Overview pengantar dan PSAK efektif 2015 151020151

PENERAPAN PSAK BERBASIS IFRS
EFEKTIF TAHUN 2015

Agenda

PSAK

1.

Standar Akuntansi di Indonesia

2.

Perkembangan PSAK sd 2015

3.

PSAK 65, 66, 67, 68

4.


Revisi PSAK 1, 4, 15, 24, 46

5.

Revisi PSAK 48, 50, 55, 60

Standar Akuntansi
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan
yang relevan dan reliable (representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada
pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga
penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing
pengguna

Tujuan Laporan Keuangan


4

Sejarah Standar Akuntansi
Efektif
1 Januari 2012

Efektif
1 Januari 2015

8 Desember 2008
Komitmen mendukung IFRS
sebagai standar akuntansi
keuangan global

5

Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia

 IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013 dilakukan revisi

beberapa standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang akan
efektif pada tahun 2015
 SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
tidak signifikan.
 DSAS telah mengeleluarkan 10 PSAK Syariah
6

SAK ETAP


SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas
publik signifikan
• ETAP adalah entitas yang:
– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.





Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
Lebih sederhana antara lain:







Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan
Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.

Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan PSAK-IFRS
atau PSAK-ETAP
7

PSAK SYARIAH
• Basis transaksi

• Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah
baik entitas lembaga syariah maupun non lembaga syariah
• Pengembangan dengan model PSAK umum namun berbasis
syariah dengan acuan fatwa MUI
• PSAK 100 – PSAK 110






PSAK 101 Penyajian Laporan
Keuangan Syariah
PSAK 102 Akuntansi Murabahah)
Revisi 2013
PSAK 103 Akuntansi Salam
PSAK 104 Akuntansi Istishna
PSAK 105 Akuntansi Mudharabah








PSAK 106 Akuntansi Musyarakah
PSAK 107 Akuntansi Ijarah
PSAK 108 Akuntansi Transaksi Asuransi
Syariah
PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan
Shadaqoh
PSAK 110 Akuntansi Sukuk
8

SAP
• Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi
Pemerintahan, PP 24 tahun 2005  PP 71 tahun 2010
• Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan
kemudian ditetapkan dengan PP
• Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun LKPP

dan LKPD:





instansi pemerintah pusat
Instansi pemerintah daerah
BLU dikonsolidasikan dengan LKP – menggunakan PSAP dan PSAK,
BUMN (sbg investasi pemerintah)  menggunakan PSAK

• Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK 45
untuk pelaporan dan yang lain mengikuti PSAK / SAK ETAP.
9

PSAK – IFRS BASED
• Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik
seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan
BUMN.
• Dapat diterapkan oleh entitas lainya.

• Basis transaksi, bukan basis industri.
• Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporan
keuangan
• Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012 – tahap 1
• Proses adopsi tahap kedua efektif 1 Januari 2015

10

IFRS - PSAK
• Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS
terbaru)
• Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam
Standar bagian depan.
– Substansi / konseptual
– Redaksional
– Tanggal efektif

• Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti
pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.
• Setelah konvergensi IFRS  PSAK akan berkembang

dinamis mengikuti IFRS
11

Mengapa IFRS







Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement
Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai
accounting standard.
Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia
sebagai anggota G20 forum.
Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC, 15
November 2008 :
– “Strengthening Transparency and Accountability”
Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan untuk

Strengthening Financial Supervision and Regulation  “to call on the
accounting standard setters to work urgently with supervisors and
regulators to improve standards on valuation and provisioning and
achieve a single set of high-quality global accounting standards.”
12

Manfaat IFRS
• Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
• Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal
internasional
• Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan
mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
• Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan
multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para
analis.
• Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best
practise”.

13


Karakteristik Standar ??

Dinamis

Lebih banyak
Pengungkapan

Principle Based :
Judgment

Fair Value

14

Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif
maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
15

“Judgment”
• IFRS = Principles
• Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan
bentuk hukumnya.
• Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi
penting
• Pengajaran dengan menggunakan kasus
 Ilustrasi
 PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang
dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. A. Kontrak
meliputi jangka waktu 20 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A
membeli jumlah minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah
ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian
modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut.
16

Dinamis
• IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi
keuangan harus sesuai dengan standar bukan teks book.
• Awareness terhadap standar akuntansi meningkat
• Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan
standar.
• IFRS sering berubah
– Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan
akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada  perubahan
– Perubahan lingkungan usaha

• Contoh  Pendapatan awalnya menggunakan konsep risk and
reward, kemudian ditambahkan konsep present obligation.
17

“Fair value”


IAS 41 Agriculture
– Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya
penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun
pada tanggal laporan. Perubahan harga diakui sebagai pendapatan
pada periode berjalan.
– Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan
(point-of-sale costs), pada pengakuan pertama sebagai persediaan.



Fair value adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga
yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara
pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Nilai wajar dapat menggunakan:
 Tingkat 1 harga kuotasi pasar
 Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
 Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
Perhitungan fair value : menentukan arus kas, tingkat suku bunga, Model opsi





18

Pengungkapan Lebih Banyak





Ilustrasi laporan keuangan.
Membaca dan membuat pengungkapan
pengungkapan yang diinginkan oleh standar
Judgment : apa yang perlu diungkapkan

PSAK 60 – Instrumen keuangan
Pengungkapan kualitatif : eksposure dan timbulnya risiko;
tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko; perubahan dua
hal tersebut.
Pengungkapan kuantitatif: risiko kredit, aset keuangan yang
melewati jatuh tempo/mengalami penurunan, agunan dan
peningkatan kualitas kredit; risiko pasar; risiko likuiditas analisis
sensitifitas; pengungkapan risiko pasar laiinnya.
19

Roadmap IFRS di Indonesia
FASE 1

IAS / IFRS dalam proses adopsi:
a. IAS 41 Agriculture
b. IFRIC 21 Levies
c. IFRS 9 Financial Instrument

FASE 2

Diskusi IFRS
a. IFRS 4 Insurance Contract
b. IFRS Revenue from Contract with
Customers
c. Leases
d. Conceptual Framework –
Reporting Entity

20

PSAK 2013 & 2014
NO

IFRS

STATUS

1

IFRS 10: Consolidated Financial
Statements

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1
Jan 2015]

2

IFRS 11: Joint Arrangements

PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]

3

IFRS 12: Disclosure of Interests in
Other Entities

PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain [1 Jan 2015]

4

IFRS 13: Fair Value Measurement

PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan
2015]

5

IFRIC 18: Transfer of Assets from
Customers

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1
Jan 2014]

6

IFRIC 19: Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments

ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]

7

IFRIC 20: Stripping Costs in the
Production Phase of a Surface Mining

ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka
[1 Jan 2014]

21

PSAK 2013 & 2014
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

IFRS
IAS 1: Presentation of Financial
Statements
IAS 19: Employee Benefits
IAS 27: Separate Financial Statements
IAS 28: Investments in Associates and
Joint Ventures
IAS 32: Financial Instruments:
Presentation
IAS 36: Impairment of Assets
IAS 39: Financial Instruments:
Recognition and Measurement (IFRS 9
eff 2018 belum diadopsi)
IFRS 7: Financial Instruments:
Disclosures
IAS 12: Income Tax

STATUS
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]
PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama [1 Jan 2015]
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian [Disahkan
pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku
1 Jan 2015]
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
[Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

22

PSAK non IFRS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian;
PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa;
PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali;
PSAK 34: Kontrak Konstruksi
PSAK 44: Pendapatan Real Estate
PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba;
ISAK 25: Hak atas Tanah

23

Perkembangan Setelah 1 Januari 2015

24

Public Hearing 30 Juni 2015

25

Public Hearing 21 September 2015
PSAK 69 Agrikultur
ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti Investasi
Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri
Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas Investasi Penerapan
Pengecualian Konsolidasi
Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalan
Operasi Bersama
Amandemen PSAK 16: Agrikultur Tanaman Produktif

26

PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi
biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk
dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari
aset biologis milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir
periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali
untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak
dapat diukur secara andal.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Pengukuran seperti ini merupakan biaya pada tanggal tersebut
ketika menerapkan PSAK 14: Persediaan atau Pernyataan lain
27

PSAK 65

PERUBAHAN PSAK 65 TAHUN 2013
Hal

PSAK 65

Ruang Lingkup

Tidak meliputi LK tersendiri

PSAK 4 dan
ISAK 7
Diatur

Definisi

Diatur dalam lampiran tersendiri

Diatur

Pengendalian

Definisi yang umum meliputi: kekuasaan,
ekposure hak dan kemampuan
menggunakan kekuasaan
Memberikan panduan penerapan dalam
menaksir pengendalian tanpa hak suara
Ketentuan lebih detail

Diatur

Terdapat pedoman penerapan hubungan
keagenan

Tidak
Diatur

Pengendalian tanpa adanya
hak suara mayoritas
Hak suara potensial
Hubungan Keagenan

Diatur
Diatur

29

PERUBAHAN PSAK 65 TAHUN 2013
Hal

PSAK 65

PSAK 4 dan
ISAK 7

Persyaratan akuntansi

LK konsolidasian disusun dengan
menggunakan kebijakan yan sama

Diatur

Kepentingan non
pengendali

Penyajiannya terpisah dari ekuitas pemiliki Diatur
entitas induk

Penentuan apakah entitas
adalah entitas investasi

Terdapat definisi

Tidak
Diatur

Entitas investasi
pengecualian terhadap
konsolidasi

Tidak dikonsolidasi tetapi mengukur
investasinya dengan nilai wajar

Tidak
Diatur

30

Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65
 Entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain menyajikan laporan
keuangan konsolidasian
• Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak
atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya
atas investee.
• Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh
hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (lihat paragraf 10–14);
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee
(lihat paragraf 15 dan 16); dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi

 Entitas menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan
yang serupa

31

Komponen Pengendalian

Kehilangan pengendalian - entitas induk (31)
• Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan
secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK
lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf 32; dan
• Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi yang
dapat diatribusikan pada entitas induk.
Nilai investasi
tercatat

Reklasifikasi ke
Saldo Laba

SELISIH

Keuntungan/ Kerugian
dlm LR

Saham / Aset
diterima (pembayaran)
Nilai wajar investasi
tersisa

Pengeculian Konsolidasi



Entitas investasi dikecualikan dari konsolidasi
Entitas investasi adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang semata-mata
untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal,
penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.

Karakteristik khusus entitas yang harus dipertimbangkan entitas dalam menaksir
apakah
dirinya merupakan entitas investasi atau bukan, yaitu:
a) Memiliki lebih dari satu investasi;
b) Memiliki lebih dari satu investor ;
c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas; dan
d) Memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk ekuitas atau kepentingan serupa.

Contoh








A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak
yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak
suara)
A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B
(berdasarkan ukuran absolut)

C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain
(masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang
masingmasing memegang 1%.
C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki masing‐
masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambil
keputusan terkait aktivitas relevan.

Contoh


AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memiliki
masing-masing 5%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masingmasing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA tidak memiliki
kekuasaan atas BBB



AAA memiliki38% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memiliki
masing-masing 4%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masingmasing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA memiliki
kekuasaan atas BBB?

Contoh Kehilangan Pengendalian





Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp100.000juta)
Amarta menjual 90% saham Barata , sisa 10% saham BBB diklasifikasikan
sbg AFS
Hasil penjualan 90% saham Barata Rp180.000juta
Nilai wajar sisa 10% saham Barata Rp20.000juta

Investasi pada Barata (aset keuangan)
20.000 juta
Kas dan setara kas
180.000 juta
Investasi pada Barata (entitas anak)100.000
Keuntungan 100.000
Keuntungan =
90%  180.000 - 90% x 100.000 =
90.000
10%  20.000 – 10%x 100.000 =
10.000
Total
100.000

37

Contoh Memperoleh Pengendalian



Pandawa memiliki 15% saham Ngastina yang dibeli dengan harga
Rp150.000juta.
Pada 2 Januari 20x5 Pandawa membeli tambahan saham Ngastina 60%
dengan harga Rp1.200.000

Investasi pada anak perusahaan (Ngastina)
1.350.000 juta
Kas 1.200.000 Keuntungan 150.000
Keuntungan =
60% = 1.200.000 mengindikasikan bahwa
100% = 2.000.000
Sehingga 75% = 75% x 2.000.000 = 1.500.000
Investasi sebelumnya 150.000 sehingga jurnal yang ditambahkan 1.350.00
15% x 2.000.000 = 300.000
Keuntungan = 300.000 – 150.000 = 150.000
38

Contoh tidak Kehilangan Pengendalian
• AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)
• AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500
Kas

500
Investasi pada BBB(4.000 x 10%)
Keuntungan (ekuitas)
100

400

39

PSAK 66

Pengaturan Bersama PSAK 66
 Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak
memiliki pengendalian bersama.
 Karakteristik pengaturan bersama:



Para pihak terikat suatu pengaturan kontraktual
Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau
lebih pihak dalam pengaturan tersebut

 Pengendalian bersama  persetujuan kontraktual untuk berbagi
pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika
keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan
dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian
 Jenis pengaturan :



operasi bersama  mencatat bagian atas aset. Liabilitas, pendapatan, beban
Ventura bersama  investasi, metode ekuitas

41

Perubahan Standar

42

Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama

43

Laporan Keuangan Para Pihak – Operator Bersama

44

Contoh - Konstruksi




CI02. A dan B (para pihak) adalah dua perusahaan yang bisnisnya adalah
penyediaan berbagai jenis jasa konstruksi publik dan swasta. Mereka membentuk
pengaturan kontraktual untuk bekerja sama untuk tujuan pemenuhan kontrak
dengan pemerintah atas desain dan konstruksi jalan antara dua kota. Pengaturan
kontraktual tersebut menentukan bagian partisipasi A dan B dan menetapkan
pengendalian bersama atas pengaturan, yang subjek pengaturan tersebut adalah
penyerahan jalan.
CI03. Para pihak membentuk kendaraan terpisah (entitas Z) sebagai pihak yang
akan melakukan pengaturan. Entitas Z, atas nama A dan B, menyepakati kontrak
dengan pemerintah. Selain itu, aset dan liabilitas terkait dengan pengaturan
dimiliki oleh entitas Z.Fitur utama bentuk hukum entitas Z adalah bahwa para
pihak, bukan entitas Z, memiliki hak atas aset entitas dan kewajiban terhadap
liabilitas entitas.

45

Contoh - Konstruksi


CI04. Pengaturan kontraktual antara A dan B menetapkan bahwa:
a) hak atas semua aset yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas dalam pengaturan
dibagi oleh para pihak berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan;
b) para pihak memiliki beberapa tanggung jawab dan tanggung jawab bersama untuk
semua kewajiban operasinal dan keuangan terkait dengan aktivitas dalam pengaturan
berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan; dan
c) keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari aktivitas pengaturan dibagi oleh A dan B
berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan





CI05. Untuk tujuan koordinasi dan pengawasan aktivitas, A dan B menunjuk
operator, yang akan menjadi karyawan dari salah satu pihak. Setelah waktu yang
ditentukan, peran operator akan digilir dari satu pihak ke pihak lain. A dan B
menyetujui bahwa aktivitas akan dilaksanakan oleh karyawan operator atas dasar
‘tidak ada keuntungan atau kerugian’.
CI06. Sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak dengan
pemerintah, entitas Z adalah pihak yang akan menagihkan jasa konstruksi kepada
pemerintah atas nama para pihak.

46

Contoh - Konstruksi
ANALISIS
• CI07. Pengaturan bersama dilaksanakan melalui kendaraan terpisah yang bentuk
hukumnya tidak memberikan pemisahan antara para pihak dan kendaraan terpisah
(yaitu aset dan liabilitas yang dimiliki dalam entitas Z adalah aset dan liabilitas para
pihak). Hal ini diperkuat dengan persyaratan yang telah disetujui oleh para pihak
dalam pengaturan kontraktual mereka, yang menyatakan bahwa A dan B memiliki
hak atas aset, dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan yang
dilakukan melalui entitas Z. Pengaturan bersama tersebut adalah operasi bersama.
• CI08. A dan B masing-masing mengakui dalam laporan keuangan mereka bagian
mereka atas aset (contohnya aset tetap, piutang dagang) dan bagian mereka atas
setiap liabilitas yang dihasilkan dari pengaturan (contohnya utang dagang kepada
pihak ketiga) berdasarkan bagian partisipasi yang disetujui oleh mereka. Masingmasing pihak juga mengakui bagiannya atas pendapatan dan beban yang
dihasilkan dari jasa konstruksi yang diberikan kepada pemerintah melalui entitas Z.

47

PSAK 67

Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain PSAK 67
 Entitas mengungkapkan pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat
dalam menentukan bahwa entitas memiliki pengendalian, pengendalian
bersama, pengaruh signifikan dan jenis pengaturan.
 Entitas mengungkapkan informasi pengguna LK konsolidasian



Memahami komposisi kelompok usaha dan kepentingan yang dimiliki dalam aktivitas &
arus kas
Mengevaluasi sifat dan luas pembatasan; sifat dan perubahan risiko; konsekuensi
perubahan kepemilikan; konsekuensi hilangnya pengendalian

 Entitas asosiasi dan pnengaturan bersama sifat, luas dan dampak
keuangan dari kepentingannya; sifat dan perubahan risiko signifikan


Entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi  sifat dan luas kepentingan; sifat dan
perubahan risiko

49

Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain PSAK 67
Ruang Lingkup Pengungkapan untuk :

50

Pertimbangan dan Asumsi Signifikan

51

Kepentingan dalam Entitas Anak

52

Kepentingan dalam Pengaturan Bersama dan Entitas Asosiasi

53

PSAK 68

Konsep Nilai Wajar PSAK 68
• Tujuan :
a. mendefinisikan nilai wajar (fair value);
b. menetapkan kerangka pengukuran nilai wajar; dan
c. mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar.
• Konvergensi US GAAP dengan IFRS  menggunakan konsep yang sama
• nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual
suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.

• “...the price that would be received to sell an asset or transfer
a liability in an orderly transaction between market
participants at the measurement date.”
IFRS 13 para 9
55

Assets
CM or RM

Defined
Benefit

FV pl
an
PUC p assets le
ss
lan ob
ligatio
& arb
n
itrary
rul e s
FV pl
a

n ass
PUC
plan o ets less
arbitr bligation &
ary ru
les

Biological
assets
lue
Fair va to
s ts
less co
sell
lue
Fair va to
sts
less co
sell

© IFRS Foundation | 30 Cannon Street | London EC4M 6XH | UK. www.ifrs.org

ir
Fa

ue
VM

us

l
va

or
F

io

Financial

C

st
Co

Etc

Assets

Inv
Property

Am

us

Inventory

Intangible

M
FV
or

Va
r
io

PP&E

Ni l

CM

Va
r

Cost

Cost

Ni l

st
Co

Lo
we
r
so of
m C
e or
FV N
M RV

RM
CM or

56

Hirarki Fair Value
Yes

Apakah ada harga kuotasian
dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik
(Level 1)

* Maksimumkan input yang dapat
diobservasi, termasuk informasi pasar
dan informasi publik lainnya

Input yang tidak dapat diobservasi
diantaranya data entitas (anggaran,
proyeksi), harus disesuaikan jika
pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda

No

Apakah ada input selain
harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*

Gunakan nilai wajar
pengukuran dengan Level 1
Harus digunakan tanpa
penyesuaian

57

No

Yes

Gunakan input selain
Harga kuotasian yang
dapat diobservasi baik
secara langsung atau tidak
langsung, pengukuan ‡
Level 2
57

Gunakan input yang
bukan berdasarkan
harga pasar yang
dapat diobservasi.
Level 3

PSAK 1

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
Latar Belakang Perubahan 2013

59

Laporan Keuangan - 2013


PSAK 1  Penyajian Laporan Keuangan
– Komponen
– Tanggung jawab laporan keuangan
Karakteristik umum

 Penyajian secara wajar dan
kepatuhan terhadap SAK
 Kelangsungan usaha
 Dasar akrual
 Material dan agregasi
 Saling hapus
 Frekuensi pelaporan
 Informasi komparatif
 Konsistensi penyajian

Identifikasi laporan keuangan
 Laporan Posisi Keuangan
 Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan
Komprehensif Lain
 Laporan Perubahan
Ekuitas
 Laporan Arus Kas
 Catatan atas Laporan
Keuangan

60

Tujuan Laporan Keuangan
• Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

 Tujuan laporan keuangan :
– memberikan informasi mengenai:
– posisi keuangan,
– kinerja keuangan
– arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan
dalam pembuatan keputusan
ekonomi.
61

Komponen Laporan Keuangan
a.
b.
c.
d.
e.
ea
f.

laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama
periode;
laporan perubahan ekuitas selama periode;
laporan arus kas selama periode;
catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi
penting dan informasi penjelasan lain; dan
informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya
sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya
yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi
secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos
laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.

45

Informasi Komparatif Minimum 38,38A, 38B








Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode sebelumnya untuk
seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali
diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.
Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan
periode sebelumnya diungkapkan jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan
periode berjalan.
Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua
laporan arus kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan
keuangan terkait.
Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam laporan keuangan
untuk periode sebelumnya masih tetap relevan pada periode berjalan.

47

Informasi Komparatif - Tambahan








Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan
keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi
tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.
Informasi komparatif ini dapat berisi terdiri satu atau lebih laporan keuangan,
namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.
Ketika hal ini terjadi, entitas menyajikan catatan informasi yang berhubungan
dengan laporan tambahan tersebut.
Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya, dan
satu periode komparatif tambahan).
Entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan tiga laporan posisi keuangan, tiga
laporan arus kas, atau tiga laporan perubahan ekuitas (yaitu laporan keuangan
komparatif tambahan). Entitas disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan
keuangan, informasi komparatif yang terkait dengan laporan tambahan atas laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

48

Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian kembali,
retrospektif atau reklasifikasi


Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada posisi awal
periode sebelumnya sebagai tambahan atas laporan keuangan
komparatif minimum jika:
a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat
penyajian kembali retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau
reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan; dan
b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi
memiliki dampak material atas informasi dalam laporan posisi keuangan
pada awal periode sebelumnya.



Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada:
– (a) akhir periode berjalan;
– (b) akhir periode sebelumnya; dan
– (c) awal periode

49

Referensi : Laporan Tahunan Q1 Telkom 2015
66

Penghasilan Komprehensif Lain
• Penghasilan komprehensif lain: berisi pos-pos penghasilan dan
beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yan tidak diakui dalam
laba rugi sebagaimana disyaratkan atau diizinkan oleh SAK
• Komponen penghasilan komprehensif:






Selisih revaluasi aset tetap
Pengukuran kembali program imbalan pasti
Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuangan
Perubahan nilai investasi available for sales
Bagian efektif dari keuntungan lindung nilai arus kas

50

Informasi dalam Penghasilan Komprehensif Lain





Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah
penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan
berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari
entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode
ekuitas) dan dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:
a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
b) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu
terpenuhi.
Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal jika penyajian
tersebut relevan untuk pemahaman kinerja keuangan entitas.
Entitas tidak diperkenankan untuk meyajikan pos-pos penghasilan dan
beban seperti pos luar biasa dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain atau dalam catatan atas laporan keuangan

51

Penghasilan Komprehensif Lain – Tidak Direklasifikasi
Entitas melakukan revaluasi aset tetap pada 2 Januari 2015. Nilai
perolehan 600.000 akumulasi depresiasi 200.000. Aset direvaluasi
menjadi 500.000 dan masa manfaat tersisa 10 tahun.
• Jurnal saat revaluasi


200.000
– Akumulasi Depresiasi
Aset tetap
200.000

100.000
– Aset tetap
Surplus revaluasi
100.000




Jurnal saat depresiasi
50.000
– Beban Depresiasi
Akumulasi Depresiasi
50.000

10.000
– Surplus Revaluasi
Saldo Laba
10.000


Ref: PSAK 1

55

Penghasilan Komprehensif Lain – Direklasifikasi
• Entitas membeli investasi tersedia dijual seharga 100.000 pada 1
Desember 2015. Pada 31 Desember nilainya naik menjadi 115.000.
Inbvestasi ini dijual dengan harga 110.000 pada 1 Maret 2016.
• Jurnal saat pembelian
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 100.000
Kas
100.000


• Jurnal saat penilaian 31 Desember 2015

– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 15.000
Penghasilan komprehensif lain


15.000

• Jurnal saat penjualan 1 Maret 2016

110.000
– Kas
15.000
– Penghasilan komprehensif lain
Aset keuangan – tersedia untuk dijual
115.000

Penghasilan penjualan AFS
10.000


56

Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013

Referensi : Laporan Tahunan Q1 Telkom 2015

71

Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013

Referensi : Laporan Tahunan BP 2014

72

Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013

Referensi : Laporan Tahunan BP 2014

73

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - 2011






Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca
untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia
Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak
minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest)
Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian
laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian
Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk penyajian
retroaktif  perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan
Minimum line item Penyajian Neraca







Properti Investasi
Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
Aset yang dimiliki untuk dijual
dll

Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1
berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)

74

Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011










Laporan Laba rugi  Laporan Laba Rugi Komprehensif.
Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif
Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas
Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.
Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan
fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat
Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi
Minimum line item : Pendapatan, Biaya keuangan, Beban pajak,
pendapatan investasi asosiasi, Penghasilan komprehensif lain, dll
Penghasilan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak
mempengaruhi laba pada periode rugi.
Alternatif penyajian laporan tunggal atau dua laporan

75

PSAK 4

Ruang Lingkup dan Definisi
• Standar diterapkan untuk entitas induk yang menyajikan LK
tersendiri dalam mencatat investasi anak, ventura bersama
dan entitas asosiasi.
• LK tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh
entitas induk (investor yang memiliki pengendalian atas
entitas anak) yang mencantat investasi pada entitas anak,
entitas asosiasi dan ventura bersama berdasarkan biaya
perolehan atau sesuai dengan PSAK 55: Instrumen
keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
• LK Tersendiri, minimal terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas (tidak perlu catatan atas
laporan keuangan)
77

Ketentuan LK Tersendiri
Ketentuan
Ketentuan

Hanya
Hanyauntuk
untuk
entitas
entitas
terkonsolidasi
terkonsolidasi

Penyajian
Penyajian

•• Investasi
Investasidicatat
dicatat
dengan
dengan
menggunakan
menggunakan
metode
metodebiaya
biaya
•• Dividen
Dividendiakui
diakuisaat
saat
ditetapkan
ditetapkan

Pengungkapan
Pengungkapan

Sebagai
Sebagaibagian
bagian
dari
dariinformasi
informasi
tambahan
tambahan

78

Penyusunan LK Tersendiri
• LK keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku
kecuali yang diatur dalam ketentuan khusus.
• Jika entitas induk menyusun LK tersendiri, maka entitas induk
mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas
asosiasi pada (Par 10):
– Biaya perolehan atau
– Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran

• Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap kategori
investasi.
• Jika investasi akan dijual  PSAK 58: Aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual dan operasi dihentikan.
• Pengukuran investasi yang dicatat sesuai PSAK 55 tidak berubah.
• Entitas Induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura bersama,
atau entitas asosiasi pada laba rugi dalam laporan keuangan
tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
79

PSAK 15

Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15
 Entitas Asosiasi  entitas yang mana investor memiliki pengaruh signifikan
 Ventura Bersama  pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki
pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari
pengaturan
 Metode Ekuitas  metode akuntansi di mana investasi awalnya dicatat
sebesar harga perolehan selanjutnya disesuaikan atas perubahan
pascaperolehan  laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain.


Harga perolehan awal + bagian laba – bagian rugi – bagian distribusi dari investee +/penghasilan komprehensif

 Ketika investasi rugi sehingga investasi menjadi negatif, maka investasi akan
disajikan sebesar nol, liabilitas diakui jika memiliki kewajiban hukum dan
konstruktif. Jika laba, pengakuan laba baru setelah bagian laba sama dengan
bagian rugi yang telah diakui.

81

Penerapan Metode Ekuitas
• Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas investee mencatat investasinya pada entitas
investasi atau ventura bersama dengan menggunakan metode
ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat
pengecualian penerapan metode ekuitas
• Pengecualian – jika investasi dimilliki atau dimiliki secara tidak langsung
melalui entitas modal ventura, reksa dana, unit perwalian dan entitas
serupa termasuk dana asuransi terkait investasi  dapat memilih
menggunakan nilai wajar PSAK 55
• Jika entitas mau dijual  menerapkan PSAK 58

82

Penghentian Metode Ekuitas
• Jika entitas menjadi entitas anak  PSAK 65
• Jika sisa kepentingan merupakan aset keuangan  PSAK 55.
Nilai wajar sisa kepentingan diangggap sebagai nilai wajar
pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55,
entitas mengakui selisihnya sebagai laba rugi.
• Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah yang telah
diakui dalam penghasilan komprehensif lain menggunakan
dasar yang sama jika investee melepas aset dan liabilitas.
• Jika investee menjadi investasi pada ventura bersama atau
sebaliknya, maka entitas melanjutkan penerapan metode
ekuitas dan tidak mengukur kembali kepentingan yang tersisa.
83

Contoh


Pada 1 Januari 2012, PT Aneka membeli 30% saham berhak suara PT
Merapi sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2012 sd 2015
Tahun
2012
2013
2014
2015



Laba (rugi)
PT Serbaneka
(10.000)
(8.000)
4.000
6.000

Porsi laba (rugi) utk
PT. Aneka
(3.000)
(2.400)
1.200
1.800

Nilai tercatat
1.000
(1.400)
(200)
1.600

Nilai tercatat investasi:
– Tahun 2010 Rp 1.000 milyar
– Tahun 2011 Rp 0
– Tahun 2012 Rp 0
– Tahun 2013 Rp 1.600

84

Metode Ekuitas
Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan 25%
kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara melaporkan
adanya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. dan
penghasilan komprehensif lain 40.000. dan membagikan dividen 150.0000
Jan.1

Investasi jangka panjang
500.000
Kas
500.000
Des.31 Investasi jangka panjang
60.000
Pendapatan Investasi
50.000
Penghasila komprehensif lain
10.000
(pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25)
Des.31 Kas
37.500
Investasi Jangka Panjang
37.500
(pengumuman dividen = 150,000 x 0.25)
85

Kehilangan Pengaruh Signifikan
Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intan
dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldo
investasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan
komprehensif terkait dengan investasi ini 500
31 Des Kas
4.000
Investasi jangka panjang
Keuntungan penjualan investasi
Penghasilan komprehensif lain
Penghasilan dari investasi

1.000
3.000
500
500

Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 1.000
Investasi tersis akan dicatat sebesar 2.000 (nilai wajar dari 10%)
Keuntungan penjualan investasi:
• Keuntungan dari investasi dijual 4.000 – 2.000 = 2.000
• Keuntungan kenaikan investasi yang tersis 2.000 – 1.000 = 1.000
86

PSAK 24

Ruang Lingkup PSAK 24
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja
Jangka Pendek
ImbalanJangka
Pendek
Absen

Imbalan Paska
Kerja

Pesangon

Bagi hasil
atau
Bonus

Kontribusi
Pasti

Diterapkan oleh pemberi kerja dalam
pencatatan seluruh imbalan kerja, kecuali yang
diatur dalam PSAK 53: Akuntansi Kompensasi
Berbasis Saham.

Imbalan Kerja
Jangka Panjang
Lainnya

Manfaat
Pasti
Past service
cost

Current
Service Cost

Latar Belakang Perubahan
• Untuk melaporkan perubahan kewajiban imbalan pasti dan aset program didefinisikan
dengan cara yang lebih mudah dipahami
• Beberapa opsi penyajian diizinkan dalam standar yang ada, membatasi komparabilitas 
opsi ditiadakan
• Amandemen diperlukan untuk mengklarifikasi area dimana keragaman dalam praktik
yang ada
• Penyempurnaan pengungkapan tentang risiko yang timbul dari program imbalan pasti
yang diperlukan
PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN
• Pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria
• Perubahan komponen imbalan pasti dan aset program
• Persyaratan pengungkapan
PERUBAHAN LAINNYA
• Imbalan kerja jangka pendek
• Pesangon
• Perubahan penting lainnya
89

Perubahan Signifikan
PSAK 24 R 2010

PSAK 24 R 2013

90

Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Jangka Pendek

Diakui saat
Diakui saat
pekerja telah
pekerja telah
memberi jasa
memberi jasa

Liabilitas jangka pendek sebagai:
Liabilitas jangka pendek sebagai:
Liabilitas setelah dikurangi yang
telah dibayar, beban dibayar dimuka
jika terjadi kelebihan pembayaran
Beban atau pernyataan lain
membolehkan sbg biaya perolehan

Cuti berimbalan
Cuti berimbalan
jangka pendek
jangka pendek

Boleh diakumulasi  diakui pada saat
Boleh diakumulasi  diakui pada saat
pekerja memberikan jasa
pekerja memberikan jasa
cuti berimbalan yang tidak boleh
diakumulasi  diakui saat cuti terjadi

Program Bagi Laba dan Bonus

Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus
Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus

1

2

Ada kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
Dapat diestimasi secara andal

Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak
Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak
mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
pembayaran.
pembayaran.

Imbalan Paska Kerja
EMPLOYER

Defined
Defined
Contribution
Contribution
Plans
Plans

CONTRIBUTIONS

PENSION FUND

DEFINED

BENEFIT

EMPLOYEE

VOLATILE

RISK LIMIT

Defined
Defined
Benefit
BenefitPlans
Plans

VOLATILE

DEFINED
RISK LIMIT

93

Program Iuran Pasti
Pengakuan dan
Pengukuran

Pengungkapa
n




jumlah yang
diakui sebagai
beban untuk
program iuran
pasti.
Informasi
program iuran
pasti untuk
personel
manajemen
kunci

Program Manfaat Pasti
• Perusahaan memiliki kewajiban hukum dan konstrukstif untuk
memenuhi pembayaran imbalan setelah pekerja pensiun.
• Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanai
• Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial  asumsi demografi
dan keuangan.
• Dana diakumulasikan dalam Aset Program
• Risiko atas manfaat pasti:
– Risiko aktuarial  jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari yang
diharapkan karena perubahan asumsi aktuaria
– Risiko investasi  hasil investasi atas aset program berbeda dari yang
diharapkan.
RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL

95

Program Manfaat Pasti
Faktor-faktor:
Biaya Jasa:
• Biaya Jasa Kini
• Biaya Jasa Lalu
• Keuntungan (kerugian) atas
Penyelesaiaan

Nilai
Nilai Kini
Kini Kewajiban
Kewajiban
Imbalan
Imbalan Pasti
Pasti (NKKIP)
(NKKIP)

• Biaya Bunga
• Remeasurement (Keuntungan
dan kerugian aktuarial)

• Pendapatan Bunga
• Iuran atau Penarikan
• Remeasurement (Keuntungan dan
kerugian aktuarial)

Nilai
Nilai Wajar
WajarAset
Aset Program
Program
(NWAP)
(NWAP)

Laporan Posisi Keuangan
Liabilitas Imbalan Pasti (di Neraca)
+/+ Nilai kini kewajiban imbalan pasti
-/Nilai wajar aset program yang
digunakan untuk menyelesaikan
kewajiban secara langsung

Ekuitas (di Neraca)
+/-

Penghasilan komprehensif lain 
pendapatan atau kerugian

Ilustrasi
• Imbalan kerja perusahaan:
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0

200.000

Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0

200.000

Biaya Jasa Kini

30.000

Tingkat Diskonto

10%

Tingkat Hasil yang Diharapkan

12%

Iuran

24.000

Imbalan

16.000

Nilai Kini Kewajinan imbalan

250.000

Nilai wajar aset

220.000

98

Ilustrasi – PSAK lama

JURNAL UMUM
Saldo awal
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Hasil yang diharapkan
Iuran
Imbalan
Penurunan (ken) kewajiban
Selisih aktual atas harapan
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial

Beban
30.000
20.000
(24.000)

26.000

Kas

MEMO

Liabilitas

(24.000)

(24.000)

(2.000)

Nilai Kini
Kewajiban
Aset
Aktuaria
(200.000) 200.000
(30.000)
(20.000)
24.000
24.000
16.000 (16.000)
(16.000)
16.000
(12.000)
12.000
(250.000) 220.000

28.000

99

Jurnal – PSAK lama
Beban

pensiun
Kas
Liabilitas

26.000
24.000
2.000

Liabilitas
Nilai kini Kewajiban
(250.000)
Aset Program
220.000
Kerugian aktuaria yg blm diamortisasi
28.000
Net Liabilitas manfaat pensiun
(2.000)

100

Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)
• Imbalan kerja perusahaan:
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0

200.000

Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0

200.000

Biaya Jasa Kini
Tingkat Diskonto

30.000
10%

Iuran

24.000

Imbalan

16.000

Nilai Kini Kewajinan imbalan akhir 20X0

250.000

Nilai wajar aset akhir 20X0

222.000

101

Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)
JURNAL UMUM

Saldo awal
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Pendapatan bunga
Iuran
Imbalan
Rugi Aktuaria Liabiilitas
Rugi Aktuaria – Aset Program
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial
Jml tahun berjalan
Saldo Akhir

Beban
30.000
20.000
(20.000)

Kas

MEMO

Nilai
Pend
Kini
Komprehe Liabilit Kewajib
nsif
as
an
(200.000)
(30.000)
(20.000)

(24.000)

16.000
(16.000)

16.000
6.000
30.000

(24.000)

22.000
22.000

(28.000)

(250.000)

Aset
200.000
20.000
24.000
(16.000)
(6.000)
222.000

Kerugian

102

Jurnal
Beban pensiun
30.000
Pendapatan Komprehensif Lain
22.000
Kas
24.000
Liabilitas
28.000
Liabilitas
Kewajiban manfaat Pensiun
28.000
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain - kerugian
22.000
Notes
Nilai kini Kewajiban
250.000
Aset Program
222.000
Net Liabilitas manfaat pensiun
28.000
103

Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)
• Imbalan kerja perusahaan:
KETERANGAN

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1
Rugi Aktuaria OCI – Awal 20X1
Biaya Jasa Kini
Tingkat Diskonto
Iuran
Imbalan
Nilai Kini Kewajinan imbalan – Akhir 20X1
Nilai wajar aset – Akhir 20X1

250.000
222.000
22.000
34.000
10%
26.000
20.000
279.500
276.600

104

Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)

Beban

JURNAL UMUM
MEMO
Pendapat
an
Kompreh Liabilit Keweajiba
Aset
Kas
ensif
as
n Program Program

Saldo awal
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Pendapatan bunga
Iuran
Imbalan
Penurunan (kenaikan)
kewajiban
Selisih aktuaria Aset
Program
Amortisasi biaya jasa
lalu

22.000 (28.000)
34.000
25.000

(250.000) 222.000
(34.000)
(25.000)

(22.200)

22.200
(26.00
0)

26.000
20.000
(9.500)
(26.400)

(20.000)

9.500
26.400
105

Jurnal
Beban pensiun
36.800
Liabilitas manfaat pensiun
25.100
Kas
26.000
Pendapatan Komprehensif Lain
Liabilitas
Liabilitas manfaat pensiun
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain
Notes
Nilai kini Kewajiban
Aset Program
Net Liabilitas manfaat pensiun

35.900

2.900
14.900

(279.500)
276.600
(2.900)

106

PSAK 46

Akuntansi Pajak Penghasilan – PSAK 46
• Beban pajak adalah jumlah dari :
– Pajak kini
– Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam penghitungan
pajak penghasilan
• Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto, kecuali
secara hukum tidak mungkin saling hapus (anak dan induk)
• Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini.
• Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa
manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas

108

Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
PSAK

Undang-Undang

AKUNTANSI

PAJAK

PERBEDAAN
Permanen

BOOK TAX GAP/ DFFERENCE –
Tax Planning atau
Tax Avoidance

Temporer

Pajak Tangguhan:
 Aset / Liabilitas
 Beban/Pendapatan

Definisi
• Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak
penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa
depan sebagai akibat adanya:

Laba Pajak >
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;
Laba Akuntansi
b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal
peraturan perpajakan mengizinkan.

• Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak
penghasilan terutang pada periode masa depan
sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena
pajak.

Laba Akuntansi >
Laba pajak
110

Pengakuan pajak kini
• Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui
sebagai liabilitas.
• Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi
jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui sebagai
aset.
• Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali
untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya
diakui sebagai aset.
• Beban Pajak Kini
• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang
dibayarkan (PPh 28)
• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan
(PPh 29)
• Kompensasi kerugian yang dapat digunakan
untuk memulihkan pajak = aset
111

Pajak Tangguhan
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilan
kena pajak  ada pengakuan pajak menurut akuntansi
sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan.
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilan
kena pajak  pajak yang dibayarkan lebih besar daripada laba
menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan.
• Perusahaan memiliki ker