Sistem Pencernaan Makanan kIta manusia

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam
hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan
dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. (Diposkan oleh Muhammad Akbar di 02.31)
Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang
saluran pencernaan (bahasa Inggris: gastrointestinal tract) dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah
proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses
pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus. (Diposkan oleh Muhammad Akbar di 02.31)
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi
zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. (Diposkan
oleh Muhammad Akbar di 02.31)
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. (Diposkan oleh

Muhammad Akbar di 02.31)
B. Rumsan Masalah
Dengan menimbang latar belakang penelitian yang telah penulis kemukakan, maka
penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan system pencernaan makanan
2. Apa-apa saja macam-macam pencernaan
3. Apa fungsi system pencernaan makanan
4. Bagaimana system penceraan pada invertebrata dan vertebrata
5. Apa-apa saja organ-organ yang berperan dalam proses pecernaan makanan
C. Manfaat

Jumani Ndruru 1 of 28

Manfaat akan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana materi
tentang, bunga serta untuk memahami apa-apa saja yang di terapkan dalam materi-materi
tersebut.
D. Tujuan
Yang menjadi tujuan dalam pembutan makaah ini adalah:
1. Untuk mendapatkan jawaban dari rumusan
2. untuk mendapatkan pengetahuan dari materi tersebut


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertin Sistem Pencernaan Makanan
Sebelum membahas mengenai system pencernaan sebaiknya lebih dulu kita
mengetahui arti dari pencernaan itu sendiri. “Pencernaan (digestion) adalah proses perubahan
bahan makanan yang komplek menjadi senyawa-senyawa sederahana oleh enzim dalam
tubuh”( Kusuma 2006:367). Dengan demikian pencernaan merupakan proses penghancuran
atau perubahan suatu zat makanan dari yang kompleks menjadi sederhana akibat adanya
gerakan atau di bantu oleh enzim, agar lebih mudah di serap oleh tubuh.

Jumani Ndruru 2 of 28

Pencernaan makanan terjadi didalam saluran cerna yang panjangnya 8-9 meter pada
orang dewasa. Saluran cerna dimulai dari mulut, melalui esofagus, lambung, usus halus, usus
besar, rektum, dan berakhir di anus. Saluran cerna dapat dikatakan berada “di luar” tubuh.
Zat-zat gizi yang berasal dari makanan harus melewati dinding saluran cerna agar dapat di
absorpsi kedalam aliran darah. (Rikisatria.blogspot.com)
Saluran cerna merupakan sistem yang sangat kompleks yang melakukan berbagi
fungsi faali: menerima, menghaluskan, dan tranfortasi bahan-bahan yang dimakan; sekresi

enzim cerna, asam, mukus, empedu, dan bahan lain; pencernaan bahan-bahan yang dimakan;
absorpsi dan transfortasi produk hasil cerna; serta transfor, penyimpanan, dan ekresi produkproduk sisa. (Rikisatria.blogspot.com)
Pencernaan dilakukan melalui perubahan mekanis dan kimiawi. Secara mekanis,
makanan dihancurkan melalui mengunyah dan proses peristaltik. Proses mengunyah
memperluas permukaan makanan sehingga enzim pencernaan dapat bekerja lebih baik.
Proses peristaltik, yaitu proses mengaduk dan mendorong makanan yang dimungkinkan oleh
gerakan kontraksi dan relaksasi dinding saluran cerna sehingga makanan terdorong ke bawah,
menambah penghancuran makanan dalam bentuk yang lebih kecil dan mengaduknya dengan
sekresi pencernaan. (Rikisatria.blogspot.com)
Secara kimiawi makanan dihancurkan oleh enzim-enzimpencernaan. Enzim-enzim ini
dikeluarkan melalui air ludah ke mulut, melalui cairan lambung kedalam lambung dan
melalui cairan usus halus ke dalam usus halus. Disamping itu cairan empedu yang
dikeluarkan oleh kantong empedu membantu pencernaan dan absorpsi didalam sel-sel
dinding usus halus. Asam khlorida didalam lambung juga membantu pencernaan.
Enzim adalah melekul protein yang berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi kimia,
dalam hal ini proses hidrolisis. Sebagai katalisator enzim itu sendiri tidak berubah.
(Rikisatria.blogspot.com)

B. Fungsi Sistem Pencernaan Makanan
Sesuai dengan definisi pencernaan, fungsi dari pencernaan adalah untuk

mempermudah penyerapan sari-sari makanan yang di butuhkan oleh tubuh. Karena dalam hal
ini hewan tidak dapat membut makanan sendiri sehingga untuk mendapatkan zat yang di
butuhkan oleh tubuh harus melalui system pencernaan agar dapat di serap dan di gunakan
oleh tubuh.

Jumani Ndruru 3 of 28

Selain itu fungsi umm saluran pencernaan makanan adalah untuk memasukkan
makanan kedalam tubuh, mencena, mengabsorbsi dan membuang sisa makanan yang tidak
tercerna. (P. Sihombing)
Sedangkan fungsi primer saluran pencernaan adalah menyediakan suplai terus
menerus pada tubuh akan air, elektrolit dan zat gizi, sehingga siap dibsorbsi. Selama dalam
proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi at-zat sederhana yang dapat diserap dan
digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan teradi karena kerja
berbagai enzim yang terkandung dalam berbagai cairan pencerna. Setiap jenis zat ini
mempunyai tugas khusus menyaring dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak
mempunyai pengaruh terhadap jenis lainnya. (Setiadi, 2007:62)
Beberapa pengertian secara umum mengenai proses pencernaan adalah sebagai brikut:
1. Ingesti, adalah masuknya makanan ke dalam mulut, disini terjadi proses pemotongan
dan penggilingan makanan yang dilakukan secara mekanik oleh gigi.

2. Peristalsis, adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan
makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
3. Digesti, adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul bear menjadi molekul kecil
sehingga absorbsi dapat berlangsung.
4. Egesti, (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tiak tercerna, jga bakteri,
dalam bentuk fases dari saluran pencernaan.
5. Absorbs, adalah penggerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan
edalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel-sel tubuh.

C. Macam-Macam Pencernaan
Pencernaan di bagi menjadi dua macam, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan
kimiawi. Kedua pencernaan tersebut biasa terjadi pada hewan mamalia seperti hewan
pemamah biak(ruminansia, reptile, dan lain-lain).
Mekanik
Sesuai namanya, sistem pencernaan makanan mekanis ini dilakukan dengan suatu
mekanika/gerakan tertentu. Pencernaan semacam ini paling banyak terjadi di dalam rongga
mulut, di mana makanan yang masuk harus dihancurkan dahulu (dikunyah) agar
proses pencernaan selanjutnya bisa lebih mudah.

Jumani Ndruru 4 of 28


Sistem pencernaan makanan mekanik tak hanya terjadi di mulut. Beberapa
bagian/organ tubuh juga melakukan suatu mekanika yang disebut gerakan peristaltik. Gerak
Peristaltik adalah gerakan otot-otot organ untuk menelan/menarik agar makanan bisa
mengalir memasuki organ tersebut. Biasanya terjadi pada kerongkongan dan usus.
Kimiawi
Bila pencernaan mekanik adalah pencernaan dengan gerakan, sistem pencernaan yang
satu ini lebih kepada proses kimiawi, yaitu proses pencernaan yang membutuhkan zatzat kimia untuk menghancurkan makanan maupun mengurai zat-zat penting yang ada dalam
makanan.
Zat kimia yang dimaksud adalah asam maupun suatu enzim dalam tubuh yang
membantu pencernaah. Proses kimiawi ini contohnya proses pencernaan yang terjadi
pada lambungdan usus.
D. Sistem Pencernaan Makanan
1. Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata
Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel,
seperti pada protozoa, porifera, dan Coelenterata. Pencernaan dilakukan dalam alat khusus
berupa

vakuola


makanan,

sel

koanosit

dan

rongga

gastrovaskuler.

Pencernaan

dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan, sel koanosit dan rongga
gastrovaskuler. Selanjutnya, pada cacing parasit seperti pada cacing pita, alat pencernaannya
belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan anus. pencernaan dilakukan dengan cara
absorbsi langsung melalui kulit. System pencernaan secara intrasululer merupkan system
pencernaaan yang terjadi secara aman di dalam suatu kompratemen yang terbungkus oleh
membran dimana vakuola makanan menyatu dengan lisosom yang merupakan organel yang

mengadung enzim hidrolitik sehingga makanan tercampur dengan enzim. Sedangkan
pencernaan secara ektraseluler adalah perombakan makanan di luar sel. Pencernaan
ekstraseluler terjadi di dalam kopartemen yang berhubungan, melalui saluran-saluran, dengan
bagian tubuh luar.

Jumani Ndruru 5 of 28

Pencernaan intraseluler pada Paramecium

Pencernaan ekstra seluler pada Hidra
Sistem Pencernaan Makanan Pada Cacing Tanah
Sistem pencernaan makanan pada cacing tanah sudah sempurna. Cacing tanah
memiliki alat-alat pencernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.
Proses pencernaan dibantu oleh enzim – enzim yang dikeluarkan oleh getah pencernaan
secara ekstrasel. Makanan cacing tanah berupa daun-daunan serta sampah organik yang
sudah lapuk. Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi molekul yang

Jumani Ndruru 6 of 28

sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya. Sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui

anus.

Sistem Pencernaan Pada Serangga
Sebagaimana pada cacing tanah, serangga memiliki sistem pencernaan makanan yang
sudah sempurna, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus sampai anus. Pencernaan
pada serangga dilakukan secara ekstrasel.

2. Sistem Pencernaan Pada Hewan vertebrata

Jumani Ndruru 7 of 28

Organ pencernaan pada hewan vertebrata meliputi saluran pencernaan (tractus
digestivus) dan kelenjar pencernaan (glandula digestoria). System pencernaan pada hewan
vertebrata umumnya terjadi secara ekstraseluler.

Sistem Pencernaan Pada Ikan
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam
rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan
lidahyang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat digunakan seperti lidah
pada hewan lainnya karena tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi

tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui
faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di
belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan
makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas
batasnya dengan usus.
Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang
penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk keusus yang berupa pipa panjang
berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus. Kelenjar pencernaan pada
ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna
merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya
tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah
punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk
membantu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan

Jumani Ndruru 8 of 28

terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu
berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas
merupakan


organ

yangberukuran

mikroskopik

sehingga

sukar

dikenali,

fungsi

pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.

Sistem Pencernaan Pada Amfibi
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan
katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada
katak meliputi:
1) rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah
untuk menangkap mangsa,
2) esofagus; berupa saluran pendek,
3) ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar.
Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan
lubang keluar menuju usus,
4) intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus
meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
5) Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
6) kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran
reproduksi, dan urine.

Jumani Ndruru 9 of 28

Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah
kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi
mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan.
pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari
(duadenum). Pancreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada
duodenum.
Sistem Pencernaan Pada Reptil
Sebagaimana pada ikan dan amfibi, sistem pencernaan makanan pada reptil meliputi
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora (pemakan daging).
Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
1) rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah,
masingmasing memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi menempel pada
gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut juga terdapat
lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua.
2) esofagus (kerongkongan)
3) ventrikulus(lambung)
4) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati
pada reptilia memiliki dua lobus (gelambir) dan berwarna kemerahan. Kantung empedu

Jumani Ndruru 10 of 28

terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan duodenum,
berbentuk pipih kekuning-kuningan.

Sistem Pencernaan Pada Aves
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan.
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1) paruh: merupakan modifikasi dari gigi
2) rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga
mulut dan tanduk,
3) faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian
ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi
dengan cepat.
4) lambung terdiri atas: - Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan
enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.
 Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung
pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan yang
berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai " hen’s teeth”,
5) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka. Usus
halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar pencernaan
burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati tidak
terdapat kantung empedu.

Jumani Ndruru 11 of 28

Sistem Pencernaan pada Hewan Mamah Biak (Ruminansia)
Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau disebut
sebagai hewan memamah biak (ruminansia). Sistem pencernaan makanan pada hewan ini
lebih panjang dan kompleks. Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang sulit
dicerna oleh hewan pada umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda dengan sistem
pencernaan hewan lain. Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia,
tampak pada struktur gigi, yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi
untuk mengunyah rerumputan yang sulit dicerna. Di samping itu, pada hewan ruminansia
terdapat modifikasi lambung yang dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu: rumen (perut besar),
retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasums (perut masam). Dengan ukuran
yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%,
retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasums 7- 8'/o.Pembagian ini terlihat dari bentuk
gentingan pada saat otot spingter berkontraksi. Abomasum merupakan lambung yang
sesungguhnya pada hewan ruminansia.
Hewan herbivora, seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur
lambung seperti halnya pada sapi untuk fermentasi selulosa. Proses fermentasi atau
pembusukan yang dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banvak mengandung
bakteri. proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi dilambung.
Akibatnya, kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena pencernaan selulosa hanya
terjadi satu kali, yaitu pada sekum. Sedangkan pada sapi, proses pencernaan terjadi dua kali,

Jumani Ndruru 12 of 28

yaitu pada lambung dan sekum keduanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
Adanya bakteri selulotik pada lambung hewan memamah biak merupakan bentuk simbiosis
mutualisme yang dapat menghasilkan vitamin B serta asam amino. Di samping itu, bakteri ini
dapat ,menghasilkan gas metana (CH4), sehingga dapat dipakai dalam pembuatan biogas
sebagai sumber energi altematif.

Perbedaan antara pencernaan pada hewan herbivore dan karnivora, antara lain:

Jumani Ndruru 13 of 28

Meskipun kedua mamalia ini hampir sama ukurannya, usus halus koala jauh lebih
panjang. Suatu adaptasi untuk meningkatkan pengolahan dan eukaliptus yang berserat dan
kurang protein, sumber hampir semua makanan dan air bagi koala. Pengunyahan secara
ekstensif akan mencincang daun-daun itu menjadi potongan-potongan kecil yang
meningkatkan pemaparan makanan ituke getah pencernaan. Sekum koala panjangnya sekitar
2 meter, merupakan yang terpanjang di antara hewan-hewan yang berukuran sama, berfungsi
sebagai ruangan fermentasi di mana bakteri simbiotik mengubah daun-daun yang telah di
jarang itu menjadi makanan yang lebih bergizi. Panjang saluran penceraan coyote yang lebih
pendek sudah cukup untuk mencerna daging dan menyarap nutrein dari jenis makanan ini.

Sistem Pencernaan pada Manusia

Jumani Ndruru 14 of 28

Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturutturut
dimulai dari 1. Rongga Mulut, 2. Esofagus, 3. Lambung, 4. Usus Halus, 5. Usus Besar, 6.
Rektum, 7. Anus.

Gbr. Sistem Pencernaan pada manusia
1. Rongga Mulut
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut,
dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan.
Pada Mulut terdapat :

a. Gigi

Jumani Ndruru 15 of 28

Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel
yang kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.

b. Lidah
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.

c. Kelenjar Ludah
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan
ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah.
Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri,
dll. Fusngsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi
disakarida.

Jumani Ndruru 16 of 28

Kelenjar liur: #1 adalah Kelenjar Parotis, #2 adalah Kelenjar Submandibula, #3 adalah
Kelenjar Sublingua
2. Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada
ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring.Pada faring
terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea
(tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan
dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat
berjalan menuju lambung.

Bagan posisi esofagus pada manusia, dilihat dari belakang
3. Lambung
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung
dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh

Jumani Ndruru 17 of 28

otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otototot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung yaitu otot memanjang, otot
melingkar, dan otot menyerong. Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan
kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim. bantuan senyawa
kimia yang dihasilkan lambung. Berikut senyawa yang dihasilkan:
Senyawa Kimia
Asam HCl

Fungsi
Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin

Lipase

dan kolesistokinin pada usus halus
Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun

Renin

lipase yangdihasilkan sanagat sedikit.
Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu

Mukus

(ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam
HCl.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan

menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.

4. Usus Halus
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar
6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5
m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja,

Jumani Ndruru 18 of 28

dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari
kelenjar pancreas yang dilepaskan ke usus halus.

Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
Senyawa Kimia
Disakaridase

Fungsi
Menguraikan disakarida menjadi

Erepsinogen

monosakarida
Erepsin yang belum aktif yang akan diubah
menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton
menjadi asam amino.
Merangsang kelenjar pankreas

Hormon Sekretin

mengeluarkan senyawa kimia
Hormon CCK(Kolesistokinin)

yangdihasilkan ke usus halus.
Merangsang hati untuk mengeluarkan
cairan empedu ke dalam usus halus.

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
Senyawa Kimia
Bikarbonat

Fungsi
Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari

Enterokinase

lambung
Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan

Jumani Ndruru 19 of 28

tripsinogen menjaditripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi
Amilase
Lipase
Tripsinogen
Kimotripsin
Nuklease
Hormon Insulin

asam amino.
Mengubah amilum menjadi disakarida
Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Tripsin yang belum aktif.
Mengubah peptone menjadi asam amino
Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus
Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi

Hormon Glukagon

Kadar normal.
Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal

Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa.
Prosesnya sebagai berikut :
a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh
bikarbonat dari pankreas.
b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya.
Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pankreas menjadi
disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida,
yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan
ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka
pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam
amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh
peredaran darah.
d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh
cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak).
Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan
gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju
jantung oleh pembuluh limfe.

Jumani Ndruru 20 of 28

5. Usus Besar (Kolon)
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki
panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3
daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah
:
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis
dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh.

Pengeluaran feses dari tubuh defekasi.

Jumani Ndruru 21 of 28

6. Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang
maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang
menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.

Diagram rektum dan anus
E. Penyakit Pada Sistem Pencernaan

Jumani Ndruru 22 of 28

Penyakit – penyakit pada Sistem Pencernaan
1. Diare
sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terusmenerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan. air berleKondisi ini dapat
merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), memakan makanan yang
asam,pedas,atau bersantan secara berlebihan, dan kelebihan vitamin C dan biasanya disertai
sakit perut, dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi
tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi
200 gram per hari.bihan.
Gejala
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai mual
dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan
perut berbunyi.
Perawatan
Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengkonsumsi sejumlah air yang
mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk
menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Untuk banyak orang, perawatan
lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.
2. Apendisitis
gangguan ini disebut juga radang usus buntu. Gangguan ini terjadi pada umbai cacing
atau Apendiks Umbai cacing mengalami peradangan akibat infeksi oleh bakteri.
3. Kanker Lambung
Kanker lambung lebih sering terjadi pada usia lanjut. Kurang dari 25 % kanker
tertentu terjadi pada orang di bawah usia 50 tahun. Di Cina, Jepang, Cili dan Iceland, kanker
lambung sering sekali ditemukan. Di AS, lebih sering terjadi pada orang miskin, orang kulit
hitam dan orang yang tinggal di utara. Dan merupakan penyebab kematian.
Penyebabnya:
Kanker lambung sering dimulai pada sisi dimana lapisan lambung meradang. Tetapi
banyak ahli yakin bahwa peradangan adalah akibat dari kanker lambung, bukan sebagai
penyebab kanker. Beberapa ahli berpendapat, ulkus gastrikum bisa menyebabkan kanker.
Tapi kebanyakan penderita ulkus dan kanker lambung, kemungkinan sudah mengidap kanker
yang tidak terdeteksi sebelum tukaknya terbentuk. Helicobacter pylori, kuman yang

Jumani Ndruru 23 of 28

memegang peranan penting dalam ulkus duodenalis, juga bisa berperan dalam terjadinya
kanker lambung.
Polip lambung, suatu pertumbuhan jinak yang berbentuk bundar, yang tumbuh ke
dalam rongga lambung, diduga merupakan pertanda kanker dan oleh karena itu polip selalu
diangkat.Kanker mungkin terjadi bersamaan dengan jenis polip tertentu, yaitu polip yang
lebih besar dari 1,8 cm atau polip yang jumlahnya lebih dari 1.
Faktor makanan tertentu diperkirakan berperan dalam pertumbuhan kanker lambung.
Faktor-faktor ini meliputi :
 asupan garam yang tinggi
 asupan karbohidrat yang tinggi
 asupan bahan pengawet (nitrat) yang tinggi
 asupan sayuran hijau dan buah yang kurang.
Tetapi tidak satupun dari faktor-faktor tersebut yang telah terbukti menyebabkan
kanker.
Gejala
Pada stadium awal kanker lambung, gejalanya tidak jelas dan sering tidak dihiraukan.
Jika gejalanya berkembang, bisa membantu menentukan dimana lokasi kanker lambung
tersebut. Sebagai contoh, perasaan penuh atau tidak nyaman setelah makan bisa menunjukkan
adanya kanker pada bagian bawah lambung.
Penurunan berat badan atau kelelahan biasanya disebabkan oleh kesulitan makan atau
ketidakmampuan menyerap beberapa vitamin dan mineral. Anemia bisa diakibatkan oleh
perdarahan bertahap yang tidak menyebabkan gejala lainnya. Kadang penderita juga bisa
mengalami muntah darah yang banyak (hematemesis) atau mengeluarkan tinja kehitaman
(melena). Bila kanker lambung bertambah besar, mungkin akan teraba adanya massa pada
dinding perut. Pada stadium awal, tumor lambung yang kecil bisa menyebar (metastasis) ke
tempat yang jauh. Penyebaran tumor bisa menyebabkan pembesaran hati, sakit kuning
(jaundice), pengumpulan cairan di perut (asites) dan nodul kulit yang bersifat ganas.
Penyebaran kanker juga bisa menyebabkan pengeroposan tulang, sehingga terjadi patah
tulang.

4. Kanker Usus Besar

Jumani Ndruru 24 of 28

Kanker usus besar atau kanker kolorektal, termasuk pertumbuhan sel kanker pada
usus, anal dan usus buntu. Kanker ini adalah salah satu dari bentuk kanker yang paling umum
dan penyebab kedua kematian yang disebabkan oleh kanker di dunia Barat. Kanker usus
besar menyebabkan 655.000 kematian di seluruh dunia setiap tahun. Banyak kanker usus
besar yang diketahui berasal dari polip adenoma pada usus dan penumpukan tinja akibat
konstipasi yang terlalu lama. Perkembangan polip tersebut terkadang berkembang menjadi
kanker. Terapi untuk kanker ini biasanya melalui operasi, yang biasanya diikuti dengan
kemoterapi.
5. Kolitis
Kolitis adalah penyakit yang merupakan peradangan usus besar. Gejala pada kolitis
termasuk rasa nyeri, demam, bengkak pada jaringan usus besar, berdarah, erithema
permukaan usus besar, pendarahak rektal dan ulserasi usus besar.
6. Sembelit/KONSTIPASI
Sembelit, yaitu gangguan yang terjadi akibat penyerapan air di usus besar secara
berlebihan. Akibatnya feses menjadi keras.
7. Maag/GASTRITIS
Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang
menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang
menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.
Penyebab
Penyebabnya bisa karena penderita makannya tidak teratur, terdapat mikroorganisme
yang merugikan, mengkonsumsi obat-obatan tertentu,atau sebab-sebab lainnya. Maag juga
bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag
makan terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag tersebut sangat
berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.
Gejala
gejala yang sering muncul adalah:
 Sakit saat buang air besar
 Mual dan muntah
 Sering merasa lapar

Jumani Ndruru 25 of 28

 Perut kembung
Pengobatan
Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang
dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab
lain. Biasanya untuk meredakan atau menyembuhkannya penderita harus meminum obat
jika diperlukan. Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan
secukupnya, cuci tangan sebelum makan, dan jangan jajan sembarangan.
8. Wasir atau hemoroid
Wasir atau hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) di dalam
anyaman pembuluh darah. Keluhan pertama kali yaitu darah segar menetes setelah buang air
besar (BAB). Biasanya tanpa disertai rasa nyeri dan gatal di anus. Pencegahannya adalah
perlu diet tinggi serat dengan makan sayur sayuran dan buah-buahan yang bertujuan
membuat volume tinjanya besar, tetapi lembek, sehingga saat BAB, karena tidak perlu
mengejan dapat merangsang wasir.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makanan adalah bahan, yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan
oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Pencernaan (digestion) adalah

Jumani Ndruru 26 of 28

proses perubahan bahan makanan yang komplek menjadi senyawa-senyawa sederahana oleh
enzim dalam tubuh. fungsi dari pencernaan adalah untuk mempermudah penyerapan sari-sari
makanan yang di butuhkan oleh tubuh. Pencernaan di bagi menjadi dua macam, yaitu
pencernaan mekanik adalah pencernaan yang dilakukan secara mekanik yaitu dengan bantuan
gigi dimulut serta gerak peristalsik di lambung dan usus, dan Pencernaan kimia yaitu
pencernaan yang dilakukan/dengan bantuan zat kimia berupa enzim. Sistem pencernaan pada
hewan invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel, seperti pada protozoa, porifera, dan
Coelenterata. Sedangkan pada hewan vertebrata di lakukan secara ekstrasel. Pada umumnya
system pencernaan hewan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun. Dan penyusun mengucapkan banyak terima kasih
atas pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, sehingga kami dapat
menyelesaikannya.
Kami merasa cukup sekian kata penutup yang disampaikan. “Tak ada gading yang tak
retak”. Dalam makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran
dan kritik yang dapat membangun perbaikan makalah ini sedikit banyak kami ucapkan terima
kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Setiadi,. (2007). Anatomi dan Fisiologi Manusia. Surabaya: Graha Ilmu
Sihombing, P,. (2001). Buku Pegangan Mahasiswa Struktur Hewan. Medan: Universitas
Negeri Medan (UNIMED)

Jumani Ndruru 27 of 28

Pujiyanto, Sri,. (2008). Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri (Platinum)
Kusuma, Candra. (2006). Kamus Lengkap Biologi. Surabaya: fajar Mulya.
Brotowidjoyo, D., Mukayat. (1990). Zologi Dasar. Jakarta: PT . Glora Angkasa Pratama
(Erlangga)
http://sule-gratis.blogspot.com/2013/03/makanan-dan-sistem-pencernaan-makanan.html
http://ababar.blogspot.com/2012/02/sistem-pencernaan.html
http://rikisatria.blogspot.com/2010/12/sistem-pencernaan.html

Jumani Ndruru 28 of 28