Peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi pada pokok bahasan momentum dan impuls di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA
POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN IMPULS DI KELAS XI IPA SMA
PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Wilfrida Mayasti Obina
NIM: 101424057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA
POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN IMPULS DI KELAS XI IPA SMA
PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Wilfrida Mayasti Obina
NIM: 101424057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Motto
“Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah maka akan diberikan
kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu” (Luk. 11:9).
“Berusahalah dalam menggapai
kesuksessan dan bersyukur hanya
kepada-NYA”
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
Na’a kosto dan Adik Yohanes yang berbahagia di Surga,
Oma Din tercinta,
Bapak Paskalis Erminoldus, Mama Christina Ermina Nurak
Adik Vinsensius G. Yansiku, Maria E. Renydin Yansiku, Risky N. Yansiku.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Juni 2014
Penulis
(Wilfrida Mayasti Obina)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Wilfrida Mayasti Obina
NIM : 101424057
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Peningkatan Hasil Belajar Dan Minat Siswa Dalam Pembelajaran Fisika
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Demonstrasi
Pada Pokok Bahasan Momentum Dan Impuls Di Kelas XI IPA SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupunn memberikan royalty kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal: 11 Juni 2014
Yang menyatakan
Wilfrida Mayasti Obina
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Wilfrida Mayasti Obina. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Dan Minat
Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri
Dengan Metode Demonstrasi Pada Pokok Bahasan Momentum Dan Impuls Di
Kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengettahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui ada tidaknya peningkatan
hasil belajar siswa dengan menggunakan metode demonstrasi. 2) Mengetahui
perbedaan dalam peningkatan hasil belajar siswa antara menggunakan metode
demonstrasi dan metode ceramah. 3) Mengetahui minat siswa dalam belajar fisika
dengan menggunakan metode demonstrasi
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2013 di SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dan deskriptif .
Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dan kualitatif. Subyek
penelitiannya adalah siswa kelas XI IPA 2 yang berjumlah 27 orang dan siswa
kelas XI IPA 3 yang berjumlah 27 orang. Kelas XI IPA 2 sebagai kelas
eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian adalah instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal-soal pretes dan postes, angket
dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. 2) metode demonstrasi lebih meningkatkan
hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode ceramah dari peningkatan nilai
hasil belajar. 3) siswa berminat dengan pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Wilfrida Mayasti Obina. 2014. The Increasing of study result and interest of
the students in learning physics using inquiry learning model by demonstration
method at subjects Momentum and impulses in class XI science Pangudi Luhur
senior high school Yogyakarta. Thesis. Physics Education Program,
Department of Mathematics Education and Natural Science, Faculty of
Teacher Training and Education. Yogyakarta: Sanata Dharma University.
The purposes of this reaserch are: 1) to determine whether there is an
increase in student’s study’s result by using demonstration method. 2) to find out
the difference on student’s study’s result between the one use demonstration
method and the one use lecture method. 3) Student’s interest in learning physics
using demonstration method.
This research was conducted in November to Desember 2013 in Pangudi
Luhur senior high school Yogyakarta. This was an experiment and descriptive
research which use quantitative and quantitative analysis method. The subjects of
the study were students of class XI science 2 totaling 27 people and students of
class XI science 3 totaling 27 people. Class XI science 2 was an experimental
class and class XI science 3 was the control class. The instrument used on this
research was of learning and research instrument. The research instruments used
were the questions pretest and posttest, questionnaires and interviews.
The results showed that: 1) demonstration method can improve student’s
study’s result. 2) demonstration method further improves student’s study’s result
rather than lecture method on increasing the scare of study’s result. 3) Students
are interested in learning using demonstration methods.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur berlimpah penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala berkat, bimbingan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar dan Minat
Siswa dalam Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri
dengan Metode Demonstrasi pada Pokok Bahasan Momentum dan Impuls di
Kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
yang terhormat:
1. Drs. Domi Severinus, M.Si. selaku dosen pembimbing yang dengan setia
dan sabar telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam seluruh
upaya penyelesaian skripsi ini.
2. Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Universitas Sanata Dharma.
3. Rohandi, Ph.D. selaku dosen pembimbing akademik.
4. Para dosen yang telah membimbing dan mengarahkan selama perkuliahan:
Rm Prof. Dr. Paul Suparno, SJ, M.S.T., Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si.,
Drs. Aufridus Atmadi, M.Si., Dwi Nugraheni R., M.Si., Drs. Tarsisius
Sarkim, M.Ed., Ph.D., Dr. Drs. Vet. Asan Damanik, A. Prasetyadi, M.Si
dan para karyawan JPMIPA serta Bapak Ngadiyono.
5. Keluarga besar SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk belajar menjadi guru dan melakukan
penelitian serta telah membimbing penulis selama melakukan penelitian.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6. Bapak, Mama, Oma Din, Adik Ryan, Adik Reny dan Adik Risky dan
keluarga besar yang selalu mendukung, memberikan kasih sayang dan
mendoakan saya untuk mencapai cita-cita yang terbaik dalam hidup.
7. Sahabat-sahabat terdekat saya yaitu Nancy, Rinny, Dini dan Nathalia yang
selalu menyemangati, menghibur disaat galau dan kompak membantu dari
masa perkuliahan sampai pada penyelesaian skripsi ini.
8. Keluarga kecil kost celeste yaitu kaka Ein, kaka Ayu, kaka Agnes, kaka
Vetry, Nen, Ome, adik Dewi, Adik Sonia, Adik Sedis, Adik Grace dan
Adik Cindy yang telah membantu penulis dengan caranya masing-masing
dalam menyelesaikan skripsi dan kuliah.
9. Teman-teman seangkatan Pendidikan Fisika 2009 yang selalu saling
memberikan semangat, saling membantu dan menghibur dalam menggapai
cita-cita di kampus Universitas Sanata Dharma.
10. Teman-teman Himpunan Keluarga Flobamorata (HKF) yang selalu
memberi semangat dan dukungan kasih sayang selama berada di
Yogyakarta. “We are one”
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
banyak atas segala dukungan dan bantuan yang diberikan kepada saya.
Kiranya Tuhan yang Maha Penyayang membalas segala kebaikkan Bapak,
Ibu, Saudara/i semua. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya.
Yogyakarta, 11 Juni 2014
Wilfrida Mayasti Obina
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang Permasalahan ........................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................5
C. Batasan Masalah .............................................................................5
D. Tujuan Penelitian ............................................................................6
E. Manfaat Penelitian ..........................................................................6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................8
A. Filsafat Konstruktivisme.................................................................8
1. Pengetahuan ..............................................................................8
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Dampak konstruktivisme terhadap pembelajaran ..................10
B. Belajar dan Pembelajaran .............................................................11
1. Pengertian belajar dan pembelajaran ......................................11
2. Hakikat belajar dan pembelajaran ..........................................13
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar .............................15
4. Pemahaman awal siswa ..........................................................16
5. Hasil belajar ............................................................................17
C. Minat Belajar ................................................................................23
1. Konsep minat belajar ..............................................................23
2. Meningkatkan minat belajar ...................................................25
D. Model Pembelajaran Inkuiri .........................................................26
1. Pengertian ...............................................................................26
2. Prinsip-prinsip dalam penggunaan pembelajaran inkuiri .......27
3. Langkah pelaksanaan pembelajaran inkuiri ...........................28
4. Kesulitan dalam mengimplementasinya .................................31
5. Keunggulan dan kelemahan model pembelajaran inkuiri ......31
E. Metode Ceramah...........................................................................32
1. Pengertian metode ceramah ....................................................32
2. Langkah-langkah menggunakan metode ceramah .................33
3. Kelebihan dan kelemahan metode ceramah ...........................35
F. Metode Demonstrasi .....................................................................36
1. Pengertian metode demonstrasi ..............................................36
2. Fungsi Demonstrasi ................................................................37
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3. Tujuan demonstrasi dalam pendidikan IPA ...........................40
4. Manfaat demonstrasi dari segi pendidikan .............................40
5. Persiapan dan pelaksanaan dalam metode demonstrasi .........41
6. Keunggulan dan prasyarat dalam metode demonstrasi ..........43
G. Momentum dan Impuls .................................................................44
1. Konsep momentum dan konsep impuls ..................................44
2. Hukum kekekalan momentum ................................................46
3. Tumbukan ...............................................................................48
BAB III
METODE PENELITIAN ...................................................................56
A. Jenis Penelitian .............................................................................56
B. Subyek Penelitian .........................................................................57
C. Tempat dan Waktu penelitian .......................................................57
D. Prosedur Penelitian .......................................................................57
E. Treatment ......................................................................................60
1. Treatment pada kelas kontrol .................................................60
2. Treatment pada kelas eksperimen...........................................61
F. Instrumen ......................................................................................61
1. Instrumen kegiatan pembelajaran ...........................................61
2. Instrumen pengumpulan data..................................................62
G. Validitas Instrumen.......................................................................69
H. Metode Pengumpulan Data ..........................................................69
1. Data hasil belajar siswa ..........................................................69
2. Data angket .............................................................................70
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3. Data wawancara ......................................................................70
I. Metode Analisis Data ...................................................................71
1. Metode kuantitatif...................................................................71
2. Metode kualitatif.....................................................................73
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................76
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .................................................76
B. Data Penelitian dan Analisis .........................................................80
1. Data penelitian hasil belajar dan analisis hasil belajar ...........80
2. Data penelitian minat dan analisis minat ................................90
3. Transkip wawancara .................................................................... 91
C. Pembahasan ..................................................................................98
1. Pembahasan hasil belajar siswa dengan metode demonstrasi
dan metode ceramah ..............................................................98
2. Pembahasan minat siswa dalam belajar fisika dengan
metode demonstrasi pada pokok bahasan momentum dan
impuls ..................................................................................105
D. Keterbatasan penelitian...............................................................106
BAB V
PENUTUP ........................................................................................108
A. Kesimpulan .................................................................................108
B. Saran ...........................................................................................109
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................110
LAMPIRAN .........................................................................................................113
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kisi-kisi soal pretes dan postes ...........................................................63
Tabel 3.2
Pemberian bobot untuk pretes dan postes...........................................64
Tabel 3.3
Kisi-kisi minat siswa belajar fisika menggunakan metode
demonstrasi pada pokok bahasan momentum dan impuls..................66
Tabel 3.4
Soal wawancara bagi siswa yang telah mengikuti pembelajaran
dengan metode demonstrasi................................................................68
Tabel 3.5
Interval minat ......................................................................................74
Tabel 3.6
Distribusi frekuensi minat siswa kelas eksperimen ............................74
Tabel 4.1
Jadwal pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen.......................78
Tabel 4.2
Jadwal pelaksanaan penelitian pada kelas kontrol .............................79
Tabel 4.3
Nilai pretes, nilai postes dan peningkatan hasil belajar untuk
kelas eksperimen dan kelas kontrol ....................................................80
Tabel 4.4
Hasil uji normalitas menggunakan uji One Sample Kolmogorov
Smirnov untuk pretes-postes dari kelas eksperimen ..........................81
Tabel 4.5
Output bagian pertama uji t untuk uji homogenitas ...........................83
Tabel 4.6
Output bagian kedua uji t untuk untuk uji homogenitas .....................83
Tabel 4.7
Output bagian pertama uji t untuk pretes-postes kelas eksperimen....85
Tabel 4.8
Output bagian kedua uji t untuk pretes-postes kelas eksperimen ......85
Tabel 4.9
Output bagian ketiga uji t untuk pretes-postes kelas eksperimen ......86
Tabel 4.10 Output bagian pertama uji t untuk pretes-postes kelas kontrol ..........87
Tabel 4.11 Output bagian kedua uji t untuk pretes-postes kelas kontrol ..............87
Tabel 4.12 Output bagian ketiga uji t untuk pretes-postes kelas kontrol..............87
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tabel 4.13 Output bagian pertama uji t untuk membandingkan peningkatan hasil
belajar ................................................................................................89
Tabel 4.14 Output bagian kedua uji t untuk membandingkan peningkatan hasil
belajar ................................................................................................89
Tabel 4.15 Tingkat minat siswa kelas eksperimen terhadap pembelajaran
fisika dengan metode demonstrasi pada pokok bahasan
momentum dan impuls .......................................................................90
Tabel 4.16 Distribusi frekuensi minat siswa terhadap metode demonstrasi
pada pokok bahasan momentum dan impuls ...................................105
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Grafik hubungan antara F-t.................................................................45
Gambar 2.2 Dua buah bola yang bertumbukan ......................................................47
Gambar 2.3 Tumbukan antara dua bola .................................................................50
Gambar 2.4 Bola yang dijatuhkan ke atas lantai ....................................................52
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitan ..................................................................57
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Ijin Penelitian dari Kampus ................................................114
Lampiran 2.
Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Sekolah .......................115
Lampiran 3.
Hasil Validasi Instrumen Penelitian dari Dosen ..........................116
Lampiran 4.
Hasil Validasi Instrumen penelitian dari Guru.............................140
Lampiran 5.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ...165
Lampiran 6.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ..........176
Lampiran 7.
Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Konsep Momentum
dan Konsep Impuls.......................................................................187
Lampiran 8.
Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Hukum Kekekalan
Momentum ...................................................................................191
Lampiran 9.
Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Tumbukan.........................194
Lampiran 10. Soal Pretes-Postes ........................................................................199
Lampiran 11. Kunci Jawaban Soal Pretes-Postes ...............................................200
Lampiran 12. Hasil Pretes Siswa Kelas XI IPA 2 ..............................................203
Lampiran 13. Hasil Postes Siswa Kelas XI IPA 2 ..............................................207
Lampiran 14. Hasil Pretes Siswa Kelas XI IPA 3 ..............................................211
Lampiran 15. Hasil Postes Siswa Kelas XI IPA 3 ..............................................215
Lampiran 16. Hasil Angket Minat Siswa ...........................................................219
Lampiran 17. Daftar Skor Minat Siswa ..............................................................222
Lampiran 18. Soal Wawancara ...........................................................................223
Lampiran 19. Daftar Nilai Siswa Kelas Eksperimen .........................................224
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 20. Daftar Nilai Siswa Kelas Kontrol ................................................225
Lampiran 21. Foto-foto dalam Proses Pembelajaran di Kelas Kontrol .............226
Lampiran 22. Foto-foto dalam Proses Pembelajaran di Kelas Eksperimen .......228
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Secara nasional, kemampuan dan hasil belajar siswa SMP/SMA dalam
bidang fisika belum sangat baik. Hal ini terlihat dari hasil rata-rata ujian
nasional fisika yang belum memuaskan (Suparno, 2009:1). Faktanya materi
fisika walaupun telah diujikan secara nasional sejak tahun 2008 namun hasil
Ujian Nasional (UN) tahun 2009/2010 menyatakan bahwa bidang studi yang
menyebabkan banyak siswa gagal ujian adalah matematika dan IPA
khususnya fisika (Yakob, 2010). Ini menunjukan bahwa proses pembelajaran
di bidang fisika belum berhasil secara baik.
Menurut Suparno (2009: 3), ada beberapa persoalan pendidikan fisika di
Indonesia diantaranya adalah: (a) materi fisika dianggap sulit oleh siswa
karena
banyak
rumus
dan
hitungannya,
(b)
guru
fisika
kurang
profesional/menarik/dekat dengan siswa sehingga kurang membantu siswa
untuk senang belajar fisika dan masih mengajar miskonsepsi, (c) pembelajaran
fisika juga kurang meningkatkan gairah siswa belajar fisika, (d) ada sekolah
yang belum lengkap fasilitas dan sarana pendidikan fisika.
Beberapa persoalan tersebut dapat dilihat dalam tulisan Harsanto (2009)
yang berpendapat bahwa salah satu kesalahan dalam proses pembelajaran
yaitu bahan pelajaran bersifat abstrak atau jauh dari realitas kehidupan siswa
sehari-hari.
Selain
itu,
berdasarkan
1
pengalaman
mengikuti
Program
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Pengalaman Lapangan (PPL) di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP)
di Provinsi D.I. Yogyakarta menunjukan bahwa siswa merasa malas dan bosan
dalam mengikuti pembelajaran fisika di kelas. Hal tersebut karena guru hanya
mengajar dengan metode ceramah padahal sekolah telah menyediakan fasilitas
seperti laboratorium IPA yang cukup lengkap dengan alat peraga fisika.
Pembelajaran fisika yang hanya menggunakan metode ceramah tersebut
merupakan faktor lain yang menyebabkan mutu pendidikan di Indonesia
kurang berkembang secara baik. Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya
menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi apa lagi fasilitas sekolah
sangat mendukung.
Kita lihat bahwa dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan,
pemerintah dan pihak yang bertanggungjawab sedang mengusahakan
perbaikan di bidang pendidikan. Salah satu usaha pemerintah adalah
mengubah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Namun di sisi lain masih ada para guru
yang cenderung acuh tak acuh dalam mencari tahu informasi baru demi
menciptakan suatu proses pembelajaran yang aktif. Akibatnya siswa hanya
pasif dan menerima semua yang diberikan oleh gurunya. Sistem pendidikan
yang seperti ini yang seharusnya dirubah karena Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Menurut Ibnu Khaldun (Tatang, 2012: 62), salah satu tujuan pendidikan
umum yaitu “memberikan kesempatan pada pikiran untuk aktif bekerja karena
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
hal ini sangat penting bagi perkembangannya pemikiran dan kematangan
individu yang dapat bermanfaat bagi masyarakat”. Pengembangan pendidikan
berkaitan pula dengan metode pembelajaran. Metode pembelajaran itu sendiri
dideskripsikan sebagai langkah-langkah atau prosedur pembelajaran termasuk
penilaian dalam rencana pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai.
Salah satu metode pembelajaran yang relatif lebih bersifat konstruktivis
karena memberikan kebebasan siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya
adalah metode demonstrasi (Suparno, 2007).
Indrawati (1999) dalam Trianto (2011: 165) menyatakan bahwa suatu
proses pembelajaran umumnya akan lebih efektif apabila diselenggarakan
melalui model-model pembelajaran yang termasuk rumpun pemrosesan
informasi. Model pembelajaran berhubungan dengan gaya belajar peserta
didik dan gaya mengajar guru. Salah satu model pembelajaran yang sangat
bersifat konstruktivis adalah model inkuiri (Suparno, 2007: 65).
Dari uaraian di atas, hasil belajar siswa diharapkan dapat lebih
ditingkatkan lagi bila guru mengajar dengan kreatif menggunakan model serta
metode pembelajaran tepat serta sesuai dengan kondisi dan situasi siswa.
Selain itu siswa kurang berminat dalam belajar fisika. Sehingga guru
juga perlu memperhatikan minat siswa dalam belajar, karena siswa yang
berminat terhadap suatu hal atau obyek tertentu akan cenderung memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut (Slameto, 2010).
Variabel yang mempengaruhi keberhasilan suatu proses pembelajaran
adalah faktor guru, siswa, sarana dan prasarana serta faktor lingkungan. Secara
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
khusus, unsur penting dalam pembelajaran yang baik adalah siswa yang
belajar, guru yang mengajar, bahan pelajaran dan hubungan antara guru dan
siswa (Suparno, 2007: 2). Sehingga untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Negara Republik Indonesia, perlu kerjasama semua pihak diantaranya pihak
pemerintah, pihak sekolah, orang tua serta seluruh masyarakat Indonesia.
Dari berbagai permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan
khususnya dalam pembelajaran fisika seperti yang telah diuraikan di atas,
maka akan dilakukan penelitian dengan tujuan dapat membantu mengatasi
beberapa permasalahan dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini berjudul:
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Menggunakan
Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Demonstrasi Pada Pokok
Bahasan Momentum Dan Impuls Di Kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta”.
Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Rany Herawati tentang
peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode demonstrasi. Namun
yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
penelitian terdahulu tidak meneliti mengenai minat siswa dalam pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi melainkan meneliti mengenai keterlibatan
siswa dan sikap siswa dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi,
penelitian
terdahulu
juga
tidak
menggunakan
kelas
kontrol
untuk
membandingkan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
demonstrasi melainkan hanya melihat peningkatan hasil belajar siswa dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
kelas eksperimen, dan pokok bahasan yang diteliti juga berbeda yaitu listrik
arus searah.
B. Rumusan Masalah
Dari beberapa masalah di atas, untuk mempersempit penelitian dan
memperoleh hasil yang diinginkan maka peneliti memilih permasalahan yang
mau diteliti adalah :
1. Apakah pembelajaran fisika menggunakan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan momentum dan
impuls di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta?
2. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara
pembelajaran
yang
menggunakan
metode
demonstrasi
dan
pembelajaran yang menggunakan metode ceramah pada pokok
bahasan momentum dan impuls di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta?
3. Bagaimana minat siswa dalam belajar fisika dengan menggunakan
metode demonstrasi pada pokok bahasan momentum dan impuls di
kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta?
C. Batasan Masalah
Supaya penelitian ini benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik, maka
permasalahan yang ada dibatasi. Penelitian ini dibatasi pada penggunaan
metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
SMA Pengudi Luhur Yogyakarta. Hasil belajar yang diteliti adalah tingkat
pengetahuan yang dimiliki siswa dalam menguasai pokok bahasan momentum
dan impuls.
D. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang mau diteliti di atas, maka tujuan yang ingin
diperoleh dari penelitian ini antara lain :
1. Mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode demonstrasi pada pokok bahasan momentum
dan impuls di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
2. Mengetahui perbedaan dalam peningkatan hasil belajar siswa antara
menggunakan metode demonstrasi dan metode ceramah pada pokok
bahasan momentum dan impuls di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta
3. Mengetahui minat siswa dalam belajar fisika dengan menggunakan
metode demonstrasi pada pokok bahasan momentum dan impuls di
kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran khususnya
pembelajaran fisika secara lebih aktif dengan metode pembelajaran
yang tepat. Sehingga dapat membantu perkembangan pola berpikir
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
serta meningkatkan sikap keingintahuan yang tinggi dalam diri siswa,
tidak terlepas pula dapat meningkatkan semangat dan minat belajar
fisika sehingga hasil belajar siswa pun dapat ditingkatkan.
2. Bagi Guru
Dapat menambah informasi mengenai penggunaan metode
pembelajaran yaitu bagaimana hasil suatu proses pembelajaran bila
diterapkan metode demonstrasi dan metode ceramah. Diharapkan
guru dapat menyadari akan pentingnya variasi metode pembelajaran
yang disesuaikan dengan situasi siswa dan materi pembelajaran yang
akan disampaikan agar siswa tidak menjadi malas dan bosan ketika
mengikuti palajaran fisika.
3. Bagi calon guru
Dapat dijadikan pedoman untuk mempersiapkan diri menjadi
seorang pendidik yang mampu mendidik siswa dan meningkatkan
hasil belajar siswa dengan memvariasikan proses pembelajaran yang
lebih tepat, kreatif dan sesuai dengan situasi siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Filsafat Konstruktivisme
1. Pengetahuan
Filsafat konstruktivisme adalah filsafat yang mempelajari hakikat
pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi (Suparno, 2007:
8). Menurut filsafat konstruktivisme dalam Suparno (2007: 8),
pengetahuan adalah suatu proses konstruksi berpikir seseorang dari
pengalaman sebelumnya dengan sejauh apa yang dialaminya. Proses
pembentukan ini akan terjadi secara terus menerus dengan setiap kali
mengadakan reorganisasi karena adanya suatu pemahaman yang baru
(Piaget dalam Suparno, 2007: 8).
Menurut von Glasersfeld, pengetahuan itu dibentuk oleh struktur
konsepsi seseorang sewaktu dia berinteraksi dengan lingkungannya.
Struktur konsepsi tersebut dapat membentuk pengetahuan bila struktur
ini dapat digunakan dalam menghadapi pengalaman-pengalaman
mereka
ataupun
ketika
menghadapi
persoalan-persoalan
yang
berkaitan dengan konsepsi tersebut (Suparno, 1997: 19).
Kemampuan yang diperlukan dalam proses konstruksi menurut
von Glasersfeld antara lain (Suparno, 1997: 20):
a. Kemampuan
mengingat
dan
mengungkapkan
kembali
pengalaman. Kemampuan ini penting karena pengetahuan
8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
dibentuk
berdasarkan
interaksi
dengan
pengalaman-
pengalaman tersebut
b. Kemampuan membandingkan, mengambil keputusan mengenai
persamaan dan perbedaan. Kemampuan ini penting untuk
menarik sifat yang lebih umum dari pengalaman-pengalaman
khusus serta melihat kesamaan dan perbedaannya untuk
membuat klasifikasi dan membangun suatu pengetahuan
c. Kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman yang satu dari
pada yang lain. Dengan kemampuan ini, kita dapat memperoleh
nilai dari pengetahuan yang kita bentuk.
Menurut Shapiro (Suparno, 1997: 21), tujuan kita mengetahui
sesuatu yaitu untuk mengorganisasikan pengetahuan yang cocok
dengan pengalaman hidup manusia, sehingga dapat digunakan bila
berhadapan dengan tantangan dan pengalaman-pengalaman baru.
Oleh karena itu pengetahuan terbentuk dari hasil konstruksi
manusia sendiri melalui interaksi mereka dengan objek, pengalaman,
fenomena serta lingkungannya. Bila dikaitkan ke dalam pembelajaran,
untuk memperoleh suatu pengetahuan siswa hendaknya terlebih dahulu
mengkonstruksikan
informasi
yang
diperoleh
tersebut
dengan
pengalaman-pengalaman yang telah diketahuinya dan pengalaman
yang
berada
disekitarnya.
Kemudian
barulah
siswa
tersebut
membentuk kembali pengetahuan baru yang paling tepat agar dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena
yang sesuai.
2. Dampak konstruktivisme terhadap pembelajaran
a. Dampak konstruktivisme bagi siswa
Kaum konstruktivis menjelaskan bahwa belajar adalah proses
yang aktif dimana siswa membangun sendiri pengetahuanya
(Suparno, 2007: 13). Hal ini berarti dalam proses belajar, siswa
tidak hanya mengumpulkan fakta-fakta tetapi harus dapat
menyesuaikan konsep baru yang diterimanya dengan kerangka
berpikir yang telah dimiliki kemudian membuat kerangka
pengertian yang baru. Dalam proses ini, siswa harus punya
pengalaman seperti membuat hipotesa, mengetes hipotesa,
memanipulasi objek, memecahkan persoalan, meneliti, berdialog,
dll.
Teori konstruktivisme sangat mempengaruhi bagaimana murid
harus aktif belajar untuk membentuk pengetahuannya (Suparno,
2001). Siswa akan lebih mengerti dalam belajar apabila siswa
tersebut dapat menemukan sendiri pengetahuannya. Sehingga
siswa perlu diberi kesempatan untuk mengungkapkan ide-ide,
gagasan atau pemahamannya mengenai apa yang sedang dipelajari.
Dengan demikian siswa pasti akan lebih mengingat dan memahami
apa yang sedang dipelajari.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
b. Dampak konstruktivisme bagi guru
Menurut kaum konstruktivis, mengajar bukan sekedar
memindahkan pengetahuan dari otak guru ke siswa melainkan
mengajar merupakan kegiatan yang membantu siswa dalam
membangun pengetahuannya (Suparno, 2007: 15). Oleh karena
itu, dalam belajar dibutuhkan keaktifan baik dari guru maupun
siswa. Sebab belajar yang baik terletak pada keaktifan dalam
membentuk pengetahuan dimana peran guru adalah lebih sebagai
mentor atau fasilitator, bukan pentransfer ilmu pengetahuan.
Untuk menciptakan suatu pembelajaran yang aktif, guru perlu
mempelajari situasi siswa dan menggunakan metode pembelajaran
yang tepat. Bila siswa merasa nyaman dalam menerima suatu
pembelajaran
maka
siswa
tersebut
akan
aktif
dan
turut
mengkonstruksikan bahan yang diterimanya. Guru yang mengajar
juga perlu memiliki pengetahuan yang lebih luas di bidangnya.
Dengan demikian guru dapat memahami pola pikir siswanya
sehingga dapat mengarahkan siswa pada kerangka berpikir yang
tepat.
B. Belajar Dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
a. Pengertian belajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Seiring dengan perkembangan cara pandang seseorang dan
pengalamannya terhadap belajar, maka definisi dari belajar pun
telah
mengalami
perkembangan.
Pandangan
tradisional
memandang bahwa belajar hanyalah sebatas usaha untuk
memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Sedangkan pandangan
modern bahwa belajar merupakan suatu usaha untuk memperoleh
pengetahuan serta proses perubahan tingkahlaku berkat interaksi
dengan lingkungannya (Hanafiah dan Suhana, 2012). Pandangan
modern ini didukung oleh pendapat dari Witherington yang
menyatakan belajar adalah perubahan kepribadian yang berwujud
pola-pola respon baru yang berbentuk keterampilan, sikap,
kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan (Hanafiah dan Suhana,
2012).
Selain itu, definisi belajar dalam konstruktivisme menurut
Anthony Robbins yaitu belajar adalah suatu proses menciptakan
hubungan
antara
pengetahuan
yang
sudah
dipahami
dan
pengetahuan yang baru (Trianto, 2011: 15). Pandangan yang sama
juga diungkapkan oleh Jerome Brunner bahwa belajar adalah suatu
proses
aktif
dimana
siswa
membangun
(mengkonstruk)
pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman/pengetahuan yang
sudah dimiliki (Trianto, 2011: 15).
diartikan
sebagai
proses
aktif
Sehingga belajar dapat
siswa
dalam
membangun
pengetahuan baru berdasarkan pada pengetahuan/pengalaman yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
dimiliki sebelumnya sehingga dapat merubah kepribadian dan pola
pikir seseorang.
b. Pengertian pembelajaran
Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang
untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan
kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian
kejadian-kejadian intern yang langsung dialami siswa (Winkel,
1991 dalam Siregar dan Nara, 2011).
Pendapat lain yaitu dari Gagne (Siregar dan Nara, 2011),
Instruction is intended to promote learning, external situation need
to be arranged to activate, support and maintain the internal
processing that constitutes each learning event. Pembelajaran
dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus
dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan
mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap
peristiwa belajar. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
suatu proses pembelajaran sengaja dilakukan dan dikendalikan oleh
guru sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar sesuai harapan
yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.
2. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Minimal dalam belajar terdapat tiga esensi pokok yakni: pertama,
pengalaman dan atau latihan (proses). kedua, ada hasil (result) yakni
terjadinya perubahan tingkah laku dan ketiga adalah “behavioral
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
tendency” yaitu tingkah laku sebagai hasil belajar itu cenderung
permanen (Supriadie dan Darmawan, 2012: 27). Selanjutnya menurut
Gagne, terdapat tiga unsur penting dalam belajar: pertama, unsur
eksternal yang disebut sebagai stimulus dari lingkungan. Kedua, unsur
internal yang menggambarkan kondisi diri dan proses kognitifnya dan
ketiga, hasil belajar itu sendiri (Supriadie dan Darmawan, 2012: 29).
Atas dasar itu maka seseorang yang melakukan belajar akan
mengalami perubahan perilaku secara aktual dan potensial, perubahan
perilaku dijadikan dasar bagi diperolehnya kemampuan baru, dan
perubahan itu terjadi karena adanya usaha yang dilakukan secara sadar
atau disengaja .
Pada hakikatnya, dalam pembelajaran bukan sekedar guru
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, tetapi juga bagaimana
guru dapat mengatur dan mengendalikan proses belajar sehingga siswa
dapat belajar dan mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Proses
pembelajaran tidak dapat lepas dari kegiatan mengajar dan belajar.
Mengajar sendiri adalah suatu aktivitas yang dapat membuat siswa
belajar. Keterkaitan antara mengajar dan belajar diistilahkan Dewey
dalam Hamruni (2012: 45) sebagai teaching is to learning as selling is
to buying. Ini berarti bahwa peran guru dan siswa adalah sama
pentingnya. Disini yang dituntut adalah keaktifan guru dan juga siswa
dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Tiga prinsip penting dalam proses pembelajaran menurut Bruce
Weil (Hamruni, 2012: 45-47) yaitu: pertama, proses pembelajaran
adalah usaha kreasi lingkungan yang dapat membentuk atau mengubah
struktur kognitif siswa. Tujuan dari pengaturan lingkungan sendiri
adalah untuk menyediakan pengalaman belajar yang memberi latihanlatihan penggunaan fakta-fakta dalam kehidupan sehari-hari. Kedua,
berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari. Ada
tiga tipe pengetahuan yaitu pengetahuan fisis, sosial dan logika.
Ketiga, dalam proses pembelajaran harus melibatkan lingkungan
sosial. Sebab melalui hubungan sosial, anak berinteraksi dan
berkomunikasi
berbagai
pengalaman
dan
sebagainya
yang
memungkinkan mereka berkembang secara wajar.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Menurut Slameto (2010):
a. Faktor intern
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu.
Faktor intern itu sendiri terdiri dari faktor jasmaniah, faktor
psikologis dan faktor kelelahan.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor dari luar diri individu. Faktor
ekstern itu sendiri terdiri dari faktor keluarga, faktor masyarakat
dan faktor lingkungan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
4. Pemahaman Awal Siswa
Kegiatan belajar tidak hanya dilakukan seorang anak dalam
lingkungan sekolah saja. Namun sejak seseorang dilahirkan ke dunia,
ia telah memulai proses belajarnya dengan mempelajari apa yang ada
disekitarnya. Dengan kata lain sebelum proses pembelajaran
dilaksanakan di kelas, siswa telah memiliki berbagai pemahaman dan
konsep tertentu dari pengalaman-pengalamannya. Pemahaman awal
siswa ini belum tentu benar atau belum tentu juga salah.
Walaupun sekarang telah meggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) namun masih banyak guru yang menerapkan
prinsip yang keliru bahwa siswa mengikuti pelajaran karena siswa
tidak tahu apapun tentang materi yang akan dipelajari. Ibaratkan siswa
merupakan kertas yang bersih tanpa tulisan, sehingga guru berperan
sebagai satu-satunya sumber terpercaya dimana siswa tinggal
mengikuti saja ajaran guru tanpa membangun pengetahuannya sendiri.
Perlu diingat pula bahwa perkembangan teknologi masa kini seperti
internet telah mempermudah siswa dalam mencari tahu materi-materi
yang akan dipelajarinya di sekolah.
Pada dasarnya definisi belajar dalam teori konstruktivisme, belajar
adalah suatu proses aktif dimana siswa membangun (mengkonstruk)
pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman/pengetahuan yang
sudah dimiliki (Trianto, 2011). Dari pengertian ini berarti sebelum
diadakan suatu proses pembelajaran, guru perlu mengetahui bagaimana
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
pemahaman awal siswa mengenai materi yang akan dipelajari pada
pembelajaran tersebut. Pemahaman awal siswa dapat diketahui dengan
mengadakan pretes atau dapat pula guru megadakan tanya jawab
secara lisan. Menurut Suparno (2005) dalam Yuniarsih (2008: 7),
gagasan awal siswa dapat dilihat pula dengan menuliskan deskripsi,
gambaran ilustrasi, membuat model, desain, cerita, dll.
Tujuan
guru
mengetahui
pemahaman
awal
siswa
adalah
mengetahui apa konsep awal yang telah dimiliki oleh siswanya serta
bagaimana cara siswa berpikir hingga dapat memiliki pemahaman
tersebut. Sehingga apabila ada salah konsep dapat langsung diperbaiki
untuk dapat terhindar dari miskonsepsi. Selain itu guru juga dapat
mengarahkan siswa untuk dapat membentuk atau mengkonstruksikan
pengetahuan baru dari pengalaman yang telah diperolehnya.
5. Hasil Belajar
Kegiatan belajar erat kaitannya dengan hasil belajar. Dimana
kegiatan belajar itu sendiri adalah proses belajar, sedangkan hasil
belajar merupakan perolehan dari suatu proses pembelajaran tersebut.
Menurut Sudjana (2010: 22), Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Menurut Bloom, hasil belajar merupakan pencapaian
tujuan instruksional meliputi tiga domain yaitu kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan) oleh siswa setelah
mengikuti suatu pembelajaran (Dahar, 2011: 118). Dari pengertian di
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pencapaian tujuan
pembelajaran berupa kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
baik dari aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap) dan aspek
psikomotorik (keterampilan) dimana perubahan tersebut bersifat
menetap setelah mengikuti proses pembelajaran.
Hasil-hasil belajar itu sendiri adalah pola-pola perbuatan, nilainilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan
(Hamalik, 2013: 31). Hasil belajar siswa dapat diukur dari hasil tes dan
juga perubahan tingkah lakunya.
Adapun faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor
siswa sendiri meliputi kemampuan berpikir, motivasi, minat dan
kesiapan siswa serta faktor lingkungan yang meliputi sarana dan
prasarana, kompetensi dan kreativitas guru, sumber belajar, metode
serta dukungan dari lingkungan dan keluarga.
Menurut B. S. Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif dan motorik (Wilkel, 2009). Penjelasan untuk masingmasing ranah tersebut adalah:
a. Ranah kognitif
1) Pengetahuan
Mencakup ingatan yang digali kembali mengenai hal-hal
yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan oleh siswa
saat dibutuhkan. Hal-hal itu dapat berupa fakta, kaidah, prinsip
dan metode yang diketahui.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
2) Pemahaman
Mencakup kemampuan untuk menangkap makna dari
bahan yang dipelajari. Dalam hal ini, siswa mampu untuk
menjelaskan makna isi pokok dari suatu bacaan, siswa juga
mampu mengubah rumus matematika ke dalam kata-kata, serta
mengubah data ke dalam bentuk grafik, dll.
3) Penerapan
Mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah
atau metode bekerja pada suatu kasus yang konkret dan baru.
Kemampuan ini dinyatakan dalam aplikasi rumus atau suatu
metode kerja pada kasus yang belum pernah dihadapi.
4) Analisis
Mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke
dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau
organisasinya dapat dipahami dengan baik. Kemampuan ini
dinyatakan dalam penganalisaan atau kemampuan mengurai
bagian-bagian atau komponen-komponen dasar, bersama
dengan hubungan relasi antara
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA
POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN IMPULS DI KELAS XI IPA SMA
PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Wilfrida Mayasti Obina
NIM: 101424057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA
POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN IMPULS DI KELAS XI IPA SMA
PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Wilfrida Mayasti Obina
NIM: 101424057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Motto
“Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah maka akan diberikan
kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu” (Luk. 11:9).
“Berusahalah dalam menggapai
kesuksessan dan bersyukur hanya
kepada-NYA”
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
Na’a kosto dan Adik Yohanes yang berbahagia di Surga,
Oma Din tercinta,
Bapak Paskalis Erminoldus, Mama Christina Ermina Nurak
Adik Vinsensius G. Yansiku, Maria E. Renydin Yansiku, Risky N. Yansiku.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Juni 2014
Penulis
(Wilfrida Mayasti Obina)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Wilfrida Mayasti Obina
NIM : 101424057
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Peningkatan Hasil Belajar Dan Minat Siswa Dalam Pembelajaran Fisika
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Demonstrasi
Pada Pokok Bahasan Momentum Dan Impuls Di Kelas XI IPA SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupunn memberikan royalty kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal: 11 Juni 2014
Yang menyatakan
Wilfrida Mayasti Obina
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Wilfrida Mayasti Obina. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Dan Minat
Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri
Dengan Metode Demonstrasi Pada Pokok Bahasan Momentum Dan Impuls Di
Kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengettahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui ada tidaknya peningkatan
hasil belajar siswa dengan menggunakan metode demonstrasi. 2) Mengetahui
perbedaan dalam peningkatan hasil belajar siswa antara menggunakan metode
demonstrasi dan metode ceramah. 3) Mengetahui minat siswa dalam belajar fisika
dengan menggunakan metode demonstrasi
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2013 di SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dan deskriptif .
Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dan kualitatif. Subyek
penelitiannya adalah siswa kelas XI IPA 2 yang berjumlah 27 orang dan siswa
kelas XI IPA 3 yang berjumlah 27 orang. Kelas XI IPA 2 sebagai kelas
eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian adalah instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal-soal pretes dan postes, angket
dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. 2) metode demonstrasi lebih meningkatkan
hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode ceramah dari peningkatan nilai
hasil belajar. 3) siswa berminat dengan pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Wilfrida Mayasti Obina. 2014. The Increasing of study result and interest of
the students in learning physics using inquiry learning model by demonstration
method at subjects Momentum and impulses in class XI science Pangudi Luhur
senior high school Yogyakarta. Thesis. Physics Education Program,
Department of Mathematics Education and Natural Science, Faculty of
Teacher Training and Education. Yogyakarta: Sanata Dharma University.
The purposes of this reaserch are: 1) to determine whether there is an
increase in student’s study’s result by using demonstration method. 2) to find out
the difference on student’s study’s result between the one use demonstration
method and the one use lecture method. 3) Student’s interest in learning physics
using demonstration method.
This research was conducted in November to Desember 2013 in Pangudi
Luhur senior high school Yogyakarta. This was an experiment and descriptive
research which use quantitative and quantitative analysis method. The subjects of
the study were students of class XI science 2 totaling 27 people and students of
class XI science 3 totaling 27 people. Class XI science 2 was an experimental
class and class XI science 3 was the control class. The instrument used on this
research was of learning and research instrument. The research instruments used
were the questions pretest and posttest, questionnaires and interviews.
The results showed that: 1) demonstration method can improve student’s
study’s result. 2) demonstration method further improves student’s study’s result
rather than lecture method on increasing the scare of study’s result. 3) Students
are interested in learning using demonstration methods.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur berlimpah penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala berkat, bimbingan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar dan Minat
Siswa dalam Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri
dengan Metode Demonstrasi pada Pokok Bahasan Momentum dan Impuls di
Kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
yang terhormat:
1. Drs. Domi Severinus, M.Si. selaku dosen pembimbing yang dengan setia
dan sabar telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam seluruh
upaya penyelesaian skripsi ini.
2. Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Universitas Sanata Dharma.
3. Rohandi, Ph.D. selaku dosen pembimbing akademik.
4. Para dosen yang telah membimbing dan mengarahkan selama perkuliahan:
Rm Prof. Dr. Paul Suparno, SJ, M.S.T., Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si.,
Drs. Aufridus Atmadi, M.Si., Dwi Nugraheni R., M.Si., Drs. Tarsisius
Sarkim, M.Ed., Ph.D., Dr. Drs. Vet. Asan Damanik, A. Prasetyadi, M.Si
dan para karyawan JPMIPA serta Bapak Ngadiyono.
5. Keluarga besar SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk belajar menjadi guru dan melakukan
penelitian serta telah membimbing penulis selama melakukan penelitian.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6. Bapak, Mama, Oma Din, Adik Ryan, Adik Reny dan Adik Risky dan
keluarga besar yang selalu mendukung, memberikan kasih sayang dan
mendoakan saya untuk mencapai cita-cita yang terbaik dalam hidup.
7. Sahabat-sahabat terdekat saya yaitu Nancy, Rinny, Dini dan Nathalia yang
selalu menyemangati, menghibur disaat galau dan kompak membantu dari
masa perkuliahan sampai pada penyelesaian skripsi ini.
8. Keluarga kecil kost celeste yaitu kaka Ein, kaka Ayu, kaka Agnes, kaka
Vetry, Nen, Ome, adik Dewi, Adik Sonia, Adik Sedis, Adik Grace dan
Adik Cindy yang telah membantu penulis dengan caranya masing-masing
dalam menyelesaikan skripsi dan kuliah.
9. Teman-teman seangkatan Pendidikan Fisika 2009 yang selalu saling
memberikan semangat, saling membantu dan menghibur dalam menggapai
cita-cita di kampus Universitas Sanata Dharma.
10. Teman-teman Himpunan Keluarga Flobamorata (HKF) yang selalu
memberi semangat dan dukungan kasih sayang selama berada di
Yogyakarta. “We are one”
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
banyak atas segala dukungan dan bantuan yang diberikan kepada saya.
Kiranya Tuhan yang Maha Penyayang membalas segala kebaikkan Bapak,
Ibu, Saudara/i semua. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya.
Yogyakarta, 11 Juni 2014
Wilfrida Mayasti Obina
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang Permasalahan ........................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................5
C. Batasan Masalah .............................................................................5
D. Tujuan Penelitian ............................................................................6
E. Manfaat Penelitian ..........................................................................6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................8
A. Filsafat Konstruktivisme.................................................................8
1. Pengetahuan ..............................................................................8
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Dampak konstruktivisme terhadap pembelajaran ..................10
B. Belajar dan Pembelajaran .............................................................11
1. Pengertian belajar dan pembelajaran ......................................11
2. Hakikat belajar dan pembelajaran ..........................................13
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar .............................15
4. Pemahaman awal siswa ..........................................................16
5. Hasil belajar ............................................................................17
C. Minat Belajar ................................................................................23
1. Konsep minat belajar ..............................................................23
2. Meningkatkan minat belajar ...................................................25
D. Model Pembelajaran Inkuiri .........................................................26
1. Pengertian ...............................................................................26
2. Prinsip-prinsip dalam penggunaan pembelajaran inkuiri .......27
3. Langkah pelaksanaan pembelajaran inkuiri ...........................28
4. Kesulitan dalam mengimplementasinya .................................31
5. Keunggulan dan kelemahan model pembelajaran inkuiri ......31
E. Metode Ceramah...........................................................................32
1. Pengertian metode ceramah ....................................................32
2. Langkah-langkah menggunakan metode ceramah .................33
3. Kelebihan dan kelemahan metode ceramah ...........................35
F. Metode Demonstrasi .....................................................................36
1. Pengertian metode demonstrasi ..............................................36
2. Fungsi Demonstrasi ................................................................37
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3. Tujuan demonstrasi dalam pendidikan IPA ...........................40
4. Manfaat demonstrasi dari segi pendidikan .............................40
5. Persiapan dan pelaksanaan dalam metode demonstrasi .........41
6. Keunggulan dan prasyarat dalam metode demonstrasi ..........43
G. Momentum dan Impuls .................................................................44
1. Konsep momentum dan konsep impuls ..................................44
2. Hukum kekekalan momentum ................................................46
3. Tumbukan ...............................................................................48
BAB III
METODE PENELITIAN ...................................................................56
A. Jenis Penelitian .............................................................................56
B. Subyek Penelitian .........................................................................57
C. Tempat dan Waktu penelitian .......................................................57
D. Prosedur Penelitian .......................................................................57
E. Treatment ......................................................................................60
1. Treatment pada kelas kontrol .................................................60
2. Treatment pada kelas eksperimen...........................................61
F. Instrumen ......................................................................................61
1. Instrumen kegiatan pembelajaran ...........................................61
2. Instrumen pengumpulan data..................................................62
G. Validitas Instrumen.......................................................................69
H. Metode Pengumpulan Data ..........................................................69
1. Data hasil belajar siswa ..........................................................69
2. Data angket .............................................................................70
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3. Data wawancara ......................................................................70
I. Metode Analisis Data ...................................................................71
1. Metode kuantitatif...................................................................71
2. Metode kualitatif.....................................................................73
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................76
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .................................................76
B. Data Penelitian dan Analisis .........................................................80
1. Data penelitian hasil belajar dan analisis hasil belajar ...........80
2. Data penelitian minat dan analisis minat ................................90
3. Transkip wawancara .................................................................... 91
C. Pembahasan ..................................................................................98
1. Pembahasan hasil belajar siswa dengan metode demonstrasi
dan metode ceramah ..............................................................98
2. Pembahasan minat siswa dalam belajar fisika dengan
metode demonstrasi pada pokok bahasan momentum dan
impuls ..................................................................................105
D. Keterbatasan penelitian...............................................................106
BAB V
PENUTUP ........................................................................................108
A. Kesimpulan .................................................................................108
B. Saran ...........................................................................................109
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................110
LAMPIRAN .........................................................................................................113
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kisi-kisi soal pretes dan postes ...........................................................63
Tabel 3.2
Pemberian bobot untuk pretes dan postes...........................................64
Tabel 3.3
Kisi-kisi minat siswa belajar fisika menggunakan metode
demonstrasi pada pokok bahasan momentum dan impuls..................66
Tabel 3.4
Soal wawancara bagi siswa yang telah mengikuti pembelajaran
dengan metode demonstrasi................................................................68
Tabel 3.5
Interval minat ......................................................................................74
Tabel 3.6
Distribusi frekuensi minat siswa kelas eksperimen ............................74
Tabel 4.1
Jadwal pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen.......................78
Tabel 4.2
Jadwal pelaksanaan penelitian pada kelas kontrol .............................79
Tabel 4.3
Nilai pretes, nilai postes dan peningkatan hasil belajar untuk
kelas eksperimen dan kelas kontrol ....................................................80
Tabel 4.4
Hasil uji normalitas menggunakan uji One Sample Kolmogorov
Smirnov untuk pretes-postes dari kelas eksperimen ..........................81
Tabel 4.5
Output bagian pertama uji t untuk uji homogenitas ...........................83
Tabel 4.6
Output bagian kedua uji t untuk untuk uji homogenitas .....................83
Tabel 4.7
Output bagian pertama uji t untuk pretes-postes kelas eksperimen....85
Tabel 4.8
Output bagian kedua uji t untuk pretes-postes kelas eksperimen ......85
Tabel 4.9
Output bagian ketiga uji t untuk pretes-postes kelas eksperimen ......86
Tabel 4.10 Output bagian pertama uji t untuk pretes-postes kelas kontrol ..........87
Tabel 4.11 Output bagian kedua uji t untuk pretes-postes kelas kontrol ..............87
Tabel 4.12 Output bagian ketiga uji t untuk pretes-postes kelas kontrol..............87
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tabel 4.13 Output bagian pertama uji t untuk membandingkan peningkatan hasil
belajar ................................................................................................89
Tabel 4.14 Output bagian kedua uji t untuk membandingkan peningkatan hasil
belajar ................................................................................................89
Tabel 4.15 Tingkat minat siswa kelas eksperimen terhadap pembelajaran
fisika dengan metode demonstrasi pada pokok bahasan
momentum dan impuls .......................................................................90
Tabel 4.16 Distribusi frekuensi minat siswa terhadap metode demonstrasi
pada pokok bahasan momentum dan impuls ...................................105
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Grafik hubungan antara F-t.................................................................45
Gambar 2.2 Dua buah bola yang bertumbukan ......................................................47
Gambar 2.3 Tumbukan antara dua bola .................................................................50
Gambar 2.4 Bola yang dijatuhkan ke atas lantai ....................................................52
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitan ..................................................................57
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Ijin Penelitian dari Kampus ................................................114
Lampiran 2.
Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Sekolah .......................115
Lampiran 3.
Hasil Validasi Instrumen Penelitian dari Dosen ..........................116
Lampiran 4.
Hasil Validasi Instrumen penelitian dari Guru.............................140
Lampiran 5.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ...165
Lampiran 6.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ..........176
Lampiran 7.
Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Konsep Momentum
dan Konsep Impuls.......................................................................187
Lampiran 8.
Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Hukum Kekekalan
Momentum ...................................................................................191
Lampiran 9.
Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Tumbukan.........................194
Lampiran 10. Soal Pretes-Postes ........................................................................199
Lampiran 11. Kunci Jawaban Soal Pretes-Postes ...............................................200
Lampiran 12. Hasil Pretes Siswa Kelas XI IPA 2 ..............................................203
Lampiran 13. Hasil Postes Siswa Kelas XI IPA 2 ..............................................207
Lampiran 14. Hasil Pretes Siswa Kelas XI IPA 3 ..............................................211
Lampiran 15. Hasil Postes Siswa Kelas XI IPA 3 ..............................................215
Lampiran 16. Hasil Angket Minat Siswa ...........................................................219
Lampiran 17. Daftar Skor Minat Siswa ..............................................................222
Lampiran 18. Soal Wawancara ...........................................................................223
Lampiran 19. Daftar Nilai Siswa Kelas Eksperimen .........................................224
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 20. Daftar Nilai Siswa Kelas Kontrol ................................................225
Lampiran 21. Foto-foto dalam Proses Pembelajaran di Kelas Kontrol .............226
Lampiran 22. Foto-foto dalam Proses Pembelajaran di Kelas Eksperimen .......228
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Secara nasional, kemampuan dan hasil belajar siswa SMP/SMA dalam
bidang fisika belum sangat baik. Hal ini terlihat dari hasil rata-rata ujian
nasional fisika yang belum memuaskan (Suparno, 2009:1). Faktanya materi
fisika walaupun telah diujikan secara nasional sejak tahun 2008 namun hasil
Ujian Nasional (UN) tahun 2009/2010 menyatakan bahwa bidang studi yang
menyebabkan banyak siswa gagal ujian adalah matematika dan IPA
khususnya fisika (Yakob, 2010). Ini menunjukan bahwa proses pembelajaran
di bidang fisika belum berhasil secara baik.
Menurut Suparno (2009: 3), ada beberapa persoalan pendidikan fisika di
Indonesia diantaranya adalah: (a) materi fisika dianggap sulit oleh siswa
karena
banyak
rumus
dan
hitungannya,
(b)
guru
fisika
kurang
profesional/menarik/dekat dengan siswa sehingga kurang membantu siswa
untuk senang belajar fisika dan masih mengajar miskonsepsi, (c) pembelajaran
fisika juga kurang meningkatkan gairah siswa belajar fisika, (d) ada sekolah
yang belum lengkap fasilitas dan sarana pendidikan fisika.
Beberapa persoalan tersebut dapat dilihat dalam tulisan Harsanto (2009)
yang berpendapat bahwa salah satu kesalahan dalam proses pembelajaran
yaitu bahan pelajaran bersifat abstrak atau jauh dari realitas kehidupan siswa
sehari-hari.
Selain
itu,
berdasarkan
1
pengalaman
mengikuti
Program
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Pengalaman Lapangan (PPL) di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP)
di Provinsi D.I. Yogyakarta menunjukan bahwa siswa merasa malas dan bosan
dalam mengikuti pembelajaran fisika di kelas. Hal tersebut karena guru hanya
mengajar dengan metode ceramah padahal sekolah telah menyediakan fasilitas
seperti laboratorium IPA yang cukup lengkap dengan alat peraga fisika.
Pembelajaran fisika yang hanya menggunakan metode ceramah tersebut
merupakan faktor lain yang menyebabkan mutu pendidikan di Indonesia
kurang berkembang secara baik. Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya
menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi apa lagi fasilitas sekolah
sangat mendukung.
Kita lihat bahwa dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan,
pemerintah dan pihak yang bertanggungjawab sedang mengusahakan
perbaikan di bidang pendidikan. Salah satu usaha pemerintah adalah
mengubah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Namun di sisi lain masih ada para guru
yang cenderung acuh tak acuh dalam mencari tahu informasi baru demi
menciptakan suatu proses pembelajaran yang aktif. Akibatnya siswa hanya
pasif dan menerima semua yang diberikan oleh gurunya. Sistem pendidikan
yang seperti ini yang seharusnya dirubah karena Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Menurut Ibnu Khaldun (Tatang, 2012: 62), salah satu tujuan pendidikan
umum yaitu “memberikan kesempatan pada pikiran untuk aktif bekerja karena
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
hal ini sangat penting bagi perkembangannya pemikiran dan kematangan
individu yang dapat bermanfaat bagi masyarakat”. Pengembangan pendidikan
berkaitan pula dengan metode pembelajaran. Metode pembelajaran itu sendiri
dideskripsikan sebagai langkah-langkah atau prosedur pembelajaran termasuk
penilaian dalam rencana pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai.
Salah satu metode pembelajaran yang relatif lebih bersifat konstruktivis
karena memberikan kebebasan siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya
adalah metode demonstrasi (Suparno, 2007).
Indrawati (1999) dalam Trianto (2011: 165) menyatakan bahwa suatu
proses pembelajaran umumnya akan lebih efektif apabila diselenggarakan
melalui model-model pembelajaran yang termasuk rumpun pemrosesan
informasi. Model pembelajaran berhubungan dengan gaya belajar peserta
didik dan gaya mengajar guru. Salah satu model pembelajaran yang sangat
bersifat konstruktivis adalah model inkuiri (Suparno, 2007: 65).
Dari uaraian di atas, hasil belajar siswa diharapkan dapat lebih
ditingkatkan lagi bila guru mengajar dengan kreatif menggunakan model serta
metode pembelajaran tepat serta sesuai dengan kondisi dan situasi siswa.
Selain itu siswa kurang berminat dalam belajar fisika. Sehingga guru
juga perlu memperhatikan minat siswa dalam belajar, karena siswa yang
berminat terhadap suatu hal atau obyek tertentu akan cenderung memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut (Slameto, 2010).
Variabel yang mempengaruhi keberhasilan suatu proses pembelajaran
adalah faktor guru, siswa, sarana dan prasarana serta faktor lingkungan. Secara
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
khusus, unsur penting dalam pembelajaran yang baik adalah siswa yang
belajar, guru yang mengajar, bahan pelajaran dan hubungan antara guru dan
siswa (Suparno, 2007: 2). Sehingga untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Negara Republik Indonesia, perlu kerjasama semua pihak diantaranya pihak
pemerintah, pihak sekolah, orang tua serta seluruh masyarakat Indonesia.
Dari berbagai permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan
khususnya dalam pembelajaran fisika seperti yang telah diuraikan di atas,
maka akan dilakukan penelitian dengan tujuan dapat membantu mengatasi
beberapa permasalahan dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini berjudul:
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Menggunakan
Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Demonstrasi Pada Pokok
Bahasan Momentum Dan Impuls Di Kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta”.
Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Rany Herawati tentang
peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode demonstrasi. Namun
yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
penelitian terdahulu tidak meneliti mengenai minat siswa dalam pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi melainkan meneliti mengenai keterlibatan
siswa dan sikap siswa dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi,
penelitian
terdahulu
juga
tidak
menggunakan
kelas
kontrol
untuk
membandingkan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
demonstrasi melainkan hanya melihat peningkatan hasil belajar siswa dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
kelas eksperimen, dan pokok bahasan yang diteliti juga berbeda yaitu listrik
arus searah.
B. Rumusan Masalah
Dari beberapa masalah di atas, untuk mempersempit penelitian dan
memperoleh hasil yang diinginkan maka peneliti memilih permasalahan yang
mau diteliti adalah :
1. Apakah pembelajaran fisika menggunakan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan momentum dan
impuls di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta?
2. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara
pembelajaran
yang
menggunakan
metode
demonstrasi
dan
pembelajaran yang menggunakan metode ceramah pada pokok
bahasan momentum dan impuls di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta?
3. Bagaimana minat siswa dalam belajar fisika dengan menggunakan
metode demonstrasi pada pokok bahasan momentum dan impuls di
kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta?
C. Batasan Masalah
Supaya penelitian ini benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik, maka
permasalahan yang ada dibatasi. Penelitian ini dibatasi pada penggunaan
metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
SMA Pengudi Luhur Yogyakarta. Hasil belajar yang diteliti adalah tingkat
pengetahuan yang dimiliki siswa dalam menguasai pokok bahasan momentum
dan impuls.
D. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang mau diteliti di atas, maka tujuan yang ingin
diperoleh dari penelitian ini antara lain :
1. Mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode demonstrasi pada pokok bahasan momentum
dan impuls di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
2. Mengetahui perbedaan dalam peningkatan hasil belajar siswa antara
menggunakan metode demonstrasi dan metode ceramah pada pokok
bahasan momentum dan impuls di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta
3. Mengetahui minat siswa dalam belajar fisika dengan menggunakan
metode demonstrasi pada pokok bahasan momentum dan impuls di
kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran khususnya
pembelajaran fisika secara lebih aktif dengan metode pembelajaran
yang tepat. Sehingga dapat membantu perkembangan pola berpikir
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
serta meningkatkan sikap keingintahuan yang tinggi dalam diri siswa,
tidak terlepas pula dapat meningkatkan semangat dan minat belajar
fisika sehingga hasil belajar siswa pun dapat ditingkatkan.
2. Bagi Guru
Dapat menambah informasi mengenai penggunaan metode
pembelajaran yaitu bagaimana hasil suatu proses pembelajaran bila
diterapkan metode demonstrasi dan metode ceramah. Diharapkan
guru dapat menyadari akan pentingnya variasi metode pembelajaran
yang disesuaikan dengan situasi siswa dan materi pembelajaran yang
akan disampaikan agar siswa tidak menjadi malas dan bosan ketika
mengikuti palajaran fisika.
3. Bagi calon guru
Dapat dijadikan pedoman untuk mempersiapkan diri menjadi
seorang pendidik yang mampu mendidik siswa dan meningkatkan
hasil belajar siswa dengan memvariasikan proses pembelajaran yang
lebih tepat, kreatif dan sesuai dengan situasi siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Filsafat Konstruktivisme
1. Pengetahuan
Filsafat konstruktivisme adalah filsafat yang mempelajari hakikat
pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi (Suparno, 2007:
8). Menurut filsafat konstruktivisme dalam Suparno (2007: 8),
pengetahuan adalah suatu proses konstruksi berpikir seseorang dari
pengalaman sebelumnya dengan sejauh apa yang dialaminya. Proses
pembentukan ini akan terjadi secara terus menerus dengan setiap kali
mengadakan reorganisasi karena adanya suatu pemahaman yang baru
(Piaget dalam Suparno, 2007: 8).
Menurut von Glasersfeld, pengetahuan itu dibentuk oleh struktur
konsepsi seseorang sewaktu dia berinteraksi dengan lingkungannya.
Struktur konsepsi tersebut dapat membentuk pengetahuan bila struktur
ini dapat digunakan dalam menghadapi pengalaman-pengalaman
mereka
ataupun
ketika
menghadapi
persoalan-persoalan
yang
berkaitan dengan konsepsi tersebut (Suparno, 1997: 19).
Kemampuan yang diperlukan dalam proses konstruksi menurut
von Glasersfeld antara lain (Suparno, 1997: 20):
a. Kemampuan
mengingat
dan
mengungkapkan
kembali
pengalaman. Kemampuan ini penting karena pengetahuan
8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
dibentuk
berdasarkan
interaksi
dengan
pengalaman-
pengalaman tersebut
b. Kemampuan membandingkan, mengambil keputusan mengenai
persamaan dan perbedaan. Kemampuan ini penting untuk
menarik sifat yang lebih umum dari pengalaman-pengalaman
khusus serta melihat kesamaan dan perbedaannya untuk
membuat klasifikasi dan membangun suatu pengetahuan
c. Kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman yang satu dari
pada yang lain. Dengan kemampuan ini, kita dapat memperoleh
nilai dari pengetahuan yang kita bentuk.
Menurut Shapiro (Suparno, 1997: 21), tujuan kita mengetahui
sesuatu yaitu untuk mengorganisasikan pengetahuan yang cocok
dengan pengalaman hidup manusia, sehingga dapat digunakan bila
berhadapan dengan tantangan dan pengalaman-pengalaman baru.
Oleh karena itu pengetahuan terbentuk dari hasil konstruksi
manusia sendiri melalui interaksi mereka dengan objek, pengalaman,
fenomena serta lingkungannya. Bila dikaitkan ke dalam pembelajaran,
untuk memperoleh suatu pengetahuan siswa hendaknya terlebih dahulu
mengkonstruksikan
informasi
yang
diperoleh
tersebut
dengan
pengalaman-pengalaman yang telah diketahuinya dan pengalaman
yang
berada
disekitarnya.
Kemudian
barulah
siswa
tersebut
membentuk kembali pengetahuan baru yang paling tepat agar dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena
yang sesuai.
2. Dampak konstruktivisme terhadap pembelajaran
a. Dampak konstruktivisme bagi siswa
Kaum konstruktivis menjelaskan bahwa belajar adalah proses
yang aktif dimana siswa membangun sendiri pengetahuanya
(Suparno, 2007: 13). Hal ini berarti dalam proses belajar, siswa
tidak hanya mengumpulkan fakta-fakta tetapi harus dapat
menyesuaikan konsep baru yang diterimanya dengan kerangka
berpikir yang telah dimiliki kemudian membuat kerangka
pengertian yang baru. Dalam proses ini, siswa harus punya
pengalaman seperti membuat hipotesa, mengetes hipotesa,
memanipulasi objek, memecahkan persoalan, meneliti, berdialog,
dll.
Teori konstruktivisme sangat mempengaruhi bagaimana murid
harus aktif belajar untuk membentuk pengetahuannya (Suparno,
2001). Siswa akan lebih mengerti dalam belajar apabila siswa
tersebut dapat menemukan sendiri pengetahuannya. Sehingga
siswa perlu diberi kesempatan untuk mengungkapkan ide-ide,
gagasan atau pemahamannya mengenai apa yang sedang dipelajari.
Dengan demikian siswa pasti akan lebih mengingat dan memahami
apa yang sedang dipelajari.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
b. Dampak konstruktivisme bagi guru
Menurut kaum konstruktivis, mengajar bukan sekedar
memindahkan pengetahuan dari otak guru ke siswa melainkan
mengajar merupakan kegiatan yang membantu siswa dalam
membangun pengetahuannya (Suparno, 2007: 15). Oleh karena
itu, dalam belajar dibutuhkan keaktifan baik dari guru maupun
siswa. Sebab belajar yang baik terletak pada keaktifan dalam
membentuk pengetahuan dimana peran guru adalah lebih sebagai
mentor atau fasilitator, bukan pentransfer ilmu pengetahuan.
Untuk menciptakan suatu pembelajaran yang aktif, guru perlu
mempelajari situasi siswa dan menggunakan metode pembelajaran
yang tepat. Bila siswa merasa nyaman dalam menerima suatu
pembelajaran
maka
siswa
tersebut
akan
aktif
dan
turut
mengkonstruksikan bahan yang diterimanya. Guru yang mengajar
juga perlu memiliki pengetahuan yang lebih luas di bidangnya.
Dengan demikian guru dapat memahami pola pikir siswanya
sehingga dapat mengarahkan siswa pada kerangka berpikir yang
tepat.
B. Belajar Dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
a. Pengertian belajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Seiring dengan perkembangan cara pandang seseorang dan
pengalamannya terhadap belajar, maka definisi dari belajar pun
telah
mengalami
perkembangan.
Pandangan
tradisional
memandang bahwa belajar hanyalah sebatas usaha untuk
memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Sedangkan pandangan
modern bahwa belajar merupakan suatu usaha untuk memperoleh
pengetahuan serta proses perubahan tingkahlaku berkat interaksi
dengan lingkungannya (Hanafiah dan Suhana, 2012). Pandangan
modern ini didukung oleh pendapat dari Witherington yang
menyatakan belajar adalah perubahan kepribadian yang berwujud
pola-pola respon baru yang berbentuk keterampilan, sikap,
kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan (Hanafiah dan Suhana,
2012).
Selain itu, definisi belajar dalam konstruktivisme menurut
Anthony Robbins yaitu belajar adalah suatu proses menciptakan
hubungan
antara
pengetahuan
yang
sudah
dipahami
dan
pengetahuan yang baru (Trianto, 2011: 15). Pandangan yang sama
juga diungkapkan oleh Jerome Brunner bahwa belajar adalah suatu
proses
aktif
dimana
siswa
membangun
(mengkonstruk)
pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman/pengetahuan yang
sudah dimiliki (Trianto, 2011: 15).
diartikan
sebagai
proses
aktif
Sehingga belajar dapat
siswa
dalam
membangun
pengetahuan baru berdasarkan pada pengetahuan/pengalaman yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
dimiliki sebelumnya sehingga dapat merubah kepribadian dan pola
pikir seseorang.
b. Pengertian pembelajaran
Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang
untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan
kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian
kejadian-kejadian intern yang langsung dialami siswa (Winkel,
1991 dalam Siregar dan Nara, 2011).
Pendapat lain yaitu dari Gagne (Siregar dan Nara, 2011),
Instruction is intended to promote learning, external situation need
to be arranged to activate, support and maintain the internal
processing that constitutes each learning event. Pembelajaran
dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus
dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan
mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap
peristiwa belajar. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
suatu proses pembelajaran sengaja dilakukan dan dikendalikan oleh
guru sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar sesuai harapan
yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.
2. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Minimal dalam belajar terdapat tiga esensi pokok yakni: pertama,
pengalaman dan atau latihan (proses). kedua, ada hasil (result) yakni
terjadinya perubahan tingkah laku dan ketiga adalah “behavioral
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
tendency” yaitu tingkah laku sebagai hasil belajar itu cenderung
permanen (Supriadie dan Darmawan, 2012: 27). Selanjutnya menurut
Gagne, terdapat tiga unsur penting dalam belajar: pertama, unsur
eksternal yang disebut sebagai stimulus dari lingkungan. Kedua, unsur
internal yang menggambarkan kondisi diri dan proses kognitifnya dan
ketiga, hasil belajar itu sendiri (Supriadie dan Darmawan, 2012: 29).
Atas dasar itu maka seseorang yang melakukan belajar akan
mengalami perubahan perilaku secara aktual dan potensial, perubahan
perilaku dijadikan dasar bagi diperolehnya kemampuan baru, dan
perubahan itu terjadi karena adanya usaha yang dilakukan secara sadar
atau disengaja .
Pada hakikatnya, dalam pembelajaran bukan sekedar guru
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, tetapi juga bagaimana
guru dapat mengatur dan mengendalikan proses belajar sehingga siswa
dapat belajar dan mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Proses
pembelajaran tidak dapat lepas dari kegiatan mengajar dan belajar.
Mengajar sendiri adalah suatu aktivitas yang dapat membuat siswa
belajar. Keterkaitan antara mengajar dan belajar diistilahkan Dewey
dalam Hamruni (2012: 45) sebagai teaching is to learning as selling is
to buying. Ini berarti bahwa peran guru dan siswa adalah sama
pentingnya. Disini yang dituntut adalah keaktifan guru dan juga siswa
dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Tiga prinsip penting dalam proses pembelajaran menurut Bruce
Weil (Hamruni, 2012: 45-47) yaitu: pertama, proses pembelajaran
adalah usaha kreasi lingkungan yang dapat membentuk atau mengubah
struktur kognitif siswa. Tujuan dari pengaturan lingkungan sendiri
adalah untuk menyediakan pengalaman belajar yang memberi latihanlatihan penggunaan fakta-fakta dalam kehidupan sehari-hari. Kedua,
berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari. Ada
tiga tipe pengetahuan yaitu pengetahuan fisis, sosial dan logika.
Ketiga, dalam proses pembelajaran harus melibatkan lingkungan
sosial. Sebab melalui hubungan sosial, anak berinteraksi dan
berkomunikasi
berbagai
pengalaman
dan
sebagainya
yang
memungkinkan mereka berkembang secara wajar.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Menurut Slameto (2010):
a. Faktor intern
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu.
Faktor intern itu sendiri terdiri dari faktor jasmaniah, faktor
psikologis dan faktor kelelahan.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor dari luar diri individu. Faktor
ekstern itu sendiri terdiri dari faktor keluarga, faktor masyarakat
dan faktor lingkungan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
4. Pemahaman Awal Siswa
Kegiatan belajar tidak hanya dilakukan seorang anak dalam
lingkungan sekolah saja. Namun sejak seseorang dilahirkan ke dunia,
ia telah memulai proses belajarnya dengan mempelajari apa yang ada
disekitarnya. Dengan kata lain sebelum proses pembelajaran
dilaksanakan di kelas, siswa telah memiliki berbagai pemahaman dan
konsep tertentu dari pengalaman-pengalamannya. Pemahaman awal
siswa ini belum tentu benar atau belum tentu juga salah.
Walaupun sekarang telah meggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) namun masih banyak guru yang menerapkan
prinsip yang keliru bahwa siswa mengikuti pelajaran karena siswa
tidak tahu apapun tentang materi yang akan dipelajari. Ibaratkan siswa
merupakan kertas yang bersih tanpa tulisan, sehingga guru berperan
sebagai satu-satunya sumber terpercaya dimana siswa tinggal
mengikuti saja ajaran guru tanpa membangun pengetahuannya sendiri.
Perlu diingat pula bahwa perkembangan teknologi masa kini seperti
internet telah mempermudah siswa dalam mencari tahu materi-materi
yang akan dipelajarinya di sekolah.
Pada dasarnya definisi belajar dalam teori konstruktivisme, belajar
adalah suatu proses aktif dimana siswa membangun (mengkonstruk)
pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman/pengetahuan yang
sudah dimiliki (Trianto, 2011). Dari pengertian ini berarti sebelum
diadakan suatu proses pembelajaran, guru perlu mengetahui bagaimana
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
pemahaman awal siswa mengenai materi yang akan dipelajari pada
pembelajaran tersebut. Pemahaman awal siswa dapat diketahui dengan
mengadakan pretes atau dapat pula guru megadakan tanya jawab
secara lisan. Menurut Suparno (2005) dalam Yuniarsih (2008: 7),
gagasan awal siswa dapat dilihat pula dengan menuliskan deskripsi,
gambaran ilustrasi, membuat model, desain, cerita, dll.
Tujuan
guru
mengetahui
pemahaman
awal
siswa
adalah
mengetahui apa konsep awal yang telah dimiliki oleh siswanya serta
bagaimana cara siswa berpikir hingga dapat memiliki pemahaman
tersebut. Sehingga apabila ada salah konsep dapat langsung diperbaiki
untuk dapat terhindar dari miskonsepsi. Selain itu guru juga dapat
mengarahkan siswa untuk dapat membentuk atau mengkonstruksikan
pengetahuan baru dari pengalaman yang telah diperolehnya.
5. Hasil Belajar
Kegiatan belajar erat kaitannya dengan hasil belajar. Dimana
kegiatan belajar itu sendiri adalah proses belajar, sedangkan hasil
belajar merupakan perolehan dari suatu proses pembelajaran tersebut.
Menurut Sudjana (2010: 22), Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Menurut Bloom, hasil belajar merupakan pencapaian
tujuan instruksional meliputi tiga domain yaitu kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan) oleh siswa setelah
mengikuti suatu pembelajaran (Dahar, 2011: 118). Dari pengertian di
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pencapaian tujuan
pembelajaran berupa kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
baik dari aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap) dan aspek
psikomotorik (keterampilan) dimana perubahan tersebut bersifat
menetap setelah mengikuti proses pembelajaran.
Hasil-hasil belajar itu sendiri adalah pola-pola perbuatan, nilainilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan
(Hamalik, 2013: 31). Hasil belajar siswa dapat diukur dari hasil tes dan
juga perubahan tingkah lakunya.
Adapun faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor
siswa sendiri meliputi kemampuan berpikir, motivasi, minat dan
kesiapan siswa serta faktor lingkungan yang meliputi sarana dan
prasarana, kompetensi dan kreativitas guru, sumber belajar, metode
serta dukungan dari lingkungan dan keluarga.
Menurut B. S. Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif dan motorik (Wilkel, 2009). Penjelasan untuk masingmasing ranah tersebut adalah:
a. Ranah kognitif
1) Pengetahuan
Mencakup ingatan yang digali kembali mengenai hal-hal
yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan oleh siswa
saat dibutuhkan. Hal-hal itu dapat berupa fakta, kaidah, prinsip
dan metode yang diketahui.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
2) Pemahaman
Mencakup kemampuan untuk menangkap makna dari
bahan yang dipelajari. Dalam hal ini, siswa mampu untuk
menjelaskan makna isi pokok dari suatu bacaan, siswa juga
mampu mengubah rumus matematika ke dalam kata-kata, serta
mengubah data ke dalam bentuk grafik, dll.
3) Penerapan
Mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah
atau metode bekerja pada suatu kasus yang konkret dan baru.
Kemampuan ini dinyatakan dalam aplikasi rumus atau suatu
metode kerja pada kasus yang belum pernah dihadapi.
4) Analisis
Mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke
dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau
organisasinya dapat dipahami dengan baik. Kemampuan ini
dinyatakan dalam penganalisaan atau kemampuan mengurai
bagian-bagian atau komponen-komponen dasar, bersama
dengan hubungan relasi antara