UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI MELIPAT (ORIGAMI).

(1)

UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS

SENI MELIPAT (ORIGAMI)

(Studi di Kober Cahaya Ibu Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

Imas Mimin Sumarni NIM. 1107573

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2015


(2)

(3)

(4)

Imas Mimin Sumarni, 2015

ABSTRAK

Imas Mimin Sumarni (2015)

Upaya Tutor Dalam Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini (3-4 Tahun) Melalui Pengembangan Kreativitas Seni Melipat (origami)

(Studi di kober Cahaya Ibu Desa Cigugurgirang Kec. Parongpong KBB) Penelitian ini dilatarbelakangi oleh upaya tutor dalam meningkatkan motorik halus anak usia dini melalui pengembangan kreativitas seni melipat, khususnya pada Kober Cahaya Ibu. Penelitian ini berkembang seiring dalam upaya tutor meningkatkan motorik halus anak usia dini melalui pengembangan seni melipat. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui penyelenggaraan kegiatan pengembangan kreativitas seni melipat (origami) di Kober Cahaya Ibu. (2) Pengembangan Motorik halus melalui seni melipat pada anak usia dini di Kober Cahaya Ibu. (3) Kemampuan motorik halus anak sebelum dan setelah mengikuti pengembangan kreativitas seni melipat pada siswa Kober Cahaya Ibu. (4) Faktor pendukung dan penghambat penyelenggaraan kegiatan pengembangan kreativitas seni melipat di Kober Cahaya Ibu.

Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari konsep Pendidikan Luar Sekolah, konsep Pendidikan Anak Usia Dini, konsep pembelajaran dalam Pendidikan Anak Usia Dini, konsep kreativitas, konsep seni melipat, dan konsep perkembangan motorik.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur. Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini mulai dari tahap persiapan, tahap analisis data, dan tahap pelaksanaan penulisan laporan. Subjek dalam penelitian yaitu berjumlah tiga orang, yaitu satu orang pengelola, satu oranng tutor, dan satu orang tua murid di Kober Cahaya Ibu.

Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa: 1) penyelenggaraan kegiatan pengembangan kreativitas seni melipat mempunyai prinsip, tujuan dan pungsi dalam pelaksanaan kegiatan di Kober Cahaya Ibu. 2) pengembangan motorik halus melalui seni melipat yaitu tujuan, manfaat, bentuk dan mempunyai prinsip. 3) kemampuan motorik halus anak sebelum dan sesudah mengikuti pengembangan kreativitas seni melipat yaitu karakteristik, faktor penentu aktualisasi atau hasil. 4) faktor pendukung dan penghambat penyelenggaraan kegiatan pengembangan kreativitas yaitu faktor pendukung kelebihan, peluang dan faktor penghambat kelemahan dan ancaman.

Dari seluruh rangkaian penelitian itu dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya tutor dalam meningkatkan motorik halus anak dapat mengembangkan krreativitas seni mellipat pada Kober Cahaya Ibu.


(5)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Sistematika Penulisan , Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. PAUD Sebagai Satuan Pendidikan Luar Sekolah ... 10

1. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah ... 10

2. Relevensi Pendidikan Anak Usia Dini sebagai satuan Pendidikan Luar Sekolah ... 11

B. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini ... 13

1. Pengertian Anak Usia Dini ... 13

2. Fungsi pendidikan Anak Usia Dini ... 14

3. Prinsip-prinsip Pendidikan Anak Usia Dini ... 14

C. Konsep Pembelajaran Dalam Pendidikan Anak Usia Dini ... 15


(6)

2. Tujuan Pembelajaran ... 16

3. Ciri-ciri Pembelajaran ... 17

4. Unsur-Unsur pembelajaran ... 17

5. Proses Pembelajaran ... 18

6. Kompetensi dan Hasil Belajar ... 19

D. Konsep Kreativitas ... 20

1. Pengertian Kreativitas ... 20

2. Ciri-ciri Kreativitas ... 21

3. Bentuk-bentuk Kreativitas... 22

E. Konsep Seni Melipat (Origami) ... 24

1. Pengertian Origami ... 24

2. Langkah-langkah Guru dalam Pembuatan Origami ... 25

3. Manfaat Origami untuk Anak Usia Dini ... 26

F. Konsep Perkembangan Motorik ... 28

1. Perkembangan Motorik Anak ... 28

a. Prinsip Perkembangan Motorik Pada Anak Usia Dini ... 29

b. Tujuan dan Fungsi Pengembangan Keterampilan Motorik ... 29

c. Faktor Situasional ... 29

2. Perkembangan Motorik Kasar ... 29

3. Perkembangan Motorik Halus ... 30

4. Pendekatan Pengembangan Motorik Halus ... 30

5. Tujuan Pengembangan Motorik Halus ... 31

6. Ciri-ciri Perkembangan Motorik Halus ... 32

7. Faktor-faktor Penentu Keterampilan Motorik ... 32

8. Aspek Pengembangan Motorik Anak ... 34

9. Ciri-ciri Perkembangan Motorik Anak dalam Tahapan Usia Dini .. 35

G. Konsep Penyelenggaraan ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 40


(7)

C. Metode Penelitian ... 42

D. Definisi Operasional ... 43

E. Instrumen Penelitian ... 44

1. Jenis Instrumen ... 44

2. Penyusunan Instrumen ... 45

F. Teknik Pengumpulan Data ... 46

1. Observasi ... 46

2. Wawancara ... 47

3. Studi Dokumentasi ... 47

4. Studi Literatur ... 48

G. Analisis Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Hasil Penelitian ... 52

1. Gambaran Umum Lokasi Penellitian ... 52

a. Sejarah berdirinya TK Harapan Ibu ... 52

b. Kondisi Geografis TK Harapan Ibu ... 53

c. Struktur Organisasi TK Harapan Ibu ... 54

2. Deskripsi Penyelenggaraan TK Harapan Ibu ... 55

a. Tujuan TK Harapan Ibu... 55

b. Proses Pembelajaran ... 55

c. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar ... 55

d. Metode Pembelajaran ... 55

e. Fasilitas Pendukung ... 56

f. Sistem Evaluasi (Penilaian) ... 56

B. Deskripsi Hasil Penilaian ... 57

1. Identitas Responden ... 57

2. Gambaran Umum ... 58

a. Pengembangan Kreativitas Seni Melipat ... 58

b. Kemampuan Motorik Halus Anak ... 61

c. Pengembangan Motorik Halus ... 75


(8)

3. Pembahasan Hasil Peneliti ... 87

a. Pengembangan Kreativitas Seni Melipat bagi Anak Usia Dini ... 87

b. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini ... 93

c. Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini ... 96

d. Faktor Pendukung dan Penghambat ... 98

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 99

A. Kesimpulan ... 99

B. Rekomendasi ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102

LAMPIRAN ... 105


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel

4.1 : Identitas Responden Berdasarkan Jabatan 57 4.2 : Pendapat Pengelola Tentang Upaya Tutor dalam

Pengembangan Kreativitas Anak 58

4.3 : Pendapat Tutor Tentang Upaya Tutor dalam

Pengembangan Kreativitas Anak 63

4.4 : Pendapat Pengelola Tentang Kemampuan Motorik

Halus Anak 62

4.5 : Pendapat Tutor Tentang Kemampuan

Motorik Halus Anak 69

4.6 : Pendapat Oranng Tua Tentang Kemampuan

Motorik Halus Anak 71

4.7 : Pendapat Pengelola Tentang Pengembangan Motorik

Halus Seni Melipat Pada Anak Usia Dini 75 4.8 : Pendapat Tutor Tentang Pengembangan Motorik Halus

Seni Melipat Pada Anak Usia Dini 76

4.9 : Pendapat Orang Tua Tentang Pengembangan Motorik

Halus Seni Melipat Pada Anak Usia Dini 78 4.10 : Pendapat Tutor Tentang Faktor Pendukung

dan Penghambat 82

4.11 : Pendapat Orang Tua Tentang Faktor Pendukung dan


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-kisi Penelitian Lampiran 2. Pedoman Observasi

Lampiran 3. Pedoman Wawancara Pengelola TK Harapan Ibu Lampiran 4. Pedoman Wawancara Tutor TK Harapan Ibu Lampiran 5. Pedoman Wawancara Orang Tua TK Harapan Ibu Lampiran 6. Lembaran Bimbingan Skripsi

Lampiran 7. SK Pembimbing

Lampiran 8. Surat Keterangan Penelitian Lampiran 9. Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 10. Surat Keterangan penelitian TK Harapan Ibu Lampiran 11, Daftar Hadir Penelitian

Lampiran 12. Ijazah Pengelola Lampiran 13. Ijazah Tutor

Lampiran 14, Dokumentasi Kegiatan Lampiran 15. Daftar Riwayat Hidup.


(12)

BAB I PENDAHULAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pengembangan sumberdaya manusia merupakan faktor kunci kesuksesan pembanguna suatu bangsa, karena itu berbagai upaya pengembangan sumberdaya manusia haruslah merupakan suatu proses yang berkesinambungan sejak anak usia dini.Hakikatnya pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari seluruh sektor pembangunan (dalam Fauziah, 2010, hlm:1). Pendidikan merupakan sebuah proses yang bermuara pada pencapaian tujuan tertentu yang dinilai dan diyakini sebagai sarana yang ideal bagi bangsa Indonesia. Tujuan ideal yang hendak dicapai melalui proses dan sistem pendidikan nasional adalah sebagai mana yang telah dituangkan dalam Udang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 adalah :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dini, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Dari pengertian diatas, disarankan bahwa pendidikan memang memiliki tujuan untuk membentuk suatu individu yang memiliki kualitas dan mampu ikut serta dalam pembangunan suatu bangsa.Selain itu pendidikan juga bertujuan agar terjadi suatu perubahan dan juga perkembangan bagi dirinya maupun lingkunan disekitarnya.

Dilihat dari konsep pendidika itu sendiri sebenarnya pendidikan di Indonesia pada khususnya sangatlah luas.Karena di Indonesia Pendidikan sendiri dibagi atas tiga jalur pendidkan yaitu pendidikan formal, nonformal dan


(13)

2

informal.Sehubungan dengan hal ini Coombs (dalam Sudjana, 2004, hlm: 56) membedakan pengertian ketiga jenis pendidikan itu sebagai berikut:

Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, bertingkat /berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang setarap dengannya termasuk kedalamnya ialah kegiatan studi yang berorientasi, akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan professional, ayng dilaksanakan

dalam waktu yang terus menerus”.

Pendidikan informal adalah proses yang belangsung sepanjang uisa sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk didalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media masa.

Pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, diluar sistem persekolahan yang dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu didalam mencapai tujuan belajarnya.

Pendidikan nonformal menurut Sudjana (2004, hlm:22) memiliki beragam satuan pendidikan yang salah satunya adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14, menyebutkan bahwa :

“Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.

Anak Usia Dini merupakan anak yang berada pada rentang masa usia lahir sampai 6 tahun. Anak pada usia ini dapat dikatakan sebagai usia emas (Golden

Age), karena pada masa usia dini masa yang palinng efektif untuk

mengembangkan potensi dalam mengembangkan aspek perkembangannya, yang meliputi pengembangan pembiasaan (moral dan Nilai-nilai agama, sosial,


(14)

3

emosional, dan kemandirian), bahasa,Kognitif, motorik dan seni. Oleh karena itu sebagai orang tua dan pendidik harus pandai memberikan rangsangan berupa pendidikan yang disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Pola asuh yang baik sejak dini akan bisa pula pengaruhnya bagi tumbuh kembangnya seorang anak, terutama dari lingkungan terdekat anak. Lingkungan terdekat ini meliputi keluarga dan budaya serta kehidupan sosial yang berkembang dan berlangsung sekitarnya tempat dimana anak dibesarkan.

Sesuai dengan permendiknas nomor 58 tahun 2009 tentang standar PAUD, bahwa perkembangan anak mencakup 5 aspek yaitu nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognotif, bahasa, dan sosial emosional. Dalam menuju kematangannya setiap anak didik Taman kanak-kanak memerlukan kesempatan tumbuh dan berkembang dengan didukung berbagai fasilitas sarana dan prasaran seperti alat permainan edukatif, meubelair, ruang belajar/ bermain yang memadai, serta suasana bermain yang menyenangkan.

Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan agar anak dapat mengembangkan potensi-potensinya sejak dini, sehimgga mereka bisa berkembang secara wajar sebagai anak. Hal ini berarti tujuan anak usia dini bukan hanya agar anak lebih siap belajar ditingkat Sekolah Dasar (SD) melainkan juga lebih penting agar anak memperoleh rangsangan intelektual,sosial dan emosional yang sesuai dengan tingkat usianya (dalam Fauziah, 2010, hlm. 3).

Kelompok bermain sebagai salah satu model pendidikan formal anak usia dini yang merupakan salah satu bentuk program Pendidikan Luar Sekolah yang peserta didiknya berusia prasekolah. Hal ini sesuai dengan peraturan Pemerintah No 27 tahun 1990 yang menyatakan bahwa “Kelompok bermain adalah salah satu bentuk usaha penyejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan bermain, yang juga menyelenggarakan pendidikan prasekolah bagi anak usia 3 tahun sampai

memasuki pendidikan dasar” (dalam Fauziah, 2010, hlm:3).

Pada dasarnya Kelompok bermain berfungsi untuk menanamkan kebiasaan dengan menerapkan pendidikan anak yang sangat tepat dimulai sejak anak berusia dini.Dalam penyelenggaraannya terdapat berbagai pola bimbingan yang dapat diterapkan.Kegiatan bimbingan tersebut diharapkan dapat mengembangkan


(15)

4

kreativitas anak sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Anak memerlulan kegiatan yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. Bagi anak bermain merupakan saran belajar bagi mereka. Menurt Singer (dalam Kusantanti, 2013, hlm. 23 ) mengemukakan bermain dapat digunakan anak-anak untuk menjelajahi dunianya, mengembangkan kompetensi dalam usaha mengatasi duniannya dan mengembangkan kreativitas anak. Dengan bermain anak memiliki kemampuan untuk memahami konsep secara ilmiah tanpa paksaan.

Melalui bermain, menurut Bredekamp (dalam Kuntjojo, 2010, hlm. 14)gerakan motorik anak akan senantiasa terlatih dengan baik. Peningkatan keterampilan motorik seorang anak akan berdampak positif pada aspek perkembangan yang lain pula. “Bagi anak usia prasekolah, gerakan-gerakan fisik tidak sekedar penting untuk mengembangkan keterampilan, fisik melainkan juga pengeruh positif kepada pertumbuhan rasa harga diri (self esteem) dan bahkan

perkembangan kognisi”

Menurut Hurlock (dalam Yuningtias, 2012, hlm. 20) perkembangan motorik pada anak meliputi motorik kasar dan motorik halus.Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.Sedangkan Motorik halus adalah gerakan tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh kesempatan belajar dan berlatih.

Sesuai dengan hasil penelitian Mayke (dalam Yuningtias, 2012, hlm 26) bahwa motorik halus penting karena nantinya akan di butuhkan anak dari segi akademis seperti untuk menulis, menjiplak, menggunting, mewarnai, melipat, menggambar hingga menarik garis. Keterampilan motorik halus pada umumnya memerlukan jangka waktu relatif lama penyesuaiannya. Hal ini merupakan suatu proses bagi seorang anak untuk mencapainya. Kemampuan motorik halus pada setiap anak berbeda ada yang lambat dan ada pula yang sesuai dengan perkembangan tergantung pada anak.

Menurut Pengertian tersebut diatas disebutkan juga bahwa untuk mewujudkan tujuan pendidikan anak usia dini, yaitu mengembangkan seluruh potensi yang sudah dimiliki anak sebagai persiapan untuk hidup dan dapat


(16)

5

menyesuaikan diri dengan lingkungan, salah satunya yaitu dengan kegiatan bermain sambil belajar melalui pemanfaatan kertas lipat yang merupakan bagian dari pembelajaran seni melipat (origami) dalam pendidikan anak usia dini.

Berdasarkan hasil observasi awal di Kober Cahaya Ibu Desa Cigugurgirang pada waktu kegiatan motorik halus menunjukan bahwa sebagian besar anak kemampuan motorik halusnya masih rendah terutama pada kegiatan pramenulis seperti cara memegang pensil yang benar, mengalami kesulitan dalam membuat bentuk tulisan, menjiplak/membuat garis,yang belum rapi, serta mewarnai gambar yang terlihat corat coret serta kegiatan lainnya yang selalu dibantu oleh guru.

Media kertas lipat yang beraneka warna dan ukuran dapat lebih mengembangkan kreativitas anak, selain itu hasil dari karya origami juga bisa dapat dijadikan alat permaiana oleh anak dalam kehidupan sehari-hari dan akan memberikan kepuasan tersendiri karena mereka dapat memainkan hasil karya buatannya sendiri. Disamping itu anak yang sudah mahir membuat berbagai karya origami ia akan terus mengulang dan mengulangnya lagi, sehingga diharapkan dengan semakin banyak membuat karya origami jari tangannya akan semakin lentur, sehingga anak pun siap untuk belajar menulis.

Berdasarkan latar belakang dan kajian terhadap fenomena yang ditemukan dalam kaitannya dengan motorik halus anak usia 3-4 tahun, dipandang perlu adanya penelitian untuk mengungkapkan gambaran tersebut yang dirumuskan dalam judul penelitian “Upaya Tutor dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini (3-4thn) Melalui Kegiatan Pengembangan Kreativitas Seni Melipat (origami) ”


(17)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, penulis perlu mengidentifikasi masalah-masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini antara lain sebagai berikut :

1. Program Penerapan Kretivitas seni melipat (origami) yang diselenggarakan di Kober Cahaya Ibu dapat dilaksanakan dengan baik oleh para tutor.

2. Tutor selalu menggunakan metode dalam menerapkan program ini supaya dapat dipahami oleh semua anak.

3. Tutor selalu membimbing dan melatih anak-anak samapi anak tersebut bisa membuat atau menyusun macam-macam bentuk origami.

4. Penerapan Program kreativitas seni melipat anak-anak sudah mulai bisa melenturkan jari-jari tangannya.

5. Penerapan program kreativitas seni melipat anak-anak dapat belajar untuk berkonsentrasi.

6. Penerapan program kreativitas seni melipat anak-anak dapat mengembangkan kreativitasnya sendiri.

C. Pembatasan Masalah

Agar peneliti lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: “ Bagaimana upaya meningkatkan Kemampuan motorik halus melalui kegiatan kreativitas seni melipat (origami).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi yang telah dijabarkan, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penyelenggaraan kegiatan pengembangan kreativitas seni melipat (Origami) di Kober Cahaya Ibu Desa Cigugurgirang Kec. Parongpong?


(18)

7

2. Bagaimana pengembangan motorik halus anak usia dini (3-4 tahun) melalui seni melipat?

3. Bagaimana kemampuan motorik halus anak sebelum dan setelah mengikuti kegiatan pengembangan kretivitas seni melipat (origami) Pada siswa Kober Cahaya Ibu?

4. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat penyelenggaraan kegiatan pengembangan kretivitas seni melipat (origami) di Kober Cahaya Ibu Desa Cigurgirang Kecamatan Parongpong?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatasmaka peneliti ini mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk mendeskripsikan:

1. Penyelenggaraan kegiatan pengembangan kreativitas seni melipat (origami) di Kober Cahaya Ibu ?

2. Pengembangan motorik halus anak usia dini (3-4 tahun) melalui seni melipat?

3. Kemampuan motorik halus anakusia dini sebelum dan setelah mengikuti kegiatan pengembangkan kreativitas seni melipat (origami) di Kober Cahaya Ibu Desa Cigugurgirang Kec. Parongpong ?

4. Medeskripsikan faktor pendukung dan penghambat penyelenggaraan kegiatan pengembangan kretivitas Seni melipat (origami) pada siswa Kober Cahaya Ibu Desa Cigugurgirang Kec.Parongpong .

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi secara teoritis maupun maupun secara praktis untuk pihak-pihak sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi informasi bagi pengembangan karya tulis ilmiah khususnya dalam bidang pembelajaran origami untuk meningkan motorik halus anak.Selain itu, Peneliti ini diharapkan dapat merubah pembelajaran yang sudah ada kearah yang lebih baik. Serta


(19)

8

diharapkan dapat memperkaya konsep, teori dan wawasan Pendidikan Luar Sekolah Terutama Pendidikan Anak Usia Dini.

2. Secara Praktis

a. Untuk Peneliti

Menambah wawasan/ilmu pengetahuan tentang pembelajaran origami dalam rangka mengembangkan kemampuan motorik halus anak.

b. Untuk Guru

Dapat menambah wawasan tentang cara mengembangkan kemampuan motorik halus anak melalui teknik pembelajaran yang tapat dan menyenangkan, serta dapat meningkatkan pelayanan kepada anak didik menjadi lebih baik lagi, serta anak didik tersebut akan mampu mencapai prestasi dan tumbuh serta berkembang secara optimal.

c. Untuk Lembaga PAUD

Meningkatkan kualitas pendidikan Lembaga PAUD dalam memberikan variasi kegiatan pembelajaran motorik halus yang menyenangkan bagi anak, sehingga padat memotivasi anak dalam mengembangkan kemampuan motorik halusnya menjadi menjadi lebih baik lagi.

G. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I : Pendahuluan, didalamnya terkandung pembahasan Latar Belakang Masalah,Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II : Kajian Pustaka didalamya terdapat konsep pendidikan luar sekolah, konsep pendidikan anak usia dini, konsep pembelajaran dalam PAUD, konsep kreativitas, konsep seni melipat, dan konsep perkembangan motorik.


(20)

9

BAB III : Metode Penelitian, didalamnya berisi uraian metode penelitian, subjek penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen dan teknik pengumpulan data, prosedur, analisis data.

BAB IV : Pembahasan, didalamnya membahas tentang gambaran umum lokasi penelitian serta pembahasan hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

BAB V : kesimpulan dan rekomendasi berisi tentang upaya tutor dalam meningkatkan motorik halus anak usia dini melalui kegiatan pengembangan seni melipat


(21)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:

Darmadi, E. (2007). Peran Tutor Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak

Usia Dini: Tidak diterbitkan

Hatimah, I. (202). Kreativitas untuk Anak Usia Dini: Tidak diterbitkan Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Megajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Khaireni. (2010). Kebudayaan Origami dalam Kehidupan Masyarakat

Jepang. Medan: Universitas Sumatra Utara

Meilani, R. (2009). Tujuan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini: Bandung tidak diterbitkan

Moleong, Lexy J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya

Munanadar, U. (2004). Dasar-dasar Pengembangan Kreativitas Anak

Berbakat. Jakarta: Depdikbud.

Nuriani, Y. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini: Jakarta Racmawati, Y. dan Kurniati, E. (2010). Strategi Pengembangan

“Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta : Kencana

Sadiman. (1993). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Singer. (1980). Kemampuan Gerak dalam Motorik. Jakarta

Sudjana, D. (2004). Pendidikan Non formal ( Nonformal Education)

Wawasan, Sejarah Perkembangan, filsafat, Teori Pendukung , Asas).

Bandung: Falah Production

Sudjana, D. (2005). Strategi Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production

Sumantri. (2005). Perkembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini . Jakarta: Hikayat

Yudha. Yudiyanto. (2004). Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan


(22)

103

Imas Mimin Sumarni, 2015

Sumber Lainnya :

Budiman. (2012). Model Pengelolaan. Karya Ilmiah

Direktorat PADU. (2002). Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan

Anak Usia Dini (Menu Pembelajaran Generik). Jakarta: Direktorat

PADU – Ditjen PLSP - Dekpdiknas.

Direktorat PADU. (2001). Informasi tentang Pendidikan Anak Dini Usia

Pendidikan. Depdiknas

Fauziah. (2010). Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini. Karya Ilmiah

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Depdiknas, Jakarta.

Sumber Internet:

Cobin. (2014). Perkembangan Motorik. [Online]. Tersedia: (www.tabloidnova.com) {25 Desenber 2014}

Decay (1989). Konsep Dasar Kreativitas. [Online]. Tersedia:

(http://wangmuba.com/2009/05/01/konsep-dasar-kreativitas/) [14 Desember 2014]

Sumantri (2005). Prinsip Perkembangan Motorik Halus. [Online]. Tersedia: (www.tabloidnova.com) [18 Desember 2014]

Yudha dan Rudyanto, (2004). Perkembangan Motorik Halus. [online].Tersedia: (www.google.com) [18 Desember 2014]

PAUD Alamin. (2014). Manfaat Seni Melipat Kertas Origami. [Online]. Tersedia: http://paudalaminbumirejo.blogspot.com/2014/04/manfaat-seni-melipat-kertas-origami.html [20 Desember 2014]

Solihin. (2013). Pengertian dan Teori bermain. [Online].Tersedia: http://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/2013/06/pengertian-dan-teori-bermain.html [20 Desember 2014]

_____.(2010). Konep-konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. [Online]. Tersedia: https://ebekunt.wordpress.com/2010/06/30/konsep-konsep-dasar-pendidikan-anak-usia-dini-3/ [20 Desember 2014]


(23)

104

Imas Mimin Sumarni, 2015

UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) MELALUI Kuntjojo. (2010). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. [Online].

Tersedia : http://eprints.uny.ac.id/7942/3/bab2%20-%2009111247010.pdf[20 Desember 2014]

Yuningtias, Wijil. (2012). Pengertian Pengembangan Motorik. [Online].

Tersedia : .

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20921/4/Chapter%20II.p df [20 desember 2014]

Khaireni.(2010). Origami Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak

Usia dini. [Online]. Tersedia :

http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Anak/10-Tanda-Balita-Mengalami-Keterlambatan-Perkembangan-Motorik/ [20 Desember

2014]

_____.(2013). Manfaat Origami Bagi Anak. [Online]. Tersedia : http://mendidikanakanak.blogspot.com/2013/12/manfaat-origami-bagi-anak.html [22 Desember 2014]

---. (2014). Perkembangan Motorik kasar. [Online]. Tersedia: www. Tabloidnova.com


(1)

7

2. Bagaimana pengembangan motorik halus anak usia dini (3-4 tahun) melalui seni melipat?

3. Bagaimana kemampuan motorik halus anak sebelum dan setelah mengikuti kegiatan pengembangan kretivitas seni melipat (origami) Pada siswa Kober Cahaya Ibu?

4. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat penyelenggaraan kegiatan pengembangan kretivitas seni melipat (origami) di Kober Cahaya Ibu Desa Cigurgirang Kecamatan Parongpong?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatasmaka peneliti ini mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk mendeskripsikan:

1. Penyelenggaraan kegiatan pengembangan kreativitas seni melipat (origami) di Kober Cahaya Ibu ?

2. Pengembangan motorik halus anak usia dini (3-4 tahun) melalui seni melipat?

3. Kemampuan motorik halus anakusia dini sebelum dan setelah mengikuti kegiatan pengembangkan kreativitas seni melipat (origami) di Kober Cahaya Ibu Desa Cigugurgirang Kec. Parongpong ?

4. Medeskripsikan faktor pendukung dan penghambat penyelenggaraan kegiatan pengembangan kretivitas Seni melipat (origami) pada siswa Kober Cahaya Ibu Desa Cigugurgirang Kec.Parongpong .

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi secara teoritis maupun maupun secara praktis untuk pihak-pihak sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi informasi bagi pengembangan karya tulis ilmiah khususnya dalam bidang pembelajaran origami untuk meningkan motorik halus anak.Selain itu, Peneliti ini diharapkan dapat merubah pembelajaran yang sudah ada kearah yang lebih baik. Serta


(2)

Imas Mimin Sumarni, 2015

UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI MELIPAT (ORIGAMI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diharapkan dapat memperkaya konsep, teori dan wawasan Pendidikan Luar Sekolah Terutama Pendidikan Anak Usia Dini.

2. Secara Praktis

a. Untuk Peneliti

Menambah wawasan/ilmu pengetahuan tentang pembelajaran origami dalam rangka mengembangkan kemampuan motorik halus anak.

b. Untuk Guru

Dapat menambah wawasan tentang cara mengembangkan kemampuan motorik halus anak melalui teknik pembelajaran yang tapat dan menyenangkan, serta dapat meningkatkan pelayanan kepada anak didik menjadi lebih baik lagi, serta anak didik tersebut akan mampu mencapai prestasi dan tumbuh serta berkembang secara optimal.

c. Untuk Lembaga PAUD

Meningkatkan kualitas pendidikan Lembaga PAUD dalam memberikan variasi kegiatan pembelajaran motorik halus yang menyenangkan bagi anak, sehingga padat memotivasi anak dalam mengembangkan kemampuan motorik halusnya menjadi menjadi lebih baik lagi.

G. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I : Pendahuluan, didalamnya terkandung pembahasan Latar Belakang Masalah,Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II : Kajian Pustaka didalamya terdapat konsep pendidikan luar sekolah, konsep pendidikan anak usia dini, konsep pembelajaran dalam PAUD, konsep kreativitas, konsep seni melipat, dan konsep perkembangan motorik.


(3)

9

BAB III : Metode Penelitian, didalamnya berisi uraian metode penelitian, subjek penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen dan teknik pengumpulan data, prosedur, analisis data.

BAB IV : Pembahasan, didalamnya membahas tentang gambaran umum lokasi penelitian serta pembahasan hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

BAB V : kesimpulan dan rekomendasi berisi tentang upaya tutor dalam meningkatkan motorik halus anak usia dini melalui kegiatan pengembangan seni melipat


(4)

Imas Mimin Sumarni, 2015

UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI MELIPAT (ORIGAMI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:

Darmadi, E. (2007). Peran Tutor Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini: Tidak diterbitkan

Hatimah, I. (202). Kreativitas untuk Anak Usia Dini: Tidak diterbitkan Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Megajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Khaireni. (2010). Kebudayaan Origami dalam Kehidupan Masyarakat

Jepang. Medan: Universitas Sumatra Utara

Meilani, R. (2009). Tujuan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini: Bandung tidak diterbitkan

Moleong, Lexy J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya

Munanadar, U. (2004). Dasar-dasar Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Depdikbud.

Nuriani, Y. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini: Jakarta Racmawati, Y. dan Kurniati, E. (2010). Strategi Pengembangan

“Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta : Kencana Sadiman. (1993). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Singer. (1980). Kemampuan Gerak dalam Motorik. Jakarta

Sudjana, D. (2004). Pendidikan Non formal ( Nonformal Education) Wawasan, Sejarah Perkembangan, filsafat, Teori Pendukung , Asas). Bandung: Falah Production

Sudjana, D. (2005). Strategi Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production

Sumantri. (2005). Perkembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini . Jakarta: Hikayat

Yudha. Yudiyanto. (2004). Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Jakarta: Depdiknas


(5)

103

Imas Mimin Sumarni, 2015

UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) MELALUI Sumber Lainnya :

Budiman. (2012). Model Pengelolaan. Karya Ilmiah

Direktorat PADU. (2002). Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Menu Pembelajaran Generik). Jakarta: Direktorat PADU – Ditjen PLSP - Dekpdiknas.

Direktorat PADU. (2001). Informasi tentang Pendidikan Anak Dini Usia Pendidikan. Depdiknas

Fauziah. (2010). Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini. Karya Ilmiah

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Depdiknas, Jakarta.

Sumber Internet:

Cobin. (2014). Perkembangan Motorik. [Online]. Tersedia: (www.tabloidnova.com) {25 Desenber 2014}

Decay (1989). Konsep Dasar Kreativitas. [Online]. Tersedia:

(http://wangmuba.com/2009/05/01/konsep-dasar-kreativitas/) [14

Desember 2014]

Sumantri (2005). Prinsip Perkembangan Motorik Halus. [Online]. Tersedia: (www.tabloidnova.com) [18 Desember 2014]

Yudha dan Rudyanto, (2004). Perkembangan Motorik Halus. [online].Tersedia: (www.google.com) [18 Desember 2014]

PAUD Alamin. (2014). Manfaat Seni Melipat Kertas Origami. [Online]. Tersedia: http://paudalaminbumirejo.blogspot.com/2014/04/manfaat-seni-melipat-kertas-origami.html [20 Desember 2014]

Solihin. (2013). Pengertian dan Teori bermain. [Online].Tersedia: http://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/2013/06/pengertian-dan-teori-bermain.html [20 Desember 2014]

_____.(2010). Konep-konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. [Online]. Tersedia: https://ebekunt.wordpress.com/2010/06/30/konsep-konsep-dasar-pendidikan-anak-usia-dini-3/ [20 Desember 2014]


(6)

Imas Mimin Sumarni, 2015

UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI MELIPAT (ORIGAMI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kuntjojo. (2010). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. [Online]. Tersedia : http://eprints.uny.ac.id/7942/3/bab2%20-%2009111247010.pdf[20 Desember 2014]

Yuningtias, Wijil. (2012). Pengertian Pengembangan Motorik. [Online].

Tersedia : .

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20921/4/Chapter%20II.p df [20 desember 2014]

Khaireni.(2010). Origami Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak

Usia dini. [Online]. Tersedia :

http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Anak/10-Tanda-Balita-Mengalami-Keterlambatan-Perkembangan-Motorik/ [20 Desember 2014]

_____.(2013). Manfaat Origami Bagi Anak. [Online]. Tersedia : http://mendidikanakanak.blogspot.com/2013/12/manfaat-origami-bagi-anak.html [22 Desember 2014]

---. (2014). Perkembangan Motorik kasar. [Online]. Tersedia: www. Tabloidnova.com


Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 1-5 Tahun di Gampong Rantau Panyang Barat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014

5 74 101

PENGEMBANGAN KREATIVITAS MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN 3M DAN MELIPAT DI TK NEGERI DHARMA WANITA TEUNOM

0 9 1

PENGARUH KEGIATAN MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK Al Pengaruh Kegiatan Melipat Kertas (Origami) Terhadap Peningkatan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di Tk Al Muayyad Dan Tk Islam Bakti Viii.

0 8 8

PENGARUH KEGIATAN MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK Al Pengaruh Kegiatan Melipat Kertas (Origami) Terhadap Peningkatan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di Tk Al Muayyad Dan Tk Islam Bakti Viii.

1 4 15

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS DAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN ORIGAMI PADA Upaya Mengembangkan Kemampuan Kreativitas Dan Motorik Halus Melalui Kegiatan Origami Pada Anak Kelompok B BA Aisyiyah Ngalas II Kecamatan Klaten Selatan Tahun Ajara

0 1 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT/ORIGAMI BAGI ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat/Origami Bagi Anak Kelompok B TK Pertiwi I Donohudan Pada Semester II Tahun 2011/2012.

0 3 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT/ORIGAMI PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat/Origami Bagi Anak Kelompok B TK Pertiwi I Donohudan Pada Semester II Tahun 2011/2012.

0 3 23

UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI MELIPAT (ORIGAMI) - repository UPI S PLS 1107573 Title

0 0 3

4 Strategi Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini

0 0 1

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI ORIGAMI

0 0 5