Rancang Bangun Sistem Informasi Spasial

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL PEMANFAATAN
RUANG WILAYAH (STUDI KASUS: KABUPATEN PURBALINGGA)
Abdul Harits Habibullah1, Bakri La Katjong2, Qurrotul Aini3
1,2,3

Prodi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah, Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Jakarta 15412
1
abd_harits_h@yahoo.co.id, 2 bakri_la_katjong@yahoo.com, 3 qurrotul.aini@uinjkt.ac.id

Abstrak
Pemanfaatan ruang Kabupaten Purbalingga adalah salah satu kegiatan penataan ruang wilayah yang saat ini
masih bersifat tekstual, belum mampu memberikan informasi secara spasial atau keruangan. Pembangunan
sistem informasi spasial pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Purbalingga berbasis web bertujuan untuk
memudahkan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) sebagai badan koordinasi yang bertanggung
jawab dalam penataan ruang termasuk kegiatan pemanfaatan ruang di Kabupaten Purbalingga dalam
memberikan informasi kepada masyarakat dan mengoptimalkan peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang.
Metode pembangunan sistem ini adalah berorientasi objek dengan model pengembangan Rapid Application
Development (RAD) yang meliputi tahap perencanaan syarat, proses desain dan penerapan, proses desain dalam
pembangunan sistem menggunakan bantuan tools UML. Sistem ini dibangun menggunakan ArcGis 9.3 untuk
pengolahan data spasialnya, ALOV Map versi 0.96 sebagai aplikasi WebGis yang berbasis Java, MySQL

sebagai basis data dan PHP sebagai bahasa pemrograman. Sistem informasi spasial yang dihasilkan mampu
memberikan informasi pemanfaatan ruang dan rencana ruang Kabupaten Purbalingga secara visual peta yang
interaktif dengan menyediakan beberapa layer dan tema peta, fasilitas pengaduan serta informasi berita tentang
penataan ruang bagi masyarakat.
Kata kunci : sistem informasi, spasial, pemanfaatan ruang, RAD, ALOV map

1.

Pendahuluan

Perubahan luas lahan di Kabupaten Purbalingga
berdasarkan penggunaan lahan dari tahun 2006
hingga 2010 cenderung mengalami perubahan dan
pengawasan perlu dilakukan agar sesuai dengan
fungsi lahan di Kabupaten Purbalingga (Gambar 1).

Gambar 1. Grafik Perubahan Penggunaan Lahan
Kabupaten Purbalingga [1]
Dari evaluasi pemanfaatan ruang yang dilakukan
oleh tim perencanaan tata ruang Kabupaten


Purbalingga tahun 2009, masih ditemukan
penyimpangan antara kesesuaian lahan dengan
pemanfaatan ruang seperti ditunjukkan Tabel 1.
Tabel 1. Evaluasi Penyempurnaan RT/RW Kab.
Purbalingga [2]

Hal
ini
disebabkan
karena
kurangnya
penyebarluasan informasi mengenai pemanfaatan
ruang di mana pemerintah daerah Kabupaten
Purbalingga belum memiliki sistem yang khusus
menangani informasi pemanfaatan ruang. Adapun
informasi pemanfaatan ruang yang ada masih
berbasis teks yang tertulis dalam surat PERDA
Kabupaten Purbalingga dan peta statis dalam bentuk
gambar yang masih terpusat di pemerintahan pusat

yang bisa didapatkan di website Dirjen Penataan
Ruang. Masyarakat dan pengguna mengalami
kesulitan untuk mendapatkan informasi pemanfaatan
ruang Kabupaten Purbalingga. Peneliti mengusulkan
sistem informasi spasial berbasis web yang dapat
digunakan dalam mengelola dan menyebarluaskan
informasi berbasis keruangan sehingga dapat diakses
dimanapun dan kapanpun dengan menggunakan.
Adapun metode pengembangan sistem yang
digunakan adalah metode berorientasi objek dengan
model pengembangan RAD (Rapid Application
Development).
2.

Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah
kumpulan perangkat komputer, perangkat lunak,
data geografis dan personil yang dirancang secara
efisien untuk meng-input, menyimpan, meng-update

(pemutakhiran data), memanipulasi, menganalisis
dan menampilkan semua bentuk informasi yang
bereferensi geografis secara terorganisir [3].
Mengacu pada [4], sistem informasi spasial adalah
sistem komputer yang dirancang untuk penyimpanan
dan manipulasi sejumlah besar informasi dengan
komponen spasial penting, merujuk pada beberapa
entitas atau entitas dengan struktur spasial yang
kompleks.
Sistem informasi spasial membagi keberadaan
data menjadi dua bagian yaitu data spasial
(keruangan) dan data non spasial (atribut). Menurut
[5], data spasial adalah data yang berhubungan
dengan ruang atau bersifat keruangan. Data spasial
mendeskripsikan sekumpulan entity baik yang
memiliki lokasi atau posisi yang tetap mampu yang
tidak tetap (memiliki kecenderungan untuk
bertambah, bergerak, atau berkembang). Data
spasial dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu raster
dan vektor. Sedangkan data non spasial adalah jenis

data yang merepresentasikan aspek-aspek deskripstif
dari fenomena-fenomena yang dimodelkan. Aspek
deskriptif ini mencakup items atau properties dari
fenomena yang bersangkutan hingga dimensi waktu
[5].
3.

Penelitian Sejenis

Menurut
Poniman,
Nurwadjedi,
dan
Suwahyuono (2006) menyatakan bahwa betapa
pentingnya menyediakan informasi spasial lahan
basah sebagai langkah awal memberikan keleluasaan

masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat di
sekitarnya. Dengan ketersediaan informasi spasial
lahan basah dapat meningkatkan pemahaman

masyarakat tentang karakteristik biofisik yang dapat
menimbulkan kerusakan dan dampak negatifnya. Di
mana biofisik dapat difungsikan sebagai salah satu
input data utama dalam kajian pemanfaatan lahan
basah secara lestari melalui pendekatan terpadu
dengan menggunakan teknologi SIG
dan
penginderaan jauh.
Mengacu pada penelitian [7]
bahwa
pemanfaatan model wilayah alam berbasis spasial
(SIG) relatif mewakili kondisi di lapangan sehingga
memungkinkan dalam pengambilan keputusan
mapupun perencanaan bagi stakeholder, di mana
implementasi model spasial ini memerlukan
beberapa komponen penting, yaitu prosedur tata
kelola yang dilakukan atau akan dilakukan oleh
stakeholder. Pemodelan merupakan formulasi
matematis untuk menyederhanakan berbagai proses
yang terjadi pada objek utama, basis data baik

spasial maupun non-spasial serta antar muka sistem
sebagai media interaksi antara sistem yang telah
dibangun dengan pengguna.
4.

Metode Penelitian

Peneliti menspesifikasikan bahan dan peralatan
yang mendukung tahapan penelitian, terdiri atas
peta, perangkat keras dan perangkat lunak. Bahan
berupa peta yang digunakan sebagai berikut:
- Peta batas administrasi wilayah Kabupaten
Purbalingga (Shapefile).
- Peta struktur ruang wilayah Kabupaten
Purbalingga (Shapefile).
- Peta pola ruang wilayah Kabupaten
Purbalingga (Shapefile).
Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah
sistem operasi Windows 7, aplikasi server local
menggunakan

XAMPP,
aplikasi
Database
menggunakan
MySQL,
aplikasi
pembuatan,
pengolahan dan pencatatan laporan penelitian
menggunakan Microsoft Office 2007, aplikasi
pengolahan data SIG menggunakan ArcGIS 9.3,
Alov sebagai converter peta, aplikasi desain dan
animasi web menggunakan Adobe Dreamweaver 8
dan aplikasi pengolah grafis menggunakan Adobe
Photoshop. Sedangkan perangkat keras yang
digunakan adalah laptop Lenovo G4000, monitor 14
inch, processor Intel dual core, harddisk 120 GB,
RAM 1 GB, Printer, Mouse.
Metode pengembangan sistem yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode berorientasi
objek dengan model pengembangan RAD (Rapid

Application Development) yang memiliki tahapan:
[8]
1. Perencanaan syarat (requirements planning)
2. Desain proses (workshop design)
3. Penerapan (implementation)

Gambar 2. Metode Penelitian SIS Pemanfaatan Ruang Wilayah

Metode penelitian yang digunakan
penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.
5.

pada

Pembahasan

Pembahasan meliputi tiga tahapan metode
RAD yang telah dijelaskan.
5.1 Perencanaan Syarat
Pada tahap ini peneliti menganalisis proses

bisnis pada sistem yang berjalan yang berguna untuk
mengetahui bagaimana proses penataan ruang
khususnya pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten
Purbalingga dan penyajian informasi pemanfaatan
ruang wilayah Kabupaten Purbalingga guna
mengetahui pelaku, fungsi dan objek yang ada
dalam sistem. Kemudian peneliti mengidentifikasi
masalah dari analisis proses bisnis yang telah
dilakukan. Pada sistem yang berjalan, kebutuhan
informasi pemanfaatan ruang wialyah Kabupaten
Purbalingga untuk masyarakat belum dapat disajikan
secara spasial dan belum dapat memberikan
pelayanan pengaduan atau masukan mengenai
pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Purbalingga.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, peneliti
mengusulkan untuk membangun sistem informasi
spasial pemanfaatan ruang berbasis web yang
memudahkan masyarakat untuk mendapatkan dan
membaca informasi pemanfaatan ruang wilayah
Kabupaten Purbalingga dan aplikasi tersebut dapat

menjadi media komunikasi antara masyarakat
dengan pemerintah daerah Kabupaten Purbalingga
dalam pemanfaatan ruang Kabupaten Purbalingga.
Aplikasi yang dibangun ini memiliki interface yang
menarik dan User friendly.
5.2

Gambar 3. Use case Diagram SIS Pemanfaatan
Ruang Wilayah

Gambar 4. Sequence Diagram View Halaman Utama
(Publik, Member, Admin)

Desain Proses

Desain sistem yang dilakukan menggunakan
tools UML yang digambarkan oleh beberapa
diagram, yaitu use case diagram, 19 activity
diagram, 19 sequence diagram, class diagram,
desain database, dan desain interface.

Gambar 2. Activity Diagram View Halaman Utama
(Publik, Member dan Admin)

Gambar 5. Class Diagram SIS Pemanfaatan Ruang
Wilayah

Gambar 6. Desain Struktur Menu SIS Pemanfaatan
Ruang Wilayah

Gambar 7. Desain Interface Publik
5.3 Penerapan
Tahap ini disebut juga tahap implementasi,
sistem yang telah dianalisis dan didesain telah direview kemudian dilakukan revisi hingga sesuai.
Proses selanjutnya adalah penulisan script
(pengkodean) dan pengujian sistem. Pengkodean
dilakukan
dengan
menggunakan
bahasa
pemrograman PHP, sedangkan database nya
menggunakan MySQL. Pengujian sistem dengan
menggunakan metode blackbox testing. Cara
pengujian dilakukan dengan menjalankan sistem
informasi spasial pemanfaatan ruang Kabupaten
Purbalingga dan melakukan input data serta me1ihat
output-nya apakah sesuai dengan proses bisnis yang
diharapkan.
6.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan
pembahasan
yang
telah
dijabarkan, maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini menghasilkan sebuah sistem informasi
spasial pemanfaatan ruang Kabupaten Purbalingga
berbasis webgis data tahun 2009 dan tata ruang
wilayah Kabupaten Purbalingga tahun 2011-2031.
Dalam merancang sistem informasi spasial
pemanfaatan ruang ini, menggunakan tool UML
yang mencakup use case diagram, activity diagram,
class diagram dan sequence diagram, serta dalam
pembangunan website menggunakan tools berupa

adobe dreamweaver 8 sebagai text editor, ArcGIS
9.3 sebagai pengolahan peta, ALOV map V0.57
sebagai webgis, PHP sebagai interface berbasis web
dan MySQL sebagai database sistem. Sistem
informasi spasial pemanfaatan ruang yang telah
dirancang ini menyajikan informasi pemanfaatan
ruang dan informasi rencana ruang (tata ruang)
Kabupaten Purbalingga berbasis spasial melalui peta
interaktif dan menyediakan fasilitas bagi masyarakat
untuk berperan aktif melalui pertanyaan dan
pengaduan melalui kolom pengaduan.
Adapun saran untuk pengembangan penelitian
lebih lanjut adalah sebagai berikut:
1. Membuat aplikasi web sistem informasi spasial
pemanfaatan ruang Kabupaten Purbalingga
dalam bentuk Wireless Application Protocol
(WAP), sehingga masyarakat dapat melihat dan
bertukar
informasi
pemanfaatan
ruang
menggunakan ponsel genggam yang didukung
oleh jaringan internet seperti GPRS, 3G, 3.5G
dan seterusnya serta menambahkan fitur
aplikasi SMS gateway pada web sistem
informasi pemanfaatan Kabupaten Purbalingga
ini, agar lebih memudahkan masyrakat dalam
mengetahui informasi pemanfaatan ruang dan
rencana ruang di Kabupaten Purbalingga.
2. Memaksimalkan keamanan web dengan
mendapatkan sertifikat standarisasi keamanan
internet HyperText Transfer Protocol Secure
(HTTPS) dengan beberapa vendor yang
menyediakan.

Daftar Pustaka:
[1] BPS (Badan Pusat Statistik) Jateng, 2010,
Perubahan Penggunaan Lahan Kabupaten
Purbalingga 2006-2010.
Ludeman, L. C., 1987, Fundamental of Digital
Signal Processing, Singapore, John Wiley &
Sons, Inc.
[2] Bappeda Kab. Purbalingga, 2009, Evaluasi
Penyempurnaan RT/RW Kab. Purbalingga.
[Online].
Tersedia:
http://www.bappeda.purbalinggakab.go.id/profilbappeda/tugas-pokok-dan-fungsi. [20 November
2011]
[3] ESRI, 1996, ArcView GIS: The Geographic
Information System for Everyone. Environmental
System Research Institute.
[4] Gotts NM, 1996, An Axiomatic Approach to
Topology For Spatial Information System,
Department of Computer Science University of
Wales: Aberystwyth.
[5] Slamet dan Aziz, 2007, Sistem Informasi
Geografi Berbasis Desktop dan Web,
Yogyakarta, Gava media.
[6] Poniman, A., Nurwadjedi dan Suwahyuono,
2006, Penyediaan Informasi Spasial Lahan
Basah
untuk
Mendukung
Pembangunan

Nasional, Forum Geografi, Vol. 20, No. 2, pp.
120-1134.
[7] Jumadi dan Priyono, 2010, Pemodelan Spatial
Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)
Berbasis Web untuk Pengelolaan Wilayah yang
Terintegrasi dengan Kebijakan Pemerintah,
Prosiding Seminar Nasional Penginderaan Jauh

dan Sistem Informasi Geografis I.
[8] Kendall & Kendall, 2008, System Analysis and
Design seventh edition, New Jersey, Pearson
International Edition.