PENGARUH ETOS KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI.

(1)

PENGARUH ETOS KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI

SMK PGRI 2 CIMAHI

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Oleh:

Zulvy Suhardani 1100595

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

PENGARUH ETOS KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI

SMK PGRI 2 CIMAHI

Oleh:

Zulvy Suhardani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Zulvy Suhardani

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2015


(3)

Saya yang bertandatangan di bawahinimenyatakanskripsi yang berjudul“Pengaruh Etos Kerja terhadap Kinerja Guru di SMK PGRI 2 Cimahi”, sepenuhnyamerupakankaryasayasendiri, tidakadabagian di dalamnya

yang merupakanplagiatdarikarya orang lain.

Sayatidakmelakukanpenjiplakanataupengopiandengancara-cara yang tidaksesuaidenganetika yang berlakudalammasyarakatdanbidangkeilmuan.

Ataspernyataanini, sayasiapmenanggungresikoataupunsanksi yang dijatuhkankepadasayaapabilakemudianhariditemukanadanyapelanggaranterhadape tikakeilmuandalamkaryasayaini.

Bandung, Oktober 2015 Penulis,

ZulvySuhardani NIM. 1100595


(4)

BERITA ACARA

Skripsi ini diajukan pada :

Hari/Tanggal : Rabu, 28 Oktober 2015 Waktu : 08.00 – selesai

Tempat : Gedung Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Panitia Ujian Sidang

Ketua : Prof. Dr. H. Disman, M.Si NIP. 195902091984121001 Sekretaris : Dr. Budi Santoso, M.Si

NIP. 19600826187031001 Penguji : 1. Dr. Janah Sojanah, M.Si

NIP. 195712191984032002 2. Drs. Hendri Winata, M.Si NIP. 196206171988031003 3. Dr. Rasto, M.Pd


(5)

(6)

ABSTRAK

PENGARUH ETOS KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI

SMK PGRI 2 CIMAHI

oleh:

Zulvy Suhardani 1100595

Skripsi ini dibimbing oleh:

Adman S.Pd, M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat etos kerja guru, dan tingkat kinerja guru, serta mengetahui seberapa besar pengaruh dari etos kerja terhadap kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu etos kerja guru (X) yang merupakan erat kaitanya dengan kerpibadian, perilaku dan karakternya yang menetapkan respon atau reaksi terhadap tuntutan eksternal dunia kerja. Serta variabel kinerja guru (Y) yang merupakan gambaran hasil kerja yang dilakukan pendidik terkait dengan tugas serta tanggung jawab yang dimilikinya.

Metode penelitian menggunakan metode explanatory survey, dengan teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket menggunakan skala pengukuran rating scale, dengan ukuran populasi 42 orang guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana.

Hasil penelitian diperoleh informasi bahwa etos kerja guru berada pada kategori tinggi dan indikator terendah adalah produktif, sedangkan kinerja guru berada pada kategori tinggi dan indikator terendah adalah kecepatan/ketepatan kerja. Hasil penelitian adalah sebagai berikut; (1)bahwa etos kerja guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi, (2)Kinerja guru SMK PGRI 2 Cimahi tidak banyak dipengaruhi oleh etos kerja guru, dikarenakan adanya faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja guru yang tidak dikaji dalam penelitian ini.


(7)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF WORK ETHICS TO TEACHERS

PERFORMANCE AT SMK PGRI 2 CIMAHI

By:

Zulvy Suhardani 1100595

This Script is guided by:

Adman S.Pd, M.Pd.

The study aims to identify the figure of the work ethics level of teachers, teachers’ performance level, and to identify how much the influence comes from teacher work ethics level to teachers’ performance level. The problem studied in this research is the lower degree of work ethics of teacher in SMK PGRI 2 Cimahi. The study consists of two variables: work ethics (X) which is closely related to the personality, behavior, and character that establish the response or reaction towards the external demand of working environment. Also, variable of teachers’ performance which draws the result of working that is done by related educators with the owned task and responsibility.

The study used explanatory survey method and the collecting data technique is using questionnaire by using measurement of rating scale, with the 42 teachers in SMK PGRI 2 Cimahi as the population. The analysis data technique used in the study is the simple linear regression.

The result of the study is gained that teachers’ work ethics is in the upper category and lowest indicator is productive, whereas teachers’ performance is in the upper category and the lowest indicator is the working speed/ accuracy. The result of the study as follows; (1) that teachers work ethics positively influenced the teachers’ performance in SMK PGRI 2 Cimahi, (2) teachers’ performance in SMK PGRI 2 Cimahi is not much influenced by teachers’ work ethics, it is caused by other factors which influences the teachers’ performance that is not studied in this research.


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR GAMBAR ... 3 DAFTAR TABEL ... 4 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1. Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1. Konsep Etos Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2. Kinerja Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.2. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.3. Kerangka Berfikir ... Error! Bookmark not defined.

2.4. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian .. Error! Bookmark not defined.

3.3.2. Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(9)

3.3.5. Persyaratan AnalisisData ... Error! Bookmark not defined.

3.3.6. Teknik analisis data ... Error! Bookmark not defined.

3.3.7. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2. Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3. Deskripsi Variabel-Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4. Pengujian Persyaratan Analisis Data .. Error! Bookmark not defined.

4.1.5. Pengujian Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined.

5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Etos Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Proses PersepsiError! Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Jumlah Guru SMK PGRI 2 Cimahi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.2 Diagram Rekapitulasi Kehadiran Guru SMK PGRI 2 Cimahi Tahun Pelajaran 2010/2011 – 2014/2015 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.3 Kriteria Penilaian Kinerja Guru ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.4 Rekapitulasi Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran,

Pelaksanaan Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Operasional Variabel Etos Kerja Guru .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Operasional Variabel Kinerja Guru ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Skala Penafsiran Skor Rata-rata ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Skala Penafsiran Skor Rata-rata ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Variabel Penelitian Etos Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kesadaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Semangat Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kemauan Error! Bookmark not defined.


(12)

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadp Indikator Inisiatif ...Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Produktif ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Peningkatan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Wawasan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.14 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel Penelitian Kinerja Guru ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kualitas Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kecepatan/Ketepatan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Inisiatif Dalam Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kemampuan Kerja .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Komunikasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.20 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.21 Hasil Rekapitulasi Uji Homogenitas Variabel X dan Y ... Error! Bookmark not defined.


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan jaman menuntut adanya perubahan dan pembaharuan dari segala bidang termasuk bidang pendidikan. Guru sebagai ujung tombak dituntut peran aktifnya dalam perubahan dan pembaharuan pendidikan. Berkaitan dengan tugas guru dalam proses pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator, motivator dan stimulator proses pembelajaran yang mengharuskan guru menguasai kemampuan dasar dalam mengajar. Sebagai tenaga profesional, guru memegang peranan dan tanggung jawab yang penting dalam pelaksanaan program pengajaran di sekolah. Guru bertanggung jawab penuh atas ketercapaian tujuan pengajaran di sekolah. Guru merupakan pembimbing dan contoh bagi siswa dalam pembentukan kepribadian siswa dan karena itu guru perlu mempunyai kinerja yang baik.

Kinerja guru dirasakan masih kurang optimal karena masih belum sesuai harapan dan hal tersebut juga terlihat dari beberapa fenomena berikut: (1) guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar tidak sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan, (2) masih adanya sebagian guru yang menjadikan mengajar hanya sebagai kewajiban saja tanpa memikirkan kepentingan siswa dan kepentingan sekolah, (3) Kurang adanya inisiatif guru berupa kreaktifitas dalam kegiatan pembelajaran, (4) sebagian guru yang mementingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan sekolah.

Fenomena yang dijelaskan di atas bisa saja dipengaruhi oleh kinerja guru yang tentunya berimbas terhadap kualitas guru, dimana guru merupakan salah satu peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hamzah B. Uno dan

Nina Lamatenggo (2012:70) mengemukakan “Kinerja adalah gambaran tentang

hasil kerja seseorang berkaitan dengan tugas yang diembannya, dan didasarkan


(14)

2

Tugas yang dijalankan oleh seorang guru harus didasari dengan rasa tanggung jawab profesional. Masih banyak sekolah di Indonesia yang tingkat kinerja gurunya dirasakan masih kurang optimal dari yang diharapkan, salah satunya SMK PGRI 2 Cimahi. Selama penulis melaksanakan tugas Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK PGRI 2 Cimahi, penulis memperhatikan kinerja guru yang masih kurang optimal dilihat dari kepribadian, perilaku, karakter serta cara melaksanakan tugasnya. Kurang keseriusan dalam meningkatkan kinerja guru dalam segi kompetensi kepribadian, perilaku, dan karakter menjadi salah satu kendala yang harus diperhatikan demi terciptanya tujuan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Masalah yang menarik untuk dikaji adalah mengenai kinerja guru. Oleh sebab itu, sekolah yang dituntut agar gurunya memiliki kinerja yang tinggi adalah SMK PGRI 2 Cimahi.

SMK PGRI 2 Cimahi adalah sekolah swasta kejuruan yang dibina oleh Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah PGRI Provinsi Jawa Barat. SMK PGRI 2 Cimahi adalah hasil alih fungsi dari SPG PGRI Cimahi yang dilikuidasi oleh pemerintah pada tahun 1988/1989. SMK PGRI 2 Cimahi memiliki 4 program keahlian yaitu Program Keahlian Administrasi Perkantoran, Program Keahlian Akuntansi, Program Keahlian Pemasaran, dan Program Keahlian Farmasi.

SMK PGRI 2 Cimahi juga memiliki beberapa guru PNS, GTY (Guru Tetap Yayasan) serta GTT (Guru Tidak Tetap). Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah data guru di SMK PGRI 2 Cimahi dari tahun pelajaran 2010/2011 hingga tahun 2013/2014.


(15)

Tabel 1.1

Data Jumlah Guru SMK PGRI 2 Cimahi Tahun Pelajaran 2009/2010-2013/2014

No Tahun Pelajaran Jumlah guru Jumlah

Keseluruhan

PNS GTY GTT

1 2009/2010 6 19 29 54

2 2010/2011 6 19 29 54

3 2011/2012 5 18 23 46

4 2012/2013 5 18 23 46

5 2013/2014 6 19 30 55

Sumber: Arsip Tata Usaha SMK PGRI 2 Cimahi

Tabel di atas menunjukan bahwa jumlah GTT Tetap lebih mendominasi dibandingkan dengan PNS dan GTY. Tabel diatas menunjukan bahwa guru di SMK PGRI 2 Cimahi masih memiliki guru yang kurang kompeten. Selain karena jumlah GTT yang mendominasi, sebagian karyawan tata uasaha pun merangkap sebagai guru dan mengajar di kelas. Penulis menyadari bahwa masih kurangnya tanggung jawab yang dimiliki guru di SMK PGRI 2 Cimahi terlihat ketika seringkali guru meninggalkan kelas dengan alasan ada rapat dan hal lain, sehingga siswa hanya diberi tugas atau mengerjakan soal. Terkadang guru tidak datang ke sekolah dikarenakan tidak ada jadwal mengajar atau ada sesuatu hal yang tidak dapat ditinggalkan.

Indikasi yang muncul dilihat dari data di atas, bahwa kinerja guru masih kurang optimal. Guru yang memiliki kinerja tinggi akan memiliki jumlah absensi yang baik pula. Namun dengan memiliki jumlah absensi yang baik, belum tentu memiliki kinerja yang baik. Kurangnya tingkat kinerja guru SMK PGRI 2 Cimahi dapat terlihat pada data berikut:


(16)

4

Tabel 1.2

Diagram Rekapitulasi Kehadiran Guru SMK PGRI 2 Cimahi Tahun Pelajaran 2010/2011 – 2014/2015

Tahun Kehadiran (%) Penurunan/

Kenaikan (%)

2009/2010 92

2010/2011 89 - 3

2011/2012 91 + 2

2012/2013 85 - 6

2013/2014 90 + 5

Sumber: Arsip Tata Usaha SMK PGRI 2 Cimahi (Data sudah diolah)

Data rekapitulasi kehadiran guru di atas menggambarkan tingkat kehadiran guru mengalami kenaikan dan penurunan. Data rekapitulasi diatas dapat menggambarkan masih kurangnya keseriusan serta komitmen guru terhadap tanggung jawabnya. Tingkat kehadiran guru pada tahun 2009/2010 sampai tahun 2010/2011 mengalami penurunan sebesar 3% dari 92% menjadi 89%. Kemudian dari tahun 2010/2011 sampai tahun 2011/2012 mengalami kenaikan sebesar 2% dari 89% menjadi 91%. Pada tahun 2011/2012 sampai 2012/2013 mengalami penurunan sebesar 6% dari 91% menjadi 85%. Kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2013/2014 sebesar 5% menjadi 90% dari tahun 2012/2013 dengan tingkat kehadiran sebesar 85%. Kehadiran guru dari tahun 2010/2011 sebesar 92% yang merupakan angka tertinggi kehadiran guru pada data rekapitulasi kehadiran guru di atas. Kehadiran guru terendah selama 5 tahun terkhir ada pada tahun 2013/2014 sebesar 85%.

Data rekapitulasi kehadiran guru di atas, bisa diindikasikan di SMK PGRI 2 Cimahi memiliki permasalahan kinerja guru dikarenakan ketidakhadiran guru cukup tinggi. Faktor ketidakhadiran guru merupakan satu faktor yang menunjukan bahwa guru tersebut tidak bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah diemban kepadanya, karena kehadiran guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru tersebut.


(17)

Penilaian kinerja terhadap guru memungkinkan guru untuk mengetahui sampai mana kinerja yang dimiliki guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Dalam penilaian kinerja guru, terdapat kriteria dalam penilaian kinerja guru yang dapat dilihat seperti berikut:

Tabel 1.3

Kriteria Penilaian Kinerja Guru

KOMPONEN KRITERIA PENILAIAN RENTANG SKOR

Perencanaan Pembelajaran

Baik 68 -100

Cukup 34-67

Kurang 0-33

Pelaksanaan Pembelajaran

Baik 64-95

Cukup 32-63

Kurang 0-31

Evaluasi Pembelajaran

Baik 36-52

Cukup 18-35

Kurang 0-17

Sumber:Arsip Tata Usaha SMK PGRI 2 Cimahi

Dengan rentang skor pada kriteria penilaian kinerja guru yang relatif berbeda, berikut merupakan aspek-aspek yang dinilai dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran:


(18)

6

Tabel 1.4

Aspek Penilaian Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran

KOMPONEN ASPEK YANG DINILAI

Perencanaan Pembelajaran

1. Merumuskan silabus dan RPP dengan indicator 2. Memperbaiki silabus dan RPP

3. Merumuskan indikator pembelajaran

4. Merumuskan materi

5. Merumuskan metode

6. Menentukan peraga

7. Menentukan sumber belajar 8. Merumuskan evaluasi 9. Kesesuaian dengan KTSP 10. Relevan dengan kehidupan

Pelaksanaan Pembelajaran

1. Kehadiran melaksanakan tugas

2. Menggunakan RPP

3. Menggunakan sumber belajar yang variatif 4. Melakukan kegiatan pendahuluan

5. Penyampaian konsep materi sesuai RPP

6. Menggunakan konsep dengan bahasa yang jelas 7. Menggunakan alat peraga

8. Mendayagunakan teknologi informasi

9. Menggunakan bahasa asing dalam pembelajaran 10. Membangun pengalaman peserta didik

11. Peserta didik aktif 12. Peserta didik interaktif 13. Melakukan penilaian proses

14. Membangun suasana kelas yang menyenangkan 15. Melaksanakan tes akhir kegiatan pembelajaran 16. Memenuhi target ketuntasan

17. Mendesain remidial dan pengayaan

18. Memiliki data penilaian hasil belajar peserta didik 19. Memiliki catatan kehadiran peserta didik

20. Mendokumentasikan bukti keberhasilan belajar peserta didik


(19)

Evaluasi Pembelajaran

1. Panitia UN

2. Panitia Ulangan Umum

3. Panitia PSB 4. Menganalisis soal

5. Menyusun laporan kinerja belajar peserta didik

Sumber: Arsip Tata Usaha SMK PGRI 2 Cimahi

Hasil penilaian kinerja guru diperoleh berdasarkan aspek-aspek penilaian kinerja guru seperti rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran dapat kita lihat pada tabel data rekapitulasi kinerja guru seperti berikut:

Tabel 1.5

Rekapitulasi Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran

Komponen Kriteria

Tahun Rata-rata (%) 2010 (%) 2011 (%) 2012 (%) 2013 (%) 2014 (%) Perencanaan Pembelajaran

Baik 77 78 77 77 77 77 Cukup 22 22 23 22 22 22

Kurang 1 0 0 1 1 1

Pelaksanaan Pembelajaran

Baik 83 84 84 83 83 83 Cukup 17 16 16 17 16 17

Kurang 0 0 0 0 1 0

Evaluasi Pembelajaran

Baik 27 29 28 29 27 28 Cukup 62 68 68 67 69 67

Kurang 11 3 4 4 4 5

Sumber: Arsip Tata Usaha SMK PGRI 2 Cimahi (Data sudah diolah)

Tabel di atas menunjukan bahwa hasil kinerja guru pada komponen

perencanaan pembelajaran dengan kriteria “Baik” pada tahun 2010 sebesar 77%,


(20)

8

Pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 1% menjadi 77% dan tak

mengalami perubahan sampai tahun 2014. Jadi pada kriteria “Baik” persentase

tertinggi ada pada tahun 2011. Pada komponen perencanan pembelajaran dengan

kriteria “Cukup” pada tahun 2010 dan 2011 sebesar 22%, lalu mengalami

kenaikan sebesar 1% pada tahun 2012 menjadi 23%. Pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 1% menjadi 22% dan tak mengalami perubahan sampai tahun

2014. Pada komponen perencanaan pembelajaran dengan kriteria “Kurang” pada

tahun 2010 sebesar 1%, lalu mengalami penurunan menjadi 0% pada tahun 2011 dan tidak ada perubahan sampai tahun 2012. Pada tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 1% dan tidak mengalami perubahan sampai tahun 2014.

Komponen pelaksanaan pembelajaran dengan kriteria “Baik” pada tahun

2010 sebesar 83%, lalu mengalami kenaikan sebesar 1% pada tahun 2011 menjadi 84% dan tak berubah sampai tahun 2012. Pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 1% menjadi 83% dan tidak mengalami perubahan sampai tahun 2014. Pada komponen pelaksanaan pelajaran pembelajaran dengan kriteria “Cukup” pada tahun 2010 sebesar 17%, lalu mengalami penurunan sebesar 1% pada tahun 2011 menjadi 16% dan tidak mengalami perubahan sampai tahun 2012. Pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 1% menjadi 17% dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi 16%. Pada komponen

pelaksanaan pelajaran pembelajaran dengan kriteria “Kurang” pada tahun 2010

sampai 2013 sebesar 0%, lalu mengalami kenaikan menjadi 1% pada tahun 2014.

Komponen evaluasi pembelajaran dengan kriteria “Baik” pada tahun 2010 sebesar 27%, lalu mengalami kenaikan sebesar 2% pada tahun 2011 menjadi 29%. Pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 1% menjadi 28%, lalu mengalami kenaikan lagi sebesar 1% pada tahun 2013 menjadi 29% dan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 2% menjadi 27%. Pada komponen evaluasi

pembelajaran dengan kriteria “Cukup” pada tahun 2010 sebesar 62%, lalu

mengalami kenaikan sebesar 6% pada tahun 2011 menjadi 68% dan tidak mengalami perubahan sampai tahun 2012. Pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 1% menjadi 67%, lalu mengalami kenaikan sebesar 2% pada tahun 2014


(21)

pada tahun 2010 sebesar 11%, lalu mengalami penurunan sebesar 8% pada tahun 2011 menjadi 3%. Pada tahun 2012 mengalami kenaikan 1% mejadi 4% dan tidak mengalami perubahan sampai tahun 2014.

Kriteria baik pada tabel di atas memiliki rata-rata terbesar pada pelaksanaan pembelajaran sebesar 83%, lalu di ikuti oleh perencanaan pembelajaran sebesar 77% dan pada evaluasi pembelajaran memiliki persentasi terkecil sebesar 28%.

Kesimpulan dari data di atas bahwa kinerja guru belum optimal. Terlihat jelas bahwa kinerja guru masih kurang pada rekapitulasi absen dimana jumlah guru yang tidak hadir bisa mencapai 15%. Salah satu hal yang dapat meningkatkan kinerja guru di sekolah yaitu dengan memperbaiki karakter, kompetensi, konfidensi, dan karisma.

Tabel penilaian kinerja guru di atas tidak terlepas dari tugas pokok dan fungsi guru dimana pada pelaksanaan pendidikan, guru memiliki tanggung jawab untuk membantu perkembangan peserta didik yang tidak hanya berfokus pada aspek intelektual saja. Undang-Undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 4 menjelaskan bahwa: “Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimakud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional”. Guru yang memiliki fungsi sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Upaya dalam meningkatkan kinerja guru seperti yang dijelaskan di atas, senada dengan pernyataan menurut Janson Sinamo (2010:31) yang

mengungkapkan bahwa “Dengan membaiknya etos keguruan yang tampak melalui menguatnya keempat pondasi sukses di atas (karakter-kompetensi-konfidensi-karisma) maka dampak utamanya adalah meningkatkan kinerja

keguruan”.

Sturktur masalah yang dapat dikaitkan adalah bagaimana etos kerja dapat mempengaruhi kinerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 2 Cimahi. Oleh karena itulah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul


(22)

10

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Kajian dalam penelitian ini adalah masalah kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi dalam ada tidaknya pengaruh etos kerja. Aspek tersebut diduga memiliki banyak faktor, salah satunya etos kerja yang perlu diupayakan dalam meningkatkan kinerja gurunya. Berdasarkan hasil kajian secar empirik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi, diduga faktor yang sangat berpengaruh terhadap kinerja guru adalah masalah etos kerja guru.

Pernyataan masalah yang dijelaskan di atas menyimpulkan bahwa masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertaanyaan penelitian (research question) sebagai berikut:

1) Bagaimana gambaran tingkat etos kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi? 2) Bagaimana gambaran tingkat kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi?

3) Adakah pengaruh etos kerja guru terhadap kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang pengaruh etos kerja guru terhadap kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh etos kerja guru terhadap kineja guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui gambaran tingkat etos kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi. 2) Mengetahui gambaran tingkat kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi.

3) Mengetahui adanya pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi.


(23)

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang akan dicapai dan rumusan masalah terjawab dengan memuaskan maka diharapkan penelitian ini dapat berguna baik secara teoritis maupun secara praktis. Kegunaan dari penelitian ini adalah; (1) Kegunaan Teoritis, Kegunaan teoritis yang diharapkan yaitu dapat dijadikan bahan kajian untuk mengkaji beberapa teori ilmu pengetahuan di bidang manajemen dan sumber daya manusia. Serta diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya yang lebih produktif. (2) Kegunaan Praktis, Kegunaan Praktis yang diharapkan yaitu dapat memberikan rekomendasi sebagai bahan informasi dan evaluasi peningkatan kinerja guru sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan ke arah yang lebih baik dan optimal.


(24)

BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Adapun objek dan waktu penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Tempat penelitian dilakukan di SMK PGRI 2 Cimahi yang berlokasi di Jl. Encep Kartawiria No.153 Cimahi Utara. Objek alam penelitian ini adalah seluruh guru di SMK PGRI 2 Cimahi.

b) Waktu pelaksanaan penelitian ini berlangsung pada bulan Agusutus 2015

3.2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Metode Survey Eksplanasi (Explanatory Survey

Method). Metode Explanatory Survey merupakan metode penelitian yang

dilakukan pada populasi besar maupun kecil, hanya saja data yang digunakan adalah data yang diambil dari populasi dan kemudian diambil beberapa sampel, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel. Metode ini dibatasi pada pengertian survey sampel yang bertujuan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya (testing research). Walaupun uraian mengandung deskripsi, tetapi sebagai penelitian, relational fokus terletak pada penjelasan hubungan-hubungan antar variabel. Menurut Sanapiah Faisal (2007:18) dijelaskan:

Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat menjelaskan kenapa atau mengapa (variabel anteseden apa saja yang mempengaruhi) terjadinya suatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.

Konsekuensi metode survey eksplanasi ini adalah diperlukannya operasionalisasi variabel-variabel yang lebih mendasar kepada indikator-indikatornya (ciri-cirinya). Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam


(25)

Menurut Harun Al Rasyid dalam Ating Somantri dan Sambas Ali M

(2006:161) “Model ini akan mengungkapkan besarnya pengaruh variabel-variabel

penyebab terhadap variabel akibat”.

Penggunaan pada metode survey eksplanasi ini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran-gambaran antara dua variabel yakni variabel etos kerja dan kinerja guru. Apakah terdapat pengaruh yang positif dari etos kerja terhadap kinerja guru serta seberapa besar pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi.

3.3. Desain Penelitian

3.3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri atas variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu etos kerja(X) sebagai variabel independen atau variabel bebas, dan prestasi kinerja guru (Y) sebagai variabel dependen atau variabel terikat.

3.3.1.1. Operasional Variabel Etos Kerja

Menurut Janson Sinamo (2010:258) mengatakan bahwa indikator etos kerja pegawai dapat dilihat dari:

1. Kerja adalah Rahmat, 2. Kerja adalah Amanah, 3. Kerja adalah Panggilan, 4. Kerja adalah Aktualisasi, 5. Kerja adalah Ibadah, 6. Kerja adalah Seni,

7. Kerja adalah Kehormatan, 8. Kerja adalah Pelayanan.

Penulis menggambarkan secara lebih rinci variabel, indikator, ukuran dan skala seperti yang ada pada tabel berikut ini :


(26)

Tabel 3.1

Operasional Variabel Etos Kerja Guru

Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item

Etos Kerja ( Variabel X)

“ Etos kerja saya

rumuskan sebagai semangat, pola pikir, dan mentalitas yang mewujud menjadi seperangkat perilaku kerja yang khas dan

berkualitas”.

Janson Sinamo (2010:3)

1. Kerja adalah Rahmat

a) Tingkat kesadaran mengerti pekerjaannya

b) Tingkat bekerja dengan rasa tulus penuh syukur

Ordinal Ordinal

1 2

2. Kerja adalah Amanah

a) Tingkat kesadaran akan kedisiplinan bekerja b) Tingkat rasa tanggung

jawab terhadap pekerjaannya

c) Mengikuti aturan organisasi sekolah

d) Setia pada organisasi

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 3 4 5 6 3. Kerja adalah

Panggilan

a) Rasa ingin tahu yang besar b) Tingkat keinginan untuk

bekerja

c) Tingkat bekerja tuntas penuh integritas Ordinal Ordinal Ordinal 7 8 9 4. Kerja adalah

Aktualisasi

a) Melaksanakan tugas dengan kerja keras penuh semangat b) Melaksanakan pekerjaan

sesuai keinginan c) Mampu meningkatkan

prestasi kerja

d) Mampu meningkatkan hasil pekerjaan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 10 11 12 13

5. Kerja adalah Ibadah

a) Melaksanakan pekerjaan tanpa mengharapkan balas jasa

b) Melaksanakan pekerjaan atas dasar ibadah serta kecintaan pada pekerjaan

Ordinal

Ordinal

14

15

6. Kerja adalah Seni

a) Mampu menghasilkan banyak gagasan

b) Melaksanakan pekerjaan dengan cerdas penuh kreatif

Ordinal Ordinal

16 17

7. Kerja adalah Kehormatan

a) Tingkat kesadaran akan peran guru sebagai teladan peserta didik

b) Bekerja tekun dengan penuh

Ordinal

Ordinal

18


(27)

Variabel Indikator Ukuran Skala No Item

8. Kerja adalah Pelayanan

a) Tingkat kemampuan bekerja paripurna penuh kerendahan hati

b) Melakukan banyak kegiatan untuk organisasi sekolah c) Memberi keuntungan bagi

organisasi di sekolah

Ordinal

Ordinal

Ordinal

20

21 22

Sumber : diadaptasi dari Janson Sinamo (2010:258)

3.3.1.2.Operasional Variabel Kinerja Guru

Menurut Hamzah B. Uno (2013:93) indikator dari kinerja pendidik yaitu: 1. Kualitas kerja

2. Ketepatan kerja 3. Inisiatif dalam kerja 4. Keampuan kerja 5. Komunikasi

Kinerja yang dimaksud dari penelitian ini adalah kinerja pendidikan yaitu jumlah skor persepsi pendidik tentang kinerja mengajarnya, yang akan diukur dari kinerja pendidik dalam hal ini menyangkut aspek-aspek kualitas kerja, ketepatan kerja, inisiatif dalam kerja, kemampuan kerja dan komunikasi. Operasional variabel kinerja guru (variabel Y) secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


(28)

Tabel 3.2

Operasional Variabel Kinerja Guru

Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item Kinerja (Variabel Y) Kinerja pendidik merupakan gambaran hasil kerja yang dilakukan pendidik terkait dengan tugas yang diembannya dan merupakan tanggung jawabnya. Hamzah B. Uno

(2013:93)

Kualitas kerja a) Melaksanakan tugas mengajarnya dengan penuh tanggung jawab. b) Melaksanakan evaluasi hasil

pembelajaran siswa. c) Melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan RPP d) Merencanakan kegiatan

pembelajaran dengan tepat

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 4 Kecepatan/ Ketepatan kerja

a) Menerapkan hal-hal yang baru dalam pembelajaran.

b) Memberikan materi ajar sesuai dengan karakteristik yag dimiliki peserta didik.

c) Menyelesaikan program pengajaran sesuai jadwal.

Ordinal Ordinal Ordinal 5 6 7 Inisiatif dalam kerja

a) Menggunakan media dalam pembelajaran.

b) Menggunakan berbagai

administrasi sekolah dengan baik. c) Menciptakan hal-hal baru yang

lebih efektif dalam menata administrasi sekolah. Ordinal Ordinal Ordinal 8 9 10 Kemampuan kerja

a) Mampu dalam memimpin kelas. b) Mampu mengelola KBM. c) Mampu melakukan penilaian

hasil belajar peserta didik.

Ordinal Ordinal Ordinal 11 12,1 3 14 Komunikasi a) Melaksanakan layanan bimbingan

belajar.

b) Melakukan konsultasi kesiswaan

Ordinal Ordinal

15,16 17 Sumber : diadaptasi dari Hamzah B. Uno (2013:93)

3.3.2. Populasi Penelitian 3.3.2.1. Populasi

Kita harus menentukan populasinya terlebih dahulu untuk dapat mengumpulka data yang akan diolah serta dianalisis. Pengertian populasi menurut Sambas Ali Muhidin (2010:1), adalah “keseluruh elemen, atau unit penelitian,


(29)

Pengertian populasi menurut Suharsimi Arikunto (2002:108) adalah

“Keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin mengadakan penelitian di wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”.

Penelitian yang dilakukan akan menggunakan populasi, dimana populasi di dalam penelitian ini adalah populasi dari guru SMK PGRI 2 Cimahi yang berjumlah 55 orang.

3.3.2.2. Sampel

Jumlah populasi yang akan diteliti biasanya sangat banyak. Dengan mempertimbangkan efektifitas serta efisiensi dalam melakukan penelitian, maka penelitian hanya akan dilakukan menggunakan sebagian dari populasi yakni sampel. Menurut Sugiyono (2002:57) “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh atau sampel total, yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi yang digunakan sebagai sampel, dikarenakan jumlah populasi yang hanya kurang dari 100 orang yaitu 55 orang.

3.3.3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk penelitian yang didampingi dengan instrumen pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.3.3.1. Wawancara

Wawancara (interview) yaitu teknik pengumpulan data secara lisan dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak sekolah untuk memperoleh data mengenai profil sekolah, gambaran etos kerja dan kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi.

3.3.3.2. Kuesioner

Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan selanjutnya adalah kuesioner. Kuesioner berupa daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti


(30)

untuk kemudian disampaikan kepada responden, yang jawabannya diisi oleh responden. Kusioner ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu kuesioner yang berisi instrumen etos kerja dan mengenai kinerja guru.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala rating scale. Skala pengukuran rating scale menurut sugiyono (2006:113) merupakan

“Skala pengukuran yang mengolah data mentah berupa angka, yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif”. Kuesioner yang akan digunakan dalam

penelitian ini harus melalui tahap pengujian instrumen penelitian, yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas.

Langkah-langkah penyususnan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menyusun kisi-kisi dari angket atau kuesioner tersebut. 2. Merumuskan item-item pernyataan dan alternatif jawaban.

3. Menetapkan skala penelitian kuesioner. Skala penelitian jawaban kuesioner yang digunakan adalah skala lima kategori likert, tiap alternatif jawaban diberi skor dari rentang 1-5.

4. Melakukan uji instrumen.

3.3.4. Pengujian Instrumen Penelitian 3.3.4.1. Uji Validitas

Alat ukur (instrumen) yang digunakan dalam penelitian harus tepat (valid). Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan dan ketelitian suatu alat ukur di dalam mengukur gejalanya.

Pengujian validitas instrumen menggunakan formula koefisien korelasi Product Moment dari Karl Pearson dalam Sambas Ali M (2010:26), yaitu :

�∑ − ∑ ∑

Selalu

Tidak pernah


(31)

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antaravariabel X dan Y

X : Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor-skor pada item ke-i yang akan diuji validitasnya.

Y : Skor kedua, dalam hal ini Y merupakan jumlah skor yang diperoleh tiap responden.

∑X : Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2

: Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2

: Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N : Banyaknya responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.

7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n

– 2.

8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka item instrumen dinyatakan valid. Sebaliknya jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r, maka item instrumen


(32)

3.3.4.2. Uji Reliabilitas

Penelitian suatu alat pengukur (instrumen) harus bersifat reliabel. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten, cermat serta akurat. Suatu instrumen yang reliabel akan memberikan hasil yang sama ketika dilakukan beberapa kali pengujian dengan melibatkan kelompok subjek yang sama. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Suharsimi Arikunto dalam Sambas Ali M (2010:31) formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah

Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (1951), yaitu :

11 =

� −1 1−

∑ �2

�2

Dimana rumus varians sebagai berikut :

�2=

2− ∑ 2

� � Keterangan :

11 : reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha

k : banyaknya bulir soal

∑ �2 : jumlah varians bulir

�2 : varians total ∑X : jumlah skor N : jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.


(33)

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. 7. Menghitung nilai koefisien alfa.

8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n

– 2.

Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka instrumen dinyatakan reliabel. Sebaliknya, jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r, maka instrumen dinyatakan tidak reliabel.

3.3.5. Persyaratan Analisis Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data. Sedangkan uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linear. Dari masing-masing pengujian akan dibahas sebagai berikut:

3.3.5.1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal.

Penggunaan statistik parametrik, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal, maka teknik statistik parametrik tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Dengan


(34)

dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. “Suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya” (Sugiyono, 2004:69). Uji normalitas yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode Liliefors Test, karena kelebihan Liliefors Test adalah penggunaan/penghitungannya yang sederhana, serta cukup kuat (powerfull) sekalipun ukuran sampel kecil (n=4), Harun Al Rasyid dalam Ating Somantri dan Sambas Ali M (2006). Langkah kerjanya sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data :

2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekeunsi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi), , fki = fi + fkisebelumnya.

5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z: dimana nilai z, Formula,

S

i _

   Dimana : n i  

_ dan

1 ) ( 2 2       n n x i S i

6. Menghitung therotical proportion:

7. Bandingkanlah emphirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi antara kedua proporsi tadi.

8. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi

9. Apabila Dhitung

Dtabel dengan derajat kebebasan (dk) (0,05), maka

dapat dinyatakan bahwa sampel penelitian mengikuti distribusi normal.

3.3.5.2. Uji Linieritas

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi menurut Ating Somantri dan Sambas Ali M (2006:296) adalah :


(35)

2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a)) dengan rumus : JK reg(a) =

(Σ )2

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b І a (JK reg(a)) dengan rumus :

�( / )= −

∑ .∑

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus : JKres = ΣY2– JKreg (b/a) – JK reg (a)

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus :

RJKreg(a)= JK reg (a)

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan rumus :

RJKreg(a) = JKreg (b/a)

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus : RJKres= JKres

N – 2

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus :

� = 2− ∑

2

9. Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 10. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKres – JKE

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus :

RJKTC = JKTC

K – 2

12. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus : RJKE = JKE

N – k

13. Mencari nilai uji F dengan rumus : F = RJKTC

RJKE

14. Menentukan kriteria pengukuran : Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.

15. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5 %

16. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan.

3.3.5.3. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas mengasumsikan bahwa setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan dibahas dalam hal ini adalah uji Burlett dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel. Kriteria yang


(36)

digunakan adalah apabila nilai hitung X2> nilai tabel, maka H0 menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :

 

 2

1 2

. 10

1n B dbLogS X

Sumber : Ating Somantri dan Sambas Ali M (2006:294) Dimana :

S12 = varians tiap kelompok data

db1 = n – 1 = derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett = ( Log S2gab) (∑db1)

S2gab = varians gabungan =

db S db

S gab i

2

2 .

Ating Somantri dan Sambas Ali M (2006:295) mengemukakan langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan. 3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai barlett.

6. Menghitung nilai.

7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat kesimpulan.

3.3.6. Teknik analisis data 3.3.6.1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data, menurut Sambas Ali M dan Maman A (2007:53) menjelaskan :


(37)

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 dan 2 maka teknik analisis data yang akan digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat etos kerja guru dan tingkat kinerja guru. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden. Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing-masing variabel. Untuk itu penulis menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002:81) yaitu :

1. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK=ST x JB x JR.

2. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:

xi= x1 x2 x3 ...+x37.

Keterangan :

X1 = Jumlah skor hasil angket variabel x

X1-Xn = Jumlah skor angket masing masing responden

3. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut: a. Menentukan kontinum tertinggi dan terendah

Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR Sangat Rendah : K = SR x JB x JR

b. Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus:

R = � � ��� − � ℎ

5

c. Menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi. d. Sebagaimana hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas,

maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti berikut :


(38)

Tabel 3.3

Skala Penafsiran Skor Rata-rata

No Skor Kriterium Kategori Penafsiran

1. 1,00 – 1,79 Sangat rendah Tidak Pernah

2. 1,80 – 2,59 Rendah Pernah

3. 2,60 – 3,39 Sedang Kadang-kadang

4. 3,40 – 4,19 Tinggi Sering

5. 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Selalu

Sumber : Pengolahan Data Penelitian.

3.3.6.2. Analisis Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena data yang digunakan adalah data interval. Ciri analisis data inferensial adalah digunakan rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji F, dan lain sebagainya).

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan nomor 3 yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, maka teknik analisis data yang digunakan

adalah analisis regresi, yaitu “seberapa besar pengaruh positif dan seberapa besar

pengaruh tingkat etos kerja terhadap tingkat kinerja guru di SMK PGRI 2

Cimahi”.

Adapun langkah yang penulis gunakan dalam analisis regresi seperti yang dikemukakan oleh Ating Somantri dan Sambas Ali M (2006:243), yaitu :

1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris.

2. Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variabel independen.

3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak.

4. Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok dengan teori.


(39)

X = variabel bebas

a = penduga bagi intersap (α)

b = penduga bagi koefisien regresi (β)

α dan β parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga

diduga menggunakan statistika sampel.

Data yang sudah berskala interval, maka hipotesis dapat langsung diuji dengan menggunakan uji persyaratan regresi yang meliputi uji normalitas, linieritas dan homogenitas, setelah itu dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui signifikansinya.

Melakukan analisis data terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas.

3.3.7. Pengujian Hipotesis

Meyakinkan adanya pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) perlu dilakukan uji hipotesis atau uji signifikansi. Uji hipotesis akan membawa pada kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis.

Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Merumuskan Hipotesis Statistik

H0 : β = 0 artinya tidak terdapat pengaruh positif etos kerja terhadap

kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi.

H1 : β ≠ 0 artinya terdapat pengaruh positif etos kerja terhadap kinerja

guru di SMK PGRI 2 Cimahi.

b. Membuat Persamaan Regresi

Kegunaan analisis regresi sederhana adalah untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).


(40)

Persamaan regresi sederhana dirumuskan:

Ŷ = a + bX Keterangan :

Ŷ = Etos Kerja

X = Kinerja Guru

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu nilai prediksi yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Dimana :



2

2 Xi Xi n Yi Xi XiYi n b        

Sedangkan a dicari dengan menggunakan rumus :

bX Y n X b Y

a

 

c. Uji Signifikansi

Kriteria pengujian keberartian persamaan regresi adalah tolak H0 jika probabilitas lebih kecil daripada

= 0,05. Dapat disimpulkan koefisien regresi signifikan, atau etos kerja benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru. Artinya H1 yang diajukan diterima pada

= 0,05

Untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesis yang diajukan, dilakukan uji signifikansi. Menurut Riduwan (2008:149) uji signifikansi dapat dilakukan dengan menggunakan uji F sebagai berikut:

Langkah 1. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus :

 

Y

JK

2


(41)

JKReg[b│a] =

  

        n Y X XY

b. .

Langkah 3. Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus : ) ( Re ) | ( Re 2

Res

Yi

JK

gba

JK

ga

JK

Langkah 4. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg[a])

dengan rumus : RJKReg[a] = JKReg[a]

Langkah 5. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg[b│a]) dengan rumus : RJKReg[b│a] = JKReg[b│a]

Langkah 6. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan

rumus : RJKRes = 2 Re 

n JK s

Langkah 7. Menguji Signifikansi dengan rumus : Fhitung =

Res Reg(b/a)

RJK RJK

Mencari Ftabel dengan rumus :

Ftabel = F (1-α) (dk reg b│a, dk res)

= F(1-0,05)(dk reg b│a = 1,dk res 33-2)

= F(0,95)(1,31)

Cara mencari = Ftabel, dkreg b│a = 1 sebagai angka pembilangdkres=31

sebagai angka penyebut

Langkah 8. Membandingkan F hitung dengan F tabel .Kriteria yang

digunakan yaitu:

1. H0 ditolak dan H1 diterima, apabila F hitung ≥ F tabel dinyatakan

signifikan (diterima).

2. H0 dterima dan H1 ditolak, apabila F hitung ≤ F tabel dinyatakan

tidak signifikan (ditolak).

d. Menghitung Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui hubungan variabel X dengan Y dicari dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Pearson Product Moment, yaitu :


(42)

 

 

 

  2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy Riduwan (2008:136)

Sedangkan untuk mengetahui kadar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dibuat klasifikasi sebagai berikut :

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup Tinggi

0,60 – 0,799 Tinggi

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

Sumber : Riduwan (2008:136)

e. Menghitung Nilai Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel yang diberikan variabel etos kerja terhadap variabel kinerja guru digunakan rumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut :

Sumber : Ating Somantri (2006:341)

Dengan r2 dicari dengan rumus sebagai berikut :

r2 =

2 2

) ( ) )( ( Yi Yi n Yi Xi XiYi n b       


(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil penelitian dan perhitungan serta analisa data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran tingkat etos kerja di SMK PGRI 2 Cimahi yang terdiri dari delapan indikator yaitu (1) Kerja adalah Rahmat, (2) Kerja adalah Amanah, (3) Kerja adalah Panggilan, (4) Kerja adalah Aktualisasi, (5) Kerja adalah Ibadah, (6) Kerja adalah Seni, (7) Kerja adalah Kehormatan, (8) Kerja adalah Pelayanan. Hal Tersebut berimplikasikan terhadap peningkatan kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Secara empirik diketahui bahwa indikator kerja adalah amanah menjadi tingkat persentase lebih tinggi. Sedangkan pada indikator kerja adalah panggilan menjadi tingkat persentase terendah.

2. Gambaran kinerja guru dapat dilihat dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran di sekolah. Dari hasil nilai kinerja guru tersebut peneliti dapat melihat apakah suatu kinerja dikatakan tinggi atau rendah. Gambaran tingkat kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi dapat dikatakan berada pada tingkat tinggi. Hasil penelitian diukur melalui beberapa indikator, yaitu: (1) Kualitas, (2) Kecepatan/Ketepatan kerja, (3) Inisiatif dalam kerja, (4) Kemampuan kerja, (5) Komunikasi. Berdasarkan pada indikator-indikator tersebut, maka diketahui bahwa indikator kualitas kerja memperoleh skor tertinggi sedangkan kecepatan/ketepatan kerja dalam kerja memperoleh skor terendah.

3. Etos kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi ditunjukan oleh hasil perhitungan dan analisis data yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh cukup kuat dari variabel etos kerja terhadap kinerja guru. Artinya terdapat pengaruh positif etos kerja terhadap kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Dalam penelitian ini


(44)

menunjukan bahwa etos kerja menjadi prediktor yang cukup diperhitungkan bagi kinerja guru.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada hasil dari penelitian yang telah peneliti lakukan maka peneliti memberikan saran yang dikemukakan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan dari skor jawaban responden menunjukan bahwa indikator terendah adalah indikator produktif. Merujuk pada hasil perhitungan tersebut, salah satu upaya agar kinerja meningkat, yaitu dengan mengikut sertakan guru dalam kegiatan organisasi sekolah diluar kegiatan pembelajaran guna mengembangkan organisasi sekolah melalui peran guru sebagai pengawas organisasi sekolah, sehingga tujuan organisasi sekolah dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi berada pada kategori tinggi. Seiring dengan tingginya kategori pada kinerja guru, masih terdapat beberapa hal yang lemah. Penulis merekomendasikan untuk mempertahankan tingkat kinerja guru yang ada serta meningkatkan hal-hal yang masing dianggap lemah seperti pada indikator kecepatan/ketepatan kerja dalam bekerja. Menumbuhkan sikap etos kerja dengan sigap serta tepat guna dalam bekerja dalam upaya meningkatkan kecepatan/ketepatan dalam bekerja.

3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa etos kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Mengingat bahwa etos kerja berpengaruh terhadap kinerja guru, maka peneliti menyarankan guru untuk menumbuhkan sikap etos kerja serta meningkatkan etos kerja di setiap kegiatan sekolah saat pembelajaran maupun organisasi sekolah di luar kegiatan pembelajaran.


(45)

4. Peneliti sadar masih terbatasnya lingkup penelitian yang dilakukan, maka disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian dengan ruang lingkup serta pemahaman yang leih luas, dan memperluas ukuran sampel.


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara.

Castetter, BW. (1996). The Human Resource Function in Educational Administration. New Jersey: Practise Hall.

Faisal, Sanafiah. (2007). Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Grafindo Gibson. (1996). Organisasi. Jakarta Barat: Binarupa Aksara.

Iskandar, Zulrizka. (2012). Psikologi Lingkungan: Teori dan Konsep, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Khasanah, Uswatun, (2004). Etos Kerja Sarana Menuju Puncak Prestasi. Yogyakarta: HarapanUtama.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan Cetakan Pertama. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mathis, Robert L. Dan Jackson. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

Muhaimin, Muh Yahya. (2013). Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja Guru di

Madrasah Ibtidaiyah Darul Huda Ngaglik Sleman Yogyakarta.

Yogyakarta

Muhidin, Sambas A dan Abdurahman Maman. (2007). Analisis Korelasi Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.

Muhidin, Sambas A dan Somantri, Ating. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.


(47)

_______. (2010). Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Mulyana, A.Z. (2010). Rahasia Menjadi Guru Hebat. Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia. Tersedia [Online]:

https://books.google.co.id/books

Naagarazan, R.S. (2006). A Textbook On Professional Ethics and Human Values. New Delhi: New Age International. Tersedia: [Online] https://books.google.co.id/books

Notoatmodjo, S. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.

Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Saondi, Ondi dan Suherman, Aris (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung. PT: Refika Aditama.

Sinamo, Janson (2005), 8 Etos Kerja Profesional, Jakarta, Institut Darma Mahardika.

____________. (2010). 8 Etos Keguruan. Jakarta: Institut Darma Mahardika Siregar, S. (2000). Sumber daya manusia (Konsep Universal Etos Kerja). Jakarta:

PT. Gramedia

Soewarso, Tjoek. (1996). Persepsi Tentang Etos Kerja Kaitannya dengan Nilai

Budaya Masyarakat. Semarang: Depdikbud Dirjen Kebudayaan.

Sugiyono. (2002). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito.

_______. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

_______. (2006). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV Alfabeta.

_______. (2007). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV Alfabeta.


(48)

Tabrani Rusyan dkk. (2000) Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru. Cianjur: CV. Dinamika Karya Cipta

Terry, George R. dan Rue, Leslie W. (2005). Dasar – Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara

Tjutju Yuniarsih dan Suwatno. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Alfabeta. Bandung

Ukas, Maman. (2010). Pengantar Manajemen. Bandung: Agnini

Uno, Hamzah B. dan Nina Latamenggo. (2012). Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

__________. (2013). Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Veitzal, Rivai dan Ahmad Fawzi Moh. Basri. (2005). Performance Apprais: PT. Raja Grafindo Persada.

Karya Ilmiah Jurnal & Skripsi :

Djasuli, Mohamad dan Harwida, Gita Arasy. (Vol.4 : 2011). Etos Kerja Spritual sebagai Moderator Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kinerja Pegawai Negeri Sipil. Proceeding PESAT.

Fajriyani, Yuyun (2013) Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru terhadap Kinerja Guru (Studi pada Al-Azhar Syifa Budi Solo).

Gusti, Messa Media. (2012). Pengaruh Kedisiplinan, Motivasi Kerja, dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SMKN 1 Purworejo Pasca Sertifikasi.

Husni, Irda. (Vol.2 No.1 2014). Hubungan Etos Kerja dengan Kinerja Guru di


(49)

Muhaimin, Muh Yahya. (2013). Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Darul Huda Ngaglik Sleman Yogyakarta. Yogyakarta.

Sunaryo, Adet Setyadi. (Vol.II No.2 : 2013). Hubungan antara Persepsi Tentang Kondisi Fisik Lingkungan Kerja dengan Sikap Kerja dalam

Meningkatkan Etos Kerja Karyawan UD. ES WE di Surakarta.

TALENTA PSIKOLOGI.

Sutisna, Husen. (2008). Analisis Hubungan Motivasi Kerja dengan Etos Kerja Karyawan (Studi Kasus Karyawan Fakultas Pertanian IPB).

Literatur Perundang-Undangan:

PERMENDIKNAS No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru


(1)

menunjukan bahwa etos kerja menjadi prediktor yang cukup diperhitungkan bagi kinerja guru.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada hasil dari penelitian yang telah peneliti lakukan maka peneliti memberikan saran yang dikemukakan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan dari skor jawaban responden menunjukan bahwa indikator terendah adalah indikator produktif. Merujuk pada hasil perhitungan tersebut, salah satu upaya agar kinerja meningkat, yaitu dengan mengikut sertakan guru dalam kegiatan organisasi sekolah diluar kegiatan pembelajaran guna mengembangkan organisasi sekolah melalui peran guru sebagai pengawas organisasi sekolah, sehingga tujuan organisasi sekolah dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi berada pada kategori tinggi. Seiring dengan tingginya kategori pada kinerja guru, masih terdapat beberapa hal yang lemah. Penulis merekomendasikan untuk mempertahankan tingkat kinerja guru yang ada serta meningkatkan hal-hal yang masing dianggap lemah seperti pada indikator kecepatan/ketepatan kerja dalam bekerja. Menumbuhkan sikap etos kerja dengan sigap serta tepat guna dalam bekerja dalam upaya meningkatkan kecepatan/ketepatan dalam bekerja.

3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa etos kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Mengingat bahwa etos kerja berpengaruh terhadap kinerja guru, maka peneliti menyarankan guru untuk menumbuhkan sikap etos kerja serta meningkatkan etos kerja di setiap kegiatan sekolah saat pembelajaran maupun organisasi sekolah di luar kegiatan pembelajaran.


(2)

4. Peneliti sadar masih terbatasnya lingkup penelitian yang dilakukan, maka disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian dengan ruang lingkup serta pemahaman yang leih luas, dan memperluas ukuran sampel.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara.

Castetter, BW. (1996). The Human Resource Function in Educational Administration. New Jersey: Practise Hall.

Faisal, Sanafiah. (2007). Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Grafindo Gibson. (1996). Organisasi. Jakarta Barat: Binarupa Aksara.

Iskandar, Zulrizka. (2012). Psikologi Lingkungan: Teori dan Konsep, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Khasanah, Uswatun, (2004). Etos Kerja Sarana Menuju Puncak Prestasi. Yogyakarta: HarapanUtama.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan Cetakan Pertama. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mathis, Robert L. Dan Jackson. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

Muhaimin, Muh Yahya. (2013). Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja Guru di

Madrasah Ibtidaiyah Darul Huda Ngaglik Sleman Yogyakarta.

Yogyakarta

Muhidin, Sambas A dan Abdurahman Maman. (2007). Analisis Korelasi Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.

Muhidin, Sambas A dan Somantri, Ating. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Muhidin, Sambas Ali. (2010). Statistika 1 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Andhika Utama


(4)

_______. (2010). Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Mulyana, A.Z. (2010). Rahasia Menjadi Guru Hebat. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Tersedia [Online]: https://books.google.co.id/books

Naagarazan, R.S. (2006). A Textbook On Professional Ethics and Human Values. New Delhi: New Age International. Tersedia: [Online] https://books.google.co.id/books

Notoatmodjo, S. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.

Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Saondi, Ondi dan Suherman, Aris (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung. PT: Refika Aditama.

Sinamo, Janson (2005), 8 Etos Kerja Profesional, Jakarta, Institut Darma Mahardika.

____________. (2010). 8 Etos Keguruan. Jakarta: Institut Darma Mahardika Siregar, S. (2000). Sumber daya manusia (Konsep Universal Etos Kerja). Jakarta:

PT. Gramedia

Soewarso, Tjoek. (1996). Persepsi Tentang Etos Kerja Kaitannya dengan Nilai

Budaya Masyarakat. Semarang: Depdikbud Dirjen Kebudayaan.

Sugiyono. (2002). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito.

_______. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

_______. (2006). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV Alfabeta.

_______. (2007). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV Alfabeta.


(5)

Tabrani Rusyan dkk. (2000) Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru. Cianjur: CV. Dinamika Karya Cipta

Terry, George R. dan Rue, Leslie W. (2005). Dasar – Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara

Tjutju Yuniarsih dan Suwatno. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Alfabeta. Bandung

Ukas, Maman. (2010). Pengantar Manajemen. Bandung: Agnini

Uno, Hamzah B. dan Nina Latamenggo. (2012). Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

__________. (2013). Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Veitzal, Rivai dan Ahmad Fawzi Moh. Basri. (2005). Performance Apprais: PT. Raja Grafindo Persada.

Karya Ilmiah Jurnal & Skripsi :

Djasuli, Mohamad dan Harwida, Gita Arasy. (Vol.4 : 2011). Etos Kerja Spritual sebagai Moderator Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kinerja Pegawai Negeri Sipil. Proceeding PESAT.

Fajriyani, Yuyun (2013) Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru terhadap Kinerja Guru (Studi pada Al-Azhar Syifa Budi Solo).

Gusti, Messa Media. (2012). Pengaruh Kedisiplinan, Motivasi Kerja, dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SMKN 1 Purworejo Pasca Sertifikasi.

Husni, Irda. (Vol.2 No.1 2014). Hubungan Etos Kerja dengan Kinerja Guru di


(6)

Muhaimin, Muh Yahya. (2013). Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Darul Huda Ngaglik Sleman Yogyakarta. Yogyakarta.

Sunaryo, Adet Setyadi. (Vol.II No.2 : 2013). Hubungan antara Persepsi Tentang Kondisi Fisik Lingkungan Kerja dengan Sikap Kerja dalam

Meningkatkan Etos Kerja Karyawan UD. ES WE di Surakarta.

TALENTA PSIKOLOGI.

Sutisna, Husen. (2008). Analisis Hubungan Motivasi Kerja dengan Etos Kerja Karyawan (Studi Kasus Karyawan Fakultas Pertanian IPB).

Literatur Perundang-Undangan:

PERMENDIKNAS No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru