PUISI UNTUK GURU PUISI UNTUK GURU

PUISI UNTUK GURU
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu Guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin ingin kuucapkan
Terimakasih atas semua jasamu

GURU
Oh guru...
Engkau pahlawanku...
Engkau bungaku...

Engkau penyejuk hatiku...
Oh guru...
Engkau bak hujan..
Yang kadang-kadang turun...
Karena kepintaranmu...
Oh guru....
Aku bisa pintar..
Karena ilmu yang kau berikan...
Oh guru...
Aku tidak bisa membalas kebaikanmu...
Karena kau pantas disebut..
Dengan pahlawan tanpa tanda jasa...

PAHLAWAN TANPA LENCANA
Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah
Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan
Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu

Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah
Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu
Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau

langkahmu penuh pengorbanan

Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana.
(saifuddin usman@REVO-Srikand FM)

GURUKU
Suci dan iklas pemberian mu
Dari kami buta menjadi tau
Suci dan ikhlas pengorbanan mu
tiada ternilai jasa baik mu

Engkau laksana lampu dalam kegelapan
Yang menerangi alam kalbuku
Engkau bagaikan angin
Yang selalu berbisik tentang kebaikan
Namamu selalu bergelora
Dalam hatiku
Jasa dan benih yang engkau tanam
Kini telah tumbuh bersemi
Terpujilah engkau wahai guruku pahlawan hidupku

PUISI UNTUK GURU
Orang kata guru itu penat
Gaji tak seberapa kerja berlambak
Aku kata guru itu rehat
Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat
Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat
Ilmu yang dicurah tak dapat disekat
Makin dicurah makin mendekat
Orang kata guru itu sungguh bosan
Setiap tahun muka sama setiap bulan

Aku kata guru itu singguh riang
Sekali berkata murid ketawa girang
Bila berjaya murid terus menjulang
Jasa bakti tak pernah hilang

SEKUNTUM BUNGA UNTUK GURU-GURU TERCINTA
Allah ciptakan matahari,
yang tak pernah bosan bersinar,
seperti halnya semangat dan kasih sayangmu dalam mendidik
kami,
wahai guruku......
Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu membimbing dan menerangi kami dengan berbagai ilmu
Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.
Allah ciptakan bunga yang begitu harum,
seperti halnya engkau bu guru
yang telah memberikan keharuman pada hari-hari kami,

selama kami bermain dan belajar disekolah.

NAON BOA
Aku bisa menjadi orang
Itu karena mu
Aku bisa di pandang
Itu juga karena jasamu
Walau aku tak bisa memberikan sesuatu
Walau gajinya tak culup untuk keluarga
Tapi dengan ikhlas kau membimbing
Dengan rela kau mengamalkan ilmu
Kadang Marah....Kadang Lucu....
Kau mengisi hari-hari aku
Walau hujan...Walau panas....
Kau selalu ada di depan siswa
Terima kasih pengorbananmu
Karena kami memetik hasilnya sekarang
Terima kasih atas ilmunya
Karena dengan ilmu kami bisa maju
Untuk sang guru

Orang yang patut di gugu dan di tiru
Semoga selalu bahagia
Walau gajinya tak seberapa
GURUKU
Bagaikan cahaya di gelap malam
Bagaikan tetes embun di padang gersang
Kehadiranmu …
Leburkan ilmu dalam benakku
Guruku …
Kasih sayang,
ketulusan Kelembutanmu …
tanpa pamrih
Kau memimbingku
Dari tak tahu apa-apa
Kini aku hampir tahu segalanya
Guruku
Padamu aku berguru
Padamu aku meniru

PELANGI UNTUK GURU

Dia…
Dia yang mengajariku selama ini
Dia yang

menjadikanku seperti ini

Dia yang rela dititipkan seorang aku..
Benda kosong melompong yang saat itu hanya penuh nafsu..
Lalu…
Ia anggap diriku layaknya selembar kertas putih
Dilukisnya warna-warna damai nan berarti
Putih, agar diriku berpikiran jernih
Emas, agar diriku bersinar cerah
Dan merah, agar hatiku penuh dengan semangat yang membara
Dan kini aku pun mengerti…
Dirinya yang telah membuat diriku penuh isi
Yang membuatku mengerti, bahwa hidup itu untuk dijalani
Dan yang membuatku bahagia memiliki warna-warna pelangi
Suatu saat nanti, aku akan kembali padanya..
Membalas budinya..

Melukiskan beribu pelangi yang pantas ia banggakan
Jasaya untukku takkan pernah tergantikan
Ku ucapkan terimakasih untukmu, pelita hatiku
Ku ucapkan terimakasih untukmu..

Puisi Untuk Guru
Cinta Guru
Setiap masuk kelas Ia bawa hal baru
Hingga murid slalu menunggu-nunggu
Tak pernah datang terlambat
Aturan waktunya sungguh akurat
Pelajaranpun penuh dengan variasi
Dengan beragam macam aksi
Teriakan, tepuk tangan dan tawa
Yel-yel dan nyanyian bergema
Memberi semangat pada semua
Memberi dorongan untuk mencoba
Dengannya kelas jadi bernyawa
Penuh kesungguhan namun tak hilangkan canda
Puisi Untuk Guru

Orang kata guru itu penat
Gaji tak seberapa kerja berlambak
Aku kata guru itu rehat
Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat
Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat
Ilmu yang dicurah tak dapat disekat
Makin dicurah makin mendekat
Orang kata guru itu sungguh bosan
Setiap tahun muka sama setiap bulan
Aku kata guru itu singguh riang
Sekali berkata murid ketawa girang
Bila berjaya murid terus menjulang

SEKUNTUM BUNGA UNTUK GURU-GURU TERCINTA
Allah ciptakan matahari, yang tak pernah bosan bersinar, seperti halnya semangat dan kasih
sayangmu dalam mendidik kami, wahai guruku......
Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam, seperti halnya engkau bu guru, yang selalu
membimbing dan menerangi kami dengan berbagai ilmu
Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias, seperti halnya engkau bu guru, yang
selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.

Allah ciptakan bunga yang begitu harum, seperti halnya engkau bu guru yang telah
memberikan keharuman pada hari-hari kami, selama kami bermain dan belajar disekolah.
Jasa bakti tak pernah hilang. Guruku,,,, Jasamu Tiada Tara
Ketika mentari mengintip dari balik senja di timur semesta
Kau kayuh sepedamu yang sudah dimakan usia
Dengan semangat membara kau lalui jalan-jalan raya
Tak peduli berjuta peluh membasahi tubuhmu yang renta
Dalam teriknya matahari yang membakar Ibu kota
Kau terus melangkah kesekolah dengan ceria
Canda tawamu yang selalu menghiasi suasana
Senantiasa membuat kelas semakin berwarna
Lalu ketika kau turun dari sepedamu yang tua
Kau terlihat sangat sederhana dan berwibawa
Di saat orang lain memamerkan kendaraaan mereka
Kau tetap bangga dengan apa yang kau punya
Guruku, walaupun usiamu tak lagi semuda dulu
Namun semangatmu tetap menyala dalam memberikan ilmu
Guruku, walaupun ragamu tak kuat lagi seperti batu
Namun caramu mengajar tetap lincah bagaikan kupu-kupu
Guruku, Engkaulah teladan bagi kita semua

Bagi murid, guru-guru lain, bahkan bagi bapak kepala
Bukan karena usiamu yang lebih tua dari kami
Tapi Engkaulah pemberi inspirasi bagi kami di sekolah kami
Ilmumu... cara mengajarmu...
Membuat sekolah kami menjadi lebih maju
Ide-idemu... inovasimu...
Membuat sekolah kami menjadi nomor satu
Meskipun sebentar lagi kau akan berhenti
Namun semangatmu selalu ada bersama kami
Dan jasa-jasamu akan kekal di sekolah ini
Guruku... jasa-jasamu sungguh tiada tara di hati kami

Puisi untuk Guru Tercinta

Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah
Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan
Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah
Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu
Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana.

Do'a Sang Guru
Tuhan, Bantulah aku
Kuatkan suara, tubuh dan pikiran mereka
Berikanlah ekspresi pada perasaan mereka
dan kendalikan [tingkah laku] mereka
Tapi yang terpenting
"Bantulah aku untuk mencintai siapa mereka"
[mereka = murid]

Mengapa Tuhan Menciptakan Guru
Saat Tuhan menciptakan "Guru"
Dia memberi kita sahabat khusus
Untuk membantu kita memahami dunia-Nya
dan untuk benar-benar memahami keindahan
dan keelokan semua yang kita lihat
dan untuk membuat kita menjadi orang yang lebih baik
Saat Tuhan menciptakan "Guru"
Dia memberi kita petunjuk khusus
Untuk menunjukkan kita cara menjadi dewasa
Sehingga kita semua bisa memutuskan
Cara hidup dan bekerja
Menunjukkan apa yang benar dan yang salah
Membawa kita menjadi pemimpin
dan mempelajari bagaimana menjadi kuat
Mengapa Tuhan menciptakan guru
dengan Kasih dan Sayang-Nya
adalah "agar membantu kita mempelajari
bagaimana membuat dunia kita menjadi lebih baik
Tempat yang lebih bijaksana...

Pamulangan
Jare simbah aku kudu sekolah
Kareben dadi bocah genah mrenah ora nggladrah
Jare rama ibu aku kudu sregep mangkat
Kareben dadi wong pangkat urip ora kesrakat mlarat
Jare bapak ibu guru aku kudu sinau
Tambah ilmu
Kareben kelakon kabeh kang tinuju
Nanging
prakanca, ….
coba delengen kahanan nyata
apa isih bisa pamulangan kang ana dadekake urip tumata
pamulangan kang tanpa tuladha
pamulangan kang kasatan piwulang
pamulangan kang ngajarake angka-angka wuta
siji lan siji ana pira?
Jare anut kang duwe kersa
Jan ora weruh subasita, trapsila, apa maneh tata krama
lali dosa…
kabeh lurung binarung kumalungkung
pamrih pamuji siji
Pamulangan ora aweh pepadang
Simbah,
Nyuwun pangapunten
Kula mboten kepingin dados dokter
Jalaran duite bapak mboten wonten sakoper
Rama,
Nyadong duka
Kulo mboten kapilut drajat pangkat
Jalaran ajrih sumpahing rakyat
Kang panggah mlarat sekarat
Bapak ibu guru,
Nyuwun donga pangestu
Mugi-mugi sedaya ilmu saged dados sangu