Pelingkupan Dalam Pelingkupan Dalam AMDA
Pelingkupan Dalam
AMDAL
Didasarkan pada Permen LH 08/2006
(materi pelatihan penilaian AMDAL di
Universitas Andalas, Padang)
PROSES PENYUSUNAN AMDAL
RENCANA
KEGIATAN/USAHA
KA
RONA LINGKUNGAN
HIDUP
POTENSI DAMPAK PENTING
Metode Pelingkupan
Metode Pengumpulan
Data
ANDAL
PENGUMPULAN DATA
ANDAL
PRAKIRAAN DAMPAK
(IMPACT PREDICTION)
Metode Prakiraan
Dampak
ANDAL
EVALUASI DAMPAK
(IMPACT EVALUATION)
Metode Evaluasi
Dampak
RKL
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
(RKL)
Prinsip Dasar
Pengelolaan Lingkungan
RPL
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
(RPL)
Prinsip Dasar
Pemantauan Lingkungan
Pengertian dasar
Pelingkupan berarti memberikan batas
atau menetapkan ruang lingkup dari suatu
kegiatan .
Dalam Amdal pelingkupan berarti
menetapkan batas studi AMDAL yang akan
dipakai sebagai dasar untuk melakukan
kajian ANDAL.
Hasil dari pelingkupan adalah Kerangka
Acuan untuk studi ANDAL
Hasil Pelingkupan
Sebagai proses terpenting dalam penyusunan
KA ANDAL pelingkupan menghasilkan hal-hal
sbb:
1. Dampak penting terhadap lingkungan dari
suatu rencana kegiatan. Dampak penting
artinya dampak yang dipandang relevan untuk
ditelaah secara mendalam dan teliti dalam
studi ANDAL dengan meniadakan hal hal yang
kurang penting
hasil pelingkupan
lanjutan
2 . Batas atau lingkup studi ANDAL ber –
dasarkan batas proyek, batas ekologis,
batas sosial, dan batas administratif.
3. Kedalaman studi ANDAL.
Kedalaman studi akan berkaitan de –
ngan metoda yang akan digunakan,
jumlah sampel yang akan diambil, lokasi pengambilan sampel, tenaga yang
diperlukan ( jumlah dan kualifikasi) .
Proses pelingkupan
Dampak Penting.
Pelingkupan ditempuh melalui tiga
proses utama yakni
Identifikasi dampak potensial
Evaluasi dampak potensial
Klassifikasi dan penyusunan prioritas
dampak penting,
Proses Pelingkupan Dampak
Penting
Deskripsi
Rencana Kegiatan
Dampak
Potensial
Dampak
Penting
Hipotetik
Prioritas
Dampak
Penting
Hipotetik
Rona
Lingkungan Hidup
Identifikasi
Dampak
Potensial
Informasi Pokok 2
Evaluasi
Dampak
Potensial
Klasifikasi,
Prioritas
Langkah langkah untuk
identifikasi dampak
potensial
Langkah 1. Buat daftar rencana usaha/
deskripsi kegiatan menurut sebaran
ruang dan waktu.
Hasil dari langkah 1 adalah :
- Kegiatan pra kontruksi
- Kegiatan konstruksi
- Kegiatan operasi/pasca konstruksi
Langkah lanjutan
Langkah 2. Identifikasi tipe ekosistem
yang akan menjadi lokasi proyek yang
akan terpengaruh oleh kegiatan proyek
sebagaimana dimaksud pada hasil
langkah pertama.
Hasil langkah 2 ; Diperoleh daftar tipe
ekosistem yang akan menjadi lokasi
proyek atau yang akan terpengaruh oleh
kegiatan proyek.
lanjutan
Contoh ekosistem yang akan
terpengaruh
- Ekosistem Hutan bakau
- Sawah
- Kolam/tambak
- Danau
- Hutan
- Kebun
- Tanaman pekarangan.
langkah lanjutan
Langkah 3.
Identifikasi komponen lingkungan yang
berpotensi terkena dampak akibat
proyek.
Hasil langkah 3 ; Diperoleh daftar
komponen lingkungan yang potensial
terkena dampak misalnya:
- Komponen fisika – kimia ( Iklim,
hidrologi)
- Komponen biologi
lanjutan
Langkah 4:
Pada setiap tipe ekosistem menurut hasil
langkah 2 identifikasilah fungsi ekosistem
yang potensial terkena dampak atau
berubah akibat adanya proyek.
Hasil langkah 4.
Daftar fungsi untuk setiap ekosistem
yang potensial terkena dampak
contoh fungsi
ekosistem
Kalau ekosistem yang terkena adalah lahan basah
maka fungsi yang akan terpengaruh adalah:
Fungsi pemasok air
Fungsi pengendali banjir
Fungsi pencegahan intrusi air laut
Fungsi pengendali erosi
Fungsi pemasok bahan
Fungsi perhubungan
Fungsi sumber pencaharian (sosek)
Fungsi rosot karbon
contoh fungsi
ekosistem
Bila ekosistem yang terkena adalah
lahan kering maka fungsinya antara lain :
Fungsi produksi kayu
Fungsi transportasi
Fungsi penelitian/pendidikan
Fungsi rekreasi
Fungsi adat/budaya
langkah identifikasi
lanjutan
Langkah 5.
a. Buat matrix interaksi dampak kegiatan dan
komponen lingkungan. Pada bagian kolom memuat
rencana kegiatan proyek (hasil langkah 1) dan bagian
baris memuat komponen lingkungan atau tipe
ekosistem ( hasil langkah 3).
b. Buat matrix`interaksi dampak kegiatan dan fungsi
ekosistem ( seperti point a).
c. Matrix dibuat sebanyak tipe ekosistem yang bakal
terkena dampak ( sesuai tipe ekosistem menurut hasil
langkah 2)
lanjutan
Hasil langkah 5.
a.Terbentuk matrix interaksi antara
komponen lingkungan / tipe ekosistem
dan kegiatan.
b. Terbentuk matrix interaksi antara
fungsi ekosistem dan kegiatan.
langkah lanjutan
Langkah 6.
Pada setiap matrix yang diperoleh dari
hasil langkah 5 lakukan identifikasi
dengan cara memberi tanda “ x “ atau “
“ atau simbol lainnya pada komponen
lingkungan dan fungsi tertentu yang
potensial terkena dampak oleh kegiatan
tertentu dari proyek.
hasil langkah 6
Pada setiap tipe ekosistem sebagaimana
dimaksud dari hasil langkah 2 diperoleh
daftar komponen lingkungan dan fungsi
ekosistem yang potensial akan terkena
dampak.
Metoda identifikasi
dampak
Matrix
Bagan alir
Telaah pustaka
Daftar uji
Observasi lapangan
Analisis isi
Contoh Matrik Identifikasi Dampak
Pra-Konstruksi
1. Perizinan
2. Survai kelayakan teknis
3. Rekruitmen dan seleksi
tenaga kerja
Konstruksi
1. Mobilisasi tenaga kerja
2. Pembangunan porta camp
dan workshop (darat)
3. Pembangunan temporary
jetty (di darat & Gosong
Tiaka)
4. Mobilisasi alat dan bahan
5. Pengadaan dan
pengangkutan material
reklamasi oleh Kontraktor
6. Reklamasi tapak kegiatan
(4,3 ha)
7. Pembangunan pelabuhan
khusus/jetty (di Gosong
Tiaka)
8. Pembangunan porta camp
(di Gosong Tiaka)
9. Pemboran dengan sistem
cluster (pembuatan sumur
produksi)
10.Pembangunan fasilitas
produksi dan fasilitas
pendukung (di Gosong
Tiaka
Operasi
Pasca operasi
1. Mobilisasi tenaga kerja
2. Produksi
3. Pengoperasian jetty
1. Penutupan sumur
2. Demobilisasi peralatan
3. Penanganan lokasi setelah penutupan sumur
Contoh Hasil Proses Pelingkupan:
Bagan Alir Dampak Penting Hipotetik
Pembangunan Lapangan Minyak Lepas Pantai Tando
Kualitas Udara
& Kebisingan
Bentang Alam
Vegetasi
Darat
Vegetasi
Laut
Satwa Liar
Arus
Kualitas
Air Laut
Biota Laut
Kesempatan Kerja
Hak Ulayat
Struktur dan
Interaksi Sosial
Perekonomian Lokal
Sikap Masyarakat terhadap
Proyek
Evaluasi dampak
potensial
Langkah 7.
Gunakan kriteria dampak penting untuk menilai/mengevaluasi
penting tidaknya dampak yang teridentifikasi pada langkah 6.
Kriteria dampak penting tsb adalah:
1. Jumlah manusia terkena dampak
2. Luas wilayah persebaran dampak
3. lamanya dampak berlangsung
4. Intensitas dampak
5. Banyaknya komponen lingkungan yang akan
terkena dampak.
6. Sifat kumulatif dampak 7. berbalik tidaknya dampak.
Tambahan untuk
evaluasi dampak
potensial
Gunakan juga metoda interaksi
kelompok seperti rapat, lokakarya,
brainstorming.
Interaksi kelompok agar
mengikutsertakan / mempertimbangkan
saran pakar, masyarakat yang
berkepentingan dan instansi yang
bertanggung jawab.
Hasil langkah 7
Diperoleh daftar komponen lingkungan
dan fungsi ekosistem yang tergolong
dampak penting untuk tiap tiap tipe
ekosistem.
Langkah 8
Tetapkan dampak penting hipotetis yang akan diteliti
secara mendalam dalam studi ANDAL.
Hasil langkah 8.
Diperoleh komponen lingkungan dan fungsi ekosistem
yang harus diteliti secara mendalam.
Untuk lebih sempurna dan teliti masukkan juga
kedalam daftar ini semua komponen lingkungan yang
potensial terkena dampak tapi tidak dapat dievaluasi
karena data dan informasi yang ada sangat terbatas.
Klassifikasi dan
penyusunan prioritas
Klassifikasi dan penyusunan prioritas dampak penting
bertujuan mengelompokkan dan mengorganisir
dampak potensial yang telah dirumuskan pada tahap
sebelumnya dengan maksud agar diperoleh
klassifikasi dan skala prioritas dampak penting
hipotetik.
Prioritas dampak penting tsb setidaknya harus
menggambarkan keterkaitan yang jelas antara rencana
usaha /proyek dengan komponen lingkungan yang
akan terkena dampak. Selain itu Pemusatan ini
bertujuan untuk melihat keterkaitan antar dampak
penting.
Cara menetapkan
klassifikasi dan
prioritas
1.
2.
3.
4.
Langkah 9.
Kelompokkan dampak penting hasil langkah 8 atas
beberapa isu pokok lingkungan berdasarkan :
Konsentrasi persebaran dampak pada suatu lokasi.
Komponen lingkungan dan fungsi tertentu dari
ekosistem yang terkena dampak penting proyek.
Perlu di perhatikan peraturan/ kebijakan yang
menjadi dasar untuk arahan kajian Amdal
selanjutnya seperti baku mutu dll.
Konsep saintifik dari kajian yang akan dilakukan.
Hasil langkah 9
Diperoleh beberapa isu pokok
lingkungan yang menggambarkan
perubahan penting yang akan dialami
ekosistem sebagai akibat adanya proyek.
Misal perubahan kualitas air atau kualitas
udara serta perubahan sosial ekonomi
masyarakat karena pembangunan pabrik
dan pengoperasiannya.
Langkah 10
Urutkan isu isu pokok lingkungan hasil langkah
9 menurut kepentingan ekonomi, sosial dan
ekologi.
Hasil langkah 10 adalah berupa daftar urutan
isu berdasarkan kepentingan ekonomi, sosial
dan ekologi.
Setelah urutan ini didapat barulah bisa
dilakukan penentuan batas/ lingkup wilayah
studi ANDAL
Contoh Hasil Proses Pelingkupan Dampak
Penting Proyek Pertambangan di Pesisir
DAMPAK POTENSIAL
Iklim mikro
Kualitas udara & kebisingan
Erosi (darat)
Kualitas air sungai
Kualitas air laut
Arus laut
Vegetasi darat
Vegetasi pantai
Satwaliar
Biota laut
Kesempatan kerja & usaha
Perekonomian lokal
Hak Ulayat
Struktur & interaksi sosial
Kesehatan masyarakat
Kesehatan lingkungan
DAMPAK PENTING
HIPOTETIK
Kualitas udara & kebisingan
Kualitas air laut
Arus laut
Vegetasi darat
Vegetasi pantai
Satwaliar
Biota laut
Kesempatan kerja & usaha
Perekonomian lokal
Hak Ulayat
Struktur & interaksi sosial
Klassifikasi dan
Prioritas
Produktivitas &
keanekaragaman
hayati
Perubahan sosial
Perekonomian
daerah
Pelingkupan Wilayah
Studi
Penetapan Batas proyek
Penetapan Batas Ekologi
Penetapan Batas sosial
Penetapan Batas Administratif.
Proses Pelingkupan Wilayah Studi
Batas Proyek
Batas Proyek
Batas fisik kewenangan proyek
Batas fisik kewenangan proyek
di darat & di laut (property right)
di darat & di laut (property right)
Batas
BatasEkologi
Ekologi
Batas
Batasdimana
dimanalimbah
limbah&&emisi
emisi
tertransportasi
tertransportasimelalui
melaluimedia
mediaair
air&&
udara
udaradan
danorganisma
organisma
Batas
BatasSosial
Sosial
Batas
Batasmenunjuk
menunjukpada
padakomunitas
komunitas
sosial
sosialyang
yangterkena
terkenadampak
dampaklimbah
limbah
&&emisi
emisi &&kegiatan
kegiatanproyek
proyeklainnya
lainnya
Batas
BatasAdministratif
Administratif
Batas
Bataskewenangan
kewenanganadministratif/
administratif/
penegakan
penegakanhukum
hukumoleh
oleh
Pemerintah
Pemerintah(batas
(bataskabpt,
kabpt,kec,
kec,KP)
KP)
Informasi Pokok 2
Batas
Wilayah
Studi
Pelingkupan Wilayah
Studi
Pelingkupan wilatah studi ditempuh melalui langkah-langkah sbb:
Langkah 1: Penetapan batas proyek.
a. Ambil sebuah peta kerja lokasi proyek
b. Gambar pada peta kerja tersebut batas
terluar proyek untuk seluruh tahapan
( pra konstruksi, konstruksi dan pasca
konstruksi).
c. Dalam batas proyek tsb identifikasi komunitas
dan lembaga masyarakat yang berpotensi berubah
secara mendasar akibat adanya proyek.
d. Nyatakan dalam koordinat.
Catatan untuk langkah
1 pelingkupan wilayah
studi
Batas`proyek adalah ruang dimana suatu
rencana usaha dan atau kegiatan proyek
akan melakukan kegiatan pra konstruksi,
konstruksi dan operasi/ pasca konstruksi.
Ruang kegiatan ini akan menjadi sumber
dampak bagi lingkungan sekitar.
Hasil langkah 1
Diperoleh batas` kegiatan proyek diatas
peta kerja.
Didalam batas proyek tsb teridentifikasi
komunitas masyarakat dan lembaga
yang akan terkena dampak proyek.
Langkah 2 pelingkupan
wilayah
Penetapan batas ekologis.
a. Pada peta yang sama dengan peta pada langkah 1
telusuri dan plotkan batas terjauh dari aliran limbah
proyek melalui media air.
b. Pada peta yang sama tetapkan lokasi lokasi
terjadinya perubahan fungsi ekosistem sebagai akibat
adanya proyek.
c. Gabungkan hasil a dan b sehingga didapat batas
ekologis. Didalam batas ekologis ini terdapat sekaligus
komunitas, lembaga yang berpotensi berubah secara
mendasar akibat rusaknya sumber daya alam/
pencemaran oleh proyek.
Catatan
Yang dimaksud dengan batas ekologis adalah
ruang persebaran dampak kegiatan proyek
menurut media transportasi limbah ( air, udara)
dan/ atau menurut kerusakan sumber daya
alam. Adanya dampak tsb diperkirakan akan
mengubah proses alami secara mendasar.
Hasil langkah 2 adalah batas ekologis studi
ANDAL
Langkah 3 pelingkupan
wilayah studi
Langkah 3: Penetapan batas sosial
a. Plotkan lokasi kelompok masyarakat dan lembaga
sebagaimana dimaksud pada langkah 1 dan 2 pada
peta sebelumnya( peta kerja).
b. Plotkan lokasi kelompok masyarakat diluar batas
proyek dan batas ekologis namun berpotensi terkena
dampak misalnya sebagai akibat rekritmen tenaga
kerja, pembangunan fasiltas sosial dll.
Batas sosial lebih luas dari batas ekologis dan batas
proyek.
Catatan
Batas `sosial adalah ruang disekitar proyek yang
merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi
sosial yang mengandung norma, nilai dan adat yang
sudah mapan, yang diperkirakan akan mengalami
perubahan mendasar akibat proyek.
Batas sosial dapat menyebar di beberapa lokasi dan
dapat lebih luas dari batas ekologis dam batas proyek.
Hasil langkah 3 batas sosial.
Warga yang
Berkepentingan
Warga masyarakat yang
terkena dampak
• Bermukim dekat proyek
• Terkena pencemaran
lingkungan
• Proses sosial, kepentingan & manfaat sosekbud mengalami perubahan (dampak sosial)
• Bermukim dekat proyek
• Tidak terkena pencemaran lingkungan, dan/atau
• Proses sosial, kepentingan & manfaat sosekbud mengalami perubahan (dampak sosial)
Batas sosial dapat
digambar di peta
Warga masyarakat
pemerhati lingkungan
• Bermukim jauh dari
proyek
• Tidak terkena pencemaran lingkungan
• Berkepentingan dgn
perubahan ekologi/
lingkungan hidup
Batas sosial tidak dapat
digambar di peta
Batas Sosial
Informasi Pokok 2
Langkah 4 pelingkupan
wilayah studi
Langkah 4: Penetapan batas administrasi
Buat batas administrasi diatas peta yang sama
dengan peta sebelumnya.
Plotkan batas kewenangan tertentu untuk
memngelola sumber daya alam dan
lingkungan yang keabsahannya telah diakui
oleh lembaga formal dan non formal.
Hasil : Batas Administrasi.
Langkah 5
Gabungkan keempat batas diatas dan hasilnya
terbentuklah batas wilayah studi ANDAL.
Dalam penetapan ini pertimbangkan pula
waktu, dana dan tenaga yang tersedia.
Selanjutnya dapat dibuat keterangan
tambahan yang diperlukan sebagai sebuah
kerangka acuan ,seperti lokasi pengambilan
sampel, tata cara sampling, tenaga peneliti dan
kualifikasinya.
Batas Proyek
Batas Ekologis
Batas Sosial & Administratif
Batas Studi AMDAL
Sistematika Kerangka
Acuan
1.Pendahuluan;
2.Ruang lingkup Studi
3.Metoda studi
4.Pelaksanaan Studi
5.Daftar Pustaka.
rincian
Pendahuluan:
Berisi Latar belakang ,tujuan dan kegunaan
studi.
Ruang lingkup :
Berisi Lingkup rencana proyek/ usaha dan
lingkup rona lingkungan hidup awal (lingkungan
yang akan terkena dampakl), isu pokok dan
lingkup wilayah studi
rincian lanjut
Metoda studi.
Meliputi : Metoda pengumpulan dan analisis
data. Metoda identifikasi dampak, metoda
prakiraan dampak dan metoda evaluasi
dampak.
Pelaksanaan Studi:
meliputi : Pemrakarsa, penyusun studi,
biaya dan waktu studi ANDAL.
AMDAL
Didasarkan pada Permen LH 08/2006
(materi pelatihan penilaian AMDAL di
Universitas Andalas, Padang)
PROSES PENYUSUNAN AMDAL
RENCANA
KEGIATAN/USAHA
KA
RONA LINGKUNGAN
HIDUP
POTENSI DAMPAK PENTING
Metode Pelingkupan
Metode Pengumpulan
Data
ANDAL
PENGUMPULAN DATA
ANDAL
PRAKIRAAN DAMPAK
(IMPACT PREDICTION)
Metode Prakiraan
Dampak
ANDAL
EVALUASI DAMPAK
(IMPACT EVALUATION)
Metode Evaluasi
Dampak
RKL
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
(RKL)
Prinsip Dasar
Pengelolaan Lingkungan
RPL
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
(RPL)
Prinsip Dasar
Pemantauan Lingkungan
Pengertian dasar
Pelingkupan berarti memberikan batas
atau menetapkan ruang lingkup dari suatu
kegiatan .
Dalam Amdal pelingkupan berarti
menetapkan batas studi AMDAL yang akan
dipakai sebagai dasar untuk melakukan
kajian ANDAL.
Hasil dari pelingkupan adalah Kerangka
Acuan untuk studi ANDAL
Hasil Pelingkupan
Sebagai proses terpenting dalam penyusunan
KA ANDAL pelingkupan menghasilkan hal-hal
sbb:
1. Dampak penting terhadap lingkungan dari
suatu rencana kegiatan. Dampak penting
artinya dampak yang dipandang relevan untuk
ditelaah secara mendalam dan teliti dalam
studi ANDAL dengan meniadakan hal hal yang
kurang penting
hasil pelingkupan
lanjutan
2 . Batas atau lingkup studi ANDAL ber –
dasarkan batas proyek, batas ekologis,
batas sosial, dan batas administratif.
3. Kedalaman studi ANDAL.
Kedalaman studi akan berkaitan de –
ngan metoda yang akan digunakan,
jumlah sampel yang akan diambil, lokasi pengambilan sampel, tenaga yang
diperlukan ( jumlah dan kualifikasi) .
Proses pelingkupan
Dampak Penting.
Pelingkupan ditempuh melalui tiga
proses utama yakni
Identifikasi dampak potensial
Evaluasi dampak potensial
Klassifikasi dan penyusunan prioritas
dampak penting,
Proses Pelingkupan Dampak
Penting
Deskripsi
Rencana Kegiatan
Dampak
Potensial
Dampak
Penting
Hipotetik
Prioritas
Dampak
Penting
Hipotetik
Rona
Lingkungan Hidup
Identifikasi
Dampak
Potensial
Informasi Pokok 2
Evaluasi
Dampak
Potensial
Klasifikasi,
Prioritas
Langkah langkah untuk
identifikasi dampak
potensial
Langkah 1. Buat daftar rencana usaha/
deskripsi kegiatan menurut sebaran
ruang dan waktu.
Hasil dari langkah 1 adalah :
- Kegiatan pra kontruksi
- Kegiatan konstruksi
- Kegiatan operasi/pasca konstruksi
Langkah lanjutan
Langkah 2. Identifikasi tipe ekosistem
yang akan menjadi lokasi proyek yang
akan terpengaruh oleh kegiatan proyek
sebagaimana dimaksud pada hasil
langkah pertama.
Hasil langkah 2 ; Diperoleh daftar tipe
ekosistem yang akan menjadi lokasi
proyek atau yang akan terpengaruh oleh
kegiatan proyek.
lanjutan
Contoh ekosistem yang akan
terpengaruh
- Ekosistem Hutan bakau
- Sawah
- Kolam/tambak
- Danau
- Hutan
- Kebun
- Tanaman pekarangan.
langkah lanjutan
Langkah 3.
Identifikasi komponen lingkungan yang
berpotensi terkena dampak akibat
proyek.
Hasil langkah 3 ; Diperoleh daftar
komponen lingkungan yang potensial
terkena dampak misalnya:
- Komponen fisika – kimia ( Iklim,
hidrologi)
- Komponen biologi
lanjutan
Langkah 4:
Pada setiap tipe ekosistem menurut hasil
langkah 2 identifikasilah fungsi ekosistem
yang potensial terkena dampak atau
berubah akibat adanya proyek.
Hasil langkah 4.
Daftar fungsi untuk setiap ekosistem
yang potensial terkena dampak
contoh fungsi
ekosistem
Kalau ekosistem yang terkena adalah lahan basah
maka fungsi yang akan terpengaruh adalah:
Fungsi pemasok air
Fungsi pengendali banjir
Fungsi pencegahan intrusi air laut
Fungsi pengendali erosi
Fungsi pemasok bahan
Fungsi perhubungan
Fungsi sumber pencaharian (sosek)
Fungsi rosot karbon
contoh fungsi
ekosistem
Bila ekosistem yang terkena adalah
lahan kering maka fungsinya antara lain :
Fungsi produksi kayu
Fungsi transportasi
Fungsi penelitian/pendidikan
Fungsi rekreasi
Fungsi adat/budaya
langkah identifikasi
lanjutan
Langkah 5.
a. Buat matrix interaksi dampak kegiatan dan
komponen lingkungan. Pada bagian kolom memuat
rencana kegiatan proyek (hasil langkah 1) dan bagian
baris memuat komponen lingkungan atau tipe
ekosistem ( hasil langkah 3).
b. Buat matrix`interaksi dampak kegiatan dan fungsi
ekosistem ( seperti point a).
c. Matrix dibuat sebanyak tipe ekosistem yang bakal
terkena dampak ( sesuai tipe ekosistem menurut hasil
langkah 2)
lanjutan
Hasil langkah 5.
a.Terbentuk matrix interaksi antara
komponen lingkungan / tipe ekosistem
dan kegiatan.
b. Terbentuk matrix interaksi antara
fungsi ekosistem dan kegiatan.
langkah lanjutan
Langkah 6.
Pada setiap matrix yang diperoleh dari
hasil langkah 5 lakukan identifikasi
dengan cara memberi tanda “ x “ atau “
“ atau simbol lainnya pada komponen
lingkungan dan fungsi tertentu yang
potensial terkena dampak oleh kegiatan
tertentu dari proyek.
hasil langkah 6
Pada setiap tipe ekosistem sebagaimana
dimaksud dari hasil langkah 2 diperoleh
daftar komponen lingkungan dan fungsi
ekosistem yang potensial akan terkena
dampak.
Metoda identifikasi
dampak
Matrix
Bagan alir
Telaah pustaka
Daftar uji
Observasi lapangan
Analisis isi
Contoh Matrik Identifikasi Dampak
Pra-Konstruksi
1. Perizinan
2. Survai kelayakan teknis
3. Rekruitmen dan seleksi
tenaga kerja
Konstruksi
1. Mobilisasi tenaga kerja
2. Pembangunan porta camp
dan workshop (darat)
3. Pembangunan temporary
jetty (di darat & Gosong
Tiaka)
4. Mobilisasi alat dan bahan
5. Pengadaan dan
pengangkutan material
reklamasi oleh Kontraktor
6. Reklamasi tapak kegiatan
(4,3 ha)
7. Pembangunan pelabuhan
khusus/jetty (di Gosong
Tiaka)
8. Pembangunan porta camp
(di Gosong Tiaka)
9. Pemboran dengan sistem
cluster (pembuatan sumur
produksi)
10.Pembangunan fasilitas
produksi dan fasilitas
pendukung (di Gosong
Tiaka
Operasi
Pasca operasi
1. Mobilisasi tenaga kerja
2. Produksi
3. Pengoperasian jetty
1. Penutupan sumur
2. Demobilisasi peralatan
3. Penanganan lokasi setelah penutupan sumur
Contoh Hasil Proses Pelingkupan:
Bagan Alir Dampak Penting Hipotetik
Pembangunan Lapangan Minyak Lepas Pantai Tando
Kualitas Udara
& Kebisingan
Bentang Alam
Vegetasi
Darat
Vegetasi
Laut
Satwa Liar
Arus
Kualitas
Air Laut
Biota Laut
Kesempatan Kerja
Hak Ulayat
Struktur dan
Interaksi Sosial
Perekonomian Lokal
Sikap Masyarakat terhadap
Proyek
Evaluasi dampak
potensial
Langkah 7.
Gunakan kriteria dampak penting untuk menilai/mengevaluasi
penting tidaknya dampak yang teridentifikasi pada langkah 6.
Kriteria dampak penting tsb adalah:
1. Jumlah manusia terkena dampak
2. Luas wilayah persebaran dampak
3. lamanya dampak berlangsung
4. Intensitas dampak
5. Banyaknya komponen lingkungan yang akan
terkena dampak.
6. Sifat kumulatif dampak 7. berbalik tidaknya dampak.
Tambahan untuk
evaluasi dampak
potensial
Gunakan juga metoda interaksi
kelompok seperti rapat, lokakarya,
brainstorming.
Interaksi kelompok agar
mengikutsertakan / mempertimbangkan
saran pakar, masyarakat yang
berkepentingan dan instansi yang
bertanggung jawab.
Hasil langkah 7
Diperoleh daftar komponen lingkungan
dan fungsi ekosistem yang tergolong
dampak penting untuk tiap tiap tipe
ekosistem.
Langkah 8
Tetapkan dampak penting hipotetis yang akan diteliti
secara mendalam dalam studi ANDAL.
Hasil langkah 8.
Diperoleh komponen lingkungan dan fungsi ekosistem
yang harus diteliti secara mendalam.
Untuk lebih sempurna dan teliti masukkan juga
kedalam daftar ini semua komponen lingkungan yang
potensial terkena dampak tapi tidak dapat dievaluasi
karena data dan informasi yang ada sangat terbatas.
Klassifikasi dan
penyusunan prioritas
Klassifikasi dan penyusunan prioritas dampak penting
bertujuan mengelompokkan dan mengorganisir
dampak potensial yang telah dirumuskan pada tahap
sebelumnya dengan maksud agar diperoleh
klassifikasi dan skala prioritas dampak penting
hipotetik.
Prioritas dampak penting tsb setidaknya harus
menggambarkan keterkaitan yang jelas antara rencana
usaha /proyek dengan komponen lingkungan yang
akan terkena dampak. Selain itu Pemusatan ini
bertujuan untuk melihat keterkaitan antar dampak
penting.
Cara menetapkan
klassifikasi dan
prioritas
1.
2.
3.
4.
Langkah 9.
Kelompokkan dampak penting hasil langkah 8 atas
beberapa isu pokok lingkungan berdasarkan :
Konsentrasi persebaran dampak pada suatu lokasi.
Komponen lingkungan dan fungsi tertentu dari
ekosistem yang terkena dampak penting proyek.
Perlu di perhatikan peraturan/ kebijakan yang
menjadi dasar untuk arahan kajian Amdal
selanjutnya seperti baku mutu dll.
Konsep saintifik dari kajian yang akan dilakukan.
Hasil langkah 9
Diperoleh beberapa isu pokok
lingkungan yang menggambarkan
perubahan penting yang akan dialami
ekosistem sebagai akibat adanya proyek.
Misal perubahan kualitas air atau kualitas
udara serta perubahan sosial ekonomi
masyarakat karena pembangunan pabrik
dan pengoperasiannya.
Langkah 10
Urutkan isu isu pokok lingkungan hasil langkah
9 menurut kepentingan ekonomi, sosial dan
ekologi.
Hasil langkah 10 adalah berupa daftar urutan
isu berdasarkan kepentingan ekonomi, sosial
dan ekologi.
Setelah urutan ini didapat barulah bisa
dilakukan penentuan batas/ lingkup wilayah
studi ANDAL
Contoh Hasil Proses Pelingkupan Dampak
Penting Proyek Pertambangan di Pesisir
DAMPAK POTENSIAL
Iklim mikro
Kualitas udara & kebisingan
Erosi (darat)
Kualitas air sungai
Kualitas air laut
Arus laut
Vegetasi darat
Vegetasi pantai
Satwaliar
Biota laut
Kesempatan kerja & usaha
Perekonomian lokal
Hak Ulayat
Struktur & interaksi sosial
Kesehatan masyarakat
Kesehatan lingkungan
DAMPAK PENTING
HIPOTETIK
Kualitas udara & kebisingan
Kualitas air laut
Arus laut
Vegetasi darat
Vegetasi pantai
Satwaliar
Biota laut
Kesempatan kerja & usaha
Perekonomian lokal
Hak Ulayat
Struktur & interaksi sosial
Klassifikasi dan
Prioritas
Produktivitas &
keanekaragaman
hayati
Perubahan sosial
Perekonomian
daerah
Pelingkupan Wilayah
Studi
Penetapan Batas proyek
Penetapan Batas Ekologi
Penetapan Batas sosial
Penetapan Batas Administratif.
Proses Pelingkupan Wilayah Studi
Batas Proyek
Batas Proyek
Batas fisik kewenangan proyek
Batas fisik kewenangan proyek
di darat & di laut (property right)
di darat & di laut (property right)
Batas
BatasEkologi
Ekologi
Batas
Batasdimana
dimanalimbah
limbah&&emisi
emisi
tertransportasi
tertransportasimelalui
melaluimedia
mediaair
air&&
udara
udaradan
danorganisma
organisma
Batas
BatasSosial
Sosial
Batas
Batasmenunjuk
menunjukpada
padakomunitas
komunitas
sosial
sosialyang
yangterkena
terkenadampak
dampaklimbah
limbah
&&emisi
emisi &&kegiatan
kegiatanproyek
proyeklainnya
lainnya
Batas
BatasAdministratif
Administratif
Batas
Bataskewenangan
kewenanganadministratif/
administratif/
penegakan
penegakanhukum
hukumoleh
oleh
Pemerintah
Pemerintah(batas
(bataskabpt,
kabpt,kec,
kec,KP)
KP)
Informasi Pokok 2
Batas
Wilayah
Studi
Pelingkupan Wilayah
Studi
Pelingkupan wilatah studi ditempuh melalui langkah-langkah sbb:
Langkah 1: Penetapan batas proyek.
a. Ambil sebuah peta kerja lokasi proyek
b. Gambar pada peta kerja tersebut batas
terluar proyek untuk seluruh tahapan
( pra konstruksi, konstruksi dan pasca
konstruksi).
c. Dalam batas proyek tsb identifikasi komunitas
dan lembaga masyarakat yang berpotensi berubah
secara mendasar akibat adanya proyek.
d. Nyatakan dalam koordinat.
Catatan untuk langkah
1 pelingkupan wilayah
studi
Batas`proyek adalah ruang dimana suatu
rencana usaha dan atau kegiatan proyek
akan melakukan kegiatan pra konstruksi,
konstruksi dan operasi/ pasca konstruksi.
Ruang kegiatan ini akan menjadi sumber
dampak bagi lingkungan sekitar.
Hasil langkah 1
Diperoleh batas` kegiatan proyek diatas
peta kerja.
Didalam batas proyek tsb teridentifikasi
komunitas masyarakat dan lembaga
yang akan terkena dampak proyek.
Langkah 2 pelingkupan
wilayah
Penetapan batas ekologis.
a. Pada peta yang sama dengan peta pada langkah 1
telusuri dan plotkan batas terjauh dari aliran limbah
proyek melalui media air.
b. Pada peta yang sama tetapkan lokasi lokasi
terjadinya perubahan fungsi ekosistem sebagai akibat
adanya proyek.
c. Gabungkan hasil a dan b sehingga didapat batas
ekologis. Didalam batas ekologis ini terdapat sekaligus
komunitas, lembaga yang berpotensi berubah secara
mendasar akibat rusaknya sumber daya alam/
pencemaran oleh proyek.
Catatan
Yang dimaksud dengan batas ekologis adalah
ruang persebaran dampak kegiatan proyek
menurut media transportasi limbah ( air, udara)
dan/ atau menurut kerusakan sumber daya
alam. Adanya dampak tsb diperkirakan akan
mengubah proses alami secara mendasar.
Hasil langkah 2 adalah batas ekologis studi
ANDAL
Langkah 3 pelingkupan
wilayah studi
Langkah 3: Penetapan batas sosial
a. Plotkan lokasi kelompok masyarakat dan lembaga
sebagaimana dimaksud pada langkah 1 dan 2 pada
peta sebelumnya( peta kerja).
b. Plotkan lokasi kelompok masyarakat diluar batas
proyek dan batas ekologis namun berpotensi terkena
dampak misalnya sebagai akibat rekritmen tenaga
kerja, pembangunan fasiltas sosial dll.
Batas sosial lebih luas dari batas ekologis dan batas
proyek.
Catatan
Batas `sosial adalah ruang disekitar proyek yang
merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi
sosial yang mengandung norma, nilai dan adat yang
sudah mapan, yang diperkirakan akan mengalami
perubahan mendasar akibat proyek.
Batas sosial dapat menyebar di beberapa lokasi dan
dapat lebih luas dari batas ekologis dam batas proyek.
Hasil langkah 3 batas sosial.
Warga yang
Berkepentingan
Warga masyarakat yang
terkena dampak
• Bermukim dekat proyek
• Terkena pencemaran
lingkungan
• Proses sosial, kepentingan & manfaat sosekbud mengalami perubahan (dampak sosial)
• Bermukim dekat proyek
• Tidak terkena pencemaran lingkungan, dan/atau
• Proses sosial, kepentingan & manfaat sosekbud mengalami perubahan (dampak sosial)
Batas sosial dapat
digambar di peta
Warga masyarakat
pemerhati lingkungan
• Bermukim jauh dari
proyek
• Tidak terkena pencemaran lingkungan
• Berkepentingan dgn
perubahan ekologi/
lingkungan hidup
Batas sosial tidak dapat
digambar di peta
Batas Sosial
Informasi Pokok 2
Langkah 4 pelingkupan
wilayah studi
Langkah 4: Penetapan batas administrasi
Buat batas administrasi diatas peta yang sama
dengan peta sebelumnya.
Plotkan batas kewenangan tertentu untuk
memngelola sumber daya alam dan
lingkungan yang keabsahannya telah diakui
oleh lembaga formal dan non formal.
Hasil : Batas Administrasi.
Langkah 5
Gabungkan keempat batas diatas dan hasilnya
terbentuklah batas wilayah studi ANDAL.
Dalam penetapan ini pertimbangkan pula
waktu, dana dan tenaga yang tersedia.
Selanjutnya dapat dibuat keterangan
tambahan yang diperlukan sebagai sebuah
kerangka acuan ,seperti lokasi pengambilan
sampel, tata cara sampling, tenaga peneliti dan
kualifikasinya.
Batas Proyek
Batas Ekologis
Batas Sosial & Administratif
Batas Studi AMDAL
Sistematika Kerangka
Acuan
1.Pendahuluan;
2.Ruang lingkup Studi
3.Metoda studi
4.Pelaksanaan Studi
5.Daftar Pustaka.
rincian
Pendahuluan:
Berisi Latar belakang ,tujuan dan kegunaan
studi.
Ruang lingkup :
Berisi Lingkup rencana proyek/ usaha dan
lingkup rona lingkungan hidup awal (lingkungan
yang akan terkena dampakl), isu pokok dan
lingkup wilayah studi
rincian lanjut
Metoda studi.
Meliputi : Metoda pengumpulan dan analisis
data. Metoda identifikasi dampak, metoda
prakiraan dampak dan metoda evaluasi
dampak.
Pelaksanaan Studi:
meliputi : Pemrakarsa, penyusun studi,
biaya dan waktu studi ANDAL.