Analisis Penjadwalan Mesin Paralel dengan Metode Indikator dalam Memenuhi Permintaan Pesanan di PD Permata Jaya Bandung.

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Operations Management is required to describe what of customer needed, to know how goods and services are produced. The important role of developing an effective strategy for the operations activity of a firm. Scheduling is deciding how to produce the best goods and services and how to order is done in accordance with the customer demand (processed effectively and efficiently). This research’s topic is scheduling parallel machines with indicator method. The purpose of scheduling parallel machines with indicator method is to determine the assignment of the machine that will be used in production process of a company to minimize idle time. This research’s object in PD Permata Jaya Bandung, produced makloon, receive service orders to produce raw fabrics in rolls. The purpose of this research is to clarify the role of scheduling parallel machines using indicator method that can be done in PD Permata Jaya to produce what customer demand. Previously research on scheduling applied in PD Permata Jaya. PD Permata Jaya scheduling by assigment the machine in accordance with the customs, such as the double engine "King Knit" the orders are usually working on PE 40, 165 gr. Further comparison between companies with the calculation method of scheduling indicator method, a method which can reduce the idle time. The results of scheduling with the indicator method can reduce the idle time of 1.6%.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Manajemen Operasi dibutuhkan untuk memenuhi permintaan konsumen yang bervariasi dan terus bertambah. Salah satu keputusan penting yang diambil dalam manajemen operasi adalah keputusan penjadwalan. Penjadwalan berkaitan dengan memutuskan bagaimana caranya agar hasil produksi yang dikerjakan itu sesuai dengan pesanan (diproses secara efektif dan efisien). Penelitian ini membahas mengenai penjadwalan pada mesin paralel dengan menggunakan metode indikator. Tujuan penjadwalan mesin paralel dengan metode indikator adalah untuk menentukan penugasan pada mesin yang akan digunakan dalam mengerjakan atau memproses produksi suatu perusahaan untuk meminimalkan waktu menganggur (idle time). Penelitian dengan metode deskriptif ini dilakukan di PD Permata Jaya Bandung yang bergerak di bidang makloon, menerima jasa pesanan untuk memproduksi kain mentah dalam bentuk gulungan. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan peranan penjadwalan mesin paralel dengan menggunakan metode indikator yang dapat dilakukan oleh PD Permata Jaya dalam memenuhi permintaan konsumen. Sebelumnya dilakukan penelitian mengenai penjadwalan yang diterapkan di PD Permata Jaya. PD Permata Jaya melakukan penjadwalan dengan membagi mesin sesuai dengan kebiasaan, seperti mesin double “King Knit” biasanya mengerjakan pesanan kain PE 40, 165 gr. Selanjutnya dibandingkan antara penjadwalan metode perusahaan dengan perhitungan metode indikator, metode yang mana yang dapat mengurangi idle time. Ternyata, hasil penjadwalan dengan metode indikator dapat mengurangi idle time sebesar 1,6%.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .. ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1Manajemen Operasi ... 7


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.l.2 Fungsi Manajemen Operasi ... 8

2.2 Penjadwalan Operasi ... 10

2.2.1 Pengertian Penjadwalan ... 10

2.2.2 Fungsi dan Tujuan Penjadwalan ... 11

2.3 Model Penjadwalan ... 12

2.4 Metode Penjadwalan Mesin Paralel ... 16

2.5 Kerangka Pemikiran ... 21

BAB III METODE PENELITIAN... 24

3.1 Metode Penelitian ... 24

3.1.1 Metode Penelitian Berdasarkan Tingkat Eksplanasi ... 24

3.1.2 Metode Penelitian Berdasarkan Analisis Data ... 24

3.2 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 27

3.3 Syarat dan Jenis Data ... 28

3.3.1 Syarat Data ... 28

3.3.2 Jenis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Objek Penelitian ... 31

4.1.1 Gambaran Singkat PD Permata Jaya ... 31

4.1.2 Struktur Organisasi PD Permata Jaya ... 32

4.1.3 Uraian Tugas Berdasarkan Struktur Organisasi PD Permata Jaya 33 4.2 Kegiatan Perusahaan ... 34


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.2.1 Proses Produksi ... 34

4.2.2 Pesanan Kain yang harus dikerjakan perusahaan ... 40

4.3 Sistem Penjadwalan Produksi yang Diterapkan di PD Permata Jaya... 42

4.4 Analisis Perhitungan Data Standar Waktu pada Mesin Double knit di PD Permata Jaya ... 44

4.5 Analisis Penjadwalan Berdasarkan Metode Indikator ... 47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 53

5.1 Simpulan …....………... 53

5.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56

LAMPIRAN... 57


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 22 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PD Permata Jaya ... 33 Gambar 4.2 Operation Process Chart (OPC) PD Permata Jaya ... 36


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Produksi PD Permata Jaya ... 4

Tabel 2.1 Unit Standar per Jam Mesin Perusahaan Z ... 19

Tabel 2.2 Penyelesaian Order Perusahaan Z dengan Metode Indikator ... 20

Tabel 3.1 Karakteristik Metode Kualitatif ... 25

Tabel 4.1 Keterangan Gambar 4.2 ... 37

Tabel 4.2 Ukuran rpm (round per minute) ... 42

Tabel 4.3 Pembagian Penugasan Mesin Double Knit di PD Permata Jaya ... 43

Tabel 4.4 Jumlah Standar Waktu (Menit) untuk memproduksi 1 roll kain pada Setiap Mesin ... 44

Tabel 4.5 Pembulatan Tabel 4.4 ... 46

Tabel 4.6 Jumlah Standar Waktu (Menit) + allowances untuk memproduksi 1 roll kain pada Setiap Mesin... 47

Tabel 4.7 Metode Indikator dalam Penugasan Mesin (ukuran waktu dalam menit + allowances) ... 49

Tabel 4.8 Metode Indikator dalam Penugasan Mesin (ukuran waktu dalam hari + allowances) ... 49

Tabel 4.9 Metode Penugasan Mesin pada Perusahaan (ukuran waktu dalam menit) ... 50

Tabel 4.10 Metode Penugasan Mesin pada Perusahaan (ukuran waktu dalam hari) ... 50


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Gambar Mesin Rajut Double ... 56

Lampiran B Gambar Jarum yang Digunakan pada Mesin Rajut Double ... 58

Lampiran C Contoh kain Rajut Double ... 59

Lampiran D Foto Kain produksi dalam bentuk roll ... 60

Lampiran E Foto Mesin Inspeksi ... 61


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi sekarang ini semakin pesat, begitu juga dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang semakin berkembang, terus bertambah dan bervariasi. Perkembangan ini menimbulkan tantangan bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus bertambah dengan meningkatkan kemampuan menyediakan dan menghasilkan barang dan jasa. Mengikuti perkembangan teknologi tersebut, maka perusahaan juga berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumen dengan memakai mesin-mesin berteknologi tinggi untuk memproduksi produk pesanan konsumen.

Peningkatan kemampuan untuk menyediakan barang dan jasa merupakan usaha yang harus dilakukan perusahaan dan organisasi untuk dapat memenuhi permintaan akan kebutuhan – kebutuhan tersebut secara efektif dan efisien (Assauri, 2008: 1). Pengertian manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan untuk memproduksi atau menghasilkan barang dan jasa melalui perubahan dari masukan “input” menjadi keluaran “output” (Render & Heizer, 2008: 4).

Oleh karena itu manajemen operasi dibutuhkan untuk memenuhi permintaan konsumen yang bervariasi dan terus bertambah. Salah satu keputusan penting yang diambil dalam manajemen operasi adalah keputusan penjadwalan. Penjadwalan berkaitan dengan memutuskan bagaimana caranya agar hasil produksi yang dikerjakan itu sesuai dengan pesanan (diproses secara efektif dan efisien). Menurut


(10)

Universitas Kristen Maranatha 2 Herjanto (2008: 287), penjadwalan adalah pengaturan waktu suatu kegiatan operasi, mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Penjadwalan operasi dalam suatu perusahaan meliputi penjadwalan mesin, penjadwalan tenaga kerja, penjadwalan proyek dan sebagainya.

Penelitian ini dilakukan di PD Permata Jaya Bandung untuk memperoleh gambaran mengenai bagaimana sistem operasi dan penjadwalan mesinnya dalam memenuhi permintaan pesanan. PD Permata Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang makloon, perusahaan ini menerima jasa pesanan untuk memproduksi kain mentah dalam bentuk gulungan. Proses produksi di PD Permata Jaya ini berjalan sesuai dengan pesanan dari konsumen yaitu, perusahaan makloon lain. Proses produksi dikerjakan dalam satu jenis mesin yang dapat menghasilkan produk yang beragam. Jumlah mesin di PD Permata Jaya ada 18 mesin, yang memiliki kondisi yang berbeda. Dalam hal ini, tantangan yang dihadapi dalam penjadwalan produksi adalah pesanan harus diselesaikan pada waktu yang telah ditetapkan.

Berdasarkan uraian tersebut, dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Penjadwalan Mesin Paralel Dengan Metode Indikator Dalam Memenuhi Permintaan Pesanan Di PD Permata Jaya Bandung”.

1.2Identifikasi Masalah

PD Permata Jaya merupakan perusahaan makloon yang memproduksi kain mentah dalam bentuk gulungan atau roll. Perusahaan ini menyediakan jasa makloon bagi perusahaan lain yang ingin memproduksi pesanan kain roll tambahan.


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3 Perusahaan ini memiliki 18 mesin yang dipakai dalam proses produksinya, yang terdiri dari 8 mesin doubleknit dan 10 mesin singleknit. Mesin-mesin tersebut merupakan produksi Taiwan dan dibeli pada tahun yang berbeda-beda.

Adapun rincian mesin-mesin tersebut sebagai berikut :  1 mesin doubleknit tahun 1996

3 mesin doubleknit tahun 2001 1 mesin doubleknit tahun 2002 1 mesin doubleknit tahun 2004 2 mesin doubleknit tahun 2005 1 mesin singleknit tahun 1990 2 mesin singleknit tahun 2002 2 mesin singleknit tahun 2003 4 mesin singleknit tahun 2004 1 mesin singleknit tahun 2006

Kecepatan mesin kurang lebih sama, yang membuat berbeda adalah tergantung kepada keinginan konsumen akan produk yang ingin dihasilkan dan juga dari bahan baku yang dikirim oleh konsumen. PD Permata Jaya hanya mengerjakan produksinya saja sedangkan untuk bahan bakunya semua dikirim, dipilih dan ditentukan sendiri oleh perusahaan yang memesan produk tersebut.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 4 Tabel 1.1

Data produksi PD Permata Jaya

Sumber : PD Permata Jaya, Mei 2013

Dalam penelitian ini, selanjutnya akan dikaji lebih mendalam mengenai proses produksi pada mesin double knit, karena proses produksi di PD Permata Jaya lebih sering dilakukan pada mesin double knit daripada mesin single knit.

Dari data tabel tersebut diketahui bahwa terdapat 8 mesin doubleknit yang berbeda tahun pembuatannya, hal tersebut juga mempengaruhi kinerja mesinnya dari segi kecepatannya. Juga dari jenis produk yang dihasilkan, tergantung dari pesanan yang akan dipesan, ada 4 jenis produk yang dapat dihasilkan. Produk kain tersebut memiliki perbedaan dari segi kehalusan kain dan tipis-tebalnya serat kain, semakin besar gauge-nya semakin halus kainnya. Selain jenis kain, jenis benang juga mempengaruhi kecepatan dan kinerja mesin.

Mesin doubleknit Jenis produk yang dihasilkan Jenis Benang

Mesin 1(th 1996) 1. Kain PE 40, 24 Gauge Benang PE

Mesin 2(th 2001) 2. Kain PE 40, 28 Gauge Benang Polyester Mesin 3(th 2001) 3. Kain PE 30, 24 Gauge

Mesin 4(th 2001) 4. Kain Hi-Gauge Mesin 5(th 2002)

Mesin 6 (th 2004) Mesin 7(th 2005) Mesin 8(th 2005)


(13)

Universitas Kristen Maranatha 5 Berdasarkan data yang telah diuraikan sebelumnya, maka perusahaan menghadapi masalah dalam menentukan penjadwalan mesin. Adapun masalah yang dapat diidentifikasikan adalah:

1) Bagaimana penjadwalan mesin yang diterapkan oleh PD Permata Jaya selama ini?

2) Bagaimana penjadwalan mesin yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode indikator?

3) Bagaimana peranan penjadwalan mesin paralel dengan menggunakan metode indikator dalam memenuhi permintaan konsumen?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk menjabarkan penjadwalan mesin yang diterapkan oleh PD Permata Jaya selama ini.

2) Untuk menjelaskan penjadwalan mesin yang dapat dilakukan oleh PD Permata Jaya dengan menggunakan metode indikator.

3) Untuk menjelaskan peranan penjadwalan mesin paralel dengan menggunakan metode indikator dalam memenuhi permintaan konsumen.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut :


(14)

Universitas Kristen Maranatha 6 1) Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu manajemen, khususnya manajemen operasi yang telah dipelajari ke dalam praktek dan mengaplikasikannya sesuai kondisi perusahaan, juga untuk mengembangkan pengetahuan melalui studi literatur dan studi lapangan.

2) Bagi Pimpinan dan Kepala Produksi PD Permata Jaya

Sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam menjadwalkan mesin untuk memenuhi pesanan dengan metode indikator di PD Permata Jaya tersebut.

3) Bagi Pembaca

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen operasi tentang penjadwalan pada mesin paralel dengan metode indikator dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi penelitian dalam bidang manajemen operasi tentang penjadwalan pada mesin paralel dengan metode indikator.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 53

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan data, observasi, analisis perhitungan serta pembahasan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode penjadwalan di PD Permata Jaya berdasarkan kepada kebiasaan menjadwalkan proses produksi menurut jenis kainnya di mesin yang sudah biasa memproduksi jenis kain tersebut. Contoh; jenis kain HG 90 biasanya

dikerjakan di mesin “One Giant” Double. Bila selanjutnya ada permintaan pesanan jenis kain HG 90 maka akan dikerjakan kembali di mesin “One

Giant” Double. Padahal jenis kain HG 90 sebenarnya bisa dikerjakan di

mesin yang lain, misalnya “King Knit”, tetapi karena sudah terbiasa dikerjakan di mesin “One Giant” Double maka tetap dikerjakan di mesin tersebut. Jadi, kecil sekali kemungkinan untuk satu jenis kain tertentu diproduksi di mesin yang lain, karena sudah mengikuti penjadwalan mesin sebelumnya. Dengan metode perusahaan ini diketahui nilai total waktu idle time sebesar 165.000 menit atau kurang lebih 125 hari.

2. Perhitungan penjadwalan mesin paralel dengan menggunakan metode indikator diperoleh nilai total idle time sebesar 161.080 menit atau kurang lebih 123 hari. Berikut ini hasil penjadwalan mesin paralel dengan metode indikator:


(16)

Universitas Kristen Maranatha 54 Kain PE 40 28 Gauge 155 gr/�2 sebanyak 180 roll dikerjakan di mesin

“Unitex” 1

Kain PE 40 28 Gauge 165 gr/�2 sebanyak 180 roll dikerjakan di mesin

“King Knit” double 1.

Kain PE 40 28 Gauge 165 gr/�2 sebanyak 180 roll dikerjakan di mesin

“King Knit” double 2.

 Kain HG/Polyester 75�/36� 28 Gauge 90 gr/�2 sebanyak 80 roll

dikerjakan di mesin “Unitex” 1.

 Kain HG/Polyester 75�/36� 28 Gauge 100 gr/�2 sebanyak 120 roll

dikerjakan di mesin “King Knit” double 3.

 Kain HG/Polyester 75�/36� 28 Gauge 105 gr/�2 sebanyak 120 roll

dikerjakan di mesin “Unitex” 2.

Jadi, penjadwalan dengan menggunakan metode indikator dapat mengurangi idle time sebesar 1,6 %.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, penulis mencoba untuk mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. PD Permata Jaya sebaiknya mencoba menjadwalkan penugasan pada mesin yang lain, tidak menurut kebiasaaan penjadwalan mesin sebelumnya sehingga dapat mengurangi idle time.


(17)

Universitas Kristen Maranatha 55 2. PD Permata Jaya dapat menggunakan analisis perhitungan penjadwalan mesin paralel dengan metode indikator untuk menentukan penjadwalan dengan waktu yang optimal dan mengurangi idle time dalam memenuhi permintaan pesanan.


(18)

Universitas Kristen Maranatha 56

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Aulia, Sjifa. (2013). Penjadwalan Jangka Pendek. Jakarta.

Baroto, Teguh. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Biegel, John E. (1992). Pengendalian Produksi: Suatu Pendekatan Kuantitatif. CV Akademika Pressindo. Jakarta.

Ginting, Rosnani. (2009). Penjadwalan Mesin Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Gunadarma University. (2009). Penjadwalan Tenaga Kerja pdf. Depok.

Heizer, J & Render, B. (2008). Operations Management. Edisi Kesembilan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Herjanto, Eddy. (2008). Manajemen Operasi. Penerbit Grasindo, Jakarta.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.

Kusuma, Hendra. (2002). Manajemen Produksi: Perencanaan dan Pengendalian Produksi. ANDI, Yogyakarta.

Masruroh, Nisa. (2006). Analisa Penjadwalan Produksi dengan menggunakan Metode Campbell Dudeck Smith, Palmer dan Dannenbring di PT Loka Refraktoris, Surabaya.

Subagyo, Pangestu. (2000). Manajemen Operasi Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta. Sugiono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Cetakan ke-7, Alfabeto, Bandung.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 5 Berdasarkan data yang telah diuraikan sebelumnya, maka perusahaan menghadapi masalah dalam menentukan penjadwalan mesin. Adapun masalah yang dapat diidentifikasikan adalah:

1) Bagaimana penjadwalan mesin yang diterapkan oleh PD Permata Jaya selama ini?

2) Bagaimana penjadwalan mesin yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode indikator?

3) Bagaimana peranan penjadwalan mesin paralel dengan menggunakan metode indikator dalam memenuhi permintaan konsumen?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk menjabarkan penjadwalan mesin yang diterapkan oleh PD Permata Jaya selama ini.

2) Untuk menjelaskan penjadwalan mesin yang dapat dilakukan oleh PD Permata Jaya dengan menggunakan metode indikator.

3) Untuk menjelaskan peranan penjadwalan mesin paralel dengan menggunakan metode indikator dalam memenuhi permintaan konsumen.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut :


(2)

Universitas Kristen Maranatha 6 1) Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu manajemen, khususnya manajemen operasi yang telah dipelajari ke dalam praktek dan mengaplikasikannya sesuai kondisi perusahaan, juga untuk mengembangkan pengetahuan melalui studi literatur dan studi lapangan.

2) Bagi Pimpinan dan Kepala Produksi PD Permata Jaya

Sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam menjadwalkan mesin untuk memenuhi pesanan dengan metode indikator di PD Permata Jaya tersebut.

3) Bagi Pembaca

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen operasi tentang penjadwalan pada mesin paralel dengan metode indikator dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi penelitian dalam bidang manajemen operasi tentang penjadwalan pada mesin paralel dengan metode indikator.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 53

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan data, observasi, analisis perhitungan serta pembahasan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode penjadwalan di PD Permata Jaya berdasarkan kepada kebiasaan menjadwalkan proses produksi menurut jenis kainnya di mesin yang sudah biasa memproduksi jenis kain tersebut. Contoh; jenis kain HG 90 biasanya

dikerjakan di mesin “One Giant” Double. Bila selanjutnya ada permintaan

pesanan jenis kain HG 90 maka akan dikerjakan kembali di mesin “One

Giant” Double. Padahal jenis kain HG 90 sebenarnya bisa dikerjakan di

mesin yang lain, misalnya “King Knit”, tetapi karena sudah terbiasa

dikerjakan di mesin “One Giant” Double maka tetap dikerjakan di mesin

tersebut. Jadi, kecil sekali kemungkinan untuk satu jenis kain tertentu diproduksi di mesin yang lain, karena sudah mengikuti penjadwalan mesin sebelumnya. Dengan metode perusahaan ini diketahui nilai total waktu idle time sebesar 165.000 menit atau kurang lebih 125 hari.

2. Perhitungan penjadwalan mesin paralel dengan menggunakan metode indikator diperoleh nilai total idle time sebesar 161.080 menit atau kurang lebih 123 hari. Berikut ini hasil penjadwalan mesin paralel dengan metode indikator:


(4)

Universitas Kristen Maranatha 54 Kain PE 40 28 Gauge 155 gr/�2 sebanyak 180 roll dikerjakan di mesin

“Unitex” 1

Kain PE 40 28 Gauge 165 gr/�2 sebanyak 180 roll dikerjakan di mesin

“King Knit” double 1.

Kain PE 40 28 Gauge 165 gr/�2 sebanyak 180 roll dikerjakan di mesin

“King Knit” double 2.

 Kain HG/Polyester 75�/36� 28 Gauge 90 gr/�2 sebanyak 80 roll

dikerjakan di mesin “Unitex” 1.

 Kain HG/Polyester 75�/36� 28 Gauge 100 gr/�2 sebanyak 120 roll

dikerjakan di mesin “King Knit” double 3.

 Kain HG/Polyester 75�/36� 28 Gauge 105 gr/�2 sebanyak 120 roll

dikerjakan di mesin “Unitex” 2.

Jadi, penjadwalan dengan menggunakan metode indikator dapat mengurangi idle time sebesar 1,6 %.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, penulis mencoba untuk mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. PD Permata Jaya sebaiknya mencoba menjadwalkan penugasan pada mesin yang lain, tidak menurut kebiasaaan penjadwalan mesin sebelumnya sehingga dapat mengurangi idle time.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 55 2. PD Permata Jaya dapat menggunakan analisis perhitungan penjadwalan mesin paralel dengan metode indikator untuk menentukan penjadwalan dengan waktu yang optimal dan mengurangi idle time dalam memenuhi permintaan pesanan.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 56

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Aulia, Sjifa. (2013). Penjadwalan Jangka Pendek. Jakarta.

Baroto, Teguh. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Biegel, John E. (1992). Pengendalian Produksi: Suatu Pendekatan Kuantitatif. CV Akademika Pressindo. Jakarta.

Ginting, Rosnani. (2009). Penjadwalan Mesin Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Gunadarma University. (2009). Penjadwalan Tenaga Kerja pdf. Depok.

Heizer, J & Render, B. (2008). Operations Management. Edisi Kesembilan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Herjanto, Eddy. (2008). Manajemen Operasi. Penerbit Grasindo, Jakarta.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.

Kusuma, Hendra. (2002). Manajemen Produksi: Perencanaan dan Pengendalian Produksi. ANDI, Yogyakarta.

Masruroh, Nisa. (2006). Analisa Penjadwalan Produksi dengan menggunakan Metode Campbell Dudeck Smith, Palmer dan Dannenbring di PT Loka Refraktoris, Surabaya.

Subagyo, Pangestu. (2000). Manajemen Operasi Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta. Sugiono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Cetakan ke-7, Alfabeto, Bandung.