankan

dengan

suatu

proses ilmiah. Kerena itu Kurikulum
2013

mengamanatkan

pendekatan

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
16

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis
Kompetensi,
Konsep
Karakteristik,
dan
Implementasi (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002)

pembelajaran.

Pendekatan

dalam
ilmiah


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
17

E. Mulyasa, Pengembangan
Implementasi Kurikulum 2013, hlm 43

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
301

 

ilmiah

esensi

dan

diyakini

sebagai

titian

emas

eksperimen,mengolah informasi atau

perkembangan dan pengembangan

data,

sikap,

menformulasi, dan menguji hipotesis.

keterampilan,

dan

menganalisis,

kemudian

pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang
memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan
lebih

mengedepankan

b. Pendekatan

Scientific

Non-

scientific dalam Pembelajaran

penalaran

Pembelajaran

berbasis

induktif

(inductive

reasoning)

pendekatan ilmiah (scientific) lebih

daripada

penalaran

deduktif

efektif hasilnya dibandingkan dengan

reasoning).

Penalaran

(deductive

deduktif melihat fenomena

umum

pembelajaran
penelitian

tradisional.
membuktikan

Hasil
bahwa

untuk kemudian menarik simpulan

pembelajaran

yang spesific. Sebaliknya, penalaran

informasi dari guru sebesar 10 persen

induktif memandang fenomena atau

setelah

situasi

kemudian

pemahaman kontekstual sebesar 25

secara

persen. Pada pembelajaran berbasis

penalaran

pendekatan ilmiah, retensi informasi

bukti-bukti

dari guru sebesar lebih dari 90 persen

spesific

untuk

menarik

simpulan

keseluruhan.

Sejatinya,

induktif

menempatkan

15

tradisional,
menit

dan

retensi
perolehan

spesifik ke dalam relasi idea yang

setelah

lebih luas. Metode ilmiah umumnya

pemahaman kontekstual sebesar 50-

menempatkan fenomena unik dengan

70 persen.18

kajian

spesifik

kemudian

dan

detail

merumuskan

dua

hari

dan

perolehan

untuk

simpulan

umum.

Kriteria

Pendekatan

Scientific

(Pendekatan Ilmiah)
Metode ilmiah merujuk pada

Ada

teknik-teknik investigasi atas suatu

pendekatan

atau beberapa fenomena atau gejala,

dikatakan

memperoleh pengetahuan baru, atau

scientific, yaitu:

mengoreksi

dan

a. Materi pembelajaran berbasis pada

pengetahuan

sebelumnya.

dapat

disebut

memadukan

ilmiah,

Untuk
metode

tujuh

kriteria

sebuah

pembelajaran

dapat

sebagai

pembelajaran

fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan

dengan

logika

atau

pencarian (method of inquiry) harus

penalaran tertentu; bukan sebatas

berbasis pada bukti-bukti dari objek

kira-kira,

yang dapat diobservasi, empiris, dan

dongeng semata.

terukur

dengan

khayalan,

legenda,

atau

prinsip-prinsip

b. Penjelasan guru, respon siswa, dan

penalaran yang spesifik. Karena itu,

interaksi edukatif guru-siswa terbebas

metode

ilmiah

serangkaian
data

umumnya

aktifitas

melalui

memuat

pengumpulan

observasi

atau


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
18

Materi Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013 SMP/MTs (Jakarta: Kementrian
Pendidikan & Kebudayaan, 2013) hlm. 191

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
302

 

dan

dari

prasangka

yang

serta-merta,

tentang

‘bagaimana’.

Ranah

pemikiran subjektif, atau penalaran

pengetahuan menggamit transformasi

yang menyimpang dari alur berpikir

substansi atau materi ajar agar peserta

logis.

didik tahu tentang ‘apa’. Hasil akhirnya

c. Mendorong dan menginspirasi siswa

adalah peningkatan dan keseimbangan

berpikir secara kritis, analistis, dan

antara

tepat

mengidentifikasi,

manusia yang baik (soft skills) dan

memahami, memecahkan masalah,

manusia yang memiliki kecakapan dan

dan

pengetahuan untuk hidup secara layak

dalam

mengaplikasikan

materi

pembelajaran.

untuk

menjadi

(hard skills) dari peserta didik yang

d. Mendorong dan menginspirasi siswa
mampu

kemampuan

berpikir

hipotetik

dalam

meliputi

aspek

kompetensi

sikap,

keterampilan, dan pengetahuan.

melihat perbedaan, kesamaan, dan

Dengan

proses

pembelajaran

tautan satu sama lain dari materi

yang demikian maka diharapkan hasil

pembelajaran.

belajar melahirkan peserta didik yang

e. Mendorong dan menginspirasi siswa
mampu

memahami,

menerapkan,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
melalui penguatan sikap, keterampilan,

dan mengembangkan pola berpikir

dan

yang rasional dan objektif dalam

Perhatikan diagram berikut.

pengetahuan

yang

terintegrasi.

merespon materi pembelajaran.
f. Berbasis pada konsep, teori, dan
fakta

empiris

yang

dapat

dipertanggungjawabkan.
g. Tujuan

pembelajaran

dirumuskan

secara sederhana dan jelas, namun
menarik sistem penyajiannya.
Proses

pembelajaran

pada

Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan

dengan

menggunakan

Adapun penjelasan dari diagram
pendekatan

pembelajaran

scientific

pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran

(pendekatan ilmiah) dengan menyentuh

harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap,

ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan

pengetahuan, dan keterampilan. Dalam

sebagai berikut:

proses

a. Ranah sikap menggamit transformasi

pendekatan

pembelajaran
ilmiah,

ranah

berbasis
sikap

menggamit transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik tahu

substansi

atau

materi

ajar

agar

peserta didik “tahu mengapa.”
b. Ranah

keterampilan

menggamit

tentang ‘mengapa’. Ranah keterampilan

transformasi substansi atau materi

menggamit transformasi substansi atau

ajar

materi ajar agar peserta didik tahu

bagaimana”.

agar

peserta

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
303

 

didik

“tahu

c. Ranah

pengetahuan

menggamit

pengetahuan

berupa

transformasi substansi atau materi

melalui

ajar agar peserta didik “tahu apa.”

diskusi kelas.

d. Hasil akhirnya adalah peningkatan
dan

keseimbangan

2) Pada

diskusi
proses

konsep

kelompok
menanya

atau
harus

antara

dikembangkan rasa ingin tahu dan

kemampuan untuk menjadi manusia

kemampuan berfikir kritis sehingga

yang baik (soft skills) dan manusia

perlu

yang

pertanyaan-pertanyaan pada level

memiliki

pengetahuan

kecakapan

untuk

hidup

dan
secara

layak (hard skills) dari peserta didik
yang

meliputi

sikap,

aspek

berfikir tingkat tinggi.
3) Selain itu proses menanya juaga

kompetensi

pengetahuan,

menuntut partisipasi aktif peserta

dan

keterampilan.

mengembangkan

didik.
c. Menalar (associating)

e. Kurikulum 2013 menekankan pada

Kegiatan

mengasosiasi

dimensi pedagogik modern dalam

menalar

merupakan

pembelajaran,

mengembangkan

kemampuan

mengelompokkan

dan

yaitu

1)

menggunakan

pendekatan ilmiah.
f. Pendekatan

ilmiah

approach)

dalam

sebagaimana

(scientific
pembelajaran

dimaksud

mengamati,

membandingkan

beragam

memasukkannya

menalar,

mencoba, membentuk jejaring untuk

proses

ide

dan peristiwa untuk kemudian

meliputi

menanya,

atau

menjadi

penggalan memori.
2)

Pengalaman-pengalaman

yang

sudah tersimpan di memori otak

semua mata pelajaran.

berelasi dan berinteraksi dengan
Adapun Langkah-langkah Pendekatan

pengalamn

Scientific ada lima, yaitu:

sudah tersedia.

a. Mengamati (observing)

d. Mencoba (experimenting)

1) Kegiatan

yang

dilakukan

pada

1) Kegiatan

yang

mencoba

atau

tahapan ini yaitu kegiatan yang

mengeksplorasi adalah kegiatan

memaksimalkan

untuk

panca

indra

menginternalisasi

dengan cara melihat, mendengar,

pengetahuan dan keterampilan

dan membaca atau menonton.

yang

2) Saat

melakukan

pengamatan

ini,

kegiatan
guru

baru

saja

diperoleh/

dipelajari.

harus

2) Pada proses ini peserta didik

menyiapkan panduan pengamatan

berlatih mengungkapkan hal-hal

berupa format tugas.

baru

1) Tahapan

kegiatan

yang

dipelajari

mencoba

b. Menanya (questioning)
menanya

merupakan proses mengkonstruksi

kemampuan

dan

menggunakan
itu

dalam

dunia

nyata di dalam/ di luar kelas.

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
304

 

sebelumnya

e.

Networking

(Membentuk

jejaring/

Mengkomunikasikan)
1) Kegiatan

pendekatan

scientific

dalam pengajaran bahasa Inggris pada

mengomunikasikan

ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan

implementasi

menyajikan

mempresetasikan

atau
semua

pengetahuan

dan

kelas VII kurikulum 2013 di SMPN 1
Pamekasan.
Sedangkan
digunakan

pendekatan

yang

dalam penelitian ini yaitu

dan

pendekatan studi kasus (case study).

sudah

Dalam dunia pendidikan, penelitian studi

dikuasai dan yang belum baik

kasus ini cukup banyak objek kajiannya,

secara

terutama masalah praktis pendidikan.

keterampilan

yang

lisan

maupun

secara

Misalnya, penerapan metode, media

tertulis.
2) Pada kegiatan ini tidak hanya

pembelajaran,

sumber

pembelajaran,

pengetahuan dan keterampilan

bahkan model pengelolaan pendidikan.

mengomunikasikan

Kasus-kasus

juga

saja

permasalahan

tetapi
dan

kesuksesan yang dialami selama

tertentu

dalam

bidang

pendidikan menjadi menarik untuk diteliti
dengan pendekatan kasus.20
Ada beberapa alasan mengapa

proses pembelajaran.

memilih studi kasus. Ahmadi dalam
Musfiqon memberikan argumen sebagai

Metode Penelitian
Penelitian
pendekatan

ini

menggunakan

kualitatif

(qualitative

approach) yang merupakan penelitian

berikut:
a) Studi kasus memberikan deskripsi
yang padat-komprehensif.

yang jenis datanya bersifat non-angka.

b) Studi kasus bersifat grounded.

Bisa

c) Studi kasus bersifat holistik.

berupa

kalimat,

pernyataan,

dokumen, serta data lain yang bersifat
kualitatif
kualitatif.

untuk

dianalisis

secara

19

kasus

deskriptif.

Metode

menyederhanakan

kisaran data.
e) Studi

Jenis penelitian ini menggunakan
metode

d) Studi

kasus

dapat

memperjelas

21

makna.

Dalam

deskriptif

penelitian

peneliti

dalam

status

penuh, yang statusnya diketahui baik

obyek,

oleh guru maupun para siswa yang

sekelompok

fakta

manusia,

suatu

suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

sedang

ataupun peristiwa pada masa sekarang

pembelajaran.

dengan intrepetasi yang tepat. Dalam

sebagai

peran

adalah suatu metode yang digunakan
pencarian

adalah

ini,

melakukan
Pada

tahap

awal

pengamat

proses
peneliti

penelitian ini, peneliti mendeskripsikan

menghubungi guru-guru bahasa Inggris


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

kelas VII di SMPN 1 Pamekasan untuk

19

H.M Musfiqon, Metodologi Penelitian
Pendidikan ( Jakarta: Prestasi Pustakaraya,
2012) hlm. 70


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
20

Ibid, hlm. 76
Ibid, hlm. 77

21

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
305

 

mendapatkan

informasi

tentang

implementasi

pendekatan

scientific

dalam

pengajaran

bahasa

Inggris

yang digunakan dalam penelitian ini
adalah

observasi

non

partisipan,

yakni mengamati gejala obyektif yang

kurikulum 2013. Dalam pelaksanaan

terkait

dengan

fokus

wawancara

penelitian untuk mengamati

proses

terlebih

dan

observasi,

dahulu

telah

peneliti

langsung

memperoleh

pengajaran bahasa Inggris dengan

persetujuan sehingga penelitian berjalan

menggunakan pendekatan scientific.

lancar sesuai dengan harapan.

Hasil dari observasi ini bisa dilihat

Sumber data dalam penelitian

dari pedoman observasi yang di

kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan.

cheklist yang merupakan data yang

Selebihnya

selanjutnya dianalisis.

adalah

data

tambahan

seperti dokumen dan lain-lain.

22

Dalam

b. Wawancara

penelitian ini, sumber data dibagi dalam

Wawancara yang digunakan

dua kategori, yaitu sumber data primer

dalam penelitian ini yaitu dengan

dan sumber data sekunder.

wawancara

Sumber

data

primer

dalam

mendalam

interview),

(deep

maksudnya

teknik

penelitian ini adalah data yang diperoleh

pengumpulan

dari guru-guru yang mengajar bahasa

bertanya

Inggris kelas VII di SMPN 1 Pamekasan.

interviewee

Sedangkan data sekunder merupakan

diwawancarai), namun sebelumnya

data kelengkapan dari data primer yaitu

ada

dengan

wawancara

membaca

dan

memahami

data

secara
(orang

panduan

dengan
bebas

kepada

yang

sedang

atau

yang

cara

pedoman

telah

dibuat.

pendekatan scientific pada sillabus mata

Wawancara dilakukan kepada guru-

pelajaran bahasa Inggris yang terdapat

guru yang mengajar bahasa Inggris

dalam Kurikulum 2013.

kelas VII di SMPN 1 Pamekasan.

data

Adapun prosedur pengumpulan

Hasil wawancara ditulis dalam bentuk

dalam

interview transcript yang selanjutnya

penelitian

ini

adalah

menggunakan teknik sebagai berikut:
a. Observasi

dianalisis.
c. Dokumentasi

Observasi

adalah

suatu

Metode dokumentasi adalah

teknik

pengumpulan

data

mencari data mengenai hal-hal atau

bentuk
dengan

cara

mengadakan

variabel

yang

catatan,

pengamatan dan pencatatan dengan

transkrip, buku, surat kabar, majalah,

sistematik

prasasti,

terhadap

fenomena23

fenomena yang diselidiki . Observasi
22

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian
Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990)
hlm. 112
23
Sutrisno Hadi, Metodologi Research
(Yogyakarta: Andi Affist, 1990) hlm. 136

notulen

rapat,

agenda, dan sebagainya.
Dokumentasi


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

lengger,

24

dipergunakan

untuk mengumpulkan data tentang

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
24

Suharsimi
Arikunto,
Prosedur
Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) hlm. 206

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
306

 

berupa

Kurikulum 2013, silabus dan rencana

pendekatan scientific di SMPN 1

pelaksanaan

Pamekasan.

pembelajaran

(RPP)

yang diperlukan dalam penelitian ini.

a. Berdasarkan

hasil

wawancara

bahwa guru-guru merencanakan
Dalam

penelitian

kualitatif,

pembelajaran

Bahasa

analisis data dilakukan baik bersamaan

Kurikulum

dengan

menggunakan

pengumpulan

sesudahnya,

data

harus

pekerjaan

ataupun

dimana

pengumpulan
kualitatif

data

dalam

mengklasifikasi,

dengan
pendekatan

scientific yaitu dengan membuat

penelitian

Rencana

dengan
mengedit,

mereduksi

menyajikan data.

2013

pekerjaan

dilakukan

menuliskan,

Inggris

dan

25

Pelaksanaan

Pembelajaran

(RPP)

terlebih

dahulu.
b. Agar diperoleh kesamaan bahasa
dan kesamaan pandangan dalam

Untuk menjaga validitas data,

mengimplementasikan pendekatan

maka peneliti akan mengecek temuan

scientific Kurikulum 2013 di SMPN

dengan

1

menggunakan

teknik

Pamekasan,

semua

guru

pengecekan antara lain: Perpanjangan

bersama-sama

merencanakan

kehadiran

peneliti,

ketekunan

pelaksanaan pembelajaran bahasa

pengamatan,

triangulasi

(triangulasi

Inggris

dengan

mempersiapkan

sumber data, dan triangulasi metode

rencana

pelaksanaan

pengumpulan data), dan pengecekan

pembelajaran (RPP). Di dalam

sejawat melalui diskusi.

RPP

tercantum

komponen-

komponen:

identitas

mencakup tiga tahap yaitu: Tahap Pra

pelajaran,

kompetensi

Lapangan, Tahap Pekerjaan Lapangan,

kompetensi dasar dan indikator

dan

pencapaian

Adapun

Tahap

tahapan

penelitiannya

Pengecekan

dan

Pemeriksaan Keabsahan data.
Temuan Penelitian
Berdasarkan

observasi,

inti,

kompetensi,

tujuan

pembelajaran,

materi

pembelajaran,

pendekatan/

strategi/
hasil

mata

metode

media

dan

pembelajaran,

sumber

belajar,

wawancara dan dokumentasi, dihasilkan

langkah-langkah

beberapa temuan sebagai berikut:

pembelajaran, dan penilaian yang

1. Bagaimana guru-guru merencanakan

telah

di

diskusikan

pengajaran Bahasa Inggris Kurikulum

pertemuan

2013

pelajaran (MGMP).

dengan

menggunakan

c. RPP

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
25

Noeng Muhadjir, Metode Penelitian
Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996) hlm.
30

sesama

yang

dalam

guru

disusun

mata
adalah

pengembangan dari RPP hasil
kegiatan

workshop

dengan

penyesuaian terhadap beberapa

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
307

 

kegiatan

komponen, seperti kondisi anak

associating

didik, ketersediaan sumber dan

siswa menyebutkan benda-benda

media

yang seharusnya ada dalam kelas

pembelajaran,

dan

alat

(menalar)

penilaian yang sesuai. Dengan

tetapi

RPP yang disusun bersama ini

mereka, experimenting (mencoba)

diharapkan

misalnya siswa mengungkapkan

Inggris

pengajaran
dengan

bahasa

pendekatan

tidak

ada

benda-benda

dalam

yang

ada

kelas

dalam

scientific dapat terlaksana dengan

kelas dalam bentuk kalimat dan

baik sehingga tujuan pembelajaran

networking (membentuk jejaring)

tercapai.

misalnya siswa mempresentasikan

d. Di dalam RPP yang telah disusun,
pendekatan
tercantum

scientific
sebagai

pembelajaran.

telah

pendekatan

Langkah-langkah

pendekatan scientific ini kemudian
dijabarkan

dalam

pembelajaran,

kegiatan

terutama

pada

bagian kegiatan inti pembelajaran.
2. Implementasi Pendekatan Scientific

hasil diskusi dengan temannya di
depan

kelas

tentang

fungsi

masing-masing benda yang ada di
dalam kelas.
c. Sebanyak 60% guru-guru bahasa
Inggris

kelas

VII

SMPN

1

Pamekasan hanya menggunakan
tiga langkah pendekatan scientific,
yaitu

mengamati

(observing),

dalam pengajaran Bahasa Inggris

menalar (associating), mencoba

Kurikulum

(experimenting) atau membentuk

2013

di

SMPN

1

jejaring (networking).

Pamekasan.
a. Dalam pengajaran bahasa Inggris

3. Kendala-kendala yang dihadapi guru-

kurikulum 2013 guru-guru tidak

guru

selalu

kelima

menerapkan pendekatan scientific:

dalam

a. Sebagian

menggunakan

langkah-langkah

bahasa

Inggris

guru

bahasa

dalam
Inggris

kelas VII yang mengajar dengan

pendekatan scientific.
b. Dari lima guru bahasa Inggris

menggunakan

pendekatan

kelas VII SMPN 1 Pamekasan

scientific, mendapatkan kesulitan

hanya 40% yang menggunakan

untuk membuat semua siswa aktif

semua

dan percaya diri untuk menjawab

langkah-langkah

pendekatan

scientific,

yaitu

mengamati (observing), misalnya
siswa

mengamati

benda-benda

di

questioning

kelas

dan

dalamnya,
(menanyakan)

pertanyaan yang diajukan oleh
guru.
b. Pendekatan
digunakan
pembelajaran

scientific
dalam
bahasa

yang
proses
Inggris

menanyakan

membuat siswa yang tidak aktif

fungsi masing-masing benda yang

menjadi kurang berkembang atau

misalnya

siswa

mereka temukan di dalam kelas,
OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
308

 

misalnya

membuat

mereka

ketinggalan

dengan siswa yang aktif.
c. Sebagian

guru

kesulitan

memotivasi

siswa

mengajukan

yang

(mengamati),

besar

mendapatkan

langkah

pertanyaan

associating

meliputi

observing

questioning

(menanya),

(menalar),

experimenting

dalam

(mencoba), dan networking (membentuk

untuk

jejaring).27

atau

Pendekatan scientific merupakan

dalam menfasilitasi siswa dalam

pendekatan pembelajaran yang lazim

tahap questioning baik kepada

digunakan

temannya

(Sains). Pendekatan scientific dalam

ataupun

kepada

gurunya.

dalam

pembelajaran
metode

pembelajaran

IPA

ilmiah.

pembelajaran

Pembahasan
Pada tahun 2013 ini pemerintah
secara terbatas mulai melaksanakan

merupakan

Kurikulum

sebagian

2013

khususnya

sekolah-sekolah

yang

persyaratan

ditetapkan

dan

bagi

memenuhi
secara

Inggris

dengan

Sedangkan

dalam
Inggris,

pendekatan
hal

baru.

besar
di

dilakukan
bahasa

penggunaan

scientific
Karena

guru-guru

SMPN

menyatakan

IPA

1

baru

itu

bahasa

Pamekasan
saat

ini

selektif, salah satunya di SMPN 1

mengaplikasikan

Pamekasan yaitu digunakan di kelas VII

ini dalam pengajaran bahasa Inggris,

pada semua mata pelajaran termasuk

yaitu bersamaan dengan pelaksanaan

pada mata pelajaran bahasa Inggris.

Kurikulum 2013.
Menerapkan sesuatu yang baru

Pada implementasi kurikulum baru ini
guru

harus

mengajar

dengan

dalam pembelajaran, tentu saja masih
banyak

menggunakan pendekatan scientific.

pendekatan scientific

hal

yang

perlu

dan

harus

Pendekatan scientific merupakan

diperbaiki. Dari kelima guru bahasa

pendekatan yang merujuk pada teknik-

Inggris di kelas VII ini, dua orang

teknik

diantaranya telah mendapatkan materi

investigasi

beberapa

atas

fenomena

suatu
atau

atau
gejala,

tentang

pendekatan

scientific

memperoleh pengetahuan baru, atau

kegiatan

mengoreksi

Kurikulum 2013 bagi Guru-guru Mata

dan

memadukan

Workshop

dalam

pengetahuan yang sebelumnya. Metode

Pelajaran

ilmiah umumnya memuat serangkaian

minggu

aktivitas

mengajar siswa baru dimulai. Melalui

pengumpulan

data

melalui

yang

Implementasi

sebelum

dilaksanakan
kegiatan

kegiatan

informasi

terlibat sudah memiliki bekal yang cukup

data,

menganalisis,

kemudian menformulasi, dan menguji
hipotesis.

26

Pelajaran

berbasis

pendekatan scientific memiliki

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
26

Materi Pelatihan Guru, hlm. 193

lima

memadai

tentang

yang

pelaksanaan


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
27

http://ptk.blogspot.com/2013/07/pendekatanscientific-dalam-implentasiu-kurikulum-2013.html.

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
309

 

guru-guru

belajar-

observasi atau eksperimen, mengolah
atau

tersebut,

satu

pembelajaran

menggunakan

yang

mereka

tuturkan

dalam

pendekatan scientific. Sedangkan bagi

wawancara.

guru-guru yang tidak terlibat dalam

wawancara dengan Ibu Aisyah, menurut

workshop tersebut, praktis tidak memiliki

beliau

bekal

biasanya

yang

cukup

mengimplementasikan

dalam

Salah

bahwa

satunya

sebelum

dia

adalah

mengajar,

membuat

rencana

pendekatan

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

scientific ini, meskipun mereka telah

didalamnya juga berisi langkah-langkah

memperoleh

pendekatan

informasi

secara

garis

scientific
28

dalam

proses

besar dari guru-guru yang berpartisipasi

pembelajaran.

dalam workshop.

oleh penuturan guru bahasa Inggris

Agar
bahasa

dan

dalam

Pernyatan ini diperkuat

diperoleh

kesamaan

lainnya, yaitu Ibu Vera Pahlevi bahwa

kesamaan

pandangan

beliau selalu mencoba dan berusaha

mengimplementasikan

menerapkan

pendekatan

scientific

pendekatan scientific kurikulum 2013 di

dalam kegiatan pembelajaran dengan

SMPN

cara

1

Pamekasan,

bersama-sama
pelaksanaan

semua

guru

merencanakan

lagi

kegiatan

intinya agar lebih bervariasi dan sesuai

bahasa

dengan

dahulu

semua itu ditulis dalam RPP sebelum

mempersiapkan rencana pelaksanaan

melaksanakan proses pembelajaran di

pembelajaran (RPP) yang didalamnya

kelas.29

Inggris

pembelajaran

mengembangkan

dengan

terlebih

berisi semua hal terkait dengan proses

pendekatan

scientific,

yang

Pada kegiatan pembelajaran di

pembelajaran di kelas, yaitu kompetensi

kelas,

inti, kompetensi dasar dan indikator

proses

pencapaian

kompetensi,

tujuan

pendekatan scientific belum berjalan

pembelajaran,

materi

pembelajaran,

secara optimal. Tidak semua langkah-

media dan sumber belajar, langkah-

langkah dalam pendekatan scientific

langkah kegiatan pembelajaran serta

diterapkan. Hasil observasi menyatakan

terakhir penilaian. RPP yang disusun

bahwa sebagian besar guru-guru sudah:

adalah pengembangan dari RPP hasil

a. Memfasilitasi

berdasarkan

hasil

observasi,

pembelajaran

peserta

dengan

didik

untuk

kegiatan workshop dengan penyesuaian

mengamati, misalnya meminta siswa

terhadap beberapa komponen, seperti

mengamati

kondisi anak didik, ketersediaan sumber

ditunjukkan kepada mereka tentang

dan

alat

macam-macam

penilaian yang sesuai. Dengan RPP

mengidentifikasi

media

pembelajaran,

dan

yang disusun bersama ini diharapkan
pengajaran

bahasa

Inggris

dengan

pendekatan scientific dapat terlaksana
dengan

baik

sehingga

tujuan

pembelajaran tercapai. Hal ini seperti

binatang.

yang
Siswa

nama-nama


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
28

Wawancara dengan Ibu Siti Aisyah,
guru bahasa Inggris SMPN 1 Pamekasan tanggal
21 Nopember 2013.
29
Wawancara dengan Ibu Vera Pahlevi,
guru bahasa Inggris kelas VII SMPN 1
Pamekasan, tanggal 19 Nopember 2013

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
310

 

flashcard

binatang yang ada di sekolah dan di

dengan pendekatan scientific di kelas

rumah dalam bahasa Inggris.

antara lain:

b. Memfasilitasi

peserta

didik

untuk

a. Guru-guru

belum

mencoba, misalnya meminta siswa

menggunakan pendekatan scientific

mengadakan

dalam pengajaran karena pendekatan

temannya

dialog
tentang

dengan
menanyakan

nama-nama binatang.
c. Menfasilitasi

ini relatif baru bagi mereka.
b. Pemahaman

peserta

menganalisis

didik

atau

untuk

pendekatan

memberikan

sepenuhnya

guru-guru

tentang

scientific

belum

dikuasai,

sehingga

pertanyaan untuk menalar (proses

mereka

berfikir yang logis dan sistematis),

menerapkannya

misalnya

bekerja

belajar mengajar di kelas. Hal ini

berkelompok dan mendata binatang

disebabkan karena tidak semua guru

apa saja yang ada di lingkungan

mempunyai

sekolah dan di rumah dari gambar

workshop

yang diberikan. Siswa mengaitkan

implementasi kurikulum 2013. Seperti

binatang yang ada di dalam gambar

yang dituturkan oleh beberapa guru,

dengan hewan peliharaan mereka di

salah

rumah.

menyatakan

meminta

siswa

d. Di samping yang sudah disebutkan,
sebagian

kecil

guru

juga

sudah

masih

kesulitan

dalam

kegiatan

kesempatan

mengikuti

atau

satunya

pelatihan

Ibu

Aisyah

yang

bahwa

beliau

tidak

begitu paham tentang pendekatan
scientific dalam pembelajaran bahasa

menyajikan kegiatan peserta didik

Inggris

untuk berkomunikasi atau membuat

pelatihan

jejaring, misalnya

2013 secara langsung tetapi beliau

meminta siswa

mempresentasikan

hasil

diskusi

karena

belum

mengikuti

implementasi

kurikulum

mengetahuinya

dari

pertemuan

dengan temannya di depan kelas

Musyawarah Guru Mata Pelajaran

tentang binatang yang ada di sekitar

(MGMP). Guru-guru yang mengikuti

rumah atau sekitar

pelatihan

sekolah sesuai

sharing

pengalamannya

dengan gambar yang diberikan, serta

tentang

memancing

scientific dalam pembelajaran bahasa

bertanya

peserta
di

didik

kelas,

untuk

misalnya

penggunaan

pendekatan

Inggris.30

cara

c. Sebagian besar guru masih belum

memberi contoh pertanyaan sesuai

mampu membangkitkan rasa ingin

dengan materi kemudian meminta

tahu, minat, dan perhatian peserta

mereka

didik

memotivasi

siswa

dengan

mengembangkan

sendiri

pertanyaan yang diajukan kepada
temannya.

tentang

tema

atau

pokok

bahasan yang diajarkan di kelas,

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Beberapa faktor penyebab belum
optimalnya pembelajaran bahasa Inggris

30

Wawancara dengan Ibu Siti Aisyah,
S.S, guru bahasa Inggris kelas VII SMPN 1
Pamekasan, tanggal 21 Nopember 2013

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  
311

 

terbiasa

sehingga

keinginan

peserta

didik

untuk mencoba masih belum tampak.
d. Sebagian besar guru belum mampu
memancing

peserta

pelajaran

(dan

semua

umumnya)

mata

untuk

lebih

meningkatkan pemahaman guru-guru

untuk

tentang pendekatan tersebut harus

bertanya. Pernyataan ini seperti yang

lebih sering diadakan dengan alokasi

dituturkan oleh ibu Vera Pahlevi

waktu yang cukup dan materi serta

bahwa

dihadapi

nara sumber yang lebih kompeten.

dengan

Kenyataan bahwa sosialisasi awal

dalam

melalui workshop dengan waktu yang

dalam

kurang

kesulitan

selama

didik

khususnya

yang

pembelajaran

pendekatan

scientific

menfasilitasi

yaitu

siswa

merumuskan pertanyaan pada tahap
31

tepat

dan

durasi

seperti yang sudah terlaksana selama
ini terbukti masih belum

questioning.

Pendekatan scientific merupakan

guru-guru

bahasa

mengimplementasikan

oleh

karena

itu

mampu

memberi bekal yang memadai bagi

pendekatan baru dalam pembelajaran
Inggris,

pendek

dalam
pengajaran

implementasi pendekatan scientific pada

bahasa Inggris dengan pendekatan

pengajaran bahasa Inggris kurikulum

scientific.

2013 menimbulkan beberapa kendala

di atas, Itje Chodijah menyatakan

dalam pelaksanaannya seperti kesulitan

bahwa

untuk membuat siswa aktif, mereka tidak

perubahan

percaya diri untuk menjawab pertanyaan

implementasi di kelas, guru sebagai

dari guru sehingga membuat mereka

unsur

ketinggalan dari teman-temannya yang

pemikir

aktif. Sebagian besar guru-guru juga

pengembangan kurikulum itu sendiri.

mendapatkan

dalam

Pelatihan yang dilakukan sekadar

memotivasi siswa untuk mengajukan

sebagai sosialisasi kurikulum baru

pertanyaan

tanpa menyertakan pola pendekatan

kesulitan
baik

kepada

temannya

ditempuh
kendala

untuk

upaya

pelaksanaan

yang

mengatasi

tersebut

di

dalam

proses

terjadinya

kurikulum

pada

terpenting

harus

menjadi

bahkan

sebelum

proses

ajar di kelas secara konkret akan

maupun kepada gurunya.
Beberapa

Sejalan dengan pendapat

kendala-

atas

pembelajaran

dapat
agar
bahasa

menjadi

penghalang

tercapainya
kurikulum.

32

pendapat

tujuan
Senada
diatas,

terbesar
peruba