Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien diabetes melitus tipe 2 non komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2009-Maret 2010 - USD Repository
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs)
PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 NON KOMPLIKASI
DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RINI
YOGYAKARTA PERIODE JANUARI 2009-MARET 2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Dian Verina Indriani
06 8114 080
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs)
PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 NON KOMPLIKASI
DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RINI
YOGYAKARTA PERIODE JANUARI 2009-MARET 2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Dian Verina Indriani
06 8114 080
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha memberikan
yang terbaik, namun apa yang terjadi dalam hidup kita
biarlah DIA yang mengatur sesuai rencanaNYa. RencanaNya
lah yang terjadi padaku, bukan rencanaku..
Saat segalanya terasa tidak mungkin untuk dihadapi, dan
sudah tak ada lagi kekuatan untuk menghadapi semuanya
sendiri… Percaya pada kekuatan Tuhan.. With God All
Things Are Possible
Kesuksesan tidak hanya dinilai dari hasil, namun
bagaimana seseorang bertanggung jawab dan berusaha
pada proses yang dihadapi. Seorang yang sukses adalah
orang yang dapat bangkit dari kegagalannya..
Inilah hasil kerja kerasku selama ini,dan ini semua
kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesusku….
Orang tuaku...
Keluarga besarku..
Sahabat-sahabat dan Almamaterku….
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, berkat, dan perlindunganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu sebagai berikut.
1. Tuhan Yesus Kristus yang atas segala berkatNya selalu menyertai penulis dalam sepanjang melakukan penelitian ini. Selalu setia mendampingi dan menyertai dalam segala upaya penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas bimbingan dan arahan selama penulis melakukan pembelajaran di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu dr. Luciana Kuswibawati M.,Kes. selaku dosen pembimbing atas arahan, dukungan, semangat, serta kesabarannya selama proses penyusunan skripsi.
4. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si.,Apt. selaku dosen penguji atas dukungan, kritik, arahan, masukan serta semangat yang diberikan kepada penulis.
5. Ibu Rita Suhadi, M.Si.,Apt. selaku dosen penguji skripsi atas arahan,
6. Direktur Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.
7. Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta (dr. FX.
Suharnadi, Sp.PD. dan dr. Nugroho Isti D., Sp.PD.), Kepala beserta staf Bagian Personalia dan Bagian Rekam Medik Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta atas bantuan dan dukungannya.
8. Seluruh pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta yang secara tidak langsung membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
9. Seluruh dosen pengajar, staf, dan laboran atas dukungan dan bantuannya selama penulis menjalani pembelajaran di Fakultas Farmasi Sanata Dharma.
10. Untuk ayahku dan nenekku tersayang Alm. Mulyono Sudi Raharjo dan Alm.
Song Tjuan Tien yang selama hidupnya selalu memberikan yang terbaik untuk penulis dan mendoakan agar penulis bisa menjadi orang yang berhasil kelak.
11. Untuk ibuku Christiana Indriani yang selalu memberikan dukungan, kasih sayang, materi, dan doanya kepada penulis.
12. Untuk adikku Dito Raharjo atas semangat, keceriaan, dan dukungannya kepada penulis serta seluruh keluarga besar atas dukungannya.
13. Untuk Romo In Nugroho yang sudah menjadi inspirasi dan memberikan motivasi bagi penulis agar pantang menyerah dalam menjalani proses penyelesaian skripsi ini.
14. Untuk Lia Grape, Jayanti Micel, Riri, Yeni, Agatha Dessynta Putri, Felix, kebersamaan dan kesetiaannnya untuk selalu memotivasi penulis serta mendengar curahan hati penulis selama ini.
15. Teman-temanku Anton, Meli, Fea, Lilis, Laura Julia, Fransisca Desiana, Ervina Sumaharyana, Yuniar Handayani untuk dukungan, bantuan, pendewasaan yang telah diberikan kepada penulis.
16. Teman-teman kos Amakusa Meli, Citra, Yohana, Mayke, Lia, Berta, Adel, Retha, Titin, Ana, Yemi, Ratih, Herta, Uut, Metri, Dewi, dan kakak-kakak angkatan yang pernah tinggal di kos Amakusa.
17. Teman-teman Co Fasilitator dan Fasilitator PPKM 2008 dan 2009 atas pendewasaan dan pembelajaran yang mengubah kepribadian dari penulis.
18. Panitia Titrasi 2007, 2008, 2009, dan anak-anak 2008 Titrasi kelompok 9 atas kenangan, semangat, motivasi, dan pelajaran yang diperoleh.
19. Teman-teman KKN kelompok 29 angkatan XXXIX Iphi, Agnes, Rita, Rosa, Teguh, Benny, Wahyu, Pak Tri selaku DPL, dan seluruh warga Mejing atas semangat, kebersamaan yang pernah dilalui bersama penulis.
20. Seluruh teman-teman angkatan 2006, FKK 2006 khususnya atas keceriaan dan kebersamaan yang pernah dilalui bersama.
21. Serta pihak-pihak lain yang membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmatNya kepada seluruh pihak yang membantu dalam penyelesaian penelitian ini. Dengan segala kerendahan hati Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh menjadikan skripsi ini lebih baik. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi banyak pihak.
Yogyakarta,11 Agustus 2010 Penulis
INTISARI
Diabetes melitus (DM) menurut WHO 1999 adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi akut dan kronis. Untuk mencegah terjadinya komplikasi, obat berperanan penting dalam proses pengobatannya sehingga perlu dilakukan evaluasi Drug Related Problems pada DM tipe 2.
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Data yang digunakan adalah lembar rekam medik pasien DM tipe 2. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode subjective, objective, assessment, plan dengan menggunakan literatur yaitu Drug Information Handbook (DIH) edisi 14, MIMS Indonesia edisi 7 2007/2008, Drug Interaction Facts (DIF), ISO Indonesia volume 44 2009/2010, dan Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) 2000.
Kasus yang memenuhi kriteria inklusi sebesar 14 kasus. Presentase umur paling banyak pada umur >49- ≤59 tahun (36%), untuk jenis kelamin paling banyak adalah wanita (71%). Terdapat 9 kelas terapi dengan penggunaan obat yang mempengaruhi sistem hormonal (93%). Dari hasil evaluasi menunjukkan DRPs interaksi obat terjadi sebesar 29%, ADR sebesar 7%, butuh obat sebesar 14%, dan tidak butuh obat sebesar 7%. Pasien meninggalkan rumah sakit dalam keadaan membaik dan diijinkan pulang sebanyak 71%.
Kata kunci : diabetes melitus tipe 2, non komplikasi, drug related problems
(DRPs)
ABSTRACT
According to WHO 1999 diabetes mellitus (DM) is a chronic disease or metabolic disorder with multiple etiologies characterized by high blood sugar levels along with impaired metabolism of carbohydrates, lipids and proteins as a result of insufficiency of insulin function. Uncontrolled diabetes can cause acute and chronic complications. To prevent complications, an important role in the drug treatment process that needs to be evaluated Drug Related Problems in type 2 diabetes.
This study used non-experimental research methodology with retrospective descriptive evaluative design. The data used were sheets of medical records of patients with type 2 diabetes mellitus. The data obtained were analyzed by subjective, objective, assessment, plan method using literature of Drug Information Handbook (DIH) 14th edition, 7th edition of MIMS Indonesia 2007/2008, Drug Interaction Facts (DIF), volume 44 Indonesian ISO 2009/2010, and Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) 2000.
Cases that met the inclusion criteria of 14 cases. Percentage age at most at age over 49 - ≤ 59 years (36%), for the gender of most are woman (71%).
There are nine classes with the use of drug therapies that affect the hormonal system (93%). From the results of the evaluation showed DRPs drug interactions occur at 29%, ADR of 7%, 14% needed medication, and do not need drugs amounted to 7%. The patient left the hospital in better condition and allowed to go home as much as 71%.
Key word : diabetes mellitus type 2, non complications, drug related problems (DRPs)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………….iii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….iv HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………….……………..v PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYAI LMIAH……………………………….vi PRAKATA…………..…………………………………………………………...vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………….xi
INTISARI………………………………………………………………………..xii
ABSTRACT ………………………..……………………………………………..xiii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….xiv DAFTAR TABEL……………………………………………………………..xviii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..xxiii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...xxiv
BAB I. PENGANTAR…………………………………………………………....1
A. Latar Belakang………………………………………………………………...11. Perumusan masalah………………………………………………………..3
2. Keaslian penelitian………………………………………………………...4
3. Manfaat penelitian…………………………….…………………………...6
a. Manfaat teoritis...………………………….…………………………..6
b. Manfaat praktis………………………………………………………..6
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA……………………….…………………..8
A. Drug Related Problems………………………………………………………..8 B. Diabetes Melitus………………………..…………………………...………..101. Definisi…………………………………………………………………...10
2. Klasifikasi………………………………………………………...……...10
3. Diagnosis…………………………………………………………………11
4. Manifestasi klinis………………………………………………………...12
5. Patogenesis………………………………………………………............13
6. Komplikasi……………………………………………………………….14
7. Penatalaksanaan dan terapi DM………………………………………….15
C. Keterangan Empiris…………………………………………………………..27
BAB III. METODE PENELITIAN……..……………………………………..28
A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………………...28 B. Definisi Operasional………………………………………………………….28 C. Subyek Penelitian…………………………………………………………….29 D. Bahan Penelitian…..………………………………………………………….30 E. Lokasi Penelitian……………………………………………………………..30 F. Tata Cara Penelitian………………………………………………………….30a. Persiapan…………………………………………………………………30
b. Pengambilan data………………………………………………………..31
c. Analisis data……………………………………………………………...31
G. Kesulitan Penulis……………………………………………………………..32
d. Obat analgesik dan antipiretik…………………………………….....41
E. Rangkuman pembahasan…………………………………………………….53
D. Kondisi pasien saat keluar RS………………………………………………..51
C. Evaluasi DRPs……………………………………………………………..…46
h. Obat untuk penyakit kulit………………………………………….....44 i. Gizi dan nutrisi…………………………………………………...…..45
g. Obat saluran cerna……………………………………………………43
f. Obat saluran pernafasan……………………………………...………43
e. Obat yang mempengaruhi susunan saraf pusat…...………...………..42
c. Antibiotik………………………………………………………..…...40
H. Analisis hasil…………………………………………………………………32
b. Obat kardiovaskular…………………………………………...……..38
a. Obat yang mempengaruhi sistem hormon………………....………...37
2. Golongan obat……………………………………………………………36
1. Kelas terapi……………………………………………………………....34
B. Profil Obat…………………………………………………………………....34
2. Umur………………………………………………………….………….34
1. Jenis kelamin…………………………………………………….……….33
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………….……....33
A. Gambaran Karakteristik..……………………………………………….……33
BAB V. Kesimpulan Dan Saran……………….…………………………….…56
B. Saran………………………………………………………………………….57
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...58
LAMPIRAN……………………………………………………………………..60
BIOGRAFI PENULIS.…………………………………………………………95
DAFTAR TABEL
Tabel I. Tabel Sasaran Terapi dari Pengobatan DM….…………………..16 Tabel II. Kisaran Sasaran Kadar Glukosa Darah..........................................19 Tabel III. Batas Kadar Glukosa Darah Puasa Untuk Memulai Terapi Insulin
Drip Intravena………………………………...…..……………...19 Tabel IV. Protokol Terapi Insulin Infus Intravena...………………………..20 Tabel V. Protokol Terapi Insulin Subkutan..................................................21 Tabel VI. Sediaan Insulin yang Umum Digunakan.......................................22 Tabel VII. Mekanisme Kerja, Efek Samping Utama, dan Pengaruh Terhadap
Penurunan A1C………………………………………...……..….26 Tabel VIII. Penggunaan Obat yang Mempengaruhi Sistem Hormon pada
Pasien DM Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010…38
Tabel IX. Penggunaan Obat Kardiovaskular pada Pasien DM Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010…………..………40
Tabel X. Penggunaan Obat Antbiotik pada Pasien DM Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010...............................41
Tabel XI. Penggunaan Obat Analgesik Antipiretik pada Pasien DM Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini
Tabel XII. Penggunaan Obat yang Mempengaruhi Susunan Saraf Pusat pada Pasien DM Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010....43
Tabel XIII. Penggunaan Obat Saluran Pernafasan pada Pasien DM Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010…….......................43
Tabel XIV. Penggunaan Obat Saluran Cerna pada Pasien DM Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010...…………………44
Tabel XV. Penggunaan Obat Penyakit Kulit pada Pasien DM Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010………………..….45
Tabel XVI. Penggunaan Gizi dan Nutrisi pada Pasien DM Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010…...……………....45
Tabel XVII. Presentase Kasus DRP yang Teridentifikasi pada Pasien DM Tipe
2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-maret 2010 …...……………...47
Tabel XVIII. Kejadian DRPs ADR pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010...………..………. 47
Tabel XIX. Kejadian DRPs Interaksi Obat Tambahan pada Pasien Diabetes
Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010................................................................................................49
Tabel XX. Kejadian DRPs Butuh Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010...............................50
Tabel XXI. Kejadian DRPs Tidak Butuh Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010.......................51
Tabel XXII. Hasil Pengamatan Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009- Maret 2010………………………….........53
Tabel XXIII. Ringkasan Drug related Problems………………………….........54 Tabel XXIV. Evaluasi DRPs Kasus 1 Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta
Periode Januari 2009-Maret 2010..................................................60 Tabel XXV. Evaluasi DRPs Kasus 2 Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta
Periode Januari 2009-Maret 2010..................................................61 Tabel XXVI. Evaluasi DRPs Kasus 3 Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta
Periode Januari 2009-Maret 2010..................................................66
Tabel XXVII. Evaluasi DRPs Kasus 4 Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010..................................................68
Tabel XXVIII.Evaluasi DRPs Kasus 5 Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010..................................................70
Tabel XXIX. Evaluasi DRPs Kasus 6 Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010..................................................73
Tabel XXX. Evaluasi DRPs Kasus 7 Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010..................................................75
Tabel XXXI. Evaluasi DRPs Kasus 8 Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010..................................................77
Tabel XXXII. Evaluasi DRPs Kasus 9 Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010..................................................79
Tabel XXXIII.Evaluasi DRPs Kasus 10 Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010..................................................81
Tabel XXXIV.Evaluasi DRPs Kasus 11 Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010..................................................83
Tabel XXXV. Evaluasi DRPs Kasus 12 Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010..................................................85
Tabel XXXVI.Evaluasi DRPs Kasus 13 Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010..................................................88
Tabel XXXVII. Evaluasi DRPs Kasus 14 Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010...............................90
Tabel XXXVIII.Nilai Normal Hasil Laboratorium................................................93
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Prosentase Pasien DM Tipe 2 Non Komplikasi Berdasarkan Jenis Kelamin di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010……….33
Gambar 2. Diagram Prosentase Pasien DM Tipe 2 Non Komplikasi Berdasarkan Umur di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010…………………...34
Gambar 3. Diagram Kelas Terapi Pasien DM Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010…..…………………………………….35
Gambar 4. Kejadian DRPs pada Pasien DM Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010………………………………………...51
Gambar 5. Alasan Meninggalkan Rumah Sakit pada DM Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009-Maret 2010…………………..52
DAFTAR LAMPIRAN
Data dan Analisis DRPs Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit panti Rini Yogyakarta Periode Januari 2009- Maret 2010…………………………………………………………………….....60 Hasil Wawancara Penulis dengan Dokter Mengenai Standar Pengobatan DM Tipe
2 Rawat Inap di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta...………………………....94 Biografi Penulis….......…………………………………………………………...95
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) menurut WHO 1999 adalah suatu penyakit
atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel- sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (Anonim, 2005).
Prevalensi penderita DM pada tahun 2000 menurut WHO adalah 171 juta orang dan jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 366 juta orang pada tahun 2030 (WHO, 2006). Menurut Departemen Kesehatan tahun 2003, diabetes melitus untuk rawat inap menduduki urutan ke-8 dari 10 penyebab penyakit utama di sumah sakit Indonesia. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh Litbang Depkes yang hasilnya dikeluarkan Desember 2008 menunjukkan bahwa prevalensi nasional untuk Toleransi Glukosa Terganggu 10,25% dan diabetes 5,7% (1,5% terdiri dari pasien diabetes yang sudah terdiagnosis sebelumnya, sedangkan sisanya 4,2% baru diketahui diabetes saat penelitian). Angka tersebut diambil dari hasil penelitian di seluruh provinsi (Suyono, 2009).
Diabetes melitus merupakan penyakit menahun yang akan diderita menyebabkan komplikasi akut dan kronis (Anonim, 2005). Komplikasi akut meliputi hipoglikemi, diabetes ketoasidosis dan hiperosmolar non ketotik, sedangkan komplikasi kronis meliputi komplikasi makrovaskuler (retinopati, neuropati, nefropati) dan komplikasi makrovaskuler (Triplitt, Reasner, dan Isley, 2005).
Untuk mencegah terjadinya komplikasi, diperlukan pengelolaan dan penanganan DM secara multidisiplin yang mencakup terapi non-obat dan terapi obat. Obat mempunyai peran yang penting dalam pelayanan kesehatan. Diperlukan pertimbangan yang cermat dalam memilih obat untuk suatu penyakit. Penggunaan obat harus dilakukan secara benar agar memberikan manfaat klinis yang optimal (Anonim, 2005). Pemberian obat dalam pengobatan pasien DM merupakan salah satu penentu keberhasilan terapi. Adanya Drug Related
Problems akibat terapi obat akan mengganggu keberhasilan yang diharapkan
(Cipolle, Strand, dan Morley, 1998).Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta. Rumah Sakit Panti Rini merupakan rumah sakit tipe pratama. Rumah Sakit Panti Rini memiliki pelayanan dasar, umum dan gigi serta pelayanan medik spesialistik 4 dasar sesuai dengan standar minimal rumah sakit kelas pratama yaitu Spesialis Penyakit Dalam, Kebidanan dan Kandungan, Bedah dan Penyakit Anak. Rumah Sakit Umum Swasta Pratama adalah rumah sakit umum swasta yang memberikan pelayanan medik bersifat umum setara dengan rumah sakit pemerintah kelas D, yaitu rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan yang didapat dari bagian rekam medis Rumah Sakit Panti Rini, DM menduduki urutan ke-7 dalam urutan 10 penyakit terbesar di Rumah Sakit Panti Rini selama tahun 2009. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap pengobatan diabetes melitus di rumah sakit tersebut. Penelitian dilakukan pada pasien instalasi rawat inap karena proses terapi yang dilakukan pada pasien rawat inap lebih terkontrol dan kemajuan terapi dapat teramati dengan baik.
1. Perumusan masalah Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
a. Seperti apakah gambaran karakteristik pasien diabetes melitus tipe 2 non komplikasi di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2009-Maret 2010 berdasarkan umur dan jenis kelamin?
b. Seperti apakah profil obat pasien diabetes melitus tipe 2 non komplikasi di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2009- Maret 2010 berdasarkan kelas terapi dan golongan obat?
c. Apakah ada Drug Related Problems (DRPs) seperti butuh obat (need for
additional drug therapy ), tidak butuh obat (unnecessary drug therapy), obat
salah (wrong drug), dosis kurang (dosage too low), dosis berlebih (dosage too
high ), munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek samping obat (adverse drug reaction ), dan adanya interaksi obat (drug interaction) pada pengobatan
diabetes melitus tipe 2 non komplikasi di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini periode Januari 2009-Maret 2010 ? d. Seperti apakah kondisi pasien diabetes melitus tipe 2 non komplikasi di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2009- Maret 2010 saat meninggalkan rumah sakit?
2. Keaslian penelitian
Sejauh penelusuran penulis, penelitian mengenai Drug Related Problems
(DRPs) pasien diabetes melitus tipe 2 non komplikasi di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2009-Maret 2010 belum pernah dilakukan. Penelitian mengenai evaluasi Drug Related Problems DM tipe 2 yang sudah ada antara lain seperti di bawah ini.
a. Analisis Kepatuhan Penggunaan Obat Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 di Instalasi rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta 2003 oleh Flora pada tahun 2003.
b. Kajian Pemilihan Obat Hipoglikemik Oral pada terapi Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada Periode November-Desember 2002 oleh Frederikus pada tahun 2004.
c. Studi Literatur Efek Samping dan Interaksi Obat Pada Penderita Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin dengan Satu Penyakit Penyerta di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit DR. Sardjito Yogyakarta oleh Lina pada tahun 2004.
d. Gambaran Peresepan Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit DR. Sardjito Yogyakarta Periode 2001-2002 oleh Fransisca pada tahun 2004. e. Pola Peresepan Obat Hipoglikemi dan Studi Literature Interaksi Obat pada Pasien Diabetes Melitus Rawat Inap di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Januari-Maret 2002 oleh Marcellina pada tahun 2004.
f. Evaluasi Pengobatan Pasien Diabetes Melitus dengan Komplikasi Ulkus/Gangren di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli-Desember 2005 oleh Antonia Ari pada tahun 2007.
g. Evaluasi Pengobatan Pada Kasus Diabetes Melitus Dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 oleh Riana pada tahun 2007.
h. Evaluasi Drug-Related Problems pada Peresepan pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Komplikasi Ischemic Heart Disease di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Januari 2005-Desember 2007 oleh Niken pada tahun 2008. i. Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Diabetes melitus Tipe 2
Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Umum DR. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2007-2008 oleh Antonia Vita pada tahun 2009.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang peneliti sebutkan di atas dalam hal rumah sakit yang diteliti, jenis komplikasi, tahun pengambilan data dan hasil DRPs.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi komplikasi pada pasien di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2009-Maret 2010.
b. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, dan referensi untuk bahan pertimbangan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya pada penderita diabetes melitus tipe 2 di instalasi rawat inap.
B. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut ini.
a. Mengetahui gambaran karakteristik pasien diabetes melitus non komplikasi tipe 2 non komplikasi di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2009-Maret 2010 berdasarkan umur dan jenis kelamin.
b. Mengetahui profil obat pasien diabetes melitus tipe 2 non komplikasi di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2009- Maret 2010 berdasarkan kelas terapi dan golongan obat.
c. Mengetahui ada atau tidaknya Drug Related Problems (DRPs) seperti : butuh obat (need for additional drug therapy), tidak butuh obat (unnecessary drug
therapy ), obat salah (wrong drug), dosis kurang (dosage too low), dosis
berlebih (dosage too high), munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek samping obat (adverse drug reaction), dan adanya interaksi obat (drug rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2009-Maret 2010.
d. Mengetahui kondisi pasien diabetes melitus tipe 2 non komplikasi di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2009-Maret 2010 saat meninggalkan rumah sakit.
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Drug Related Problems Drug related problem (DRP) merupakan suatu kejadian yang tidak diharapkan
dari pengalaman pasien akibat terapi obat sehingga mengganggu keberhasilan penyembuhan yang diharapkan (Cipolle, Strand, dan Morley, 1998).
Kategori DRP yaitu sebagai berikut ini.
1. Membutuhkan obat tapi tidak menerimanya Yaitu pasien membutuhkan obat tambahan misalnya untuk profilaksis atau premedikasi, memiliki penyakit kronik yang memerlukan terapi kombinasi untuk menghasilkan efek sinergis atau potensiasi dan atau ada kondisi kesehatan baru yang memerlukan terapi obat.
2. Menerima obat tanpa indikasi yang sesuai Hal ini dapat terjadi karena sebagai berikut: menggunakan obat tanpa indikasi yang tepat, dapat membaik kondisinya dengan terapi non obat, minum beberapa obat padahal hanya satu terapi obat yang diindikasikan dan atau minum obat untuk mengobati efek samping.
3. Menerima obat yang salah Kasus yang mungkin terjadi adalah obat tidak efektif, alergi, adanya resiko kontraindikasi, resisten terhadap obat yang diberikan, kombinasi obat yang tidak perlu dan atau obat bukan yang paling aman.
Beberapa penyebabnya adalah dosis salah, frekuensi tidak tepat, jangka waktu tidak tepat dan adanya interaksi obat.
5. Dosis terlalu kecil Penyebabnya antara lain dosis terlalu kecil untuk menghasilkan respon yang diinginkan, jangka waktu terapi terlalu pendek, pemilihan obat, dosis, rute pemberian, dan sediaan obat tidak tepat.
6. Pasien mengalami adverse drug reaction Penyebab umum untuk kategori ini adalah pasien menerima obat yang tidak aman, pemakaian obat yang tidak tepat, interaksi dengan obat lain, dosis dinaikkan atau diturunkan terlalu cepat sehingga menyebabkan adverse drug
reaction dan atau pasien mengalami efek yang tidak dikehendaki yang tidak diprediksi.
7. Pasien mengalami kondisi keadaan yang tidak diinginkan akibat tidak minum obat secara benar (non compliance) Beberapa penyebabnya adalah obat yang dibutuhkan tidak ada, pasien tidak mampu membeli, pasien tidak memahami instruksi, pasien memilih untuk tidak mau minum obat karena alasan pribadi dan atau pasien lupa minum obat (Cipolle, Strand, dan Morley, 1998).
Farmasis mempunyai tanggung jawab untuk mengidentifikasi, mencegah dan memecahkan Drug Related Problem (DRP), walaupun hal tersebut tidak selalu mudah dicapai. Faktor kepatuhan pasien ikut bertanggung jawab atas kesembuhannya. Sebab itu farmasis juga harus dapat memberikan konseling,
B. Diabetes Melitus
1. Definisi
Menurut American Diabetes Association (ADA, 2005), diabetes melitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang terjadi karena sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.
Diabetes melitus merupakan sekelompok gangguan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia di mana terjadi penyimpangan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang dapat mengakibatkan komplikasi penyakit mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati (Triplitt, Reasner, dan Isley, 2005).
2. Klasifikasi Klasifikasi diabetes melitus secara etiologis yaitu sebagai berikut ini.
a. Diabetes melitus tipe 1 Diabetes tipe 1 sangat sering terjadi pada anak remaja tetapi kadang- kadang juga terjadi pada otang dewasa, khususnya yang non-obesitas dan mereka berusia lanjut ketika hiperglikemia tampak pertama kali.
Merupakan suatu gangguan katabolisme yang disebabkan karena hampir tidak terdapat insulin dalam sirkulasi, glukagon plasma meningkat dan sel-sel