Evaluasi Drug Therapy Problems (DTPs) pada pasien hipertensi primer usia lanjut di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007-Juni 2008 - USD Repository

  EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN HIPERTENSI PRIMER USIA LANJUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RINI KALASAN SLEMAN PERIODE JULI 2007-JUNI 2008 SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Sarah Puspita Atmaja NIM : 058114140

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

  EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN HIPERTENSI PRIMER USIA LANJUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RINI KALASAN SLEMAN PERIODE JULI 2007-JUNI 2008 SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Sarah Puspita Atmaja NIM : 058114140

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

  

LAGIPULA ANAKKU, WASPADALAH! MEMBUAT BANYAK BUKU TAK

AKAN ADA AKHIRNYA, DAN BANYAK BELAJAR

MELELAHKAN BADAN

AKHIR KATA DARI SEGALA YANG DIDENGAR IALAH:

  

TAKUTLAH AKAN TUHAN DAN BERPEGANGLAH PADA PERINTAH-

PERINTAHNYA, KARENA INI ADALAH KEWAJIBAN SEMUA ORANG

  PRAKATA

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus karena atas anugrah dan kasihNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Drug Therapy Problems pada Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007- Juni 2008” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi, dorongan, kritik dan saran sampai terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada : 1.

  Direktur Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman yang memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Panti Rini.

  2. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi dan dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik serta masukan dalam skripsi ini.

  3. M. Wisnu Donowati, M.Si., Apt. sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam skripsi ini.

  4. dr. Fenty, M.Kes, Sp.PK. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan masukan, dorongan, saran dan kritik dalam skrpsi ini.

  5. Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik dalam skripsi ini.

  6. Para dosen di Fakultas Farmasi yang telah memberikan bekal ilmu kefarmasian untuk praktik di dunia kerja kelak.

  7. Pihak Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman yang telah memberikan fasilitas dan waktu untuk membimbing dalam pengambilan data sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  8. Keluarga tercinta papa, papi dan mama yang telah memberikan doa, dorongan, dukungan untuk selalu percaya bahwa tidak ada yang mustahil untuk menyelesaikan skripsi ini.

  9. Kakak dan adik penulis yang selalu memberikan dorongan, ilham, dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

  10. Saudara-saudaraku yang selalu memberikan motivasi dan terus berdiri untuk penulis sehingga tetap pada tempatnya dan tidak kehilangan fokus sekalipun begitu sibuknya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  11. Cell group Huios yang telah memberikan motivasi dan dukungan yang begitu luar biasa sehingga penulis bisa terus semangat dan terus percaya pada FirmanNya.

  12. Flora, Fanny, terimakasih untuk persahabatan, dan untuk saling melengkapi apa yang tidak penulis tahu selama menimba ilmu di Farmasi.

  13. Monchu, Corry terimakasih untuk motivasinya sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.

  14. Teman-teman FKK 05, Siska, Suster, Stella, Donald, Ina, Rony, Tara, dan semua teman-teman yang lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk pertemanan dan dukungan selama belajar bersama di Farmasi.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat menambah ilmu pengetahuan.

  Penulis

  INTISARI

  Lebih dari 90% individu dengan hipertensi merupakan hipertensi essensial (hipertensi primer). Peningkatan usia akan meningkatkan risiko kardiovaskular, maka pada pasien usia lanjut dengan tekanan darah seperti ini akan lebih memerlukan terapi daripada pasien usia lebih muda. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis karakteristik pasien, profil penggunaan obat, dan analisis terhadap Drug Therapy Problems (DTPs) yang timbul selama pasien diberi terapi di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode Juli 2007-Juni 2008 dengan metode dokumentasi menggunakan SOAP.

  Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif dimana pengumpulan data melalui lembar rekam medis.

  Jumlah kasus yang dianalisis sebanyak 22 kasus. Karakteristik jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (54,5%) dengan klasifikasi tekanan darah terbanyak adalah hipertensi tingkat II (54,5%). Pada penelitian ini digunakan 13 kelas terapi obat dengan tiga kelas terapi terbanyak yaitu obat untuk penyakit pada sistem kardiovaskuler (100%), analgesik (50%) dan obat yang bekerja pada sistem susunan saraf pusat (36,40%). Variasi penggunaan golongan antihipertensi terbanyak secara berturut-turut untuk pemakaian tunggal sampai empat kombinasi antihipertensi adalah penghambat ACE (18,18%); antagonis kalsium dan penghambat ACE (18,18%); antagonis kalsium, diuretika dan bekerja sentral (13,64%); dan antihipertensi bekerja sentral, penghambat ACE, diuretik dan antagonis kalsium (9%). Jenis DTPs yang terjadi yaitu ada obat tanpa indikasi sebesar 18,18 %, ada Indikasi tetapi tanpa obat sebesar 22,27%, obat yang tidak efektif sebesar 22,27%, dosis terlalu rendah sebesar 4,54%, dosis obat berlebih sebesar 4,54%, potensi efek obat yang merugikan sebesar 31,82%.

  Kata kunci (keyword): hipertensi primer, usia lanjut, Drug Therapy Problems

  (DTPs), SOAP

  ABSTRACT

  More than 90 % person who had hypertension was essential hypertension (primary hypertension). Addition of age can increase cardiovascular risk. In geriatric patient who has high blood pressure need therapy more than young people. Purpose of this research is to analyze the patients’ characteristic, medical pattern and Drug Therapy Problems (DTPs) which are the problems occured as the patients is being treated at the instalation ward of the Panti Rini Kalasan Sleman period July 2007-June 2008 used SOAP documentation method.

  This study was done in a non experimental way research plan descriptive evaluative research which have retrospective characteristic. The instrument of this study was medical record of primary hypertension.

  All case which analized is 22 cases. The most gender is female (54,54 %), which is patients with hypertension stage II (54,5%). This study used 13 drug class therapy which is three most drug class therapy are cardiovascular system disorder medicine (100%), analgesic (50%) and central nervous system medicine (36,40%). The common variation for single antihypertension drug used was ACE inhibitor (18,18%), two drug combination antihypertension was antagonist calcium and ACE inhibitor (18,18%), three drug combination was antagonist calcium, diuretic and central α

  2 agonist (13,64%), four drug combination was central α 2 agonist, ACE inhibitor, diuretic, antagonist calcium (9%). The type of drug therapy problems that happened which is unnecessary drug therapy are 18,18 %, need for additional drug therapy are 22,27%, ineffective drug are 4,54 %, dosage too high are 4,54%, potential of the adverse drug reaction are 31,82%.

  Key word : primary hypertension, geriatric, Drug Therapy Problems (DTPs),

  SOAP

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................................... vi PRAKATA .................................................................................................. vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... x

  INTISARI .................................................................................................... xi

  ABSTRACT .................................................................................................. xii

  DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xxiii BAB I. PENGANTAR ................................................................................

  1 A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

  1. Perumusan masalah ........................................................................... 3

  2. Keaslian penelitian ............................................................................ 4 3. Manfaat penelitian .............................................................................

  5 B. Tujuan Penelitian ....................................................................................

  6 1. Tujuan umum ....................................................................................

  6 2. Tujuan khusus ...................................................................................

  6 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA.........................................................

  7

  A. Tekanan Darah .......................................................................................

  7 1. Tekanan Darah Sistolik ....................................................................

  7 2. Tekanan Darah Diastolik .................................................................

  8 B. Hipertensi Primer....................................................................................

  9 1. Definisi .............................................................................................

  9 2. Klasifikasi ........................................................................................

  9 3. Etiologi .............................................................................................

  11 4. Patofisiologi .....................................................................................

  11 6. Manifestasi .......................................................................................

  14 7. Diagnosis ..........................................................................................

  14 C. Penatalaksanaan Terapi Hipertensi.........................................................

  16 1. Tujuan dan sasaran pengobatan .......................................................

  16 2. Strategi terapi ...................................................................................

  16 D. Obat Antihipertensi ................................................................................

  19 1. Diuretik ............................................................................................

  19 2. Penghambat enzim konversi angiotensin (ACE inhibitor) ..............

  21 3. Angiotensin II reseptor bloker .........................................................

  22 4. Obat antihipertensi yang bekerja sentral ..........................................

  22 5. Vasodilator .......................................................................................

  23 6. Antagonis kalsium ...........................................................................

  23 7. Penyekat adrenoreseptor β (β-bloker) ..............................................

  24 8. Penyekat adrenoreseptor α (α-bloker) ..............................................

  24 E. Terapi Hipertensi pada Usia Lanjut ........................................................

  25

  F. Drug Therapy Problems (DTPs) .............................................................

  32 F. Kesulitan Penelitian ................................................................................

  42 4. Obat untuk penyakit otot skelet dan sendi .......................................

  42 3. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat ......................................

  39 2. Obat yang bekerja sebagai analgesik ...............................................

  38 1. Obat yang bekerja pada sistem kardiovaskuler ................................

  37 B. Pola Pengobatan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut.........................

  36 2. Distribusi klasifikasi tekanan darah .................................................

  36 1. Distribusi jenis kelamin ...................................................................

  35 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 36 A. Karakteristik Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut ..............................

  32 3. Analisis data ....................................................................................

  26 1. Terminologi Drug Therapy Problems (DTPs) .................................

  31 2. Pengumpulan data ...........................................................................

  31 1. Analisis situasi ................................................................................

  31 E. Cara Kerja ...............................................................................................

  31 D. Bahan Penelitian dan Lokasi Penelitian .................................................

  31 C. Subyek Penelitian ...................................................................................

  29 B. Definisi Operasional ...............................................................................

  28 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 29 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................................

  27 G. Keterangan Empiris ................................................................................

  26 2. Kategori Drug Therapy Problems (DTPs) .......................................

  43

  5. Obat yeng mempengaruhi sistem saluran cerna ...............................

  44 6. Obat untuk saluran pernafasan .........................................................

  45 7. Obat untuk infeksi ............................................................................

  45 8. Elektrolit dan mineral .....................................................................

  46 9.Vitamin dan mineral .........................................................................

  47 10. Obat yang mempengaruhi saluran kemih.......................................

  47 11. Anestetik ........................................................................................

  48 12. Suplemen dan terapi penunjang ....................................................

  48 13. Lain-lain .........................................................................................

  48 C. Variasi Jumlah Pemberian Obat Antihipertensi dan Kombinasinya ....

  49 D. Evaluasi Drug Therapy Problems (DTPs) ...........................................

  51 1. Analisis drug therapy problems pada tiap pasien ..........................

  51 2. Rangkuman evaluasi drug therapy problems ................................

  94 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 97 A. Kesimpulan ............................................................................................

  97 B. Saran .......................................................................................................

  98 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 99 BIOGRAFI PENULIS ................................................................................

  DAFTAR TABEL Tabel I Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa

  (umur ≥ 18 tahun) oleh JNC VII................................11 Tabel II Pengaturan Tekanan Darah pada Orang Dewasa..................................................17 Tabel III Faktor yang Mempengaruhi Komplikasi pada

  Pasien Usia Lanjut yang Menjalani Terapi Farmakologi Hipertensi...................................26

  Tabel IV Kategori dan Penyebab-Penyebab Drug Therapy Problems (DTPs)................................

  28 Tabel V Daftar 10 Besar Penyakit di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007-Agustus 2008.................................33

  Tabel VI Distribusi Jenis Kelamin Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007-Juni 2008........................................37

  Tabel VII Distribusi Klasifikasi Tekanan Darah Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007-Juni 2008........................................38

  Tabel VIII Distribusi Kelas Terapi Obat yang Digunakan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007-Juni 2008.......................................39

  Tabel IX Golongan, Kelompok, Zat Aktif, dan Jenis Obat yang Bekerja pada Sistem Kardiovaskuler yang Digunakan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007- Juni 2008....................................40

  Tabel X Golongan, Kelompok, Zat Aktif, dan Jenis Obat Analgesik yang

  Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007- Juni 2008.......................................43

  Tabel XI Golongan, Kelompok, Zat Aktif, dan Jenis Obat Sistem Saraf Pusat yang Digunakan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007- Juni 2008.......................................43

  Tabel XII Golongan, Kelompok, Zat Aktif, dan Jenis Obat Otot Skelet dan Sendi yang Digunakan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007- Juni 2008........................................44

  Tabel XIII Golongan, Kelompok, Zat Aktif, dan Jenis Obat yang Mempengaruhi Sistem Saluran Cerna yang Digunakan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007- Juni 2008.......................................45

  Tabel XIV Golongan, Kelompok, Zat Aktif, dan Jenis Obat untuk Saluran Pernafasan yang Digunakan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007- Juni 2008........................................46

  Tabel XV Golongan, Kelompok, Zat Aktif, dan Jenis Obat untuk Infeksi yang Digunakan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007- Juni 2008........................................46

  Tabel XVI Golongan, Kelompok, Zat Aktif, dan Jenis Elektrolit dan Mineral yang Digunakan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007- Juni 2008.......................................47

  Tabel XVII Golongan, Kelompok, Zat Aktif, dan Jenis Vitamin dan Mineral yang Digunakan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap

  Periode Juli 2007- Juni 2008........................................48 Tabel XVIII Golongan, Kelompok, Zat Aktif, dan Jenis Obat yang Mempengaruhi

  Saluran Kemih yang Digunakan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007- Juni 2008........................................48

  Tabel XIX Golongan, Kelompok, Zat Aktif, dan Jenis Obat Anestetik yang Digunakan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut Rawat Inap di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007- Juni 2008........................................49

  Tabel XX Golongan, Kelompok, Zat Aktif, dan Jenis Suplemen dan Terapi Penunjang yang Digunakan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007- Juni 2008........................................49

  Tabel XXI Golongan, Kelompok, Zat Aktif, dan Lain-Lain yang Digunakan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007- Juni 2008........................................49

  Tabel XXII Variasi Jumlah Pemberian Obat Antihipertensi yang Digunakan Pasien Hipertensi Primer Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007- Juni 2008........................................50

  Tabel XXIII Kajian DTPs Pasien 1 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008......................................52

  Tabel XXIV Kajian DTPs Pasien 2 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008......................................55

  Tabel XXV Kajian DTPs Pasien 3 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................58

  Tabel XXVI Kajian DTPs Pasien 4 Hipertensi Usia Lanjut

  di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008......................................60

  Tabel XXVII Kajian DTPs Pasien 5 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................64

  Tabel XXVIII Kajian DTPs Pasien 6 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................65

  Tabel XXIX Kajian DTPs Pasien 7 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................67

  Tabel XXX Kajian DTPs Pasien 8 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................68

  Tabel XXXI Kajian DTPs Pasien 9 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008......................................71

  Tabel XXXII Kajian DTPs Pasien 10 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008......................................74

  Tabel XXXIII Kajian DTPs Pasien 11 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008....................................76

  Tabel XXXIV Kajian DTPs Pasien 12 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................78

  Tabel XXXV Kajian DTPs Pasien 13 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................80

  Tabel XXXVI Kajian DTPs Pasien 14 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008......................................81

  Tabel XXXVII Kajian DTPs Pasien 15 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman

  Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................83 Tabel XXXVIII Kajian DTPs Pasien 16 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap

  RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................85

  Tabel XXXIX Kajian DTPs Pasien 17 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008......................................87

  Tabel XL Kajian DTPs Pasien 18 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008......................................89

  Tabel XLI Kajian DTPs Pasien 19 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008......................................90

  Tabel XLII Kajian DTPs Pasien 20 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008......................................92

  Tabel XLIII Kajian DTPs Pasien 21 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................93

  Tabel XLIV Kajian DTPs Pasien 22 Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................94

  Tabel XLV Rangkuman Evaluasi DTPs Ada Obat Tanpa Indikasi Pasien Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................95

  Tabel XLVI Rangkuman Evaluasi DTPs Ada Indikasi tanpa Obat Pasien Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................95

  Tabel XLVII Rangkuman Evaluasi DTPs Obat yang Tidak Efektif Pasien Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................96

  Tabel XLVIII Rangkuman Evaluasi DTPs Dosis Terlalu Rendah Pasien Hipertensi Usia Lanjut

  di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................96

  Tabel XLIX Rangkuman Evaluasi DTPs Dosis Terlalu Tinggi Pasien Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................96

  Tabel L Rangkuman Evaluasi DTPs Potensi Efek yang Merugikan Pasien Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.....................................97

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Diagram sisi kanan dari jantung dan aorta. .................. 10 Gambar 2 Bagan sistem renin angiotensin aldosteron ..................

  13

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Hipertensi merupakan faktor risiko mayor terjadinya gangguan

  kardiovaskular yang berkontribusi langsung pada kejadian infark miokardial, serebrovaskular, gagal jantung kongesti, insufisiensi arteri perifer, dan kematian prematur (Topol, et al., 2002).

  Lebih dari 90% individu dengan hipertensi merupakan hipertensi essensial (hipertensi primer). Hipertensi ini sering disebut dengan silent killer karena penderita hipertensi primer ini seringkali tidak bergejala (Saseen & Carter., 2005). Hipertensi ini tidak diketahui penyebabnya, berbeda dengan hipertensi sekunder yang diketahui penyebabnya, seperti stenosis arteri renalis. Pada beberapa pasien hipertensi primer, terdapat kecenderungan herediter yang kuat (Guyton, 2007).

  Tekanan darah seseorang meningkat seiring dengan bertambahnya umur, dan hipertensi sangat sering ditemui pada orang tua (Saseen & Carter., 2005).

  Peningkatan tekanan darah meningkatkan pula risiko kardiovaskular. Dimulai dari tekanan darah 115/75 mmHg, risiko kardiovaskular akan meningkat dua kali lipat setiap peningkatan tekanan darah 20/10 mmHg (Saseen & Carter., 2005).

  Risiko kardiovaskular meningkat sejaln dengan meningkatnya usia, maka pasien usia lanjut dengan tekanan darah tinggi akan lebih memerlukan terapi daripada pasien usia lebih muda. Dengan menurunkan tekanan darah telah

  2

  terbukti mengurangi insidensi gagal jantung, mengurangi dimensia, dan dapat mempertahankan fungsi kognitif, dan dari data studi menunjukkan bahwa terapi ini memberikan manfaat di usia 80 tahun (Gray, Keith, Simpson, Morgan, 2005). Penanganan hipertensi yang tepat pada usia lanjut merupakan salah satu tindakan nyata dari butir Undang-Undang Republik Indonesia nomer 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 19 yang menyatakan kesehatan manusia usia lanjut diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kemampuannya agar tetap produktif dan Pemerintah membantu penyelenggaraan upaya kesehatan manusia usia lanjut untuk meningkatkan kualitas hidupnya secara optimal.

  Secara umum tujuan terapi hipertensi adalah menurunkan hipertensi yang berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas. Morbiditas dan mortalitas ini menyangkut kerusakan organ target (kejadian kardiovaskular, serebrovaskular, gagal jantung, dan penyakit ginjal). Mengurangi risiko yang terjadi pada hipertensi merupakan tujuan primer dari terapi hipertensi, oleh karena itu pemilihan terapi obat yang tepat mempengaruhi secara signifikan pencapaian tujuan terapi (Saseen & Carter., 2005). Sejumlah besar pemilihan antihipertensi membutuhkan individulisasi untuk pasien tertentu dan untuk mendapatkan keseimbangan efek hipotensi, konsekuensi jangka panjang pada metabolisme ( Topol, et al., 2002).

  Pencapaian efek terapi yang maksimal dengan efek negatif yang minimal merupakan tanggung jawab dari health care team, dimana farmasis merupakan bagian di dalamnya. Oleh karena itu farmasis perlu memaksimalkan perannya dalam pharmaceutical care, yang merupakan tanggung jawab seorang

  3

  farmasis terhadap terapi obat pasien. Salah satu peran farmasis dalam

  

pharmaceutical care adalah mengidentifikasi terjadinya drug therapy problems

  (DTPs). Drug therapy problems merupakan kejadian yang tidak diinginkan atau pengalaman yang berisiko bagi pasien yang terlibat atau kecurigaan terhadap obat yang terlibat dalam terapi dan dapat menghambat atau menunda pasien tersebut mencapai tujuan terapi yang diinginkan (Cipolle, Strand, Morley, 2004).

  Rumah Sakit Panti Rini merupakan rumah sakit tipe pratama. Rumah Sakit Panti Rini memiliki pelayanan dasar, umum dan gigi serta pelayanan medik spesialistik 4 dasar sesuai dengan standar minimal rumah sakit kelas pratama yaitu Spesialis Penyakit Dalam, Kebidanan dan Kandungan, Bedah dan Penyakit Anak. Rumah Sakit Umum Swasta Pratama adalah rumah sakit umum swasta yang memberikan pelayanan medik bersifat umum setara dengan rumah sakit pemerintah kelas D, yaitu rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar dengan kapasitas tempat tidur kurang dari 100. Kasus hipertensi pada Rumah Sakit Panti Rini sepanjang Juli 2007- Agustus 2008 sejumlah 106 kasus. Melihat cukup banyak kasus hipertensi pada Rumah Sakit Panti Rini, memberikan ketertarikan pada peneliti untuk mengevaluasi kejadian DTPs pada pasien hipertensi khususnya pada kelompok usia lanjut.

1. Perumusan masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disusun rumusan masalahnya sebagai berikut :

  4

  a. seperti apa karakteristik pasien hipertensi primer usia lanjut di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008?

  b. seperti apa pola pengobatan pasien hipertensi primer usia lanjut di instalasi rawat inap Rumah sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008?

  c. berapa jumlah obat antihipertensi yang diberikan kepada pasien dan bagaimana kombinasinya ? d. seperti apa potensial (teoritis) kejadian Drug Therapy Problems yang mungkin terjadi pada pasien hipertensi usia lanjut di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008 yang meliputi :

  1) apakah ada yang membutuhkan tambahan obat ? 2) apakah ada obat yang tidak dibutuhkan ? 3) adakah pemakaian obat yang tidak efektif ? 4) apakah ada dosis yang terlalu rendah yang diterima pasien ? 5) apakah terjadi efek obat yang merugikan (adverse drug

  reaction )?

  6) apakah ada dosis yang terlalu tinggi yang diterima pasien ?

2. Keaslian Penelitian

  Usaha penelusuran dilakukan peneliti dan didapatkan penelitian tentang pengobatan hipertensi yang pernah dilakukan oleh Prasetyo (2005) dengan judul Profil Peresepan Obat Antihipertensi pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

  5

  Panti Rini Kalasan Sleman tahun 2004. Penelitian yang penulis lakukan berbeda dengan penelitian tersebut yang hanya membahas tentang profil peresepan obat antihipertensi dan interaksi obat yang terjadi tetapi tidak mengevaluasi terjadinya

  

Drug Therapy Problems. Selain itu didapatkan penelitian dengan judul Profil

  Peresepan Obat untuk Pasien Hipertensi Usia Lanjut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Nugroho yang dilakukan Lidia (2002) pada penelitian tersebut membahas tentang profil pasien, profil pengobatan, kontraindikasi, dan kemungkinan interaksi obat tetapi tidak mengevaluasi Drug Therapy Problems. Didapatkan juga penelitian yang berjudul Evaluasi Peresepan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang dilakukan Mahanani (2005). Pada penelitian tersebut selain membahas tentang pola peresepan juga membahas tentang ketepatan indikasi, ketepatan obat, ketepatan dosis, ketepatan pasien namun tidak membahas secara mendalam tentang Drug Therapy Problems yang terjadi.

3. Manfaat Penelitian

  a. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan evaluasi pengobatan hipertensi usia lanjut di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman.

  b. Manfaat Praktis Penelitian dapat digunakan untuk evaluasi dan peningkatan mutu pengobatan hipertensi usia lanjut di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman.

  6

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi terjadinya Drug Therapy

  

Problems pada pasien hipertensi primer usia lanjut di instalasi rawat inap Rumah

Sakit Panti Rini Kalasan Sleman.

  2. Tujuan Khusus Penelitian ini betujuan untuk mengetahui :

  a. karakteristik pasien hipertensi primer usia lanjut di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.

  b. pola pengobatan pasien hipertensi primer usia lanjut di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008.

  c. jumlah obat antihipertensi dan kombinasinya.

  d. potensial (teoritis) kejadian Drug therapy problems yang mungkin terjadi pada pasien hipertensi primer usia lanjut di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 - Juni 2008 yang meliputi : 1) membutuhkan tambahan obat (need for additional drug therapy). 2) obat yang tidak dibutuhkan (unnecessary therapy). 3) pemilihan obat salah (wrong drug). 4) dosis terlalu rendah (dose too low). 5) efek obat merugikan (adverse drug reaction). 6) dosis terlalu tinggi (dose too high)

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Tekanan Darah Sistolik dan diastolik merupakan komponen dari tekanan darah yang

  ditentukan oleh curah jantung dan tahanan perifer dan merupakan produk dari dua hal tersebut (tekanan darah = curah jantung x tahanan perifer). Curah jantung merupakan hasil dari volume pompa darah (jumlah darah yang disalurkan jantung setiap detaknya) dan kecepatan detak jantung atau jumlah detak jantung setiap detiknya. Tahanan perifer menggambarkan perubahan lingkaran arteri seperti viskositas darah. Arteri seringkali mengarah kepada tahanan pembuluh darah karena dapat berkontraksi atau berelaksasi secara selektif mengontrol tahanan untuk aliran darah keluar menuju kapiler (Porth, 2005).

  Pada orang hipertensi dan berbagai penyakit yang mempengaruhi tekanan darah, perubahan tekanan darah biasanya dideskripsikan dengan sistolik, diastolik dan denyut nadi, dan tekanan arteri rata-rata (Porth, 2005).

1. Tekanan darah sistolik

  Tekanan darah sistolik menggambarkan pengeluaran darah menuju aorta secara berirama. Saat darah dikeluarkan dari ventrikel kiri menuju aorta akan melonggarkan dinding pembuluh darah dan menghasilkan peningkatan tekanan darah di aorta. Batasan peningkatan atau penurunan tekanan sistolik ditentukan oleh jumlah darah yang dikeluarkan menuju aorta setiap detak jantung (volume pompa darah), kecepatan pengeluaran darah, dan elastisitas dari aorta. Tekanan

  8

  pompa darah yang besar atau saat volume pompa darah di salurkan menuju aorta yang kaku. Dinding yang elastis pada aorta secara normal akan melonggar untuk mengakomodasi penyaluran sejumlah darah yang bervariasi menuju aorta, hal ini mencegah terjadinya peningkatan tekanan yang berlebihan selama kontraksi dan menjaga tekanan selama relaksasi. Pada beberapa orang usia lanjut, elastisitas jaringan aorta sudah kehilangan daya lenting dan aorta menjadi kaku. Saat hal ini terjadi, aorta kehilangan kemampuan untuk melonggar dan menahan tekanan saat darah disalurkan menuju aorta sehingga menghasilkan peningkatan tekanan sistolik (Porth, 2005).

2. Tekanan darah diastolik

  Tekanan darah diastolik dipertahankan oleh energi yang telah disimpan dalam dinding elastis selama sistolik. Tingkat tiap tekanan darah dapat dipertahankan tergantung pada kondisi aorta dan besar arteri dan kemampuan untuk melonggar dan menyimpan energi, kemampuan katub aorta, dan tahanan arteri yang mengontrol aliran darah keluar menuju kapiler yang merupakan mikrosirkulasi. Arteri yang lebih lebar berada antara jalur keluar aorta dan arteri yang dapat mengontrol aliran darah dari sirkulasi arteri. Saat terjadi peningkatan tahanan perifer pembuluh darah, bersamaan dengan stimulasi simpatik, tekanan darah diastolik akan meningkat. Arteriosklerosis akan menyebabkan arteri yang lebih kecil menjadi kaku dan tidak dapat menerima aliran darah dari aorta tanpa menghasilkan peningkatan tekanan darah diastolik. Penutupan katup aorta saat onset diastolik sangat penting untuk menjaga tekanan diastolik. Penutupan katup aorta yang tidak sempurna akan menurunkan tekanan diastolik di saat aliran

  9

  darah akan lebih mengalir kembali menuju ventrikel daripada mengalir maju menuju sistem arterial (Porth, 2005).

  

Gambar 1. Diagram sisi kanan dari jantung dan aorta. (A) tekanan darah sistolik

digambarkan dengan aliran darah menuju aorta selama kontraksi ventrikular. (B)

tekanan diastolik terjadi pada sistem arterial selama relaksasi (Porth, 2005)

B. Hipertensi Primer 1.

   Definisi

  Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik atau tekanan darah diastolik atau peningkatan keduanya (Kimble, Young, Kradjan, Guglielmo, 2005). Hipertensi primer dikenal secara luas oleh banyak klinisi sebagai “hipertensi essensial”. Istilah ini secara sederhana berarti hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui,berbeda dengan bentuk hipertensi sekunder yang diketahui penyebabnya, seperti stenosis arteri renalis (Guyton, 2007).

2. Klasifikasi

  Klasifikasi tekanan darah yang ditetapkan oleh JNC VII adalah sebagai berikut

  10 Tabel I. Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa (umur 18 tahun) oleh

  

JNC VII (Chobanian, et al., 2003)

Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik Tekanan darah Diastolik (mm Hg) (mm Hg)

  Normal < 120 dan < 80

Prehipertensi 120-139 atau 80-90

140-159 atau 90-99

  Hipertensi tingkat I Hipertensi tingkat II ≥ 160 atau ≥ 100

  Klasifikasi tersebut berdasarkan pada rata-rata dua atau lebih pengukuran tekanan darah dari dua atau lebih kunjungan klinis. Pengklasifikasian ini meliputi empat kategori, dengan kategori normal saat tekanan darah sistolik kurang dari 120 mm Hg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80 mm Hg. Prehipertensi tidak termasuk dalam kategori hipertensi namun hal ini mengidentifikasikan pasien yang memiliki tekanan darah tersebut akan mengalami perkembangan menuju kategori hipertensi di masa yang akan datang (Saseen & Carter, 2005). Selain kelompok hipertensi yang telah disebutkan diatas terdapat pula kelompok hipertensi krisis.

  Hipertensi krisis adalah keadaan klinis saat tekanan darah pasien lebih dari 180/120 mm Hg. Hipertensi ini dikategorikan menjadi hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi (Saseen & Carter, 2005). Hipertensi emergensi merupakan keadaan klinis saat pasien membutuhkan penurunan tekanan darah segera dengan menggunakan obat secara parenteral karena terjadi kerusakan organ target yang bersifat akut atau perkembangan kerusakan organ target, sedangkan hipertensi urgensi merupakan keadaan saat terjadi peningkatan tekanan darah tanpa terjadi kerusakan atau perkembangan kerusakan target organ dan tekanan darah dapat

  11

  diturunkan dalam beberapa jam setelah pemberian obat secara oral (Kaplan, 2006).

  3. Etiologi

  Sekalipun penyebab yang pasti dari hipertensi primer ini belum diketahui, namun kenaikan berat badan yang berlebih dan gaya hidup sedenter tampaknya memiliki peran yang utama dalam menyebabkan hipertensi. Kebanyakan pasien hipertensi memiliki berat badan yang berlebih, dan penelitian pada berbagai populasi menunjukkan bahwa kenaikan berat badan yang berlebih dan obesitas memberikan risiko 65 sampai 70 persen untuk terkena hipertensi primer (Guyton, 2007).

  Perubahan genetis juga menginisiasi terjadinya hipertensi. Polimorfi gen yang terlibat sistem renin-angiotensin, sintesis aldosteron, dan reseptor andrenergik sudah diketahui banyak terdapat pada pasien hipertensi dibandingkan pada pasien normotensi (Lilly, 2001).

  4. Patofisiologi

  Tekanan darah merupakan hasil kali dari curah jantung (cardiac output) dan tahanan perifer (peripheral resistance) atau BP= CO x PR, jadi peningkatan tekanan darah diakibatkan dari peningkatan salah satu atau kedua faktor tersebut. (Greene & Harris, 2000). Peningkatan ke dua faktor ini dapat disebabkan karena malfungsi dari salah satu mekanisme humoral (antara lain Sistem Renin Angiotensin Aldosteron) atau sistem vasodepresor, mekanisme abnormal dari neuronal, gangguan autoregulasi perifer,dan gangguan pada natrium, kalsium, dan hormon natriuretik (Saseen & Carter, 2005).

  12

  Beberapa abnormalitas humoral terlibat dalam perkembangan hipertensi esensial. Abnormalitas yang terlibat adalah Sistem Renin Angiotensin Aldosteron (SRAA) hormon natriuretik, dan hiperinsulinemia.

  

Gambar 2. Bagan sistem renin angiotensin aldosteron (Porth, 2005).

  Sistem renin angiotensin aldosteron merupakan sistem endogenus komplek yang terlibat dalam pengaturan tekanan darah arterial. Sistem renin angiotensin aldosteron mengatur keseimbangan dari natrium, kalium, dan cairan Karena itu sistem ini memberikan pengaruh yang penting pada denyut nadi,

  13

  aktivitas sistem saraf simpatis, dan sangat memberikan pengaruh pada regulasi homeostasis tekanan darah.

Dokumen yang terkait

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) penggunaan diuretik pada pasien geriatri dengan hipertensi komplikasi stroke di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2012 - Juni 2013.

0 3 123

Evaluasi Drug Therapy Problems (DTPs) pada pasien pediatri dengan diagnosa asma di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2012 – Juni 2013.

0 2 171

Evaluasi Drug Related Problems pada pasien geriatri dengan hipertensi disertai vertigo di RS Panti Rini Yogyakarta Agustus 2013.

0 1 14

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

1 18 117

Evaluasi Drug Therapy Problems (DTPs) pada pasien pediatri dengan diagnosa asma di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2012 – Juni 2013

0 12 169

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) penggunaan diuretik pada pasien geriatri dengan hipertensi komplikasi stroke di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2012 Juni 201

0 14 121

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta - USD Repository

0 0 115

Evaluasi drug therapy problems pada pengobatan kasus tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman periode Juli 2007-Juni 2008 - USD Repository

0 0 134

Evaluasi drug therapy problems pada pengobatan pasien stroke iskemik di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juli 2007 - Juni 2008 - USD Repository

0 0 129

Evaluasi drug therapy problems pada pengobatan pasien diare akut anak di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rini Kalasan Yogyakarta periode Juli 2007-Juni 2008 - USD Repository

0 0 154