Peranan Teknologi dalam Organisasi. docx
Tugas Individu 1
Mata Kuliah : Manajemen Lembaga Informasi
Tema : Teknologi dalam Organisasi
Dosen : Drs. Dian Sinaga M.Si.,
Nurmaya Prahatmaja S.Sos.,
Disusun Oleh :
Ashri Nooraida Permana
210210120065
DIIP B
Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran
2013
Teknologi dalam Organisasi
Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam
kehidupan organisasi. Teknologi dalam organisasi memiliki peranan utama dalam
mempelajari sifat-sifat dari teknologi suatu organisasi dan hubungan teknologi terhadap
struktur organisasi. Organisasi adalah sebuah sistem terbuka, dan teknologi organisasi
merupakan cerminan dari kondisi lingkungan organisasi dan juga jenis kegiatan internal yang
terjadi dalam organisasi. Teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari jalannya sebuah
organisasi. Karena dengan keberadaan teknologi informasi, menjadi faktor penentu utama
dari keberhasilan organisasi (Gordon & Gordon, 2000).
Thomson mengelompokan teknologi organisasi menjadi 3 jenis, yang masing-masing
menggambarkan jenis hubungan yang terjadi dengan konsumen maupun jenis kegiatan
internal yang terjadi dalam organisasi, yaitu:
a. Teknologi perantara (mediating technology) : digunakan untuk menghubungkan
beberapa klien yang satu sama lain tidak dapat dihubungkan secara langsung.
Misalnya jika hubungan langsung tersebut memerlukan ongkos yang besar, ataupun
karena terlalu rumit untuk dilaksanakan
b. Teknologi rangkaian panjang (long-linked technology) : pada jenis teknologi ini 31
kegiatan organisasi terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan yang berurutan. Hasil dari
suatu kegiatan menjadi output bagi kegiatan berikutnya, berurutan, hingga akhirnya
produk siap untuk digunakan oleh konsumen
c. Teknologi intensif (intensitive technology) : teknologi intensif merupakan kumpulan
dari beberapa jenis pelayanan khusus, yang keseluruhannya digabungkan untuk
melayani klien. Teknologi intensif umumnya digunakan pada kegiatan yang
mempunyai akibat yang cukup berarti pada klien sehingga klien mengalami
perubahan.
Fungsi Teknologi dalam Organisasi
Pemanfaatan atau implementasi teknologi dalam kegiatan operasional organisasi
akan memberikan dampak yang cukup signifikan bukan hanya dari efisiensi kerja tetapi juga
terhadap budaya kerja baik secara personal, antar unit, maupun keseluruhan institusi.
Berdasarkan struktur organisasi, pemanfaatan teknologi informasi diklasifikasikan
menjadi 3 kategori, yaitu:
a. Perbaikan efisiensi : Pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan efisiensi
diterapkan pada level operasional organisasi. Pada kategori ini, pemanfaatan
teknologi informasi diukur dengan penurunan waktu dan biaya proses.
b. Perbaikan efektivitas : Pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan efektifitas
diterapkan pada level manajerial organisasi. Pada kategori ini, pemanfaatan teknologi
informasi diukur dengan kemudaan dan kecepatan memperoleh status pencapaian
target organisasi.
c. Strategic Improvement : Pemanfaatan teknologi informasi untuk strategic
improvement (perbaikan daya saing) diterapkan pada level eksekutif organisasi. Pada
kategori ini, pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan kemudahan dan
ketepatan pengambilan keputusan oleh eksekutif.
Menurut G.R. Terry, terdapat 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah
organisasi, yaitu:
a. Fungsi Operasional : membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping, karena
telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya
yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen
teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana
teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
b. Fungsi Monitoring and Control : keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap
fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat
memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya
interaksi efektif dengan para pimpinan di organisasi terkait.
c. Fungsi Planning and Decision : keberadaan teknologi informasi dianggap sebagai
enabler dari rencana organisasi dan merupakan sebuah knowledge generator bagi
para pimpinan organisasi yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah
keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang organisasi yang pada akhirnya
memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi
perencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut.
d. Fungsi Communication : secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam
era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai
sarana atau media individu organisasi dalam berkomunikasi, berkolaborasi,
berkooperasi, dan berinteraksi.
e. Fungsi Interorganisational : merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena
dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan
kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah organisasi lain.
Produk dan Fasilitas yang disediakan Teknologi dalam Organiasasi
Produk yang dihasilkan teknologi dalam organisasi lebih cenderung kepada produk
layanan jasa, yang dimana produk layanan jasa tersebut menjadi fasilitas dari teknologi yang
diterapkan pada sebuah organisasi. Layanan jasa tersebut antara lain :
a. Electronic Data Processing Systems (EDP) : merupakan penggunaan teknologi
komputer untuk menyelenggarakan pemrosesan data yang berorientasi pada
transaksi organisasi. Sistem ini digunakan untuk mengolah data transaksi yang
sifatnya rutin (sehari-hari).
b. Management Information System (MIS) : merupakan penggunaan teknologi
komputer untuk menyediakan informasi yang berorientasi pada manajemen level
menengah. Para pemimpin dalam suatu organisasi membutuhkan informasi
dalam rangka pengambilan keputusan, dan sistem informasi berbasis komputer
dapat membantu penyediaan informasi bagi para pemimpin organisasi.
c. Decision Support System (DSS) : merupakan sistem informasi yang datanya
diproses dalam bentuk pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. DSS dapat
digunakan untuk menganalisis kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. DSS
juga dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
d. Expert System (ES) : merupakan sistem informasi yang berbasis pada
pengetahuan yang menggunakan pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus
untuk menjalankan kegiatan sebagai konsultan ahli bagi pemakai akhir. Jika DSS
membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan, maka ES membuat
keputusan tersebut.
e. Executive Information Systems (EIS) : merupakan suatu sistem informasi yang berkaitan
dengan kebutuhan manajemen puncak mengenai informasi strategik dalam proses
pengambilan keputusan strategik.
f.
Accounting Information System (AIS) : merupakan sebuah sistem yang menyediakan
informasi bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan.
(Bodnar, 1998)
Kompleksitas Teknologi dalam Organisasi
Dengan diteraptaknnya teknologi dalam organisasi, terdapat berbagai dampak bagi
organisasi, diantaranya teknologi informasi dapat membawa sejumlah perubahan seperti
struktur hirarki organisasi menjadi semakin melebar/flat, kewenangan yang cenderung
terdesentralisasi, perubahan struktur kekuasaan yang cenderung terdistribusi; perubahan dalam
job content, dan perubahan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi, serta
membantu manajer dalam pembuatan keputusan.
Selain dampak-dampak yang telah disebutkan diatas, masih terdapat pengaruhpengaruh lain yang disebabkan oleh diterapkannya teknologi dalam organisasi. Pengaruh
positifnya antara lain :
a. Sebagai media untuk menganalisis kondisi pasar.
b. Sebagai media untuk mengawasi kinerja organisasi.
c. Sebagai media untuk meningkatkan kualitas informasi.
d. Penghematan biaya, waktu, dan peningkatan produktivitas.
e. Sebagai media untuk mengolah data dengan cepat dan akurat.
f. Untuk membantu aktivitas manajemen sumbar daya manusia.
g. Untuk membantu memperbaiki pelayanan pada pelanggan, maupun anggota dan
pengurus organisasi itu sendiri.
h. Untuk membantu aktivitas manajemen dan pelayanan administratif, seperti Email, Voice Mail, Word Processing, Database Management Syste, Social Media.
i. Sebagai pembuat, pengerat, pemelihara, dan penjaga hubungan komunikasi antar
anggota, pengurus organisasi, pimpinan organisasi, pihak organisasi lain, dan
masyarakat luas.
Selain menghasilkan pengaruh positif, penerapan teknologi dalam organisasi juga
dapat menimbulkan beberapa pengaruh negatif bagi organisasi, seperti :
a. Besarnya kemungkinan untuk aksi penyalahgunaan teknologi informasi.
b. Mengurangi sifat sosial manusia, karena cenderung lebih suka berhubungan
lewat media sosial daripada bertemu langsung.
c. Besarnya kemungkinan terjadi pada diri individu ketidakpuasan kerja,
dehumanisasi dan dampak psikologis, dan information anxiety.
d. Tingginya kemungkinan masalah resistance to change. Masalah ini harus
dihilangkan karena hal ini dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas,
meningkatkan angka absensi, dan mengurangi motivasi atau pemogokan kerja
(Gordon, 1993).
Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Gordon menyarankan agar :
1. Anggota organisasi dilibatkan dalam pelaksanaan tugas tertentu dan menciptakan
lingkungan yang mendukung kualitas anggota organisasi. Selain itu perlu
memberikan kesadaran pada anggota organisasi bahwa penggunaan teknologi
informasi dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang dan menunjukkan
kelemahan sistem lama.
2. Untuk mengurangi resistance to change terhadap perubahan implementasi
teknologi informasi, hal-hal yang dapat dilakukan menurut Gordon antara lain
adalah : communication, educational program, evolusional change, employee
involment, new policies and procedures, staff change, temporary structure dan
steering committee.
3. Anggota organisasi perlu mendapatkan tambahan pendidikan dan pelatihan serta
pemberian ketrampilan-ketrampilan yang relevan, untuk dapat memiliki keahlian
dan kemampuan tentang teknologi informasi.
4. Tetap menjaga keamanan. Misalnya dengan menyimpan komputer pada tempat
yang aman, hanya boleh digunakan oleh orang-orang tertentu yang
berkepentingan, penggunaan password, dan pembuatan access control matrix.
5. Sebelum pihak manajemen organisasi mengimplementasikan teknologi informasi
yang baru, mereka harus mempertimbangkan besarnya biaya yang diperlukan
dan manfaat yang akan diperoleh (cost – benefit analysis). Teknologi informasi
akan diterapkan apabila manfaat yang diperoleh dengan menggunakan teknologi
informasi
lebih
besar
daripada
biaya
yang
dikeluarkan
untuk
mengimplementasikan teknologi informasi. Hal ini disebut juga sebagai value of
information technology.
Sumber Referensi
Alians, machrus. “Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi”
http://machrus.student.umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_27.pdf
(diakses pada 29 September 2013)
Herawan, Endang . “Handout Teori Organisasi”
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197907122005011NURDIN/HAND_OUT_TEORI_ORGANISASI.pdf
(diakses pada 29 September 2013)
Isma, Ade, dkk. “Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Masyarakat”
http://bayusembilan.blog.fisip.uns.ac.id/files/2011/12/PENGARUHPERKEMBANGAN-TEKNOLOGI-INFORMASI-TERHADAP-MASYARAKAT1.doc
(diakses pada 29 September 2013)
Kompasiana. “Fungsi Koordinasi dalam sebuah Organisasi”
http://politik.kompasiana.com/2013/06/10/fungsi-koordinasi-dalam-sebuahorganisasi-567462.html
(diakses pada 29 September 2013)
Mukhlis. “Penerapan Teknologi Informasi Berbasis Komputer pada Organisasi”
http://blog.mukhlisbersama.web.id/2012/03/teknologi-informasi-padaorganisasi.html
(diakses pada 29 September 2013)
Nurdin, Fatah. “Kesesuaian Mutu Produk dan Berbagai Aspek yang Melingkupinya”
http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/Modul-7-KESESUAIANMUTU-PRODUK-DAN-BERBAGAI-ASPEK-YANG-MELINGKUPINYA.doc
(diakses pada 29 September 2013)
Nurlatifa, Meldona. “Dampak Kemajuan Teknologi Informasi terhadap Bidang Akuntansi
Manajemen”
http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/el-muhasaba/article/download/1885/pdf
(diakses pada 29 September 2013)
Soebijono, Tony. “Organizational Behavior : Teknologi Informasi dan dampaknya terhadap
perilaku organisasi “
http://blog.stikom.edu/tonys/files/2011/12/14-OB-TI-dan-organisasi.ppt
(diakses pada 29 September 2013)
Universitas Sumatera Utara. “Abstract”
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33436/5/Abstract.pdf
(diakses pada 29 September 2013)
Zakiyatur, dkk. “Peranan Teknologi dalam Organisasi”
http://httpzakia.blogspot.com/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
(diakses pada 29 September 2013)
Mata Kuliah : Manajemen Lembaga Informasi
Tema : Teknologi dalam Organisasi
Dosen : Drs. Dian Sinaga M.Si.,
Nurmaya Prahatmaja S.Sos.,
Disusun Oleh :
Ashri Nooraida Permana
210210120065
DIIP B
Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran
2013
Teknologi dalam Organisasi
Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam
kehidupan organisasi. Teknologi dalam organisasi memiliki peranan utama dalam
mempelajari sifat-sifat dari teknologi suatu organisasi dan hubungan teknologi terhadap
struktur organisasi. Organisasi adalah sebuah sistem terbuka, dan teknologi organisasi
merupakan cerminan dari kondisi lingkungan organisasi dan juga jenis kegiatan internal yang
terjadi dalam organisasi. Teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari jalannya sebuah
organisasi. Karena dengan keberadaan teknologi informasi, menjadi faktor penentu utama
dari keberhasilan organisasi (Gordon & Gordon, 2000).
Thomson mengelompokan teknologi organisasi menjadi 3 jenis, yang masing-masing
menggambarkan jenis hubungan yang terjadi dengan konsumen maupun jenis kegiatan
internal yang terjadi dalam organisasi, yaitu:
a. Teknologi perantara (mediating technology) : digunakan untuk menghubungkan
beberapa klien yang satu sama lain tidak dapat dihubungkan secara langsung.
Misalnya jika hubungan langsung tersebut memerlukan ongkos yang besar, ataupun
karena terlalu rumit untuk dilaksanakan
b. Teknologi rangkaian panjang (long-linked technology) : pada jenis teknologi ini 31
kegiatan organisasi terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan yang berurutan. Hasil dari
suatu kegiatan menjadi output bagi kegiatan berikutnya, berurutan, hingga akhirnya
produk siap untuk digunakan oleh konsumen
c. Teknologi intensif (intensitive technology) : teknologi intensif merupakan kumpulan
dari beberapa jenis pelayanan khusus, yang keseluruhannya digabungkan untuk
melayani klien. Teknologi intensif umumnya digunakan pada kegiatan yang
mempunyai akibat yang cukup berarti pada klien sehingga klien mengalami
perubahan.
Fungsi Teknologi dalam Organisasi
Pemanfaatan atau implementasi teknologi dalam kegiatan operasional organisasi
akan memberikan dampak yang cukup signifikan bukan hanya dari efisiensi kerja tetapi juga
terhadap budaya kerja baik secara personal, antar unit, maupun keseluruhan institusi.
Berdasarkan struktur organisasi, pemanfaatan teknologi informasi diklasifikasikan
menjadi 3 kategori, yaitu:
a. Perbaikan efisiensi : Pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan efisiensi
diterapkan pada level operasional organisasi. Pada kategori ini, pemanfaatan
teknologi informasi diukur dengan penurunan waktu dan biaya proses.
b. Perbaikan efektivitas : Pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan efektifitas
diterapkan pada level manajerial organisasi. Pada kategori ini, pemanfaatan teknologi
informasi diukur dengan kemudaan dan kecepatan memperoleh status pencapaian
target organisasi.
c. Strategic Improvement : Pemanfaatan teknologi informasi untuk strategic
improvement (perbaikan daya saing) diterapkan pada level eksekutif organisasi. Pada
kategori ini, pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan kemudahan dan
ketepatan pengambilan keputusan oleh eksekutif.
Menurut G.R. Terry, terdapat 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah
organisasi, yaitu:
a. Fungsi Operasional : membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping, karena
telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya
yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen
teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana
teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
b. Fungsi Monitoring and Control : keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap
fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat
memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya
interaksi efektif dengan para pimpinan di organisasi terkait.
c. Fungsi Planning and Decision : keberadaan teknologi informasi dianggap sebagai
enabler dari rencana organisasi dan merupakan sebuah knowledge generator bagi
para pimpinan organisasi yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah
keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang organisasi yang pada akhirnya
memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi
perencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut.
d. Fungsi Communication : secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam
era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai
sarana atau media individu organisasi dalam berkomunikasi, berkolaborasi,
berkooperasi, dan berinteraksi.
e. Fungsi Interorganisational : merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena
dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan
kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah organisasi lain.
Produk dan Fasilitas yang disediakan Teknologi dalam Organiasasi
Produk yang dihasilkan teknologi dalam organisasi lebih cenderung kepada produk
layanan jasa, yang dimana produk layanan jasa tersebut menjadi fasilitas dari teknologi yang
diterapkan pada sebuah organisasi. Layanan jasa tersebut antara lain :
a. Electronic Data Processing Systems (EDP) : merupakan penggunaan teknologi
komputer untuk menyelenggarakan pemrosesan data yang berorientasi pada
transaksi organisasi. Sistem ini digunakan untuk mengolah data transaksi yang
sifatnya rutin (sehari-hari).
b. Management Information System (MIS) : merupakan penggunaan teknologi
komputer untuk menyediakan informasi yang berorientasi pada manajemen level
menengah. Para pemimpin dalam suatu organisasi membutuhkan informasi
dalam rangka pengambilan keputusan, dan sistem informasi berbasis komputer
dapat membantu penyediaan informasi bagi para pemimpin organisasi.
c. Decision Support System (DSS) : merupakan sistem informasi yang datanya
diproses dalam bentuk pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. DSS dapat
digunakan untuk menganalisis kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. DSS
juga dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
d. Expert System (ES) : merupakan sistem informasi yang berbasis pada
pengetahuan yang menggunakan pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus
untuk menjalankan kegiatan sebagai konsultan ahli bagi pemakai akhir. Jika DSS
membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan, maka ES membuat
keputusan tersebut.
e. Executive Information Systems (EIS) : merupakan suatu sistem informasi yang berkaitan
dengan kebutuhan manajemen puncak mengenai informasi strategik dalam proses
pengambilan keputusan strategik.
f.
Accounting Information System (AIS) : merupakan sebuah sistem yang menyediakan
informasi bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan.
(Bodnar, 1998)
Kompleksitas Teknologi dalam Organisasi
Dengan diteraptaknnya teknologi dalam organisasi, terdapat berbagai dampak bagi
organisasi, diantaranya teknologi informasi dapat membawa sejumlah perubahan seperti
struktur hirarki organisasi menjadi semakin melebar/flat, kewenangan yang cenderung
terdesentralisasi, perubahan struktur kekuasaan yang cenderung terdistribusi; perubahan dalam
job content, dan perubahan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi, serta
membantu manajer dalam pembuatan keputusan.
Selain dampak-dampak yang telah disebutkan diatas, masih terdapat pengaruhpengaruh lain yang disebabkan oleh diterapkannya teknologi dalam organisasi. Pengaruh
positifnya antara lain :
a. Sebagai media untuk menganalisis kondisi pasar.
b. Sebagai media untuk mengawasi kinerja organisasi.
c. Sebagai media untuk meningkatkan kualitas informasi.
d. Penghematan biaya, waktu, dan peningkatan produktivitas.
e. Sebagai media untuk mengolah data dengan cepat dan akurat.
f. Untuk membantu aktivitas manajemen sumbar daya manusia.
g. Untuk membantu memperbaiki pelayanan pada pelanggan, maupun anggota dan
pengurus organisasi itu sendiri.
h. Untuk membantu aktivitas manajemen dan pelayanan administratif, seperti Email, Voice Mail, Word Processing, Database Management Syste, Social Media.
i. Sebagai pembuat, pengerat, pemelihara, dan penjaga hubungan komunikasi antar
anggota, pengurus organisasi, pimpinan organisasi, pihak organisasi lain, dan
masyarakat luas.
Selain menghasilkan pengaruh positif, penerapan teknologi dalam organisasi juga
dapat menimbulkan beberapa pengaruh negatif bagi organisasi, seperti :
a. Besarnya kemungkinan untuk aksi penyalahgunaan teknologi informasi.
b. Mengurangi sifat sosial manusia, karena cenderung lebih suka berhubungan
lewat media sosial daripada bertemu langsung.
c. Besarnya kemungkinan terjadi pada diri individu ketidakpuasan kerja,
dehumanisasi dan dampak psikologis, dan information anxiety.
d. Tingginya kemungkinan masalah resistance to change. Masalah ini harus
dihilangkan karena hal ini dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas,
meningkatkan angka absensi, dan mengurangi motivasi atau pemogokan kerja
(Gordon, 1993).
Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Gordon menyarankan agar :
1. Anggota organisasi dilibatkan dalam pelaksanaan tugas tertentu dan menciptakan
lingkungan yang mendukung kualitas anggota organisasi. Selain itu perlu
memberikan kesadaran pada anggota organisasi bahwa penggunaan teknologi
informasi dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang dan menunjukkan
kelemahan sistem lama.
2. Untuk mengurangi resistance to change terhadap perubahan implementasi
teknologi informasi, hal-hal yang dapat dilakukan menurut Gordon antara lain
adalah : communication, educational program, evolusional change, employee
involment, new policies and procedures, staff change, temporary structure dan
steering committee.
3. Anggota organisasi perlu mendapatkan tambahan pendidikan dan pelatihan serta
pemberian ketrampilan-ketrampilan yang relevan, untuk dapat memiliki keahlian
dan kemampuan tentang teknologi informasi.
4. Tetap menjaga keamanan. Misalnya dengan menyimpan komputer pada tempat
yang aman, hanya boleh digunakan oleh orang-orang tertentu yang
berkepentingan, penggunaan password, dan pembuatan access control matrix.
5. Sebelum pihak manajemen organisasi mengimplementasikan teknologi informasi
yang baru, mereka harus mempertimbangkan besarnya biaya yang diperlukan
dan manfaat yang akan diperoleh (cost – benefit analysis). Teknologi informasi
akan diterapkan apabila manfaat yang diperoleh dengan menggunakan teknologi
informasi
lebih
besar
daripada
biaya
yang
dikeluarkan
untuk
mengimplementasikan teknologi informasi. Hal ini disebut juga sebagai value of
information technology.
Sumber Referensi
Alians, machrus. “Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi”
http://machrus.student.umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_27.pdf
(diakses pada 29 September 2013)
Herawan, Endang . “Handout Teori Organisasi”
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197907122005011NURDIN/HAND_OUT_TEORI_ORGANISASI.pdf
(diakses pada 29 September 2013)
Isma, Ade, dkk. “Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Masyarakat”
http://bayusembilan.blog.fisip.uns.ac.id/files/2011/12/PENGARUHPERKEMBANGAN-TEKNOLOGI-INFORMASI-TERHADAP-MASYARAKAT1.doc
(diakses pada 29 September 2013)
Kompasiana. “Fungsi Koordinasi dalam sebuah Organisasi”
http://politik.kompasiana.com/2013/06/10/fungsi-koordinasi-dalam-sebuahorganisasi-567462.html
(diakses pada 29 September 2013)
Mukhlis. “Penerapan Teknologi Informasi Berbasis Komputer pada Organisasi”
http://blog.mukhlisbersama.web.id/2012/03/teknologi-informasi-padaorganisasi.html
(diakses pada 29 September 2013)
Nurdin, Fatah. “Kesesuaian Mutu Produk dan Berbagai Aspek yang Melingkupinya”
http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/Modul-7-KESESUAIANMUTU-PRODUK-DAN-BERBAGAI-ASPEK-YANG-MELINGKUPINYA.doc
(diakses pada 29 September 2013)
Nurlatifa, Meldona. “Dampak Kemajuan Teknologi Informasi terhadap Bidang Akuntansi
Manajemen”
http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/el-muhasaba/article/download/1885/pdf
(diakses pada 29 September 2013)
Soebijono, Tony. “Organizational Behavior : Teknologi Informasi dan dampaknya terhadap
perilaku organisasi “
http://blog.stikom.edu/tonys/files/2011/12/14-OB-TI-dan-organisasi.ppt
(diakses pada 29 September 2013)
Universitas Sumatera Utara. “Abstract”
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33436/5/Abstract.pdf
(diakses pada 29 September 2013)
Zakiyatur, dkk. “Peranan Teknologi dalam Organisasi”
http://httpzakia.blogspot.com/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
(diakses pada 29 September 2013)