PENGARUH MOTIVASI, PENGALAMAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU MI BANJANG HULU SUNGAI UTARA
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
PENGARUH MOTIVASI, PENGALAMAN KERJA DAN KEPUASAN
KERJA TERHADAP KINERJA GURU MI BANJANG HULU
SUNGAI UTARA
Nurul Hasanah
Email : nurulhasanaharif@gmail.com
STIA Amuntai
ABSTRACT
This Research isconducted on the basis of assumption that teacher
performance influenced by motivation, job experience and satisfaction of
teacher activity. This research aim to to know what is motivation, job
experience and satisfaction of teacher activity have an effect on by signifikan
to performance learn in Madrasah Ibtidayah Banjang and to know what is
motivation, job experience and satisfaction of activity do not have an effect on
by signifikan to satisfaction of activity learn in Madrasah Ibtidayah Banjang,
by using quantitative research method.
Result of research of that
Variables Motivation, Job Experience and Satisfaction of activity by self or
parsial there is having an effect on signifikan and there is which do not have
an effect on signifikan to performance Learn MI Banjang. From third Variables
Motivation, job experience of Satisfaction of activity hence variable satisfaction
of activity represent variable owning dominant influence to performance
Learn MI Banjang.
Keyword : motivation,
performance.
job
experience,
satisfaction
of
activity and
35
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
PENDAHULUAN
dilupakan, maka kelangsungan
Usaha untuk meningkatkan
kinerja guru merupakan suatu
proses
kesinambungan
dirasa
penting dalam situasi dan kondisi
yang semakin komplek, dimana
satu sisi menghadapi tuntutan
masyarakat
tengah
yang
situasi
beragam
yang
di
semakin
meningkat, sedang disisi lain
dihadapkan
pada
problem
internal dalam kaitannya dengan
perkembangan
masa
karakter
sekarang,
guru
atau
dapat
dikatakan bahwa tantangan yang
dihadapi
oleh
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
kemampuan
organisasi
kerja
Dimana
dan
mengembangkan potensi guru,
sehingga kinerja yang diinginkan
dapat tercapai (Susanto, 1997 :
akan
guru
lebih
baik.
tidak
akan
merasakan adanya kerjasama dan
hubungan yang baik antar guru
dan
kepala
sekolah.
Dengan
memperhatikan tentang tipe-tipe
kepemimpinan
tersebut
kepala
sekolah
diharapkan
guru
menjadi loyal dan merasa setia
pada lembaganya. Timbul rasa
setia dan loyal ini akan dapat
menciptakan disiplin kerja yang
baik dalam lingkungan sekolah
tersebut
sehingga
akan
meningkatkan kerja guru.
Banyak
untuk
mempertahankan
tidak
faktor
yang
mempengaruh kinerja seseorang,
satu
diantaranya
adalah
hubungan yang masih banyak
diperdebatkan dan sebagai isu
yang kontroversial yaitu antara
63).
Dalam
meningkatkan
kinerja para guru di sekolah tipe
kepemimpinan
sangat
sekolah
penting
kelangsungan
sekolah.
kepala
bagi
hidup
Apabila
faktor
suatu
ini
kepuasan dan kinerja. Ada 3
(tiga)
hubungan
pandangan
tersebut
dalam
yaitu
(1)
kepuasan kerja sebagai penyebab
kinerja;
(2)
kinerja
sebagai
penyebab kepuasan kerja; dan (3)
hubungan kepuasan kerja-kinerja
36
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
dimoderasi oleh variabel lain
kepuasan
kerja
misalnya reward. Walaupun dua
terhadap kinerja.
berpengaruh
Menurut
pandangan yang pertama secara
umum
berhubungan,
banyak
(1981:310).
studi
menemukan
bahwa
adalah
Megginson
Penilaian
suatu
kinerja
proses
yang
hubungan di antara keduanya
digunakan oleh pimpinan untuk
adalah lemah (Ivancevich and
menentukan
Matteson, 1999:124). Hubungan
pegawai
yang masih kontroversial tersebut
pekerjaannya sesuai dengan yang
menjadi suatu hal yang menarik
dimaksud.
untuk
merupakan
dikaji
dan
dianalisis
apakah
seorang
melakukan
Penilaian
kinerja
sarana
untuk
pertimbangan
memperbaiki mereka yang tidak
banyak temuan penelitian yang
melakukan tugasnya dengan baik
mendukung hubungan yang kuat
di dalam organisasi
kembali
antara
dengan
kepuasan
kinerja.
Nerkar(1996:
menemukan
sebagai
kerja
bahwa
mediasi
73)
kepuasan
yang
Berkaitan dengan aspek-
dan
kuat
aspek kepuasan kerja.
dan
Kinicki
bahwa
Kreitner
mengemukakan
aspek-aspek
kepuasan
terhadap kinerja organisasi. Hal
kerja yang relevan terdiri atas
ini berarti bahwa agar kinerja
kepuasan
positif
gaji, promosi, rekan kerja, dan
dan
pencapaian
instansi
dan
mendukung
penyelia. Aspek-aspek tersebut
memperhatikan
sangat penting untuk menilai
memberikan
terhadap
pekerjaan,
maka
organisasi
harus
terhadap
pemenuhan
faktor-faktor
yang
apakah
yang
diinginkan
seseorang
dari
pekerjaannya
mempengaruhi kepuasan kerja.
sesuai
Judge(2001: 142) menunjukkan
diperoleh, jika terjadi ketidak-
bahwa
seimbangan maka akan muncul
secara
keseluruhan
rasa
dengan
puas
atau
apa
tidak
yang
puas.
37
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
Kepuasan kerja itu sendiri akan
tinggi tidak selalu mengakibatkan
dapat
tingkat
mempengaruhi
perilaku
pegawai (Panggabean, 2004:129).
Sementara
(1999:245-267)
itu
Blau
mengemukakan
kinerja
yang
tinggi.
Sebaliknya, kinerja yang tinggi
tidak selalu menyiratkan motivasi
yang
tinggi.
Seorang
pekerja
bahwa
kepuasan
kerjajuga
dengan tingkat motivasi yang
relevan
terhadap
penilaian
rendah mungkin memiliki kinerja
yang
prestasi, hal ini berarti:
(1)
kerja
adalah
mempunyai
terhadap
setiap
kemampuan.
Kepuasan
kepuasan
tinggi
jika
mereka
sejumlah
Oleh
sebab
itu
di
seorang pimpinan harus berhati--
tempat kerja, termasuk kepuasan
hati untuk tidak secara otomatis
terhadap
menentukan
perlakuan
yang
diterima
evaluasi
pekerjaan,
atribut
penyebab
seleksi, pemberian fasilitas dan
rendahnya kinerja adalah karena
tunjangan (benefits), insentif atau
kurangnya
pemberhentian;
penyebab
(2)
Kepuasan
merupakan
berdimensi
kerja
bukan
konsep
yang
tunggal
melainkan
motivasi
tingginya
atau
kinerja
karena tingginya motivasi.
METODE PENELITIAN
Kegiatan
berdimensi jamak. Seseorang bisa
penelitian
ini
saja merasa puas dengan dimensi
dilakukan pada
yang satu, namun tidak puas
Ibtidayah Al – Irsyad Banjang. Ada
dengan dimensinya yang lain.
pun
Hal
senada
juga
alasan
Guru Madrasah
pemilihan
obyek
penelitian ini adalah belum adanya
diungkapkan oleh (George and
penelitian
Jones 2002:183), bahwa motivasi
variabel
adalah satu dari sejumlah faktor
individu dan kepuasan kerja dengan
yang
mempengaruhi
Kinerja Guru Madrasah Ibtidayah
kinerja. Tingkat motivasi yang
Banjang, sehingga tertarik untuk
dapat
mengenai
motivasi,
hubungan
karakteristik
38
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
melakukan penelitian dengan kajian
tersebut.
Pada
mempunyai
penelitian
jenis
ini
penelitian
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
UjiValiditas dan Reliabilitas
UjiValiditas
Uji
validitas
atau
kesalahan
menjelaskan
dilakukan untuk mengetahui sampai
pengaruh antar variabel melalui
sejauhmana suatu kuesioner yang
pengujian hipotesis dan sekaligus
diajukan dapat menggali data atau
melakukan
informasi yang diperlukan. Dalam
kuantitatif
yang
eksplanasi
beberapa
variabel,
penelitian
ini
terhadap
sifat
penelitian ini untuk uji validitas
penelitian
dilakukan dengan teknik korelasi
maka
adalah
eksplanatori (explanatory research).
Spearman’s(Arikunto 1993:135) :
d 2
rs 1 6
2
N N 1
Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini terbagi menjadi :
1. Data primer (data asli) adalah
data yang diperoleh langsung dari
Uji Reliabilitas
Reliabilitas
atau
keandalan
responden, data ini yang nantinya
dilakukan untuk mengetahui sampai
akan dianalisis dalam penelitian ini.
sejauh
Data-data ini meliputi
diajukan dapat memberikan hasil
data Guru
mana
kuesioner
yang
Madrasah Ibtidayah Banjang.
yang tidak berbeda jika dilakukan
2. Data sekunder adalah data yang
pengukuran
kembali
terhadap
diperoleh bukan dari sumber
subjek yang sama pada waktu yang
utama,
berlainan.Dalam penelitian ini uji
melainkan
dari
pihak-pihak lain ataupun dari
reliabilitas
data
melihat koefisien alpha cronbacholeh
dokumentasi/arsip.
Data-
dilakukan
dengan
data ini berasal dari pihak-pihak
(
lain
dirumuskan sebagai berikut :
(di
penelitian).
luar
responden
Nazir
α
1998:125)
yang
r
1 k - 1r
39
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Teknik Analisis
Untuk
mengetahui
besarnya
pengaruh dari faktor Pembinaan
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
Tabel 1
Hasil Analisis Regresi Linier
Berganda
dan Uji Hipotesis
Kepala Sekolah (X1), Karakteristik
Variabel
Koef.Reg.
individu (X2), dan Kepuasan kerja
Konstanta
1.947
(Y),
X1
0,07013889
analisis regresi linier
X2
berganda, yang dirumuskan sebagai
X3
(X3) terhadap Kinerja Guru
digunakan
berikut : (Supranto, 1992:357)
Y = b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 +e
Tempat penelitian yang dilakukan
adalah
di
Madrasah
Ibtidayah
Beta
t Hitung
Sign.
1.245
0,15139
1.078
0,19861
Significant
0,15138889 0,211805556
1.849
0.070
Significant
0,21805556 0,209722222
2.429
0.018
Signifikant
R Square R Adjusted
FHitung
Sign.
14.750
0
0,1125
0,441
0,411
Sumber: data primer diolah,
2012
Banjang Kabupaten Hulu Sungai
Pada tabel l dapat dilihat R
Utara Kalimantan Selatan.
Square sebesar 0,441 yang
Waktu
yang
melakukan
diperlukan
penelitian
untuk
sampai
penyelesaian tesis yang layak untuk
diujikan diperkiraan 8 ( Delapan )
bulan yaitu dari Mei 2012 sampai
dengan bulan Desember 2012
Keterangan
berarti
besarnya
variasi
sumbangan seluruh variabel
bebas
terhadap
variabel
terikatnya
adalah
41.1%
sedangkan
sisanya
58.9%
dijelaskan oleh sebab lain
HASIL DAN PEMBAHASAN
diluar dari penelitian ini
Hasil Analisis Regresi
(Parasuraman,
Secara
analisis
keseluruhan
regresi
hasil
pengaruh
Motivasi, Pengalaman Kerja dan
Kepuasan Kerja terhadap kinerja
Guru
dapat
et.aldalamTjiptono, 2004).
Berdasarkan tabel diperoleh
persamaan
regresi
sebagai
berikut :
ditabulasikan
sebagai berikut:
40
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
Y = 1.947+ 0,101 X1 + 0,218 X2
dengan
+ 0,314 X3 + ei
Berdasarkan
tersebut,
makatingkatataubesarnyava
persamaan
menunjukkan
riabeldependentkinerja
(Y)
di
MI
bahwa semua variabel bebas
Banjangtersebutakansebesar
memiliki
1.947poin.
koefisien
regresi
positif kecuali. Hal ini berarti
Harga koefisien b1 = 0.101,
(X1),
berarti bahwa, apabila nilai
Pengalaman kerja(X2), dan
X1 mengalami perubahan
Kepuasan
(X3)
(kenaikan atau penurunan),
mempunyai hubungan yang
sementara variabel lainnya
searah atau berbanding lurus
bersifat tetap, maka tingkat
dengan variabel terikatnya
variabel kinerja (Y) di MI
atau Kinerja (Y). Artinya, jika
Banjang
variabel X1, X2, dan X3
penelitian
mengalami kenaikan maka
meningkat.
variabel
Motivasi,
Kerja
variabel terikatnya Y juga
sebagai
tersebut
obyek
akan
Harga koefisien b2 = 0.218,
kenaikan,
berarti bahwa, apabila nilai
dan jika variabel X1, X2, X3,
X2 mengalami perubahan
mengalami penurunan, maka
(kenaikan atau penurunan),
variabel terikatnya Y akan
sementara variabel lainnya
mengalami penurunan.
bersifat tetap, maka tingkat
ikut
0,
mengalami
Harga koefisien konstanta =
variabel kinerja (Y) di MI
1.947. Hal ini berarti apabila
Banjang
nilai dari X1, X2, dan X3 di
penelitian
obyek
meningkat.
penelitian
sama
sebagai
tersebut
obyek
akan
41
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
Harga koefisien b3 = 0.314,
Dengan demikian jelasnya faktor
berarti bahwa, apabila nilai
Motivasi,
X3 mengalami perubahan
angka yang lebih besar dari pada
(kenaikan atau penurunan),
sementara variabel lainnya
bersifat tetap, maka tingkat
variabel kinerja (Y) di MI
Banjang
penelitian
sebagai
obyek
tersebut
akan
meningkat.
Variabel
ini
bertujuan
untuk melihat variabel yang
dominan
terhadap
dan uji parsial,
sehingga dapat
disimpulkan
bahwa
faktor
Motivasi, (X1) lebih dominan
mempengaruhi kinerja Guru MI
Banjang. Hal ini membuktikan
hipotesa ketiga yang menyatakan
Motivasi
berpengaruh
paling dominan terhadap kinerja
guru MI Banjang.
Dominan
Uji
menunjukkan
variabel yang lainnya untuk uji t
bahwa
Menentukan
(X1)
pengaruhnya
Kinerja
Guru
dengan cara melihat nilai uji
t dan nilai parsialnya.
Tabel 2
Hasil Uji Paling Dominan
Pembahasan Hasil Penelitian
Dari persamaan matematis
model regresi yang terbentuk
dapat diketahui bahwa Motvasi
(X1), Pengalaman kerja(X2), dan
Kepuasan Kerja
(X3) memiliki
pengaruh
yang
terhadap
kinerja
signifikan
guru
MI
Banjang. Nilai parsial (r) dari
Variabel
Motivasi (X1)
Kepuasan
Kerja (X3)
Pengalaman
Kerja (X2)
Uji t
1.07
8
242
9
1.84
9
Partial
0.14
3
0.30
9
0.24
0
Sumber : Data primer diolah
Variabel
X1,
menunjukkan
X2
dan
hubungan
X3
yang
positif, artinya perubahan pada
ketiga
variable
tersebutakan
diikuti perubahan Kinerja Guru
dengan arah yang sama. Nilai
parsial Motivasi (Xl) sebesar 0,143
42
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
menyatakan bahwa setiap upaya
atau dapat disimpulkan variable
peningkatan
kepuasan kerja ( X3) memiliki
Sekolah
Supervisi
akan
Kinerja
Guru
Kepala
meningkatkan
adalah
sebesar
pengaruh
Kinerja
dominan
Guru
MI
14.3%. Nilai parsial Pengalaman
Mempresentasikan
Kerja
kondisi
(X2)
sebesar
0,309
terhadap
Banjang.
sebuah
psikologikah
menyatakan bahwa setiap upaya
kesenangan
Motivasi
meningkatkan
kebutuhan yang diinginkan dan
adalah sebesar
sesuai yang diharapkan dengan
30.9%. Nilai parsial Kepuasan
yang diharapkan dengan yang
Kerja
diperoleh.
akan
Kinerja Guru
(X3)
sebesar
0,240
menyatakan bahwa setiap upaya
peningkatan
Kepuasan
Kerja
dan
atas
terpenuhinya
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasaarkan
seluruh
akan meningkatkan Kinerja Guru
paparan yang dijelaskan pada
adalah sebesar 24%.
bagian analisis dan pembahasan,
Pengaruh
maka kesimpulan yang dapat
bebas
ketiga variable
tersebut
bersamasama
terhadap
secara
diperoleh adalah:
kinerja
1. Variabel-variabel
Motivasi,
Guru menunjukkan angka yang
Pengalaman Kerja dan Kepuasan
significant
F
kerja secarasendiri-sendiri atau
hitungnya lebih besar dari F table.
parsial ada yang berpengaruh
Ketiga
memiliki
signifikan dan ada yang tidak
kinerja
berpengaruh signifikan terhadap
nilai
variable
pengaruh
sebesar
sebab
terhadap
0,441
sedangkan
atau
55.9
%
44.1
%
lainnya
kinerja Guru MI Banjang. Untuk
variabel
Motivasi
dan
Kerja
tidak
disebabkan karena variable lain
Pengalaman
diluar penelitian ini.
berpengaruh signifikan terhadap
Dengan demikian keputusan uji
kinerja
yang diambil adalah terima Hi
Sedangkan
Guru
MI
Banjang.
variabel
Kepuasan
43
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Kerja
berpengaruh
terhadap
kinerja
didalam kelas dan menyusun
signifikan
Guru
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
alternatif pemecahannya dapat
MI
dilakukan dengan baik.
Banjang.
2. Variabel-variabel
Pengalaman
Motivasi,
Kerja
Kepuasan
2.
Motivasi,
Pengalaman
berhubungan
dengan
Kerja
Kinerja
kerja secara bersama-sama atau
Guru MI Banjang. Oleh karena itu
simultan
Kepala
memiliki
pengaruh.
Kemenag
diharapkan
Yang signifikan terhadap kinerja
untuk
Guru MI Banjang.
terus meningkatkan Pendidikan
3. Dari
ketiga
Motivasi,
Variabel-variabel
pengalaman
kerja
Kepuasan kerja maka variable
kepuasan
kerja
dan
mempertahankan
Pelatihan
agar
dan
tingkat
keterampilan dan kemampuan
dari guru semakin meningkat.
merupakan
variabel yang memiliki pengaruh
DAFTAR PUSTAKA
dominan terhadap kinerja Guru
MI Banjang.
Saran
Sehubungan dengan hasil
analisis dan kesimpulan yang
telah dikemukakan, bahwa:
1. Motivasi,
pengalamankerjaberhubungan
dengan Kinerja Guru MI Banjang.
Oleh karena itu Kepala Kemenag
diharapkan
untuk
mempertahankan
dan
terus
meningkatkan
motivasi
upaya
mengidentifikasi
untuk
permasalahan
yang
agar
terjadi
Arikunto, Suharsimi. 1993.
ProsedurPenelitianSuatuP
endekatanPraktek.
RinekaCipta. Jakarta.
Blau, Gary, 1999. Testing the
Longitudinal Impact of
Work Variables and
Performance Appraisal
Satisfaction on
Subsequent Overall Job
Satisfaction.Human
Relations Journal, Vol. 52,
pp.245-267.
Davis, Keith, 1985. Human Behavior
at work: Organizational
Behavior. New Delhi:
McGraw-Hill Publishing
Company.
Dessler, Gary, 1997.
44
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
ManajemenSumberDaya
Manusia. Jilid I. Jakarta:
Prenhallindo.
Dharma, Agus, 1986.
ManajemenPrestasiKerj
a. Edisi 1 Jakarta:
Rajawali.
Downey, H. Kirk; Hellriegel, Don;
Martha, Phelps and Slocum
Jr, John W.,
1974.Organizational
Climate and Job
Satisfaction: A
Comparative Analysis.
Journal of Business
Research Vol. 2, No. 3.pp,
233-248.
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
job performance
relationship: a qualitative
and quantitative review.
Psychological Bulletin,
Vol.127, No.3, pp.376407.
Megginson, Leon C., 1981.
Personnel Management:
A Human Resources
Approach. Richard
D.Irwin, Inc.s
Nazir, Moh.,1998. MetodePenelitian,
Jakarta: Ghalia Indonesia.
George, Jennifer M. and Jones,
Gareth R.,
2002.Organizational
Behavior.Third edition.
New York: Prentice Hall.
Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., and
Donnelly, J.H., 1997.
Organisasi Perilaku,
Struktur, Proses. Jakarta:
Bina Rupa Aksara.
Blau, Gary, 1999. Testing the
Longitudinal Impact of
Work Variables and
Performance Appraisal
Satisfaction on
Subsequent Overall Job
Satisfaction.Human
Relations Journal, Vol. 52,
pp.245-267.
Judge, Thorenson; Bono and Patton,
2001. The job satisfaction
45
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
PENGARUH MOTIVASI, PENGALAMAN KERJA DAN KEPUASAN
KERJA TERHADAP KINERJA GURU MI BANJANG HULU
SUNGAI UTARA
Nurul Hasanah
Email : nurulhasanaharif@gmail.com
STIA Amuntai
ABSTRACT
This Research isconducted on the basis of assumption that teacher
performance influenced by motivation, job experience and satisfaction of
teacher activity. This research aim to to know what is motivation, job
experience and satisfaction of teacher activity have an effect on by signifikan
to performance learn in Madrasah Ibtidayah Banjang and to know what is
motivation, job experience and satisfaction of activity do not have an effect on
by signifikan to satisfaction of activity learn in Madrasah Ibtidayah Banjang,
by using quantitative research method.
Result of research of that
Variables Motivation, Job Experience and Satisfaction of activity by self or
parsial there is having an effect on signifikan and there is which do not have
an effect on signifikan to performance Learn MI Banjang. From third Variables
Motivation, job experience of Satisfaction of activity hence variable satisfaction
of activity represent variable owning dominant influence to performance
Learn MI Banjang.
Keyword : motivation,
performance.
job
experience,
satisfaction
of
activity and
35
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
PENDAHULUAN
dilupakan, maka kelangsungan
Usaha untuk meningkatkan
kinerja guru merupakan suatu
proses
kesinambungan
dirasa
penting dalam situasi dan kondisi
yang semakin komplek, dimana
satu sisi menghadapi tuntutan
masyarakat
tengah
yang
situasi
beragam
yang
di
semakin
meningkat, sedang disisi lain
dihadapkan
pada
problem
internal dalam kaitannya dengan
perkembangan
masa
karakter
sekarang,
guru
atau
dapat
dikatakan bahwa tantangan yang
dihadapi
oleh
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
kemampuan
organisasi
kerja
Dimana
dan
mengembangkan potensi guru,
sehingga kinerja yang diinginkan
dapat tercapai (Susanto, 1997 :
akan
guru
lebih
baik.
tidak
akan
merasakan adanya kerjasama dan
hubungan yang baik antar guru
dan
kepala
sekolah.
Dengan
memperhatikan tentang tipe-tipe
kepemimpinan
tersebut
kepala
sekolah
diharapkan
guru
menjadi loyal dan merasa setia
pada lembaganya. Timbul rasa
setia dan loyal ini akan dapat
menciptakan disiplin kerja yang
baik dalam lingkungan sekolah
tersebut
sehingga
akan
meningkatkan kerja guru.
Banyak
untuk
mempertahankan
tidak
faktor
yang
mempengaruh kinerja seseorang,
satu
diantaranya
adalah
hubungan yang masih banyak
diperdebatkan dan sebagai isu
yang kontroversial yaitu antara
63).
Dalam
meningkatkan
kinerja para guru di sekolah tipe
kepemimpinan
sangat
sekolah
penting
kelangsungan
sekolah.
kepala
bagi
hidup
Apabila
faktor
suatu
ini
kepuasan dan kinerja. Ada 3
(tiga)
hubungan
pandangan
tersebut
dalam
yaitu
(1)
kepuasan kerja sebagai penyebab
kinerja;
(2)
kinerja
sebagai
penyebab kepuasan kerja; dan (3)
hubungan kepuasan kerja-kinerja
36
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
dimoderasi oleh variabel lain
kepuasan
kerja
misalnya reward. Walaupun dua
terhadap kinerja.
berpengaruh
Menurut
pandangan yang pertama secara
umum
berhubungan,
banyak
(1981:310).
studi
menemukan
bahwa
adalah
Megginson
Penilaian
suatu
kinerja
proses
yang
hubungan di antara keduanya
digunakan oleh pimpinan untuk
adalah lemah (Ivancevich and
menentukan
Matteson, 1999:124). Hubungan
pegawai
yang masih kontroversial tersebut
pekerjaannya sesuai dengan yang
menjadi suatu hal yang menarik
dimaksud.
untuk
merupakan
dikaji
dan
dianalisis
apakah
seorang
melakukan
Penilaian
kinerja
sarana
untuk
pertimbangan
memperbaiki mereka yang tidak
banyak temuan penelitian yang
melakukan tugasnya dengan baik
mendukung hubungan yang kuat
di dalam organisasi
kembali
antara
dengan
kepuasan
kinerja.
Nerkar(1996:
menemukan
sebagai
kerja
bahwa
mediasi
73)
kepuasan
yang
Berkaitan dengan aspek-
dan
kuat
aspek kepuasan kerja.
dan
Kinicki
bahwa
Kreitner
mengemukakan
aspek-aspek
kepuasan
terhadap kinerja organisasi. Hal
kerja yang relevan terdiri atas
ini berarti bahwa agar kinerja
kepuasan
positif
gaji, promosi, rekan kerja, dan
dan
pencapaian
instansi
dan
mendukung
penyelia. Aspek-aspek tersebut
memperhatikan
sangat penting untuk menilai
memberikan
terhadap
pekerjaan,
maka
organisasi
harus
terhadap
pemenuhan
faktor-faktor
yang
apakah
yang
diinginkan
seseorang
dari
pekerjaannya
mempengaruhi kepuasan kerja.
sesuai
Judge(2001: 142) menunjukkan
diperoleh, jika terjadi ketidak-
bahwa
seimbangan maka akan muncul
secara
keseluruhan
rasa
dengan
puas
atau
apa
tidak
yang
puas.
37
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
Kepuasan kerja itu sendiri akan
tinggi tidak selalu mengakibatkan
dapat
tingkat
mempengaruhi
perilaku
pegawai (Panggabean, 2004:129).
Sementara
(1999:245-267)
itu
Blau
mengemukakan
kinerja
yang
tinggi.
Sebaliknya, kinerja yang tinggi
tidak selalu menyiratkan motivasi
yang
tinggi.
Seorang
pekerja
bahwa
kepuasan
kerjajuga
dengan tingkat motivasi yang
relevan
terhadap
penilaian
rendah mungkin memiliki kinerja
yang
prestasi, hal ini berarti:
(1)
kerja
adalah
mempunyai
terhadap
setiap
kemampuan.
Kepuasan
kepuasan
tinggi
jika
mereka
sejumlah
Oleh
sebab
itu
di
seorang pimpinan harus berhati--
tempat kerja, termasuk kepuasan
hati untuk tidak secara otomatis
terhadap
menentukan
perlakuan
yang
diterima
evaluasi
pekerjaan,
atribut
penyebab
seleksi, pemberian fasilitas dan
rendahnya kinerja adalah karena
tunjangan (benefits), insentif atau
kurangnya
pemberhentian;
penyebab
(2)
Kepuasan
merupakan
berdimensi
kerja
bukan
konsep
yang
tunggal
melainkan
motivasi
tingginya
atau
kinerja
karena tingginya motivasi.
METODE PENELITIAN
Kegiatan
berdimensi jamak. Seseorang bisa
penelitian
ini
saja merasa puas dengan dimensi
dilakukan pada
yang satu, namun tidak puas
Ibtidayah Al – Irsyad Banjang. Ada
dengan dimensinya yang lain.
pun
Hal
senada
juga
alasan
Guru Madrasah
pemilihan
obyek
penelitian ini adalah belum adanya
diungkapkan oleh (George and
penelitian
Jones 2002:183), bahwa motivasi
variabel
adalah satu dari sejumlah faktor
individu dan kepuasan kerja dengan
yang
mempengaruhi
Kinerja Guru Madrasah Ibtidayah
kinerja. Tingkat motivasi yang
Banjang, sehingga tertarik untuk
dapat
mengenai
motivasi,
hubungan
karakteristik
38
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
melakukan penelitian dengan kajian
tersebut.
Pada
mempunyai
penelitian
jenis
ini
penelitian
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
UjiValiditas dan Reliabilitas
UjiValiditas
Uji
validitas
atau
kesalahan
menjelaskan
dilakukan untuk mengetahui sampai
pengaruh antar variabel melalui
sejauhmana suatu kuesioner yang
pengujian hipotesis dan sekaligus
diajukan dapat menggali data atau
melakukan
informasi yang diperlukan. Dalam
kuantitatif
yang
eksplanasi
beberapa
variabel,
penelitian
ini
terhadap
sifat
penelitian ini untuk uji validitas
penelitian
dilakukan dengan teknik korelasi
maka
adalah
eksplanatori (explanatory research).
Spearman’s(Arikunto 1993:135) :
d 2
rs 1 6
2
N N 1
Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini terbagi menjadi :
1. Data primer (data asli) adalah
data yang diperoleh langsung dari
Uji Reliabilitas
Reliabilitas
atau
keandalan
responden, data ini yang nantinya
dilakukan untuk mengetahui sampai
akan dianalisis dalam penelitian ini.
sejauh
Data-data ini meliputi
diajukan dapat memberikan hasil
data Guru
mana
kuesioner
yang
Madrasah Ibtidayah Banjang.
yang tidak berbeda jika dilakukan
2. Data sekunder adalah data yang
pengukuran
kembali
terhadap
diperoleh bukan dari sumber
subjek yang sama pada waktu yang
utama,
berlainan.Dalam penelitian ini uji
melainkan
dari
pihak-pihak lain ataupun dari
reliabilitas
data
melihat koefisien alpha cronbacholeh
dokumentasi/arsip.
Data-
dilakukan
dengan
data ini berasal dari pihak-pihak
(
lain
dirumuskan sebagai berikut :
(di
penelitian).
luar
responden
Nazir
α
1998:125)
yang
r
1 k - 1r
39
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Teknik Analisis
Untuk
mengetahui
besarnya
pengaruh dari faktor Pembinaan
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
Tabel 1
Hasil Analisis Regresi Linier
Berganda
dan Uji Hipotesis
Kepala Sekolah (X1), Karakteristik
Variabel
Koef.Reg.
individu (X2), dan Kepuasan kerja
Konstanta
1.947
(Y),
X1
0,07013889
analisis regresi linier
X2
berganda, yang dirumuskan sebagai
X3
(X3) terhadap Kinerja Guru
digunakan
berikut : (Supranto, 1992:357)
Y = b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 +e
Tempat penelitian yang dilakukan
adalah
di
Madrasah
Ibtidayah
Beta
t Hitung
Sign.
1.245
0,15139
1.078
0,19861
Significant
0,15138889 0,211805556
1.849
0.070
Significant
0,21805556 0,209722222
2.429
0.018
Signifikant
R Square R Adjusted
FHitung
Sign.
14.750
0
0,1125
0,441
0,411
Sumber: data primer diolah,
2012
Banjang Kabupaten Hulu Sungai
Pada tabel l dapat dilihat R
Utara Kalimantan Selatan.
Square sebesar 0,441 yang
Waktu
yang
melakukan
diperlukan
penelitian
untuk
sampai
penyelesaian tesis yang layak untuk
diujikan diperkiraan 8 ( Delapan )
bulan yaitu dari Mei 2012 sampai
dengan bulan Desember 2012
Keterangan
berarti
besarnya
variasi
sumbangan seluruh variabel
bebas
terhadap
variabel
terikatnya
adalah
41.1%
sedangkan
sisanya
58.9%
dijelaskan oleh sebab lain
HASIL DAN PEMBAHASAN
diluar dari penelitian ini
Hasil Analisis Regresi
(Parasuraman,
Secara
analisis
keseluruhan
regresi
hasil
pengaruh
Motivasi, Pengalaman Kerja dan
Kepuasan Kerja terhadap kinerja
Guru
dapat
et.aldalamTjiptono, 2004).
Berdasarkan tabel diperoleh
persamaan
regresi
sebagai
berikut :
ditabulasikan
sebagai berikut:
40
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
Y = 1.947+ 0,101 X1 + 0,218 X2
dengan
+ 0,314 X3 + ei
Berdasarkan
tersebut,
makatingkatataubesarnyava
persamaan
menunjukkan
riabeldependentkinerja
(Y)
di
MI
bahwa semua variabel bebas
Banjangtersebutakansebesar
memiliki
1.947poin.
koefisien
regresi
positif kecuali. Hal ini berarti
Harga koefisien b1 = 0.101,
(X1),
berarti bahwa, apabila nilai
Pengalaman kerja(X2), dan
X1 mengalami perubahan
Kepuasan
(X3)
(kenaikan atau penurunan),
mempunyai hubungan yang
sementara variabel lainnya
searah atau berbanding lurus
bersifat tetap, maka tingkat
dengan variabel terikatnya
variabel kinerja (Y) di MI
atau Kinerja (Y). Artinya, jika
Banjang
variabel X1, X2, dan X3
penelitian
mengalami kenaikan maka
meningkat.
variabel
Motivasi,
Kerja
variabel terikatnya Y juga
sebagai
tersebut
obyek
akan
Harga koefisien b2 = 0.218,
kenaikan,
berarti bahwa, apabila nilai
dan jika variabel X1, X2, X3,
X2 mengalami perubahan
mengalami penurunan, maka
(kenaikan atau penurunan),
variabel terikatnya Y akan
sementara variabel lainnya
mengalami penurunan.
bersifat tetap, maka tingkat
ikut
0,
mengalami
Harga koefisien konstanta =
variabel kinerja (Y) di MI
1.947. Hal ini berarti apabila
Banjang
nilai dari X1, X2, dan X3 di
penelitian
obyek
meningkat.
penelitian
sama
sebagai
tersebut
obyek
akan
41
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
Harga koefisien b3 = 0.314,
Dengan demikian jelasnya faktor
berarti bahwa, apabila nilai
Motivasi,
X3 mengalami perubahan
angka yang lebih besar dari pada
(kenaikan atau penurunan),
sementara variabel lainnya
bersifat tetap, maka tingkat
variabel kinerja (Y) di MI
Banjang
penelitian
sebagai
obyek
tersebut
akan
meningkat.
Variabel
ini
bertujuan
untuk melihat variabel yang
dominan
terhadap
dan uji parsial,
sehingga dapat
disimpulkan
bahwa
faktor
Motivasi, (X1) lebih dominan
mempengaruhi kinerja Guru MI
Banjang. Hal ini membuktikan
hipotesa ketiga yang menyatakan
Motivasi
berpengaruh
paling dominan terhadap kinerja
guru MI Banjang.
Dominan
Uji
menunjukkan
variabel yang lainnya untuk uji t
bahwa
Menentukan
(X1)
pengaruhnya
Kinerja
Guru
dengan cara melihat nilai uji
t dan nilai parsialnya.
Tabel 2
Hasil Uji Paling Dominan
Pembahasan Hasil Penelitian
Dari persamaan matematis
model regresi yang terbentuk
dapat diketahui bahwa Motvasi
(X1), Pengalaman kerja(X2), dan
Kepuasan Kerja
(X3) memiliki
pengaruh
yang
terhadap
kinerja
signifikan
guru
MI
Banjang. Nilai parsial (r) dari
Variabel
Motivasi (X1)
Kepuasan
Kerja (X3)
Pengalaman
Kerja (X2)
Uji t
1.07
8
242
9
1.84
9
Partial
0.14
3
0.30
9
0.24
0
Sumber : Data primer diolah
Variabel
X1,
menunjukkan
X2
dan
hubungan
X3
yang
positif, artinya perubahan pada
ketiga
variable
tersebutakan
diikuti perubahan Kinerja Guru
dengan arah yang sama. Nilai
parsial Motivasi (Xl) sebesar 0,143
42
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
menyatakan bahwa setiap upaya
atau dapat disimpulkan variable
peningkatan
kepuasan kerja ( X3) memiliki
Sekolah
Supervisi
akan
Kinerja
Guru
Kepala
meningkatkan
adalah
sebesar
pengaruh
Kinerja
dominan
Guru
MI
14.3%. Nilai parsial Pengalaman
Mempresentasikan
Kerja
kondisi
(X2)
sebesar
0,309
terhadap
Banjang.
sebuah
psikologikah
menyatakan bahwa setiap upaya
kesenangan
Motivasi
meningkatkan
kebutuhan yang diinginkan dan
adalah sebesar
sesuai yang diharapkan dengan
30.9%. Nilai parsial Kepuasan
yang diharapkan dengan yang
Kerja
diperoleh.
akan
Kinerja Guru
(X3)
sebesar
0,240
menyatakan bahwa setiap upaya
peningkatan
Kepuasan
Kerja
dan
atas
terpenuhinya
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasaarkan
seluruh
akan meningkatkan Kinerja Guru
paparan yang dijelaskan pada
adalah sebesar 24%.
bagian analisis dan pembahasan,
Pengaruh
maka kesimpulan yang dapat
bebas
ketiga variable
tersebut
bersamasama
terhadap
secara
diperoleh adalah:
kinerja
1. Variabel-variabel
Motivasi,
Guru menunjukkan angka yang
Pengalaman Kerja dan Kepuasan
significant
F
kerja secarasendiri-sendiri atau
hitungnya lebih besar dari F table.
parsial ada yang berpengaruh
Ketiga
memiliki
signifikan dan ada yang tidak
kinerja
berpengaruh signifikan terhadap
nilai
variable
pengaruh
sebesar
sebab
terhadap
0,441
sedangkan
atau
55.9
%
44.1
%
lainnya
kinerja Guru MI Banjang. Untuk
variabel
Motivasi
dan
Kerja
tidak
disebabkan karena variable lain
Pengalaman
diluar penelitian ini.
berpengaruh signifikan terhadap
Dengan demikian keputusan uji
kinerja
yang diambil adalah terima Hi
Sedangkan
Guru
MI
Banjang.
variabel
Kepuasan
43
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Kerja
berpengaruh
terhadap
kinerja
didalam kelas dan menyusun
signifikan
Guru
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
alternatif pemecahannya dapat
MI
dilakukan dengan baik.
Banjang.
2. Variabel-variabel
Pengalaman
Motivasi,
Kerja
Kepuasan
2.
Motivasi,
Pengalaman
berhubungan
dengan
Kerja
Kinerja
kerja secara bersama-sama atau
Guru MI Banjang. Oleh karena itu
simultan
Kepala
memiliki
pengaruh.
Kemenag
diharapkan
Yang signifikan terhadap kinerja
untuk
Guru MI Banjang.
terus meningkatkan Pendidikan
3. Dari
ketiga
Motivasi,
Variabel-variabel
pengalaman
kerja
Kepuasan kerja maka variable
kepuasan
kerja
dan
mempertahankan
Pelatihan
agar
dan
tingkat
keterampilan dan kemampuan
dari guru semakin meningkat.
merupakan
variabel yang memiliki pengaruh
DAFTAR PUSTAKA
dominan terhadap kinerja Guru
MI Banjang.
Saran
Sehubungan dengan hasil
analisis dan kesimpulan yang
telah dikemukakan, bahwa:
1. Motivasi,
pengalamankerjaberhubungan
dengan Kinerja Guru MI Banjang.
Oleh karena itu Kepala Kemenag
diharapkan
untuk
mempertahankan
dan
terus
meningkatkan
motivasi
upaya
mengidentifikasi
untuk
permasalahan
yang
agar
terjadi
Arikunto, Suharsimi. 1993.
ProsedurPenelitianSuatuP
endekatanPraktek.
RinekaCipta. Jakarta.
Blau, Gary, 1999. Testing the
Longitudinal Impact of
Work Variables and
Performance Appraisal
Satisfaction on
Subsequent Overall Job
Satisfaction.Human
Relations Journal, Vol. 52,
pp.245-267.
Davis, Keith, 1985. Human Behavior
at work: Organizational
Behavior. New Delhi:
McGraw-Hill Publishing
Company.
Dessler, Gary, 1997.
44
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
ManajemenSumberDaya
Manusia. Jilid I. Jakarta:
Prenhallindo.
Dharma, Agus, 1986.
ManajemenPrestasiKerj
a. Edisi 1 Jakarta:
Rajawali.
Downey, H. Kirk; Hellriegel, Don;
Martha, Phelps and Slocum
Jr, John W.,
1974.Organizational
Climate and Job
Satisfaction: A
Comparative Analysis.
Journal of Business
Research Vol. 2, No. 3.pp,
233-248.
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
job performance
relationship: a qualitative
and quantitative review.
Psychological Bulletin,
Vol.127, No.3, pp.376407.
Megginson, Leon C., 1981.
Personnel Management:
A Human Resources
Approach. Richard
D.Irwin, Inc.s
Nazir, Moh.,1998. MetodePenelitian,
Jakarta: Ghalia Indonesia.
George, Jennifer M. and Jones,
Gareth R.,
2002.Organizational
Behavior.Third edition.
New York: Prentice Hall.
Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., and
Donnelly, J.H., 1997.
Organisasi Perilaku,
Struktur, Proses. Jakarta:
Bina Rupa Aksara.
Blau, Gary, 1999. Testing the
Longitudinal Impact of
Work Variables and
Performance Appraisal
Satisfaction on
Subsequent Overall Job
Satisfaction.Human
Relations Journal, Vol. 52,
pp.245-267.
Judge, Thorenson; Bono and Patton,
2001. The job satisfaction
45