RANGKUMAN MATERI CERDAS CERMAT UUD 1945

RANGKUMAN MATERI CERDAS CERMAT UUD 1945 DAN TAP MPR RI 2010
RANGKUMAN MATERI CERDAS CERMAT UUD 1945 DAN TAP MPR RI 2010

1. BENTUK PEMERINTAHAN INDONESIA
Bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik, dimana kepala Negara
Indonesia adalah Presiden, sekaligus sebagai kepala pemerintahan menurut UUD
1945, menurut pasal 10 sampai 15 UUD 1945 diketahui bahwa disamping kepala
pemerintahan menurut pasal 4 ayat (1) UUD 1945 Presiden juga sebagai kepala
pemerintahan.
Pengisian jabatan Presiden diatur dalam pasal 6A ayat (1) UUD 1945, yaitu
presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh
rakyat,dimana ketentuan ini menegaskan bahwa pengisian jabatan presiden
dengan melalui pemilihan umum,jadi jelas bentuk Negara indonesia adalah
republik
Hal ini dipertegas juga dalam Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yang menytakan bahwa
“Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk repubik”
Disamping itu juga dipertegas didalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-empat
2. BENTUK NEGARA INDONESIA
Bentuk Negara menunjukkan bagaimana Negara itu diselenggarakan dari pusat
hingga daerah dalam suatu susunan vertikal
Negara Republik Indonesia sebagai Negara kepulauan yang bercirikan

Nusantara, memiliki wilayah yang sangan luas dengan pemerintahan provinsi
dan kabupaten/kota yang otonom, tetapi kekuasaan menjalankan pemerintahan
Negara tetap ditangan pemerintahan pusat yang memiliki kedaulatan keluar dan
kedalam, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia berbentuk Negara kesatuan
dengan sistem desentralisasi
Bentuk Negara kesatuan tetap dipertahankan sampai sekarang sesuai dengan
pasal 37 ayat (5) hasil perubahan ke-empat (2002) yang menegaskan bahwa
‘khusus mengenai bentuk Negara kesatuan republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan”
Mengenai system desentralisasi, dirumuskan dalam pasal 18 ayat (1),(2),(5),dan
(6) UUd 1945
Ayat 1 ; Negara kesatuan RI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,kabupaten
dan kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan Undang-Undang
Ayat 2 ; Pemerintahan daerah provinsi,daerah kabupaten dan kota mengatur dan
megurus sendiri urusanpemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan
Ayat 5 ; Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali
urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat

Ayat 6 ; Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan

3. SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

Sistem pemerintahan menunjuk pada pembagian kekuasaan dan hubungan
antara lembaga-lembaga Negara, terutama antara eksekutif dan parlemen
(legislatif).
Dalam UUD 1945 tersirat system pemerintahan Indonesia yaitu Presidensial,
ditandai dengan beberapa prinsip sebagai berikut ;

a) Presiden dan wakil presiden merupakan satu institusi penyelenggara
kekuasaan eksekutif Negara yang tertinggi di bawah undang-undang dasar, atau
kekuasaan dan tanggungjawab politik berada ditangan presiden (concentration
of power and responbility upon the president), Pasal 4 ayat (1) dan (2)
b) Presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat secara langsung, sehingga
presiden tidak bertanggungjawab kepada MPR sebagai salah satu lembaga
parlemen, tetapi bertanggungjawab kepada rakyat. Dalam perubahan ketiga
(2001) pada pasal 6A ayat (1) sampai ayat (5)
c) Presiden dan wakil presiden dapat diminta pertanggungjawabannya secara

hukum apabila melakukan pelanggaran oleh DPR untuk disidangkan oleh MPR,
namun sebelumnya harus dibuktikan secara hukum melalui proses peradilan di
Mahkamah Konstitusi, hal in terdapat dalam Pasal 7A, 7B ayat (1) sampai ayat
(7)
d) Para menteri adalah pembantu presiden, yang diangkat dan diberhentikan
oleh presiden, serta bertanggungjawab kepada presiden. Pasal 17 ayat (1)
sampai ayat (4)
e) Untuk membatasi kekuasaan presiden yang sangat kuat dalam system
pemerintahan presidensial, maka jabatan presiden ditentukan selama lima
tahun, dan hanya dua kali masa jabatan. Pasal 7

4. SISTEM HUKUM DI INDONESIA
Konsep Negara hukum Indonesia terdapat dalam ;
- Pasal 1 ayat (3) ; Negara Indonesia adalah Negara hukum
- Pasal 4 ayat (1) ; Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut
UUD.
- Pasal 27 ayat (1) ; segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tiada kecualinya.
- Juga terdapat didalam kunci pokok system pemerintahan Indonesia yaitu ;

Negara Indonesia berdasar atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan
kekuasaan belaka (machtsstaat)
Pemerintahan berdasar atas system konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolut

5. PEMILIHAN UMUM DAN DEMOKRASI INDONESIA

PEMILU pertama dilaksanakan pada 29 september 1955 untuk memilih anggota
DPR dan 15 desember 1955 untuk memilih anggota konstituante, yang diikuti
oleh 170 partai politik lebih termasuk perseorangan calon independent

PEMILU 2004 memiliki perbedaan dengan PEMILU sebelumnya, karena selain
memilih anggota DPR, rakyat memilih Presiden dan Wakil Presiden, serta
perseorangan wakil daerah yang akan duduk dilembaga perwakilan baru hasil
perubahan ketiga UUD 1945 yaitu DPD
Pemilu untuk mimilih legislatif pada tanggal 5 april 2004 yang berlandaskan UU
Nomor 23 tahun 2003 ttg pemilihan umum Presiden dan wakil presiden, serta UU
Nomor 22 ttg susunan dan kedudukan anggota MPR,DPR, DPD, dan DPRD
Pemilu di ikuti oleh 24 partai politik, berdasarkan UU Nomor 31 tahun 2002 ttg
Partai Politik

Pemilihan presiden dilakukan pada tanggal 5 juli 2004, dengan ketentuan partaipartai politik yang memperoleh suara lebih besar atau sama dengan tiga persen
dapat mencalonkan pasangan calonnya

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Undang-Undang ini
mengatur berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kredibilitas partaipartai politik di tanah air, serta mendorong peran partai politik untuk semakin
mengedepankan prinsip akuntabilitas publik.
Undang-Undang Nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR,
DPD, dan DPRD. Undang-Undang ini mengatur antara lain, tentang peningkatan
kapasitas atau capacity building, peningkatan kapasitas penyelenggara negara
secara lebih baik, serta peningkatan kualitas pemahaman etika politik bagi para
penyelenggara Negara
PARTAI - PARTAI YANG MENGIKUTI PEMILU 2009
Dan berikut ini daftar situs web partai-partai peserta pemilu 2009:
1. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
2. Partai Karya Peduli Bangsa* (PKPB)
3. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI)
4. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)
5. Partai Gerakan Indonesia Raya Gerindra)
7. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia* (PKPI)
8. Partai Keadilan Sejahtera* (PKS)

9. Partai Amanat Nasional* (PAN)
10. Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB)
11. Partai Kedaulatan
12. Partai Persatuan Daerah (PPD)
13. Partai Kebangkitan Bangsa* (PKB)
14. Partai Pemuda Indonesia (PPI)
15. Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme*

16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.

28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
41.
42.

Partai
Partai
Partai
Partai
Partai
Partai
Partai
Partai
Partai
Partai

Partai
Partai
Partai
Partai
Partai
Partai
Partai
Partai
Partai
Partai
Partai

Demokrasi Pembaruan (PDP)
Karya Perjuangan (PKP)
Matahari Bangsa (PMB)
Penegak Demokrasi Indonesia* (PPDI)
Demokrasi Kebangsaan* (PDK)
Republika Nusantara (RepublikaN)
Pelopor*
Golongan Karya* (Golkar

Persatuan Pembangunan* (PPP)
Damai Sejahtera* (PDS)
Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK) Indonesia
Bulan Bintang* (PBB)
Demokrasi Indonesia Perjuangan* (PDIP)
Bintang Reformasi* (PBR)
Patriot
Demokrat* (PD)
Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI)
Indonesia Sejahtera (PIS)
Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)
Merdeka
Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI)

43. Partai Sarikat Indonesia (PSI)
44. Partai Buruh

--- PARTAI LOKAL ACEH --35. Partai Aceh Aman Seujahtra (PAAS)
36. Partai Daulat Aceh (PDA)
37. Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA)

38. Partai Rakyat Aceh (PRA)
39. Partai Aceh (PA)
40. Partai Bersatu Aceh (PBA)

6. LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA DI INDONESIA
Dalam tiga UUD yang pernah berlaku di Indonesia dalam hal tata kerja lembagalembga Negara, baik eksekutif,legislatif, dan yudikatif, serta auditif, pada
dasarnya menganut trias politica dengan sistem pembagian kekuasaan, dimana
MPR sebagai lembaga tertinggi dan merupakan perwujudan seluruh rakyat,
membagi kekuasaan kepada 5 lembaga tinggi Negara yaitu
PRESIDEN,DPR,DPA,BPK,MA, dimana masing-masing lembaga Negara ini
mempunyai fungsi dan wewenang masing-masing tetapi tetap saling
berhubungan dalam pelaksanaan tugasnya
Setelah reformasi dan dengan adanya amandemen UUD 1945, maka kedaulatan
rakyat dibagikan secara horizontal dengan cara memisahkannya (separation of
power) menjadi kekuasaan-kekuasaan dan fungsi lembaga-lembaga Negara
sebagaimana diatur dalam UUD, yang masing-masing sederajat yang saling
mengawasi dan mengimbangi (prinsip cheks and balance) yang dikenal dengan
sistem pemisahan kekuasaan secara horizontal
Setelah reformasi di Indonesia terdapat 8 lembaga Negara, yaitu ;
1. MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR)

Dalam Pasal 2 ayat (1) ditegaskan bahwa “ MPR terdiri atas anggota-anggota
DPR ditambah dengan utusan-utusan dari daerah dan golongangolongan,menurut aturan yang ditetapkan dengan UU” . setelah diamandemen
berubah menjadi “ Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan
Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui
Pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan UU”
Kewenangan MPR terdapat terdiri atas ;
1. Pasal 3 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa MPR berwenang mengubah
dan menetapkan UUD. Dimana ketentuan tentang cara pengubahan UUD diatur
dalam Pasal 37 ayat (1) sampai (5)
2. Pasal 8 ayat (2) dan (3) UUD 1945, menegaskan MPR memiliki kewenangan
untuk memilih preseiden dan wakil presiden yang terpilih dalam
pemilu,mangkat,berhenti,diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatan secara bersamaan
3. Kewenangan yang berkaitan dengan proses pemberhentian Presiden dan
/atau wakil presiden dalam masa jabatan (pemakzulan ).
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya MPR mempunyai hak-hak
tertentu yaitu ; Hak mengajukan usul perubahan pasal-pasal dalam UUD,
menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan putusan, memilih dan dipilih,
membela diri,imunitas,protokoler, serta hak keuangan dan administrasi.
MPR juga memiliki kewajiban-kewajiban yaitu ;
1. Mengamalkan Pancasila
2. Melaksanakan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan
3. Menjaga keutuhan NKRI dan kerukunan nasional
4. Mendahulukan kepentingan Negara diatas kepentingan pribadi,kelompok dan

golongan
5. Melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah

2. PRESIDEN
Kewenangan presiden terdiri atas ;
1) Pasal 4 ayat (1) UUD 1945, menyatakan Presiden memegang kekuasaan
pemerintahan menurut UUD. Sebagai kepala pemerintahan untuk menjalankan
UU maka presiden
- menetapkan Peraturan Pemerintah, Pasal 5 ayat (2)
- serta mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada DPR, Pasal 5 ayat
(1)
2) Pasal 10 sampai pasal 15 UUD 1945 yang disebut kewenangan sebagai Kepala
Negara. Sebagai kepala Negara Presiden
- memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara. Pasal 10
- Dengan persetujuan DPR, presiden menyatakan perang, membuat perdamaian
dan perjanjian dengan Negara lain. Pasal 11
- Presiden menyatakan keadaan bahaya, syarat-syarat dan akibatnya keadaan
bahaya ditetapkan dengan UU. Pasal 12
- Presiden mengangkat duta dan konsul ( Pasal 13 ayat (1) )serta menerima
penempatan duta Negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR ( Pasal
13 ayat (3)
- Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung, Pasal 14 ayat (1)
- Presiden memberi amnesty dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan
DPR, Pasal 14 ayat (2)
- Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang
diatur dengan UU, Pasal 15
- Presiden mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama untuk menjadi UU,
Pasal 20 ayat (4)

3. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
 DPR memiliki 3 fungsi yang terdapat dalam pasal 20A ayat 1 yang menegaskan
“DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan”
 DPR memiliki 3 hak yang terdapat dalam pasal 20A ayat 2 yang menyatakan
“dalam melaksanakan fungsinya selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain
UUD ini, DPR mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan
pendapat”

 Fungsi legislasi DPR terdapat di dalam pasal 20 ayat 1 menyatakan “DPR
memegang kekuasaan membentuk UU” dan pasal 21 ayat 1 menyatakan
“Anggota DPR berhak mengajukan usul rancangan UU”
 Fungsi anggaran DPR terdapat dalam pasal 23 ayat 2 yang menyatakan
“Rancangan UU APBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama DPR
dengan memperhatikan pertimbangan DPD”
 Fungsi pengawasan DPR terdapat dalam pasal 20A ayat 2 dan pasal 20A ayat 3
yang berisi tentang hak lain DPR yaitu hak mengajukan pertanyaan,
menyampaikan usul dan pendapat serta hak imunitas.
 Setiap anggota DPR mempunyai hak sama dalam beberapa hal, yaitu ; Hak
mengajukan rancangan UU, mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan
pendapat, memilih dan dipilih, membela diri, imunitas, protokoler, dan hak
keuangan dan administratif

4. DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)
 DPD adalah merupakan wujud perwakilan daerah dalam pengambilan
keputusan ditingkat nasional
 Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui Pemilu yang diikuti oleh
perseorangan (Pasal 22C ayat 1)
 Anggota DPD tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota DPR ( pasal 22C ayat 2)
 dan bersidang sedikitnya sekali dalam setahun (pasal 22C ayat 3)
 Tugas dan wewenang DPD antara lain ;
1. Mengajukan kepada DPR RUU yang berkaitan dengan OTODA, hubungan pusat
dan daerah,pembentukan dan pemekaran,dan penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah (pasal 22D ayat 1)
2. Membahas RUU yang berkaitan dengan
OTODA……………………………………………………………yang diajukan baik oleh DPR
maupun oleh pemerintah ( pasal 22D ayat 2)
3. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN, RUU yang berkaitan
dengan pajak, pendidikan dan agama
4. Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK ( pasal
23 )
5. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU mengenai OTODA,
pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan agama (pasal 22D ayat 3)

5. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK)

 BPK merupakan lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan
tanggungjawab tetang keuangan Negara yang bebas dan mandiri, termuat
dalam Pasal 23E ayat 1 menyatakan “ Untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggungjawab tentang keuangan Negara, diadakan satu badan pemeriksa
keuangan yang bebas dan mandiri”
 BPK berkedudukan di ibukota Negara dan memiliki perwakilan di setiap
provinsi (Pasal 23G)
 Pasal 23F ayat 1 “ Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden”
 Tugas BPK antara lain ;
1. Pemeriksaan atas pelaksanaan APBN dan APBD serta pengelolaan keuangan
dan kekayaan Negara dalam arti luas
2. Hasil pemeriksaan dilaporkan kepada DPR ditingkat pusat dan DPD,DPRD
Provinsi serta DPRD Kabupaten/kota sesuai dengan tingkatan kewenangannya
masing-masing
3. Melakukan pemeriksaan terhadap lembaga-lembaga Negara atau
pemerintahan serta Perusahaan Daerah,BUMN ataupun Perusahaan swasta yang
didalamnya terdapat kekayaan negara

6. MAHKAMAH AGUNG (MA)
Fungsi kekuasaan kehakiman adalah menegakkan hukum dan keadilan melalui
penyelenggaraan peradilan, sehingga kekuasaan kehakiman harus impartial dan
bebas dari kekuasaan manapun , hal ini ditegaskan dalam Pasal 24 ayat 1
menyatakan “ kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan”
Pemegang kekuasaan kehakiman selain MA, juga MK dan KY serta badan
peradilan dibawahnya, hal ini dinyatakan dalam pasal 24 ayat 2 “kekuasaan
kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agungdan badan peradilan yang
berada dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum,lingkungan peradilan
agama,lingkungan peradilan militer,lingkungan tata usaha Negara, dan oleh
sebuah Mahkamah Konstitusi”
Kewenangan MA terdapat dalam pasal, antara lain ‘24A ayat (1) UUD 1945
1. Kewenangan mengadili pada tingkat kasasi
2. Kewenangan mengujiperaturan perundang-undangan dibawah UU terhadap
UU
Selain kewenangan pokok tersebut MA mempunyai kewenangan lain yaitu untuk
memeriksa dan memutus ‘
a) Sengketa kewenangan mengadili (kompetensi pengadilan), baik berdasarkan
daerah maupun jenis pengadilan

b) Permohonan Peninjauan kembali (PK) putusan yang telah memperoleh
kekuatan hukum yang tetap
c) Memberikan pendapat hukum atas permintaan presiden ataupun lembaga
tinggi Negara lainnya
Kekuasaan kehakiman dalam MA dijalankan oleh Hakim Agung, yang memiliki
integritas dan kepribadian yang tidak tercela,adil,professional, dan
berpengalaman dibidang hukum (Pasal 24A ayat 2)
Hakim Agung dipilih melalui prosedur yang melibatkan peran Komisi yudisial,
DPR, dan Presiden (Pasal 24A ayat 3)

7. MAHKAMAH KONSTITUSI (MK)
MK terbentuk beerdasarkan UU nomor 24 tahun 2003, yang disahkan tanggal 13
agustus 2003 dan termuat dalam Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor
98,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4316
Wewenang MK terdapat didalam pasal 24C ayat 1, antara lain ;
a) Menguji UU terhadap UUD
b) Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya
diberikan UUD
c) Memutus perselisihan tentang hasil Pemilu
d) Memutus pembubaran partai politik
Kewajiban MK yaitu memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan
pelanggaran oleh presiden atau wakil presiden menurut UUD 1945 sebelum
pendapat tersebut dapat diusulkan untuk memberhentikan presiden atau wakil
presiden oleh MPR (pasal 24C ayat 2)
MK memiliki 9 orang Hakim Konstitusi yang ditetapkan Presiden (Pasal 24C ayat
3), dimana ke9 orzng tersebut diajukan masing-masing 3 orang oleh MA, 3 orang
oleh DPR dan 3 Orang oleh Presiden

8. KOMISI YUDISIAL (KY)
Secara fungsional peranan KY bersifat penunjang terhadap lembaga pelaku
kekuasaan kehakiman yaitu MA dan MK dan badan-badan peradilan dibawahnya,
tetapi KY tidak menjalankan fungsi kekuasaan kehakiman.
KY berurusan dengan soal kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim.
KY terdiri atas pimpinan berupa seorang ketua dan seorang wakil ketua yang
merangkap anggota, serta terdiri atas 7 orang anggota yang diangkat dan
diberhentikan oleh presiden atas persetujuan DPR
Kewenangan KY terdapat didalam Pasal 24B ayat 1 yaitu “ KY bersifat mandiri
yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai
kewenangan lain dalam rangka menjaga dan menegakkan
kehormatan,keluhuran martabat, serta perilaku hakim”

7. SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH
Aturan tentang Pemerintahan daerah termuat didalam pasal 18 UUD 1945,
dimana berdasarkan ketentuan ini maka di Indonesia terdapat pembagian
daerah otonom yang berjenjang yaitu daerah-daerah provinsi dan setiap daerah
provinsi tersebtu dibagi atas daerah-daerah kabupaten dan kota serta masingmasing memiliki pemerintahan daerah yang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
Asas otonomi memilki makna bahwa daerah mengatur dan menyelenggarakan
urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa sendiri untuk
kepentingan masyarakat.
Tugas pembantuan bermakna bahwa pemerintah daerah juga melaksanakan
suatu urusan pemerintahan yang sesungguhnya merupakan urusan
pemerintahan yang lebih tinggi diwilayah daerah tersebut.
Bentuk pelaksanaan asas otonomi adalah desentralisasi,bermakna penyerahan
wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya sendiri dalam sisten Negara
Kesatuan Republik Indonesia ( Pemerintah daerah berkewajiban untuk patuh dan
menghormati kewenangan yang dimiliki pemerintah pusat)
Dalam pasal 18B menegaskan adanya Daerah khusus dan daerah istimewa,
contohnya DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, hal ini merupakan bentuk
pengakuan dan penghormatan terhadap satuan-satuan pemerintahan daerah
yang bersifat khusus atau bersifat istimewa dan diatur dengan UU, kekhususan
atau keistimewaan daerah-daerah tersebut bisa karena kekhasan masyarakat,
kedudukan suatu daerah dan bahkan asal usul daerah tersebut

Dokumen yang terkait

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMP

1 60 18

THE TRANSLATION PROCEDURES IN ‘THE 1945 CONTITUTION OF REPUBLIC OF INDONESIA’ DOCUMENT

11 91 45

PENGAJARAN MATERI FISIKA DASAR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

9 106 43

RANGKUMAN MATERI PEMBELAJARAN INEZ

2 50 4

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

DAMPAK PERBEDAAN URAIAN MATERI YANG DISAMPAIKAN GURU DENGAN MATERI SOAL DALAM LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA KELAS VII DI MTs AL-MUHAJIRIN

2 70 88

THE DEVELOPMENT OF THE INTERACTIVIE LEARNING MEDIA OF UNIFROMLY ACCELERATED MOTION (GLBB) IN CLASS X BASED-GENERIC SCIENCE SKILLS USING FLASH ANIMATION OF SENIOR HIGH SCHOOL IN WEST LAMPUNG REGENCY PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI GERAK L

0 35 131

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30

EFEKTIVITAS MODEL LEARNING CYCLE 6E PADA MATERI KOLOID DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

2 37 45

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60