Analisis pengaruh perubahan dividen terhadap harga saham : studi kasus pada industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2003-2007 - USD Repository

  

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN DIVIDEN

TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

  Studi Kasus Pada Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2003-2007

  

SKRIPSI

  Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen Disusun Oleh :

  Nama : DEBORA YOVITASARI NIM : 052214113

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  !"#$% !

  

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN DIVIDEN

TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

  Studi Kasus Pada Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2003-2007

  

Debora Yovitasari

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  

2009

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah perubahan dividen berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2003-2007.

  Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan pencatatan langsung atau dokumentasi dari laporan keuangan tahun 2003-2007 yang terdapat di Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Sampel penelitian ini adalah 11 perusahaan manufaktur yang pernah membagikan dividen tunai selama periode penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah Regresi Linier Sederhana.

  Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa perubahan dividen tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham.

  

ABSTRACT

AN ANALYSIS ON THE EFFECT OF DIVIDEND

CHANGE ON STOCK PRICE CHANGE

  A Case Study on the Manufacturing Companies Listed on BEI for period of 2003-2007

  

Debora Yovitasari

Management Study Program

Faculty of Economics

Sanata Dharma University Yogyakarta

  

2009

  The aim of this research is to find out the influence of dividend change on stock price changes of manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange for the period of 2003-2007.

  This research is a case study. The data are obtained by documenting the financial reports of the companies for the year 2003-2007 in Indonesian Capital

  

Market Directory (ICMD). The samples of this research are 11 manufacturing

  companies which have paid cash dividend during the research period. The data analysis technique used is simple linear regression.

  The analysis result showed that dividend change did not result in stock price changes.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN DIVIDEN

  

TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM. Studi Kasus Pada Perusahaan

  Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2003- 2007. Penulisan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penulis menyadari dengan adanya bantuan dari berbagai pihak baik berupa waktu, tenaga, pikiran, dorongan, petunjuk dan nasihat sehingga akhirnya skripsi ini dapat selesai. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kekuatan, kesabaran, dan penerangan Roh Kudus-Nya serta berbagai rencana indah dalam hidupku.

  2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  3. Ike Janita Dewi, SE., MBA., Ph.D, selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dan sekaligus Dosen Pembimbing I atas bantuan dan kesabarannya dalam membimbing penulis untuk

  4. Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II atas bantuan dan kesabarannya dalam membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat berguna bagi penulis selama proses perkuliahan.

  6. Mama dan Papa yang senantiasa mendampingi, memberikan semangat dan juga doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  7. Kedua Adikku, Ica dan Andre yang selalu memberiku semangat dan doa agar dapat menyelesaikan skripsi ini secepatnya.

  8. Keluarga besarku di Lampung, Boyolali, Wonogiri, dan Kediri yang selalu memberiku semangat, menanyakan kapan hari kelulusanku, serta doa yang diberikannya.

  9. Teman-temanku seperjuangan skripsi: Nyot, Joni, Marika, Lita, Mba Melda, Mba Deka, Phyta, Riska, Sari, Ikhwan, dll), caiyo, cemangad kawan…kejar dan raih cita-cita kita…

  10. Sahabat-sahabatku : Nyot, Yoyo, Adjie, Achoi, Jo. Makasi sob, atas semua doa, motivasi, kebersamaan, persahabatan, suka-duka, canda tawa yang selama ini sudah kita rasakan. Makasi juga uda bisa jadi kawan yang selalu mengerti dan memahami diriku. Pokok’e CEMANGAD!!!

  11. Teman-teman Manajemen: Putra, Kocek, Mba Mala, Evi, Mba Monic,

  12. Rekan-rekan pengurus UKM Kerohanian 2007: Melon, George, Gustin, Akez, Fidel, Tista, Tami, Maria, Mba Angga, Mba Rini, Nita, Zie, Shinta, dan Prima.

  Terima kasih atas persaudaraan sejati, cinta kasih, suka duka, canda tawa yang sudah kita jalin selama ini di UKM Kerohanian. UKMK- LUAR BIASA!!!!

  13. Rekan-rekan JARUM UKM Kerohanian : Mba Ima, Mba Simbi, Hendro, Santi, Marcel, dan Mas Adjie. Terima kasih atas semangat dan doanya kepada penulis.

  14. Teman-teman kelompok KKP: Dion, Teta, Mba Ratih, dan Gaet.

  15. Teman-teman kos Pringgodani 13: Mba Yanti, Lita, Mba Titin, Mba Nita, Mba Santi, Mba Icha, dan Tina.

  16. Teman-teman SMU XAVEPA: Adeline, Judith, Juwita, Nana, Yuli, Atika, dan Oni.

  17. Arma yang selalu memberiku semangat dan doa supaya aku menyelesaikan skripsi ini.

  18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan berupa apapun kepada penulis.

  Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 30 September 2009 Penulis,

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………… ...iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v

PERNYATAAN PUBLIKASI ...................................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xvi

  

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4 C. Batasan Masalah........................................................................ 4 D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian .................................................................... 5 F. Sistematika Penulisan ............................................................... 6

  B. Investasi..................................................................................... 9

  C. Saham ....................................................................................... 14

  D. Nilai Saham .............................................................................. 18

  E. Dividen ..................................................................................... 21

  F. Pengaruh Perubahan Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham ....................................................................................... 29

  G. Hipotesis Penelitian .................................................................. 30

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 31

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 31 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31 C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................. 31 D. Variabel Penelitian ................................................................... 32 E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ...... 32 F. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 33 G. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 33 H. Populasi dan Sampel ................................................................ 33 I. Teknik Analisis Data ................................................................ 35

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................... 39

A. Pasar Modal Indonesia ............................................................. 39 B. Sejarah Singkat Perusahaan Manufaktur ................................. 53

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 59

  C. Pembahasan .............................................................................. 69

  

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 72

A. Kesimpulan .............................................................................. 72 B. Saran ......................................................................................... 73 C. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 74

LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Halaman

  Tabel V.1 Daftar nama perusahaan yang menjadi sampel penelitian ...... 61 Tabel V.2 Hasil perhitungan perubahan Dividend Per Share (DPS) ....... 63 Tabel V.3 Hasil perhitungan perubahan Harga Saham ............................ 64 Tabel V.4 Hasil perhitungan rata-rata perubahan DPS dan rata-rata perubahan Harga Saham ......................................................... 66 Tabel V.5 Hasil analisis statistik deskriptif ............................................. 67 Tabel V.6 Hasil analisis regresi linier sederhana ..................................... 68

  DAFTAR GAMBAR Halaman

  Gambar V.1 Daerah penerimaan dan penolakan Ha ................................. 69

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini tidak lepas dari perkembangan pasar

  modal yang mempunyai peranan penting bagi investor dan masyarakat umum sebagai media penentuan keputusan dan penghimpunan dana. Pasar modal merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli dengan risiko untung dan rugi (Hartono, 2008: 25). Untuk menarik penjual dan pembeli agar berinvestasi maka pasar modal harus bersifat likuid dan efisien. Pasar modal yang efisien adalah pasar modal yang harga sahamnya merefleksikan informasi yang ada di pasar dan dapat menyesuaikan dengan cepat terhadap informasi baru. Salah satu informasi tersebut adalah mengenai kandungan informasi perubahan dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Aharony dan Swary (1980) seperti dikutip dalam Halim dan Sarwoko (1995: 8), menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengumuman- pengumuman yang dihubungkan dengan penurunan dividen dan pengumuman-pengumuman yang dihubungkan dengan kenaikan dividen terhadap harga saham.

  Investor yang berinvestasi di pasar modal perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan dinamika harga saham agar dapat mengambil para investor. Harga saham di pasar modal selalu berfluktuasi secara tidak menentu. Perubahan harga saham ini merupakan cerminan perubahan penilaian masyarakat terhadap nilai saham perusahaan. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh demand dan supply antara penjual dan pembeli.

  Biasanya demand dan supply ini dipengaruhi baik faktor internal maupun eksternal perusahaan. Ada empat aspek internal yang mempengaruhi nilai saham di pasar (Halim dan Sarwoko, 1995: 7-10). Aspek internal yang pertama adalah pendapatan. Pendapatan-pendapatan yang dilaporkan maupun ramalan pendapatan-pendapatan membantu para investor dalam memperkirakan atau meramalkan arus dividen di masa mendatang. Aspek yang kedua adalah dividen. Harga saham adalah nilai sekarang dari seluruh dividen yang diharapkan di masa mendatang. Aspek yang ketiga adalah aliran kas. Investor yang serius tentu ingin memeriksa aliran kas dari perusahaan dengan hati-hati untuk mengetahui profitabilitas perusahaan tersebut. Aspek yang keempat adalah pertumbuhan, yang diartikan sebagai perkembangan penjualan, perkembangan laba atau perkembangan aktiva. Faktor eksternal yang mempengaruhi harga saham diantaranya adalah gejolak politik, perubahan kurs, laju inflasi yang tinggi, dan tingkat suku bunga deposito.

  Para pemodal yang menginvestasikan modalnya mempunyai harapan untuk memperoleh keuntungan baik dalam jangka pendek berupa capital gain maupun dalam jangka panjang berupa dividen. Capital gain merupakan selisih pemegang sahamnya. Menurut Gordon dan Lintner (1963) yang dikutip dari Satwiko et al (2005: 14) menyatakan bahwa investor lebih memilih pembayaran dividen daripada capital gain, mengingat investor menilai lebih tinggi atas dividen yang diterima sekarang daripada capital gain di masa mendatang. Dividen yang dibagikan oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap harga saham. Apabila tingkat dividen yang dibagikan perusahaan tinggi maka permintaan akan saham tersebut meningkat dan mengakibatkan harga saham juga meningkat. Sebaliknya, apabila tingkat dividen yang dibagikan kecil maka permintaan saham akan menurun dan mengakibatkan harga saham juga menurun.

  Di Indonesia, penelitian mengenai perubahan dividen sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, meskipun memberikan hasil yang berbeda-beda. Yapto (2005) menyimpulkan bahwa perubahan dividen berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham. Sulistyani (2004), Ginting (2005) menyimpulkan bahwa perubahan dividen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham.

  Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terdiri dari sembilan sektor usaha, salah satu diantaranya adalah sektor usaha sekunder (industri pengolahan dan manufaktur). Penulis tertarik melakukan penelitian terhadap perusahaan-perusahaan di industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dikarenakan jumlah perusahaan pada periode tahun 2003 sampai dengan 2007. Selama rentang tahun tersebut, Indonesia telah menghadapi beberapa tantangan diantaranya pada tahun 2003 masih dirasakannya dampak tragedi bom di Bali pada tahun 2002. Pada tahun 2005, pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat tingginya harga minyak dunia. Pada tahun 2007, perekonomian Indonesia menunjukkan perbaikan dan mencapai angka sebesar 6,32%.

  Bertolak dari uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti apakah perubahan dividen berpengaruh terhadap perubahan harga saham, karena mendasarkan pada motivasi bahwa perubahan dividen terhadap perubahan harga saham masih kontroversial. Dengan demikian, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH

PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA

  SAHAM“. S tudi Kasus Pada Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2003-2007.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah apakah perubahan dividen berpengaruh terhadap perubahan harga saham ?

  C. Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun batasan

  1. Harga saham yang diteliti adalah harga penutupan (closing price) saham biasa.

  2. Dividen yang diteliti adalah dividen kas untuk saham biasa.

  3. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan di industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sahamnya masih aktif diperdagangkan selama periode penelitian.

  4. Periode penelitian dari tahun 2003 sampai dengan 2007.

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perubahan dividen berpengaruh terhadap perubahan harga saham.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Investor Hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi mengenai harga saham serta pengaruh perubahan dividen terhadap perubahan harga saham sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa dan sebagai

  3. Bagi Penulis Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang merupakan penerapan sebagian teori dari bangku kuliah.

F. Sistematika Penulisan

  BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

  BAB II. LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, metode penelitian sampel, teknik pengumpulan data, objek penelitian, jenis dan sumber data yang diperlukan, variabel penelitian dan teknik analisis data.

  BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan sejarah singkat pasar modal dan perusahaan-perusahaan manufaktur yang diteliti.

  BAB V. ANALISIS DATA Bab ini menjelaskan uraian tentang deskripsi sampel, deskripsi data yang dipakai dalam pengolahan dan pengujian serta cara atau teknik yang dipakai dalam proses pengolahan dan pengujian.

  BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, saran dari pihak peneliti dan keterbatasan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pasar Modal Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat berharganya

  di pasar modal kepada investor yang ingin membeli modal di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan.

  1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal (Hardanti, 2002: 87).

  Menurut Husnan (2003: 3), pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen atau sekuritas jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang atau modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, publik, maupun perusahaan swasta.

  2. Tipe Pasar Modal Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat berharganya di pasar modal. Ada empat tipe pasar modal (Hartono, 2008:

  29), yaitu :

  a. Pasar primer (primary market) merupakan tempat penjualan saham baru yang melibatkan banker investasi. Surat berharga yang baru dijual b. Pasar sekunder (secondary market) merupakan tempat perdagangan surat berharga yang sudah beredar.

  c. Pasar ketiga (third market) merupakan pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar kedua tutup. Pasar ketiga dijalankan oleh

  broker yang mempertemukan pembeli dan penjual pada saat pasar kedua tutup.

  d. Pasar keempat (fourth market) merupakan pasar modal yang dilakukan diantara institusi berkapasitas besar untuk menghindari komisi untuk

  broker . Pasar keempat umumnya menggunakan jaringan komunikasi untuk memperdagangkan saham dalam jumlah blok yang besar.

B. Investasi

  Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana yang dilakukan saat ini untuk memperoleh harapan di masa mendatang. Agar harapan tersebut dapat tercapai, maka sebelum memasuki dunia investasi diperlukan pemahaman pengetahuan di bidang investasi. Berikut ini dijabarkan pemahaman mengenai investasi, yaitu :

  1. Pengertian Investasi Menurut Hartono (2008: 5), investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu. Investasi adalah konsumsi yang ditunda sementara

  2002: xvii). Jadi, investasi adalah penundaan konsumsi sekarang berupa uang atau barang untuk meningkatkan utility di masa mendatang.

  2. Jenis-jenis Investasi Menurut Manurung (2002: xviii-xix), investasi dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Aset riil, yaitu rumah, gedung, hotel, dan gudang. Aset ini akan memberikan tingkat pengembalian dalam bentuk kenaikan harga aset dan sewa atas aset tersebut.

  b. Aset finansial merupakan asset yang tidak berwujud dan dapat juga disebut asset hak pada saat dipegang. Adapun aset ini yaitu saham, obligasi, Reksa Dana, dan sebagainya.

  Menurut Hartono ( 2008: 7-10), investasi dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Investasi langsung

  Investasi langsung merupakan pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan. Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau pasar turunan (derivative market) ataupun dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual-belikan dan biasanya diperoleh melalui bank komersial. b. Investasi tidak langsung Investasi tidak langsung merupakan pembelian saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya. Perusahaan investasi diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: 1) Unit investment trust

  Unit investment trust merupakan trust yang menerbitkan

  portofolio yang dibentuk dari surat-surat berharga berpenghasilan tetap dan ditangani oleh orang kepercayaan yang independen.

  2) Closed-end investment companies

  Closed-end investment companies merupakan perusahaan

  investasi yang hanya menjual sahamnya dalam jumlah yang tetap yaitu sebanyak saat penawaran (initial public offering) perdana saja. 3) Open-end investment companies

  Open-end investment companies adalah perusahaan investasi

  yang mengelola portofolio dan menjual kepemilikan portofolionya di pasar modal.

  3. Proses investasi Proses investasi merupakan tahapan yang menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan investasi pada efek-efek yang bisa dipasarkan dan kapan dilakukan.

  Menurut Abdul Halim (2003: 2-3), tahapan proses investasi adalah sebagai berikut : a. Menentukan tujuan investasi

  Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu : 1) Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) 2) Tingkat risiko (rate of risk) 3) Ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan

  b. Melakukan analisis Investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efek yang salah harga (mispriced).

  Ada dua pendekatan yang dapat dipergunakan, yaitu : 1) Pendekatan fundamental

  Pendekatan ini didasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur bursa efek.

  Analisis ini dimulai dari siklus usaha perusahaan secara umum, lalu ke sektor industri, dan akhirnya dilakukan evaluasi terhadap

  2) Pendekatan teknikal Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang. Analisis ini lebih mudah dan cepat dibanding analisis fundamental, karena dapat secara simultan diterapkan pada beberapa saham. Analisis teknikal mendasarkan diri pada premis bahwa harga saham tergantung pada supply dan demand itu sendiri.

  c. Melakukan pembentukan portofolio Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efek mana yang akan dipilih dan beberapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing efek tersebut. Efek yang dipilih dalam rangka pembentukan portofolio adalah efek-efek yang mempunyai koefisien korelasi negatif.

  d. Melakukan evaluasi kinerja portofolio Dalam tahap ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang telah dibentuk, baik terhadap tingkat keuntungan yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung.

  e. Melakukan revisi kinerja portofolio Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja portofolio. Dari hasil evaluasi inilah selanjutnya dilakukan revisi

  (perubahan) terhadap efek-efek yang membentuk portofolio tersebut sesuai dengan tujuan investasi. Revisi tersebut bisa dilakukan secara total dan secara terbatas.

C. Saham

  Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Investor yang hendak melakukan investasi, sebaiknya memiliki sejumlah informasi mengenai saham. Pemahaman mengenai saham dipaparkan sebagai berikut :

  1. Pengertian Saham Berikut ini adalah beberapa definisi saham :

  a) Menurut Sulistyastuti (2002: 1), saham biasa (common stock) atau sering disebut saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi atas suatu perusahaan. Saham sebagai sekuritas yang bersifat ekuitas, memberikan implikasi bahwa kepemilikan saham mencerminkan kepemilikan atas suatu perusahaan.

  b) Menurut Manurung (2006: 77), saham merupakan sebuah sertifikat kepemilikan atas perusahaan, dimana kepemilikan ini periodenya tergantung pemegang saham tersebut bisa dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  c) Menurut Koetin (1993: 20), saham adalah bukti kepemilikan itu sendiri. d) Menurut Brigham dan Houston (2006: 407), saham biasa mencerminkan suatu kepentingan kepemilikan di dalam sebuah perusahaan.

  e) Menurut pasal 46 ayat 3 UUPT No. 1/1995, saham biasa adalah saham yang memberikan hak suara untuk mengambi keputusan dalam RUPS mengenai segala hal yang berkaitan dengan pengurusan perseroan, hak menerima pembagian dividen dan sisa kekayaan dalam proses likuidasi (Sulistyastuti, 2002: 3).

  Jadi, saham adalah surat berharga sebagai bukti kepemilikan atas suatu perusahaan bisa dalam jangka pendek dan jangka panjang, tetapi umumnya kepemilikan saham untuk jangka panjang. Saham yang dikeluarkan sebuah perusahaan dalam rangka menambah modal disetor perusahaan tersebut.

  2. Jenis-jenis Saham Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Berikut ini jenis-jenis saham (Hartono, 2008: 107-115) : a. Saham Preferen

  Saham preferen adalah saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu

  1) Preferen terhadap Dividen

  a) Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa.

  b) Pemegang saham memberikan hak dividen kumulatif, yaitu hak kepada pemegang saham untuk menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya.

  2) Preferen pada waktu likuidasi Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasi. Besarnya hak tersebut sebesar nilai nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum dibayar jika bersifat kumulatif.

  Untuk menarik minat investor terhadap saham preferen dan memberikan beberapa alternatif yang menguntungkan baik bagi investor atau bagi perusahaan yang mengeluarkan saham preferen, dibentuk beberapa macam saham preferen (Hartono, 2008: 110-11) :

  1. Convertible Preferred Stock

  Convertible Prefered Stock bertujuan untuk menarik minat

  investor yang menyukai saham biasa, beberapa saham preferen untuk menukar saham ini dengan saham biasa dengan rasio penukaran yang sudah ditentukan.

  2. Callable Preferred Stock

  Callable Preferred Stock adalah memberikan hak kepada

  perusahaan yang mengeluarkan untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham pada tanggal tertentu di masa mendatang dengan nilai yang tertentu. Harga tebusan ini biasanya lebih tinggi dari nilai nominal sahamnya.

  3. Floating atau Adjustable-rate Preferred Stock Saham preferen ini tidak membayar dividen secara tetap, tetapi tingkat dividen yang dibayar tergantung dari tingkat return dari sekuritas treasury bill.

  b. Saham Biasa Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Pemegang saham merupakan pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan, mempunyai beberapa hak, yaitu (Hartono, 2008: 112-113) : 1) Hak kontrol

  Hak kontrol merupakan hak pemegang saham biasa untuk memilih pimpinan perusahaan. Pemegang saham dapat melakukan rapat tahunan pemegang saham atau memveto pada tindakan- tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.

  2) Hak menerima pembagian keuntungan Pemegang saham biasa berhak mendapat bagian dari keuntungan perusahaan.

  3) Hak preemptif Hak preemptif merupakan hak untuk mendapatkan persentasi pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk tujuan melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama dan melindungi harga saham lama dari kemerosotan nilai.

  c. Saham Treasuri Saham treasuri merupakan saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli oleh perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat dijual kembali.

D. Nilai Saham

  Untuk mengetahui saham-saham mana yang bertumbuh dan yang murah, maka perlu dipahami mengenai beberapa nilai yang berhubungan dengan saham, yaitu (Hartono, 2008 :117-126) :

  1. Nilai Buku Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Untuk menghitung nilai buku suatu saham maka perlu mengetahui beberapa nilai yang berhubungan dengannya, yaitu :

  a. Nilai nominal, merupakan nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap- tiap lembar saham. Dikutip dalam Kieso dan Weygandt (1996: 576), nilai nominal ini merupakan modal per lembar yang secara hukum harus ditahan di perusahaan untuk proteksi kepada kreditor yang tidak dapat diambil oleh pemegang saham.

  b. Agio saham, merupakan selisih yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan dengan nilai nominal sahamnya.

  c. Nilai modal disetor, merupakan total yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham preferen atau dengan saham biasa. Apabila perusahaan mengeluarkan dua kelas saham yaitu saham preferen dan saham biasa maka saham preferen disajikan terlebih dahulu lalu diikuti oleh saham biasa di neraca untuk menunjukkan urutan haknya.

  d. Laba ditahan, merupakan laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Laba yang tidak dibagikan ini diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai sumber dana internal.

  e. Nilai buku per lembar saham, merupakan aktiva bersih yang dimiliki

  2. Nilai Pasar Nilai pasar merupakan harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa. Nilai pasar diumumkan di surat kabar atau media lainnya setiap hari. Berikut ini nilai pasar yang terjadi di pasar modal, yaitu : a. Previous price , menunjukkan harga pada penutupan hari sebelumnya.

  b. Opening price , menunjukkan harga pada saat pembukaan sesi 1 (satu) perdagangan.

  c. Highest price , menunjukkan harga tertinggi atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

  d. Lowest price, menunjukkan harga atas terendah suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

  e. Last price, menujukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.

  f. Change price, menunjukkan selisih antara harga pembukaan dengan harga terakhir yang terjadi.

  g. Closing price, menunjukkan harga penutupan suatu saham yang ditentukan pada akhir sesi 2 (dua) yaitu pada jam 16.00 BBWI.

  3. Nilai Intrinsik Nilai intrinsik atau nilai fundamental merupakan nilai seharusnya dari suatu saham. Ada dua macam analisis yang banyak digunakan untuk intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Analisis teknis menghitung nilai intrinsik dengan menggunakan data pasar dari saham.

E. Dividen

  Pemegang saham memiliki hak atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Pembagian keuntungan tersebut salah satunya dikenal dengan istilah dividen. Berikut ini akan dibahas beberapa hal mengenai dividen, yaitu:

  1. Pengertian Dividen Menurut Koetin (1993: 20), dividen adalah bagian dari laba yang dibagi-bagikan kepada para pemegang saham, bisa sekali, dua kali, atau beberapa kali dalam setahun. Investor sebagai pemegang saham perseroan pasti mengharapkan adanya dividen dari perusahaannya, terlebih jika yang dibagi adalah dividen tunai. Sebagian investor tertarik pada saham yang secara teratur membagikan dividen.

  Investor memiliki perspektif berbeda dalam hal dividen, sebagian menganggap dividen sebagai harapan utama dalam berinvestasi, namun tidak semua investor berperilaku demikian, terlebih bagi investor dengan horizon investasi jangka pendek. Pola investasi jangka pendek lebih mengedepankan capital gain daripada perolehan dividen (Basir dan Fakhrudin, 2005: 93).

  2. Jenis-jenis Dividen Dividen dapat diberikan dalam berbagai bentuk. Dividen dapat dibedakan menjadi beberapa jenis apabila dilihat dari bentuk dilihat, yaitu

  (Basir dan Fakhrudin, 2005: 98) :

  a) Dividen tunai (cash dividend) adalah dividen yang dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk kas atau tunai.

  b) Dividen saham (stock dividend) adalah dividen yang dibagi bukan dalam bentuk tunai melainkan dalam bentuk saham perusahaan tersebut.

  c) Dividen property (property dividend) adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk aktiva lain selain kas atau saham.

  d) Dividen likuidasi (liquidating dividend) adalah dividen yang diberikan kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan.

  Dividen yang dibagikan adalah selisih antara nilai realisasi aset perusahaan dikurangi dengan semua kewajibannya.

  3. Kebijakan Dividen Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau menahannya guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan.

  Kebijakan dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan yang menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham

  Menurut Halim (2003: 92), sampai saat ini terdapat kontroversi tentang dividen yang seharusnya dibayarkan, yaitu : a. Dividen seharusnya dibayarkan setinggi-tingginya

  Pihak yang menyatakan bahwa dividen seharusnya dibayarkan setinggi-tingginya, beranggapan bahwa harga saham dipengaruhi oleh dividen yang dibayarkan. Bagi investor, jumlah rupiah yang diterima dari pembayaran dividen risikonya lebih kecil daripada keuntungan dari kenaikan harga saham (capital gain) dan dividen lebih dapat diperkirakan sebelumnya dibanding capital gain. Oleh karena itu, pembayaran dividen yang tinggi dianggap perusahaan mempunyai prospek tingkat keuntungan yang baik, begitupula sebaliknya.

  Di samping itu, pengaruh penurunan besarnya dividen yang dibayar dapat menjadi informasi yang kurang baik pada perusahaan.

  Hal ini disebabkan karena dividen merupakan tanda tersedianya laba perusahaan dan besarnya dividen yang dibayar merupakan informasi tingkat pertumbuhan laba saat ini dan masa mendatang. Dengan anggapan tersebut, penurunan dividen dapat menyebabkan banyaknya pemegang saham menjual saham yang dimilikinya sehingga harga saham menjadi turun.

  b. Dividen seharusnya dibayarkan serendah-rendahnya Pihak yang lain menyatakan bahwa dividen sebaiknya dibayarkan berdasarkan pada kenyataan adanya biaya mengambang (floatation

  cost ) dan tarif pajak dividen yang lebih besar daripada tarif pajak capital gain . Kesempatan investasi yang menguntungkan apabila

  dibiayai dengan laba ditahan berarti merupakan penghematan

  floatation cost bagi perusahaan sehingga dalam periode berikutnya

  dapat meningkatkan besar dividen yang dibayarkan. Investasi yang menguntungkan dapat meningkatkan harga saham sehingga pemegang saham akan mendapatkan capital gain.

  c. Dividen seharusnya dibayarkan setelah semua kesempatan investasi yang memenuhi persyaratan didanai.

  Pihak ini beranggapan bahwa tidak ada pajak perusahaan atau perserorangan, tidak ada floatation cost, kebijakan dividen tidak mempengaruhi biaya modal sendiri, dan keputusan investasi terpisah dari keputusan pendanaan. Apabila kesempatan investasi menjanjikan pengembalian yang lebih tinggi daripada pengembalian yang disyaratkan, mereka akan lebih senang jika perusahaan menahan laba daripada pembagian dividen. Hal tersebut berlaku sebaliknya. Akan tetapi, dalam prakteknya perusahaan enggan menurunkan pembayaran dividen. Hal tersebut dapat disebabkan karena dividen membuat para pemegang saham menafsirkan bahwa kenaikan atau penurunan pembayaran dividen menggambarkan membaiknya atau memburuknya naik atau turun jika terjadi peningkatan atau penurunan pembayaran dividen yang tidak diharapkan.

  4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Menurut Astuti (2004: 145-146), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen : a) Peraturan pemerintah

  Beberapa negara ikut mengatur kebijakan dividen bagi perusahaan dengan tujuan untuk melindungi kreditur.

  b) Hambatan dalam perjanjian atau kontrak Bank akan membatasi pembayaran dividen tunai sampai batas tertentu dari laba bisa dicapai atau bank mengatur pembayaran denda sampai jumlah tertentu. Hal ini dilakukan oleh bank berkaitan dengan perjanjian kredit dari bank kepada perusahaan.

  c) Hambatan internal Jumlah pembayaran dividen tunai juga tergantung pada tersedianya uang kas perusahaan. Walaupun laporan laba rugi menyatakan adanya laba yang cukup besar namun belum tentu jumlah tersebut sama dengan jumlah uang kas tunai yang ada di perusahaan.

  d) Perkiraan pertumbuhan di masa yang akan datang Apabila pimpinan perusahaan melihat adanya banyak peluang untuk pengembangan perusahaan, maka pimpinan akan cenderung e) Pertimbangan pemilik perusahaan Dalam menentukan kebijakan dividen, perusahaan harus sepakat untuk mengutamakan kesejahteraan pemilik. Walaupun tidak mungkin untuk membuat kebijakan yang dapat memaksimumkan kesejahteraan atau kepuasaan setiap pemilik, namun setidak-tidaknya perusahaan dapat membuat kebijakan dividen yang memuaskan sebagian besar pemilik perusahaan.

  f) Pertimbangan pasar Perusahaan hendaknya ikut mempertimbangkan reaksi pasar atas kebijakan dividen yang diambilnya. Pasar akan bereaksi positif atas kebijakan dividen yang tetap atau bertumbuh secara tetap. Pasar akan bereaksi negatif akan menurunkan harga saham yang tentu saja hal ini tidak diinginkan oleh pemilik maupun perusahaan.

  5. Tipe-Tipe Kebijakan Dividen Menurut Astuti (2004: 146-147), terdapat tiga dasar kebijakan dividen, yaitu : a. Kebijakan dividen dengan persentase tetap pembayaran dividen tunai

  Kebijakan ini dikenal dengan nama constant – payout – ratio

  dividen policy. Rumus dividend payout ratio (DPR) adalah :

  Kebijakan ini menyebabkan perusahaan kurang dapat memperkirakan

  Jumlah pembayaran dividen dengan persentase tetap dari EPS akan mempengaruhi posisi harga saham di pasar. Pada saat laba menurun maka pembayaran dividen juga menurun dan hal ini akan menyebabkan harga saham menurun juga.

  b. Kebijakan dividen biasa Pada kebijakan ini, perusahaan membayar dividen per lembar saham dalam jumlah rupiah yang tetap setiap periode. Kebijakan ini meniadakan keragu-raguan investor atau pemegang saham sekaligus menginformasikan bahwa perusahaan dalam keadaan baik dan lancar.

  Dengan kebijakan ini pembayaran dividen per lembar saham hampir tidak pernah turun.

  c. Kebijakan dividen rendah plus ekstra Kebijakan ini dikenal dengan nama low - regular – and – extra

  dividend policy. Perusahaan membayar dividen tunai secara rutin

  setiap periode dalam jumlah yang tetap dan rendah. Apabila laba perusahaan periode yang bersangkutan sangat baik maka jumlah pembayaran tetap tersebut akan ditambah pembayaran dividen ekstra. Apabila ada laba yang sangat bagus, perusahaan akan membayarkan ekstra dividen bagi pemegang saham. Pembayaran ekstra ini akan disambut baik oleh pasar dan akan menaikkan harga saham.

  6. Bentuk Lain Kebijakan Dividen

  a) Stock Dividend Stock dividend yaitu pembayaran dividen kepada pemegang saham,

  di mana dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham. Dari sudut pandang akuntansi, stock dividend merupakan perpindahan diantara perkiraan modal. Dari sudut pandang pemegang saham, stock dividend tidak menambah nilai total sahamnya karena pada saat stock dividend dilakukan, pasar akan menyesuaikan yang mengakibatkan harga saham menurun. Dari sudut pandang perusahaan, stock dividend lebih menguntungkan karena uang tunai yang ada dapat dipakai untuk mendanai pertumbuhan yang pesat.

  b) Stock Split Stock split umumnya digunakan untuk menurunkan harga pasar

Dokumen yang terkait

Analisis hubungan pengumuman dividen naik dan turun dengan return saham : studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun pengamatan 2012-2014.

0 1 82

Pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham studi empiris pada perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013.

0 0 80

Analisis pengaruh likuiditas, profitabilitas, leverage dan aktivitas terhadap return saham : studi empiris di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008 sampai tahun 2013.

0 10 106

Pengaruh leverage keuangan dan investasi terhadap dividen : studi kasus perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta [BEJ] periode tahun 2001-2005 - USD Repository

0 0 127

Analisis pengaruh rasio keuangan terhadap earning per share : studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta - USD Repository

0 0 107

Pengaruh dividen per lembar saham 9dividen per share, DPS] terhadap harga pasar saham [HPS] industri perbankan : studi kasus pada Bursa Efek Indonesia tahun 2002-2006 - USD Repository

0 0 98

Pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan Manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 0 102

Pengaruh perubahan dividen terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama 2004-2005 - USD Repository

0 0 91

Analisis pengaruh perubahan arus kas operasi terhadap perubahan dividen kas : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 0 93

Analisis pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan harga saham : studi kasus pada perusahaan perbankan yang go public dan listing di BEI periode tahun 2005-2006 - USD Repository

0 0 113