Analisis hubungan pengumuman dividen naik dan turun dengan return saham : studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun pengamatan 2012-2014.

(1)

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN PENGUMUMAN DIVIDEN

NAIK DAN TURUN DENGAN RETURN SAHAM

Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun Pengamatan 2012-2014

Yusuf Ridho Septian NIM : 122114011 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara pengumuman dividen naik dan dividen turun dengan return saham. Penelitian ini penting karena pengumuman dividen merupakan informasi yang digunakan investor dalam mengambil keputusan investasi.

Jenis penelitian ini adalah studi empiris dan merupakan studi peristiwa. Dengan jumlah populasi sasaran sebanyak 30 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat 23 perusahaan manufaktur yang mengumumkan dividen naik dan 7 perusahaan manufaktur yang mengumumkan dividen turun. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji beda rata-rata berpasangan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan pengumuman dividen naik dengan return saham adalah negatif kuat dengan nilai korelasi sebesar -0,73 sedangkan hubungan pengumuman dividen turun dengan return saham adalah negatif kuat dengan nilai korelasi sebesar -0,659.


(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE RELATIONSHIP BETWEEN

DIVIDEND INCREASE AND DECREASE

ANNOUNCEMENT WITH STOCK RETURN

An empirical study at the manufacture companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2012-2014

Yusuf Ridho Septian NIM : 122114011 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

The aim of this research is to analysis the relationship between the announcement of dividend increase and dividend decrease with stock return. This research is important because the dividend announcement is an information for investor in investment decision.

The research is an empirical study as well as event study. The targeted population was 30 manufacturing companies listed at Indonesia Stock Exchange (IDX). There was 23 manufacturing companies announced dividend increase and 7 manufacturing companies announced dividend decrease. The data analysis technique was the paired sample t-test analysis.

The result showed that the relationship between dividend increase announcement and stock return was strong negative with the correlation value was -0,73. Furthermore the relationship between dividend decrease announcement and stock return was strong negative with the correlation value is -0,659.

Keyword : dividend announcement, increase dividend, decrease dividend, stock return


(3)

ANALISIS HUBUNGAN PENGUMUMAN DIVIDEN

NAIK DAN TURUN DENGAN RETURN SAHAM

Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun Pengamatan 2012-2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Yusuf Ridho Septian NIM: 122114011

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

ANALISIS HUBUNGAN PENGUMUMAN DIVIDEN

NAIK DAN TURUN DENGAN RETURN SAHAM

Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun Pengamatan 2012-2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Yusuf Ridho Septian NIM: 122114011

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kita hidup untuk saat ini, kita bermimpi untuk masa

depan dan kita belajar untuk kebenaran abadi

.”

Chiang Kai Shek

Pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan,

tapi dengan ketekunan dan kegigihan

.”

Samuel Jhonson

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati

dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan

berikutnya tanpa kehilangan semangat

.”

Winston Chuchill

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Bapakku tercinta Agustinus Martono


(8)

(9)

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberi karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi.

2. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

3. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc., QIA selaku pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Seluruh dosen Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang

telah membagikan ilmu dan pengalamannya selama masa perkuliahan serta staff Sekretariat Fakultas Ekonomi atas bantuan dalam pengurusan administrasi.

5. Bapak Agustinus Martono dan Ibu Sri Hartini yang aku cintai dan sayangi, yang selalu memberi motivasi dan semangat selama penyusunan skripsi. 6. Teman-teman mahasiswa akuntansi angkatan 2012 terutama kelas A yang

selalu memberikan dukungan dan doa dalam penulisan skripsi selama ini. 7. Teman-teman MPAT yang mau berbagi ide serta memberikan

masukan-masukan yang positif kepada penulis.


(11)

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Sistematika Penulisan... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Dividen ... 7

1. Pengertian Dividen ... 7

2. Pengumuman Dividen ... 8

3. Kebijakan Dividen ... 11

B. Saham ... 14

1. Pengertian Saham ... 14

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 14

3. Return Saham ... 15

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham ... 15


(13)

x

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

A. Jenis Penelitian ... 18

B. Populasi Sasaran ... 18

C. Objek Penelitian ... 19

D. Waktu dan Tempat Penelitian ... 19

E. Teknik Pengumpulan Data ... 20

F. Pengukuran Variabel Penelitian ... 20

G. Teknik Analisis Data ... 22

BAB IV DESKRIPSI DATA ... 25

A. Populasi Sasaran ... 25

B. Data Singkat Perusahaan ... 26

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 28

A. Analisis Data dan Pembahasan ... 28

1. Pengumpulan Data ... 28

2. Perhitungan Rata-rata Return Saham Perusahaan yang Mengumumkan Dividen Naik dan Turun ... 29

3. Statistik Deskriptif Return Saham Perusahaan ... 31

a. Statistik Deskriptif Rata-rata Return Saham Perusahaan Mengumumkan Dividen Naik ... 31

b. Statistik Deskriptif Rata-rata Return Saham Perusahaan Mengumumkan Dividen Turun ... 33

4. Klasifikasi Data Rata-rata Return Saham ... 35

5. Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs) ... 37

a. Hasil Perubahan Jumlah Perusahaan Sebelum dan Setelah Pengumuman Dividen Naik ... 37

b. Hasil Perubahan Jumlah Perusahaan Sebelum dan Setelah Pengumuman Dividen Turun ... 41

6. Hubungan Pengumuman Dividen Naik dan Turun Terhadap Return Saham ... 45

a. Hubungan Pengumuman Dividen Naik Dengan Return Saham ... 45

b. Hubungan Pengumuman Dividen Turun Dengan Return Saham ... 46

BAB VI PENUTUP ... 48

A. Kesimpulan ... 48

B. Keterbatasan Penelitian ... 48

C. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50


(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Interpretasi Koefisien Korelasi... 24

Tabel 4.1 Distribusi Data Penelitian... 25

Tabel 4.2 Perusahaan Mengumumkan Dividen Naik ... 26

Tabel 4.3 Perusahaan Mengumumkan Dividen Turun ... 27

Tabel 5.1 Rata-rata Return Saham Perusahaan Mengumumkan Dividen Naik ... 29

Tabel 5.2 Rata-rata Return Saham Perusahaan Mengumumkan Dividen Turun ... 30

Tabel 5.3 Statistik Deskriptif Rata-rata Return Saham Perusahaan Mengumumkan Dividen Naik ... 31

Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Rata-rata Return Saham Perusahaan Mengumumkan Dividen Turun ... 33

Tabel 5.5 Klasifikasi Data Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Mengumumkan Dividen Naik ... 36

Tabel 5.6 Klasifikasi Data Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Mengumumkan Dividen Turun ... 36

Tabel 5.7 Jumlah Perusahaan Sebelum dan Setelah Pengumuman Dividen Naik ... 37

Tabel 5.8 Persentase Pertumbuhan Laba Bersih Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif... 40

Tabel 5.9 Persentase Pertumbuhan Laba Ditahan Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif... 40

Tabel 5.10 Jumlah Perusahaan Sebelum dan Setelah Pengumuman Dividen Turun ... 41

Tabel 5.11 Persentase Pertumbuhan Laba Bersih Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif dan 0 (Nol) ... 43

Tabel 5.12 Persentase Pertumbuhan Laba Ditahan Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif dan 0 (Nol) ... 43

Tabel 5.13 Hubungan Pengumuman Dividen Naik Dengan Return Saham ... 45

Tabel 5.14 Hubungan Pengumuman Dividen Turun Dengan Return Saham ... 46


(15)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 16 Gambar 5.1 Perubahan Rata-rata Return Saham Sebelum dan Setelah

Pengumuman Dividen Naik ... 32 Gambar 5.2 Perubahan Rata-rata Return Saham Sebelum dan Setelah


(16)

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN PENGUMUMAN DIVIDEN

NAIK DAN TURUN DENGAN RETURN SAHAM

Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun Pengamatan 2012-2014

Yusuf Ridho Septian NIM : 122114011 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara pengumuman dividen naik dan dividen turun dengan return saham. Penelitian ini penting karena pengumuman dividen merupakan informasi yang digunakan investor dalam mengambil keputusan investasi.

Jenis penelitian ini adalah studi empiris dan merupakan studi peristiwa. Dengan jumlah populasi sasaran sebanyak 30 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat 23 perusahaan manufaktur yang mengumumkan dividen naik dan 7 perusahaan manufaktur yang mengumumkan dividen turun. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji beda rata-rata berpasangan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan pengumuman dividen naik dengan return saham adalah negatif kuat dengan nilai korelasi sebesar -0,73 sedangkan hubungan pengumuman dividen turun dengan return saham adalah negatif kuat dengan nilai korelasi sebesar -0,659.


(17)

xiv

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE RELATIONSHIP BETWEEN

DIVIDEND INCREASE AND DECREASE

ANNOUNCEMENT WITH STOCK RETURN

An empirical study at the manufacture companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2012-2014

Yusuf Ridho Septian NIM : 122114011 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

The aim of this research is to analysis the relationship between the announcement of dividend increase and dividend decrease with stock return. This research is important because the dividend announcement is an information for investor in investment decision.

The research is an empirical study as well as event study. The targeted population was 30 manufacturing companies listed at Indonesia Stock Exchange (IDX). There was 23 manufacturing companies announced dividend increase and 7 manufacturing companies announced dividend decrease. The data analysis technique was the paired sample t-test analysis.

The result showed that the relationship between dividend increase announcement and stock return was strong negative with the correlation value was -0,73. Furthermore the relationship between dividend decrease announcement and stock return was strong negative with the correlation value is -0,659.

Keyword : dividend announcement, increase dividend, decrease dividend, stock return


(18)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Negara dapat dikatakan mengalami kemajuan perekonomian dilihat dari kegiatan investasi yang terjadi di negara tersebut. Menurut Jogiyanto (2014) investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu sedangkan investor adalah orang yang melakukan penanaman modal pada suatu perusahaan.

Bagi investor, melakukan penanaman modal pada suatu perusahaan diharapkan mendapatkan keuntungan yang berupa dividen maupun capital gains (Kholisoh, 2007). Menurut Mulyati (2003) dividen merupakan keuntungan yang diterima oleh investor atas jumlah saham yang dimiliki di perusahaan yang ia tanamkan modalnya sedangkan capital gain merupakan keuntungan yang diterima oleh investor karena harga beli saham lebih rendah daripada harga jual saham.

Informasi yang dimiliki oleh investor merupakan salah satu cara investor dalam mengambil keputusan seperti ingin menjual saham atau bahkan ingin membeli saham. Salah satu contoh informasi yang dapat mempengaruhi keputusan investor dalam mengambil keputusan sebelum berinvestasi adalah melalui pengumuman dividen.

Pengumuman dividen biasanya digunakan investor sebagai informasi untuk menilai harga saham perusahaan dan indikator tentang prospek


(19)

perusahaan di masa depan (Apriani, 2005). Dividen diminati karena membagikan laba yang diperoleh sesuai dengan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan besar kepemilikan saham. Biasanya di pasar modal Indonesia, perusahaan lebih sering membagikan dividen tunai kepada investor dibandingkan bentuk dividen lain karena pemberian dividen tunai dapat mengurangi ketidakpastian investor (Anita dan Ardiana, 2014). Pada dividend

signaling theory dijelaskan bahwa informasi tentang dividen yang dibayarkan

digunakan oleh investor sebagai sinyal perusahaan di masa yang akan datang (Kholisoh, 2007)

Jika perusahaan mengumumkan peningkatan dividen akan dianggap sebagai sinyal yang positif sehingga menimbulkan reaksi harga saham karena investor beranggapan bahwa prospek perusahaan di masa depan baik. Tetapi terkadang investor bereaksi negatif jika perusahaan mengumumkan dividen naik karena investor khawatir jika perusahaan membagikan dividen yang sangat besar dapat menghambat pertumbuhan perusahaan. Hal ini terjadi karena laba yang dimiliki untuk mengembangkan bisnis perusahaan berkurang.

Sebaliknya pengumuman penurunan dividen yang dibagikan oleh perusahaan akan dianggap sebagai sinyal yang negatif karena investor akan menganggap bahwa prospek perusahaan kurang menguntungkan (Bhattacharya, 1979 dalam Midiastuty, dkk., 2009). Namun, tidak selamanya investor menganggap bahwa penurunan dividen menandakan bahwa prospek perusahaan di masa depan kurang menguntungkan melainkan investor menganggap bahwa penurunan dividen kemungkinan karena adanya keinginan perusahaan


(20)

menggunakan laba ditahannya untuk mengembangkan perusahaan (Mulyati, 2003). Hal ini akan membuat pandangan investor terhadap perusahaan yang mengumumkan dividen turun menjadi positif karena investor mengharapkan jika pengembangan perusahaan akan memberikan prospek di masa depan yang bagus bagi perusahaan maupun bagi investor. Jika prospek bagus akan memberikan peningkatan keuntungan di masa depan dibandingkan di masa sekarang. Sehingga menyebabkan return saham perusahaan akan mengalami perubahan ke arah yang positif atau meningkat.

Melihat adanya perubahan return saham yang dihasilkan setiap perusahaan yang mengumumkan dividen naik maupun turun maka dijadikan alasan peneliti untuk melakukan analisis lebih lanjut mengenai hubungan pengumuman dividen naik dan turun dengan return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 - 2014. Selain itu, penelitian ini juga akan mengetahui kuat rendahnya hubungan pengumuman dividen naik maupun turun dengan return saham perusahaan.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan sebelumnya, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah

1. Bagaimana hubungan antara pengumuman dividen naik dengan return saham?

2. Bagaimana hubungan antara pengumuman dividen turun dengan return saham?


(21)

C.Tujuan Penelitian

Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengumuman dividen naik dengan return saham dan hubungan pengumuman dividen turun dengan

return saham.

D.Manfaat Penelitian

1. Bagi investor (Pemegang saham)

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para investor mengenai hubungan pengumuman dividen naik dan turun dengan

return saham serta menjadikan bahan pertimbangan bagi para investor

sebelum melakukan pengambilan keputusan dalam berinvestasi. 2. Bagi emiten (Perusahaan)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan acuan bagi emiten (perusahaan) dalam membuat keputusan berkaitan dengan perubahan dividen yang akan diberikan atau diumumkan kepada investor seperti apakah perusahaan akan menaikkan atau menurunkan dividen.

3. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refrensi dalam melakukan pengembangan dalam penelitian selanjutnya mengenai hubungan pengumuman dividen naik dan turun dengan return saham.

4. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan pengumuman dividen naik dan turun dengan return saham.


(22)

E.Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini menguraikan tentang teori-teori yang relevan yang menjelaskan tentang pengertian dividen, pengumuman dividen, teori kebijakan dividen, pengertian saham, faktor yang mempengaruhi harga saham, return saham dan faktor-faktor yang mempengaruhi

return saham, kerangka konseptual.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menguraikan jenis penelitian, populasi sasaran penelitian, objek penelitian, waktu dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data, pengukuran variabel penelitian, teknik analisis data.

BAB IV DESKRIPSI DATA

Dalam bab ini menjelaskan secara singkat mengenai distribusi data penelitian, kode perusahaan, nama perusahaan, tahun perusahaan yang mengumumkan dividen dan tanggal pengumuman dividen. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentang analisis data, analisis statistik deskriptif, klasifikasi data, analisis tabulasi silang dan pembahasan.


(23)

BAB VI PENUTUP

Dalam bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran-saran yang dianggap perlu dalam hal penulisan skripsi ini.


(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Dividen

1. Pengertian dividen

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011), dividen adalah pembagian sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham atas persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Meningkatnya pembagian dividen yang diberikan perusahaan kepada investor dapat dijadikan indikator bahwa kinerja perusahaan cukup baik. Hal ini akan menumbuhkan minat para investor untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan tersebut. Sedangkan jika pembagian dividen perusahaan mengalami penurunan dari pembagian sebelumnya, hal ini menjadikan indikator bahwa kinerja perusahaan tidak baik karena informasi yang terkandung dalam dividen merupakan informasi tingkat pertumbuhan laba saat ini dan masa mendatang dari suatu perusahan.

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011), dividen dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:

a. Dividen tunai (cash dividend) yaitu dividen yang dibagikan kepada investor dalam bentuk kas (tunai).

b. Dividen saham (stock dividend) yaitu dividen yang dibagikan bukan dalam bentuk kas (tunai) melainkan dalam bentuk saham perusahaan tersebut.


(25)

c. Dividen properti (property dividend) yaitu dividen yang dibagikan dalam bentuk aktiva lain selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap dan surat-surat berharga.

d. Dividen likuidasi (liquidating dividend) yaitu dividen yang diberikan kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan.

2. Pengumuman dividen

Pengumuman dividen merupakan salah satu informasi yang cukup penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi karena dalam pengumuman dividen terdapat informasi yang mengisyaratkan prospek perusahaan di masa depan (Jogiyanto, 2014). Menurut Anita dan Ardiana (2014), pengumuman dividen memberikan informasi bagi investor guna mempertimbangkan dan menentukan tingkat keuntungan dan resiko saham yang diperjualbelikan. Syarat yang diinginkan oleh para investor untuk menanamkan modal adalah perasaan aman atas investasinya. Jika pengumuman dividen dari perusahaan memiliki informasi, maka pasar diharapkan akan memberikan reaksi pada waktu pengumuman. Reaksi pasar ini ditunjukan oleh berubahnya harga saham perusahaan tersebut.

Brigham dan Houston (2011), menyatakan bahwa pengumuman dividen dapat mempengaruhi harga saham. Hal itu menunjukkan bahwa dividen yang diumumkan mengandung informasi yang penting sehingga investor langsung bereaksi setelah mendapatkan pengumuman dividen dari perusahaan. Pengumuman dividen dapat memberikan gambaran mengenai laba perusahaan yang akan didistribusikan. Laba tersebut dapat


(26)

menggambarkan profitabilitas perusahaan. Perusahaan yang memberikan dividen meningkat memiliki tingkat profitabilitas yang baik (Vieira dan Raposo, 2007).

Selain itu juga menurut Putri (2014), pengumuman dividen turun sangat direspon oleh para investor. Hal ini disebabkan karena investor menganggap bahwa penurunan dividen yang terjadi sebagai sinyal buruk dari penurunan kinerja perusahaan dan dianggap perusahaan akan mengalami penurunan keuntungan sehingga perusahaan tidak mampu membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan periode sebelumnya atau tetap.

Selain itu, dalam suatu pengumuman dividen ada beberapa jenis tanggal yang perlu diperhatikan (Sulistyastuti, 2002) yaitu:

a. Tanggal pengumuman (declaration date) yaitu tanggal pengumuman bentuk dan besarnya dividen.

b. Tanggal cum dividen (cum-dividend date) yaitu tanggal terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak dividen.

c. Tanggal ex-dividen (ex-dividend date) yaitu tanggal dimana perdagangan saham sudah tidak melekat hak dividen.

d. Tanggal pencatatan dalam daftar pemegang saham (date of record) yaitu tanggal yang menyebutkan bahwa seorang investor tercatat sebagai pemegang saham suatu perusahaan maka memiliki hak yang diperuntukkan bagi pemegang saham.

e. Tanggal pembayaran (date payment) yaitu tanggal dimana perusahaan akan melakukan pembayaran dividen kepada investor.


(27)

Setelah perusahaan mengumumkan dividen, terdapat tanggal yang paling ditunggu-tunggu oleh para investor yaitu tanggal pembayaran dividen. Tetapi banyak perusahaan yang lebih mementingkan pertumbuhan perusahaan (growth) daripada melakukan pembayaran dividen (Basir dan Fakhrudin, 2005). Pihak perusahaan lebih yakin bahwa dengan menginvestasikan kembali laba yang diperoleh akan meningkatkan nilai perusahaan dan pemegang saham. Beberapa hal yang melatarbelakangi pembayaran dividen adalah

a. Memberikan return kepada investor

Salah satu pertimbangan investor sebelum membeli saham adalah apakah saham yang dibeli akan memberikan dividen yang diharapkan oleh investor.

b. Sebagai pemenuhan janji di prospectus

Perusahaan yang menjual saham perdananya ke publik biasanya akan menyatakan kebijakan dividennya dalam prospectus. Janji perusahaan itu merupakan daya tarik buat investor yang lebih mementingkan pendapatan dividen atas saham yang dibelinya.

c. Emiten membukukan keuntungan dan memiliki sumber dana yang cukup untuk dibagi dalam bentuk dividen.

Emiten membukukan keuntungan yang cukup besar dan memiliki sumber dana yang cukup, biasanya emiten akan membagikan dividen, kecuali RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) menentukan lain seperti


(28)

keuntungan yang diperoleh tidak dibagikan dalam bentuk dividen tetapi dimasukkan sebagai laba ditahan untuk pengembangan usaha emiten.

3. Kebijakan dividen

Menurut Mulyati (2003), kebijakan dividen merupakan suatu kebijakan yang penting dan harus dipertimbangkan matang-matang oleh manajemen karena dapat melibatkan kepentingan pemegang saham dengan dividennya serta kepentingan perusahaan dengan laba yang ditahannya. Jika perusahaan memilih akan membagikan sebagian besar labanya sebagai dividen maka laba ditahan yang dimiliki oleh perusahaan akan mengecil sehingga dapat menghambat pertumbuhan pendapatan dan harga saham di masa depan.

Sebaliknya, jika perusahaan memilih untuk menahan sebagian besar labanya maka laba yang dibagikan sebagai dividen akan kecil. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menyeimbangkan antara tingkat pertumbuhan perusahaan dan dividen yang akan dibayarkan kepada investor.

Menurut Sulistyastuti (2002), kebijakan perusahaan membagikan dividen kepada para investor merupakan kebijakan yang sangat penting. Kebijakan pemberian dividen (dividend policy) tidak saja membagikan keuntungan yang telah diperoleh perusahaan kepada para investor tetapi kebijakan perusahaan membagikan dividen harus selalu diikuti dengan pertimbangan adanya kesempatan investasi kembali (reinvestment).


(29)

Terdapat beberapa teori yang berkaitan dengan kebijakan dividen. Menurut Brigham (1992) dalam Surtikanti (2007) terdapat tiga teori yang berkaitan dengan kebijakan dividen perusahaan yaitu:

a. Dividend irrelevance Theory

Teori ini menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh, baik harga saham maupun biaya modalnya atau dapat dikatakan bahwa kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan. Namun nilai perusahaan ditentukan oleh keputusan investasi. Sementara itu keputusan apakah laba yang diperoleh akan dibagikan dalam bentuk dividen atau akan ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

b. Bird-in-the hand theory

Teori ini menyatakan bahwa sebaiknya perusahaan membagikan dividen sebesar-besarnya karena investor lebih menyukai dividen yang tinggi dan investor lebih menyukai dividen dalam bentuk kas karena kas di tangan lebih bernilai daripada kekayaan dalam bentuk lain. Konsekuensinya, harga saham perusahaan akan sangat ditentukan oleh besarnya dividen yang dibagikan.

c. Tax differential Theory

Teori ini menyatakan bahwa dividen cenderung dikenai pajak lebih tinggi daripada capital gain. Sehingga investor akan meminta keuntungan setelah pajak terhadap saham yang memiliki dividend yield yang tinggi daripada saham dengan dividend yield yang rendah.


(30)

Selain itu terdapat teori-teori lain yang berkaitan dengan kebijakan dividen perusahaan (Puspitasari dan Witono, 2004) yaitu:

a. Dividend signaling theory

Teori ini menyatakan bahwa kenaikan dividen merupakan suatu sinyal bagi investor bahwa prospek perusahaan di masa depan akan meningkat atau perusahaan akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik di masa depan. Sedangkan, penurunan dividen diyakini oleh investor sebagai sinyal yang buruk karena investor akan menganggap bahwa prospek perusahaan akan menurun atau perusahaan mungkin akan mengalami kerugian di masa depan.

Menurut Baker dan Powell (2012), perusahaan dapat menggunakan sinyal perubahan dividen untuk menyampaikan informasi tentang prospek pertumbuhan di masa depan. Kemampuan perubahan dividen yang dilakukan perusahaan dapat mempengaruhi harga saham seperti meningkatnya dividen akan berhubungan dengan peningkatan harga saham (Filbeck, 2009 dalam Baker dan Powell, 2012). Selain itu, reaksi harga saham dapat diukur dengan menggunakan return saham sebagai nilai perubahan harga.

b. Clientile effect

Teori ini menyatakan bahwa berbedanya investor akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Contohnya seperti kelompok investor dengan tingkat pajak yang tinggi akan menghindari dividen karena dividen mempunyai tingkat pajak yang


(31)

tinggi dibanding dengan capital gains sebaliknya kelompok investor dengan pajak yang rendah akan menyukai dividen.

B.Saham

1. Pengertian saham

Pengertian saham menurut Tandelilin (2010), adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Sedangkan menurut Husnan (2003), merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham menurut Fred dan Brigham (2001) adalah

a. Laba per lembar saham

Jumlah keuntungan bersih dalam setiap lembar saham yang dapat diraih oleh perusahaan selama perusahaan tersebut beroperasi.

b. Tingkat bunga

Jika tingkat bunga naik, otomatis dapat mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dan obligasi sehingga investor lebih memilih menjual sahamnya dan ditukar dengan obligasi karena tingkat bunga pada


(32)

obligasi cenderung stabil dibandingkan tingkat bunga saham. Hal ini yang akan mempengaruhi harga saham sehingga harga saham dapat turun. c. Jumlah kas dividen yang diberikan

Meningkatkan pembayaran dividen tunai (kas) merupakan salah satu cara yang dilakukan perusahaan agar investor lebih percaya dalam berinvestasi sehingga menyebabkan harga saham perusahaan naik.

d. Jumlah laba yang didapat perusahaan

Biasanya investor melakukan investasi pada perusahaan yang mempunyai keuntungan yang cukup baik karena menunjukkan prospek yang baik sehingga investor tertarik berinvestasi.

3. Return saham

Menurut Jogiyanto (2014), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Terdapat 2 (dua) jenis return yaitu return realisasian (realized

return) dan return ekspektasian (expected return). Return realisasian

(realized return) merupakan return yang telah terjadi sedangkan return ekspektasian (expected return) merupakan return yang diharapkan investor akan diperolehnya di masa yang akan datang. Sehingga pada umumnya para investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan pasti mengharapkan keuntungan berupa pengembalian yang hendak didapat dari hasil investasi.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham

Menurut Samsul (2015), faktor-faktor yang mempengaruhi return saham ada 2 yaitu faktor makro dan faktor mikro. Faktor makro adalah faktor


(33)

yang berada di luar perusahaan seperti (faktor makro ekonomi yang meliputi tingkat bunga umum domestik, tingkat inflasi, kondisi ekonomi internasional, dll) dan (faktor non ekonomi yang meliputi peristiwa politik dalam negeri maupun luar negeri, peperangan, demonstrasi, dll). Sedangkan faktor mikro adalah faktor yang berada di dalam perusahaan itu sendiri seperti laba bersih per saham, nilai buku per saham dan rasio keuangan lainnya.

C.Kerangka Konseptual Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam tinjauan pustaka, maka kerangka konseptual yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Kenaikan dividen yang dibayarkan lebih tinggi merupakan isyarat bagi investor bahwa manajemen perusahaan memperkirakan laba di masa datang akan meningkat. Hal ini akan menimbulkan reaksi positif sehingga return saham naik. Sedangkan penurunan dividen atau kenaikan dividen yang lebih kecil merupakan suatu isyarat bahwa manajemen meramalkan laba di masa yang akan datang rendah. Hal ini akan menyebabkan reaksi investor menjadi negatif

Pengumuman dividen naik

Pengumuman dividen turun


(34)

sehingga return saham turun (Mulyati, 2003). Hal ini menunjukkan pengumuman kenaikan maupun penurunan dividen dapat diikuti dengan kenaikan maupun penurunan return saham dan diduga adanya hubungan antara pengumuman dividen dengan return saham.


(35)

18 BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian empiris. Penelitian empiris adalah penelitian yang menggunakan data sekunder dari pihak luar atau eksternal kemudian diolah dan dianalisis secara keseluruhan. Penelitian yang dilakukan merupakan event study yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan atau pengaruh berdasarkan suatu peristiwa (event). Data sekunder yang digunakan oleh peneliti berupa laporan perusahaan yang telah diolah dan telah dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia (BEI).

B.Populasi sasaran

Populasi sasaran dalam penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014. Alasan perusahaan manufaktur menjadi pilihan sebagai populasi sasaran karena jumlah perusahaan manufaktur di Indonesia relatif sangat besar dibandingkan dengan kategori-kategori perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa kriteria populasi sasaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Semua perusahaan manufaktur yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 sampai dengan 2014.


(36)

2. Perusahaan yang membayarkan dividen tunai naik baik secara berturut-turut maupun tidak berturut-turut selama periode pengamatan yaitu tahun 2012 sampai dengan 2014.

3. Perusahaan yang membayarkan dividen tunai turun baik secara berturut-turut maupun tidak berturut-turut selama periode pengamamatan yaitu tahun 2012 sampai dengan 2014.

4. Perusahaan tidak melakukan corporate action pada tanggal pengumuman seperti right issue, ipo (initial public offering), reverse stock split, dan go

private serta aksi koorporasi lainnya selama periode pengamatan.

5. Perusahaan yang mempunyai data harga saham harian tahun 2012-2014 dari perusahaan yang membayar dividen tunai naik maupun turun.

6. Perusahaan yang menerbitkan saham dalam bentuk uang Rupiah.

C.Objek penelitian

Objek penelitian adalah tanggal pengumuman dividen tunai naik, tanggal pengumuman dividen tunai turun, dan return saham terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2014.

D.Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai bulan Maret 2016. 2. Tempat Penelitian


(37)

E.Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi yaitu dilakukan melalui pengumpulan data dan pencatatan data yang diperoleh di Pojok BEI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan publikasi dari situs internet seperti www.idx.co.id, www.finance.yahoo.com dan www.ksei.co.id Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

1. Daftar nama semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan yang memenuhi kriteria populasi sasaran.

2. Data harga saham perusahaan yang telah memenuhi kriteria populasi sasaran. Kriteria harga saham pada penelitian ini yaitu harga penutupan (closing

price).

3. Tanggal pengumuman dividen tunai untuk perusahaan yang mengalami kenaikan dividen maupun penurunan dividen dilakukan selama 5 hari sebelum pengumuman dan 5 hari setelah selama periode pengamatan.

F. Pengukuran variabel penelitian

Variabel penelitian yang akan digunakan adalah rata-rata return saham dan pengumuman dividen.

1. Pengukuran rata-rata return saham selama periode pengamatan. a. Menghitung return saham selama periode pengamatan.

Menurut Ang (1997) dalam Anindhita (2010), return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukan. Investor berharap dengan melakukan investasi akan mendapat kembalian investasi yang sesuai. Jika tidak mendapat keuntungan dari


(38)

suatu investasi, tentunya investor tidak ingin melakukan investasi. Menurut Husnan (2003), untuk menghitung return saham diperlukan rumus sebagai berikut:

Rit =

���−���−1

���−1 Dimana:

Pit = harga saham individual i pada periode t (mulai t-5 pengumuman dividen sampai t+5 pengumuman dividen)

���− = harga saham individual i pada periode t-1 (mulai t-5 pengumuman dividen sampai t+5 pengumuman dividen)

b. Menghitung rata-rata return saham selama periode pengamatan.

�̅ = �� = � + � + � + � + � /� Dimana:

�̅ = rata-rata

� , � , …, = return saham individual pada periode pengamatan (mulai t-5 pengumuman dividen sampai t+t-5 pengumuman dividen)

� = jumlah data populasi

2. Pengumuman dividen perusahaan manufaktur.

Data tanggal pengumuman dividen perusahaan manufaktur yang mengumumkan dividen tunai dapat ditemukan dalam laporan perusahaan yang dipublikasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) atau terdapat dalam website www.idx.co.id dan www.ksei.co.id

3. Pengertian pengumuman dividen naik

Pengumuman dividen naik adalah pengumuman dividen yang mengalami kenaikan ketika dibandingkan dengan pengumuman dividen di tahun sebelumnya.


(39)

4. Pengertian pengumuman dividen turun

Pengumuman dividen turun adalah pengumuman dividen yang mengalami penurunan ketika dibandingkan dengan pengumuman dividen di tahun sebelumnya.

G.Teknik analisis data

Untuk mengetahui adanya hubungan pengumuman dividen naik dan turun dengan return saham, dilakukan langkah-langkah teknik analisis data yang digunakan sebagai berikut:

1. Mendapatkan data perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria pada periode pengamatan dari tahun 2012-2014.

2. Mendapatkan data tanggal pengumuman dividen tunai perusahaan yang mengumumkan dividen naik maupun turun.

3. Menentukan periode pengamatan, yang ditetapkan oleh peneliti adalah 5 hari sebelum pengumuman dividen tunai naik atau turun dan 5 hari setelah pengumuman dividen tunai naik atau turun.

4. Mendapatkan data harga saham harian pada saat harga penutupan yaitu 5 hari sebelum pengumuman dividen tunai naik atau turun perusahaan dan 5 hari setelah pengumuman dividen tunai naik atau turun perusahaan. Setelah mendapatkan data harga saham harian pada saat penutupan, dilanjutkan dengan menghitung return saham dan rata-rata return saham perusahaan. 5. Melakukan analisis statistik deskriptif

Menurut Sugiyono (2012), statistik deskriptif atalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan


(40)

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data populasi sasaran.

6. Klasifikasi data rata-rata return saham.

Mengklasifikasi data rata-rata return saham perusahaan yang dihasilkan bertujuan untuk mengubah data variabel rata-rata return saham menjadi beberapa kategori. Dalam pengklasifikasian data rata-rata return saham juga akan dilihat apakah rata-rata return saham perusahaan mengalami perubahan atau tidak.

7. Melakukan analisis tabulasi silang (Crosstabs)

Analisis yang menyajikan data dalam bentuk tabulasi, yang meliputi baris dan kolom. Biasanya memiliki ciri-ciri yaitu dua variabel atau lebih yang mempunyai hubungan secara deskriptif dan pada umumnya penyajian data berskala nominal (Suyantoro, 2014).

8. Menarik kesimpulan

Kesimpulan diambil dari hasil analisis melalui uji beda dua rata-rata berpasangan. Menurut Trihendradi (2008), uji beda dua rata-rata berpasangan adalah analisis dengan melibatkan dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu.

Pengukuran pertama dilakukan sebelum diberi perlakuan tertentu sedangkan pengukuran kedua dilakukan sesudahnya. Keeratan hubungan dapat dilihat dari besarnya nilai korelasi yang dihasilkan melalui uji beda dua rata-rata berpasangan. Menurut Sugiyono (2012), terdapat daftar mengenai


(41)

tinggi-rendahnya nilai koefisien korelasi yang dapat menjelaskan tingkat hubungan antara kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Lemah 0,20 – 0,399 Lemah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat


(42)

BAB IV DESKRIPSI DATA

A.Populasi Sasaran

Dalam penelitian ini, populasi sasaran yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun 2012 – 2014 dan perusahaan yang terpilih adalah perusahaan yang telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Selama tahun 2012 -2014 terdapat sekitar 141 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia).

Tabel 4.1 Distribusi Data Penelitian

Keterangan Jumlah

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012 -2014 141 Perusahaan yang melakukan aksi koorporasi tahun 2012-2014 (55) Perusahaan yang datanya tidak lengkap/ tidak sesuai kriteria (60) Perusahaan yang membayarkan bukan dividen tunai (1) Perusahaan yang memenuhi kriteria (perusahaan yang

mengumumkan dividen naik dan turun) 25

Berdasarkan tabel 4.1, terdapat sekitar 141 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2012-2014. Namun dikurangi sekitar 55 perusahaan karena telah melakukan aksi koorporasi seperti stock split, right issue yang berdekatan dengan tanggal pengumuman sehingga jumlahnya menjadi 86 perusahaan. Peneliti juga mengurangi sekitar 60 perusahaan yang datanya tidak lengkap ataupun tidak sesuai kriteria seperti perusahaan yang tidak mengumumkan dividen selama periode pengamatan. Sehingga jumlah sekarang menjadi 26 perusahaan.


(43)

Selain itu peneliti mengurangi 1 perusahaan karena mengumumkan dividen saham sehingga jumlah perusahaan sekarang yang sesuai dengan kriteria sebanyak 25 perusahaan. Dari sekitar 25 perusahaan tersebut, peneliti melakukan sebanyak 23 pengamatan untuk perusahaan yang mengumumkan dividen naik sedangkan sebanyak 7 pengamatan untuk perusahaan yang mengumumkan dividen turun.

B.Data singkat perusahaan

Tabel 4.2 Perusahaan Mengumumkan Dividen Naik No. Kode

(Emiten) Nama perusahaan

Tanggal pengumuman

1 DLTA Delta Djakarta Tbk 08-Mei-12

03-Jun-13 2 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk. 23-Juni-14 3 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk. 23-Mei-12 4 GDYR Goodyear Indonesia Tbk.

05-Jun-12 17-Juni-13 19-Mei-14

5 GJTL Gajah Tunggal Tbk. 18-Juni-13

6 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

16-Mei-12 03-Juni-13 20-Mei-14

7 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk. 14-Sept-12

18-Juli-13 8 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 16-Mei-12 03-Juni-13 9 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

10-Mei-12 16-Mei-13 16-Mei-14 10 JECC Jembo Cable Company Tbk. 21-Juni-13

11 KBLM Kabelindo Murni Tbk. 12-Jun-12

12 LION Lion Metal Works Tbk. 08-Juni-12 10-Juni-13

13 LMSH Lionmesh Prima Tbk. 08-Juni-12

10-Juni-13

14 MERK Merck Tbk. 24-April-12

15 MRAT Mustika Ratu Tbk. 26-Juni-12


(44)

Tabel 4.2 Perusahaan Mengumumkan Dividen Naik (lanjutan) No. Kode

(Emiten) Nama perusahaan

Tanggal pengumuman 16 SCCO Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk.

12-Juni-12 14-Juni-13

17 SKLT Sekar Laut Tbk. 10-Jun-13

18 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.

02-Juli-12 07-Mei-13 27-Maret-14 19 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk. 12-Jun-12 20 TCID Mandom Indonesia Tbk. 26-April-12 21 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk. 30-Mei-12 22 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk. 05-Juni-14

23 VOKS Voksel Electric Tbk. 23-Mei-13

Sumber: data diolah (2016)

Tabel 4.3 Perusahaan Mengumumkan Dividen Turun No. Kode

(Emiten) Nama perusahaan

Tanggal pengumuman

1 GGRM Gudang Garam Tbk. 02-Juli-13

2 GJTL Gajah Tunggal Tbk. 04-Juni-12

11-Juni-14 3 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 20-Mei-14 4 INDR Indo-Rama Synthetics Tbk. 05-Juli-12

5 MERK Merck Tbk. 25-Maret-13

6 SCCO Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk. 06-Juni-14

7 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk. 11-Juni-13


(45)

28 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.Analisis data dan pembahasan 1. Pengumpulan data

Data dalam penelitian ini berupa pengumuman dividen naik dan turun dan return saham. Penelitian ini akan menganalisis hubungan pengumuman dividen naik dan turun dengan return saham perusahaan dari tahun 2012-2014. Perhitungan statistik, analisis tabulasi silang dan mencari hubungan pengumuman dividen dengan return saham dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 21. Cara perhitungan data variabel penelitian sebagai berikut:

a. Menghitung return saham selama periode pengamatan.

Rit =

���−���−1

���−1

Contoh perhitungan return saham perusahaan Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) pada t+1 adalah sebagai berikut:

����

=

3 − 33

= -0,0074

Data harga saham harian sekitar hari pengumuman dividen naik dan turun secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2


(46)

b. Menghitung rata-rata return saham perusahaan selama periode pengamatan.

�̅ = � + � + � + � + � �̅ = rata-rata

� , � , …, = nilai data

� = jumlah data populasi

Contoh perhitungan rata-rata return saham perusahaan Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) pada t+1 sampai dengan t+5 adalah sebagai berikut:

�̅ = − , + − , + , + − , + − ,

�̅ = − ,

Data rata-rata return saham perusahaan secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 3 dan 4.

2. Perhitungan rata-rata return saham perusahaan yang mengumumkan dividen naik dan turun.

Tabel 5.1 Rata-rata Return Saham Perusahaan yang Mengumumkan Dividen Naik.

No. Kode (Emiten)

Rata-rata return saham sebelum pengumuman

Rata-rata return saham setelah pengumuman

1 DLTA 0,0080 0,0056

2 DPNS 0,0015 0,0035

3 DVLA 0,0032 -0,0120

4 GDYR 0,0022 -0,0043

5 GJTL -0,0162 0,0036

6 ICBP 0,0034 -0,0045

7 IKBI 0,0231 0,0216


(47)

Tabel 5.1 Rata-rata Return Saham Perusahaan yang Mengumumkan Dividen Naik (lanjutan)

No. Kode (Emiten)

Rata-rata return saham sebelum pengumuman

Rata-rata return saham setelah pengumuman

9 INTP 0,0096 -0,0055

10 JECC 0,0221 -0,0189

11 KBLM 0,0027 -0,0013

12 LION -0,0090 0,0092

13 LMSH 0 -0,0246

14 MERK 0,000009 0,0022

15 MRAT -0,0018 0,0088

16 SCCO 0,0010 -0,0023

17 SKLT 0 0

18 SMGR -0,0008 0,0053

19 TBMS 0,0057 -0,0305

20 TCID -0,0082 0

21 TSPC -0,0016 -0,0123

22 UNIC -0,0030 -0,0009

23 VOKS 0,0014 0,0002

Sumber: data diolah (2016)

Tabel 5.2 Rata-rata Return Saham Perusahaan yang Mengumumkan Dividen Turun.

No. Kode (Emiten)

Rata-rata return saham sebelum pengumuman

Rata-rata return saham setelah pengumuman

1 GGRM 0,0170 -0,018

2 GJTL 0,0135 -0,0015

3 INDF -0,0014 0,00003

4 INDR 0,006 -0,005

5 MERK 0,0027 0

6 SCCO 0,0068 0,0052

7 UNIC 0 0


(48)

3. Statistik deskriptif perusahaan manufaktur yang mengumumkan dividen naik dan turun

a. Statistik deskriptif perusahaan manufaktur sebelum dan setelah pengumuman dividen naik

Tabel 5.3 Statistik Deskriptif Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Mengumumkan Dividen Naik.

Rata-rata return saham sebelum pengumuman

dividen naik

Rata-rata return saham setelah pengumuman

dividen naik

Nilai minimum -0,0162 -0,0305

Nilai maksimum 0,0231 0,0216

Rata-rata 0,0018 -0,0029

Sumber: data diolah (2016)

Pada tabel 5.3 merupakan rata-rata return saham sebelum dan setelah pengumuman dividen naik dengan jumlah 23 perusahaan atau sebanyak 23 pengamatan. Diketahui bahwa perusahaan manufaktur dengan nilai minimum rata-rata return saham sebelum pengumuman dividen naik adalah perusahaan Gajah Tunggal Tbk (GJTL) yaitu sebesar -0,0162 sedangkan nilai minimum rata-rata return saham perusahaan manufaktur setelah pengumuman dividen naik adalah Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) yaitu sebesar -0,0305.

Selain itu, diketahui juga bahwa nilai maksimum rata-rata return saham perusahaan manufaktur sebelum pengumuman dividen naik adalah Sumi Indo Kabel Tbk. (IKBI) yaitu sebesar 0,0231. Sedangkan nilai maksimum rata-rata return saham perusahaan manufaktur setelah pengumuman dividen naik adalah Sumi Indo Kabel Tbk. (IKBI) sebesar 0,0216.


(49)

-0.012 -0.01 -0.008 -0.006 -0.004 -0.002 0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01

t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t-0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5

Berdasarkan tabel 5.3, terlihat rata-rata return saham perusahaan sebelum pengumuman dividen naik sebesar 0,0018 sedangkan rata-rata

return saham perusahaan setelah pengumuman dividen naik sebesar

-0,0029. Penurunan rata-rata return saham perusahaan manufaktur setelah pengumuman dividen naik, diduga adanya reaksi negatif dari investor dengan cara menjual saham perusahaan sehingga rata-rata

return saham perusahaan manufaktur bergerak ke arah negatif atau

mengalami penurunan.

Gambar 5.1. Perubahan Rata-rata Return Saham Perusahaan

Manufaktur Sebelum dan Setelah Pengumuman Dividen Naik.

Berdasarkan gambar 5.1 tampak adanya fluktuasi rata-rata

return saham perusahaan setelah pengumuman dividen naik. Sempat

terjadi peningkatan pada t+2 sampai t+3 namun mengalami penurunan yang sangat tajam pada t+4.


(50)

Awalnya investor melihat kenaikan dividen merupakan sinyal yang bagus mengenai kinerja perusahaan di masa sekarang. Namun pada t+4 penurunan yang signifikan terjadi diduga karena investor menyadari risiko besar yang dimiliki oleh perusahaan yang mengumumkan dividen naik, salah satunya adalah diduga perusahaan akan sulit mengembangkan bisnisnya jika tidak dapat mengatur besarnya dividen yang akan dibagikan maupun keuangan perusahaan. Jika manajemen lebih memprioritaskan investor dibandingkan dengan pertumbuhan perusahaan dikhawatirkan perusahaan bisa kalah saing dengan perusahaan yang lainnya sehingga berdampak pada penurunan keuntungan. Alasan ini yang diduga membuat investor lebih memilih untuk menarik dana (menjual) saham perusahaan daripada mempertahankan ataupun membeli saham perusahaan.

b. Statistik deskriptif rata-rata return saham perusahaan manufaktur sebelum dan setelah pengumuman dividen turun

Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Mengumumkan Dividen Turun

Rata-rata return saham sebelum pengumuman

dividen turun

Rata-rata return saham setelah pengumuman

dividen turun

Nilai minimum -0,0014 -0,018

Nilai maksimum 0,0170 0,0052

Rata-rata 0,0064 -0,0027

Sumber: data diolah (2016)

Pada tabel 5.4 merupakan rata-rata return saham perusahaan manufaktur sebelum dan setelah pengumuman dividen turun yang berjumlah 7 perusahaan manufaktur atau sebanyak 7 pengamatan. Nilai


(51)

minimum rata-rata return saham sebelum pengumuman dividen turun dimiliki oleh perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) yaitu sebesar -0,0014 sedangkan perusahaan dengan nilai minimum rata-rata

return saham setelah mengumumkan dividen turun sebesar -0,018

adalah Gudang Garam Tbk (GGRM).

Hasil lain pada tabel 5.4, diketahui juga bahwa nilai maksimum rata-rata return saham perusahaan sebelum pengumuman dividen turun ditempati oleh perusahaan Gudang Garam Tbk (GGRM) sebesar 0,0170. Sedangkan nilai maksimum rata-rata return saham perusahaan manufaktur setelah pengumuman dividen turun adalah Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) sebesar 0,0052.

Selain pada tabel 5.4, rata-rata return saham perusahaan manufaktur sebelum mengumumkan dividen turun sebesar 0,0064 sedangkan rata-rata return saham perusahaan manufaktur setelah mengumumkan dividen turun menjadi sebesar -0,0027. Penurunan terjadi diduga karena adanya penjualan saham investor sehingga rata-rata return saham bergerak ke arah negatif.

Gambar 5.2 tampak bahwa terjadi penurunan yang signifikan pada saat hari diumumkan adanya penurunan dividen. Terjadinya penurunan rata-rata return saham setelah pengumuman diduga reaksi investor yang terlalu berlebihan setelah mengetahui akan adanya penurunan dividen.


(52)

-0.02 -0.015 -0.01 -0.005 0 0.005 0.01 0.015

t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t-0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5

Gambar 5.2. Perubahan Rata-rata Return Saham Perusahaan Sebelum dan Setelah Penumuman Dividen Turun.

Penurunan dividen ini disebabkan karena manajemen perusahaan meramalkan akan adanya penurunan keuntungan di tahun yang akan datang sehingga investor meresponnya dengan menjual saham daripada mempertahankan sahamnya di perusahaan. Diduga investor menganggap bahwa penurunan dividen berpotensi pada penurunan keuntungan pada tahun berikutnya.

4. Klasifikasi data rata-rata return saham

Tabel di bawah ini merupakan hasil dari pengklasifikasian data rata-rata

return saham perusahaan manufaktur sebelum dan setelah pengumuman

dividen naik dan turun:

Rata-rata return saham bernilai min atau di bawah nol = negatif Rata-rata return saham bernilai nol = nol Rata-rata return saham bernilai plus atau di atas nol = positif


(53)

Tabel 5.5 Klasifikasi Data Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Mengumumkan Dividen Naik

No Kode (Emiten) Rata-rata return saham sebelum pengumuman Rata-rata return saham setelah pengumuman Pengklasifikasian rata-rata

return saham Perubahan

Setelah pengumuman Setelah pengumuman Turun/ Naik/ Tetap

1 DLTA 0,0080 0,0056 Positif Positif Turun

2 DPNS 0,0015 0,0035 Positif Positif Naik

3 DVLA 0,0032 -0,0120 Positif Negatif Turun

4 GDYR 0,0022 -0,0043 Positif Negatif Turun

5 GJTL -0,0162 0,0036 Negatif Positif Naik

6 ICBP 0,0034 -0,0045 Positif Negatif Turun

7 IKBI 0,0231 0,0216 Positif Positif Turun

8 INDF -0,0024 -0,0101 Negatif Negatif Turun

9 INTP 0,0096 -0,0055 Positif Negatif Turun

10 JECC 0,0221 -0,0189 Positif Negatif Turun

11 KBLM 0,0027 -0,0013 Positif Negatif Turun

12 LION -0,0090 0,0092 Negatif Positif Naik

13 LMSH 0 -0,0246 Nol Negatif Turun

14 MERK 0,000009 0,0022 Positif Positif Naik

15 MRAT -0,0018 0,0088 Negatif Positif Naik

16 SCCO 0,0010 -0,0023 Positif Negatif Turun

17 SKLT 0 0 Nol Nol Tetap

18 SMGR -0,0008 0,0053 Negatif Positif Naik

19 TBMS 0,0057 -0,0305 Positif Negatif Turun

20 TCID -0,0082 0 Negatif Nol Naik

21 TSPC -0,0016 -0,0123 Negatif Negatif Turun

22 UNIC -0,0030 -0,0009 Negatif Negatif Naik

23 VOKS 0,0014 0,0002 Positif Positif Turun

Sumber: data diolah (2016)

Tabel 5.6 Klasifikasi Data Rata-Rata Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Mengumumkan Dividen Turun

No Kode (Emiten) Rata-rata return saham sebelum pengumuman Rata-rata return saham setelah pengumuman Pengklasifikasian rata-rata

return saham Perubahan

Sebelum pengumuman Setelah pengumuman Turun/ Naik/ Tetap

1 GGRM 0,0170 -0,018 Positif Negatif Turun

2 GJTL 0,0135 -0,0015 Positif Negatif Turun

3 INDF -0,0014 0,00003 Negatif Positif Naik


(54)

Tabel 5.6 Klasifikasi Data Rata-Rata Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Mengumumkan Dividen Turun (Lanjutan)

No Kode (Emiten) Rata-rata return saham sebelum pengumuman Rata-rata return saham setelah pengumuman Pengklasifikasian rata-rata

return saham Perubahan

Sebelum pengumuman Setelah pengumuman Turun/ Naik/ Tetap

5 MERK 0,0027 0 Positif Nol Turun

6 SCCO 0,0068 0,0052 Positif Positif Turun

7 UNIC 0 0 Nol Nol Tetap

Sumber: data diolah (2016)

5. Analisis tabulasi silang jumlah perusahaan sebelum dan setelah pengumuman dividen naik dan turun berdasarkan rata – rata return saham perusahaan manufaktur.

a. Hasil perubahan jumlah perusahaan sebelum dan setelah pengumuman dividen naik.

Tabel 5.7 Jumlah Perusahaan Sebelum dan Setelah Pengumuman Dividen Naik Berdasarkan Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur

Jumlah perusahaan sebelum pengumuman

Jumlah perusahaan setelah pengumuman Return Saham Negatif Return Saham Nol Return Saham Positif

Return Saham Negatif 8 (34,8%) 3 1 4

Return Saham Nol 2 (8,7%) 1 1 0

Return Saham Positif 13 (56,5%) 8 0 5

Total 23 (100%) 12 2 9

Sumber: data diolah (2016)

Berdasarkan tabel 5.7 jumlah perusahaan yang memiliki rata-rata return saham negatif sebelum pengumuman dividen naik sebanyak 8 perusahaan atau sekitar 34,8%, sebanyak 2 perusahaan yang memiliki rata-rata return saham 0 (nol) atau hanya sekitar 8,7% dan 13


(55)

perusahaan yang rata-rata return saham positif sebanyak 56,5% dari jumlah total perusahaan sebelum pengumuman dividen naik.

Setelah pengumuman kenaikan dividen, terdapat 4 perusahaan yang mengalami peningkatan menjadi rata-rata return saham positif dan 1 perusahaan yang naik menjadi 0 (nol). Hanya 3 perusahaan yang tetap memiliki rata-rata return saham negatif namun mengalami kenaikan yaitu perusahaan Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC) naik sekitar 70% sedangkan 2 perusahaan lainnya seperti Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan Tempo Scan Pacific (TSPC) masing-masing mengalami penurunan sebesar 76% dan 87%.

Selain itu hanya 1 perusahaan yang tetap memiliki rata-rata

return saham 0 (nol) setelah pengumuman dividen naik dan 1

perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata return saham menjadi negatif yaitu perusahaan Lionmesh Prima Tbk (LMSH) sekitar 100%. Perusahaan yang memiliki rata-rata return saham positif juga mengalami perubahan setelah pengumuman. Sebanyak 8 perusahaan yang turun menjadi negatif dan 5 perusahaan yang rata-rata return sahamnya tetap positif.

Meskipun 5 perusahaan rata-rata return sahamnya positif namun yang mengalami penurunan yaitu perusahaan Delta Djakarta Tbk. (DLTA) sekitar 31%, Sumi Indo Kabel Tbk. (IKBI) sekitar 7% dan Voksel Electric Tbk. (VOKS) sekitar 86%. Sedangkan perusahaan Duta


(56)

Pertiwi Nusantara Tbk. (DPNS) dan Merck Tbk. (MERK) mengalami kenaikan masing-masing lebih dari 100%.

Perubahan jumlah perusahaan setelah pengumuman dividen diduga adanya perbedaan pandangan setiap investor. Bagi investor yang hanya berorientasi pada besarnya dividen, kenaikan dividen merupakan hal yang baik karena diharapkan akan terjadi peningkatan keuntungan di masa depan setiap tahunnya. Ini dilihat dari setelah pengumuman dividen naik terdapat perusahaan yang rata-rata return saham meningkat menjadi positif.

Namun bagi perusahaan yang rata-rata return saham positif turun menjadi negatif setelah pengumuman, diduga adanya ketidakpuasan investor terhadap besaran dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan dan menganggap perusahaan dapat memberikan kenaikan dividen yang lebih tinggi atau sesuai harapan investor. Perusahaan tersebut adalah Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), Kabelindo Murni Tbk (KBLM) dan Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS) yang laba bersih maupun laba ditahan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.


(57)

Berikut persentase pertumbuhan laba bersih dan laba di tahan perusahan dengan periode pengamatan 2012-2014:

Tabel 5.8 Persentase Pertumbuhan Laba Bersih Perusahaan Tahun 2012-2014 yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif

No. Kode (Emiten) Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

1 DVLA +23%

2 GDYR +209% -30,56% -40,83%

3 ICBP +5,6% +2,41% +13,27%

4 INTP +32,26% +5,23% +5,22%

5 JECC -29,01%

6 KBLM +25,42%

7 SCCO +54,55% -38,16%

8 TBMS +22,1%

Sumber: data diolah (2016)

Keterangan: perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 5

Tabel 5.9 Persentase Pertumbuhan Laba Ditahan Perusahaan Tahun 2012-2014 yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif

No. Kode (Emiten) Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

1 DVLA +30,70%

2 GDYR +20,48% +35,97% +4,59%

3 ICBP +32,77% +23,58% +25,03

4 INTP +32,97% +22,59% +10,76%

5 JECC +7,16%

6 KBLM +64,56%

7 SCCO +43,49% +44,61%

8 TBMS +111,96%

Sumber: data diolah (2016)

Keterangan: perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 6

Selain itu, khusus untuk perusahaan Goodyear Indonesia Tbk. (GDYR), Jembo Cable Company Tbk. (JECC) dan Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk. (SCCO) yang mengalami penurunan


(58)

laba bersih menyebabkan investor lebih memilih untuk menjual saham sehingga berdampak pada rata-rata return saham perusahaan bergerak ke arah negatif. Diduga investor melihat penurunan laba bersih perusahaan karena kinerja perusahaan yang menurun.

Laba bersih yang terdapat dalam laporan laba rugi merupakan salah satu bagian laporan keuangan yang sering dijadikan indikator kinerja perusahaan baik atau tidak. Salah satu diduga penyebab menurunnya laba bersih adalah dari segi penjualan produk yang dihasilkan tidak adanya inovasi baru. Dengan kata lain, menurunnya laba bersih dikhawatirkan dapat berdampak pada penurunan pembagian dividen di masa yang akan depan.

b. Hasil perubahan jumlah perusahaan sebelum dan setelah pengumuman dividen turun

Tabel 5.10 Jumlah Perusahaan Sebelum dan Setelah Pengumuman Dividen Turun Berdasarkan Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur.

Jumlah perusahaan sebelum pengumuman

Jumlah perusahaan setelah pengumuman

Return

Saham Negatif

Return

Saham Nol

Return

Saham Positif

Return Saham Negatif 1 (14,3%) 0 0 1

Return Saham Nol 1 (14,3%) 0 1 0

Return Saham Positif 5 (71,4%) 3 1 1

Total 7 (100%) 3 2 2

Sumber: data diolah (2016)

Berdasarkan tabel 5.10, jumlah perusahaan yang memiliki rata-rata return saham positif sebelum pengumuman dividen turun sebanyak


(59)

memiliki rata-rata return saham 0 (nol) atau hanya sekitar 14,3% dan 1 perusahaan yang rata-rata return saham negatif sebanyak 14,3% dari jumlah total perusahaan sebelum pengumuman penurunan dividen.

Pada tabel 5.10 terlihat perubahan jumlah perusahaan yang rata-rata return saham negatif menjadi positif setelah pengumuman dividen turun. Tampak tidak terjadi perubahan jumlah perusahaan dengan rata-rata return saham 0 (nol) setelah pengumuman dividen turun. Bahkan terjadi penurunan rata-rata return saham positif menjadi negatif sebanyak 3 perusahaan dan yang menjadi 0 (nol) sebanyak 1 perusahaan setelah pengumuman dividen. Hanya 1 perusahaan yang rata-rata return saham tetap positif namun mengalami penurunan yaitu perusahaan Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO).

Selain itu, pada tabel 5.10 terdapat 1 perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata return saham negatif menjadi positif yaitu perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), padahal jika melihat dari persentase pertumbuhan laba bersih perusahaan sedang mengalami penurunan dari tahun 2012-2013 dan berbanding terbalik dengan laba ditahannya yang mengalami peningkatan di tahun yang sama (dapat dilihat pada tabel 5.11 dan 5.12). Diduga investor tidak mempermasalahkan penurunan laba bersih yang dialami oleh perusahaan karena masih adanya peningkatan laba ditahan selama tahun 2012-2014.


(60)

Selain itu, diduga investor meyakini prospek perusahaan di masa depan masih bagus karena perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) merupakan perusahaan besar dan dapat bersaing dengan perusahaan yang bergerak di sektor makanan dan minuman sehingga diduga tidak berpengaruh besar terhadap perusahaan. Perusahaan Indofood juga selalu menghasilkan inovasi pada produk yang dihasilkan dan diduga investor sudah memiliki kepercayaan yang besar terhadap prospek maupun kebijakan yang diambil perusahaan. Hal ini yang menyebabkan harga saham perusahaan bergerak ke arah positif atau meningkat.

Tabel 5.11 Persentase Pertumbuhan Laba Bersih Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif dan 0 (Nol).

No. Kode (Emiten) Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

1 GJTL +65,40% +124,27%

2 GGRM +7,75%

3 INDF -2,29% -28,51%

4 INDR -86,79%

5 MERK +62,74%

Sumber: data diolah (2016)

Keterangan: perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 7

Tabel 5.12 Persentase Pertumbuhan Laba Ditahan Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif dan 0 (Nol).

No. Kode (Emiten) Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

1 GJTL +37,11% +6,19%

2 GGRM +10,95%

3 INDF +15,65% +6,78%

3 INDR +24,55%

4 MERK +25,34%

Sumber: data diolah (2016)


(61)

Pada tabel 5.11 dan 5.12 tampak bahwa laba bersih maupun laba ditahan perusahaan Gudang Garam Tbk (GGRM), Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan Merck Tbk. (MERK) mengalami kenaikan setiap tahunnya namun perusahaan lebih memilih untuk menurunkan dividen. Hal ini yang diduga dijadikan salah satu alasan investor menjual saham perusahaan karena tidak sesuainya ekspektasi investor. Kenaikan laba bersih maupun laba ditahan setiap tahunnya, investor mengharapkan akan adanya peningkatan pembagian dividen tetapi manajemen perusahaan lebih memilih untuk mengumumkan penurunan pembagian dividen. Diduga investor kecewa terhadap kebijakan yang telah diambil oleh perusahaan yang lebih membuat kebijakan penurunan dividen dibandingkan dengan peningkatan pembagian dividen.

Kecuali untuk perusahaan Indo-Rama Synthetics Tbk. (INDR) yang laba bersih mengalami penurunan sebesar 86,79%. Diduga investor melihat penurunan laba bersih terjadi karena kinerja perusahaan yang kurang baik untuk dapat meningkatkan laba bersih yang berdampak pada investor membuat keputusan investasi untuk menjual saham sehingga membuat rata-rata return saham perusahaan yang bergerak ke arah negatif atau mengalami penurunan.


(62)

6. Hubungan Pengumuman Dividen Naik dan Turun Terhadap Return Saham.

a. Analisis dan pembahasan mengenai hubungan pengumuman dividen naik terhadap return saham.

Tabel 5.13 Hubungan Pengumuman Dividen Naik Dengan Return Saham

N Korelasi Sig.

Sebelum Pengumuman & Setelah Pengumuman 23 -0,73 0,741

Sumber: data diolah (2016)

Pada tabel 5.13 tampak bahwa hubungannya negatif kuat dan tidak signifikan. Berarti dividen naik dapat berhubungan dengan penurunan return saham perusahaan. Temuan ini tidak sesuai dengan

dividend signaling theory yang menyatakan bahwa kenaikan dividen

akan meningkatkan harga saham. Diduga investor beranggapan bahwa informasi pengumuman peningkatan dividen dari perusahaan kurang relevan untuk dijadikan pengambilan keputusan investasi dari investor karena tidak selalu mencerminkan kondisi keuangan, kinerja perusahaan, laba bersih ataupun laba ditahan perusahaan sedang bagus. Hal ini yang diduga membuat investor pada akhirnya lebih memilih menjual saham atau menggunakan besarnya dividen yang diterima untuk reinvestasi di perusahaan lain yang lebih menarik atau menjanjikan di masa depan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Saptariningsih, dkk (2005) yang menunjukkan bahwa pengumuman dividen meningkat dari


(63)

tahun sebelumnya tidak berpengaruh terhadap kenaikan harga saham atau return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ (Bursa Efek Jakarta). Perilaku investor terhadap pengumuman dividen naik seperti ini diduga mendukung tax differential theory yang tidak menyukai pembagian dividen yang besar. Menurut Putri (2014) bahwa kebijakan dividen seperti meningkatkan pembagian dividen dapat menghambat pertumbuhan perusahaan karena dana yang dimiliki perusahaan untuk melakukan reinvestasi berkurang.

b. Analisis dan pembahasan mengenai hubungan pengumuman dividen turun terhadap return saham.

Tabel 5.14 Hubungan Pengumuman Dividen Turun Terhadap Return Saham

N Korelasi Sig.

Sebelum Pengumuman & Setelah Pengumuman 7 -0,659 0,107

Sumber: data diolah (2016)

Berdasarkan pada tabel 5.14 tampak bahwa hubungannya negatif kuat dan tidak signifikan. Berarti dividen turun dapat berhubungan dengan peningkatan return saham dan tidak sesuai dengan

dividend signaling theory yang menyatakan bahwa penurunan dividen

akan membuat harga saham turun. Diduga investor tidak menggunakan informasi pengumuman dividen turun untuk mengambil keputusan investasi dan adanya faktor kepercayaan investor terhadap kinerja maupun masa depan perusahaan yang bagus di masa yang akan datang


(64)

sehingga berdampak pada rata-rata return saham perusahaan negatif meningkat menjadi positif.

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Fitrijati, dkk (2005) dalam Amah (2012) yang menunjukkan pasar tidak bereaksi terhadap publikasi dividen. Publikasi dividen tidak relevan dan dinilai investor tidak memiliki informasi sehingga tidak dijadikan landasan bagi investor untuk melakukan investasi. Namun hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Adorini (2006) yang menunjukkan pengumuman dividen turun di Bursa Efek Jakarta (BEJ) mengakibatkan adanya perubahan return saham atau harga saham.

Selain itu perilaku investor cenderung bereaksi setelah adanya pengumuman penurunan dividen meskipun reaksi investor berbeda-beda. Ada yang menganggap penurunan dividen sebagai kabar baik, ada yang menganggap bahwa penurunan dividen sebagai kabar buruk. Hal ini dilihat perubahan rata-rata return saham perusahaan yang negatif menjadi positif dan rata-rata return saham perusahaan positif negatif maupun 0 (nol) setelah pengumuman penurunan dividen. Temuan ini diduga sesuai dengan teori clientile effect yang menyatakan bahwa setiap investor memiliki preferensi yang berbeda-beda terhadap kebijakan dividen perusahaan (Puspitasari dan Witono, 2004).


(65)

48 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hubungan pengumuman dividen naik dengan return saham adalah negatif kuat dengan nilai korelasi sebesar -0,73

2. Hubungan pengumuman dividen turun dengan return saham adalah negatif kuat dengan nilai korelasi sebesar -0,659

B.Keterbatasan Penelitian

Mendapatkan populasi sasaran yang cukup memadai untuk perusahaan yang mengumumkan dividen naik atau dividen turun. Hal ini disebabkan banyaknya jumlah perusahaan yang mengumumkan dividen stabil, perusahaan yang tidak mengumumkan pembagian dividen dan perusahaan yang melakukan aksi korporasi seperti stock split, right issue yang berdekatan dengan tanggal pengumuman dividen sehingga menyebabkan jumlah perusahaan yang mengumumkan dividen naik atau turun sangat sedikit.


(66)

C.Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian maupun hasil penelitian, saran yang dapat diajukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan: supaya lebih berhati-hati dalam mengumumkan dividen khususnya dividen turun karena biasanya investor langsung bereaksi negatif setelah melihat adanya pengumuman penurunan dividen yang dapat berdampak pada penurunan return saham perusahaan.

2. Bagi investor: supaya lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi dividen baik faktor eksternal maupun internal perusahaan dan tidak hanya memperhatikan besar kecilnya dividen yang akan dibagikan perusahaan.

3. Bagi penelitian selanjutnya: dapat menambah peristiwa pengumuman dividen stabil untuk melihat hubungan maupun reaksi investor dengan return saham perusahaan.


(1)

Data Return Saham dan Rata-rata Return Saham Perusahaan yang Mengumumkan Dividen Naik (Lanjutan)

Sumber: data diolah (2016)

NO KODE Tahun Dividen t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 Rata-rata t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 Rata-rata

2011 40

2012 75 -0.0086 0 -0.02609 0.01786 0.00877 -0.0016157 0 0.0087 -0.052 -0.009 -0.009 -0.0122587

2013 2014 2011 2012

2013 38

2014 104 0 0 -0.01511 0 0 -0.0030227 -0.02 0.023 -0.008 0 0 -0.0009064

2011

2012 48

2013 50 -0.0133 0.0135 -0.00667 0.02013 -0.0066 0.0014138 0.0067 0 -0.027 0.0274 -0.007 0.0001551

2014

21 TSPC

22 UNIC


(2)

LAMPIRAN 4

Data Return Saham dan Rata-rata Return Saham Perusahaan yang Mengumumkan Dividen Turun

Sumber: data diolah (2016)

No KODE Tahun Dividen t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 Rata-rata t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 Rata-rata 2011

2012 1000

2013 800 -0.032 0.0087 0.0466 0.0476 0.01383 0.01700748 -0.047 0.0093 0.001 -0.052 0 -0.0177607 2014

2011 12

2012 10 0.0426 0 -0.01 0.0103 0 0.00853168 0 0.0319 -0.031 -0.0106 0 -0.0019302

2013 27

2014 10 0.0516 0.0381 0 -0.016 0.01867 0.01852834 0.0053 0.0184 -0.016 0 -0.0131 -0.000983 2011

2012

2013 185

2014 142 -0.004 0 0 0.0071 -0.0106 -0.001401 -0.004 0.0037 -0.011 0.0112 0 2.7517E-05

2011 85

2012 33 0 0.0061 0.012 0.0119 0 0.00600271 0.0059 -0.024 0.012 -0.0119 -0.006 -0.0046986 2013

2014 2011

2012 8270

2013 6250 0.0133 0 0 0 0 0.00266667 0 0 0 0 0 0

2014 2011 2012

2013 250

2014 150 0.0244 -0.024 0.0402 -0.004 -0.0035 0.00675564 0.0602 0 -0.023 -0.0116 0 0.00517716 2011

2012 90

2013 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2014

1 GGRM

2 GJTL

3 INDF

4 INDR

5 MERK

6 SCCO


(3)

LAMPIRAN 5

Laba Bersih Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata

Return Saham Positif Menjadi Negatif Setelah Pengumuman Dividen

Naik Tahun 2012

Sumber: data diolah (2016)

Laba Bersih Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata

Return Saham Positif Menjadi Negatif Setelah Pengumuman Dividen

Naik Tahun 2013 No Kode

(Emiten)

Laba Bersih (dalam

jutaan rupiah) Pertumbuhan 2012 2013

1 GDYR 6.673.997 4.634.391 -30,56% 2 ICBP 2.182.371 2.235.040 +2,41% 3 INTP 4.763.388 5.012.294 +5,23% 4 JECC 31.771 22.553 -29,01% 5 SCCO 169.742 104.962 -38,16% Sumber: data diolah (2016)

Laba Bersih Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata

Return Saham Positif Menjadi Negatif Setelah Pengumuman Dividen

Naik Tahun 2014 No Kode

(Emiten)

Laba Bersih (dalam

jutaan rupiah) Pertumbuhan 2013 2014

1 GDYR 4.634.391 2.741.756 -40,83% 2 ICBP 2.235.040 2.531.681 +13,27% 3 INTP 5.012.294 5.274.009 +5,22% Sumber: data diolah (2016)

No Kode (Emiten)

Laba Bersih (dalam

jutaan rupiah) Pertumbuhan 2011 2012

1 DVLA 120.915 148.909 +23% 2 GDYR 2.156.464 6.673.997 +209% 3 ICBP 2.066.365 2.182.371 +5,6% 4 INTP 3.601.516 4.763.388 +32,26% 5 KBLM 19.002 23.833 +25,42% 6 SCCO 109.826 169.742 +54,55% 7 TBMS 21.033 25.675 +22,1%


(4)

LAMPIRAN 6

Laba Ditahan Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata

Return Saham Positif Menjadi Negatif Setelah Pengumuman Dividen

Naik Tahun 2012 No Kode

(Emiten)

Laba Ditahan (dalam

jutaan rupiah) Pertumbuhan

2011 2012

1 DVLA 370.089 483.718 +30,70%

2 GDYR 392.156 472.475 +20,48%

3 ICBP 3.643.786 4.837.947 +32,77% 4 INTP 11.166.666 14.848.447 +32,97%

5 KBLM 31.663 52.105 +64,56%

6 SCCO 210.168 301.578 +43,49%

7 TBMS 76.111 161.325 +111,96%

Sumber: data diolah (2016)

Laba Ditahan Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata

Return Saham Positif Menjadi Negatif Setelah Pengumuman Dividen

Naik Tahun 2013 No Kode

(Emiten)

Laba Ditahan (dalam

jutaan rupiah) Pertumbuhan

2012 2013

1 GDYR 472.475 642.402 +35,97%

2 ICBP 4.837.947 5.978.662 +23,58% 3 INTP 14.848.447 18.202.133 +22,59%

4 JECC 61.733 66.156 +7,16%

5 SCCO 301.578 436.097 +44,61%

Sumber: data diolah (2016)

Laba Ditahan Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata

Return Saham Positif Menjadi Negatif Setelah Pengumuman Dividen

Naik Tahun 2014 No Kode

(Emiten)

Laba Ditahan (dalam

jutaan rupiah) Pertumbuhan

2013 2014

1 GDYR 642.402 671.881 +4,59% 2 ICBP 5.978.662 7.475.019 +25,03 3 INTP 18.202.133 20.159.896 +10,76% Sumber: data diolah (2016)


(5)

LAMPIRAN 7

Laba Bersih Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif Setelah Pengumuman Dividen Turun Tahun 2012

No Kode (Emiten)

Laba Bersih (dalam jutaan

rupiah) Pertumbuhan

2011 2012

1 GJTL 684.562 1.132.247 +65,40%

2 INDF 4.891.673 4.779.446 -2,29%

3 INDR 70.502 9.313 -86,79%

Sumber: data diolah (2016)

Laba Bersih Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif Setelah Pengumuman Dividen Turun Tahun 2013

No Kode (Emiten)

Laba Bersih (dalam jutaan

rupiah) Pertumbuhan

2012 2013

1 GGRM 4.068.711 4.383.932 +7,75% 2 INDF 4.779.446 3.416.635 -28,51%

3 MERK 107.808 175.444 +62,74%

Sumber: data diolah (2016)

Laba Bersih Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif Setelah Pengumuman Dividen Turun Tahun 2014

No Kode (Emiten)

Laba Bersih (dalam jutaan

rupiah) Pertumbuhan

2013 2014

1 GJTL 120.330 269.868 +124,27%


(6)

LAMPIRAN 8

Laba Ditahan Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif dan 0 (nol) Setelah Pengumuman Dividen Turun Tahun 2012

No Kode (Emiten)

Laba Ditahan (dalam jutaan

rupiah) Pertumbuhan

2011 2012

1 GJTL 2.749.924 3.770.363 +37,11% 2 INDF 11.020.235 12.744.836 +15,65%

3 INDR 1.174.390 1.462.718 +24,55%

Sumber: data diolah (2016)

Laba Ditahan Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif dan 0 (nol) Setelah Pengumuman Dividen Turun Tahun 2013

No Kode (Emiten)

Laba Ditahan (dalam jutaan

rupiah) Pertumbuhan

2012 2013

1 GGRM 25.471.948 28.261.414 +10,95% 2 INDF 12.744.836 13.609.258 +6,78%

3 MERK 376.780 472.257 +25,34%

Sumber: data diolah (2016)

Laba Ditahan Perusahaan yang Mengalami Penurunan Rata-rata Return Saham Positif Menjadi Negatif dan 0 (nol) Setelah Pengumuman Dividen Turun Tahun 2014

No Kode (Emiten)

Laba Ditahan (dalam jutaan

rupiah) Pertumbuhan

2013 2014

1 GJTL 3.796.603 4.031.623 +6,19%


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembagian Dividen Terhadap Abnormal Return di Bursa Efek Indonesia

1 31 71

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2012-2014

0 63 70

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2012-2014

0 4 70

ANALISIS PERBANDINGAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 1 11

ANALISIS KEBIJAKAN DIVIDEN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA).

0 0 6

Pengaruh Pengumuman Dividen Naik terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar dalam LQ45 pada saat EX - Dividend Date di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Tahun 2010.

0 0 17

Hubungan asimetri informasi dan ukuran perusahaan dengan praktik manajemen laba (studi empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2014).

0 0 2

ANALISIS REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN(Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2012).

0 0 1

Analisis Faktor – Faktor Fundamental Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) - Unika Repository

0 0 13

Analisis pengaruh pengumuman dividen menurun terhadap abnormal return : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun pengamatan 2005-2008 - USD Repository

0 0 83