Overview pengantar dan PSAK efektif 2015 15102015
PENERAPAN PSAK BERBASIS IFRS
EFEKTIF TAHUN 2015
(2)
Agenda
PSAK
PSAK 65, 66, 67, 68
3.
Revisi PSAK 1, 4, 15, 24, 46
4.
Revisi PSAK 48, 50, 55, 60
5.
Standar Akuntansi di Indonesia
1.
Perkembangan PSAK sd 2015
(3)
Standar Akuntansi
•
Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan
yang relevan dan reliable (
representational faitfullness
)
•
Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada
pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
•
Memudahkan auditor dalam mengaudit
•
Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda.
•
Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga
penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing
pengguna
•
Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan
yang relevan dan reliable (
representational faitfullness
)
•
Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada
pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
•
Memudahkan auditor dalam mengaudit
•
Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda.
•
Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga
penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing
pengguna
(4)
Tujuan Laporan Keuangan
(5)
Sejarah Standar Akuntansi
5 8 Desember 2008
Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global
8 Desember 2008
Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global
Efektif 1 Januari 2012Efektif
(6)
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia
6
IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013 dilakukan revisi
beberapa standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang akan efektif pada tahun 2015
SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
tidak signifikan.
(7)
SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas
publik signifikan
• ETAP adalah entitas yang:
– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.
• Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. • Lebih sederhana antara lain:
– Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
– Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas. – Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan
– Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
• Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan PSAK-IFRS
atau PSAK-ETAP
(8)
PSAK SYARIAH
•
Basis transaksi
•
Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah
baik entitas lembaga syariah maupun non lembaga syariah
•
Pengembangan dengan model PSAK umum namun berbasis
syariah dengan acuan fatwa MUI
•
PSAK 100 – PSAK 110
8
• PSAK 106 Akuntansi Musyarakah
• PSAK 107 Akuntansi Ijarah
• PSAK 108 Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah
• PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqoh
• PSAK 110 Akuntansi Sukuk
• PSAK 106 Akuntansi Musyarakah • PSAK 107 Akuntansi Ijarah
• PSAK 108 Akuntansi Transaksi Asuransi
Syariah
• PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqoh
• PSAK 110 Akuntansi Sukuk
• PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah
• PSAK 102 Akuntansi Murabahah) Revisi 2013
• PSAK 103 Akuntansi Salam
• PSAK 104 Akuntansi Istishna
• PSAK 105 Akuntansi Mudharabah • PSAK 101 Penyajian Laporan
Keuangan Syariah
• PSAK 102 Akuntansi Murabahah) Revisi 2013
• PSAK 103 Akuntansi Salam
• PSAK 104 Akuntansi Istishna
(9)
SAP
•
Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi
Pemerintahan, PP 24 tahun 2005
PP 71 tahun 2010
•
Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan
kemudian ditetapkan dengan PP
•
Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun LKPP
dan LKPD:
– instansi pemerintah pusat – Instansi pemerintah daerah
– BLU dikonsolidasikan dengan LKP – menggunakan PSAP dan PSAK, – BUMN (sbg investasi pemerintah) menggunakan PSAK
•
Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK 45
untuk pelaporan dan yang lain mengikuti PSAK / SAK ETAP.
(10)
PSAK – IFRS BASED
•
Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik
seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan
BUMN.
•
Dapat diterapkan oleh entitas lainya.
•
Basis transaksi, bukan basis industri.
•
Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporan
keuangan
•
Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012 – tahap 1
•
Proses adopsi tahap kedua efektif 1 Januari 2015
(11)
•
Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS
terbaru)
•
Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam
Standar bagian depan.
– Substansi / konseptual – Redaksional
– Tanggal efektif
•
Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti
pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.
•
Setelah konvergensi IFRS PSAK akan berkembang
dinamis mengikuti IFRS
IFRS - PSAK
(12)
Mengapa IFRS
• Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai
accounting standard.
• Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia
sebagai anggota G20 forum.
• Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC, 15
November 2008 :
– “Strengthening Transparency and Accountability”
• Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan untuk Strengthening Financial Supervision and Regulation “to call on the
accounting standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and
achieve a single set of high-quality global accounting standards.”
(13)
Manfaat IFRS
•
Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
•
Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal
internasional
•
Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan
mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
•
Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan
multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para
analis.
•
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju
“best
practise”.
(14)
Karakteristik Standar ??
Principle Based :
Judgment
Dinamis
Fair Value
Lebih banyak
Pengungkapan
(15)
Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif
maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
(16)
“Judgment”
•
IFRS = Principles
•
Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan
bentuk hukumnya.
•
Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi
penting
•
Pengajaran dengan menggunakan kasus
Ilustrasi
PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. A. Kontrak meliputi jangka waktu 20 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A membeli jumlah minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut.
(17)
Dinamis
•
IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi
keuangan harus sesuai dengan standar bukan
teks book
.
•
Awareness terhadap standar akuntansi meningkat
•
Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan
standar.
•
IFRS sering berubah
– Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan
akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada perubahan
– Perubahan lingkungan usaha
•
Contoh
Pendapatan awalnya menggunakan konsep risk and
reward, kemudian ditambahkan konsep present obligation.
(18)
“Fair value”
• IAS 41 Agriculture
– Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya
penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan. Perubahan harga diakui sebagai pendapatan pada periode berjalan.
– Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan
(point-of-sale costs), pada pengakuan pertama sebagai persediaan.
• Fair value adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Nilai wajar dapat menggunakan:
Tingkat 1 harga kuotasi pasar
Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi) Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
Perhitungan fair value : menentukan arus kas, tingkat suku bunga, Model opsi
(19)
Pengungkapan Lebih Banyak
•
Ilustrasi laporan keuangan.
•
Membaca dan membuat pengungkapan
•
pengungkapan yang diinginkan oleh standar
•
Judgment : apa yang perlu diungkapkan
•
Ilustrasi laporan keuangan.
•
Membaca dan membuat pengungkapan
•
pengungkapan yang diinginkan oleh standar
•
Judgment : apa yang perlu diungkapkan
PSAK 60 – Instrumen keuangan
Pengungkapan kualitatif :
eksposure dan timbulnya risiko;
tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko; perubahan dua
hal tersebut.
Pengungkapan kuantitatif:
risiko kredit, aset keuangan yang
melewati jatuh tempo/mengalami penurunan, agunan dan
peningkatan kualitas kredit; risiko pasar; risiko likuiditas analisis
sensitifitas; pengungkapan risiko pasar laiinnya.
(20)
Roadmap IFRS di Indonesia
Efektif < 2010
Efektif < 2010
• 3 PSAK • 1 ISAK • 9 PPSAK • 1 PISAK
• 3 PSAK • 1 ISAK • 9 PPSAK • 1 PISAK
Efektif 2011
Efektif 2011
• 16 PSAK • 6 ISAK • 1 PPSAK
• 16 PSAK • 6 ISAK • 1 PPSAK
Efektif 2012
Efektif 2012
• 11 PSAK • 12 ISAK • 3 PPSAK
• 11 PSAK • 12 ISAK • 3 PPSAK
Efektif 2013
Efektif 2013
• 22 PSAK • 1 ISAK • 2 PPSAK
• 22 PSAK • 1 ISAK • 2 PPSAK
Efektif 2014&2015
Efektif 2014&2015
• 4 PSAK
• 9 Revisi PSAK • 4 ISAK (2014) • 1 PPSAK (2014) • Penyesuan SAK
• 4 PSAK
• 9 Revisi PSAK • 4 ISAK (2014) • 1 PPSAK (2014) • Penyesuan SAK
20
IAS / IFRS dalam proses adopsi: a. IFRS 9 Financial Instruments
b. IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts c. IFRS 15 Revenue from Contracts with
Customers
Diskusi IFRS
a. IFRS 4 Insurance Contract b. Leases
c. Conceptual Framework – Reporting Entity
(21)
PSAK 2013 & 2014
21
NO IFRS STATUS
1 IFRS 10: Consolidated Financial
Statements PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015] 2 IFRS 11: Joint Arrangements PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015] 3 IFRS 12: Disclosure of Interests in
Other Entities PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015] 4 IFRS 13: Fair Value Measurement PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan
2015] 5 IFRIC 18: Transfer of Assets from
Customers ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014] 6 IFRIC 19: Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014] 7 IFRIC 20: Stripping Costs in the
Production Phase of a Surface Mining ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka [1 Jan 2014]
(22)
PSAK 2013 & 2014
22
NO IFRS STATUS
1 IAS 1: Presentation of Financial
Statements PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015] 2 IAS 19: Employee Benefits PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
3 IAS 27: Separate Financial Statements PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015] 4 IAS 28: Investments in Associates and
Joint Ventures PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015] 5 IAS 32: Financial Instruments:
Presentation PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 6 IAS 36: Impairment of Assets PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 7 IAS 39: Financial Instruments:
Recognition and Measurement (IFRS 9 eff 2018 belum diadopsi)
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
8 IFRS 7: Financial Instruments:
Disclosures PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 9 IAS 12: Income Tax PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29
(23)
PSAK non IFRS
1. PSAK 28:
Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
;
2. PSAK 36:
Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
;
3. PSAK 38:
Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
;
4. PSAK 34: Kontrak Konstruksi
5. PSAK 44: Pendapatan Real Estate
6. PSAK 45:
Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
;
7. ISAK 25:
Hak atas Tanah
(24)
Perkembangan Setelah 1 Januari 2015
24
• IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari 2018)
• IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1 Januari 2016) • IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (efektif 1
Januari 2017)
• IFRIC 21 Levies (efektif 1 Januari 2014) – dalam pertimbangan
DSAK IAI
• Amandemen IAS 41 Agriculture (efektif 1 Januari 2016)
IFRS terbaru:
• Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts • IFRS on Leases
• Amandemen dan penyesuaian IFRS lain
(25)
Public Hearing 30 Juni 2015
25
ISAK 30 Pungutan
• Amandemen IAS 1 Disclosure Initiative
Amandemen PSAK 1 : Prakarsa Pengungkapan
• Amandemen IFRS 4 IAS 16 dan IAS 38
Amandemen PSAK 16 dan PSAK 19: Klarifikasi yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
• Amandemen IAS 19 Defined Plans: Employee Contributions
Amandemen PSAK 24: Program Manfaat Pasti Kontribusi Pekerja
(26)
Public Hearing 21 September 2015
26 PSAK 69 Agrikultur
ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti Investasi
Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri
Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas Investasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi
Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalan Operasi Bersama
(27)
PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi
biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset
biologis milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.
• Aset biologi yang menghasilkan (bearer asset) merupakan aset tetap yang
pembebanannya akan dilakukan dengan proses amortisasi.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Setelah panen biaya perolehan persediaan.
(28)
(29)
PERUBAHAN PSAK 65 TAHUN 2013
29
Hal PSAK 65 PSAK 4 dan
ISAK 7
Ruang Lingkup Tidak meliputi LK tersendiri Diatur Definisi Diatur dalam lampiran tersendiri Diatur Pengendalian Definisi yang umum meliputi: kekuasaan,
ekposure hak dan kemampuan menggunakan kekuasaan
Diatur Pengendalian tanpa adanya
hak suara mayoritas Memberikan panduan penerapan dalam menaksir pengendalian tanpa hak suara Diatur Hak suara potensial Ketentuan lebih detail Diatur Hubungan Keagenan Terdapat pedoman penerapan hubungan
(30)
PERUBAHAN PSAK 65 TAHUN 2013
30
Hal PSAK 65 PSAK 4 dan
ISAK 7
Persyaratan akuntansi LK konsolidasian disusun dengan
menggunakan kebijakan yan sama Diatur Kepentingan non
pengendali Penyajiannya terpisah dari ekuitas pemiliki entitas induk Diatur Penentuan apakah entitas
adalah entitas investasi Terdapat definisi Tidak Diatur Entitas investasi
pengecualian terhadap konsolidasi
Tidak dikonsolidasi tetapi mengukur
(31)
Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65
31
Entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain menyajikan laporan
keuangan konsolidasian
• Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak
atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
• Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh
hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (lihat paragraf 10–14);
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee
(lihat paragraf 15 dan 16); dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi
Entitas menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa
(32)
Komponen Pengendalian
• Tergantung pada sifat kegiatan, struktur hukum, dan pengambilan keputusan
• Hak suara, hak suara potensial, hak kontraktual • Hak protektif diabaikan
• Mengevaluasi dampak dari berbagai hak dan interaksi mereka
Hak
• Kemampuan praktis untuk melaksanakan hak
• Kemampuan saat ini untuk aktivitas relevan langsung • Tidak perlu semua hak dilaksanakan secara aktif (pemilik
mayoritas yang pasti memiliki semua kekuasaan)
Substantif
• Aktivitas yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil investee
• Contoh: pembelian/penjualan, manajemen aset keuangan, pembiayaan
• Keputusan dalam aktivitas relevan: anggaran,
perekrutan/kompensasi dari manajemen, keputusan investasi
Aktivitas Relevan
(33)
Kehilangan pengendalian - entitas induk (31)
•
Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan
secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK
lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf 32; dan
•
Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi
yang
dapat diatribusikan pada entitas induk.
Keuntungan/ Kerugian dlm LR
Nilai wajar investasi tersisa
Saham / Aset diterima (pembayaran) Nilai investasi
tercatat SELISIH
Reklasifikasi ke Saldo Laba
(34)
Pengeculian Konsolidasi
• Entitas investasi dikecualikan dari konsolidasi • Entitas investasi adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal,
penghasilan investasi, atau keduanya; dan c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.
• Entitas investasi dikecualikan dari konsolidasi • Entitas investasi adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal,
penghasilan investasi, atau keduanya; dan c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.
Karakteristik khusus entitas yang harus dipertimbangkan entitas dalam menaksir apakah
dirinya merupakan entitas investasi atau bukan, yaitu: a) Memiliki lebih dari satu investasi;
b) Memiliki lebih dari satu investor ;
c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas; dan d) Memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk ekuitas atau kepentingan serupa.
Karakteristik khusus entitas yang harus dipertimbangkan entitas dalam menaksir apakah
dirinya merupakan entitas investasi atau bukan, yaitu: a) Memiliki lebih dari satu investasi;
b) Memiliki lebih dari satu investor ;
c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas; dan d) Memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk ekuitas atau kepentingan serupa.
(35)
Contoh
• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak suara)
• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B (berdasarkan ukuran absolut)
• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak suara)
• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B (berdasarkan ukuran absolut)
• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain (masing masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang ‐
masingmasing memegang 1%.
• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki masing‐
masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambil keputusan terkait aktivitas relevan.
• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain (masing masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang ‐
masingmasing memegang 1%.
• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki masing‐
masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambil keputusan terkait aktivitas relevan.
(36)
Contoh
• AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memiliki
masing 5%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA tidak memiliki kekuasaan atas BBB
• AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memiliki
masing 5%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA tidak memiliki kekuasaan atas BBB
• AAA memiliki38% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memiliki
masing 4%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA memiliki
kekuasaan atas BBB?
• AAA memiliki38% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memiliki
masing 4%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA memiliki
(37)
Contoh Kehilangan Pengendalian
• Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp100.000juta)
• Amarta menjual 90% saham Barata , sisa 10% saham BBB diklasifikasikan
sbg AFS
• Hasil penjualan 90% saham Barata Rp180.000juta • Nilai wajar sisa 10% saham Barata Rp20.000juta
• Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp100.000juta)
• Amarta menjual 90% saham Barata , sisa 10% saham BBB diklasifikasikan
sbg AFS
• Hasil penjualan 90% saham Barata Rp180.000juta • Nilai wajar sisa 10% saham Barata Rp20.000juta
37
Investasi pada Barata (aset keuangan) 20.000 juta Kas dan setara kas 180.000 juta
Investasi pada Barata (entitas anak)100.000 Keuntungan 100.000
Keuntungan =
90% 180.000 - 90% x 100.000 = 90.000 10% 20.000 – 10%x 100.000 = 10.000 Total 100.000
(38)
Contoh Memperoleh Pengendalian
• Pandawa memiliki 15% saham Ngastina yang dibeli dengan harga
Rp150.000juta.
• Pada 2 Januari 20x5 Pandawa membeli tambahan saham Ngastina 60%
dengan harga Rp1.200.000
• Pandawa memiliki 15% saham Ngastina yang dibeli dengan harga
Rp150.000juta.
• Pada 2 Januari 20x5 Pandawa membeli tambahan saham Ngastina 60%
dengan harga Rp1.200.000
38
Investasi pada anak perusahaan (Ngastina) 1.350.000 juta Kas 1.200.000 Keuntungan 150.000
Keuntungan =
60% = 1.200.000 mengindikasikan bahwa 100% = 2.000.000
Sehingga 75% = 75% x 2.000.000 = 1.500.000
Investasi sebelumnya 150.000 sehingga jurnal yang ditambahkan 1.350.00 15% x 2.000.000 = 300.000
(39)
Contoh tidak Kehilangan Pengendalian
•
AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)
•
AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500
•
AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)
•
AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500
39
Kas 500
Investasi pada BBB(4.000 x 10%) 400 Keuntungan (ekuitas) 100
Kas 500
Investasi pada BBB(4.000 x 10%) 400 Keuntungan (ekuitas) 100
(40)
(41)
Pengaturan Bersama PSAK 66
41
Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak
memiliki pengendalian bersama.
Karakteristik pengaturan bersama:
Para pihak terikat suatu pengaturan kontraktual
Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau
lebih pihak dalam pengaturan tersebut
Pengendalian bersama
persetujuan kontraktual untuk berbagi
pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika
keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan
dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian
Jenis pengaturan :
operasi bersama mencatat bagian atas aset. Liabilitas, pendapatan, beban Ventura bersama investasi, metode ekuitas
(42)
Perubahan Standar
(43)
Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama
(44)
Laporan Keuangan Para Pihak – Operator Bersama
(45)
Contoh - Konstruksi
• CI02. A dan B (para pihak) adalah dua perusahaan yang bisnisnya adalah
penyediaan berbagai jenis jasa konstruksi publik dan swasta. Mereka membentuk pengaturan kontraktual untuk bekerja sama untuk tujuan pemenuhan kontrak dengan pemerintah atas desain dan konstruksi jalan antara dua kota. Pengaturan kontraktual tersebut menentukan bagian partisipasi A dan B dan menetapkan pengendalian bersama atas pengaturan, yang subjek pengaturan tersebut adalah penyerahan jalan.
• CI03. Para pihak membentuk kendaraan terpisah (entitas Z) sebagai pihak yang akan melakukan pengaturan. Entitas Z, atas nama A dan B, menyepakati kontrak dengan pemerintah. Selain itu, aset dan liabilitas terkait dengan pengaturan dimiliki oleh entitas Z.Fitur utama bentuk hukum entitas Z adalah bahwa para pihak, bukan entitas Z, memiliki hak atas aset entitas dan kewajiban terhadap liabilitas entitas.
(46)
Contoh - Konstruksi
• CI04. Pengaturan kontraktual antara A dan B menetapkan bahwa:
a) hak atas semua aset yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas dalam pengaturan dibagi oleh para pihak berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan;
b) para pihak memiliki beberapa tanggung jawab dan tanggung jawab bersama untuk semua kewajiban operasinal dan keuangan terkait dengan aktivitas dalam pengaturan berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan; dan
c) keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari aktivitas pengaturan dibagi oleh A dan B berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan
• CI05. Untuk tujuan koordinasi dan pengawasan aktivitas, A dan B menunjuk
operator, yang akan menjadi karyawan dari salah satu pihak. Setelah waktu yang ditentukan, peran operator akan digilir dari satu pihak ke pihak lain. A dan B
menyetujui bahwa aktivitas akan dilaksanakan oleh karyawan operator atas dasar ‘tidak ada keuntungan atau kerugian’.
• CI06. Sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak dengan
pemerintah, entitas Z adalah pihak yang akan menagihkan jasa konstruksi kepada pemerintah atas nama para pihak.
(47)
Contoh - Konstruksi
ANALISIS
• CI07. Pengaturan bersama dilaksanakan melalui kendaraan terpisah yang bentuk hukumnya tidak memberikan pemisahan antara para pihak dan kendaraan terpisah (yaitu aset dan liabilitas yang dimiliki dalam entitas Z adalah aset dan liabilitas para pihak). Hal ini diperkuat dengan persyaratan yang telah disetujui oleh para pihak dalam pengaturan kontraktual mereka, yang menyatakan bahwa A dan B memiliki hak atas aset, dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan yang dilakukan melalui entitas Z. Pengaturan bersama tersebut adalah operasi bersama. • CI08. A dan B masing-masing mengakui dalam laporan keuangan mereka bagian
mereka atas aset (contohnya aset tetap, piutang dagang) dan bagian mereka atas setiap liabilitas yang dihasilkan dari pengaturan (contohnya utang dagang kepada pihak ketiga) berdasarkan bagian partisipasi yang disetujui oleh mereka. Masing-masing pihak juga mengakui bagiannya atas pendapatan dan beban yang
dihasilkan dari jasa konstruksi yang diberikan kepada pemerintah melalui entitas Z.
(48)
(49)
Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain PSAK 67
49
Entitas mengungkapkan pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat
dalam menentukan bahwa entitas memiliki pengendalian, pengendalian bersama, pengaruh signifikan dan jenis pengaturan.
Entitas mengungkapkan informasi pengguna LK konsolidasian
Memahami komposisi kelompok usaha dan kepentingan yang dimiliki dalam aktivitas &
arus kas
Mengevaluasi sifat dan luas pembatasan; sifat dan perubahan risiko; konsekuensi
perubahan kepemilikan; konsekuensi hilangnya pengendalian
Entitas asosiasi dan pnengaturan bersama sifat, luas dan dampak
keuangan dari kepentingannya; sifat dan perubahan risiko signifikan
Entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi sifat dan luas kepentingan; sifat dan
(50)
Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain PSAK 67
50 Entitas Anak
Pengaturan Bersama Entitas Asosiasi
Entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi
Ruang Lingkup Pengungkapan untuk :
• Sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya
dalam entitas lain
• Dampak dari kepentingan tersebut terhadap posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas
Tujuan pengungkapan untuk menetapkan informasi yang diperlukan untuk mengevaluasi
(51)
Pertimbangan dan Asumsi Signifikan
51
Entitas mengungkapkan
Pertimbangan dan asumsi
signifikan
yang telah dibuat
dalam menentukan:
Bahwa entitas memiliki pengendalian bersama
terhadap pengaturan bersama atau pengaruh signifikan pada entitas lain
Jenis pengaturan bersama ketika pengaturan tersebut telah dibentuk melalui
kendaraan terpisah bahwa entitas memiliki
pengendalian terhadap entitas lain seperti dijelaskan dalam PSAK 65
(52)
Kepentingan dalam Entitas Anak
52
• komposisi kelompok usaha; dan
• kepentingan yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali dalam aktivitas
dan arus kas kelompok usaha;
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan konsolidasinya untuk memahami:
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan konsolidasinya untuk memahami:
• sifat dan luas pembatasan signifikan atas kemampuan entitas untuk
mengakses atau menggunakan aset dan menyelesaikan
• liabilitas kelompok usaha tersebut;
• sifat dan perubahan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam
entitas terstruktur yang dikonsolidasi;
• konsekuensi perubahan bagian kepemilikan dalam entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian ; dan
• konsekuensi hilangnya pengendalian atas entitas anak selama periode
pelaporan
untuk mengevaluasi:
(53)
Kepentingan dalam Pengaturan Bersama dan Entitas Asosiasi
53
• nama, sifat hubungan, lokasi utama, proporsi bagian kepentingan
• penggunaan metode ekuitas atau metode ilai wajar, ringkasan informasi
keuangan, nilai wajar investasi jika dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
• Informasi keuangan jika tidak material secara individual disajikan secara
gabungan
Sifat, luas, dan dampak keuangan dari kepentingannya dalam pengaturan bersama dan entitas asosiasi
• Komitmen bahwa entitas telah terkiat dengan ventura bersama
• Liabilitas kontijensi yang terjadi terkait dengan ventura bersama dan entitas
asosasi (PSAK 57)
Sifat dan perubahan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam ventura bersama dan entitas asosiasi.
(54)
(55)
Konsep Nilai Wajar PSAK 68
•
Tujuan :
a. mendefinisikan nilai wajar (fair value);
b. menetapkan kerangka pengukuran nilai wajar; dan
c. mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar.
•
Konvergensi US GAAP dengan IFRS
menggunakan konsep yang sama
55
•
nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual
suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.
•
nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual
suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.
•
“...the price that would be received to sell an asset or transfer
a liability in an orderly transaction between market
participants at the measurement date.”
(56)
Assets
Assets
Intangible Financial Inv Property PP&E Inventory Etc Defined Benefit Biological assets CostCM or RM CM or RM
Cost
Nil
Nil
Low er o
f C o r NRV
som e FV
M Cost C ost CM o r F VM Fair valu e Am C or
FVM
Fair value less costs to
sell Fair value less costs to
sell
FV plan assets less PUC plan obligation
& arbitrary rules
FV plan assets less PUC plan o
bligation & arbitrary rules
Va rio us Va rio us
(57)
Hirarki Fair Value
57
Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik (Level 1)
Apakah ada input selain harga kuotasioan yang
dapat diobservasi* Gunakan nilai wajar
pengukuran dengan Level 1
Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak
langsung, pengukuan ‡
Level 2
Gunakan input yang bukan berdasarkan
harga pasar yang dapat diobservasi.
Level 3
No Yes
Yes No
Harus digunakan tanpa penyesuaian
* Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya
‡ Input yang tidak dapat diobservasi
diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi berbeda
(58)
(59)
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
Latar Belakang Perubahan 2013
59
Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat
Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009
Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 :
pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan penyajian informasi komparatif.
(60)
Laporan Keuangan - 2013
•
PSAK 1
Penyajian Laporan Keuangan
– Komponen– Tanggung jawab laporan keuangan
Identifikasi laporan keuangan Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan
Komprehensif Lain
Laporan Perubahan
Ekuitas
Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan
Keuangan
Karakteristik umum
Penyajian secara wajar dan
kepatuhan terhadap SAK
Kelangsungan usaha Dasar akrual
Material dan agregasi Saling hapus
Frekuensi pelaporan Informasi komparatif Konsistensi penyajian
(61)
Tujuan Laporan Keuangan
•
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
61
Tujuan laporan keuangan :
–
memberikan informasi mengenai:
–
posisi keuangan,
–
kinerja keuangan
–
arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan
dalam pembuatan keputusan
(62)
Komponen Laporan Keuangan
a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
c. laporan perubahan ekuitas selama periode; d. laporan arus kas selama periode;
e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan
ea informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos
laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.
(63)
Informasi Komparatif Minimum 38,38A, 38B
• Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode sebelumnya untuk
seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.
• Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan
periode sebelumnya diungkapkan jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.
• Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan terkait.
• Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam laporan keuangan
untuk periode sebelumnya masih tetap relevan pada periode berjalan.
(64)
Informasi Komparatif - Tambahan
• Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.
• Informasi komparatif ini dapat berisi terdiri satu atau lebih laporan keuangan, namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.
• Ketika hal ini terjadi, entitas menyajikan catatan informasi yang berhubungan dengan laporan tambahan tersebut.
• Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan).
• Entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan tiga laporan posisi keuangan, tiga laporan arus kas, atau tiga laporan perubahan ekuitas (yaitu laporan keuangan komparatif tambahan). Entitas disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan keuangan, informasi komparatif yang terkait dengan laporan tambahan atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
(65)
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian kembali,
retrospektif atau reklasifikasi
• Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada posisi awal
periode sebelumnya sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum jika:
a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat penyajian kembali retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan; dan
b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi memiliki dampak material atas informasi dalam laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.
• Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada:
– (a) akhir periode berjalan;
– (b) akhir periode sebelumnya; dan
– (c) awal periode
(66)
66
(67)
Penghasilan Komprehensif Lain
•
Penghasilan komprehensif lain: berisi pos-pos penghasilan dan
beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yan tidak diakui dalam
laba rugi sebagaimana disyaratkan atau diizinkan oleh SAK
•
Komponen penghasilan komprehensif:
– Selisih revaluasi aset tetap– Pengukuran kembali program imbalan pasti
– Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuangan – Perubahan nilai investasi available for sales
– Bagian efektif dari keuntungan lindung nilai arus kas
(68)
Informasi dalam Penghasilan Komprehensif Lain
• Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah
penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:
a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
b) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
• Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal jika penyajian
tersebut relevan untuk pemahaman kinerja keuangan entitas.
• Entitas tidak diperkenankan untuk meyajikan pos-pos penghasilan dan
beban seperti pos luar biasa dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atau dalam catatan atas laporan keuangan
(69)
Penghasilan Komprehensif Lain – Tidak Direklasifikasi
• Entitas melakukan revaluasi aset tetap pada 2 Januari 2015. Nilai
perolehan 600.000 akumulasi depresiasi 200.000. Aset direvaluasi menjadi 500.000 dan masa manfaat tersisa 10 tahun.
• Jurnal saat revaluasi
– Akumulasi Depresiasi 200.000
– Aset tetap 200.000
– Aset tetap 100.000
– Surplus revaluasi 100.000 • Jurnal saat depresiasi
– Beban Depresiasi 50.000
– Akumulasi Depresiasi 50.000 – Surplus Revaluasi 10.000
– Saldo Laba 10.000
(70)
Penghasilan Komprehensif Lain – Direklasifikasi
• Entitas membeli investasi tersedia dijual seharga 100.000 pada 1
Desember 2015. Pada 31 Desember nilainya naik menjadi 115.000. Inbvestasi ini dijual dengan harga 110.000 pada 1 Maret 2016.
• Jurnal saat pembelian
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 100.000
– Kas 100.000
• Jurnal saat penilaian 31 Desember 2015 – Aset keuangan – tersedia untuk dijual 15.000
– Penghasilan komprehensif lain 15.000 • Jurnal saat penjualan 1 Maret 2016
– Kas 110.000
– Penghasilan komprehensif lain 15.000
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 115.000 – Penghasilan penjualan AFS 10.000
(71)
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
71
(72)
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
72
(73)
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
73 Referensi : Laporan Tahunan BP 2014
(74)
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - 2011
• Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca
untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia
• Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak
minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest)
• Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian
laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian
• Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk penyajian
retroaktif perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan
• Minimum line item Penyajian Neraca – Properti Investasi
– Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
– Aset yang dimiliki untuk dijual
– dll
• Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1
berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)
(75)
Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011
• Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif.
• Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif • Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas
• Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.
• Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan
fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat
• Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi • Minimum line item : Pendapatan, Biaya keuangan, Beban pajak,
pendapatan investasi asosiasi, Penghasilan komprehensif lain, dll
• Penghasilan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak
mempengaruhi laba pada periode rugi.
• Alternatif penyajian laporan tunggal atau dua laporan
(76)
(77)
Ruang Lingkup dan Definisi
•
Standar diterapkan untuk entitas induk yang menyajikan LK
tersendiri dalam mencatat investasi anak, ventura bersama
dan entitas asosiasi.
•
LK tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh
entitas induk (investor yang memiliki pengendalian atas
entitas anak) yang mencantat investasi pada entitas anak,
entitas asosiasi dan ventura bersama berdasarkan biaya
perolehan atau sesuai dengan PSAK 55: Instrumen
keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
•
LK Tersendiri, minimal terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas (
tidak perlu catatan atas
laporan keuangan
)
(78)
Ketentuan LK Tersendiri
Sebagai bagian dari informasi tambahan Sebagai bagian dari informasi tambahan• Investasi dicatat
dengan
menggunakan metode biaya
• Dividen diakui saat
ditetapkan
• Investasi dicatat
dengan
menggunakan metode biaya
• Dividen diakui saat
ditetapkan Hanya untuk entitas terkonsolidasi Hanya untuk entitas terkonsolidasi Ketentuan
Ketentuan PenyajianPenyajian PengungkapanPengungkapan
(79)
Penyusunan LK Tersendiri
• LK keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku
kecuali yang diatur dalam ketentuan khusus.
• Jika entitas induk menyusun LK tersendiri, maka entitas induk
mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi pada (Par 10):
– Biaya perolehan atau
– Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
• Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap kategori
investasi.
• Jika investasi akan dijual PSAK 58: Aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual dan operasi dihentikan.
• Pengukuran investasi yang dicatat sesuai PSAK 55 tidak berubah.
• Entitas Induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura bersama,
atau entitas asosiasi pada laba rugi dalam laporan keuangan
tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
(80)
(81)
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15
81
Entitas Asosiasi entitas yang mana investor memiliki pengaruh signifikan Ventura Bersama pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki
pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan
Metode Ekuitas metode akuntansi di mana investasi awalnya dicatat
sebesar harga perolehan selanjutnya disesuaikan atas perubahan pascaperolehan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Harga perolehan awal + bagian laba – bagian rugi – bagian distribusi dari investee +/-
penghasilan komprehensif
Ketika investasi rugi sehingga investasi menjadi negatif, maka investasi akan
disajikan sebesar nol, liabilitas diakui jika memiliki kewajiban hukum dan
konstruktif. Jika laba, pengakuan laba baru setelah bagian laba sama dengan bagian rugi yang telah diakui.
(82)
Penerapan Metode Ekuitas
•
Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas investee mencatat investasinya pada entitas
investasi atau ventura bersama dengan menggunakan
metode
ekuitas
, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat
pengecualian penerapan metode ekuitas
82
• Pengecualian – jika investasi dimilliki atau dimiliki secara tidak langsung
melalui entitas modal ventura, reksa dana, unit perwalian dan entitas serupa termasuk dana asuransi terkait investasi dapat memilih
menggunakan nilai wajar PSAK 55
(83)
Penghentian Metode Ekuitas
83
•
Jika entitas menjadi entitas anak
PSAK 65
•
Jika sisa kepentingan merupakan aset keuangan
PSAK 55.
Nilai wajar sisa kepentingan diangggap sebagai nilai wajar
pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55,
entitas mengakui selisihnya sebagai laba rugi.
•
Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah yang telah
diakui dalam penghasilan komprehensif lain menggunakan
dasar yang sama jika investee melepas aset dan liabilitas.
•
Jika investee menjadi investasi pada ventura bersama atau
sebaliknya, maka entitas melanjutkan penerapan metode
(84)
Contoh
• Pada 1 Januari 2012, PT Aneka membeli 30% saham berhak suara PT
Merapi sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2012 sd 2015
• Nilai tercatat investasi:
– Tahun 2010 Rp 1.000 milyar
– Tahun 2011 Rp 0
– Tahun 2012 Rp 0
– Tahun 2013 Rp 1.600
84 Tahun Laba (rugi)
PT Serbaneka Porsi laba (rugi) utk PT. Aneka Nilai tercatat
2012 (10.000) (3.000) 1.000
2013 (8.000) (2.400) (1.400)
2014 4.000 1.200 (200)
(85)
Metode Ekuitas
Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan 25% kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara melaporkan adanya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. dan penghasilan komprehensif lain 40.000. dan membagikan dividen 150.0000 Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan 25% kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara melaporkan adanya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. dan penghasilan komprehensif lain 40.000. dan membagikan dividen 150.0000 Jan.1 Investasi jangka panjang 500.000
Kas 500.000
Des.31 Investasi jangka panjang 60.000 Pendapatan Investasi 50.000
Penghasila komprehensif lain 10.000 (pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25) Des.31 Kas 37.500
Investasi Jangka Panjang 37.500 (pengumuman dividen = 150,000 x 0.25) Jan.1 Investasi jangka panjang 500.000
Kas 500.000
Des.31 Investasi jangka panjang 60.000 Pendapatan Investasi 50.000
Penghasila komprehensif lain 10.000 (pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25) Des.31 Kas 37.500
Investasi Jangka Panjang 37.500 (pengumuman dividen = 150,000 x 0.25)
(86)
Kehilangan Pengaruh Signifikan
Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intan dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldo investasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan
komprehensif terkait dengan investasi ini 500
Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intan dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldo investasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan
komprehensif terkait dengan investasi ini 500 31 Des Kas 4.000
Investasi jangka panjang 1.000 Keuntungan penjualan investasi 3.000 Penghasilan komprehensif lain 500
Penghasilan dari investasi 500 Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 1.000
Investasi tersis akan dicatat sebesar 2.000 (nilai wajar dari 10%) Keuntungan penjualan investasi:
• Keuntungan dari investasi dijual 4.000 – 2.000 = 2.000
• Keuntungan kenaikan investasi yang tersis 2.000 – 1.000 = 1.000
31 Des Kas 4.000
Investasi jangka panjang 1.000 Keuntungan penjualan investasi 3.000 Penghasilan komprehensif lain 500
Penghasilan dari investasi 500 Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 1.000
Investasi tersis akan dicatat sebesar 2.000 (nilai wajar dari 10%) Keuntungan penjualan investasi:
• Keuntungan dari investasi dijual 4.000 – 2.000 = 2.000
• Keuntungan kenaikan investasi yang tersis 2.000 – 1.000 = 1.000
(87)
(88)
Ruang Lingkup PSAK 24
Imbalan Kerja
Imbalan KerjaJangka Pendek Pesangon Imbalan Paska Kerja
Imbalan Kerja Jangka Panjang
Lainnya
ImbalanJangka Pendek
Absen
Bagi hasil atau Bonus
Kontribusi
Pasti ManfaatPasti Past service
cost Service CostCurrent Diterapkan oleh pemberi kerja dalam
pencatatan seluruh imbalan kerja, kecuali yang diatur dalam PSAK 53: Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham.
(89)
Latar Belakang Perubahan
• Untuk melaporkan perubahan kewajiban imbalan pasti dan aset program didefinisikan dengan cara yang lebih mudah dipahami
• Beberapa opsi penyajian diizinkan dalam standar yang ada, membatasi komparabilitas
opsi ditiadakan
• Amandemen diperlukan untuk mengklarifikasi area dimana keragaman dalam praktik yang ada
• Penyempurnaan pengungkapan tentang risiko yang timbul dari program imbalan pasti yang diperlukan
PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN
• Pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria
• Perubahan komponen imbalan pasti dan aset program • Persyaratan pengungkapan
PERUBAHAN LAINNYA
• Imbalan kerja jangka pendek • Pesangon
• Perubahan penting lainnya
(90)
Perubahan Signifikan
90
Pengakuan keuntungan dan kerugian
Aktuaria
Melalui
Laba Rugi
Melalui
OCI
Koridor
Pengakuan keuntungan dan kerugian
Aktuaria
Melaui
OCI
(91)
Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Jangka Pendek Diakui saat pekerja telah memberi jasa Diakui saat pekerja telah
memberi jasa Liabilitas jangka pendek sebagai:
Liabilitas jangka pendek sebagai: Liabilitas setelah dikurangi yang
telah dibayar, beban dibayar dimuka jika terjadi kelebihan pembayaran Beban atau pernyataan lain
membolehkan sbg biaya perolehan
Cuti berimbalan jangka pendek
Cuti berimbalan jangka pendek
Boleh diakumulasi diakui pada saat pekerja memberikan jasa
Boleh diakumulasi diakui pada saat pekerja memberikan jasa
cuti berimbalan yang tidak boleh diakumulasi diakui saat cuti terjadi
(92)
Program Bagi Laba dan Bonus
Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus
Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus
1
Ada kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
2
Dapat diestimasi secara andal
Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak
mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
pembayaran.
Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak
mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
pembayaran.
(93)
Imbalan Paska Kerja
EMPLOYER
EMPLOYER PENSION FUNDPENSION FUND EMPLOYEEEMPLOYEE
CONTRIBUTIONS BENEFIT
Defined Contribution
Plans
Defined Contribution
Plans
Defined Benefit Plans
Defined Benefit Plans
DEFINED VOLATILE
VOLATILE DEFINED
RISK LIMIT
RISK LIMIT
(94)
Program Iuran Pasti
Pengakuan dan
Pengukuran
Pengungkapa
n
• jumlah yang
diakui sebagai beban untuk program iuran pasti.
• Informasi
program iuran pasti untuk personel manajemen kunci
(95)
Program Manfaat Pasti
•
Perusahaan memiliki
kewajiban hukum
dan
konstrukstif
untuk
memenuhi pembayaran imbalan setelah pekerja pensiun.
•
Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanai
•
Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial
asumsi demografi
dan keuangan.
•
Dana diakumulasikan dalam
Aset Program
•
Risiko atas manfaat pasti:
– Risiko aktuarial jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari yang
diharapkan karena perubahan asumsi aktuaria
– Risiko investasi hasil investasi atas aset program berbeda dari yang
diharapkan.
RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL
(96)
Program Manfaat Pasti
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti (NKKIP)
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti (NKKIP)
Nilai Wajar Aset Program (NWAP)
Nilai Wajar Aset Program (NWAP)
Faktor-faktor:
Biaya Jasa:
• Biaya Jasa Kini • Biaya Jasa Lalu
• Keuntungan (kerugian) atas
Penyelesaiaan
• Biaya Bunga
• Remeasurement (Keuntungan dan kerugian aktuarial)
Biaya Jasa:
• Biaya Jasa Kini • Biaya Jasa Lalu
• Keuntungan (kerugian) atas
Penyelesaiaan
• Biaya Bunga
• Remeasurement (Keuntungan dan kerugian aktuarial)
• Pendapatan Bunga • Iuran atau Penarikan
• Remeasurement (Keuntungan dan kerugian aktuarial)
• Pendapatan Bunga • Iuran atau Penarikan
• Remeasurement (Keuntungan dan kerugian aktuarial)
(97)
Liabilitas Imbalan Pasti (di Neraca)
+/+ Nilai kini kewajiban imbalan pasti
-/-
Nilai wajar aset program yang
digunakan untuk menyelesaikan
kewajiban secara langsung
Ekuitas (di Neraca)
+/- Penghasilan komprehensif lain
pendapatan atau kerugian
(98)
Ilustrasi
•
Imbalan kerja perusahaan:
98 Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0 200.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 200.000
Biaya Jasa Kini 30.000
Tingkat Diskonto 10%
Tingkat Hasil yang Diharapkan 12%
Iuran 24.000
Imbalan 16.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan 250.000
(99)
Ilustrasi – PSAK lama
JURNAL UMUM MEMO
Beban Kas Liabilitas Kewajiban Nilai Kini Aset Aktuaria
Saldo awal (200.000) 200.000
Biaya jasa kini 30.000 (30.000)
Biaya bunga 20.000 (20.000)
Hasil yang diharapkan (24.000) 24.000
Iuran (24.000) 24.000
Imbalan 16.000 (16.000)
Penurunan (ken) kewajiban (16.000) 16.000
Selisih aktual atas harapan (12.000) 12.000
Amortisasi biaya jasa lalu Kerugian (keuntung) akturial
26.000 (24.000) (2.000) (250.000) 220.000 28.000
(100)
Jurnal – PSAK lama
100
Beban pensiun 26.000
Kas 24.000
Liabilitas 2.000 Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (250.000)
Aset Program 220.000
Kerugian aktuaria yg blm diamortisasi 28.000 Net Liabilitas manfaat pensiun (2.000)
Beban pensiun 26.000
Kas 24.000
Liabilitas 2.000 Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (250.000)
Aset Program 220.000
Kerugian aktuaria yg blm diamortisasi 28.000 Net Liabilitas manfaat pensiun (2.000)
(1)
Ilustrasi – Pengungkapan Jenis
161
Sumber : LK Pertamina 2012
(2)
Ilustrasi – Kebijakan Manajemen Risiko
•
Risiko keuangan
–
Risiko usaha
kendali pemerintah, patungan, kontraktor, cadangan,
penetapan harga oleh pemerintah
–
Risiko keuangan
• Risiko pasar risiko nilai tukar mata uang asing, harga komoditi – analisis sensitivitas • Risiko kredit umur piutang, informasi penurunan nilai, rating utang yang dimiliki • Risiko likuiditas
•
Manajemen Modal
–
Kebijakan dewan direksi adalah untuk mempertahankan basis modal
yang kuat untuk menjaga keyakinan investor, kreditur dan pasar, dan
untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa yang akan
datang.
•
Nilai wajar
162
Sumber : LK Pertamina 2012
(3)
Ilustrasi – Analisis Sensitivitas
163
Sumber : LK Pertamina 2013
(4)
Ilustrasi – Risiko kredit
164
Sumber : LK Pertamina 2013
(5)
Ilustrasi – Pengungkapan Nilai wajar
•
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau
suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan
untuk melakukan transaksi wajar.
•
Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:
– Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik
(Tingkat 1);
– Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat
diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2);
– Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi
(informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
165
Sumber : LK Pertamina 2013
(6)