Penerapan pembelajaran pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air pada siswa kelas III Sd Kanisius Totogan tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENERAPAN PEMBELAJARAN PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA
PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SISWA AKAN
NILAI CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS III SD KANISIUS
TOTOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh :
AMBROCIUS GANDA ANGGA DANUARTA
101134231
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN
Kupersembakan Karya Ini Untuk :

Allah, Bapa, Putra, dan Roh Kudus
“…Yang selama ini telah menuntun langkah hidupku hingga menjadi seperti ini…”

Dan


Untuk Kedua Orang Tuaku :

Patricius Sukardal dan Efrasia Sugiarti
“…Terimakasih atas segala pengorbanan dan cinta kasihmu yang tulus iklas selama ini…”

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO
“…jadilah pribadi yang dewasa dan selalu bermanfaat bagi nusa dan
bangsa…”

“…berhentilah mencari yang baik, jadilah pribadi yang terbaik, dan

niscaya engkau akan mendapatkan yang terbaik…”

“…hidup terus belajar dan berkarya, menjadikan semuanya lebih
bermakna…”

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa sekripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Agustus 2014

Penulis

Ambrocius Ganda Angga Danuarta

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
Nomor Mahasiswa


: Ambrocius Ganda Angga Danuarta
: 101134231

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
PENERAPAN PEMBELAJARAN PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA
PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SISWA AKAN
NILAI CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS III SD KANISIUS
TOTOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 25 Agustus 2014
Yang menyatakan,


Ambrocius Ganda Angga Danuarta

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENERAPAN PEMBELAJARAN PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA
PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SISWA AKAN
NILAI CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS III SD KANISIUS
TOTOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014
Ambrocius Ganda Angga Danuarta
1011134231
Pembelajaran PKN di SD Kanisius Totogan kurang disertai dengan nilai-nilai

yang terkandung dalam pembelajaran sehingga peserta didik kurang memahami akan
nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang sedang di ajarkan oleh pendidik.
Selain itu pendidik juga kurang bisa mengemas pembelajaran dengan menarik,
model-model pembelajaran belum nampak diterapkan oleh pendidik di dalam kelas
sehingga pembelajaran terlihat kurang menarik. Dari latar belakang tersebut
penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran peserta didik akan nilai cinta
tanah air dengan menggunakan model pembelajaran Pedagogi Reflektif.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD
Kanisius Totogan pada bulan April 2014 dengan subjek kelas III.Penelitian ini
dilakukan dengan 2 siklus pembelajaran dengan setiap siklus satu kali pertemuan
dengan alokasi waktu 3 Jam Pelajaran.Instrumen pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan lembar skala sikap dengan jumlah 48 pernyataan yang sudah di
validasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah peserta didik
yang sadar akan nilai cinta tanah air dengan menggunakan penerapan Pembelajaran
Pedagogi Reflektif bagi siswa kelas III SD Kanisius Totogan. Hal tersebut dapat
ditunjukkan dari kenaikan presentase skala sikap. Pada kondisi awal rata-rata
persentase jumlah siswa yang sadar mencapai 47,62%, atau hanya 10 peserta didik
yang menyadari akan nilai cinta tanah air, sedangkan 11 peserta didik kesadaran akan
nilai cinta tanah airnya masih sangat kurang. Kemudian pada siklus 1 rata-rata

persentase jumlah siswa yang sadar mencapai 76,19%. Pada siklus 2 jumlah peserta
didik yang masuk kategori sadarakan nilai cinta tanah air ada 5 0rang sedangkan yang
sangat sadar ada 16 orang. Melihat fakta siklus ke 2,bias dismipulkan bahwa
kesadaraan siswa akan nilai cinta tanah air mencapai 100%.
Kata Kunci : Pendidikan Kewarganegaraan, Cinta Tanah Air, Pedagogi Reflektif

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF REFLECTIVE PEDAGOGY LEARNING IN
CIVICS TO IMPROVE STUDENTS’ AWARENESS TOWARDS
NATIONALISM AMONG GRADE III STUDENTS OF SD KANISIUS
TOTOGAN IN THE ACADEMIC YEAR OF 2013/2014

Ambrocius Ganda Angga Danuarta
1011134231

Civics learning in SD Kanisius Totogan grade 3 was lack of nationalism
values in teaching and learning process. The students did not understand about the
materials given by the teacher. Besides, the teacher also did not use appropriate
materials which contain interesting learning. The teaching methods were not
implemented to the students in teaching and learning process yet. Therefore the
teaching and learning process was lack of motivation. From the background of the
study, this study aims to improve the students’ awareness with nationalism value by
using reflective pedagogy learning.
This study belongs to an action research study. It was conducted in SD
Kanisius Totogan on April2014 with the students of Grade 3 as the subject of the
study. This study consisted of 2 cycles which contains 2 meetings in every cycle and
3 hours in every meeting. The data was collected by using character scale sheets that
consist of 48 validated statements.
The results of the study showed that there was an improvement of the
students’ awareness by using the implementation of Reflective Pedagogy Learning
among the students grade 3 in SD Kanisius Totogan. Therefore, it can be shown from
the improvement of the percentage of character scale. In pre-cycle, the percentage of

students which belongs to category aware was 47,62 % or only 10 students who
realize the importance of nationalism value, while the other 11 students are not aware
of the importance of nationalism value. In Cycle 1, the mean of percentage of
students who aware was 76,19 %. Then, in Cycle 2, 5 students are aware of the
nationalism value and the other 16 students are very aware of the importance of the
nationalism value. Considering this fact of the cycle 2, it can be concluded that the
students’ awareness of national value is 100%.
Keywords: Civics Learning, Nationalism Value, Reflective Pedagogy

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
kemurahan, berkat, dan penyertaan-Nya, sehingga ahkirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan sekripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendedidikan pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan, doa, dan dukungan dari banyak
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Allah, Bapa, Putra, dan Roh Kudus atas semua hal yang dianugerahkan kepada
penulis.
2. Bapakku Patricius Sukardal dan Ibuku Efrasia Sugiarti yang senantiasa
mendoakan dan mendukung untuk keberhasilan dan kesuksesanku.
3. Rohandi, Ph. D. Selaku dekan FKIP yang memberikan ijin pelaksanaan penelitian
ini.
4. Rm Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Kaprodi PGSD.
5. Christiyanti Aprinastuti, S.Si, M.Pd, selaku Wakaprodi PGSD.
6. Bapak Drs. Paulus Wahana. M. Humdan Ibu Elisabeth Desiana Mayasari, S. Psi,
M. A. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing peneliti dengan penuh
kesabaran dan kebijaksanaan dari awal penulisan skripsi hingga selesai.
7. Ibu Tri Utami selaku kepala SD Kanisius Totogan yang telah memberikan ijin
untuk melakukan penelitian diSD Kanisius Totogan.
8. Ibu CH. Nurdayati selaku guru kelas IIISD Kanisius Totogan yang telah
membantu peneliti dalam pelaksanaan penelitian.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9. Teman-teman PPL SD Kanisius Totogan 1: Arif, Kismet, dan Ridlo terutama
teman-teman kelompok bimbingan skripsi: Astri, Arif, Kismet, Ridlo, Femlia,
Vera, Indah, Henri, St.Patrcie, St.Alvonza, Windi, Nissa, Yuni, dan Winda
terimakasih atas keceriaan, inspirasi dan diskusi-diskusi kita yang panjang.
10. Teman-temanku “kost 96B”, dan “teman-teman OMK Paroki Wates” terimakasih
atas keceriaan, dukungan, suka duka, dan kasih sayang yang selama ini kalian
berikan kepada penulis. Keep our relationship and best friend forever.
11. Terima kasih untuk teman-temanku: saefan bayu samudra atas bantuannya
menyelesaikan abstract, Ridlo atas pinjaman printernya, dan Arif dan Kismet atas
diskusi, inspirasi serta masukan-masukannya.
12. Adek-adekku tercinta Francica Puspalinda dan Maria Ovie Hizkiyanti yang
senantiasa mendoakan untuk kesuksesan kakaknya.
13. Kresentia Nita Kurniadewi kekasihku yang menjadi motivasi penulis dan sangat
amat membantu penulis untuk menyelesaikan tugas skripsi ini, walau terkadang
menyebalkan.
14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis, yang telah
membantu memberikan dukungan, semangat, dan inspirasi hingga terselesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena
itu penulis mengaharapkan masukan, saran, dan kritik yang membangun demi
menyempurnakan penelitian ini. Penulis berharap, semoga hasil dari penelitian ini
dapat bermanfaat bagi se,ua pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 25 Agustus 2014

Ambrocius Ganda Angga Danuarta

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................................ viii
ABSTRACT ................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6

Latar Belakang Masalah............................................................................. 1
Batasan Masalah ........................................................................................ 3
Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4
Definisi Operasional .................................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI
2.1

Kajian Pustaka ........................................................................................... 6
2.1.1 Teori-teori yang mendukung.......................................................... 6
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 27
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................... 31
2.4 Hipotesis Tindakan .................................................................................. 33

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN
3.1
3.2

Jenis Penelitian......................................................................................... 34
Setting Penelitian ..................................................................................... 37
3.2.1 Tempat Penelitian ........................................................................ 37
3.2.2 Subjek Penelitian ......................................................................... 37
3.2.3 Objek Penelitian ........................................................................... 37
3.2.4 Waktu Penelitian .......................................................................... 37
3.3 Persiapan .................................................................................................. 37
3.4 Kegiatan Setiap Siklus ............................................................................. 38
3.5 Jadwal Penelitian ..................................................................................... 42
3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................ 43
3.7 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 48
3.8 Validitas dan Reabilitas ........................................................................... 49
3.9 Teknik Analisa Data ................................................................................ 54
3.10 Indikator Keberhasilan ............................................................................. 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

4.2

Hasil Penelitian ........................................................................................ 59
4.1.1 Kondisi Awal ............................................................................... 59
4.1.2 Paparan Kegiatan Siklus 1 ........................................................... 62
4.1.3 Hasil Siklus 1 ............................................................................... 68
4.1.4 Paparan Kegiatan Siklus 2 ........................................................... 69
4.1.5 Hasil Siklus 2 ............................................................................... 73
Pembahasan .............................................................................................. 75
4.2.1 Peningkatan Kesadaran Peserta Didik ......................................... 75

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 79
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 80
5.3 Saran ........................................................................................................ 82
Daftar Pustaka ............................................................................................................... 83
Lampiran ....................................................................................................................... 85

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Penelitian ................................................................................... 42
Tabel 2 Indikator Skala Sikap ............................................................................. 43
Tabel 3 Kisi-kisi Pernyataan Skala Sikap ........................................................... 45
Tabel 4 Sebaran Item Uji Coba ........................................................................... 48
Tabel 5 Uji Validitas Item Skala Sikap............................................................... 54
Tabel 6 Acuan PAP Tipe 1 ................................................................................. 55
Tabel 7 Perhitungan Batas nilai secara keseluruhan ........................................... 56
Tabel 8 Indikator Keberhasilan ........................................................................... 57
Tabel 9 Persentase Kriteria Keberhasilan ........................................................... 58
Tabel 10 Hasil Kondidi Awal .............................................................................. 60
Tabel 11 Hasil Siklus 1 ........................................................................................ 67
Tabel 12 Hasil Siklus 2 ........................................................................................ 73
Tabel 13 Pencapaian Peningkatan......................................................................... 76

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Konsep Pelaksanaan PPR ........................................................... 23
Gambar 2Kontribusi Penelitian............................................................................. 30
Gambar 4 Kerangka Berpikir .............................................................................. 32
Gambar 5 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ....................................................... 35
Gambar 6Kegiatan Awal Pembelajaran ................................................................ 155
Gambar 7 Kegiatan Menyimak Gambar ............................................................. 156
Gambar 8Kegiatan Diskusi Kelompok ................................................................. 156
Gambar 9 Kegiatan Presentasi Kelompok .......................................................... 157
Gambar 10 Kegiatan Refleksi ............................................................................... 158

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Pembelajaran ..................................................................... 85
Lampiran 2 Instrumen Penelitian Sebelum Validasi.............................................. 104
Lampiran 3 Validasi Instrumen Penelitian............................................................. 108
Lampiran 4 Intrumen Penelitian Setelah Validasi ................................................. 110
Lampiran 5 Contoh Hasil Skala Sikap Siswa Pada Kondisi Awal ........................ 113
Lampiran 6 Contoh Hasil Skala Sikap Pada Siklus 1 ............................................ 120
Lampiran 7 Contoh Hasil Skala Sikap Pada Siklus 2 ............................................ 127
Lampiran 8 Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran Dari Dosen .......................... 134
Lampiran 9 Data Kondisi Awal, Sklus 1, dan Siklus 2 ......................................... 139
Lampiran 10 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa ......................................................... 143
Lampiran 11 Refleksi Peserta Didik ...................................................................... 148
Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian .......................................................................... 150
Lampiran 13 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ........................... 152
Lampiran 14 Proses Pembelajaran Di Kelas .......................................................... 154
Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup ...................................................................... 159

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab I ini peneliti akan membahas mengenai latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
1.1

Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya pendidikan merupakansalah satu kunci pokok dalam

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.Seorang pendidik adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU RI,
2005). Pendidikan di Indonesia diharapkan mengarah pada keutuhan pribadi
manusia, yaitu dengan penanaman nilai-nilai pengetahuan dan ketrampilan yang
termasuk didalamnya adalah nilai cinta tanah air.Hal ini bisa terwujud dengan
cara mendampingi peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga membantu
mengembangkan kesadaran nilai-nilai yang terkait dalam pembelajaran.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan termasuk salah satu mata
pelajaran yang penting, karena PKn diajarkan diseluruh tingkat pendidikan,
dimulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Hakikat atau intisari dari
PKn adalah pendidikan nilai dan moral. Djahiri (1991) mengatakan bahwa PKn
sebagai pendidikan nilai dan moral diharapkan mampu menampilkan perangkat
tatanan nilai, moral dan norma pancasila dan selalu menunjukkan keterkaitan isi
pesan sila-sila pancasila. Sebagai pendidikan nilai, PKn akan membantu peserta
didik dalam mengembangkan kesadaran peserta didik akan nilai-nilai yang
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

termuat dalam hal yang menjadi objek pembahasannya, tujuanya untuk
membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang masyarakat, dan warga
negara yang baik (Wahab, 2011).
SD Kanisius Totogan saat ini masih mempertahankan kegiatan Upacara
Bendera setiap hari Senin sebagai cerminan rasa kebangsaan yang tinggimeskipun
di beberapa sekolah lain sudah meninggalkan tradisi tersebut. Pada saat observasi,
peneliti melihathal yang menarik dari berlangsungnya upacara tersebut adalah
perilaku beberapa peserta didik yang terkadang ramai dengan temannya, tidak
menunjukkan sikap siap, menghormat pada bendera Merah Putih dengan sikap
yang malas-malas, tidak mendengarkan pembina upacara yang sedang
menyampaikan amanat dan juga tidak berpartisipasi aktif. Bahkan peneliti sempat
mendengar peserta didik mengungkapkan ketidakpahaman akan makna dari
upacara. Peserta didik beranggapan bahwa upacara bendera adalah kegiatan yang
hanya membuat lelah dan tidak mempunyai makna.
Peneliti menemukan solusi yang sesuai untuk memberikan semangat dalam
proses belajar mengajar yaitu Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR).
Pembelajaran Pedagogi Reflektif adalah metode yang mengacu pada pola
pertumbuh kembangan pribadi peserta didik menjadi kemanusiaan atau lebih
mengenal dan mendalami nilai-nilai kemanusiaan. Menurut Subagya (2008)
menyebutkan tiga unsur utama dalam PPR adalah pengalaman, refleksi dan aksi.
Unsur yang belum disebutkan adalah konteks dan evaluasi. Serangkaian tersebut
tidak bisa dipisahkan, sehingga akan terjalin timbal balik yang baik dalam
kelancaran proses belajar mengajar di dalam kelas. Pembelajaran berpola PPR

2

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

adalah suatu pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran bidang studi
dengan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan. Pembelajaran bidang studi
disesuaikan dengan konteks peserta didik, sedangkan pengembangan nilai-nilai
kemanusiaan ditumbuhkembangkan melalui proses pengalaman, refleksi dan aksi.
Proses pembelajaran ini harus diakhiri dengan adanya evaluasi. Evaluasi
digunakan guru untuk mengetahui peningkatan prestasi peserta didik. Semua
langkah ini diharapkan akan membuat peserta didik menjadi seseorang yang
bertanggung jawab, berkembang menjadi pribadi yang kompeten, berhati nurani
yang peka dan berbela rasa pada sesama dan lingkungannya.
1.2

Batasan Masalah
Penelitian ini akan dibatasi pada masalah peningkatan kesadaran

pesertadidik akan nilai Cinta Tanah Airkelas 3 SD KanisiusTotogan dengan
Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn.
1.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat dirumuskan

masalah-masalah yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana proses model pembelajaran pedagogi reflektif (PPR) pada
mata pelajaran PKn kelas 3 semester II SD Kanisius Totogan?
2. Apakah pelaksanaan model pembelajaran pedagogi reflektif (PPR)
dalam mata pelajaran PKn dapat meningkatkan kesadaran peserta didik
kelas 3 semester II SD Kanisius Totogan akan nilai cinta tanah air?

3

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1.4

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan oleh peneliti
maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui

proses

pelaksanaan

pembelajaran

pedagogi

reflektif (PPR) pada peserta didik kelas 3 semester II SD
Kanisius Totogan.
2. Meningkatkan kesadaran peserta didikdan mengetahui akan
nilai cinta tanah airpada mata pelajaran PKn kelas 3 semester
IISD Kanisius Totogan melalui PPR.
1.5

Manfaat Penelitian
Secara teoritis penelitian ini mempunyai manfaat, hasil penelitian
ini mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran pedagogi reflektif (PPR)
serta meningkatkan kesadaran peserta didik akan nilai cinta tanah air.
Secara praktis penelitian ini mempunyai manfaat:
1. Bagi peneliti, merupakan sebuah pengalaman yang berharga dapat
menggunakan pendekatan pembelajaran pedagogi reflektif (PPR)
untuk meningkatkan kesadaran peserta didik akan nilai cinta tanah air
dalam mata pelajaran PKn. Sehingga dapat lebih memahami
pembelajaran pedagogi reflektif (PPR) dan kelak dapat menerapkan
pembelajaran tersebut terhadap mata pelajaran lainnya untuk
meningkatkan nilai yang tekandung dalam mata pelajaran terkait.

4

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Bagi pendidik, memberikan wawasan mengenai model pembelajaran
pedagogi reflektif (PPR) dan dapat diterapkan pada mata pelajaran
lain.
3. Bagi peserta didik, mendapat pengalaman baru dalam belajar dengan
menggunakan

pembelajaran

pedagogi

reflektif

(PPR)

untuk

meningkatkan kesadaran peserta didik akan nilai-nilai PKn.
1.6

Definisi Operasional
1. Kesadaran peserta didikakan nilai cintatanah air adalah kemampuan
memahami akan berbagai hal yang berkaitan dengan nilai, antara lain:
menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas, sarana, sikap, dan
tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi
tujuannya.
2. Pembelajaran pedagogi reflektif (PPR) adalah pembelajaran yang
mengintergrasikan pembelajaran bidang studi dengan pengembangan
nilai-nilai kemanusiaan.
3. PKn adalah sebagai wahana pendidikan nilai cinta tanah air yang
termuat pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
yang ada di kelas 3 semester II SD Kanisius Totogan.

5

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dibahas landasan teori yang digunakan dalam penelitian.
Pembahasan landasan teori terdiri dari lima bagian yaitu: kajian pustaka,
pembelajaran pedagogi reflektif,hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir,
dan hipotesis tindakan.
2.1

Kajian Pustaka

2.1.1

Teori-teori yang mendukung
Dalam teori-teori yang relevan ini dibahas teori nilai, teori kesadaran, teori

cinta tanah air, teori kesadaran akan nilai cinta tanah air, pembelajaran tematik,
model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif dengan teknik
mencari pasangan, dan mata pelajaran PKn. Seluruhnya dibahas secara runtut
sebagai berikut:
1. Kesadaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2011) kesadaran
mempunyai arti (1) keinsafan; keadaan mengerti akan harga dirinya timbul,
karena ia diperlakukan secara tidak adil; (2) hal yang dirasakan atau dialami
oleh seseorang. Sadar diartikan merasa, tahu, ingat kepada keadaan yang
sebenarnya, atau ingat (tahu) akan keadaan dirinya. Kesadaran diartikan
keadaan tahu, mengerti dan merasa.Widjaja (1984) mengatakan bahwa
kesadaran merupakan sikap/perilaku mengetahui atau mengerti taat dan patuh
pada peraturan dan ketentuan perundangan yang ada pula merupakan
6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

sikap/perilaku mengetahui atau mengerti, taat dan patuh pada adat istiadat dan
kebiasaan yang hidup dalam masyarakat.
Semium, (2006) mengatakan bahwa kesadaran merupakan satusatunya tingkat kehidupan mental yang secara langsung tersedia bagi kita. Jadi
dapat disimpulkan bahwa kesadaran merupakan sikap sadar dan ingat pada
keadaan yang sebenarnya yang secara langsung tersedia bagi kita. Dari
pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa kesadaran merupakan kondisi
dimana individu mengetahui dan ingat pada keadaan yang sebenarnya yang
secara langsung tersedia bagi kita.
2. Nilai
Nilai merupakan kualitas yang memiliki daya tarik serta dasar bagi
tindakan manusia serta untuk mendorong manusia untuk mewujudkannya,
karena nilai memiliki kesesuaian dengan kecenderungan kodrat manusia
(Wahana, 2004). Menurut Takdir (1966), teori nilai menyelidiki proses
dan isi penilaian, yaitu proses yang mendahului dan menentukan semua
kelakuan manusia. Karena itu teori nilai menghadapi manusia sebagai
makhluk yang berkelakuan sebagai objeknya. Dibandingkan dengan
kelakuan hewan yang menggunakan insting yang membuat hubungan
antara hewan dan sekitarnya saling melengkapi, kemampuan manusia
yang menggunakan akal budi berada dalam suasana kebebasan yang lebih
besar. Kehidupan hewan dengan instingnya lebih tetap terikat pada
sekitarnya,

dalam

hidup

manusia

7

selalu

ada

proses

pengaruh-

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

mempengaruhi yang dinamik antara akal budinya dengan lingkungan
alamnya, lingkungan masyarakatnya dan lingkungan kebudayaannya.
Djahiri

(1991)

mendiskripsikan

nilai

sebagai

sesuatu

yang

berharga/tidak berharga, mengacu kepada peringkat kualifikasi indah,
baik, benar dan kebalikannya. Berbeda dengan Djahiri, Gazalba (dalam
Thoha, 1996) menjelaskan bahwa nilai adalah sesuatu yang bersifat
abstrak, bukan benda kongkrit, bukan fakta, bukan hanya persoalan benar
dan salah

yang menuntut

pembuktian empirik, melainkan soal

penghayatan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki, disenangi dan tidak
disenangi.
Dari beberapa pengertian tentang nilai di atas dapat disimpulkan
bahwa nilai itu merupakan sesuatu yang bersifat abstrak yang menjadi
dasar atau landasan bagi perubahan, dan nilai difungsikan untuk
mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang. Nilai
juga ditanamkan pada seorang pribadi dalam proses sosialisasi, melalui
keluarga, lingkungan sosialnya yang terdekat/masyarakat, lembagalembaga pendidikan, agama, dan tradisi-tradisi dalam suatu daerah
tertentu. Oleh karena itu, nilai tidak hanya dipahami saja, melainkan nilai
tersebut harus terwujud dalam kehidupan sehari-hari.
3. Peranan Nilai Dalam Kehidupan Manusia
Nilai memegang peranan penting dalam setiap kehidupan manusia,
karena nilai menjadi orientasi dalam setiap tindakan manusia. Nilai-nilai

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

tersebut menjadi prinsip yang berlaku di suatu masyarakat tentang apa yang
baik, benar dan berharga yang seharusnya dimiliki dan dicapai oleh
masyarakat. Seorang anak wajib menghargai dan menghormati orang
tuanya.Ketika berbicara dengan orang tuanya, anak harus menggunakan
bersikap yang sopan dan tutur kata yang santun.Orang tua juga wajib
melindungi dan menyayangi anak-anaknya. Pola interaksi orang tua dan anak
tersebut apabila dituntun dengan nilai maka akan menciptakan pola interaksi
yang baik dan harmonis di keluarga (Rostini, 2009).
Fungsi nilai sosial secara luas yaitu memberikan ketentraman kepada
seluruh anggota masyarakat agar dapat bertingkah laku sesuai dengan aturan
yang diyakini oleh masyarakat guna mencapai tujuan bersama di masyarakat.
Adapun fungsi nilai sosial secara keseluruhan adalah sebagai berikut:Nilai
sebagai pedoman berperilaku, nilai sebagai pedoman berfungsi memberikan
arahan kepada individu atau masyarakat untuk berperilaku sebagaimana yang
diinginkan. Nilai menjadi landasan dan motivasi dalam setiap langkah dan
perbuatan manusia. Nilai sebagai kontrol sosial, nilai sebagai alat kontrol
sosial yang berfungsi untuk memberikan batasan-batasan kepada manusia
untuk bertingkah laku. Perilaku manusia di luar nilai akan mengakibatkan
jatuhnya sanksi atau perasaan bersalah; Nilai sebagai pelindung sosial, nilai
sebagai alat pelindung sosial memberikan perlindungan dan memberikan rasa
aman kepada manusia, dengan berprilaku sesuai dengan nilai, manusia dapat
melakukan tindakan apapun tanpa harus merasa takut. Nilai dalam kehidupan

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

sehari-hari itu sangatlah penting untuk pembentukan diri manusia melalui
tindakan-tindakannya (Wahana, 2004).
Apabila nilai-nilai itu lenyap maka kehidupan masyarakat akan tidak
beraturan, masing-masing manusia akan bertingkah laku berdasarkan
kehendak sendiri. Kehilangan nilai sosial di masyarakat dapat mengakibatkan
masyarakat kehilangan identitas dan kehancuran bagi masyarakat itu sendiri.
Dalam sikap pergaulan kecil antar individu, kehilangan nilai sosial dalam
interaksi antar individu dapat menimbulkan konflik antar individu, yang kuat
akan menindas yang lemah, yang besar akan memperkosa yang kecil(Rostini,
2009).
Hancurnya nilai sosial juga akan mengakibatkan hancurnya sistem
sosial di masyarakat. Akibat terjadi penyimpangan-penyimpangan sosial dan
masalah-masalah sosial. Contohnya, proses adaptasi nilai budaya barat yang
tidak sesuai dengan nilai yang sebelumnya dianut oleh masyarakat Indonesia
seperti pergaulan bebas yang banyak menimbulkan perilaku-perilaku yang
tidak sesuai dengan nilai sosial masyarakat Indonesia.
4. Tanggapan Manusia Terhadap Nilai
Tanggapan manusia terhadap nilai antara lain:
a. Cara manusia memahami nilai
Dalam perwujudannya, nilai tidak berada pada dirinya sendiri,
melainkan selalu tampak pada kita sebagai yang ada pada pembawa nilai, atau
objek bernilai. Untuk menemukan dan memahami nilai, peserta didik dapat
dan harus memisahkan antara pemahaman terhadap objek nyata dengan nilai

10

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

yang termuat di dalamnya, dan mempertanyakan apakah keduanya dapat
diketahui dengan cara yang sama, misalnya secara rasional indrawi. Misalnya,
jika peserta didik melihat dua buah apel, kita melihat masing-masing buah
tersebut dengan mata, tetapi kesamaan antara kedua buah apel tersebut dapat
diketahui hanya dengan mata, melainkan perlu juga dengan pikiran.
b. Sarana manusia memahami nilai
Hati manusia merupakan suatu kesejajaran yang tepat antara
keteraturan hati yang bersifat apriori dengan susunan nilai yang bersifat
hierarkis objektif. Hati memiliki dalam dirinya sendiri suatu analog yang tepat
dengan pikiran, meskipun tidak dipinjam dari logika pikiran. Terdapat hukum
yang ditulis dalam hati yang berhubungan dengan rencana yang sesuai dengan
dunia yang dibangun, yaitu dunia nilai.
c. Sikap manusia terhadap nilai
Nilai harus dicintai dan diwujudkan dalam hidup manusia sesuai
dengan tingkatan tinggi rendahnya; tingkatan yang lebih tinggi harus
didahulukan daripada yang lebih rendah.
5. Peranan Nilai bagi Manusia
Dalam bukunya (Wahana,2004) nilai memiliki peranan pendorong dan
pengaruh bagi pembentukan diri manusia melalui tindakan-tindakannya,
antara lain:
a. Peranan nilai bagi tindakan manusia
Nilai merupakan objek sejati bagi tindakan merasakan yang
terarah.Tersedianya nilai positif memungkinkan orang menangkap dan

11

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

merasakan nilai tersebut, dan mendorong bertindak untuk mewujudkannya
dalam realitas, sedangkan terwujudnya nilai negatif mendorong orang
yang merasakannya untuk bertindak menghapuskannya dari realitas
kehidupan.
b. Peranan nilai bagi pembentukan diri manusia
Segala tindakan manusia terarah untuk merespon nilai yang
ditemukan dan dirasakannya, yang mengandung suatu keharusan untuk
mewujudkannya (terhadap nilai positif) serta untuk menghilangkannya
atau menghapuskannya (terhadap nilai negatif).Ini berarti bahwa nilai-nilai
memeiliki peran mengarahkan dan memberi daya tarik pada manusia
dalam membentuk dirinya melalui tindakan-tindakannya.
c. Tipe-tipe person bernilai sebagai model pembentukan manusia.
Ada 5 nilai tipe person, yaitu (1) nilai kesenangan artis, (2) nilai
kegunaan pemimpin, (3) nilai kehidupan pahlawan, (4) nilai kehidupan
pahlawan, (5) nilai spiritual jenius, dan (6) nilai kekudusan santo.
Nilai mempunyai peranan pendorong dan pengaruh bagi pembentukan
diri manusia. Tersedianya nilai positif memungkinkan orang menangkap dan
merasakan nilai tersebut, dan mendorong bertindak untuk mewujudkannya
dalam realitas. Segala tindakan manusia terarah untuk merespon nilai yang
ditemukan dan dirasakan, yang mengandung suatu keharusan untuk
mewujudkannya. Ini berarti bahwa nilai-nilai memeiliki peran mengarahkan
dan memberi daya tarik pada manusia dalam membentuk diri melalui
tindakan-tindakan.

12

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Pendidikan Nilai
Menurut Sastrapratedja (dalam Kaswardi, 1993) yang dimaksud
pendidikan nilai ialah penanaman dan pengembangan nilai-nilai dalam diri
seseorang. Dalam pengertian yang hampir sama, Mardiatmadja (dalam
Mulyana, 2004) mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap
peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya
secara integral dalam keseluruhan hidupnya. Jadi pada kesimpulannya,
pendidikan nilai adalah pendidikan yang mensosialisasikan nilai-nilai kepada
peserta didik.Pendidikan nilai sangatlah penting untuk diajarkan di seluruh
program pendidikan, agar peserta didik tidak hanya mendapatkan ilmu,
keterampilan dan teknologi saja, melainkan dapat mengembangkan aspek
kepribadian, moral dan etik.
Adapun tugas dari pendidikan nilai menurut Benoit (dalam Kaswardi,
1993) yaitu membuat orang sadar, bahwa nilai sebagai pedoman bertindak
bersifat mendua, ada nilai positif dan nilai negatif.Oleh karena itu sebagai
pendidik, harus berusaha sebaik mungkin mengarahkan, dan menjelaskan
nilai-nilai positif kepada peserta didik. Benoit juga mengatakan bahwa
pendidikan nilai tampil dalam cara yang berbeda-beda, tergantung dari apakah
diberikan dalam keluarga, media massa, dalam gerakan remaja di sekolah, dan
lain-lain.
Dalam pelajaran PKn, nilai difungsikan untuk mengarahkan,
mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang karena nilai dijadikan

13

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

standar perilaku.Demikian juga yang dikatakan Djahiri (1991) bahwa PKn
hendaknya tidak sekedar disampaikan arti, rumusan, percontohannya semata.
Jadi pada kesimpulannya, pendidikan nilai adalah pendidikan yang
mensosialisasikan nilai-nilai kepada peserta didik. Pendidikan nilai sangatlah
penting untuk diajarkan di seluruh program pendidikan, agar peserta didik
tidak hanya mendapatkan ilmu, keterampilan dan teknologi saja, melainkan
dapat mengembangkan aspek kepribadian, moral dan etik. Oleh karena itu
sebagai pendidik, harus berusaha sebaik mungkin mengarahkan, dan
menjelaskan nilai-nilai positif kepada peserta didik.
7. Cinta Tanah Air
Pengertian bangsa menurut Ernest Renan adalah kesatuan dari orangorang yang mempunyai persamaan latar belakang sejarah, pengalaman, serta
perjuangan yang sama dalam mencapai hasrat untuk bersatu. Winataputra,
(2008) mengatakan bahwa sekalipun bangsa Indonesia beraneka ragam,
namun karena diikat oleh adanya kesamaan latar belakang sejarah,
pengalaman, perjuangan dalam mencapai kemerdekaan, keturunan, adat
istiadat,

dan

bahasa.Pada

abad

ke-18

muncul

dengan

paham

nasionalisme.Paham Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap
bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara
kebangsaan (Djahiri, 1991).Sama halnya dengan Slamet Muljana (1968), cinta
tanah air atau nasionalisme adalah manifesti kesadaran bernegara atau
semangat bernegara.

14

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Prinsip-prinsip yang termuat dalam nasionalisme menurut Sartono
(1993) diantaranya:(1) Kesatuan (unity),(2) Kebebasan (liberty),(3) Kesamaan
(equality), (4) Kepribadian (individuality), dan (5) Prestasi (performance).
Selama pergerakan nasional kelima prinsip itu menjadi tujuan
perjuangan.Mengingat keadaan di Indonesia dengan pluralismenya maka
untuk mewujudkan prinsip pertama diperlukan dukungan ideologi Pancasila
yang mempunyai potensi mentransedensi pluralitas etnisitas, religiositas,
linguistik dan lain sebagainya (Sartono, 1993).Pancasila merupakan dasar
negara bangsa Indonesia yang menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia.
Winataputra (2008) mengatakan dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa
akan memandang persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta
memecahkannya secara tepat. Jadi, tanpa memiliki pandangan hidup, suatu
bangsa akan merasa terombang-ambing dalam menghadapi masalah yang
besar. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa warga
negara yang baik adalah warga negara yang cinta akan tanah airnya sendiri.
Dengan adanya keberagaman dalam suatu bangsa, dasar negara dapat
dijadikan alat pemersatu bangsa.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa warga
negara yang baik adalah warga negara yang cinta akan tanah airnya sendiri.
Dengan adanya keberagaman dalam suatu bangsa, dasar negara dapat
dijadikan alat pemersatu bangsa.

15

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8. Kesadaran akan Nilai
Kesadaran akan nilai berarti kesadaran akan berbagai hal yang
berkaitan dengan nilai, antara lain: (1) menyadari akan adanya nilai sebagai
kualitas yang perlu diusahakan, (2) menyadari akan peranan nilai yang
menjadi daya tarik bagi kualitas untuk mewujudkannya, (3) menyadari akan
sarana-sarana serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai
yang dituju, (4) menyadari sikap yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang
diharapkan, dan (5) menyadari tindakan yang perlu silakukan demi
terwujudnya nilai yang menjadi tujuannya (Wahana: 2013).
Sartono (1993) kesadaran nasional yaitu kesadaran yang menempatkan
pengalaman, perilaku, serta tindakan individu dalam kerangka nasional.Sikap
sadar tidak ada dalam diri seseorang, jika tanpa adanya rasa bangga terhadap
bangsa Indonesia.Seperti halnya diungkapkan oleh Winataputra (2008) bahwa
mencermati
sewajarnyalah

kondisi
warga

dan

letak

negara

geografis
Indonesia

wilayah

Indonesia,

mempunyai

sudah

kebanggaan

tersendiri.Karena Indonesia mempunyai begitu banyak keberagaman.
Bangga menurut Winataputra (2008) adalah merasa berbesar hati atau
merasa gagah karena mempunyai berbagai kelebihan atau keunggulan.Jadi,
yang dimaksud dengan bangga sebagai bangsa Indonesia adalah merasa besar
hati atau merasa berbesar jiwa menjadi bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
konsekuensi kalau kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia harus
menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara dimanapun berada. Namun,
konsekuensi tersebut nampaknya belum terbukti, seperti yang diungkapkan

16

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

oleh Amin (2011) bahwa salah satu pengaruh arus globalisasi disemua sendisendi kehidupan yaitu lunturnya nilai-nilai nasionalisme dan solidaritas yang
sedang diderita anak negeri ini.Lunturnya nilai-nilai nasionalisme tersebut
dikarenakan kurang adanya penanaman nilai nasionalisme dalam pendidikan.
Upaya untuk menggalakkan kembali semangat nasionalisme melalui
jalur pendidikan dapat ditempuh dengan melaksanakan pengintegrasian nilainilai nasionalisme dalam kegiatan pembiasaan pada satuan pendidikan sekolah
dasar.Sartono (1993) mengatakan bahwa fungsi pendidikan kewarganegaraan
sangatlah fundamental dalam rangka nation building.Hal tersebut merupakan
proses sosialisasi yang membudayakan nilai-nilai nasionalisme beserta
kebudayaan dan identitas nasionalnya, sehingga melembagalah etos bangsa
dalam kepribadian individual serta kehidupan kolektif para warga negara. Hal
tersebut juga dikatakan oleh Winataputra (2008), tugas dan peran PKn adalah
menggariskan komitmen untuk melakukan proses pembangunan karakter
bangsa.
9. Mata Pelajaran PKn
a. Pengertian PKn sebagai pendidikan nilai
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008), pendidikan
kewarganegaraan adalah program pendidikan yang membina para pelajar
agar menjadi warga negara yang baik sebagai anggota keluarga,
masyarakat, maupun sebagai warga negara.Pendidikan kewarganegaraan
meliputi hubungan antara warganegara dan negara, serta pendidikan
pendahuluan bela negara yang semua ini berpijak pada nilai-nilai budaya

17

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

serta dasar filosofi bangsa (Kaelan, 2007). Adapun objek material dalam
PKn adalah segala hal yang berkaitan dengan warganegara baik empirik
maupun yang non empirik, yaitu meliputi wawasan, sikap dan perilaku
warga negara Indonesia dalam kesatuan bangsa dan negara.Selain itu PKn
mengarah pada warga negara Indonesia dalam hubungannya dengan
negara Indonesia pada upaya pembelaan negara Indonesia (Kaelan, 2007).
PKn itu sendiri merupakan program pendidikan yang berlandaskan
nilai Pancasila, dan merupakan wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya Bangsa
Indonesia yang diharapkan dapat menjadi jati diri yang diwujudkan dalam
bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari para peserta didik, baik
sebagai individu, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai umat manusia
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
b. Tujuan Pembelajaran PKn
Mata pelajaran PKn di SD diharapkan dapat meletakkan dasardasar kepribadian Indonesia yang didasari oleh nilai moral Pancasila dan
secara khusus: 1) mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, 2) mengembangkan dan membina
peserta didik yang sadar akan hak dan kewajibannya, taat pada peraturan
yang berlaku, serta berbudi pekerti luhur, 3) membina peserta didik agar
memahami dan menyadari hubungan antar sesama anggota keluarga,
sekolah dan masyarakat, serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

18

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

(Wahab, 1997). Tujuan PKn berdasarkan DIRJEN DIKTI No. 43/DIKTI
/kep-/2006 yang termuat dalam Kaelan (2007) dijabarkan sebagai berikut:
1) Visi
PKn merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan
penyelenggaraan program studi, guna memantapkan kepribadian
ebagai manusia seutuhnya.
2) Misi
Membantu memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten
mampu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila, rasa kebangsaan
dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan
rasa tanggung jawab dan bermoral.
10. Materi Ajar Kelas 3
Materi ajar kelas 3 yang diteliti yaitu pada Standar Kompetensi 4.
“memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia”. Kompetensi Dasar yang
diteliti adalah 4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti
kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan dan 4.2 “menampilkan rasa
bangga sebagai anak Indonesia” (Depdikbud, 2007).
Berikut ini akan di uraikan materi pelajaran kelas 3 Sekolah Dasar
tersebut tentang cinta tanah air. Dalam (Purwanto, 2008) mengatakan
bahwa bangsa Indonesia memiliki tiga ciri khas. Ciri khas bangsa
Indonesia yang pertama adalah memiliki keanekaragaman suku, budaya,
dan adat istiadat seperti pakaian adat, rumah adat, tarian daerah, alat musik

19

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

daerah, dan makanan tradisional. Ciri khas kedua yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia adalah kekayaan alam yang melimpah, yang harus
dilestarikan serta dapat diolah untuk dimanfaatkan hasilnya. Ciri khas
ketiga yaitu sikap keramahtamahan dan kegotongroyongan warga bangsa
Indonesia. Dengan berbagai ciri khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia,
kita sebagai anak Indonesia harus bangga terhadap bangsa kita sendiri.
Kebanggaan terhadap bangsa Indonesia dapat kita lakukan dengan
menggunakan produk buatan dalam negeri dan mewujudkan usaha-usaha
dalam membangun bangsa Indonesia.
11. Pembelajaran pedagogi reflektif
Pengertian Pembelajaran pedagogi reflektif (PPR) merupakan pendekatan
pembelajaran yang dilandaskan pada nilai- nilai kristiani. Subagya (2010)
menyatakan bahwa proses pembelajaran dengan pendekatan PPR membawa
peserta didik untuk menyelesaikan satu siklus yang berkesinambungan, yaitu
konteks pengalaman, refleksi, aksi, evaluasi. Setiap aspek selalu berkaitan dan
tidak boleh dipisah-pis

Dokumen yang terkait

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Karitas tahun ajaran 2013/2014.

0 0 2

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air pada siswa kelas III SD Negeri Sarikarya semester genap tahun ajaran 2013/2014.

1 2 336

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya.

0 0 2

Pembelajaran PKN dengan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tanah air siswa kelas III SD N Adisucipto 1 tahun ajaran 2012/2013.

0 0 221

Pembelajaran PKN dengan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tanah air siswa kelas III SD Kanisius Totogan tahun ajaran 2012/2013.

0 0 225

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya

0 6 261

Pembelajaran PKN dengan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tanah air siswa kelas III SD Kanisius Totogan tahun ajaran 2012 2013

0 3 223

Pembelajaran PKN dengan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tanah air siswa kelas III SD N Adisucipto 2 - USD Repository

0 0 211

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SDK Jetisdepok tahun 2013/2014 - USD Repository

0 0 237

Penerapan pembelajaran pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai organisasi pada siswa kelas V SD Kanisius Totogan tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

0 1 178