I. Standar Kompetensi : - SIFAT KOLIGATIF

MODUL KIMIA XII IPA

BAB I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

  I. Standar Kompetensi :

  1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit

  II. Kompetensi Dasar

  1.2 Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan

  III. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat: a. Melaksanakan tugas individu dengan baik dalam menghitung molaritas larutan.

  b. Melaksanakan tugas individu dengan baik dalam menghitung molalitas larutan.

  c. Melaksanakan tugas individu dengan baik dalam menghitung fraksi mol larutan.

  d. Tidak mudah putus asa/pantang menyerah dalam menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit dan larutan elektrolit.

  e. Tidak mudah putus asa/pantang menyerah dalam menjelaskan hubungan tekanan uap dengan fraksi mol zat terlarut.

  f. Mampu membuat keputusan dengan cepat dalam mendiskripsikan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut.

  g. Tidak mudah putus asa/pantang menyerah dalam menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan.

  h. Tidak mudah putus asa/pantang menyerah dalam menjelaskan pengaruh zat terlerut yang sukar menguap terhadap titik didih larutan. i. Melaksanakan tugas individu dengan baik dalam menghitung kenaikan titik didih larutan non elektrolit dan larutan elektrolit berdasarkan data percobaan. j. Mampu membuat keputusan dengan cepat dalam mendiskripsikan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap titik beku larutan. k. Menghitung penurunan titik beku larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data percobaan. l. Melakukan tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab dalam melakukan percobaan sifat koligatif larutan. m.Membandingkan sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit yang konsentrasinya sama dari data percobaan sehingga dapat mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan

  IV. Peta Konsep

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KONSENTRASI LARUTAN

  

[ hubungan kwantitatif zat terlarut dan pelarut ]

   1. MOLARITAS (M)

  2. NORMALITAS (N)

  3. MOLALITAS (m) 4.

FRAKSI MOL(X)

  

Jumlah mol zat terlarut jumlah grek zat terlarut jumlah mol zat terlarut

Bila sejumlah zat Dalam 1 liter larutan dalam 1 liter larutan dalam 1kg pelarut

terlarut terdapat Sejumlah pelarut

grek kg.pelarut ¿ n

  

N= m=n ¿ ¿

M= liter v

  ¿ n.terlarut gr .ter 1000 Xter= M= nter+n. pel Mr x ml.lar

   Grek = mol x valensi n. pel X . pel= nter+npel

  %m/m.10. ρ grter 1000

  M= m=

  Mr N=M .valensi Mr x grpelarut

Pengenceran : X ter + X pel = 1

   V 1 . M 1 = V

  2. M

  2. N

  2 mol.total M= volum.total

  2 V 1 . N 1 = V

  Molaritas campuran:

LATIHAN SOAL KONSENTRASI LARUTAN

  1. Larutan H 2 SO 4 0,2m dibuat dengan mencampurkan x gr H 2 SO 4 kedalam 400 gr air, hitung harga x

  2. Sebanyak 256 gr larutan NaOH dalam air memiliki kemolaran 0,6 , bila kedalam larutan ditambah 250 gr air. Kemolalan larutan NaOH?

  3. Fraksi mol H 2 SO 4 dalam air = 0,2

  a. Tentukan kemolalan larutan asam tersebut

  b. Nyatakan kadar larutan dalam persen massa ?

  4. Dalam Larutan KOH 0,1 m , Berapa fraksi mol KOH?

  5. Terdapat larutan glukosa dengan kadar 36 % massa, kadar itu setara dengan berapa molal? Berapa fraksimol air dalam larutan glukosa?

  6. Bila 6 gr urea [Mr= 60] dilarutkan dalam 100 gr air dicampur dengan 18 gr glukosa [ Mr=180] kemudian keduanya larutkan dalam 300 gr air. Hitung kemolalan campuran.

  7. Fraksimol urea dan air dalam larutan urea 15 % m/m ? 8. 200 ml larutan alkohol dengan kadar 70% m/m dicampur dengan 60 ml air

  a. Berapa persen massa kadar alkohol sekarang ?

  b. Berapa ml zat yang ditambahkan kedalam 200 ml larutan alkohol 70% agar konsentrasinya menjadi 90 %.

  9. Kedalam 500 ml larutan NaOH 1 M ditambah 20 gr kristal NaOH dan air sehingga volume larutan menjadi 2 lt. Tentukan; a. Kemolaran larutan NaOH

  b. ml larutan NaOH diperlukan untuk membuat 500 ml larutan NaOH 0,6M 10. Fraksi mol air dalam larutan glukosa 0,1. Tentukan kemolalan larutan glukosa.

  [Mrglukosa = 180]

  11. Bila100ml larutan NaOH 0,2 m, massa jenis 0,84 kg/l ditambah 100 ml air Kemolalan larutan NaOH?

  12. Larutan 6 gr urea dalam 200 ml air dicampur dengan larutan 12 gr urea dalam 300 ml air, hitunglah kemolalan laruta itu sebelum dan sesudah dicampurkan?

  13. Tentukan kadar urea dan fraksi mol urea, dalam larutan urea 2 molal

  14. Berapa gram NaOH dan berapa gram air yang diperlukan untuk membuat 100 gram larutan NaOH 2 m?

  15. Hitunglah kemolalan dan Kadar glukosa dalam larutan glukosa jika fraksi mol glukosa adalah 0,1

  16. Larutan NaCl 20 % m/m mempunyai massa jenis = 1,1 kg/lt. Berapakah kemolalan dan fraksi mol NaCl dalam larutan itu?

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

  Larutan adalah campuran antara zat terlarut dan pelarut, maka sifat larutan ditentukan oleh sifat zat terlarutnya. Seperti: rasa , warna , kekentalan dan banyaknya partikel zat terlarut. Rasa yang merupakan sifat intensif gula mempengaruhi sifat larutan gula.Bila gula yang ditambahkan lebih banyak.Berarti sifat larutan gula ditentukan oleh sifat zat dan jumlah partikel zat, sifat larutan ini disebut sifat non

  

koligatif. Larutan yang sifatnya hanya ditentukan oleh jumlah partikel zat terlarut saja

  dan tidak ditentukan oleh sifat intensif zat seperti rasa, warna dan kekentalan disebut

  

sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya

  ditentukan oleh banyaknya pertikel, yang dikelompokkan menjadi:

  1. Penurunan tekanan uap jenuh (∆ P)

  2. Kenaikan titik didih (∆T b )

  3. Penurunan titik beku (∆T f )

  4. Tekanan osmosis (π ) Dengan mempelajari sifat koligatif larutan, dapat menjelaskan beberapa peristiwa yang terjadi di sekitar kita:

  Mengapa bumbu selalu ditambahkan setelah air mendidih?

   Mengapa dalam pembuatan ice cream selalu ditambahkan garam?

   Bagaimana zat makanan dapat sampai ke seluruh organ tubuh?  Mengapa pada musim dingin,jalan raya tertutup salju ditaburi garam?

   Mengapa pemberian pupuk buatan yang berlebihan pada tumbuhan akan  menyebabkan tumbuhan mati? Mengapa larutan infus yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui pembuluh

   darah harus bersifat isotonis dengan sel darah?

1. PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH (∆P)

  Tekanan uap jenuh zat adalah tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat, sangat bergantung pada kecenderungan molekul zat berubah menjadi uap. Besarnya tekanan uap tergantung pada suhu. Misalnya : Pada suhu 90 C : Tekanan uap air 675 mmHg Pada suhu 100 C : Tekanan uap air 760 mmHg

  Air dipanaskan pada suhu Tertentu akan menimbulkan Tekanan sebesar P,karena air adalah pelarut, Bila kedalam air kemudian dimasukkan kristal urea lalu dipanaskan.

  Penjelasan apa yang dapat kita berikan? Tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarut murninya. Pada larutan Ideal, menurut hukum Raoult, tiap komponen dalam suatu larutan melakukan tekanan yang sama dengan fraksi mol kali tekanan uap dari pelrut murni. Bila pada proses ini tekanan yang ditimbulkan adalah P Maka: 1. P = tekanan uap jenuh larutan o

  P = tekanan uap jenuh pelarut murni o

  2. P < P

  3. Bila dalam air dimasukkan zat terlarut akan menimbulkan tekanan uap lebih kecil, sehingga terjadi penurunan tekanan uap sebesar: ∆P o

  ∆P = P - P KESIMPULAN:

  • Penambahan zat terlarut menyebabkan: P rendah → ∆P = besar
  • Tekanan uap larutan sangat ditentukan oleh jumlah air/pelarut yang menguap

  Menurut Hukum Raoult : o o

  P = P . X pel ∆P = P . X ter

2. KENAIKAN TITIK TIDIH(∆T d ) dan

  2. KENAIKAN TITIK DIDIH (∆T d ) dan PENURUNAN TITIK BEKU(∆T ) b

  1. Titik didih zat adalah suhu pada saat suatu zat mulai mendidih Titik didih larutan : suhu pada saat suatu larutan mulai mendidih yaitu bila tekanan uap larutan = Tekanan uap pelarutnya. o (Pada tekanan 1 atm air mendidih pada suhu 100 C= titik didih normal air)

  2. Titik beku larutan: Suhu pada saat larutan mulai membeku yaitu bila Tekanan uap larutan = tekanan Uap pelarutnya(Pada tekanan normal 1 atm air membeku pada suhu O C )

  Pertanyaan :

  Bagaimana Hubungan tekanan uap dengan titik didih larutan ? dan titik beku larutan ? o

  • Karena P < P Pada tekanan 1 atm → air mendidih pada suhu 100 C Pada suhu 100 C larutan belum mendidih, mengapa? karena P lar < 1atm Agar tekanannya sama, maka larutan harus dipanaskan lagi (suhu harus dinaikan), sehingga :

  T pelarut < T larutan d d

  Terjadi kenaikan titik didih sebesar ∆T d ∆T d = T d larutan - T d pelarut

   ∆T d = m . K d Konstanta kenaikan titik didih molal pelarut (pelarut berbeda → K d berbeda)

  • Karena P < P o

  Pada tekanan 1 atm → air membeku pada suhu O C o Pada suhu O C larutan belum membeku, karena P lar < 1 atm Agar tekanannya sama, maka larutan harus diturunkan suhunya Sehingga: T b pelarut > T b larutan, terjadi Penurunan titik beku sebesar ∆T b ∆T b = T b pelarut – T b larutan

   ∆T b = m . K b

  Harga Kb tergantung pada sifat-sifat zat cair yang digunakan sebagai pelarut. Untuk setiap pelarut, besarnya tetapan penurunan titik beku molal dan titik didih molal berbeda-beda, seperti yang terlihat pada tabel berikut:

3. TEKANAN OSMOTIK (π )

  Tekanan yang timbul dari larutan yang berfungsi menahan agar molekul pelarut tidak dapat masuk kedalam larutan (proses osmosa)Masuknya molekul pelarut kedalam larutan atau masukkanya pelarut dari larutan yang encer kedalam larutan yang lebih pekat melalui Selaput semi permeabel.

  Perhatikan gambar :

  Menurut Van’t Hoff tekanan osmosis suatu larutan sama dengan tekanan gas zat terlarut jika zat itu terdapat dalam keadaan gas pada temperatur dan volume yang sama dengan temperatur dan volume larutan tersebut

  Proses osmosa berikut : Menurut Van Hoff : Besar tekanan osmotik

  π = tekanan gas ideal (P) π = P = n R T V π = n R T

   V π = M . R .T Keterangan: π ; tekanan osmotik (atm) M; Molaritas larutan T ; Suhu mutlak (K) R ; Tetapan gas universal (=0,082 L.atm/mol/K)

   Proses Osmosis dalam Kehidupan Sehari-hari: 1. Gambar a.

  Sel darah merah diletakkan di dalam larutan NaCl 0,9 %, sel darah merah akan tetap.

  Lar NaCl 0,9% bersifat isotonik terhadap sel darah merah, Dimana;

  π 1 = π 2 Gambar b.

  Sel darah merah diletakkan di dalam larutan NaCl 5 %, sel darah merah akan mengerut. Larutan NaCl 5 % bersifat hipertonik terhadap sel darah merah Dimana;

  π 1 > π 2 Gambar c.

  Sel darah merah diletakkan di dalam air, sel darah merah akan menggembung. Air bersifat hipotonik terhadap sel darah merah Dimana ;

  π 1 < π 2 2. Air tanah dapat masuk ke tanaman melalui sel akar lalu naik ke batang tanaman.

  Fenomena ini tergolong proses osmosis.Tumbuhan dapat menyerap air dari dalam tanah, kemudian mendistribusikannya ke seluruh bagian tumbuhan yang letaknya lebih tinggi Air dapat masuk ke dalam sel tanaman, tetapi zat dalam sel tanaman tidak dapat keluar. Hal ini dikarenakan adanya selaput semipermiabel.

  3. Proses pemisahan hasil metabolisme dari darah oleh ginjal juga merupakan

  

proses dialisis. Jaringan ginjal sebagai selaput semipermiabel dapat dilewati air

  dan molekul-molekul kecil. Orang yang mengalami gagal ginjal dapat dapat menjalani cuci darah, dimana fungsi ginjal diganti oleh mesin dialisator.

  

Osmosis Balik

  Tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran pelarut dari larutan encer/pelarut ke larutan lebih pekat. Jika tekanan yang diberikan lebih besar dari tekanan osmotiknya, maka akan terjadi aliran pelarut dari larutan pekat menuju ke larutan encer.Pemberian tekanan berlebih ini dikenal dengan osmosis balik yang dapat digunakan untuk memisahkan zat beracun dalam limbah industri, mendapatkan air minum dari air laut.

  LATIHAN SOAL SIFAT KOLIGATIF LARUTAN o

  1. Pada suhu 100 C tekanan normal air 760 mmHg , larutan 6% m/m urea dalam air mempunyai tekanan Uap berapa ? Bila Mr urea = 60 Pada suhu berapa larutan urea tersebut mendidih dan pada suhu berapa larutan urea membeku, bila konstanta didih o o molal air dan konstanta beku air berturut turut 0,52 C/m dan 1,86 C/m

  2. Tekanan uap jenuh air pada suatu suhu adalah 43 cmHg, Larutan glukosa 0,1m pada suhu itu memiliki Tekanan uap ?

  3. Berapa gram sukrosa (Mr = 342) yang terlarut dalam 200 gram air agar titik bekunya lebih tinggi dari 9 gram glukosa (Mr= 180) dalam 200 gram air

  4. Berapa gram glikol (Mr= 62) harus ditambahkan dalam 500 gram air agar diperoleh larutan glikol dengan tekanan uap 4 mmHg lebih rendah dari tekanan air jenuh pada suhu 25 C bila tekanan air pada suhu itu 24 mmHg 5. 210 gram larutan glukosa dalam air mendidih pada suhu 100,14

  C, bila kedalam larutan glukosa Tersebut ditambah 300 gram air, Pada suhu berapa larutan tersebut o akan mendidih (Kd air = 0,52 C/m) o

  6. Suatu sirup mengandung gula sukrosa (Mr= 342) mendidih pada suhu 105

  C, konstanta didih molal air = 0,5 Periksa pernyataan berikut, manakah yang salah

  1. Kadar gula sukrosa dalam sirup 77,37 %

  2. Untuk menaikkan kadarnya menjadi 80 % massa gula yang ditambahkan sebanyak 580 gr

  3. Penambahan guka menyebabkan titik didih larutan turun 15 C

  4. Titik didih larutan sukrosa tersebut sama dengan titik didih larutan glukosa10 m

  5. Tekanan uap larutan sukrosa tersebut adalah 0,847 atm, bila tekanan uap jenuh air pada suhu normal 1 atm

  7. Urea digunakan untuk mencairkan salju di jalan raya pada musim dingin. Larutan jenuh urea dalam air mengandung 44% massa urea. Tunjukkan dengan perhitungan apakah urea dapat mencairkan salju dari 30°C? Kb air = 1,86°C/m. (Mr urea = 60)

  8. Hitunglah tekanan osmotik larutan mengandung 17,1 gr sukrosa(Mr = 342) dalam 1 lt larutan pada 27°C!

  9. Sebanyak 8 gram suatu zat nonelektrolit dilarutkan dalam air dan volume larutan dijadikan tepat 200 ml. Tekanan osmotik larutan itu pada 25°C adalah 2,86 atm. Berapakah Mr zat tersebut?

  10. Jika 300 ml larutan yang mengandung 4,5 gr glukosa dicampur dengan 600 ml Larutan ureum dalam air ternyata larutan campuran ini isotonik dengan 500 ml larutan yang mengandung 7,68 gr naftalena (C 10 H 8 ) dalam benzena. Tentukan berapa tekanan osmotik larutan ureum diukur pada keadaan yang sama dimana 12 liter gas etana pada tekanan 38 cm Hg adalah 6 gr? 11. Suatu larutan diperoleh dari melarutkan 6 gram urea (Mr = 60) dalam 1 liter air.

  Larutan yang lain diperoleh dari melarutkan 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam satu liter air. Pada suhu yang sama berapa tekanan osmotik larutan pertama dibandingkan terhadap larutan kedua?

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT

  Larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel lebih banyak dari larutan non elektrolit, sebab larutan elektrolit berupa ion-ion. Sifat koligatif larutan ditentukan oleh jumlah partikel, maka sifat kaligatif larutan elektrolit > sifat koligatif larutan non elektrolit. Larutan elektrolit memiliki faktor van Hoff (i):

  • - + Elektrolit : AB (aq) → A (aq) + B (aq) Mula mula : a o o Terurai : - aα aα aα Akhir : a-aα aα aα naα Jumlah zat pada akhir = a - aα + naα

  = a ( 1 - α + nα ) = a ( 1 + n α - α ) = a ( 1 + ( n – 1 ) α Jika jumlah awal = a Maka besarnya pertambahan = a (1 + ( n- 1) α a

  1 + (n – 1) α Faktor Van’t Hoff (i)

  Untuk Larutan elektrolit, berlaku: n .i o n .i+n ter ter pel ∆P = P .

  ∆T b = m . K b . i ∆T d = m . K d . i π = M . R . T. i

  Jawablah pertanyaan berikut :

  1. Perkirakan mana diantara larutan berikut yang mempunyai titik didih terrendah?

  a. larutan urea 0,5 m

  b. larutan asam sulfat 0,2 m

  c. larutan glukosa 0,6 m

  d. larutan HCl 0,4 m Urutkan larutan tersebut berdasarkan bertambahnya titik didih larutannya.

  2. Terdapat beberapa larutan berikut : (1) Lar Glukosa 0,6 m (2) Lar HCl 0,2 m (3) Lar glikol 0,8 m (4) Lar H 2 SO 4 0,4 m a. Larutan yang memiliki titik didih tertinggi ...............

  b. larutan yang membeku lebih dahulu ...........................

  c. Larutan yang tekanan uapnya lebih besar .....................

  d. larutan yang titik bekunya paling kecil .........................

  e. Adakah larutan yang isotonik ......................................

  3. Hitung titik didih larutan campuran antara 100 ml K SO 0,1 m dan 100 ml 2 4 larutan glukosa 0,1 m

  LATIHAN SOAL

  1. Kedalam 1950 ml air murni dimasukkan 50 ml larutan KOH 20% massa yang - massa jenisnya 1,012 gr/ml Berapa molaritas larutan yang terjadi. Tentukan pula banyaknya ion OH yang terdapat dalam setiap ml larutan tersebut.

  2. Kedalam 325 gr larutan 5 m CO(NH 2 ) 2 dimasukkan 45 gr CO(NH 2 ) 2 padat. Berapa molalitas yang baru

  3. Dalam Larutan KOH 0,1 m , fraksimol KOH berapa ?

  4. Bila 6 gr urea (Mr= 60) dilarutkan dalam 100 gr air dicampur dengan 18 gr glukosa (Mr=180) kemudian keduanya larutkan dalam 300 gr air. Hitung m campuran. o

  5. Titik didih larutan glikol C 2 H o 6 O 2 dalam air adalah 100,104

  C. Berapa tekanan uap jenuh larutan ini pada suhu t C jika tekanan uap jenuh air pada suhu itu 40 mmHg, o K d = 0,5 C/m o

  6. Kedalam cuka dilarutkan 5,4 gr suatu zat. Larutan ini membeku pada suhu 16,3 o C.

  Berapa tekanan uap jenuh larutan yang terjadi jika K b cuka = 4,2 C/mol ? titik o beku cuka 16,6 C dan tekanan uap jenuh cuka murni 42,18 mmHg.

  7. Dalam 750 ml air dilarutkan 18 gr campuran ureum dan NaOH (tidak saling o bereaksi) larutan yang terjadi titik didihnya 100,34 C jika K d = 0,51. tentukan kadar NaOH dalam campuran.

  o

  8. Dicampurkan 268 gr larutan glukosa yang titik didihnya 100,208 C dengan 768 gr o larutan MgSO 4 yang titik bekunya – 0,72 C. Berapa titik didih larutan campuran. K d = 0,52 dan K b = 1,8

  9. Suatu senyawa organik terdiri dari 42,68% C, 2,38% H, 16,67 % N dan sisanya oksigen. Bila 2 gram senyawa tersebut dalam 100 gram benzena mendidih pada o o suhu 80,5 C.Titik didih benzena murni 80,2 C. Kenaikan titik didih molal benzena 2,52. tentukan rumus molekul senyawa organik tersebut.

  10. Larutan 1,5 gr ureum (Mr=60) dalam 250 ml air mempunyai titik beku 3 kali lebih rendah dari larutan 3,42 gr zat X dalam 300 gr air. Tentukan massa molekul relative zat X

  11. Tekanan osmotik darah manusia pada 37°C adalah 7,7 atm. Berapa gram NaCl Harus dilarutkan dalam 1 liter larutan sehingga pada 37°C isotonik dengan darah manusia? (Na = 23 ; Cl = 35,5)

SOAL PILIHAN GANDA

  1. Ke dalam 500 gram air dilarutkan 40 gram senyawa Fe 2 (SO 4 ) 3 .Jika Kd air=0,52°C/ m; derajat ionisasi 0,8, maka kenaikan titik didih larutan tersebut adalah ... A.0,333 °C

  B. 0,354 °C

  C. 0,416 °C

  D. 0,437 °C

  E. 0,496 °C

  2 . Larutan yang isotonik dengan larutan KBr 0,3 M pada suhu yang sama…

  A. 0,3 M Natrium sulfat

  D. 0,1 M Ammonium sulfat

  B. 0,2 M Kalium Kromat

  E. 0,5 M Glukosa

  C. 0,1 M Asam sulfat

  3. Bila 1.2 gram urea (Mr = 60) dilarutkan ke dalam air sehingga volume larutan menjadi 2 dm³ pada suhu 27°C, maka tekanan osmotik larutannya adalah ........(R = 0,082)

  A. 1,23 atm

  B. 2,46 atm

  C. 3,69 atm

  D. 4,92 atm

  E. 6,12 atm

  4. Berikut adalah data titik beku (T b ) berbagai larutan elektrolit dan non- elektrolit.

  Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ........

  A. larutan elektrolit yang berkonsentrasi sama memiliki titik beku yang sama

  B. titik beku larutan dipengaruhi oleh jenis zat terlarut dan jenis pelarut

  C. titik beku larutan elektrolit lebih tinggi daripada larutan non-elektrolit

  D. semakin besar konsentrasi zat, semakin tinggi titik beku larutan

  E. pada konsentrasi sama, titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripadalam larutan non-elektrolit

  5. Dari lima macam larutan berikut yang mempunyai titik beku terendah adalah ........

  A. CO(NH 2 ) 2 0,05 M

  B. NaCl 0,03 M

  C. BaCl 2 0,03 M

  D. AlCl 3 0,02 M

  E. Fe 2 (SO 4 ) 3 0,02 M

  6. Sebanyak 13,68 gram sukrosa (Mr = 342) dilarutkan dalam air sampai volume larutan 100 ml pada suhu 27° C, jika diketahui

  • -1 -1 R = 0,082 L atm mol K , tekanan osmotik larutan tersebut adalah ....

  A. 9,84 atm

  B. 6,15 atm

  C. 4,92 atm

  D. 0,98 atm

  E. 0,092 atm

  7. Di antara larutan-larutan berikut ini yang mempunyai penurunan titik beku paling tinggi pada konsentrasi yang sama adalah ........

  A. Urea

  B. Glukosa

  C. asam asetat

  D. kalium sulfat

  E. natrium klorida

  8. Sebanyak 82 gram suatu zat non elektrolit dilarutkan dalam air hingga volume 1 liter dan mempunyai tekanan osmotik sebesar 9,84 atmosfir pada suhu 27°C. Jika tetapan R = 0,082 L atm/mol K, maka Mr zat tersebut…..

  A. 180

  B. 205

  C. 208

  D. 214

  E. 342

  9. Diagram PT fasa H 2 O berikut yang merupakan daerah perubahan titik didih adalah …..

  P

  D A C F cair B padat

  E gas T (

  C) G H

  I J

  A. A-B B. G-H

  C. B-C

  D. I-J E. D-E

  10. Perhatikan gambar PT berikut : pelarut 1 atm

  P larutan 100 T C

  Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan data pada grafik di atas ialah

  A. makin tinggi P maka titik didih pelarut makin tinggi

  B. makin rendah P maka titik beku pelarut makin rendah

  C. makin rendah P maka titik beku larutan makin tinggi

  D. makin rendah P maka titik didih larutan makin rendah

  E. makin tinggi P maka titik didih larutan makin tinggi

  11. Bila 3,1 gram glikol (C 2 H 6 O) dilarutkan dalam 250 gram air dicampur dengan 17,1 gram sukrosa (C H O ) dalam 500 gram air. Bila diketahui Kf air = 1,86 C 12 22 11

  (Ar H =1; O = 16; C = 12). Titik beku campuran larutan

  A. 0,372 C

  B. -0,248 C

  C. +0,186 C

  D. +0,248 C

  E. -0,372 C

  13. Sebanyak 500 mL larutan yang mengandung 17,1 gram zat non elektrolit pada suhu 27 C, mempunyai tekanan osmotic 2,46 atm. Mr zat tersebut adalah …. (R

  = 0,082)

  A. 90 B. 278

  C. 150 D. 342 E. 207

  14. Sebanyak 60 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 72 gram air (Mr = 18). Jika tekanan uap pelarut murni pada 20 C adalah 22,5 mmHg, tekanan uap larutan pada suhu itu adalah ….

  A. 4,50 mmHg

  B. 22,50 mmHg C. 9,00 mmHg

  D. 29,00 mmHg

  E. 18,00 mmHg

  15. Diantara pasangan zat di bawah ini yang setiap gramnya jika dilarutkan dalam 100 gr air akan memiliki titik beku sama adalah ….

  A. CO(NH 2 ) 2 dan C 3 H 7 OH D. C 3 H 7 OH dan CH 3 COOH

  B. CH 3 COOH dan CO(NH 2 ) 2 E. CH 3 COOH dan C 2 H 5 COOH

  C. C 2 H 5 COOH dan C 2 H 5 OH

  16. Triolein adalah minyak yang terdapat pada minyak zaitun. Jika 22,1 gram senyawa o tersebut dalam 100 gr kloroform menyebabkan turunnya titik beku larutannya 1,2 C. Kb kloroform = 4,8 maka massa molekul relatif triolein adalah ….

  A. 5304 B. 884 C. 600 D. 900 E. 748

  17. Tekanan Osmotik larutan CaCl 2 adalah 0,6 atm dan lar Sukrosa 0,2 atm. Kedua larutan tersebut memiliki Molaritas yang sama, maka harga faktor Van’t Hoff adalah

  A. 2 B. 1,5 C. 2,5 D. 1 E. 3 o

  18. Untuk menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1 C pada tekanan 1 atm (Kd = 0,5) maka jumlah gr gula (Mr = 342) yang harus dilarutkan….

  A. 17,1 B. 34,2 C. 8,55 D. 51,3 E. 171

  19. Larutan 0,2 M NaCl pada suhu sama isotonik dengan larutan 8 gr zat nonelektrolit adalam 500 mL larutan, maka massa molekul relatif non elektrolit tersebut adalah …

  A. 60 B. 40 C. 120 D. 70 E. 80

  20. Suatu garam elektrolit kuat [Cr (NH 3 ) o 5 Cl] Cl 2 sebanyak 24 gr dilarutkan dalam 250 gr air mendidih pada suhu 100,8 C. Kd air = 0,5 , Mr zat….

  A. 60 B. 90 C. 180 D. 240 E. 120

  

PRAKTIKUM I .

PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN

  I. Tujuan Praktikum : Menentukan titik beku berbagai larutan dan faktor yang mempengaruhinya

  II. Dasar Teori

  Lengkapi sendiri! (cari referensi dari Buku Cetak, Buku Kimia lainnya maupun dari Internet!)

  III. Alat dan Bahan

  b). Bahan yang digunakan :

a). Alat yang digunakan :

  Jumla Nama Alat Jumlah

  Nama Bahan h

  Gelas Kimia 250 mL 1 buah

  NaCl 1 m 5 mL

  Tabung reaksi dan rak 1 buah

  NaCl 2 m 5 mL

  Termometer 1 buah

  Aquades 5 mL

  Pengaduk kaca 1 buah

  Urea 1 m 5 mL

  Sendok spatula 1 buah

  Urea 2 m 5 mL

IV. Cara Kerja :

  1. Masukkan butiran-butiran es batu ke dalam gelas kimia sehingga penuh, tambahkan 4 sendok garam dapur. Ini digunakan sebagai cairan pendingin

  2. Isi satu tabung reaksi dengan air suling sebanyak 4 mL. Masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam campuran pendingin. Kemudian masukkan pengaduk kaca ke dalam tabung reaksi tersenut, gerakkan pengaduk kaca naik turun sehingga seluruh air suling tersebut membeku.

  3. Keluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin dan gantilah pengaduk dengan termometer. Amati perubahan thermometer, suhu yang digunakan adalah dalam keadaan stabil, suhu sudah tidak berubah naik atau turun. Catat suhu tersebut

  4. Ulangi langkah-langkah ini dengan menggunakan larutan-larutan Urea 1m, 2m dan NaCl 1m, 2m sebagai pengganti air suling

  Catatan:

  Buatlah campuran pendingin yang baru, jika es dalam campuran pendingin banyak yang mencair

  IV. Tabel Data Pengamatan : Data yang Titik Beku No ∆ Tb diamati (

  C)

  1 Air Suling

  2 CO(NH 2 ) 2 1 m

  3 CO(NH 2 ) 2 2m

  4 NaCl 1 m

  5 NaCl 2 m

V. Pertanyaan :

  1. Lebih besar manakah antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut murni?

  2. Bagaimana pengaruh molalitas larutan urea terhadap titik beku larutan dan penurunan titik bekunya

  3. Bagaimanakah pengaruh molalitas larutan NaCl terhadap titik beku larutan dan penurunan titik bekunya

  4. Bagaimanakah pengaruh NaCl dibandingkan pengaruh urea terhadap titik beku larutan dan penurunan titik bekunya pada molalitas yang sama

  5. Bagaimana hubungan titik beku larutan dan penurunan titik beku larutan terhadap molalitas larutan? Faktor apa yang mempengaruhi hal tersebut?

PRAKTIKUM II.

  

Kenaikan Titik Didih Larutan

Tujuan: Mempelajari kenaikan titik didih beberapa pelarut.

  Alat dan Bahan:

  • tabung reaksi ` - akuades/air
  • penjepit tabung reaksi - NaCl
  • pemanas spiritus/ bunsen - termometer

  Langkah Kerja:

  1. Masukkan 5 mL air murni ke dalam tabung reaksi kemudian panaskan perlahan- lahan!

  2. Catat suhu saat akuades mendidih (titik didih)!

  3. Ulangi langkah 1 dan 2 dengan mengganti akuades dengan larutan NaCl 2 m; NaCl 1 m; urea 2 m dan urea 1 m.

  Hasil Pengamatan: N LARUTAN YANG DIUJI TITIK DIDIH ∆Tb O o O

(

  C) (

  C)

  1 Aquades

  2 NaCl 2 m

  3 NaCl 1 m

  4 Urea 2 m

  5 Urea 1 m

  Pertanyaan:

  a. Bagaimana pengaruh molalitas larutan terhadap titik didih larutan?

  b. Bandingkan titik didih air, larutan NaCl 1 m dengan larutan urea pada percobaan yang lalu bila konsentrasinya sama?

  V . Glossary

ISTILAH KETERANGAN

  Larutan campuran antara zat terlarut dan pelarut Larutan yang sifatnya hanya ditentukan oleh jumlah

  Sifat Koligatif partikel zat terlarut saja dan tidak ditentukan oleh Larutan sifat intensif zat seperti rasa, warna dan kekentalan tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu

  Tekanan uap jenuh zat, sangat bergantung pada kecenderungan molekul zat zat berubah menjadi uap Titik didih Zat suhu pada saat suatu zat mulai mendidih

  Suhu pada saat larutan mulai membeku yaitu bila Titik beku larutan Tekanan uap larutan = tekanan Uap pelarutnya(Pada tekanan normal 1 atm air membeku pada suhu O C ) suhu pada saat suatu larutan mulai mendidih yaitu bila tekanan uap larutan = Tekanan uap pelarutnya.

  Titik didih larutan o (Pada tekanan 1 atm air mendidih pada suhu 100 C= titik didih normal air) Tekanan yang timbul dari larutan yang berfungsi

  Tekanan Osmotik menahan agar molekul pelarut tidak dapat masuk kedalam larutan

  Larutan Isotonik Dua larutan memiliki tekanan osmotik yang sama Larutan Hipertonik

  Salah satu larutan memiliki tekanan osmotik yang lebih tinggi dari pada larutan yang lain Larutan Hipotonik

  Salah satu larutan memiliki tekanan osmotik yang lebih rendah dari pada larutan yang lain

VI. DAFTAR PUSTAKA

  1. Petrucci, R.H.alih bahasa Suminar Achmadi(1999) Kimia dasar, prinsip dan Terapan Modrn. Edisi keempat. Jilid 2. Jakarta:Erlangga

  2. Achmad, H., Penuntun Belajar Kimia TPB II; Elektro Kimia, Departemen Kimia FMIPA – ITB, Bandung, 1982

  3. Brady, J.E., General Chemistry : Principles and Structure, 5 th edition, John Wiley and Sons, New York, 1990

  4. Internet ), , dll

  5. Forum Pendidikan Telkom, Internet ,