KEWENANGAN KEPOLISIAN SEKTOR DALAM PEMBERIAN IZIN KERAMAIAN SEBAGAI BENTUK PENGENDALIAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN DI KECAMATAN NEGERIKATON KABUPATEN PESAWARAN

KEWENANGAN KEPOLISIAN SEKTOR DALAM PEMBERIAN

  IZIN KERAMAIAN SEBAGAI BENTUK PENGENDALIAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN DI KECAMATAN NEGERIKATON KABUPATEN PESAWARAN (JURNAL ILMIAH ) Oleh: PANDU DEWO SAPUTRO Sebagai salah satu syarat untuk mencapai GELAR SARJANA HUKUM Pada Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

  

ABSTRAK

KEWENANGAN KEPOLISIAN SEKTOR DALAM PEMBERIAN

KEAMANAN DAN KETERTIBAN DI KECAMATAN

NEGERIKATON KABUPATEN PESAWARAN

Oleh:

Pandu Dewo Saputro, Upik Hamidah, S.H., M.H., Ati Yuniati, S.H., M.H.

  

Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145

Email : [email protected]

  Salah satu tugas pokok kepolisian adalah memberikan perlindungan dan pengayoman pelayanan kepada masyarakat. Dalam Pasal 15 ayat (2) huruf (a) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian, bahwa kepolisian berwenang untuk memberikan izin dan mengawasi kegiatan-kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat lainnya. Kecamatan Negerikaton sering mengadakan hiburan orgen tunggal yang disertai surat izin keramaian dari Kepolisian Sektor Negerikaton. Dalam berlangsungnya hiburan tersebut, masih banyak masyarakat yang mengabaikan batas waktu yang ditentukan, karena kurang optimalnya pengawasan dari Kepolisian Sektor Negerikaton. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah kewenangan kepolisian sektor dalam pemberian izin keramaian sebagai bentuk pengendalian keamanan dan ketertiban di kecamatan negerikaton kabupaten pesawaran?.(2) Apakah faktor penghambat kepolisian sektor dalam pemberian izin keramaian tersebut.

  Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normative dan yuridis empiris. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, dan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian bahwa (1) kewenangan kepolisian dalam pemberian izin keramaian adalah (a) Memberikan syarat-syarat dalam penerbitan surat izin keramaian. (b) Memeriksa persyaratan permohonan izin keramaian dan persiapan tempat pelaksanaannya. (c) Mengawasi pelaksanaan kegiatan masyarakat. (d) Mengatasi permsalahan yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan masyarakat. (2) Penghambat kepolisian sebagai bentuk pengendalian keamanan dan ketertiban adalah:(a) Keamanan lokasi hiburan yang tidak memenuhi standar yang telah ditentukan pihak kepolisian. (b) Pembuatan surat izin melalui jalan praktis (c) Pengajuan waktu surat izin keramaian dalam waktu yang relatif singkat. (d) Kurangnya pemahaman mengenai prosedur pengajuan surat izin keramaian hiburan. (e) kurangnya personil kepolisian sektor negerikaton.

  Kata Kunci :Kewenangan Kepolisian Sektor, Izin Keramaian, Pengendalian Keamanan dan Ketertiban.

  

ABSTRACT

THE AUTHORITY OF SECTOR POLICE IN GRANTING A CROWD

  • ORDER IN THE SUB DISTRICT OF NEGERIKATON

  

PESAWARAN REGENCY

By:

Pandu Dewo Saputro, Upik Hamidah, S.H., M.H., Ati Yuniati, S.H., M.H.

  

Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145

Email : [email protected]

  One of the main tasks of the police officers is to provide protection and service to the community. In Article 15 Paragraph (2) Sub-Paragraph (a) of Law Number 2/2002 Concerning Police, the police are authorized to grant permission and oversee public crowd activities and other community activities. Negerikaton sub- district often hold 'orgen tunggal' (music show) which is equipped with a crowd permit from Negerikaton Sector Police. Unfortunately, there are still many people who ignore the time limit regulations due to the lack supervision from the Sector Police of Negerikaton.

  The problems in this research are formulated as follows: (1) What is the authority of sector police in giving a crowd permit as a way to maintain security and public order in Negerikaton sub-district Pesawaran regency? (2) What are the inhibiting factors of the sector police in issuing a crowd permit for music show? The method used in this research were normative and empirical approaches. The data sources used in this research consisted of primary data and secondary data, and being analyzed qualitatively. The result of the research showed that (1) the authority of the police in granting a crowd permit has been done by the following ways (a) Providing the conditions in issuing the crowd permit. (b) Examining the requirements for the crowd permit and the venue preparation. (c) Overseeing the implementation of community activities. (d) Addressing the problems that occur in the implementation of community activities. (2) Among the policing obstacles in maintaining security and public order were: (a) The security of the crowd location did not meet the standards set by the police. (b) The permit making process was done instantly. (c) The request for the crowd permit was done in a relatively short period of time. (d) The insufficient understanding of the procedure for the submission of music show permission. (e) The lack of the police personnel.

  Keywords: Sector Police Authority, Crowd Permit, Security Control and Public Order.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masyarakat indonesia memiliki

  berbagai jenis kebudayaan salah satu diantaranya adalah seni tradisi, seni tradisi berkembang sesuai dengan keadaan lingkungan dan dinamika peradaban masyarakat yang berbeda- beda di wilayah Indonesia. Gambaran tentang bentuk ungkapan seni itu bermacam-macam seperti seni rupa, seni musik, seni sastra dan lainnya, disebabkan oleh latar belakang budaya yang berbeda. Setiap kebudayaan akan mengalami perubahan atau perkembangan karena tidak ada kebudayaan yang statis hanya saja laju perkembangannya berbeda-beda, ada yang cepat ada juga yang lambat dan ini membuktikan bahwa dunia pikiran manusia berkembang dari zaman ke zaman. Manusia dalam hidupnya melakukan berbagai aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam keadaan yang demikian manusia membutuhkan hiburan untuk selingan dalam kerutinan aktifitas yang dilakukannya sehari-hari. Berbicara mengenai hiburan banyak macam ragam bentuknya, ada musik, tarian, drama dan banyak lagi jenis hiburan lainnya khususnya hiburan orgen tunggal yang sering menimbulkan hal-hal negatif.

  tanggungjawab untuk mengusahakan kesejahteraan bagi warganya, untuk itu pemerintah harus bersifat aktif bukan sebaliknya hanya menunggu, 12 Http://Bebibluu.Blogspot.Com/2009/09/Mu

  sik-Organ-Tunggal-Saat-Ini.Html diakses

  dapat dipahami bahwa kegiatan- kegiatan tertentu yang memang diberikan izin, harus melalui proses- menjadi dasar hukum bagi pelaku kegiatan untuk dapat memulai kegiatan tersebut. Hak dan kewajiban pemohon izin berkaitan dengan dilakukannya kegiatan dan lahir setelah ada izin. Tanpa izin, suatu pihak tidak dapat melakukan kegiatan yang di muat dalam izin itu.

  13 Bentuk izin yang diperlukan untuk

  mengendalikan kegiatan keramaian adalah izin keramaian yang harus dibuat atau dipenuhi oleh penanggung jawab kegiatan sebagai pemohon izin, adapun yang dimaksud dengan izin keramaian adalah izin yang diberikan kepada orang perorang,organisasi atau kelompok dan atau panitia atas permintaannya untuk mengumpulkan orang dalam jumlah banyak baik untuk kegiatan kerohanian, sosial, politik, seni budaya, demonstrasi maupun kegiatan ilmiah.

  14 Kegiatan keramaian yang sering

  diadakan oleh masyarakat misalnya adalah hiburan orgen tunggal yaitu berupa hiburan musik yang menggunakan keyboard dan speaker di lapangan terbuka yang dikelola oleh seseorang untuk disewakan pada acara-acara tertentu demi keuntungan komersial dan hiburan, namun dibalik hiburan yang disuguhkan oleh orgen tunggal itu terdapat begitu banyak efek negatif yang ditimbulkan oleh orgen tunggal itu 13 Ridwan HR,.Hukum Administrasi Negara.

12 Pemerintah mempunyai tugas dan

  Jakarta: Rajawali Pers,2011. Hlm.75. 14 .Sri Pudyatmoko,.2009. Perizinan: problem dan upaya pembenahan .Yogyakarta sendiri dan terkadang orgen tunggal diadakan sampai larut malam bahkan sampai menjelang subuh. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh orgen tunggal telah banyak dirasakan oleh masyarakat dan sampai saat ini belum ada kriminalisasi terhadap aktivitas orgen tunggal yang berdampak negatif tersebut. Berbagai dampak negatif orgen tunggal dipandang dari segi hukum yaitu antara lain:

  1. Praktek perjudian;

  2. Penggunaan minuman keras;

  3. Penyalahgunaan narkotika;

  4. Pornoaksi;

  5. Pelecehan seksual;

  6. Eksploitasi anak;

  7. Pelanggaran hak cipta lagu;

  8. Perkelahian; Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Dalam Pasal 15 ayat (2a) Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, menyatakan peranan penting pihak kepolisian dalam pemberian izin keramaian dan pengawasannya. Prosedur dari izin keramaian yang harus diketahui adalah pemohon izin harus mempunyai tujuan kegiatan yang akan di laksanakan secara jelas, mempunyai lampiran persetujuan dari RT/RW/Lurah setempat sebagai pernyataan kegiatan yang akan dilaksanakan tidak akan menganggu warga setempat, seperti Izin demonstrasi, mengumpulkan massa untuk pawai politik, mengadakan dan izin keramaian sepakbola, mengadakan hajatan yang memakai badan jalan atau fasilitas kota dan lain-lain sangat diperlukan izin keramaian.

  15 Kepolisian Negara Republik

  Indonesia atau yang sering disingkat dengan Polri dalam kaitannya dengan Pemerintahan adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, yang bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri, serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sebagaimana dalam peraturan pemerintah wilayah kepolisian dibagi secara berjenjang mulai tingkat pusat yang biasa disebut dengan markas besar Polri yang wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah negara republik indonesia yang dipimpin oleh seorang Kapolri yang bertanggung jawab kepada Presiden, kemudian wilayah di tingkat Provinsi disebut dengan Kepolisian daerah yang lazim disebut dengan Polda yang dipimpin oleh seorang Kapolda yang bertanggung jawab kepada Kapolri, di tingkat Kabupaten disebut dengan Kepolisian Resot atau disebut juga Polres yang dipimpin oleh seorang Kapolres yang bertanggungjawab kepada Kapolda, dan di tingkat kecamatan disebut 15 Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Kepolisian Sektor yang biasa disebut dengan Polsek yang dipimpin oleh Kapolsek yang bertanggungjawab atau kelurahan ada pos polisi yang dipimpin oleh seorang brigadir polisi atau sesuai kebutuhan menurut situasi dan kondisi daerahnya. Dalam pemberian izin keramaian yang diadakan di tingkat kecamatan, pengajuan permohonan izin keramaian cukup ditunjukan kepada Kapolsek, selain itu izin keramaian yang diberikan oleh Kapolsek harus disertai pengawasan dan pelindungan dalam proses berjalannya acara/kegiatan tersebut, karena untuk menciptakan keamanan dan ketertiban , hal ini merupakan salah satu tugas dari pihak kepolisian. Dasar hukum yang digunakan Kapolsek, Juklap Kapolri No. Pol / 02 / XII / 95 tentang perizinan dan pemberitahuan kegiatan masyarakat. Di Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran hiburan orgen tunggal ini seperti sudah menjadi tradisi, setiap ada acara sosial kemasyarakatan tanpa ada hiburan orgen tunggal seperti ada sesuatu yang kurang/ hilang. Masyarakat pada daerah ini jadi kurang berminat untuk datang ke acara tersebut karena tidak adanya hiburan orgen tunggal, jadi dengan kata lain sebenarnya masyarakat pada daerah ini lebih tertarik datang ke acara tersebut karena hiburan orgen tunggalnya.

  Dalam pemberian izin keramaian hiburan orgen tunggal oleh kepolisian sektor Di Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran, fakta yang terjadi dalam pelaksanaannya yaitu, durasi hiburan hanya dibatasi hingga pukul 20.00

  WIB , tetapi yang terjadi hiburan orgen tunggal ini sering berlangsung terkadang sampai menjelang pagi sehingga menganggu masyarakat sekitar dan sering menimbulkan dampak negatif dari berlangsungnya hiburan yang melewati batas waktu yang sudah ditentukan, serta kurangnya jumlah personil Polsek Negerikaton menyebabkan kurang maksimalnya pengawasan secara langsung oleh pihak kepolisian dalam berjalannya pelaksanaan acara/kegiatan tersebut. Maka dalam hal ini terjadinya pelanggaran izin keramaian yang sering terjadi Di Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai “Kewenangan Kepolisian Sektor Dalam Pemberian Izin Keramaian Sebagai Bentuk Pengendalian Keamanan Dan Ketertiban Di Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran”

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang akan diteliti adalah : a.

  Bagaimanakah kewenangan kepolisian sektor dalam pemberian izin keramaian sebagai bentuk pengendalian keamanan dan ketertiban Di Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran? b. Apakah faktor-faktor penghambat kepolisian sektor dalam pemberian izin keramaian sebagai bentuk pengendalian keamanan dan ketertiban Di Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran ?

  2.1. Pendekatan Masalah

  Peneliti menggunakan pendekatan maslah dengan cara normatif empiris. Penelitian hukum normatif adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama, menelaah hal yang bersifat teoritis yang menyangkut asas-asas hukum, konsepsi hukum, pandangan dan doktrin-doktrin hukum, peraturan dan sistem hukum. Sedangkan Penelitian hukum empiris dilakukan dengan meneliti secara langsung ke lapangan untuk melihat secara langsung penerapan peraturan perundang-undangan atau antara hukum yang berkaitan dengan penegakan hukum, serta melakukan wawancara dengan beberapa responden yang dinggap dapat memberikan informasi mengenai pelaksanaan penegakan hukum tersebut. Penggunaan kedua macam pendekatan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas dan benar terhadap permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian guna penulisan skripsi.

BAB III PEMBAHASAN

  16

  2.2. Sumber Data

  Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

  2.3. Prosedur Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini ditempuh dengan studi kepustakaan 16 Amirudin dan zainal Asikin, Pengantar

  Metode Penelitian Hukum , Rajawali Pers,

  (Library Research) dan studi lapangan (Field Research) Data yang telah di olah kemudian dianalisiskan menggunakan cara analisis deskriptif kualitatif yang artinya hasil penelitian ini dideskripsikan dalam bentuk penjelasan dan uraian kalimat- kalimat yang mudah dibaca dan dimengerti untuk diinterprestasikan dan ditarik kesimpulan mengenai Peranan KepolisianSektor Terhadap Pengeluaran Izin Keramaian Hiburan Orgen Tunggal di Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran.

  3.1 Gambaran Umum Kecamatan Negerikaton

  Kecamatan Negerikaton semula merupakan Kecamatan Pembantu. Kecamatan Negerikaton merupakan pemekaran dari kecamatan Gedung Tataan yang di bentuk dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Lampung Nomor. G/305/B.11/HK/1990, tanggal 27 Agustus 1990, yang pada saat pembentukannya dinamakan Perwakilan Kecamatan Negerikaton yang beribu kota di Desa Negerikaton sedangkan pimpinannya disebut Kepala Perwakilan Kecamatan atau disingkat “Kapercam “.

  Pada tahun 1993 istilah Perwakilan Kecamatan dirubah dengan Keputusan Mentri Dalam Negeri Nomor. 46 tahun1993 yang dijabarkan lagi dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Lampung Nomor. G./599/B.XI/HK/1993 tentang organisasi dan tata kerja pemerintah Kecamatan se Provinsi Lampung sehingga perwakilan kecamatan berubah menjadi “ Kecamatan Pembantu “ sedangkan pimpinannya disebut dengan “ Camat Pembantu “ selanjutnya pada tahun 1999 Kecamatan Pembantu berubahstatus menjadi Kecamatan Definitif atau menjadi „ Kecamatan Negerikaton Kabupaten Lampung sealatan “. Dan pada tanggal 2 November 2007, Kecamatan Negerikaton menjadi salah satu Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Pesawaran.

  Polsek Negerikaton

  Polsek Negerikaton Kabupaten Pesawaran merupakan sector pelayanan masyarakat wilayah hokum Kecamatan Negerikaton yang didirikan pada tanggal 03 November 2012, dibangun di atas tanah seluas 903 m2 dengan luas bangunan 408 m2, alamat di Jalan Raya Negerikaton dengan Kode Pos 35353 Kecamatan Negerikaton. Di fungsikan pada tanggal 09 Januari 2013 dengan jumlah aparat kepolisian 9 orang dan bagian urmin 2 orang dan, Menurut Surat Keputusan Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort Pesawaran No B.79.RLT.X.09 1982 Tentang Sektor Kepolisian Negerikaton sebagai pelayanan masyarakat.

  Wilayah Kerja Polsek Negerikaton Kabupaten Pesawaran berbatasan dengan polsek : a.

  Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Polsek Lampung Tengah.

  b.

  Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Polsek Gedong

  Tataan Kabupaten Pesawaran.

  c.

  Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Polsek Kabupaten Tanggamus. Sebelah dengan wilayah Polsek Lampung

  Selatan dan Kota Bandar Lampung.

  3.2 Kewenangan Kepolisian Sektor Dalam Pengeluaran Izin Keramaian Sebagai Bentuk Pengendalian Keamanan dan Ketertiban Di Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran

  Agar dalam pelaksanaan tugas-tugas kepolisian dapat berjalan dengan baik, pelaksanaan tugasnya itu dapat dipatuhi, ditaati, dan dihormati oleh masyarakat dalam rangka pengeluaran izin keramaian, maka dalam Pasal 15 ayat (2) huruf (a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia, diberi kewenangan yaitu Memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat lainnya.

  17 1.

   Memberikan Syarat-Syarat Dalam Penerbitan Surat Izin Keramaian

  Berdasarkan ketentuan diatas Polsek Negerikaton mempunyai kewenang- an memberikan syarat-syaratdalam pengeluaran surat izin keramaiandan mengawasi sebagai bentuk pengendalian keamanan dan ketertiban. Izin keramaian yang sering di keluarkan adalah pesta pernikahan, acara kampanye, kompetisi sepak bola dan yang sering terjadi adalah hiburan orgen tunggal, 17 Pasal 15 ayat (1) huruf (k) dan ayat (2)

  huruf (a), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang

  3. Identitas

  penyelenggara/penanggung jawab.

  Dalam dasar hokum Juklap Kapolri No. Pol / 02 / XII / 95 tentang perizinan dan pemberitahuan kegiatan masyarakat,Kewenengan Kepolisian Sektor Negerikaton adalah memberikan syarat-syarat pengeluaran surat izin keramaian sebagai berikut: a.

  Izin keramaian yang mendatangkan massa 300

  Diterima oleh petugas Polri selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum kegiatan dimulai. Apabila surat permohonan izin keramaian diajukan kurang dari 7 (tujuh) hari sebelum kegiatan, maka pihak kapolsek dapat menolak surat permohonan yang dimaksud.

  d.

  Surat permohonan izin keramaian diajukan secara langsung oleh pemohon /masyarakat yang bersangkutan.

  c.

  4. Izin tempat berlangsungnya kegiatan.

  1. Surat permohonan izin keramaian.

  2. Proposal kegiatan.

  selain pengeluaran surat izin keramain, terdapat juga surat keterangan dalam hal ini yang apabila dalam pelaksanaan kegiatan acara hiburan yang mengunakan fasilitas umum seperti, lapangan desa ataupun memakai jalan raya untuk parkir dan tempat pelaksanaanya acara hiburan, tetapi di Kecamatan Negerikaton biasanya cukup dengan surat izin keramain.

  • – 500 orang (Kecil) yaitu izin keramaian dengan jumlah massa tidak lebih dari 500 orang contohnya seperti, pesta pernikahan ,pesta acara adat, acara hiburan Organisasi Masyarakat. Syarat-syarat yang harus di penuhi yaitu : 1.

  Izin keramaian yang mendatangkan massa lebih dari 1000 orang (Besar) yaitu izin keramaian yang mendatangkan massa lebih dari 500 orang pengajian akbar. Syarat-syarat yang harus di penuhi yaitu:

  b.

  3. Fotocopy Kartu Keluarga (KK) yang punya hajad sebanyak 1 (satu) lembar. Apabila jumlah massa kurang dari 300 maka tidak diperlukan surat izin keramaian tetapi cukup dengan keamanan dari desa, dan jika dalam perkumpulan tersebut disertai hiburan orgen tunggal maka diperlukan surat izin keramaian.

  Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang punya hajad sebanyak 1 (satu) lembar.

  Surat keterangan dari kelurahan setempat.

  e.

  Mengadakan kesepakatan/surat pernyataan antara pihak kapolsek dengan pihak pemohon/ masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap jalannya acara, apabila terjadi kerusakan materil atau timbulnya korban dan di dukung dengan surat pernyataan dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Kepala desa setempat untuk ikut menjaga keamanan selama kegiatan berlangsung.

2. Fotocopy

  2. Memeriksa Persyaratan Permohonan Izin Keramaian dan Persiapan Tempat Pelaksanaannya

  Sebelum mengeluarkan Rekomendasi atau Surat izin keramaian untuk kegiatan masyarakat, pihak kapolsek Negerikaton melakukan penelitian terhadap persyaratan yang diajukan kesiapan dilapangan seperti situasi lokasi/tempat kegiatan/kapasitas daya tampung, jalur masuk/keluar dan evakuasi, kelengkapan fasilitas gedung/ tempat apabila dilaksanakan dalam ruangan/gedung. Apabila dalam pemenuhan persyaratan tidak lengkap atau dalam permohonan izin keramaian tersebut berkaitan dengan pelanggaran hukum seperti perjudian, maka pihak Kapolsek Negerikaton dapat menolaknya.

  Berdasarkan data yang terdapat di Polsek Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran, izin keramaian yang telah di terbitkan berupa izin keramaian: 1.

  Pesta pernikahan disertai dengan hiburan.

  2. Pesta acara adat.

  3. Acara organisasi masyarakat (ORMAS).

  4. Pengajian lapanan.

  5. Acara pemuda (Karang Taruna) Jumlah izin keramaian yang telah diterbitkan dari berdirinya Polsek Negerikaton sampai saat ini sekitar 677 surat izin keramaian dan dalam pengajuan surat izin keramaian tersebut oleh para pemohon tidak terdapat penolakan dari pihak Polsek Negerikaton, permohonan izin keramaian dapat ditolak apabila pemohon tidak memenuhi syarat- syarat yang telah ditentukan dan pihak Kapolsek Negerikaton memberikan waktu untuk pemenuhan dari kekurangan syarat- syarat tersebut untuk mengajukan permohonan izin keramaian kembali, dari kegiatan-kegiatan yang di selenggarakan masyarakat pernah terjadi masalah pada saat pelaksanaan nya, seperti di daerah Desa Halangan Ratu, karang taruna disertai hiburan melakukan pelanggaran mengenai waktu pelaksanaan yang telah di berikan pihak Polsek Negerikaton, sehingga acara tersebut diberhentikan dengan paksa karena tidak sesuai dengan ketentuan, dalam masalah ini pihak Polsek Negerikaton tidak menyelesaikan melalui jalur hukum melainkan dengan perundingan damai di tempat, apabila masalah yang ditimbulakan lebih besar maka pihak Kepolisian Sektor menindaklanjuti ke jalur hukum atau memberikan sanksi sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia.

  18 3.

   Mengawasi Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat

  Dalam kewenangan yang telah disebutkan diatas, kepolisian wajib melakukan pengawasan sebelum acara pelaksanaan hingga pada waktu pelaksanaannya, terdapat dalam

  Pasal 15 ayat (2) huruf (a) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia. Bentuk pengawasan sebagai pengendalian keamanan dan ketertiban antara lain : 1.

  Mempertimbangkan setiap bentuk kegiatan kemasyarakatan yang akan dihadiri oleh jumlah sebagai berikut: a.

  Lokasi/ tempat kegiatan, apakah memenuhi syarat 18 Hasil wawancara dengan AIPTU Setia

  Mulyanaselaku Kepala Kepolisian Sektor dan BRIGPOL Nurdiansyah.P. selaku Unit YANMAS di Kecamatan Negerikaton, KabupatenPesawaran. pada tanggal 13 untuk menampung jumlah massa yang cukup banyak, dalam hal ini pihak Polsek pemeriksaan lokasi pelaksanaan acara untuk menyesuaikan massa yang akan hadir di acara tersebut.

  b.

  Jalur yang mengarah ke lokasi kegiatan, apakah memungkinkan untuk dilalui dengan memperhatikan keamanan, ketertiban, kelancaran lalu lintas (kamtibcarlantas).

  c.

  Pengamanan mengenai jumlah personil kepolisian yang akan mengawasi agar disesuaikan dengan jumlah pengunjung/ penonton yang akan hadir untuk menghindari kerawanan masalah yang akan timbul pada acara tersebut.

  2. Memberikan pemahaman kepada penyelenggara/masyarakat dalam kegiatan yang akan dilaksanakan untuk lebih memperhatikan aspekkeamanan, keselamatan, dan situasi lokasi kegiatan serta melakukan koordinasi lebih awal untuk proses izin keramaian dan pengamanan kegiatan.

  3. Mengawasi/ memantau berjalannya kegiatan yang diselenggarakan oleh pemohon/ masyarakat dari sebelum kegiatan masyarakat dilaksana- kan hingga seteleh selesai kegiatan, sehingga kegiatan berjalan dengan aman dan tertib.

  Dalam hal ini Kepolisian Sektor Negerikaton berwenang untuk mengatasi atau menyelesaikan permasalahan yang terjadi di pelaksanaan kegiatan masyarakat, apabila pada saat pelaksanaan terjadi ataupun permasalahan yang menyangkut tentang pelanggaran hukum, Kepolisian Sektor Negerikaton berwenang untuk memberikan sanksi atau memberikan peringatan terhadap pelaku kegiatan, pihak Kepolisian Sektor juga berhak memberhentikan acara pelaksanaan kegiatan masyarakat apabila dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan peraturan yang telah di tentukan atau bersangkutan dengan pelanggaran hukum.

  Beberapa pengawasan yang telah disebutkan diatas adalah merupakan kewenangan dari Unit Patroli yang dilaksanakan oleh Polsek Negerikaton untuk pengendalian keamanan dan ketertiban pada pelaksanaan kegiatan masyarakat di kecamatan negerikaton.

  19 3.2.

   Faktor-faktor Penghambat Kepolisian Sektor Dalam Pengeluaran Izin Keramaian Sebagai Bentuk Pengendalian Keamanan dan Ketertiban Di Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran

  Sebagaimana pengeluaran izin keramaian oleh polsek negerikaton. Pihak kepolisian mempunyai beberapa faktor hambatan dalam pengeluaran izin keramaian tersebut, yaitu :

  1. Faktor keamanan lokasi hiburan yang tidak memenuhi standar yang telah di tentukan pihak kepolisian, kebanyakan 19 AIPTU Robudin selaku Unit Patroli di

4. Mengatasi Permsalahan yang Terjadi pada Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat

  Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran. pada tanggal 24 Februari 2016 masyarakat di negerikaton tidak mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai lokasi hiburan akibat dari hal ini sering terjadi kemacetan bahkan banyak masyarakat yang di sekitar lokasi hiburan merasa terganggu, inimenjadi salah satu penghambat kapolsek dalam pengeluaran izin keramaian dan dapat menolak surat permohonan tersebut, karena surat permohonan yang diajukan mengenai lokasi hiburan, tidak memenuhi standar yang telah ditentukan pihak kepolisian.

  2. Faktor pembuatan surat izin melalui jalan praktis , sebagian masyarakat negerikaton memilih jalan praktis dalam pembuatan izin keramain yaitu hanya mengurus surat izin kekelurahan dan tidak langsungke pihak kepolisian, contohnya acara resepsi pernikahan yang biasanya surat izin keramaian yang mengurus pihak kelurahan bukan daripihak yang mempunyai hajat tersebut, ini menjadi salah satu penghambat kapolsek dalam pengeluaran izin keramaian dan dapat menolak surat permohonan yang diajukan, karena terdapat diketerangan prosedur pengajuan surat izin keramaian, bahwa pengajuan surat permohonan izin keramaian harus diajukan langsung oleh pemohon/masyarakat yang bersangkutan, dan tidak diperkenankan di wakilkan oleh pihak kelurahan.

  3. Faktor pengajuan waktu surat izin keramaian dalam waktu yang relatif singkat, beberapa masyarakat negerikaton sering mengajukan surat permohonan dangan waktu yang singkat, sehingga kurang maksimalnya dalam hal pemeriksaan berkas dan lokasi pelaksanaannya acara penghambat kapolsek dalam pengeluaran izin keramaian dan dapat menolak surat permohonan tersebut, karena dalam keterangan prosedur pengajuan surat izin keramaian, bahwa pengajuan surat izin keramaian selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan.

  4. Faktor kurangnya pemahaman mengenai prosedur pengajuan surat izin keramaian, sebagaian masyarakat di negerikaton kurang mengerti tentang prosedur izin keramaian dalam pemenuhan syarat-syarat untuk pengajuan surat izin, ini menjadi salah satu penghambat kapolsek dalam pengeluaran izin keramaian dan dapat menolak surat permohonan yang diajukan, karena dalam pengajuan surat permohonan izin keramaian sering masyarakat tidak memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan oleh pihak kepolisian.

  5. Faktor kurangnya personil kepolisian sektor negerikaton, personil kepolisian sektor negerikaton hanya memiliki 9 anggota dan bertugas mengawasi 21 desa yang berada di kecamatan tersebut. Maka hal ini menyebabkan kurang maksimalnya pengawasan khususnya dalam pelaksanaan izin keramaian yang dilaksanakan oleh masyarakat, karena dari 9 anggota kepolisian sektor negerikaton hanya 5 anggota yang bertugas sebagai Unit Patroli, sedangkan 4 anggota lainya bertugas di Kepolisian Sektor di Unit YANMAS dan URMIN, hal ini adalah menjadi salah satu penghambat terbesar dari pihak kapolsek negerikaton, karena tidak sesuai dengan jumlah keramaian hiburan yang diselenggarakan masyarakat, dan menyebabkan kurang maksimalnya pengawasan dari pihak Polsek Negerikaton.

20 Faktor-faktor diatas merupakan

  penghambat dari pengeluaran surat izin keramaiandan penghambat dalam hal pengawasan oleh pihak kepolisian sektor negerikaton, sehingga perlu adanya pembenahan dari setiap faktor-faktor penghambat tersebutdan untuk lebih meningkatkan dalam hal pengendalian keamanan dan ketertiban.

BAB IV KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan 1.

  Kewenangan kepolisian dalam pemberian izin keramaian adalah (a) Memberikan syarat-syarat dalam penerbitan surat izin keramaian : Izin keramaian yang mendatangkan massa 300

  • – 500 orang (Kecil) yaitu izin keramaian dengan jumlah massa tidak lebih dari 500 orang contohnya seperti, pesta pernikahan ,pesta acara adat, acara hiburan Organisasi Masyarakat. Syarat-syarat yang harus di penuhi yaitu : (1) Surat keterangan dari kelurahan setempat. (2) Fotocopy Kartu
  • 20 Hasil wawancara dengan AIPTU Setia

      Mulyanaselaku Kepala Kepolisian Sektor dan AIPTU Robudin selaku Unit Patroli di Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran. pada tanggal 13 Februari 2016

      Tanda Penduduk (KTP) yang punya hajad sebanyak 1 (satu) lembar. (3) Fotocopy Kartu sebanyak 1 (satu) lembar. Izin keramaian yang mendatangkan massa lebih dari 1000 orang (Besar) yaitu izin keramaian yang mendatangkan massa lebih dari 500 orang contohnya seperti, kampanye dan pengajian akbar. Syarat-syarat yang harus di penuhi yaitu: (1) Surat permohonan izin keramaian. (2) Proposal kegiatan. (3) Identitas penyelenggara/ penanggung jawab. (5) Izin tempat berlangsungnya kegiatan. (b) Memeriksa persyaratan permohonan izin keramaian dan persiapan tempat pelaksanaannya. (c) Mengawasi pelaksanaan kegiatan masyarakat. (d) Mengatasi permsalahan yang terjadi di pelaksanaan kegiatan masyarakat.

      2. Penghambat kepolisian sebagai bentuk pengendalian keamanan dan ketertiban adalah:(a) Keamanan lokasi hiburan yang tidak memenuhi standar yang telah ditentukan pihak kepolisian. (b) Pembuatan surat izin melalui jalan praktis (c) Pengajuan waktu surat izin keramaian dalam waktu yang relatif singkat. (d) Kurangnya pemahaman mengenai prosedur pengajuan surat izin keramaian hiburan. (e) kurangnya personil kepolisian sektor negerikaton.

      5.2. Saran

      Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti mencoba memberikan saran bagi pihak-pihak yang terkait demi

      Mengenal Hukum , Liberty,Yogyakarta.

      Grasindo.

      1. Hendaknya masyarakat di mempertimbangkan dalam hal lokasi pelaksanaan acara keramaian yang di ajukan, serta mengutamakan keamanan dan ketertiban dan diharapkan dalam pengajuan surat izin keramaian masyarakat/pemohon langsung mengajukan surat ke pihak kapolsek.

      2. Pihak pemohon/masyarakat sebaiknya mengajukan izin keramaian paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum acara berlangsung, agar dalam persiapan pelaksanaan kegiatan keramaian hiburan maupun pemeriksaan berkas permohonan dari kapolsek dapat di proses secara maksimal serta diharapkan masyrakat/pemohon mengetahui bagaimana prosedur dan persyaratan pembuatan izin keramaian di kecamatan negerikaton, sehingga masyarakat dapatmemperhitungkan segala hal yang dibutuhkan dalam pengajuan surat izin keramaian.

      Undang

      Peraturan Perundang-undangan

      Penelitian Hukum , Rajawali Pers, Jakarta.

      Administrasi Negara . PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

      HR, Ridwan, 2011.Hukum

      Administrasi Negara . Jakarta: Rajawali Pers.

      Mertokusumo Sudikno. 1999.

      perbaikan di masa yang akan datang sebagai berikut:

      Pudyatmoko Sri. 2009. Perizinan:

      problem dan upaya pembenahan .Yogyakarta :

    • – Undang No. 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum.

      Amirudin, dan Asikin zainal, 2010.Pengantar Metode

      3. Diharapkan adanya ketegasan dalam hal ketepatan waktu dari pihak Kepolisian dalam penerbitan izin keramaian sehingga masyarakat tidak melewati batas waktu yang ditentukan dan penambahan personil di kepolisan sektor negerikaton di bidang Unit Patroli untuk pengawasan,keamanan dan ketertiban yang lebih efektif dalam pelaksanaan izin keramaian hiburan di kecamatan negerikaton.

      Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik indonesia. Petunjuk lapangan Kapolri no. Pol :

      Juklap / 02 / XII / 1995 Petunjuk pelaksanaan kapolri No.Pol : juklak / 29 / VII / 1991 Tentang Perijinan Dan Pemberitahuan Pegiatan Masyarakat.

      Pasal 15 ayat (1) huruf (k) dan ayat (2) huruf (a), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia.

      Http://Bebibluu.Blogspot.Com/2009/ 09/Musik-Organ-Tunggal-Saat- Ini.Html diakses Kamis 27 Okt

    DAFTAR PUSTAKA

      2016 Pukul 02.00 WIB