Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Student Teams Achievement Division (STAD) pada Siswa Kelas 4 SDN Gendongan 01 Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Dalam penelitian jenis ini penelitian yang digunakan adalah penelitian
tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang digunakan
sebagai upaya untuk memperbaiaki proses pembelajaran demi tercapainya tujuan
pendidikan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester I tahun
pelajaran 2016/2017 mulai dari bulan September sampai November di SDN
Gendongan 01 Salatiga yang terletak di jalan Margorejo 502 Kecamatan Tingkir.
Yang teletak dekat dengan rumah Dinas Salatiga. Subjek yang di teliti kelas IV
SDN Gendongan 01 yang berjumlah 36 siswa terdiri dari 18 sisa laki-laki dan 18
siswa perempuan.
3.1.1 Penelitian dilaksanakan di SDN Gendongan 01 Salatiga.
Penelitian ini dilakukan pada semester 1 tahun pelajran 2016/2017 pada siswa
kelas IV . Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
PTK adalah Penelitian Tindakan Kelas yang berkembang pesat dikalangan
pendidik karena merupakan penelitian yang menghasilkan dampak langsung
dalam bentuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan profesionalitas guru
dalam proses pendidikan dan pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilakukan
dengn tahapan tertentu yaitu:
1. Ijin penelitian, meminta ijin kepada Kepala Sekolah dan guru kelas IV

SDN Gendongan 01 Salatiga untuk melaksanakan penelitian di kelas
tersebut.
2. Melakukan observasi untuk mengetahui proses belajar mengajar di kelas
IV, untuk menemukan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
3. Mengidentifikasi masalah rendahnya hasil belajar peserta didik pada
pembelajaran IPA.

32

33

4. Menyusun rencana penelitian dengan menggunakan model pembelajaran
Student Teams Achievemen Division (STAD) untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
3.1.2 Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
Gendongan 01 Salatiga dengan jumlah 36 orang siswa, Laki-laki sebanyak 19
siswa dan perempuan sebanyak 16 siswa. Karakteristik siswa-siswi sangat
beragam ada yang kritis, dan ada yang sedikit lamban dalam menerima pelajaran.
Jam efektif sekolah diawali dengan kegiatan pembiasan yang dimulai pada pukul

07.00. Kegiatan Belajar Mengajar dimulai pada pukul 07.15 sampai pukul 12.10,
kecuali pada hari jum’at dan hari sabtu pembelajaran berakhir jam 11.00.
3.2 Variabel dan Definisi Operasional
3.2.1

Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang diteliti pengaruhnya atau variabel yang
diduga memberikan suatu pengaruh. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
bebas adalah model pembelajaran STAD.
Model pembelajaran STAD adalah salah satu tipe dari model pembelajaran
kooperatif dengan menggunakan kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap
kelompok 4-5 siswa secara heterogen. Dalam penggunaan model pembelajaran
STAD harus didasarkan pada sintak dalam pembelajaran, yang pertama
penyampaian tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada mata pelajaran tersebut
dan memotivasi siswa, menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan
mendemonstrasikan lewat bahan atau materi, mengorganisasikan siswa dalam
kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar mengerjakan tugas,
mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan, masing-masing
kelompok mempresentasikan hasilnya yang terakhir pemberian penghargaan

untuk menghargai hasil belajar siswa.

34

3.2.2

Variabel Terikat

Variabel terikat (Sugiono, 2011: 39) adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah hasil belajar.
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana
Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono
(2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri
dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk kelas 4 SDN
Gendongan 01 Salatiga. Ada 2 siklus pada penelitian ini. Siklus I, 2 kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dan siklus II, 2 kali pertemuan
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, dengan menggunakan model
pembelajaran STAD. Dengan menggunakan model spiral (model Kemmis, S
dan Mc Taggart, R) yaitu dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan dan
observasi dan diakhiri dengan refleksi.
3.3.1

Siklus I

a. Perencanaan Tindakan
1.

Mengidentifikasi masalah yang ada dengan berbagai pihak untuk
mencari pemecahan masalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

2.

Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I sesuai dengan

model STAD yang digunkan dalam penelitian tindakan kelas yang
dilakukan dalam mata pelajaran IPA.

3.

Menyiapkan
pembelajaran.

alat

peraga

yang

diperlukan

saat

pelaksanaan


35

4.

Penyusunan lembar instrumen observasi yang digunakan peneliti
sebagai acuan dalam mengamati pencapain dalam mengajar maupun
dalam kegiatan pembelajaran dengan model STAD.

5.

Penyusunan instrumen penilaian sebagai acauan untuk menilai hasil
belajara yang dilakukan oleh siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang
telah dibuat. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama
pembelajaran, siswa dibimbing untuk belajar IPA dengan model
pembelajaran STAD. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembealajaran
sebagai berikut:
I. Pertemuan Pertama

1. Kegiatan awal (10 menit)
a) Pra pembelajaran
1) Guru memberi salam.
2) Guru mengajak siswa berdoa.
3) Guru mengecek kehadiran siswa.
4) Guru mengecek tempat duduk siswa sudah rapi dan
nyaman.
b) Apersepsi
1) Guru

melakukan

apersepsi

yang berkaiatan

dengan

pembelajaran.
c) Motivasi

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti ( 55 menit)
a) Eksplorasi
1) Guru menyajikan video pembelajaran sesuai dengan materi
2) Guru bertanya jawab mengenai tanyangan video
b) Elaborasi
1) Guru menjelaskan materi secara jelas kepada siswa.
2) Guru memberi kesempatan siswa mencatat materi.

36

3) Guru

menunjuk

beberapa

siswa

untuk


diberikan

pertanyaann
c) Konfirmasi
1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi dengan cara
yang baik untuk memecahkan masalah.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a) Guru menyampaikan pembelajaran pada

pertemuan

selanjutnya.
b) Guru mengakhiri pembelajaran.
II. Pertemuan kedua
1. Kegiatan Awal (5 menit)
a) Pra Pembelajaran
1) Guru memberi salam.
2) Guru mengajak siswa berdoa.
3) Guru mengecek kehadiran siswa.

4) Guru mengondisikan kelas.
b) Apersepsi
1) Guru melakukan apersepsi yang berkaiatan dengan
pembelajaran.
c) Motivasi
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (60 menit )
a) Eksplorasi
1) Guru menggali ingatan siswa mengenai pelajaran IPA
sebelumnya.
2) Guru bertanya jawab mengenai jenis akar dan manfaat akar.
b) Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok, tiap kelompok
terdiri 4 siswa.
2) Guru menyiapkan potongan kertas warna - warni dan
meminta siswa untuk mengambil kertas tersebut.

37

3) Guru meminta agar siswa mengambil satu persatu potongan

kertas secara bergantian.
4) Guru meminta agar siswa yang mendapat kertas dengan
warna yang sama untuk bergabung menjadi kelompok.
5) Guru membagikan LKS. Guru membimbing dalam
mengerjakan LKS.
6) Guru meminta perwakilan kelompok untuk membacakan
hasilnya.
7) Guru meminta hasilnya dikumpulkan.
8) Guru mengarahkan siswa untuk duduk ke tempat duduk
semula.
c) Konfirmasi
1) Guru bertanya jawab hal-hal yang belum di ketahui siswa.
2) Guru membagikan Soal Evaluasi.
3) Guru meminta siswa mengumpulkan jawaban.
4) Guru mengumumkan kelompok yang skornya tinggi. Guru
memberikan penghargan kepada kelompok.
3. Kegiatan Penutup (5 menit )
a) Guru dan siswa menarik kesimpulan pembelajaran pada hari
itu.
b) Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.

c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan sewaktu kegiatan pembelajaran berlangsung.
Adapun yang menjadi objek pengamatan adalah siswa kelas IV, observasi
dilakukan saat pembelajaran berlangsung untuk mengetahui kendalakendala yang dilaksanakan pada saat mengimplementasikan pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas ini guru IPA sebagai observer sebagai
pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan
sebagai panduan dalam mengamati kegiatan pembelajaran yang sedang

38

berlangsung. Peneliti berperan sebagai guru. Selanjutnya hasil dari
pengamaytan akan dianalisis untuk dilakukan tindak lanjut.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil analisis data pada tahap ini tehadap pelaksanaan
kegiatan pembelajaran selesai selanjutnya dilakukan refleksi diri. Pada
tahap ini peneliti akan mengetahui kendala, kekurangan maupun
kelemahan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I. Selanjutnya peneliti
mengambil tindakan berdasarkan permasalahan pada siklus I akan
dijadikan sebagai masukan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus
selanjutnya.

3.3.2

Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
1. Mengidentifikasi masalah yang ada dengan berbagai pihak
untuk mencari pemecahan masalah berdasarkan hasil refleksi
dari siklus I untuk memecahkan masalah agar mendapatkan
hasil yang memuaskan.
2. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II untuk
perbaiakn pada siklus I dengan model Student Teams
Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran IPA.
3. Menyiapkan alat peraga yang diperlukan saat pelaksanaan
pembelajaran.
4. Penyusunan lembar instrumen observasi yang digunakan
peneliti sebagai acuan dalam mengamati pencapain dalam
mengajar maupun dalam kegiatan pembelajaran dengan model
STAD.
5. Penyusunan instrumen penilaian sebagai acauan untuk menilai
hasil belajar yang dilakukan oleh siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran sebagai
berikut:

39

I. Pertemuan pertama
1. Kegiata awal (10 menit )
a) Pra pembelajaran
1) Guru memberi salam.
2) Guru mengajak siswa berdoa.
3) Guru mengecek kehadiran siswa.
4) Guru mengecek tempat duduk siswa sudah rapi dan
nyaman.
b) Apersepsi
1) Guru melakukan apersepsi yang berkaiatan dengan
pembelajaran.
c) Motivasi
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti (55 menit)
a) Eksplorasi
1) Guru menyajikan gambar struktur, jenis dan bentuk
daun.
2) Guru bertanya jawab mengenai materi.
b) Elaborasi
1) Guru menjelaskan struktur, jenis dan bentuk daun.
2) Guru memberi kesempatan siswa untuk mencatat
materi.
3) Guru meminta siswa mengamati gambar daun dan
menggambarnya
4) Guru meminta siswa untuk melengkapi struktur
gambar daun
c) Konfirmasi
1) Guru bertanya jawab hal-hal yang belum dipahami
siswa.
3. Kegiatan Penutup (5 menit )
a) Guru mengakhiri pembelajaran dan memberikan salam

40

II. Pertemuan kedua
1. Kegiatan awal
a) Pra pembelajaran
1) Guru memberi salam.
2) Guru mengajak siswa berdoa.
3) Guru mengecek kehadiran siswa.
4) Guru mengondisikan kelas.
b) Apersepsi
1) Guru melakukan apersepsi yang berkaiatan dengan
pembelajaran.
c) Motivasi
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
1) Guru menggali ingatan siswa mengenai pelajaran
IPA sebelumnya.
2) Guru bertanya jawab mengenai macam daun dan
kegunaan daun.
b) Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok, tiap
kelompok terdiri 4 siswa.
2) Guru meminta siswa untuk berhitung secara
bergiliran dari 1-9.
3) Guru meminta agar siswa yang menyebut angka
yang sama untuk bergabung menjadi kelompok.
4) Guru membagikan LKS. Guru membimbing dalam
mengerjakan LKS.
5) Guru

meminta

perwakilan

kelompok

membacakan hasilnya.
6) Guru meminta hasilnya dikumpulkan.

untuk

41

7) Guru mengarahkan siswa untuk duduk ke tempat
duduk semula.
c) Konfirmasi
1) Guru bertanya jawab hal-hal yang belum di ketahui
siswa.
2) Guru membagikan Soal Evaluasi.
3) Guru meminta siswa mengumpulkan jawaban.
4) Guru mengumumkan kelompok yang skornya
tinggi. Guru memberikan penghargan kepada
kelompok.
3. Kegiatan Penutup
1) Guru dan siswa menarik kesimpulan pembelajaran
pada hari itu.
2) Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan
salam.
c. Observasi
Kegiatan
pembelajaran

observasi
berlangsung.

dilakukan
Adapun

sewaktu
yang

kegiatan

menjadi

objek

pengamatan adalah siswa kelas IV, observasi dilakukan saat
pembelajaran berlangsung untuk mengetahui kendala-kendala
yang dilaksanakan pada saat mengimplementasikan pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas ini guru IPA sebagai observer sebagai
pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disediakan

sebagai

panduan

dalam

mengamati

kegiatan

pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti berperan sebagai
guru. Selanjutnya hasil dari pengamatan akan dianalisis untuk
dilakukan tindak lanjut.
d. Refleksi
Berdasarkan analisa terhadap pelaksanaan tindakan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I untuk dijadikan bahan
refleksi. Selanjutnya berdasarkan hasil observasi dan tes pada siklus II ini

42

sudah mencapai indikator penelitian yang ditentukan. Indikator dikatakan
brrhasil jika 70 % dari jumlah siswa mencapai ketuntasan belajar (KKM ≥
67). Apabila penelitian ini belum mencapai indikator, maka perlu adanya

tindakan lanjut untuk melakukan penelitian pada siklus berikutnya.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah teknik wawancara, teknik tes dan
teknik observasi. Teknik wawancara digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data tetang keadaan siswa dan lingkungan sekolah.
Teknik tes digunakan untuk mendapatkan data berupa hasil belajar
siswa pada marta pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Teknik observasi
digunakan pneliti untuk mengambil data tentang pelaksanaan
penelitian tindakan pembelajaran dengan menggunkan model Student
Teams Achievement Division (STAD).
Wawancara adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh
seseorang kepada narasumber untuk mendapatkan informasi. Dalam
penelitian ini wawancara dilakukan utuk mengetahui karakter siswa
dan lingkungan sekolah.
Tes dialakukan untuk mengetahui kemapuan siswa selama proses
belajar, sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan dalam
memperbaiaki pembelajaran. Tes digunakan untuk menigkatkan hasil
belajar siswa. Teknik yang digunakan digunakan peneliti dalam
penelitian ini adalah postest kegiatan yang dilakukan setelah akhir
kegiatan pembelajaran dengan bentuk tes pilihan ganda.
Observasi atau pengamatan meliputi pemusatan perhatian terhadap
suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2006:
156) dalam penelitian ini menggunakan dua instrumen lembar
observasi yang terdiri dari lembar observasi kegiatan guru dan lembar
observasi kegiatan siswa. Lembar observasi ini digunkan untuk

43

mengamati aktivitas yang dilakukan selama proses pembelajarn
berlangsung yaitu berupa kativitas guru dan siswa.
3.4.2

Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan pada penelitian tindakan kelas ini
adalah lembar soal Posstest pada siklus I dan siklus II. Standar
Kompetensi dari jumlah soal tes yang kan digunakan adalah
menggunakan struktur dan fungsi tanaman. Sedangakn Kompetensi
Dasar yang dipilih pada iklus I adalah struktur dan fungsi akar,
berikutnya Kompetensi Dasar ysng dipilih pada siklus II adalah
struktur dan fungsi daun. Kisi-kisi soal dibuat berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang telah disebutkan diatas dengan
kisi-kisi sebagai berikut.
Tabel 3.1

Standar
Kompetensi
1. Memahami

Kisi-kisi Instrumen Soal Pretes Siklus I
Kompetensi
Indikator
Dasar
2.1

Menjelaskan

Butir Soal

2.1.1 Menyebutkan jenis 15, 17, 20

hubungan

hubungan

akar serabut

dan

antara struktur

antara

akar tunggang

bagian

struktur akar

tumbuhan

tumbuhan

akar khusus : akar 18

dengan

dengan

gantung,

fungsinya

fungsinya

tunjang, akar napas

2.1.2 Menjelaskan akar- 3,11,12,14,

akar

dan akar pelekat
2.1.3

Menyebutkan 1, 4, 5,7,

kegunaan akar
2.1.4

9,10,13

Mengelompokkan 2, 6,8, 19

tumbuhan

berakar

tunggang dan serabut

44

Tabel 3.2
Standar
Kompetensi
2. Memahami
hubungan
antara struktur
bagian
tumbuhan
dengan
fungsinya

Kisi-kisi Instrumen Soal Posstes Siklus I
Kompetensi
Indikator
Dasar
2.1 Menjelaskan 2.1.1 Menyebutkan jenis
hubungan
akar serabut dan
antara
akar tunggang
struktur akar 2.1.2 Menjelaskan akartumbuhan
akar khusus : akar
dengan
gantung,
akar
fungsinya
tunjang,
akar

Butir
Soal
1, 3, 4, 8,
10, 18
2, 5,6,
9,11,15,
16, 19, 20

napas dan akar
pelekat
2.1.3
Menyebutkan 7, 14,
kegunaan akar
2.1.4 Mengelompokkan 12, 13, 17
tumbuhan
berakar
tunggang dan serabut

Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Pretes Siklus II
Standar Kompetensi
1. Memahami
hubungan
antara struktur
bagian
tumbuhan
dengan
fungsinya

Kompetensi
Dasar
2.3
Menjelask
an
hubungan
antara
struktur
daun
tumbuhan
dengan
fungsinya

Indikator

Butir Soal

2.3.1 Menyebutkan 11,16,17,19
bentuk tulang daun.
2.3.2 Menjelaskan 9,10,14,20
tulang
daun
menyirip,
melengkung,
menjari, sejajar
2.3.3 Menyebutkan 2, 4,5,12,18
kegunaan daun
2.3.4
1,3,6,7,8,13,15
Mengambarkan
berbagai jenis daun
pada kertas gambar

45

Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Posstest Siklus II
Standar Kompetensi
2. Memahami
hubungan
antara struktur
bagian
tumbuhan
dengan
fungsinya

Kompetensi
Dasar
2.3 Menjelaskan
hubungan
antara
struktur
daun
tumbuhan
dengan
fungsinya

Butir
Soal
2.3.1
Menyebutkan 6, 10,
11, 12,
bentuk tulang daun.
17
2.3.2
Menjelaskan 3, 4, 7,
tulang daun menyirip, 15
melengkung, menjari,
sejajar
2.3.3
Menyebutkan 2, 8, 14,
kegunaan daun
16, 20
2.3.4 Mengambarkan 1, 9, 5,
berbagai jenis daun 13, 18,
pada kertas gambar
19
Indikator

Instrumen soal Posttest diatas terdapat butir soal, butir soal digunakan
untuk menunjukkan indikator pembealajaran yang berada pada instrmen posttest
tersebut. Instrumen yang telah dipaparkan diatas sebelum digunakan untuk
penelitian perlu adanya uji coba terlebih dahulu untuk menjamin bahwa instrumen
tersebut layak untuk digunakan. Berikut adalah Instrumen obserfasi aktifitas guru
akan dipaparkan pada tabel berikut:
Tabel 3.5

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktifitas Guru
dalam Penerapan Model Pembelajaran STAD
Siklus 1 Pertemuan 1

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

ASPEK YANG DIAMATI
Guru memberikan Pretes
Guru menyajikan video mengenai struktur akar tumbuhan
dan fungsinya
Guru bertanya jawab mengenai tayangan video
Guru menjelaskan pengertian akar, jenis akar, fungsi akar
Guru memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Guru menunjuk siswa dan memberi pertanyaan.
Guru bertanya jawab kepada siswa materi yang belum jelas

NO.ITEM
1
2
3
4
5
6
7

46

Tabel 3.6

Kisi- kisi Lembar Observasi Aktifitas Guru
dalam Penerapan Model Pembelajaran STAD
Siklus 1 Pertemuan 2

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

ASPEK YANG DIAMATI
Guru menggali ingatan siswa mengenai pelajaran IPA
sebelumnya.
Guru bertanya jawab mengenai jenis akar dan manfaat
akar.
Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok, tiap kelompok
terdiri 4 siswa.
Guru menyiapkan potongan kertas warna - warni dan
meminta siswa untuk mengambil kertas tersebut.
Guru meminta agar siswa mengambil satu persatu
potongan kertas secara bergantian.0
Guru meminta agar siswa yang mendapat kertas dengan
warna yang sama untuk bergabung menjadi kelompok.
Guru membagikan LKS. Guru membimbing dalam
mengerjakan LKS.
Guru meminta perwakilan kelompok untuk membacakan
hasilnya.
Guru meminta hasilnya dikumpulkan.
Guru mengarahkan siswa untuk duduk ke tempat duduk
semula.
Guru bertanya jawab hal-hal yang belum di ketahui
siswa.
Guru membagikan Soal Evaluasi.
Guru meminta siswa mengumpulkan jawaban.
Guru mengumumkan kelompok yang skornya tinggi.
Guru memberikan penghargan kepada kelompok.

NO ITEM
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

47

Tabel 3.7

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktifitas Guru
dalam Penerapan Model Pembelajaran STAD
Siklus 2 Pertemuan 1

No
ASPEK YANG DIAMATI
1. Guru memberikan soal pretes
2. Guru menyajikan gambar struktur, jenis dan bentuk daun
3. Guru bertanya jawab mengenai materi.

NO ITEM
1
2
3

4. Guru menjelaskan struktur, jenis dan bentuk daun

4

5. Guru memberi kesempatan siswa untuk mencatat.

5

6. Guru meminta siswa
mengamati gambar daun dan
menggambarnya
7. Guru meminta siswa untuk melengkapi struktur gambar
daun
8. Guru bertanya jawab hal-hal yang belum dipahami siswa.

6
7
8

Tabel 3.8
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktifitas Guru
dalam Penerapan Model Pembelajaran STAD
Siklus 2 Pertemuan 2

No
1.
2.
3.
4.
5.
5.
6.
7.
9.
10.
11.
12.
14.

ASPEK YANG DIAMATI
Guru menggali ingatan siswa mengenai pelajaran IPA
sebelumnya.
Guru bertanya jawab mengenai macam daun dan kegunaan
daun.
Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok, tiap kelompok
terdiri 4 siswa.
Guru meminta siswa untuk berhitung secara bergiliran dari 19.
Guru meminta agar siswa yang menyebut angka yang sama
untuk bergabung menjadi kelompok.
Guru membagikan LKS. Guru membimbing dalam
mengerjakan LKS.
Guru meminta perwakilan kelompok untuk membacakan
hasilnya.
Guru meminta hasilnya dikumpulkan.
Guru mengarahkan siswa untuk duduk ke tempat duduk
semula.
Guru bertanya jawab hal-hal yang belum di ketahui siswa.
Guru membagikan Soal Evaluasi.
Guru meminta siswa mengumpulkan jawaban.
Guru mengumumkan kelompok yang skornya tinggi. Guru
memberikan penghargan kepada kelompok.

NO ITEM
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

48

Tabel 3.9

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktifitas Siswa
dalam Penerapan Model Pembelajaran STAD
Siklus 1 Pertemuan 1

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

ASPEK YANG DIAMATI
Siswa mengerjakan soal Pretes
Siswa memperhatikan video mengenai struktur akar tumbuhan dan
fungsinya
Siswa bertanya jawab mengenai tayangan video
Siswa memperhatikan penjelasan guru.
Siswa mencatat materi.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
Siswa bertanya jawab kepada guru yang belum di paham.

NO
ITEM
1
2
3
4
5
6
7

Tabel 3.10

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktifitas Siswa
dalam Penerapan Model Pembelajaran STAD
Siklus 1 Pertemuan 2

No
1.
2.

Siswa mengingat materi IPA sebelumnya.

3.

Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 anak.

3

4.
5.
6.

Siswa memperhatikan saat guru menyiapkan potongan kertas.

4
5
6

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

ASPEK YANG DIAMATI

No Item
1
2

Siswa menjawab jenis-jenis akar dan manfaatnya.

Siswa secara bergantian mengambil potongan kertas.
Siswa bergabung dengan kelompok sesuai dengan warna kertas
yang diambil.
Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok.
Siswa membacakan hasilnya.
Siswa mengumpulkan hasilnya.
Siswa duduk ke tempat duduk semula.
Siswa bertanya jawab hal-hal yang belum dipahami.
Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Siswa mengumpulkan jawabannya.
Siswa memperhatikan guru menyampaikan
menerima penghargaan dari guru.

skor.

Siswa

7
8
9
10
11
12
13
14

49

Tabel 3.11

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktifitas Siswa
dalam Penerapan Model Pembelajaran STAD
Siklus 2 Pertemuan 1

No
1.

ASPEK YANG DIAMATI

No Item
1

Siswa mengerjakan soal pretes

2.

Siswa memperhatikan gambar struktur, jenis dan bentuk daun.

2

3.

Siswa bertanya jawab mengenai materi

3

4.

Siswa mencatat penjelasan dari guru.

4

5.

Siswa mengamati gambar daun dan menggambarnya.

5

6.

Siswa melengkapi struktur gambar daun.

6

6.

Siswa bertanya jawab kepada guru materi yang belum jelas.

7

Tabel 3.12
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktifitas Siswa
dalam Penerapan Model Pembelajaran STAD
Siklus 2 Pertemuan 2

No

ASPEK YANG DIAMATI

No Item

1.

Siswa mengingat materi IPA sebelumnya.

1

2.

Siswa menjawab jenis-jenis akar dan manfaatnya.

2

3.

Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 anak.

3

4.

Siswa berhitung secara bergiliran.

4

5.

Siswa membentuk kelompok dengan angka yang sama.

5

6.

Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok

6

7.

Siswa membacakan hasilnya.

7

8.

Siswa mengumpulkan hasilnya.

8

9.

Siswa duduk ke tempat duduk semula.

9

10.

Siswa bertanya jawab hal-hal yang belum dipahami.

10

11.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

11

12.

Siswa mengumpulkan jawabannya.

12

13.

Siswa memperhatikan guru menyampaikan skor. Siswa menerima
penghargaan dari guru.
Siswa bertanya jawab hal-hal yang belum dipahami.

13

14.

14

50

3.5 Analisis Kualitas Instrumen Penelitian
3.5.1

Validitas
Menurut Saifuddin Azwar (2012: 164) suatu instrument dapat

dikatakan valid jika mempunyai nilai koefisien korelasi ≥ 0,3. Sedangkan
nilai koefisien korelasi < 0,3 dapat dikatan bahwa instrument tersebut tidak
valid atau sangat rendah.
Dalam uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan Anates V4 dan
berdasarkan batas signifikansi koefisien korelasi yang telah ditentukan
adalah 0,304 dan dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 3.13
Tabel Batas Signifikansi Koefisien Korelasi
Df (N – 2)

P = 0,05

P = 0,01

25

0,381

0,496

30

0,349

0,449

40

0,304

0,393

50

0,273

0,354

Berdasarkan tabel diatas, terdapat 21 butir soal yang dianggap valid dari
35 butir soal pada instrume siklus I yang telah diujikan kepada siswa dengan
jumlah sebanyak 36 siswa.Sedangkan dari 35 butir soal terdapat 20 butir soal
yang valid pada siklus kedua. Berdasarkan instrumen soal yang telah diuji maka
peneliti menggunakan 20 soal yang telah terbukti valid sebagai instrumen tes
mengetahui hasil belajar siswa.
3.5.2

Reliabilitas
Menurut

Sugiono

(2005)

Pengertian

Reliabilitas

adalah

serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki
konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu
dilakukan secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat keajegan
(konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya

51

untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun
diteskan pada situasi yang berbeda-beda. oleh suatu serangkaian alat
ukur yang bisa berupa instrument. Dalam penelitian ini untuk
mengukur reliabilitas instrument yaitu dengan menggunakan pedoman
dari Guilford dalam Suherman (2003: 139) bahwa reliabilitas kurang
dari 0,4 dianggap rendah, sedangkan kurang dari 0,7 dianggap sedang
dan jika lebih dari 0,7 dianggap tinggi. Dalam pengukuran reliabilitas
ini menggunakan menggunakan program Anates V4.
Dalam uji reabilitas ini dilakukan dengan cara pemberian
instrumen tes pada masing-masing kelas 4 yang berbeda sekolah,
sebelumnya di berikan kepada SDN Salatiga 08. Dalam menghitung
uji reabilitas ini dengan bantuan Abnates V4. Didapatkan hasil
reabilitas tes sebesar 0,77 pada instrumen tes siklus I dan 0, 73 pada
uji instrumen siklus II. Pada uji instrumen yang dilakukan pada siklus
I dan siklus II dapat diartikan kedua instrumen tersebut reliabel.
3.5.3

Tingkat Kesukaran
Soal yang dianggap baik berdasarkan PAN (Patokan Acuan
Normal) adalah soal yang tingkat kesukarannya sedang, sebab bila
tingkat kesukaran soal itu sedang maka dapat memberikan informasi
mengenai perbedaan individual yang paling besar (Ruseffendi,
1998:160-161).
Tingkat kesukaran instrumen adalah besaran yang digunakan untuk
menyatakan apakah suatu soal termasuk ke dalam kategori mudah,
sedang, atau sukar. Tingkat kesukaran instrumen dapat diperoleh
dengan mencari indeks kesukaran yang menggunakan rumus:

I=

B
N

52

Keterangan:
I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Banyaknya yang memberikan jawaban pada soal yang di
maksudkan.
Menurut keiteria yang sering di ikuti indeks kesukaran sering
di klasifikasikan sebagai berikut :
a) Soal dengan P 0 – 0,30 adalah soal kategori sukar.
b) Soal dengan P 0,31 – 0,70 adalah soal kategori sedang.
c) Soal dengan P 0,71 – 1,00 adakah soal kategori mudah.
Berdasarkan kriteria indeks kesukaran soal yang ada diatas
maka tingkat kesukaran instrumen tes siklus I dan siklus II yang tealah
diujikan dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 3.14
Tingkat Kesukaran Soal Siklus I dan II

Jumlah Soal
Siklus

Sangat

Mudah

Sedang

Sukar

Mudah

3.5.4

Sangat
Sukar

1

1

1

17

1

0

2

3

0

12

4

1

Daya Pembeda
Daya pembeda pada 20 soal yang diui coba yang telah valid dan
mempunyai tingkat kesukaran yang sesuai akan dipergunakan
untuk soal Posttest siklus I berada pada kisaran 0, 83 sampai 0,100
sedangakan soal Posttes siklus 2 berada pada kisaran 0,94 sampai
0,100. Nilai uji coba didapat dari analisis soal mengunakan Anates.
Daya beda lebih dari 0,2 sudah cukup layank digunakan.
Sedangkan daya beda lebih dari 0,4 menunjukkan bahwa instrumen
mempunyai daya oembeda yang baik.

53

3.5.5

Kualitas Pengecoh
Kualitas pengecoh pada 20 soal yang valid dan reliabel untuk
digunakan sebagai lembar posttest siklus I maupun siklus II sudah
cukup baik. Karena telah dianalisis menggunakan anates, pada
setiap butir soal terdapat pengecoh minimal 1 pengecoh yang
berfungsi baik maupun sanangat baik. Lebih dari 17 butir soal yang
memilik pengecoh yang sangat baik.

3.6 Indikator Kinerja
Dalam penelitian dengan menggunakan model Student Teams
Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas
4 SD Negeri Gendongan 01 Salatiga. Berdasarkan latar belakang
permasalahan yang ada pada hasil belajar siswa yang belum baik, karena
proses pembelajaran yang pasif, kurang antusias dari siswa membuat siswa
sulit untuk memahami materi. Untuk meningkatkan hasil belajarnya kini
setelah dilakukan penelitian tindakan kelas perlu adanya tolak ukur
mencapai keberhasilan pelaksanaan melalui indikator kinerja. Indikator
yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa berupa instrumen
soal tes. Apabila penelitian diakatakan berhasil jika 70% dari jumlah siswa
mencapai ketuntasan belajar (KKM ≥ 67).
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik data yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu teknik
deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Karena data yang diperoleh dari
lembar observasi guru berupa penjelasan atau keterangan adalah hasil
kualitatif. Sedangkan data yang diperoleh dari hasil tes yang berbentuk
angka-angka dalah data kuantitatif. Kemudian data kuantitatif dan data
kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif
dengan cara membandingkan antara siklus 1 dan siklus 2, selanjutnya hasil
dari deskriptif komparatif tersebut dapat dilihat hasil peningkatan kualitas
pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22