PENGARUH MUSIK KLASIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRA-OPERASI
PENGARUH MUSIK KLASIK TERHADAP TINGKAT
KECEMASAN PADA PASIEN PRA-OPERASI
Disusun guna Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Pengantar Psikoterapi
Dosen Pengampu : Farida Hidayati, S.Psi, M.Si
Disusun :
Sherly Azizah
15010110120054
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Cemas merupakan suatu keadaan emosi tanpa suatu objek yang spesifik dan
merupakan pengalaman subjektif dari individu. Ketidaktahuan pasien akan konsekuensi dan
prosedur pembedahan dapat menyebabkan kecemasan pada pasien. Terapi musik dapat
digunakan untuk membantu pasien pra-operasi mengontrol kecemasan mereka. Musik
merupakan getaran udara yng harmonis, syaraf ditelinga yaitu kklearis menangkapnya
kemudian diteruskan ke syaraf orak dan akan mempengaruhi hipofisis serta mengaktifasi
sitem limbik yang berhubungan dengan perilaku emosional.
Reaksi emosional seperti ketakutan,
marah,
dan gelisah serta kecemasan
merupakan beberapa respon pasien saat akan menjalankan prsedur operasi. Kecemasan preoperasi merupakan suatu respon terhadap suatu pengalaman yang dianggap ancaman terhadap
perannya dalam hidup, integitas tubuh bahkan kehidupan sendiri (Potter & Perry,2005) .
Musik melalui saraf koklearis ditangkap, diteruskan ke saraf otak dan diotak musik
akan mempengaruhi hipofisis unuk melepaskan endofin sehingga dapat mengurangi rasa
nyeri. Rangsangan musik juga mengaktivasi jalur-jalur spesifik di dalam beberapa otak,
seperti sistem limbik yang berhubungan dengan perilaku emsionak sistem limbik teraktivasi
dan individu menjadi rileks.
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang sudah dilakikan oleh........ yang
menyimpulkan ada perbedaan tingkat kecemasan pada pasien pra operasi seebelum dan
sesudah pemberian terapi musik klasik di RSUD Tugurejo Semarang, dengan menggunakan
ui statistik Wilcoxon p 0,000 atau
KECEMASAN PADA PASIEN PRA-OPERASI
Disusun guna Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Pengantar Psikoterapi
Dosen Pengampu : Farida Hidayati, S.Psi, M.Si
Disusun :
Sherly Azizah
15010110120054
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Cemas merupakan suatu keadaan emosi tanpa suatu objek yang spesifik dan
merupakan pengalaman subjektif dari individu. Ketidaktahuan pasien akan konsekuensi dan
prosedur pembedahan dapat menyebabkan kecemasan pada pasien. Terapi musik dapat
digunakan untuk membantu pasien pra-operasi mengontrol kecemasan mereka. Musik
merupakan getaran udara yng harmonis, syaraf ditelinga yaitu kklearis menangkapnya
kemudian diteruskan ke syaraf orak dan akan mempengaruhi hipofisis serta mengaktifasi
sitem limbik yang berhubungan dengan perilaku emosional.
Reaksi emosional seperti ketakutan,
marah,
dan gelisah serta kecemasan
merupakan beberapa respon pasien saat akan menjalankan prsedur operasi. Kecemasan preoperasi merupakan suatu respon terhadap suatu pengalaman yang dianggap ancaman terhadap
perannya dalam hidup, integitas tubuh bahkan kehidupan sendiri (Potter & Perry,2005) .
Musik melalui saraf koklearis ditangkap, diteruskan ke saraf otak dan diotak musik
akan mempengaruhi hipofisis unuk melepaskan endofin sehingga dapat mengurangi rasa
nyeri. Rangsangan musik juga mengaktivasi jalur-jalur spesifik di dalam beberapa otak,
seperti sistem limbik yang berhubungan dengan perilaku emsionak sistem limbik teraktivasi
dan individu menjadi rileks.
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang sudah dilakikan oleh........ yang
menyimpulkan ada perbedaan tingkat kecemasan pada pasien pra operasi seebelum dan
sesudah pemberian terapi musik klasik di RSUD Tugurejo Semarang, dengan menggunakan
ui statistik Wilcoxon p 0,000 atau