SIKAP GURU SD SURABAYA PADA PEMBERITAAN CONTEK MASSAL SDN GADEL 2 SURABAYA DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Guru SD Pada Pemberitaan Contek Massal SDN Gadel 2 Surabaya di Surat Kabar Jawa pos).

SIKAP GURU SD SURABAYA PADA PEMBERITAAN CONTEK
MASSAL SDN GADEL 2 SURABAYA DI SURAT KABAR J AWA POS
(Studi Deskriptif Guru SD Pada Pemberitaan Contek Massal SDN Gadel 2
Sur abaya di Surat Kabar Jawa pos)

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian per syaratan memperoleh Gelar Sarjana
pada FISIP UPN “Veter an” Jawa Timur

OLEH:
WIWOHO RAHENDRA P
NPM. 05 43010 279

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2011
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, Sang Pemberi nafas hidup pada
seluruh makhluk. Hanya kepadaNya-lah syukur dipanjatkan atas terselesaikannya
Skripsi ini. Sejujurnya penulis mengakui bahwa pendapat memang sulit adanya, tetapi
faktor kesulitan itu lebih banyak datang dari diri, karena itu kebanggaan penulis bukan
hanya sampai di sini, tetapi penulis bangga telah berusaha untuk menundukkan diri
sendiri.
Hal ini bertujuan untuk dijadikan bahan acuan penulis dalam penyelesaian
Skripsi nantinya. Selama melakukan penulisan ini, tak lupa penulis menyampaikan
ucapan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu penulis selama melakukan
penulisan dan pengajuan skripsi ini.
Adapun penulis sampaikan rasa terima kasih, kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Suparwati. M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Juwito, S.Sos., M.Si., Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
3. Bapak Drs. Saifuddin Zuhri, S.Sos., M.Si., Sekretaris Program Studi Ilmu
Komunikasi.
4. Ibu Diana Amalia S.sos, M.Si, yang telah memberikan dorongan pada saya selaku

anak didik
5. Dosen-dosen Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu dan dorongan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Serta tak lupa penulis ucapkan rasa terima kasih secara khusus kepada :

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Terima kasih buat Ayah dan Ibu yang memberi semangat doa dan Semangatnya
dalam proses pengerjaan skripsi ini.
2. Terima kasih kepada keluarga besar Trah Hadisuwarno dan keluarga ketintang yang
selalu mensemangati saya
3. Radhesti Vitnalia Pemberi semangat dan motivasi saya untuk menempuh Skripsi
yang terbengkalai beberapa tahun.
4. Kepada Bapak Heri pimpinan CV. Bina BatuBara Abadi memberikan toleransi
kepada penulis untuk meneruskan kuliahnya beserta rekan kerja .
5. Teman-teman angkatan 2005,2006,2007 dan 2008 yang sering membantu saya
khususnya temen temen seperjuangan di kampus dan komunitas INKUBATOR

yang di isi anak komunikasi dan bisnis.
6. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-satu oleh penulis. Penulis menyadari
masih banyak sekali kekurangan-kekurangan dalam penyusunan ini. Maka penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Terima Kasih.
Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini belum sempurna dan penuh
keterbatasan. Dengan harapan bahwa Insya Allah berguna bagi rekan-rekan di Program
Studi Ilmu Komunikasi, maka saran serta kritik yang membangun sangatlah dibutuhkan
untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Surabaya,05 desember 2011

Penulis

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, Sang Pemberi
nafas hidup pada seluruh makhluk. Hanya kepadaNya-lah syukur
dipanjatkan atas terselesaikannya

Skripsi ini. Sejujurnya penulis

mengakui bahwa pendapat memang sulit adanya, tetapi faktor kesulitan
itu lebih banyak datang dari diri, karena itu kebanggaan penulis bukan
hanya sampai di sini, tetapi penulis bangga telah berusaha untuk
menundukkan diri sendiri.
Hal ini bertujuan untuk dijadikan bahan acuan penulis dalam
penyelesaian Skripsi nantinya. Selama melakukan penulisan ini, tak
lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih pada pihak-pihak
yang telah membantu penulis selama melakukan penulisan dan
pengajuan skripsi ini.
Adapun penulis sampaikan rasa terima kasih, kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Suparwati. M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Juwito, S.Sos., M.Si., Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
3. Bapak Drs. Saifuddin Zuhri, S.Sos., M.Si., Sekretaris Program

Studi Ilmu Komunikasi.
4. Ibu Diana Amalia S.sos, M.Si, yang telah memberikan dorongan
pada saya selaku anak didik
5. Dosen-dosen Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ilmu dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Serta tak lupa penulis ucapkan rasa terima kasih secara khusus
kepada :
1. Terima kasih buat Ayah dan Ibu yang memberi semangat doa dan
Semangatnya dalam proses pengerjaan skripsi ini.
2. Terima kasih kepada keluarga besar Trah Hadisuwarno dan
keluarga ketintang yang selalu mensemangati saya
3. Radhesti Vitnalia Pemberi semangat dan motivasi saya untuk
menempuh Skripsi yang terbengkalai beberapa tahun.
4. Kepada Bapak Heri pimpinan CV. Bina BatuBara Abadi
memberikan toleransi kepada penulis untuk meneruskan kuliahnya

beserta rekan kerja .
5. Teman-teman angkatan 2005,2006,2007 dan 2008 yang sering
membantu saya khususnya temen temen seperjuangan di kampus
dan komunitas INKUBATOR yang di isi anak komunikasi dan
bisnis.
6. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-satu oleh penulis.
Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan-kekurangan
dalam penyusunan

ini. Maka penulis mengharapkan saran dan

kritik yang membangun. Terima Kasih.
Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini belum sempurna
dan penuh keterbatasan. Dengan harapan bahwa Insya Allah berguna
bagi rekan-rekan di Program Studi Ilmu Komunikasi, maka saran serta

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


kritik yang membangun sangatlah dibutuhkan untuk memperbaiki
kekurangan yang ada.

Surabaya,05desember 2011

Penulis

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN MENGIKUTI UJIAN
SKRIPSI ………………………………………………………………….…
ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………
iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………… Vi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………..
X
DAFTAR TABEL …………. ………………………………………………….
XI
DAFTAR ABSTRAKSI …………………………………………………. XIII

BAB I PENDAHULUAN……………………………………….……

1

1.1

Latar Belakang Masalah……………………………………….

1

1.2

Perumusan Masalah…………………………………………….


11

1.3

11
Tujuan Penelitian Dan Kegunaan Penelitian ………………………………
1.3.1. Tujuan Penelitian...................................................................11
1.3.2. Kegunaan Penelitian.........................................................

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………………13
2.1.

Landasan Teori……………………………………….……………………
13
2.1.1. Pengertian sikap…………………………………………

13


2.1.2. Guru sebagai pembaca khalayak…..………….………

15

2.1.3. Surat kabar sebagai media komunikasi…………………

12

2.1.4. Pengertian Berita………………………………………..

18

2.1.5. Surat kabar sebagai kontro sosial…………………………. 22
2.1.6. Teori S-O-R……………………………………………… 24
2.2.

Kerangka berfikir ..............................................……………….

27


BAB III METODE PENELITIAN………………………….…………… 30
3.1.

30
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel…………………………
vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.1.1. Definisi operasional……………………………………… 30
3.1.2. Pengukuran variabel...............................................................34
3.2.

Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel.............................38
3.2.1. Populasi.................................................................................38
3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel...................................38

3.3.

Teknik Pengumpulan Data................................................................40

3.4.

Metode Analisis Data........................................................................40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran Umum Objek Penelitian……………………………….43
4.1.1.

4.2

Gambaran Umum Jawa pos………………………………. 43

Penyajian Data dan Analisi Data …………………………………..50
4.2.1.

Identitas Responden……………………………….....

51

4.2.1.1 Umur responden …………………………………….

51

4.2.1.2 Jenis kelamin responden ………………………….....

52

4.2.1.3 Pendidikan responden ………………………………

53

4.2.1.4 Deskripsi terpaan berita “pemberitaan contek massal
SDN gadel 2” pada media cetak ……………………..
4.3

54

Sikap setelah membaca berita contek massal SDN gadel 2 di
media cetak ……………………………………………......

55

4.3.1.

55

Aspek kognitif ……………………………………

4.3.1.1 Melalui pemberitaan ini anda mengetahuipemberitaan
contek massal SDN gadel 2 Surabaya……………..

55

4.3.1.2. Melalui pemberitaan ini anda mengetahui peristiwa
contek massal SDN gadel 2 di karenakan kesengajaan
yang dilakukan pihak sekolah ………………………

56

4.3.1.3. Melalui pemberitaan ini anda mengetahui peristiwa
contek massal SDN Gadel 2 akibat target dan standar
kelulusan UN yang di tetapkan pemerintah………….
4.3.1.4. Melalui pemberitaan ini anda mengetahui peristiwa
contek massal SDN gadel 2 membuat tamparan keras
pada dunia pendidikan surabaya yang selalu berlindung
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

58

pada alasan kejujuran pada penurunan presentase siswa
lulus tiap tahunnya…………………

59

4.3.1.5. Melalui pemberitaan ini anda mengetahui pemberitaan
contek massal SDN gadel 2 menjadi sinyal keras pada
dispendik surabaya untuk mengevaluasi proses
pembelajaran akademik dan non
akademik………………………………….

60

4.3.1.6. Rekapitulasi aspek kognitif ……………………

62

4.3.2.

64

Aspek afektif ……………………………………

4.3.2.1 Apa yang anda rasakan pada pro dan kontra peristiwa
contek massal SDN Gadel 2 yang berkembang luas di
masyarakat …………………

64

4.3.2.2. Bagaimana perasaan anda tentang pemberitaan contek
massal SDN Gadel 2 yang di besar besarkan media
yang berakibat tercorengnya nama baik guru sebagai
pendidik ……………………………………

65

4.3.2.3. Apakah anda merasa peran guru dalam pembentukan
karakter siswa seperti kejujuran merupakan proses
pembelajaran pendidikan moral ……………………

67

4.3.2.4. Anda mengharapkan peristiwa contek massal di dunia
pendidikan tidak boleh dibiarkan karena kecurangan
akan merusak moral siswa ……………

68

4.3.2.5 Anda merasa faktor target kelulusan pada UN
merupakan salah satu yang mendorong ketidakjujuran
dalam proses ujian ………………….

69

4.3.2.6 Rekapitulasi Aspek Afektif …………………………

70

4.3.3.

72

Aspek Konatif …………………………………….

4.3.3.1 Setelah mengerti dan menerima pemberitaancontek
massal SDN Gadel 2 menjadikan sebagai bahan
evaluasi target kelulusan UN yang seringkali menjadi
momok dunia pendidikan ………
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

72

4.3.3.2. Setelah mengerti dan menerima Pemberitaan contek
massal SDN Gadel 2 anda mendukung sanksi tegas
pada semua pihak yang terlibat ……………………

74

4.3.3.3. Setelah mengerti dan menerima pemberitaan contek
massal SDN Gadel 2 anda akan menjadikan berita
tersebut sebagai bahan tolak ukur dalam evaluasi
keberhasilaan proses pendidikan pada saat ini………

75

4.3.3.4 Setelah mengerti dan menerima pemberitaan contek
massal SDN gadel 2 anda akan mendukung dispendik
surabaya untuk memberikan pendidikan karakter yang
didalamnya ada nilai nilai kejujuran…

77

4.3.3.5 Setelah mengerti dan menerima pemberitaan contek
massal SDN gadel 2 apakah anda akan mendukung
terbentuknya gerakan awal kejujuran dan gerakan anti
contek massal di kalangan guru ………………..
4.3.3.6 Rekapitulasi Aspek Konatif ………………………..
4.4.4.

78
79

Rekapitulasi Hasil Komponen Sikap (Kognitif,
Afektif, dan Konatif) ..................................................

81

BAB V KESIMPULAAN DAN SARAN …………………………….

83

5.1

Kesimpulan …………………………………………………...

83

5.2

Saran ………………………………………………………….

83

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..

85

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….

85

DAFTAR TABEL …………………………………………………….

90

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner………………………………………

86

Lampiran 2. Hasil kuesioner………………………………..

92

Lampiran 3. Berita 1 ………………………………………..

105

Lampiran 4. Berita 2 ………………………………………..

106

Lampiran 5. Berita 3 ………………………………………..

107

Lampiran 6. Berita 4…………………………………………

108

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Identitas responden berdasarkan umur responden

51

Tabel 2.

Identitas responden berdasarkan jenis kelamin responden

52

Tabel 3.

Identitas responden berdasarkan pendidikan responden

53

Tabel 4.

Deskripsi apakah anda seorang Guru

54

Tabel 5.

Deskripsi apakah anda pernah membaca pemberitaan contek 54
massal SDN Gadel di surat kabar jawa pos

Tabel 6.

Melalui pemberitaan ini anda mengetahui pemberitaan

56

contek massal SDN gadel 2 Surabaya
Tabel 7.

Melalui pemberitaan ini anda mengetahui peristiwa contek

57

massal SDN gadel 2 di karenakan kesengajaan yang
dilakukan pihak sekolah
Tabel 8.

Melalui pemberitaan ini anda mengetahui peristiwa contek

58

massal SDN Gadel 2 akibat target dan standar kelulusan UN
yang di tetapkan pemerintah
Tabel 9.

Melalui pemberitaan ini anda mengetahui peristiwa contek

59

massal SDN gadel 2 membuat tamparan keras pada dunia
pendidikan surabaya yang selalu berlindung pada alasan
kejujuran pada penurunan presentase siswa lulus tiap
tahunnya
Tabel 10. Melalui pemberitaan ini anda mengetahui pemberitaan

61

contek massal SDN gadel 2 menjadi sinyal keras pada
dispendik surabaya untuk mengevaluasi proses
pembelajaran akademik dan non akademik
Tabel 11. Rekapitulasi aspek kognitif

63

Tabel 12. Apa yang anda rasakan pada pro dan kontra peristiwa

64

contek massal SDN Gadel 2 yang berkembang luas di
masyarakat
Tabel 13. Bagaimana perasaan anda tentang pemberitaan contek
massal SDN Gadel 2 yang di besar besarkan media yang
xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

65

berakibat tercorengnya nama baik guru sebagai pendidik

66

Tabel 14. Apakah anda merasa peran guru dalam pembentukan
karakter siswa seperti kejujuran merupakan proses
pembelajaran pendidikan moral.

67

Tabel 15. Anda mengharapkan peristiwa contek massal di dunia
pendidikan tidak boleh dibiarkan karena kecurangan akan
68

merusak moral siswa
Tabel 16. Anda merasa faktor target kelulusan pada UN merupakan
salah satu yang mendorong ketidakjujuran dalam proses

70

ujian

71

Tabel 17. Rekapitulasi Aspek afektif
Tabel 18. Setelah mengerti dan menerima pemberitaancontek massal
SDN Gadel 2 menjadikan sebagai bahan evaluasi target
kelulusan UN yang seringkali menjadi momok dunia

72

pendidikan
Tabel 19. Setelah mengerti dan menerima Pemberitaan contek massal
SDN Gadel 2 anda mendukung sanksi tegas pada semua

74

pihak yang terlibat
Tabel 20. Setelah mengerti dan menerima pemberitaan contek massal
SDN Gadel 2 anda akan menjadikan berita tersebut sebagai
bahan tolak ukur dalam evaluasi keberhasilaan proses

75

pendidikan pada saat ini
Tabel 21. Setelah mengerti dan menerima pemberitaan contek massal
SDN gadel 2 anda akan mendukung dispendik surabaya
untuk memberikan pendidikan karakter yang didalamnya

76

ada nilai nilai kejujuran
Tabel 22. Setelah mengerti dan menerima pemberitaan contek massal
SDN gadel 2 apakah anda akan mendukung terbentuknya
gerakan awal kejujuran dan gerakan anti contek massal di

78

kalangan guru

80

Tabel 23. Rekapitulasi Aspek konatif
xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 24. Rekapitulasi Hasil Komponen (Kognitif, Afektif, danKonatif)

xiii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK

WIWOHO RAHENDRA P. SIKAP GURU SD SURABAYA PADA PEMBERITAAN
CONTEK MASSAL SDN GADEL 2 SURABAYA DI SURAT KABAR J AWA POS (Studi
Deskriptif Sikap Guru SD Surabaya Pada Pemberitaan Contek Massal SDN Gadel 2
Surabaya di Surat Kabar J awa pos)

Penelitian ini di dasarkan pada fenomena pemberitaan yang beredar seputar peristiwa
Contek Massal SDN Gadel 2 Surabaya yang di prakarsai oleh oknum Guru. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimanakah sikap dari para guru terhadap pemberitaan Contek
Massal SDN Gadel 2 di surat kabar Jawa Pos.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekriptif kuantitatif. Populasi pada
penelitian ini adalah guru SD di surabaya. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah
simpel random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan kuesioner
sebagai suatu sumber data primer. Analsis datanya mengunakan analsis deskriptif yang hasil
selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel yang disebut tabulasi.
Hasil sikap responden terhadap pemberitaan contek massal SDN Gadel 2 di surat kabar
jawa pos mempunyai sikap positif, karena responden mendukung adanya pemberitaan tersebut
karena dengan adanya berita tersebut akan terjadi perubahaan dalam proses pendidikan yang
selama ini telah rusak dan menjadikan semua ini tolak ukur untuk membuat dunia pendidikan
semakin baik.
Kunci: Sikap, Guru, pemberitaan, Contek massal, Surat kabar jawa pos
ABSTRACT
This study is based on the phenomenon of the outstanding coverage of events
surrounding the SDN Gadel 2 Contek Mass in Surabaya initiated by unscrupulous teachers. The
purpose of this study was to determine how the attitude of the teachers to the preaching of the
Bulk Contek SDN Gadel 2 at Java Post newspaper.
The research method used was quantitative method dekriptif. The population in this study
were elementary school teachers in Surabaya. The sampling technique used was simple random
sampling. Data collection techniques in this study using a questionnaire as a primary data source.
Data analysis using descriptive analysis of subsequent results are presented in tabular form called
tabulation.
The results of the attitude of respondents to the preaching of mass contek SDN Gadel
Java 2 in the post newspaper has a positive attitude, because the respondents supported the
existence of the reports due by the news of the change will occur in the educational process that
had been damaged and made all of these benchmarks to make the world education the better.
Keywords: Attitudes, Teachers, Coverage, ContekMassal, Jawa Post Newspaper

xiii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Pers termasuk media massa yang sangat penting dalam kehidupan.

Selain memiliki informasi pendidikan dan hiburan, pers juga sebagai alat
perjuangan bangsa. Dengan adanya pers, masyarakat dapat mengakses informasi
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. pers juga berfungsi
sebagai alat control dalam membatasi kekuasaan, memberdayakan yang tertindas
dari tindakan anarkis. (Suroso,2001 : 176 )
Pers sebagai lembaga kemasyarakatan

yang bergerak dibidang

pengumpulan dan penyebaran informasi mempunyai misi ikut mencerdaskan
masyarakat. Selama melaksanakan tugasnya, pers terkait erat dengan tata nilai
sosial yang berlaku dalam masyarakat. Untuk itulah, pers sebagai lembaga
kemasyarakatan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi
masyarakatnya ( Djuroto,2002:8 ).
Meskipun peranan pers ditengah-tengah masyarakat mempunyai
“otonomi”, bukan berarti ia mempunyai eksistensi yang mandiri. Intensitas pers
ditengah masyarakat diperlukan oleh masyarakat itu sendiri. Karena kehidupan
pers itu ada keterikatan organisatoris dengan lembaga-lembaga atau anggota
masyarakat itu sendiri.
Secara fisik, kehidupan pers di Indonesia sekarang ini memang
menunjukan kemajuan yang luar biasa. Peningkatan jumlah perusahaan

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

penerbitan pers berkembang pesat, baik perusahaan penerbitan media cetak
maupun media elektronik kini jumlahnya telah mencapai ribuan.
Dalam perkembangan pers mempunyai dua pengertian yakni pers dalam
pengertian luas dan pers dalam pengertian sempit. Pers dalam pengertian luas
meliputi segala penerbitan, bahkan termasuk media massa elektronik, radio siaran
dan televisi. Sedangkan pengertian sempit hanya terbatas pada media cetak, yakni
surat kabar, majalah dan buletin. Masing-masing bentuk media tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan dalam menjalankan fungsinya untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan informasi. Media massa cetak termasuk didalamnya
surat kabar, majalah dan tabloid sekarang banyak diterbitkan dengan berbagai
macam tema untuk berbagai segmen khalayak ( Effendy,1989 :145 ).
Salah satu bentuk media massa cetak yang saat ini juga mengalami
perkembangan yang sangat cepat adalah surat kabar. Djafar Assegaff dalam
bukunya “Jurnalistik Masa Kini” menyatakan surat kabar adalah :
Surat kabar adalah penerbitan berupa lembaran-lembaran yang berisi
berita- berita karangan-karangan dan iklan yang dicetak dan terbit secara
tetap dan periodic dan dijual untuk umum (Assegaff,1991:140)
Tanpa berita, surat kabar mungkin akan ditinggalkan oleh masyarakat
dan berpaling ke media massa lainnya. Muatan berita di surat kabar sekitar 60-70
persen (Koesworo, Margontoro, Viko, 1994:72). Surat kabar cukup mudah
didapatkan dan didokumentasikan sebagai referensi pencarian informasi,
sehingga berita menjadi muatan yang sangat penting bagi media cetak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Surat kabar dalam memuat dan menampilkan berita-berita selain berasal
dari wilayah nasional juga berasal dari wilayah lokal, hal ini disebabkan
perkembangan media cetak dalam arus informasi kini telah mengalami kemajuan
pesat, karena surat kabar sendiri berkeinginan mengangkat taraf kehidupan
masyarakat dalam menambah wawasan informasi dalam penyajian bentuk berita
yang aktual.
Kurniawan junaedhi dalam buku ensiklopedia pers indonesia menyebutkan
pengertian surat kabar sebagai sebutan bagi pers yang masuk dalam media massa
cetak ,lembaran lembaran berita, karangan karangan dan iklan yang diterbitkan
secara berkala, bisa harian, minguan, bulanan serta di edarkan secara umum
(junaedhi,1999 : 257).
Seperti di ketahui media massa tidak hanya menyediakan informasi, tetapi
dengan informasi itu media bisa mempengaruhi. Media massa menjadi hal yang
penting untuk menetukan suatu bangsa dalam waktu ke depan, karena media
bukan sekedar institusi bisnis tempat mencari pekerjaan dan keuntungan tetapi
media massa juga merupakan institusi sosial sekaligus politik yang menyentuh
alam pikiran masyarakat luas yang potensial mempengaruhi apa yang terjadi pada
masyarakat di masa yang akan datang, baik dalam proses politik, kehidupan
sosial, atau ekonomi.
Kehadiran media massa merupakan gejala awal yang menandai kehidupan
masyarakat modern sekarang ini. Hal ini dapat di lihat dari ketergantungan
masyarakat pada media itu sendiri. Gejala ini mulai muncul dari setiap kemasaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

media terhadap isu atau peristiwa yang akan di beritakan kepada khlayak
kemudian isu yang di anggap penting oleh media otomatis akan di anggap penting
pula oleh masyarakat.
Assegaff (1983 : 5) mengemukakan : “berita adalah laporan tentang suatu
kejadian yang dapat menarik perhatian perhatian pembaca “ sedangkan menurut
Charnley berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang
faktual, penting dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut
kepentingan mereka. ( Romli ,2005 : 5 )
Salah satu berita yang diulas adalah peristiwa contek masal di SDN
GADEL 2 TANDES pada ujian nasional sekolah dasar pada 10 – 12 mei tahun
2011.
Pemberitaan jawa pos mengenai contek massal SDN gadel 2 tandes amat
sangat memprihatinkan dalam dunia pendidikan pada saat ini, pemberitaan ini
melibatkan kalangan akademis yaitu guru yang merupakan sosok panutan bagi
masyarakat bukan saja bagi murid muridnya namun juga bagi rekan seprofesi
lingkungan maupun bagi bangsa ini. Seorang guru adalah suri tauladan yang baik
yang merupakan pengambaran kehidupan sosial kemasyarakatan, guru di tuntut
mengaktualisasikan segala bentuk perilaku dan perbuataan dalam kehidupan
sehari hari. Guru hendaknya memiliki motivasi dan dorongan moral serta
kesadaraan akan pentingnya makna kejujuran dan peranannya dalam peradaban
dunia disamping itu guru harus mampu memiliki etos kerja serta dedikasi yang
tinggi sehingga bisa di contoh dan di teladani.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Selain menjadi seorang pengajar seorang guru juga berperan sebagai
pendidik dan motivator bagi siswa siswinya. Sebagai seorang pengajar, guru di
tuntut bekerja cerdas dan kreatif dalam mentransformasikan ilmu dan materi
kepada siswa dan berupaya sebaik mungkin dalam menjelaskan suatu materi
sehingga materi tersebut bisa di aplikasikan dalam keseharian siswa itu sendiri.
Tugas sebagai pendidik adalah tugas yang berat bagi seorang guru. Guru di tuntut
mampu menanamkan nilai nilai moral, kedisplinan, sopan santun dan ketertiban
kepada anak didiknya sesuai dengan peraturan yang berlaku di sistem pendidikan
nasional tahun 2003 .
Namun dari pemberitaan di jawa pos timbul berita yang beredar pada
masyarakat luas tentang ketidakjujuran oknum guru yang dirasa sangat
menyimpang dari moral dan kodrat seorang guru. Hal tersebut tidak seharusnya
terjadi karena di sekolah seharusnya nilai nilai budi pekerti itu ditanamkan.
Pemberitaan tentang contek massal yang melibatkan oknum guru dan pihak
sekolah menghalalkan segala cara untuk memperoleh nilai dan tingkat kelulusan
tinggi menjadi kenyataan yang berkembang di kalangan masyarakat luas terutama
masyarakat di dunia pendidikan, hal ini timbul akibat adanya pro dan kontra
masyarakat pendidikan di indonesia tentang ujian nasional yang menjadi momok
bagi sebagian besar pihak sekolah dan pendidik. Faktor tingkat pendidikan yang
berbeda beda sampai faktor fasilitas sarana dan prasarana di sekolah menjadi
kendala yang membuat pihak sekolah menghalalkan segala cara untuk mencari
nilai tinggi dalam pencapaian target kelulusan pada ujian nasional dan
peningkataan akreditasi sekolah melalui presentase nilai dan kelulusan siswa siswi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

pada ujian nasional. Realita seperti itu seakan akan menjadi masalah klasik bagi
dunia pendidikan. Sudah seharusnya pemerintah harus serius dalam menangani
permasalahan ini karena pendidikan sangat berpengaruh bagi moral para penerus
bangsa ini.
Dalam sistem pendidikan nasional tahun 2003 tentang ‘pendidik dan
tenaga kependidikan’ dengan tegas menyatakan bahwa guru diharapkan
menjalankan kewajibannya untuk : a) menciptakaan suasana pendidikan yang
amat menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis : b) mempunyai komitmen
secara profesional dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan : c) memberi
teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukannya sesuai
kepercayaan yang di berikan kepadanya. Dan dalam salah satu rumusan kode etik
guru yang di rumuskan PGRI pada kongres ke 13 pada tahun 1997 pun
menjelaskan bahwa guru secara perorangan atau bersama sama secara kontinu
harus berusaha menciptakan, memelihara serta mengembangkan suasana sekolah
yang empatis serta bernuansa kejujuran sebagai lingkungan belajar yang efektif
dan efisin bagi siswa. Namun sepertinya kebijakan kebijakan ini tidak lagi berlaku
keberadaaanya mengingat banyaknya kasus contek massal di indonesia yang salah
satu nya terjadi di SDN Gadel 2 yang menjadi fokus perhatian masyarakat luas
tentang ketidakberesan sistem pada dunia pendidikan.
Dari pemberitaan contek massal di SDN gadel 2 yang mencuat di
kalangan masyarakat luas terutama di dunia pendidikan. Membuat sebagian yang
berkecimpung di dunia pendidikan menjadi seolah olah tersentak akan berita ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

padahal informasi tentang contek massal banyak di temui dunia pendidikan di
indonesia.
Bagi sebagian pihak menilai pelaksanaan UN masih menjadi polemik
tentang cara penyelengaraan UN dan target kelulusan yang di bebankan
pemerintah, gugatan-gugatan oleh masyarakat pada Ketua Badan Standart
Pendidikan (BSNP) yang di anggap lalai memenuhi kebutuhan HAM di bidang
pendidikan di indonesia. Peradilan pun berlanjut hingga MA mengeluarkan surat
keputusan dengan nomor register 2586 K/PDT/2008 tertanggal 14 september
2009 yang melarang ujian nasional yang di selengarakan Depdiknas.
Rencana penghapusan ujian nasional (UN) menjadi perhatian kalangan
guru. Bagi mereka pelaksanaan UN yang selama ini dilaksanakan negara itu
berdampak luas pada mental siswa dan guru dalam mempersiapkan kelulusan
siswa. Bagi guru bertangung jawab pada kelulusan siswanya dengan memberikan
porsi latihan yang cukup sedangkan bagi para siswa merupakan pertaruhan untuk
naik ke tingkat yang lebih tinggi.
Sebagian siswa dan sekolah mulai senang dengan rencana di tiadakannya
UN berdasarkan keputusan mahkhamah agung, karena bagi siswa dan guru. UN
adalah salah satu pangkal stres. Karena jalur pendidikan yang di tempuh dalam
beberapa tahun hanya bisa di nilai pada ujian yang berlangsung hanya beberapa
hari saja.
Namun Badan Penelitian dan Pengembangan (balitbang) depdiknas
bersama Badan Standart Nasional Pendidikan (BSNP) berkeras tetap mengelar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

UN, mereka terus mematangkan UN meski putusan MA seputar kasasi penolakan
ujian itu masih menimbulkan perdebataan di kalangan akademik pendidikan.
Seiringan polemik tentang Ujian Nasional mulai timbul perbedaan sikap
pada setiap masing masing pendidik dan kalangan akademis mengenai ujian
nasional, hal ini berhubungan dengan ketidak tegasan peraturan peraturan
pemerintah yang saling bertolak belakang beberapa contoh yaitu UUD pasal 1
ayat 17 yang menyebutkan Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal
tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Pasal 1 ayat 21 Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian,
penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen
pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk
pertanggung-jawaban penyelenggaraan pendidikan. Dan peraturan yang kontra
dengan UN yaitu Dalam pasal 68 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyebutkan : Hasil ujian nasional
digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk : (a) Pemetaan mutu program
atau satuan pendidikan; tetapi dalam butir (c) disebutkan : penentuan kelulusan
peserta didik dari program / satuan pendidikan. Kecuali itu, dalam PP No.
19/2005 tidak disebutkan secara tegas siapa yang menentukan kelulusan peserta
didik. Pasal 72 menyebutkan, (1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah : a. Menyelesaikan
seluruh program pengajaran; b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian
akhir seluruh mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.; c. Lulus

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan d. Lulus Ujian Nasional .
Hal hal seperti itu yang membuat perbedaan sikap pada setiap masing
masing diri pendidik dalam memahami ujian nasional yang sampai sekarang
masih belum mendapatkan titik temu jawaban permasalahan. Ini menjadikan
setiap pendidik di kalangan akademis memilih jalan yang berbeda beda dalam
mensikapi perbedaan sikap seperti yang terjadi di kota surabaya yaitu di temukan
kasus skandal contek massal SDN gadel 2 melibatkan oknum guru dan kepala
sekolah yang menyuruh murid kelas 6 untuk menghadapi Ujian Nasional dan
melibatkan ‘aam’ sebagai murid yang di eksploitasi memberikan jawaban kepada
teman temannya di SDN gadel 2, kemudian di ketahui oleh ibu siami selaku orang
tua aam melalui anaknya dan teman sekelas yang di berikan contekan oleh aam
sewaktu Ujian Nasional berlangsung, ibu siami melaporkan kepada dispendik
surabaya yang langsung di tindak lanjuti saat itu juga yang pada akhirnya
berkembang di masyarakat luas.
Seorang pengamat pendidikan dari ITS Daniel M Rosyied “ amat sangat
menyesalkan kejadian ini dan memberikan statement “ini kecurangan terburuk
yang pernah saya dengar “
Dengan pemberitaan ini timbul pro dan kontra dari masyarakat ,bahkan
dari kalangan guru sendiri, di satu sisi dengan adanya pemberitaan tersebut dapat
mengetahui informasi yang ada seputar tingkat kejujuran di sekolah , namun di
sisi lain hal tersebut dapat mencoreng nama baik guru sebagai pendidik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

berdasarkan hal tersebutlah yang melatarbelakangi peneliti untuk mengangkat
permasalahaan mengenai sikap guru di surabaya terhadap pemberitaan tentang
skandal contek massal di SDN GADEL 2 di surat kabar jawa pos.
Berdasarkan konteks di atas, peneliti menempatkan media massa
khususnya media cetak sebagai saluran informasi berita mempunyai peran
penting. Surat kabar sabagai bagian dari media massa dapat menjadi instrumen
untuk mempengaruhi kesadaran masyarakat. Sesuatu yang sebenarnya tidak
berarti dapat menjadi berarti melalui penciptaan data-data yang disajikan media
cetak, sekalipun data tersebut hanya merupakan rekaan imajiner dari sang penulis
berita atau sumber berita. Hal seperti ini sering terjadi di tengah-tengah
masyarakat yang masih kuat dihadapi budaya isu dan intrik, dimana berita
dianggap sebagai kenyataan dan kebenaran. Pada intinya berita yang ada dalam
sebuah surat kabar bisa mengarahkan kesadaran masyarakat. ( Winarko,2001:1 )
yang dimaksud masyarakat di sini adalah bagaimana respon guru di surabaya
setelah membaca berita mengenai berita contek massal di SDN gadel 2.
Sedangkan alasan peneliti menggunakan pemberitaan media cetak (Jawa
Pos), karena merupakan salah satu media yang memuat berita contek massal
secara berturut turut dan merupakan media yang memliki pelanggan sebesar 70 %
atau sekitar 90.000 lebih pelangan dari koran yang beredar dan memiliki tingkat
kepercayaan di mata masyarakat surabaya.
Responden dalam penelitian ini adalah guru yang berada di wilayah
surabaya. Peneliti memilih responden guru di wilayah surabaya karena objek yang
akan di teliti mempunyai kesamaan tempat geografis yaitu wilayah surabaya dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

mengingat surabaya merupakan ibu kota jawa timur, hal tersebut di dukung
dengan banyaknya jumlah sekolah baik sekolah dasar ( SD ), sekolah menengah
pertama ( SMP ), sekolah menengah atas ( SMA ) ataupun (SMK) sekolah
menengah kejuruan.

1.2.

Per umusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,maka

yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
” Bagaimanakah sikap guru SD surabaya pada pemberitaan contek massal
SDN gadel 2 di surat kabar jawa pos
1.3.

Tujuan Penelitian Dan Kegunaan Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sikap guru terhadap
pemberitaan contek masal SDN Gadel 2 pada surat kabar Jawa Pos pasca
pemberitaan di surat kabar jawa pos.
1.3.2. Kegunaan Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian sikap guru terhadap contek massal di
SDN gadel 2 pada pemberitaan media cetak, diharapkan dapat :
1.

Secara teoritis
Bagi kepentingan ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
mengetahui efek apa yang dihasilkan dari guru yang berada pada
wilayah surabaya tentang peristiwa contek massal di SDN gadel 2
dan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

pengembangan ilmu komunikasi, sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai masukan atau tambahan referensi penelitian komunikasi
selanjutnya.
2.

Secara praktis
Dapat digunakan sebagai acuan atau bahan masukan bagian surat
kabar dalam rangka penyebaran informasi khususnya yang
berkaitan dengan sikap pembaca terhadap kegiataan pendidikan
yang di dasarkan kejujuran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1.

Landasan Teori

2.1.1. Pengertian Sikap
Sikap adalah suatu kecenderungan untuk memberikan reaksi yang
menyenangkan atau normal terhadap suatu objek atau sebuah kumpulan objek. Sikap
relatif menetap, berbagai study menunjukan bahwa sikap kelompok cenderung
dipertahankan dan jarang mengalami perubahan. ( Rahmat,2001:33 )
Dapat dipahami bahwa setiap manusia dilingkupi dengan masalah-masalah
yang mengharuskan untuk memiliki sikap. Sikap dikatakan sebagai respon yang akan
timbul dari reaksi individu. Respon yang terjadi sangat evaluatif, berarti bentuk
respon yang dinyatakan sebagai sikap itu didasari oleh proses evaluasi dalam diri
individu yang memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik,
buruk, positif dan negative, menyenangkan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak
suka, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap.
( Rahmat,2001:40 ).
Sikap terbentuk dengan adanya pengalaman dan melalui proses belajar.
Dengan adanya pendapat seperti ini maka mempunyai dampak terpaan, yaitu bahwa
berdasarkan pendapat tersebut bisa disusun berbagai upaya ( pendidikan, komunikasi,
dan lain sebagainya ) untuk mengubah sikap seseorang. ( Rahmat,2001:42 )

13
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu interelasi dari berbagai efek,
dimana efek tersebut ada 3 yaitu :
1.

Efek kognitif
Yaitu sikap yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi,
keyakinan dan pendapat yang dimiliki seseorang tentang objek
sikapnya. Komponen ini berkaitan dengan proses berpikir yang
menekankan pada rasionalistis dan logika. Adanya keyakinan dan
evaluatif yang dimiliki seseorang diwujudkan dalam kesan baik atau
tidak baik terhadap lingkungannya.

2.

Efek afektif
Sikap emosional atau perasaan seseorang yang berhubungan dengan
rasa senang atau tidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang
berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan dan sistem nilai yang
dimiliki.

3.

Efek konatif
Sikap yang merupakan kecenderungn seseorang bertindak terhadap
lingkungan

dengan

ramah,

sopan,

bermusuhan,

melaksanakan dengan baik dan lain sebagainya.
( Djalaludin Rahmat,2003 : 119 )

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

menentang,

15

2.1.2. Guru sebagai khalayak Pembaca
Dinamika masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi atau berita di
media massa jelas menentukan seberapa jauh media massa tersebut dalam hal ini
adalah media massa cetak ( surat kabar ) itu mempunyai dampak yang menyentuh di
kehidupan masyarakat. Dampak tersebut meliputi aspek kepribadian khalayak secara
emosional, intelektual maupun sosial, setiap proses komunikasi selalu ditujukan
kepada pihak tertentu sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Pengertian guru itu sendiri adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (pasal 1 ayat 1 UU
guru dan dosen ).
Definisi lain dari guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak
usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Guru guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi normal.
Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru
dapat juga di anggap seorang guru. (http://id.wikipedia .org/wiki/guru).
Guru sebagai khalayak media cetak juga mempunyai sifat aktif dan selektif.
Aktif yaitu seperti apabila mereka menjumpai seseuatu yang menarik dari sebuah
surat kabar. Mereka berfikir aktif, aktif melakukan interprestasi.
Guru di sini adalah masyarakat yang menjadi pembaca dari media massa
cetak ( surat kabar ) yang bersangkutan di mana pembaca tersebut heterogen, anonim,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

dan banyak sekali jumlahnya, serta berasal dari semua lapisan sosial dalam sosiologi
komunikasi massa. ( Sutaryo, 2005:114 )
Guru di sini merupakan khalayak sasaran ( target audience ). Khalayak
pembaca sasaran dalam penelitian ini dilakukan pada responden yang mempunyai
profesi sebagai guru pengajar di sekolah. Yang mempunyai tanggung jawab atas anak
didiknya. dengan alasan guru adalah seorang pendidik, pengajar dan bahkan menjadi
seorang wali murid bagi muridnya. Hingga terbentuk sebuah title yang di alamatkan
untuk seorang guru yaitu pahlawan tanpa tanda jasa.

2.1.3

Surat kabar sebagai media komunikasi
Banyak pengertiaan yang memberikan penjelasaan tentang komunikasi

masssa secara umum. Komunikasi massa di artikan sebagai komunikasi yang
mengunakan media massa baik cetak maupun media elektronik, yang di kelola oleh
suatu lembaga yang di tunjukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak
tempat yang bersifat anomin dan heterogen.
Komunikasi massa merupakan proses komunikasi melalui media massa
dengan kata lain komunikasi dapat di artikan sebagai suatu proses di mana
komunikator secara profesional mengunakan media massa dalam menyebarkan
pesannya untuk mempengaruhi khlayak banyak. Komunikasi massa menyiarkan
informasi, gagasan dan sikap kepada komunikaan yang beragam pada jumlah banyak
dengan mengunakan media (effendi,2009:79)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Menurut pendapat Tan Wright(dalam liliweri ,1991) komunikasi massa
merupakan

bentuk

komunikasi

yang

mengunakan

saluran

(media)

dalam

menghubungkan komunikator dengan komunikan secara massal, berjumlah banyak
,bertempat tinggal yang jauh, sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu.
Media massa merupakan sarana penyampaian isi pesan atau informasi, yang
bersifat umum kepada sejumlah orang yang relatif besar, tersebar heterogen, anonim
dan mempunyai perhatian pada isi pesan yang sama, serta tidak mampu memberikan
arus balik secara langsung pada saat itu juga. Media massa di terbitkan secara
periodik , isi pesanharus bersifat umum, menyangkut permasalahan, mengutamakan
aktualitas dan harus dapat di sajikan secara berkesinambungan (wahyudi,1991:90)
Media komunikasi massa bersifat tidak langsung oleh karena itu
perencanaan, pengolahaan dan penyampaian pesan baik bersifat informasi ,edukasi,
persuasi dan hiburan kepada khlayak di buat sedemikian rupa sehingga mencapai
sasaran yang di kehendaki. Komunikasi massa bersifat satu arah, begitu pesan di
sebarkan komunikator, tidak diketahui apakah pesan itu diterima,dimengerti atau di
lakukan oleh komunikan. Bila dikaitkan dengan fungsi komunikasi massa maka surat
kabar merupakaan salah satu media massa yang mampu menyampaikan pesan secara
akurat kepada pembacanya. Surat kabar berfungsi menyampaikan informasi,mendidik
,menghibur dan mempengaruhi pembaca .
Menurut Dennis McQuail (1991:9-10) surat kabar merupakaan sebuah media
massa cetak yang bisa bersifat individualisme, orientasi pada kenyataan, kegunaan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

sekuritas dan kecocokannya dengan tuntutan kelas sosial baru yaitu para usahawan
kota dan orang profsional. Sedangkan menurut Majadikara (2004:11) pengertian surat
kabar adalah suatu kumpulan media informasi yang di buat (diproduksi) dan di
sampaikan kepada khalyak sasaran (pembaca) melalui tulisan (cetakan) dan
seringkali disertai gambar sehingga dilihat dan di baca.

2.1.4 Pengertian Berita
Dean M.Lyle Spencer dalm bukunya yang berjudul News Writings, yang
kemudian dikutip oleh George Fox Mott ( News survey Journalism ), menyatakan
bahwa :
” Berita dapat didefinisikan sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide
yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca”
Sedangkan menurut Mitcel V.Charnley, menyebutkan :
” Berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang
memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat
luas”

Cakupan tersebut dapat dicatat bahwa kata-kata seperti fakta, akurat, ide,
tepat waktu, menarik, penting, opini dan sejumlah pembaca merupakan hal-hal yang
perlu mendapatkan perhatian. Dengan demikian disimpulkan bahwa berita adalah
suatu fakta, ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi
sejumlah besar pembaca, pendengar, penonton. ( iskandar Muda, 2003:22 )

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Dalam upaya menarik perhatian pembaca perlu diperhatikan unsur-unsur penting
dalam berita antara lain :
1. Faktual
Isi berita harus merupakan sesuatu yang berdasarkan fakta, bukan fakta yang
dibuat-buat. Suatu berita harus sesuai dengan fakta yang sebenarnya, jujur,
tanpa prasangka, dan tidak didramatisir.
2. Objektif
Apa yang dilihat dan didengar itulah yang ditulis seorang wartawan menjadi
sebuah tulisan yang berisi pemaparan dan penguraian peristiwa atau pendapat.
Suatu berita yang objektif tidak dicampuri dengan sifat subjektifitas atau opini
pribadi dari peliput beritanya.
3. Nilai Berita
Suatu berita akan dianggap penting jika menyangkut kepentingan orang
banyak. Berita yang bernilai harus terdapat keterikatan dengan kepentingan
umum. Sebuah berita dianggap bernilai jika berita itu merupakan kejadian
atau peristiwa yang akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat secara luas,
atau dinilai perlu diketahui dan diinformasikan kepada khalayak seperti
kebijakan baru pemerintah, kenaikan harga, dan sebagainya.
4. Aktual
Jarak antara terjadinya peristiwa ataupun suatu pendapat saat diucapkan
dengan diturunkannya berita itu hendaknya secepatnya, sebab jika terlewati

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

beberapa hari saja terutama berisi peristiwa, maka nilai aktualitasnya sudah
basi.
5. Menarik
Berita yang disajikan

Dokumen yang terkait

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 105

OBJEKTIVITAS BERITA CONTEK MASAL DI SDN GADEL 2 SURABAYA (Analisis Isi Objektivitas Berita Contek Masal di SDN Gadel 2 Pada Koran Harian Jawa Pos dengan Koran Harian Surya).

0 1 111

SIKAP PEMBACA TERHADAP PEMBERITAAN TABUNG ELPIJI RAWAN BOCOR PADA HARIAN SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Terhadap Elpiji Rawan Bocor Pada Harian Surat Kabar Jawa Pos Di Surabaya).

0 0 121

SIKAP KOMUNITAS FILM SURABAYA MENGENAI PENGESAHAN UNDANG UNDANG PERFILMAN MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Komunitas Film Surabaya Mengenai Pengesahan Undang Undang Perfilman di Surat Kabar Jawa Pos).

2 2 85

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP MAKELAR KASUS PAJAK PASCA PEMBERITAAN GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Terhadap Makelar Kasus Pajak Pasca Pemberitaan Gayus Tambunan Di Surat Kabar Jawa Pos).

1 2 96

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 89

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

SIKAP GURU SD SURABAYA PADA PEMBERITAAN CONTEK MASSAL SDN GADEL 2 SURABAYA DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Guru SD Pada Pemberitaan Contek Massal SDN Gadel 2 Surabaya di Surat Kabar Jawa pos)

0 0 27

OBJEKTIVITAS BERITA CONTEK MASAL DI SDN GADEL 2 SURABAYA (Analisis Isi Objektivitas Berita Contek Masal di SDN Gadel 2 Pada Koran Harian Jawa Pos dengan Koran Harian Surya)

0 0 18

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos) SKRIPS

0 0 31