Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Padang Lawas

  6 Bab Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Padang Lawas

  Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam mendukung Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Padang Lawas sangat dibutuhkan sehingga program investasi ini dapat dilaksanakan secara optimal, efektif dan efesien serta terjamin keberlanjutannya.

  1. Di dalam pelaksanaan/implementasi RPI2JM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Padang Lawas melibatkan banyak komponen kelembagaan sehingga terjalin koordinasi dan sinkronisasi program/kegiatan di bidang keciptakaryaan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing lembaga.

  2. Semangat desentralisasi penyelenggaraan pemerintah daerah, sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah beserta aturan-aturan pelaksanaannya membutuhkan upaya-upaya terkoordinasi agar tujuan pelaksanaan kebijakan otonomi di daerah tercapai. Selanjutnya pedoman/acuan pengembangan kapasitas sebagaimana dirumuskan dalam Kerangka Nasional Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas (KNP2K) dalam rangka mendukung desentralisasi, yang dikeluarkan bersama oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS tanggal 06 Nopember 2002, merujuk pada kebutuhan untuk menyempurnakan peraturan dan perundangan dengan melakukan reformasi kelembagaan, memperbaiki tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) - ketrampilan dan kualifikasi, perubahan pada sistem nilai dan sikap, dan keseluruhan kebutuhan ekonomi daerah bagi pendekatan baru untuk pelaksanaan good governance, sistem administrasi dan mekanisme partisipasi dalam pembangunan agar dapat memenuhi tuntutan untuk lebih baik dalam melaksanakan demokrasi.

  3. Adapun prinsip dari pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity

  building) adalah: Page |

  VI Page |

  VI

  1) Pengembangan kapasitas bersifat multi dimensional (mencakup beberapa kerangka waktu: jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek);

  2) Pengembangan kapasitas menyangkut multiple stakeholders;

  3) Pengembangan kapasitas harus bersifat demand driven, dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/ luar tetapi datang dari stakehoder-nya sendiri;

4) Pengembangan kapasitas mengacu pada kebijakan nasional.

3.1. KERANGKA KELEMBAGAAN

  Sesuai dengan Peraturan Daerah No.03 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Padang Lawas, Perda ini kemudian mengalami dua perubahan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Padang Lawas Nomor 17 Tahun 2014 dan Peraturan Daerah Kabupaten Padang Lawas No.02 Tahun 2016.

  A.

  Sesuai dengan Peraturan Daerah No.03 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Padang Lawas Dinas-Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas terdiri dari : 1.

  Dinas Pendidikan; 2. Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan Energi; 3. Dinas Kesehatan; 4. Dinas Pertanian; 5. Dinas Kehutanan dan Perkebunan; 6. Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah; 7. Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UMKM; 8. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 9. Dinas Perhubungan; 10.

  Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; 11. Dinas Perikanan dan Peternakan; 12. Dinas Pemuda dan Olahraga

  Dinas Daerah merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah, dimana Dinas Daerah dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Daerah mempunyai tugas melaksanakan kewewenangan Otonomi Daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi.

  Secara umum Dinas Daerah mempunyai fungsi : 1.

  Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; 3. Pembinaan terhadap unit pelaksana Teknis Dinas/Cabang Dinas dalam lingkup tugasnya.

  Page |

  VI 4.

  Sesuai dengan Peraturan Daerah Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah No.03 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Padang Lawas bahwa Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan dan Kantor terdiri dari: 1.

  Inspektorat; 2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 3. Badan Kepegawaian Daerah; 4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; 5. BadaKeluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 6. Badan Lingkungan Hidup Daerah; 7. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik; 8. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah; 9. Satuan Polisis Pamong Praja; 10.

  Rumah Sakit Umum Daerah;

  Lembaga lain yang berbentuk Badan dan Kantor, terdiri dari: 1.

  Badan Penanggulangan Bencana Daerah; 2. Badan Pelaksanaan Penanggulangan dan Ketahanan Pangan 3. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; 4. Sekretariat Dewan Pengurus Korpri.

6.2. KONDISI KEORGANISASIAN BIDANG CIPTA KARYA 6.2.1. Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan Energi A. Tugas dan Fungsi

  Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan Energi merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah dibidang pekerjaan umum dan pertabangan energi, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

  Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan Energi mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah dibidang Pekerjaan Umum dan Pertambangan Energi berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugasnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan Energi menyelenggarakan fungsi: a.

  Perumusan Kebijaksanaan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Penyelenggaraan urusan Pemerintah dan Pelayanan Umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c.

  Pembinaan dan Pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d.

  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

B. Organisasi

  Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan Energi terdiri dari: a.

  Dinas; b. Sekretariat, terdiri dari: 1.

  Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program c. Bidang Bina Marga, terdiri dari: 1.

  Seksi Jalan; 2. Seksi Jembatan; 3. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

  d.

  Bidang Pengairan, terdiri dari: 1.

  Seksi Bendung dan Irigasi; 2. Seksi Sungai, Waduk dan Rawa; 3. Seksi Pengembangan Sumber Daya Air.

  e.

  Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang, terdiri dari: 1.

  Seksi Perumahan dan Permukiman; 2. Seksi Tata Ruang dan Lingkungan; 3. Seksi Tata Bangunan f. Bidang Pertambangan dan Energi, terdiri dari: 1.

  Seksi Pertambangan Umum; 2. Seksi Energi dan Sumber Daya Air Mineral; 3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian.

  g.

  Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); h.

  Kelompok Jabatan Fungsional.

6.2.2. Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset A. Tugas dan Fungsi

  Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pendapatan, Keuangan, Aset dan Pasar, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah dibidang Pendapatan, Keuangan, Aset dan Pasar berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugasnya, Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset menyelenggarakan fungsi: a.

  Perumusan Kebijaksanaan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Penyelenggaraan urusan Pemerintah dan Pelayanan Umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

  Page |

  VI c.

  Pembinaan dan Pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d.

  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

B. Organisasi

  Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset terdiri dari: a.

  Dinas b. Sekretariat, terdiri dari: 1.

  Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program c. Bidang Pendapatan, terdiri dari: 1.

  Seksi Pajak dan Pendapatan Lain yang Sah; 2. Seksi Retribusi; 3. Seksi Penetapan Pajak dan Retribusi.

  d.

  Bidang Anggaran, terdiri dari: 1.

  Seksi Penyusunan Anggaran; 2. Seksi Pembukuan dan Pelaporan; 3. Seksi Perbendaharaan dan Gaji.

  e.

  Bidang Akuntansi dan Verifikasi, terdiri dari: 1.

  Seksi Akuntansi; 2. Seksi Verifikasi.

  f.

  Bidang Asset, terdiri dari: 1.

  Seksi Perencanaan dan Analisa Kebutuhan; 2. Seksi Pengadaan dan Distribusi; 3. Seksi Inventarisasi dan Pemeliharaan.

  g.

  Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) h.

  Kelompok Jabatan Fungsional.

6.2.3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksana kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah, yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan, dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Melalui Sekretaris Daerah. Badan perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan daerah di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi: a.

  Perumusan Kebijakan Teknis Perencanaan Daerah; b. Pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah; c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah; dan

  Page |

  VI

B. Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari: a.

  Page |

  f.

  Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Padang Lawas No.03 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kab. Padang Lawas.

  Gedung; e. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Lawas No.02 Tahun 2016 Tentang Perubahan

  Pengelolaan Keuangan Daerah; d. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Lawas No.08 Tahun 2015 Tentang Bangunan

  Lingkungan Hidup; c. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Lawas No.07 Tahun 2014 Tentang Pokok-Pok

  Peraturan Daerah Kabupaten Padang Lawas No.02 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah; b. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Lawas No.03 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

  Kerangka Regulasi Daerah Kabupaten yang diterapkan pada Kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Padang Lawas antara lain: a.

  Kelompok Jabatan Fungsional.

  g.

  Sub Bidang Prpogram Kerjasama dan Perizinan; 2. Sub Bidang Pengendalian dan Pengawasan.

  Bidang Penanaman Modal, terdiri dari: 1.

  Sub Bidang Statistik dan Litbang; 2. Sub Bidang Pengendalian Program.

  VI d.

  Bidang Data dan Pengendalian Program, terdiri dari: 1.

  e.

  Sub Bidang Tata Ruang dan Infrastruktur; 2. Sub Bidang Penelitian dan Lingkungan Hidup.

  Bidang Perencanaan Wilayah, terdiri dari: 1.

  d.

  Sub Bidang Ekonomi; 2. Sub Bidang Pelayanan Publik.

  Bidang Ekonomi dan Pelayanan Publik, terdiri dari: 1.

  c.

  Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program.

  Badan; b. Sekretariat, terdiri dari: 1.

  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.