LAPORAN STUDI KASUS PERKEMBANGAN PESERTA
LAPORAN STUDI KASUS
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
TK/SD/SMP/SMA
Oleh:
DHIKA AYU WULANDARI
932204915
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
NOVEMBER 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi rahmad
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
tepat pada waktunya dengan judul “Laporan Studi Kasus Perkembangan Peserta Didik
pada usia SMA”. Saya sebagai penyusun makalah ini agar dapat memberikan informasi
tentang masalah yang terjadi pada peserta didik.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna oleh karena itu kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini
Akhir kata dari saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan
dalam makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala urusan kita. Amin
Kediri, 08 Desember 2016
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
……………………………………….
i
DAFTAR ISI
……………………………………….
ii
DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………….
iv
BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………………..1
A. IdentifikasiKasus
……………………………………………………5
1. Proses menemukankasus ……………………………………………6
2. Identitaskasus
……………………………………………………6
3. Gambarankeunikankasus …………………………………………….6
B. Gejala kasus
………………………………………………….…7
C. Alasan pemilihan kasus …………………………………………………..7
BAB II PROSEDUR DAN METODE PENYELIDIKAN…………………..…8
A. Analisis
…………………………………………….….……8
B. Sintesis
…………………………………………………….10
C. Diagnosis
………………………………………………….....11
1. Identifikasimasalah……………………………………………………11
2. Etiologi
D. Prognosis
……………………………………………...……...11
……………………………………………………..11
BAB III USAHA BANTUAN…………………………………………………….12
A. Usaha bantuan yang pernahdilakukan……………………………………..12
B. Usaha bantuan yang direncanakan……………………………..….............12
C. Usaha bantuan yang terlaksana…………………………………………….12
2
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………………………..13
A. Analisis
………………………………………………………13
B. Pembahasan
………………………………………………………13
BAB V PENUTUP
……………………………………………………….15
A. Kesimpulan
………………………………………………………15
B. Saran
……………………………………………………….15
DAFTAR RUJUKAN………………………………………………………………16
3
DAFTAR LAMPIRAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identifikasi Kasus
1. Proses menemukan kasus
Mengamati kebiasaaan sehari-hari peserta didik. Dan peserta didik mengisi
studi habit.
2. Identitaspesertadidik
a.
Data pribadi
Nama
: Ivan Nur Rahmad Salam
Nama panggilan
: Ivan
Jeniskelamin
: Laki-laki
Tempat, TanggalLahir
: Mojokerto, 19 September 1998
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Jawa (Indonesia)
Kewarganegaraan
: Indonesia
Anakke-
: 1 (Satu)
Bahasa sehari-hari
: Bahasa Jawa dan Indonesia
Hobby
: main game dan membaca novel
Cita-cita
: polisi
Alamat
:
Ds. Pohjejer, Kec. Gondang,
Kab. Mojokerto
Sekolah
:
MAN SOOKO
5
b. Keadaanjasmani
Tinggi badan
: 165 cm
Beratbadan
: 55 cm
Warnakulit
: Sawo matang
Warnarambut
: Hitam
Bentukmuka
: Oval
c.Keadaankesehatan
Penglihatan
: Normal
Pendengaran
: Normal
Pembicaraan
: Normal
d. Keadaankeluarga
1). Ayah
Nama
:
M. Basori
Agama
:
Islam
Pekerjaan
:
Wiraswasta
Alamat
:
Ds. Pohjejer, Kec. Gondang,
Kab. Mojokerto
Pendidikan
:
SMA
2). Ibu
Nama
: Amidah Erliana
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
:
Ds. Pohjejer, Kec. Gondang,
Kab. Mojokerto
Pendidikan
: SMP
6
3). Keadaansosialekonomi
Rumah
: Tinggal bersama orang tua
Penghasilan orang tua
: 2.000.000
3. Gambarankeunikankasus
a. Penampilan fisik
Cara berbicara lumayan baik
Cara berjalan sangat baik seperti anak pada umumnya
Cara penglihatannya juga baik
b. Penampilan psikis
Tidak banyak bicara
Jika dinasehati mendengarkan tetapi tidak dilakukan
Kurangnya perhatian dari orang tua
B. Gejala
Jika saat pelajaran berlangsung, siswa itu melompati pagar belakang
sekolah
Salah memilih pergaulan
C. Alasan pemilihan kasus
Saya merasa kasus perlu ditangani karena jika dibiarkan peserta didik
berinisial “I” akan menganggu perkembangannya di sekolah, seperti sering
membolos, tidak pernah belajar dan kurangnya perhatian dari orang tua.
BAB II
7
PROSEDUR DAN METODE PENYELIDIKAN
A. Analisis
Analisis merupakan usaha untuk memperoleh dan mengumpulkan data
tentang peserta didik secara lengkap baik tentang diri dan lingkungannya.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk memperoleh pemahaman tentang diri peserta
didik dalam kehidupan mengenai penyelesaian tugas perkembangannya untuk
mencapai kompetensi optimum dalam perkembangan.
1. Study Habit
1) Saya belajar setiap hari kalau ada ulangan
2) Saya tidak mempunyai daftar waktu untuk belajar
3) Saya tidak biasa tidur siang
4) Saya tidak merencanakan bahan apa yang harus saya pelajari
5) Saya sendiri yang menentukan jurusan yang saya pilih atau saya
ambil
6) Orang tua/wali saya tidak memperhatikan penggunaan waktu
belajar saya dirumah
7) Saya belajar kalau mendapat teguran dari orang tua
8) Buku-buku pelajaran saya cukup lengkap
9) Catatan saya kurang lengkap
10) Saya tidak begitu berminat terhadap buku-buku pelajaran
11) Saya tidak pernah membaca buku-buku di perpustakaan
12) Tidak pernah bertanya kepada orang tua tentang pelajaran
13) Saya jaranag bertanya kepada teman tentang pelajaran
8
2. Observasi dan wawancara
a) Dengan orang tua siswa
Bedasarkan hasil wawancara dengan orang tua dapat keterangan
bahwa mereka senantiasa mencukupi kebutuhan anaknya. Anak
diberikan kebebasan untuk bergaul dengan siapa saja, memilih jalan
hidupnya sendiri, serta orang tuanuya sibuk dengan pekerjaan masingmasing. Sehingga komunikasi antara orang tua dengan anak tidak terjaga
dengan baik.
b) Wawancara dengan peserta didik
Bedasarkan waawancara dengan peserta didik ini dapat
disimpulkan bahwa peserta didik mengaku kalau dia tidak suka dirumah,
ia lebih sering bermain diluar rumah dengan teman-temannya. Dia juga
mengaku bahwa kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya masingmasing sehingga tidak ada waktu bersama.
c) Observasi pada peserta didik terhadap perilakunya
Bedasarkan observasi dapat disimpulkan bahwa perilaku yang
dilakukan peserta didik tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
Peserta didik juga terlihat sering malu terhadap kawan lawan jenis dan
kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran disekolah.
d) Observasi pada peserta didik terhadap asmara
Bedasarkan observasi dapat disimpulkan bahwa asmara itu tidak
terlalu penting baginya dikarenakan akan menghancurkan semangat
dalam masa sekolah, tetapi dia juga gemar membaca novel yang bernada
cinta.
9
B.
Sintesis
Sintesis adalah usaha merangkum dan menghubung-hubungkan data yang
telah terkumpul pada tahap analisis yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat
menunjukkan keseluruhan gambaran tentang diri peserta didik.
Dari data yang saya peroleh dengan cara studi habit, saya mendapatkan
hasil bahwa siswa yang berinisal “I” ini jarang belajar. Peserta didik ini belajar
hanya jika ada tugas yang diberikan oleh gurunya saja. Disaat ujian berlangsung
dia mendapat banyak contekan dari teman-temannya terutama teman lawan
jenisnya. Dia juga tidak mempunyai daftar waktu untuk belajar dikarenakan orang
tua tidak memperhatikan penggunaan waktu belajar dirumah secara intensif. Selain
itu peserta didik ini memiliki buku-buku pelajaran yang cukup lengkap hanya saja
dengan catatan yang kurang lengkap.
C.
Diagnosis
Pada tahap diagnosis ini, dimaksudkan sebagai suatu tahap yang ditempuh
untuk mencari, menemukan dan menentukan faktor-faktor penyebab timbulnya
masalah.
1.
Identifikasi Masalah
Dalam penyusunan studi kasus identifikasi siswi yang berkasus (Ivan)
merupakan tahap awal yang harus dilalui didalam proses penyusunan strudi
kasus. Pada saat ini saya mengamati kasus anak yang kurang perhatian dari
orang tua hingga akhirnya menjadi anak yang salah dalam pergaulan.
2. Menemukan Sumber Penyebab Masalah ( Etiologi)
a.
Faktor endogen atau intern
b.
Kurangnya waktu belajar
Kurangnya perhatian dari orang tua
Faktor eksogen atau ekstern
Salah memilih pergaulan
10
D. Prognosis
Prognosis merupakan upaya memprediksi kemungkinan-kemungkinan
yang terjadi berdasarkan data yang ada sekarang.
1. Kemungkinan yang akan terjadi jika peserta didik mendapatkan bantuan dalam
menyelesaikan masalahnya :
o Memberi arahan pada siswa untuk senantiasa berusaha bersosialisasi dan
terbuka dengan teman
o Menyuruh orang tua untuk datang ke sekolah
o Memberikan arahan untuk meningkatkan komunikasi kepada orang tuanya.
2. Kemungkinan yang akan terjadi jika peserta didik tidak segera dibantu maka :
o Peserta didik itu tidak akan bersosialisai dengan teman yang lainnya.
Padahal peserta didik itu belum mengerti jika temannya yang seperti itu
akan menghambat proses belajar mengajar dan juga proses pola berpikir
yang dewasa
o Jika orang tua tidak diberi arahan untuk lebih memperhatikan penggunaan
waktu belajar, maka peserta didik itu tidak akan mempunyai semangat
untuk belajar.
BAB III
USAHA BANTUAN (TREATMENT)
11
A. Usaha Bantuan yang Direncanakan
Memberi arahan pada siswa untuk senantiasa berusaha bersosialisasi dan
terbuka dengan teman. Hal ini dilakukan dengan cara mengikuti
kegiatan-kegiatan disekolah seperti mengikuti ekstra kulikuler pramuka,
OSIS, PMR, dan lain-lain
Menyuruh orang tua untuk datang ke sekolah. Hal ini dilakukan untuk
memberi pengertian kepada orang tua untuk lebih memperhatikan
penggunaan waktu belajar anaknya dirumah dan juga bersama-sama
untuk menentukan jurausan apaa yang harus dia ambil.
Memberikan arahan untuk meningkatkan komunikasi kepada orang
tuanya. Hal ini dilakukan dengan cara makan malam dengan orang tua,
menonton televisi bersama, berbincang-bincang serta bercanda bersama.
B. Usaha Bantuan yang Terlaksana
Bantuan yang saya lakukan pada peserta didik dan terlaksana yaitu mengajak
dia pergi keluar menonton bioskop. Dengan cara seperti itu, tanpa kita sadari peserta
didik ini bercerita tentang alasan dia membolos dan tidak pernah belajar. Pada
dasarnya peserta didik ini pintar di bidang teknologi. Dia menyukai teknologi
dikarenakan dia tertarik kepada guru itu.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
12
A. Analisis
Peserta didik dengan nama Ivan Nur Rahmad yang duduk di kelas 2
MAN SOOKO. Dia sebenarnya adalah anak pintar hanya saja dia memiliki
masalah dalam keluarga dan pergaulan yakni salah memilih teman dan juga
kurangnya perhatian dari orang tua. Sebenarnya dia memiliki cukup banyak
waktu luang tetapi tidak bisa di manfaatkan dengan baik. Selain itu ada beberapa
faktor yang membuat yang mempengaruhi anak menjadi seperti ini, yakni faktor
intern dan ekstern.
B. Pembahasan
Anak Sekolah Menengah Atas masuk ke dalam tahap periode operasional
formal (usia 11 tahun sampai dewasa). Tahap operasional formal adalah periode
terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak
dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa.
Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara
abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang
tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta,
bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam
dan putih, namun ada “gradasi abu-abu” di antaranya. Dilihat dari faktor
biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar
lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif,
penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial.
Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini,
sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan
tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit. Begitu juga dengan
13
hubungan keluarga. Hubungan orang tua dan anak akan berkembang dengan
baik apabila kedua pihak saling memupuk keterbukaan . berbicara dan
mendengarkan merupakan hal yang sangata penting. Perkembangan yang
dialami anak sama sekali bukan alasan untuk menghentikan kebiasaan-kebiasaan
dimasa kecilnya. Hal ini justru akan membantu orang tua dalam menjaga
terbukanya jalur komunikasi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
Masalah yang dihadapi peserta didik dalam kasus ini adalah salah pergaulan dan
kurangnya perhatian dari orang tua. Jika peserta didik dibiarkan begitu saja dan tidak di
tindak lanjuti, hal ini akan menghambat perkembangan pola berfikir.
B. Saran
Dalam menyelesaikan suatu masalah, haruslah difikrkan dan direncanakan
secara matang, langkah-langkah yang ditempuh harus dilakukan dengan sabar, tekun
dan berkesinambungan.
DAFTAR RUJUKAN
15
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya:2014)
http://contohmakalahdocx.blogspot.com/2015/02/contoh-makalah-studi-kasus.html?
m=1
16
ContohKasus:
Seorangsiswa SMPkelas II, laki-laki, menunjukkangejalaberbicaratidaksopan.
Siswaseringterdengarmengucapkan kata-kata kasar di dalammaupun di luarkelas.
Siswamemanggilteman-temannyadenganmenggunakannamapanggilan yang
dibuatsendiridenganmaknakasar.Siswa juga menggunakanbahasa informal kepada orang
yang lebihtua, sepertigurunya. Siswabahkanpernahmemakiseorang guru
saatkegiatanbelajarmengajar di dalamkelas.
Siswatersebuttinggalbersamakakekdanneneknya.
Keduaorangtuanyabekerjasebagaiburuh di luarnegeri.
Siswatersebutadalahanakpertamadariduabersaudara, adiknyamasih duduk di
tamankanak-kanak. Dalamkesehariannya, siswaseringmengikutisepupunya yang
bekerjasebagaipenebangkayu.Siswalebihsukabergauldengan para
penebangkayutersebutdibandingkandenganteman sebayanya.
17
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
TK/SD/SMP/SMA
Oleh:
DHIKA AYU WULANDARI
932204915
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
NOVEMBER 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi rahmad
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
tepat pada waktunya dengan judul “Laporan Studi Kasus Perkembangan Peserta Didik
pada usia SMA”. Saya sebagai penyusun makalah ini agar dapat memberikan informasi
tentang masalah yang terjadi pada peserta didik.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna oleh karena itu kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini
Akhir kata dari saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan
dalam makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala urusan kita. Amin
Kediri, 08 Desember 2016
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
……………………………………….
i
DAFTAR ISI
……………………………………….
ii
DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………….
iv
BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………………..1
A. IdentifikasiKasus
……………………………………………………5
1. Proses menemukankasus ……………………………………………6
2. Identitaskasus
……………………………………………………6
3. Gambarankeunikankasus …………………………………………….6
B. Gejala kasus
………………………………………………….…7
C. Alasan pemilihan kasus …………………………………………………..7
BAB II PROSEDUR DAN METODE PENYELIDIKAN…………………..…8
A. Analisis
…………………………………………….….……8
B. Sintesis
…………………………………………………….10
C. Diagnosis
………………………………………………….....11
1. Identifikasimasalah……………………………………………………11
2. Etiologi
D. Prognosis
……………………………………………...……...11
……………………………………………………..11
BAB III USAHA BANTUAN…………………………………………………….12
A. Usaha bantuan yang pernahdilakukan……………………………………..12
B. Usaha bantuan yang direncanakan……………………………..….............12
C. Usaha bantuan yang terlaksana…………………………………………….12
2
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………………………..13
A. Analisis
………………………………………………………13
B. Pembahasan
………………………………………………………13
BAB V PENUTUP
……………………………………………………….15
A. Kesimpulan
………………………………………………………15
B. Saran
……………………………………………………….15
DAFTAR RUJUKAN………………………………………………………………16
3
DAFTAR LAMPIRAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identifikasi Kasus
1. Proses menemukan kasus
Mengamati kebiasaaan sehari-hari peserta didik. Dan peserta didik mengisi
studi habit.
2. Identitaspesertadidik
a.
Data pribadi
Nama
: Ivan Nur Rahmad Salam
Nama panggilan
: Ivan
Jeniskelamin
: Laki-laki
Tempat, TanggalLahir
: Mojokerto, 19 September 1998
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Jawa (Indonesia)
Kewarganegaraan
: Indonesia
Anakke-
: 1 (Satu)
Bahasa sehari-hari
: Bahasa Jawa dan Indonesia
Hobby
: main game dan membaca novel
Cita-cita
: polisi
Alamat
:
Ds. Pohjejer, Kec. Gondang,
Kab. Mojokerto
Sekolah
:
MAN SOOKO
5
b. Keadaanjasmani
Tinggi badan
: 165 cm
Beratbadan
: 55 cm
Warnakulit
: Sawo matang
Warnarambut
: Hitam
Bentukmuka
: Oval
c.Keadaankesehatan
Penglihatan
: Normal
Pendengaran
: Normal
Pembicaraan
: Normal
d. Keadaankeluarga
1). Ayah
Nama
:
M. Basori
Agama
:
Islam
Pekerjaan
:
Wiraswasta
Alamat
:
Ds. Pohjejer, Kec. Gondang,
Kab. Mojokerto
Pendidikan
:
SMA
2). Ibu
Nama
: Amidah Erliana
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
:
Ds. Pohjejer, Kec. Gondang,
Kab. Mojokerto
Pendidikan
: SMP
6
3). Keadaansosialekonomi
Rumah
: Tinggal bersama orang tua
Penghasilan orang tua
: 2.000.000
3. Gambarankeunikankasus
a. Penampilan fisik
Cara berbicara lumayan baik
Cara berjalan sangat baik seperti anak pada umumnya
Cara penglihatannya juga baik
b. Penampilan psikis
Tidak banyak bicara
Jika dinasehati mendengarkan tetapi tidak dilakukan
Kurangnya perhatian dari orang tua
B. Gejala
Jika saat pelajaran berlangsung, siswa itu melompati pagar belakang
sekolah
Salah memilih pergaulan
C. Alasan pemilihan kasus
Saya merasa kasus perlu ditangani karena jika dibiarkan peserta didik
berinisial “I” akan menganggu perkembangannya di sekolah, seperti sering
membolos, tidak pernah belajar dan kurangnya perhatian dari orang tua.
BAB II
7
PROSEDUR DAN METODE PENYELIDIKAN
A. Analisis
Analisis merupakan usaha untuk memperoleh dan mengumpulkan data
tentang peserta didik secara lengkap baik tentang diri dan lingkungannya.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk memperoleh pemahaman tentang diri peserta
didik dalam kehidupan mengenai penyelesaian tugas perkembangannya untuk
mencapai kompetensi optimum dalam perkembangan.
1. Study Habit
1) Saya belajar setiap hari kalau ada ulangan
2) Saya tidak mempunyai daftar waktu untuk belajar
3) Saya tidak biasa tidur siang
4) Saya tidak merencanakan bahan apa yang harus saya pelajari
5) Saya sendiri yang menentukan jurusan yang saya pilih atau saya
ambil
6) Orang tua/wali saya tidak memperhatikan penggunaan waktu
belajar saya dirumah
7) Saya belajar kalau mendapat teguran dari orang tua
8) Buku-buku pelajaran saya cukup lengkap
9) Catatan saya kurang lengkap
10) Saya tidak begitu berminat terhadap buku-buku pelajaran
11) Saya tidak pernah membaca buku-buku di perpustakaan
12) Tidak pernah bertanya kepada orang tua tentang pelajaran
13) Saya jaranag bertanya kepada teman tentang pelajaran
8
2. Observasi dan wawancara
a) Dengan orang tua siswa
Bedasarkan hasil wawancara dengan orang tua dapat keterangan
bahwa mereka senantiasa mencukupi kebutuhan anaknya. Anak
diberikan kebebasan untuk bergaul dengan siapa saja, memilih jalan
hidupnya sendiri, serta orang tuanuya sibuk dengan pekerjaan masingmasing. Sehingga komunikasi antara orang tua dengan anak tidak terjaga
dengan baik.
b) Wawancara dengan peserta didik
Bedasarkan waawancara dengan peserta didik ini dapat
disimpulkan bahwa peserta didik mengaku kalau dia tidak suka dirumah,
ia lebih sering bermain diluar rumah dengan teman-temannya. Dia juga
mengaku bahwa kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya masingmasing sehingga tidak ada waktu bersama.
c) Observasi pada peserta didik terhadap perilakunya
Bedasarkan observasi dapat disimpulkan bahwa perilaku yang
dilakukan peserta didik tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
Peserta didik juga terlihat sering malu terhadap kawan lawan jenis dan
kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran disekolah.
d) Observasi pada peserta didik terhadap asmara
Bedasarkan observasi dapat disimpulkan bahwa asmara itu tidak
terlalu penting baginya dikarenakan akan menghancurkan semangat
dalam masa sekolah, tetapi dia juga gemar membaca novel yang bernada
cinta.
9
B.
Sintesis
Sintesis adalah usaha merangkum dan menghubung-hubungkan data yang
telah terkumpul pada tahap analisis yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat
menunjukkan keseluruhan gambaran tentang diri peserta didik.
Dari data yang saya peroleh dengan cara studi habit, saya mendapatkan
hasil bahwa siswa yang berinisal “I” ini jarang belajar. Peserta didik ini belajar
hanya jika ada tugas yang diberikan oleh gurunya saja. Disaat ujian berlangsung
dia mendapat banyak contekan dari teman-temannya terutama teman lawan
jenisnya. Dia juga tidak mempunyai daftar waktu untuk belajar dikarenakan orang
tua tidak memperhatikan penggunaan waktu belajar dirumah secara intensif. Selain
itu peserta didik ini memiliki buku-buku pelajaran yang cukup lengkap hanya saja
dengan catatan yang kurang lengkap.
C.
Diagnosis
Pada tahap diagnosis ini, dimaksudkan sebagai suatu tahap yang ditempuh
untuk mencari, menemukan dan menentukan faktor-faktor penyebab timbulnya
masalah.
1.
Identifikasi Masalah
Dalam penyusunan studi kasus identifikasi siswi yang berkasus (Ivan)
merupakan tahap awal yang harus dilalui didalam proses penyusunan strudi
kasus. Pada saat ini saya mengamati kasus anak yang kurang perhatian dari
orang tua hingga akhirnya menjadi anak yang salah dalam pergaulan.
2. Menemukan Sumber Penyebab Masalah ( Etiologi)
a.
Faktor endogen atau intern
b.
Kurangnya waktu belajar
Kurangnya perhatian dari orang tua
Faktor eksogen atau ekstern
Salah memilih pergaulan
10
D. Prognosis
Prognosis merupakan upaya memprediksi kemungkinan-kemungkinan
yang terjadi berdasarkan data yang ada sekarang.
1. Kemungkinan yang akan terjadi jika peserta didik mendapatkan bantuan dalam
menyelesaikan masalahnya :
o Memberi arahan pada siswa untuk senantiasa berusaha bersosialisasi dan
terbuka dengan teman
o Menyuruh orang tua untuk datang ke sekolah
o Memberikan arahan untuk meningkatkan komunikasi kepada orang tuanya.
2. Kemungkinan yang akan terjadi jika peserta didik tidak segera dibantu maka :
o Peserta didik itu tidak akan bersosialisai dengan teman yang lainnya.
Padahal peserta didik itu belum mengerti jika temannya yang seperti itu
akan menghambat proses belajar mengajar dan juga proses pola berpikir
yang dewasa
o Jika orang tua tidak diberi arahan untuk lebih memperhatikan penggunaan
waktu belajar, maka peserta didik itu tidak akan mempunyai semangat
untuk belajar.
BAB III
USAHA BANTUAN (TREATMENT)
11
A. Usaha Bantuan yang Direncanakan
Memberi arahan pada siswa untuk senantiasa berusaha bersosialisasi dan
terbuka dengan teman. Hal ini dilakukan dengan cara mengikuti
kegiatan-kegiatan disekolah seperti mengikuti ekstra kulikuler pramuka,
OSIS, PMR, dan lain-lain
Menyuruh orang tua untuk datang ke sekolah. Hal ini dilakukan untuk
memberi pengertian kepada orang tua untuk lebih memperhatikan
penggunaan waktu belajar anaknya dirumah dan juga bersama-sama
untuk menentukan jurausan apaa yang harus dia ambil.
Memberikan arahan untuk meningkatkan komunikasi kepada orang
tuanya. Hal ini dilakukan dengan cara makan malam dengan orang tua,
menonton televisi bersama, berbincang-bincang serta bercanda bersama.
B. Usaha Bantuan yang Terlaksana
Bantuan yang saya lakukan pada peserta didik dan terlaksana yaitu mengajak
dia pergi keluar menonton bioskop. Dengan cara seperti itu, tanpa kita sadari peserta
didik ini bercerita tentang alasan dia membolos dan tidak pernah belajar. Pada
dasarnya peserta didik ini pintar di bidang teknologi. Dia menyukai teknologi
dikarenakan dia tertarik kepada guru itu.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
12
A. Analisis
Peserta didik dengan nama Ivan Nur Rahmad yang duduk di kelas 2
MAN SOOKO. Dia sebenarnya adalah anak pintar hanya saja dia memiliki
masalah dalam keluarga dan pergaulan yakni salah memilih teman dan juga
kurangnya perhatian dari orang tua. Sebenarnya dia memiliki cukup banyak
waktu luang tetapi tidak bisa di manfaatkan dengan baik. Selain itu ada beberapa
faktor yang membuat yang mempengaruhi anak menjadi seperti ini, yakni faktor
intern dan ekstern.
B. Pembahasan
Anak Sekolah Menengah Atas masuk ke dalam tahap periode operasional
formal (usia 11 tahun sampai dewasa). Tahap operasional formal adalah periode
terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak
dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa.
Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara
abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang
tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta,
bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam
dan putih, namun ada “gradasi abu-abu” di antaranya. Dilihat dari faktor
biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar
lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif,
penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial.
Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini,
sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan
tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit. Begitu juga dengan
13
hubungan keluarga. Hubungan orang tua dan anak akan berkembang dengan
baik apabila kedua pihak saling memupuk keterbukaan . berbicara dan
mendengarkan merupakan hal yang sangata penting. Perkembangan yang
dialami anak sama sekali bukan alasan untuk menghentikan kebiasaan-kebiasaan
dimasa kecilnya. Hal ini justru akan membantu orang tua dalam menjaga
terbukanya jalur komunikasi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
Masalah yang dihadapi peserta didik dalam kasus ini adalah salah pergaulan dan
kurangnya perhatian dari orang tua. Jika peserta didik dibiarkan begitu saja dan tidak di
tindak lanjuti, hal ini akan menghambat perkembangan pola berfikir.
B. Saran
Dalam menyelesaikan suatu masalah, haruslah difikrkan dan direncanakan
secara matang, langkah-langkah yang ditempuh harus dilakukan dengan sabar, tekun
dan berkesinambungan.
DAFTAR RUJUKAN
15
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya:2014)
http://contohmakalahdocx.blogspot.com/2015/02/contoh-makalah-studi-kasus.html?
m=1
16
ContohKasus:
Seorangsiswa SMPkelas II, laki-laki, menunjukkangejalaberbicaratidaksopan.
Siswaseringterdengarmengucapkan kata-kata kasar di dalammaupun di luarkelas.
Siswamemanggilteman-temannyadenganmenggunakannamapanggilan yang
dibuatsendiridenganmaknakasar.Siswa juga menggunakanbahasa informal kepada orang
yang lebihtua, sepertigurunya. Siswabahkanpernahmemakiseorang guru
saatkegiatanbelajarmengajar di dalamkelas.
Siswatersebuttinggalbersamakakekdanneneknya.
Keduaorangtuanyabekerjasebagaiburuh di luarnegeri.
Siswatersebutadalahanakpertamadariduabersaudara, adiknyamasih duduk di
tamankanak-kanak. Dalamkesehariannya, siswaseringmengikutisepupunya yang
bekerjasebagaipenebangkayu.Siswalebihsukabergauldengan para
penebangkayutersebutdibandingkandenganteman sebayanya.
17