15.Perbandingan kualitas buah jeruk siam lahan rawa pasang surut dan lebak

PERBA N D IN G A N
K U A LIT A S BU A H JERU K SIA M LA H A N
PA SA N G SU RU T D A N RA W A LEBA K
· S.S. A ntarlina
Balai Penelitian Pertanian Lahan

RA W A

Raw a

A BSTRA K
Lahan raw a pontensial untuk pengem bangan tanam an jeruk siam JIHGFEDCBA
(C itr u s s u h u ie n s is
Tan.). K ualitas dan rasa buah jeruk lahan raw a sangat khas kom binasi m anis-asam , sehingga
disukai konsum en. Pertanam an jeruk dapat dilakukan di lahan raw a pasang surut dan raw a
lebak. M akalah ini m em bandingkan
kualitas buah jeruk di lahan raw a pasang surut dan
lahan raw a lebak. Penelitian identifikasi kualitas buah jeruk di lahan raw a pasang surut telah
dilakukan pada tahun 2005, sedangkan pada lahan raw a lebak dilakukan pada tahun 2006,
m asing-m asing pada lim a lokasi. H asil evaluasi m enunjukkan bahw a karakter fisik buah
jeruk tidak nam pak berbeda. Perbedaan nam pak pada kom ponen kim ia yang m enentukan

kualitas, yaitu kadar TSS (total soluble solid) buah jeruk dari lahan raw a pasang surut lebih
tinggi khususnya buah jeruk dari tipologi luapan A dan B, yaitu rata-rata sebesar 12,16% ,
dibandingkan di lahan raw a lebak sebesar 11,29% . N am un, TSS buah jeruk dari lahan raw a
pasang surut tipologi luapan C hanya 9,34% . Sebaliknya, kadar asam jeruk dari tipologi
luapan A dan B lebih rendah (0,20% ), dari lahan lebak (0,318% ) dan tipologi luapan C
(0,312% ). D em ikian halnya
kadar vitam in C buah jeruk lahan raw a pasang surut lebih
rendah (18,376 m g/lO O g) dibandingkan dengan dari lahan raw a lebak (34,578 m g/l00g).
N isbah kadar TSS/asam buah jeruk lahan raw a pasang surut relatif tinggi 62,37, sedangkan
dari tipologi C (30,907) dan lahan lebak (37,72) lebih rendah. N isbah kadar TSS/asam
m enunjukkan tingkat kem anisan buah jeruk, m akin tinggi nilainya m aka m akin m anis.
Berdasarkan evaluasi dan uji organoleptik, m aka dapat dinyatakan bahw a buah jeruk dari
lahan raw a pasang surut khususnya tipologi luapan A dan B lebih m anis dibandingkan dari
tipologi luapan C dan lahan raw a lebak. Selanjutnya dalam perbaikan kualitas buah jeruk
dapat diacu kom posisi kadar TSS dan asam seperti pada kualitas buah jeruk dari lahan raw a
pasang surut tipologi A dan B tersebut.
K a la k u n c i: p e r b a n d in g a n

k u a lita s


b u a h , je r u k

s ia m , r a w a p a s a n g

s u r u t, r a w a le b a k

PEN D A H U LU A N
K alim antan Selatan m erupakan salah satu penghasil jeruk siam (C itr u s
s u h u ie n s is Tan.) yang dikenal sebagai "Siam Banjar". Sentra produksi terletak di
K abupaten
Barito K uala, Banjar, H ulu Sungai Tengah (H ST), dan Tapin.
Penanam an
dan pengem bangan
jeruk di K alim antan
Selatan sebagian besar
dilaksanakan di lahan raw a pasang surut m aupun lahan raw a lebak. Pengem bangan

S e m in a r N a s io n a l

P e r ta n ia n


Lahan Raw a

83

I

·

lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

~di lahan raw a pasang surut dalam skala eukup besar dim ulai tahun 1997 di lahan
tipologi luapan B dan C, serta beberapa lokasi di lahan raw a lebak.
Buah jeruk siam dari lahan raw a m em punyai kualitas yang baik dengan rasa
m anis yang khas, nam un tidak sem ua pertanam an jeruk di lahan raw a m enghasilkan
buah dengan kualitas yang baik. H asil penelitian A ntarlina JIHGFEDCBA
e t a l. (2006), pada lahan
pasang surut tipologi luapan A m enghasilkan buah jeruk yang m em iliki rasa lebih
m anis dibandingkan dengan jeruk yang dihasilkan di lahan pasang surut dengan
tipologi C. H al tersebut terbukti bahw a buah jeruk siam yang berasal dari Sungai

M adang yang m erupakan lahan pasang surut tipologi luapan A , tam pil sebagai
pem enang pada kontes buah jeruk siam karena kadar gulanya lebih dari 12 "brix.
Berdasarkan
penelusuran
pustaka
dan pengam atan
lapang
terdapat
hubungan antara perilaku prapanen (karakteristik lahan, pengelolaan tanam an, dan
lain-lain) dengan hasil tanam an (produksi, penam pilan buah, rasa, kualitas buah,
danlain-lain) (Pantastieo,
1989). H asil penelitian m enunjukkan
bahw a terdapat
korelasi antara konsentrasi hara-hara tertentu dalam tanah serta air dengan kualitas
buahjeruk yang dihasilkan (A ntarlina e t a l., 2 0 0 5 ).
M enurut N oor (2004), lahan pasang surut tipologi A m em iliki sifat kim ia
tanah yang lebih baik dibandingkan dengan tipologi B dan C. H al ini disebabkan
karena lahan pasang surut tipologi A m erupakan lahan pasang surut yang m endapat
luapan air pasang pada saat pasang besar m aupun pada saat pasang ganda dengan
drainase harian. Sedangkan tipologi B m endapat luapan air hanya pada saat pasang

besar saja dan tipologi C sam a sekali tidak m endapat tipologi luapan air. Sedangkan
raw a lebak diartikan sebagai daerah raw a yang m engalam i genangan selam a lebih
dari tiga bulan dengan tinggi genangan terendah antara 25-50 em .
Indonesia telah m asuk di jajaran 10 besar produsen jeruk dunia dan bahkan
untuk kelom pok jeruk keprok di posisi kedua setelah China. Perkem bangan luas
panen, produksi dan produktivitas jeruk dalam enam tahun terakhir (1998-2004)
sangat m engesankan, m asing-m asing sebesar 17,9% ; 22,4% dan 4,3% (Suryana,
2006). D ari segi penaw aran buah dom estik, jeruk m enduduki peringkat kedua
setelah pisang dari 12 jenis buah utam a di Indonesia (A m ir, 1990). Jeruk siam
m erupakan jenis jeruk yang m em punyai peranan penting di pasaran Indonesia,
karena produksinya
paling tinggi, disukai konsum en
dan nilai ekonom inya
m enguntungkan (Sunarm ani dan Soedibyo, 1992).
M enurut W ahyunindyaw ati e t a l. (1991), keuntungan dalam berusahatani
jeruk siam adalah sepuluh kali lipat dari keuntungan tanam an sem usim . O leh karena
itu tidak m engherankan apabila luas areal pertanam an jeruk siam di Indonesia terus
m eningkat. D i sam ping itu, jeruk siam ini m enem pati w ilayah pengem bangan atau
w ilayah ekologi yang eukup luas. H am pir 80% pertanam an jeruk yang ada di
Indonesia, m erupakan jeruk siam dengan produktivitas relatif tinggi, nam un m utu

buahnya relatif rendah dan tidak seragam (D im yati, 2006). D ari tahun ke tahun

84

S.S. A ntarlina, P e r b a n d in g a n

K u a lita s B u a h J e r u k S ia m L a h a n R a w a P a s a n g S u n il

peningkatan areal tanam an jeruk siam ini diikuti dengan m eningkatnya areal panen
dan produksi, nam un kualitas buah m asih beragam , utam anya apabila kualitasnya
dibandingkan
dengan jeruk im por, sehingga hal ini m em pengaruhi
besam ya
penaw aran (W ahyunindyaw ati JIHGFEDCBA
e ta l., 1 9 9 1 ).
M enurut M artasari e t a l. (2004) bahw a ada perbedaan hanya sebesar 2-6%
yang m enunjukkan adanya sedikit keragam an genetik pada jeruk siam yang ada di
seluruh w ilayah Indonesia. N am un, lingkungan tum buh tanam an jeruk siam dapat
m enyebabkan kualitas buah jeruk beragam .
M akalah ini m engevaluasi

kualitas buah jeruk siam yang berasal dari
pertanam an lahan raw a pasang surut dan lahan raw a lebak. CBA
M E T O D O L O G I

P E N E L IT IA N

Penelitian identifikasi kualitas buah jeruk di lahan pasang surut dilakukan di
K abupaten Barito K uala dan K abupaten Banjar, K alim antan Selatan, pada tahun
2005. Lokasi penelitian pada 5 des a yaitu: (1) Sungai M adang dan (2) Sungai
Tandipah (K abupaten Banjar), (3) Sungai K am bat, (4) Sim pang A rja (K abupaten
Barito K uala), yang m erupakan lahan raw a pasang surut tipologi luapan A , serta satu
lokasi terpilih (5) Tarantang yang m erupakan lahan raw a pasang surut tipologi
luapan B-C.
Penelitian
identifikasi
kualitas buah jeruk siam di lahan raw a lebak
dilaksanakan pada tahun 2006, di lokasi K abupaten Banjar, Tapin dan H ulu Sungai
Tengah (H ST), K alim antan Selatan. D ari tiga kabupaten ditentukan lokasi yang
m erupakan daerah sentra produksi jeruk Siam Banjar sebanyak 5 desa, yaitu: Batalas
(K ab. Tapin), Lokgabang dan Pem atang H am baw ang

(K ab. Banjar), M ahang
M atang Landung dan Tabu D arat H ilir (K ab. H ST).
Sam pel buah jeruk diam bil dari 10 tanam an di setiap lokasi (desa).
Pengam bilan sam pel buah jeruk dilakukan pada saat m usim panen raya, yaitu sekitar
bulan Juni hingga Septem ber. Sam pel buah jeruk dipilih dari tanam an jeruk yang
sehat. Buah dipilih m asak optim al berdasarkan kriteria petani setem pat. D ilakukan
analisis fisik, kim ia dan uji organoleptik terhadap buah jeruk. A nalisis fisik buah
dilakukan di laboratorium
Balittra, Banjarbaru m eliputi: bobot, ukuran (tinggi,
diam eter), w am a kulit, tebal kulit, jum lah juring, jum lah biji, kadar sari buah,.
A nalisis kim ia buah jeruk dilakukan di laboratorium pascapanen BPTP Jaw a Tim ur,
m eliputi kadar air, kadar gula atau total zat padat terlarut (TSS), kadar asam , nisbah
gulaJasam , dan vitam in C. U ji organoleptik dilakukan di Balittra dengan m etode
"H edonic" (uji kesukaan), terhadap w am a, arom a, tingkat kem anisanlkem asam an,
rasa dan tingkat kesukaan terhadap buah jeruk siam .

S e m in a r N a s io n a l

P e r ta n ia n


Lahan Raw a

85

t

I.JIHGFEDCBA
lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Selanjutnya kualitas buah jeruk dari dua tipologi lahan raw a tersebut
dievaluasi dengan m em bandingkan
karakter fisik dan kim ia buah jeruk serta uji
organoleptiknya. CBA
H A S IL

S ifa t F is ik

B uah

Jeruk


S ia m

D A N

PE M B A H A SA N

B a n ja r

K arakteristik fisik buah jeruk Siam Banjar dari lahan raw a pasang surut
tipologi luapan A dan B-C serta lahan raw a lebak m enunjukkan perbedaan (Tabel 1).
U kuran buah yang besar tereerm in dari bobot, volum e, tinggi, diam eter, dan lingkar
buah yang m em punyai nilai besar. U kuran buah yang paling besar adalah dari lokasi
lahan raw a pasang surut tipologi luapan B-C (Tarantang) dengan bobot buah ratarata 147,94 glbuah, volum e 157,50 m l, tinggi 5,84 em , diam eter 6,81 em , dan
lingkar 21,40 em .
Tabel 1. K arakteristik fisik buah jeruk Siam Banjar dari lokasi lahan raw a pasang
surut dan lebak, K alim antan Selatan, 2005-2006

K arakteristik


Fisik

Bobot buah (g)
V olum e buah (m l)
Tinggi buah (em )
D iam eter buah (em )
Lingkar buah (em )
N isbah T /D
Tebal kulit (m m )
Persentase kulit (% )
J um lah.j uringibuah
Jum lah bijilbuah
Persentase biji (% )
Persentase daging (% )
D ensitas buah (g/ml)
K adar sari buah (% )
K adar air (% )

Raw a Pasang Surut
Tipologi Luapan
A
B-C
115,07
147,94
114,99
157,50
5,36
5,84
6,17
6,81
21,40
19,38
0,87
0,86
1,85
2,19
14,58
17,57
11,13
11,80
11,10
13,60
2,078
2,09
83,33
80,71
1,05
0,92
74,24
68,80
84,80
84,36

Raw a Lebak
116,50
116,99
5,40
6,12
19,23
0,89
1,57
17,24
11,65
13,48
2,53
80,23
1,00
50,44
87,53

dapat m enunjukkan
bentuk buah, apabila
N isbah T /D (tinggi/diam eter)
nisbah T /D nilainya satu artinya bahw a bentuk buah bulat. N ilai T/D lebih dari satu
bentuk buah lonjong (oval), sedangkan kurang dari satu bentuk buah pipih (Brato e t

86

S.S. A ntarlina, P e r b a n d in g a n

K u a lita s

B u a h J e r u k S ia m L a h a n R a w a P a s a n g S u n il

a !., lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
1991). N am pak bahw a nilai T /D buahjeruk pada um um nya

kurang dari satu. H al
bahw a bentuk buah jeruk pipih, m akin rendah nilainya berarti

terse but m enunjukkan
m akin pipih.
Tebal kulit buah jeruk nam pak bahw a paling tebal adalah kulit buah jeruk
dari lahan raw a pasang surut tipologi luapan B-C (2,19 m m ) sedangkan dari lokasi
lain lebih tipis. Jum lah juring buah jeruk dari beberapa lokasi tidak nam pak berbeda
yaitu rata-rata sebanyak 11 juring/buah. Jum lah biji buah jeruk dari beberapa lokasi
bervariasi nilai rata-ratanya antara 1 J hingga 13 biji per buah, sedangkan persentase
biji sekitar 2% .
D ensitas buah jeruk berkisar antara 0,92-1,05.
D ensitas berbanding terbalik
dengan tingkat kem asakan buah. M akin m asak buah, densitas m akin m enurun
(H aryanto dan Royaningsih, 2003). K adar sari buah jeruk dapat m enunjukkan
jum lah larutan apabila akan digunakan sebagai produk olahan m isalnya m inum an
segar. K adar sari buah jeruk dari lahan raw a lebak paling rendah (50,44% ),
sedangkan dari lahan raw a pasang surut tipologi luapan A paling tinggi (74,24% ),
m eskipun kadar air buah jeruknya tidak nam pak berbeda. CBA
K a r a k te r is tik

K im ia

B uah

Jeruk

Sifat kim ia buah jeruk siam disajikan pada G am bar 1, 2, 3, dan 4. N am pak
bahw a kadar TSS (total soluble solid) buah jeruk tertinggi pada buah jeruk dari
lahan raw a pasang surut tipologi luapan A (12,155% ), begitu juga untuk nisbah
TSS/asam tertinggi (62,37), sedangkan terendah dari lokasi lahan raw a pasang surut
tipologi luapan B-C (30,91). N isbah TSS/asam ini m erupakan indikator tingkat
kem anisan buah jeruk, m akin tinggi nilainya m akin m anis rasanya (Y uniarti e t a !.,
1991 ).

16 12.155
~
(f)

~•....

9.34

8

III

~

11.291

12

4

o

L.
pasut A



.-~----"
pasut 8-C

lebak

Lokasi

G am bar 1. K adar TSS buah jeruk siam banjar dari lokasi lahan
raw a pasang surut dan raw a lebak K alim antan
Selatan

S e m in a r N a sio n a l P e rta n ia n

Lahan Raw a

87

,

I

1

'0'lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
0.4
0.318
0.312
~

0.3-1

~

0.2

{g

0.1

...
C\l

j

0.203

C\l

~

o

I

pasut A

pasut 8-C

lebak

I

I
I

Lokasi

G am bar 2. K adar asam buah jeruk siam banjar dari lokasi
lahan raw a pasang surut dan raw a lebak
K alim antan Selatan

~

80

If)

60

1
i

~

40

-I

~

20

1

~

i

(f)

Z

62.37

0

37.72

~'
pasut A

.".".".' .. ,n
pasut 8-C

•.....
lebak

l.okasi

G am bar 3. N isbah TSS/asam buah jeruk siam banjar dari
lokasi lahan raw a pasang surut dan raw a lebak
K alim antan Selatan

88

S.S. A ntarlina, JIHGFEDCBA
P e r b a n d in g a n K u a lita s B u a h J e r u k S ia m L a h a n R a w a P a s a n g S u r u t

34.58

20.19

c-

pasut A



[2] __,- --,
pasut 8-C

lebaklkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONML

Lokasi

G am bar 4. K adar vitam in C buah jeruk dari lokasi lahan
raw a pasang surut dan raw a lebak K alim antan'
Selatan
Buah jeruk siam dari lahan raw a lebak, m engandung kadar asam (0,318% )
dan kadar vitam in C (34,58 m g/l00 g) yang tinggi. M eskipun kadar asam buah jeruk
dari lahan raw a lebak tidak nam pak berbeda dengan buah jeruk dari lahan raw a
pasang surut tipologi luapan B-C, nam un buah jeruk lahan raw a pasng surut tipologi
B-C m engandung kadar vitam in C yang lebih rendah.
U ji CBA
O r g a n o le p tik
B u a h J e r u k S i a m Banjar
Tabel 2 m enunjukkan hasil uji organoleptik terhadap buah jeruk yang terdiri
dari sem bilan kriteria. Pada Tabel tersebut m erupakan jum lah pernyataan panelis
yang dinyatakan dalam persen.
I. W arna kulit
Penilaian terhadap w arna kulit buah jeruk siam terdapat enam kriteria, m ulai
dari sangat hijau hingga sangat kuning. Pada um um nya w arna kulit buah jeruk
dinyatakan hijau-kekuningan. N am un, khususnya buah jeruk dari lokasi lahan raw a
pasang surut tipologi luapan B-C lebih banyak yang berw arna hijau, hal ini nam pak
dari pernyataan sebanyak 23% panelis.
2. Tingkat kesukaan terhadap w arn a buah jeruk
H asil uji organoleptik tingkat kesukaan terhadap w arna kulit buah jeruk,
nam pak bahw a pada sebagian besar panelis m enyatakan cukup suka dan suka. A kan
tetapi terdapat kecenderungan
bahw a lebih suka pada w am a kulit kuning. H al
terse but nam pak pada pernyataan suka, pada buah jeruk dari lahan raw a pasang surut
tipologi luapan A dan lahan raw a lebak. Sedangkan dari lahan raw a pasang surut
tipologi luapan B-C panelis lebih banyak m enyatakan tidak suka karena w am a kulit
buah hijau. JIHGFEDCBA

S e m in a r N a s io n a l P e r ta n ia n L a h a n R a w a

89

-"JIHGFEDCBA

t

IlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

3. K etebalan kulit
K riteria terhadap ketebalan kulit terdapat lim a tingkat yaitu sangat tebal
hingga sangat tipis. N am pak bahw a kulit buah jeruk dari lahan raw a pasang surut
tipologi luapan B-C relatif lebih tebal daripada tipologi lahan raw a yang lain, hal
tersebut dinyatakan oleh 47,3% panelis. Sedangkan pada lahan raw a pasang surut
tipologi luapan A dan raw a lebak sebagian besar panelis m enyatakan cukup.
4. K em udahan dalam pengupasan kulit
K riteria dalam penilaian terhadap pengupasan kulit terdapat lim a tingkat
yaitu m ulai sangat m udah hingga sangat sulit. H asil uji organoleptik m enunjukkan
bahw a buahjeruk dari sem ua lokasi m udah dikupas.
5. W am a daging buah
Penilaian terhadap w am a daging buah ada lim a tingkat yaitu kuning m uda
hingga sangat orange. H am pir lebih dari 50% panelis m enyatakan w arn a daging
buahjeruk orange pada sem ua lokasi.
6. A rom a buah
A rom a buah jeruk dilakukan penilaian terhadap tingkat kesukaan panel is.
K riteria penilaian sebanyak lim a tingkat (sangat suka hingga sangat tidak suka).
H asil uji m enunjukkan bahw a sebagian besar panelis m enyatakan suka terhadap
arom a buah jeruk.
7. Rasa berair
Penilain rasa berair pada buah jeruk ini ingin m engetahui jum lah air pada
buah jeruk setelah dim akan, apakah cukup air buahnya atau sedikit yang artinya
buah jeruk agak kering (Banjar = kapau, Jaw a = ngapas). Terdapat lim a kriteria
penilaian yaitu sangat berair hingga sangat kering. H asil m enunjukkan
bahw a
sebagian besar m enyatakan buah jeruk berair.
8. Tingkat kem anisan
Penilaian terhadap tingkat kem anisan buah jeruk terdapat enam kriteria, yaitu
sangat m anis, cukup, ham bar hingga sangat m asam . Sebagian besar panelis
m enyatakan buah jeruk dari lahan raw a pasang surut tipologi luapan A dan raw a
lebak lebih m anis dibandingkan dari lahan raw a tipologi luapan C. Total penilaian
rasa sangat m anis dan m anis, untuk buah jeruk dari lahan raw a pasang surut tipologi
luapan A sebesar 64,73% panelis, tipologi luapan B-C sebesar 23,05% , lahan raw a
lebak sebesar 45,64% .
9. Tingkat kesukaan rasa buah
K riteria penilaian tingkat kesukaan terhadap rasa buah jeruk terdapat lim a
tingkat yaitu sangat suka hingga sangat tidak suka. N am pak, bahw a buah jeruk dari
lahan raw a pasang surut tipologi luapan A paling disukai karena total penilaian

90

S.S. A ntarlina, P e r b a n d in g a n

K u a lita s

B u a h J e r u k S ia m L a h a n

R aw a P asang Surut

sangat suka dan suka sebanyak 73,04% panelis, buah jeruk dari lahan raw a lebak
sebanyak 60,17% panelis, sedangkan dari lahan tipologi luapan C hanya 34,8%
panelis.
Tabel

2. Persentase panel is dalam uji organoleptik buah jeruk Siam Banjar
dari lokasi lahan raw a pasang surut dan raw a lebak K alim antan Selatan

No
1.

2.

3.

4.

K riteria Penilaian
W am a kulit
- Sangat hijau
- H ijau
- H ij au kekuningan
- K uning-kehijauan
- K uning
- Sangat kuning
K esukaan w am a kulit
- Sangat suka
- Suka
- Cukup suka
- Tidak suka
- Sangat tidak suka
K etebalan kulit
- Sangat tebal
- Tebal
- Cukup
- Tipis
- Sangat tipis
Pengupasan kulit
- Sangat m udah
- M udah
- Cukup
- Sulit
- Sangat sulit

S e m in a r N a s io n a l

P e r ta n ia n

Lahan Raw a

Raw a Pasang Surut
Tipologi Luapan
B-C
A

Raw a
Lebak

0,75
6,63
34,5
39,23
15,73
3,23

1,9
23
37
32,7
5,79
0

1,52
'13,38
36,8
33,84
13,54
0,88

4,57
41,43
37,13
15,88
1

1,29
27,8
41
29,3
0,63

6,05
42,74
35,9
14,85
0,49

5,28
27,8
44,38
21,1
1,45

0,6
47,3
41,7
9,1
1,3

0,5
22,8
50,48
25,72
0,52

11,18

10,9
43,9
42,0
3,17
0

4,60
61,02
30,58
3,62
0 JIHGFEDCBA

62,68
23,75
2,18
0,25

91

....lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

-Lanjutan Tabel
No

5.

6.

7.

8.

9:

92

Raw a Pasang Surut
Tipologi Luapan
A
B-C

Raw a
Lebak

W am a daging buah
- Sangat orange
- O range

12,45
60,13

6,38
54,6

3,51
64,82

.. Orange-kunlng

15,46

26,1

18,92

- K uning
- K uning m uda
A rom a buah
- Sangat suka
- Suka
- Cukup suka
- Tidak suka
- Sangat tidak suka
Rasa berair/kering
- Sangat berair
- Berair
- Cukup
- K ering
- Sangat kering
Tingkat kem anisan
- Sangat m anis
- M anis
- Cukup
- H am bar
- M asam
- Sangat m asam
Rasa buah
- Sangat suka
- Suka
- Cukup suka
- Tidak suka
- Sangat tidak suka

9,32
2,64

9,75
3,17

10,78
1,78

7,80
59,35
28,65
3,46

1,96
41,2
48,4
8,46

1,98
64,56
30,04
1,64

K riteria Penilaian

0,75

°

°

19,95
57,18
21,88
0,75
0,25

7,0
51,3
38,5
3,29
0

3,35
68,6
26,7
1,376
0

13,2
51,53
28,4
4,64
2,23
0

1,25
21,8
26,3
22,3
25,9
2,5

3,0
42,64
35,66
5,69
11,67
1,32

13,21
60,73
22,64
3,18
0,25

3,2
31,6
26,9
36,0
2,5

5,71
54,46
23,96
15,64
0,42

S.S. A ntarlina, JIHGFEDCBA
P e r b a n d in g a n K u a lita s B u a h J e r u k S ia m L a h a n R a w a P a s a n g S u r u t

K E S IM P U L A N

lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Berdasarkan evaluasi dan uji organoleptik, m aka dapat dinyatakan bahw a
buah jeruk dari lahan raw a pasang surut khususnya tipologi luapan A lebih m anis
dibandingkan dari tipologi luapan B-C dan lahan raw a lebak. Selanjutnya dalam
perbaikan kualitas buah jeruk dapat diacu kom posisi kadar TSS dan as am seperti
pada kualitas buah jeruk dari lahan raw a pasang surut tipologi A tersebut, yaitu
kadar TSS sebesar 12,155% dan kadar asam .0,203% , nisbah kadar TSS/asam 62,37.
D A FT A R

PU ST A K A

A ntarlina, SS, A chm adi, Y . Rina, N oorginayuw ati, I. N oor, W . A nnisa, E. M aftu'ah,
M uham m ad, M . Saleh, dan A . Budim an. 2005. H ubungan Sifat K im ia Tanah
D engan K ualitas Buah Jeruk di Lahan Pasang Surut. Laporan H asil Penelitian
Balittra. Balai Besar Penelitian dan Pengem bangan
Sum berdaya
Lahan
Pertanian.
A ntarlina, S.S., I. N oor dan A chm adi. 2006. K ualitas Buah Jeruk Siam D i Lahan
Raw a Pasang Surut. Prosididng
Sem inar N asional
Sum berdaya
Lahan
Pertanian. (Ed: Subardja). Buku II. Balai Besar Litbang Sum berdaya Lahan
Pertanian. Bogor. 15-28.
A m ir, B.P. 1990. A nalisis Perm intaan Buah-Buahan di Jakarta. Jurusan Ilm u-Ilm u
Sosial Ekonom i Pertanian. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Broto, W ., S.T. Soekarto,

A . Sukarti dan M . Soedibyo.

1991. K ajian M orfologis,

A natom is dan H istologis Buah Ram butan JIHGFEDCBA
(N e p h e liu m
"Binjai". Jum al H ortikultura 1(4):1-7.

la p p a c e u m

Linn) cv.

D im yati, A . 2006. M odem isasi Sentra Produksi Jeruk di Indonesia (M anajem en
Produksi, Jaringan Pem asaran dan Pem binaan Petani). Pro siding Sem inar
N asional Jeruk Tropikan Indonesia. Puslibang H ortikultura, Jakarta. 12-28.
H aryanto, B dan S. Royaningsih. 2003. H ubungan A ntara K etuaan D urian cv Sunan
D engan Sifat Fisiknya. A gritech. FTP-U G M . 23(1 ):33-36.
M artasari, c., A . Supriyanto, H ardiyanto, A . A gisim anto dan H . M ulyanto. 2004.
K eragam an
Jeruk Siam D i Indonesia. Prosiding Sem inar Jeruk Siam
N asional. Loka Penelitian Tanam an Jeruk. dan H ortikultura
Subtropik.
M alang: 57-63.

S e m in a r

N a s io n a /

P e r ta n ia n

Lahan Raw a

93

..•..JIHGFEDCBA
t

IlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

N oor,

M . 2004. Lahan Raw a. Sifat D an Pengelolaan Tanah
M asam . P.T. Raja G rafindo Persada. Jakarta. 241 h.

Berm asalah

Sulfat

Pantastico, Er.B., 1989. Faktor-faktor Prapanen Y ang M em pengaruhi
M utu D an
Fisiologi Pascapanen. D a la m Fisologi Pascapanen. Cetakan kedua. G adjah
M ada U niversity Press, Y ogyakarta: 64-88.
Sunarm ani dan Soedibyo. 1992. Pem buatan K onsentrat Sari Buah Jeruk D engan
Evaporator V akum . Jurnal H ortikultura 2(3):67-71.
Suryana, A . 2006. Peran Badan LitbangPertanian D alam Pengem bangan A gribisnis
Jeruk Tropika di Era G lobal. Prosiding Sem inar N asional Jeruk Tropikan
Indonesia. Puslibang H ortikultura, Jakarta. 111.
W ahyunindyaw ati, S.R., Soem arsono dan F. K asijadi. 1991. Skala U sahatani Jeruk
Siam di Jaw a Tim ur. Jurnal H ortikultura 1(1):61-69.
Y uniarti, Tranggono, dan H ardim an. 1991. Penentuan Saat Petik Buah A pel
M analagi Berdasarkan N isbah G ula A sam dan Tekstur. Jurnal H ortikultura
1(3):1-5.

94

S.S. A ntarlina,

P e r b a n d in g a n

K u a lita s B u a h J e r u k S ia m L a h a n R a w a P a s a n g S u r u t