Pembentukan Brand Image Warung Nasi Ampera.

P a g e | vii

ABSTRAK

Arline Lemuel Winata
Rancangan Karya Desain
Pembentukkan Brand Image Warung Nasi Ampera

Identitas merek adalah apa yang disodorkan oleh pemasar, sedangkan citra
merek adalah apa yang dipersepsikan oleh konsumen. Identitas merupakan
pendahuluan dari citra. Identitas merek dikirimkan bersamaan dengan sumbersumber informasi yang lain dan kemudian melalui media komunikasi sinyal-sinyal
ini dikirimkan kepada konsumen. Sinyal-sinyal ini diperlakukan sebagai stimulus
dan diserap (apperception) oleh indera dan ditafsirkan oleh konsumen. Proses
penafsirannya dilakukan dengan mengasosiasikan dengan pengalaman masa lalu
dan kemudian diartikan. Proses inilah yang disebut sebagai persepsi. Berdasarkan
persepsi konsumen inilah citra merek terbentuk.
Di dalam dinamika pasar yang sangat kompetitif, merek mempunyai peran
yang sangat penting sebagai pembeda. Produk mudah sekali ditiru tetapi merek,
khususnya citra merek yang terekam dalam benak konsumen tidak dapat ditiru.
Tanpa citra yang kuat dan positif, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menarik
pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada, dan pada saat yang sama

meminta mereka membayar harga yang tinggi. Merek yang tangguh perlu
mencapai ketiga sasaran itu.
Kata Kunci :
Identitas Merek, Citra Merek, Persepsi, Kompetitif

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

P a g e | viii

ABSTRACT

Arline Lemuel Winata
Design Creation Plan
Form Brand Image Warung Nasi Ampera

Brand Identity is is what promoted by marketer, whereas brand image is
what in perception by consumer. Identity is introduction from image. Brand
Identity is delivered at the same time with other information sources and then pass

by this media of signals communication is sent over consumer. This signals are
considered as stimulus and in absorber (apperception) by indera and interpreted
by consumer. Its interpretation process are conducted by associated empirically
[the] past and then interpreted. This process are conceived of perception. Base
this consumer perception brand image is formed.
In very competitive market dynamics, brand haves of vital importance role
as [the] distinguishment. Product is very easy imitated but brand, specially brand
image that recorded in consumer marrow can not be imitated. Without strong and
positive image, very difficult for company to draw new customer and maintain
that already exist, and at the same time ask them pay high price. Taft Brand must
reaches the three of that target.
Keywords :
Brand Identity, Brand Image, Perception, Competitive

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

DAFTAR ISI


COVER DALAM …..………………………………………………………...i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN…………………ii
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………….iii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS …………………………iv
UCAPAN TERIMA KASIH ………………………………………….……..v
ABSTRAK …………………………………………………………………..vii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...ix
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………….……………………..xii
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………..1
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………...1
1.1.1. Rumah Makan Ampera …………………………………………..1
1.1.2. Brand Identity …………………………………………………....2
1.1.3. Media Promosi …………………………………………………...2
1.2.Identifikasi Masalah / Pembatasan Masalah ……………………………...4
1.3. Rumusan Masalah ………………………………………………………..4
1.4. Tujuan Perancangan ……………………………………………………...4
1.5. Manfaat Perancangan ………………………………………………….....4
1.6. Ruang Lingkup Perancangan ………………………………………….... 5
1.7. Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data …………………………………5

1.7.1. Sumber Data …………………………………………………….5
1.7.2. Tehnik Pengumpulan Data ……………………………………...6
1.7.2.1. Studi Pustaka ………………………………………….6
1.7.2.2. Angket …………………………………………………6

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page |x

1.7.2.3. Wawancara …………………………………………….6
1.7.2.4. Observasi ………………………………………………8
1.8. Kerangka Berfikir ……………………………………………………….9
1.9. Sistematika Penulisan …………………………………………………..10
BAB II. TINJAUAN MASALAH …………………………………………..12
2.1. Kajian Pustaka …………………………………………………………12
2.1.1. Brand Identity ………………………………………………....12
2.1.2. Desain Logo …………………………………………………...13
2.1.3. Segitiga Potitioning, Differentiation dan Brand ……………....15

2.1.4. Positioning …………………………………………………….16
2.1.5. Differentiation ………………………………………………...17
2.1.6. Brand ………………………………………………………….18
2.1.7. Upscalling ……………………………………………………..19
2.2.Tinjauan Faktual ………………………………………………………..20
2.2.1. Sejarah Ampera, Berawal dari "Dua Taks" ……………………20
2.2.2. Hasil Observasi mengenai Pendapat Masyarakat ……………...24
2.3.Gagasan Awal …………………………………………………………..26
BAB III. PEMECAHAN MASALAH …………………………………… 27
3.1. Objek Perancangan …………………………………………………….27
3.2. Target Audience ……………………………………………………….27
3.3. Konsep Perancangan …………………………………………………..28
3.3.1. Perencanaan Media (Strategi Media) …………………………28
3.3.2. Perencanaan Kreatif (Strategi Kreatif) ………………………..30
3.3.3. Konsep Verbal / Bahasa ………………………………………32
3.3.4. Konsep Visual ………………………………………………...32
3.3.5. Biaya Media / Budgeting ……………………………………..35
3.3.6. Visualisasi Karya ……………………………………………..38
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………...61


PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

P a g e | xi

4.1. Kesimpulan …………………………………………………………….61
4.2. Saran …………………………………………………………………...61
4.2.1. Untuk diri sendiri dan civitas akademi Maranatha ……………61
4.2.2. Untuk Masyarakat secara umum ……………………………....62
4.2.3. Untuk masukan pada penelitian selanjutnya …………………..62
BAB V. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………63
BAB VI. LAMPIRAN …………………………………………………………..64

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

P a g e | xi

DAFTAR LAMPIRAN

Form A,Form Asistensi TA …………….……………….………………………64
Form B, Form Asistensi Sketsa TA ….…………………………….……………68

Angket kepada Masyarakat …………………………………………………….118
Angket kepada Pelanggan Ampera …………………………………………….133

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page |1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
1.1.1. Rumah Makan Ampera

Saat ini rumah makan Sunda
bukan hanya terdapat di Jawa Barat,
kita dapat menemukannya di beberapa
wilayah di Indonesia. Dan Ampera
merupakan salah satu rumah makan

yang sukses dan mampu membuktikan
kiprahnya selama bertahun-tahun sehingga dikenal banyak orang.
Warung Nasi Ampera telah berdiri dari tahun 1962 oleh Bapak H.
Tatang Sudjani oleh karena rasa kepeduliannya terhadap perekonomian
Indonesia dan masyarakat kota Bandung terlebih pada saat itu orang-orang
susah makan. Namun Brand Identity Ampera yang dipergunakan saat ini
dibuat tanpa konsep visual dan dibuat hanya untuk kepentingan ruang
lingkup perusahaan yang sangat penting untuk melekatkan ingatan akan
warung nasi Ampera di benak masyarakat. (www.digilib.unikom.ac.id)
Karena tidak adanya
konsep visual serta aturan
yang mengikat, maka saat
Ampera

berkembang

ada

perbedaan komposisi logo
serta warna korporatnya. Selain itu desain kemasannya pun berbeda-beda.

Oleh karena itu Ampera membutuhkan sebuah guideline yang akan
menyeragamkan setiap desain.

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page |2

Kemudian seiring dengan perkembangannya serta perekonomian
saat ini, maka Ampera pun mengalami masalah dimana usahanya yang
kini telah mengalami upscalling, tidak diikuti oleh re-image sehingga
Brand Image Ampera di mata konsumen tidak sesuai dengan keadaannya
saat ini. Bentuk usaha Ampera terbagi menjadi tiga jenis yaitu warung
nasi, café dan fastfood. Namun usaha tersebut tidak memiliki standarisasi
sehingga setiap warung nasi, café maupun fastfood berbeda-beda. Dan
masyarakat pun tidak menangkap konsep yang ingin diusung oleh Ampera
oleh karena tidak adanya standarisasi.
1.1.2. Brand Identity
Brand dapat dikatakan sebagai sebuah nama, logo, dan simbolsimbol lain yang membedakan sebuah produk atau layanan dari kompetitor

dengan kriteria-kriteria yang ada di dalamnya. Tetapi Brand lebih luas lagi
cakupannya, dan mengarah kepada apa yang disebut sebagai Identity.
Brand Identity

mempunyai ‘power’ untuk membantu menentukan

positioning perusahaan terhadap pesaingnya dan pasar secara umum.
Di dalam dinamika pasar yang sangat kompetitif, Brand
mempunyai peran yang sangat penting sebagai pembeda. Produk mudah
sekali ditiru tetapi Brand, khususnya Brand Image yang terekam dalam
benak konsumen tidak dapat ditiru. Tanpa citra yang kuat dan positif,
sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan
mempertahankan yang sudah ada, dan pada saat yang sama meminta
mereka membayar harga yang tinggi.
1.1.3. Media Promosi
Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam
memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat
suatu produk agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang
dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan


Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page |3

harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang
dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan.
Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu:
menginformasikan, membujuk, mengingatkan. Dan fungsi dari promosi
yaitu:

mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli,

menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli,
pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki
barang yang ditawarkan.
Ada enam hal penting dalam promosi yaitu:
a. Kesadaran (Awareness)
Jika sebagian besar audiens sasaran tidak menyadari obyek
tersebut, maka tugas komunikator adalah membangun kesadaran dari
mengenai produk dan terus mengenalkan produk ke audience.
b. Pengetahuan (Knowledge)
Diharapkan audiens memiliki kesadaran tentang perusahaan atau
produk yang telah dikeluarkan dan jangan sampai audience tidak
mengetahui produk tersebut.
c. Menyukai (Liking)
Dapat mengetahui perasaan mereka terhadap produk yang
dikonsumsi oleh audiens, sehingga audience dapat menyukai produk
tersebut.
d. Preferensi (Preference)
Dapat dikatakan audience menyukai produk tersebut dan lebih
memilih produk itu dibanding produk lain.
e. Keyakinan (Conviction)
Audience diharapkan yakin untuk membeli produk yang sudah
dipilihnya.
f. Pembelian (Purchase)
Pembelian yang dilakukan audience, adalah tahap terakhir dalam
komunikasi.

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page |4

1.2. Identifikasi Masalah / Pembatasan Masalah
a) Warung Nasi Ampera telah mengalami upscalling namun tidak diikuti oleh
re-image dari Brand Image Ampera.
b) Brand Identity Ampera saat ini diciptakan tanpa konsep visual serta aturan
yang mengikat, maka saat Ampera berkembang ada perbedaan komposisi
logo serta warna korporatnya.
c) Bentuk usaha Ampera (warung nasi, café dan fastfood) tidak memiliki
standarisasi sehingga setiap tempat berbeda-beda. Dan masyarakat pun
tidak menangkap konsep yang ingin diusung oleh Ampera oleh karena
tidak adanya standarisasi.
1.3.Rumusan Masalah
a) Apakah dengan adanya re-image dari Brand Image Ampera akan
membentuk Image Ampera sesuai dengan positioningnya saat ini?
b) Apakah dengan adanya guideline untuk warung nasi Ampera, dapat
membuat Ampera dapat tampil seragam di seluruh cabangnya?
c) Apakah dengan adanya standarisasi bentuk usaha Ampera dapat membuat
masyarakat menangkap konsep yang ingin diusung oleh Ampera.
1.4. Tujuan Perancangan
a) Pembentukkan Brand Image Ampera yang sesuai dengan positioning
Ampera saat ini yang telah mengalami Upscalling.
b) Membuat Ampera seragam di seluruh cabangnya dengan adanya sebuah
manual guide.
c) Standarisasi bentuk usaha Ampera sehingga masyarakat dapat menangkap
konsep yang ingin diusung oleh Ampera.
1.5. Manfaat Perancangan
Manfaat perancangan ini dari segi desainer adalah membentuk Brand
Image pada Warung Nasi Ampera agar Ampera mempunyai positioning yang

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page |5

lebih baik dimata konsumen dan pesaingnya. Dan dari segi masyarakatnya
yaitu masyarakat akan mengenal Image Ampera dengan lebih baik.
1.6. Ruang Lingkup Perancangan
a) Manual Book untuk Warung Nasi Ampera beserta dengan sejarah serta
aturan-aturan yang ada.
b) Perbaikkan logo Ampera (yang terdiri dari Logogram : image, dan
Logotype : tipografi ) yang lebih memiliki konsep yang jelas.
c) Stationery perusahaan seperti kop surat, amplop, kartu nama.
d) Standarisasi Promosi Above the Line : iklan majalah, iklan Koran.
e) Standarisasi Promosi Below the Line : menu list untuk resto&café, board
list untuk fast food, packaging box, paper bag, plastic bag, baligo, poster di
dinding, neon box untuk fast food, flyer untuk di meja resto&café.
f) Mobil Box untuk delivery service.
1.7. Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data
1.7.1. Sumber Data
Untuk memperoleh data yang lengkap serta akurat maka data yang
dikumpulkan bukan berasal dari satu sumber saja namun penggabungan
dari berbagai pihak. Dimana dari sana akan terjadi penyeleksian untuk
menggunakan data-data yang telah terkumpul.
Adapun yang menjadi sumber data peneliti yaitu :


Referensi buku-buku mengenai kebudayaan Sunda serta strategi
Positioning, Diferensiasi dan Branding.



Internet mengenai tehnik pengumpulan data, kebudayaan Sunda,
makanan Sunda, pendapat masyarakat mengenai warung nasi
Ampera serta gambar-gambar yang diperlukan.



Angket terhadap masyarakat mengenai kebudayaan Sunda serta
pendapat mereka mengenai warung nasi Ampera.



Wawancara dengan leader Ampera mengenai sejarah serta sistem
kerja si Ampera.

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page |6



Observasi langsung di lapangan dengan mengamati Warung Nasi
Ampera serta pelanggan Ampera.

1.7.2. Tehnik Pengumpulan Data
1.7.2.1. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah pengumpulan data yang dilakukan dalam
berbagai media cetak maupun informatika. Adapun tujuannya adalah
untuk memperoleh referensi yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan dan
metode untuk menyelesaikan Tugas Akhir. Pada tahap ini penulis
mengumpulkan berbagai arsip mengenai sejarah Ampera dan kebudayaan
Sunda, dan teori yang berhubungan dengan permasalahan dan pemecahan
masalah yang ada dalam berbagai buku.
1.7.2.2. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
Menurut Ibnu Hadjar (1999:184-188) menggolongkan angket
menjadi empat yaitu angket terbuka dan tertutup, skala, daftar cek, dan
bentuk rangking. Sedangkan Suharsimi (1998:140-141) menggolongkan
angket sebagai berikut:
a. Berdasarkan cara menjawab dibedakan menjadi dua yaitu angket
terbuka dan angket tertutup.
b. Berdasarkan dari jawaban yang diberikan dibedakan menjadi dua
yaitu angket langsung dan angket tidak langsung.
c. Dipandang dari bentuknya dibedakan menjadi empat yaitu angket
pilihan ganda, isian, check list, dan rating scale.
Berdasarkan macam-macam angket diatas, dalam penelitian ini
menggunakan angket tertutup dengan jawaban pilihan ganda.
1.7.2.3.Wawancara

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page |7

Wawancara adalah sebuah komunikasi yang lebih terarah karena ada
tujuan yang ingin dicapai pada akhir pertemuan komunikasi.


Satu pihak menjadi pengambil inisiatif dan menentukan arah
pembicaraan untuk memperoleh informasi. Pihak yang lain
menjadi sumber informasi.

Sesuai dengan jenisnya seperti yang dikatakan oleh Faisol (1990:63)
wawancara dibagi menjadi :


Wawancara berstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan dengan
mengajukan beberapa pertanyaan secara sistematis dan pertanyaan
yang diajukan telah disusun sebelumnya.



Wawancara

tidak

berstruktur

adalah

wawancara

dengan

mengajukan beberapa pertanyaan secara lebih luas dan leluasa tanpa
terikat oleh susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya,
biasanya

pertanyaan

muncul

secara

spontan

sesuai

dengan

perkembangan situasi adan kondisi ketika melakukan wawancara.


Wawancara secara terang-terangan, tehnik ini dipergunakan untuk
memperoleh informasi secara leluasa dengan baik dan benar dari lawan
bicara, karena berawal dari keterbukaan dan keterusterangan bahwa
peneliti menginginkan beberapa informasi dari responden.



Wawancara dengan menempatkan informan sebagai jawatan,
karena data dan informasi yang diperoleh sangat mempengaruhi
kualitas hasil penelitian, maka informan atau responden sebagai
penentu.
Terdapat keterampilan khusus yang harus dimiliki seorang

pewawancara, antara lain : keterampilan untuk menyusun kerangka
wawancara beserta membuat pertanyaannya, memulai dan mengakhiri
wawancara, merekam hasil pengamatannya terhadap komunikasi yang
verbal, maupun yang non-verbal, menyusun laporan analitik yang akan

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page |8

menjadi bahan untuk menetapkan jenis bantuan yang dapat diberikan
kepada kelayan.
Berdasarkan macam-macam tehnik wawancara diatas, dalam
penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur dan tidak berstruktur
dengan mewawancarai leader Ampera.

1.7.2.4.Observasi
Observasi atau pengamatan

merupakan salah satu teknik

pengumpulan data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu
sistem. Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan
berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan
yang sedang berjalan.
Hasil observasi bisa tiga macam. Pertama, hasilnya sama dengan
informasi sebelumnya, yang sudah diperoleh lewat wawancara, studi
kepustakaan,

dan

sumber

lain.

Kedua,

hasil

observasi

bersifat

komplementer atau melengkapi informasi yang sudah ada dari sumber
lain. Ketiga, hasil observasi bersifat kontras atau sangat berbeda dengan
informasi yang sudah diperoleh sebelumnya.
Teknik observasi itu sendiri secara garis besar bisa dibagi dua
macam, yaitu :
Observasi terbuka adalah bentuk observasi yang ideal dan paling
bisa dipertanggungjawabkan secara jurnalistik. Orang yang dijadikan
sumber berita tidak merasa dikecoh atau ditipu, dan jika mereka
memberikan keterangan atau informasi maka informasi itu diberikan
secara penuh kesadaran akan segala konsekuensinya. Jadi kualitas
informasi yang diberikan itu betul-betul bisa dipertanggungjawabkan.
Observasi tertutup. Dalam hal ini observasi dilakukan secara
diam-diam. Keunggulan teknik observasi tertutup adalah cara ini bisa
digunakan untuk mengamati obyek investigasi, sehingga kita bisa melihat
atau mengalami langsung berbagai kegiatan yang diteliti.

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page |9

Berdasarkan macam-macam tehnik observasi diatas, dalam
penelitian ini menggunakan observasi tertutup dengan mengamati Ampera
diberbagai cabangnya.

1.8.Kerangka Berfikir

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

P a g e | 10

1.9.Sistematika Penulisan
Bab I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1.1. Rumah Makan Ampera
1.1.2. Brand Identity
1.1.3. Media Promosi
1.2.Identifikasi Masalah / Pembatasan Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Perancangan
1.5. Manfaat Perancangan
1.6. Ruang Lingkup Perancangan
1.7. Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data
1.7.1. Sumber Data
1.7.2. Tehnik Pengumpulan Data
1.7.2.1. Studi Pustaka
1.7.2.2. Angket
1.7.2.3. Wawancara
1.7.2.4. Observasi
1.8. Kerangka Berfikir
1.9. Sistematika Penulisan
Bab II. TINJAUAN MASALAH
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Brand Identity
2.1.2. Desain Logo
2.1.3. Segitiga Potitioning, Differentiation dan Brand
2.1.4. Positioning
2.1.5. Differentiation
2.1.6. Brand
2.1.7. Upscalling

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

P a g e | 11

2.2.Tinjauan Faktual
2.2.1. Sejarah Ampera, Berawal dari "Dua Taks"
2.2.2. Hasil Observasi mengenai Pendapat Masyarakat
2.3.Gagasan Awal
BAB III. PEMECAHAN MASALAH
3.1. Objek Perancangan
3.2. Target Audience
3.3. Konsep Perancangan
3.3.1. Perencanaan Media (Strategi Media)
3.3.2. Perencanaan Kreatif (Strategi Kreatif)
3.3.3. Konsep Verbal / Bahasa
3.3.4. Konsep Visual
3.3.5. Biaya Media / Budgeting
3.3.6. Visualisasi Karya
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
4.2.1. Untuk diri sendiri dan civitas akademi Maranatha
4.2.2. Untuk Masyarakat secara umum
4.2.3. Untuk masukan pada penelitian selanjutnya
BAB V. DAFTAR PUSTAKA
BAB VI. LAMPIRAN

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

P a g e | 61

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Selama mengerjakan tugas akhir penulis memperoleh banyak
manfaat dan pengalaman berharga serta mendapatkan wawasan mengenai
Brand Image. Brand Identity adalah apa yang disodorkan oleh pemasar,
sedangkan Brand Image merupakan sesuatu yang dipersepsikan oleh
konsumen. Pembentukkan Brand Image Ampera memang sangat sesuai
dengan positioning Ampera saat ini yang telah mengalami Upscalling.
Karena walaupun telah mengalami upscalling, namun Ampera belum
melakukan re-image dalam Brand Imagenya.
Dengan membuat manual guide, Ampera memiliki standarisasi
visualisasi dan bentuk usaha sehingga Ampera tampak seragam di seluruh
cabangnya. Hal tersebut bermanfaat sehingga Ampera lebih kokoh dari
segi desainnya sedangkan manfaat untuk masyarakat adalah terciptanya
Brand Image yang lebih baik dan masyarakat dapat menangkap konsep
yang ingin diusung oleh Ampera..
4.2. Saran
4.2.1. Untuk diri sendiri & civitas akademi Maranatha
Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha
telah berdiri beberapa tahun dan telah melahirkan desainer yang dapat
dibilang cukup berbakat, bahkan kini peminatnya dari tahun ke tahun
semakin bertambah. Namun apabila sistemnya mengalami sedikit
penambahan dimana dalam pembelajaran, mahasiswa diajarkan juga
untuk memperdalam mengenai Branding maka hal tersebut akan sangat
menarik. Karena sebenarnya Branding bukan berbicara mengenai Logo
atau Merek saja.

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

P a g e | 62

4.2.2. Untuk Masyarakat secara umum
Untuk masyarakat yang berniat untuk membuka suatu usaha,
ada baiknya memikirkan konsepnya sedari dini sehingga maksud dan
tujuan anda kepada konsumen dapat mudah tersalurkan.
4.2.3. Untuk masukan pada penelitian selanjutnya
Masukan untuk penelitian selanjutnya adalah berhati-hati
didalam memilih judul untuk tugas akhir karena jika kurang mampu
dalam mengambil topik yang tingkat kesukarannya cukup tinggi, maka
hal tersebut tentu akan menghambat proses pembelajaran. Terkecuali
jika memang anda menyukai tantangan. Terima Kasih.

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page |1

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

2007. Kisah dibalik desain sebuah Logo
A.B.Susanto. Nama dan Identitas Merek.
Asih Widya Astuti. Corporate Identity Warung Nasi Ampera

Bambang. Warung Nasi Ampera.
Dra. Yetti Herayati A, Dra. Nita Julianita, Hodijah dan Edi Suryadi, 1997.
Batik Nan Cantik. Jawa Barat: Bagian Proyek Permuseuman Jawa
Barat
Hermawan Kartajaya, 2005. Positioning, Differensiasi dan Brand. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama
Tessa. Warung Nasi Ampera.
Wahyu. Warung Nasi Ampera.

Universitas Kristen Maranatha

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com