BAB II PROFIL KABUPATEN NIAS UTARA - DOCRPIJM 1506587284Lap III Bab 2 Profil Nira R3
BAB
2
BAB II PROFIL KABUPATEN NIAS UTARA
2.1. GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI WILAYAH
Kabupaten Nias Utara merupakan pemekaran dari
Kabupaten Nias berdasarkan UU No. 45 Tahun 2008
diresmikan
oleh
Menteri
Dalam
Negeri
Indonesia,
Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008 dengan ibukota
Lotu. Berada di pulau Nias yang selama ini terkenal
banyak memiliki tempat wisat yang menarik hingga
disebut sebagai Paradise of Surfing bagi peselancar
dunia.
2.2.1. Letak Geografi
Secara astronomis, Kabupaten Nias Utara terletak antara 1˚03’00”- 1˚33’00”
Lintang Utara dan antara 97˚00’00 -99˚32’32” Bujur Timur. Berdasarkan posisi
geografis, Kabupaten Nias Utara diapit oleh Samudera Hindia di sebelah utara
dan barat, kota Gunungsitoli dan Samudera Indonesia di sebelah timur dan
Kabupaten Nias dan Nias Barat di sebelah selatan.
Tabel 2. 1. Letak Geografis Kabupaten Nias Utara
KABUPATEN NIAS UTARA
Terletak antara
Luas Area
Letak di atas permukaan laut
Batas-batas
Utara :
Timur :
Selatan:
1˚03’00” – 1˚33’00” Lintang Utara
97˚00’00 - 99˚32’32” Bujur Timur
1.501,6 Km²
± 0 - 478 m
Samudera Hindia
Samudera Indonesia serta Kecamatan Gunungsitoli
Utara dan Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa di Kota
Gunungsitoi
Kecamatan Hiliduho dan Kecamatan Botomuzoi di
Kabupaten Nias serta Kecamatan Mandrehe Utara,
II - 1
Kecamatan Mandrehe, dan Kecamatan Moro’o di
Kabupaten Nias Barat
Samudera Hindia
Barat:
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
Sebagai salah satu kabupaten yang terdapat di dalam wilayah Propinsi
Sumatera Utara, Kabupaten Nias Utara menempati areal seluas 1.501,63 Km2
yang terdiri dari 11 kecamatan dan 113 Desa/Kelurahan (112 desa dan 1
kelurahan).
2.2.2. Topografi dan Iklim
Kabupaten Nias Utara terdiri dari 15 buah pulau besar dan kecil. Banyaknya
pulau yang dihuni 6 pulau dan yang tidak dihuni 9 pulau. Karakteristik fisik
topografi daratan Kabupaten Nias Utara sebagian besar berbukit-bukit sempit
dan terjal serta pegunungan dengan tinggi di atas permukaan laut bervariasi
antara 0 - 478 m, yang terdiri dari dataran rendah hingga bergelombang, dari
tanah
bergelombang
hingga
berbukit-bukit
dan
dari
berbukit
hingga
pegunungan. Akibat kondisi alam yang demikian mengakibatkan adanya 50
sungai sungai-sungai kecil, sedang, atau besar di seluruh kecamatan.
Sumber: Google Map, 2017
Gambar 2. 1. Kondisi Fisik Topografi Abupaten Nias Utara
II - 2
Daerah Kabupaten Nias Utara termasuk daerah rawan gempa bumi baik lokal
(dekat) maupun tele (jauh), hal ini sangat dirasakan ketika terjadi gempa
besar pada tanggal 28 Maret 2005 yang banyak menimbulkan korban dan
kerusakan berbagai fasilitas hampir di seluruh wilayah pulau Nias termasuk
Nias Utara. Dari catatan Badan Metereologi dan Geofisika, pada tahun 2013
telah terjadi gempa bumi sebanyak 395 kali atau rata-rata 33 kali setiap bulan
dengan skala tertinggi terjadi pada tahun 2013 yang mencapai 5,9 skala
ritcher(SR). Namun tidak memberikan dampak kerusakan.
Keadaan iklim Kabupaten Nias Utara dipengaruhi oleh Samudera Hindia.
Suhuudara dalam satu tahun rata-rata 26,3º C. Kecepatan angin rata-rata
dalam satu tahun sebesar 6 knot/jam. Kondisi seperti ini mengakibatkan
curah hujan yang tinggi dan sering terjadinya badai besar. Tingginya curah
hujan juga dipengaruhi letak Kabupaten Nias Utara yang dekat dengan garis
khatulistiwa dimana pada tahun 2013 tercata jumlah curah hujan mencapai
2.951,3 mm setahun dan banyaknya hari hujan mencapai 262 hari setahun.
2.2.3. Administrasi Wilayah
Pemerintah Kabupaten Nias Utara saat ini dipimpin oleh B upati M. Ingati
Nazara dan Wakil Bupati Haogosochi Hulu, SE, MM. dengan cakupan wilayah
kabupaten terdiri dari terdiri dari 11 kecamatan dan 113 Desa/Kelurahan (112
desa dan 1 kelurahan). Rinician Administrasi Wilayah Kabupaten Nias Utara
seperti disajikan pada tabel berikut:
Tabel 2. 2. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Nias Utara
No.
Kecamatan
1
Tugala Oyo
2
Alasa
3
Jumlah
Desa
Luas Wilayah
(Km²)
Rasio Thd Total
Luas (%)
8
134,43
8,95
14
204,41
13,61
Alasa Talumuzoi
6
94,04
6,26
4
Namohalu Esiwa
11
150,78
10,04
5
Sitolu Ori
6
78,81
5,25
6
Tuhemberua
8
55,81
3,72
7
Sawo
10
90,49
6,03
8
9
Lotu
Lahewa Timur
13
7
110,11
204,12
7,33
13,59
9
149,78
9,98
21
113
228,70
1.501,48
15,23
100,00
10
Afulu
11
Lahewa
Kabupaten Nias Utara
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara, Analisis 2017
II - 3
III - 4
Sumber: RTRW Kabupaten Nias Utara
Gambar 2. 2. Peta Wilayah Administratif Kabupaten Nias Utara
2.2.
DEMOGRAFI DAN SOSIAL
2.2.1. Jumlah dan Distribusi Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah
tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Indikator
tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah
penduduk
di
suatu
wilayah
dimasa
yang
akan
datang.
Ditinjau
dari
pertumbuhan penduduk, dapat terlihat kondisi pertumbuhan penduduk yang
setiap tahunnya terus meningkat.
Jumlah penduduk Kabupaten Nias utara dari tahun 2011 sampai dengan 2015
terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2011, jumlah penduduk Kabupaten
Nias Utara mencapai 128.434 jiwa dengan 26.528 rumah tangga, dan hingga
tahun 2015 telah berjumlah 133.897 jiwa dengan 27.509 rumah tangga.
Penduduk Kabupaten Nias Utara didominasi oleh perempuan dengan sex ratio
(rasio jenis kelamin) sebesar 98,10. Ini artinya untuk
setiap 10.000
perempuan di Kabupaten Nias maka terdapat 9.810 laki-laki.
Untuk lebih jelasnya kondisi jumlah penduduk di Kabupaten Nias Utara dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. 3. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di
Kabupaten Nias Utara, 2015
No
Kecamatan
1
2
Tugala Oyo
Alasa
Alasa
Talumuzoi
Namohalu
Esiwa
Sitolu Ori
Tuhemberua
Sawo
Lotu
Lahewa
Timur
Afulu
Lahewa
Total
3
4
5
6
7
8
9
10
11
3.073
10.444
3.124
10.716
6.197
21.160
Rata-rata
Anggota
Rumah
Tangga
5
5
3.397
3.415
6.812
5
1.362
6.161
6.346
12.507
5
2.501
5.976
5.345
4.858
5.637
5.976
5.469
4.993
5.730
11.950
10.814
9.851
11.367
5
5
5
5
2.390
2.163
1.970
2.273
5.175
5.233
10.408
5
2.082
5.544
10.696
66.306
5.705
10.886
67.591
11.249
21.582
133.897
5
5
5
2.250
4.316
26.779
LakiLaki
Perempuan
Jumlah
Penduduk
Jumlah
Rumah
Tangga
1.239
4.232
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara, Analisis 2017
II - 5
2.2.2. Sebaran Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Hasil survei Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016 memperlihatkan
bahwa
penyebaran
penduduk
Kabupaten
Nias
Utara
terbesar
ada
di
Kecamatan Lahewa yakni sebesar 16,12 persen dengan jumlah 21.582 jiwa,
kemudian diikuti oleh Kecamatan Alasasebesar 15,80 persen yang berjumlah
21.160 jiwa, sedangkan kecamatan lainnya dibawah 10 persen. Untuk lebih
jelasnya kondisi Sebaran Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten
Nias Utara dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. 4. Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk dan Sebaran Penduduk
Menurut Kecamatan di Kabupaten Nias Utara, 2015
No
Kecamatan
Luas
(km2)
134,43
204,41
Perbandi
ngan
Luas (%)
8,95
13,61
Sebaran
Pddk
(jiwa/km2 )
(%)
4,63
6.197
46
15,80
21.160
104
5,09
6.812
72
9,34
12.507
83
Jumlah
Pddk
Kepadatan
Pddk
1
2
Tugala Oyo
Alasa
3
Alasa Talumuzoi
94,04
6,26
4
Namohalu Esiwa
150,78
10,04
5
6
Sitolu Ori
Tuhemberua
78,81
55,81
5,25
3,72
11.950
10.814
152
194
8,92
8,08
7
Sawo
90,49
6,03
9.851
109
7,36
8
Lotu
110,11
7,33
11.367
103
8,49
9
10
Lahewa Timur
Afulu
204,12
149,78
13,59
9,98
10.408
11.249
51
75
7,77
8,40
11
Lahewa
228,70
15,23
21.582
94
16,12
1.501,48
100,00
133.897
89
100,00
Total
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara, Analisis 2017
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
II - 6
2.2.3. Pendidikan dan Kesehatan
Pada tahapan tertentu tingkat pendidikan dapat meningkatkan status sosial
dalam kehidupan penduduk. Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Nias
Utara umur 7-12 tahun sebanyak 24.929 jiwa, 13-15 sebanyak 9.462 jiwa dan
16-18 sebanyak 5.610 jiwa. Di Kabupaten Nias Utara terdapat jenjang
pendidikan setingkat SD, SLTP dan SLTA yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI)
berjumlah 168 unit, Madrasah Tsanawiyah (MTs) berjumlah 85 unit dan
Madrasah Aliyah (MA) berjumlah 36 unit.
Untuk lebih jelasnya kondisi tingkat pendidikan berdasarkan kelompok umur
dan tingkat pendidikan di Kabupaten Nias Utara Tahun seperti dijelaskan pada
chart statistik berikut::
Tabel 2. 5. Statistik Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Kelompok Umur
dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Nias Utara Tahun 2015
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
II - 7
Program-program
pembangunan
kesehatan
di
Kabupaten
Nias
Utara
diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas
kehidupan dan usia harapan hidup serta mempertinggi kesadaran masyarakat
akan pentingnya hidup sehat.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Nias Utara tahun 2014, tersedia fasilitas kesehatan Puskesmas
perawatan sebanyak 5 unit, Puskesmas non perawatan 6 unit, dan Puskesmas
Pembantu sebanyak 36 unit yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya derajat
kesehatan masyarakat adalah kurangnya sarana kesehatan, sanitasi dan
lingkungan yang tidak sehat, serta rendahnya konsumsi makanan bergizi.
Untuk itu Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Utara senantiasa berupaya
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup
sehat melalui penyuluhan kesehatan serta program kesehatan bagi ibu hamil.
Dengan adanya bidan desa sebanyak 152 orang sangat membantu dalam
proses persalinan agar tingkat kematian ibu dan anak dapat dicegah. Begitu
juga dengan perawat yang membantu perawatan pasien di Puskesmas
sebanyak 261 orang. Selain itu juga didukung dengan tersedianya dokter
umum sebanyak 20 orang yang tersebar di 10 Kecamatan, dokter gigi
sebanyak 1 orang di Kecamatan Alasa, 1 orang di kecamatan Tugala Oyo dan
1 orang di KecamatanSitolu Ori.
Tabel 2. 6. Fasilitas dan Tenaga Pelayanan Kesehatan di Kab. Nias Utara
Tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Fasilitas dan Tenaga Kesehatan
Jumlah (Tahun 2014)
Rumah Sakit
Puskesmas
Puskesmas Pembantu
Apotek
Balai Pengobatan Swasta
11
36
0
Toko Obat
Dokter Umum
Perawat
Bidan
Rumah Sakit
0
13
261
152
14.978
Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
Adapun
jenis
penyakit
yang
banyak
diderita
oleh
masyarakat
adalah
ISPA,penyakit kulit, penyakit klinis, diare, cacingan, tukak lambung, tekanan
darah tinggi, rematik dan lain-lain. Pada tahun 2014 jumlah penderita
II - 8
penyakit tersebut mencapai 4.580 jiwa. Angka Harapan Hidup Kabupaten Nias
Utara sebesar 68,59 Tahun.
2.3.
SARANA DAN PRASARANA
2.3.1. Jalan dan Transportasi
Tersedianya
jalan
sudah
merupakan
syarat
mutlak
bagi
kemajuan
pembangunan suatu wilayah. Oleh sebab itu upaya pembangunan dan
peningkatan sarana dan prasarana jalan di Kabupaten Nias Utara dari tahun
ke tahun terus dilakukan oleh pemerintah baik pemerintah daerah maupun
pusat.
Jika dilihat dari kondisi jalan, pada tahun 2013 panjang jalan yang rusak
untuk jalan Kabupaten sebesar 331,47 km lebih panjang dibandingkan tahun
2012 sebesar 263,95 km. Jika dilihat berdasarkan jenis permukaan jalan,
selain jalan diaspal juga masih terdapat jenis permukaan jalan berbentuk
tanah sebesar 375,72 km. Transportasi Hubungan darat antar kecamatan
dapat melalui jalur jalan kabupaten, dimana alat transportasi yang digunakan
untuk masing-masing kecamatan yaitu bus umum maupun ojek. Jumlah bus
umum yang beroperasi adalah sebanyak 50 unit yang tersebar diseluruh
kecamatan.
Tabel 2. 7. Panjang Jalan menurut Keadaaan dan Status Jalan Kabupaten Nias
Utara Tahun 2012-2013
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
II - 9
Kabupaten Nias Utara memiliki satu pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Laut
Lahewa. Pelabuhan Laut Lahewa hanya melayani pengangkutan barang.
Kondisi saat ini, terjadi penurunan kunjungan kapal laut dari 74 kunjungan
pada tahun 2012 turun menjadi 62 kunjungan pada tahun 2013.
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Lahewa berjalan dengan lancar. Hal ini
dapat dilihat dengan banyaknya barang yang dimuat mengalami peningkatan
dari tahun 2012 sebesar 1.102 ton meningkat menjadi 1.843 ton pada tahun
2013.
Begitu
juga
halnya
dengan
barang
yang
dibongkar
mengalami
peningkatan dari 2.136 ton tahun 2012 meningkat menjadi 2.465 ton tahun
2013
Tabel 2. 8. Statistik Perkembangan Banyaknya Barang Dimuat dan Dibongkar
Melalui Pelabuhan Lahewa Tahun 2011-2014 (Ton)
Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
2.3.2. Perumahan dan Permukiman
Perkembangan hasil-hasil pembangunan pada bidang urusan sosial meliputi
pelayanan dan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) yaitu telah
direhabilitasi sebanyak 145 unit pada tahun 2013. Data terakhir yang di
himpun berupa Rumah Tidak Layak Huni dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. 9. Jumlah Bangunan Gedung Menurut Fungsi dan Kondisi Bangunan
Di Kabupaten Nias Utara Tahun 2015
II - 10
2.3.3. Prasarana Listrik dan Air Bersih
Daya listrik Kabupaten Nias Utara di suplai dari PLN kantor jaga Lahewa dan
Tuhemberua. Namun untuk pengolahan data penjualan energi listrik maupun
nilai penjualan masih dilakukan oleh PLN Rayon Gunungsitoli. Pada tahun
2013 jumlah pelanggan listrik tercatat sebanyak 10.010 yang terdiri dari
rumah tangga, komersil, industri,umum, sosial dan layanan khusus.
Penjualan energi listrik pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi
53.992.796 KWh, dimana sebelumnya pada tahun 2012 sebesar 28.911.800
KWh. Produksi energi listrik terbesar adalah rumahtangga dengan jumlah
38.865.803 KWh.
Penyedia air bersih di KabupatenNias Utara adalah PDAM Tirta Umbu Lahewa.
Jumlah air bersih yang disalurkan pada tahun 2014 sebanyak 55.079 M3
dengan jumlah pelanggan sebanyak 775 pelanggan. Kondisi saat ini masih
terdapat masyarakat yang menggunakan air hujan sebagai sumber air minum
yakni sebesar 16,75 persen pada tahun 2015.
Tabel 2. 10. Perkembangan Banyaknya Pelanggan, Produksi dan Nilai Produksi
Air Minum pada PDAM Tirta Umbu Lahewa Tahun 2011-2014
Tahun
Perusahaan Air Bersih
Banyaknya
Pelanggan
Banyaknya
Pelanggan
(m3)
Nilai (Rp)
2011
PDAM Tirta Umbu Lahewa
739
138.978
121.728.382
2012
PDAM Tirta Umbu Lahewa
758
156.846
167.165.370
2013
PDAM Tirta Umbu Lahewa
758
156.846
167.165.370
2014
PDAM Tirta Umbu Lahewa
775
55.079
51.932.485
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
Tabel 2. 11. Banyaknya Air Bersih yang Disalurkan PDAM Tirta Umbu Lahewa
Menurut Kelompok Pelanggan di Kabupaten Nias Utara 2014
No
1.
2.
3.
Kategori Pelanggan
Rumah Tempat Tinggal
Badan-Badan Sosial,
Rumah Sakit, dan Rumah
Ibadah
Perusahaan/ Pertokoan,
Pelabuhan Laut, Udara
dan Sungai, serta Hotel/
Objek Wisata
Banyaknya
Pelanggan
Banyaknya
Pelanggan (m3)
Volume
Nilai
(m3)
(Rp.000)
639
44.271
34.900.880
15
196
965.790
111
9,124
13.677.415
II - 11
4.
Instansi Pemerintah
5.
Lain-lain
Kabupaten Nias Utara
10
1.488
2.388.400
0
0
0
775
55.079
51.932.485
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
2.3.4. Pelayanan Persampahan
Persampahan sekarang ini telah menjadi masalah besar bagi makhluk hidup,
terlebih bagi bagi kawasan perkotaan dari mulai sampah organik hingga ke
persampahan industri. Dalam lingkup sederhana masalah persampahan ini
menjadikan lingkungan yang tidak nyaman dan tidak bersih. Akibat yang lebih
luas dari tidak adanya penanganan persampahan juga dapat mengakibatkan
dampak lain seperti banjir, rusaknya area pertanian/perkebunan, matinya
biota laut, dan juga mengakibatkan penyakit bagi manusia. Kondisi pelayanan
persampahan di Kabupaten Nias Utara hingga kini masih minim dan harus
segera
ditangani,
pelayanan
persampahan
dapat
dilakukan
dengan
menyediakan fasilitas yang mendukung dalam pengelolaan persampahan. Ada
pun ketersediaan pelayanan persampahan di wilayah Kabupaten Nias Utara
tahun 2015 yang tercatat dalam tabel berikut :
Tabel 2. 12. Jumlah Fasilitas Layanan Persampahan Di Kabupaten Nias Utara
Tahun 2015
2.3.5. Jaringan Irigasi
Untuk
mendorong
pencapaian
sasaran
infrastruktur
pengairan
melalui
pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan jaringan irigasi pada dan
normalisasi jaringan sungai dan pengembangan sumber daya air. Untuk
indikator pembangunan infrastruktur pengairan masih belum ada data yang
akurat untuk disampaikan sehingga capaian dan target pembangunan tidak
dapat di ukur. Kondisi jaringan irigasi di Wilayah Kabupaten Nias Utara hingga
saat ini ketersediaan masih dalam tahap pengolahan data
II - 12
2.3.6. Penataan Ruang
Penataan ruang di kabupaten Nias Utara sudah di akomodir dalam Peraturan
Daerah No. 1 Tahun 2015 Tentang RTRW Kabupaten Nias Utara Tahun 20142034. Dalam kurung waktu 1 tahun setelah perda belum ada kinerja yang
signifikan. Pengaturan tata ruang mengakomodir wilayah –wilayah yang wajib
dikembangkan, Berdasarkan target dan realisasi indikator penaatan ruang di
di Kabupaten Nias Utara seperti ditunjukan pada tabel berikut:
Tabel 2. 13. Target Dan Realisasi Indikator Tata Ruang Tahun 2015
Sumber : RPJMD Kabupaten Nias Utara 2016-2021, Bappeda 2017
2.3.7. Pertanahan
Kondisi pertanahan pada tahun 2013, BPN Kabupaten Nias telah menerbitkan
sertifikat tanah untuk wilayah Kabupaten Nias Utara sebanyak 59 sertifikat
tanah dengan rincian 11 dalam bentuk prosedur rutin dan 48 proyek. Dari
jumlah sertifikat tersebut semuanya berstatus hak milik yaitu sebanyak 59
sertifikat tanah. Status kepemilikan tanah ini masih jauh dari luas wilayah
yang
ada
dimanaa
masyarakat
masih
belum
memahami
mekanisme
peguasaan tanah serta tingginya biaya pengurusan sertifikat tanah. Status
kepemilikan tanah juga perlu di perhatikan terkait rencana-rencana lokasi
pembangunan infrastruktur guna kejelasan aset sebagai hasil suatu kegiatan
pembangunan.
Tabel 2. 14. Status Pemilikan Tanah Dirinci Menurut HAK di Kab. Nias Utara
Tahun 2013
Sumber : RPJMD Kabupaten Nias Utara 2016-2021, Bappeda 2017
II - 13
2.4.
KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN
2.4.1. Pendapatan Regional
Sebagai cerminan total nilai tambah yang tercpta akibat proses produksi di
suatu wilayah dalam jangka wantu tertentu, PDRB tentu memegang peranan
penting dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan. PDRB Kabupaten Nias
Utara Tahun 2015 adalah sebagi berikut:
PDRB ADHB (Juta Rupiah) : Rp. 2.540.543,0
PDRB ADHK (Juta Rupiah) : Rp. 1.948.963,7
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) : 5,37
Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Nias Utara sebagai kabupaten baru
semakin meningkat, berdasarkan PDRB 2015 sektor pertanian merupakan
penyumbang terbesar dalam PDRB dengan kontribusi sebesar 54,54 persen,
diikuti oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda
sebesar 9,69 persen, konstruksi sebesar 9,21, pertambangan dan penggalian
sebesar 5.59 persen. Laju pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan
(ADHK) tahun 2013-2015 seperti ditunjukkan pada gambar grafik beriku:
Tabel 2. 15. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten
Nias Utara Tahun 2013-2015 (ribu rupiah)
Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016,
BPS Kabupaten Nias Utara
2.4.2. APBD Pemerintah Daerah
Jumlah realisasi pengeluaran atas penerimaan daerah Kabupaten Nias Utara
tahun 2015 adalah Rp 615.651.186.431,01 dari jumlah realisasi penerimaan
sebesar Rp 599.606.675.007,20. Untuk belanja tidak langsung pemerintah
daerah mengeluarkan biaya sebesar Rp. 232.037.972.057,01 dan untuk
belanja langsung sebesar Rp 383.613.214.374,00.
Rincian Realisasi APBD Kabupaten Nias Utara pada tahun 2015 seperti
ditunjukkan pada tabel berikut:
II - 14
Tabel 2. 16. Realisasi APBD Kabupaten Nias Utara 2015
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
2.4.3. Pendapatan dan Pengeluaran Perkapita Penduduk
Secara ekonomi, pengukuran tingkat kesejahteraan dapat digambarkan
dengan besarnya pendapatan seseorang. Namun demikian, kesulitan untuk
mengukur pendapatan
membuat tingkat kesejahteraan
secara moneter
seringkali didekati dengan besarnya pengeluaran seseorang.
Kondissi pendapatan dan pengeluaran perkapita penduduk Kabupaten Nias
Utara pada tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pendapatan perkapita :
berdasarkan harga berlaku :Rp.1.581.155,03
berdasarkan harga konstan : Rp.1.212.974,45.
Pengeluaran perkapita :
Tahun 2015 Rp 406.799.00 (ribu rupiah),
Tahun 2014 Rp 612,994.98 (ribu rupiah),
Dari data diatas terlihat pengeluaran perkapita pada tahun 2015 tersebut
menurun dibanding tahun 2014 sebesar Rp612,994.98.
II - 15
2.4.4. Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Penduduk
Secara umum kesejahteraan penduduk suatu daerah didasarkan pada tiga
indikator yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran dan persentase
penduduk miskin. Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Nias Utara
sebesar 2,71 persen pada tahun 2014 meningkat menjadi 4,02 persen pada
tahun 2015. Berbeda dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja pada 2014
sebesar 81,74 persen menurun menjadi 79,13 pada tahun 2015. Pertumbuhan
Ekonomi Kabupaten Nias Utara berada pada posisi paling tinggi diantara
Kabupaten/Kota di Kepulauan Nias yaitu sebesar 5,49 persen
Salah satu indikator untuk melihat pembangunan manusia adalah Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang
pendidikan (diwakili oleh indikator Angka Melek Huruf dan Rata-Rata Lama
Sekolah), kesehatan (diwakili oleh indikator Angka Harapan Hidup), dan
ekonomi (diwakili oleh indikator Pengeluaran Perkapita yang disesuaikan).
IPM Kabupaten Nias Utara tahun 2015 tercatat sebesar 59,88 mengalami
peningkatan jika dibandingkan tahun 2014 tercatat sebesar 59,18. Jumlah
penduduk
miskin
di
Kabupaten
Nias
Utara
38.950
ribu
jiwa
dengan
persentasen sebesar 29,28 persen. Untuk tingkat propinsi, angka penduduk
miskin ini menunjukan Kabupaten Nias Utara menempati urutan pertama
Persentase penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara yakni mencapai 29,28
persen atau mencapai 38.950 orang.
Tabel 2. 17. IPM Kabupaten Nias Utara Tahun 2012-2015
Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016,
BPS Kabupaten Nias Utara
II - 16
2.5.
KETENAGAKERJAAN
Ketenaga kerjaan merupakan faktor penentu dalam hal perkembangan
perekonomian. Pendidikan menjadi modal dasar dalam pengembangan sumber
daya manusia yang berkualitas, dengan asumsi bahwa semakin tinggi jenjang
pendidikan maka akan semakin tinggi juga tingkat produktivitas tenaga kerja
yang
akan
berdampak
luas
terhadap
perkembangan
ekonomi
suatu
masyarakat. Dengan demikian maka sangat diharapkan terjadi peningkatan
jumlah masyarakat yang menyelesaikan pendidikan yang lebih tinggi di
wilayah Kabupaten Nias Utara. Ada pun Rasio Jumlah penduduk yang telah
menyelesaikan pendidikan tinggi pada tahun 2015 dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
Tabel 2. 18. Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2015
Sumber : Disdukcapil Kabupaten Nias Utara Tahun 2015, RPJMD Kabupaten Nias Utara,
Bappeda 2017
Permasalahan ketenagakerjaan tidak terlepas dari permasalahan penduduk
tidak produktif yang lazim disebut pengangguran, dimana angka penganguran
terbuka (TPT) Kabupaten Nias Utara hingga tahun 2015 mencapai 4,02%.
Tabel 2. 19. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas Menurut Jenis Kegiatan
Utama di Kabupaten Nias Utara 2013–2015
Sumber : Disdukcapil Kabupaten Nias Utara Tahun 2015, RPJMD Kabupaten Nias Utara 20162021, Bappeda 2017
II - 17
Pada bidang urusan
ketenagakerjaan
hasil-hasil pembangunan
meliputi
peningkatan kesempatan kerja melalui proyek padat karya yang dilaksanakan
di 7 (tujuh) desa, dengan item pekerjaan pembukaan badan jalan baru dan
atau pekerjaan jalan disesuaikan dengan kondisi lapangan
2.6.
POTENSI SUMBER DAYA ALAM
2.6.1. Pertanian
Dengan luas lahan sawah berpengairan yang ditanami padi sawah sebesar
8.175 Ha sedangkan luas lahan sawah tidak berpengairan yang ditanami padi
sawah sebesar 77 Ha telah menghasilkan produksi padi dan palawija yang
terus meningkat bagi penduduk petani di Kabupaten Nias Utara.
2.6.2. Perkebunan
Perkebunan
satu
sub
strategis
merupakan
salah
sektor
yang
yang
memberikan
konstribusi
pada
kegiatan
perekonomian
cukup
peningkatan
di
Kabupaten Nias Utara. Namun,
sejauh
ini
pengolahan
yang
dilakukan oleh para petani masih
bersifat tradisional.
Tanaman perkebunan rakyat merupakan tanaman perkebunan yang ada di
Kabupaten Nias Utara yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
II - 18
Tabel 2. 20. Jumlah Produksifitas Perkebunan di Kabupaten Nias Utara Tahun
2012-2015
2.6.3. Peternakan Dan Perikanan
Populasi ternak di Kabupaten Nias Utara yaitu ternak besar sebanyak
34.115ekor, unggas 82.268 ekor, produksi daging 17.888 ton dan produksi
telur 54.097 butir.
Beberapa
kecamatan
Kabupaten
Nias
di
Utara
berbatasan dengan laut, hal
ini
mengakibatkan
masyarakat
sebagai
banyak
yang
bekerja
nelayan.
Produksi
ikan laut pada tahun 2015
mencapai 12.455 ton lebih
besar dibandingkan dengan
produksi
ikan
air
tawar
sebesar 233,88 ton.
II - 19
Tabel 2. 21. Jumlah Produksi Perikanan di Kabupaten Nias Utara Tahun 20122015
Jumlah Kelompok Nelayan di Kabupaten Nias Utara Tahun 2012-2015
mengalami
peningkatan.
Dimana
pada
tahun
2012
kelompok
nelayan
berjumlah 18 kelompok meningkat di tahun 2015 dengan jumlah 123
kelompok nelayan. Dengan angka pendapatan (Rp) di tahun 2012 sebesar
172.782 dan meningkat di tahun 2015 dengan angka pendapatan (Rp)
191.531. Kecamatan Lahewa menjadi kecamatan yang jumlah kelompok
nelayan terbanyak di tahun 2015 dengan jumlah 48 kelompok dan disusul
kecamatan Tuhemberua dengan jumlah 31 kelompok ditahun 2015.
Tabel 2. 22. Jumlah Kelompok Nelayan di Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 2015
II - 20
2.7.
POTENSI SENI BUDAYA DAN PARIWISATA
2.7.1. Seni Budaya
Masyarakat Nias Utara merupakan masyarakat yang masih menjunjung tinggi
nilai nilai kebudayaan, dalam hal ini terlihat dari tata krama hingga adat
pernikahan memiliki perbedaan tersendiri dengan kebudayaan daerah lain
yang berada di wilayah kepulauan Nias Pelestarian kebudayaan ini selain dari
pada secara turun menurun lewat penuturan orang tua, saat ini sudah ada
sedikit yang tergerak mengemasnya dalam bentuk kesenian, sehingga
melahirkan seniman-seniman daerah, sangat diharapkan peminat pelestari
kebudayaan ini terutama dari kalangan pemuda Nias Utara akan semakin
meningkat dan menjadi kegiatan positif dalam kegiatan pengembangan
karakter berbasis budaya. Keberadaan organisasi kesenian tercatat masih
didominasi dari kalangan seni tari dan seni musik, dapat dilhat dalam tabel
berikut :
Tabel 2. 23. Organisasi kesenian di Kabupaten Nias utara
Sumber : RPJMD Kabupaten Nias Utara 2016-2021, Bappeda 2017
2.7.2. Pariwisata
Kondisi geografis wilayah Kabupaten Nias Utara yang sebagian wilayah
kecamatannya berada dipinggiran pantai, memungkinkan pengembangan
objek wisat pantai dengan sistem pengelolaan modern, sehingga menarik
minta wisatwan loka maupun asing untuk berkunjungh ke Nias Utara.
II - 21
Gambar 2. 3. Keragaman Potensi Wisata di Kabupaten Nias Utara
Sebaran spot lokasi wisata yang tersebar di Kabupaten Nias Utara hingga
tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 2. 24. Jumlah dan Lokasi Objek Wisata di Kabupaten Nias Utara
Salah satu objek wisata yang paling terkenal di Kabupaten Nias Utara adalah
objek wisata pantai yang mana salah satunya yang terletak di Lahewa yaitu
pantai Tureloto.
Pantai tersebut terkenal dengan pemandangan yang indah
dan alami.
II - 22
Gambar 2. 4. Berbagai spot lokasi wisata alam Kabupaten Nias Utara
Perkembangan jumlah pengunjung wisatawan di Kabupaten Nias Utara mulai
tahun 2010 hingga 2015 terus meningkat seperti terlihat pada data
dalam
tabel berikut :
Tabel 2. 25. Perkembangan Jumlah Wisatawan di Kabupaten Nias Utara Tahun
2010-2015
Ketersediaan data pendukung yang akurat tentang tempat wisata dan jumlah
kunjungan wisatawan di Kabupaten Nias Utara sangat diharapkan sehingga
pengembangan pariwisata melalui pembangunan sarana dan prasaran bisa
lebih maksimal. Sektor pariwisata di Kabupaten Nias Utara sangat potensial
dijadikan sebagai pendapatan daerah maupun sumber pendapatan ekonomi
bagi masyarakat, kemampuan pemerintah daerah dalam mengembangkan,
mengelola
dan
mempromosikan
sektor
pariwisata
adalah
salah
kunci
keberhasilan sektor pariwisata di Kabupaten Nias Utara.
2.8.
ISU-ISU STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
Agar perencanaan pembangunan daerah dapat bersinergi dan memberikan
kontribusi dalam pemecahan permasalahan pembangunan baik di daerah,
maka sebagai sebagai tahap awal perencanaan pembangunan daerah dimulai
II - 23
dengan melakukan analisis terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah
dicapai serta permasalahannyahadapai.
2.8.1.
Permasalahan Umum Pembangunan Kabupaten Nias Utara
Berdasarkan kajian dan analisis dalam RPJMD Kabupaten Nias Utara Tahun
2016-2021,
berbagai
permasalahan
pembangunan
terkait
penyediaan
infrastruktur Bidang Cipta Karya serta bidang-bidang terkait lainnya di
Kabupaten Nias Utara adalah sebagai berikut:
A. Permasalahan Kondisi Fisik Wilayah
Salah satu faktor penghambat pembangunan di Kabupaten Nias Utara adalah
konsisi fisik wilayah yang tidak mendukung. Kondisi tersebut dikelompokkan
dalam masalah pengembangan sebagai berikut:
1) Struktur tanah yang tidak stabil, kondisi topografi wilayah Nias Utara
khususnya di kawasan bagian Selatan (Kecamatan Namohalu, Alasa,
Alasa Talumuzoi dan sebagian Sitolu Ori dan Afulu) sangat berbukit dan
bergelombang berakibat tingginya biaya pembangunan infrastruktur;
2) Sebagian besar wilayah termasuk kedalam kawasan rawan bencana
alam (banjir, tsunami, abrasi, longsor, gempa tektonik dan lain-lain),
sehingga menimbulkan limitasi pengembangan wilayah dan mitigasi
bencana;
3) Keberadaan pulau-pulau kecil di Pantai Barat dan Utara yang masih
mengalami kekurangan fasilitas layanan dasar, rawan kondisi keamanan
dan masih sulit dijangkau;
4) Wilayah Kabupaten Nias Utara berada pada posisi patahan seisme GAP
yang merupakan bidang pusat gempa dengan retensi dampak bencana
lebih besar dibandingkan dengan kabupaten lain di Kepulauan Nias.
B. Bidang Pekerjaan Umum
Permasalahan yang dihadapi pada urusan pekerjaan umum yang meliputi
pengelolaan jalan, jembatan, dan irigasi adalah:
1) Tingkat kerusakan jalan dan jembatan kabupaten lebih cepat
dibanding laju pembangunan jalan;
2) Kelebihan tonase angkutan barang mempercepat kerusakan jalan
dan jembatan;
3) Pelanggaran pemanfaatan ruang milik jalan masih banyak terjadi;
4) Tingkat kerusakan sarana dan prasarana irigasi masih cukup tinggi;
II - 24
5) Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana
pekerjaan umum masih kurang;
6) Peralatan penunjang pelaksanaan urusan pekerjaan umum masih
kurang;
7) Konflik kepentingan pemanfaatan air irigasi masih sering terjadi;
8) Pengelolaan
air
masih
komunal
bahkan
masih
mengusahakan
sendiri-sendiri;
9) Tidak tersedianya data base infrastruktur sesuai dengan teknologi
yang berkembang.
C. Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman,
Pelaksanaan urusan perumahan di Kabupaten Nias Utara meliputi penataan
perumahan dan prasarana/sarana lingkungan perumahan seperti air bersih,
drainase,
jalan
lingkungan,
sanitasi,
persampahan,
permakaman.
Permasalahan yang dihadapi adalah:
1) Fasilitas umum dan fasilitas sosial perumahan masih banyak yang
belum diserahkan pada Pemerintah Daerah;
2) Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan dan pendayagunaan sarana
dan prasarana permukiman masih kurang;
3) Pelayanan air bersih belum menjangkau seluruh wilayah Kabupaten
Nias Utara;
4) Pelayanan sanitasi belum menjangkau seluruh masyarakat;
5) Rumah tidak layak huni masih cukup banyak;
6) Penyediaan tempat pemakaman umum bagi perumahan masih kurang;
7) Pengelolaan sistem drainase belum memadai;
8) Rumah yang belum ber IMB masih cukup banyak
D. Bidang Penataan Ruang,
Permasalahan-permasalah utama yang dihadapi antara lain :
1) Rencana rinci tata ruang belum mencakup seluruh Kabupaten Nias
Utara;
2) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nias Utara dan Rencana Rinci
Tata Ruang yang telah disusun sampai saat ini ada yang belum
ditetapkan menjadi produk hukum;
3) Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya penataan ruang masih
kurang;
II - 25
4) Pengendalian dan pengawasan terhadap pemanfaatan ruang belum
optimal;
5) Pembangunan perumahan dan tempat usaha yang tidak memenuhi
syarat teknis tata bangunan dan lingkungan;
6) Kesadaran masyarakat untuk mengurus perizin an sebelum melakukan
kegiatan masih kurang.
7) Ketidak
sesuaian
pengaturan
pemanfaatan
lahan
kawasan
hutan
dengan kondisi lahan yang sebernarnya.
E. Bidang Sosial
Masalah
Kesejahteraan
permukiman
yang
Sosial
menjadi
terkait
salah
satu
pada
penyediaan
kebutuhan
dasar
infrastruktur
penduduk
di
Kabupaten Nias Utara seperti kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, dan
lainya. Permasalahan yang dihadapi di bidang sosial ini antara lain adalah :
1) Prosentase KK miskin masih cukup tinggi;
2) Kemandirian dan produktivitas penyandang cacat masih rendah;
3) Aksesibilitas fasilitas umum bagi difabel belum memadai;
4) Peran kelembagaan kesejahteraan sosial belum optimal;
5) Kualitas manajemen dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan
sosial belum optimal;
6) Jumlah dan kualitas tenaga pelayanan sosial masih terbatas;
7) Rumah-rumah tidak layak huni masih ada;
8) Data-data sosial sering dimanipulasi.
F. Bidang Lingkungan hidup,
Pelaksanaan
pembangunan
yang
tidak
terencana
dengan
baik
sering
berdampak pada krisis kualitas lingkungan seperti penurunan kualitas udara
dan sumber air, pencemaran bahan-bahan makanan, kerusakan alam flora
dan fauna dan sebagainya. Gejala-gelala tersebut telah terlihat di Kabupaten
Nias Utara yang dapat mengancam kesejahteraan penduduknya, seperti:
1) Adanya penambangan bahan galian golongan C di pinggiran sungai
yang dapat merusak lingkungan;
2) Alih fungsi lahan pertanian yang sulit dikendalikan;
3) Pencemaran lingkungan (air, udara dan tanah) oleh limbah domestik
dan kegiatan industri kecil; dan
4) Meningkatnya intensitas dan luasan daerah rawan bencana.
II - 26
2.8.2.
Isu Strategis Bidang Cipta Karya Kabupaten Nias Utara
Terkait
RPJMD
Kabupaten
Nias
Utara,
terdapaat
2
(dua)
isu
utama
pembangunan di Kabupaten Nias Utara yaitu :
1. Kabupaten Nias Utara Merupakan daerah tertinggal;
Wilayah Sumatera telah ditetapkan 46 kabupaten tertinggal yang menjadi
lokus agenda percepatan pembangunan daerah tertinggal. Pada akhir
tahun 2014 terdapat 35 kabupaten tertinggal yang dapat terentaskan.
Dengan demikian pada periode RPJMN 2015-2019 jumlah daerah tertinggal
di Sumatera sebanyak 13 kabupaten. Pada akhir periode RPJMN 2015-2019
ditargetkan sebanyak 11 kabupaten tertinggal dapat terentaskan salah
satunya yaitu Kabupaten Nias Utara (selengkapnya dapat di lihat pada
tabel dan gambar di halaman berikut)
2. Kabupaten Nias Utara Merupakan daerah terluar NKRI
Dalam RPJMN Kabupaten Nias Utara merupakan salah satu daerah terluar
dimana ditetapkan kawasan pulau wunga merupakan salah satu pulau
terluar wilayah NKRI yang harus dijaga, dan diperkuat kedaulatannya.
II - 27
II - 28
Sumber : RPJMN 2015-2019, Buku III Agenda Pembangunan Wilayah
Gambar 2. 5. Peta Sebaran Daerah Tertinggal Wilayah Pulau Sumatera, RPJMN 2015-2019
Tabel 2. 26. Profil Daerah Tertinggal Wilayah Pulau Sumatera 2015-2019
II - 29
Sumber : RPJMN 2015-2019, Buku III Agenda Pembangunan Wilayah
Dari dua isu utama di atas terhadap beberapa fokus perencanaan program dan
kegiatan nasional dan arahan yang selanjutnya menjadi dasar analisis Bidang
Pekerjaan Umum khususnya terhadap RPIJM Bidang Cipta Karya di Kabupaten
Nias Utara adalah :
1. Isu strategis pada urusan pekerjaan umum, adalah meningkatkan
teknologi pendataan agar tidak adanya tumpeng-tindih anggaran dalam
pembangunan. Seleksi terhadap pelaksana pekerjaan infrastruktur
sesuai dengan kapasitas dan pengalaman kerja perlu diperketat seiring
dengan peninkatan sumberdaya aparatur yang mengawasi pekerjaan.
Peningkatan panjang jaringan jalan pada tahun-tahun pertama serta
penikatan kondisi jalan menjadi anggeda pekerjaan umum untuk 5
tahun kedepan perlu difomulasikan.
2. Isu Strategis pada urusan perumahan, adalah penigkatan layanan
persampahan dan ruang terbuka hijau publik pada kawasan perkotaan
serta menjadikan lingkungan pemukiman lebih layak huni dengan
penyediaan fasilitas air bersih, listrik, tempat pemakaman umum dan
pengelolaan sanitasi mayarakat yang lebih baik.
3. Isu strategis pada urusan penataan ruang, adalah peningkatan
kesadaran
penataan
aparatur
ruang,
dan
perlunya
masyarakat
dalam
peningkatan
menyelenggarakan
Turbinlak
(pengaturan,
pembinaan dan pelaksanaan) penataan ruang di Kabupaten Nias Utara
serta evaluasi terhadap pemanfaatan ruang kawasan hutan sesuai
dengan SK Menhut No. 579/Menhut-II/2014.
4. Isu strategis pada urusan lingkungan hidup, adalah menekan
pengrusakan lingkungan dengan meningkatan kesadaran masayakat
menanam pohon serta menjaga kelesatarian lingkungan pemukiman
melalui pembangunan sistem pelayanan persampahan untuk menekan
tingkat
produksi
pencemaran
lingkungan.
Identifikasi
kawasan
pemukiman yang rawan bencana serta penanggulaan pengurangan
daerah dampak resiko bencana menjadi program lintas sekroral yang
harus sinergi untuk menjaga lingkungan hidup dan pengurangan biaya
akibat bencana.
II - 30
2
BAB II PROFIL KABUPATEN NIAS UTARA
2.1. GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI WILAYAH
Kabupaten Nias Utara merupakan pemekaran dari
Kabupaten Nias berdasarkan UU No. 45 Tahun 2008
diresmikan
oleh
Menteri
Dalam
Negeri
Indonesia,
Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008 dengan ibukota
Lotu. Berada di pulau Nias yang selama ini terkenal
banyak memiliki tempat wisat yang menarik hingga
disebut sebagai Paradise of Surfing bagi peselancar
dunia.
2.2.1. Letak Geografi
Secara astronomis, Kabupaten Nias Utara terletak antara 1˚03’00”- 1˚33’00”
Lintang Utara dan antara 97˚00’00 -99˚32’32” Bujur Timur. Berdasarkan posisi
geografis, Kabupaten Nias Utara diapit oleh Samudera Hindia di sebelah utara
dan barat, kota Gunungsitoli dan Samudera Indonesia di sebelah timur dan
Kabupaten Nias dan Nias Barat di sebelah selatan.
Tabel 2. 1. Letak Geografis Kabupaten Nias Utara
KABUPATEN NIAS UTARA
Terletak antara
Luas Area
Letak di atas permukaan laut
Batas-batas
Utara :
Timur :
Selatan:
1˚03’00” – 1˚33’00” Lintang Utara
97˚00’00 - 99˚32’32” Bujur Timur
1.501,6 Km²
± 0 - 478 m
Samudera Hindia
Samudera Indonesia serta Kecamatan Gunungsitoli
Utara dan Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa di Kota
Gunungsitoi
Kecamatan Hiliduho dan Kecamatan Botomuzoi di
Kabupaten Nias serta Kecamatan Mandrehe Utara,
II - 1
Kecamatan Mandrehe, dan Kecamatan Moro’o di
Kabupaten Nias Barat
Samudera Hindia
Barat:
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
Sebagai salah satu kabupaten yang terdapat di dalam wilayah Propinsi
Sumatera Utara, Kabupaten Nias Utara menempati areal seluas 1.501,63 Km2
yang terdiri dari 11 kecamatan dan 113 Desa/Kelurahan (112 desa dan 1
kelurahan).
2.2.2. Topografi dan Iklim
Kabupaten Nias Utara terdiri dari 15 buah pulau besar dan kecil. Banyaknya
pulau yang dihuni 6 pulau dan yang tidak dihuni 9 pulau. Karakteristik fisik
topografi daratan Kabupaten Nias Utara sebagian besar berbukit-bukit sempit
dan terjal serta pegunungan dengan tinggi di atas permukaan laut bervariasi
antara 0 - 478 m, yang terdiri dari dataran rendah hingga bergelombang, dari
tanah
bergelombang
hingga
berbukit-bukit
dan
dari
berbukit
hingga
pegunungan. Akibat kondisi alam yang demikian mengakibatkan adanya 50
sungai sungai-sungai kecil, sedang, atau besar di seluruh kecamatan.
Sumber: Google Map, 2017
Gambar 2. 1. Kondisi Fisik Topografi Abupaten Nias Utara
II - 2
Daerah Kabupaten Nias Utara termasuk daerah rawan gempa bumi baik lokal
(dekat) maupun tele (jauh), hal ini sangat dirasakan ketika terjadi gempa
besar pada tanggal 28 Maret 2005 yang banyak menimbulkan korban dan
kerusakan berbagai fasilitas hampir di seluruh wilayah pulau Nias termasuk
Nias Utara. Dari catatan Badan Metereologi dan Geofisika, pada tahun 2013
telah terjadi gempa bumi sebanyak 395 kali atau rata-rata 33 kali setiap bulan
dengan skala tertinggi terjadi pada tahun 2013 yang mencapai 5,9 skala
ritcher(SR). Namun tidak memberikan dampak kerusakan.
Keadaan iklim Kabupaten Nias Utara dipengaruhi oleh Samudera Hindia.
Suhuudara dalam satu tahun rata-rata 26,3º C. Kecepatan angin rata-rata
dalam satu tahun sebesar 6 knot/jam. Kondisi seperti ini mengakibatkan
curah hujan yang tinggi dan sering terjadinya badai besar. Tingginya curah
hujan juga dipengaruhi letak Kabupaten Nias Utara yang dekat dengan garis
khatulistiwa dimana pada tahun 2013 tercata jumlah curah hujan mencapai
2.951,3 mm setahun dan banyaknya hari hujan mencapai 262 hari setahun.
2.2.3. Administrasi Wilayah
Pemerintah Kabupaten Nias Utara saat ini dipimpin oleh B upati M. Ingati
Nazara dan Wakil Bupati Haogosochi Hulu, SE, MM. dengan cakupan wilayah
kabupaten terdiri dari terdiri dari 11 kecamatan dan 113 Desa/Kelurahan (112
desa dan 1 kelurahan). Rinician Administrasi Wilayah Kabupaten Nias Utara
seperti disajikan pada tabel berikut:
Tabel 2. 2. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Nias Utara
No.
Kecamatan
1
Tugala Oyo
2
Alasa
3
Jumlah
Desa
Luas Wilayah
(Km²)
Rasio Thd Total
Luas (%)
8
134,43
8,95
14
204,41
13,61
Alasa Talumuzoi
6
94,04
6,26
4
Namohalu Esiwa
11
150,78
10,04
5
Sitolu Ori
6
78,81
5,25
6
Tuhemberua
8
55,81
3,72
7
Sawo
10
90,49
6,03
8
9
Lotu
Lahewa Timur
13
7
110,11
204,12
7,33
13,59
9
149,78
9,98
21
113
228,70
1.501,48
15,23
100,00
10
Afulu
11
Lahewa
Kabupaten Nias Utara
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara, Analisis 2017
II - 3
III - 4
Sumber: RTRW Kabupaten Nias Utara
Gambar 2. 2. Peta Wilayah Administratif Kabupaten Nias Utara
2.2.
DEMOGRAFI DAN SOSIAL
2.2.1. Jumlah dan Distribusi Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah
tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Indikator
tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah
penduduk
di
suatu
wilayah
dimasa
yang
akan
datang.
Ditinjau
dari
pertumbuhan penduduk, dapat terlihat kondisi pertumbuhan penduduk yang
setiap tahunnya terus meningkat.
Jumlah penduduk Kabupaten Nias utara dari tahun 2011 sampai dengan 2015
terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2011, jumlah penduduk Kabupaten
Nias Utara mencapai 128.434 jiwa dengan 26.528 rumah tangga, dan hingga
tahun 2015 telah berjumlah 133.897 jiwa dengan 27.509 rumah tangga.
Penduduk Kabupaten Nias Utara didominasi oleh perempuan dengan sex ratio
(rasio jenis kelamin) sebesar 98,10. Ini artinya untuk
setiap 10.000
perempuan di Kabupaten Nias maka terdapat 9.810 laki-laki.
Untuk lebih jelasnya kondisi jumlah penduduk di Kabupaten Nias Utara dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. 3. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di
Kabupaten Nias Utara, 2015
No
Kecamatan
1
2
Tugala Oyo
Alasa
Alasa
Talumuzoi
Namohalu
Esiwa
Sitolu Ori
Tuhemberua
Sawo
Lotu
Lahewa
Timur
Afulu
Lahewa
Total
3
4
5
6
7
8
9
10
11
3.073
10.444
3.124
10.716
6.197
21.160
Rata-rata
Anggota
Rumah
Tangga
5
5
3.397
3.415
6.812
5
1.362
6.161
6.346
12.507
5
2.501
5.976
5.345
4.858
5.637
5.976
5.469
4.993
5.730
11.950
10.814
9.851
11.367
5
5
5
5
2.390
2.163
1.970
2.273
5.175
5.233
10.408
5
2.082
5.544
10.696
66.306
5.705
10.886
67.591
11.249
21.582
133.897
5
5
5
2.250
4.316
26.779
LakiLaki
Perempuan
Jumlah
Penduduk
Jumlah
Rumah
Tangga
1.239
4.232
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara, Analisis 2017
II - 5
2.2.2. Sebaran Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Hasil survei Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016 memperlihatkan
bahwa
penyebaran
penduduk
Kabupaten
Nias
Utara
terbesar
ada
di
Kecamatan Lahewa yakni sebesar 16,12 persen dengan jumlah 21.582 jiwa,
kemudian diikuti oleh Kecamatan Alasasebesar 15,80 persen yang berjumlah
21.160 jiwa, sedangkan kecamatan lainnya dibawah 10 persen. Untuk lebih
jelasnya kondisi Sebaran Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten
Nias Utara dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. 4. Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk dan Sebaran Penduduk
Menurut Kecamatan di Kabupaten Nias Utara, 2015
No
Kecamatan
Luas
(km2)
134,43
204,41
Perbandi
ngan
Luas (%)
8,95
13,61
Sebaran
Pddk
(jiwa/km2 )
(%)
4,63
6.197
46
15,80
21.160
104
5,09
6.812
72
9,34
12.507
83
Jumlah
Pddk
Kepadatan
Pddk
1
2
Tugala Oyo
Alasa
3
Alasa Talumuzoi
94,04
6,26
4
Namohalu Esiwa
150,78
10,04
5
6
Sitolu Ori
Tuhemberua
78,81
55,81
5,25
3,72
11.950
10.814
152
194
8,92
8,08
7
Sawo
90,49
6,03
9.851
109
7,36
8
Lotu
110,11
7,33
11.367
103
8,49
9
10
Lahewa Timur
Afulu
204,12
149,78
13,59
9,98
10.408
11.249
51
75
7,77
8,40
11
Lahewa
228,70
15,23
21.582
94
16,12
1.501,48
100,00
133.897
89
100,00
Total
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara, Analisis 2017
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
II - 6
2.2.3. Pendidikan dan Kesehatan
Pada tahapan tertentu tingkat pendidikan dapat meningkatkan status sosial
dalam kehidupan penduduk. Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Nias
Utara umur 7-12 tahun sebanyak 24.929 jiwa, 13-15 sebanyak 9.462 jiwa dan
16-18 sebanyak 5.610 jiwa. Di Kabupaten Nias Utara terdapat jenjang
pendidikan setingkat SD, SLTP dan SLTA yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI)
berjumlah 168 unit, Madrasah Tsanawiyah (MTs) berjumlah 85 unit dan
Madrasah Aliyah (MA) berjumlah 36 unit.
Untuk lebih jelasnya kondisi tingkat pendidikan berdasarkan kelompok umur
dan tingkat pendidikan di Kabupaten Nias Utara Tahun seperti dijelaskan pada
chart statistik berikut::
Tabel 2. 5. Statistik Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Kelompok Umur
dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Nias Utara Tahun 2015
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
II - 7
Program-program
pembangunan
kesehatan
di
Kabupaten
Nias
Utara
diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas
kehidupan dan usia harapan hidup serta mempertinggi kesadaran masyarakat
akan pentingnya hidup sehat.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Nias Utara tahun 2014, tersedia fasilitas kesehatan Puskesmas
perawatan sebanyak 5 unit, Puskesmas non perawatan 6 unit, dan Puskesmas
Pembantu sebanyak 36 unit yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya derajat
kesehatan masyarakat adalah kurangnya sarana kesehatan, sanitasi dan
lingkungan yang tidak sehat, serta rendahnya konsumsi makanan bergizi.
Untuk itu Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Utara senantiasa berupaya
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup
sehat melalui penyuluhan kesehatan serta program kesehatan bagi ibu hamil.
Dengan adanya bidan desa sebanyak 152 orang sangat membantu dalam
proses persalinan agar tingkat kematian ibu dan anak dapat dicegah. Begitu
juga dengan perawat yang membantu perawatan pasien di Puskesmas
sebanyak 261 orang. Selain itu juga didukung dengan tersedianya dokter
umum sebanyak 20 orang yang tersebar di 10 Kecamatan, dokter gigi
sebanyak 1 orang di Kecamatan Alasa, 1 orang di kecamatan Tugala Oyo dan
1 orang di KecamatanSitolu Ori.
Tabel 2. 6. Fasilitas dan Tenaga Pelayanan Kesehatan di Kab. Nias Utara
Tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Fasilitas dan Tenaga Kesehatan
Jumlah (Tahun 2014)
Rumah Sakit
Puskesmas
Puskesmas Pembantu
Apotek
Balai Pengobatan Swasta
11
36
0
Toko Obat
Dokter Umum
Perawat
Bidan
Rumah Sakit
0
13
261
152
14.978
Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
Adapun
jenis
penyakit
yang
banyak
diderita
oleh
masyarakat
adalah
ISPA,penyakit kulit, penyakit klinis, diare, cacingan, tukak lambung, tekanan
darah tinggi, rematik dan lain-lain. Pada tahun 2014 jumlah penderita
II - 8
penyakit tersebut mencapai 4.580 jiwa. Angka Harapan Hidup Kabupaten Nias
Utara sebesar 68,59 Tahun.
2.3.
SARANA DAN PRASARANA
2.3.1. Jalan dan Transportasi
Tersedianya
jalan
sudah
merupakan
syarat
mutlak
bagi
kemajuan
pembangunan suatu wilayah. Oleh sebab itu upaya pembangunan dan
peningkatan sarana dan prasarana jalan di Kabupaten Nias Utara dari tahun
ke tahun terus dilakukan oleh pemerintah baik pemerintah daerah maupun
pusat.
Jika dilihat dari kondisi jalan, pada tahun 2013 panjang jalan yang rusak
untuk jalan Kabupaten sebesar 331,47 km lebih panjang dibandingkan tahun
2012 sebesar 263,95 km. Jika dilihat berdasarkan jenis permukaan jalan,
selain jalan diaspal juga masih terdapat jenis permukaan jalan berbentuk
tanah sebesar 375,72 km. Transportasi Hubungan darat antar kecamatan
dapat melalui jalur jalan kabupaten, dimana alat transportasi yang digunakan
untuk masing-masing kecamatan yaitu bus umum maupun ojek. Jumlah bus
umum yang beroperasi adalah sebanyak 50 unit yang tersebar diseluruh
kecamatan.
Tabel 2. 7. Panjang Jalan menurut Keadaaan dan Status Jalan Kabupaten Nias
Utara Tahun 2012-2013
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
II - 9
Kabupaten Nias Utara memiliki satu pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Laut
Lahewa. Pelabuhan Laut Lahewa hanya melayani pengangkutan barang.
Kondisi saat ini, terjadi penurunan kunjungan kapal laut dari 74 kunjungan
pada tahun 2012 turun menjadi 62 kunjungan pada tahun 2013.
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Lahewa berjalan dengan lancar. Hal ini
dapat dilihat dengan banyaknya barang yang dimuat mengalami peningkatan
dari tahun 2012 sebesar 1.102 ton meningkat menjadi 1.843 ton pada tahun
2013.
Begitu
juga
halnya
dengan
barang
yang
dibongkar
mengalami
peningkatan dari 2.136 ton tahun 2012 meningkat menjadi 2.465 ton tahun
2013
Tabel 2. 8. Statistik Perkembangan Banyaknya Barang Dimuat dan Dibongkar
Melalui Pelabuhan Lahewa Tahun 2011-2014 (Ton)
Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
2.3.2. Perumahan dan Permukiman
Perkembangan hasil-hasil pembangunan pada bidang urusan sosial meliputi
pelayanan dan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) yaitu telah
direhabilitasi sebanyak 145 unit pada tahun 2013. Data terakhir yang di
himpun berupa Rumah Tidak Layak Huni dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. 9. Jumlah Bangunan Gedung Menurut Fungsi dan Kondisi Bangunan
Di Kabupaten Nias Utara Tahun 2015
II - 10
2.3.3. Prasarana Listrik dan Air Bersih
Daya listrik Kabupaten Nias Utara di suplai dari PLN kantor jaga Lahewa dan
Tuhemberua. Namun untuk pengolahan data penjualan energi listrik maupun
nilai penjualan masih dilakukan oleh PLN Rayon Gunungsitoli. Pada tahun
2013 jumlah pelanggan listrik tercatat sebanyak 10.010 yang terdiri dari
rumah tangga, komersil, industri,umum, sosial dan layanan khusus.
Penjualan energi listrik pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi
53.992.796 KWh, dimana sebelumnya pada tahun 2012 sebesar 28.911.800
KWh. Produksi energi listrik terbesar adalah rumahtangga dengan jumlah
38.865.803 KWh.
Penyedia air bersih di KabupatenNias Utara adalah PDAM Tirta Umbu Lahewa.
Jumlah air bersih yang disalurkan pada tahun 2014 sebanyak 55.079 M3
dengan jumlah pelanggan sebanyak 775 pelanggan. Kondisi saat ini masih
terdapat masyarakat yang menggunakan air hujan sebagai sumber air minum
yakni sebesar 16,75 persen pada tahun 2015.
Tabel 2. 10. Perkembangan Banyaknya Pelanggan, Produksi dan Nilai Produksi
Air Minum pada PDAM Tirta Umbu Lahewa Tahun 2011-2014
Tahun
Perusahaan Air Bersih
Banyaknya
Pelanggan
Banyaknya
Pelanggan
(m3)
Nilai (Rp)
2011
PDAM Tirta Umbu Lahewa
739
138.978
121.728.382
2012
PDAM Tirta Umbu Lahewa
758
156.846
167.165.370
2013
PDAM Tirta Umbu Lahewa
758
156.846
167.165.370
2014
PDAM Tirta Umbu Lahewa
775
55.079
51.932.485
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
Tabel 2. 11. Banyaknya Air Bersih yang Disalurkan PDAM Tirta Umbu Lahewa
Menurut Kelompok Pelanggan di Kabupaten Nias Utara 2014
No
1.
2.
3.
Kategori Pelanggan
Rumah Tempat Tinggal
Badan-Badan Sosial,
Rumah Sakit, dan Rumah
Ibadah
Perusahaan/ Pertokoan,
Pelabuhan Laut, Udara
dan Sungai, serta Hotel/
Objek Wisata
Banyaknya
Pelanggan
Banyaknya
Pelanggan (m3)
Volume
Nilai
(m3)
(Rp.000)
639
44.271
34.900.880
15
196
965.790
111
9,124
13.677.415
II - 11
4.
Instansi Pemerintah
5.
Lain-lain
Kabupaten Nias Utara
10
1.488
2.388.400
0
0
0
775
55.079
51.932.485
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
2.3.4. Pelayanan Persampahan
Persampahan sekarang ini telah menjadi masalah besar bagi makhluk hidup,
terlebih bagi bagi kawasan perkotaan dari mulai sampah organik hingga ke
persampahan industri. Dalam lingkup sederhana masalah persampahan ini
menjadikan lingkungan yang tidak nyaman dan tidak bersih. Akibat yang lebih
luas dari tidak adanya penanganan persampahan juga dapat mengakibatkan
dampak lain seperti banjir, rusaknya area pertanian/perkebunan, matinya
biota laut, dan juga mengakibatkan penyakit bagi manusia. Kondisi pelayanan
persampahan di Kabupaten Nias Utara hingga kini masih minim dan harus
segera
ditangani,
pelayanan
persampahan
dapat
dilakukan
dengan
menyediakan fasilitas yang mendukung dalam pengelolaan persampahan. Ada
pun ketersediaan pelayanan persampahan di wilayah Kabupaten Nias Utara
tahun 2015 yang tercatat dalam tabel berikut :
Tabel 2. 12. Jumlah Fasilitas Layanan Persampahan Di Kabupaten Nias Utara
Tahun 2015
2.3.5. Jaringan Irigasi
Untuk
mendorong
pencapaian
sasaran
infrastruktur
pengairan
melalui
pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan jaringan irigasi pada dan
normalisasi jaringan sungai dan pengembangan sumber daya air. Untuk
indikator pembangunan infrastruktur pengairan masih belum ada data yang
akurat untuk disampaikan sehingga capaian dan target pembangunan tidak
dapat di ukur. Kondisi jaringan irigasi di Wilayah Kabupaten Nias Utara hingga
saat ini ketersediaan masih dalam tahap pengolahan data
II - 12
2.3.6. Penataan Ruang
Penataan ruang di kabupaten Nias Utara sudah di akomodir dalam Peraturan
Daerah No. 1 Tahun 2015 Tentang RTRW Kabupaten Nias Utara Tahun 20142034. Dalam kurung waktu 1 tahun setelah perda belum ada kinerja yang
signifikan. Pengaturan tata ruang mengakomodir wilayah –wilayah yang wajib
dikembangkan, Berdasarkan target dan realisasi indikator penaatan ruang di
di Kabupaten Nias Utara seperti ditunjukan pada tabel berikut:
Tabel 2. 13. Target Dan Realisasi Indikator Tata Ruang Tahun 2015
Sumber : RPJMD Kabupaten Nias Utara 2016-2021, Bappeda 2017
2.3.7. Pertanahan
Kondisi pertanahan pada tahun 2013, BPN Kabupaten Nias telah menerbitkan
sertifikat tanah untuk wilayah Kabupaten Nias Utara sebanyak 59 sertifikat
tanah dengan rincian 11 dalam bentuk prosedur rutin dan 48 proyek. Dari
jumlah sertifikat tersebut semuanya berstatus hak milik yaitu sebanyak 59
sertifikat tanah. Status kepemilikan tanah ini masih jauh dari luas wilayah
yang
ada
dimanaa
masyarakat
masih
belum
memahami
mekanisme
peguasaan tanah serta tingginya biaya pengurusan sertifikat tanah. Status
kepemilikan tanah juga perlu di perhatikan terkait rencana-rencana lokasi
pembangunan infrastruktur guna kejelasan aset sebagai hasil suatu kegiatan
pembangunan.
Tabel 2. 14. Status Pemilikan Tanah Dirinci Menurut HAK di Kab. Nias Utara
Tahun 2013
Sumber : RPJMD Kabupaten Nias Utara 2016-2021, Bappeda 2017
II - 13
2.4.
KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN
2.4.1. Pendapatan Regional
Sebagai cerminan total nilai tambah yang tercpta akibat proses produksi di
suatu wilayah dalam jangka wantu tertentu, PDRB tentu memegang peranan
penting dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan. PDRB Kabupaten Nias
Utara Tahun 2015 adalah sebagi berikut:
PDRB ADHB (Juta Rupiah) : Rp. 2.540.543,0
PDRB ADHK (Juta Rupiah) : Rp. 1.948.963,7
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) : 5,37
Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Nias Utara sebagai kabupaten baru
semakin meningkat, berdasarkan PDRB 2015 sektor pertanian merupakan
penyumbang terbesar dalam PDRB dengan kontribusi sebesar 54,54 persen,
diikuti oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda
sebesar 9,69 persen, konstruksi sebesar 9,21, pertambangan dan penggalian
sebesar 5.59 persen. Laju pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan
(ADHK) tahun 2013-2015 seperti ditunjukkan pada gambar grafik beriku:
Tabel 2. 15. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten
Nias Utara Tahun 2013-2015 (ribu rupiah)
Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016,
BPS Kabupaten Nias Utara
2.4.2. APBD Pemerintah Daerah
Jumlah realisasi pengeluaran atas penerimaan daerah Kabupaten Nias Utara
tahun 2015 adalah Rp 615.651.186.431,01 dari jumlah realisasi penerimaan
sebesar Rp 599.606.675.007,20. Untuk belanja tidak langsung pemerintah
daerah mengeluarkan biaya sebesar Rp. 232.037.972.057,01 dan untuk
belanja langsung sebesar Rp 383.613.214.374,00.
Rincian Realisasi APBD Kabupaten Nias Utara pada tahun 2015 seperti
ditunjukkan pada tabel berikut:
II - 14
Tabel 2. 16. Realisasi APBD Kabupaten Nias Utara 2015
Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara
2.4.3. Pendapatan dan Pengeluaran Perkapita Penduduk
Secara ekonomi, pengukuran tingkat kesejahteraan dapat digambarkan
dengan besarnya pendapatan seseorang. Namun demikian, kesulitan untuk
mengukur pendapatan
membuat tingkat kesejahteraan
secara moneter
seringkali didekati dengan besarnya pengeluaran seseorang.
Kondissi pendapatan dan pengeluaran perkapita penduduk Kabupaten Nias
Utara pada tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pendapatan perkapita :
berdasarkan harga berlaku :Rp.1.581.155,03
berdasarkan harga konstan : Rp.1.212.974,45.
Pengeluaran perkapita :
Tahun 2015 Rp 406.799.00 (ribu rupiah),
Tahun 2014 Rp 612,994.98 (ribu rupiah),
Dari data diatas terlihat pengeluaran perkapita pada tahun 2015 tersebut
menurun dibanding tahun 2014 sebesar Rp612,994.98.
II - 15
2.4.4. Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Penduduk
Secara umum kesejahteraan penduduk suatu daerah didasarkan pada tiga
indikator yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran dan persentase
penduduk miskin. Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Nias Utara
sebesar 2,71 persen pada tahun 2014 meningkat menjadi 4,02 persen pada
tahun 2015. Berbeda dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja pada 2014
sebesar 81,74 persen menurun menjadi 79,13 pada tahun 2015. Pertumbuhan
Ekonomi Kabupaten Nias Utara berada pada posisi paling tinggi diantara
Kabupaten/Kota di Kepulauan Nias yaitu sebesar 5,49 persen
Salah satu indikator untuk melihat pembangunan manusia adalah Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang
pendidikan (diwakili oleh indikator Angka Melek Huruf dan Rata-Rata Lama
Sekolah), kesehatan (diwakili oleh indikator Angka Harapan Hidup), dan
ekonomi (diwakili oleh indikator Pengeluaran Perkapita yang disesuaikan).
IPM Kabupaten Nias Utara tahun 2015 tercatat sebesar 59,88 mengalami
peningkatan jika dibandingkan tahun 2014 tercatat sebesar 59,18. Jumlah
penduduk
miskin
di
Kabupaten
Nias
Utara
38.950
ribu
jiwa
dengan
persentasen sebesar 29,28 persen. Untuk tingkat propinsi, angka penduduk
miskin ini menunjukan Kabupaten Nias Utara menempati urutan pertama
Persentase penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara yakni mencapai 29,28
persen atau mencapai 38.950 orang.
Tabel 2. 17. IPM Kabupaten Nias Utara Tahun 2012-2015
Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016,
BPS Kabupaten Nias Utara
II - 16
2.5.
KETENAGAKERJAAN
Ketenaga kerjaan merupakan faktor penentu dalam hal perkembangan
perekonomian. Pendidikan menjadi modal dasar dalam pengembangan sumber
daya manusia yang berkualitas, dengan asumsi bahwa semakin tinggi jenjang
pendidikan maka akan semakin tinggi juga tingkat produktivitas tenaga kerja
yang
akan
berdampak
luas
terhadap
perkembangan
ekonomi
suatu
masyarakat. Dengan demikian maka sangat diharapkan terjadi peningkatan
jumlah masyarakat yang menyelesaikan pendidikan yang lebih tinggi di
wilayah Kabupaten Nias Utara. Ada pun Rasio Jumlah penduduk yang telah
menyelesaikan pendidikan tinggi pada tahun 2015 dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
Tabel 2. 18. Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2015
Sumber : Disdukcapil Kabupaten Nias Utara Tahun 2015, RPJMD Kabupaten Nias Utara,
Bappeda 2017
Permasalahan ketenagakerjaan tidak terlepas dari permasalahan penduduk
tidak produktif yang lazim disebut pengangguran, dimana angka penganguran
terbuka (TPT) Kabupaten Nias Utara hingga tahun 2015 mencapai 4,02%.
Tabel 2. 19. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas Menurut Jenis Kegiatan
Utama di Kabupaten Nias Utara 2013–2015
Sumber : Disdukcapil Kabupaten Nias Utara Tahun 2015, RPJMD Kabupaten Nias Utara 20162021, Bappeda 2017
II - 17
Pada bidang urusan
ketenagakerjaan
hasil-hasil pembangunan
meliputi
peningkatan kesempatan kerja melalui proyek padat karya yang dilaksanakan
di 7 (tujuh) desa, dengan item pekerjaan pembukaan badan jalan baru dan
atau pekerjaan jalan disesuaikan dengan kondisi lapangan
2.6.
POTENSI SUMBER DAYA ALAM
2.6.1. Pertanian
Dengan luas lahan sawah berpengairan yang ditanami padi sawah sebesar
8.175 Ha sedangkan luas lahan sawah tidak berpengairan yang ditanami padi
sawah sebesar 77 Ha telah menghasilkan produksi padi dan palawija yang
terus meningkat bagi penduduk petani di Kabupaten Nias Utara.
2.6.2. Perkebunan
Perkebunan
satu
sub
strategis
merupakan
salah
sektor
yang
yang
memberikan
konstribusi
pada
kegiatan
perekonomian
cukup
peningkatan
di
Kabupaten Nias Utara. Namun,
sejauh
ini
pengolahan
yang
dilakukan oleh para petani masih
bersifat tradisional.
Tanaman perkebunan rakyat merupakan tanaman perkebunan yang ada di
Kabupaten Nias Utara yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
II - 18
Tabel 2. 20. Jumlah Produksifitas Perkebunan di Kabupaten Nias Utara Tahun
2012-2015
2.6.3. Peternakan Dan Perikanan
Populasi ternak di Kabupaten Nias Utara yaitu ternak besar sebanyak
34.115ekor, unggas 82.268 ekor, produksi daging 17.888 ton dan produksi
telur 54.097 butir.
Beberapa
kecamatan
Kabupaten
Nias
di
Utara
berbatasan dengan laut, hal
ini
mengakibatkan
masyarakat
sebagai
banyak
yang
bekerja
nelayan.
Produksi
ikan laut pada tahun 2015
mencapai 12.455 ton lebih
besar dibandingkan dengan
produksi
ikan
air
tawar
sebesar 233,88 ton.
II - 19
Tabel 2. 21. Jumlah Produksi Perikanan di Kabupaten Nias Utara Tahun 20122015
Jumlah Kelompok Nelayan di Kabupaten Nias Utara Tahun 2012-2015
mengalami
peningkatan.
Dimana
pada
tahun
2012
kelompok
nelayan
berjumlah 18 kelompok meningkat di tahun 2015 dengan jumlah 123
kelompok nelayan. Dengan angka pendapatan (Rp) di tahun 2012 sebesar
172.782 dan meningkat di tahun 2015 dengan angka pendapatan (Rp)
191.531. Kecamatan Lahewa menjadi kecamatan yang jumlah kelompok
nelayan terbanyak di tahun 2015 dengan jumlah 48 kelompok dan disusul
kecamatan Tuhemberua dengan jumlah 31 kelompok ditahun 2015.
Tabel 2. 22. Jumlah Kelompok Nelayan di Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 2015
II - 20
2.7.
POTENSI SENI BUDAYA DAN PARIWISATA
2.7.1. Seni Budaya
Masyarakat Nias Utara merupakan masyarakat yang masih menjunjung tinggi
nilai nilai kebudayaan, dalam hal ini terlihat dari tata krama hingga adat
pernikahan memiliki perbedaan tersendiri dengan kebudayaan daerah lain
yang berada di wilayah kepulauan Nias Pelestarian kebudayaan ini selain dari
pada secara turun menurun lewat penuturan orang tua, saat ini sudah ada
sedikit yang tergerak mengemasnya dalam bentuk kesenian, sehingga
melahirkan seniman-seniman daerah, sangat diharapkan peminat pelestari
kebudayaan ini terutama dari kalangan pemuda Nias Utara akan semakin
meningkat dan menjadi kegiatan positif dalam kegiatan pengembangan
karakter berbasis budaya. Keberadaan organisasi kesenian tercatat masih
didominasi dari kalangan seni tari dan seni musik, dapat dilhat dalam tabel
berikut :
Tabel 2. 23. Organisasi kesenian di Kabupaten Nias utara
Sumber : RPJMD Kabupaten Nias Utara 2016-2021, Bappeda 2017
2.7.2. Pariwisata
Kondisi geografis wilayah Kabupaten Nias Utara yang sebagian wilayah
kecamatannya berada dipinggiran pantai, memungkinkan pengembangan
objek wisat pantai dengan sistem pengelolaan modern, sehingga menarik
minta wisatwan loka maupun asing untuk berkunjungh ke Nias Utara.
II - 21
Gambar 2. 3. Keragaman Potensi Wisata di Kabupaten Nias Utara
Sebaran spot lokasi wisata yang tersebar di Kabupaten Nias Utara hingga
tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 2. 24. Jumlah dan Lokasi Objek Wisata di Kabupaten Nias Utara
Salah satu objek wisata yang paling terkenal di Kabupaten Nias Utara adalah
objek wisata pantai yang mana salah satunya yang terletak di Lahewa yaitu
pantai Tureloto.
Pantai tersebut terkenal dengan pemandangan yang indah
dan alami.
II - 22
Gambar 2. 4. Berbagai spot lokasi wisata alam Kabupaten Nias Utara
Perkembangan jumlah pengunjung wisatawan di Kabupaten Nias Utara mulai
tahun 2010 hingga 2015 terus meningkat seperti terlihat pada data
dalam
tabel berikut :
Tabel 2. 25. Perkembangan Jumlah Wisatawan di Kabupaten Nias Utara Tahun
2010-2015
Ketersediaan data pendukung yang akurat tentang tempat wisata dan jumlah
kunjungan wisatawan di Kabupaten Nias Utara sangat diharapkan sehingga
pengembangan pariwisata melalui pembangunan sarana dan prasaran bisa
lebih maksimal. Sektor pariwisata di Kabupaten Nias Utara sangat potensial
dijadikan sebagai pendapatan daerah maupun sumber pendapatan ekonomi
bagi masyarakat, kemampuan pemerintah daerah dalam mengembangkan,
mengelola
dan
mempromosikan
sektor
pariwisata
adalah
salah
kunci
keberhasilan sektor pariwisata di Kabupaten Nias Utara.
2.8.
ISU-ISU STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
Agar perencanaan pembangunan daerah dapat bersinergi dan memberikan
kontribusi dalam pemecahan permasalahan pembangunan baik di daerah,
maka sebagai sebagai tahap awal perencanaan pembangunan daerah dimulai
II - 23
dengan melakukan analisis terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah
dicapai serta permasalahannyahadapai.
2.8.1.
Permasalahan Umum Pembangunan Kabupaten Nias Utara
Berdasarkan kajian dan analisis dalam RPJMD Kabupaten Nias Utara Tahun
2016-2021,
berbagai
permasalahan
pembangunan
terkait
penyediaan
infrastruktur Bidang Cipta Karya serta bidang-bidang terkait lainnya di
Kabupaten Nias Utara adalah sebagai berikut:
A. Permasalahan Kondisi Fisik Wilayah
Salah satu faktor penghambat pembangunan di Kabupaten Nias Utara adalah
konsisi fisik wilayah yang tidak mendukung. Kondisi tersebut dikelompokkan
dalam masalah pengembangan sebagai berikut:
1) Struktur tanah yang tidak stabil, kondisi topografi wilayah Nias Utara
khususnya di kawasan bagian Selatan (Kecamatan Namohalu, Alasa,
Alasa Talumuzoi dan sebagian Sitolu Ori dan Afulu) sangat berbukit dan
bergelombang berakibat tingginya biaya pembangunan infrastruktur;
2) Sebagian besar wilayah termasuk kedalam kawasan rawan bencana
alam (banjir, tsunami, abrasi, longsor, gempa tektonik dan lain-lain),
sehingga menimbulkan limitasi pengembangan wilayah dan mitigasi
bencana;
3) Keberadaan pulau-pulau kecil di Pantai Barat dan Utara yang masih
mengalami kekurangan fasilitas layanan dasar, rawan kondisi keamanan
dan masih sulit dijangkau;
4) Wilayah Kabupaten Nias Utara berada pada posisi patahan seisme GAP
yang merupakan bidang pusat gempa dengan retensi dampak bencana
lebih besar dibandingkan dengan kabupaten lain di Kepulauan Nias.
B. Bidang Pekerjaan Umum
Permasalahan yang dihadapi pada urusan pekerjaan umum yang meliputi
pengelolaan jalan, jembatan, dan irigasi adalah:
1) Tingkat kerusakan jalan dan jembatan kabupaten lebih cepat
dibanding laju pembangunan jalan;
2) Kelebihan tonase angkutan barang mempercepat kerusakan jalan
dan jembatan;
3) Pelanggaran pemanfaatan ruang milik jalan masih banyak terjadi;
4) Tingkat kerusakan sarana dan prasarana irigasi masih cukup tinggi;
II - 24
5) Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana
pekerjaan umum masih kurang;
6) Peralatan penunjang pelaksanaan urusan pekerjaan umum masih
kurang;
7) Konflik kepentingan pemanfaatan air irigasi masih sering terjadi;
8) Pengelolaan
air
masih
komunal
bahkan
masih
mengusahakan
sendiri-sendiri;
9) Tidak tersedianya data base infrastruktur sesuai dengan teknologi
yang berkembang.
C. Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman,
Pelaksanaan urusan perumahan di Kabupaten Nias Utara meliputi penataan
perumahan dan prasarana/sarana lingkungan perumahan seperti air bersih,
drainase,
jalan
lingkungan,
sanitasi,
persampahan,
permakaman.
Permasalahan yang dihadapi adalah:
1) Fasilitas umum dan fasilitas sosial perumahan masih banyak yang
belum diserahkan pada Pemerintah Daerah;
2) Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan dan pendayagunaan sarana
dan prasarana permukiman masih kurang;
3) Pelayanan air bersih belum menjangkau seluruh wilayah Kabupaten
Nias Utara;
4) Pelayanan sanitasi belum menjangkau seluruh masyarakat;
5) Rumah tidak layak huni masih cukup banyak;
6) Penyediaan tempat pemakaman umum bagi perumahan masih kurang;
7) Pengelolaan sistem drainase belum memadai;
8) Rumah yang belum ber IMB masih cukup banyak
D. Bidang Penataan Ruang,
Permasalahan-permasalah utama yang dihadapi antara lain :
1) Rencana rinci tata ruang belum mencakup seluruh Kabupaten Nias
Utara;
2) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nias Utara dan Rencana Rinci
Tata Ruang yang telah disusun sampai saat ini ada yang belum
ditetapkan menjadi produk hukum;
3) Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya penataan ruang masih
kurang;
II - 25
4) Pengendalian dan pengawasan terhadap pemanfaatan ruang belum
optimal;
5) Pembangunan perumahan dan tempat usaha yang tidak memenuhi
syarat teknis tata bangunan dan lingkungan;
6) Kesadaran masyarakat untuk mengurus perizin an sebelum melakukan
kegiatan masih kurang.
7) Ketidak
sesuaian
pengaturan
pemanfaatan
lahan
kawasan
hutan
dengan kondisi lahan yang sebernarnya.
E. Bidang Sosial
Masalah
Kesejahteraan
permukiman
yang
Sosial
menjadi
terkait
salah
satu
pada
penyediaan
kebutuhan
dasar
infrastruktur
penduduk
di
Kabupaten Nias Utara seperti kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, dan
lainya. Permasalahan yang dihadapi di bidang sosial ini antara lain adalah :
1) Prosentase KK miskin masih cukup tinggi;
2) Kemandirian dan produktivitas penyandang cacat masih rendah;
3) Aksesibilitas fasilitas umum bagi difabel belum memadai;
4) Peran kelembagaan kesejahteraan sosial belum optimal;
5) Kualitas manajemen dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan
sosial belum optimal;
6) Jumlah dan kualitas tenaga pelayanan sosial masih terbatas;
7) Rumah-rumah tidak layak huni masih ada;
8) Data-data sosial sering dimanipulasi.
F. Bidang Lingkungan hidup,
Pelaksanaan
pembangunan
yang
tidak
terencana
dengan
baik
sering
berdampak pada krisis kualitas lingkungan seperti penurunan kualitas udara
dan sumber air, pencemaran bahan-bahan makanan, kerusakan alam flora
dan fauna dan sebagainya. Gejala-gelala tersebut telah terlihat di Kabupaten
Nias Utara yang dapat mengancam kesejahteraan penduduknya, seperti:
1) Adanya penambangan bahan galian golongan C di pinggiran sungai
yang dapat merusak lingkungan;
2) Alih fungsi lahan pertanian yang sulit dikendalikan;
3) Pencemaran lingkungan (air, udara dan tanah) oleh limbah domestik
dan kegiatan industri kecil; dan
4) Meningkatnya intensitas dan luasan daerah rawan bencana.
II - 26
2.8.2.
Isu Strategis Bidang Cipta Karya Kabupaten Nias Utara
Terkait
RPJMD
Kabupaten
Nias
Utara,
terdapaat
2
(dua)
isu
utama
pembangunan di Kabupaten Nias Utara yaitu :
1. Kabupaten Nias Utara Merupakan daerah tertinggal;
Wilayah Sumatera telah ditetapkan 46 kabupaten tertinggal yang menjadi
lokus agenda percepatan pembangunan daerah tertinggal. Pada akhir
tahun 2014 terdapat 35 kabupaten tertinggal yang dapat terentaskan.
Dengan demikian pada periode RPJMN 2015-2019 jumlah daerah tertinggal
di Sumatera sebanyak 13 kabupaten. Pada akhir periode RPJMN 2015-2019
ditargetkan sebanyak 11 kabupaten tertinggal dapat terentaskan salah
satunya yaitu Kabupaten Nias Utara (selengkapnya dapat di lihat pada
tabel dan gambar di halaman berikut)
2. Kabupaten Nias Utara Merupakan daerah terluar NKRI
Dalam RPJMN Kabupaten Nias Utara merupakan salah satu daerah terluar
dimana ditetapkan kawasan pulau wunga merupakan salah satu pulau
terluar wilayah NKRI yang harus dijaga, dan diperkuat kedaulatannya.
II - 27
II - 28
Sumber : RPJMN 2015-2019, Buku III Agenda Pembangunan Wilayah
Gambar 2. 5. Peta Sebaran Daerah Tertinggal Wilayah Pulau Sumatera, RPJMN 2015-2019
Tabel 2. 26. Profil Daerah Tertinggal Wilayah Pulau Sumatera 2015-2019
II - 29
Sumber : RPJMN 2015-2019, Buku III Agenda Pembangunan Wilayah
Dari dua isu utama di atas terhadap beberapa fokus perencanaan program dan
kegiatan nasional dan arahan yang selanjutnya menjadi dasar analisis Bidang
Pekerjaan Umum khususnya terhadap RPIJM Bidang Cipta Karya di Kabupaten
Nias Utara adalah :
1. Isu strategis pada urusan pekerjaan umum, adalah meningkatkan
teknologi pendataan agar tidak adanya tumpeng-tindih anggaran dalam
pembangunan. Seleksi terhadap pelaksana pekerjaan infrastruktur
sesuai dengan kapasitas dan pengalaman kerja perlu diperketat seiring
dengan peninkatan sumberdaya aparatur yang mengawasi pekerjaan.
Peningkatan panjang jaringan jalan pada tahun-tahun pertama serta
penikatan kondisi jalan menjadi anggeda pekerjaan umum untuk 5
tahun kedepan perlu difomulasikan.
2. Isu Strategis pada urusan perumahan, adalah penigkatan layanan
persampahan dan ruang terbuka hijau publik pada kawasan perkotaan
serta menjadikan lingkungan pemukiman lebih layak huni dengan
penyediaan fasilitas air bersih, listrik, tempat pemakaman umum dan
pengelolaan sanitasi mayarakat yang lebih baik.
3. Isu strategis pada urusan penataan ruang, adalah peningkatan
kesadaran
penataan
aparatur
ruang,
dan
perlunya
masyarakat
dalam
peningkatan
menyelenggarakan
Turbinlak
(pengaturan,
pembinaan dan pelaksanaan) penataan ruang di Kabupaten Nias Utara
serta evaluasi terhadap pemanfaatan ruang kawasan hutan sesuai
dengan SK Menhut No. 579/Menhut-II/2014.
4. Isu strategis pada urusan lingkungan hidup, adalah menekan
pengrusakan lingkungan dengan meningkatan kesadaran masayakat
menanam pohon serta menjaga kelesatarian lingkungan pemukiman
melalui pembangunan sistem pelayanan persampahan untuk menekan
tingkat
produksi
pencemaran
lingkungan.
Identifikasi
kawasan
pemukiman yang rawan bencana serta penanggulaan pengurangan
daerah dampak resiko bencana menjadi program lintas sekroral yang
harus sinergi untuk menjaga lingkungan hidup dan pengurangan biaya
akibat bencana.
II - 30