BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Perbandingan Mula Dan Durasi Kerja Levobupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg Dan Bupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg + Fentanyl 25 μg Pada Anestesi Spinal Untuk Operasi Ekstremitas Bawah Di RSUP. H. Adam Malik Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

  Anestesi spinal telah digunakan sejak tahun 1885 dan sekarang teknik ini dapat digunakan untuk prosedur pembedahan daerah abdomen bagian bawah, perineum dan

  1,2

  lokal ke dalam ruang subarakhnoid untuk mendapatkan analgesia setinggi dermatom

  1,2

  tertentu. Anestesi spinal saat ini masih menjadi pilihan untuk operasi-operasi singkat

  1

  terutama pada ekstremitas bawah. Selain mula kerja yang relatif lebih cepat serta memberikan kepuasan dalam hal kontrol nyeri paska operasi, pasien lebih cepat pulang,

  1 biaya lebih murah dan juga memiliki kontrol nyeri paska operasi yang baik.

  Banyak hal yang harus diperhatikan dalam menentukan pasien yang akan dilakukan anestesi spinal atau tidak, meliputi kondisi pasien, farmakologi obat-obatan yang akan digunakan, serta hal-hal yang mempengaruhi tinggi blok dan sangat berperan

  2,3

  dalam anestesi spinal. Anestesi regional mungkin saja membutuhkan anestesi lokal dalam jumlah besar, sehingga resiko untuk terjadi toksisitas anestesi lokal jauh lebih

  4

  tinggi. Penggunaan bupivacaine selama bertahun-tahun sering dipakai pada anestesi spinal oleh karena mula kerja yang relatif cepat 5-8 menit, serta durasi kerja yang lama yaitu 90-150 menit serta memberikan efek blok sensorik dan motorik yang baik, tetapi penggunaannya cenderung lebih menyebabkan cardiac toxic, ketika secara tiba- tiba

  4,5

  masuk ke dalam pembuluh darah. Kasus fatal yang terjadi berupa henti jantung karena

  2-5 bupivacaine telah dilaporkan oleh Albright tahun 1979, Davis dan de Jong 1982.

  Berdasarkan kejadian tersebut serta kecenderungan bupivacaine menyebabkan

  cardio toxic maka penelitian difokuskan mencari anestesi lokal baru yang memiliki

  kerja yang singkat dan durasi kerja yang lama, serta tidak memiliki kecenderungan untuk menyebabkan toksisitas. Bupivacaine secara kimia dibentuk dalam dua isomer

  levorotatory L(-) lebih cenderung memiliki toksisitas yang rendah contohnya 4,6 ropivacaine dan levobupivacaine.

  Aktivitas levobupivacaine menurut beberapa penelitian hampir sama dengan bupivacaine baik dari mula kerja dan durasi kerja anestesi yang ditimbulkannya.

  Beberapa penelitian mencoba meneliti keunggulan dari levobupivacaine dibandingkan dengan bupivacaine untuk mencari alternatif obat selain bupivacaine, dan para klinisi akan cenderung menggunakan levobupivcaine sehingga efek yang ditimbulkan

  7 bupivacaine tidak kembali muncul.

  Penelitian yang dilakukan oleh J.F. Luck, P.D.W. Fettes dan J.A.W. Wildsmith pada tahun 2008 membandingkan efek klinis dari bupivacaine hiperbarik, levobupivacaine dan ropivacaine. Penelitian ini dilakukan pada 60 pasien ASA I-II yang akan dilakukan operasi pada abdomen bawah, perineum, ekstremitas bawah dengan menyuntikkan anestesi lokal bupivacaine, levobupivacaine dan ropivacaine sebanyak 3 ml (5 mg/ml) dengan menambahkan dextrose 30 mg/ml. Dari hasil penelitian ini didapati mula kerja ketiga obat (sampai Th10) tidak jauh berbeda yaitu bupivacaine (2-5 menit), levobupivacaine (2-5 menit) dan ropivacaine (2-5 menit) dengan p-value yang tidak bermakna 0,6528 (p<0,0167). Sedangkan untuk durasi kerja anestesi (sampai pasien mobilisasi) ropivacaine memiliki durasi kerja yang singkat dibandingkan ketiganya yaitu bupivacaine 306 (243–364), levobupivacaine 286 (201–389),

  8 ropivacaine 218 (164–340).

  Penelitian yang dilakukan oleh Opas Vanna MD, Lamai Chumsang Bsc, Sarinra klinis antara levobupivacaine isobarik dengan bupivacaine hiperbarik. Penelitian ini dilakukan pada 70 pasien ASA I-II yang akan dilakukan operasi Transuretral

  Endoscopic Surgery . Pasien dibagi menjadi dua grup, grup pertama dilakukan spinal

  dengan 2,5 ml levobupivacaine 0,5% isobarik dan satu grup lagi dengan 2,5 ml bupivacine 0,5% hiperbarik. Dari hasil peneilitian mula kerja kedua obat dari segi sensorik sampai Th10 tidak jauh berbeda yaitu levobupivacaine 10 (4,3) menit dan bupivacaine 7,3 (3,6) menit dengan p-value 0,22 (p>0,05; tidak bermakna secara statistik) sedangkan untuk blok motorik (Bromage 3) levobupivacaine 7,5 (3,2) menit dan bupivacaine 4,9 (2,7) menit dengan p-value 0,34 (p>0,05; tidak bermakna secara statistik). Waktu pulih ditandai dengan dapat merasakan sensasi dermatom sakral 1 (S1) levobupivacaine 256,2 (48,1) menit dan bupivacaine 215,1 (50,8) menit dengan p-value 0,83 (p<0,05). Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa anestesi spinal dengan 2,5 ml levobupivacaine 0,5% isobarik dan 2,5 ml bupivacine 0,5% hiperbarik memiliki potensi dan efek klinis yang sama serta efek samping yang ditimbulkan juga tidak

  9 berarti dan sama untuk kedua obat. Penelitian yang dilakukan oleh Christian Glaser dkk. pada tahun 2002 membandingkan efektivitas klinis dari levobupivacaine dan bupivacaine. Penelitian ini dilakukan pada 80 pasien ASA I-II yang akan dilakukan operasi hip replacement. Pasien dibagi menjadi dua grup, grup pertama dilakukan spinal dengan 3,5 ml levobupivacaine 0,5% isobarikdan satu grup lagi dengan 3,5 ml bupivacine 0,5% isobarik. Dari hasil peneltian didapati hasil yang berbeda (levobupivacaine versus blok motorik (10±7 versus 9±7 menit), durasi kerja sensorik blok (228±77 versus 237±88 menit), durasi kerja blok motorik (280±84 versus 284±80 menit). Kedua grup menunjukkan penurunan denyut jantung dan mean arterial pressure yang ringan sehingga penurunan hemodinamik ini tidak bermakna. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa efikasi kedua obat ini sama tetapi levobupivacaine dinilai lebih tidak toksik

  10 dibandingkan dengan bupivacaine.

  Penelitian yang dilakukan oleh Aygen dkk. pada tahun 2012 membandingkan efektivitas klinis dari levobupivacaine + fentanyl dan bupivacaine + fentanyl. Penelitian ini dilakukan pada 50 pasien ASA I-II pada wanita hamil yang akan dilakukan operasi

  cesarean secsion . Pasien dibagi menjadi dua grup, grup B (7,5 mg dari 0,5%

  bupivacaine + 15 µg fentanyl) dan grup L (7,5 mg dari 0,5% levobupivacaine + 15 µg fentanyl). Dari hasil penelitian didapati mula kerja blok sensorik sampai Th4 lebih cepat pada grup B daripada grup L (4,8 versus 6 menit dengan p<0,05). Waktu mencapai blok motorik (Bromage 3) juga lebih cepat pada grup B (3,4 versus 4,7 menit, p<0,05).

  Durasi kerja analgesia grup B lebih pendek daripada grup L (102 versus 118 menit, p<0,05). Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa mula kerja bupivacaine + fentanyl jauh lebih cepat, tetapi durasi kerja analgesia levobupivacaine + fentanyl memiliki durasi kerja analgesia yang lama. Sehingga dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa levobupivacaine dapat memberikan kualitas analgesia yang panjang dibandingkan

  11 bupivacaine.

  Penelitian yang dilakukan oleh Huseyin dkk. pada tahun 2009 membandingkan pada 60 pasien ASA I-III pada pasien yang akan dilakukan operasi elektif urologi.

  Pasien dibagi menjadi tiga grup dengan masing-masing sampel 20 orang. Grup 1 dengan 13,5 mg levobupivacaine hiperbarik, grup 2 dengan 12,5 mg levobupivacaine isobarik, grup 3 dengan 15 mg levobupivacaine isobarik. Dari penelitian ini didapati waktu untuk mencapai blok sensorik Th10 dan waktu mencapai Bromage 0 berbeda untuk ketiga grup dengan p<0,05. Waktu rata-rata mencapai Th10 lebih rendah pada grup 1 jika dibandingkan dengan grup 2 (p<0,001). Dalam hal waktu rata-rata mula kerja sampai Bromage 0, grup 1 memiliki waktu yang lebih cepat dari grup 3 (p<0,001). Waktu rata-rata durasi kerja analgesia jauh lebih panjang grup 1 daripada grup 2 dan 3. Dari penelitian ini didapati levobupivacaine hiperbarik lebih baik daripada yang lain

  12 serta didapati penurunan hemodinamik yang tidak bermakna (p>0,05).

  Dari beberapa penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa levobupivacaine dapat menjadi alternatif selain bupivacaine sehingga peneliti tertarik untuk meneliti levobupivacaine sebagai obat anestesi spinal alternatif selain bupivacaine. Peneliti mencoba melakukan penelitian dengan membandingkan mula dan durasi kerja anestesi spinal antara levobupivacaine hiperbarik 12,5 mg dengan bupivacaine hiperbarik 12,5 mg + fentanyl 25 µg pada operasi ekstremitas bawah.

  1.2. RUMUSAN MASALAH

  Dari latar belakang masalah diatas memberikan dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: durasi kerja yang lebih lama dibandingkan dengan bupivacaine hiperbarik 12,5 mg + fentanyl 25 µg pada operasi ekstremitas bawah?

  1.3. HIPOTESIS

  Levobupivacaine hiperbarik 12,5 mg memiliki mula kerja yang lebih cepat dan durasi kerja yang lama dibandingkan dengan bupivacaine hiperbarik 12,5 mg + fentanyl 25 µg pada operasi ekstremitas bawah dibandingkan dengan bupivacaine hiperbarik 12,5 mg + fentanyl 25 µg.

  1.4. TUJUAN PENELITIAN

1.4.1. Tujuan Umum

  Mendapatkan alternatif obat anestesi lokal selain bupivacaine dengan mula kerja yang lebih cepat dan durasi kerja anestesi yang lebih lama serta efek penurunan hemodinamik yang tidak bermakna.

1.4.2. Tujuan Khusus

  1. Untuk mengetahui efek klinis penggunaan levobupivacaine hiperbarik 12,5 mg terhadap mula kerja serta durasi kerja pada anestesi spinal.

  2. Untuk mengetahui efek klinis penggunaan bupivacaine hiperbarik 12,5 mg

  • fentanyl 25 µg terhadap mula kerja serta durasi kerja pada anestesi spinal.

1.5. MANFAAT PENELITIAN

  1.5.1. Manfaat Dalam Bidang Akademik 1. Sebagai sumber informasi dan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

  2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan untuk pemilihan obat alternatif untuk anestesi spinal selain bupivacaine.

  3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan terutama ilmu anestesi.

  1.5.2. Manfaat Dalam Bidang Pelayanan Masyarakat

  1. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat mengenai penggunaan levobupivacaine hiperbarik sebagai obat untuk anestesi spinal yang dapat digunakan dalam pembedahan.

  2. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat meminimalkan biaya operasional bagi pasien yang akan dioperasi dengan menggunakan anestesi spinal.

1.5.3. Manfaat Dalam Bidang Penelitian

  1. Sebagai data untuk penelitian lanjutan dengan menggunakan dosis levobupivacaine hiperbarik yang berbeda atau dengan kombinasi yang berbeda pula.

  2. Sebagai data untuk penelitian lanjutan dengan menggunakan levobupivacaine hiperbarik dibandingkan obat lain untuk mula kerja dan

Dokumen yang terkait

Perbandingan Mula Dan Durasi Kerja Levobupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg Dan Bupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg + Fentanyl 25 μg Pada Anestesi Spinal Untuk Operasi Ekstremitas Bawah Di RSUP. H. Adam Malik Medan

3 119 93

Perbandingan Mula Kerja dan Lama Kerja Analgesia Bupivakain 0,5% Hiperbarik 7,5 mg Ditambah Fentanil 25 mcg dengan Bupivakain 0,5% Hiperbarik 7,5 mg Ditambah Meperidin 25 mg Pada Bedah Sesar dengan Anestesi Regional Subarakhnoid

5 109 145

Perbandingan Efek Penambahan Neostigmin Methylsulfate 25mg Dan 50mg Pada Bupivakain Hidroklorida Hiperbarik 0,5% 15 Mg Terhadap Lama Kerja Blokade Sensorik Dan Efek Samping Mual Muntah Dengan Anestesi Spinal Operasi Ekstremitas Bawah

0 52 79

Perbandingan Kombinasi Ketorolak 30 Mg Dan Fentanyl Patch 12,5 µg/ Jam , Ketorolak 30 Mg Dan Fentanyl Patch 25 µg/Jam, Ketorolak 30 Mg Dan Placebo Patch Untuk Penatalaksanaan Nyeri Setelah Pembedahan Laparatomi

2 57 91

Perbandingan Penambahan Petidin 0,1mg/Kgbb Dengan 0,2mg/Kgbb Ke Dalam Bupivacain Hiperbarik 20 Mg Untuk Mencegah Menggigil Pada Anestesi Intratekal

0 43 114

Perbandingan Penambahan Midazolam 1 Mg Dan Midazolam 2 Mg Pada Bupivakain 15 Mg Hiperbarik Terhadap Lama Kerja Blokade Sensorik Anestesi Spinal

1 38 69

Perbandingan Efektivitas Lidokain 40 Mg IV Dengan 60 Mg IV Untuk Mencegah Nyeri Akibat Penyuntikan Rokuronium 1 Mg /Kg IV Pada Pembedahan Elektif Di RSUP. H. Adam Malik Medan

1 67 59

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Perbandingan Nilai Visual Analogue Scale dan Efek Samping dari Gabapentin 900 Mg dengan Gabapentin 1200 Mg per Oral sebagai Preemptif Analgesia Pascabedah dengan Spinal Anestesi

0 0 9

Perbandingan Mula Dan Durasi Kerja Levobupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg Dan Bupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg + Fentanyl 25 μg Pada Anestesi Spinal Untuk Operasi Ekstremitas Bawah Di RSUP. H. Adam Malik Medan

0 0 20

BAB II TINAJUAN PUSTAKA 2.1. ANESTESI SPINAL 2.1.1. Sejarah Anestesi Spinal - Perbandingan Mula Dan Durasi Kerja Levobupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg Dan Bupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg + Fentanyl 25 μg Pada Anestesi Spinal Untuk Operasi Ekstremitas Bawah Di

0 0 22