Peningkatan hasil belajar dan minat belajar siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing pada pokok bahasan hukum newton kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta - USD Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN

TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON KELAS X

SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

Skripsi

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan fisika Oleh:

  Kristiana Nathalia Wea NIM: 091424058

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN

TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON KELAS X

SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

Skripsi

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan fisika Oleh:

  Kristiana Nathalia Wea NIM: 091424058

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah

bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala kelakuanmu,

maka Ia akan meluruskan jalanmu” (Amsal 3:5-6).

  Kerjakan apa yang menjadi bagian kita, maka Tuhan akan mengerjakan bagianNya dengan sempurna.

  Dengan penuh syukur kupersembahkan karyaku kepada: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang luar biasa dalam hidupku Bapak dan Mama tercinta Kak Ray, Ade Ayu, Ade Tomi, Ade Oris dan Tanta tersayang

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak termuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  13 Juni 2014 Penulis

  Kristiana Nathalia Wea

  

ABSTRAK

  Kristiana Nathalia Wea. 2014. Peningkatan hasil belajar dan minat belajar

  

siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri

dengan metode pembelajaran eksperimen terbimbing pada pokok bahasan hukum

newton kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta . Skripsi, Program Studi Pendidikan

  Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing pada materi hukum newton di kelas XE SMA Santa Maria Yogyakarta pada materi hukum newton; (2) peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode ceramah pada materi hukum newton di kelas XB SMA Santa Maria Yogyakarta; (3) perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing dan pembelajaran fisika menggunakan metode ceramah pada materi hukum newton di kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta; (4) minat belajar siswa kelas

  XE SMA Santa maria Yogyakarta terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing pada materi hukum newton.

  Subyek penelitian siswa kelas XB dan XE SMA Santa Maria Yogyakarta. Jumlah keseluruhan subyek penelitian 48 siswa terdiri dari 24 siswa kelas XB dan 24 siswa kelas XE. Kelas XB sebagai kelas kontrol sedangkan kelas XE sebagai kelas eksperimen.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa; (1) pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing meningkatkan hasil belajar siswa kelas XE SMA Santa Maria Yogyakarta pada materi hukum newton; (2) pembelajaran fisika menggunakan metode ceramah meningkatkan hasil belajar siswa kelas XB SMA Santa Maria Yogyakarta pada materi hukum newton; (3) peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode eksperimen terbimbing dengan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode ceramah pada kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta pada materi hukum newton tidak menunjukan perbedaan yang signifikan; (4) Siswa kelas XE SMA Santa Maria sangat berminat dan berminat mengikuti pembelajaran fisika menggunakan metode eksperimen terbimbing pada materi hukum newton. Kata kunci: Peningkatan Hasil Belajar, Minat Belajar, Model Pembelajaran Inkuiri, Metode Pembelajaran Eksperimen Terbimbing.

  

ABSTRACT

  Kristiana Nathalia Wea. 2014. The increase of students learning outcomes

  

and the students interest learning in learning physics using inquiry learning

model with guided experimental learning methods in subject of physics newton’s

law class X Saint Mary Senior High School Yogyakarta . Thesis, Physics

  Education Learning Program, Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University in Yogyakarta.

  The purpose of this research are to determine: (1) the increase of students learning outcomes using inquiry learning model with guided experimental learning methods in subject of physics newton’s law class XE Saint Mary Senior High School Yogyakarta; (2) the increase of students learning outcomes using discourse learning methods in subject of newton’s law class XB Saint Mary Senior High School Yogyakarta; (3) the differences of increase students learning outcomes between learning physics using inquiry learning model with guided experimental learning methods and learning physic with discourse learning methods in class X Saint Mary Senior High School Yogyakarta in subject of newton’s law; (4) students of class XE Saint Mary Senior High School Yogyakarta’s interest to learning physics using inquiry learning model with guided experimental methods learning on subject of newton’s law.

  The sample of this research was students from grader XB and XE Saint Mary Senior High School Yogyakarta. Total sampel was 48 students consist of 24 students in grade XB and 24 students in grade XE. The grade XB as the control class while the grade XE as the experiment class.

  Result of the research shows that: (1) learning phyisics using inquiry learning model with guided experimental learning methods increase students learning outcomes in class XE Saint Mary Senior High School Yogyakarta in subject newton’s law; (2) learning phyisics using discourse methods increase students learning outcomes in class XB Saint Mary Senior High School Yogyakarta in subject newton’s law; (3) there is no significant difference, between increase students learning outcomes using guided experimental learning methods with increase students learning outcomes using discouse learning methods in class X Saint Mary Senior High School Yogyakarta in subject newton’s law; (4) students in class XE Saint Mary Senior High School Yogyakarta are very on participate with learning physics using guided experimental learning methods in subject of newton’s law.

  Keywords: Increase Students Learning Outcomes, Students Interest Learning,

  

HALAMAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

  Nama : Kristiana Nathalia Wea NIM : 091424058

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN

TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 13 Juni 2014 Yang menyatakan

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat, bimbingan dan kesempatan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar dan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Eksperimen Terbimbing pada Pokok Bahasan Hukum Newton Kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta”. Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak lepas dari semua dukungan, doa, semangat dan bantuan dari beberapa pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu memberikan, motivasi, dan masukan yang membangun dalam membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  2. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

  3. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi yang selalu memberikan dukungan.

  4. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu memberikan bekal pengetahuan kepada penulis.

  5. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan x  

   

  6. Suster Yohanna Maria OSF, S.Ag., selaku Kepala Sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

  7. Ibu Dra. MF. Sutilah, selaku Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Santa Maria Yogyakarta yang telah memberikan dukungan, bantuan dan masukan dalam penelitian.

  8. Pak Ngadiyono, selaku Laboran LAB Fisika yang telah membantu selama penelitian.

  9. Siswa SMA Santa Maria Yogyakarta kelas XB dan kelas XE yang menjadi partisipan dalam penelitian.

  10. Kedua orang tua saya tercinta Bapak Hendrikus Raja dan Mama Magdalena Nas yang telah memberikan dukungan, doa, dan kasih sayang sehingga saya termotivasi untuk tetap berjuang.

  11. Kakak Ray, Kakak Lorens, Ade Ayu, Ade Tomi dan Ade Oris dan Tanta saya tercinta yang telah memberikan doa serta dukungan.

  12. Sahabat-sahabat saya tersayang Audra, Kiki, Rini, Nensi, Ani, Voni, Ira, Echi, Nining, dan Elis yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa.

  13. Seluruh sahabat tercinta Pendidikan Fisika angkatan 2009.

  14. Teman-teman kost Srikandi ade Uci, ade Yolana, ade Monita, Yoshe, Evi, Siska, mbak Novi, Ledy, Tika, dan Kiki yang telah memberikan perhatian dan motivasi.

  15. Oncy dan Inang yang selalu memberi dukungan dan motivasi. xi  

   

  16. Keluarga besar Himpunan Keluarga Flobamorata yang telah memberikan dukungan dan motivasi.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Saran dan kritik penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga bermanfaat.

  Yogyakata, 7 Mei 2014 Penulis

  Kristiana Nathalia Wea

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v ABSTRAK ........................................................................................................... vi ABSTRACT ........................................................................................................ vii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... viii KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5 C. Batasan Masalah ....................................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 8 A. Belajar dan Pembelajaran .......................................................................... 8

  xiii  

   

  2. Pembelajaran ...................................................................................... 9

  B. Pembelajaran Konstruktivistik ................................................................ 10

  C. Model Pembelajaran Inkuiri .................................................................... 11

  1. Model pembelajaran .......................................................................... 11

  2. Model pembelajaran ikuiri ................................................................ 12

  D. Metode Pembelajaran Eksperimen .......................................................... 16

  1. Metode pembelajaran ........................................................................ 16

  2. Metode pembelajaran eksperimen..................................................... 16

  a. Eksperimen terbimbing ............................................................... 17

  b. Eksperimen bebas........................................................................ 19

  c. Kelebihan dan kekurangan metode eksperimen .......................... 19

  E. Hasil Belajar ............................................................................................ 20

  F. Minat Belajar ........................................................................................... 25

  G. Hukum Newton ....................................................................................... 26

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 29 A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 29 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 29 C. Subjek Penelitian ..................................................................................... 30 D. Desain Penelitian ..................................................................................... 30 E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 32

  1. Instrumen pembelajaran .................................................................... 32

  2. Instrumen pengumpulan data ............................................................ 34

  xiv  

   

  G. Kriteria Penilaian Jawaban Siswa ........................................................... 40

  H. Metode Analisis Data .............................................................................. 41

  1. Analisis hasil belajar awal siswa ....................................................... 41

  2. Analisis peningkatan hasil belajar siswa ........................................... 41

  3. Analisis beda peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontol ............................................................. 41

  4. Analisis minat belajar siswa menggunakan metode eksperimen terbimbing ...................................................................... 42

  5. Analisis hasil wawancara .................................................................. 43

  BAB IV DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................. 44 A. Deskripsi Penelitian ................................................................................ 44

  1. Sebelum penelitian ............................................................................ 44

  2. Selama pelaksanaan penelitian .......................................................... 45

  B. Data ......................................................................................................... 53

  C. Analisis Data ........................................................................................... 55

  1. Analisis hasil belajar awal siswa ....................................................... 55

  2. Analisis peningkatan hasil belajar siswa ........................................... 57

  3. Analisis beda peningkatan hasil belajar siswa .................................. 59

  4. Analisis minat belajar siswa kelas eksperimen ................................. 60

  5. Analisis wawancara ........................................................................... 61

  D. Pembahasan ............................................................................................. 66

  1. Pembahasan hasil belajar siswa menggunakan metode

  xv  

   

  2. Pembahasan perbedaan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode eksperimen terbimbing dan metode ceramah ............................................................................................ 67

  3. Pembahasan minat siswa mengikuti pembelajaran menggunakan Metode eksperimen terbimbing ................................ 70 E. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 71

  BAB V PENUTUP .............................................................................................. 73 A. Kesimpulan ............................................................................................. 73 B. Saran ....................................................................................................... 73 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 75 LAMPIRAN ........................................................................................................ 77

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi soal pretes dan postes .......................................................... 35Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner minat ................................................................... 38Tabel 3.3. Kisi-kisi wawancara ........................................................................... 39Tabel 3.4. Pemberian skor untuk masing-masing soal ........................................ 40Tabel 3.5. Pemberian skor pernyataan minat siswa ............................................ 42Tabel 3.6. Kualifikasi minat siswa ...................................................................... 43Tabel 4.1. Nilai pretes, postes dan peningkatan kelas eksperimen ..................... 53Tabel 4.2. Nilai pretes, postes dan peningkatan kelas kontrol ............................ 54Tabel 4.3. Skor minat belajar siswa di kelas eksperimen ................................... 55Tabel 4.4. Rata-rata nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol ................. 56Tabel 4.5. Analisis uji homogenitas .................................................................... 56Tabel 4.6. Rata-rata nilai pretes dan postes kelas eksperimen ............................ 57Tabel 4.7. Analisis peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen ............... 57Tabel 4.8. Rata-rata nilai pretes dan postes kelas kontol .................................... 58Tabel 4.9. Analisis peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol ...................... 58Tabel 4.10. Rata-rata nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontol ................ 59Tabel 4.11. Analisis beda peningkatan hasil belajar ........................................... 59Tabel 4.12. Kualifikasi minat siswa kelas eksperimen ....................................... 60Tabel 4.13. Persentase minat siswa ..................................................................... 61

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat ijin penelitian sekolah ........................................................... 78 Lampiran 2. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian ............................ 79 Lampiran 3. RPP kelas eksperimen .................................................................... 80 Lampiran 4. RPP kelas kontrol ........................................................................... 90 Lampiran 5. LKS materi hukum newton ............................................................ 99 Lampiran 6. Soal pretes dan postes ................................................................... 108 Lampiran 7. Kunci jawaban soal pretes dan postes .......................................... 112 Lampiran 8. Soal kuesioner............................................................................... 116 Lampiran 9. Daftar nilai pretes dan postes ........................................................ 119 Lampiran 10. Daftar skor minat siswa .............................................................. 123 Lampiran 11. Gambar kegiatan siswa ............................................................... 124 Lampiran 12. Uji validitas instrumen penelitian oleh dosen............................. 129 Lampiran 13. Uji validitas instrumen penelitian oleh guru............................... 142 Lampiran 14. Contoh jawaban pretes dan postes siswa kelas eksperimen ....... 155 Lampiran 15. Contoh jawaban pretes dan postes siswa kelas kontrol .............. 163 Lampiran 16. Contoh jawaban kuesioner minat siswa...................................... 171 Lampiran 17. Contoh jawaban LKS siswa ........................................................ 174

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMA Santa Maria Yogyakarta selama peneliti melaksanakan program PPL, pada umumnya pelajaran fisika merupakan suatu pelajaran yang ditakuti siswa. Para siswa selalu merasa bahwa pelajaran fisika itu sulit untuk dipahami. Mereka tidak mempunyai kemauan untuk lebih giat mempelajari pelajaran

  fisika, karena menurut mereka walaupun mereka berusaha hasilnyapun akan tetap sama. Mereka selalu merasa kesulitan karena dalam pelajaran fisika banyak rumus yang harus mereka hafal dan kuasai. Selain itu pelajaran fisika juga kurang menyenangkan karena dalam mengajarkan fisika guru fisika hanya menggunakan metode ceramah. Para siswa jadi merasa bosan dan kurang berminat untuk mempelajari fisika. Hal ini mengakibatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika rendah.

  Belajar adalah proses yang aktif di mana siswa membangun sediri pengetahuannya. Siswa mencari sendiri arti dari yang mereka pelajari. Dalam proses itu siswa menyesuaikan konsep dan ide-ide baru yang mereka pelajari dengan kerangka berpikir yang telah mereka punyai (Paul Suparno, 2007: 13) .

  Tercapai tidaknya hasil belajar sangat tergantung pada proses belajar yang terjadi. Pembelajaran yang terjadi di sekolah seharusnya lebih ditekankan pada

  2 pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa di mana dalam proses pembelajaran tersebut siswa aktif untuk mengemukakan idenya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

  Menurut Jacquiline Grennon dan Martin G (1993: 5) mengatakan bahwa,

  

“Educators must invite students to experience the world’s richness, empower

them to ask their own questions and seek their own answers, and challenge

them to understand the world’s complexities.” Pendidik atau guru harus sebisa

  mungkin mengajak siswa untuk dapat melihat keadaan sesungguhnya di alam, tidak hanya teori yang diajarkan dalam kelas. Sehingga siswa dapat mengembangkan pemikiran-pemikiran mereka mengenai kejadian-kejadian yang terjadi di alam.

  Menurut Piaget (dalam Paul Suparno, 2007: 12) fisika dikelompokkan sebagai pengetahuan fisis. Pengetahuam fisis adalah pengetahuan akan sifat- sifat fisis dari suatu objek atau kejadian seperti bentuk, besar, kekasaran, berat, serta bagaimana objek-objek itu berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu dalam pembelajaran fisika sebaiknya siswa diajak untuk melihat secara langsung objek yang dipelajari atau menyaksikan secara langsung kejadian- kejadian fisika.

  Menurut A. Einstein dan L. Infield (dalam Rosalind Driver, 1983: 1)

  

science is not just a collection of laws, a catalogue of facts, it is a creation of

the human mind with its freely invented ideas and concepts. Physical theories

try to form a picture of reality and to establish its connections with the wide

  3 pembelajaran fisika sebaiknya siswa lebih didekatkan pada fenomena- fenomena fisika yang ada di sekitarnya dari pada hanya dijelaskan teori- teorinya saja. Siswa diberi kebebasan untuk berpikir dan mengemukakan ide- idenya dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Melalui cara ini siswa akan lebih mudah memahami konsep fisika.

  Untuk menghadirkan fenomena-fenomena fisika secara langsung dalam pembelajaran fisika tidaklah mudah. Tidak semua fenomena-fenomena fisika dapat dihadirkan secara langsung dalam kelas. Salah satu cara untuk menghadirkan fenomena-fenomena tersebut yaitu dengan menggunakan eksperimen. Sesuai dengan uraian di atas, untuk mendesain suatu pembelajaran yang lebih menekankan pada proses belajar, sehingga para siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep fisika yang diajarkan, maka pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dan eksperimen merupakan salah satu strategi pembelajaran yang tepat.

  Menurut H. Wina Sanjaya (2011: 196) strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu masalah yang dipertanyakan. Dalam strategi pembelajaran ini siswa dituntun untuk mencari jawaban sendiri.

  Menurut Paul Suparno (2007: 77) metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang

  4 menemukan teori atau hukum. Jadi seakan-akan teori atau hukum tersebut ditemukan sendiri oleh siswa.

  Dalam proses menemukan jawaban tersebut para siswa perlu diarahkan. Di sini dibutuhkan bimbingan dari guru untuk mengarahkan siswa sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu melalui penelitian ini peneliti akan meneliti mengenai “Peningkatan Hasil Belajar dan Minat

  Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika Menggunakan Model

Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Eksperimen Terbimbing pada

Pokok Bahasan Hukum Newton Kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta”.

  Sebelumnya sudah ada penelitian tentang penggunaan metode inkuiri dan penggunaan metode eksperimen terbimbing dalam pembelajaran fisika.

  Namun penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya karena pada penelitian ini peneliti tidak hanya menggunakan metode inkuiri atau menggunakan metode eksperimen terbimbing tetapi peneliti memadukan kedua metode ini yaitu melakukan penelitian menggunakan model inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing. Pada penelitian ini juga peneliti tidak hanya melihat hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing tetapi juga akan membandingkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode ceramah. Selain itu pada penelitian ini peneliti juga akan melihat bagaimana minat siswa terhadap pembelajaran fisika menggunakan metode eksperimen terbimbing.

  5

B. Rumusan Masalah

  Dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang mau diteliti adalah sebagai berikut.

  1. Apakah pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XE SMA Santa Maria Yogyakarta pada materi hukum newton?

  2. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing dan pembelajaran fisika menggunakan metode ceramah pada kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta pada materi hukum newton?

  3. Bagaimana minat siswa kelas XE SMA Santa Maria Yogyakarta terhadap pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing pada materi hukum newton? C.

   Batasan Masalah

  Agar permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak meluas maka perlu adanya pembatasan masalah. Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah sebagai berikut: 1. Bahasan materi yang diteliti hanya materi hukum I, II, III newton.

  Penerapan hukum newton pada bidang miring dan dalam lift tidak ikut

  6

  2. Minat belajar yang diteliti hanya minat belajar siswa saat mengikuti pembelajaran menggunakan metode eksperimen terbimbing.

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XE SMA Santa Maria Yogyakarta pada materi hukum newton.

  2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara pembelajaran fisika menggunakan model inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing dan pembelajaran fisika menggunakan metode ceramah kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta pada materi hukum newton.

  3. Untuk mengetahui minat siswa kelas XE SMA Santa Maria Yogyakarta terhadap pembelajaran fiska menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing pada materi hukum newton.

  E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dan calon guru, bagi peneliti dan bagi siswa.

  7 Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk mengembangkan pembelajaran fisika. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan para guru dan calon guru mengenai pembelajaran menggunakan model inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing, sehingga kemudian dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas untuk membantu para siswa memahami materi fisika yang diajarkan.

  2. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk belajar menerapkan desain pembelajaran menggunakan model inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing. Selain itu peneliti juga dapat mempunyai pengalaman dan bekal dalam menggunakan metode pembelajaran yang dapat bermanfaat ketika peneliti menjadi guru.

  3. Bagi siswa Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman baru bagi siswa dalam pembelajaran untuk memahami materi pembelajaran dengan metode yang berbeda dengan metode yang sering digunakan. Dengan demikan para siswa diharapkan dapat tertarik untuk mempelajari fisika.

BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian belajar antara

  lain:

  a. Menurut Winkel (2007: 59) belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

  b. Menurut Suyono dan Hariyanto (2011: 9) belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, peningkatan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan pengokohan kepribadian.

  c. Jerome Brunner (dalam Trianto, 2011: 15) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses aktif di mana siswa membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan-pengetahuan yang sudah dimilikinya.

  d. Menurut Gagne (dalam Dahar, 2011: 2) belajar didefenisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.

  9  

   

  Secara umum belajar dapat dipahami sebagai suatu proses atau suatu aktivitas mental/psikis yang terjadi antara individu dengan lingkungannya untuk memperoleh perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, perilaku, sikap dan pengokohan kepribadian individu.

2. Pembelajaran

  Pembelajaran merupakan usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum peroses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar dalam diri seseorang (Siregar, 2011: 13).

  Menurut Trianto (2011: 17) pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup.

  Menurut Surya (2004: 7) pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannnya. Winkel (2007) mengatakan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian- kejadian ekstrem yang berperan terhadap rangkaian kejadian intern yang berlangsung dialami siswa.

  Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

  10  

   

  proses belajar dalam diri siswa berupa suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman siswa itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

B. Pembelajaran Konstruktivistik

  Menurut von Glasersfeld dan Mattews (dalam Paul Suparno, 1997: 18) konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan mereka lewat indera mereka yaitu, mengamati, mencoba-coba, mengukur, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan dari yang diamati. Menurut Trianto (2011: 113) konstruktivisme merupakan landasan berpikir pendekatan kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Siswa harus dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya. Dalam pembelajaran konstruksivisme siswa dibiasakan untuk mengkontruksi pengetahuan dalam benak mereka sendiri. Esensi dari teori konstruktivisme adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan mentransformulasikan sesuatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki, informasi itu dapat menjadi milik mereka sendiri (Trianto, 2011: 113).

  Dalam proses pembelajaran siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa

  11  

   

  konstruktivisme, yang penting bukan seberapa banyak yang dicapai, bukan seberapa besar kesalahan yang dibuat; seberapa kualitas dan kuantitas proses yang dialami siswa untuk mencapai hasil tersebut (Kartika Budi, 1998).

  Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konstruktivistik adalah suatu proses pembelajaran di mana siswa membentuk (mengkonstruksi) sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran.

C. Model Pembelajaran Inkuiri 1. Model pembelajaran

  Soekamto,dkk (dalam Trianto, 2011: 22) mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukis prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Menurut Joyce dan Weil (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011: 19) model pembelajaran yaitu suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, desain unit-unit pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, buku-buku kerja, program multimedia, dan bantuan belajar melalui program komputer. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari strategi, metode atau prosedur.

  12  

   

  Menurut Kardi dan Nur (dalam Trianto, 2011) model pengajaran mempunyai empat ciri yaitu: a. Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh.

  b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan disampaikan). Model-model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajarannya, sintaks (pola urutannya), dan sifat lingkungan belajarnya.

  c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. Tingkah laku mengajar yang diperlukan berupa urutan-urutan tahap kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru atau siswa.

  d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pelajaran tersebut dapat dicapai. Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit berbeda.

2. Model pembelajaran inkuiri

  Salah satu model pendekatan belajar yang konstruktivis adalah model pembelajaran inkuiri. Menurut Sund (dalam Kartika Budi, 2001) model inkuiri adalah pembelajaran yang prosesnya melalui sebagian atau seluruh langkah- langkah dari metode sains, yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merencanakan

  13  

   

  memperoleh suatu kesimpulan. Yang ditekankan dalam inkuiri adalah siswa menjadi investigator. Kekuatan inkuiri adalah pembelajaran menjadi student

  centered, membangun kosep diri, mengembangkan peringkat harapan,

  mengembangkan sebagian bakat, menghindari pembelajaran hanya pada tingkat verbal, dan siswa mengalami proses mengasimilasi dan mengakomodasi pengetahuannya.

  Menurut Gulo (dalam Trianto, 2011) model inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran, dan mengembangkan sikap percaya diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.

  Inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan keterampilan.

  Inkuiri merupakan suatu proses yang bermula dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisi data, dan membuat kesimpulan.

  Menurut Kindsvatter, Wilan dan Isher (dalam Paul Suparno, 2007) langkah-langkah metode inkuiri untuk lebih jelas dan mudah dilakukan adalah sebagai berikut.

  14  

    1.

   Identifikasi dan klarifikasi persoalan

  Langkah awal adalah menentukan persoalan yang ingin dipecahkan dengan metode inkuiri. persoalan ini dapat disiapkan oleh guru dan sebaiknya persoalan ini sudah disiapkan sebelum pelajaran dimulai. Persoalan harus jelas sehingga dapat dipikirkan, didalami, dan dipecahkan oleh siswa. Persoalan sendiri perlu diidentifikasi dengan jelas dan diklarifikasi. Bila persoalan ditentukan oleh guru maka perlu diperhatikan bahwa persoalan itu real, dapat dikerjakan oleh siswa, dan sesuai dengan kemampuan siswa. Persoalan yang terlalu tinggi akan membuat siswa tidak semangat, sedangkan persoalany yang terlalu mudah yang sudah mereka ketahui tidak menarik minat siswa. Sangat baik bila persoalan itu sesuai dengan tingkat hidup dan keadaan siswa.

  2. Membuat hipotesis

  Langkah berikutnya adalah siswa diminta untuk mengajukan jawaban sementara tentang persoalan itu. Inilah yang disebut hipotesis. Hipotesis siswa perlu dikaji apakah jelas atau tidak. Jika belum jelas sebaiknya guru mencoba membantu memperjelas maksudnya terlebih dahulu. Guru diharapkan tidak memperbaiki hipotesis siswa yang salah, tetapi cukup memperjelas maksudnya saja. Hipotesis yang salah nantinya akan kentara setelah pengambilan data dan analisis data yang diperoleh.

  3. Mengumpulkan data

  Langkah selanjutnya adalah siswa mencari dan mengumpukan data sebanyak-banyaknya untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau

  15  

   

  yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Maka guru perlu membantu siswa mencari peralatan, merangkai peralatan dan mengoperasikan peralatan sehingga berjalan dengan baik. Dalam bahasa fisika langkah ini adalah langkah percobaan atau eksperimen. Biasanya dilakukan di laboratorium tetapi kadang juga di luar sekolah. Setelah peralatan jalan, siswa diminta untuk mengumpulkan data dan mencatatnya dalam buku catatan.

  4. Menganalisis data

  Data yang sudah dikumpulkan harus dianalisis untuk dapat membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak. Untuk memudahkan menganalisis data, sebaiknya data diorganisasikan, dikelompokkan, diatur sehingga dapat dengan mudah dibaca dan dianalisis. Kadang sangat baik data dikelompokkan menurut: (1) yang menguatkan hipotesis, (2) yang melemahkan hipotesis, dan (3) yang netral. Dalam menganalisis sering kali diperlukan alat hitung seperti rumus matematika ataupun statistik yang memudahkan siswa mengambil keputusan atau mengambil generalisasi.

  5. Merumuskan kesimpulan

  Dari data yang telah dikelompokkan dan dianalisis, kemudian diambil kesimpulan dengan generalisasi. Setelah diambil kesimpulan, kemudian dicocokkan dengan hipotesis awal, apakah hipotesa kita diterima atau tidak. Setelah itu guru masih dapat memberikan catatan untuk menyatukan seluruh penelitian ini. Sangat baik bila dalam mengambil keputusan, siswa dilibatkan sehingga siswa menjadi semakin yakin bahwa mereka mengetahui secara

  16  

   

  untuk mencari penjelasan mengapa demikian. Guru dapat membantu dengan berbagai pertanyaan penolong.

D. Metode Pembelajaran Eksperimen 1. Metode pembelajaran

  Menurut Suyono dan Harianto (2011: 19) metode pembelajaran adalah secara keseluruhan perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termaksud pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan. Metode pembelajaran didefenisikan sebagai cara yang digunakan oleh guru, sehingga dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran (Uno, 2012: 7). Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan-tahapan tertentu.

2. Metode pembelajaran eksperimen

  Metode eksperimen yaitu metode yang mengedepankan aktivitas percobaan, sehingga siswa mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Siregar dan Nara, 2010: 80). Menurut Paul Suparno (2007) metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang telah dibicarakan benar. Metode eksperimen ini dibedakan menjadi dua yaitu eksperimen terbimbing dan eksperimen bebas.

  17  

    a.

   Eksperimen terbimbing

  Dalam eksperimen terbimbing jalannya eksperimen sudah dirancang oleh guru sebelumnya kemudian dilakukan oleh siswa. Langkah-langkah yang harus dibuat oleh siswa, peralatan yang harus digunakan, apa yang harus diamati dan diukur semuanya sudah ditentukan sejak awal, sehingga siswa tidak bingung dalam melakukan eksperimen (Paul Suparno, 2007)

1) Tugas guru

  Untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen guru mempunyai peranan penting. Menurut Paul Suparno (2007) beberapa hal yang harus dilakukan guru adalah: a) Memilih eksperimen apa yang ditugaskan kepada siswa.

  b) Merencanakan langkah-langkah percobaan seperti: apa tujuannya, peralatan yang digunakan, bagaimana merangkai percobaan, data yang harus dikumpulkan siswa, bagaimana menganalisis data, dan apa kesimpulannya.

  c) Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan sehingga pada saat siswa mencoba semuanya siap dan lancar.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan gerak: penelitian kuasi eksperimen di SMK Bakti Idhata Cilandak Jakarta Selatanso

0 71 166

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode Demonstrasi Berbantuan Simulasi Komputer dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan hukum newton untuk siswa kelas X SMAN 4 Yogyakarta.

0 2 215

Perbandingan minat dan hasil belajar fisika aspek produk dan proses pada sub pokok bahasan gaya apung antara pembelajaran metode inkuiri terbimbing dan metode ceramah di SMP Pius Pekalongan.

0 2 285

Perbandingan minat dan hasil belajar fisika aspek produk dan proses pada sub pokok bahasan gaya apung antara pembelajaran metode inkuiri terbimbing dan metode ceramah di SMP Pius Pekalongan

0 18 283

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode Demonstrasi Berbantuan Simulasi Komputer dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan hukum newton untuk siswa kelas X SMAN 4 Yogyakarta

2 17 213

Efektivitas metode pembelajaran dalam hal perubahan konsep dengan eksperimen terbimbing menggunakan lembar kegiatan siswa pada pokok bahasan getaran - USD Repository

0 0 119

Perubahan konsep siswa SMA Santa Maria Yogyakarta dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivistik pada pokok bahasan pembiasan cahaya pada lensa - USD Repository

0 0 278

Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Jigsaw pada pembelajaran fisika kelas VIII SMP Kanisius Wonogiri pokok bahasan tekanan - USD Repository

0 3 248

Pelaksanaan pembelajaran fisika dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing pada pokok bahasan hukum OHM dan rangkaian seri-pararel, efektivitas dalam hal hasil belajarnya, keterlibatan dan kendala-kendala - USD Repository

0 0 224

Penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa dan minat dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing pada pokok bahasan prisma di kelas 8.1 di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta - USD Repository

0 15 130