Manfaat Penjadwalan Produksi untuk Peningkatan Efisiensi dalam Memenuhi Permintaan Konsumen di PD Abadi Jaya .

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di segala bidang, hal ini mendorong perkembangan semua sektor usaha yang ada di Indonesia. Salah satu sektor yang paling berkembang adalah industri manufaktur. Di Indonesia sendiri, banyak perusahaan yang bergerak pada sektor industri,. Sektor ini merupakan sektor yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan.

Faktor penting dalam sektor industri adalah proses produksi yang salah satunya adalah dalam hal penggunaan mesin. Karena jika terjadi penggunaan mesin yang tidak efisien maka akan terjadi pemborosan waktu dan biaya

Untuk mengatasi hal tersebut, maka perusahaan harus merencanakan pengoperasian mesin khususnya dalam hal waktu pemrosesan. Salah satu cara yang dapat ditempuh perusahaan adalah dengan melakukan penjadwalan mesin.

PD Abadi Jaya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan sepatu. Dalam proses produksinya, perusahaan menggunakan berbagai jenis mesin dengan kapasitas yang berbeda-beda. Oleh karena itu, maka perusahaan perlu mengatur penjadwalan produksinya agar proses produksi dapat berjalan dengan efisien.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan penjadwalan produksi yang diterapkan oleh perusahaan, untuk mengetahui penjadwalan produksi yang selama ini dilakukan oleh PD Abadi Jaya , dan untuk mengetahui manfaat metode penjadwalan untuk meningkatkan efisiensi dalam memenuhi permintaan konsumen di PD Abadi Jaya


(2)

Universitas Kristen Maranatha Sehari-hari perusahaan dalam memproduksi barang mempergunakan metode EDD( Earliest Due Date ), yaitu pekerjaan dengan tanggal jatuh tempo paling awal diproses lebih dahulu. Dengan menggunakan metode ini waktu proses keseluruhan adalah 426.41 jam, dengan urutan sebagai berikut :

Star --- Rega ---- Royal ---. Excellence

Sedangkan metode yang digunakan untuk perbandingan penjadwalan pada PD Abadi Jaya adalah metode Campbell Dudek Smith (CDS), dimana urutan penjadwalan adalah sebagai berikut :

Excellence ---Star --- Rega --- Royal

dengan waktu proses keseluruhan adalah 404.49 jam.

Apabila perusahaan memakai metode Campbell Dudek Smith (CDS) maka akan diperoleh efisiensi waktu pemrosesan sebesar 21.92 jam.

Tetapi di sisi lain dengan menggunakan metode EDD( Earliest Due Date ) perusahaan secara keseluruhan hanya mengalami keterlambatan sebanyak 18 hari, sedangkan jika menggunakan metode Campbell Dudek Smith (CDS) maka perusahaan mengalami keterlambatan keseluruhan sebanyak 53 hari

Sehingga jika perusahaan bertujuan meminimumkan lateness maka metode EDD( Earliest Due Date ) yang digunakan selama ini sudah tepat, tetapi bila tujuan perusahaan adalah meminimumkan makespan maka perusahaan lebih tepat menggunakan metode Campbell Dudek Smith (CDS).


(3)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian 1

1.2Identifikasi Masalah 3

1.3Tujuan Penelitian 4

1.4Kegunaan Penelitian 5

1.5Kerangka Pemikiran 5

1.6Metode Penelitian 11

1.7Lokasi dan Lamanya Penelitian 12

1.8Sistematika Pembahasan 12

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen Operasi / Produksi 14 2.2 Perencanaan dan Pengendalian Produksi 15


(4)

Universitas Kristen Maranatha 2.2.1 Perencanaan Produksi 15

2.2.2 Pengendalian Produksi 17 2.3 Penjadwalan Produksi 18 2.3.1 Pengertian Penjadwalan Produksi 18 2.3.2 Hubungan Perencanaan dan Penjadwalan Produksi 19 2.4 Tujuan dan Jenis Penjadwalan 21 2.5 Metode Penjadwalan 26 2.6 Diagram Gantt 31 2.7 Istilah dalam Penjadwalan 32

BAB III : OBYEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan 34 3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas 35 3.2.1 Struktur Organisasi 35 3.2.2 Uraian Tugas 37 3.3 Kegiatan Produksi Perusahaan 44 3.3.1 Bahan Baku yang digunakan 44 3.3.2 Tahap-tahap Proses Produksi 44 3.3.3 Tahap Evaluasi 46 3.4 Kegiatan Pemasaran 48 3.4.1 Kebijakan Harga 48 3.4.2 Kebijakan Promosi 48


(5)

Universitas Kristen Maranatha 3.5 Kegiatan SDM (Sumber Daya Manusia) 48

BAB IV : ANALISIS PEMBAHASAN

4.1 Tujuan Perusahaan melakukan Penjadwalan Produksi 50 4.2 Pengumpulan Data 50 4.3 Pengolahan Data 53 4.4 Penjadwalan Perusahaan 66 4.5 Analisis Pembahasan 67

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 72 5.2 Saran 73

LAMPIRAN


(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Motif Produk, Jumlah Pesanan, Keterlambatan 3 Tabel 4.1 Motif Produk, Jumlah Pesanan 51 Tabel 4.2 Waktu Proses, Jumlah Mesin 52 Tabel 4.3 Waktu Proses tiap Produk pada tiap Mesin (dalam jam) 56 Tabel 4.4 Waktu Proses Mesin (dalam jam) 57 Tabel 4.5 Waktu Proses untuk K = 1 (dalam jam) 59 Tabel 4.6 Waktu Proses untuk K = 2 (dalam jam) 62 Tabel 4.7 Waktu Proses untuk K = 3 (dalam jam) 65 Tabel 4.8 Waktu Proses Menurut Metode CDS K = 1 Dan K = 3 70 Tabel 4.9 Waktu Proses Menurut Metode CDS K = 2 71 Tabel 4.10 Waktu Proses Sesuai Kebijakan Perusahaan 72 Tabel 4.11 Perbandingan antara Metode CDS dengan Perusahaan 72


(7)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Perencanaan dan Penjadwalan Produksi 20 Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi PD Abadi Jaya 36 Gambar 3.2 Peta Proses Operasi Pembuatan sepatu 47 Gambar 4.1 Gantt Chart untuk K = 1 dan K = 3 I Gambar 4.2 Gantt Chart untuk K = 2 II Gambar 4.4 Gantt Chart Kebijakan Perusahaan III


(8)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di segala bidang, hal ini mendorong perkembangan semua sektor usaha yang ada di Indonesia. Salah satu sektor yang paling berkembang adalah industri manufaktur, ditandai dengan banyaknya industri manufaktur yang didirikan.

Dengan adanya kondisi tersebut maka terjadilah persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan manufaktur dalam memperebutkan pasar dan untuk mempertahankan konsumen agar tetap setia, terutama pada perusahaan–perusahaan manufaktur yang memproduksi produk yang sejenis.

Salah satu cara yang dilakukan perusahaan dalam memuaskan konsumen dengan cara memproduksi barang yang berkualitas, harga terjangkau, serta ketepatan waktu tersedianya produk di pasar saat konsumen membutuhkannya. Hal ini membuat produsen harus mempunyai efektifitas dan efisiensi dalam berproduksi dan pengiriman produk agar mendapat kepercayaan dan konsumen tidak beralih menggunakan produk dari perusahaan pesaing, karena keterlambatan dalam pengiriman akan merusak nama baik perusahaan di mata konsumen.


(9)

Universitas Kristen Maranatha 2

Dari hal-hal tersebut maka perusahaan memerlukan suatu sistem produksi yang di satu sisi dapat membuat perusahaan lebih efektif dan efisien dalam berproduksi dan di sisi lain membuat kepercayaan konsumen tetap terjaga.

Untuk merealisasikan sistem produksi tersebut maka diperlukan sistem manajemen yang baik. Dalam hal ini diantara semua bagian manajemen, manajemen operasilah yang berperan penting, karena di dalam manajemen operasi terdapat suatu cara pengaturan produksi atau yang sering disebut penjadwalan agar input yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara efektif dan efisien. Dalam penjadwalan produksi sendiri terdapat berbagai macam metode untuk memecahkan permasalahan produksi, sehingga perusahaan dapat memakai metode yang cocok agar mempunyai sistem produksi yang optimal

PD Abadi Jaya, adalah perusahaan home industy yang memproduksi sepatu yang pasarnya di dalam Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa. Untuk memuaskan konsumennya maka PD Abadi Jaya berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan tepat waktu

Oleh sebab itu, PD Abadi Jaya harus melaksanakan penjadwalan agar dapat memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu, agar dapat mempertahankan konsumen di tengah persaingan dengan perusahaan lain

Berdasarkan hal-hal di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

“MANFAAT PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI DALAM MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN DI PD ABADI JAYA .”


(10)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.2Identifikasi Masalah

Untuk mendukung penelitian maka di bawah ini disajikan data dari PD Abadi Jaya

Tabel 1.1

Nama produk, Jumlah pesanan, serta Keterlambatan

No Dikirim ke Motif Produk

Jumlah Pesanan (pcs)

Batas pengiriman Pengiriman Aktual

1

Yogyakarta

Star 4000 07 Juni ‘05 20 Juni ‘05

Rega 3500 14 Juni ’05 29 Juni ‘05 Royal 2000 25 Juni ’05 08 Juli ‘05 2 Sumatera Excellence 2500 10 Juli ‘05 11 Agustus ‘05 3 Jakarta Star 2000 13 Juli ‘05 22 Juli ‘05

Excellence 1500 15 Juli ‘05 26 Juli ‘05 4 Bali Rega 1700 19 Agustus ‘05 19 September ‘05

Star 1500 25 Agustus ‘05 27 September ’05 5 Surabaya excellence 1000 17 September ’05 10 Oktober ‘05

Rega 1000 26 September ‘05 13 Oktober ‘05 Sumber data : PD Abadi Jaya


(11)

Universitas Kristen Maranatha 4

Dari data di atas, terlihat bahwa perusahaan sering mengalami keterlambatan pengiriman pesanan. Berdasarkan data tersebut dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penjadwalan produksi yang selama ini dilakukan oleh PD Abadi Jaya ?

2. Metode penjadwalan apa yang cocok digunakan PD Abadi Jaya ?

3. Bagaimana manfaat metode penjadwalan untuk meningkatkan efisiensi dalam memenuhi permintaan konsumen di PD Abadi Jaya ?

1.3Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana penjadwalan produksi yang diterapkan oleh PD Abadi Jaya.

2. Menentukan metode penjadwalan produksi yang cocok digunakan oleh PD Abadi Jaya

3. Mengetahui manfaat penjadwalan untuk meningkatkan efisiensi dalam memenuhi permintaan konsumen di PD Abadi Jaya


(12)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.4Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

• Bagi Penulis, sebagai salah satu persyaratan guna mengikuti sidang sarjana

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

• Bagi Perusahaan, memberikan masukan mengenai penjadwalan, sehingga

diharapkan dapat membantu meningkatkan efisiensi perusahaan dalam memenuhi permintaan konsumen.

• Bagi pihak lain, memberikan sumbangan pemikiran mengenai masalah

penjadwalan produksi.

1.5Kerangka Pemikiran

Di zaman sekarang ini perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan yang ketat, setiap perusahaan ingin tetap bertahan di bidangnya. Untuk menghadapi persaingan ini, peranan manajemen sangat penting terutama Manajemen Operasi yaitu membantu perusahaan dalam melakukan aktivitasnya agar berjalan dengan lancar sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik, dan menjamin eksistensi perusahaan


(13)

Universitas Kristen Maranatha 6

Adapun pengertian Manajemen Operasi menurut William J. Stevenson (1999 ; h 4) adalah :

“The management of system or processes that create goods and/or provide services.”

Yang berarti :

“ Manajemen Operasi merupakan suatu pengaturan sistem atau proses dalam menghasilkan barang dan / atau jasa.”

Di bidang industri manufaktur sendiri perusahaan melakukan produksi dengan berbagai cara sesuai dengan kepentingannya masing-masing, diantaranya dengan cara berdasarkan pesanan (variable) dan penetapan tingkat persediaan (Fixed product).

Bagi perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, maka sebelum perusahaan memulai proses produksinya terlebih dulu harus membuat perencanaan dan pengendalian produksi (production planning and control). Dalam tahap ini dilaksanakan upaya perencanaan produksi mulai dari perhitungan jumlah permintaan sampai pada kegiatan pengendalian produksi, dimana salah satu kegiatan yang termasuk didalamnya adalah penjadwalan produksi (scheduling).

Penjadwalan produksi merupakan salah satu hal yang dianggap penting, karena dengan adanya suatu penjadwalan produksi yang baik, perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu. Selain itu bagi perusahaan penjadwalan dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dengan mengurangi waktu menganggur dan aktivitas produksi dapat berjalan dengan baik.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 7

Adapun pengertian penjadwalan produksi menurut Roger G. Schroeder (2000 ; h 260), adalah :

“Scheduling decisions allocate available capacity or resources (equipment, labor, and space) to jobs, activities, tasks, or customers over time.”

Yang berarti

“Keputusan penjadwalan mengalokasikan kapasitas yang tersedia atau sumber daya (peralatan, tenaga kerja, dan ruang) bagi pekerjaan, aktivitas, tugas, atau konsumen sepanjang waktu.”

Penjadwalan mempunyai tujuan agar suatu pekerjaan dapat dilakukan pada saat yang tepat, dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal untuk memproduksi sejumlah output agar dapat diselesaikan tepat waktu. Pendekatan penjadwalan yang baik haruslah sederhana, jelas, mudah dimengerti, mudah dilaksanakan, fleksibel serta realistis. (Jay Heizer & Barry Render ; 2001: h 618)

Agar suatu penjadwalan akurat dan relevan, maka penjadwalan ini membutuhkan database produksi dengan file perencanaan dan pengendalian. File perencanaan dan pengendalian ini terbagi menjadi 3 macam, yaitu : (Jay Heizer & Barry Render ; 2001 : h 620)

1. File Master Barang, yang di dalamnya terdapat informasi mengenai masing-masing komponen yang dibeli atau diproses perusahaan.

2. File Routing, yang menunjukkan aliran masing-masing komponen melalui perusahaan.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 8

3. File Master atau File Induk Pusat Pekerjaan, yang berisikan informasi mengenai pusat pekerjaan seperti kapasitas dan efisiensi.

Dilihat dari struktur kegiatannya, penjadwalan dibagi dalam beberapa jenis, yaitu (William J. Stevenson ; 1999 : h 722-725) :

1. Penjadwalan Volume Tinggi (Scheduling in High-Volume)

Adalah penjadwalan yang mengatur kegiatan produksi yang mana kegiatan produksinya berlangsung secara berkelanjutan atau terus-menerus.

2. Penjadwalan Volume Menengah (Scheduling in Intermediate-Volume System)

Adalah penjadwalan yang mengatur kegiatan produksi perusahaan yang sifatnya sebagian sesuai pesanan konsumen dan sebagian lagi adalah produk standar yang dibuat dengan jumlah yang banyak.

3. Penjadwalan Job Shop (Scheduling in Job Shops)

Adalah penjadwalan yang mengatur kegiatan produksi sebuah perusahaan yang mana kelangsungan kegiatan produksinya sesuai dengan pesanan.

4. Penjadwalan Proyek (Project Scheduling)

Adalah penjadwalan yang mengatur kegiatan produksi yang bersifat proyek seperti pemborong bangunan.

5. Penjadwalan Jasa (Scheduling in Service System)

Adalah penjadwalan produksi pada perusahaan yang mengutamakan kegiatan di bidang jasa.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 9

Dilihat dari segi tekniknya , maka penjadwalan dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu : (T. Hani Handoko ; 2000 : h 241)

1. Penjadwalan ke depan ( Forward Scheduling )

Jadwal yang disusun berdasarkan tanggal permulaan operasi yang diketahui dan kemudian bergerak maju dari operasi pertama hingga operasi terakhir untuk menentukan tanggal penyelesaian.

2. Penjadwalan ke belakang ( Backward Scheduling )

Penjadwalan produksi yang dimulai dengan tanggal penyelesaian yang ditetapkan dan bergerak mundur untuk menentukan tanggal mulai setiap operasi yang dilakukan.

3. Penjadwalan Pesanan ( Order Scheduling )

Penjadwalan produksi ini menentukan kapan setiap pesanan harus dikerjakan dan diselesaikan.

4. Penjadwalan Mesin ( Machine Scheduling )

Penjadwalan produksi yang menentukan waktu kerja setiap mesin.

Ada 5 metode penjadwalan produksi menurut karakteristik prosesnya, yaitu (Roger G. Schroeder ; 2000 : h 267) :

1. Penjadwalan sejumlah pekerjaan pada satu mesin atau stasiun kerja dengan menggunakan aturan prioritas (Priority Rule).

2. Penjadwalan sejumlah pekerjaan pada dua mesin atau stasiun kerja yang bersifat seri dengan menggunakan kaidah Johnson (Johnson’s Rule).


(17)

Universitas Kristen Maranatha 10

3. Penjadwalan beberapa pekerjaan pada lebih dari dua mesin atau stasiun kerja yang bersifat seri dengan mempergunakan pendekatan CDS (Campbell Dudek Smith).

4. Penjadwalan beberapa pekerjaan pada beberapa mesin atau stasiun kerja yang bersifat paralel. Penjadwalan ini terbagi ke dalam dua metode yaitu Metode Indikator (Indicator Method) dan Metode MODI (MODI Method).

5. Penjadwalan pada beberapa mesin atau stasiun kerja yang mana satu mesin atau stasiun kerja hanya dapat melakukan satu pekerjaan dengan menggunakan metode penugasan (Assignment Method).

Dari data yang diketahui di atas, maka penjadwalan yang cocok untuk masalah penjadwalan pada PD Abadi Jaya, adalah penjadwalan memakai metode Campbell Dudek Smith, karena merupakan metode penjadwalan beberapa pekerjaan pada beberapa mesin yang bersifat seri. Dengan metode ini diharapkan PD Abadi Jaya dapat menentukan waktu yang paling efisien dalam memenuhi permintaan konsumen.


(18)

Universitas Kristen Maranatha 11

1.6Metode Penelitian

Cara yang ditempuh dalam melakukan penelitian adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan keadaan suatu perusahaan yang sedang berlangsung dengan didukung fakta dan data yang ada sehingga dapat dianalisis.

Teknik pengumpulan data : 1. Studi Kepustakaan

Yaitu mengumpulkan data dari referensi yang membahas masalah penjadwalan produksi.

2. Studi Lapangan

Yaitu mengadakan penelitian langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan dengan teknik :

a. Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap kondisi PD Abadi Jaya serta bagaimana perusahaan tersebut melakukan penjadwalan produksinya.

b. Wawancara

Yaitu mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung atau dengan tatap muka dengan pimpinan bagian produksi atau staf karyawan bagian produksi.


(19)

Universitas Kristen Maranatha 12

1.7Lokasi dan Lamanya Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PD Abadi Jaya yang terletak di Jalan Taman Holis Indah Blok G1 No.49, Bandung

Jangka waktu penelitian adalah 4 bulan, dimulai sejak bulan September 2006 sampai bulan Desember 2006.

1.8Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika penulisan skripsi yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Memberi gambaran tentang penelitian yang akan dilakukan dengan menyertakan data dan metode yang digunakan

BAB II Tinjauan Pustaka

Menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar dalam pemecahan permasalahan.

BAB III Obyek Penelitian


(20)

Universitas Kristen Maranatha 13

BAB IV Pembahasan

Melakukan pengolahan data yang diperoleh dari perusahaan, serta menemukan solusi dari masalah penjadwalan, dalam upaya meningkatkan efisiensi dalam berproduksi untuk melayani permintaan konsumen.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Menjelaskan kesimpulan dari penelitian dan memberikan masukan bagi perusahaan, dalam melakukan penjadwalan produksi


(21)

Universitas Kristen Maranatha

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan, yaitu :

1. Penjadwalan produksi perusahaan berdasarkan metode EDD (Earliets Due Date), yakni produk dengan waktu jatuh tempo paling awal akan dilayani terlebih dahulu oleh perusahaan, dengan urutan :

Star --- Rega ---- Royal ---. Excellence

Dengan cara demikian, makespan yang dibutuhkan adalah 426.41 jam 2. Metode Penjadwalan yang dapat digunakan adalah metode Campbell Dudek

Smith ( CDS ) K = 2, dengan urutan sebagai berikut :

Royal --- Rega --- Star --- Excellence

Dengan cara demikian, makespan yang dibutuhkan adalah 405.84 jam 3. Dengan menggunakan metode CDS (Campbell Dudek Smith) K = 2, akan

menghasilkan efisiensi waktu sebesar 20.57 jam dan dapat mengurangi waktu keterlambatan dibandingkan metode EDD (Earliest Due Date) yang digunakan perusahaan.


(22)

Universitas Kristen Maranatha

75

5.2 SARAN

Saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. Untuk menambah efisiensi waktu paling optimal, perusahaan lebih tepat menggunakan metode CDS (Campbell Dudek Smith) K = 1 dan K= 3 seperti yang telah dianalisis.

2. Untuk menambah efisiensi waktu dan menekan waktu keterlambatan perusahaan bisa metode CDS (Campbell Dudek Smith) K = 2

3. Dalam memenuhi pesanan perusahaan dapat menggunakan kebijakan lembur (apabila dibutuhkan) untuk mempercepat waktu proses produksi.


(23)

Universitas Kristen Maranatha

76

DAFTAR PUSTAKA

1. Ahyari, Agus, Drs., Perencanaan Sistem Produksi ; Edisi Keempat ; Yogyakarta : BPFE ; 1994.

2. Assauri, Sofjan, Manajemen Produksi dan Operasi ; Edisi Revisi ; Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ; 2004.

3. Bedworth, David D., James E. Bailey ; Integrated Production Control System ; 2nd edition ; New York : John Wiley & Sons Inc ; 1987.

4. Handoko, T.Hani ; Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi ; Edisi I, Yogyakarta : BPFE ; 1996.

5. Heizer, Jay – Barry Render ; Operations Management ; 6th edition ; New Jersey : Prentice Hall of America Inc ; 2001.

6. Krajewski, Lee J.–Larry P.Ritzman ; Operations Management : Strategy and Analysis ; 5th edition ; New York : Addison – Wesley Publishing Corp. Inc ; 1995.

7. Schroeder, Roger G., Operations Management : Contemporary Concepts andCases ; International Edition, Boston : Mc Graw-Hill ; 2000.

8. Stevenson, W.J., Production Operations Management, 6th edition, Boston : Mc Graw-Hill ; 1999.


(1)

1.6Metode Penelitian

Cara yang ditempuh dalam melakukan penelitian adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan keadaan suatu perusahaan yang sedang berlangsung dengan didukung fakta dan data yang ada sehingga dapat dianalisis.

Teknik pengumpulan data : 1. Studi Kepustakaan

Yaitu mengumpulkan data dari referensi yang membahas masalah penjadwalan produksi.

2. Studi Lapangan

Yaitu mengadakan penelitian langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan dengan teknik :

a. Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap kondisi PD Abadi Jaya serta bagaimana perusahaan tersebut melakukan penjadwalan produksinya.

b. Wawancara

Yaitu mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung atau dengan tatap muka dengan pimpinan bagian produksi atau staf karyawan bagian produksi.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 12

1.7Lokasi dan Lamanya Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PD Abadi Jaya yang terletak di Jalan Taman Holis Indah Blok G1 No.49, Bandung

Jangka waktu penelitian adalah 4 bulan, dimulai sejak bulan September 2006 sampai bulan Desember 2006.

1.8Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika penulisan skripsi yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Memberi gambaran tentang penelitian yang akan dilakukan dengan menyertakan data dan metode yang digunakan

BAB II Tinjauan Pustaka

Menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar dalam pemecahan permasalahan.

BAB III Obyek Penelitian


(3)

BAB IV Pembahasan

Melakukan pengolahan data yang diperoleh dari perusahaan, serta menemukan solusi dari masalah penjadwalan, dalam upaya meningkatkan efisiensi dalam berproduksi untuk melayani permintaan konsumen.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Menjelaskan kesimpulan dari penelitian dan memberikan masukan bagi perusahaan, dalam melakukan penjadwalan produksi


(4)

Universitas Kristen Maranatha 74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan, yaitu :

1. Penjadwalan produksi perusahaan berdasarkan metode EDD (Earliets Due Date), yakni produk dengan waktu jatuh tempo paling awal akan dilayani terlebih dahulu oleh perusahaan, dengan urutan :

Star --- Rega ---- Royal ---. Excellence

Dengan cara demikian, makespan yang dibutuhkan adalah 426.41 jam 2. Metode Penjadwalan yang dapat digunakan adalah metode Campbell Dudek

Smith ( CDS ) K = 2, dengan urutan sebagai berikut :

Royal --- Rega --- Star --- Excellence

Dengan cara demikian, makespan yang dibutuhkan adalah 405.84 jam 3. Dengan menggunakan metode CDS (Campbell Dudek Smith) K = 2, akan

menghasilkan efisiensi waktu sebesar 20.57 jam dan dapat mengurangi waktu keterlambatan dibandingkan metode EDD (Earliest Due Date) yang digunakan perusahaan.


(5)

5.2 SARAN

Saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. Untuk menambah efisiensi waktu paling optimal, perusahaan lebih tepat menggunakan metode CDS (Campbell Dudek Smith) K = 1 dan K= 3 seperti yang telah dianalisis.

2. Untuk menambah efisiensi waktu dan menekan waktu keterlambatan perusahaan bisa metode CDS (Campbell Dudek Smith) K = 2

3. Dalam memenuhi pesanan perusahaan dapat menggunakan kebijakan lembur (apabila dibutuhkan) untuk mempercepat waktu proses produksi.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

76

DAFTAR PUSTAKA

1. Ahyari, Agus, Drs., Perencanaan Sistem Produksi ; Edisi Keempat ; Yogyakarta : BPFE ; 1994.

2. Assauri, Sofjan, Manajemen Produksi dan Operasi ; Edisi Revisi ; Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ; 2004.

3. Bedworth, David D., James E. Bailey ; Integrated Production Control System ; 2nd edition ; New York : John Wiley & Sons Inc ; 1987.

4. Handoko, T.Hani ; Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi ; Edisi I, Yogyakarta : BPFE ; 1996.

5. Heizer, Jay – Barry Render ; Operations Management ; 6th edition ; New Jersey : Prentice Hall of America Inc ; 2001.

6. Krajewski, Lee J.–Larry P.Ritzman ; Operations Management : Strategy and Analysis ; 5th edition ; New York : Addison – Wesley Publishing Corp. Inc ; 1995.

7. Schroeder, Roger G., Operations Management : Contemporary Concepts andCases ; International Edition, Boston : Mc Graw-Hill ; 2000.

8. Stevenson, W.J., Production Operations Management, 6th edition, Boston : Mc Graw-Hill ; 1999.