Konsep Dasar Ilmu Sosiologi politik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, kita hidup dalam kehidupan yang tidak bisa kita hindari untuk
bersosialisasi. Dalam kehidupan sosial kita seringkali mendengar kata
sosiologi. Istilah Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte
(tetapi dalam catatan Sejarah, Emile Durkheim lah yang melanjutkan ‘istilah’
tersebut dan menerapkannya menjadi sebuah disiplin ilmu). Sosiologi berasal
dari gabungan 2 kata dalam bahasa Latin yaitu Socius yang artinya teman dan
Logos yang artinya ilmu. Secara keseluruhan, Sosiologi berarti ilmu yang
mempelajari masyarakat. Masyarakat sendiri adalah gabungan dari beberapa
individu yang memiliki kesamaan kepentingan, saling berhubungan, dan
tentunya berbudaya.
Sosiologi sendiri muncul akibat tekanan/ancaman yang dirasakan
oleh masyarakat terhadap hal-hal dan nilai-nilai yang selama ini sudah
dianggap benar dan nyaman dalam tatanan kehidupan mereka, khususnya
dalam bidang sosial. Renungan sosiologis dimulai ketika masyarakat mulai
mengalami goncangan/krisis terhadap nilai-nilai dan prinsip hidup yang
mereka pegang, atau “threats to the taken-for-granted world”, – Berger dan
Berger.
B. Rumusan Masalah
Di dalam Paper ini, kita akan membahas beberapa hal yang tentunya
sangat berkaitan erat dengan Ilmu Sosiologi, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Konsep Dasar Sosiologi
2. Sumbangan/Kontribusi Ilmu Sosiologi terhadap Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS)
~1~
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Sosiologi
Telah kita ketahui bahwa Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius
yang berarti kawan, sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini
dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul
"Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857).
Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi
dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Dalam Sosiologi, terdapat konsep-konsep dasar di dalamnya. Adapun
konsep dasar sosiologi akan dijelaskan pada bagain berikut.
1. Individu
Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan, bukan manusia sebagai keseluruhan. Individu dapat
dikatakan sebagai manusia yang memiliki peranan khas dalam
kepribadiannya. Aspek yang dimiliki individu adalah aspek organik
jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial.
2. Nilai dan Norma Sosial
Nilai merupakan sesuatu yang diperoleh melalui proses yaitu
terbentuk dari apa yang benar, pantas, dan luhur untuk dikerjakan dan
diperhatikan yang berstfat subyektif. Selain itu nilai dapat pula
didefinisikan sebagai ukuran, harga, perbandingan, dan kadar. Tolok ukur
nilai sosial adalah daya guna fungsional suatu nilai dan kesungguhan
penghargaan, penerimaan, atau pengakuan yang diberikan oleh seluruh
atau sebagian besar masyarakat terhadap nilai tersebut. Secara sosiologis,
nilai atau value merupakan suatu ukuran, patokan, anggapan, dan
keyakinan yang dianggap benar atau salah, baik atau tidak, pantas tidak
pantas yang berguna bagi seseorang.
Norma dapat dikatakan sebagai wujud dari nilai sosial. Norma
dibangun di atas nilai dan diciptakan untuk menjaga dan mempertahankan
nilai sosial. Norma merupakan petunjuk untuk hidup yang berisi perintah
~2~
atau larangan agar manusia berperilaku sesuai dengan aturan atau norma,
sehingga tercipta ketertiban dan kedamaian dalam kehidupan bersama
dalam masyarakat.
3. Interaksi Sosial
Interaksi sosial
adalah
hubungan-hubungan
dinamis
yang
menyangkut hubungan antara individu dengan individu, antara individu
dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok, dalam bentuk
kerjasama, persaingan maupun pertikaian.
Manusia selalu membutuhkan orang lain (gregoriousness).
Manusia membutuhkan banyak hal dalam hidupnya. Semua kebutuhan
hidup itu terpenuhi dengan jalan mengadakan hubungan sosial. Melalui
hubungan seseorang menyampaikan maksud, tujuan dan keinginannya
untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain. Muncul hubungan timbal
balik yang sering disebut interaksi sosial, yaitu adanya aksi dan reaksi
diantara orang dengan orang maupun dengan kelompok lain.
4. Sosialisasi
Sosialisasi memegang peran penting bagi individu dalam hidup di
tengah-tengah masyarakat. Sosialisasi yang diperoleh seseorang sejak lahir
akan turut mewarnai individu dalam berpikir, bersikap dan bertindak
dalam kehidupan sehari-hari. Sosialisasi dikenal juga dengan proses
penyesuaian diri. Sosialisasi dapat diartikan sebagai proses belajar seumur
hidup seorang individu untuk mengenal dan menghayati norma dan nilai
masyarakat dimana ia menjadi anggota, sehingga terjadi pembentukan
sikap
untuk
berperilaku
sesuai
dengan
tuntutan
dan
perilaku
masyarakatnya.
Sosialisasi berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan
dalam masyarakat. Dalam proses tersebut, individu mengalami proses
pembudayaan, individu mempelajari dan menyesuaiakan dalam pikiran
dan sikap dengan adat istiadat, sistem norma dan peraturan yang berlaku
serta hidup dalam kebudayaan masyarakat. Hal ini sering dinamakan
enkulturasi.
~3~
5. Kelompok Sosial
Manusia akan banyak berinteraksi dalam kelompok sosialnya.
Kelompok yang dimaksud adalah suatu kehidupan bersama individu dalam
satu ikatan kebersamaan. Dalam ikatan hidup tersebut dijumpai adanya
interaksi dan interelasi sosial yang memungkinkan timbulnya perasaan
bersama atau some degree of fellow feeling.
Anggota dalam kelompok sosial tersebut diikat oleh nilai dan
norma yang sama, serta memiliki rasa persatuan dan kesatuan dan juga
memiliki tujuan yang sama.
6. Proses Sosial
Merupakan pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan
bersama, misalnya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi
dan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dan segi
kehidupan agama, antara segi kehidupan agama dan segi kehidupan
ekonomi, serta yang lainnya. Salah satu proses sosial yang bersifat
tersendiri ialah dalam hal terjadinya perubahan-perubahan dalam struktur
sosial.
proses sosial ini dialami oleh semua lapisan masyarakat, proses
sosial ini tidak akan pernah berhenti. Masyarakat, cepat atau lambat akan
beranjak dari tingkat terbelakang ke tingkat berkembang.
7. Stratifikasi Sosial
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt mengatakan bahwa
terbentuknya stratifikasi dan kelas sosial sesungguhnya tidak hanya
berkaitan dengan uang. Stratifikasi sosial adalah strata atau pelapisan
orang-orang yang berkedudukan sama dalam rangkaian kesatuan status
sosial.
8. Kelas Sosial
Adapun pengertian kelas sosial sebenarnya berada dalam ruang
lingkup kajian yang lebih sempit, artinya kelas sosial lebih merujuk pada
satu lapisan atau strata tertentu dalam sebuah stratifikasi soial. Dengan
demikian, kelas sosial cenderung diartikan sebagai kelompok yang
~4~
anggota-anggota memiliki orientasi politik, nilai budaya, sikap dan
perilaku sosial yang secara umum sama.
9. Penyimpangan Sosial
Perilaku menyimpang adalah perilaku sejumlah besar orang yang
dianggap tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku sehingga
penyimpangan tersebut menimbulkan reaksi-reaksitertentu seperti celaan,
cemoohan, gunjingan masyarakat hingga menimbulkan hukuman. Perilaku
menyimpang merupakan bagian dari salah satu unsure objek kajian
sosiologi. Sebab, walaupun sudah ada norma dan nilai sebagai pedoman
tingkah laku, akan tetapi pola kehidupan yang teratur masih sulit dicapai.
Hal ini iakibatkan kecenderungan manusia itu sendiri yang selalu ingin
menyimpang dari tatanan tingkah laku tersebut.
10. Pengendalian Sosial
Dalam kehidupan sosial, terdapat individu atau kelompok yang
menganggap bahwa norma sosial justru sebagai ikatan yang mengurangi
ruang geraknya dianggap sebagai hal yang buruk, maka kontrol sosial atau
pengendalian sosial menjadi sesuatu yang sangat penting
Pengendalian sosial dapat diartikan cara dan proses pengawasan
yang direncanakan atau tidak yang bertujuan untuk mengajak, mendidik,
bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma dan nilai sosial
yang berlaku di dalam kelompoknya.
11. Mobilitas Sosial
Jika berbicara tentang mobilitas sosial, maka yang dimaksud
adalah bentuk perpindahan status dan peranan seseorang atau sekelompok
orang dari kelas sosial yang lebih rendah ke kelas sosial yang lebih tinggi,
atau kelas sosial yang tinggi ke kelas sosial yang lebih rendah (vertical)
atau perpindahan kelas sosial dengan derajat yang searah atau horizontal.
Mobilitas sosial dapat berupa peningkatan atau penurunan dari segi
status dan peranan seseorang atau sekelompok orang yang biasanya dilihat
dari segi penghasilan yang diperolehnya.
12. Modernisasi
~5~
Secara historis, modernisasi merupakan proses perubahan yang
menuju pada tipe sistem-sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah
berkembang dengan pesat di Eropa Barat dan Amerika Utara pada abad ke
17-19 yang kemudian menyebar ke beberapa Negara.
12. Lembaga Sosial
Dalam setiap kehidupan masyarakat, ada serangkaian norma yang
harus ditaati. Norma yang berlaku dalam masyarakat mengikat untuk
dilaksanakan. Hal ini disebabkan norma dapat menjadi pedoman untuk
mengatur kehidupan bersama. Sekumpulan norma tersebut yang
dinamakan pranata sosial. Dengan demikian pranata sosial memiliki peran
penting bagi keberlangsungan hidup suatu masyarakat.
Lembaga
sosial
dapat
dikatakan
sebagai
:
1. Seperangkat nilai yang saling berkaitan, bergantung, dan saling
mempengaruhi.
2. Seperangkat norma tersebut dapat dibentuk dan diubah serta
dipertahankan
sesuai
dengan
kebutuhan
hidup
masyarakatnya.
3. Seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat
agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur.
Pranata sosial terdapat dalam setiap masyarakat, baik masyarakat
tradisional maupun masyarakat modern. Kebutuhan pokok setiap
masyarakat akan terhimpun dalam pranata sosial. Kebutuhan kekerabatan
akan menimbulkan pranata keriawinan, perceraian, keluarga batih,
keluarga luas, dan sebagainya.
13. Perubahan Sosial Budaya
Kehidupan masyarakat dewasa ini mengalami perkembangan yang
sangat pesat, sejalan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pembangunan shopping center (mall), perumahan dari berbagai tingkatan,
perkantoran, meningkatnya tindak kriminal serta perubahan struktur sosial
masyarakat, merupakan beberapa contoh perubahan tersebut. Tuntutan
kehidupan yang lebih layak membawa pengaruh perubahan terhadap
lembaga pendidikan yang ada. Hal ini merupakan gambaran sekilas
~6~
perubahan sosial yang berlangsung di sekitar lingkungan kita. Dalam hal
ini, perlu kiranya peserta didik memahami konsep dasar perubahan sosial.
Perubahan sosial pada hakekatnya merupakan perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur sosial dalam kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut
dapat meliputi proses interaksi sosial, struktur sosial, lapisan, sosial, nilai,
norma maupun kontrol sosial dalam lembaga kemasyarakatan.
14. Kebudayaan
Secara etimologi, Koentjaraningrat menyatakan kebudayaan
berasal dari Buddhayah (Sanskrta) yaitu bentuk jamak dari buddhi artinya
budi atau akal. Kebudayaan merupakan suatu kebiasaan di dalam suatu
lingkungan yang turun temurun dari generasi ke generasi.
B. Kontribusi Ilmu Sosiologi terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial
Sosiologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
kehidupan sosial, norma, nilai, kebudayaan, individu, kelompok, hubungaan
individu dan kelompok, kelompok dan kelompok ataupun antar individu,
serta segala tentang kehidupan sosial dan masyarakat.
Sosiologi menjadi bagian dari Ilmu Pengetahuan Sosial atau yang sering
kita kenal dengan IPS. Karena telah menjadi bagian dari ilmu pengetahuan
Sosial, maka tentunya Sosiologi telah memberikan sumbangsinya bagi Ilmu
Pendidikan Sosial berupa pemahaman tentang hubungan sosial, lembagalembaga sosial serta interaksi anggota yang ada di dalam lembaga sosial
tersebut.
Kemudian, dalam Ilmu Pendidikan Sosial siswa dapat mempelajari semua
hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial seperti stratifikasi, mobilitas
sosial, proses sosial kemudian dapat dijadikan pertimbangan untuk
memecahkan masalah-masalah sosial, untuk memahami struktur masyarakat,
pola-pola interaksi, serta stratifikasi sosial dan dijadikan alat dan sarana untuk
memahami masyarakat tertentu (petani, pedagang, buruh, pegawai,
komunitas, keagamaan, militer, dan sebagainya) dan lain-lain. Dan semua hal
~7~
tersebut merupakan kontribusi dari apa yang ada di dalam ilmu sosiologi
untuk Ilmu Pengetahuan Sosial.
~8~
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosiologi berasal dari dua kata yaitu socius yang artinya kawan sedangkan
logos memiliki arti ilmu pengetahuan. Secara keseluruhan, Sosiologi berarti
ilmu yang mempelajari masyarakat. Masyarakat sendiri adalah gabungan dari
beberapa individu yang memiliki kesamaan kepentingan, saling berhubungan,
dan tentunya berbudaya.
Ilmu sosiologi telah memberikan kontribusi bagi Ilmu Pengetahuan Sosial
yaitu berupa pengetahuan dan pemahaman tentang kehidupan sosial dan
siswa dapat mengambil pemahaman tersebut untuk dapat diterapkan dalam
kehidupannya.
B. Saran
Dengan semakin berkembangnya zaman, diharapkan seluruh umat
manusia
tetap mengedepankan kehidupan sosial yang baik untuk
menciptakan kehidupan yang tentram. Serta mempergunakan ilmu sosial
dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan sosial.
~9~
Daftar Resensi
http://www.sosiosejarah.com/2013/09/konsep-dasar-sosiologi-dan-hubungan.html
http://febasfi.blogspot.com/2013/05/sumbangan-dan-peran-geografi-sejarah_4.html
M. Setiadi, Elly. Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi. Bandung. Kencana
https://aprileopgsd.wordpress.com/2013/03/16/makalah-konsep-dasar-sosiologi/
~ 10 ~
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, kita hidup dalam kehidupan yang tidak bisa kita hindari untuk
bersosialisasi. Dalam kehidupan sosial kita seringkali mendengar kata
sosiologi. Istilah Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte
(tetapi dalam catatan Sejarah, Emile Durkheim lah yang melanjutkan ‘istilah’
tersebut dan menerapkannya menjadi sebuah disiplin ilmu). Sosiologi berasal
dari gabungan 2 kata dalam bahasa Latin yaitu Socius yang artinya teman dan
Logos yang artinya ilmu. Secara keseluruhan, Sosiologi berarti ilmu yang
mempelajari masyarakat. Masyarakat sendiri adalah gabungan dari beberapa
individu yang memiliki kesamaan kepentingan, saling berhubungan, dan
tentunya berbudaya.
Sosiologi sendiri muncul akibat tekanan/ancaman yang dirasakan
oleh masyarakat terhadap hal-hal dan nilai-nilai yang selama ini sudah
dianggap benar dan nyaman dalam tatanan kehidupan mereka, khususnya
dalam bidang sosial. Renungan sosiologis dimulai ketika masyarakat mulai
mengalami goncangan/krisis terhadap nilai-nilai dan prinsip hidup yang
mereka pegang, atau “threats to the taken-for-granted world”, – Berger dan
Berger.
B. Rumusan Masalah
Di dalam Paper ini, kita akan membahas beberapa hal yang tentunya
sangat berkaitan erat dengan Ilmu Sosiologi, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Konsep Dasar Sosiologi
2. Sumbangan/Kontribusi Ilmu Sosiologi terhadap Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS)
~1~
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Sosiologi
Telah kita ketahui bahwa Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius
yang berarti kawan, sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini
dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul
"Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857).
Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi
dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Dalam Sosiologi, terdapat konsep-konsep dasar di dalamnya. Adapun
konsep dasar sosiologi akan dijelaskan pada bagain berikut.
1. Individu
Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan, bukan manusia sebagai keseluruhan. Individu dapat
dikatakan sebagai manusia yang memiliki peranan khas dalam
kepribadiannya. Aspek yang dimiliki individu adalah aspek organik
jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial.
2. Nilai dan Norma Sosial
Nilai merupakan sesuatu yang diperoleh melalui proses yaitu
terbentuk dari apa yang benar, pantas, dan luhur untuk dikerjakan dan
diperhatikan yang berstfat subyektif. Selain itu nilai dapat pula
didefinisikan sebagai ukuran, harga, perbandingan, dan kadar. Tolok ukur
nilai sosial adalah daya guna fungsional suatu nilai dan kesungguhan
penghargaan, penerimaan, atau pengakuan yang diberikan oleh seluruh
atau sebagian besar masyarakat terhadap nilai tersebut. Secara sosiologis,
nilai atau value merupakan suatu ukuran, patokan, anggapan, dan
keyakinan yang dianggap benar atau salah, baik atau tidak, pantas tidak
pantas yang berguna bagi seseorang.
Norma dapat dikatakan sebagai wujud dari nilai sosial. Norma
dibangun di atas nilai dan diciptakan untuk menjaga dan mempertahankan
nilai sosial. Norma merupakan petunjuk untuk hidup yang berisi perintah
~2~
atau larangan agar manusia berperilaku sesuai dengan aturan atau norma,
sehingga tercipta ketertiban dan kedamaian dalam kehidupan bersama
dalam masyarakat.
3. Interaksi Sosial
Interaksi sosial
adalah
hubungan-hubungan
dinamis
yang
menyangkut hubungan antara individu dengan individu, antara individu
dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok, dalam bentuk
kerjasama, persaingan maupun pertikaian.
Manusia selalu membutuhkan orang lain (gregoriousness).
Manusia membutuhkan banyak hal dalam hidupnya. Semua kebutuhan
hidup itu terpenuhi dengan jalan mengadakan hubungan sosial. Melalui
hubungan seseorang menyampaikan maksud, tujuan dan keinginannya
untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain. Muncul hubungan timbal
balik yang sering disebut interaksi sosial, yaitu adanya aksi dan reaksi
diantara orang dengan orang maupun dengan kelompok lain.
4. Sosialisasi
Sosialisasi memegang peran penting bagi individu dalam hidup di
tengah-tengah masyarakat. Sosialisasi yang diperoleh seseorang sejak lahir
akan turut mewarnai individu dalam berpikir, bersikap dan bertindak
dalam kehidupan sehari-hari. Sosialisasi dikenal juga dengan proses
penyesuaian diri. Sosialisasi dapat diartikan sebagai proses belajar seumur
hidup seorang individu untuk mengenal dan menghayati norma dan nilai
masyarakat dimana ia menjadi anggota, sehingga terjadi pembentukan
sikap
untuk
berperilaku
sesuai
dengan
tuntutan
dan
perilaku
masyarakatnya.
Sosialisasi berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan
dalam masyarakat. Dalam proses tersebut, individu mengalami proses
pembudayaan, individu mempelajari dan menyesuaiakan dalam pikiran
dan sikap dengan adat istiadat, sistem norma dan peraturan yang berlaku
serta hidup dalam kebudayaan masyarakat. Hal ini sering dinamakan
enkulturasi.
~3~
5. Kelompok Sosial
Manusia akan banyak berinteraksi dalam kelompok sosialnya.
Kelompok yang dimaksud adalah suatu kehidupan bersama individu dalam
satu ikatan kebersamaan. Dalam ikatan hidup tersebut dijumpai adanya
interaksi dan interelasi sosial yang memungkinkan timbulnya perasaan
bersama atau some degree of fellow feeling.
Anggota dalam kelompok sosial tersebut diikat oleh nilai dan
norma yang sama, serta memiliki rasa persatuan dan kesatuan dan juga
memiliki tujuan yang sama.
6. Proses Sosial
Merupakan pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan
bersama, misalnya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi
dan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dan segi
kehidupan agama, antara segi kehidupan agama dan segi kehidupan
ekonomi, serta yang lainnya. Salah satu proses sosial yang bersifat
tersendiri ialah dalam hal terjadinya perubahan-perubahan dalam struktur
sosial.
proses sosial ini dialami oleh semua lapisan masyarakat, proses
sosial ini tidak akan pernah berhenti. Masyarakat, cepat atau lambat akan
beranjak dari tingkat terbelakang ke tingkat berkembang.
7. Stratifikasi Sosial
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt mengatakan bahwa
terbentuknya stratifikasi dan kelas sosial sesungguhnya tidak hanya
berkaitan dengan uang. Stratifikasi sosial adalah strata atau pelapisan
orang-orang yang berkedudukan sama dalam rangkaian kesatuan status
sosial.
8. Kelas Sosial
Adapun pengertian kelas sosial sebenarnya berada dalam ruang
lingkup kajian yang lebih sempit, artinya kelas sosial lebih merujuk pada
satu lapisan atau strata tertentu dalam sebuah stratifikasi soial. Dengan
demikian, kelas sosial cenderung diartikan sebagai kelompok yang
~4~
anggota-anggota memiliki orientasi politik, nilai budaya, sikap dan
perilaku sosial yang secara umum sama.
9. Penyimpangan Sosial
Perilaku menyimpang adalah perilaku sejumlah besar orang yang
dianggap tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku sehingga
penyimpangan tersebut menimbulkan reaksi-reaksitertentu seperti celaan,
cemoohan, gunjingan masyarakat hingga menimbulkan hukuman. Perilaku
menyimpang merupakan bagian dari salah satu unsure objek kajian
sosiologi. Sebab, walaupun sudah ada norma dan nilai sebagai pedoman
tingkah laku, akan tetapi pola kehidupan yang teratur masih sulit dicapai.
Hal ini iakibatkan kecenderungan manusia itu sendiri yang selalu ingin
menyimpang dari tatanan tingkah laku tersebut.
10. Pengendalian Sosial
Dalam kehidupan sosial, terdapat individu atau kelompok yang
menganggap bahwa norma sosial justru sebagai ikatan yang mengurangi
ruang geraknya dianggap sebagai hal yang buruk, maka kontrol sosial atau
pengendalian sosial menjadi sesuatu yang sangat penting
Pengendalian sosial dapat diartikan cara dan proses pengawasan
yang direncanakan atau tidak yang bertujuan untuk mengajak, mendidik,
bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma dan nilai sosial
yang berlaku di dalam kelompoknya.
11. Mobilitas Sosial
Jika berbicara tentang mobilitas sosial, maka yang dimaksud
adalah bentuk perpindahan status dan peranan seseorang atau sekelompok
orang dari kelas sosial yang lebih rendah ke kelas sosial yang lebih tinggi,
atau kelas sosial yang tinggi ke kelas sosial yang lebih rendah (vertical)
atau perpindahan kelas sosial dengan derajat yang searah atau horizontal.
Mobilitas sosial dapat berupa peningkatan atau penurunan dari segi
status dan peranan seseorang atau sekelompok orang yang biasanya dilihat
dari segi penghasilan yang diperolehnya.
12. Modernisasi
~5~
Secara historis, modernisasi merupakan proses perubahan yang
menuju pada tipe sistem-sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah
berkembang dengan pesat di Eropa Barat dan Amerika Utara pada abad ke
17-19 yang kemudian menyebar ke beberapa Negara.
12. Lembaga Sosial
Dalam setiap kehidupan masyarakat, ada serangkaian norma yang
harus ditaati. Norma yang berlaku dalam masyarakat mengikat untuk
dilaksanakan. Hal ini disebabkan norma dapat menjadi pedoman untuk
mengatur kehidupan bersama. Sekumpulan norma tersebut yang
dinamakan pranata sosial. Dengan demikian pranata sosial memiliki peran
penting bagi keberlangsungan hidup suatu masyarakat.
Lembaga
sosial
dapat
dikatakan
sebagai
:
1. Seperangkat nilai yang saling berkaitan, bergantung, dan saling
mempengaruhi.
2. Seperangkat norma tersebut dapat dibentuk dan diubah serta
dipertahankan
sesuai
dengan
kebutuhan
hidup
masyarakatnya.
3. Seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat
agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur.
Pranata sosial terdapat dalam setiap masyarakat, baik masyarakat
tradisional maupun masyarakat modern. Kebutuhan pokok setiap
masyarakat akan terhimpun dalam pranata sosial. Kebutuhan kekerabatan
akan menimbulkan pranata keriawinan, perceraian, keluarga batih,
keluarga luas, dan sebagainya.
13. Perubahan Sosial Budaya
Kehidupan masyarakat dewasa ini mengalami perkembangan yang
sangat pesat, sejalan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pembangunan shopping center (mall), perumahan dari berbagai tingkatan,
perkantoran, meningkatnya tindak kriminal serta perubahan struktur sosial
masyarakat, merupakan beberapa contoh perubahan tersebut. Tuntutan
kehidupan yang lebih layak membawa pengaruh perubahan terhadap
lembaga pendidikan yang ada. Hal ini merupakan gambaran sekilas
~6~
perubahan sosial yang berlangsung di sekitar lingkungan kita. Dalam hal
ini, perlu kiranya peserta didik memahami konsep dasar perubahan sosial.
Perubahan sosial pada hakekatnya merupakan perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur sosial dalam kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut
dapat meliputi proses interaksi sosial, struktur sosial, lapisan, sosial, nilai,
norma maupun kontrol sosial dalam lembaga kemasyarakatan.
14. Kebudayaan
Secara etimologi, Koentjaraningrat menyatakan kebudayaan
berasal dari Buddhayah (Sanskrta) yaitu bentuk jamak dari buddhi artinya
budi atau akal. Kebudayaan merupakan suatu kebiasaan di dalam suatu
lingkungan yang turun temurun dari generasi ke generasi.
B. Kontribusi Ilmu Sosiologi terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial
Sosiologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
kehidupan sosial, norma, nilai, kebudayaan, individu, kelompok, hubungaan
individu dan kelompok, kelompok dan kelompok ataupun antar individu,
serta segala tentang kehidupan sosial dan masyarakat.
Sosiologi menjadi bagian dari Ilmu Pengetahuan Sosial atau yang sering
kita kenal dengan IPS. Karena telah menjadi bagian dari ilmu pengetahuan
Sosial, maka tentunya Sosiologi telah memberikan sumbangsinya bagi Ilmu
Pendidikan Sosial berupa pemahaman tentang hubungan sosial, lembagalembaga sosial serta interaksi anggota yang ada di dalam lembaga sosial
tersebut.
Kemudian, dalam Ilmu Pendidikan Sosial siswa dapat mempelajari semua
hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial seperti stratifikasi, mobilitas
sosial, proses sosial kemudian dapat dijadikan pertimbangan untuk
memecahkan masalah-masalah sosial, untuk memahami struktur masyarakat,
pola-pola interaksi, serta stratifikasi sosial dan dijadikan alat dan sarana untuk
memahami masyarakat tertentu (petani, pedagang, buruh, pegawai,
komunitas, keagamaan, militer, dan sebagainya) dan lain-lain. Dan semua hal
~7~
tersebut merupakan kontribusi dari apa yang ada di dalam ilmu sosiologi
untuk Ilmu Pengetahuan Sosial.
~8~
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosiologi berasal dari dua kata yaitu socius yang artinya kawan sedangkan
logos memiliki arti ilmu pengetahuan. Secara keseluruhan, Sosiologi berarti
ilmu yang mempelajari masyarakat. Masyarakat sendiri adalah gabungan dari
beberapa individu yang memiliki kesamaan kepentingan, saling berhubungan,
dan tentunya berbudaya.
Ilmu sosiologi telah memberikan kontribusi bagi Ilmu Pengetahuan Sosial
yaitu berupa pengetahuan dan pemahaman tentang kehidupan sosial dan
siswa dapat mengambil pemahaman tersebut untuk dapat diterapkan dalam
kehidupannya.
B. Saran
Dengan semakin berkembangnya zaman, diharapkan seluruh umat
manusia
tetap mengedepankan kehidupan sosial yang baik untuk
menciptakan kehidupan yang tentram. Serta mempergunakan ilmu sosial
dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan sosial.
~9~
Daftar Resensi
http://www.sosiosejarah.com/2013/09/konsep-dasar-sosiologi-dan-hubungan.html
http://febasfi.blogspot.com/2013/05/sumbangan-dan-peran-geografi-sejarah_4.html
M. Setiadi, Elly. Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi. Bandung. Kencana
https://aprileopgsd.wordpress.com/2013/03/16/makalah-konsep-dasar-sosiologi/
~ 10 ~