Peranan Guru dalam Pembelajaran Kreativitas Seni Melipat Kertas (Origami) pada Anak TK Al-Khairaat Bobo Kecamatan Dolo Barat | Hikmah | Bungamputi 3295 10229 1 PB

(1)

716

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KREATIVITAS SENI

MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) PADA ANAK TK AL-KHAIRAAT

BOBO KECAMATAN DOLO BARAT

Hikmah1

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan untuk mengetahui Apakah ada peranan guru dalam pembelajaran kreativitas seni melipat kertas (origami). Faktor penyebab kurangnya kemampuan anak Tentang kreativitas seni melipat kertas (origami). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan guru dalam pembelajaran kreativitas seni melipat kertas (origami) pada anak TK Al-khairat Bobo Kec. Dolo Barat. Subyek dalam penelitian ini adalah anak TK Al-khairat Bobo Kec. Dolo Barat berjumlah 20 orang anak yang terdiri yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Hasil penelitian minggu ketiga dari 20 anak yang menjadi subjek penelitian dalam pembelajaran kreativitas seni melipat kertas yaitu kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu terdapat 16 anak (80%) kategori berkembang sangat baik (BSB),dan 2 anak (10%) kategori berkembang sesuai harapan (BSH), 1 anak (5%) kategori mulai berkembang (MB), dan 1 anak (5%) pada kategori belum berkembang (BB). Kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat terdapat 15 anak (75%) kategori berkembang sangat baik (BSB), 3 anak (15%) kategori berkembang sesuai harapan (BSH), 1 anak (5%) kategori mulai berkembang (MB), dan 1 anak (75%) pada kategori belum berkembang (BB). Kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk terdapat 14 anak (70%) kategori berkembang sangat baik (BSB), 3 anak (15%) kategori berkembang sesuai harapan (BSH), 2 anak (10%) kategori mulai berkembang (MB) dan 1 anak (5%) pada kategori belum berkembang (BB). Dengan melihat perolehan nilai tersebut dapat menggambarkan bahwa terdapat peranan guru dalam pembelajaran kreativitas seni melipat kertas (origami) pada anak TK Al-khairaat Bobo Kecamatan Dolo Barat.

Kata Kunci : Kreativitas Seni Melipat Kertas (origami)

1 Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,


(2)

717 PENDAHULUAN

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di TK diharapkan dapat membantu anak dalam mengembangkan semua potensi atau kemampuan anak tersebut. Salah satu potensi yang perlu dikembangkan sejak dini pada anak TK adalah tentang wawasan dan rasa seni anak. Seni merupakan salah satu bentuk dari kecerdasan. Jadi mengembangkan potensi seni anak berarti juga mengembangkan kecerdasannya. Jika potensi ini tidak dikembangkan sejak dini maka masa emas pengembangan potensi atau kemampuan seni anak tersebut akan terlewat begitu saja sehingga meskipun dapat dikembangkan pada tahun-tahun sesudahnya,namun hasil yang akan dicapai tidak akan seoptimal jika dikembangkan pada masa emasnya. Oleh karena itu,seorang guru TK diharapkan dapat membekali diri dengan wawasan tentang seni sehingga guru dapat menjalankan perannya dengan baik.

Kreativitas merupakan aspek yang penting bagi setiap anak,tidak terkecuali bagi anak TK. Tinggi rendahnya kreativitas yang dimiliki anak baik disekolah maupun dirumah akan dapat berpengaruh terhadap prestasi belajarnya,kreativitas yang dimiliki anak masih harus dikembangkan lagi dan difasilitasi dengan berbagai sarana dan prasarana. Salah satunya yang dapat mengembangkan kreativitas anak adalah seni melipat kertas (origami).

Kurangnya kreativitas anak khususnya dalam keterampilan seni melipat kertas (origami) banyak dipengaruhi oleh faktor,kemungkinan bersumber dari anak itu sendiri,sarana prasarana,lingkungan yang kurang mendukung,kemungkinan bersumber dari guru sendiri yang kurang atau belum profesional dalam menerapkan berbagai keterampilan dasar mengajar,baik keterampilan menggunakan variasi gaya mengajar atau menggunakan dalam memilih media.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian tentang pembelajaran kreativitas seni melipat kertas (origami) pada anak TK Al-khairaat Bobo Kec. Dolo Barat. Disinilah peran guru dalam melakukan berbagai upaya untuk membantu mengembangkan kreativitas anak. Untuk itu kita menujuk pendapat yang dikemukakan oleh Yudrik Yahya (2003: 27) bahwa :

Untuk mengembangkan keberbakatan dan kreativitas anak, perlu diberikan kebebasan dan pengawasan adanya kebebasan ini anak menjadi pemberani, mengetahui sendiri, dan akan menghasilkan sesuatu.


(3)

718

Menurut Utami Munandar (1992:47) menjelaskan pengertian kreativitas sebagai berikut :

a) Kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Biasanya, orang mengartikan kreativitas sebagai daya cipta, sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru. Sesungguhnya yang diciptakan itu tidak perlu hal-hal yang baru sama sekali, tetapi merupakan gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.

b) Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, penekanannya adalah pada kuantitas dan keragaman jawaban.

Jadi, secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai ”kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan. Menurut Wahyuni (2001:31), pengembangan kreativitas sejak usia dini menjadi sangat penting untuk terus dipupuk dalam diri anak didik :

a. Pertama, karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya, dan aktualisasi merupakan kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Kreativitas merupakan manivestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya.

b. Kedua, kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah.

c. Ketiga, bersibuk diri secara kreatif, tidak hanya bermanfaat (bagi diri pribadi dan bagi lingkungan) tetapi juga memberikan kepuasan pada individu.

d. Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini kesejahtraan dan kejayaan masyarakat dan negara bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, teknologi baru.

Dari pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas mempunyai peran yang penting dalam menentukan perkembangan manusia. Karena anak yang dapat menyalurkan kreativitasnya akan mempunyai makna pada tahap perkembangannya. Sejarah origami bermula sejak manusia mulai memproduksi kertas, di Tiongkok, pada abad pertama yang diperkenalkan oleh Ts’ai Lun. Kemudian abad keenam orang biksu Budha bernama Donchu (Tokyo) yang berasal dari Goguryeo. Salah satu keunikan origami adalah ada akhir lipatannya. Origami adalah sebuah seni yang sangat diminati di jepang terutama pada perayaan-perayaan sejak periode Hei an (Pipit,2010 : 2).


(4)

719

Hadjar Parmadi, dan Evan Sukardi (2009:7.3);kegiatan melipat kertas merupakan salah satu pengembangan motorik halus yang membutuhkan ketelitian, keterampilan, dan pengembangan seni;. Selanjutnya menurutnya kegiatan melipat kertas merupakan salah satu media untuk membantu melenturkan otot motorik halus. Kegiatan melipat erat kaitannya dengan kegiatan 3 M yaitu menggunting, mewarnai, dan menempel. Namun dalam prakteknya melipat merupakan kegiatan tersendiri dari 3 M tersebut. Walaupun masih pada keterampilan bagaimana mengolah kertas menjadi karya seni rupa, tetapi membutuhkan daya cipta yang lebih sulit.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di TK Al-khairaat Bobo Kecamatan Dolo Barat. Dengan Subjek penelitian ini berjumlah 20 orang anak yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 tehnik yaitu tehnik observasi, tehnik dokumentasi, dan tehnik wawancara. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

P = �

� x 100%

Keterangan : P = Persentase

F = Jumlah jawaban dari masing-masing alternatif N = Jumlah Sampel

HASIL PENELITIAN

Tabel 1 Hasil Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Kreativitas Seni Melipat Kertas (Origami) Pada Minggu Pertama

No Kategori Aspek Yang Diamati %

Kreativitas Melipat Kertas Menjadi

Bentuk Perahu

Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Bentuk

Pesawat

Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Aneka

Bentuk

F % F % F %

1 BSB (Berkembang Sangat Baik) 5 25 5 25 5 25 25% 2 BSH (Berkembang Sesuai Harapan) 4 20 5 25 3 15 20%

3 MB (Mulai Berkembang) 4 20 4 29 5 25 25%

4 BB (Belum Berkembang) 7 35 6 30 7 35 30%


(5)

720

Tabel 2 Hasil Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Kreativitas Seni Melipat Kertas (Origami) Pada Minggu Kedua

No Kategori Aspek Yang Diamati %

Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Bentuk

Perahu

Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Bentuk

Pesawat

Kreativitas Melipat

Kertas Menjadi Aneka Bentuk

F % F % F %

1 BSB (Berkembang Sangat Baik) 9 45 7 35 8 40 40% 2 BSH (Berkembang Sesuai Harapan) 5 25 6 30 7 35 30%

3 MB (Mulai Berkembang) 3 15 4 20 3 15 15%

4 BB (Belum Berkembang) 3 15 3 15 2 10 15%

Jumlah 20 100 20 100 20 100 100

Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Kreativitas Seni Melipat Kertas (Origami) Pada Minggu Ketiga

No Kategori Aspek Yang Diamati %

Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Bentuk

Perahu

Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Bentuk

Pesawat

Kreativitas Melipat

Kertas Menjadi Aneka Bentuk

F % F % F %

1 BSB (Berkembang Sangat Baik) 16 80 15 75 14 70 75% 2 BSH (Berkembang Sesuai Harapan) 2 10 3 15 3 15 15%

3 MB (Mulai Berkembang) 1 5 1 5 2 10 5%

4 BB (Belum Berkembang) 1 5 1 5 1 5 5%

Jumlah 20 100 20 100 20 100 100

PEMBAHASAN

1. Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Bentuk Perahu

Tugas kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu yang diberikan peneliti untuk anak adalah menggunakan kertas lipat yang dibentuk anak dengan bentuk perahu. Oleh sebab itu disini peran guru sangat penting untuk menjelaskan atau memperkenalkan bentuk lipatan kertas pada anak. Selanjutnya, setelah peneliti mengadakan kegiatan pengamatan


(6)

721

dengan memberikan tugas kepada anak yaitu melalui penugasan langsung melipat kertas dengan bentuk perahu pada awalnya anak masih belum lancar melipat kertas dengan bentuk perahu tetapi dengan terus member bimbingan dan motivasi melalui latihan menggunakan pemberian tugas,kemampuan anak dalam melipat kertas dengan bentuk perahu dari yang tadinya belum bisa menjadi sangat bisa.

Dari hasil pengamatan pada minggu pertama kegiatan kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu,yang mana diketahui dri 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian, 5 orang anak atau 25% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB), 4 orang anak atau 20% yang tergolong dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH), 4 atau 20% yang tergolong dalam kategori mulai berkembang (MB) dan 7 orang anak atau 35% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Untuk pengamatan minggu kedua kegiatan ini dilakukan,diperoleh data dari 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian ada 9 orang anak atau sebesar 45% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Sebanyak 5 orang anak atau sebesar 25% yang tergolong kategori berkembang sesuai harapan (BSH), sebanyak 3 orang anak atau sebesar 15% yang tergolong kategori mulai berkembang (MB) dan sebanyak 3 orang anak atau 15% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Adapun pengamatan minggu ketiga kegiatan ini dilakukan,diperoleh data dari 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian ada 16 orang anak atau sebesar 80% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Sebanyak 2 orang anak atau sebesar 10% yang tergolong kategori berkembang sesuai harapan (BSH), sebanyak 1 orang anak atau sebesar 5% yang tergolong kategori mulai berkembang (MB) dan sebanyak 1 orang anak atau 5% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Berdasarkan dari hasil pengamatan kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, maka dapat diperoleh hasil yang baik sebab pada minggu pertama dari 20 anak yang menjadi subjek penelitian hanya 5 orang anak atau sebesar 25% anak yang mendapat kategori berkembang sangat baik (BSB),sementara pada minggu kedua dari 20 orang anak,ada 9 orang anak atau sebesar 45% anak yang tergolong kategori berkembang sangat baik (BSB) dan pada minggu ketiga dari 20 orang anak ada 16 orang anak atau sebesar 80% anak yang tergolong kategori berkembang sangat baik atau berhasil.


(7)

722

2. Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Bentuk Pesawat

Tugas kedua yang digunakan peneliti untuk kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat pada anak. Seperti pada tugas sebelumnya peneliti menggunakan kertas lipat yang dibentuk anak dengan model pesawat. Sebelum kertas lipat dibagikan kepada anak maka guru harus memperkenalkan atau memberi contoh lipatan kertas pesawat yang akan dikerjakan pada anak,setelah itu kemudian dibagikan kepada anak kertas lipat yang akan dibentuk menjadi pesawat.

Dari hasil pengamatan pada minggu pertama kegiatan kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat,yang mana diketahui dri 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian, 5 orang anak atau 25% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB), 5 orang anak atau 25% yang tergolong dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH), 4 atau 20% yang tergolong dalam kategori mulai berkembang (MB) dan 6 orang anak atau 30% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Untuk pengamatan minggu kedua kegiatan ini dilakukan,diperoleh data dari 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian ada 7 orang anak atau sebesar 35% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Sebanyak 6 orang anak atau sebesar 30% yang tergolong kategori berkembang sesuai harapan (BSH), sebanyak 4 orang anak atau sebesar 20% yang tergolong kategori mulai berkembang (MB) dan sebanyak 3 orang anak atau 15% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Adapun pengamatan minggu ketiga kegiatan ini dilakukan,diperoleh data dari 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian ada 15 orang anak atau sebesar 75% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Sebanyak 3 orang anak atau sebesar 15% yang tergolong kategori berkembang sesuai harapan (BSH), sebanyak 1 orang anak atau sebesar 5% yang tergolong kategori mulai berkembang (MB) dan sebanyak 1 orang anak atau 5% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Berdasarkan dari hasil pengamatan kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat, maka dapat diperoleh hasil yang baik sebab pada minggu pertama dari 20 anak yang menjadi subjek penelitian hanya 5 orang anak atau sebesar 25% anak yang mendapat kategori berkembang sangat baik (BSB),sementara pada minggu kedua dari 20 orang anak,ada 7 orang anak atau sebesar 35% anak yang tergolong kategori berkembang sangat


(8)

723

baik (BSB) dan pada minggu ketiga dari 20 orang anak ada 15 orang anak atau sebesar 75% anak yang tergolong kategori berkembang sangat baik atau berhasil.

3. Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Aneka Bentuk

Selanjutnya, setelah peneliti mengadakan kegiatan pengamatan dengan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk kepada anak dan terus memberi bimbingan dan motivasi, kemampuan anak dalam kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk menjadi lebih baik. Dari hasil pengamatan pada minggu pertama kegiatan kreativitas melipat kertas aneka bentuk,yang mana diketahui dri 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian, 5 orang anak atau 25% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB), 3 orang anak atau 15% yang tergolong dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH), 5 atau 25% yang tergolong dalam kategori mulai berkembang (MB) dan 7 orang anak atau 35% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Untuk pengamatan minggu kedua kegiatan ini dilakukan,diperoleh data dari 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian ada 8 orang anak atau sebesar 40% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Sebanyak 7 orang anak atau sebesar 35% yang tergolong kategori berkembang sesuai harapan (BSH), sebanyak 3 orang anak atau sebesar 15% yang tergolong kategori mulai berkembang (MB) dan sebanyak 2 orang anak atau 10% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Adapun pengamatan minggu ketiga kegiatan ini dilakukan,diperoleh data dari 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian ada 14 orang anak atau sebesar 70% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Sebanyak 3 orang anak atau sebesar 15% yang tergolong kategori berkembang sesuai harapan (BSH), sebanyak 2 orang anak atau sebesar 10% yang tergolong kategori mulai berkembang (MB) dan sebanyak 1 orang anak atau 5% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Berdasarkan dari hasil pengamatan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, maka dapat diperoleh hasil yang baik sebab pada minggu pertama dari 20 anak yang menjadi subjek penelitian hanya 5 orang anak atau sebesar 25% anak yang mendapat kategori berkembang sangat baik (BSB),sementara pada minggu kedua dari 20 orang anak,ada 8 orang anak atau sebesar 40% anak yang tergolong kategori berkembang sangat baik (BSB) dan pada minggu ketiga dari 20 orang anak ada 14 orang anak atau sebesar 70% anak yang tergolong kategori berkembang sangat baik atau berhasil.


(9)

724 KESIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu,kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat,kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk pada anak di minggu pertama tergolong sangat rendah. Dari 20 orang anak yang dijadikan subjek penelitian sekitar 5 orang anak yang berkembang sangat baik (BSB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk. Sisanya sekitar 4 orang anak yang berkembang sesuai harapan (BSH) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, dan 5 orang anak yang mulai berkembang (MB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, dan 6 orang anak yang belum berkembang (BB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk.

Pada minggu kedua Dari 20 orang anak sejumlah 8 orang anak yang berkembang sangat baik (BSB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, 6 orang anak yang berkembang sesuai harapan (BSH) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, 3 orang anak yang mulai berkembang (MB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, dan 3 orang anak yang belum berkembang (BB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk.

Pada minggu ketiga terjadi perubahan tingkat pemahaman anak dalam kreativitas seni melipat kertas (Origami) Dari 20 orang anak sejumlah 15 orang anak yang berkembang sangat baik (BSB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, 3 orang anak yang berkembang sesuai harapan (BSH) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, 1 orang anak yang mulai berkembang (MB) dalam kreativitas melipat


(10)

725

kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, dan 1 orang anak belum berkembang (BB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk.

Adapun saran yang dikemukakan peneliti, yaitu :

1. Bagi anak TK agar memotivasi diri untuk berani melakukan dan mencoba sendiri di rumah hal-hal yang telah dipelajarinya di Taman Kanak-Kanak. Hal ini untuk lebih melatih anak berkreativitas seni melipat kertas (Origami) dengan baik.

2. Bagi guru TK disarankan hendaknya menciptakan sebuah bentuk tugas yang menyenangkan bagi anak. Hal ini bertujuan dengan alat belajar mengajar yang sesuai dengan anak agar anak tetap bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga mendukung keberhasilan anak dalam berkreativitas seni melipat kertas (origami) dengan baik.

3. Bagi kepala Taman Kanak-Kanak disarankan agar dapat memperhatikan, mendukung dan memberikan fasilitas untuk membantu upaya guru dalam membantu perkembangan anak megenai kreativitas seni melipat kertas (origami).

DAFTAR PUSTAKA

Munandar, Utami. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia Widyasarana Indonesia.

Pamadi, Hadjar & Sukardi, Evan. (2009). Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.

Pipit .(2010). Seni Melipat Memacu Kreativitas Otak. Jakarta.

Sujiono, Anas. (1991). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Yahya, Yudrik. (2003). Wawasan Kependidikan.


(1)

720

Tabel 2 Hasil Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Kreativitas Seni Melipat Kertas (Origami) Pada Minggu Kedua

No Kategori Aspek Yang Diamati %

Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Bentuk Perahu Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Bentuk Pesawat Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Aneka Bentuk

F % F % F %

1 BSB (Berkembang Sangat Baik) 9 45 7 35 8 40 40% 2 BSH (Berkembang Sesuai Harapan) 5 25 6 30 7 35 30% 3 MB (Mulai Berkembang) 3 15 4 20 3 15 15% 4 BB (Belum Berkembang) 3 15 3 15 2 10 15% Jumlah 20 100 20 100 20 100 100

Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Kreativitas Seni Melipat Kertas (Origami) Pada Minggu Ketiga

No Kategori Aspek Yang Diamati %

Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Bentuk Perahu Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Bentuk Pesawat Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Aneka Bentuk

F % F % F %

1 BSB (Berkembang Sangat Baik) 16 80 15 75 14 70 75%

2 BSH (Berkembang Sesuai Harapan) 2 10 3 15 3 15 15% 3 MB (Mulai Berkembang) 1 5 1 5 2 10 5% 4 BB (Belum Berkembang) 1 5 1 5 1 5 5% Jumlah 20 100 20 100 20 100 100

PEMBAHASAN

1. Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Bentuk Perahu

Tugas kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu yang diberikan peneliti untuk anak adalah menggunakan kertas lipat yang dibentuk anak dengan bentuk perahu. Oleh sebab itu disini peran guru sangat penting untuk menjelaskan atau memperkenalkan bentuk lipatan kertas pada anak. Selanjutnya, setelah peneliti mengadakan kegiatan pengamatan


(2)

721

dengan memberikan tugas kepada anak yaitu melalui penugasan langsung melipat kertas dengan bentuk perahu pada awalnya anak masih belum lancar melipat kertas dengan bentuk perahu tetapi dengan terus member bimbingan dan motivasi melalui latihan menggunakan pemberian tugas,kemampuan anak dalam melipat kertas dengan bentuk perahu dari yang tadinya belum bisa menjadi sangat bisa.

Dari hasil pengamatan pada minggu pertama kegiatan kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu,yang mana diketahui dri 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian, 5 orang anak atau 25% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB), 4 orang anak atau 20% yang tergolong dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH), 4 atau 20% yang tergolong dalam kategori mulai berkembang (MB) dan 7 orang anak atau 35% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Untuk pengamatan minggu kedua kegiatan ini dilakukan,diperoleh data dari 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian ada 9 orang anak atau sebesar 45% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Sebanyak 5 orang anak atau sebesar 25% yang tergolong kategori berkembang sesuai harapan (BSH), sebanyak 3 orang anak atau sebesar 15% yang tergolong kategori mulai berkembang (MB) dan sebanyak 3 orang anak atau 15% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Adapun pengamatan minggu ketiga kegiatan ini dilakukan,diperoleh data dari 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian ada 16 orang anak atau sebesar 80% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Sebanyak 2 orang anak atau sebesar 10% yang tergolong kategori berkembang sesuai harapan (BSH), sebanyak 1 orang anak atau sebesar 5% yang tergolong kategori mulai berkembang (MB) dan sebanyak 1 orang anak atau 5% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Berdasarkan dari hasil pengamatan kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, maka dapat diperoleh hasil yang baik sebab pada minggu pertama dari 20 anak yang menjadi subjek penelitian hanya 5 orang anak atau sebesar 25% anak yang mendapat kategori berkembang sangat baik (BSB),sementara pada minggu kedua dari 20 orang anak,ada 9 orang anak atau sebesar 45% anak yang tergolong kategori berkembang sangat baik (BSB) dan pada minggu ketiga dari 20 orang anak ada 16 orang anak atau sebesar 80% anak yang tergolong kategori berkembang sangat baik atau berhasil.


(3)

722

2. Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Bentuk Pesawat

Tugas kedua yang digunakan peneliti untuk kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat pada anak. Seperti pada tugas sebelumnya peneliti menggunakan kertas lipat yang dibentuk anak dengan model pesawat. Sebelum kertas lipat dibagikan kepada anak maka guru harus memperkenalkan atau memberi contoh lipatan kertas pesawat yang akan dikerjakan pada anak,setelah itu kemudian dibagikan kepada anak kertas lipat yang akan dibentuk menjadi pesawat.

Dari hasil pengamatan pada minggu pertama kegiatan kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat,yang mana diketahui dri 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian, 5 orang anak atau 25% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB), 5 orang anak atau 25% yang tergolong dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH), 4 atau 20% yang tergolong dalam kategori mulai berkembang (MB) dan 6 orang anak atau 30% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Untuk pengamatan minggu kedua kegiatan ini dilakukan,diperoleh data dari 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian ada 7 orang anak atau sebesar 35% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Sebanyak 6 orang anak atau sebesar 30% yang tergolong kategori berkembang sesuai harapan (BSH), sebanyak 4 orang anak atau sebesar 20% yang tergolong kategori mulai berkembang (MB) dan sebanyak 3 orang anak atau 15% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Adapun pengamatan minggu ketiga kegiatan ini dilakukan,diperoleh data dari 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian ada 15 orang anak atau sebesar 75% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Sebanyak 3 orang anak atau sebesar 15% yang tergolong kategori berkembang sesuai harapan (BSH), sebanyak 1 orang anak atau sebesar 5% yang tergolong kategori mulai berkembang (MB) dan sebanyak 1 orang anak atau 5% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Berdasarkan dari hasil pengamatan kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat, maka dapat diperoleh hasil yang baik sebab pada minggu pertama dari 20 anak yang menjadi subjek penelitian hanya 5 orang anak atau sebesar 25% anak yang mendapat kategori berkembang sangat baik (BSB),sementara pada minggu kedua dari 20 orang anak,ada 7 orang anak atau sebesar 35% anak yang tergolong kategori berkembang sangat


(4)

723

baik (BSB) dan pada minggu ketiga dari 20 orang anak ada 15 orang anak atau sebesar 75% anak yang tergolong kategori berkembang sangat baik atau berhasil.

3. Kreativitas Melipat Kertas Menjadi Aneka Bentuk

Selanjutnya, setelah peneliti mengadakan kegiatan pengamatan dengan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk kepada anak dan terus memberi bimbingan dan motivasi, kemampuan anak dalam kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk menjadi lebih baik. Dari hasil pengamatan pada minggu pertama kegiatan kreativitas melipat kertas aneka bentuk,yang mana diketahui dri 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian, 5 orang anak atau 25% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB), 3 orang anak atau 15% yang tergolong dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH), 5 atau 25% yang tergolong dalam kategori mulai berkembang (MB) dan 7 orang anak atau 35% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Untuk pengamatan minggu kedua kegiatan ini dilakukan,diperoleh data dari 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian ada 8 orang anak atau sebesar 40% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Sebanyak 7 orang anak atau sebesar 35% yang tergolong kategori berkembang sesuai harapan (BSH), sebanyak 3 orang anak atau sebesar 15% yang tergolong kategori mulai berkembang (MB) dan sebanyak 2 orang anak atau 10% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Adapun pengamatan minggu ketiga kegiatan ini dilakukan,diperoleh data dari 20 orang anak yang menjadi subjek penelitian ada 14 orang anak atau sebesar 70% yang tergolong dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Sebanyak 3 orang anak atau sebesar 15% yang tergolong kategori berkembang sesuai harapan (BSH), sebanyak 2 orang anak atau sebesar 10% yang tergolong kategori mulai berkembang (MB) dan sebanyak 1 orang anak atau 5% yang tergolong kategori belum berkembang (BB).

Berdasarkan dari hasil pengamatan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, maka dapat diperoleh hasil yang baik sebab pada minggu pertama dari 20 anak yang menjadi subjek penelitian hanya 5 orang anak atau sebesar 25% anak yang mendapat kategori berkembang sangat baik (BSB),sementara pada minggu kedua dari 20 orang anak,ada 8 orang anak atau sebesar 40% anak yang tergolong kategori berkembang sangat baik (BSB) dan pada minggu ketiga dari 20 orang anak ada 14 orang anak atau sebesar 70% anak yang tergolong kategori berkembang sangat baik atau berhasil.


(5)

724 KESIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu,kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat,kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk pada anak di minggu pertama tergolong sangat rendah. Dari 20 orang anak yang dijadikan subjek penelitian sekitar 5 orang anak yang berkembang sangat baik (BSB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk. Sisanya sekitar 4 orang anak yang berkembang sesuai harapan (BSH) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, dan 5 orang anak yang mulai berkembang (MB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, dan 6 orang anak yang belum berkembang (BB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk.

Pada minggu kedua Dari 20 orang anak sejumlah 8 orang anak yang berkembang sangat baik (BSB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, 6 orang anak yang berkembang sesuai harapan (BSH) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, 3 orang anak yang mulai berkembang (MB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, dan 3 orang anak yang belum berkembang (BB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk.

Pada minggu ketiga terjadi perubahan tingkat pemahaman anak dalam kreativitas seni melipat kertas (Origami) Dari 20 orang anak sejumlah 15 orang anak yang berkembang sangat baik (BSB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, 3 orang anak yang berkembang sesuai harapan (BSH) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, 1 orang anak yang mulai berkembang (MB) dalam kreativitas melipat


(6)

725

kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk, dan 1 orang anak belum berkembang (BB) dalam kreativitas melipat kertas menjadi bentuk perahu, kreativitas melipat kertas menjadi bentuk pesawat dan kreativitas melipat kertas menjadi aneka bentuk.

Adapun saran yang dikemukakan peneliti, yaitu :

1. Bagi anak TK agar memotivasi diri untuk berani melakukan dan mencoba sendiri di rumah hal-hal yang telah dipelajarinya di Taman Kanak-Kanak. Hal ini untuk lebih melatih anak berkreativitas seni melipat kertas (Origami) dengan baik.

2. Bagi guru TK disarankan hendaknya menciptakan sebuah bentuk tugas yang menyenangkan bagi anak. Hal ini bertujuan dengan alat belajar mengajar yang sesuai dengan anak agar anak tetap bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga mendukung keberhasilan anak dalam berkreativitas seni melipat kertas (origami) dengan baik.

3. Bagi kepala Taman Kanak-Kanak disarankan agar dapat memperhatikan, mendukung dan memberikan fasilitas untuk membantu upaya guru dalam membantu perkembangan anak megenai kreativitas seni melipat kertas (origami).

DAFTAR PUSTAKA

Munandar, Utami. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia Widyasarana Indonesia.

Pamadi, Hadjar & Sukardi, Evan. (2009). Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.

Pipit .(2010). Seni Melipat Memacu Kreativitas Otak. Jakarta.

Sujiono, Anas. (1991). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Yahya, Yudrik. (2003). Wawasan Kependidikan.


Dokumen yang terkait

PENGARUH KEGIATAN MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK Al Pengaruh Kegiatan Melipat Kertas (Origami) Terhadap Peningkatan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di Tk Al Muayyad Dan Tk Islam Bakti Viii.

0 8 8

PENGARUH KEGIATAN MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK Al Pengaruh Kegiatan Melipat Kertas (Origami) Terhadap Peningkatan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di Tk Al Muayyad Dan Tk Islam Bakti Viii.

1 4 15

UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI MELIPAT (ORIGAMI).

0 2 23

Meningkatkan Perilaku Moral Anak Melalui Metode Demonstrasi Di Kelompok B TK Al-Khairaat I Kaleke Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi | Sunarti | Bungamputi 2777 8405 1 PB

0 0 9

Peranan Pembiasaan Berdoa dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama pada Anak di Kelompok B TK Ria Kartini Pewunu Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi | Sulwianti | Bungamputi 3301 10253 1 PB

0 0 11

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melipat Kertas di TK Dharma Wanita Labuan Panimba | Faizah | Bungamputi 7265 24204 1 PB

0 0 14

Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Kemampuan Anak Berbahasa di Kelompok B TK Al-Khairaat Boya Baliase Kecamatan Marawola | Nurlinda | Bungamputi 8839 29045 1 PB

0 0 13

Hubungan Kegiatan Melipat Kertas (Origami) dengan Kreativitas Anak di Kelompok A TK Melati Tondo Kecamatan Mantikulore | Yana | Bungamputi 8838 29041 1 PB

0 2 9

Hubungan Menggambar Bebas Terhadap Kreativitas Anak Di Kelompok B2 Tk Al-Khairaat III Palu | Indriwati | Bungamputi 8834 29025 1 PB

0 0 12

Peranan Metode Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Kemandirian Anak di Kelompok B2 TK Al-Khairaat Tatura Palu | Silfana | Bungamputi 8850 29089 1 PB

0 0 10