PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA SUBTEMA GAYA DAN GERAK.

(1)

Nomor Daftar:168/S/PGSD/R/23/VI/2014

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA SUBTEMA

GAYA DAN GERAK

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian

syaratuntuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh IIR IRYANTI

NIM 1004176

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA SUBTEMA

GAYA DAN GERAK

Oleh IirIryanti

1004176

Sebuahskripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikanprogram S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© IirIryanti2014

UniversitasPendidikan Indonesia Juni 2014

HakCiptadilindungiundang-undang.

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhyaatausebagian, dengandicetakulang, difoto kopi, ataucaralainnyatanpaijindaripenulis.


(3)

IIR IRYANTI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA SUBTEMA

GAYA DAN GERAK

disetujuidan disahkanoleh pembimbing:

Pembimbing I,

Drs. Rustono W.S, M.Pd. NIP. 19520628 198103 1 001

Pembimbing II,

Drs. AsepSaepulrohman, M.Pd. NIP. 19610909 198503 1 006

DiketahuiOleh Ketua Program Studi PGSD

UPI KampusTasikmalaya,

Drs. Rustono W.S., M.Pd. NIP. 19520628 198103 1 001


(4)

i

PERNYATAAN

“Denganinisayamenyatakanbahwaskripsidenganjudul “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFICPADA SUBTEMA GAYA DAN GERAK” inibesertaseluruhisinyaadalahbenar-benarkaryasayasendiri,

dansayatidakmelakukanpenjiplakanataupengutipandengancara-cara yang

tidaksesuaidenganetikakeilmuan yang

berlakudalammasyarakatkeilmuan.Ataspernyataanini,

sayasiapmenanggungrisiko/sanksiapabilakemudianditemukanadanyapelanggarant erhadapetikakeilmuandalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Tasikmalaya, Juni 2014 Yang membuat pernyataan,

Iir Iryanti NIM 1004176


(5)

ii

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFICPADA SUBTEMA

GAYA DAN GERAK

ABSTRAK

Berdasarkan studi pendahuluan peneliti menemukan guru jarang

menggunakan media pembelajaran dengan baik serta learning

obstacleterutama bersifat etimologis yang dialami siswa. Pendekatan yang

peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatifdengan metode Penelitian Desain Didaktis terdiri atas tiga tahap, yaitu Prospektif Analysis,

Metapedadidaktik Analysis, dan Retrosfektif Analysis. Subjek dalam

penelitian adalah siswa kelas IV Negeri 3 Benteng Kecamatan Ciamis dan SD Negeri 1 Cijeungjing Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Teknik pengumpulan datadilakukan peneliti melalui proses triangulasi.Hasil penelitian diperoleh beberapa learning obstacle siswa yang disebabkan belum baiknya penggunaan media dan desain media pembelajaran untuk mengatasi learning obstacle siswa pada subtema Gaya dan Gerak pembelajaran kesatu. Desain media pembelajaran disusun berdasarkan

learning obstacle siswa dan sesuai dengan komponen HLT. Desain awal

media pembelajarandapat mengurangi learning obstacle siswa sebesar 12,103%, dan desain pengembangan media pembelajarandapat mengurangi

learning obstacle siswa sebesar 16,18%.

Kata Kunci: Learning obstacle, Desain didaktis, Subtema Gaya dan Gerak.


(6)

iii

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA SUBTEMA

GAYA DAN GERAK

ABSTRACT

The researchers founded incidence of teachers rarely use the well medias. And the researchers founded learning obstacles experienced by the students, especially about etymologically because not good use of instructional media. This study aimed to describe of learning obstacles experienced by the students, caused not good use of instructional media on learning the first Subtheme Forces and movement, developing a media construct the didactic design based learning scientific obstacle to overcome student learning, and implementation didactical design. The researchers used qualitative approach and design didactical research method consists of three stages, namely Prospective Analysis, Metapedadidaktik Analysis, and Retrosfektif Analysis. Subjects in the study were students of class IV School 3 Benteng Kecamatan Ciamis and SD Negeri 1 Cijeungjing Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. The researchers used triangulation process for code colected. The research showed some learning obstacles experienced by the students caused not well use of media and didactical design of instructional media development to overcome the obstacle of students learning the first Subtheme Forces and movement. Design didactical research obstacle compiled based on student learning and in accordance with the HLT components. The first design didactical can reduce students' learning of 12,103%, and the design second design didactical can reduce student learning obstacle by 16.18%. Keyword: Learning Obstacle, Didactical Design, Subtheme Forces and


(7)

Untaianpujidans Yang MahaPemu Nyapenulisdapatmeny “PengembanganMedi Gaya dan Gerak” S Penerang zaman, ha kepada keluarganya, akhir zaman.

Skripsi ini di memperoleh gelar s Pendidikan Indonesia ini berkat izin dan p berbagai pihak. Semo berlipat ganda dari Al

Penulis menyad kekurangan yang har dan wawasan ilmu pe mudah-mudahan kary pendidikan dasar, Am

iv

KATA PENGANTAR

ansyukur yang penulispanjatkankehadirat All urahlagiMahaPenyayang, karenaberkatrah enyelesaikanskripsidenganjudul

diaPembelajaranBerbasisPendekatanScientificp Shalawatbesertasalam semoga dilimpahkan habibanaa waa’nabiyanaa Muhammad S.A.W a, sahabat-sahabatnya dan umatnya yang sela

diajukan untuk memenuhi sebagian dari sarjana pendidikan program S1 PGSD d sia Kampus Tasikmalaya. Penulis dapat menye pertolongan Allah SWT, serta bantuan dan moga amal baik yang telah diberikan mendapa Allah SWT.

adari bahwa skripsi ini belum sempurna, karena arus diperbaiki. Hal ini dikarenakan terbatasn pengetahuan yang penulis miliki. Akhir kata, p arya kecil ini bermanfaat bagi dunia pendidi

min.

Tasikmala

Allah SWT. Dzat

rahmatdanhidayat-padaSubtema an kepada Sang A.W. begitu pula elalu setia hingga

ari syarat untuk dari Universitas yelesaikan skripsi an bimbingan dari apat imbalan yang

ena masih terdapat asnya kemampuan a, penulis berharap idikan, khususnya


(8)

v

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. Cece Rakhmat, M.Pd., selaku Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya;

2. Drs. Yusuf Suryana, M.Pd., selaku Sekretaris Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya;

3. Drs. Rustono WS, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya dan pembimbing I yang telah tulus memberikan arahan, nasehat, dan motivasi dengan penuh kesabaran, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;

4. Drs. Asep Saepulrohman, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah tulus memberikan arahan, nasehat dan motivasi dengan penuh kesabaran, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;

5. Dindin Abdul Muiz Lidinillah, S.Si., S.E., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik;

6. Staf pengajar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya; 7. Staf administrasi Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya; 8. Kepala Sekolah beserta seluruh guru Sekolah Dasar Negeri Benteng 3

Kecamatan Ciamis dan Sekolah Dasar Negeri Cijeungjing 1 Kecamatan CijeungjingKabupaten Ciamis;

9. Orang tua tercinta: Ayahanda Ento Kaswadi dan Ibunda Roilah, serta adik-adik tercintaatas dukungan material dan spiritual yang diberikan kepada penulis;

10. Rekan-rekan seperjuangan di UPI Kampus Tasikmalaya, terutama Nurmalasari, Dita Puspita Khoirunnisa, RinaKurnia Novianti, dan Nuraidah Musaropah;


(9)

vi

11. Seluruh pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu demi satu pada ruang yang terbatas ini, atas partisipasi dan konstribusi yang diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya;


(10)

vi DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah Penelitian ... 6

1. Identifikasi dan Analisis Masalah ... 6

2. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metapedadidaktik ... 11

B. Penelitian Desain ... 15

1. Penelitian Desain ... 15

2. Desain Didaktis ... 16

C. HLT (Hypothetical Learning Trajectoy) ... 16

D. Hambatan Belajar ... 18

E. Penelitian Desain Didaktis (Didactical Design Research) ... 19

F. Media Pembelajaran ... 20

1. Konsep Media Pembelajaran ... 20

2. Landasan Pengembangan Media Pembelajaran ... 21

3. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 22

4. Fungsi Media Pembelajaran ... 26

5. Pemilihan Media Pembelajaran ... 28

6. Penggunaan Media Pembelajaran ... 29

7. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media ... 29

G. Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) ... 30

1. Mengamati ... 31

2. Menanya ... 32

3. Menalar ... 33

4. Mencoba ... 33

5. Mengolah ... 34


(11)

vii

7. Menyajikan ... 34

8. Mengkomunikasikan ... 34

H. Pembelajaran Tematik ... 34

I. Subtema Gaya dan Gerak ... 36

1. IPA ... 38

2. Matematika ... 42

3. Seni Budaya dan Prakarya ... 44

4. Bahasa Indonesia ... 45

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 47

2. Subjek Penelitian ... 47

B. Desain Penelitian ... 48

C. Metode Penelitian ... 52

D. Definisi Operasional ... 54

E. Instrumen Penelitian ... 56

F. Pengembangan Instrumen ... 57

1. Uji Keabsahan Data Kualitatif ... 57

2. Hasil Uji Instrumen Tes ... 58

3. Analisis Hasil Studi Pendahuluan ... 63

G. Teknik Pengumpulan Data ... 65

H. Teknik Analisis Data ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 71

1. Desain Awal Media Pembelajaran ... 71

a. Prospective Analysis 1 ... 71

b. Metapedadidaktik Analysis I ... 86

c. Retrospective Analysis I ... 89

2. Pengembangan Media Pembelajaran ... 92

a. Prospective Analysis 1I ... 92

b. Metapedadidaktik Analysis II ... 103

c. Retrospective Analysis II ... 112

B. Pembahasan ... 115

1. Learning Obstacle Siswa pada Subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu ... 116

2. Desain Awal Media Pembelajaran ... 116

3. Pengembangan Media Pembelajaran ... 121

4. Desain Akhir Media Pembelajaran ... 121

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 133

B. Rekomendasi... 135


(12)

viii

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 139 RIWAYAT HIDUP ... 408


(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel2.1 Grasdasi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan ... 21

Tabel 2.2 Konpetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu ... 36

Tabel 3.1 KategoriDaya Pembeda ... 61

Tabel 3.2 Kategori Tingkat Kesukaran ... 62

Tabel 3.3 Interval KategoriPemahamanSiswadanLearning ObstacleSiswa . 64 Tabel 4.1 MateripadaTemaSelalu Berhemat EnergiSubtemaGaya dan Gerak pembelajaransatu ... 71

Tabel 4.2 Indikator Dan TujuanPembelajaranuntuk Merancang Desain Awal ... 82

Tabel 4.3 PRS dan ADP pada Media Delapan Macam Media Konkret pada Desain Awal Media Pembelajaran Berbasis Pendekatan Scientific 85 Tabel 4.4 PRS dan ADP pada Media Permainan Lompat Kelinci pada Desain Awal Media Pembelajaran Berbasis Pendekatan Scientific 86 Tabel 4.5 Perbandingan Kategori Learning Obstacle SiswaSebelum dan Setelah Implementasi Desain Media Pembelajaran ... 90

Tabel 4.6 RencanaPerbaikanDesainAwal Media Pembelajaran Berbasis Pendekatan Scientific ... 92

Tabel 4.7 Indikator dan Tujuan Pembelajaran Desain Pengembagan Media Pembelajaran ... 95

Tabel 4.8 PRS dan ADP pada 4 Macam Media Konkret ... 99

Tabel 4.9 PRS dan ADP pada Media Laporan Pengamatan ... 100

Tabel 4.10 PRS dan ADP pada Media Permainan Lompat Kelinci ... 101

Tabel 4.11 PRS dan ADP pada Media Faktorisasi Prima ... 102

Tabel 4.12 Perbandingan Kategori Learning Obstacle Siswa Sebelum dan Setelah Implementasi Desain ... 113

Tabel 4.13 RencanaPerbaikanDesainMedia Pembelajaran Berbasis Scientific ... 115

Tabel 4.14 Indikator dan Tujuan Pembelajaran ... 121

Tabel 4.15 PRS dan ADP pada Empat Macam Media Pembelajaran konkret 126 Tabel 4.16 PRS dan ADP pada Media Laporan Pengamatan ... 127

Tabel 4.17 PRS Dan ADP pada Media Permainan Lompat Kelinci ... 128

Tabel 4.18 PRS dan ADP pada Media Faktorisasi Prima ... 130

Tabel 4.19 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Pendekatan Scientific ... 131


(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Metapedidaktik ... 12

Gambar 2.2 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 25

Gambar 2.3 Tarikan dan Dorongan Pada Meja ... 39

Gambar 2.4 Menarik Kursi dan Menendang Bola ... 39

Gambar 2.5 Mendorong Meja ... 39

Gambar 2.6 Menarik Mobil – Mobilan ... 40

Gambar 2.7 Mendorong Meja dari Dua Arah ... 40

Gambar 2.8 Menjalankan Sepeda ... 40

Gambar 2.9 Menendang Bola ... 40

Gambar 2.10 Kaleng diremas – Remas ... 41

Gambar 2.11 Keret yang ditarik ... 42

Gambar 2.12 Garis Bilangan ... 42

Gambar 2.13 Garis Bilangan ... 43

Gambar 2.14 Pohon Faktor ... 43

Gambar 2.15 Tabel Faktorisasi ... 44

Gambar 2.16 Syair Lagu “Ada Sepeda” ... 44

Gambar 2.17 Syair Lagu “Burung Kutilang” ... 45

Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian ... 50

Gambar 3.2 Alur Penelitian Desain Didaktis ... 53

Gambar 4.1 Delapan Macam Media Konkret ... 74

Gambar 4.2 Media Permainan Lompat Kelinci ... 74

Gambar 4.3 Notasi Lagu “Burung Kutilang dan Ada Sepeda” ... 75

Gambar 4.4 Learning Obstacle Siswa ... 77

Gambar 4.5 Delapan Macam Media Pembelajaran ... 83

Gambar 4.6 Media Permainan Lompat Kelinci ... 84

Gambar 4.7 Media Pembelajaran ... 87

Gambar 4.8 Empat Macam Media Pembelajaran ... 95

Gambar 4.9 Media Bola Ajaib ... 96

Gambar 4.10 Empat Macam Media Pembelajaran ... 96

Gambar 4.11 Media Laporan Pengamatan ... 97

Gambar 4.12 Media permainan Lompat Kelinci ... 97

Gambar 4.13 Media Faktorisasi Prima ... 98

Gambar 4.14 Media Pembelajaran ... 104

Gambar 4.15 Laporan Pengamatan ... 108

Gambar 4.16 Empat Macam Media Pembelajaran ... 122

Gambar 4.17 Media Bola Ajaib ... 123

Gambar 4.18 Empat Macam Media Pembelajaran ... 123

Gambar 4.19 Media Laporan pengamatan ... 124

Gambar 4.20 Media Permainan Lompat Kelinci ... 124


(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 Kisi-Kisi Instrumen dan Tiap Butir Soal ... 140

Lampiran A.2 Instrumen Tes ... 142

Lampiran A.3 Uji Validitas ... 148

Lampiran A.4 Uji Reliabilitas ... 149

Lampiran A.5 Uji Daya Pembeda Soal ... 150

Lampiran A.6 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 151

Lampiran A.7 Seleksi Butir Soal Instrumen Penelitian ... 152

Lampiran A.8 Format Kuesioner ... 153

Lampiran A.9 Format Observasi ... 156

Lampiran A.10 Pedoman Wawancara ... 158

Lampiran A.11 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 164

Lampiran B.1 Kisi-kisi Instrumen Mengungkap Learning Obstacle Siswa . 171 Lampiran B.2 Instrumen Mengungkap Learning Obstacle Siswa ... 178

Lampiran B.3 Prediksi Jawaban Siswa ... 183

Lampiran B.4 Hasil Kuesioner ... 184

Lampiran B.5 Hasil Observasi ... 190

Lampiran B.6 Hasil Wawancara ... 191

Lampiran B.7 Hasil Analisis Studi Pendahuluan ... 198

Lampiran B.8 Lembar Validasi Media Pembelajaran ... 239

Lampiran C.1 Silabus ... 249

Lampiran C.2 RPP ... 256

Lampiran C.3 Evaluasi Pembelajaran ... 268

Lampiran C.4 Materi Ajar ... 271

Lampiran C.5 Media Pembelajaran ... 278

Lampiran C.6 Analisis Hasil Implementasi Desain Didaktis I ... 281

Lampiran C.7 Delapan Macam Media Pembelajaran ... 292

Lampiran D.1 RPP ... 302

Lampiran D.2 Media Pembelajaran ... 315

Lampiran D.3 Hasil Implementasi Desain Pengembangan ... 320

Lampiran E.1 Desain Akhir Media Pembelajaran ... 333

Lampiran E.2 Empat Macam Media Konkret ... 340

Lampiran E.3 Media Bola Ajaib ... 344

Lampiran E.4 Media Laporan Pengamatan ... 361

Lampiran E.5 Media Permainan Lompat Kelinci ... 371

Lampiran E.6 Media Faktorisasi Prima ... 387

Lampiran E.7 Media Notasi Lagu ... 393

Lampiran F.1 SK Dosen Pembimbing Skripsi ... 399

Lampiran F.2 Surat Ijin Penelitian dari Lembaga ... 400

Lampiran F.3 Surat Ijin Penelitian dari KESBANG Kabupaten Ciamis ... 401

Lampiran F.4 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis ... 402

Lampiran F.5 Surat Rekomendasi dari UPTD Pendidikan Kecamatan CiamisKabupaten Ciamis ... 403


(16)

xii

Lampiran F.6 Surat Rekomendasi dari UPTD Pendidikan Kecamatan

Ciamis Kabupaten Ciamis ... 404 Lampiran F.7 Surat Keterangan Penelitian dari Kepala Sekolah

SDN 3 Benteng ... 405 Lampiran F.8 Surat Keterangan Penelitian dari Kepala Sekolah

SDN 1 Cijeungjing ... 406 Lampiran F.9 Foto-foto Penelitian ... 407


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berlaku dewasa ini, dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas. Serta landasan teori yang dikembangkan yaitu pendidikan berdasarkan standar (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).

Pembelajaran yang dianut kurikulum 2013 yaitu pembelajaran yang dilakukan guru dalam proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat, serta pengalaman belajar langsung peserta didik sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Tercantum dalam Permendikbud no 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Permendikbud, 2013, hlm. 6).

Sehingga dalam pola pembelajarannya di kelas menjadi pembelajaran interkatif antara guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam-sumber/media lainnya, siswa aktif-mencari dengan diperkuat menggunakan model pembelajaran pendekatan sains berbasis tim menekankan siswa untuk berpikir kritis, dan pembelajaran ilmu pengetahuan jamak.

Menurut Kustandi (2011, hlm. 5) “pembelajaran merupakan suatu usaha sadar guru/pengajar untuk membantu siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan minatnya.” Sedangkan menurut Hernawan (2007, hlm. 4) dalam pengertian pembelajaran bermedia mengemukakan “pola pembelajaran bermedia guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber informasi, siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai media.” Sehingga guru tidak hanya sebagai pengajar tetapi, harus mampu berperan sebagai director of learning yaitu sebagai pengelola belajar yang memfasilitasi kegiatan belajar siswa melalui pemanfaatan dan pengoptimalan berbagai sumber belajar. Dari ketiga pengertian pembelajaran menurut Permendikbud dan ahli yang telah


(18)

2

dikemukakan, mengandung arti tersirat bahwa guru memiliki peran penting dalam perencanaan pembelajaran.

Sehingga guru menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sistem pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan Sukirman (2006, hlm. 15) “faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran yaitu: guru, siswa, sarana dan fasilitas, serta lingkungan.” Tercantum dalam PP no. 19 tahun 2005 (dalam Sukirman, 2006, hlm. 15) ‘‘guru harus memenuhi empat kompetensi utama yaitu: kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan personal.” Dalam pembelajaran lebih menekakan pada kemampuan pedagogik sebagai kemampuan pemahaman terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Faktor yang selanjutnya mempengaruhi pembelajaran yaitu siswa. Siswa SD umurnya antara 7-11 tahun, menurut Piaget berada pada periode opersional konkret. Anak memiliki operasi logis yang dapat diterapkan pada masalah yang konkret. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Dahar (2013, hlm. 138) “Periode operasional konkret adalah antara umur 7-11 tahun, yang merupakan permulaan berpikir rasional. Ini berarti anak memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah konkret.” Dapat dipahami jika anak pada usia ini menghadapi suatu pertentangan antara pikiran dan persepsi, anak dalam periode operasional konkret memilih mengambil keputusan logis. Operasi-operasi yang digunakan pada periode ini terkait pada pengalaman perorangan. Operasi-operasi yang digunakan yaitu Operasi-operasi konkret, bukan Operasi-operasi formal. Anak belum belum berurusan dengan materi abstrak.

Sehingga dalam pembelajarannya pada periode ini ada beberapa hal yang dibutuhkan siswa sebagaimana dikemukakan oleh Prastowo (2013, hlm. 134) tentang kebutuahan siswa pada fase opersional konkret bahwa

Secara psikologis anak usia sekolah dasar sedang memasuki fase perkembangan kognitif opersional konkret, sehingga mereka memerlukan


(19)

3

stimulus pembelajaran yang bersifat konkret, fungsional, kontekstual, dan autentik yang dapat memberikan pengalaman bermakna.

Dapat dipahami seorang guru pada tahap ini harus mampu menyajikan materi yang kontekstual dan sesuai dengan kehidupan keseharian siswa, sekaligus sesuai dengan minat dan kebutuhannya, sehingga pembelajaran mudah dipahami dan menarik untuk diikuti.

Kenyataan di lapangan berdasarkan hasil studi pendahuluan wawancara dengan Ibu Sri Hastuti guru kelas IV SDN Benteng 3 Kabupaten Ciamis, pemerintah tidak menyediakan media pembelajaran tematik secara langsung tapi guru membuat media tersebut secara mandiri, serta memanfaatkan lingkungan disekitar siswa. Beliau mengalami kesulitan mengadakan media menggunakan pendekatan scientific, serta pembelajaran tematik.Dalam memilih media pembelajaran guru sudah memenuhi demonstrationmedia, digunakan untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, familiartyguru menggunakan media pembelajaran tertentu karena sudah terbiasa menggunakan media dan clarityguru memperjelas pesan pembelajaran menggunakan media konkrit. Tapi belum memenuhi penggunaan media active learning untuk membuat siswa aktif dalam pembelajaran.Dalam pembelajaran siswa belum dapat mengkomunikasikan apa yang telah dipelajari.

Kenyataannya mayoritas pembelajaran dilapangan belum menampakkan pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific. Kegiatan ilmiah yang menjadi esensi pendekatan scientific belum terlihat dalam proses pembelajaran, sehingga belum mampu membuat pembelajaran bermakna untuk siswa. Berdasarkan studi pendahuluan peneliti di salah satu Sekolah Dasar yang berada di Kecamatan Ciamis yang diamanahi mengimplementasikan kurikulum 2013. Guru kelas IV mengemukakan tentang bagaimana mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pembelajaran. Pembelajaran yang terlaksana belum memunculkan pembelajaran ilmiah dalam kurikulum 2013. Perencanaan pembelajaran belum sepenuhnya dikembangkan, Guru merasa buku panduan guru sudah sesuai, maka meteri yang disampaikan terbatas pada apa yang ada pada buku, selanjutnya disesuaikan dengan kondisi pada saat pembelajaran.


(20)

4

Dalam proses pembelajaran menggunakan media,guru kesulitan memunculkan kegiatan ilmiah dalam penggunaan media pembelajaran. Menurut guru yang telah melakukan pembelajaran kurikulum 2013, pembelajaran membuat siswa aktif tapi materi yang dipahami siswa sempit. Penggunaan media pembelajaran baru menyesuaikan dengan media yang ada pada buku, belum menggunakan membuat perancanaan pembelajaran bermedia sehingga dalam pembelajarannya belum mampu memenuhi kegiatan ilmiah dan belajar bermakna untuk mengkomunikasikan materi.

Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di kelas IV SD Negeri 3 Benteng Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang, khususnya pada pembelajaran satu sub tema gaya dan gerak yang terdiri atas mata pelajaran IPA mengenai jenis gaya (tarikan dan dorongan), Matematika mengenai KPK, Seni Budaya dan Prakarya mengenai menyanyikan lagu, dan Bahasa Indonesia mengenai menceritakan pengalaman, terbukti bahwa sebagian siswa mengalami beberapa hambatan belajar. Peneliti memberikan tes pemahaman yang telah dipelajari oleh siswa terkait pembelajaran satu sub tema gaya dan gerak yang terdiri dari mata pelajaran IPA, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta Bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan menunjukkan adanya hambatan belajar pada beberapa indikator pembelajaran satu sub tema gaya dan gerak.

Materi Gaya dan Gerak merupakan materi asbstrak, sedangkan siswa SD berada pada tahap berpikir operasional konkret. Dalam tahap ini siswa mudah memahami konsep jika pengertian konsep tersebut dapat diamati atau siswa melakukan sesuatu yang berkaitan dengan konsep tersebut. Setiap siswa memilki karakteristik berbeda – beda yang memerlukan penyediaan rangsangan. Sehingga berdasarkan hal tersebut perlu penggunaan media pembelajaran yang dapat mengantarkan informasi dari sumber pembelajaran kepada siswa.Asyhar (2012, hlm. 23) mengemukakan bahwa “dalam pembelajaran terdapat perubahan perilaku sebagai akibat dari belajar dapat dikelompokkan ke dalam 3 aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor, setiap aspek menuntut penggunaan media pembelajaran yang berbeda.” Artinya aspek belajar kognitif memerlukan media yang berbeda


(21)

5

dibandingkan siswa yang belajar aspek lainnya. Sehingga diperlukan strategi penyampaian yang menggunakan multi media untuk mememuhi tuntutan belajar aspek yang berbeda – beda. Sejalan dengan pendapat Asyhar, dalam proses pembelajaran pada kurikulum 2013 harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sehingga dalam pembelajaran menekankan dilakukan melalui tematik terpadu, serta pendekatan ilmiah.

Maka dari itu berdasarkan tuntutan kurikulum 2013 yang berbasis pendekatan scientific dan pembelajaran tematik-integratif, diperlukan media pembelajaran yang mengembangkan karakter scientific yaitu melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Dengan demikian Media Pembelajaran yang dirancang oleh guru harus dapat memfasilitasi siswa melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Melalui Media Pembelajaran yang berbasis pendekatan ilmiah (scientific) akan memberikan kesempatan kepada siswa seluas-luasnya untuk menggali berbagai pengetahuannya melalui serangkaian kegiatan yang terintegrasi dalam pembelajaran tematik, sehingga pembelajaran akan lebih utuh dan bermakna kepada siswa.

Berdasarkan paparan tersebut, maka peneliti akan mengembangkan media pembelajaran berbasis pendekatan scientific pada subtema gaya dan gerak di kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mengatasi hambatan belajar (learning obstacle) siswa yang muncul serta untuk mengembangkan hubungan segitiga didaktis dalam pembelajaran, yang terdiri atas Hubungan Pedagogis (HP) antara guru dan siswa, Hubungan Didaktis (HD) antara siswa dan materi, dan Antisipasi Didaktis Pedagogis (ADP) antara guru dan materi. Ketiga komponen tersebut membentuk satu kesatuan utuh yang saling berkaitan satu sama lain dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan secara berkolaborasi bersama tiga rekan lain membentuk suatu Tim yang masing-masing mempunyai titik fokus pengembangan yang berbeda-beda yaitu mengembangkan model, LKS, dan penilaian pembelajaran. Penelitian yang dilakukan secara Tim ini diharapkan dapat menyatukan semua komponen yang


(22)

6

terdapat dalam segitiga didaktis pada proses pembelajaran. Peneliti dalam hal ini mengembangkan salah satu komponen yang terdapat pada segitiga didaktis yaitu hubungan pedagogis (HP) antara guru dan siswa berupa Media Pembelajaran berbasis pendekatan scientific yang dirancang dan diimplemetasikan sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Maka dari itu peneliti mengangkat judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Pendekatan Scientific pada Subtema Gaya dan Gerak”.

B. Perumusan Masalah Penelitian 1. Identifikasi dan Analisis Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Guru belum memahami sepenuhnya bagaimana cara menggunakan media pembelajaran berbasis pendekatan scientific

b. Media pembelajaran yang ada disekolah belum beragan dan berbasis pendekatan scientific sehingga belum dapat mengantarkan atau menyalurkaninformasikepada siswa.

c. Hambatan belajar siswa dalam memahami subtema Gaya dan Gerak perlu di atasi dengan media pembelajaran berbasis pendekatan scientific.

2. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana learning obstacle siswa pada subtema Gaya dan Gerak di kelas IV Sekolah Dasar?

b. Bagaimana desain awal media pembelajaran berbasis pendekatan scientificpada subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satudi kelas IV Sekolah Dasar?

c. Bagaimana desain pengembangan media pembelajaran berbasis scientificpada subtema Gaya dan Gerakpembelajaran di kelas IV Sekolah Dasar?


(23)

7

d. Bagaimana desain akhir pengambangan media pembelajaran berbasis scientificpada subtema Gaya dan Gerakpembelajaran satu di kelas IV Sekolah Dasar?

3. Batasan Masalah

Supaya pembahasan permasalahan lebih terarah, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

a. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Benteng Kecamatan Ciamis dan SD Negeri 1 Cijeungjing Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis tahun ajaran 2013/2014.

b. Desain pengembangan media pembelajaran berbasis pendekatan scientific ini didasarkan pada hambatan belajar (learning obstacle) siswa kelas IV SD dan hubungan segitiga didaktis, yang difokuskan pada kesulitan guru. menggunakan media pembelajaran berbasis pendekatan scientific

c. Desain Pengembangan Media Pembelajaran difokuskan pada pembelajaran satu subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu di kelas IV Sekolah Dasar. d. Subtema yang dibahas adalah gaya dan gerak pada pembelajaran satu yang

meliputi IPA mengenai jenis gaya (tarikan dan dorongan), Matematika mengenai KPK, Seni Budaya dan Prakarya mengenai menyanyikan lagu, dan Bahasa Indonesia mengenai menceritakan pengalaman.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan hambatan belajar (learning obstacle) siswa pada subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu di kelas IV Sekolah Dasar.

2. Mendeskripsikan desain awal pengembangan media pembelajaran berbasis pendekatan scientific untuk mengatasi hambatan belajar (learning obstacle) pada subtema Gaya dan Gerakpembelajaran satu di kelas IV Sekolah Dasar. 3. Mendeskripsikan desain pengembangan media pembelajaran berbasis pendekatan scientific pada subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu di kelas IV Sekolah Dasar.


(24)

8

4. Mendeskripsikan desain akhir pengembangan media pembelajaran berbasis pendekatan scientific pada subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu di kelas IV Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai kalangan, diantaranya :

1. Bagi Siswa

a. Siswa dapat memahami dan menguasai subtema Gaya dan Gerak dengan baik sehingga tidak mengalami hambatan belajar.

b. Siswa terampil dalam melakukan praktikum untuk membuktikan hubungan Gaya dan Gerak yang meliputi tarikan dan dorongan, Terampil menentukan KPK dari dua bilangan.Terampil dalam menyayikan lagu. Terampilmenceritakan pengalaman.

c. Menghilangkan kesalahan konsep pada siswa mengenai materi yang terdapat pada subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu dengan melakukan kegiatan–kegiatan ilmiah (scientific.)

2. Bagi Guru

a. Guru mengetahui hambatan belajar (learning obstacle) yang di alami siswa pada sub tema gaya dan gerak.

b. Membantu guru untuk meningkatkan kemampuan didaktik pada pembelajaran tematik-terpadu sub tema gaya dan gerak pembelajaran satu. c. Membantu guru dalam mengimplementasikan media pembelajaran

berdasarkan pendekatan scientific. 3. Bagi Peneliti

a. Menambah wawasan secara teoritis dan praktis ataupun yang terkait dengan konteks sosial yang diteliti.

b. Menambah pengalaman dalam hal pengembangan media pembelajaran yang berbasis pendekatan scientific pada subtema Gaya dan Gerak kelas IV SD


(25)

9

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Penulisan skripsi ini disusun dengan struktur organisasi sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan

Bab ini terdiri atas latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan alasan peneliti melaksanakan penelitian, pentingnya masalah itu untuk diteliti, dan pendekatan untuk mengatasi masalah. Identifikasi dan perumusan masalah menjelaskan tentang analisis dan rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya. Tujuan penelitian menyajikan tentang hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan, tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat kerja operasional. Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi siswa, guru, peneliti sendiri dan bagi peneliti lain. Struktur organisasi skripsi memaparkan mengenai urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka

Bab ini memberikan penjelasan mengenai landasan teori yang berisikan Metapedadidaktik, Penelitian Desain Didaktis, Learning Obstacle, Media Pembelajaran, Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach), Pembelajaran Tematik.

3. Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi penjelasan yang rinci mengenai metode penelitian. Komponen metode penelitian terdiri dari lokasi penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional dan konseptual, instrumen penelitian, pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data penelitian. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan


(26)

10

Bab ini berisi hasil penelitian dari analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan tentang masalah penelitian, serta pembahasan atau analisis temuan yang dikaitkan dengan landasan teoritik yang dibahas dalam bab kajian pustaka.

5. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi

Bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi yang menyajikan tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Penulisan kesimpulan dengan cara uraian padat yang menjawab pertanyaan penelitian atau rumusan masalah. Rekomendasi yang ditulis ditujukan kepada para praktisi pendidikan, para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan dan kepada peneliti selanjutnya.


(27)

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan padadua SD(Sekolah Dasar) yang berbeda, yaitu SD Negeri 3 Benteng dan SD Negeri 1 Cijeungjingyang berlokasi di Kecamatan Ciamis, dan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap pengambilan data dan tahap implementasi desain. Tahap pengambilan data yang dilakukan melalui studi pendahuluan dan implementasi desain I atau desain awal media pembelajarandilaksanakan di SD Negeri 3 Benteng Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis, serta implementasi desain II atau desain pengembangan media pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 1 Cijeungjing Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis.

2. Subjek penelitian

Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakanteknik purposive sampling dan snowball sampling. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 300) “Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”Sehingga pada pengambilan sampel sumber data ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan peneliti, yaitu:

a. Informasi mengenai Sekolah Dasar yang telah menerapkan kurikulm 2013 di Kabupaten Ciamis, kemudian peneliti menentukan 1 SD dengan kategori yang kurang dan 1 SD dengan kategori yang tinggi.

b. Kesepadanan materi dengan kurikulum 2013.

c. Narasumber yang berperanutama pada pembelajaran tematik berbasis scientific, yaitu siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran tematik berbasis scientific dan guru yang sudah melakukan pembelajaran tematik berbasis scientific.

d. Narasumber yang memiliki pengetahuan berharga dalam mengimplementasikan pembelajaran berdasarkan pada kurikulum 2013. e. Kesedian narasumber terlibat dalam penelitian.


(28)

48

Peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 300) “Snowball sampling adalah teknik mengambil sampel sumber data yang pada awal jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar.” Sugiyono menjelaskan teknik snowball samplingini dilakukan karena diperlukan data yang lengkap dan mendalam, sehingga dibutuhkan narasumber lain untuk dijadikan sumber data.

Sejalan dengan pendapat Sugiyono. Bungin (dalam Aisyah, 2012, hlm. 52) menegaskan, “dalam menggunakan teknik snowball sampling, variasi sampel informan memang diperlukan agar tidak terbatas pada sekelompok individu saja yang seringkali memiliki kepentingan tertentu, sehingga hasil penelitian menjadi bias.”

Dua sekolah yang menjadi objek penelitian telah melaksanaan pembelajaran menggunakan kurikulum 2013di dua kelas yaitu kelas satu dan kelas empat.Oleh karena itu, sampel yang dijadikan narasumber untuk mengungkap learning obstaclesiswa adalah siswa kelas IV SD serta guru kelas IV SD untuk menambah informasi mengenai hambatan belajar ketika subtema Gaya dan Gerakpembelajaran satu.

Peneliti melakukan dua tahap pengambilan data, yaitu pengambilan data melalui studi pendahuluan dan implementasi desain media pembelajaran.Peneliti menentukan siswa kelas IV SDN 3 Benteng menjadi subjek penelitian dalampengambilan data studi pendahuluan dan implementasi desain awal media pembelajaran. Kemudian yang menjadi subjek penelitian pada implementasi desain pengembangan media pembelajaran adalah siswa kelas IV SDN 1 Cijeungjing.

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, proses perancangan (design) ditempatkan sebagai tahapan penting dalam proses penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Desain Didaktis, yang dirancang selain untuk mengungkap hambatan belajar siswa dalam konsepgaya dan gerak pada subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu, pada dasarnya penelitian ini juga merupakan formulasi dari proses berpikir yang dilakukan guru pada sebelum pembelajaran,


(29)

49

saat pembelajaran, dan setelah pembelajaran, yang kemudian ketiga fase proses berfikir tersebut di analisis. Hasil analisisnya berpotensi menghasilkan disain pengembangan media pembelajaran baru.

Suryadi menjelaskan proses desainpembelajaran, analisis situasi belajar yang terjadi sebagai respon atas situasi didaktis yang dikembangkan, serta keputusan yang diambil guruselama proses pembelajaran berlangsung, menggambarkan bahwa proses berpikir guru yang terjadi selama pembelajaran tidaklah sederhana. Agar proses pembelajaran menggunakan media dapat mendorong terjadinya situasi belajar yang lebih optimal, maka diperlukan suatu upaya maksimal yang harus dilakukan sebelum pembelajaran. Upaya tersebut telah digambarkan di atas sebagai Antisipasi Didaktik dan Pedagogis (ADP). ADP yang dibuat berdasarkan sintesis pemikiran guru terhadap berbagai kemungkinan yang diprediksi akan terjadi pada peristiwa pembelajaran. Salah satu aspek yang perlu menjadi pertimbangan dalam mengembangkan media pembelajaran adalah obstacles bersifat epistimologis (epistimologica obstacle).

Komponen guru, materi, dan siswa merupakan komponen yang sangat penting dalam membangun suatu hubungan didaktis, hubungan pedagogis, dan hubungan antisipatif didaktis pedagogis. Karena penelitian Didactical Design Research (DDR) ini harus menekankan pada hubungan segitiga didaktis yang cukup kompleks, maka penelitian ini dilakukan secara tim yang terdiri dari empat orang peneliti, masing – masing mempunyai titik fokus pengembangan pada setiap komponen segitiga didaktis, yaitu pengembangan dari segi model, lembar kerja siswa, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Dari ketiga hubungan komponen yang saling berkaitan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti memfokuskan pada mengembangkan media pembelajaran berbasis scientific yang dapat mengatasi learning obstacle siswa dalam Tema Selalu Berhemat Energi subtema Gaya dan Gerak. Pengembangan media pembelajaran ini merupakan salah satu aktivitas yang terdapat pada komponen Hubungan guru dengan siswa atau hubungan pedagogis (HP). Desain penelitin ini, dapat dilihat pada gambar berikut ini:


(30)

50

Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian

Gambar diatas merupakan desain penelitian, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pertama peneliti menentukan Tema, Subtema dan Pembelajaran satu kelas IV

yang akan menjadi bahan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menentukan tema Selalu Berhemat Energi subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu. Menenentukan tema,

subtema, dan pembelajaran

Menganalisis materi Membuat Instrumen

Studi Pendahuluan

Menganalisis Hasil Studi pendahuluan Mengkategorikan Learning Obstacle yang dapat

Diatasi Menggunakan Media Pembelajaran

Prospective Analysis

Metapedadidaktis Analysis Desain I

Retrospective Analysis

Retrospective Analysis

Metapedadidaktis Analysis Desain II

Prospective Analysis

Penulisan Laporan Penelitian


(31)

51

b. Kedua peneliti menganalisis materi tema Selalu Berhemat Energi subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu. Materi yang peneliti analisis yaitu IPA, Matematika, Bahasa Indonesia dan SBdP.

c. Ketiga peneliti membuat instrumen yang terdiri dari pedoman wawancara, observasi, kuesioner dan tes soal. Instrumen tersebut mengenai penggunaan media pembelajaran dan kesulitan belajar siswa pada tema Selalu Berhemat Energi, subtema Gaya dan Gerak, pembelajaran satu.

d. Keempat peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mewawancarai guru dan siswa, melakukan observasi terkait penggunaan media dan pengaruhnya dalam pembelajaran, meminta guru dan siswa mengisi lembar kuesioner serta meminta siswa untuk mengisi lembar soal.

e. Kelima peneliti menganalisis hasil uji instrumen yang telah didapat dari studi pendahuluan menjadi bentuk persentase.

f. Keenam peneliti mengkategorikan kesulitan guru dan permasalahannya dalam penggunaan media pembelajaran berbasis pendekatan scientific serta mengkategorikan pula hambatan belajar siswa.

g. Ketujuh peneliti menyusun desain awal pengembangan media pembelajaran berbasis pendekatan scientific dengan berlandaskan pada kesulitan guru dan permasalahannya serta learning obstacle siswa.

h. Kedelapan peneliti membuat kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, termasuk prediksi respon siswa dan antisipasinya.

i. Kesepuluh peneliti mengimplementasikan desain awalmedia pembelajaran berbasis pendekatan scientificyang telah dirancang.

j. Kesebelas peneliti mengaitkan prediksi respon siswa dan antisipasi yang telah dibuat dengan respon siswa dan antisipasi pedagogis yang terjadi saat mengimplementasikan desain awal media pembelajaran bernasis pendekatan scientific yangtelah dirancang.

k. Keduabelas peneliti merevisi desain awal media yang telah diimplementasikan untuk memperbaiki desain awalmedia pembelajaran dan kemudian mengimplementasikannya kembali.


(32)

52

C. Metode Penelitian

Dalam mengembangkan media pembelajaran, peneliti perlu menggunakan metode penelitian untuk mendapatkan data yang valid dalam mencapai tujuan.

Metode penelitian pendidikan menurut Sugiyono (2009, hlm. 6) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Dalam penelitian ini cara ilmiahyang digunakan didasarkan pada ciri keilmuan yaitu, rasional, empiris dan sistematis, data yang diperoleh adalah data empiris (teramati) dengan kriteria valid, memiliki salah satu tujuan penelitian yaitu pengembangan, dan data yang diperoleh untuk memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam pembelajaran.

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Penelitian Desain Didaktis (Didactical Design Research).Metode penelitian desain didaktis bertujuan mengungkap dan mengatasi learning obstaclesiswadalam proses pembelajaran. Data yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah desain media pembelajaran subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu. Tujuan mengembangkan media dengan cara mengungkap learning obstaclesiswa dalam proses pembelajaran yang berguna untuk mengatasi learning obstacleyang dialami siswa kelas IV Sekolah Dasar yang sudah menggunakan kurikulum 2013. Menurut Suryadi (2011, hlm. 12). Pada dasarnya Penelitian Desain Didaktis atau Didactical Design Research (DDR), terdiri atas tiga tahapan, yaitu:

1. Analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang wujudnya berupa Desain Didaktis Hipotetis termasuk ADP,

2. Analisis metapedadidaktik,

3. Analisis retrosfektif yakni analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotetis dengan hasil analisis metapedadidaktik.

Suryadi menjelaskan lebih lanjut tahapan dalam DDR menggambarkan proses berpikir yang dilakukan guru terjadi pada tiga fase yaitu sebelum, pada saat, dan setelah pembelajaran. Alur Penelitian Desain Didaktis digambarkan sebagai berikut:


(33)

53

Gambar 3.2

Alur Penelitian Desain Didaktis Alur penelitian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Prospective analysis, meliputi:

a. Melakukan pegumpulan dan menelaah literatur yang sesuai mengenai subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu yangmenjadi objek penelitian. b. Melakukan rekontekstualisasi dan repersonalisasidengan merancangmedia

pembelajaran serta berdiskusi dengan dosen pembimbing.

c. Membuat instrumen penelitianuntuk mengungkap hambatan belajar (learning obstacle) siswa kelas IV. Pada tema Selalu Berhemat Energi subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu.

d. Menentukan learning obstacle siswa yang akan diatasi menggunakan desain media pembelajaran berbasis pendekatan scientific.

e. Membuat desain media pembelajaran sesuai tahapan HLT. 2. Metapedadidaktik analysis, meliputi:

a. Mengimplementasikan desain pengembangan media pembelajaran berbasis pendekatan scientificyang sudah dibuat, dengan memperhatikan komponen-komponen segitiga didaktisterdiri dari: Hubungan Pedagogis (HP), Hubungan Didaktis (HD), dan Antisipasi Didaktis dan Pedagogis (ADP). b. Melakukan observasi mengenai desain pengembangan media pembelajaran

berbasis pendekatan scientific yang digunakan, untuk mengungkap learning obstacle siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran.

c. Memberikan tes untuk membandingkan hambatan belajar (learning obstacle) awal dangan learning obstaclesetelah implementasi desain media pembelajaran berbasis scientific.

Prospective

Analysis

Metapedadidaktik

Analysis

Retrospective

Analysis


(34)

54

3. Retrospective analysis, meliputi:

a. Mengaitkan hasil metapedadidaktik analysisdengan prospective analysis. Dengan cara mengaitkan hasil implementasi desain media pembelajaran pada proses pembelajaran dengan desain awal.

b. Mengkategorikan jenis hambatan belajar (learning obstacle) siswa kelas IV SD tema Selalu Berhemat Energi subtema Gaya dan Gerak.

c. Melakukan perbaikan desain awal yaitu media pembelajaran berbasis pendekatan scientific.

D. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang perlu diketahui,yaitu:

1. Pengembangan media merupakan upaya menyesuaikan, mengadaptasi, atau merekayasa media-media pembelajaran yang sudah ada dengan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran. Pengembangan media pembelajaran yang di maksud dalam penelitian ini adalah penyesuaian media-media pembelajaran untuk mengatasi hambatan belajar atau learning obstacle siswa yang muncul, dengan berbasis pendekatan scientificmeliputi : mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyimpulkan, menyajikan mengkomunikasikan.

2. Media Pembelajaran

Media pembelajaran pada hakikatnya merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran (messages) yang disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud agar pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya. Media pembelajaran yang dijadikan variabel penelitian adalah media pembelajaran jenis visual yang berbasis pendekatan scientific. Media yang di desain terdiri dari model realia (batu, plastisin, kursi, meja, bola pingpong, kertas, gelas plastik, karet gelang, seperangkat permainan lompat kelinci, dan garis bilangan.), media permainan lompat kelinci serta media grafis berupa bagan chart yang bersifat menunda penyampaian informasi (bagan tertutup).

Media yang peneliti desain menyampaikan pesan atau informasi mengenai empat mata pelajaran, yaitu:


(35)

55

a. IPA tentangjenis gaya(tarikan dan dorongan), hubungan antara gaya dan gerak, pengaruh gaya terhadap bentuk dan gerak benda.

b. Matematika tentang konsep yang berhubungan dengan KPK dan langkah penyelesaian soal cerita yang berhubungan dengan KPK.

c. Bahasa Indonesia tentang menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya dan gerak secara tertulis menggunakan kosakata baku.

d. Seni budaya dan prakarya membedakan panjang pendek bunyi dan tinggi rendahnya nada melalui gerak tangan dan badan

Desain media pembelajaran ini diimplementasikan di Sekolah Dasar kelas IV SD Negeri 3 Benteng Kecamatan Ciamis dan SD Negeri 1 Cijeungjing Kecamatan Cijeungjing UPTD pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ciamis tahun ajaran 2013/2014.

3. Berbasis mengandung makna menjadikan sesuatu sebagai dasar; himpunan vektor bebas linear yang merentang. Dalam penelitian ini basis yang dijadikan variabel yaitu makna basis sebagai dasar. Basis ini diimplementasikan di Sekolah Dasar kelas IV SD Negeri 3 Benteng Kecamatan Ciamis dan SD Negeri 1 Cijeungjing Kecamatan Cijeungjing UPTD pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ciamis tahun ajaran 2013/2014.

4. Pendekatan scientific merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran menekankan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran.Sehingga, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah.

Pendekatan scientific yang dijadikan variabel dalam penelitian ini meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyimpulkan, menyajikan, dan mengkomunikasikan. Pendekatan tersebut menjadi dasar dalam pengembangan media pembelajaran subtema Gaya dan Gerak pembelajaran mengintegrasikan empat mata pelajaran yaitu:

a. IPA tentang jenis gaya (tarikan dan dorongan), hubungan antara gaya dan gerak, pengaruh gaya terhadap bentuk dan gerak benda.

b. Matematika tentang konsep yang berhubungan dengan KPK dan langkah penyelesaian soal cerita yang berhubungan dengan KPK.


(36)

56

c. Bahasa Indonesia tentang menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya dan gerak secara tertulis menggunakan kosakata baku.

d. Seni budaya dan prakarya membedakan panjang pendek bunyi dna tinggi rendahnya nada melalui gerak tangan dan badan

Pendekatan scientific ini diimplementasikan di Sekolah Dasar kelas IV SD Negeri 3 Benteng Kecamatan Ciamis dan SD Negeri 1 Cijeungjing Kecamatan Cijeungjing UPTD pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ciamis tahun ajaran 2013/2014.

5. Subtema merupakan bagian dari tema pembelajaran. Biasanya satu tema terdiri dari enam pembelajaran. Waktu yang dialokasikan untuk satu pembelajaranyaitu satu pertemuan. Subtema yang menjadi variabel penelitianyaitu subtema Gaya dan Gerak yang mengintegrasikan empat mata pelajaran yaitu: a. IPA tentang jenis gaya (tarikan dan dorongan), hubungan antara gaya dan

gerak, pengaruh gaya terhadap bentuk dan gerak benda.

b. Matematika tentang konsep yang berhubungan dengan KPK dan langkah penyelesaian soal cerita yang berhubungan dengan KPK.

c. Bahasa Indonesia tentang menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya dan gerak secara tertulis menggunakan kosakata baku.

d. Seni budaya dan prakarya membedakan panjang pendek bunyi dna tinggi rendahnya nada melalui gerak tangan dan badan.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif ini yang menjadi instrumen penelitian utama yaitu peneliti sendiri Sugiyono (2009, hlm. 306) mengemukakan bahwa:

Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian. memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Dalam penelitian kualitatif pilihan peneliti atau manusia sebagai instrumen merupakan pilihan utama, karena dalam penelitian ini segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Seperti yang dikemukakan oleh Nasution, 1988 (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 306)


(37)

57

Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrument penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya.

Selain peneliti sebagai instrumen utama yang melaksanakan observasi dan wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara dan lembar observasi. Maka setelah fokus penelitian menjadi jelas, kemudian dikembangkan jugainstrumenpendukung yaitu kuisioner, dan lembar tes objektif (Pilihan Ganda) yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai hambatan belajar (learning obstacle) siswa terkait materi pembelajaran yang ada pada subtema Gaya dan Gerak mencakup pembelajaran satu, meliputi

a. IPA tentang jenis gaya (tarikan dan dorongan), hubungan antara gaya dan gerak, pengaruh gaya terhadap bentuk dan gerak benda.

b. Matematika tentang konsep yang berhubungan dengan KPK dan langkah penyelesaian soal cerita yang berhubungan dengan KPK.

c. Bahasa Indonesia tentang menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya dan gerak secara tertulis menggunakan kosakata baku.

d. Seni budaya dan prakarya membedakan panjang pendek bunyi dana tinggi rendahnya nada melalui gerak tangan dan badan.

Digunakan pula perangkat pembelajaran sebagai penunjang yang terdiri dari silabus, RPP, materi pembelajaran, LKS, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

F. Pengembangan Instrumen 1. Uji Keabsahan Data Kualitatif a. Uji Credibility

Uji credibility (kepercayaan), dilaksanakan untuk meningkatkan kepercayaan terhadap hasil penelitian. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 368) “Uji kredibilitas data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan cara: perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, menggunakan bahan referensi, analisis kasus negatif, dan member check”.


(38)

58

b. Uji Transferability

Uji transferability (keteralihan), untuk menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, sampai mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Dalam menyusun laporannya peneliti harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya sehingga orang lain/ pembaca dapat memahami hasil penelitian dan terdapat kemungkinan pembaca bisa menerapkan hasil penelitian tersebut di tempat lain.

c. Uji Dependability

Uji dependability (kebergantungan) dilaksanakan untuk mengetahui penelitian yang dilaksanakan reliabel atau tidak. “Penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulang proses penelitian tersebut” (Sugiyono, 2009, hlm. 377). Uji dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Pengujian ini dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Pengujian ini dilakukan pada aspek – aspek sebagai berikut, “bagaimana peneliti mulai menentukan masalah/ fokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan …”. (Faisal dalam Sugiyono, 2009, hlm. 377)

d. Uji Confirmability

Uji confirmability (kepastian) dapat dilakukan secara bersamaan dengan uji dependability, karena dalam penelitian ini, uji confirmability mirip dengan uji dependability. Uji confirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Suatu penelitian dikatakan memenuhi standar confirmability, apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan.

2. Hasil Uji Instrumen Tes

Instrumen tes yang digunakan untuk mengungkap learning obstacle siswa dilakukan uji instrumen terlebih dahulu. Uji instrumen dilaksanakan di kelas IV


(39)

59

SD Negeri Cibeureum 2 sebanyak dua kali dengan jumlah responden 32 orang. Adapun pertimbangan peneliti memilih sekolah tersebut, karena diasumsikan memiliki karakteristik yang sama dengan sekolah tempat dilaksanakannya penelitian karena sama-sama telah menerapkan kurikulum 2013. Pengujian instrumen ini bertujuan untuk memperoleh instrumen tes yang valid dan reliabel sehingga diharapkan akan mendapatkan hasil penelitian yang vaild dan reliabel. Hasil pengujian instrumen tes sebagai berikut:

a. Pengujian Validitas

Pengujian validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dimaksudkan untuk menguji instrumen tes yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai learning obstacle siswa. Pengujian ini bertujuan untuk memperoleh instrumen yang valid dan reliabel sehingga hasil penelitian yang diteliti pun akan vaild dan reliabel. “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur” (Sugiyono, 2009, hlm. 173).Kevaliditasaninstrumen tersebut berkaitan dengan kereliabelan suatu instrumen. “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. (Sugiyono, 2009, hlm. 173). Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Product Moment danprogram Microsoft Excel 2010 serta program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 16. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.11.

Sedangkan untuk menguji validitas dan reliabilitas data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara uji keabsahan data. Data dapat dikatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan oleh peneliti dengan kenyataan yang terjadi pada objek yang diteliti. Sugiyono (2009, hlm. 365) mengungkapkan bahwa,

Kebenaran realitas data penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal tetapi bersifat jamak dan tergantung pada kemampuan peneliti mengkonstruksi-fenomena yang diamati, serta dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya


(40)

60

Membuat kesimpulan dengan membandingkan antara Pearson Correlation (rhitung) dengan nilai tabel korelasi Product Moment (rtabel). Kriterianya apabila

rhitung> rtabel maka instrumen dinyatakan valid, sebaliknya jika rhitung< rtabel maka

instrumen tidak valid. Hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran A. 3.

Berdasarkan lampiran A. 3 dapat diketahui soal tes yang memenuhi kriteria validitas sebanyak 21 soalserta soal tes lainnya tidak memenuhi kriteria validitas sebanyak 9 soal atau dinyatakan tidak valid. Soal tes yang tidak valid adalah soal nomor 2, 6, 7, 18, 23, 24, 25, 26, 29. Nomor soal yang tidak valid dihilangkan dan tidak digunakan pada penelitian.

b. Pengujian Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 173) “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Peneliti dalam pengujian reliabilitas menggunakan metode Cronbach’s Alpha yang perhitungannya menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.11

Kemudian dilanjutkan membuat kesimpulan dengan membandingkan antara Alpha Cronbach. Kriterianya apabila ada soal tes pada kolom Alpha if Item Deleted memberi nilai koefisien yang lebih kecil dari nilai Alpha Cronbach keseluruhan, maka soal tes dinyatakan reliabel. Sebaliknya, apabila soal tes pada kolom Alpha if Item Deleted memberi nilai koefisien yang lebih tinggi dari nilai Alpha Cronbach keseluruhan, maka soal tes dinyatakan tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran A. 4.

Berdasarkan lampiran A. 4 maka dapat diketahui soal tes yang memenuhi kriteria reliabilitas berjumlah 21 soal, sedangkan 9 soal tes yaitu nomor 2, 6, 7, 14, 18, 24, 25, 26, 29 tidak memenuhi kriteria reliabilitas atau tidak reliabel. Untuk soal tes yang tidak reliabel dihilangkan atau direvisi. Soal tes yang dihilangkan tidak digunakan pada penelitian sedangkan soal tes yang direvisi dapat digunakan pada penelitian.


(41)

61

c. Daya Pembeda

Menurut Arikunto (dalam Aisyah, 2013, hlm.69) “Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”. Bantuan yang digunakan peneliti untuk pengujian daya pembeda soal pada penelitian ini dilakukan melalui program Microsoft Excel 2010.

Tabel 3. 1

Kategori Daya Pembeda

Daya Pembeda Kategori

0,71 – 1,00 Baik Sekali (excellent) 0,41 – 0,70 Baik (good) 0,21 – 0,40 Cukup (satisfatory) 0,01 – 0,20 Jeilek (poor) negatif – 0 Jelek sekali

Sumber: Arikunto (dalam Aisyah, 2013 hlm. 69) Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah

D = BA - BB = PA - PB

JA JB

Keterangan: J = Jumlah peserta tes

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

PA = Proposi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proposi peserta kelompok bawah yang menjawab benar


(42)

62

Bantuan yang peneliti gunakan untuk pengujian daya pembeda soal pada penelitian ini dilakukan dengan program Microsoft Excel 2010. Hasil uji daya pembeda soal dapat dilihat pada lampiran A. 5.

Berdasarkan lampiran A. 5 maka dapat diketahui bahwa dari 30 soal tes terdapat 6soal dengan kategori baik, 11soal dengan kategori cukup, dan 13 soal dengan kategori kurang. Soal tes yang akan digunakan pada penelitian adalah soal-soal yang berkategori baik, dan cukup. Sedangkan soal tes yang berkategori kurang tidak digunakan pada penelitian. Tetapi ada 3 buah soal yang peneliti perbaiki.

d. Tingkat Kesukaran

Menurut Arikunto “Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar” (dalam Aisyah, 2013, hlm, 70). Pengujian tingkat atau indeks kesukaran butir soal pada penelitian ini dilakukan melalui bantuan program Microsoft Excel 2010.

Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,00 menunjukkan bahwa soal terlalu mudah.

Tingkat kesukaran atau biasa disebut dengan indeks kesukaran (P) butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus, dimana rumus ini hanya berlaku untuk soal objektif.

Menurut ketentuan yang berlaku, indeks kesukaran dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3. 2

Kategori Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran Kategori

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah


(43)

63

Rumus mencari indeks kesukaran (P) menurut Arikunto (dalam Aisyah, hlm. 71) adalah:

= B

JS Keterangan: P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Sumber; Arikunto, (dalam Aisyah, 2013, hlm. 71) Pengujian tingkat atau indeks kesukaran butir soal pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel 2010. Hasil analisis tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran A. 6. Berdasarkan lampiran A. 6, maka dapat diketahui bahwa dari 30 soal tes tidak terdapat soal dengan kategori sukar, 6 soal dengan kategori sedang, dan 24 soal dengan kategori mudah.

a. Hasil Seleksi Butir Soal Instrumen Penelitian

Berdasarkan hasil uji validitas, uji reliabilitas, uji daya beda, dan uji tingkat kesukaran, maka diperoleh 21 soal valid dari 30 soal dan 21 soal reliabel dari 30soal. Kemudian peneliti membuang 10 soal(tidak valid dan tidak reliabel), serta merevisi 9 soal dari instrumen tersebut.Adapun soal yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran A. 7.

1. Analisis Hasil Studi Pendahuluan dan Implementasi.

Setelah melaksanakan studi pendahuluan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil studi pendahuluan, yaitu dengan menganalisis respons siswa terhadap instrumen tes studi pendahuluan dan menghitung persentase respons siswa.

Rumus mencari persentase respons siswa sebagai berikut:

=

JS X 100 %

Keterangan: R = Persentase respons siswa

S = Banyaknya siswa yang memberikan respons JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes


(44)

64

Hal ini dilakukan untuk mempermudah mengklasifikasikan kategori pemahaman siswa dan kategori learning obstacle siswa berdasaran kompetensi dasar dan indikator.. Pemahaman siswa adalah suatu proses atau cara perbuatan memahami (mengerti benar/mengetahui benar akan suatu konsep) yang dilakukan oleh siswa. Sedangkan learning obstacle siswa adalah hambatan belajar atau kesulitan belajar siswa pada proses pembelajaran berdasarkan siswa kurang memahami atau salah memahami suatu konsep.Rumus mencari persentase pemahaman siswa sebagai berikut:

= B

JS X 100 %

Keterangan: P = Persentase pemahaman siswa

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Rumus mencari learning obstacle siswa sebagai berikut.

=

JSX 100 %

Keterangan: L = Persentase learning obstacle siswa

S = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan salah JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Adapun interval kategori pemahaman siswa dan learning obstacle siswa sebagai berikut.

Tabel 3. 3

Interval Kategori Pemahaman Siswa dan Learning Obstacle Siswa

No. Interval Kategoru

1. 67 % - 100 % Tinggi

2. 34 % - 66 % Sedang

3. 0 – 33 % Rendah

Sumber: Mulyanadalam Aisyah 2013hlm.76. Kategori pemahaman siswa dan learning obstacle siswa berbanding terbalik. Siswa dianggap sudah memahami suatu konsep apabila pemahaman siswa berada pada kategori tinggi sedangkan learning obstacle siswa berada pada


(45)

65

kategori rendah. Siswa dianggap kurang memahami suatu konsep apabila pemahaman siswa berada pada kategori sedang dan learning obstacle siswa berada pada kategori sedang. Siswa dianggap belum memahami suatu konsep apabila pemahaman siswa berada pada kategori rendah sedangkan learning obstacle siswa berada pada kategori tinggi.

Siswa dianggap tidak memiliki kesulitan dalam memahami suatu konsep apabila pemahaman siswa berada pada kategori tinggi sedangkan learning obstacle siswa berada pada kategori rendah. Siswa dianggap memiliki kesulitan dalam memahami suatu konsep apabila pemahaman siswa berada pada kategori sedang dan learning obstacle siswa berada pada kategori sedang. Siswa dianggap memiliki kesulitan dalam memahami suatu konsep apabila pemahaman siswa berada pada kategori rendah sedangkan learning obstacle siswa berada pada kategori tinggi.

Adapun hasil analisis studi pendahuluan dapat dilihat pada lampiran B. 8. Hasil implementas desain didaktis I dapat dilihat pada lampiran C. 7 dan hasil implementasi desain didaktis II dapat dilihat pada lampiran D. 7.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian teknik yang digunakan untuk pengumpulan data melalui teknik teknik triangulasi. “triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada” (Sugiyono, 2009, hlm. 330).

Dalam mengumpulkan data peneliti melakukan langkah-langkah yaitu melaksanakan kegiatan wawancara terhadap guru kelas IV Sekolah Dasar menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan kajian penelitian. Adapun pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran A. 10. Setelah itu, peneliti menggunakan tes yang diberikan kepada siswa kelas IV Sekolah Dasar yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai konsep satu sub tema gaya dan gerakpada pembelajaran, sehingga dapat diketahui learning obstacle siswa yang muncul pada proses pembelajaran. Instrumen soal tes dapat dilihat pada lampiran A. 2.


(46)

66

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam pengumpulan data melalui tes adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis kurikulum yang memuat Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, dan ruang lingkup materi pada pembelajaran satu sub tema gaya dan gerak yang akan dibuat menjadi instrumen soal tes.

2. Membuat kisi-kisi instrumen soal tes yang disesuikan dengan Kompetensi Dasar dan Indikator.

3. Membuat instrumen soal tes yang mengacu pada Kompetensi Dasar dan Indikator.

4. Melakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu terhadap instrumen soal tes sebelum diberikan kepada siswa.

5. Mengujikan instrumen soal tes kepada siswa kelas IV Sekolah Dasar. 6. Menganalisis hasil pengujian instrumen soal tes.

Setelah siswa menjawab soal tes, kemudian peneliti melakukan wawancara secara mendalam kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui hambatan belajar (learning obstacle)yang dialami oleh siswa pada proses pembelajaran. Dalam menunjang data yang diperlukan mengenai hambatan belajarpeneliti memberikan kuesioner kepada guru dan siswa serta melaksanakan observasi partisifasi aktif pada sub tema gaya dan gerak pembelajaran satu yang dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar untuk menambah informasi mengenai hambatan belajar dan proses pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh guru. Format kuesioner dapat dilihat pada lampiran A. 8. Dan format observasi dapat dilihat pada lampiran A. 9.

Peneliti dalammelakukan studi dokumentasi dengan mengumpulkan berbagai dokumen-dokumen yang mendukung dan melengkapi data-data penelitian diantaranya berupa dokumen tertulis, gambar (foto), dan video dengan bantuan berbagai alat perekam, catatan, kamera, dan sebagainya. Studi dokumentasi ini dilakukan peneliti untuk mengumpulkan dokumen-dokumen pada saat melakukan observasi dan wawancara yang dapat mendukung dan melengkapi data penelitian, sehingga hasil observasi dan wawancara dapat dipercaya.


(47)

67

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menurut sugiyono (2009, hlm. 335) mengemukakan bahwa:

analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada model Miles and Huberman (Sugiyono, 2009, hlm. 337) bahwa:

Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

1. DataReduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan menghasilkan data yang banyak dan komplek, maka dari itu data-data tersebut perlu dicatat dan ditulis secara jelas dan rinci agar mudah dipahami, sehingga harus dilakukan analisis data melalui reduksi data. “Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya” (Sugiyono, 2009, hlm. 338). Dengan demikian data-data yang sudah direduksi tersebut akan memberikan gambaran yang lebih jelas untuk peneliti melakukan pengumpulan data berikutnya.

2. DataDisplay (Penyajian Data)

Setelah data-data direduksi, selanjutnya data tersebut supaya dapat lebih mudah untuk dipahami maka dapat disajikan kedalam bentuk tabel, grafik, dan sebagainya sehingga data tersebut tersusun dalam pola hubungan yang jelas dan memiliki makna. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 341) “dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya”.


(1)

133

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan tentang learning obstaclesiswa pada subtema Gaya dan Gerak di kelas IV Sekolah Dasar, desain awal media pembelajaran berbasis pendekatan scientific, desain pengembangan media pembelajaran berbasis pendekatan scientific dan desain akhir media pembelajaran berbasis pendekatan scientificsubtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu di kelas IV Sekolah Dasar.

Terdapat dua jenis learning obstaclesiswa yang muncul pada subtema Gaya dan Gerak pembelajaran satu di kelas IV Sekolah Dasar yang dapat diatasi menggunakan media pembelajaran, yaitu: learning obstacle siswa jenis 1 terkait menentukan arah dan kecepatan benda;learning obstacle siswa jenis 2 terkait menyabutkan konsep KPK.

Desain awal media pembelajaran disusun berdasarkan learning obstaclesiswa yang muncul, pendekatan scientificdan diintegrasikan dengna teori – teori yang sesuai. Peneliti dalam menyusun desain awal media pembelajaran menyesuaikan komponen Hypothetical Learning Trajectory(HLT), meliputi: tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan hipotesis proses belajar (PRS dan ADP).Peneliti merancang beberapa media meliputi delapan macam media pembelajaran, media permainan lompat kelinci, dan notasi lagu. Kemudian pada desain pengembangan media pembelajaran peneliti merevisi dan menambahkan beberapa media pembelajaran meliputi empat macam media pembelajaran, laporan pengamatan, permainan lompat kelinci, faktorisasi prima, dan notasi lagu. Desain awal dan pengembangan media pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, dengan 9 indikator dan tujuan pembelajaran. Desain awal dan pengembangan dilaksanakan untuk satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 6 x 35 menit.Desain awal media pembelajaran dan desain pengembangan media pembelajaran memiliki beberapa perbedaan,


(2)

yaitu: macam, jumlah media yang digunakan, dan hipotesis belajar siswa. Terdapat beberapa penambahan hipotesis belajar pada desain pengembangan media pembelajaran.

Setelah melakukan penyususnan desain kemudian diimplementasikan di dua Sekolah Dasar. Desain awal media pembelajaran diimplementasikan di kelas IV SD Negeri 3 Benteng Kecamatan Ciamis jumlah siswa sebanyak 29 orang, dan desain pengembangan media pembelajaran diimplementasikan di kelas IV SD Negeri 1 Cijeungjing Kecamatan Cijeungjing jumlah siswa sebanyak 28 orang. Desain awal media pembelajaran dapat mengurangi learning obstaclesiswa. Berdasarkan hasil studi pendahuluan diperoleh rata-rata learning obstaclesebanyak 75,89% kemudian setelah dilaksanakan implementasi desain pengembangan media pembelajarandiperoleh rata-rata learning obstaclesebanyak 51,78%

Desain awal media pembelajaran dapat mengurangi learning obstacle siswa, namun perlu ada perbaikan atau revisi desain awal media pembelajaran, diantaranya dengan penambahan macam – macam media dan penambahan beberapa PRS (Prediksi Respon Siswa) yang menjadi dasar menyiapkan ADP (Antisipasi Didaktis Pedagogis).

Learning obstacle siswa pada pada desain pengembangan media pembelajaran dapat diatasi dengan lebih baik karena pengemasan media yang menarik, dan macam media yang digunakan serta penambahan karena PRS (Prediksi Respons Siswa) dan ADP (Antisipasi didaktis dan Pedagogis) yang dibuat oleh guru lebih kompleks. Rata – rata learning obstcle siswa pada desain awal media pembelajran sebanyak 51,78%, kemudian setelah implemnetasi desain pengembangan media pembelajaranlearning obstcle siswa sebanyak 32,76%.

Walaupun demikian, perlu ada revisi dan pengembangan desain supaya mencuiptakan situasi didaktis yang optimal dan media yang diguanakan dapat menyalurkan pesan. Sehigga siswa tidak mengalami learning obstcle pada subtema Gaya dan Gerak di kelas IV SD.

Dari penelitian ini diperoleh produk penelitian berupa desain pengemabangan media pembelajaran pada subtema Gaya dan Gerak pembelajaran


(3)

135

kesatu. Dapat menjadi salah satu alternatif media pembelajaran pada subtema Gaya dan Gerak.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa rekomendasi yang dapat peneliti kemukakan sebagai berikut:

1. Guru harus menggunakan media yang beragam dalam implementasi kurikulum 2013.

2. Guru harus merancang media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, kemampuan berpikir, karakteristik siswa, perkembangan siswa,dan gaya mengajar guru.

3. Guru harus memiliki kemampuan merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan merefleksi pembelajaran, dalam pembelajaran bermedia.

4. Guru harus memahami pendekatan scientificdalam implementasi pembelajaran kurikulum 2013 untuk mengembangkan ranah sikap, keterampilan dan pengetahuan.

5. Guru harus menguasai metapedadidaktik, sehingga dapat mengembangkan diri menjadi guru profesional.

6. Pengembangan desain didaktis dapat dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan situasi dan kondisi pembelajaran.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Asyhar, H.R. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta.

Budiamin, Amin. (2005). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI Press. Dahar, R.W. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Firmansyah, Y. (2012). Desain Didaktis Konsep Operasi Perkalian Bilangan

Pecahan pada Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Skripsi pada Program Sarjana PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya: Tidak diterbitkan

Hernawan, A.H. (2007). Media pembelajaran. Bandung: UPI Press.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas 4. Jakarta: Depdikbud.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Selalu Berhemat Energi (Buku Guru). Jakarta: Lazuardi GIS Politeknik Negeri Media Kreatif.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Selalu Berhemat Energi (Buku Siswa). Jakarta: Lazuardi GIS Politeknik Negeri Media Kreatif.

Kusmayanti, L. (2013). DesainDidaktisKonsep Gaya Gesek Pada Pembelajaran Ipa Kelas V Sekolah Dasar. Skripsi pada Program Sarjana PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya: Tidak diterbitkan. Kustandi, C. dkk. (2011). Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.Nuh,

Muhammad. 2013.

Lidnillah, Dindin Abdul Muiz. (2012).Design Research sebagai Model Penelitian Pendidikan. Makalah pada Kegiatan Pembekalan Penulisan Skripsi Mahasiswa

S1 PGSD UPI, Tasikmalaya[Online]. Tersedia di:

http://file.upi.edu/Direktori/KD-TASIKMALAYA/DINDIN_ABDUL_MUIZ_LIDINILLAH_(KD TASIKMALAYA). Diakses 23 Desember 2013.


(5)

137

Nuh, Muhammad. (2013). PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013

TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN

MENENGAH

Nur-Aisyah, A. (2013). Desain Didaktis Pembelajaran IPA pada Materi Cahaya di Sekolah Dasar. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Penyusun Edisi Asli. (2007). Ensiklopedia Sains dan Teknologi. Jakarta: Lentera Abadi.

Prastowo, Andi. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jogjakarta: DIVA Press.

Sukirman, D. dan Nana Jumhana. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI Press

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tim Penerbit Edisi Bahasa Indonesia. (2001). Ensiklopedia IPTEK (Cahaya dan Energi, Gaya dan Gerak). Jakarta: Lentera Abadi.

Suryadi, Didi dan Turmudi (2011). Kesetaraan Didactical Design Research (DDR) dengan Matematika Realistik dalam Mengembangkan

Pelajaran[Online]. Tersedia:

http://repository.upi.edu/operator/upload/pros_uiuitm_2011_didi_didactical _design_research.pdf. [26 Desember 2013]

Sinaga, B. (2013). Perancangan Model Pembelajaran dan Penilaian.

Suryadi, D. (2010). Metapedadidaktik dalam Pembelajaran Matematika: Suatu Strategi Pengembangan Diri Menuju Guru Matematika

Profesional.[Online]. Tersedia:

http://repository.upi.edu/operator/upload/pros_uiuitm_2011_didi_didactical _design_research.pdf. [26 Desember 2013]

Tim Penerbit Edisi Bahasa Indonesia. 2001. Ensiklopedia IPTEK (Cahaya dan Energi, Gaya dan Gerak). Jakarta: Lentera Abadi.


(6)

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Winduono, Yamin. (2005) Gaya dan Gerak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional