2011 uraian ringkas PROSPEK PEMANFAATAN LAHAN RAWA PASANG SURUT

URAIAN RINGKAS PROSPEK PEMANFAATAN
LAHAN RAWA PASANG SURUT
Parlindungan Lumbanraja (Dosen PS. AET Faperta UHN Medan)

Dalam upaya pencapaian swasembada pangan berbagai upaya harus dilakukan
pemerintah secara serius. Demikian juga daerah-daerah harus mengusahakan
peningkatan pendapatan daerahnya. Karena dari kenyataan sekarang semakin terasa
tantangan yang bertambah berat dalam mencukupi pangan masyarakat sebagai akibat
dari penurunan produksi bahan pangan yang merupakan dampak langsung dari
penurunan produktivitas lahan persatuan luas yang selalu menurun dengan
bertambahnya waktu, maupun sebagai dampak dari konversi lahan pertanian untuk
penggunaan lahan lainnya diluar pertanian. Selain itu hal yang juga merupakan
ancaman terhadap pemenuhan kebutuhan pangan adalah konversi lahan pertanaman
tanaman pangan menjadi pertanaman komoditi lain yang bukan merupakan sumber
pangan, misalnya perkebunan karet dan lain-lain. Kedua hal konversi pertanaman
disebutkan di atas perlu disadari sebagai ancaman terhadap upaya pemerintah dalam
upaya meningkatkan ketersediaan pangan. Malah dengan kesadaran yang tinggi
haruslah diakui bahwa segala pihak terkait dalam kemelut kepentingan yang
menyebakan kejadian di atas perlu memikirkan kembali akan perlunya mendukung
usaha swasembada pangan tersebut.
Apapun kenyataan yang kita hadapi marilah kita menyadari bahwa upaya

mengatasi hal tersebut tidak mungkin dapat diatasi hanya dengan usaha intensifikasi
pertanian yang walaupun sudah cukup maju, namun kenyataannya hal ini juga harus
diimbangi dengan pola ekstensifikasi. Dari berbagai alternatif perluasan yang dapat
dilakukan satu diantaranya adalah pembukaan hutan. Namun dengan cara ini terlalu
banyak resiko yang muncul baik bagi lingkungan dalam hal ini terutama tata air dan
fungsi lainnya yang pada akhirnya akan berpengaruh juga kepada faktor sosial dan
ekonomi masyarakat. Dengan memperhatikan hal tersebut pembukaan hutan untuk
usaha pertanian baru dalam upaya mengganti luas lahan pertanian tanaman pangan
yang berkurang sebagai akibat konversi penggunaan lahan maupun konversi komoditi
sebagaimana diutarakan di atas sebelumnya. Sehingga memperhatikan potensi daerah

1

URAIAN RINGKAS PROSPEK PEMANFAATAN LAHAN RAWA PASANG SURUT. Parlindungan
Lumbanraja . Dosen PS. AET Faperta UHN Medan. 2011.

secara khusus dengan luas lahan rawa yang cukup besar pengembangan ini dapat
ditempuh dengan pemanfaatan lahan rawa tersebut untuk lahan pertanian baru.
Seperti diketahui bahwa pemanfaatan lahan rawa ini untuk menjadi lahan
pertanian, memang membutuhkan penanganan yang tepat. Namun demikian dalam

menghadapi berbagai tingkat kesulitan yang muncul bukan lagi menjadi penghalang
dalam upaya pemanfaatnnya karena perkembangan Iptek dalam penanganan lahan ini
sudah cukup baik. Sebagai mana diketahui berbagai kendala pengembangan rawa
seperti tata air yang tidak menentu, kadar garam yang tinggi, terbentuknya senyawasenyawa racun bagi tanaman sebagai akibat dari kondisi tanah yang reduktiv, maupun
seringnya ditemui unsur-unsur beracun dalam tanah in seperti tingginya kadar
aluminium tanah dan seringnya dijumpai lapisan tanah yang mengandung pirit. Namun
demikian bahwa masalah-masalah tersebut akan dapat ditangani dengan baik
mengingat bahwa teknologi untuk itu telah dipenuhi sebagaimana diutarakan di atas
sebelumnya.
Dalam pengembangan yang sudah dilakukan di berbagai daerah di Indonesia
maupun diberbagai negara di belahan bumi ini yang memiliki kawasan lahan rawa yang
cukup luas, keampuhan penanganan masalah ini telah banyak berhasil sesuai dengan
kemajuan iptek dalam penanganan lahan rawa tersebut. Keberhasilan dimaksud ini
membuktikan

bahwa

lahan

ini


sebenarnya

sangat

berpotensi

besar

untuk

dikembangkan menjadi lahan produksi.
Kenyataan dari hasil pengembangan yang sudah dilakukan bahwa pertanian
pada lahan rawa telah terbukti sangat memberikan keuntungan yang cukup baik untuk
berbagai komoditi yang telah dilakukan, mulai dari pengusahaan pertanian lahan basah
seperti padi sawah, maupun pertanian tanaman kering seperti berbagai jenis tanama
palawija (seperti jagung dan kedelai), tanamana buah-buahan dan sayuran bahkan
tanaman industri. Dengan kata lain bahwa dengan penangan yang tepat, telah ternyata
lahan rawa tersebut akan menjadi lahan pertanian yang dapat menghasilkan dengan
keuntungan yang besar.

Namun dalam upaya mewujudkan keinginan ini memerlukan modal yang sangat
besar. Untuk mencapai hasil yang diutarakan di atas tersebut tentunya harus dilakukan
penataan terhadap beberapa faktor pembatas yang dihadapi. Menyadari besarnya
modal untuk penanganan ini, adalah sangat bijaksana jika Pemerintah mengambil

2

URAIAN RINGKAS PROSPEK PEMANFAATAN LAHAN RAWA PASANG SURUT. Parlindungan
Lumbanraja . Dosen PS. AET Faperta UHN Medan. 2011.

bagian dalam usaha tersebut. Sebagaimana namanya bahwa pada lahan ini yang
terutama harus dilakukan adalah perbaikan tata air. Supaya dengan penanganan
masalah tata air dimaksud, berarti masalah utama dalam penggunaan lahan ini untuk
keperluan budidaya tanaman dapat teratasi. Jika masalah utama ini telah dapat
ditangani dengan baik, maka kendala yang lain pada dasarnya akan lebih mudah
ditangani perbaikannya. Karena kehadiran sistem tata air yang tepat dimaksud, dalam
hal ini pengadaan jaringan irigasi maupun drainase, lahan ini telah menjadi lahan
pertanian baru.
Jika hanya dengan pola pertanian tradisional lahan ini dapat memberi hasil
yang cukup baik, maka diharapkan bahwa dengan penanganan yang intensif lahan

rawa ini akan dapat memberikan hasil yang lebih baik. Selain memenuhi usaha untuk
meningkatkan produksi tanaman pangan maupun produksi lainnya, peningkatan
kegiatan pertanian pada lahan pertanian baru ini sudah barangtentu meningkatkan
lapangan kerja bagai masyarakat setempat, yang tentu meningkatkan tingkat ekonomi
masyarakat.

3

URAIAN RINGKAS PROSPEK PEMANFAATAN LAHAN RAWA PASANG SURUT. Parlindungan
Lumbanraja . Dosen PS. AET Faperta UHN Medan. 2011.