Rancangan implementasi pembelajaran kooperatif model Team Game Tournament untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan persamaan dasar akuntansi kelas XI SMU - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

RANCANGAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MODEL TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI POKOK

BAHASAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KELAS XI SMU

TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

  Sukacono

NIM : 041334027

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

RANCANGAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MODEL TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI POKOK

BAHASAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KELAS XI SMU

TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

  Sukacono

NIM : 041334027

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

  

1. My Lord Jesus Christ, yang selalu mengasihiku lebih dari yang aku tahu dan selalu

menemaniku serta menguatkanku dalam menghadapi lika liku kehidupanku;

  2. Bapak Antonius Sukrisno dan Ibu CH Katri kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan welas asih, perhatian dan kasih sayang, serta dukungan kepadaku hingga sampai saat ini; 3.

   Adikku Yulius Trihandoko dan Tomas Yosi Papy Laya , yang memberikan

inspirasi kepadaku agar aku bisa jadi kakak yang baik dan bisa menjadi teladan;

4.

   Lutvi, Johan dan Adi yang telah banyak membantu dalam banyak hal, memberikan perhatian dengan cacian penuh cinta dan selalu sabar menghadapi aku, terima kasih. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

ÄÉäx |á ÑxtvxyâÄÄ |à |á ÇxäxÜ }xtâÄÉâá

saat menjadi diri sendiri mampu meraih

kebahagiaan sejati masalah datang untuk mendewasakan kita jadi harus kita hadapi dan selesaikan Podho dene le mangan sego mosok aku ora iso Kemarin adalah kamuflase esok adalah halusinasi yang terpenting adalah yang kamu lakukan saat ini

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang telah saya tulis ini

adalah karya asli saya yang tidak memuat bagian karya orang lain, terkecuali yang

telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka sebagaimana layaknya sebuah karya

ilmiah.

  Yogyakarta, 21 Juli 2011 Penulis Sukacono PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Sukacono

  Nomor Mahasiswa : 041334027

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

RANCANGAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MODEL TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI POKOK

BAHASAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KELAS XI SMU

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 21 Juli 2011 Yang menyatakan Sukacono PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

RANCANGAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MODEL TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI POKOK

BAHASAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KELAS XI SMU

Sukacono

Universitas Sanata Dharma

  

2011 Makalah ini bertujuan untuk menguraikan rancangan implementasi

pembelajaran cooperative dengan model team game tournament untuk

meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Akuntansi pokok

bahasan persamaan dasar akuntansi pada siswa kelas XI SMU. Rancangan

penelitian ini merupakan rancangan penelitian tindakan kelas yang bersifat

eksploratif dan deskriptif kualitatif. Rancangan pelaksanaan penelitian tindakan

kelas ini disusun dalam 1 siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,

tindakan, observasi dan refleksi. Rancangan pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan instrumen observasi siswa di kelas, instrumen observasi guru di kelas, instrumen observasi kelas dan instrumen refleksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE IMPLEMENT DESIGN OF COOPERATIVE STUDY WITH

TEAM GAME TOURNAMENT MODEL TO INCREASE

STUDENTS’ ACTIVITIES IN STUDYING ACOUNTING OF

THE ELEVENTH DEGREE OF SENIOR HIGH SCHOOL

STUDENTS, WITH THE TOPIC ACCOUNTING EQUATION

  

Sukacono

Sanata Dharma University

2011 The purpose of this research is to describe how the implement design of

cooperative learning with team games tournament model to increase students’

activities in studying acounting of the eleventh grade of school students, with the

topic: accounting equation. This classroom action research design is a descriptive

qualitative method. This research is explorative and qualitative descriptive

classroom action research, which was done in one cycle that consists of four steps,

namely planning, action, observation, and reflection. The techniques of collecting

data were: observation for teacher’s instrument, observation for student’s instrument, observation for class instrument and reflection instrument. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

petunjuk yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang

berjudul RANCANGAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN

  

KOOPERATIF MODEL TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI POKOK BAHASAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

KELAS XI SMU

Tugas akhir ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis

menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

  

4. Laurentius Saptono, S.Pd,. M.Sc selaku Dosen Penguji yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

  

5. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

6. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

  

7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

  

8. Seluruh mahasiswa angkatan 2004 yang juga telah memberi kritik dan saran

masukan selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Proposal Penelitian dan kerjasama yang baik selama ini.

  

9. Orangtuaku, Antonius Sukrisno dan CH Katri yang telah memberikan doa,

semangat, dukungan materiil, dan dukungan moral buatku selama ini.

  

10. Keluarga besar Bapak dan Ibu Ig Suyatno sedayu yang telah

menyelenggarakan segala kebutuhanku selama aku berkarya melalui paper ini.

  

11. Komunitas PAK A&B angkatan 2004 yang tidak dapat saya sebutkan satu per

satu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini.

  12. Lutfi, johan dan Adi yang selalu mendukungku selama ini.

  Yogyakarta, 21 Juli 2011 Penulis Sukacono

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iii

MOTTO ............................................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................... ....... viii

ABSTRACT .............................................................................................. ............ ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. .......... xii

  

BAB I PENDAHULUAN   .................................................................................  1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 8 C. Tujuan Penulisan Makalah ............................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 10

A. Kajian Teoritis ................................................................................. 10

  1. Pembelajaran Kooperatif .............................................................. 10

  2. Tipe Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 13

  3. Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament ............ 15

  4. Keaktifan ....................................................................................... 17

  5. Akuntansi .................................................................................... 21

  B. Kerangka Berfikir ............................................................................. 22

  

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................ 26

A. Implementasi pembelajaran .............................................................. 26

  1. Perencanaan .................................................................................. 27

  2. Tindakan ....................................................................................... 32

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Obserfasi ....................................................................................... 34

  4. Refleksi ......................................................................................... 38

  B. Evaluasi kegiatan pembelajaran ......................................................... 39

  

BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 40

A. Kesimpulan ....................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... .... 42

LAMPIRAN

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Lampiran 1a lembar observasi prapenelitian siswa

  2. Lampiran 1b lembar observasi pra penelitia Guru

  3. Lampiran 1c lembar observasi pra penelitia Kelas

  4. Lampiran 2a lembar observasi guru

  5. Lampiran 2b Instrumen observasi kegiatan guru

  6. Lampiran 3a lembar observasi kelas

  7. Lampiran 3b Instrumen observasi kelas

  8. Lampiran 4a Lembar obserfasi siswa

  9. Lampiran 4b Instrumen obserfasi keaktifan siswa

  10. Lampiran 4c Instrumen obserfasi keaktifan siswa dalam kelompok

  11. Lampiran 5 Rencana pelaksanaan pengajaran (RPP)

  12. Lampiran 6a Soal kelompok diskusi

  13. Lampiran 6b Kunci soal kelompok diskusi

  14. Lampiran 6c Lembar jawab kelompok diskusi

  15. Lampiran 7 Soal untuk game

  16. Lampiran 8a Soal turnamen

  17. Lampiran 8b Kunci soal turnamen

  18. Lampiran 8c Lembar jawab soal turnamen

  19. Lampiran 8d Lembar sekor turnamen

  20. Lampiran 9 Skenario game dan turnamen

  21. Lampiran 10 Lembar penilaian afektif dan psikomotorik

  22. Lampiran 11 Penilaian evaluasi pembelajaran

  23. Lampiran 12 Lembar refleksi siswa

  24. Lampiran 13 Lembar refleksi guru

  25. Lampiran 12 hand out

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jabatan guru dikenal sebagai jabatan yang profesional, artinya jabatan

  ini memerlukan suatu keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai seorang guru. Seorang guru harus menguasai seluk beluk pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmu lainnya. Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan bentuk tanggung jawabnya sebagai seorang profesional.

  Setiap guru yang baik harus menguasai pengetahuan yang mendalam dalam spesialisasinya. Penguasaan pengetahuan merupakan syarat yang penting di samping keterampilan lainnya. Seorang guru berkewajiban menyampaikan pengetahuan, pengertian, keterampilan, dan lain-lain kepada siswa-siswinya. Sebagai pribadi, guru harus memiliki sikap-sikap yang disenangi oleh para siswa, oleh orang tua dan oleh masyarakat. Sifat-sifat ini sangat diperlukan agar guru dapat melaksanakan pengajaran secara efektif.

  Guru yang efektif perlu memahami pertumbuhan dan perkembangan siswa secara komprehensif. Pemahaman ini memudahkan guru untuk menilai kebutuhan murid dan merencanakan tujuan, bahan dan prosedur belajar mengajar dengan tepat. Untuk menyelenggarakan pembelajaran yang

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  berkualitas, sangatlah penting seorang guru mengenal siswa didiknya baik secara individu maupun dalam kelas klasikal.

  Siswa adalah salah satu komponen dalam pengajaran, di samping faktor guru, tujuan dan metode pengajaran. Dapat dikatakan bahwa siswa adalah komponen terpenting di antara komponen lainnya. Siswa merupakan unsur penentu dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya siswa tidak akan terjadi proses pengajaran. Karena siswa yang membutuhkan pengajaran, maka guru adalah fasilitator siswa dalam memenuhi kebutuhannya. Siswa adalah komponen terpenting dalam hubungan proses belajar mengajar ini.

  Kelas merupakan pengejawantahan dari bentuk sekolah yang sebenarnya. Proses transfer ilmu pengetahuan sebagai kegiatan utama dalam pengajaran dilakukan di kelas. Interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran lebih banyak terjadi di kelas. Sebagian besar aktivitas siswa di sekolah berlangsung di kelas. Keadaan kelas yang kondusif dalam proses pembelajaran menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan suatu sekolah menyelenggarakan pendidikan.

  Seorang guru dituntut mencermati dan memecahkan masalah yang dijumpai dalam proses pembelajaran, karena hal ini sangat mempengarui keberhasilan pembelajaran di kelas. Guru bertanggung jawab untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada di kelas, agar tercipta keadaan yang kondusif untuk kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dimana

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pendidikan bertujuan mengembangkan potensi peserta didik sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Kondisi siswa yang sangat beragam diantaranya jenis kelamin, tingkat ekonomi, kemampuan akademik dan karakter siswa dalam satu kelas memunculkan karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk menciptakan lingkungan belajar dan metode mengajar yang menarik dan efektif sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan berhasil bagi siswa. Lingkungan belajar yang menarik dapat dibentuk melalui interaksi yang baik antara siswa, guru dan bidang yang dipelajari. Dengan sendirinya proses pembelajaran akan lebih menyenangkan dan bermakna.

  Interaksi antara siswa dan bidang studi yang dipelajari oleh siswa akan banyak dirangsang dan dibantu oleh guru dalam proses belajar mengajar.

  Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh model pembelajaran yang ditampilkan oleh seorang guru. Oleh sebab itu pengetahuan tentang model mengajar dan variasi gaya mengajar bisa menjadi senjata ampuh untuk keberhasilan kegiatan pembelajaran di kelas. Seorang guru harus memiliki berbagai pengetahuan tentang model mengajar supaya mampu memberikan pembelajaran yang tepat untuk disajikan di kelas.

  4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dalam suatu pembelajaran selain berpegang pada prinsip-prinsip umum juga harus merumuskan petunjuk khusus sesuai dengan kekhususan mata pelajaran (Pasaribu dan Simanjuntak, 1983:13). Guru dituntut untuk menerapkan model belajar yang sesuai pada kelas yang dihadapi agar tercipta pembelajaran yang diinginkan. Ketika telah melakukan pemantapan dan memotivasi siswa, ternyata belum cukup ampuh untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran akutansi, guru perlu untuk menilik model mengajar yang dilakukan. Model mengajar yang dilakukan seorang guru melalui ceramah monoton menjadikan siswa bosan dan kurang antusias. Pembelajaran yang terpusat pada guru cenderung mendorong siswa mencapai tujuan belajar secara individu. Karena tidak terlibat secara aktif, tidak jarang daya konsentrasi siswa menurun selama mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran demikian cenderung membentuk individu kurang menghargai kebersamaan dengan orang lain, dimana kita tahu konsep dasar manusia tidak dapat hidup dengan orang lain.

  Berdasarkan pengalaman saya selama menjadi Guru praktikan saat menempuh mata kuliah program pengalaman lapangan (PPL) II, masih ada kendala-kendala untuk menciptakan proses pembelajaran yang tepat sasaran dan evektif. Secara umum, para siswa belum menunjukan kerja yang obtimal dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dalam mata pelajaran akuntansi. Hal ini dapat ditunjukan aktifitas mereka selama mengikuti pembelajaran belum sungguh-sungguh. Respon yang masih kurang, terlihat dari tidak adanya siswa

  5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang mengangkat jari saat guru mengajukan pertanyaan. Siswa menjawab setelah ditunjuk oleh guru, sehingga jawaban yang diutarakan merupakan jawaban yang dipaksa karena tuntutan guru. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran akuntansi juga masih kurang, ada satu siswa yang sedang melamun saat pembelajaran akuntansi berlangsung. Ketika Guru menerangkan didepan, saya mendapati beberapa siswa kurang memperhatikan penjelasan guru. Fakta juga menunjukan bahwa ada sekitar 10 siswa dari 40 yang sedang asik berbicara sendiri disaat pembelajaran akuntansi. Saya mencatat sampai akir pembelajaran hanya ada sekitas 3 orang yang bertanya kepada Guru, dimana pertanyaaan yang disampaikan hanya sifatnya meminta penegasan, biasanya mengenai kata yang kurang jelas di papan tulis.

  Gaya mengajar Guru yang cendrung statis dengan ceramah dan latihan soal,seperti kurang berkenan dihati siswa. Dapat dipahami pula bahwa tingkat kedewasaan mereka saat ini memberikan tututan diri untuk mencari porsi kesenangan lebih. Mereka merasa bosan dan suntuk dengan metode yang diberikan. Selama pembelajaran berlangsung, saya mengamati ada sekitar 3 sampai 5 anak yang meminta izin keluar kelas untuk kekamar kecil yang intensitas waktunya lama. Saya juga mengamati beberapa siswa bercakap dengan teman sebangku ketika Guru menerangkan materi di papan tulis.

  Dari wawancara yang saya lakukan dengan Guru yang mengajar akuntansi menilai bahwa perbedaan kemampuan menangkap penjelasan materi menjadi kendala untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik lagi.

  6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Beliau mengatakan bahwa karakteristik siswa yang beragam merupakan kenyataan yang harus dihadapi di kelas. Fakta yang saya temukan di kelas ada beberapa siswa yang memiliki sikap yang enggan diarahkan agar mendukung situasi pembelajaran yang optimal. Terkadang terjadi aktivitas yang dilakukan siswa didik menciptakan suasana menjadi kurang kondusif. Guru merasakan bahwa motivasi belajar akuntansi yang kurang, menyebabkan siswa didiknya melakukan tindakan yang kurang mendukung pembelajarn yang kondusif di kelas. Perbedaan daya tangkap terlihat jelas dari hasil ulangan yang memiliki perbedaan nilai yang signifikan diantara para siswa.

  Kondisi siswa yang sangat beragam diantaranya jenis kelamin, tingkat ekonomi, kemampuan akademik dan karakter siswa dalam satu kelas memunculkan karakteristik yang berbeda-beda. ini menjadi tantangan bagi guru untuk menciptakan lingkungan belajar dan metode mengajar yang menarik dan efektif sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermagna dan berhasil bagi siswa. Lingkungan belajar yang menarik dapat dibentuk melaui interaksi yang baik antara siswa, guru dan bidang yang dipelajari. Dengan sendirinya proses pembelajaran akan lebih menyenangkan dan bermagna. Interaksi antara siswa dan bidang studi yang dipelajari oleh siswa akan banyak dirangsang dan dibantu oleh guru dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh model pembelajaran yang ditampilkan oleh seorang guru. Oleh sebab itu pengetahuan tentang model mengajar dan fariasi gaya mengajar bisa menjadi senjata ampuh untuk

  7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  keberhasilan kegiatan pembelajaran di kelas. Seorang guru harus memiliki berbagai pengetahuan tentang model mengajar,agar mampu memberikan pembelajaran yang tepat untuk disajikan di kelas.

  Melihat fenomena tersebut, maka perlu diterapkan suatu sistem pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara menyeluruh dalam kegiatan belajar mengajar, guna meningkatkan keaktifan belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang membuat siswa aktif adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif, dicirikan oleh struktur tugas, tujuan dan penghargaan. Siswa dikehendaki atau didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama, mereka mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya (Ibrahim,2000:21). Dengan pembelajaran kooperatif ini, siswa dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar pendapat dan saling bekerja sama jika ada teman dalam kelompoknya yang mengalami kesulitan.

  Cooperative learning adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam

  pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama dengan anggota lainya di dalam satu kelompok. Dengan pembelajaran kooperatif, diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa untuk mengkaji dan menguasai materi pelajaran sehingga nantinya akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

  Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah Team Game

  Turnament (TGT). TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif

  yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur

  8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  permainan yang menyenangkan (Slavin,1995:84). Dalam pembelajaran ini terdapat lima komponen yaitu: (1) presentasi kelas berupa penyampaian materi kepada siswa; (2) pembagian kelompok/tim untuk mendalami materi; (3) games yang dirancang untuk pembelajaran dalam bentuk permainan yang menyenangkan; (4) turnamen yang bertujuan untuk menciptakan kompetisi yang sehat antar siswa; dan (5) penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan prestasi terbaik. Diharapkan dengan menggunakan metode TGT ini akan dapat meningkatkan keaktifan siswa karena pembelajaran dilakukan dalam kelompok. Siswa akan berdiskusi dengan teman-temannya dan penilaian hasil belajar menggunakan sistem permainan akademik sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

  Pembelajaran kooperatif model TGT melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status dan melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab dan kerja sama.

B. Rumusan Masalah

  Sesuai dengan latar belakang yang disampaikan, masalah yang akan dirumuskan adalah bagaimana perancangan implementasi pembelajaran kooperatif model team game tournament untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan Persamaan Dasar Akuntansi kelas XI SMA ?

  9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Tujuan Penulisan Makalah

  1. Untuk merancang model pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar yang berlangsung di kelas.

  2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan rancangan pembelajaran kooperatif model team game tournament.

  Untuk mengetahui cara mengukur peningkatan keaktifan siswa yang terjadi 3. dalam pembelajaran kooperatif model team game tournament.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Pembelajaran Kooperatif Menurut Anita Lie (2002:12), pembelajaran kooperatif merupakan

  sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur . Hal senada juga dikemukakan oleh Etin Sulihatin dan Raharjo (2007:4) bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota.

  Sedangkan menurut pendapat Slavin (1995:2), pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok kecil siswa untuk saling membantu dalam mempelajari materi pembelajaran. Nurhadi (2004:112) juga mengatakan pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif juga merupakan suatu model pembelajaran yang

  11 berisi serangkaian aktivitas pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antar para pelajar dalam suatu kelompok yang bersifat sosial dan masing-masing pelajar bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani (Kagan,1994:8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Unsur- unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut (Nur, 2000: 193) : a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab ata segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompok.

  b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.

  c. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.

  d. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

  e. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

  f. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta untuk mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

  Selain dari unsur- unsur di atas, metode kooperatif juga memiliki beberapa ciri- ciri (Carin,1993:69), diantaranya adalah sebagai berikut : a. Setiap anggota memiliki peran.

  b. Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa.

  c. Setiap kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman- teman sekelompoknya.

  d. Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok.

  e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

  Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar para siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berfikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling

  12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.

  Dengan metode pembelajaran ini diharapkan siswa semakin aktif dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau teori, pengetahuan, dan keterampilan dengan bekerja sama dengan siswa lainnya. Lima unsur pembelajaran gotong royong yang harus diterapkan untuk mencapai hasil yang maksimal yaitu (Lie, 2002:32) :

  1. Saling Ketergantungan Positif Keberhasilan suatu karya sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri. Dalam metode Jigsaw, Aronson menyarankan jumlah anggota kelompok dibatasi sampai dengan empat orang saja dan keempat anggota ini ditugaskan membaca bagian yang berlainan. Keempat anggota ini berkumpul dan bertukar informasi yang kemudian pengajar mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagian. Dengan cara ini, mau tidak mau setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar yang lain bisa berhasil.

  2. Tanggung Jawab Perseorangan Unsur ini merupakan akibat langsung sari unsur yang pertama. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran

  cooperative learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab

  untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugasnya. Pengajaran yang efektif dalam model pembelajaran cooperative

  learning membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa

  sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilakukan. Dalam teknik Jigsaw yang dikembangkan Aronson misalnya, bahan bacaan dibagi empat bagian dan masing-masing siswa mendapat dan membaca satu bagian. Dengan cara demikian, siswa yang tidak melaksanakan tugasnya akan diketahui dengan mudah dan jelas. Rekan- rekan dalam satu kelompok akan menuntutnya untuk melaksanakan tugas agar tidak menghambat yang lainnya.

  13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Tatap Muka Setiap kelompok harus diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Lebih jauh lagi, hasil kerjasama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. Setiap anggota mempunyai perbedaan- perbedaan. Perbedaan ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperkaya antar anggota kelompok.

  4. Komunikasi Antar Anggota Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai ketrampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Tidak setiap siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara.

  Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Ketrampilan berkomnikasi dalam kelompok ini juga merupakan proses panjang. Pembelajar tidak bisa diharapkan langsung menjadi komunikator yang andal dalam waktu sekejap. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.

  5. Evaluasi Proses Kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama secara lebih efektif. Waktu evaluasi ini tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok tetapi bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajar terlibat dalam kegiatan pembelajaran cooperative learning.

2. Tipe Pembelajaran Kooperatif

  Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif diantaranya adalah(Slavin1995:4-8):

  a.

   Student Teams Achievement Divisions (STAD)

  Dalam STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru memulai pelajaran dengan mempresentasikan sebuah materi yang kemudian siswa bekerja dalam

  14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menuntaskan materi tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi kuis secara individual tentang materi ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor secara individual.

  b.

   Teams Games Tournaments (TGT)

  Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4 -5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam TGT diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.

  c. Jigsaw Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model

  jigsaw , setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain

  yang menjadi ahli pada topik yang sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing- masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman- teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti STAD.

  d.

   Learning Together

  Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu siswa dalam kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Siswa kemudian secara individual mengerjakan kuis yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual.

  e.

   Group Investigation

  Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas. Siswa diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri

  15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.

3. Pembelajaran Kooperatif tipe Teams games tournaments ( TGT)

  Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan.

  Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, persaingan sehat dan kerja sama. Lima komponen utama dalam TGT yaitu (Slavin,1995:84-88)

  a. Presentasi Kelas Materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar diperkenalkan kepada siswa melalui presentasi kelas. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan melalui pengajaran secara langsung yang dipandu oleh guru. Pada saat guru menyampaikan materi, siswa diharapkan memperhatikan materi tersebut. Hal ini dikarenakan akan memudahkan siswa dalam memahami materi dan mengerjakan soal- soal pada kegiatan belajar kelompok.

  b. Kelompok (team) Dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan membantu teman satu kelompok menguasai materi pembelajaran tersebut.

  Sebelum kegiatan belajar kelompok dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar kerjasama dalam kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat diskusi berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara bersama- sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu kepada guru karena mungkin dari salah satu teman kelompok

  16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh salah satu teman kelompok, baru kelompok meminta guru untuk membantu menjelaskan. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.

  c. Permainan Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Game dapat berfariasi sesuai kreatifitas Guru, namun game tidak bisa lepas dari tujuan dasar di buatnya game itu sendiri yaitu untuk menguatkan pemahaman siswa terhadap materi. d.Turnamen (Tournament)

  Turnamen disini merupakan suatu pertandingan antar kelompok yang berbeda. Pelaksanaan turnamen biasanya dilakukan setelah guru menjelaskan materi dan setelah siswa melakukan belajar dalam kelompok. Pada awal turnamen, guru menugaskan siswa untuk pindah pada meja turnamen sesuai dengan kelompok cooperatif yang dibentuk di awal pembelajaran. Kemenangan kelompok ditentukan oleh kemampuan setiap anggotanya dalam mengerjakan soal. Pada tahap inilah kemampuan masing-masing siswa dalam menguasai materi dengan sungguh-sungguh pada saat belajar dalam kelompok cooperatif akan diuji. Seluruh siswa berkompetisi dengan sehat dengan cara mengerjakan soal-soal yang sudah disediakan Guru. Setiap satu soal hanya boleh dikerjakan satu orang siswa, jadi tidak diperbolehkan para siswa bekerja sama dalam mengerjakan soal.

  e. Penghargaan Kelompok Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing- masing tim akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar permainan setiap anggotanya dan kemudian dicari skor rata-ratanya.

  17

Dokumen yang terkait

Penggunaan model pembelajaran kooperatif metode Team Assisted Individualization untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SD.

0 2 231

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

Pengembangan komik sebagai media pembelajaran akuntansi pada kompetensi dasar persamaan dasar akuntansi untuk siswa SMK kelas X.

0 5 315

Implementasi metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi SMK Sanjaya Pakem kelas XI akuntansi : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI akuntansi semester 1 SMK Sanjaya Pakem.

0 8 211

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

0 2 260

Rancangan implementasi pembelajaran kooperatif model Team Game Tournament untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan persamaan dasar akuntansi kelas XI SMU.

0 1 115

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

1 1 237

Pengembangan komik sebagai media pembelajaran akuntansi pada kompetensi dasar persamaan dasar akuntansi untuk siswa SMK kelas X

0 1 313

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi

0 7 194

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi di kelas XI SMA Negeri 11 Yogyakarta - USD Repository

0 0 225