Overview pengantar dan PSAK efektif 2015 151020151
PENERAPAN PSAK BERBASIS IFRS
EFEKTIF TAHUN 2015
Agenda
PSAK
1.
Standar Akuntansi di Indonesia
2.
Perkembangan PSAK sd 2015
3.
PSAK 65, 66, 67, 68
4.
Revisi PSAK 1, 4, 15, 24, 46
5.
Revisi PSAK 48, 50, 55, 60
Standar Akuntansi
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan
yang relevan dan reliable (representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada
pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga
penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing
pengguna
Tujuan Laporan Keuangan
4
Sejarah Standar Akuntansi
Efektif
1 Januari 2012
Efektif
1 Januari 2015
8 Desember 2008
Komitmen mendukung IFRS
sebagai standar akuntansi
keuangan global
5
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia
IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013 dilakukan revisi
beberapa standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang akan
efektif pada tahun 2015
SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
tidak signifikan.
DSAS telah mengeleluarkan 10 PSAK Syariah
6
SAK ETAP
•
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas
publik signifikan
• ETAP adalah entitas yang:
– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.
•
•
Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
Lebih sederhana antara lain:
–
–
–
–
•
Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan
Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan PSAK-IFRS
atau PSAK-ETAP
7
PSAK SYARIAH
• Basis transaksi
• Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah
baik entitas lembaga syariah maupun non lembaga syariah
• Pengembangan dengan model PSAK umum namun berbasis
syariah dengan acuan fatwa MUI
• PSAK 100 – PSAK 110
•
•
•
•
•
PSAK 101 Penyajian Laporan
Keuangan Syariah
PSAK 102 Akuntansi Murabahah)
Revisi 2013
PSAK 103 Akuntansi Salam
PSAK 104 Akuntansi Istishna
PSAK 105 Akuntansi Mudharabah
•
•
•
•
•
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah
PSAK 107 Akuntansi Ijarah
PSAK 108 Akuntansi Transaksi Asuransi
Syariah
PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan
Shadaqoh
PSAK 110 Akuntansi Sukuk
8
SAP
• Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi
Pemerintahan, PP 24 tahun 2005 PP 71 tahun 2010
• Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan
kemudian ditetapkan dengan PP
• Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun LKPP
dan LKPD:
–
–
–
–
instansi pemerintah pusat
Instansi pemerintah daerah
BLU dikonsolidasikan dengan LKP – menggunakan PSAP dan PSAK,
BUMN (sbg investasi pemerintah) menggunakan PSAK
• Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK 45
untuk pelaporan dan yang lain mengikuti PSAK / SAK ETAP.
9
PSAK – IFRS BASED
• Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik
seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan
BUMN.
• Dapat diterapkan oleh entitas lainya.
• Basis transaksi, bukan basis industri.
• Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporan
keuangan
• Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012 – tahap 1
• Proses adopsi tahap kedua efektif 1 Januari 2015
10
IFRS - PSAK
• Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS
terbaru)
• Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam
Standar bagian depan.
– Substansi / konseptual
– Redaksional
– Tanggal efektif
• Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti
pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.
• Setelah konvergensi IFRS PSAK akan berkembang
dinamis mengikuti IFRS
11
Mengapa IFRS
•
•
•
•
Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement
Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai
accounting standard.
Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia
sebagai anggota G20 forum.
Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC, 15
November 2008 :
– “Strengthening Transparency and Accountability”
Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan untuk
Strengthening Financial Supervision and Regulation “to call on the
accounting standard setters to work urgently with supervisors and
regulators to improve standards on valuation and provisioning and
achieve a single set of high-quality global accounting standards.”
12
Manfaat IFRS
• Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
• Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal
internasional
• Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan
mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
• Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan
multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para
analis.
• Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best
practise”.
13
Karakteristik Standar ??
Dinamis
Lebih banyak
Pengungkapan
Principle Based :
Judgment
Fair Value
14
Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif
maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
15
“Judgment”
• IFRS = Principles
• Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan
bentuk hukumnya.
• Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi
penting
• Pengajaran dengan menggunakan kasus
Ilustrasi
PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang
dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. A. Kontrak
meliputi jangka waktu 20 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A
membeli jumlah minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah
ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian
modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut.
16
Dinamis
• IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi
keuangan harus sesuai dengan standar bukan teks book.
• Awareness terhadap standar akuntansi meningkat
• Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan
standar.
• IFRS sering berubah
– Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan
akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada perubahan
– Perubahan lingkungan usaha
• Contoh Pendapatan awalnya menggunakan konsep risk and
reward, kemudian ditambahkan konsep present obligation.
17
“Fair value”
•
IAS 41 Agriculture
– Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya
penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun
pada tanggal laporan. Perubahan harga diakui sebagai pendapatan
pada periode berjalan.
– Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan
(point-of-sale costs), pada pengakuan pertama sebagai persediaan.
•
Fair value adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga
yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara
pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Nilai wajar dapat menggunakan:
Tingkat 1 harga kuotasi pasar
Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
Perhitungan fair value : menentukan arus kas, tingkat suku bunga, Model opsi
18
Pengungkapan Lebih Banyak
•
•
•
•
Ilustrasi laporan keuangan.
Membaca dan membuat pengungkapan
pengungkapan yang diinginkan oleh standar
Judgment : apa yang perlu diungkapkan
PSAK 60 – Instrumen keuangan
Pengungkapan kualitatif : eksposure dan timbulnya risiko;
tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko; perubahan dua
hal tersebut.
Pengungkapan kuantitatif: risiko kredit, aset keuangan yang
melewati jatuh tempo/mengalami penurunan, agunan dan
peningkatan kualitas kredit; risiko pasar; risiko likuiditas analisis
sensitifitas; pengungkapan risiko pasar laiinnya.
19
Roadmap IFRS di Indonesia
FASE 1
IAS / IFRS dalam proses adopsi:
a. IAS 41 Agriculture
b. IFRIC 21 Levies
c. IFRS 9 Financial Instrument
FASE 2
Diskusi IFRS
a. IFRS 4 Insurance Contract
b. IFRS Revenue from Contract with
Customers
c. Leases
d. Conceptual Framework –
Reporting Entity
20
PSAK 2013 & 2014
NO
IFRS
STATUS
1
IFRS 10: Consolidated Financial
Statements
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1
Jan 2015]
2
IFRS 11: Joint Arrangements
PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]
3
IFRS 12: Disclosure of Interests in
Other Entities
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain [1 Jan 2015]
4
IFRS 13: Fair Value Measurement
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan
2015]
5
IFRIC 18: Transfer of Assets from
Customers
ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1
Jan 2014]
6
IFRIC 19: Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments
ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]
7
IFRIC 20: Stripping Costs in the
Production Phase of a Surface Mining
ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka
[1 Jan 2014]
21
PSAK 2013 & 2014
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
IFRS
IAS 1: Presentation of Financial
Statements
IAS 19: Employee Benefits
IAS 27: Separate Financial Statements
IAS 28: Investments in Associates and
Joint Ventures
IAS 32: Financial Instruments:
Presentation
IAS 36: Impairment of Assets
IAS 39: Financial Instruments:
Recognition and Measurement (IFRS 9
eff 2018 belum diadopsi)
IFRS 7: Financial Instruments:
Disclosures
IAS 12: Income Tax
STATUS
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]
PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama [1 Jan 2015]
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian [Disahkan
pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku
1 Jan 2015]
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
[Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
22
PSAK non IFRS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian;
PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa;
PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali;
PSAK 34: Kontrak Konstruksi
PSAK 44: Pendapatan Real Estate
PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba;
ISAK 25: Hak atas Tanah
23
Perkembangan Setelah 1 Januari 2015
24
Public Hearing 30 Juni 2015
25
Public Hearing 21 September 2015
PSAK 69 Agrikultur
ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti Investasi
Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri
Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas Investasi Penerapan
Pengecualian Konsolidasi
Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalan
Operasi Bersama
Amandemen PSAK 16: Agrikultur Tanaman Produktif
26
PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi
biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk
dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari
aset biologis milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir
periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali
untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak
dapat diukur secara andal.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Pengukuran seperti ini merupakan biaya pada tanggal tersebut
ketika menerapkan PSAK 14: Persediaan atau Pernyataan lain
27
PSAK 65
PERUBAHAN PSAK 65 TAHUN 2013
Hal
PSAK 65
Ruang Lingkup
Tidak meliputi LK tersendiri
PSAK 4 dan
ISAK 7
Diatur
Definisi
Diatur dalam lampiran tersendiri
Diatur
Pengendalian
Definisi yang umum meliputi: kekuasaan,
ekposure hak dan kemampuan
menggunakan kekuasaan
Memberikan panduan penerapan dalam
menaksir pengendalian tanpa hak suara
Ketentuan lebih detail
Diatur
Terdapat pedoman penerapan hubungan
keagenan
Tidak
Diatur
Pengendalian tanpa adanya
hak suara mayoritas
Hak suara potensial
Hubungan Keagenan
Diatur
Diatur
29
PERUBAHAN PSAK 65 TAHUN 2013
Hal
PSAK 65
PSAK 4 dan
ISAK 7
Persyaratan akuntansi
LK konsolidasian disusun dengan
menggunakan kebijakan yan sama
Diatur
Kepentingan non
pengendali
Penyajiannya terpisah dari ekuitas pemiliki Diatur
entitas induk
Penentuan apakah entitas
adalah entitas investasi
Terdapat definisi
Tidak
Diatur
Entitas investasi
pengecualian terhadap
konsolidasi
Tidak dikonsolidasi tetapi mengukur
investasinya dengan nilai wajar
Tidak
Diatur
30
Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65
Entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain menyajikan laporan
keuangan konsolidasian
• Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak
atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya
atas investee.
• Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh
hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (lihat paragraf 10–14);
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee
(lihat paragraf 15 dan 16); dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi
Entitas menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan
yang serupa
31
Komponen Pengendalian
Kehilangan pengendalian - entitas induk (31)
• Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan
secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK
lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf 32; dan
• Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi yang
dapat diatribusikan pada entitas induk.
Nilai investasi
tercatat
Reklasifikasi ke
Saldo Laba
SELISIH
Keuntungan/ Kerugian
dlm LR
Saham / Aset
diterima (pembayaran)
Nilai wajar investasi
tersisa
Pengeculian Konsolidasi
•
•
Entitas investasi dikecualikan dari konsolidasi
Entitas investasi adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang semata-mata
untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal,
penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.
Karakteristik khusus entitas yang harus dipertimbangkan entitas dalam menaksir
apakah
dirinya merupakan entitas investasi atau bukan, yaitu:
a) Memiliki lebih dari satu investasi;
b) Memiliki lebih dari satu investor ;
c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas; dan
d) Memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk ekuitas atau kepentingan serupa.
Contoh
•
•
•
•
A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak
yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak
suara)
A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B
(berdasarkan ukuran absolut)
C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain
(masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang
masingmasing memegang 1%.
C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki masing‐
masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambil
keputusan terkait aktivitas relevan.
Contoh
•
AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memiliki
masing-masing 5%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masingmasing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA tidak memiliki
kekuasaan atas BBB
•
AAA memiliki38% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memiliki
masing-masing 4%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masingmasing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA memiliki
kekuasaan atas BBB?
Contoh Kehilangan Pengendalian
•
•
•
•
Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp100.000juta)
Amarta menjual 90% saham Barata , sisa 10% saham BBB diklasifikasikan
sbg AFS
Hasil penjualan 90% saham Barata Rp180.000juta
Nilai wajar sisa 10% saham Barata Rp20.000juta
Investasi pada Barata (aset keuangan)
20.000 juta
Kas dan setara kas
180.000 juta
Investasi pada Barata (entitas anak)100.000
Keuntungan 100.000
Keuntungan =
90% 180.000 - 90% x 100.000 =
90.000
10% 20.000 – 10%x 100.000 =
10.000
Total
100.000
37
Contoh Memperoleh Pengendalian
•
•
Pandawa memiliki 15% saham Ngastina yang dibeli dengan harga
Rp150.000juta.
Pada 2 Januari 20x5 Pandawa membeli tambahan saham Ngastina 60%
dengan harga Rp1.200.000
Investasi pada anak perusahaan (Ngastina)
1.350.000 juta
Kas 1.200.000 Keuntungan 150.000
Keuntungan =
60% = 1.200.000 mengindikasikan bahwa
100% = 2.000.000
Sehingga 75% = 75% x 2.000.000 = 1.500.000
Investasi sebelumnya 150.000 sehingga jurnal yang ditambahkan 1.350.00
15% x 2.000.000 = 300.000
Keuntungan = 300.000 – 150.000 = 150.000
38
Contoh tidak Kehilangan Pengendalian
• AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)
• AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500
Kas
500
Investasi pada BBB(4.000 x 10%)
Keuntungan (ekuitas)
100
400
39
PSAK 66
Pengaturan Bersama PSAK 66
Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak
memiliki pengendalian bersama.
Karakteristik pengaturan bersama:
Para pihak terikat suatu pengaturan kontraktual
Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau
lebih pihak dalam pengaturan tersebut
Pengendalian bersama persetujuan kontraktual untuk berbagi
pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika
keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan
dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian
Jenis pengaturan :
operasi bersama mencatat bagian atas aset. Liabilitas, pendapatan, beban
Ventura bersama investasi, metode ekuitas
41
Perubahan Standar
42
Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama
43
Laporan Keuangan Para Pihak – Operator Bersama
44
Contoh - Konstruksi
•
•
CI02. A dan B (para pihak) adalah dua perusahaan yang bisnisnya adalah
penyediaan berbagai jenis jasa konstruksi publik dan swasta. Mereka membentuk
pengaturan kontraktual untuk bekerja sama untuk tujuan pemenuhan kontrak
dengan pemerintah atas desain dan konstruksi jalan antara dua kota. Pengaturan
kontraktual tersebut menentukan bagian partisipasi A dan B dan menetapkan
pengendalian bersama atas pengaturan, yang subjek pengaturan tersebut adalah
penyerahan jalan.
CI03. Para pihak membentuk kendaraan terpisah (entitas Z) sebagai pihak yang
akan melakukan pengaturan. Entitas Z, atas nama A dan B, menyepakati kontrak
dengan pemerintah. Selain itu, aset dan liabilitas terkait dengan pengaturan
dimiliki oleh entitas Z.Fitur utama bentuk hukum entitas Z adalah bahwa para
pihak, bukan entitas Z, memiliki hak atas aset entitas dan kewajiban terhadap
liabilitas entitas.
45
Contoh - Konstruksi
•
CI04. Pengaturan kontraktual antara A dan B menetapkan bahwa:
a) hak atas semua aset yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas dalam pengaturan
dibagi oleh para pihak berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan;
b) para pihak memiliki beberapa tanggung jawab dan tanggung jawab bersama untuk
semua kewajiban operasinal dan keuangan terkait dengan aktivitas dalam pengaturan
berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan; dan
c) keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari aktivitas pengaturan dibagi oleh A dan B
berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan
•
•
CI05. Untuk tujuan koordinasi dan pengawasan aktivitas, A dan B menunjuk
operator, yang akan menjadi karyawan dari salah satu pihak. Setelah waktu yang
ditentukan, peran operator akan digilir dari satu pihak ke pihak lain. A dan B
menyetujui bahwa aktivitas akan dilaksanakan oleh karyawan operator atas dasar
‘tidak ada keuntungan atau kerugian’.
CI06. Sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak dengan
pemerintah, entitas Z adalah pihak yang akan menagihkan jasa konstruksi kepada
pemerintah atas nama para pihak.
46
Contoh - Konstruksi
ANALISIS
• CI07. Pengaturan bersama dilaksanakan melalui kendaraan terpisah yang bentuk
hukumnya tidak memberikan pemisahan antara para pihak dan kendaraan terpisah
(yaitu aset dan liabilitas yang dimiliki dalam entitas Z adalah aset dan liabilitas para
pihak). Hal ini diperkuat dengan persyaratan yang telah disetujui oleh para pihak
dalam pengaturan kontraktual mereka, yang menyatakan bahwa A dan B memiliki
hak atas aset, dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan yang
dilakukan melalui entitas Z. Pengaturan bersama tersebut adalah operasi bersama.
• CI08. A dan B masing-masing mengakui dalam laporan keuangan mereka bagian
mereka atas aset (contohnya aset tetap, piutang dagang) dan bagian mereka atas
setiap liabilitas yang dihasilkan dari pengaturan (contohnya utang dagang kepada
pihak ketiga) berdasarkan bagian partisipasi yang disetujui oleh mereka. Masingmasing pihak juga mengakui bagiannya atas pendapatan dan beban yang
dihasilkan dari jasa konstruksi yang diberikan kepada pemerintah melalui entitas Z.
47
PSAK 67
Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain PSAK 67
Entitas mengungkapkan pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat
dalam menentukan bahwa entitas memiliki pengendalian, pengendalian
bersama, pengaruh signifikan dan jenis pengaturan.
Entitas mengungkapkan informasi pengguna LK konsolidasian
Memahami komposisi kelompok usaha dan kepentingan yang dimiliki dalam aktivitas &
arus kas
Mengevaluasi sifat dan luas pembatasan; sifat dan perubahan risiko; konsekuensi
perubahan kepemilikan; konsekuensi hilangnya pengendalian
Entitas asosiasi dan pnengaturan bersama sifat, luas dan dampak
keuangan dari kepentingannya; sifat dan perubahan risiko signifikan
Entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi sifat dan luas kepentingan; sifat dan
perubahan risiko
49
Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain PSAK 67
Ruang Lingkup Pengungkapan untuk :
50
Pertimbangan dan Asumsi Signifikan
51
Kepentingan dalam Entitas Anak
52
Kepentingan dalam Pengaturan Bersama dan Entitas Asosiasi
53
PSAK 68
Konsep Nilai Wajar PSAK 68
• Tujuan :
a. mendefinisikan nilai wajar (fair value);
b. menetapkan kerangka pengukuran nilai wajar; dan
c. mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar.
• Konvergensi US GAAP dengan IFRS menggunakan konsep yang sama
• nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual
suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.
• “...the price that would be received to sell an asset or transfer
a liability in an orderly transaction between market
participants at the measurement date.”
IFRS 13 para 9
55
Assets
CM or RM
Defined
Benefit
FV pl
an
PUC p assets le
ss
lan ob
ligatio
& arb
n
itrary
rul e s
FV pl
a
n ass
PUC
plan o ets less
arbitr bligation &
ary ru
les
Biological
assets
lue
Fair va to
s ts
less co
sell
lue
Fair va to
sts
less co
sell
© IFRS Foundation | 30 Cannon Street | London EC4M 6XH | UK. www.ifrs.org
ir
Fa
ue
VM
us
l
va
or
F
io
Financial
C
st
Co
Etc
Assets
Inv
Property
Am
us
Inventory
Intangible
M
FV
or
Va
r
io
PP&E
Ni l
CM
Va
r
Cost
Cost
Ni l
st
Co
Lo
we
r
so of
m C
e or
FV N
M RV
RM
CM or
56
Hirarki Fair Value
Yes
Apakah ada harga kuotasian
dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik
(Level 1)
* Maksimumkan input yang dapat
diobservasi, termasuk informasi pasar
dan informasi publik lainnya
‡
Input yang tidak dapat diobservasi
diantaranya data entitas (anggaran,
proyeksi), harus disesuaikan jika
pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda
No
Apakah ada input selain
harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*
Gunakan nilai wajar
pengukuran dengan Level 1
Harus digunakan tanpa
penyesuaian
57
No
Yes
Gunakan input selain
Harga kuotasian yang
dapat diobservasi baik
secara langsung atau tidak
langsung, pengukuan ‡
Level 2
57
Gunakan input yang
bukan berdasarkan
harga pasar yang
dapat diobservasi.
Level 3
PSAK 1
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
Latar Belakang Perubahan 2013
59
Laporan Keuangan - 2013
•
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
– Komponen
– Tanggung jawab laporan keuangan
Karakteristik umum
Penyajian secara wajar dan
kepatuhan terhadap SAK
Kelangsungan usaha
Dasar akrual
Material dan agregasi
Saling hapus
Frekuensi pelaporan
Informasi komparatif
Konsistensi penyajian
Identifikasi laporan keuangan
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan
Komprehensif Lain
Laporan Perubahan
Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan
Keuangan
60
Tujuan Laporan Keuangan
• Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Tujuan laporan keuangan :
– memberikan informasi mengenai:
– posisi keuangan,
– kinerja keuangan
– arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan
dalam pembuatan keputusan
ekonomi.
61
Komponen Laporan Keuangan
a.
b.
c.
d.
e.
ea
f.
laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama
periode;
laporan perubahan ekuitas selama periode;
laporan arus kas selama periode;
catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi
penting dan informasi penjelasan lain; dan
informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya
sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya
yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi
secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos
laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.
45
Informasi Komparatif Minimum 38,38A, 38B
•
•
•
•
Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode sebelumnya untuk
seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali
diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.
Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan
periode sebelumnya diungkapkan jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan
periode berjalan.
Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua
laporan arus kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan
keuangan terkait.
Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam laporan keuangan
untuk periode sebelumnya masih tetap relevan pada periode berjalan.
47
Informasi Komparatif - Tambahan
•
•
•
•
•
Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan
keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi
tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.
Informasi komparatif ini dapat berisi terdiri satu atau lebih laporan keuangan,
namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.
Ketika hal ini terjadi, entitas menyajikan catatan informasi yang berhubungan
dengan laporan tambahan tersebut.
Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya, dan
satu periode komparatif tambahan).
Entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan tiga laporan posisi keuangan, tiga
laporan arus kas, atau tiga laporan perubahan ekuitas (yaitu laporan keuangan
komparatif tambahan). Entitas disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan
keuangan, informasi komparatif yang terkait dengan laporan tambahan atas laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
48
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian kembali,
retrospektif atau reklasifikasi
•
Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada posisi awal
periode sebelumnya sebagai tambahan atas laporan keuangan
komparatif minimum jika:
a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat
penyajian kembali retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau
reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan; dan
b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi
memiliki dampak material atas informasi dalam laporan posisi keuangan
pada awal periode sebelumnya.
•
Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada:
– (a) akhir periode berjalan;
– (b) akhir periode sebelumnya; dan
– (c) awal periode
49
Referensi : Laporan Tahunan Q1 Telkom 2015
66
Penghasilan Komprehensif Lain
• Penghasilan komprehensif lain: berisi pos-pos penghasilan dan
beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yan tidak diakui dalam
laba rugi sebagaimana disyaratkan atau diizinkan oleh SAK
• Komponen penghasilan komprehensif:
–
–
–
–
–
Selisih revaluasi aset tetap
Pengukuran kembali program imbalan pasti
Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuangan
Perubahan nilai investasi available for sales
Bagian efektif dari keuntungan lindung nilai arus kas
50
Informasi dalam Penghasilan Komprehensif Lain
•
•
•
Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah
penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan
berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari
entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode
ekuitas) dan dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:
a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
b) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu
terpenuhi.
Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal jika penyajian
tersebut relevan untuk pemahaman kinerja keuangan entitas.
Entitas tidak diperkenankan untuk meyajikan pos-pos penghasilan dan
beban seperti pos luar biasa dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain atau dalam catatan atas laporan keuangan
51
Penghasilan Komprehensif Lain – Tidak Direklasifikasi
Entitas melakukan revaluasi aset tetap pada 2 Januari 2015. Nilai
perolehan 600.000 akumulasi depresiasi 200.000. Aset direvaluasi
menjadi 500.000 dan masa manfaat tersisa 10 tahun.
• Jurnal saat revaluasi
•
200.000
– Akumulasi Depresiasi
Aset tetap
200.000
–
100.000
– Aset tetap
Surplus revaluasi
100.000
–
•
Jurnal saat depresiasi
50.000
– Beban Depresiasi
Akumulasi Depresiasi
50.000
–
10.000
– Surplus Revaluasi
Saldo Laba
10.000
–
Ref: PSAK 1
55
Penghasilan Komprehensif Lain – Direklasifikasi
• Entitas membeli investasi tersedia dijual seharga 100.000 pada 1
Desember 2015. Pada 31 Desember nilainya naik menjadi 115.000.
Inbvestasi ini dijual dengan harga 110.000 pada 1 Maret 2016.
• Jurnal saat pembelian
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 100.000
Kas
100.000
–
• Jurnal saat penilaian 31 Desember 2015
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 15.000
Penghasilan komprehensif lain
–
15.000
• Jurnal saat penjualan 1 Maret 2016
110.000
– Kas
15.000
– Penghasilan komprehensif lain
Aset keuangan – tersedia untuk dijual
115.000
–
Penghasilan penjualan AFS
10.000
–
56
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
Referensi : Laporan Tahunan Q1 Telkom 2015
71
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
Referensi : Laporan Tahunan BP 2014
72
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
Referensi : Laporan Tahunan BP 2014
73
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - 2011
•
•
•
•
•
Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca
untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia
Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak
minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest)
Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian
laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian
Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk penyajian
retroaktif perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan
Minimum line item Penyajian Neraca
–
–
–
–
•
Properti Investasi
Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
Aset yang dimiliki untuk dijual
dll
Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1
berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)
74
Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif.
Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif
Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas
Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.
Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan
fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat
Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi
Minimum line item : Pendapatan, Biaya keuangan, Beban pajak,
pendapatan investasi asosiasi, Penghasilan komprehensif lain, dll
Penghasilan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak
mempengaruhi laba pada periode rugi.
Alternatif penyajian laporan tunggal atau dua laporan
75
PSAK 4
Ruang Lingkup dan Definisi
• Standar diterapkan untuk entitas induk yang menyajikan LK
tersendiri dalam mencatat investasi anak, ventura bersama
dan entitas asosiasi.
• LK tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh
entitas induk (investor yang memiliki pengendalian atas
entitas anak) yang mencantat investasi pada entitas anak,
entitas asosiasi dan ventura bersama berdasarkan biaya
perolehan atau sesuai dengan PSAK 55: Instrumen
keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
• LK Tersendiri, minimal terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas (tidak perlu catatan atas
laporan keuangan)
77
Ketentuan LK Tersendiri
Ketentuan
Ketentuan
Hanya
Hanyauntuk
untuk
entitas
entitas
terkonsolidasi
terkonsolidasi
Penyajian
Penyajian
•• Investasi
Investasidicatat
dicatat
dengan
dengan
menggunakan
menggunakan
metode
metodebiaya
biaya
•• Dividen
Dividendiakui
diakuisaat
saat
ditetapkan
ditetapkan
Pengungkapan
Pengungkapan
Sebagai
Sebagaibagian
bagian
dari
dariinformasi
informasi
tambahan
tambahan
78
Penyusunan LK Tersendiri
• LK keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku
kecuali yang diatur dalam ketentuan khusus.
• Jika entitas induk menyusun LK tersendiri, maka entitas induk
mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas
asosiasi pada (Par 10):
– Biaya perolehan atau
– Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
• Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap kategori
investasi.
• Jika investasi akan dijual PSAK 58: Aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual dan operasi dihentikan.
• Pengukuran investasi yang dicatat sesuai PSAK 55 tidak berubah.
• Entitas Induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura bersama,
atau entitas asosiasi pada laba rugi dalam laporan keuangan
tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
79
PSAK 15
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15
Entitas Asosiasi entitas yang mana investor memiliki pengaruh signifikan
Ventura Bersama pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki
pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari
pengaturan
Metode Ekuitas metode akuntansi di mana investasi awalnya dicatat
sebesar harga perolehan selanjutnya disesuaikan atas perubahan
pascaperolehan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Harga perolehan awal + bagian laba – bagian rugi – bagian distribusi dari investee +/penghasilan komprehensif
Ketika investasi rugi sehingga investasi menjadi negatif, maka investasi akan
disajikan sebesar nol, liabilitas diakui jika memiliki kewajiban hukum dan
konstruktif. Jika laba, pengakuan laba baru setelah bagian laba sama dengan
bagian rugi yang telah diakui.
81
Penerapan Metode Ekuitas
• Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas investee mencatat investasinya pada entitas
investasi atau ventura bersama dengan menggunakan metode
ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat
pengecualian penerapan metode ekuitas
• Pengecualian – jika investasi dimilliki atau dimiliki secara tidak langsung
melalui entitas modal ventura, reksa dana, unit perwalian dan entitas
serupa termasuk dana asuransi terkait investasi dapat memilih
menggunakan nilai wajar PSAK 55
• Jika entitas mau dijual menerapkan PSAK 58
82
Penghentian Metode Ekuitas
• Jika entitas menjadi entitas anak PSAK 65
• Jika sisa kepentingan merupakan aset keuangan PSAK 55.
Nilai wajar sisa kepentingan diangggap sebagai nilai wajar
pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55,
entitas mengakui selisihnya sebagai laba rugi.
• Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah yang telah
diakui dalam penghasilan komprehensif lain menggunakan
dasar yang sama jika investee melepas aset dan liabilitas.
• Jika investee menjadi investasi pada ventura bersama atau
sebaliknya, maka entitas melanjutkan penerapan metode
ekuitas dan tidak mengukur kembali kepentingan yang tersisa.
83
Contoh
•
Pada 1 Januari 2012, PT Aneka membeli 30% saham berhak suara PT
Merapi sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2012 sd 2015
Tahun
2012
2013
2014
2015
•
Laba (rugi)
PT Serbaneka
(10.000)
(8.000)
4.000
6.000
Porsi laba (rugi) utk
PT. Aneka
(3.000)
(2.400)
1.200
1.800
Nilai tercatat
1.000
(1.400)
(200)
1.600
Nilai tercatat investasi:
– Tahun 2010 Rp 1.000 milyar
– Tahun 2011 Rp 0
– Tahun 2012 Rp 0
– Tahun 2013 Rp 1.600
84
Metode Ekuitas
Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan 25%
kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara melaporkan
adanya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. dan
penghasilan komprehensif lain 40.000. dan membagikan dividen 150.0000
Jan.1
Investasi jangka panjang
500.000
Kas
500.000
Des.31 Investasi jangka panjang
60.000
Pendapatan Investasi
50.000
Penghasila komprehensif lain
10.000
(pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25)
Des.31 Kas
37.500
Investasi Jangka Panjang
37.500
(pengumuman dividen = 150,000 x 0.25)
85
Kehilangan Pengaruh Signifikan
Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intan
dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldo
investasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan
komprehensif terkait dengan investasi ini 500
31 Des Kas
4.000
Investasi jangka panjang
Keuntungan penjualan investasi
Penghasilan komprehensif lain
Penghasilan dari investasi
1.000
3.000
500
500
Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 1.000
Investasi tersis akan dicatat sebesar 2.000 (nilai wajar dari 10%)
Keuntungan penjualan investasi:
• Keuntungan dari investasi dijual 4.000 – 2.000 = 2.000
• Keuntungan kenaikan investasi yang tersis 2.000 – 1.000 = 1.000
86
PSAK 24
Ruang Lingkup PSAK 24
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja
Jangka Pendek
ImbalanJangka
Pendek
Absen
Imbalan Paska
Kerja
Pesangon
Bagi hasil
atau
Bonus
Kontribusi
Pasti
Diterapkan oleh pemberi kerja dalam
pencatatan seluruh imbalan kerja, kecuali yang
diatur dalam PSAK 53: Akuntansi Kompensasi
Berbasis Saham.
Imbalan Kerja
Jangka Panjang
Lainnya
Manfaat
Pasti
Past service
cost
Current
Service Cost
Latar Belakang Perubahan
• Untuk melaporkan perubahan kewajiban imbalan pasti dan aset program didefinisikan
dengan cara yang lebih mudah dipahami
• Beberapa opsi penyajian diizinkan dalam standar yang ada, membatasi komparabilitas
opsi ditiadakan
• Amandemen diperlukan untuk mengklarifikasi area dimana keragaman dalam praktik
yang ada
• Penyempurnaan pengungkapan tentang risiko yang timbul dari program imbalan pasti
yang diperlukan
PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN
• Pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria
• Perubahan komponen imbalan pasti dan aset program
• Persyaratan pengungkapan
PERUBAHAN LAINNYA
• Imbalan kerja jangka pendek
• Pesangon
• Perubahan penting lainnya
89
Perubahan Signifikan
PSAK 24 R 2010
PSAK 24 R 2013
90
Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Jangka Pendek
Diakui saat
Diakui saat
pekerja telah
pekerja telah
memberi jasa
memberi jasa
Liabilitas jangka pendek sebagai:
Liabilitas jangka pendek sebagai:
Liabilitas setelah dikurangi yang
telah dibayar, beban dibayar dimuka
jika terjadi kelebihan pembayaran
Beban atau pernyataan lain
membolehkan sbg biaya perolehan
Cuti berimbalan
Cuti berimbalan
jangka pendek
jangka pendek
Boleh diakumulasi diakui pada saat
Boleh diakumulasi diakui pada saat
pekerja memberikan jasa
pekerja memberikan jasa
cuti berimbalan yang tidak boleh
diakumulasi diakui saat cuti terjadi
Program Bagi Laba dan Bonus
Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus
Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus
1
2
Ada kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
Dapat diestimasi secara andal
Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak
Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak
mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
pembayaran.
pembayaran.
Imbalan Paska Kerja
EMPLOYER
Defined
Defined
Contribution
Contribution
Plans
Plans
CONTRIBUTIONS
PENSION FUND
DEFINED
BENEFIT
EMPLOYEE
VOLATILE
RISK LIMIT
Defined
Defined
Benefit
BenefitPlans
Plans
VOLATILE
DEFINED
RISK LIMIT
93
Program Iuran Pasti
Pengakuan dan
Pengukuran
Pengungkapa
n
•
•
jumlah yang
diakui sebagai
beban untuk
program iuran
pasti.
Informasi
program iuran
pasti untuk
personel
manajemen
kunci
Program Manfaat Pasti
• Perusahaan memiliki kewajiban hukum dan konstrukstif untuk
memenuhi pembayaran imbalan setelah pekerja pensiun.
• Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanai
• Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial asumsi demografi
dan keuangan.
• Dana diakumulasikan dalam Aset Program
• Risiko atas manfaat pasti:
– Risiko aktuarial jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari yang
diharapkan karena perubahan asumsi aktuaria
– Risiko investasi hasil investasi atas aset program berbeda dari yang
diharapkan.
RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL
95
Program Manfaat Pasti
Faktor-faktor:
Biaya Jasa:
• Biaya Jasa Kini
• Biaya Jasa Lalu
• Keuntungan (kerugian) atas
Penyelesaiaan
Nilai
Nilai Kini
Kini Kewajiban
Kewajiban
Imbalan
Imbalan Pasti
Pasti (NKKIP)
(NKKIP)
• Biaya Bunga
• Remeasurement (Keuntungan
dan kerugian aktuarial)
• Pendapatan Bunga
• Iuran atau Penarikan
• Remeasurement (Keuntungan dan
kerugian aktuarial)
Nilai
Nilai Wajar
WajarAset
Aset Program
Program
(NWAP)
(NWAP)
Laporan Posisi Keuangan
Liabilitas Imbalan Pasti (di Neraca)
+/+ Nilai kini kewajiban imbalan pasti
-/Nilai wajar aset program yang
digunakan untuk menyelesaikan
kewajiban secara langsung
Ekuitas (di Neraca)
+/-
Penghasilan komprehensif lain
pendapatan atau kerugian
Ilustrasi
• Imbalan kerja perusahaan:
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0
200.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0
200.000
Biaya Jasa Kini
30.000
Tingkat Diskonto
10%
Tingkat Hasil yang Diharapkan
12%
Iuran
24.000
Imbalan
16.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan
250.000
Nilai wajar aset
220.000
98
Ilustrasi – PSAK lama
JURNAL UMUM
Saldo awal
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Hasil yang diharapkan
Iuran
Imbalan
Penurunan (ken) kewajiban
Selisih aktual atas harapan
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial
Beban
30.000
20.000
(24.000)
26.000
Kas
MEMO
Liabilitas
(24.000)
(24.000)
(2.000)
Nilai Kini
Kewajiban
Aset
Aktuaria
(200.000) 200.000
(30.000)
(20.000)
24.000
24.000
16.000 (16.000)
(16.000)
16.000
(12.000)
12.000
(250.000) 220.000
28.000
99
Jurnal – PSAK lama
Beban
pensiun
Kas
Liabilitas
26.000
24.000
2.000
Liabilitas
Nilai kini Kewajiban
(250.000)
Aset Program
220.000
Kerugian aktuaria yg blm diamortisasi
28.000
Net Liabilitas manfaat pensiun
(2.000)
100
Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)
• Imbalan kerja perusahaan:
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0
200.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0
200.000
Biaya Jasa Kini
Tingkat Diskonto
30.000
10%
Iuran
24.000
Imbalan
16.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan akhir 20X0
250.000
Nilai wajar aset akhir 20X0
222.000
101
Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)
JURNAL UMUM
Saldo awal
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Pendapatan bunga
Iuran
Imbalan
Rugi Aktuaria Liabiilitas
Rugi Aktuaria – Aset Program
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial
Jml tahun berjalan
Saldo Akhir
Beban
30.000
20.000
(20.000)
Kas
MEMO
Nilai
Pend
Kini
Komprehe Liabilit Kewajib
nsif
as
an
(200.000)
(30.000)
(20.000)
(24.000)
16.000
(16.000)
16.000
6.000
30.000
(24.000)
22.000
22.000
(28.000)
(250.000)
Aset
200.000
20.000
24.000
(16.000)
(6.000)
222.000
Kerugian
102
Jurnal
Beban pensiun
30.000
Pendapatan Komprehensif Lain
22.000
Kas
24.000
Liabilitas
28.000
Liabilitas
Kewajiban manfaat Pensiun
28.000
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain - kerugian
22.000
Notes
Nilai kini Kewajiban
250.000
Aset Program
222.000
Net Liabilitas manfaat pensiun
28.000
103
Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)
• Imbalan kerja perusahaan:
KETERANGAN
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1
Rugi Aktuaria OCI – Awal 20X1
Biaya Jasa Kini
Tingkat Diskonto
Iuran
Imbalan
Nilai Kini Kewajinan imbalan – Akhir 20X1
Nilai wajar aset – Akhir 20X1
250.000
222.000
22.000
34.000
10%
26.000
20.000
279.500
276.600
104
Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)
Beban
JURNAL UMUM
MEMO
Pendapat
an
Kompreh Liabilit Keweajiba
Aset
Kas
ensif
as
n Program Program
Saldo awal
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Pendapatan bunga
Iuran
Imbalan
Penurunan (kenaikan)
kewajiban
Selisih aktuaria Aset
Program
Amortisasi biaya jasa
lalu
22.000 (28.000)
34.000
25.000
(250.000) 222.000
(34.000)
(25.000)
(22.200)
22.200
(26.00
0)
26.000
20.000
(9.500)
(26.400)
(20.000)
9.500
26.400
105
Jurnal
Beban pensiun
36.800
Liabilitas manfaat pensiun
25.100
Kas
26.000
Pendapatan Komprehensif Lain
Liabilitas
Liabilitas manfaat pensiun
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain
Notes
Nilai kini Kewajiban
Aset Program
Net Liabilitas manfaat pensiun
35.900
2.900
14.900
(279.500)
276.600
(2.900)
106
PSAK 46
Akuntansi Pajak Penghasilan – PSAK 46
• Beban pajak adalah jumlah dari :
– Pajak kini
– Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam penghitungan
pajak penghasilan
• Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto, kecuali
secara hukum tidak mungkin saling hapus (anak dan induk)
• Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini.
• Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa
manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas
108
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
PSAK
Undang-Undang
AKUNTANSI
PAJAK
PERBEDAAN
Permanen
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE –
Tax Planning atau
Tax Avoidance
Temporer
Pajak Tangguhan:
Aset / Liabilitas
Beban/Pendapatan
Definisi
• Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak
penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa
depan sebagai akibat adanya:
Laba Pajak >
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;
Laba Akuntansi
b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal
peraturan perpajakan mengizinkan.
• Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak
penghasilan terutang pada periode masa depan
sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena
pajak.
Laba Akuntansi >
Laba pajak
110
Pengakuan pajak kini
• Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui
sebagai liabilitas.
• Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi
jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui sebagai
aset.
• Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali
untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya
diakui sebagai aset.
• Beban Pajak Kini
• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang
dibayarkan (PPh 28)
• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan
(PPh 29)
• Kompensasi kerugian yang dapat digunakan
untuk memulihkan pajak = aset
111
Pajak Tangguhan
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilan
kena pajak ada pengakuan pajak menurut akuntansi
sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan.
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilan
kena pajak pajak yang dibayarkan lebih besar daripada laba
menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan.
• Perusahaan memiliki ker
EFEKTIF TAHUN 2015
Agenda
PSAK
1.
Standar Akuntansi di Indonesia
2.
Perkembangan PSAK sd 2015
3.
PSAK 65, 66, 67, 68
4.
Revisi PSAK 1, 4, 15, 24, 46
5.
Revisi PSAK 48, 50, 55, 60
Standar Akuntansi
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan
yang relevan dan reliable (representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada
pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga
penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing
pengguna
Tujuan Laporan Keuangan
4
Sejarah Standar Akuntansi
Efektif
1 Januari 2012
Efektif
1 Januari 2015
8 Desember 2008
Komitmen mendukung IFRS
sebagai standar akuntansi
keuangan global
5
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia
IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013 dilakukan revisi
beberapa standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang akan
efektif pada tahun 2015
SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
tidak signifikan.
DSAS telah mengeleluarkan 10 PSAK Syariah
6
SAK ETAP
•
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas
publik signifikan
• ETAP adalah entitas yang:
– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.
•
•
Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
Lebih sederhana antara lain:
–
–
–
–
•
Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan
Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan PSAK-IFRS
atau PSAK-ETAP
7
PSAK SYARIAH
• Basis transaksi
• Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah
baik entitas lembaga syariah maupun non lembaga syariah
• Pengembangan dengan model PSAK umum namun berbasis
syariah dengan acuan fatwa MUI
• PSAK 100 – PSAK 110
•
•
•
•
•
PSAK 101 Penyajian Laporan
Keuangan Syariah
PSAK 102 Akuntansi Murabahah)
Revisi 2013
PSAK 103 Akuntansi Salam
PSAK 104 Akuntansi Istishna
PSAK 105 Akuntansi Mudharabah
•
•
•
•
•
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah
PSAK 107 Akuntansi Ijarah
PSAK 108 Akuntansi Transaksi Asuransi
Syariah
PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan
Shadaqoh
PSAK 110 Akuntansi Sukuk
8
SAP
• Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi
Pemerintahan, PP 24 tahun 2005 PP 71 tahun 2010
• Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan
kemudian ditetapkan dengan PP
• Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun LKPP
dan LKPD:
–
–
–
–
instansi pemerintah pusat
Instansi pemerintah daerah
BLU dikonsolidasikan dengan LKP – menggunakan PSAP dan PSAK,
BUMN (sbg investasi pemerintah) menggunakan PSAK
• Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK 45
untuk pelaporan dan yang lain mengikuti PSAK / SAK ETAP.
9
PSAK – IFRS BASED
• Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik
seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan
BUMN.
• Dapat diterapkan oleh entitas lainya.
• Basis transaksi, bukan basis industri.
• Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporan
keuangan
• Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012 – tahap 1
• Proses adopsi tahap kedua efektif 1 Januari 2015
10
IFRS - PSAK
• Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS
terbaru)
• Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam
Standar bagian depan.
– Substansi / konseptual
– Redaksional
– Tanggal efektif
• Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti
pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.
• Setelah konvergensi IFRS PSAK akan berkembang
dinamis mengikuti IFRS
11
Mengapa IFRS
•
•
•
•
Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement
Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai
accounting standard.
Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia
sebagai anggota G20 forum.
Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC, 15
November 2008 :
– “Strengthening Transparency and Accountability”
Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan untuk
Strengthening Financial Supervision and Regulation “to call on the
accounting standard setters to work urgently with supervisors and
regulators to improve standards on valuation and provisioning and
achieve a single set of high-quality global accounting standards.”
12
Manfaat IFRS
• Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
• Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal
internasional
• Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan
mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
• Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan
multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para
analis.
• Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best
practise”.
13
Karakteristik Standar ??
Dinamis
Lebih banyak
Pengungkapan
Principle Based :
Judgment
Fair Value
14
Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif
maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
15
“Judgment”
• IFRS = Principles
• Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan
bentuk hukumnya.
• Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi
penting
• Pengajaran dengan menggunakan kasus
Ilustrasi
PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang
dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. A. Kontrak
meliputi jangka waktu 20 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A
membeli jumlah minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah
ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian
modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut.
16
Dinamis
• IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi
keuangan harus sesuai dengan standar bukan teks book.
• Awareness terhadap standar akuntansi meningkat
• Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan
standar.
• IFRS sering berubah
– Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan
akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada perubahan
– Perubahan lingkungan usaha
• Contoh Pendapatan awalnya menggunakan konsep risk and
reward, kemudian ditambahkan konsep present obligation.
17
“Fair value”
•
IAS 41 Agriculture
– Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya
penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun
pada tanggal laporan. Perubahan harga diakui sebagai pendapatan
pada periode berjalan.
– Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan
(point-of-sale costs), pada pengakuan pertama sebagai persediaan.
•
Fair value adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga
yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara
pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Nilai wajar dapat menggunakan:
Tingkat 1 harga kuotasi pasar
Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
Perhitungan fair value : menentukan arus kas, tingkat suku bunga, Model opsi
18
Pengungkapan Lebih Banyak
•
•
•
•
Ilustrasi laporan keuangan.
Membaca dan membuat pengungkapan
pengungkapan yang diinginkan oleh standar
Judgment : apa yang perlu diungkapkan
PSAK 60 – Instrumen keuangan
Pengungkapan kualitatif : eksposure dan timbulnya risiko;
tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko; perubahan dua
hal tersebut.
Pengungkapan kuantitatif: risiko kredit, aset keuangan yang
melewati jatuh tempo/mengalami penurunan, agunan dan
peningkatan kualitas kredit; risiko pasar; risiko likuiditas analisis
sensitifitas; pengungkapan risiko pasar laiinnya.
19
Roadmap IFRS di Indonesia
FASE 1
IAS / IFRS dalam proses adopsi:
a. IAS 41 Agriculture
b. IFRIC 21 Levies
c. IFRS 9 Financial Instrument
FASE 2
Diskusi IFRS
a. IFRS 4 Insurance Contract
b. IFRS Revenue from Contract with
Customers
c. Leases
d. Conceptual Framework –
Reporting Entity
20
PSAK 2013 & 2014
NO
IFRS
STATUS
1
IFRS 10: Consolidated Financial
Statements
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1
Jan 2015]
2
IFRS 11: Joint Arrangements
PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]
3
IFRS 12: Disclosure of Interests in
Other Entities
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain [1 Jan 2015]
4
IFRS 13: Fair Value Measurement
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan
2015]
5
IFRIC 18: Transfer of Assets from
Customers
ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1
Jan 2014]
6
IFRIC 19: Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments
ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]
7
IFRIC 20: Stripping Costs in the
Production Phase of a Surface Mining
ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka
[1 Jan 2014]
21
PSAK 2013 & 2014
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
IFRS
IAS 1: Presentation of Financial
Statements
IAS 19: Employee Benefits
IAS 27: Separate Financial Statements
IAS 28: Investments in Associates and
Joint Ventures
IAS 32: Financial Instruments:
Presentation
IAS 36: Impairment of Assets
IAS 39: Financial Instruments:
Recognition and Measurement (IFRS 9
eff 2018 belum diadopsi)
IFRS 7: Financial Instruments:
Disclosures
IAS 12: Income Tax
STATUS
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]
PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama [1 Jan 2015]
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian [Disahkan
pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku
1 Jan 2015]
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
[Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
22
PSAK non IFRS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian;
PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa;
PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali;
PSAK 34: Kontrak Konstruksi
PSAK 44: Pendapatan Real Estate
PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba;
ISAK 25: Hak atas Tanah
23
Perkembangan Setelah 1 Januari 2015
24
Public Hearing 30 Juni 2015
25
Public Hearing 21 September 2015
PSAK 69 Agrikultur
ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti Investasi
Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri
Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas Investasi Penerapan
Pengecualian Konsolidasi
Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalan
Operasi Bersama
Amandemen PSAK 16: Agrikultur Tanaman Produktif
26
PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi
biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk
dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari
aset biologis milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir
periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali
untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak
dapat diukur secara andal.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Pengukuran seperti ini merupakan biaya pada tanggal tersebut
ketika menerapkan PSAK 14: Persediaan atau Pernyataan lain
27
PSAK 65
PERUBAHAN PSAK 65 TAHUN 2013
Hal
PSAK 65
Ruang Lingkup
Tidak meliputi LK tersendiri
PSAK 4 dan
ISAK 7
Diatur
Definisi
Diatur dalam lampiran tersendiri
Diatur
Pengendalian
Definisi yang umum meliputi: kekuasaan,
ekposure hak dan kemampuan
menggunakan kekuasaan
Memberikan panduan penerapan dalam
menaksir pengendalian tanpa hak suara
Ketentuan lebih detail
Diatur
Terdapat pedoman penerapan hubungan
keagenan
Tidak
Diatur
Pengendalian tanpa adanya
hak suara mayoritas
Hak suara potensial
Hubungan Keagenan
Diatur
Diatur
29
PERUBAHAN PSAK 65 TAHUN 2013
Hal
PSAK 65
PSAK 4 dan
ISAK 7
Persyaratan akuntansi
LK konsolidasian disusun dengan
menggunakan kebijakan yan sama
Diatur
Kepentingan non
pengendali
Penyajiannya terpisah dari ekuitas pemiliki Diatur
entitas induk
Penentuan apakah entitas
adalah entitas investasi
Terdapat definisi
Tidak
Diatur
Entitas investasi
pengecualian terhadap
konsolidasi
Tidak dikonsolidasi tetapi mengukur
investasinya dengan nilai wajar
Tidak
Diatur
30
Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65
Entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain menyajikan laporan
keuangan konsolidasian
• Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak
atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya
atas investee.
• Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh
hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (lihat paragraf 10–14);
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee
(lihat paragraf 15 dan 16); dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi
Entitas menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan
yang serupa
31
Komponen Pengendalian
Kehilangan pengendalian - entitas induk (31)
• Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan
secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK
lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf 32; dan
• Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi yang
dapat diatribusikan pada entitas induk.
Nilai investasi
tercatat
Reklasifikasi ke
Saldo Laba
SELISIH
Keuntungan/ Kerugian
dlm LR
Saham / Aset
diterima (pembayaran)
Nilai wajar investasi
tersisa
Pengeculian Konsolidasi
•
•
Entitas investasi dikecualikan dari konsolidasi
Entitas investasi adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang semata-mata
untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal,
penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.
Karakteristik khusus entitas yang harus dipertimbangkan entitas dalam menaksir
apakah
dirinya merupakan entitas investasi atau bukan, yaitu:
a) Memiliki lebih dari satu investasi;
b) Memiliki lebih dari satu investor ;
c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas; dan
d) Memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk ekuitas atau kepentingan serupa.
Contoh
•
•
•
•
A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak
yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak
suara)
A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B
(berdasarkan ukuran absolut)
C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain
(masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang
masingmasing memegang 1%.
C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki masing‐
masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambil
keputusan terkait aktivitas relevan.
Contoh
•
AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memiliki
masing-masing 5%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masingmasing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA tidak memiliki
kekuasaan atas BBB
•
AAA memiliki38% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memiliki
masing-masing 4%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masingmasing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA memiliki
kekuasaan atas BBB?
Contoh Kehilangan Pengendalian
•
•
•
•
Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp100.000juta)
Amarta menjual 90% saham Barata , sisa 10% saham BBB diklasifikasikan
sbg AFS
Hasil penjualan 90% saham Barata Rp180.000juta
Nilai wajar sisa 10% saham Barata Rp20.000juta
Investasi pada Barata (aset keuangan)
20.000 juta
Kas dan setara kas
180.000 juta
Investasi pada Barata (entitas anak)100.000
Keuntungan 100.000
Keuntungan =
90% 180.000 - 90% x 100.000 =
90.000
10% 20.000 – 10%x 100.000 =
10.000
Total
100.000
37
Contoh Memperoleh Pengendalian
•
•
Pandawa memiliki 15% saham Ngastina yang dibeli dengan harga
Rp150.000juta.
Pada 2 Januari 20x5 Pandawa membeli tambahan saham Ngastina 60%
dengan harga Rp1.200.000
Investasi pada anak perusahaan (Ngastina)
1.350.000 juta
Kas 1.200.000 Keuntungan 150.000
Keuntungan =
60% = 1.200.000 mengindikasikan bahwa
100% = 2.000.000
Sehingga 75% = 75% x 2.000.000 = 1.500.000
Investasi sebelumnya 150.000 sehingga jurnal yang ditambahkan 1.350.00
15% x 2.000.000 = 300.000
Keuntungan = 300.000 – 150.000 = 150.000
38
Contoh tidak Kehilangan Pengendalian
• AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)
• AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500
Kas
500
Investasi pada BBB(4.000 x 10%)
Keuntungan (ekuitas)
100
400
39
PSAK 66
Pengaturan Bersama PSAK 66
Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak
memiliki pengendalian bersama.
Karakteristik pengaturan bersama:
Para pihak terikat suatu pengaturan kontraktual
Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau
lebih pihak dalam pengaturan tersebut
Pengendalian bersama persetujuan kontraktual untuk berbagi
pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika
keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan
dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian
Jenis pengaturan :
operasi bersama mencatat bagian atas aset. Liabilitas, pendapatan, beban
Ventura bersama investasi, metode ekuitas
41
Perubahan Standar
42
Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama
43
Laporan Keuangan Para Pihak – Operator Bersama
44
Contoh - Konstruksi
•
•
CI02. A dan B (para pihak) adalah dua perusahaan yang bisnisnya adalah
penyediaan berbagai jenis jasa konstruksi publik dan swasta. Mereka membentuk
pengaturan kontraktual untuk bekerja sama untuk tujuan pemenuhan kontrak
dengan pemerintah atas desain dan konstruksi jalan antara dua kota. Pengaturan
kontraktual tersebut menentukan bagian partisipasi A dan B dan menetapkan
pengendalian bersama atas pengaturan, yang subjek pengaturan tersebut adalah
penyerahan jalan.
CI03. Para pihak membentuk kendaraan terpisah (entitas Z) sebagai pihak yang
akan melakukan pengaturan. Entitas Z, atas nama A dan B, menyepakati kontrak
dengan pemerintah. Selain itu, aset dan liabilitas terkait dengan pengaturan
dimiliki oleh entitas Z.Fitur utama bentuk hukum entitas Z adalah bahwa para
pihak, bukan entitas Z, memiliki hak atas aset entitas dan kewajiban terhadap
liabilitas entitas.
45
Contoh - Konstruksi
•
CI04. Pengaturan kontraktual antara A dan B menetapkan bahwa:
a) hak atas semua aset yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas dalam pengaturan
dibagi oleh para pihak berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan;
b) para pihak memiliki beberapa tanggung jawab dan tanggung jawab bersama untuk
semua kewajiban operasinal dan keuangan terkait dengan aktivitas dalam pengaturan
berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan; dan
c) keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari aktivitas pengaturan dibagi oleh A dan B
berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan
•
•
CI05. Untuk tujuan koordinasi dan pengawasan aktivitas, A dan B menunjuk
operator, yang akan menjadi karyawan dari salah satu pihak. Setelah waktu yang
ditentukan, peran operator akan digilir dari satu pihak ke pihak lain. A dan B
menyetujui bahwa aktivitas akan dilaksanakan oleh karyawan operator atas dasar
‘tidak ada keuntungan atau kerugian’.
CI06. Sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak dengan
pemerintah, entitas Z adalah pihak yang akan menagihkan jasa konstruksi kepada
pemerintah atas nama para pihak.
46
Contoh - Konstruksi
ANALISIS
• CI07. Pengaturan bersama dilaksanakan melalui kendaraan terpisah yang bentuk
hukumnya tidak memberikan pemisahan antara para pihak dan kendaraan terpisah
(yaitu aset dan liabilitas yang dimiliki dalam entitas Z adalah aset dan liabilitas para
pihak). Hal ini diperkuat dengan persyaratan yang telah disetujui oleh para pihak
dalam pengaturan kontraktual mereka, yang menyatakan bahwa A dan B memiliki
hak atas aset, dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan yang
dilakukan melalui entitas Z. Pengaturan bersama tersebut adalah operasi bersama.
• CI08. A dan B masing-masing mengakui dalam laporan keuangan mereka bagian
mereka atas aset (contohnya aset tetap, piutang dagang) dan bagian mereka atas
setiap liabilitas yang dihasilkan dari pengaturan (contohnya utang dagang kepada
pihak ketiga) berdasarkan bagian partisipasi yang disetujui oleh mereka. Masingmasing pihak juga mengakui bagiannya atas pendapatan dan beban yang
dihasilkan dari jasa konstruksi yang diberikan kepada pemerintah melalui entitas Z.
47
PSAK 67
Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain PSAK 67
Entitas mengungkapkan pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat
dalam menentukan bahwa entitas memiliki pengendalian, pengendalian
bersama, pengaruh signifikan dan jenis pengaturan.
Entitas mengungkapkan informasi pengguna LK konsolidasian
Memahami komposisi kelompok usaha dan kepentingan yang dimiliki dalam aktivitas &
arus kas
Mengevaluasi sifat dan luas pembatasan; sifat dan perubahan risiko; konsekuensi
perubahan kepemilikan; konsekuensi hilangnya pengendalian
Entitas asosiasi dan pnengaturan bersama sifat, luas dan dampak
keuangan dari kepentingannya; sifat dan perubahan risiko signifikan
Entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi sifat dan luas kepentingan; sifat dan
perubahan risiko
49
Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain PSAK 67
Ruang Lingkup Pengungkapan untuk :
50
Pertimbangan dan Asumsi Signifikan
51
Kepentingan dalam Entitas Anak
52
Kepentingan dalam Pengaturan Bersama dan Entitas Asosiasi
53
PSAK 68
Konsep Nilai Wajar PSAK 68
• Tujuan :
a. mendefinisikan nilai wajar (fair value);
b. menetapkan kerangka pengukuran nilai wajar; dan
c. mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar.
• Konvergensi US GAAP dengan IFRS menggunakan konsep yang sama
• nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual
suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.
• “...the price that would be received to sell an asset or transfer
a liability in an orderly transaction between market
participants at the measurement date.”
IFRS 13 para 9
55
Assets
CM or RM
Defined
Benefit
FV pl
an
PUC p assets le
ss
lan ob
ligatio
& arb
n
itrary
rul e s
FV pl
a
n ass
PUC
plan o ets less
arbitr bligation &
ary ru
les
Biological
assets
lue
Fair va to
s ts
less co
sell
lue
Fair va to
sts
less co
sell
© IFRS Foundation | 30 Cannon Street | London EC4M 6XH | UK. www.ifrs.org
ir
Fa
ue
VM
us
l
va
or
F
io
Financial
C
st
Co
Etc
Assets
Inv
Property
Am
us
Inventory
Intangible
M
FV
or
Va
r
io
PP&E
Ni l
CM
Va
r
Cost
Cost
Ni l
st
Co
Lo
we
r
so of
m C
e or
FV N
M RV
RM
CM or
56
Hirarki Fair Value
Yes
Apakah ada harga kuotasian
dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik
(Level 1)
* Maksimumkan input yang dapat
diobservasi, termasuk informasi pasar
dan informasi publik lainnya
‡
Input yang tidak dapat diobservasi
diantaranya data entitas (anggaran,
proyeksi), harus disesuaikan jika
pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda
No
Apakah ada input selain
harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*
Gunakan nilai wajar
pengukuran dengan Level 1
Harus digunakan tanpa
penyesuaian
57
No
Yes
Gunakan input selain
Harga kuotasian yang
dapat diobservasi baik
secara langsung atau tidak
langsung, pengukuan ‡
Level 2
57
Gunakan input yang
bukan berdasarkan
harga pasar yang
dapat diobservasi.
Level 3
PSAK 1
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
Latar Belakang Perubahan 2013
59
Laporan Keuangan - 2013
•
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
– Komponen
– Tanggung jawab laporan keuangan
Karakteristik umum
Penyajian secara wajar dan
kepatuhan terhadap SAK
Kelangsungan usaha
Dasar akrual
Material dan agregasi
Saling hapus
Frekuensi pelaporan
Informasi komparatif
Konsistensi penyajian
Identifikasi laporan keuangan
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan
Komprehensif Lain
Laporan Perubahan
Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan
Keuangan
60
Tujuan Laporan Keuangan
• Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Tujuan laporan keuangan :
– memberikan informasi mengenai:
– posisi keuangan,
– kinerja keuangan
– arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan
dalam pembuatan keputusan
ekonomi.
61
Komponen Laporan Keuangan
a.
b.
c.
d.
e.
ea
f.
laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama
periode;
laporan perubahan ekuitas selama periode;
laporan arus kas selama periode;
catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi
penting dan informasi penjelasan lain; dan
informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya
sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya
yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi
secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos
laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.
45
Informasi Komparatif Minimum 38,38A, 38B
•
•
•
•
Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode sebelumnya untuk
seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali
diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.
Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan
periode sebelumnya diungkapkan jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan
periode berjalan.
Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua
laporan arus kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan
keuangan terkait.
Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam laporan keuangan
untuk periode sebelumnya masih tetap relevan pada periode berjalan.
47
Informasi Komparatif - Tambahan
•
•
•
•
•
Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan
keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi
tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.
Informasi komparatif ini dapat berisi terdiri satu atau lebih laporan keuangan,
namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.
Ketika hal ini terjadi, entitas menyajikan catatan informasi yang berhubungan
dengan laporan tambahan tersebut.
Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya, dan
satu periode komparatif tambahan).
Entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan tiga laporan posisi keuangan, tiga
laporan arus kas, atau tiga laporan perubahan ekuitas (yaitu laporan keuangan
komparatif tambahan). Entitas disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan
keuangan, informasi komparatif yang terkait dengan laporan tambahan atas laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
48
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian kembali,
retrospektif atau reklasifikasi
•
Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada posisi awal
periode sebelumnya sebagai tambahan atas laporan keuangan
komparatif minimum jika:
a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat
penyajian kembali retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau
reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan; dan
b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi
memiliki dampak material atas informasi dalam laporan posisi keuangan
pada awal periode sebelumnya.
•
Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada:
– (a) akhir periode berjalan;
– (b) akhir periode sebelumnya; dan
– (c) awal periode
49
Referensi : Laporan Tahunan Q1 Telkom 2015
66
Penghasilan Komprehensif Lain
• Penghasilan komprehensif lain: berisi pos-pos penghasilan dan
beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yan tidak diakui dalam
laba rugi sebagaimana disyaratkan atau diizinkan oleh SAK
• Komponen penghasilan komprehensif:
–
–
–
–
–
Selisih revaluasi aset tetap
Pengukuran kembali program imbalan pasti
Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuangan
Perubahan nilai investasi available for sales
Bagian efektif dari keuntungan lindung nilai arus kas
50
Informasi dalam Penghasilan Komprehensif Lain
•
•
•
Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah
penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan
berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari
entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode
ekuitas) dan dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:
a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
b) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu
terpenuhi.
Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal jika penyajian
tersebut relevan untuk pemahaman kinerja keuangan entitas.
Entitas tidak diperkenankan untuk meyajikan pos-pos penghasilan dan
beban seperti pos luar biasa dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain atau dalam catatan atas laporan keuangan
51
Penghasilan Komprehensif Lain – Tidak Direklasifikasi
Entitas melakukan revaluasi aset tetap pada 2 Januari 2015. Nilai
perolehan 600.000 akumulasi depresiasi 200.000. Aset direvaluasi
menjadi 500.000 dan masa manfaat tersisa 10 tahun.
• Jurnal saat revaluasi
•
200.000
– Akumulasi Depresiasi
Aset tetap
200.000
–
100.000
– Aset tetap
Surplus revaluasi
100.000
–
•
Jurnal saat depresiasi
50.000
– Beban Depresiasi
Akumulasi Depresiasi
50.000
–
10.000
– Surplus Revaluasi
Saldo Laba
10.000
–
Ref: PSAK 1
55
Penghasilan Komprehensif Lain – Direklasifikasi
• Entitas membeli investasi tersedia dijual seharga 100.000 pada 1
Desember 2015. Pada 31 Desember nilainya naik menjadi 115.000.
Inbvestasi ini dijual dengan harga 110.000 pada 1 Maret 2016.
• Jurnal saat pembelian
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 100.000
Kas
100.000
–
• Jurnal saat penilaian 31 Desember 2015
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 15.000
Penghasilan komprehensif lain
–
15.000
• Jurnal saat penjualan 1 Maret 2016
110.000
– Kas
15.000
– Penghasilan komprehensif lain
Aset keuangan – tersedia untuk dijual
115.000
–
Penghasilan penjualan AFS
10.000
–
56
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
Referensi : Laporan Tahunan Q1 Telkom 2015
71
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
Referensi : Laporan Tahunan BP 2014
72
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
Referensi : Laporan Tahunan BP 2014
73
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - 2011
•
•
•
•
•
Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca
untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia
Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak
minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest)
Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian
laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian
Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk penyajian
retroaktif perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan
Minimum line item Penyajian Neraca
–
–
–
–
•
Properti Investasi
Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
Aset yang dimiliki untuk dijual
dll
Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1
berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)
74
Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif.
Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif
Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas
Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.
Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan
fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat
Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi
Minimum line item : Pendapatan, Biaya keuangan, Beban pajak,
pendapatan investasi asosiasi, Penghasilan komprehensif lain, dll
Penghasilan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak
mempengaruhi laba pada periode rugi.
Alternatif penyajian laporan tunggal atau dua laporan
75
PSAK 4
Ruang Lingkup dan Definisi
• Standar diterapkan untuk entitas induk yang menyajikan LK
tersendiri dalam mencatat investasi anak, ventura bersama
dan entitas asosiasi.
• LK tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh
entitas induk (investor yang memiliki pengendalian atas
entitas anak) yang mencantat investasi pada entitas anak,
entitas asosiasi dan ventura bersama berdasarkan biaya
perolehan atau sesuai dengan PSAK 55: Instrumen
keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
• LK Tersendiri, minimal terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas (tidak perlu catatan atas
laporan keuangan)
77
Ketentuan LK Tersendiri
Ketentuan
Ketentuan
Hanya
Hanyauntuk
untuk
entitas
entitas
terkonsolidasi
terkonsolidasi
Penyajian
Penyajian
•• Investasi
Investasidicatat
dicatat
dengan
dengan
menggunakan
menggunakan
metode
metodebiaya
biaya
•• Dividen
Dividendiakui
diakuisaat
saat
ditetapkan
ditetapkan
Pengungkapan
Pengungkapan
Sebagai
Sebagaibagian
bagian
dari
dariinformasi
informasi
tambahan
tambahan
78
Penyusunan LK Tersendiri
• LK keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku
kecuali yang diatur dalam ketentuan khusus.
• Jika entitas induk menyusun LK tersendiri, maka entitas induk
mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas
asosiasi pada (Par 10):
– Biaya perolehan atau
– Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
• Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap kategori
investasi.
• Jika investasi akan dijual PSAK 58: Aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual dan operasi dihentikan.
• Pengukuran investasi yang dicatat sesuai PSAK 55 tidak berubah.
• Entitas Induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura bersama,
atau entitas asosiasi pada laba rugi dalam laporan keuangan
tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
79
PSAK 15
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15
Entitas Asosiasi entitas yang mana investor memiliki pengaruh signifikan
Ventura Bersama pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki
pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari
pengaturan
Metode Ekuitas metode akuntansi di mana investasi awalnya dicatat
sebesar harga perolehan selanjutnya disesuaikan atas perubahan
pascaperolehan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Harga perolehan awal + bagian laba – bagian rugi – bagian distribusi dari investee +/penghasilan komprehensif
Ketika investasi rugi sehingga investasi menjadi negatif, maka investasi akan
disajikan sebesar nol, liabilitas diakui jika memiliki kewajiban hukum dan
konstruktif. Jika laba, pengakuan laba baru setelah bagian laba sama dengan
bagian rugi yang telah diakui.
81
Penerapan Metode Ekuitas
• Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas investee mencatat investasinya pada entitas
investasi atau ventura bersama dengan menggunakan metode
ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat
pengecualian penerapan metode ekuitas
• Pengecualian – jika investasi dimilliki atau dimiliki secara tidak langsung
melalui entitas modal ventura, reksa dana, unit perwalian dan entitas
serupa termasuk dana asuransi terkait investasi dapat memilih
menggunakan nilai wajar PSAK 55
• Jika entitas mau dijual menerapkan PSAK 58
82
Penghentian Metode Ekuitas
• Jika entitas menjadi entitas anak PSAK 65
• Jika sisa kepentingan merupakan aset keuangan PSAK 55.
Nilai wajar sisa kepentingan diangggap sebagai nilai wajar
pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55,
entitas mengakui selisihnya sebagai laba rugi.
• Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah yang telah
diakui dalam penghasilan komprehensif lain menggunakan
dasar yang sama jika investee melepas aset dan liabilitas.
• Jika investee menjadi investasi pada ventura bersama atau
sebaliknya, maka entitas melanjutkan penerapan metode
ekuitas dan tidak mengukur kembali kepentingan yang tersisa.
83
Contoh
•
Pada 1 Januari 2012, PT Aneka membeli 30% saham berhak suara PT
Merapi sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2012 sd 2015
Tahun
2012
2013
2014
2015
•
Laba (rugi)
PT Serbaneka
(10.000)
(8.000)
4.000
6.000
Porsi laba (rugi) utk
PT. Aneka
(3.000)
(2.400)
1.200
1.800
Nilai tercatat
1.000
(1.400)
(200)
1.600
Nilai tercatat investasi:
– Tahun 2010 Rp 1.000 milyar
– Tahun 2011 Rp 0
– Tahun 2012 Rp 0
– Tahun 2013 Rp 1.600
84
Metode Ekuitas
Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan 25%
kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara melaporkan
adanya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. dan
penghasilan komprehensif lain 40.000. dan membagikan dividen 150.0000
Jan.1
Investasi jangka panjang
500.000
Kas
500.000
Des.31 Investasi jangka panjang
60.000
Pendapatan Investasi
50.000
Penghasila komprehensif lain
10.000
(pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25)
Des.31 Kas
37.500
Investasi Jangka Panjang
37.500
(pengumuman dividen = 150,000 x 0.25)
85
Kehilangan Pengaruh Signifikan
Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intan
dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldo
investasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan
komprehensif terkait dengan investasi ini 500
31 Des Kas
4.000
Investasi jangka panjang
Keuntungan penjualan investasi
Penghasilan komprehensif lain
Penghasilan dari investasi
1.000
3.000
500
500
Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 1.000
Investasi tersis akan dicatat sebesar 2.000 (nilai wajar dari 10%)
Keuntungan penjualan investasi:
• Keuntungan dari investasi dijual 4.000 – 2.000 = 2.000
• Keuntungan kenaikan investasi yang tersis 2.000 – 1.000 = 1.000
86
PSAK 24
Ruang Lingkup PSAK 24
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja
Jangka Pendek
ImbalanJangka
Pendek
Absen
Imbalan Paska
Kerja
Pesangon
Bagi hasil
atau
Bonus
Kontribusi
Pasti
Diterapkan oleh pemberi kerja dalam
pencatatan seluruh imbalan kerja, kecuali yang
diatur dalam PSAK 53: Akuntansi Kompensasi
Berbasis Saham.
Imbalan Kerja
Jangka Panjang
Lainnya
Manfaat
Pasti
Past service
cost
Current
Service Cost
Latar Belakang Perubahan
• Untuk melaporkan perubahan kewajiban imbalan pasti dan aset program didefinisikan
dengan cara yang lebih mudah dipahami
• Beberapa opsi penyajian diizinkan dalam standar yang ada, membatasi komparabilitas
opsi ditiadakan
• Amandemen diperlukan untuk mengklarifikasi area dimana keragaman dalam praktik
yang ada
• Penyempurnaan pengungkapan tentang risiko yang timbul dari program imbalan pasti
yang diperlukan
PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN
• Pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria
• Perubahan komponen imbalan pasti dan aset program
• Persyaratan pengungkapan
PERUBAHAN LAINNYA
• Imbalan kerja jangka pendek
• Pesangon
• Perubahan penting lainnya
89
Perubahan Signifikan
PSAK 24 R 2010
PSAK 24 R 2013
90
Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Jangka Pendek
Diakui saat
Diakui saat
pekerja telah
pekerja telah
memberi jasa
memberi jasa
Liabilitas jangka pendek sebagai:
Liabilitas jangka pendek sebagai:
Liabilitas setelah dikurangi yang
telah dibayar, beban dibayar dimuka
jika terjadi kelebihan pembayaran
Beban atau pernyataan lain
membolehkan sbg biaya perolehan
Cuti berimbalan
Cuti berimbalan
jangka pendek
jangka pendek
Boleh diakumulasi diakui pada saat
Boleh diakumulasi diakui pada saat
pekerja memberikan jasa
pekerja memberikan jasa
cuti berimbalan yang tidak boleh
diakumulasi diakui saat cuti terjadi
Program Bagi Laba dan Bonus
Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus
Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus
1
2
Ada kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
Dapat diestimasi secara andal
Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak
Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak
mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
pembayaran.
pembayaran.
Imbalan Paska Kerja
EMPLOYER
Defined
Defined
Contribution
Contribution
Plans
Plans
CONTRIBUTIONS
PENSION FUND
DEFINED
BENEFIT
EMPLOYEE
VOLATILE
RISK LIMIT
Defined
Defined
Benefit
BenefitPlans
Plans
VOLATILE
DEFINED
RISK LIMIT
93
Program Iuran Pasti
Pengakuan dan
Pengukuran
Pengungkapa
n
•
•
jumlah yang
diakui sebagai
beban untuk
program iuran
pasti.
Informasi
program iuran
pasti untuk
personel
manajemen
kunci
Program Manfaat Pasti
• Perusahaan memiliki kewajiban hukum dan konstrukstif untuk
memenuhi pembayaran imbalan setelah pekerja pensiun.
• Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanai
• Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial asumsi demografi
dan keuangan.
• Dana diakumulasikan dalam Aset Program
• Risiko atas manfaat pasti:
– Risiko aktuarial jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari yang
diharapkan karena perubahan asumsi aktuaria
– Risiko investasi hasil investasi atas aset program berbeda dari yang
diharapkan.
RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL
95
Program Manfaat Pasti
Faktor-faktor:
Biaya Jasa:
• Biaya Jasa Kini
• Biaya Jasa Lalu
• Keuntungan (kerugian) atas
Penyelesaiaan
Nilai
Nilai Kini
Kini Kewajiban
Kewajiban
Imbalan
Imbalan Pasti
Pasti (NKKIP)
(NKKIP)
• Biaya Bunga
• Remeasurement (Keuntungan
dan kerugian aktuarial)
• Pendapatan Bunga
• Iuran atau Penarikan
• Remeasurement (Keuntungan dan
kerugian aktuarial)
Nilai
Nilai Wajar
WajarAset
Aset Program
Program
(NWAP)
(NWAP)
Laporan Posisi Keuangan
Liabilitas Imbalan Pasti (di Neraca)
+/+ Nilai kini kewajiban imbalan pasti
-/Nilai wajar aset program yang
digunakan untuk menyelesaikan
kewajiban secara langsung
Ekuitas (di Neraca)
+/-
Penghasilan komprehensif lain
pendapatan atau kerugian
Ilustrasi
• Imbalan kerja perusahaan:
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0
200.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0
200.000
Biaya Jasa Kini
30.000
Tingkat Diskonto
10%
Tingkat Hasil yang Diharapkan
12%
Iuran
24.000
Imbalan
16.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan
250.000
Nilai wajar aset
220.000
98
Ilustrasi – PSAK lama
JURNAL UMUM
Saldo awal
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Hasil yang diharapkan
Iuran
Imbalan
Penurunan (ken) kewajiban
Selisih aktual atas harapan
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial
Beban
30.000
20.000
(24.000)
26.000
Kas
MEMO
Liabilitas
(24.000)
(24.000)
(2.000)
Nilai Kini
Kewajiban
Aset
Aktuaria
(200.000) 200.000
(30.000)
(20.000)
24.000
24.000
16.000 (16.000)
(16.000)
16.000
(12.000)
12.000
(250.000) 220.000
28.000
99
Jurnal – PSAK lama
Beban
pensiun
Kas
Liabilitas
26.000
24.000
2.000
Liabilitas
Nilai kini Kewajiban
(250.000)
Aset Program
220.000
Kerugian aktuaria yg blm diamortisasi
28.000
Net Liabilitas manfaat pensiun
(2.000)
100
Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)
• Imbalan kerja perusahaan:
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0
200.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0
200.000
Biaya Jasa Kini
Tingkat Diskonto
30.000
10%
Iuran
24.000
Imbalan
16.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan akhir 20X0
250.000
Nilai wajar aset akhir 20X0
222.000
101
Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)
JURNAL UMUM
Saldo awal
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Pendapatan bunga
Iuran
Imbalan
Rugi Aktuaria Liabiilitas
Rugi Aktuaria – Aset Program
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial
Jml tahun berjalan
Saldo Akhir
Beban
30.000
20.000
(20.000)
Kas
MEMO
Nilai
Pend
Kini
Komprehe Liabilit Kewajib
nsif
as
an
(200.000)
(30.000)
(20.000)
(24.000)
16.000
(16.000)
16.000
6.000
30.000
(24.000)
22.000
22.000
(28.000)
(250.000)
Aset
200.000
20.000
24.000
(16.000)
(6.000)
222.000
Kerugian
102
Jurnal
Beban pensiun
30.000
Pendapatan Komprehensif Lain
22.000
Kas
24.000
Liabilitas
28.000
Liabilitas
Kewajiban manfaat Pensiun
28.000
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain - kerugian
22.000
Notes
Nilai kini Kewajiban
250.000
Aset Program
222.000
Net Liabilitas manfaat pensiun
28.000
103
Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)
• Imbalan kerja perusahaan:
KETERANGAN
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1
Rugi Aktuaria OCI – Awal 20X1
Biaya Jasa Kini
Tingkat Diskonto
Iuran
Imbalan
Nilai Kini Kewajinan imbalan – Akhir 20X1
Nilai wajar aset – Akhir 20X1
250.000
222.000
22.000
34.000
10%
26.000
20.000
279.500
276.600
104
Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)
Beban
JURNAL UMUM
MEMO
Pendapat
an
Kompreh Liabilit Keweajiba
Aset
Kas
ensif
as
n Program Program
Saldo awal
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Pendapatan bunga
Iuran
Imbalan
Penurunan (kenaikan)
kewajiban
Selisih aktuaria Aset
Program
Amortisasi biaya jasa
lalu
22.000 (28.000)
34.000
25.000
(250.000) 222.000
(34.000)
(25.000)
(22.200)
22.200
(26.00
0)
26.000
20.000
(9.500)
(26.400)
(20.000)
9.500
26.400
105
Jurnal
Beban pensiun
36.800
Liabilitas manfaat pensiun
25.100
Kas
26.000
Pendapatan Komprehensif Lain
Liabilitas
Liabilitas manfaat pensiun
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain
Notes
Nilai kini Kewajiban
Aset Program
Net Liabilitas manfaat pensiun
35.900
2.900
14.900
(279.500)
276.600
(2.900)
106
PSAK 46
Akuntansi Pajak Penghasilan – PSAK 46
• Beban pajak adalah jumlah dari :
– Pajak kini
– Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam penghitungan
pajak penghasilan
• Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto, kecuali
secara hukum tidak mungkin saling hapus (anak dan induk)
• Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini.
• Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa
manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas
108
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
PSAK
Undang-Undang
AKUNTANSI
PAJAK
PERBEDAAN
Permanen
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE –
Tax Planning atau
Tax Avoidance
Temporer
Pajak Tangguhan:
Aset / Liabilitas
Beban/Pendapatan
Definisi
• Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak
penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa
depan sebagai akibat adanya:
Laba Pajak >
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;
Laba Akuntansi
b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal
peraturan perpajakan mengizinkan.
• Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak
penghasilan terutang pada periode masa depan
sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena
pajak.
Laba Akuntansi >
Laba pajak
110
Pengakuan pajak kini
• Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui
sebagai liabilitas.
• Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi
jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui sebagai
aset.
• Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali
untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya
diakui sebagai aset.
• Beban Pajak Kini
• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang
dibayarkan (PPh 28)
• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan
(PPh 29)
• Kompensasi kerugian yang dapat digunakan
untuk memulihkan pajak = aset
111
Pajak Tangguhan
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilan
kena pajak ada pengakuan pajak menurut akuntansi
sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan.
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilan
kena pajak pajak yang dibayarkan lebih besar daripada laba
menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan.
• Perusahaan memiliki ker