JAK Vol.4 No.1 Februari 2016

ISSN : 2301­4717
Volume 4, Nomor 1, Februari 2016

Jurnal
Akuntansi
dan Keuangan
1

Pengaruh Debt Financing, Equity Financing, dan Non Performning Financing
Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2009­2013
Mulia Saputra dan Dara Sabrina

13

Analisis Ketercapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan
pada Beberapa Daerah Pemekaran Di Provinsi Aceh
Nadirsyah, Jhon Andra Asmara, Endang Surasetyo Ningsih dan Wida Fadhlia

23

Pengaruh Debt To Equity Ratio, Current Ratio, Return On Asset dan Asset Growth

terhadap Dividend Pay Out Ratio pada Perusahaan yang Terdaftar
dalam Indeks LQ­45
Yunina, Mursidah dan Nanda Fachrur Razi

41

Faktor­Faktor yang Mempengaruhi Corporate Social Responsibility
pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010­2012
Muammar Khaddafi dan Khairullah

57

Faktor­Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Food And
Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012­2014
Dy Ilham Satria dan Fitri Leliana

75

Faktor­Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatra Utara
Wahyuddin dan Sarikawati Manik

91

Analisis Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Studi Kasus pada Kabupaten Bireuen
Murhaban dan Clara Fatharas

99

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kondisi Keuangan dan Sanksi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Lhokseumawe
Razif dan Siska Marinda

113

Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, dan Keputusan Investasi Terhadap
Nilai Perusahaan

Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012­2014
Sri Mulyati dan Haryati

129

Pengaruh Kebijakan Hutang, Earning Per Share, Net Profit Margin dan Profitabilitas
Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Yang Terdaftar di LQ5
Periode 2010­2014
Nur Afni Yunita dan Nova Friskarunia

JURUSAN AKUNTANSI
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh

Jurnal Akuntansi dan Keuangan
ISSN: 2301­4717
VOLUME 4, NOMOR 1, FEBRUARI 2016
HALAMAN 1 ­ 146
Terbit 2 kali dalam setahun pada setiap bulan Februari dan Agustus, berisi tulisan yang diangkat dari
hasil­hasil penelitian maupun pemikiran bidang akuntansi dan atau keuangan yang relevan bagi

pengembangan profesi dan praktek akuntansi di Indonesia
EDITORS

Muammar Khaddafi (Chief of Editor)
Indrayani (Managing Editor)
Amru Usman, Hendra Raza
Mursyidah, Rita Mutia
Naz’aina, Iswadi

REVIEWERS
Ade Fatma Lubis
Universitas Sumatera Utara
Erlina
Universitas Sumatera Utara
Julli Mursyida
Universitas Malikussaleh
Kamil Md. Idris
School of Accountancy UUM­Malaysia
Rini Indriani
Universitas Bengkulu

TB. Ismail
Universitas Tirtayasa
Zaafri Husodo
Universitas Indonesia

Adi Zakaria Affif
Universitas Indonesia
Fachruzzaman
Universitas Bengkulu
Islahuddin
Universitas Syiah Kuala
Murhaban
Universitas Malikussaleh
Syukri Abdullah
Universitas Syiah Kuala
Wahyuddin
Universitas Malikussaleh

EDITORIAL SECRETARY
Rayyan Firdaus

Muhammad Yusra
Kusnandar Zainuddin
EDITORIAL OFFICE
Gedung Jurusan Akuntansi FE­Unimal
Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe
Telp/Fax. 0645­40210/0645­40211
Email: jak@fe­unimal.org

JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN diterbitkan sejak Februari 2011
Oleh Jurusan Akuntansi FEB Unimal
Redaksi menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media lain.
Naskah diketik rapi sesuai kebijakan editorial (lihat dihalaman belakang jurnal)
di atas kertas HVS A4 spasi ganda dengan jumlah 30 – 40 halaman.
Naskah yang masuk akan dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format.

Daftar Isi

Pengaruh Debt Financing, Equity Financing, dan Non Performning Financing
Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2009­2013
Mulia Saputra dan Dara Sabrina


1 ­ 12

Analisis Ketercapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan
pada Beberapa Daerah Pemekaran Di Provinsi Aceh
Nadirsyah, Jhon Andra Asmara, Endang Surasetyo Ningsih dan Wida Fadhlia

13 ­ 22

Pengaruh Debt To Equity Ratio, Current Ratio, Return On Asset dan Asset Growth
terhadap Dividend Pay Out Ratio pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ­45
Yunina, Mursidah dan Nanda Fachrur Razi

23 ­ 40

Faktor­Faktor yang Mempengaruhi Corporate Social Responsibility
pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010­2012
Muammar Khaddafi dan Khairullah

41 ­ 56


Faktor­Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Food And
Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012­2014
Dy Ilham Satria dan Fitri Leliana

57 ­ 74

Faktor­Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatra Utara
Wahyuddin dan Sarikawati Manik

75 ­ 90

Analisis Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Studi Kasus pada Kabupaten Bireuen
Murhaban dan Clara Fatharas

90 ­ 98


Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kondisi Keuangan dan Sanksi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Lhokseumawe
Razif dan Siska Marinda

99 ­ 112

Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, dan Keputusan Investasi
Terhadap Nilai Perusahaan
Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012­2014
Sri Mulyati dan Haryati

113 ­ 128

Pengaruh Kebijakan Hutang, Earning Per Share, Net Profit Margin dan Profitabilitas
Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Yang Terdaftar di LQ5
Periode 2010­2014
Nur Afni Yunita dan Nova Friskarunia

129 ­ 146


Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Volume 4, Nomor 1, Februari 2016

JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN
ISSN : 2301-4717

Volume 4, Nomor 1, Februari 2016
p. 1 - 12

PENGARUH DEBT FINANCING, EQUITY FINANCING,
DAN NON PERFORMNING FINANCING
TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH
PERIODE 2009-2013
MULIA SAPUTRA1 DAN DARA SABRINA2
1 Dosen

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala


2Alumni

The purpose of this research is to determine the influence of debt financing,equity
financing, and non performing financing on Islamic Banking’s financial performance period
2009-2013. The method used in this research is purposive sampling method. The sample of
this research is Islamic Banking listed in Indonesian Bank during 2009 until 2013, there are
49 observations fulfilling the sample criteria. The analysis method used in the research is
multiple regression analysis. The result of this research show that (1) debt financing, equity
financing, and non performing financing simultaneously have an effect on the financial
performance,(2) debt financing and nonperforming financing partially have an effect on the
cash dividend (3) equity financing have not effect on the financial performance.
Keywords: Islamic Bank, Financial Performance, Debt Financing, Equity Financing, Non
Performing Financing

PENDAHULUAN
Krisis multi-dimensi yang melanda
Indonesia pada tahun 1997-1998 membawa
kemajuan bagi sistem perbankan syariah di
Indonesia. Pada saat terjadinya krisis ekonomi
tahun 1997, bank-bank konvensional yang
menerapkan sistem ribawi mulai goyah bahkan
banyak yang mengalami kebangkrutan. Sejak
saat itu perbankan syariah mulai dilirik oleh
banyak masyarakat karena sistemnya yang tidak
berimbas kepada krisis ekonomi (Aliamin,
2005:157).
Sejak tahun 1992 sampai saat ini, bank
syariah semakin menunjukkan eksistensinya
ditengah-tengah lembaga keuangan lainnya.
Bank syariah memiliki peranan sebagai
perantara antara unit-unit lain yang memiliki
kelebihan dana dengan unit-unit ekonomi yang
mengalami kekurangan dana. Melalui bank,
kelebihan tersebut dapat disalurkan kepada
pihak-pihak yang memerlukan sehingga
memberikan manfaat kepada kedua belah pihak.
Untuk dapat mengetahui perkembangan

jumlah bank dan kantor perbankan syariah di
Indonesia selama 5 tahun terakhir dapat dilihat
pada Tabel 1.
Pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan
syariah merupakan bagian dari aktivitas
pendanaan yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi modal dan
pinjaman bank. Jenis produk pembiayaan yang
dapat dilakukan oleh bank umum syariah antara
lain: sistem jual beli (debt financing) yaitu
murabahah, salam, istishna, ijarah dan sistem
bagi hasil (equity financing) yaitu mudharabah
dan musyarakah. Pada pembiayaan yang
dilakukan oleh bank syariah sering terjadi atau
timbulnya pembiayaan bermasalah yaitu non
performing financing yang dapat berpengaruh
buruk terhadap profitabilitas bank (Mutamimah
dan Chasanah, 2012).
Pembiayaan yang disalurkan oleh bank
syariah lebih sering menawarkan prinsip jual
beli daripada prinsip bagi hasil, dikarenakan
risiko pada pembiayaan dengan prinsip jual beli
lebih kecil dibandingkan dengan risiko pada
prinsip bagi hasil. Tingginya tingkat risiko yang

2

MULIA SAPUTRA DAN DARA SABRINA

Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Tabel 1
Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Perbankan Syariah
Tahun 2009-2013
Bank Umum Syariah
- Jumlah Bank
- Jumlah Kantor
Unit Usaha Syariah
- Jumlah Bank
- Jumlah Kantor
Bank Perkreditan Rakyat Syariah
- Jumlah Bank
- Jumlah Kantor
Total Kantor

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2014

2009

201 0

2011

201 2

201 3

6
711

11
1 21 5

11
1 401

11
1 745

11
1 998

25
287

23
262

24
336

24
51 7

23
590

1 38
225
1 223

1 50
286
1 763

1 55
364
21 01

1 58
401
2663

1 63
402
2990

Tabel 2
Debt Financing, Equity Financing, Non Performing Financing dan ROA
Perbankan Syariah 2009-2013
Tahun
2009
201 0
2011
201 2
201 3

Debt financing Equity financing
(Miliar Rupiah) (Miliar Rupiah)
29.878
44.927
73.467
1 07.81 5
1 30.623

Sumber : Statitistik Perbankan Syariah 2014

1 7.099
23.255
29.1 89
39.690
53.499

dialami mengakibatkan munculnya pembiayaan
bermasalah yang akan berdampak negatif bagi
bank (Hardiyati, 2013).
Menurut Riyadi dan Yulianto (2014) pada
dasarnya tujuan utama bank syariah bukanlah
mencari laba, namun dengan adanya produkproduk pembiayaan yang ditawarkan oleh bank
syariah menyebabkan bank syariah memperoleh
keuntungan. Keuntungan tersebut dapat dilihat
melalui profitabilitas. Kinerja keuangan suatu
bank akan berpengaruh langsung dengan laba
yang dipeoleh, kinerja keuangan yang baik akan
meningkatkan laba yang diperoleh dan
sebaliknya kinerja keuangan yang buruk akan
menurunkan laba yang diperoleh.
Kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perbankan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja bank secara
umum merupakan gambaran prestasi yang
dicapai oleh bank dalam operasionalnya. Kinerja
keuangan bank merupakan gambaran kondisi
keuangan bank pada suatu periode tertentu baik
mencakup aspek penghimpunan dana maupun
penyaluran dananya (Kusumo, 2008).
Kinerja perbankan syariah sangat berdampak positif terhadap perkembangan perbankan di

NPF
(%)
4,01
3,02
2,52
2,22
2,62

ROA
(%)
1 ,48
1 ,67
1 ,79
2,1 4
2,00

Indonesia. Menurut statistik perbankan syariah
tahun 2012 yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia menyatakan bahwa volume usaha
perbankan syariah yang terdiri atas total aset,
total dana pihak ketiga dan total pembiayaan
yang disalurkan bank syariah meningkat. Total
aset pada tahun 2011 yang hanya Rp 141 Miliyar
meningkat menjadi Rp 190 Miliyar, total dana
pihak ketiga pada tahun 2011 sebesar Rp 118
Miliyar menjadi Rp 141 Miliyar, sedangkan total
pembiayaan yang disalurkan pada tahun 2011
sebesar Rp 100 Miliyar menjadi Rp 141 Miliyar
pada tahun 2012 (Riyadi dan Yulianto, 2014).
Meskipun kinerja keuangan perbankan
syariah mengalami perkembangan yang baik,
namun terdapat beberapa hal yang menyebabkan menurunnya kinerja keuangan bank syariah,
antara lain yaitu meningkatnya pembiayaan
bermasalah atau non performing financing
terhadap pembiayaan-pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah. Pembiayaan yang
memiliki risiko paling tinggi adalah pembiayaan
bagi hasil atau equity financing, karena pada
prinsipnya equity financing tidak memberikan
syarat berupa jaminan dan juga memberikan hak
penuh kepada penerima dana. Hal tersebut jelas

Volume 4, Nomor 1, Februari 2016

akan berpengaruh buruk terhadap kinerja
keuangan bank syariah (Mutamimah dan
Chasanah, 2012).
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa
debt financing tahun 2009 sebesar 29.878 miliar
rupiah dan tahun 2010 sebesar 44.927 miliar
dan terus mengalami kenaikan hingga tahun
2013 sebesar 130.623 miliar rupiah. Variabel
equity financing juga terus mengalami kenaikan,
tahun 2009 sebesar 17.099 miliar rupiah hingga
tahun 2013 sebesar 53.499 miliar rupiah.
Sedangkan non performing financing mengalami
penurunan dari tahun 2009 sebesar 4,01%
menjadi 3,02% di tahun 2010 yang kemudian
kembali menurun di tahun 2011 sebesar 2,52%
dan 2012 sebesar 2,22%, namun kembali
meningkat menjadi 2,62% di tahun 2013.
Sedangkan ROA terus meningkat dari tahun
2009-2012 dan turun dari 2012-2013 menjadi
2,00%.
Dari Tabel 2 kita juga dapat melihat
perbandingan jumlah debt financing dan equity
financing yang sangatlah berbeda. Pada hakikatnya bank syariah merupakan bank dengan
prinsip bagi hasil, namun pembiayaan jual beli
(debt financing) jauh lebih mendominasi dibandingkan dengan pembiayaan bagi hasil (equity
financing). Hal tersebut dikarenakan bank
syariah menilai pembiayaan bagi hasil memiliki
risiko tinggi dalam hal kerugian yang dapat
terjadi sehingga menyebabkan menurunnya laba
perusahaan.
Pada penelitian ini, rasio yang digunakan
untuk mengukur kinerja keuangan bank syariah
adalah ROA (Return On Asset). ROA digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mencapai kemampuan keuntungan operasi
dengan total aktiva yang dimiliki. Siamat
(2005:277) menyatakan bahwa ROA merupakan
rasio yang menggambarkan informasi seberapa
efisien suatu bank dalam melakukan kegiatan
usahanya. ROA sebagai pengukur kinerja
keuangan juga dapat mencerminkan kinerja
perbankan, dimana semakin baik kinerja
keuangan maka kinerja perbankan juga berjalan
secara efektif dan efisien.
Salah satu faktor yang mempengaruhi ROA
yaitu debt financing, semakin tinggi debt

3

maka akan semakin tinggi
profitabilitas karena pendapatan bank akan
meningkat. Dalam penelitian Riyadi dan
Yulianto (2014) menunjukkan bahwa debt
financing tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah, sedangkan dalam penelitian
Yesi Oktariani (2012) menunjukkan bahwa
semakin tinggi debt financing maka semakin
tinggi profitabilitas bank syariah yang
diproksikan dengan ROA.
Faktor lain yang juga mempengaruhi ROA
yaitu equity financing, semakin besar equity
financing maka semakin besar profitabilitas.
Dalam penelitiannya, Wicaksana (2011)
menunjukkan bahwa semakin tinggi equity
financing (musyarakah dan mudharabah) maka
semakin tinggi profitabilitas yang dihasilkan.
Sedangkan hasil penelitian Rachman dan
Rochmanika (2012) menunjukkan bahwa
semakin tinggi equity financing maka semakin
rendah profitabilitas bank syariah.
Faktor lain yang juga mempengaruhi ROA
yaitu non performinng financing, semakin tinggi
non performinng financing maka semakin
rendah profitabilitas bank syariah. Dalam
penelitian Rahman dan Rochmanika (2012)
menunjukkan bahwa semakin tinggi non
performinng financing maka semakin rendah
profitabilitas bank syariah, sedangkan menurut
Riyadi dan Yulianto (2014) non performing
financing tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah.
Alasan peneliti menggunakan ROA dalam
penelitian ini adalah karena peneliti mengambil
ruang lingkup rasio profitabilitas dalam menilai
kinerja keuangan bank. Rasio profitabilitas
adalah rasio yang menunjukkan tingkat
efektivitas yang dicapai melalui usaha
operasional bank yang meliputi profit margin.
Peneliti menggunakan rasio profitabilitas dengan
alat ukur ROA karena untuk perusahaan
perbankan, penggunaan ROA lebih diutamakan
karena ROA terfokus pada kemampuan
perusahaan untuk memperoleh earning dalam
operasi perusahaan secara keseluruhan (Rubby,
2013).
financing

4

MULIA SAPUTRA DAN DARA SABRINA

LANDASAN TEORI
Pengaruh Debt Financing dengan Kinerja
Keuangan Bank Syariah
Debt Financing diukur dengan melihat total
debt financing yang disalurkan dengan jumlah
total pembiayaan yang disalurkan. Dalam
memutuskan pemberian debt financing tidak
diperlukan biaya yang besar dikarenakan tidak
adanya proses tinjauan terlebih dahulu oleh
pihak bank mengenai prospek usaha. Tingkat
risiko mengalami kerugian kecil, karena margin
keuntungan telah ditetapkan sebelumnya
sehingga bank sudah dapat memperhitungkan profit yang dihasilkan pada pembiayaan
tersebut. Semakin besar debt financing maka
semakin meningkat pula kinerja keuangan bank
syariah. Hasil penelitian dari Wicaksana (2011)
menunjukkan bahwa semakin tinggi pembiayaan
murabahah yang merupakan salah satu jenis
pembiayaan jual beli, maka semakin tinggi
profitabilitas bank umum syariah yang
diproksikan dengan ROA, sedangkan bukti
empiris dari Riyadi dan Agung (2014)
menunjukkan bahwa pembiayaan jual beli tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah.
Pengaruh Equity Financing dengan Kinerja
Keuangan Bank Syariah
Bank syariah menilai bahwa pembiayaan
dengan sistem bagi hasil (equity financing)
memiliki resiko yang tinggi dalam hal kerugian
yang dapat terjadi dalam kurun waktu pembiayaan tersebut sehingga dapat menurunkan
laba perusahaan. Pembiayaan bagi hasil tidak
hanya bersifat berbagi untung tetapi juga berbagi
rugi, tetapi dengan syarat bila kerugian itu bukan
merupakan kesalahan/kelalaian pihak yang
diberi pembiayaan. Semakin besar equity
financing semakin meningkat kinerja keuangan
bank syariahh. Halini sejalan dengan penelitian
Wicaksana (2011) yang menunjukkan bahwa
semakin tinggi pembiayaan mudharabah dan
musyarakah maka semakin tinggi profitabilitas
bank umum syariah yang diproksikan dengan
ROA, sedangkan bukti empiris dari Riyadi dan
Agung (2014) menunjukkan bahwa pembiayaan
bagi hasil berpengaruh negatif terhadap ROA

Jurnal Akuntansi dan Keuangan

bank umum syariah.
Pengaruh Non Performing Financing dengan
Kinerja Keuangan Bank Syariah
Non Performing Financing merupakan
pembiayaan macet yang sangat berpengaruh
terhadap laba bank syariah. Ali (2004:119)
menyatakan bahwa apabila porsi pembiayaan
bermasalah membesar maka hal tersebut pada
akhirnya berpengaruh pula pada kemungkinan
terjadinya penurunan besarnya keuntungan/
pendapatan yang diperoleh bank. Penurunan
pendapatan tersebut mampu mempengaruhi
besarnya perolehan laba bank syariah, dan
mempengaruhi besarnya profitabilitas yang
tercermin dengan ROA yang diperoleh bank
syariah. Bukti empiris dari Riyadi dan Agung
(2014) menunjukkan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap ROA bank umum syariah.Untuk
memberikan gambaran yang jelas dan sistematis,
maka dapat disajikan kerangka berpikir
penelitian dan menjadi pedoman dalam
keseluruhan penelitian yang dilakukan.
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka dapat disusun
hipotesis sebagai berikut:
H1 Debt financing, Equity financing dan Non
Performing Financing bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank
syariah
H2 Debt financing berpengaruh terhadap kinerja
keuangan bank syariah
H3 Equity financing berpengaruh terhadap
kinerja keuangan bank syariah
H4 Non Performing Financing berpengaruh
terhadap kinerja keuangan bank syariah
METODE PENELITIAN
Desain penelitian adalah suatu rencana kerja
yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan
antarvariabel secara komprehensif sedemikian
rupa, agar hasil penelitiannya dapat memberikan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Dalam rencana tersebut mencakup hal-hal yang
akan dilakukan peneliti, mulai dari membuat
hipotesis dan implikasinya secara operasional
sampai pada analisis akhir (Umar, 2003:27).

Volume 4, Nomor 1, Februari 2016

5

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam
penelitian ini adalah studi korelasional. Studi
korelasional adalah studi yang dilakukan untuk
menemukan hubungan penting suatu variabel
berkaitan dengan masalah (Sekaran, 2006:174).
Masalah yang terjadi dalam penelitian ini adalah
pengaruh debt financing, equity financing, dan
non performing financing terhadap kinerja
keuangan Bank Umum Syariah.
Unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan
data yang dikumpulkan selama tahap analisis
data selanjutnya (Sekaran, 2006:173). Unit
analisis dalam penelitian ini adalah kelompok.
Data yang dikumpulkan yaitu berupa laporan
tahunan dan laporan keuangan tahunan auditan
dari seluruh Bank Umum Syariah yang terdaftar
di Bank Indonesia selama periode pengamatan
dari tahun 2009 hingga 2013.
Populasi dan Sampel Penelitian
Sekaran (2006:121) mengartikan populasi
dalam penelitian sebagai keseluruhan sekompok
orang, kejadian, atau hal minat yang ingin
peneliti investigasi. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Bank Umum Syariah yang
terdaftar dalam Bank Indonesia selama periode
2009-2013. Pengambilan sampel menggunakan
metode purposive sampling. Purposive sampling
adalah metode penarikan sampel yang dilakukan
dengan memilih subjek berdasarkan kriteria
spesifik yang ditetapkan oleh peneliti (Kuntjojo,
2009:35).
Adapun kriteria sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank
Indonesia tahun 2009-2013.
2. Bank Umum Syariah tersebut mempublikasikan laporan keuangan tahunan periode
2009-2013.

Berdasarkan kriteria tersebut, jumlah sampel
tahun 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013 yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 1.
Analisis Regresi
Dalam pengolahan data peneliti
menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak
statistik (statistic software) yang dikenal dengan
SPSS. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi linear berganda dengan
metode penggabungan (pooling data) merupakan
model yang diperoleh dengan mengkombinasikan serta mengumpulkan semua data cross
section dan data time series. Model data ini
kemudian diestimasi dengan menggunakan
multiple regression analysis model (model
analisis regresi berganda). Analisis regresi linear
berganda dapat menjelaskan pengaruh antara
variabel terikat dengan beberapa variabel bebas.
Pooling data atau data panel dilakukan dengan
cara menjumlahkan perusahaan-perusahaan yang
memenuhi kriteria selama penelitian berlangsung.
Persamaan regresi adalah sebagai berikut:

Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Dimana:
Y = Kinerja keuangan
α = Konstanta
β = 1, 2, 3= Koefisien Regresi
X1 = Debt Financing
X2 = Equity Financing
X3 = Non Performing Financing
e = error
Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis
dengan analisis regresi berganda, harus

Tabel 3
Sampel Penelitian
Kriteria Sampel

Bank Umum Syariah yang terdaftar di BI
Bank yang tidak mempublikasikan
laporan keuangan tahunan
Jumlah sampel
Total observasi

Sumber : Data diolah (2015)

2009

6
-

6

Total Perusahaan
201 0
201 1
201 2

10
-

10
-

11
-

10

11
49

11

201 3

11
-

11

6

MULIA SAPUTRA DAN DARA SABRINA

dilakukan uji klasik terlebih dahulu. Uji asumsi
klasik dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui hubungan antar variabel penelitian
yang ada dalam model regresi. Pengujian yang
digunakan adalah uji multikolinearitas, uji auto
korelasi uji heteroskedastisitas dan uji
normalitas.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Dari
sini akan diketahui seberapa besar variabel
dependen mampu dijelaskan oleh variabel
independen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh
sebab-sebab lain di luar model. Nilai yang
mendekati 1 berarti variabel-variabel independen
hampir memberikan semua informasi yang
dibutuhan untuk memprediksi variasi variabel
dependen (Ghozali, 2006:126).
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi klasik yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah:
1. Uji Normalitas Data
Seperti yang terlihat pada Tabel 4, nilai
Asymp. Sig. menunjukkan nilai sebesar 0,997.
Dengan dasar pengambilan keputusan dari uji
normalitas adalah jika hasil One Sample

Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Kolmogorov Smirnov di atas tingkat kepercayaan
0,05 menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Dengan demikian variabel yang menjadi data
penelitian ini terlepas dari asumsi normalitas.
2. Uji Multikolonieritas
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas
tersebut menunjukkan bahwa nilai tolerance dari
setiap variabel independen yang diteliti berada di
atas 0.10 dan VIF