Perancangan Spa And Wellness Center Di Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Sejalan dengan kesibukan masyarakat modern, seringkali manusia lupa akan keterbatasan ketahanan fisik yang mereka punya. Biasanya walaupun mereka merasa lelah, mereka tetap menjalankan kegiatan sehari-hari yang semakin padat yang lama-kelamaan pula menjadi sesuatu kegiatan yang membuat jenuh. Perancangan sebuah tempat di mana terdapat berbagai fasilitas bagi masyarakat modern untuk dapat keluar dari rutinitas sehari-hari dan memanjakan diri dianggap sesuatu yang dapat berguna, karena dapat menghemat waktu dan lebih efisien. Hal ini karena orang tidak perlu datang ke banyak tempat untuk dapat memanjakan diri, ditambah pula dengan keterbatasan waktu yang mereka punya. Perancangan ini tentunya tidak lepas dari peran serta rancangan interior. Selain memfasilitasi penawaran jasa perawatan, perancangan interior spa and wellness center juga bertujuan untuk membuat sebuah tempat dengan segala fasilitas perawatan dan kebugaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bandung.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI

LEMBAR IJIN PUBLIKASI

KATA PENGANTAR...i

ABSTRAK...iii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR TABEL...xi

DAFTAR LAMPIRAN...xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Rumusan Masalah...3

1.3 Tujuan dan Manfaat...4

1.4 Ruang Lingkup Kajian...5

1.5 Sumber Data...5

1.6 Metodologi Penelitian...6

1.7 Sistematika Penyajian...7

BAB II KAJIAN TEORI SPA AND WELLNESS CENTER 2.1 Wahana Relaksasi (Spa)...8

2.2 Produk Perawatan Spa serta Program Kegiatan...11


(3)

Universitas Kristen Maranatha

2.2.2 Program Kegiatan Spa... 13

2.3 Pengetahuan Dasar Tentang Spa...14

2.3.1 Pengurus Spa dan Kebutuhan Ruang...14

2.3.1.1 Aktivitas Pengurus Spa...14

2.3.1.2 Aktivitas Tamu...15

2.3.1.3 Persyaratan Teknis dan Kebutuhan Ruang...16

2.3.2 Sirkulasi...26

2.3.3 Aspek Penunjang Lain...26

2.3.4 Kebutuhan Furnitur...27

2.3.5 Ergonomi...27

2.3.6 Pencahayaan...29

2.3.7 Air...30

2.3.8 Kenyamanan Thermal...31

BAB III ANALISA DATA 3.1 Deskripsi Proyek...32

3.2 Proses Perancangan...34

3.3 Analisa Tapak...36

3.4 Tipologi Bangunan...37

3.5 Kebutuhan Ruang dan Hubungan Antar Ruang...40

3.5.1 Hubungan Antar Ruang Tiap Lantai...42

3.5.2 Analisa Basaran Ruang...44

BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tema dan Konsep...54

4.2 Material dan Warna...55

4.3 Pencahayaan / Lighting...58


(4)

Universitas Kristen Maranatha

4.5 Konsep Perancangan Interior...59

4.5.1 Lantai...60

4.5.2 Plafond...60

4.5.3 Dinding...62

4.5.4 Keamanan...62

4.5.5 Kenyamanan...63

4.5.6 Suasana Nature...63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...65

5.2 Saran...66 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Beberapa Ukuran Standar Ergonomi……...………...……..28

Gambar 2.2 Beberapa Ukuran Standar Ergonomi……...………...……..28

Gambar 3.1 Letak Sultan Plaza dari Foto Udara……….34

Gambar 3.2 Foto Lokasi………...34

Gambar 3.3 Site Plan Sultan Plaza………..….………...36

Gambar 3.4 Aspek Matahari………...……….37

Gambar 3.5 Aspek Kebisingan………...……..38

Gambar 3.6 Aspek Topografi………...………..………..38

Gambar 3.7 Aspek Sirkulasi………...…………..39

Gambar 3.8 Aspek Vegetasi………. ……..……….39

Gambar 3.9 Aspek Air………..………40

Gambar 4.1 Bangunan dengan Tema Nature………...………...55

Gambar 4.2 Skema Material 1.………...………..56

Gambar 4.3 Skema Material 2………...……….………..57

Gambar 4.4 Skema Material 3……….……….57

Gambar 4.5 Konsep Penempatan Titik Lampu………...………..………59

Gambar 4.7 Ceiling R. Perawatan Spa….……..………..…………61

Gambar 4.8 Ceiling Lounge……….………61


(6)

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.10 Suasana Koridor……….63


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Persyaratan Teknis dan Kebutuhan Ruang... 16

Tabel Sirkulasi... 26

Tabel Kerangka Berpikir... 35

Tabel Hubungan Antar Ruang... 42


(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Site Plan

Denah General Lantai 1 Denah General Lantai 2 Denah General Lantai 3 Denah General Lantai 4 Denah General Lantai 5 Denah General Lantai 6 Potongan General 1 Potongan General 2

Denah Ceiling Denah Khusus

Detail Interior Kisi-Kisi Udara R. Perawatan SPA Detail Interior Gapura Pintu Masuk

Detail Interior Dinding Luar R. Perawatan SPA Orthographic Furniture

Detail Furniture Kursi Ruang Lounge Detail Furniture Meja Resepsionis Potongan Interior Khusus 1 & 2 Potongan Interior Khusus 3 & 4


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Manusia pada jaman modern seperti pada saat ini seringkali merasa jenuh, baik jenuh yang disebabkan karena pekerjaan maupun karena rasa bosan yang tiba-tiba melanda. Apabila rasa jenuh ini semakin menumpuk maka manusia tersebut dapat menderita penyakit yang biasa disebut stress yang dapat mempengaruhi kinerja dari manusia tersebut. Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang mulai berkembang menjadi sebuah kota besar, di mana mulai banyak gedung-gedung bertingkat dengan intensitas kerja yang cukup padat ditambah juga dengan kemacetan yang mulai tampak di segala penjuru kota membuat Bandung menjadi sebuah kota yang cukup membuat stress masyarakatnya.

Di samping itu, kota Bandung dan sekitarnya pada saat ini juga menjadi salah satu tujuan masyarakat Jakarta sebagai tujuan wisata yang favorit di samping kawasan Puncak. Secara tidak langsung masyarakat Bandung tertular dengan gaya hidup orang-orang Jakarta. Gaya hidup orang Jakarta dipengaruhi kegiatan mereka sehari-hari yang pada umumnya lebih sibuk dengan tingkat stress yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat Bandung, sehingga mereka lebih banyak mencari tempat-tempat yang dapat membuat mereka lebih santai seperti pergi ke tempat-tempat hang out seperti mall, tempat relaksasi, cafe, lounge, club, dan lain-lain. Namun sampai saat ini belum ada tempat yang


(10)

Universitas Kristen Maranatha 2 dikhususkan menyediakan sarana untuk relaksasi dengan bermacam-macam pilihan di satu tempat. Hal ini membuat penulis menjadi tertarik untuk mendesain sebuah lokasi di mana setiap individu dapat “merelaksasi” diri dengan hanya datang ke satu tempat.

Lokasi Jalan Cihampelas merupakan salah satu tempat yang cocok untuk mendirikan sebuah bangunan dengan fungsi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari letaknya di Bandung utara dengan udara yang relatif lebih baik dibandingan dengan suasana di Bandung lainnya, letaknya yang berada di salah satu jalan besar utama di Kota Bandung yang juga sebagai akses jalan ke pusat kota. Jalan Cihampelas merupakan sirkulasi dari arah Jalan Setiabudi, Ciumbeluit, dan Siliwangi. Kawasan Cihampelas terdiri dari sarana perbelanjaan, pendidikan, kesehatan, tempat rohani, tempat hiburan, kawasan hunian dimulai dari masyarakat taraf rendah hingga tinggi, hotel dan apartemen, dan lain-lain. Menurut RDTRK kawasan ini masih diperbolehkan untuk mendirikan sebuah bangunan komersil yang fungsinya untuk relaxation center.

Bertolak dari semua hal diatas, maka penulis tertarik untuk menjadikan tema perancangan wahana relaksasi dalam proyek Tugas Akhir. Dipilihnya proyek perancangan interior wahana relaksasi lebih karena penulis menyikapi kondisi perkotaan yang belakangan ini semakin padat dan membuat masyarakatnya jenuh.


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis membuat sejumlah rumusan masalah dalam penulisan laporan tugas akhir. Rumusan masalah berupa permasalahan khusus perancangan maupun permasalahan umum perancangan, diantaranya:

- Bagaimana cara merubah fungsi bangunan yang pada awalnya sebagai mall sebagai fungsi baru, yaitu spa and wellness center?

- Bagaimana menciptakan suasana ruang yang nyaman dengan adanya sirkulasi yang baik?

- Bagaimana mengolah dan mengorganisir setiap ruang dengan baik? - Bagaimana sistem sirkulasi udara sehingga menghasilkan perputaran

udara yang baik dan merata?

- Bagaimana pemanfaatan energi dapat dilakukan secara maksimal sehingga penghematan dapat dicapai?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penyusunan laporan Tugas Akhir adalah:

1. Menjelaskan solusi dari permasalahan yang muncul terhadap proses perancangan tempat relaksasi baik secara umum maupun secara khusus. 2. Menjabarkan tentang penerapan konsep desain tempat relaksasi yang sesuai

dengan lingkungan perkotaan.

3. Menjelaskan tentang data perancangan tempat relaksasi sebagai obyek studi secara mendalam.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 4 4. Menguraikan sistematika proses perancangan, dari mulai pencarian data, analisis data, sampai dengan proses perolehan konsep hingga proses pelaksanaan perancangan.

5. Menjelaskan dan menjabarkan kepada para pembaca mengenai proses pelaksanaan Tugas Akhir dan lingkup penulisan laporannya.

Manfaat dari penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah :

1. Bagi penulis, dapat memahami lebih dalam tentang perancangan interior ruang publik dengan segala permasalahan yang dihadapi, dapat menganalisa lebih dalam mengenai sistematika perancangan proyek interior ruang publik serta menjadi bekal yang baik kelak ketika penulis akan terjun ke dunia kerja.

2. Bagi Fakultas Seni Rupa dan Desain, jurusan Desain Interior Arsitektur,

Universitas Kristen Maranatha, agar dapat menjadi sumbangan wawasan keilmuan bagi segenap lingkungan civitas akademik di kemudian hari.

3. Bagi Pembaca, agar laporan tugas akhir ini menjadi masukkan yang berarti serta sumber inspirasi yang bermanfaat dikemudian hari.

1.4 Ruang Lingkup Kajian

Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penulis mencoba untuk mengkaji lebih dalam tentang analisa – analisa sistematika kerja menggunakan prinsip – prinsip teori yang baku sebagai landasan berpikir dalam pembahasan, antara lain:


(13)

Universitas Kristen Maranatha 5 a. Pemahaman tentang kajian teori mengenai definisi tempat relaksasi spa dan pengelompokkannya serta aspek pengetahuan dasar perancangan interior spa.

b. Pengenalan lebih dalam tentang data perancangan proyek tugas akhir perancangan interior wahana relaksasi sebagai bangunan yang berfungsi sebagai tempat relaksasi.

c. Penjabaran tentang konsep desain serta penerapannya dalam proyek interior ruang publik (spa).

d. Kajian langkah – langkah sistematis yang ditempuh dalam perancangan interior ruang publik (spa).

1.5 Sumber Data

Penulis memperoleh data-data berupa literatur tertulis dan studi kepustakaan, seperti: majalah interior arsitektur, buku pedoman dasar interior arsitektur, buku-buku referensi, artikel dan lain sebagainya. Penulis juga memperoleh data - data dari internet sebagai data pelengkap.

Selain itu, penulis juga memperoleh data secara langsung dari tinjauan kasus lapangan di Bangunan Sultan Plaza Bandung, di mana penulis mengambil proyek tugas akhir, Penulis juga melakukan survey lapangan terhadap sejumlah tempat relaksasi yang penerapan rancangan interiornya sesuai dengan konsep rancangan interior penulis, seperti : Bersih Sehat, Roger Salon and Spa, dll.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 6 1.6 Metode Pengumpulan Data dan Analisa Data Serta Perancangan

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan, metode analisis deskriptif untuk memecahkan masalah, membahas dan menjawab permasalahan berdasarkan gambaran umum yang diperoleh di lapangan.

1.6.2 Metode Analisa Data dan Perancangan

Penulis menggunakan studi literatur dan studi kepustakaan berupa informasi pengetahuan mengenai tekhnik perancangan dan mendesain, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan perancangan interior tempat relaksasi (spa).

1.7 Sistematika Penyajian

Dalam Bab I yaitu Bab Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, metode dan teknik penelitian, dan sistematika penelitian penyajian.

Dalam Bab II yaitu Bab Kajian Teori Spa and Wellness Center, penulis menjabarkan secara mendalam tentang definisi relaksasi (spa) dan pengelompokkannya berdasarkan sejumlah aliran serta aspek-aspek pengetahuan dasar perancangan interior spa yang baik dan benar.

Dalam Bab III yaitu berisi tentang data umum Perancangan Spa and Wellness Center, penulis menjelaskan, menguraikan, dan menerangkan tentang


(15)

Universitas Kristen Maranatha 7 data umum perancangan proyek mulai dari profil proyek, analisis tapak (lingkungan sekitar), permasalahan yang muncul dalam perancangan.

Dalam Bab IV yaitu berisi tentang perancangan Spa and Wellness Center, hingga selesai desain interior Spa and Wellness Center di gedung Sultan Plaza, Bandung.

Dalam Bab V yaitu Bab Kesimpulan dan Saran, penulis merangkum dan memberikan simpulan dari setiap bab diatas tentang apa saja yang penulis lakukan selama menjalani proses pelaksanaan Tugas Akhir Mayor Desain Interior VI hingga selesai.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil studi, analisis, sampai dengan proses perancangan, penulis menyimpulkan bahwa perancangan interior merupakan suatu rangkaian proses perancangan yang kompleks yang mana melibatkan banyak aspek didalamnya. Selain memperhitungkan perencanaan desain, seorang desainer interior juga harus dapat melihat ke depan, apakah desain yang dibuat dapat sesuai dengan keadaan pasar sehingga fasilitas yang dibuat dapat tetap eksis di dalam dunia bisnis.

Untuk desain spa and wellness center yang akan menggunakan bangunan sultan plasa, dengan fungsi awal bangunan yang berbeda dengan fungsi baru, banyak menghadapi masalah. Salah satu masalah yang cukup menyulitkan adalah dalam hal plumbing, di mana fasilitas spa banyak sekali menggunakan air. Untuk memecahkan masalah ini harus membuat sistem yang baru untuk saluran air. Selain itu karena bangunan ini memiliki 6 lantai, maka penempatan fasilitas harus diperkirakan berdasarkan fungsi, analisa user, serta operasionalnya. Sehingga kenyamanan user di dalam menggunakan fasilitas tidak terganggu dan tercipta sirkulasi yang baik. Perputaran udara pun diperhitungkan sehingga suasana tidak menjadi pengap, dan sirkulasi udara menjadi baik. Hal ini juga dapat membantu penghematan energy.

5.2 Saran

Saran bagi desainer yang ingin mendesain untuk spa and wellness center lebih baik memulai dengan pemilihan lokasi yang baik serta bangunan yang memiliki fisik


(17)

Universitas Kristen Maranatha 67 yang dapat mendukung fungsi spa and wellness center ini. Apabila lokasi yang tersedia tidak mendukung bagi fungsi spa and wellness center, hal tersebut tidak menjadi masalah yang fatal. Karena lokasi yang sesuai hanya untuk memudahkan saja dalam desain. Kita harus membuat sistem yang baru di dalam bangunan yang memiliki beda fungsi ini. Selain itu di dalam membuat desain, awalnya kita harus tahu apa yang akan kita buat. Kita harus melakukan penelitian di dalam mendapatkan data mengenai apa yang akan kita buat. Data yang didapat dapat berupa data jenis desain yang akan dibuat, target user, analisa lokasi termasuk analisa tapak, dll. Setelah itu kita harus menentuka tema yang berdasar dari konsep. Setelah semua terkumpul maka kita baru dapat membuat sebuah desain.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Panero,Julius,AIA.ASID.1979.Human Dimension & Interior Space.Whitney Library of Design

Time Saver Standards for Building Types oleh Joseph De Chiara dan John ancock Callender

Darmasetiawan, Christian. 1991. Teknik Pencahayaan dan Tata Letak Lampu, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid 1, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid 2, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Satwiko, Prasasto. 2004. Fisika Bangunan Edisi 1, Yogyakarta: Andi.

Satwiko, Prasasto. 2005. Fisika Bangunan Edisi 2, Yogyakarta: Andi.

White, Edward T. 1985. Buku Pedoman Konsep, Bandung: Intermedia.

Sliwa, Jan. 1969. AJ Metric Handbook, London: The Architectural Press.

Soraya, Izza. 2008. Sarana Perawatan Tubuh dan Investasi Usaha SPA, Jakarta: Buana Printing.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 5 a. Pemahaman tentang kajian teori mengenai definisi tempat relaksasi spa dan pengelompokkannya serta aspek pengetahuan dasar perancangan interior spa.

b. Pengenalan lebih dalam tentang data perancangan proyek tugas akhir perancangan interior wahana relaksasi sebagai bangunan yang berfungsi sebagai tempat relaksasi.

c. Penjabaran tentang konsep desain serta penerapannya dalam proyek interior ruang publik (spa).

d. Kajian langkah – langkah sistematis yang ditempuh dalam perancangan interior ruang publik (spa).

1.5 Sumber Data

Penulis memperoleh data-data berupa literatur tertulis dan studi kepustakaan, seperti: majalah interior arsitektur, buku pedoman dasar interior arsitektur, buku-buku referensi, artikel dan lain sebagainya. Penulis juga memperoleh data - data dari internet sebagai data pelengkap.

Selain itu, penulis juga memperoleh data secara langsung dari tinjauan kasus lapangan di Bangunan Sultan Plaza Bandung, di mana penulis mengambil proyek tugas akhir, Penulis juga melakukan survey lapangan terhadap sejumlah tempat relaksasi yang penerapan rancangan interiornya sesuai dengan konsep rancangan interior penulis, seperti : Bersih Sehat, Roger Salon and Spa, dll.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 6 1.6 Metode Pengumpulan Data dan Analisa Data Serta Perancangan

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan, metode analisis deskriptif untuk memecahkan masalah, membahas dan menjawab permasalahan berdasarkan gambaran umum yang diperoleh di lapangan.

1.6.2 Metode Analisa Data dan Perancangan

Penulis menggunakan studi literatur dan studi kepustakaan berupa informasi pengetahuan mengenai tekhnik perancangan dan mendesain, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan perancangan interior tempat relaksasi (spa).

1.7 Sistematika Penyajian

Dalam Bab I yaitu Bab Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, metode dan teknik penelitian, dan sistematika penelitian penyajian.

Dalam Bab II yaitu Bab Kajian Teori Spa and Wellness Center, penulis menjabarkan secara mendalam tentang definisi relaksasi (spa) dan pengelompokkannya berdasarkan sejumlah aliran serta aspek-aspek pengetahuan dasar perancangan interior spa yang baik dan benar.

Dalam Bab III yaitu berisi tentang data umum Perancangan Spa and Wellness Center, penulis menjelaskan, menguraikan, dan menerangkan tentang


(3)

Universitas Kristen Maranatha 7 data umum perancangan proyek mulai dari profil proyek, analisis tapak (lingkungan sekitar), permasalahan yang muncul dalam perancangan.

Dalam Bab IV yaitu berisi tentang perancangan Spa and Wellness Center, hingga selesai desain interior Spa and Wellness Center di gedung Sultan Plaza, Bandung.

Dalam Bab V yaitu Bab Kesimpulan dan Saran, penulis merangkum dan memberikan simpulan dari setiap bab diatas tentang apa saja yang penulis lakukan selama menjalani proses pelaksanaan Tugas Akhir Mayor Desain Interior VI hingga selesai.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil studi, analisis, sampai dengan proses perancangan, penulis menyimpulkan bahwa perancangan interior merupakan suatu rangkaian proses perancangan yang kompleks yang mana melibatkan banyak aspek didalamnya. Selain memperhitungkan perencanaan desain, seorang desainer interior juga harus dapat melihat ke depan, apakah desain yang dibuat dapat sesuai dengan keadaan pasar sehingga fasilitas yang dibuat dapat tetap eksis di dalam dunia bisnis.

Untuk desain spa and wellness center yang akan menggunakan bangunan sultan plasa, dengan fungsi awal bangunan yang berbeda dengan fungsi baru, banyak menghadapi masalah. Salah satu masalah yang cukup menyulitkan adalah dalam hal plumbing, di mana fasilitas spa banyak sekali menggunakan air. Untuk memecahkan masalah ini harus membuat sistem yang baru untuk saluran air. Selain itu karena bangunan ini memiliki 6 lantai, maka penempatan fasilitas harus diperkirakan berdasarkan fungsi, analisa user, serta operasionalnya. Sehingga kenyamanan user di dalam menggunakan fasilitas tidak terganggu dan tercipta sirkulasi yang baik. Perputaran udara pun diperhitungkan sehingga suasana tidak menjadi pengap, dan sirkulasi udara menjadi baik. Hal ini juga dapat membantu penghematan energy.

5.2 Saran

Saran bagi desainer yang ingin mendesain untuk spa and wellness center lebih baik memulai dengan pemilihan lokasi yang baik serta bangunan yang memiliki fisik


(5)

Universitas Kristen Maranatha 67 yang dapat mendukung fungsi spa and wellness center ini. Apabila lokasi yang tersedia tidak mendukung bagi fungsi spa and wellness center, hal tersebut tidak menjadi masalah yang fatal. Karena lokasi yang sesuai hanya untuk memudahkan saja dalam desain. Kita harus membuat sistem yang baru di dalam bangunan yang memiliki beda fungsi ini. Selain itu di dalam membuat desain, awalnya kita harus tahu apa yang akan kita buat. Kita harus melakukan penelitian di dalam mendapatkan data mengenai apa yang akan kita buat. Data yang didapat dapat berupa data jenis desain yang akan dibuat, target user, analisa lokasi termasuk analisa tapak, dll. Setelah itu kita harus menentuka tema yang berdasar dari konsep. Setelah semua terkumpul maka kita baru dapat membuat sebuah desain.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Panero,Julius,AIA.ASID.1979.Human Dimension & Interior Space.Whitney Library of Design

Time Saver Standards for Building Types oleh Joseph De Chiara dan John ancock Callender

Darmasetiawan, Christian. 1991. Teknik Pencahayaan dan Tata Letak Lampu, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid 1, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid 2, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Satwiko, Prasasto. 2004. Fisika Bangunan Edisi 1, Yogyakarta: Andi.

Satwiko, Prasasto. 2005. Fisika Bangunan Edisi 2, Yogyakarta: Andi.

White, Edward T. 1985. Buku Pedoman Konsep, Bandung: Intermedia.

Sliwa, Jan. 1969. AJ Metric Handbook, London: The Architectural Press.

Soraya, Izza. 2008. Sarana Perawatan Tubuh dan Investasi Usaha SPA, Jakarta: Buana Printing.