STT PELITA BANGSA Judul UUD 45 Terhadap

STT PELITA BANGSA

Judul

: UUD 45 Terhadap Perkembangan Bangsa dan Negara Indonesia

Disusun Oleh :

Cikarang, 17 April 2016

BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada hakekatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kehidupannya sendiri, manusia
senantiasa membutuhkan orang lain. Sehingga manusia dikatakan sebagai makhluk sosial.
Manusia hidup dalam suatu kelompok yang akan membentuk suatu organisasi yang berusaha
mengatur dan mengarahkan tujuan hidup kelompok tersebut. Dimulai dari lingkungan
terkecil sampai lingkungan terbesar. Pada mulanya manusia hidup dalam kelompok keluarga.

Selanjutnya mereka membentuk kelompok lebih besar lagi seperti suku, masyarakat dan
bangsa. Kemudian mereka hidup bernegara. Mereka membentuk suatu negara sebagai suatu
persekutuan hidupnya. Negara tersebut dijadikan suatu organisasi yang memiliki cita-cita
bersatu hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang sama.
Negara dan bangsa memiliki pengertian yang berbeda. Apabila negara adalah organisasi
kekuasaan dari persekutuan hidup manusia maka bangsa lebih menunjukkan pada
persekutuan hidup manusia itu sendiri. Didunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara.
Demikian orang-orang yang telah bernegara pada mulanya berasal dari banyak bangsa dapat
menyatakan dirinya sebagai satu bangsa. Baik bangsa maupun negara memiliki ciri khas yang
membedakan bangsa dan negara tersebut dengan bangsa atau negara lain didunia. Ciri khas
suatu bangsa merupakan identitas dari bangsa yang bersangkutan. Ciri khas yang dimiliki
suatu negara juga merupakan identitas dari negara yang bersangkutan. Identitas-identitas
tersebut telah disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi indentias nasional bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
1.Pengertian bangsa
2.Unsur-unsur pembentuk bangsa Indonesia
3.Pengertian Negara
4.Unsur-unsur negara
5.Fungsi dan tujuan Negara
6.Negara Indonesia


7Proses terjadinya bangsa Indonesia
8.Cita-cita,tujuan dan visi bangsa Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Bangsa
Konsep bangsa memiliki 2 pengertian (Badri Yatim,1999), yaitu bangsa dalam pengertian
sosiologis antropologis dan bangsa dalam pengertian politis.
1. Bangsa dalam pengertian sosiologis antropologi adalah persekutuan hidup masyarakat
yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu
kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat-istiadat.
2. Bangsa dalam pengertian politis adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama
dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan
ke dalam ( diikat oleh kekuasaan politik ), yaitu negara.jadi dalam arti politik adalah bangsa
yang sudah bernegara dan mengakui serta tunduk pada kekuasaan dari negara yang
bersangkutan.
Bangsa adalah persatuan sekelompok besar manusia yang memiliki kesadaran hidup bersama
dalam ikatan politik kenegaraan, yang ditimbulkan oleh beberapa faktor persamaan. Proses
bersatu dalam kelompok besar manusia yang berbagai suku bangsa dari berbagai pulau di

Nusantara yang kemudian diperbesar dengan keturunan asing, merupakan kodrat manusia
dalam hidup bersama, berkeinginan yang kuat untuk hidup bersama dan bersatu dalam satu
kesatuan sekelompok manusia. Pancasila dalam berbangsa sebagai filsafat hidup bangsa,
yang merupakan inspirasi pembentukan bangsa Indonesia yaitu cita-cita yang kuat untuk
hidup bersama dalam satu negara.
2.2.Unsur-unsur Pembentuk Bangsa Indonesia
1. Persamaan asal keturunan bangsa (etnis), yaitu bangsa indonesia berasal dari rumpun
bangsa melayu, yang merupakan bagian dari ras mongoloid dan kemudian diperkaya oleh
variasi percampuran darah antar ras.
2. Persamaan pola kebudayaan : terutama cara hidup suatu suku-suku bangsa petani dan
pelaut dengan segala adat istiadat dan perantara sosialnya, manifestasi persamaan budaya itu
jelas nyata sekarang dalam wujud persamaan bahasa nasional : bahasa Indonesia.
3. Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan nama khas Tanah Air, Nusantara, yaitu
tanah tumpah darah seluruh bangsa yang merupakan satu kesatuan wilayah laut yang
didalamnya terhimpun beribu-ribu pulau.
4. Persamaan nasib kesejahteraannya, baik kejayaan bersama dimasa kerajaan-kerajaan besar
zaman bahari Sriwijaya dan Majapahit, maupun penderitaan bersama dikala meringkuk
dibawah dominasi penjajah asing.
5. Persamaan cita-cita hidup bersama sebagai kesadaran dari inspirasi kenangan sebagai
bangsa yang merdeka dan berdaulat serta membangun negaranya dalam ikatan kesatuan dan

persatuan Indonesia.
Dengan uraian diatas maka bangsa indonesia ialah sekelompok besar manusia Indonesia baik
asli maupun keturunan asing, yang berbeda-beda dalam bersuku-suku bangsa, berbagai

agama dan berbagai aliran politik, yang beraneka ragam yang bersatu untuk hidup bersama
sabagai satu kesatuan bangsa besar yaitu bangsa Indonesia.
2.3.Pengertian Negara
1. Arti Negara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negara merupakan organisasi di suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati rakyatnya, serta merupakan kelompok
sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga
politik atau pemerintah yang efektif, mempunyai satu kesatuan politik yang berdaulat
sehingga berhak menetukan tujuan nasionalnya. Pengertian pendapat dari para ahli, antara
lain sebagai berikut :
a. George Jellineck
Negara ialah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di
wilayah tertentu.
b. Soekarno
Negara adalah organisasi kekuasaan masyarakat yang mempunyai daerah tertentu dimana
kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sovereign

c. Jean Bodine
Negara adalah suatu persekutuan keluarga dengan segala kepentingannya yang dipimpin oleh
akal dari suatu kuasa yang berdaulat
d. Miriam Budiarjo
Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya dipimpin oleh sejumlah pejabat dan
yang berhasil menuntut dari rakyatnya ketaatan perundangan melalui penguasaan kontrol dari
kekuasaan yang sah.
4.4.Unsur-unsur Negara
Dari beberapa pendapat mengenai negara tersebut dapat disimpulkan bahwa negara adalah
organisasi yang didalamnya harus ada rakyat, wilayah yang permanen, dan pemerintah yang
berdaulat. Hal tersebut merupakan unsur-unsur negara. Unsur-unsur negara meliputi :
a. Rakyat, yaitu orang yang bertempat tinggal diwilayah itu, tunduk pada kekuasaan negara,
dan mendukung negara yang bersangkutan
b. Wilayah, yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal bagi
rakyat negara. Wilayah negara mencakup wilayah darat, laut, dan udara.
c. Pemerintah yang berdaulat, yaitu adanya penyelenggaraan pemerintahan di negara tersebut.
Pemerintah tersebut memiliki kedaulatan baik kedalam maupun keluar. Kedaulatan kedalam
berarti negara memilki kekeuasaan untuk ditaati oleh rakyatnya. Kedaulatan keluar artinya
negara mampu mempertahankan diri dari serangan negara lain.
Unsur rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berkedaulatan merupakan unsur yang konstitutif

atau unsur pembentuk yang harus dipenuhi agar terbentuk negara. Selain unsur tersebut
adapula unsur pengakuan dari negara lain yaitu merupakan unsur deklaratif. Unsur deklaratif
merupakan unsur yang sifatnya menyatakan bukan unsur yang mutlak.
Sebagai organisasi kekuasaan negara memiliki sifat sebagai berikut :
a. Memaksa : artinya memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakan ketertiban dengan
memakai kekerasan fisik secara legal.
b. Monopoli : artinya memiliki hak untuk menetapkan tujuan bersama rakyat.
c. Mencakup semua : artinya semua peraturan dan kebijakan negara berlaku bagi semua
orang tanpa terkecuali.

5.5. Fungsi dan Tujuan Negara
Fungsi negara merupakan gambaran apa yang dilakukan negara untuk mencapai tujuannya.
Fungsi negara dapat dikatakan sebagai tugas daripada negara.
Dibawah ini adalah fungsi negara menurut para ahli, antara lain sebagai berikut.
a. John Locke, fungsi negara menjadi tiga fungsi, yaitu:
1) Fungsi Legislatif, untuk membuat peraturan;
2) Fungsi Eksekutif, untuk melaksanakan peraturan;
3) Fungsi federatif, untuk mengurusi urusan luar negeri dan urusan perang dan damai.
b. Montesquieu, fungsi negara menjadi tiga fungsi, yaitu :
1) Fungsi Legislatif, membuat undang-undang;

2) Fungsi Eksekutif, melaksanakan undang-undang;
3) Fungsi Yudikatif, untuk mengawasi agar semua peraturan ditaati, yang populer dengan
nama trias Politika.
c. Mirriam Budiardjo
1) Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokanbentrokan dalam masyarakat.
2) Mengusahakan kesejahteraan dan kemajuan rakyatnya.
3) Pertahanan untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar.
4) Menegakkan keadilan melalui badan-badan pengadilan.
Keseluruhan fungsi negara diselenggarakan oleh negara untuk mencapai tujuan negara yang
telah ditetapkan bersama. Adapun tujuan suatu negara berbeda-beda. Menurut Thomas
Aquino dan Agustinus ialah untuk mencapai penghidupan dan kehidupan aman dan tentram
dengan taat kepada dan di bawah pimpinan Tuhan. Pemimpin negara menjalankan kekuasaan
negara hanyalah berdasarkan kekuasaan Tuhan yang diberikan kepadanya.
6.6. Negara Indonesia
Negara kita adalah negara Republik Indonesia Proklamasi 17 Agustus 1945 disingkat negara
RI Prolamasi. Dengan momen Proklamasi 17 Agustus 1945 itulah, bangsa Indonesia berhasil
mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar mengenai adanya negara baru,
yaitu Indonesia.
Negara Indonesia merdeka yang akan didirikan hendaknya negara yang dapat mengayomi
seluruh rakyat tanpa memandang suku, agama, ras, bahasa, daerah, dan golongan-golongan

tertentu. Yang diharapkan adalah keinginan hidup bersatu sebagai satu keluarga bangsa
karena adanya persamaan nasib, cita-cita, dan karena berasal dalam ikatan wilayah atau
wilayah yang sama. Kesadaran demikian yang melahirkan nasionalisme, paham kebangsaan
untuk keluar melepas diri dari belenggu penjajah yang telah menciptakan nasib sebagai
bangsa yang terjajah, teraniaya dan hidup dalam kemiskinan. Pada tanggal 28 Oktober 1928
para pemuda dari berbagai suku dan budaya di wilayah Nusantara berikrar menyatakan diri
dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.
Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara
kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat
kebangsaan atau nasionalisme yaitu tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan
bersama dibawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda
agama, ras, etnik, atau golongannya.
7.7. Proses Terjadinya Negara Indonesia

Rangkaian tahap perkembangan proses terbentuknya negara Indonesia digambarkan sesuai
dengan keempat alinea dalam pembukaan UUD 1945. Secara teoritis, perkembangan negara
Indonesia terjadi sebagai berikut.
a. Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi, tetapi adanya pengakuan akan
hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa indonesia memiliki tekad kuat untuk
menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain (Alinea I

Pembukaan UUD 1945 ).
b. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Perjuangan panjang bangsa
Indonesia menghasilkan proklamasi. Proklamasi barulah menghantarkan kepintu gerbang
kemerdekaan. Negara yang kita cita-citakan adalah negara yang menuju pada keadaan
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur (Alinea II Pembukaan UUD 1945).
c. Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia, sebagai
suatu keinginan luhur bersama. Di samping itu adalah kehendak atas rahmat Allah Yang
Maha Kuasa. Inilah yang membuktikan bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius dan
mengakui adanya motivasi spiritual (Alinea III Pembukaan UUD 1945).
d. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara meliputi tujuan negara,
bentuk negara, sistem pemerintahan negara, UUD negara, dan dasar negara. Dengan
demikian, semakin sempurna proses terjadinya negara Indonesia (Alinea IV Pembukaan
UUD 1945).
Terjadinya negara Indonesia bukan melalui pendudukan, pemisahan, penggabungan,
pemecahan atau penyerahan. Bukti menunjukan bahwa negara Indonesia terbentuk melalui
proses perjuangan, yaitu perjuangan melawan penjajahan sehingga berhasil
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Usaha mendirikan negara melalui perjuangan
sangat membanggakan diri seluruh rakyat Indonesia. Hal ini berbeda bila bangsa Indonesia
mendapatkan kemerdekaan karena diberi oleh bangsa lain.
8.8. Cita-cita, Tujuan, dan Visi Negara Indonesia

Bangsa Indonesia bercita-cita mewujudkan negara yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini sesuai dengan amanat dalam alinea II
Pembukaan UUD 1945, yaitu negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur.
Tujuan negara Indonesia terjabar dalan Alinea IV Pembukaan UUD 1945, secara rinci
sebagai berikut:
a) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
b) Memajukan kesejahteraaan umum;
c) Mencerdaskan kehidupan bangsa;
d) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
Visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai demokratis,
berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin ( Tap MPR no.
VII/MPR/2001).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan


Konsep bangsa memiliki 2 pengertian yaitu bangsa dalam pengertian sosiologis antropologis
yang berarti persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri, dan pengertian dalam politis
yang berarti masyarakat dalam daerah yang sama yang tunduk pada kedaulatan negaranya. 5
faktor penting dalam pembentukan dan pembinaan bangsa Indonesia ; persamaan asal
keturunan (etnis), persamaan pola kebudayaan, persamaan tempat tinggal, persamaan nasib
kesejahteraan, serta persamaan citi-cita hidup. Maka bangsa Indonesia adalah sekelompok
besar manusia Indonesia yang bersatu untuk hidup bersama sebagai suatu kesatuan besar
Bangsa Indonesia.
Dari bebarapa pendapat mengenai negara dapat disimpulkan bahwa negara adalah organisasi
yang didalamnya terdapat rakyat, wilayah yang permanen, dan pemerintahan yang berdaulat.
Selain itu adapula pengakuan dari negara lain yang bersifat tidak mutlak. Fungsi negara yaitu
fungi legeslatif, eksekutif, dan yudikatif. Keseluruhan fungsi dilaksanakan untuk mencapai
tujuan negara yang telah ditetapkan bersama. Negara Republik Indonesia proklamasi pada
tanggal 17 agustus 1945 merupakan negara kebangsaan modern yang harus mengayomi
seluruh rakyatnya. Cita-cita, tujuan, visi negara, serta perkembangan Bangsa Indonesia
tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Daftar Pustaka
 Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Masyarakat Madani, Prenada Media, Jakarta.
 Noor Ms Bakry, 2009 : Pendidikan Kewarganegaraan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
 Winarso, S.pd.,M.Si, 2010 : Pendidikan Kewarganegaraan:Panduan Kuliah di Perguruan
Tinggi, Bumi Aksara, Jakarta.
 http://ariefhidayatanwar-arief.blogspot.com/2011/02/makalah-bangsa-negara-

nasionalisme-dan.html

Dokumen yang terkait

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Pengaruh Proce To Book Value,Likuiditas Saham dan Inflasi Terhadap Return Saham syariah Pada Jakarta Islamic Index Periode 2010-2014

7 68 100

Analisis Pengaruh Lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Sbi, Dan Harga Emas Terhadap Ting Kat Pengembalian (Return) Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Pada Bei

14 85 113

Strategi Public Relations Pegadaian Syariah Cabang Ciputat Raya Dalam Membangun Kepuasan Layanan Terhadap Konsumen

7 149 96

Analisis Pengaruh Faktor Yang Melekat Pada Tax Payer (Wajib Pajak) Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan

10 58 124

Pengaruh Dukungan Venezuela Kepada Fuerzas Armadas Revolucionaries De Colombia (FARC) Terhadap Hubungan Bilateral Venezuela-Kolombia

5 236 136

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46