Evaluasi drug therapy problems pada pengobatan pasien stroke iskemik di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juli 2007 - Juni 2008 - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN
STROKE ISKEMIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT
PANTI RINI YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007-JUNI 2008
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Maria Corazon Sonia Mbembu
NIM: 058114065
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN
STROKE ISKEMIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT
PANTI RINI YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007-JUNI 2008
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Maria Corazon Sonia Mbembu
NIM: 058114065
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persetujuan Skripsi
EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN
STROKE ISKEMIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT
PANTI RINI YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007-JUNI 2008
Oleh :
Maria Corazon Sonia Mbembu
NIM: 058114065
Skripsi ini telah disetujui oleh:
Pembimbing I
dr. Fenty, M.Kes., SpPK
Tanggal : 22 Agustus 2009
Pembimbing II
M. Wisnu Donowati, M.Si., Apt.
Tanggal : 22 Agustus 2009
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengesahan Skripsi Berjudul
EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN
STROKE ISKEMIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT
PANTI RINI YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007-JUNI 2008
Oleh :
Maria Corazon Sonia Mbembu
NIM : 058114065
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
pada tanggal : 13 Agustus 2009
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Rita Suhadi, M.Si., Apt.
Pembimbing I:
dr. Fenty, MKes., Sp.PK
.....................................
Pembimbing II
M. Wisnu Donowati, M.Si., Apt.
.....................................
Panitia Penguji :
1.
dr. Fenty, MKes., Sp.PK
.....................................
2.
M. Wisnu Donowati, M.Si., Apt.
.....................................
3.
Rita Suhadi, M.Si., Apt.
.....................................
4.
Drs. Mulyono, Apt.
.....................................
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kupersembahkan Skripsiku untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Bapak Piet dan mama Mery
Kakak2ku: Jhon ST., MT; Olga SE, Desni ST
My sweet sister Nela
Keluarga Besar Komunitas Sant’Egidio
Pasien2 ku di masa depan
almamaterku...
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Maria Corazon Sonia Mbembu
Nomor Mahasiswa
: 058114065
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN
STROKE ISKEMIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT
PANTI RINI YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007-JUNI 2008
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan kedalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 22 Agustus 2009
yang menyatakan
Maria Corazon Sonia Mbembu
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Evaluasi Drug Therapy Problems pada Pengobatan Pasien Stroke
Iskemik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Juli
2007-Juni 2008” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
farmasi pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik dalam memberikan bimbingan, semangat, motivasi, dorongan,
kritik dan saran hingga terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada :
1.
Direktur Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta yang telah memberikan ijin
untuk melaksanakan penelitian di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta.
2.
Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi yang telah
memberikan ijin untuk terlaksananya penelitian ini sekaligus selaku dosen
penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan masukan dalam proses
penyusunan skripsi ini.
3.
dr. Fenty, MKes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing I dan M. Wisnu
Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
memberikan
bimbingan,
masukan,
terselesaikannya skripsi ini.
vii
arahan,
dan
motivasi
hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
Drs. Mulyono, Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik,
saran, dan masukan dalam proses penyusunan skripsi ini.
5.
Para staf
Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta terutama bagian Rekam
Medis dan kefarmasian yang telah banyak membantu penulis selama satu
setengah bulan dalam proses pengambilan data.
6.
Para dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah membagikan ilmu dan memberikan bekal kepada penulis dalam bentuk
teori dan praktik.
7.
Bapak dan Mama tercinta atas doa, kasih sayang, cinta, perhatian dan
semangat yang selalu diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
perjuangan ini dengan baik.
8.
Kakak Jhon, Elsa, Olga, Desni, dan Nela terima kasih atas dukungan dan
semangat yang selalu diberikan bagi penulis sehingga penulis yakin dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik. Keponakan tersayang Lionel, terima
kasih buat doa yang dipanjatkan buat mama kecil.
9.
Romo Endi dan Romo Yance, terima kasih buat doa dan nasehat yang
menguatkan dan meneguhkan hati serta semua keluarga besar Salla RaiDjoka untuk segala bentuk dukungan dan doa.
10.
Maya, saudari sekaligus sahabatku, terima kasih buat dukungan dan
semangat yang selalu diberikan dalam suka dan duka tiap langkah
perjalanan hidupku.
11.
Keluarga besar Komunitas Sant’Egidio di seluruh dunia, terutama KSE
Yogyakarta, terima kasih buat persaudaraan kita selama ini terutama dalam
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
doa, pelayanan, dan perjuangan-perjuangan kita untuk menjalankan misi
rahmat Allah, damai di dunia.
12.
Adik-adik terkasihku di Panti Asuhan Sayap Ibu dan Sekolah Damai, terima
kasih buat pelajaran akan makna perjuangan dan semangat hidup yang
sesungguhnya.
13.
Sahabat-sahabatku: Fany dan Sarah (sekaligus teman seperjuangan dalam
mengerjakan skripsi), flora (ketua Aswati), Wydia, Virginia, Lini, Sephin,
Marlyn, Sukma, Rita, Chrisye, dan Sita.
14.
Teman-teman Farmasi 2005, teman-teman kelas B, teman kelompok
praktikum C dan teman FKK, terima kasih untuk kebersamaan dan
dukungan selama 4 tahun kita berjuang bersama mencari ilmu.
15.
Teman-teman kost Dewi: Era, Sim, Amoy, Veron, Nana, Muli, Etty, Eka,
Fitri dan Uci, terima kasih untuk persaudaraan dan kebersamaan kita.
16.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan diatas yang telah rela membantu
dengan doa dan usaha untuk penulis hingga selesainya proses penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Besar
harapan penulis agar skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi bagi
pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan.
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Agustus 2009
Penulis
Maria Corazon Sonia Mbembu
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Di Indonesia, angka kejadian stroke meningkat dengan tajam dan
menempati urutan pertama penyebab kematian di Rumah Sakit Pemerintah.
Stroke iskemik adalah suatu penyakit yang terjadi karena adanya gangguan
peredaran darah berupa iskemia, yaitu aliran darah berkurang atau terhenti pada
sebagian daerah di otak dan terjadi sekitar 70-85% dari total kejadian stroke.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien berdasarkan
distribusi kelompok umur, jenis kelamin, dan diagnosis lain selain diagnosis
utama, mengetahui pola pengobatan, dan mengevaluasi Drug Terapy Problems
yang terjadi pada pengobatan pasien stroke iskemik akut.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan
penelitian deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Bahan yang digunakan
adalah lembar rekam medik pasien stroke iskemik akut.
Kasus yang diteliti sebanyak 42 kasus. Karakteristik pasien berdasarkan
umur paling banyak terjadi pada kelompok 60-69 tahun (40,0%), berdasarkan
jenis kelamin terbanyak pada laki-laki (55,0%), berdasarkan diagnosis lain selain
diagnosis utama terbanyak adalah tanpa keterangan (76,0%). Kelas terapi yang
paling banyak digunakan adalah obat gizi dan darah (100,0%) dan obat
kardiovaskuler (97,6%). Hasil evaluasi DTPs adalah perlu tambahan terapi obat
sebanyak 12 kasus (28,6%), dan adverse drug reaction sebanyak 4 kasus (9,5%).
Berdasarkan NCEP III guideline dengan target LDL kolesterol 220 atau 120 atau < 60 mmHg; nadi110/menit; suhu >99,6°F; respirasi >24 x/menit; atau untuk gejala stroke yang
memburuk atau keadaan neurologis yang menurun
Untuk saturasi O2 > 92%,
berikan canulla 2-3 L/menit
Monitor jantung terus-menerus
selama 24-48 jam
Mengukur intake dan output
Rawat inap
Cairan IV NS 75-100 ml/jam
Antiplatelet sebaiknya diberikan
dalam 24 jam pertama masuk RS
Ulangi CT Scan atau MRI 24-48 jam
setelah stroke atau sebagaimana
dibutuhkan
Gambar 4. Algoritma terapi stroke iskemik akut pada pasien yang diterapi bukan dengan
trombolitik (Summers, D., et al, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Strategi terapi
a. Menstabilkan keadaan pasien. Program pengobatan fase akut dilakukan
dengan langkah awal penanganan stroke akut. Pertama-tama, difokuskan
pada resusitasi medis umum untuk menstabilkan keadaan pasien, antara
lain:
1) Jalan nafas
Masalah jalan napas umumnya terjadi pada pasien stroke pendarahan.
Bagi pasien stroke iskemik, jalan napas biasanya stabil, kecuali pada
infark batang otak atau kejang yang berulang. Untuk menghindari
sumbatan jalan napas pada pasien yang tidak sadar, pasien harus pada
posisi miring (dekubitus lateral), leher hiperekstensi ringan dan bahu
diangkat, lendir disedot.
2) Oksigenasi
Oksigenasi dilakukan dengan memberikan oksigen 1-2 liter/menit.
Pemberian oksigen pada pasien stroke umumnya bermanfaat, karena
otak memerlukan oksigen yang banyak untuk melangsungkan
metabolisme.
3) Fungsi jantung
Setelah tindakan jalan napas dan oksigenasi, maka selanjutnya yang
terpenting adalah memperbaiki sirkulasi dan perfusi otak secara cukup
dengan cara mempertahankan curah jantung dan tekanan darah.
Bantuan sirkulasi harus diusahakan euvolemik karena kurang lebih
sepertiga penderita stroke menderita dehidrasi, para penderita stroke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dianjurkan untuk diberi cairan normal salin 10-15 ml/kg BB secara
bolus, kecuali bila ada kontraindikasi misal oedem, payah jantung.
Cairan yang dapat diberikan pada pasien stroke akut adalah NaCl
0,9%, ringer laktat 2A, atau martos 10% dan potacol (Junaidi, 2005).
b. Terapi non farmakologis. Tindakan operasi pada pasien stroke iskemik
akut terbatas. Pada kasus khusus dari ischemic cerebral edema karena
infark yang luas, craniectomy merupakan cara pembedahan untuk
memulihkan aliran darah ke bagian otak yang kehilangan darah dengan
cara mengatur kembali aliran pembuluh darah yang sehat dalam
tempurung otak dari pembuluh darah otak yang tersumbat (Fagan dan
Hess, 2005).
c. Terapi farmakologis.
1) Terapi khusus
Menurut Junaidi (2004), terapi khusus pada stroke iskemik yakni
penanganan dengan obat-obatan harus dilakukan dengan segera dalam
waktu kurang dari 6 jam sejak terjadinya (onset). Apabila obat
diberikan lebih dari 6 jam, kemungkinan sembuh sempurna tanpa
meninggalkan cacat menjadi kecil. Terapi khusus pada stroke iskemik
adalah:
a) Reperfusi, yaitu mengembalikan aliran darah ke otak secara
adekuat sehingga perfusi meningkat, obat-obat yang dapat
diberikan antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
(1) Thrombolytic agent (obat trombolitik)
Secara umum, obat farmakologis yang direkomendasikan
dengan rekomendasi A adalah intravenous tissue plasminogen
activator (tPA) dengan onset 3 jam. Terapi tPA intravena
telah terbukti mengurangi ketidakmampuan fisik yang
berhubungan dengan stroke iskemik (Fagan dan Hess, 2005).
(2) Antiplatelet
Terapi antiplatelet dapat menurunkan risiko kejadian vaskular
mencakup serangan stroke, kematian vaskular pada pasien
dengan stroke atau TIA (Transient Ischemic Attack) (Peter, et
al., 2008). Agen antiplatelet yang digunakan antara lain:
aspirin, klopidogrel, dan dipiridamol lepas lambat + aspirin
(Fagan dan Hess, 2005). Antiplatelet yang direkomendasikan
dengan rekomendasi A adalah aspirin dengan onset 48 jam.
Terapi aspirin diawal juga telah terlihat dapat mengurangi
kematian jangka panjang dan ketidakmampuan fisik tetapi
tidak boleh diberikan dalam waktu 24 jam setelah pemberian
tPA karena dapat meningkatkan risiko pendarahan pada
pasien (Fagan dan Hess, 2005). Antiplatelet lainnya adalah
cilostazol yang digunakan untuk mengobati gejala iskemia
karena oklusi arteri kronik dan mengurangi gejala klaudikasio
intermiten (Anonim, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
(3) Antikoagulan (anti pembekuan darah)
Pada pasien dengan atrial fibrilation dan diduga cardioemboli
stroke dapat mengunakan antikoagulan warfarin sebagai terapi
pilihan pertama (Fagan dan Hess, 2005). Namun, terapi
dengan antikoagulan memerlukan kontrol laboratorium yang
cermat terhadap status pembekuan darah pasien untuk
menghindari kemungkinan pendarahan (Feigin, 2006).
b) Neuroprotektan (pelindung saraf), yaitu penggunaan obat-obat
yang berfungsi melindungi saraf/otak, obat-obat yang dapat
diberikan antara lain antagonis kalsium (misalnya: nimodipin),
antiplatelet
(misalnya:
tiklopidin,
cilostazol,
dipiridamol),
nootropik (misalnya: pirasetam, ko-dergokrin mesilat), dan
serebral aktivator (misalnya sitikolin) (Junaidi, 2004).
2) Terapi pada penyakit sistemik atau pada penyakit komplikasi yang
merupakan faktor risiko ataupun yang bukan merupakan faktor risiko.
a) Hipertensi
Tekanan darah merupakan tanda vital yang kritis pada pasien
stroke iskemik akut. Tekanan darah meningkat 40%-80% pada
semua pasien stroke iskemik akut terutama pada 24-48 jam
pertama setelah serangan stroke dan akan turun 10-14 hari setelah
fase akut. Peningkatan tekanan darah akan meningkatkan perfusi
serebral pada daerah iskemik. Direkomendasikan untuk memulai
pemberian terapi anti hipertensi pada pasien yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mendapatkan terapi trombolitik adalah ketika tekanan darah
sistolik >220 mmHg atau tekanan darah diastolik >110 mmHg
(Summers, D, et al., 2009). Pada kenyataannya, penurunan tekanan
darah secara signifikan tidak dapat diterima karena dapat
menyebabkan aliran darah ke otak terganggu. Obat antihipertensi
diberikan dengan target penurunan tekanan darah 10-20% saja agar
tekanan perfusi otak tetap adekuat (Junaidi, 2005).
b) Diabetes Melitus
Kadar gula darah tinggi (hiperglikemi) terjadi pada kurang lebih
60% pasien stroke tanpa diketahui menderita diabetes (Peter, et al.,
2008). Hiperglikemi terjadi pada 2-3 hari pertama setelah serangan
stroke akut dan perlu diturunkan dengan segera sebab dapat
memperluas area infark akibat terbentuknya asam laktat dari
penguraian glukosa secara anaerob dengan pemberian terapi
insulin (Junaidi, 2004). Direkomendasikan terapi insulin kerja
singkat bila kadar gula darah diatas 140 mg/dL (Summers, D, et
al., 2009). Pada kondisi hipoglikemia, diberikan 25 g dekstrosa
50% iv dan dipantau secara ketat (Junaidi, 2004).
c) Jantung
Stroke iskemik dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsi
jantung, bersama-sama dengan perubahan gambaran EKG, aritmia
jantung kadang-kadang dapat menaikkan kadar enzim jantung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Dalam penanganannya direkomendasikan digitalisasi jantung
apabila betul-betul ada tanda payah jantung (Anonim, 2003).
d) Kejang
Kejadian kejang pada pasien stroke sekitar 4-8%. Bila terjadi
kejang, dapat diberikan obat anti kejang (antikonvulsan). Namun
demikian, pemberian obat antikejang sebagai pencegahan tidak
dianjurkan. Kejang biasanya terjadi dalam 2 minggu onset stroke
yang biasanya disebut dengan early seizure atau kejang dini. Untuk
mengatasi kejang dapat diberikan injeksi diazepam atau obat lain
yang sejenis (Junaidi, 2005).
e) Demam
Peningkatan
temperatur
(hipertermia)
diasosiasikan
dengan
peningkatan area infark dan hal ini dapat terjadi akibat infeksi yang
berlanjut. Peningkatan temperatur (>37,50C) dapat diterapi dengan
antipiretik seperti parasetamol (evidence based level 1) (Adams, et
al, 2003; Peter, et al., 2008).
f) Hiperlipidemia
Peningkatan lipid di dalam darah merupakan faktor risiko
terjadinya stroke iskemik. Pasien stroke iskemik dengan kadar
kolesterol yang tinggi, comorbid CAD (coronary arteri disease),
atau
terbukti
disebabkan
karena
aterosklerosis,
untuk
penatalaksanaan terapi sebaiknya diatur menurut NCEP III
guidelines, yang mencakup modifikasi gaya hidup, diet, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
rekomendasi pengobatan (Summers, et al, 2009). Terapi dengan
Statin direkomendasikan, dan target untuk menurunkan kolesterol
dengan coronary heart disease atau penyakit aterosklerosis adalah
LDL-C
EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN
STROKE ISKEMIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT
PANTI RINI YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007-JUNI 2008
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Maria Corazon Sonia Mbembu
NIM: 058114065
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN
STROKE ISKEMIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT
PANTI RINI YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007-JUNI 2008
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Maria Corazon Sonia Mbembu
NIM: 058114065
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persetujuan Skripsi
EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN
STROKE ISKEMIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT
PANTI RINI YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007-JUNI 2008
Oleh :
Maria Corazon Sonia Mbembu
NIM: 058114065
Skripsi ini telah disetujui oleh:
Pembimbing I
dr. Fenty, M.Kes., SpPK
Tanggal : 22 Agustus 2009
Pembimbing II
M. Wisnu Donowati, M.Si., Apt.
Tanggal : 22 Agustus 2009
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengesahan Skripsi Berjudul
EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN
STROKE ISKEMIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT
PANTI RINI YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007-JUNI 2008
Oleh :
Maria Corazon Sonia Mbembu
NIM : 058114065
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
pada tanggal : 13 Agustus 2009
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Rita Suhadi, M.Si., Apt.
Pembimbing I:
dr. Fenty, MKes., Sp.PK
.....................................
Pembimbing II
M. Wisnu Donowati, M.Si., Apt.
.....................................
Panitia Penguji :
1.
dr. Fenty, MKes., Sp.PK
.....................................
2.
M. Wisnu Donowati, M.Si., Apt.
.....................................
3.
Rita Suhadi, M.Si., Apt.
.....................................
4.
Drs. Mulyono, Apt.
.....................................
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kupersembahkan Skripsiku untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Bapak Piet dan mama Mery
Kakak2ku: Jhon ST., MT; Olga SE, Desni ST
My sweet sister Nela
Keluarga Besar Komunitas Sant’Egidio
Pasien2 ku di masa depan
almamaterku...
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Maria Corazon Sonia Mbembu
Nomor Mahasiswa
: 058114065
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN
STROKE ISKEMIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT
PANTI RINI YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007-JUNI 2008
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan kedalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 22 Agustus 2009
yang menyatakan
Maria Corazon Sonia Mbembu
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Evaluasi Drug Therapy Problems pada Pengobatan Pasien Stroke
Iskemik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Juli
2007-Juni 2008” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
farmasi pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik dalam memberikan bimbingan, semangat, motivasi, dorongan,
kritik dan saran hingga terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada :
1.
Direktur Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta yang telah memberikan ijin
untuk melaksanakan penelitian di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta.
2.
Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi yang telah
memberikan ijin untuk terlaksananya penelitian ini sekaligus selaku dosen
penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan masukan dalam proses
penyusunan skripsi ini.
3.
dr. Fenty, MKes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing I dan M. Wisnu
Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
memberikan
bimbingan,
masukan,
terselesaikannya skripsi ini.
vii
arahan,
dan
motivasi
hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
Drs. Mulyono, Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik,
saran, dan masukan dalam proses penyusunan skripsi ini.
5.
Para staf
Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta terutama bagian Rekam
Medis dan kefarmasian yang telah banyak membantu penulis selama satu
setengah bulan dalam proses pengambilan data.
6.
Para dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah membagikan ilmu dan memberikan bekal kepada penulis dalam bentuk
teori dan praktik.
7.
Bapak dan Mama tercinta atas doa, kasih sayang, cinta, perhatian dan
semangat yang selalu diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
perjuangan ini dengan baik.
8.
Kakak Jhon, Elsa, Olga, Desni, dan Nela terima kasih atas dukungan dan
semangat yang selalu diberikan bagi penulis sehingga penulis yakin dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik. Keponakan tersayang Lionel, terima
kasih buat doa yang dipanjatkan buat mama kecil.
9.
Romo Endi dan Romo Yance, terima kasih buat doa dan nasehat yang
menguatkan dan meneguhkan hati serta semua keluarga besar Salla RaiDjoka untuk segala bentuk dukungan dan doa.
10.
Maya, saudari sekaligus sahabatku, terima kasih buat dukungan dan
semangat yang selalu diberikan dalam suka dan duka tiap langkah
perjalanan hidupku.
11.
Keluarga besar Komunitas Sant’Egidio di seluruh dunia, terutama KSE
Yogyakarta, terima kasih buat persaudaraan kita selama ini terutama dalam
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
doa, pelayanan, dan perjuangan-perjuangan kita untuk menjalankan misi
rahmat Allah, damai di dunia.
12.
Adik-adik terkasihku di Panti Asuhan Sayap Ibu dan Sekolah Damai, terima
kasih buat pelajaran akan makna perjuangan dan semangat hidup yang
sesungguhnya.
13.
Sahabat-sahabatku: Fany dan Sarah (sekaligus teman seperjuangan dalam
mengerjakan skripsi), flora (ketua Aswati), Wydia, Virginia, Lini, Sephin,
Marlyn, Sukma, Rita, Chrisye, dan Sita.
14.
Teman-teman Farmasi 2005, teman-teman kelas B, teman kelompok
praktikum C dan teman FKK, terima kasih untuk kebersamaan dan
dukungan selama 4 tahun kita berjuang bersama mencari ilmu.
15.
Teman-teman kost Dewi: Era, Sim, Amoy, Veron, Nana, Muli, Etty, Eka,
Fitri dan Uci, terima kasih untuk persaudaraan dan kebersamaan kita.
16.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan diatas yang telah rela membantu
dengan doa dan usaha untuk penulis hingga selesainya proses penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Besar
harapan penulis agar skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi bagi
pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan.
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Agustus 2009
Penulis
Maria Corazon Sonia Mbembu
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Di Indonesia, angka kejadian stroke meningkat dengan tajam dan
menempati urutan pertama penyebab kematian di Rumah Sakit Pemerintah.
Stroke iskemik adalah suatu penyakit yang terjadi karena adanya gangguan
peredaran darah berupa iskemia, yaitu aliran darah berkurang atau terhenti pada
sebagian daerah di otak dan terjadi sekitar 70-85% dari total kejadian stroke.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien berdasarkan
distribusi kelompok umur, jenis kelamin, dan diagnosis lain selain diagnosis
utama, mengetahui pola pengobatan, dan mengevaluasi Drug Terapy Problems
yang terjadi pada pengobatan pasien stroke iskemik akut.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan
penelitian deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Bahan yang digunakan
adalah lembar rekam medik pasien stroke iskemik akut.
Kasus yang diteliti sebanyak 42 kasus. Karakteristik pasien berdasarkan
umur paling banyak terjadi pada kelompok 60-69 tahun (40,0%), berdasarkan
jenis kelamin terbanyak pada laki-laki (55,0%), berdasarkan diagnosis lain selain
diagnosis utama terbanyak adalah tanpa keterangan (76,0%). Kelas terapi yang
paling banyak digunakan adalah obat gizi dan darah (100,0%) dan obat
kardiovaskuler (97,6%). Hasil evaluasi DTPs adalah perlu tambahan terapi obat
sebanyak 12 kasus (28,6%), dan adverse drug reaction sebanyak 4 kasus (9,5%).
Berdasarkan NCEP III guideline dengan target LDL kolesterol 220 atau 120 atau < 60 mmHg; nadi110/menit; suhu >99,6°F; respirasi >24 x/menit; atau untuk gejala stroke yang
memburuk atau keadaan neurologis yang menurun
Untuk saturasi O2 > 92%,
berikan canulla 2-3 L/menit
Monitor jantung terus-menerus
selama 24-48 jam
Mengukur intake dan output
Rawat inap
Cairan IV NS 75-100 ml/jam
Antiplatelet sebaiknya diberikan
dalam 24 jam pertama masuk RS
Ulangi CT Scan atau MRI 24-48 jam
setelah stroke atau sebagaimana
dibutuhkan
Gambar 4. Algoritma terapi stroke iskemik akut pada pasien yang diterapi bukan dengan
trombolitik (Summers, D., et al, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Strategi terapi
a. Menstabilkan keadaan pasien. Program pengobatan fase akut dilakukan
dengan langkah awal penanganan stroke akut. Pertama-tama, difokuskan
pada resusitasi medis umum untuk menstabilkan keadaan pasien, antara
lain:
1) Jalan nafas
Masalah jalan napas umumnya terjadi pada pasien stroke pendarahan.
Bagi pasien stroke iskemik, jalan napas biasanya stabil, kecuali pada
infark batang otak atau kejang yang berulang. Untuk menghindari
sumbatan jalan napas pada pasien yang tidak sadar, pasien harus pada
posisi miring (dekubitus lateral), leher hiperekstensi ringan dan bahu
diangkat, lendir disedot.
2) Oksigenasi
Oksigenasi dilakukan dengan memberikan oksigen 1-2 liter/menit.
Pemberian oksigen pada pasien stroke umumnya bermanfaat, karena
otak memerlukan oksigen yang banyak untuk melangsungkan
metabolisme.
3) Fungsi jantung
Setelah tindakan jalan napas dan oksigenasi, maka selanjutnya yang
terpenting adalah memperbaiki sirkulasi dan perfusi otak secara cukup
dengan cara mempertahankan curah jantung dan tekanan darah.
Bantuan sirkulasi harus diusahakan euvolemik karena kurang lebih
sepertiga penderita stroke menderita dehidrasi, para penderita stroke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dianjurkan untuk diberi cairan normal salin 10-15 ml/kg BB secara
bolus, kecuali bila ada kontraindikasi misal oedem, payah jantung.
Cairan yang dapat diberikan pada pasien stroke akut adalah NaCl
0,9%, ringer laktat 2A, atau martos 10% dan potacol (Junaidi, 2005).
b. Terapi non farmakologis. Tindakan operasi pada pasien stroke iskemik
akut terbatas. Pada kasus khusus dari ischemic cerebral edema karena
infark yang luas, craniectomy merupakan cara pembedahan untuk
memulihkan aliran darah ke bagian otak yang kehilangan darah dengan
cara mengatur kembali aliran pembuluh darah yang sehat dalam
tempurung otak dari pembuluh darah otak yang tersumbat (Fagan dan
Hess, 2005).
c. Terapi farmakologis.
1) Terapi khusus
Menurut Junaidi (2004), terapi khusus pada stroke iskemik yakni
penanganan dengan obat-obatan harus dilakukan dengan segera dalam
waktu kurang dari 6 jam sejak terjadinya (onset). Apabila obat
diberikan lebih dari 6 jam, kemungkinan sembuh sempurna tanpa
meninggalkan cacat menjadi kecil. Terapi khusus pada stroke iskemik
adalah:
a) Reperfusi, yaitu mengembalikan aliran darah ke otak secara
adekuat sehingga perfusi meningkat, obat-obat yang dapat
diberikan antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
(1) Thrombolytic agent (obat trombolitik)
Secara umum, obat farmakologis yang direkomendasikan
dengan rekomendasi A adalah intravenous tissue plasminogen
activator (tPA) dengan onset 3 jam. Terapi tPA intravena
telah terbukti mengurangi ketidakmampuan fisik yang
berhubungan dengan stroke iskemik (Fagan dan Hess, 2005).
(2) Antiplatelet
Terapi antiplatelet dapat menurunkan risiko kejadian vaskular
mencakup serangan stroke, kematian vaskular pada pasien
dengan stroke atau TIA (Transient Ischemic Attack) (Peter, et
al., 2008). Agen antiplatelet yang digunakan antara lain:
aspirin, klopidogrel, dan dipiridamol lepas lambat + aspirin
(Fagan dan Hess, 2005). Antiplatelet yang direkomendasikan
dengan rekomendasi A adalah aspirin dengan onset 48 jam.
Terapi aspirin diawal juga telah terlihat dapat mengurangi
kematian jangka panjang dan ketidakmampuan fisik tetapi
tidak boleh diberikan dalam waktu 24 jam setelah pemberian
tPA karena dapat meningkatkan risiko pendarahan pada
pasien (Fagan dan Hess, 2005). Antiplatelet lainnya adalah
cilostazol yang digunakan untuk mengobati gejala iskemia
karena oklusi arteri kronik dan mengurangi gejala klaudikasio
intermiten (Anonim, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
(3) Antikoagulan (anti pembekuan darah)
Pada pasien dengan atrial fibrilation dan diduga cardioemboli
stroke dapat mengunakan antikoagulan warfarin sebagai terapi
pilihan pertama (Fagan dan Hess, 2005). Namun, terapi
dengan antikoagulan memerlukan kontrol laboratorium yang
cermat terhadap status pembekuan darah pasien untuk
menghindari kemungkinan pendarahan (Feigin, 2006).
b) Neuroprotektan (pelindung saraf), yaitu penggunaan obat-obat
yang berfungsi melindungi saraf/otak, obat-obat yang dapat
diberikan antara lain antagonis kalsium (misalnya: nimodipin),
antiplatelet
(misalnya:
tiklopidin,
cilostazol,
dipiridamol),
nootropik (misalnya: pirasetam, ko-dergokrin mesilat), dan
serebral aktivator (misalnya sitikolin) (Junaidi, 2004).
2) Terapi pada penyakit sistemik atau pada penyakit komplikasi yang
merupakan faktor risiko ataupun yang bukan merupakan faktor risiko.
a) Hipertensi
Tekanan darah merupakan tanda vital yang kritis pada pasien
stroke iskemik akut. Tekanan darah meningkat 40%-80% pada
semua pasien stroke iskemik akut terutama pada 24-48 jam
pertama setelah serangan stroke dan akan turun 10-14 hari setelah
fase akut. Peningkatan tekanan darah akan meningkatkan perfusi
serebral pada daerah iskemik. Direkomendasikan untuk memulai
pemberian terapi anti hipertensi pada pasien yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mendapatkan terapi trombolitik adalah ketika tekanan darah
sistolik >220 mmHg atau tekanan darah diastolik >110 mmHg
(Summers, D, et al., 2009). Pada kenyataannya, penurunan tekanan
darah secara signifikan tidak dapat diterima karena dapat
menyebabkan aliran darah ke otak terganggu. Obat antihipertensi
diberikan dengan target penurunan tekanan darah 10-20% saja agar
tekanan perfusi otak tetap adekuat (Junaidi, 2005).
b) Diabetes Melitus
Kadar gula darah tinggi (hiperglikemi) terjadi pada kurang lebih
60% pasien stroke tanpa diketahui menderita diabetes (Peter, et al.,
2008). Hiperglikemi terjadi pada 2-3 hari pertama setelah serangan
stroke akut dan perlu diturunkan dengan segera sebab dapat
memperluas area infark akibat terbentuknya asam laktat dari
penguraian glukosa secara anaerob dengan pemberian terapi
insulin (Junaidi, 2004). Direkomendasikan terapi insulin kerja
singkat bila kadar gula darah diatas 140 mg/dL (Summers, D, et
al., 2009). Pada kondisi hipoglikemia, diberikan 25 g dekstrosa
50% iv dan dipantau secara ketat (Junaidi, 2004).
c) Jantung
Stroke iskemik dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsi
jantung, bersama-sama dengan perubahan gambaran EKG, aritmia
jantung kadang-kadang dapat menaikkan kadar enzim jantung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Dalam penanganannya direkomendasikan digitalisasi jantung
apabila betul-betul ada tanda payah jantung (Anonim, 2003).
d) Kejang
Kejadian kejang pada pasien stroke sekitar 4-8%. Bila terjadi
kejang, dapat diberikan obat anti kejang (antikonvulsan). Namun
demikian, pemberian obat antikejang sebagai pencegahan tidak
dianjurkan. Kejang biasanya terjadi dalam 2 minggu onset stroke
yang biasanya disebut dengan early seizure atau kejang dini. Untuk
mengatasi kejang dapat diberikan injeksi diazepam atau obat lain
yang sejenis (Junaidi, 2005).
e) Demam
Peningkatan
temperatur
(hipertermia)
diasosiasikan
dengan
peningkatan area infark dan hal ini dapat terjadi akibat infeksi yang
berlanjut. Peningkatan temperatur (>37,50C) dapat diterapi dengan
antipiretik seperti parasetamol (evidence based level 1) (Adams, et
al, 2003; Peter, et al., 2008).
f) Hiperlipidemia
Peningkatan lipid di dalam darah merupakan faktor risiko
terjadinya stroke iskemik. Pasien stroke iskemik dengan kadar
kolesterol yang tinggi, comorbid CAD (coronary arteri disease),
atau
terbukti
disebabkan
karena
aterosklerosis,
untuk
penatalaksanaan terapi sebaiknya diatur menurut NCEP III
guidelines, yang mencakup modifikasi gaya hidup, diet, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
rekomendasi pengobatan (Summers, et al, 2009). Terapi dengan
Statin direkomendasikan, dan target untuk menurunkan kolesterol
dengan coronary heart disease atau penyakit aterosklerosis adalah
LDL-C